BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek pada Pemerintah Kota Cimahi, penulis
ditempatkan di bagian Dinas Pendapatan Daerah. Penulis membantu proses
pengarsipan data- data pendapatan daerah mulai dari pencatatan terbitan SPTPD
(Surat Pemberitahuan Pajak Daerah) hingga merekap SKPD (surat Ketetapan
Pajak Daerah) dan realisasinya. Sehingga prosedur kegiatan pemungutan pajak
berjalan dengan lancar.
3.1.1 Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik
yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Racmat
Soemitro, 2007;8).
3.1.2 Pengertian Pajak daerah
Pajak yang dipungut oleh daerah berdasarkan peraturan pajak yang
ditetapkan oleh daerah melalui peraturan daerah untuk kepentingan
pembiayaan rumah tangga pemerintah daerah (Mardiasmo, 2001; 93).
3.1.3 Fungsi Pajak Daerah
Adapun fungsi dari pajak daerah antara lain:
1. Sebagai tiang utama pelestarian otonomi terhadap penyelenggara
Pemerintah Daerah.
2. Sebagai sumber dana yang sangat berarti dalam rangka pembiayaan
pembangunan daerah.
3.1.4 Jenis- Jenis Pajak Daerah
1. Pajak PROPINSI
a. Pajak Kendaraan Bermotor dan kendaraan di atas air
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air
c. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor
d. Pajak pengembalian dan pemanfaatan air bawah tanah dan air
permukaan
2. Pajak KABUPATEN / KOTA
a. Pajak Reklame
b. Pajak Hiburan dan Tontonan
c. Pajak Hotel
f. Pajak Restoran
3.2 Pajak Reklame
3.2.1 Pengertian Pajak Reklame
Pemungutan Pajak Reklame ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2003.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cimahi No.6 tahun 2003 tentang
pajak reklame pasal 1 disebutkan bahwa : Pajak Reklame yang selanjutnya
disebut pajak adalah pungutan daerah Kota Cimahi atas penyelenggaraan
reklame.
Berdasarkan Peraturan Daerah kota Cimahi No.6 tahun 2003 tentang
pajak reklame pasal 1 disebutkan bahwa :
Reklame adalah benda, alat, pembuatan atau media yang menurut
bentuk, susunan dan corak ragamnya untuk tujuan komersial
dipergunakan untuk memperkenalkan, mengajurkan dan memujikan
barang, jasa atau orang ataupun untuk menarik perhatian umum kepada
suatu barang, jasa atau orang ditempatkan atau yang dapat dilihat,
dibaca, dan atau didengar dari suatu tempat umum kecuali yang
dilakukan oleh pemerintah .
3.2.2 Dasar Hukum
1. Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan. Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
8. Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pajak
Reklame (Lembaran Daerah Kota Cimahi Tahun 2003 nomor 6 Seri B).
3.2.3 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Reklame
Subjek dan Wajib Pajak Reklame berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Cimahi No. 6 Tahun 2003 tentang Pajak Reklame adalah sebagai beruikut :
1. Pasal 4 ayat 1
Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan hukum yang
menyelenggarakan atau memasang reklame.
2. Pasal 4 ayat 2
Wajib Pajak adalah pribadi atau badan hukum yang menyelenggarakan
reklame.
3.2.4 Objek Pajak dan Bukan Objek Pajak Reklame
Objek dan Bukan Objek Pajak Reklame berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Cimahi No. 6 Tahun 2003 tentang Pajak Reklame adalah sebagai
beruikut :
1. Pasal 2 ayat 2
Objek pajak adalah semua penyelenggaraan reklame
2. Pasal 2 ayat 3
a. Reklame Papan / Billboard / Megatton
b. Reklame kain / Spanduk
c. Reklame Poster / Tempelan
d. Reklame Selembaran / Brosur
e. Reklame Berjalan pada kendaraan
f.
Reklame Udara / Balon
g. Reklame Film / Slide
h. Reklame Peragaan (permanen maupun tidak permanen)
3. Bukan Objek Pajak Reklame
Pada pajak reklame, tidak semua penyelenggaraan reklame dikenakan
pajak. Ada beberapa pengecualian yang tidak termasuk objek pajak yaitu :
a. Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio. Warta harian,
warta mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya, dan
b. Penyelenggaraan reklame lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Kota Cimahi No. 6 Tahun 2003 yaitu :
Penyelenggaraan reklame oleh Pemerintah Daerah
Penyelenggaraan reklame yang bersifat sosial dan nirlaba
3.2.5 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Reklame
3.2.5.1 Dasar Pengenaan Pajak Reklame
Dasar pengenaan pajak reklame berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Cimahi No. 6 Tahun 2003 tentang Pajak Reklame adalah sebagai
berikut :
Ayat (2) nilai sewa reklame sebagaimana dimaksud ayat (1)
Pasal ini dihitung berdasarkan pemasangan, lama pemasangan,
nilai strategis, lokasi dan jenis reklame.
3.2.5.2 Tarif Pajak Reklame
Tarif pajak ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari
nilai perhitungan sewa reklame.
Pajak reklame yang dipungut Dinas Pendapatan Daerah Kota
Cimahi memerlukan suatu proses pemungutan yang tertata baik agar
dapat memaksimalkan penerimaan dalam kas daerah yang akan
digunakan untuk membiayai pembangunan dalam rangka kesejahteraan
masyarakat.
3.3 Pengertian Proses Pemungutan Pajak Reklame
Proses adalah sesuatu yang permulaannya diketahui akan tetapi akhirnya
tidak diketahui (Siagian, 1996 :3).
Proses adalah serangkaian tahap kegiatan mulai dari menentukan sasaran
sampai berakhirnya sasaran / tercapainya tujuan ( Soewarno, 1982 : 20).
Dalam proses pemungutan pajak reklame terdapat beberapa sistem
pemungutannya yaitu :
1. Official Assessment System
b. Wajib Pajak bersifat pasif.
c. Utang Pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
2. Self Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pengurusan pajak yang memberi wewenang,
kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,
membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
Ciri-ciri
self Assessment System
:
a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib
pajak sendiri.
b. Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor/membayar, dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang.
c. Fiskus tidak ikut campur dan harga mengawasi.
3.4 Proses Pendaftaran
Calon Wajib Pajak Daerah (WPD) datang langsung ke Bidang Pajak Daerah
Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi untuk mengukuhkan dirinya sebagai
Wajib Pajak Daerah. Kegiatan pendaftaran dan pendataan diawali dengan
pengisian formulir pendaftaran wajib pajak yang diberikan oleh Seksi dan
Pendataan dan Penagihan. Pengisian formulir pendaftaran harus jelas dan lengkap,
kemudian dikembalikan kepada Seksi Pendataan dan penagihan untuk dicatat
dalam Daftar Induk Wajib Pajak. Adapun persyaratan yang harus disertakan untuk
medapatkan NPWPD ( Pajak Reklame ) antara lain :
1.
Pemohon (Wajib Pajak) menyampaikan
Berkas
dan formulir
Permohonan Reklame pada loket pendaftaran Dinas pendapatan
Daerah.
2.
Petugas pendaftaran Dinas Pendapatan Daerah menerima formulir,
memeriksa dan meneliti kelengkapan berkas yang disampaikan. Jika
lengkap maka akan diproses lebih lanjut dan pemohon diberi nomor
pendaftaran. Jika tidak lengkap dikembalikan ke pemohon untuk
dilengkapi
3.
Berkas yang sudah lengkap akan diproses :
a. Jika hasil pemeriksaan telah memenuhi persyaratan maka akan
diproses lebih lanjut, jika tidak memenuhi persyaratan maka
dibuatkan surat penolakan dan disampaikan kepada wajib pajak
dalam jangka waktu 3 hari.
b. Permohonan baru reklame selain billboard akan diteruskan ke
proses berikutnya.
c. Untuk Permohonan perpanjangan izin reklame, data objek
dalam formulir akan dicocokkan dengan
data base. Jika cocok
dilanjutkan proses berikutnya dan jika tidak cocok maka dalam
jangka waktu 2 hari, formulir berserta kelengkapannya
dikembalikan ke pemohon.
5. Berkas akan dilakukan proses perhitungan pajak dan pencetakan Nota
Perhitungan Pajak serta akan dikoreksi dan ditandatangani oleh Kepala
seksi Perhitungan dan Kepala bidang Penetapan.
6. Pemohon ( Wajib Pajak ) mengambil berkas nota pada Bidang
Pendataan dan melakukan pembayaran pajak ke loket pembayaran.
7. Setelah Nota Perhitungan Pajak dibayar, maka akan dicetak Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) oleh Bidang Penetapan.
Persyaratan yang harus dipenuhi saat pendaftaran adalah sebagai berikut:
1.
Surat Permohonan Ijin Penyelenggaraan Reklame.
2.
Photo copy KTP Wajib Pajak.
3.
Gambar lokasi dan konstruksi reklame
4.
Surat izin mendirikan bangunan.
5.
Surat persetujuan warga sekitar lokasi jika tempat pemasangan
berada di wilayah perumahan.
6.
Bukti Bayar sewa aset bila menggunakan tanah Pemerinta kota.
7.
Surat Pernyataan rangkap bermaterai Rp. 6.000,- yang berisikan :
a. Bersedia ganti rugi kepada pihak ketiga / masyarakat apabila
terjadi kecelakaan akibat pemasangan reklame.
b. Bersedia mengasuransikan konstruksi reklame.
d. Bersedia menyerahkan aset kepada Pemerintah Daerah
apabila masa berlaku telah berakhir dan tidak diperpanjang
lagi.
Setelah semua persyaratan dipenuhi, maka dikeluarkanlah Nomor Pokok
Wajib Pajak Daerah (NPWPD), artinya calon Wajib Pajak daerah telah resmi
menjadi Wajib Pajak Daerah.
Formulir pendaftaran yang dibuat sebanyak empat rangkap, yaitu :
1. Rangkap pertama untuk Seksi Pendataan dan Penagihan
2. Rangkap kedua untuk Wajib Pajak Daerah
3. Rangkap ketiga untuk Wajib seksi Penetapan dan Pembukuan
4. Rangkap keepat untuk Bidang Perencanaan dan Pengendalian
Operasional (P20).
3.5 Proses Pemungutan Pajak Reklame Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Cimahi
Pemungutan pajak reklame pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi
memberlakukan suatu sistem terpadu yaitu melalui pelayanan pajak satu pintu
untuk memudahkan Wajib Pajak dalam pembayaran pajak terutangnya maupun
bagi petugas dalam pengadministrasian pajak daerah.
Wajib Pajak Daerah mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)
dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib Pajak Daerah /
Kuasanya.
1) Jenis Reklame dan Judul
Jenis Reklame :
1. Reklame Papan / bilboard yaitu reklame yang dibuat dari papan, kayu,
termasuk seng atau bahan lain yang sejenis,
dipasang atau
digantungkan atau dibuat pada bangunan, tembok, dinding, pagar,
pohon, tiang dan sebagainya baik bersinar atau disinari.
2. Reklame Megatron/Videotron, yaitu reklame yang menggunakan layar
monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar dengan
gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah,
terprogram, dan difungsikan dengan tenaga listrik.
3. Reklame kain, yaitu reklame yang diselenggarakan dengan
menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet, atau bahan
lain yang sejenis dengan itu.
4. Reklame Melekat (Stiker), yaitu reklame yang berbentuk lembaran
lepas,
diselenggarakan
dengan
cara
disebarkan,
dipasang,
digantungkan pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih
dari 200 cm
2
per lembar.
6. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan, yaitu reklame yang
ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yang diselenggarakan
dengan menggunakan kendaraan atau dengan cara dibawa oleh orang.
7. Reklame udara, yaitu reklame yang diselenggarakan diudara dengan
menggunakan gas, laser, pesawat atau alat lain yang sejenis.
8. Reklame suara, yaitu reklame yang diselenggarakan dengan
menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang
ditimbulkan dan atau oleh perantaraan.
