• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN LOT SIZE UNTUK DEPENDENT DEMAND TERHADAP PARENT DEMAND DENGAN POLA MENURUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN LOT SIZE UNTUK DEPENDENT DEMAND TERHADAP PARENT DEMAND DENGAN POLA MENURUN."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

14

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, materi yang dijelaskan berupa tahapan penelitian, alat dan bahan

yang digunakan selama penelitian dan cara pengumpulan dan analisis data.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah menyusun tahapan penelitian yang

dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Mulai

Selesai Studi Literatur

Deskripsi sistem

Desain eksperimen

Analisis Hasil MRP MRP Level 2

[image:1.595.89.509.217.678.2]

MRP Level 3 Analisis Gap

(2)

15

3.1 Studi Literatur

Dalam melakukan studi literatur, penulis memperoleh beberapa hasil studi

mengenai masalah yang serupa. Masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah

menentukan ukuran lot untuk dependent demand dengan pola yang menurun.

Masalah tersebut dinyatakan pada kasus multi product dengan kondisi multi

level. Model ini ditentukan dengan perbandingan pada penelitian terdahulu.

Berdasarkan tinjauan yang dilakukan, penulis menggunakan beberapa metode

yang dianggap relevan. Metode yang digunakan adalah MRP dengan tinjauan

pada Taryana (2008), Pujawan dan Kingsman (2003), Silver dan Meal (1973)

dan Omar dan Deris (2001).

3.2 Analisis Gap

Berdasarkan tinjauan pustaka, rumusan masalah ditemukan setelah

membandingkan obyek, tujuan, permasalahan dan metode yang digunakan pada

beberapa penelitian terdahulu. Hasil analisis gap dapat dilihat pada Tabel 2.1.

3.3 Deskripsi Sistem

Tujuan dari penelitian ini adalah minimasi biaya persediaan terhadap komponen

produk. Pihak yang mengambil keputusan dalam masalah ini adalah Department

Purchasing. Faktor yang mempengaruhi berupa lead time dan permintaan.

Parameter yang digunakan adalah biaya pesan dan simpan. Untuk

penjelasannya, deskripsi sistem dapat dilihat pada Sub Bab 4.1.

3.4 Desain Eksperimen

Penelitian ini akan menguji kombinasi lot sizing terhadap komponen X yang telah

diakukan oleh Pratama (2015). Pratama (2015) telah melakukan 10 kombinasi lot

sizing. Lalu, penelitian ini akan menyelesaikan seluruh kombinasi lot sizing.

Untuk menyelesaikan kombinasi tersebut, peneliti telah membuat diagram alir

atau algoritma dari setiap teknik lot sizing. Diagram alir tersebut dapat dilihat

pada Gambar 3.2 hingga Gambar 3.5. Algoritma lot sizing tersebut dilakukan

terhadap komponen level 2 dan level 3 secara berurutan.

Yang diperlukan pertama kali adalah menyiapkan data input MRP. Data input

MRP berupa (Silver dan Peterson, 1985) hasil perhitungan kebutuhan dari MPS

sebagai kebutuhan kotor, bill of material atau bagan komponen penyusun produk

dan status persediaan dari setiap produk dan komponen.

Data kebutuhan dari MPS ditempatkan di setiap periode pada baris kebutuhan

(3)

16

bersih (net requirement) dengan menyeimbangkannya terhadap project on hand

dan schedule receipt yang dimiliki pada tiap periode.

Jumlah pesan yang diterima (planned order receipt) adalah hasil optimal yang

diperoleh dari tiap-tiap teknik lot size terhadap setiap komponen. Tahap lot sizing

dapat dilakukan apabila data kebutuhan dari MPS telah diletakkan pada setiap

periode. Waktu pesan akan ditentukan berdasarkan lead time yang dimiliki

terhadap batas waktu penerimaan pesanan.

MRP dilakukan secara bertahap dari komponen level 2 (W) dengan suatu teknik

lot size. Planned order release pada MRP komponen level 2 digunakan sebagai

gross requirement saat melakukan MRP pada komponen level 2 dengan 5 teknik

lot size yang lainnya. Hasil yang digunakan adalah planned order release dari

komponen level 3 (X).

3.5 Perhitungan MRP

Hasil yang akan diperoleh dan akan dibahas dari MRP adalah total biaya

persediaan. Total biaya persediaan adalah jumlah biaya pesan dan simpan.

Biaya akan dihitung berdasarkan komponen dan metode lot sizing.