9. Reklame film/slide, yaitu reklame yang diselenggarakan dengan
menggunakan klise berupa kaca atau film, ataupun bahan-bahan yang
sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan atau dipancarkan pada
layar atau benda lain yang ada di ruangan.
10. Reklame peragaan, yaitu reklame yang diselenggarakan dengan cara
memperagakan suatu barangan dengan atau tanpa disertai suara.
2) Batas/Jangka Waktu Pemasangan
Masa Pajak untuk jangka waktu yang lamanya satu tahun
ditetapkan bagi pajak reklame jenis papan (papan merk, neon
sign/neon box, bin plate), billboard dan megatron.
Masa pajak untuk jangka waktu yang lamanya satu hari ditetapkan
bagi pajak reklame jenis berjalan dikendaraan, suara, film/slide dan
peragaan.
SPTPD yang dibuat sebanyak empat rangkap yaitu :
1. Rangkap pertama untuk seksi pendataan dan penagihan.
2. Rangkap kedua untuk Wajib Pajak.
3. Rangkap ketiga untuk seksi penetapan dan pembukuan.
4. Rangkap keepat untuk Bidang Perencanaan dan
Pengendalian
Operasional (P2O)
Wajib Pajak Daerah dapat menguji langsung formulir pendaftaran dan
SPTPD nya di seksi Pendataan dan Penagihan atau dapat dibawa terlebih dahulu
dengan catatan dalam jangka waktu 7 hari, dokumen harus segera dikembalikan.
Dokumen-dokumen tersebut ialah :
I.
Nota Hitung dan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
Berdasarkan SPTPD Pajak Reklame, seksi pendapatan dan pembukuan
membuat nota perhitungan pajak reklame.
Dengan perhitungan : JPT = NSR x JP x LP x 25%
Keterangan :
Untuk reklame jenis rokok/minuman beralkohol ditambah 25% dari jumlah
ketetapan bersamaan dengan dibuatnya nota perhitungan pajak reklame maka
SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) diterbitkan juga, jumlahnya berdasarkan
jumlah yang terdapat dalam nota perhitungan. Apabila SKPD diterima maka
dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
SKPD yang dibuat sebanyak empat rangkap, yaitu :
1.
Rangkap pertama untuk Wajib Pajak Daerah.
2.
Rangkap kedua untuk Seksi Pendataan dan Penagihan.
3.
Rangkap ketiga untuk Sub Bagian Keuangan.
4.
Rangkap keempat untuk Seksi Penetapan dan Pembukuan.
SKPD diparaf oleh Kepala Seksi Penetapan dan Pembukuan kemudian
diparaf oleh Kepala Bidang Pajak Daerah dan ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendapatan Daerah.
Wajib Pajak yang membayar sendiri SPTPD digunakan untuk menghitung
dan menetapkan pajak yang terutangnya sendiri. Apabila dalam jangka waktu tiga
bulan setelah saat terutangnya pajak, Walikota dapat menerbitkan :
1) Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) diterbitkan :
1.
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak
2.
Apabila SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktu yang
ditentukan dan telah ditegur secara tertulis, dikarenakan sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung
dari pajak yang waktunya paling lama 24 (dua puluh empat) bulan
dihitung sejak saat terutangnya pajak.
3.
Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang
terutang dihitung sejara jabatan, dan dikenakan sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dan pajak
yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama
24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.
2) Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT)
diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang semula belum
terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terungkap
akan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100%
(seratus persen) dari jumlah kekurangan pajak tersebut.
3) Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN) diterbitkan apabila jumlah
pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak
tidak terutang atau tidak ada kredit pajak.
5) Penambahan jumlah pajak yang terutang tidak dikenakan apabila wajib
pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.
II. Tanda Bukti Pembayaran (TPB)
Bendahara Khusus Penerimaan (BKP) menerima SKPD dan Wajib Pajak
Daerah sebagai alat penyetoran yang akan diganti dengan Tanda Bukti
Pembayaran (TBP).
TBP yang dibuat sebanyak empat rangkap, yaitu :
1. Rangkap pertama untuk Wajib Pajak Daerah
2. Rangkap kedua untuk Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian.
3. Rangkap ketiga untuk seksi Pendataan dan Penagihan.
4. Rangkap keempat untuk Seksi Penetapan dan Pembukuan.
III. Surat Tanda Setoran (STS)
Bendahara Khusus Penerimaan (BKP) membuat Surat Tanda Setoran (STS)
sebagai media penyetoran ke kas Daerah (BPD) sebanyak enam rangkap, yaitu :
1. Rangkap pertama untuk Sub Bagian Keuangan (BKP)
2. Rangkap kedua untuk Seksi Penetapan dan Pembukuan.
3. Rangkap Ketiga untuk Bidang Perencanaan dan Pengendalian
Operasional.
4. Rangkap keempat dan kelima untuk kas daerah (BPD) sebagai tanda bukti
penyetoran.
Rangkapan-rangkapan tersebut diarsipkan dan dibukukan melalui Buku
Pembantu Penerimaan Sejenis dan dimasukkan kedalam Buku Kas Umum oleh
Seksi Pembukuan dan Pelaporan sebagai bukti laporan keuangan. Setelah
rangkapan-rangkapan atau dokumen penerimaan pendapatan pajak reklame pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi tersebut dibukukan dan diarsipkan maka
dibuatlah laporan keuangan sebagai laporan pertanggungjawaban kepada Kepala
Dinas, Walikota, dan tentunya kepada DPRD selaku wakil rakyat.
Setelah Wajib Pajak Daerah (WPD) menyetorkan pajak terutangnya kepada
Bendahara Khusus Penerimaan (BKP), kemudian Bendahara Khusus Penerimaan
(BKP) menyetorkan uang ke kas daerah secara harian yang diseratai Tanda Bukti
Setoran dari Bank. Kemudian Bendahara Khusus Penerimaan (BKP) membuat
laporan keuangan secara rutin, yaitu:
1. Laporan keuangan harian yang dibuat tiga rangkap yaitu untuk arsip,
kepada Bendahara Keuangan dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah.
2. Laporan keuangan mingguan yang dibuat tiga rangkap yaitu untuk arsip,
Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan Bidang Perencanaan dan
Pengendalian Operasional (P2O)
3. Laporan keuangan bulanan yang dibuat tiga rangkap yaitu untuk arsip,
Kepala Dinas Pendapatan dan Bidang Perencanaan dan Pengendalian
Operasional (P2O).
4. Laporan keuangan tahunan yang dibuat lima rangkap yaitu untuk arsip
bendahara, Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Bidang Perencanaan dan
Pengendalian Operasional (P2O), Walikota Cimahi dan untuk disampaikan
sebagai bahan laporan kepada DPRD selaku wakil rakyat (publik).
Laporan keuangan tersebut berupa dartar realisasi pendapatn daerah pada
tahun yang bersangkutan beserta grafik.
Setelah laporan keuangan pendapatan pajak reklame selesai dibuat oleh
Bendahara Khusus Penerimaan (BKP) maka laporan keuangan pendapatan pajak
reklame tersebut diajukan kepada Kepala Daerah, Unit Kerja Pengelolaan
Pendapataan Daerah, Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional (P2O)
yang kemudian ditandatangani dan diserahkan.
Bank Pembangunan Daerah sebagai kas daerah membuat laporan
penerimaan baik secara mingguan, bulanan, maupun tahunan yang disampaikan
kepada bagian keuangan kota ke Dinas Pendapatan Daerah melalui Bidang
Perencanaan dan Pengendalian Operasional (P2O).
3.6 Flowchart Prosedur Penerimaan Kas dengan Uang Tunai
Gambar 3.1
3.7 Flowchart Prosedur Penerimaan Kas dengan Giro
Gambar 3.2
3.8 Realisasi Penerimaan Pajak Reklame
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Reklame
Tahun Anggaran
Target Penerimaan
Realisasi
2010
Rp. 459.691.160,00
Rp. 1.004.193.505,00
2009
Rp. 383.420.592,00
Rp. 619.740.345,00
2008
Rp. 343.028.520,00
Rp. 361.968.936,00
2007
Rp. 315.339.000,00
Rp. 325.893.921,00
Sumber : Bidang Pajak Daerah
3.9 Hambatan-Hambatan Yang Ditemui Dalam Proses Pendaftaran
Pemungutan Pajak Reklame Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Cimahi
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan penulis pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi dalam pelaksanaan tugasnya masih
menemui banyak hambatan. Hambatan-hambatan tersebut berasal dari internal
(dalam lingkungan Dinas Pendapatan Daerah) maupun dari eksternal (luar
lingkungan Dinas Pendapatan Dearah).
a. Hambatan-hambatan internal
Ketidakjelasan data yang akan dimasukan ke dalam komputer
menyebabkan SKPD tidak bisa dicetak sehingga terjadi keterlambatan
penyampaian dan penandatangaan oleh Kepala Dinas Pendapatan.
2. Sistem Komputerisasi Pendapatan Asli Daerah
Apabila tejadi kerusakan dalam sistem komputerisasi, penetapan pajak
tidak dapat dilakukan.
3. Sanksi Administrasi
Sanksi yang diterapkan Pemerintah Kota Cimahi belum dilaksanakan
secara utuh (kurang tegas) sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6
Tahun 2003 Tentang Pajak Reklame Pasal 32.
b. Hambatan-hambatan eksternal,
1. Perlawanan pasif
Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang disebabkan:
a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat.
b. Sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakat.
2. Perlawanan aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara
langsung ditujukan kepada petugas pajak dengan tujuan untuk
menghindari pajak, bentuknya antaralain:
a.
Tax avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak
melanggar undang-undang.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa dalam proses pemungutan
pajak reklame masih mengalami hambatan yang cukup besar. Oleh karena itu
Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi berusaha untuk mengatasi hambatan itu
dengan beberapa upaya.
3.10 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan Didalam Proses
Pemungutan Pajak Reklame Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Cimahi
Adapun upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada.
a. Upaya mengatasi hambatan internal
1. Memberikan petunjuk kepada petugas pendataan agar jelas dalam
pengisian data yang digunakan untuk mencetak SKPD dengan
pelatihan serta memberikan buku panduan pendataan.
2. Memperbaharui sistem komputerisasi yang ada dengan sistem yang
terbaru.
3. Memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang tidak memenuhi
kewajibannya, dalam membayar pajak daerahnya khususnya pajak
reklame sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2003
Tentang Pajak Reklame Pasal 32.
b. Upaya mengatasi hambatan eksternal
1. Untuk mengatasi perlawanan pasif dari masyarakat dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
peraturan pajak sehingga akan terwujud kesadaran yang tinggi
dari masyarakat.
Memberikan penjelasan sistem pemungutan pajak yang lebih
mudah dimengerti oleh masyarakat yang dapat dilakukan
melalui pelayanan satu pintu di Kantor Pemerintah Kota
Cimahi.
2. Upaya mengatasi perlawanan aktif
Melakukan koreksi terhadap ketetapan pajak yang telah ada
secara teliti dengan mengumpulkan keterangan atau laporan
berkenaan dengan penetapan pajak sehingga ketetapan yang
dibuat menjadi jelas.
✁ ✂✂
✄✁☎ ✁✆✁✝✞ ☎✞ ☎✟ ✠ ✡ ☛☞✆✁☛✌ ✡ ☛☛ ✡✆✠✁
✍
.
✎✏✑✒✓ ✔✓ ✕✏ ✖✗✘✙✓ ✚✛ ✖✗✓ ✜☞✑ ✗✢✓ ✣✓✚✓✗✛✓✑ ✔✓ ✕☛✤ ✚✓✥ ✖✦✓✕ ✖✧★✩✪★ ✫ ✬ ✭✮★ ✫✭ ★ ✯★✰★ ✫ ✯★✩✪★ ✫ ✱★✲ ✳ ✮✩ ✮✴✵✲ ✱★✭ ✴✩✪ ✶✵✮✷✵ ✫★✲ ✩✸ ✹✲ ✹ ✮✭
✱★✲ ✳ ✺✵ ✸✵✴✴✩✻★ ✶✼ ✽★✰ ✭✲✭✯ ✭✯✵ ✸✵ ✲✳✹✰✩ ✫✴ ✹✶✩✲✻✭★✰★ ✮✾✸ ✩★ ✯★★✲✿✭✰★✱★ ✫✾✶✹✴ ✹✳✪ ★❀✭
✯★✲✮✩✪✵ ✴★✸ ★✲✴ ✭✲ ✶✵ ✳✩✪✷★✲ ✳✻✩ ✷✩✰★ ✫✷★✪★ ✶✮✩✲ ✵ ❁✵❂✹ ✶★ ❃★✲ ✯✵✲ ✳ ✱★✲ ✳✲✹✶★ ✷✩✲✩
✻✩ ✷★ ✳★ ✭❄✷✵❂✹✶★❅✪ ✹✴ ✭✲✻✭❆★✿★❃★✪★ ✶✼
❇✩✪✷✩✲ ✶✵ ✸✲ ✱★ ✧✭✲ ★✻ ❅✩ ✲ ✯★ ✴★ ✶★✲ ❂✹✶★ ✬ ✭✮★ ✫✭ ✶★✸ ✰✩ ✴★✻ ✯★ ✪ ✭ ✻✩❁★✪ ★ ✫
✶✩✪ ✷✩✲ ✶✵ ✸✲ ✱★ ❂✹✶★ ✬✭✮★ ✫✭✼ ❃✩✪✯★✻★✪✸ ★✲ ❅✩✪★ ✶✵✪ ★✲ ❅✩ ✮✩✪✭✲ ✶★ ✫ ❈✹✮ ✹✪ ❉ ❊ ✶★ ✫✵✲
❋❊●❍✬✭✮★ ✫ ✭✱★✲ ✳★✿★✰✲ ✱★ ✫★✲ ✱★✻✩ ✷✵★ ✫✸✩✺★ ✮★ ✶★✲ ✷✩✪✵✷★ ✫✻✶★ ✶✵✻ ✮✩✲ ❁★ ✯✭❂✹ ✶★
■✯ ✮✭✲✭✻✶✪ ★ ✶✭❀ ✬✭✮★ ✫ ✭ ✱★✲ ✳ ✶✩✪✯✭✪ ✭ ✯★✪✭ ❏ ❑✶✭✳★▲ ❂✩✺★ ✮★ ✶★✲ ✱★ ✭✶✵ ❂✩✺★ ✮★ ✶★✲
✬✭✮★ ✫ ✭ ▼✶★✪★✾ ❂✩✺★ ✮★ ✶★✲ ✬ ✭✮★ ✫✭ ❇✩✲ ✳★ ✫ ✯★✲ ❂✩✺★ ✮★ ✶★✲ ✬ ✭✮★ ✫✭ ◆✩✰★ ✶★✲✼
❄✲✻✶★✲✻✭ ✴✩✰★✸✻★✲ ★ ✴✩✲ ✯★ ✴★ ✶★✲ ★ ✯★✰★ ✫ ◆✵ ✸✵ ✧✭✲ ★✻ ❅✩✲✯★ ✴★ ✶★✲ ✱★ ✲✳ ✻✩✰★✲ ❁✵ ✶✲ ✱★
✷✩✪✵✷★ ✫ ✻✶★ ✶✵✻ ✮✩✲ ❁★ ✯✭ ✬ ★ ✷★✲ ✳ ✧✭✲ ★✻ ❅✩✲ ✯★ ✴★ ✶★✲ ✧★✩✪ ★ ✫ ✬✭✮★ ✫✭✼ ❅★ ✯★ ✻★★ ✶
✬✭✮★ ✫ ✭ ✮✩✲ ❁★ ✯✭ ❂✹✶★ ✷✩✪ ✯★✻★✪✸ ★✲ ▼✲✯★✲ ✳❖▼✲ ✯★✲ ✳ P❄ ❈✹ ✮✹✪ ❊ ❇★ ✫✵ ✲ ❉ ◗◗❋
✬ ★ ✷★✲ ✳ ✧✭✲ ★✻❅✩✲✯★ ✴★ ✶★✲ ✧★✩✪★ ✫ ✷✩✪ ✵ ✷★ ✫✻✶★ ✶✵✻ ✮✩✲❁★ ✯ ✭ ✧✭✲ ★✻ ❅✩✲ ✯★ ✴★ ✶★✲ ❂✹✶★
✬✭✮★ ✫ ✭✼
◆✩❁★✰★✲ ✯✩ ✲✳ ★✲ ▼✲✯★ ✲✳❖▼✲ ✯★✲ ✳ ❈✹ ✮✹✪ ❏❉ ❇★ ✫✵ ✲ ❉◗ ◗❘ ✶✩✲✶★✲✳
❅✩ ✮✩✪ ✭✲ ✶★ ✫★✲ ✧★✩✪ ★ ✫ ✯★✲ ▼✲✯★✲ ✳❖▼✲ ✯★✲✳ P❄ ❈✹✮ ✹✪ ❘❏ ❇★ ✫✵✲ ❉ ◗◗ ◗ ✶✩✲✶★✲ ✳
◆ ✭✻✶✩ ✮✯★✲❅✪ ✹✻✩ ✯✵✪ ■✯ ✮✭✲✭✻✶✪ ★✻✭ ✮✩✲✱★ ✶★✸ ★✲ ✷★ ✫✿★ ✿✭✰★✱★ ✫ ✯★✩✪ ★ ✫ ✮✩✪✵✴★✸ ★✲
❙❚❯ ❱❚❲❳❲ ❨ ❩ ❨❯ ❙❚ ❙❬ ❭❨❪ ❨❭ ❫❚ ❙❬ ❨❯❱❴❯ ❨❯ ❵ ❴❙ ❨❛ ❜❨❯❱❱ ❨❯ ❪ ❨ ❝ ❚❯❩❭❵ ❭ ❩ ❭ ❩ ❨❚ ❵ ❨❛❯ ❪ ❨
❙ ❨❝ ❭❯❱❞❙❨❝ ❭❯ ❱❡
❢❯ ❜❴❣ ❙❚❯ ❪❚❲❚❯❱❱ ❨❵❣❨❯❴❵❴❝ ❨❯❵ ❴ ❙❨❛❜❨❯❱❱ ❨❪ ❨❯ ❱❝ ❚❬ ❨❭❣❞❬❨❭❣❯ ❪ ❨❣❚❫❨❩❨
❩❨❚❵ ❨❛ ❩ ❭❬ ❚❵ ❭❣❨❯ ❤❚❤❚❯ ❨❯❱ ❙❚❯❱❚❲❳ ❲ ❨ ❝ ❴ ❙❬ ❚❵❞❝ ❴ ❙❬ ❚❵ ❣ ❚ ❴ ❨❯ ❱ ❨❯ ❪ ❨❯❱ ❜❚❲ ❨❛
❩❭❜❚❯ ❜❴❣ ❨❯ ✐ ❩ ❭❝ ❨❙❫ ❭❯❱❣❚❤❚❯ ❨❯❱❨❯ ❴❯❜❴❣ ❙❚❯❱❱ ❨❲ ❭❝ ❴❙❬❚❵❣ ❚ ❴❨❯❱❨❯❙❪ ❨❝❚❯ ❩ ❭❵❭
❬ ❚❵❩❨❝ ❨❵ ❣ ❨❯❫❚ ❵ ❨❜❴❵❨❯❫❚❵❴❯ ❩ ❨❯❱❞❴❯ ❩ ❨❯❱❨❯❪ ❨❯❱❬❚❵ ❲ ❨❣ ❴❡
❥❨❲ ❭❯❭❦❚❲ ❨❝ ❬ ❨❛❤❨❩❨❚❵ ❨❛❛❨❵ ❴❝ ❬❚❵ ❴❫❨❪ ❨❝❚ ❙ ❨❣ ❝ ❭❙ ❨❲ ❙ ❴❯❱❣❭❯ ❙❚❯ ❱ ❱❨❲ ❭
❝ ❴❙❬❚❵❞❝ ❴❙❬❚❵ ❫ ❚❯❩❨❫ ❨ ❜❨❯ ❩ ❨❵ ❭ ❫❳❜❚❯ ❝ ❭ ❩ ❨❚❵❨❛❯ ❪ ❨ ❜❚❵ ❴ ❜❨❙❨ ❩ ❨❵ ❭ ❝ ❚❣❜❳❵ ❧❨❦❨❣
♠❨❚❵❨❛✐♥ ❚ ❜❵ ❭❬ ❴❝ ❭♠❨❚❵❨❛❩❨❯ ❧❚❯❚❵❭❙ ❨❨❯ ❧❚❯❩❨❫❨❜❨❯ ♦❨❭❯ ❯ ❪ ❨❪ ❨❯❱❝ ❨❛❡ ❧❵❳❱❵ ❨❙
❫ ❚ ❙❬❨❯ ❱ ❴❯❨❯ ❛ ❨❵ ❴❝ ❬ ❚❯ ❨❵❞❬ ❚❯ ❨❵ ❩ ❭❵ ❚❯♣❨❯❨❣❨❯ ❝ ❚ ❙❨❜❨❯❱ ❙ ❴❯❱❣❭❯ ❩ ❚ ❙❭
❫ ❚ ❙❬❨❯ ❱ ❴❯❨❯ ❪ ❨❯❱❬❚❵❣ ❚❲ ❨❯❦❴❜❨❯❡ ❧❵ ❳ ❱❵❨❙ ❦❨❯ ❱❣❨❫❚❯ ❩❚❣ ✐ ❦❨❯❱❣❨❙❚❯❚❯❱❨❛❩❨❯
❦❨❯❱❣❨❫❨❯ ❦❨❯❱ ❛ ❨❵ ❴❝ ❙❚ ❙❫❴❯ ❪ ❨❭ ❣❚ ❜❚❵❣❨❭❜❨❯ ❚❵❨❜❩ ❚ ❙❭ ❙❨❝ ❨❩ ❚❫ ❨❯ ❩❨❚❵ ❨❛ ❪ ❨❯ ❱
❝ ❚❝ ❴❨❭ ❩ ❚❯❱❨❯ ❣❚❬❴❜❴❛ ❨❯ q ❨❙❨❯ ❙❨❝ ❨ ❣❭❯ ❭ ❙ ❨❴❫ ❴❯ ❙ ❨❝ ❨ ❪ ❨❯ ❱ ❨❣❨❯ ❩ ❨❜❨❯❱❡
❧❚❵❚❯♣❨❯❨❨❯ ❩ ❨❚❵ ❨❛ ❙❚❵ ❴❫ ❨❣❨❯ ❫❳ ❯❩❨❝ ❭❪ ❨❯ ❱❫❨❲ ❭❯❱❙❚❯❩❨❝ ❨❵❩ ❨❵❭❝ ❚ ❱ ❨❲ ❨❬ ❭❩❨❯ ❱
❫ ❚ ❙❬❨❯ ❱ ❴❯❨❯ ❪ ❨❯ ❱ ❨❣ ❨❯❩❭❲ ❨❣❝ ❨❯ ❨❣❨❯✐ ❨❱❨❵ ❣❚❩ ❚❫ ❨❯ ❫❚ ❙❬ ❨❯❱❴❯ ❨❜❭❩❨❣❜❴ ❙❫❨❯ ❱
❜❭❯ ❩ ❭❛❣ ❨❵ ❚❯ ❨❝ ❨❲ ❨❛ ❯ ❪ ❨❫ ❚❵❚❯♣❨❯ ❨❨❯❝ ❚❣❨❵ ❨❯❱❡
r❳❜❨ s ❭❙ ❨❛ ❭ ❝ ❚❬ ❨❱ ❨❭ ♠❨❚❵ ❨❛ t❜❳ ❯❳❙ ❬ ❚❵❩ ❭❵❭ ❫❨❩❨ ❜❨❯❱ ❱❨❲ ✉ ✈ t❣ ❜❳ ❬❚❵
✇①①✉ ❬❚❵❩❨❝ ❨❵ ❣ ❨❯ ❢❯ ❩ ❨❯❱❞❢❯❩❨❯ ❱ ♥② ③❳❡ ④ ⑤❨❛❴❯ ✇① ①✉ ❜❚❯❜❨❯ ❱ ❧❚ ❙❬ ❚❯ ❜❴❣ ❨❯
r❳❜❨ s❭❙ ❨❛ ❭❡ ⑥❚❬ ❨❱ ❨❭ ❣❳❜❨ ❬ ❨❵❴✐ s ❭❙❨❛❭ ❬❚❵❴❝ ❨❛❨ ❝ ❚ ❙❨❣ ❝ ❭❙ ❨❲ ❙❴❯ ❱❣❭❯ ❴❯❜❴❣
❙❚ ❙❚❯❴❛❭⑦❙❚❯♣❴❣❴❫❭ ❣❚❬❴❜❴❛ ❨❯ ❩ ❨❯ ❙❚ ❙❨❣ ❝ ❭❙ ❨❲❣ ❨❯ ❫❚❯ ❩ ❨❫❨❜❨❯ ❝ ❚❬ ❨❱ ❨❭
⑧
.