3.6 Analisis Hasil MRP

Setelah hasil diperoleh, total biaya dari suatu MRP akan dibandingkan dengan

hasil MRP lainnya untuk mencari biaya terendah. Biaya terendah didapatkan

(4)

17

Inisiasi terhadap permintaan Dt di periode t dengan total biaya sama dengan biaya pesan

sebesar K (C1=K)

Pct<Pct+n ?

Perhitungan permintaan periode t+1 dengan total biaya=biaya pesan K + biaya simpan h terhadap

jumlah simpan, Dt+1

Y T

Perhitungan dilakukan hingga

t+n periode Biaya total per

periode (Pc) Pc=C1=K

Biaya total per periode (Pc)=(K + h*Dt+1)/(t+1)

Ukuran lot = jumlah permintaan pada periode t

Penentuan ukuran lot komponen X (1 – 5) Mulai

Selesai Perhitungan ukuran lot

[image:4.595.87.511.81.576.2]

komponen W (1 – 5)

(5)

18

Inisiasi terhadap permintaan Dt di periode t dengan total biaya sama dengan biaya pesan

sebesar K (C1=K)

cpu periode t < cpu periode t+1 ? Perhitungan permintaan

periode t+1

Y T

Perhitungan dilakukan hingga: cpu periode t < cpu periode t+1

Inisiasi biaya total per unit di periode (t) 1 = biaya setup/jumlah permintaan

Rata2 biaya per unit (cpu)= (total biaya simpan+biaya setup) / jumlah permintaan

Ukuran lot = jumlah permintaan pada periode t

Penentuan ukuran lot per komponen X (1 – 5) Penentuan ukuran lot

item W (1 – 5) Mulai

[image:5.595.89.511.77.655.2]

Selesai

(6)
[image:6.595.86.511.14.642.2]

19

Gambar 3.4. Algoritma Part Period Balancing (PPB) Mulai

Penentuan ukuran lot item W (1 – 5)

Inisiasi terhadap permintaan D di periode 1 dengan nilai periode simpan (T-1) adalah 0

Perhitungan part period (PP)

PP = (T-1) * D

PP ≤ EPP

Menentukan nilai equivalent part period (EPP)

EPP = Setup cost/ holding cost

T

Ukuran lot = jumlah permintaan pada

periode t

Perhitungan ukuran lot komponen X (1 – 5) Perhitungan cummullative

part period

CPP = PPj-1 +PPj

(7)

20

Mulai

Penentuan ukuran lot item W (1 – 5)

Inisiasi terhadap permintaan D di periode 1 dengan nilai periode simpan (T-1) adalah 0

Perhitungan part period (PP)

PP = (T-1) * D

PP ≤ IPP Menentukan nilai incremental part period (IPP)

IPP=EPP = Setup cost/holding cost

T

Ukuran lot = jumlah permintaan pada

periode t

Perhitungan ukuran lot komponen X (1 – 5)

Perhitungan cummullative part period

[image:7.595.88.510.78.722.2]

Selesai

Gambar

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.2. Algoritma Lot Sizing Silver – Meal 1 & 2
Gambar 3.3. Algoritma Lot Sizing LUC (Least Unit Cost)
Gambar 3.4. Algoritma Part Period Balancing (PPB)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Kepuasan pada Variabel Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan diketahui bahwa pada pelayanan kepada Organisasi Perangkat daerah (OPD) mempunyai nilai rata-rata

Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan dan menguasai konsep dasar analisis survival dalam melakukan inferensi pada bidang ilmu kehidupan

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh penulis akan lebih membahas bagaimana proses kenapa tabuh rah bisa menjadi tajen padahal esensi tabuh rah

dijelaskan oleh Middlemas dkk., (2013) pada penelitiannya dengan HCl sebagai agen pelindi memberikan hasil bahwa waktu pelindian dan konsentrasi pelarut memiliki pengaruh

Ulin Nuha MTs/SMP MTSS NURUL

Berdasarkan hasil uji coba dari operasi date implementasi SQL dari database Nilai Mahasiswa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Operasi date yang digunakan

Penelitian yang dilakukan oleh Nugrahanti, Darsono (2014) meneliti tentang pengaruh audit tenure, spesialisasi kantor akuntan publik dan ukuran perusahaan terhadap

Kuadran 2 merupakan gaya terpadu yang menunjukkan orientasi yang tinggi pada tugas atau pekerjaan dan juga pada hubungan atau orang, sehingga responden yang