⑧Visi Misi Dinas Pendapatan Kota Cimahi
2.2.1 Visi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi
⑨⑩❶ ⑩ ❷❸❷ ❹❷ ❺ ❻❷ ❼❸❷ ❼ ❽❷ ❼ ❾❷ ❿ ❺ ➀➁❸➁❻ ❷ ❼➂ ➀➁ ➃❷ ❼❷ ❸❷ ❼ ➄❷❽❷⑩ ➃❷ ❼❷ ⑩ ❼➅❷ ❼❶ ⑩
❻➁ ➃➁➆⑩ ❼➅❷ ❺ ❺❷➆❿❶ ❸⑩➄ ❷➇❷ ❸❷ ❼ ➄ ➁➆➀❷➆ ➈❷ ❷ ❽❷➆ ➅➁ ➅❷❻ ➀➉❼❶ ⑩❶ ➅➁ ❼ ❸ ❷ ❼ ❸❷❻ ❷ ➅ ➁ ➀❶⑩❶ ➂
❷ ❼➅⑩❶ ⑩❻❷❶ ⑩ ➊➂⑩ ❼➉➋❷ ➅⑩ ➊❶➁➆➅❷❻➆➉❸❿➀ ➅⑩ ➊➌
➍➁ ❼ ❽❷ ❼ ❻ ➁➆❼➈❷ ➅❷❷ ❼ ⑨⑩❶ ⑩ ➅➁➆❶➁➄❿➅ ➃❷ ➀❷ ❸⑩ ➅➁➅❷❻ ➀❷ ❼ ⑨⑩❶ ⑩
➍⑩ ❼❷❶ ➎➁ ❼❸ ❷❻❷ ➅❷ ❼ ➏➉➅❷➐ ⑩ ➃❷ ❺⑩➈❷⑩ ➅❿➑
Dengan Iman dan Takwa menuju Dinas Pendapatan yang Profesional,
Tangguh dan Produktif .
➒❸❷❻❿❼➃❷ ➀ ❼❷❸❷➆⑩⑨⑩❶ ⑩➅➁➆❶ ➁➄ ❿ ➅➃❷ ➀❷❸ ⑩ ➅➁ ➅❷❻ ➀❷ ❼❸⑩❷ ➅❷❶❷❸ ❷ ❹❷ ❺➑
➓ ➌ ➍❷ ❹❷ ➃ ➃➁ ❹❷ ➀❶ ❷ ❼❷ ➀❷ ❼ ➅❿❽❷❶ ❻➉➀➉➀ ❸❷ ❼ ➊❿ ❼❽❶⑩ ➍⑩ ❼❷❶ ➎➁ ❼❸❷❻ ❷ ➅❷ ❼
➏➉➅❷➐ ⑩ ➃❷ ❺⑩❶ ➁ ❹❷ ❹❿❸ ⑩ ❹❷ ❼❸ ❷❶ ⑩ ➏➁⑩ ➀❺ ❹❷❶ ❷ ❼❸❷ ❼➄ ➁➆❻ ➁ ❽❷ ❼ ❽➅➁❽❿❺❻ ❷❸❷
➏➁⑩ ➃❷ ❼❷ ❼❸❷ ❼➏➁ ➅❷
qwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Untuk mewujudkan Kota Cimahi yang maju dengan ditunjang oleh
keberhasilan peningkatan Pendapatan Daerah diperlukan sumber
daya manusia yang profesional, tangguh dan produktif.
2.2.2 Misi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Kota Cimahi, sesuai visi yang ditrtapkan, agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak
➔ →➣↔ →↕➙➛➜ ➝ ➞ →➟ ➙➣ ➠ ➙➣ ➞➟➡↔ ➟➙➔ ➢➞➟➡↔ ➟ ➙➔➣➤ ➙ ➥ →➟↕➙ ➛➙➥ ➝➦ ➤ ➙➣↔ ➠ ➝➞ →➟➡ ➦→➛ ➠ ➝
➧➙➨↕➜ ➢➧➙➨↕➜➤ ➙➣↔➙➨➙➣➠➙↕➙➣↔➩➫➝➥ ➝➭➝➣ ➙➥➯→➣ ➠➙➞➙↕➙➣➲➡↕➙➳➝➔➙➛➝➙➠ ➙➦➙➛➵
➸➺ ➫→➣ ➝➣↔➨➙↕➨➙➣ ➞➡↕→➣➥ ➝ ➯→➣ ➠➙➞➙↕➙➣ ➻➥ ➦➝ ➭➙→➟➙➛ ➠ ➙➣ ➞→➣→➟➝➔➙➙➣
➠ ➙→➟➛➦➙➝➣ ➣➤ ➙➼→➟➠ ➙➥ ➙➟➨➙➣➞ ➡ ↕→➣➥ ➝➤ ➙➣↔➙➠➙➩
➽➺ ➫→➣ ➝➣↔➨➙↕➨➙➣➨➜ ➙➦➝↕➙➥➞→➦➙➤ ➙➣ ➙➣➠➝➼➝➠➙➣↔➞→➣↔ →➦➡ ➦➙➙➣➯➻➭➩
➾➺ ➫→➣ ➝➣↔➨➙↕➨➙➣➥ ➙➟ ➙➣➙➠ ➙➣➞ ➟ ➙➥ ➙➟ ➙➣➙➞ →➣ ➠➜➨➜➣↔➨→➦➙➣➚➙➟ ➙➣↕➜ ↔ ➙➥➩
2.3 Rencana Srategis, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah
Kota Cimahi.
2.3.1 Tujuan
➪➜ ➶➜➙➣ ➡➟↔➙➣➝➥ ➙➥ ➝ ➔→➟➜ ➞ ➙➨➙➣ ➞→➣➶ ➙➼➙➟➙➣ ➙↕➙➜ ➝➔ ➞ ➦→➔→➣↕➙➥ ➝ ➠ ➙➟➝
➞ →➟ ➣➤ ➙↕➙ ➙➣➔➝➥ ➝➩ ➪➜➶➜➙➣➙➠ ➙➦➙➛ ➛ ➙➥ ➝➦ ➙➨➛➝➟➹➜ ➦↕➝➔➙↕→↔ ➡ ➙➦➺ ➤ ➙➣↔ ➙➨➙➣ ➠ ➝➚➙➞➙➝
➙↕➙➜➠ ➝➛➙➥ ➝➦➨➙➣➠ ➙➦➙➔➶ ➙➣↔➨➙➧➙➨↕➜➘➹➦➝➔ ➙➺↕➙➛➜➣➩
➪➜ ➶➜➙➣➭➝➣➙➥➯→➣ ➠➙➞➙↕➙➣➲➡↕➙➳➝➔➙➛➝➙➠ ➙➦➙➛➵
➸➩ ➫→➣➝➣↔➨➙↕➨➙➣➨→➙➛➦➝➙➣➠ ➙➣➨→↕→➟➙➔ ➞ ➝➦➙➣➙➞➙➟➙↕➜ ➟➩
➽➩ ➫→➣➝➣↔➨➙↕➨➙➣ →➴➝➥ ➝→➣➥ ➝ ➠ ➙➣ →➴→➨↕➝➷➝↕➙➥ ➞→➣↔→➦➡➦➙➙➣ ➞ →➣ ➠➙➞➙↕➙➣
➠➙→➟➙➛➩
➾➩ ➫→➣➝➣↔➨➙↕➨➙➣➨→➦➙➣➚➙➟ ➙➣➞ →➦➙➨➥ ➙➣➙➙➣↕➜↔➙➥➩
2.3.2 Sasaran
➬➙➥ ➙➟ ➙➣➤ ➙➣↔ ➙➨➙➣➠ ➝➚➙➞➙➝➡ ➦→➛ ➭➝➣➙➥ ➯→➣ ➠➙➞➙↕➙➣➭➙→➟➙➛➲➡ ↕➙➳➝➔ ➙➛ ➝
➙➠➙➦➙➛➵
➮➱ ✃❐❒❮ ❒❰Ï ÐÑÏÐ❒Ò ❐ÐÓ Ô❮ Ð❒Õ Ð❒Ò ❐Ñ❐Ö Ð×Ø❮ ÔÐ❒ÙÚ ✃➱
Õ ➱✃❐❒❮ ❒❰Ï ÐÑÏÐ❒Ú❮Û❮ Ø Ô❮ ❒Ü❐❰ ÐÝÐ❮ ➱
2.3.3 Kebijakan
Ò ❐Þ❮ßÐÏÐ❒Ú❮ ❒ ÐÛÜ❐❒Õ ÐØ ÐÑÐ❒Ú Ð❐Ö ÐÓÒàÑ Ðá❮ × ÐÓ❮ ÐÕÐÔÐÓâ
Ð➱ Ò ❐Þ❮ßÐÏ Ð❒ Ñ❮ ÕÐÏ × ❐×Þ❐Ö ÐÑÏÐ❒ × ÐÛã ÐÖ ÐÏÐÑ ã Ð❮ Ñä Õ❐❒ ❰ Ð❒ ➮ÐÖ Ð
❮ ❒ Ñ❐❒Û❮å❮ÏÐÛ❮æ Ñ❮ ÕÐÏ × ❐❒Ð❮ÏÐ❒ ÑÐÖ❮å Ø ÐßÐÏç Ö ❐ÑÖ❮ÞäÛ❮ Õ Ð❐Ö ÐÓ Ñ❮ Õ ÐÏ
× ❐❒Ð×ÞÐÓ ß❐❒❮Û Øä ❒❰ äÑÐ❒ Ï ❐➮ä ÐÔ❮ ÐÕ Ð Ï ❐Ñ❐❒Ñä Ð❒ ÕÐ❒ ÐÑäÖ Ð❒ ÔÐ❮ ❒
ã Ð❒ ❰Ô❐Þ❮Ó Ñ❮ ❒ ❰❰❮ÐÑÐäÕ❮Û❐Ûä Ð❮Ï Ð❒Õ ❐❒❰ Ð❒Ï ❐ÐÕ ÐÐ❒ã Ð❒ ❰Û❐Þ❐❒ÐÖ ❒ã Ð➱
Þ➱ Ò ❐Þ❮ßÐÏ Ð❒ ×❐❒ ÕàÖà❒ ❰ Ø ❐❒❮ ❒ ❰ÏÐÑÐ❒ Ï ä ÐÔ❮ ÑÐÛ Õ Ð❒ ØÖàå❐Û❮à❒ ÐÔ❮Û× ❐
ÙÚ ✃➱
➮➱ Ò ❐Þ❮ßÐÏ Ð❒× ❐×Þ❐Ö❮ÏÐ❒×àÑ❮ è ÐÛ❮Ï ❐Ø ÐÕÐ ÐØ ÐÖ ÐÑäÖ ÕÐÔÐ×Þ❐Ï Ö ❐ÐÛ❮Õ Ð❒
Þ❐Ö❮ ❒àèÐÛ❮ä ❒ÑäÏ×❐❒❮ ❒❰Ï ÐÑÏÐ❒Ø ❐❒❐Ö❮ ×ÐÐ❒ÕÐ ❐Ö ÐÓ➱
Õ➱ Ò ❐Þ❮ßÐÏ Ð❒ ×❐❒ Ð×ÞÐÓåÐÛ❮ Ô❮ ÑÐÛÛ❐Ö ÑÐÛÐÖÐ❒ÐÕ Ð❒ØÖÐÛÐÖÐ❒ÐØ ❐❒ ÕäÏ ä ❒❰
Ï❐ÔÐ❒➮ÐÖÐ❒Ø ❐ÔÐÏÛÐ❒ ÐÐ❒Ñä❰ ÐÛ➱
2.3.4 Program
Ò ❐❰❮ ÐÑÐ❒éÏ❐❰❮ ÐÑÐ❒ ã Ð❒ ❰ Õ❮Ö ❐❒ ➮Ð❒ÐÏÐ❒ àÔ❐Ó Ú❮ ❒ÐÛ Ü❐❒ ÕÐØ ÐÑÐ❒
ÒàÑÐá❮ ×ÐÓ ❮ ØÐÕ ÐÑÐÓä❒ê ëì ì Ñ❮ ÕÐÏ ßÐäÓÞ❐ÖÞ❐Õ ÐÕ ❐❒❰ Ð❒Ï❐❰❮ÐÑÐ❒ã Ð❒ ❰
Ñ❐ÔÐÓÕ❮ ÔÐÏÛÐ❒ ÐÏ Ð❒ Ø ÐÕÐÑÐÓ ä ❒Û❐Þ❐Ôä× ❒ã Ðæ × ❐❒ ❰❮ ❒ ❰ÐÑÑä ❰ÐÛ ØàÏàÏ Õ Ð❒
åä ❒❰Û❮ Ú❮ ❒ ÐÛ Ü❐❒ ÕÐØ ÐÑÐ❒ ÒàÑÐ á❮ ×ÐÓ ❮ × ÐÛ❮Ó Ñ❐ÑÐØ ÛÐ×ÐÛ❐Ó ❮ ❒❰ ❰Ð Ó ÐÔ
❮ ❒❮ ÛÐ❒❰ÐÑ Þ❐Ö Ø ❐❒ ❰ÐÖ äÓ Ñ❐ÖÓÐÕÐØ Ö ❐❒➮ Ð❒ÐÏ❐ÖßÐã Ð❒ ❰ÐÏÐ❒ Õ❮ ÔÐÏÛÐ❒ÐÏÐ❒➱
Ù ❐➮ÐÖ Ð ❐Û❐❒Û❮ ÐÔ Ï❐❰❮ ÐÑÐ❒ Ï❐❰❮ ÐÑÐ❒ ã Ð❒ ❰ ÐÏÐ❒ Õ❮ ÔÐÏÛÐ❒ ÐÏ Ð❒ àÔ❐Ó Ú❮ ❒ ÐÛ
Ü❐❒Õ ÐØÐÑÐ❒ ÒàÑÐ á❮ ×ÐÓ ❮ Ñ❐ÖÞÐ❰❮ Ï❐Õ ÐÔÐ× Õä Ð Þ❐❒ÑäÏæ ã Ð❮ Ñä Ï ❐ ❰❮ ÐÑÐ❒
îïð ñ ï òïð óôõñ ôïö ÷øð ïù ú øûï òùïð ï òïð õûüý ÷øð ïù óüð úï þïÿïð õÿï
✁øö ï ýøÿ üôú øô ø
ú ï ôø
ûøö ïþô õñôïöîï øÿ✂✄
☎✆ óôõñ ôïö þüûï îïðïð ïúöøð øù ÿ ôïù ø þ üôòïðÿ õ ôïð úüð ñïð ò üñ øïÿïð
ù ü✝ï ñï ø✝üôøò✂ÿ✄
óüð î üú øïïð✞ïù ï✟✂ôïÿ✠ üð î✂ôïÿ
óüð î üú øïïð✞ïù ï õö✂ð øòïù ø✡✟✂ö✝üôúï îïï øôú ïð☛ øùÿ ô øò
óüð î üú øïïð☞ïù ï☞ïö øð ïð✝ï ôïð ñö øûøòúï üôï ý
óüð î üú øïïð ☞ïù ï þüöüûøýï ôïïð ú ïð þ üôø✌øð ïð òüð úï ôïïðúøðïù ✍ õþ üôïù øõð ï û
üñøïÿïð☞ïù ïò ü✝üôù øýïðòïðÿ õ ô
óüð î üú øïïð✎✏
óüð î üú øïïð✝ï ôïð ñ✑ üÿï òïðú ïðþüð ññ ïðú ïïð
óüð î üú øïïð ò õöþõð üð øðù ÿï ûïù ø ûøù ÿôøò✍ þüðüôïð ñïð ✝ïð ñ✂ðïðòïðÿ õ ô
óüð î üú øïïðþ üôï ûïÿïðú ïð þüô ûüðñòï þïðòïð ÿ õô
óüð î üú øïïð✝ï ýïð✝ï✑ïïðú ïðþ üôïÿ✂ôïðþü ô✂ð úïð ñ✒ ✂ð ú ïðñ ïð
óüð î üú øïïðö ï òïðïðúïðöøð✂öïð
✓ï þïÿ✒ôï þïÿ òõ õôú øð ïù øúïðò õð ù✂ûÿïù øòüû✂ï ôú ï üôï ý
óüð î üú øïïð ☞ïùï ÿ üð ïñï þüð ú✂ò✂ð ñ ïú ö øð øù ÿ ôïù ø ÿ üòð øùþ üôòïð ÿ õôïð
✔✕✖✗✘✙ ✘✘ ✖✘✚✘✛✜ ✕✢ ✕✣✤ ✥✦✘ ✖✙✘ ✖✢✘ ✦✘ ✖✧ ✕★ ✢✕✣ ✤✥✦
✔✕★ ✕✚ ✥✦✘ ✣✘✘ ✖✣✩✛ ✥✖✪ ✢✕✣✜ ✘✚✘✜✕✖✙ ✘ ✣✘✘ ✖✙ ✥✖✘ ✤✪✫✧✕✣✘ ✤ ✥✫✖✘✚
✔✕★ ✕✚ ✥✦✘ ✣✘✘ ✖✣✩✛ ✥✖✪ ✢✕✣✜✘✚✘★ ✕✤ ✥✖✧✕✣✧ ✫ ✣✘ ✤ ✥
✔✕★ ✕✚ ✥✦✘ ✣✘✘ ✖✣✩✛ ✥✖✪ ✢✕✣✜ ✘✚✘✜ ✫ ★✧✩ ✛ ✕✣✬✧✣✥✖✛ ✕✣✙ ✘ ✖★✕✤ ✥✖✛ ✥✜✭✭✭✮✔✣✫ ✗ ✣✘ ★ ✧ ✕✖ ✥✖✗✜ ✘✛✘ ✖ ✙✥✤ ✥✧✚ ✥✖ ✘✧ ✘ ✣✘✛✩ ✣ ✙✕✖✗✘ ✖ ✜✕✗ ✥✘✛✘ ✖ ✤✕✢✘✗ ✘ ✥
✢ ✕✣✥✜✩ ✛✯
✔✕✖✗✘✙ ✘✘ ✖✧ ✘✜ ✘ ✥✘ ✖✙✥✖✘ ✤✢✕✤ ✕✣✛✘✧✕✣✚ ✕✖✗✜ ✘✧ ✘ ✖✖ ✰✘
✔✕✖✗✘✙ ✘✘ ✖✧ ✘✜ ✘ ✥✘ ✖✜ ✫✧✣✥
✔✕✖✗✘✙ ✘✘ ✖✧ ✘✜ ✘ ✥✘ ✖✜✦✩✤✩ ✤✦✘ ✣✥✛ ✕ ✣✛ ✕✖✛✩✭✱✮ ✔✣✫ ✗ ✣✘ ★ ✧✕✖✥✖✗✜ ✘✛✘ ✖ ✧✕✖✗✕★✢✘ ✖✗✘ ✖ ✤✥✤✛ ✕★ ✧ ✕✚✘✧ ✫ ✣✘ ✖ ✲✘✧ ✘ ✥✘ ✖
✜✥✖ ✕✣✳✘✙ ✘ ✖✜ ✕✩ ✘ ✖✗✘ ✖✙ ✕ ✖✗✘ ✖✜✕✗ ✥✘✛✘ ✖✤ ✕✢✘✗✘ ✥✢ ✕✣✥✜ ✩✛✯
✔✕✖ ✰✩ ✤✩✖✘ ✖ ✴✘✧ ✫ ✣✘ ✖ ✵✘✧ ✘ ✥✘ ✖ ✶✥✖ ✕✣✳✘ ✙ ✘ ✖ ✥✜✦✛ ✥✤✘ ✣ ✷ ✕✘✚ ✥✤✘ ✤ ✥✶✥✖ ✕✣✳✘✸✶✔✹
✔✕✖ ✰✩ ✤✩✖✘ ✖✔✕✚✘✧ ✫ ✣✘ ✖✔✣✫✗ ✖✫ ✤ ✥✤✷ ✕✘✚ ✥✤✘ ✤ ✥✺✖✗ ✗✘ ✣✘ ✖
✔✕✖ ✰✩ ✤✩✖✘ ✖✔✕✚✘✧ ✫ ✣✘ ✖✺✜✦✥✣✻✘ ✦✩ ✖✱✮ ✔✕✖✥✖✗✜ ✘✛✘ ✖ ✜✘✧ ✘ ✤ ✥✛✘ ✤ ✤✩ ★✢ ✕✣ ✙✘ ✰✘ ✘✧ ✘ ✣✘✛✩✣ ✙✕✖✗ ✘ ✖ ✜ ✕✗ ✥✘✛✘ ✖
✤ ✕✢✘✗ ✘ ✥✢✕ ✣✥✜✩ ✛✯
✔✕✖✙ ✥✙✥✜✘ ✖✙✘ ✖✧✕✚✘✛ ✥✦✘ ✖✼✫✣★✘✚
✽✥★✢ ✥✖✗✘ ✖✛ ✕✜✖✥✤✥★✧✚ ✕★ ✕✖✛✘ ✤ ✥✧✕✣✘✛✩ ✣✘ ✖✧ ✕✣✩ ✙ ✘ ✖✗✾✩✖✙ ✘ ✖✗✘ ✖✱✭✮ ✔✣✫ ✗ ✣✘ ★ ✧✕✖✥✖✗✜ ✘✛✘ ✖ ✙✘ ✖ ✧✕✖✗✕★✢✘ ✖✗✘ ✖ ✧ ✕✖✗✕✚✫✚✘✘ ✖ ✜✕✩✘ ✖✗✘ ✖
✙ ✘ ✕✣✘ ✦✮
❀ ❁ ❂❃❄❅❅ ❆❇❈❆❄❉ ❆❄❊ ❃❋● ❍❆■❏ ❈❑ ❆❄❊ ▲ ❍❃❄▼ ❈❊ ❆◆❆■❉❆ ❃❑❆❏❖
❆❁ ❂❃❄❉ ❆❍❆❆❄ ❇ ❆❊ ❆❄❅ ❆❄ P❊❃❄❅ ❅ ❆❇❈❆❄ ❊▲❍❃❄▼ ❈◗ ▼ ❃❘❆❄❙❆■
❀ ❚❚ ❯❱ ❂❉ ❆❄❲❳❑❃■❇❆❋ ❃
❘❁ ❂❃❋●❍❆■❏❈❑❆❄❊▲❍❃❄▼ ❈❂❆◆❆■❨❆❃❑❆❏
❩❁ ❂❃❄❙● ❇● ❏ ❆❄ ❂❃❑❆❍●❑❆❄ ❉❆❃❑❆❏ ■ ❃❊ ❆❉ ❆ ❬ ❆◆❈❘ ❊ ❆◆❆■
❉ ❆❃❑❆❏
❉❁ ❂❃❄❈❄❅ ■ ❆❍❆❄❬ ❆❬ ❆▼ ❆❄❊❃❄❅ ❃❇▲ ❇❆❆❄❊❆◆❆■❨❆❃❑❆❏
❭❁ ❂❃❄ ❉❈▼ ❍❑❈❘●▼ ❈❆❄❪❂❫❂❨❉❆❄❪❴❂❨❂❆◆❆■❨❆❃❑❆❏❖
❆❁ ❂❃❄❙❆❋❊❆❈❆❄❪❂❫❂❨❉ ❆❄❪❴❂❨ ■❃❀ ❀❀ ❁❳ ❳❳❱❂
❘❁ ❂❃❄❅❆❋❘❈❇❆❄❪❂❫❂❨
❵ ❁ ❛❄ ❍❃❄▼ ❈❜ ❈■ ❆▼ ❈ ❉ ❆❄ ❝ ■▼ ❍❃❄▼ ❈❜ ❈■ ❆▼ ❈ ❂❆◆❆■ ❞●❋❈ ❞❆❄❅ ● ❄ ❆❄
P❂❞❞◗❖
❆❁ ❂❃❄❅ ❃❇▲ ❋❊▲■❆❄❡❊❃❑❄❙▲ ❑ ❍❈❑❆❄ ❪❂❂❫❢ ❂❞❞ ❭❳ ❀ ❀
▼ ❃❘❆❄❙❆■❀ ❀❀ ❁❳❳ ❳❪❂❂❫
❘❁ ❢ ❃■▲❄▼ ❈❇❈❆▼ ❈ ❉ ❆❄ ❃❣ ❆❇● ❆▼ ❈ ❂❞ ❞ ❊❃❑❍❑❈❬●❇❆❄ ❉❃❄❅ ❆❄ ❞❈❑▲
❨❃▼ ❃❄❍❑ ❆❇❈▼ ❆▼ ❈❂❑▲❊ ❁❤❆❘❆ ❑
❩❁ ❛❄ ❍❃❄▼ ❈❜ ❈■ ❆▼ ❈ ❊❃❄❆❅ ❈❏❆❄ ❂❞❞ ❘●■● ❛ ▼❡ ❉ ✐ ▼ ❃❊❆❄ ◆❆❄❅
❍❆❏ ● ❄
❉❁ ❂❃❇❆❙❆ ❄❆❄ ◆ ❃❋❊ ● ❍ ❘▲❇❆❡▲ ❊ ❃❑❆▼ ❈ ▼ ❈▼ ❈❑❡ ❍❃❋❊ ❆❍ ❊❃❇❆❙❆❄❆❄
■ ❆❄❍▲❑■ ❃❇● ❑❆❏❆❄❉❆❄■▲ ❋❊ ❇❃■▼❊ ❃❑● ❋ ❆❏ ❆❄
❃❁ ❝ ❣❆❇● ❆▼ ❈❊❃❄❃❑ ❈❋❆❆❄❂❞ ❞ ❘●■● ❛❛▼❡ ❉❞●■●✐ ❋ ❈❄❅❅●❆❄
❦❧ ♠♥♦♣q♦ r s t♦✉ ✈✇✉ s♣♦ s♦✉ ①✇ ②✇③ ④♦ rs♣♦✉ ⑤⑥⑥ ⑦s✉ ⑧①♦ ⑦
⑤③⑨✈s✉r st♦✉ ⑦s✉ ⑧①♦ ⑦⑩ ⑨⑦♦❶s❷♦ ④s
❸ ❧⑩ ⑨ ⑨③ t s✉♦ r st♦✉♠♥♦♣q ♦ r s⑤✇✉t♦ ✈♦ ⑦♦✉❹♦✇③ ♦ ④❺
♦❧ ♠♥♦♣q♦ r s t♦✉ ①⑨ ⑨③ t s✉♦ r s ⑦♦③⑧ ✇ ⑦ t♦✉ ✈✇✉♦ ✈♦ ⑦♦✉ t♦✇③♦ ④
t✇✉⑧ ♦✉❻❼⑤ ❹⑤✇✉⑧ ④♦ r s♣r✇ ⑦s♦ ✈②q♣♦✉
②❧ ♠♥♦♣q♦ r s t♦✉ ①⑨⑨③ t s✉♦ r s ⑦♦③⑧✇ ⑦ t♦✉ ✈✇✉t♦ ✈♦ ⑦♦✉ t♦✇③♦ ④
t✇✉⑧ ♦✉ ❻ ❼⑤ ❹ ⑤✇✉ ⑧ ④♦ r s♣ ❽ ❻✇ ⑦t♦ r❽ ⑥♦ ✈ ✈✇ t♦ ❽ ❾✉r✈✇①⑦⑨③♦ ⑦❽
⑩✇❿♦❷♦ ⑦♦✉ ❽⑩✇♣q③ ♦ ④♦✉❽ ❻♦❷r♦ ⑦❽⑩⑤⑤ ⑤③ ♦ ⑦♦❷♦ ❽ ⑥⑤➀ t♦✉
⑥ ♦✉①⑤✇③ r✇ ✈ rsr✇ ⑦s♦ ✈⑦③ s➁q♣♦✉
➂❧ ➃✇✉❿♦✉ ♦⑤✇✉t♦ ✈♦ ⑦♦✉❹♦✇③♦ ④❺
♦❧ ⑤✇③q❷qr♦✉ ❽ ✈✇✉ ⑧① ♦➄ s♦✉ t♦✉ ✈✇③ ④ s⑦q✉ ⑧♦✉✈✇✉t♦ ✈♦ ⑦♦✉➅ r♣ s
❹♦✇③ ♦ ④❽ ❹♦✉ ♦ ⑤✇③ s❷②♦✉ ⑧♦✉ t♦✉ ➆♦ s✉➇♣♦ s✉ ⑤✇✉ t♦ ✈♦ ⑦♦✉
❹♦✇③ ♦ ④➈♦✉ ⑧r♦ ④⑦♦ ④q ✉➉ ➊➋ ➋
②❧ ⑤✇✉ ⑧①♦➄ s♦✉⑤✇③t♦⑤➅ ❹
❿❧ ⑤✇✉s✉⑧① ♦ ⑦♦✉➁♦ ➁r♦✉t♦✉✈✇✉⑧ ✇ ⑦♦ ④q ♦✉
➌❾❾❧⑤③⑨⑧③♦❷ ✈✇❷② s✉♦♦✉ t♦✉ ❦ ♦ rs♣ s⑦♦ r ✈✇✉ ⑧✇♣⑨♣♦♦✉ ①✇q ♦✉ ⑧♦✉
① ♦ ②q✈♦ ⑦✇✉ ➍①⑨⑦♦
♠♥♦♣q ♦ rs③♦✉❿♦✉⑧ ♦✉✈✇③♦ ⑦q③♦✉ t♦✇③♦ ④⑦✇✉ ⑦♦✉⑧✈♦➄♦ ① t♦✇③♦ ④
2.3.5 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi
❻⑦③ q①⑦q③ ❼③⑧ ♦✉ sr♦ r s ❹s✉ ♦ r ⑤✇✉ t♦ ✈♦ ⑦♦✉ ❹♦✇③♦ ④ ⑩⑨⑦♦ ❶s❷♦ ④s ②✇③ ②✇✉ ⑦q ①
♣s✉ ✇ r⑦♦❦❽ ①♦③✇✉ ♦ ⑦✇③♣ s④♦ ⑦✉➈♦ ♦ t♦✉ ➈♦ ①✇ ➁✇✉ ♦✉ ⑧♦✉ t♦✉ ⑦♦✉ ⑧⑧ q✉ ⑧ ➄♦ ➁♦ ② ➈♦✉⑧
②✇③➄♦♣♦✉ t♦③ s ⑩✇ ✈♦♣♦ ❹s✉ ♦ r r♦❷✈♦ s ① ✇ ②♦ ➁♦ ④ ❷✇✉ q③ q ⑦ rq ♦ ⑦q ⑧ ♦③ sr ♥✇ ③ ⑦s①♦♣
2
2
➐ ➑ ➒ ➑ ➓ ➔ ➓ →➣ ↔ ➔ ➓ ↕ ➒ ➔ ➒ ↕ ➙↕ ➓ ➔ ➒ ➛ ➜ ➓ ➝ ➔ ➞ ➔ ➟ ➔ ➓ ➙ ➔ ➜ ➣ ➔ ➠ ➡➢ ➟ ➔ ➤ ↕ ➥ ➔ ➠ ↕ ➒ ➜ ➦ ➔ ↔ ➔ ↕ ➦ ➜ ➣ ↕ ➧ ➑ ➟ ➨ ➩ ➔ ➥ ➦ ➔ ➣ ➫ ➨ ➭ ➐ ➟ ➣ ➑ ➧ ➟ ➑ ➣ →➣ ↔ ➔ ➓ ↕ ➒ ➔ ➒ ↕ ➙↕ ➓ ➔ ➒ ➛ ➜ ➓ ➝ ➔ ➞ ➔ ➟ ➔ ➓Sub Bag
keuangan dan
Kepegawaian
Sub Bag Umum dan
Perlengkapan
Bidang Pajak Daerah
Seksi Pendapatan
dan Penagihan
Bidang Perencanaan
dan Pengendalian
Sekretais Dinas
Kepala Dinas
Pendapatan
Daerah
Bidang Dana
Perimbangan
Seksi Penetapan
dan Pembukuan
Seksi Pengendalian
Operasional
Seksi Perencanaan
dan Pelaporan
Seksi Dana
Bagi Hasil
Seksi Pajak Bumi
➯ ➲ ➳➵➸➺➻➺➼➽➾ ➺➚ ➪
➶➾➹➘ ➴ ➷➵➻➺➴➚ ➺➾ ➺➴➺➾ ➹➘➬➺➚ ➸➮ ➴➮ ➴➱ ➷➺➴➺ ➳➵➸➺➻➺ ➼➽➾➺➚ ➷➵➷➸➘➾✃➺➽
❐➘➾➬➚➽❒
➺❮ ❰➵Ï➘➷➘➚➺➾ ➴➵Ð➽Ñ➺➴➺➾➹➵➴➾ ➽➚ Ò➽ Ð➽Ò➺➾➬❰➵Ï➵➾Ó➺➾➺ ➺➾➱ ❰➺Ñ➺➴➼➺ ➵Ï➺Ô ➱
❰➵➾Ò➺ ➸➺➹➺➾ Õ➘ ➴➺➾❰➺Ñ➺➴➼➺ ➵Ï➺Ô
Ð❮ ❰➵➻➺➴➚ ➺➾ ➺➺➾➸ ➵➷➘➾➬➘➹➺➾❰➺Ñ➺➴➼➺ ➵Ï➺Ô
Ó ❮ ❰➵➻➺➴➚ ➺➾ ➺➺➾ ➴➮ ➮ÏÒ➽➾➺➚ ➽ Ð➵Ï➴➺➽➹➺➾ Ï➵➾Ó➺➾ ➺ ➸ ➵➾ ➵Ï➽➷➺➺➾ ❰➺Ñ➺➴
➼➺ ➵Ï➺Ô Ò➺➾ ❰➵➾Ò➺ ➸➺➹➺➾ Õ➘➴➺➾ ❰➺Ñ➺➴ ➼➺ ➵Ï➺Ô Ò➵➾➬➺➾ Ö➾ ➚➹➺➾➚ ➽
➹➵Ï ➴➺➽➹
Ò❮ ❰➵➾➬➺×➺➚ ➺➾➱ ➸ ➵➾➬➵➾Ò➺➻➽➺➾ Ò➺➾ ➷ ➮➾ ➽➹ ➮Ï➽➾➬➺➹➺➚ ➸ ➵➷➘➾➬➘ ➹➺➾ ❰➺Ñ➺➴
➼➺ ➵Ï➺Ô
➵❮ ❰➵➻➺➴➚ ➺➾ ➺➺➾ØÙ➺➻➘➺➚ ➽❰➵➾Ò➺ ➸➺➹➺➾➼➺ ➵Ï➺Ô➚ ➵Ó➺Ï➺➴➵➚ ➵➻➘ Ï➘Ô➺➾
❐❮ ❰➵➷Ð➽➾➺➺➾➱➵Ù➺➻➘➺➚ ➽Ò➺➾Ú➺ ➸➮Ï➺➾➳➵➬➽➺➹➺➾➼➽➾ ➺➚
➬ ❮ ❰➵➻➺➴➚ ➺➾ ➺➺➾ ➹➘➬➺➚ ➻➺➽➾ ✃➺ ➾➬ Ò➽Ð➵Ï➽➴➺➾ Û➺➻➽➴➮➹➺ ➚ ➵➚➘➺➽ Ò➵➾➬➺➾
➹➘ ➬➺➚Ò➺➾❐➘➾➬➚ ➽➾✃➺
Ü➲ Ý➵➴Ï➵➹➺Ï➽➚➼➽➾ ➺➚ ➪
➶➾➹➘ ➴ ➷➵➻➺➴➚ ➺➾ ➺➴➺➾ ➹ ➘ ➬➺➚ ➸➮ ➴➮ ➴➱ ➷➺➴➺
Õ➺➬➽➺➾ Ý➵➴Ï➵➹➺Ï➽➺➹ ➷➵➷➸➘➾✃➺➽❐➘➾➬➚➽ ❒
➺❮ ❰➵➾✃➘➚➘➾ ➺➾Ï➵➾Ó➺➾➺➴➵ÏÑ➺➴➵➚ ➵➴Ï➵➹➺Ï➽➺➹➺➾➪
Ð❮ ❰➵➾➬➵➻➮➻➺➺➾ ➺Ò➷➽➾ ➽➚➹Ï➺➚ ➽ ➘ ➷➘ ➷ Ò➺➾ ➸ ➵Ï➻ ➵➾➬➴➺ ➸➺➾➱ ➴➵➘➺➾➬➺➾ Ò➺➾
➴➵➸➵➬➺×➺➽➺➾
Ó ❮ ❰➵➾➬ ➴➮ ➮ÏÒ➽➾ ➺➚➽➺➾ ➸ ➵➾✃➵➻ ➵➾➬ ➬➺Ï➺➺➾➹➘ ➬➺➚Þ➹➘ ➬➺➚Ð➽Ò➺➾➬
ßàáâãäåæ çèæ éêëãæ é çæ éìæ éêëí ë çæ îæ èæ é
ïëéðãñã éæ é òëéóæ éæ ôæ é íòõçòæö íëé çë÷õ ÷ææ é æô öèéèñ øòæñèùëãæ é çæ éôæ éùëí ë çæ îæ èæ éì èéæñïëéôæíæøæ é
ïëé çë÷õ÷æ æ é æôöèé èñøòæñè ùëãæ é çæ é öë÷èíãøè íëéðãñãéæ éòëéóæ éæúíëöòõ ñëñæ éú í ëé çãñã÷æ éôæ éíëéç ë÷õ÷ææ éæ é ççæòæ é
ïëé çùõ õòôèéæñèæ éúíëé çëéôæ÷èæ é ôæ é íëéðãñã éæ é ûæíõ òæ éêëãæ éçæ é
ïë÷æù ñæ éææ é æôöèé èñ øòæñè ùëíëçæ îæ èæ é öë÷èíãøè íëéðãñãéæ éòëéóæ éæú íëéðãñãéæ é ä æüæ éú íëöòõ ñëñæ éú í ëé çãñã÷æ é ôæ é
íëéç ë÷õ÷ææ é ôæøæ öãøæñèú íëöäèéææ éú ôèñèí÷èé íëéçëöä æ éçæ éú
ôèù÷æøíëçæ îæ èôæ éùëñëýæüøëòæ æ éíëçæ îæ è
ßþáâãäåæ çèæ éÿöãöìæ éïëò÷ëé çùæíæ é
ïëéðãñã éæ é íò õçòæö ôæ é ùë çèæøæ é í ëé çë÷õ ÷ææ é æô öèé èñ øòæñèãöãöôæ éí ëò÷ëé çùæí æ é
ïëé çë÷õ÷æ æ é æô öèéèñ øòæñè ãöãö ôæ é íëò÷ëé çùæíæ é öë÷èí ãøèíëéç ë÷õ÷ææ é øæøæ ãñæü æú éæñùæü ôèéæñú ùëæò ñèí æ é ôèéæñú òãöæü
øæ é ççæôèéæñôæ éíëò÷ëé çùæíæ é
á å èôæ é çïæ ýæùìæ ëòæü ✁
ÿéøãù öë÷æù ñæ éæùæ é øã çæñ íõ ùõ ùú öæùæ åèôæ é ç ïæ ýæù ìæ ëòæü
öëöí ã éðæ è✂ ã éçñè✄
æ☎ ïëéðãñã éæ éòëéóæ éæ å èôæ é çïæ ýæùìæëòæü
✝✞ ✟✠✡☛ ✠☞ ✠✡✌✌ ✍✎✍✍ ✡ ✟✍✏✍✑ ✒✍ ✠✎✍ ✓ ✔ ✠☞✕✖✗ ✘✕ ✖✠✡✙✍ ✚✘✍ ✎✍ ✡✛
✖ ✠✡✙ ✍ ✘✍✍ ✡✛ ✖ ✠✡✠✘✍ ✖✍ ✡✛ ✖ ✠✡✍ ✌✕ ✓✍ ✡ ✙ ✍ ✡ ✖ ✠✔✜✗✑ ✗✍ ✡ ✟✍✏✍✑
✒✍ ✠✎ ✍ ✓
✒✍☞✍ ✔ ✔ ✠☞✍✑✢✍ ✡✍✑ ✍ ✡ ✘✗✌ ✍✢ ✘✠✎✢✠✜✗ ✘ ✖✍✙ ✍ ✍☛✍ ✘ ✣✤✥ ✖✍✢✍☞ ✦ ✦✛
✧ ✕✙ ✍ ✡✌✟✍✏✍✑✒✍ ✠✎ ✍ ✓✙ ✕✜✍ ✡✘✗★☞ ✠✓✩
✣✦✥ ✪✠✑✢✕ ✟✠✡✙ ✍ ✖✍ ✘✍ ✡✒✍ ✡✟✠✡✍✌ ✕ ✓✍ ✡
✟✠✡☛✗✢✗ ✡✍ ✡ ✟✎★ ✌✎ ✍ ✔ ✙ ✍ ✡ ✫✠✌ ✕✍ ✘✍ ✡ ✟✠✡✌ ✠☞★ ☞✍✍ ✡✛✟✠✡✙ ✍ ✚✘✍✎✍ ✡ ✛✟✠✡✙✍ ✘✍✍ ✡✙ ✍ ✡✟✠✡✍✌ ✕ ✓✍ ✡✟✍✏✍✑✒ ✍ ✠✎✍ ✓
✟✠☞✍✑✢✍ ✡✍✍ ✡✍✙✔✕ ✡✕✢✘✎✍✢✕ ✟✍✏✍✑✒✍ ✠✎ ✍ ✓✣✤✥ ✪✠✑✢✕ ✟✠✡✠✘✍ ✖✍ ✡✒✍ ✡✟✠✔✜✗ ✑✗ ✍ ✡
✟✠✡☛✗✢✗ ✡✍ ✡✟✎★ ✌✎✍ ✔✙ ✍ ✡ ✫✠✌✕ ✍ ✘✍ ✡✖✠✡✌ ✠☞★ ☞✍✍ ✡✛ ✖ ✠✡✠✘✍ ✖✍ ✡✛✙✍ ✡✖ ✠✔✜✗ ✑✗ ✍ ✡✟✍✏✍✑✒ ✍ ✠✎✍ ✓
✟✠☞✍✑✢✍ ✡✍✍ ✡✖ ✠✡✠✘✍ ✖✍ ✡✙ ✍ ✡✖ ✠✔✜✗✑ ✗✍ ✡✟✍✏✍✑✒✍ ✠✎✍ ✓
✟✠☞✍✑✢✍ ✡✍✍ ✡ ✬✙✔✕ ✡✕✢✘✎ ✍✢✕ ✟✠✡✠✘✍ ✖✍ ✡ ✟✍✏✍✑ ✒✍ ✠✎ ✍ ✓ ✙ ✍ ✡✟✠✔✜✗✑ ✗✍ ✡✟✍✏✍✑✒✍ ✠✎✍ ✓ ✙ ✍ ✡✭ ✠✘✎ ✕✜✗✢✕✒✍ ✠✎ ✍ ✓
✮✥ ✧ ✕✙✍ ✡✌✒ ✍ ✡✍✟✠✎ ✕ ✔✜✍ ✡✌ ✍ ✡✯
✰ ✡✘✗ ✑ ✔✠☞✍✑✢✍ ✡✍✑ ✍ ✡ ✘✗✌ ✍✢ ✖★✑ ★✑✛ ✔✍✑ ✍ ✧ ✕✙✍ ✡✌ ✒✍ ✡✍
✟✠✎✕ ✔✜✍ ✡✌✍ ✡✔ ✠✔✖✗ ✡☛✍✕ ✚✗ ✡✌✢✕✩
✍✞ ✟✠✡☛✗✢✗✡✍ ✡✭✠✡✝✍ ✡✍ ✫✠✎✏✍✧ ✕✙✍ ✡✌✒✍ ✡✍ ✟✠✎✕ ✔✜✍ ✡✌✍ ✡
✜✞ ✟✠✡✌ ✠☞★ ☞✍✍ ✡ ✟✍✏✍✑ ✧ ✗ ✔✕ ✙✍ ✡ ✧✍ ✡✌✗✡✍ ✡ ✟✠✎✑ ★ ✘✍✍ ✡ ✙✍ ✡ ✧✍✌ ✕
✱✍✢✕☞✟✍✏✍✑✙ ✍ ✡✧ ✗✑ ✍ ✡✟✍✏✍✑✯
✝✞ ✟✠✡✌ ✠✡✙✍☞✕✍ ✡ ✛✲✳✍☞✗ ✍✢✕✙ ✍ ✘✍ ✖ ✠☞✍ ✖★ ✎✍ ✡✟✧ ✧ ✟✠✎✑★✘✍✍ ✡✙ ✍ ✡✧✍✌ ✕
✴ ✵ ✶✷✸✹ ✺✻✻ ✼✴ ✽✸ ✾✿ ✽✾✸ ✺ ✷✹ ✽✾❀✾✸ ❁ ✷❂❃ ✸✹❃ ❀✾✸ ✶❄❄ ✶ ✷✼ ✺✻ ❀✾✾✸ ✴✾✸
❅✷✾❆✽✿ ✾✿ ✽❄ ✾✹ ✽❇✾✿ ✽❆✶ ✾❈✾✺✴ ✾✸❄ ❃ ✺ ✾✸✶ ✾❈✾✺❉
❊✾❆✾❂❂ ✷❆✾✺✿ ✾✸ ✾✺✾✸❀❃ ✹ ✾✿❋❄✽✴ ✾✸✹ ❊ ✾✸ ✾ ✶✷✼ ✽❂● ✾✸✹✾✸✴ ✽● ✾✸❀❃
✻❆✷❍■
❏ ❑▲ ▼✷✺ ✿✽✶❄❄
✶ ✷✸◆❃✿❃ ✸ ✾✸✶✼ ✻✹ ✼ ✾❂✴✾✸❖✷✹ ✽✾❀ ✾✸✶ ✷✸◆❃❆❃❍✾✸✶ ✾❈✾✺❄ ❃ ❂ ✽✴ ✾✸❄ ✾✸✹ ❃ ✸ ✾✸
✶ ✷❆✾✺✿ ✾✸✾✾✸✶ ✷✸◆✷✼✾❍✾✸▼✶✶ P✶❄❄
✶ ✷✸✹ ✺✻✻ ✼✴✽✸✾✿ ✽✾✸ ❁ ✷❂❃ ✸✹❃❀✾✸ ✶❄ ❄ ✴ ✾✸ ✶ ✷✸◆✷❆✷✿ ✾✽✾✸❀✷✼❍✾✴✾❁✺✷● ✷✼ ✾❀✾✸
❏ ◗▲ ▼✷✺ ✿✽❄ ✾✹✽❇✾✿ ✽❆
✶ ✷✸◆❃✿❃ ✸ ✾✸✶✼✻✹ ✼ ✾❂ ✴✾✸ ❖✷✹ ✽✾❀✾✸ ✶ ✷✸✹✷❆✻❆✾✾✸❊ ✾✸ ✾❄✾✹ ✽❇✾✿✽❆✶ ✾❈✾✺✴✾✸❄❃✺✾✸✶ ✾❈✾✺
✶ ✷❆✾✺✿ ✾✸✾✾ ✸ ✺✻ ✻✼ ✴ ✽✸✾✿ ✽❁ ✷✸ ✷✼ ✽❂ ✾✾✸❊ ✾✸ ✾❄✾✹ ✽ ❇✾✿ ✽❆✶ ✾❈✾✺✴ ✾✸❄❃✺✾ ✸✶ ✾❈✾✺
❘▲ ❄✽✴✾✸✹✶ ✷✼✷✸❙✾✸ ✾✾✸✴ ✾✸✶ ✷✸✹ ✷✸✴ ✾❆✽✾✸❚❁✷✼ ✾✿ ✽✻ ✸ ✾❆❉
❯✸ ❀❃ ✺ ❂✷❆✾✺ ✿ ✾✸✾✺ ✾✸ ❀❃ ✹ ✾✿ ❁✻✺✻✺ ❂ ✾✺✾ ❄ ✽✴✾✸✹ ✶✷✼✷✸❙✾✸ ✾✾✸
✴✾✸✶✷✸✹ ✷✸✴ ✾❆✽✾✸❚❁✷✼ ✾✿ ✽✻✸✾❆❂ ✷❂❁ ❃ ✸◆✾✽❱❃✸✹ ✿ ✽■
✾✵ ✶✷✸◆❃✿❃✸✾✸ ❅✷✸❙✾✸ ✾ ❖✷✼❈✾ ❄✽✴ ✾✸✹ ✶ ✷✼ ✷✸❙✾✸ ✾✾✸ ✴ ✾✸
✶✷✸✹ ✷✸✴ ✾❆✽✾✸❚❁✷✼ ✾✿ ✽✻ ✸ ✾❆
●✵ ✶✷❆✾✺ ✿ ✾✸✾✾✸✺✻ ✻ ✼✴ ✽✸ ✾✿ ✽❁ ✷✸◆❃✿❃✸ ✾✸❁ ✼✻ ✹✼✾❂❊ ✽✸ ✾✿✶ ✷✸✴✾❁ ✾❀✾✸
❲ ❳ ❨❩❬❭❪❫ ❭❴ ❭❭❴ ❵❛ ❭❬❜ ❭❫ ❝ ❲ ❭❴ ❨ ❩❬❭❞ ❡❢ ❭❴ ❣ ❨ ❩❤✐ ❝❴❭❭❴ ❨ ❩❴ ❥ ❩❴❲❭❬❝❭❴
❦❞❩❢ ❭❫ ❝❡❴❭❬❨ ❩❴ ❲❭❞ ❭❧❭❴
❩❳ ❨❩❴♠❜ ❫❜ ❴ ❭❴ ❪❡❴❫ ❩❞ ❪ ❩✐ ❝♥❭❪ ❭❴ ❧❩❪❴❝❫ ❲❝ ✐ ❝❲❭❴ ❥ ❞ ❩❴ ❲ ❭❞❭❧❭❴
❲ ❭❩❢ ❭♦
♣❭❬❭❤ ❤ ❩❬❭❪❫ ❭❴ ❭❪ ❭❴ ❧❜❥❭❫ ❞ ❡ ❪❡ ❪❣ ❤❭❪ ❭ q ❝❲❭❴ ❥ ❨ ❩❢ ❩❴r❭❴❭❭❴
❲❭❴❨❩❴ ❥ ❩❴ ❲ ❭❬❝❭❴❦❞❩❢ ❭❫ ❝❡❴ ❭❬❲❝✐ ❭❴❧❜❡❬❩♦s
t ✉✈ ✇❩❪❫ ❝❨ ❩❢ ❩❴ r❭❴❭❭❴❲ ❭❴❨ ❩❬❭❞❡❢❭❴
❨ ❩❴ ♠❜ ❫ ❜❴❭❴ ❞❩❢ ❩❴r❭❴❭❭❴ ❪ ❩❥ ❝❭❧❭❴ q ❝❲ ❭❴ ❥ ❨ ❩❢ ❩❴r❭❴❭❭❴❨ ❩❴❥❩❴❲❭❬❝❭❴❲❭❴❦❞❢❭❫ ❝ ❡❴❭❬
❨ ❩❴♠❜❫ ❜❴❭❴❢ ❩❴ r ❭❴ ❭❧❭❢❥❩❧❞❩❴❲❭❞ ❭❧❭❴
❨ ❩❬❭❪❫ ❭❴ ❭❭❴ ❪ ❡❡❢❲❝❴ ❭❫ ❝ ❢ ❩❴ r❭❴❭ ❧❭❢ ❥ ❩❧ ❞ ❩❴ ❲ ❭❞❭❧❭❴ ❲ ❭❴❩❛❭❬❜❭❫ ❝❞ ❩❴ ❲ ❭❞❭❧❭❴
❨ ❩❬❭❪❫ ❭❴ ❭❭❴ ❩❛ ❭❬❜ ❭❫ ❝❲❭❴❞ ❩❬❭❞❡❢❭❴
❨ ❩❴ ♠❜ ❫ ❜❴❭❴❪ ❡❴ ❫ ❩❞❞❢ ❡❥ ❢ ❭❤♣ ❝❴ ❭❫❨ ❩❴ ❲ ❭❞❭❧❭❴t① ✈ ✇❩❪❫ ❝❨ ❩❴❥ ❩❴ ❲❭❬❝❭❴❦❞❩❢ ❭❫ ❝❡❴❭❬
❨ ❩❴ ♠❜ ❫ ❜❴❭❴ ❨❢ ❡❥❢ ❭❤ ❲❭❴ ②❩❥ ❝❭❧❭❴ ❨ ❩❴ ❥ ❩❴❲❭❬❝❭❴❦❞ ❩❢ ❭❫ ❝❡❴ ❭❬
❨ ❩❴❥ ❭③ ❭❫ ❭❴ ❲❭❴ ❨ ❩❴ ❥ ❩❴❲❭❬❝❭❴ ❦❞❩❢ ❭❫ ❝❡❴❭❬ q ❝❲ ❭❴ ❥❨ ❩❢ ❩❴ r❭❴❭❭❴ ❣ ❨ ❩❴ ❥❩❴❲❭❬❝❭❴ ❲ ❭❴ ❦❞❩❢ ❭❫ ❝❡❴ ❭❬ ❫ ❩❢❧❭
❨ ❩❴❲❭❞ ❭❧❭❴ ④❭❝❴ ❴♠❭
❨ ❩❤✐❝❴ ❭❭❴ ❲ ❭❴ ❨ ❩❴♠❜ ❬❜♦❭❴ ❨ ❭♥❭❪ ♣ ❭❩❢ ❭♦ ❲ ❭❴ ⑤❩❧❢ ❝✐❜ ❫ ❝⑥⑦ ⑧⑨⑩ ❶
❷❸❹❺❻❺ ❼ ❶❼❽❺ ❾ ⑩❸❿❽❼❾ ➀ ❼⑨❸➁❸➂ ❼❽ ➃❺ ➄➅➆ ➃❺➇ ❼➁❺ ➄❼ ➀❺ ➈❺ ➁❹❼➀❺❽❻
⑨❸❽➀❺➉❺ ➃❺❽ ❶❺ ❸ ➂❺ ➄ ➊ ➀❼➉❸➂➈➋❿❺❽ ❾➋➁ ❹❸➂ ➀❺➌❺ ➁❺❽➋❾ ❼❺ ➌❺❽❻ ➄❺❽➀❺ ➈
➀❺❽➉➂➆➍ ❸❾ ❾❼➆❽❺ ➈❾ ❸❹❺❻ ❺ ❼➉❸❽➋❽ ➎❺❽ ❻➉❸➈❺❿ ❾❺❽ ❺❺❽➃➋❻❺ ❾➉➆❿➆❿ ➃❸➂ ❾❸❹➋➃➏
2.4 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Bidang Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
2.4.1 Struktur
➐❺ ➁❹❺ ➂➑ ➏➑❷ ➃➂➋❿ ➃➋➂➒➂❻❺❽❼❾❺ ❾ ❼❷➋❹➓❼➀❺❽ ❻⑨❸❽ ➀❺➉❺ ➃❺❽➔❾ ➈❼❶❺ ❸➂❺ ➄
2.4.2 Tugas Pokok dan Fungsi:
⑧❽ ➃➋❿ ➁ ❸➈❺❿ ❾❺❽ ❺❿❺❽ ➃➋❻❺ ❾ ➉➆❿ ➆❿ ❹❼➀❺❽ ❻ ⑨❸❽➀❺➉❺ ➃❺❽ ➔❾ ➈❼ ❶❺❸➂❺ ➄
➀❼❹❺❽ ➃➋ ➆ ➈❸➄ ➅❸➉❺ ➈❺ ❷ ❸❿ ❾ ❼ ⑨❸❽ ➀❺ ➃❺❺❽ ➀❺❽ ⑨❸❽ ❺❻ ❼➄❺❽ ❾ ❸➂➃❺ ➅❸➉❺ ➈❺ ❷ ❸❿ ❾ ❼
⑨❸❽ ❸➃❺➉❺❽ ➀❺❽ ⑨❸➁ ❹➋❿➋❺❽ ➌❺❽ ❻ ❿ ❸ ➀➋❺❽➌❺ ➁❸➁➉➋❽➌❺ ❼ ➍➋❽ ❻ ❾ ❼ ❾ ❸❹❺❻ ❺ ❼
❹❸➂ ❼❿➋➃→
➣➏ ➅❸➉❺ ➈❺❷ ❸❿ ❾ ❼⑨❸❽➀❺ ➃❺ ❺❽➀❺❽⑨❸❽❺❻❼➄❺❽➁❸➁➉➋❽➌❺ ❼➍➋❽ ❻ ❾ ❼➋❽➃➋❿→
➣ ⑦ ↔❸❽➌➋❾➋❽ ➉➂ ➆❻➂❺ ➁ ➀❺❽ ❿❸❻ ❼❺ ➃❺❽ ➉❸❽❻❸➈➆➈❺❺❽ ⑨❸❽ ➀❺➍ ➃❺ ➂❺❽➊
⑨❸❽➀❺ ➃❺❺❽➊➀❺❽⑨❸❽ ❺❻❼➄❺❽⑨❺ ➎❺❿➀❺ ❸➂❺ ➄
➜➝ ➞➟➠➡ ➢➤➥ ➦➧ ➠➧➨➩➧➫ ➧➫ ➭➤ ➯➲➡ ➩➤ ➯➤➫ ➳➤ ➟➨➤➵ ➸ ➦➩➭➩➳➝ ➡➤ ➺➲ ➭➤ ➯➲➡
➩➤ ➯➤➫➳➤ ➟➨➤➵
➻➝ ➞➟➼ ➟➨➡➲➥➫➤ ➼ ➽➤ ➼ ➞➟➼➽ ➲➾➥➨ ➲➡➢➾ ➲➫➤ ➼ ➚ ➢➨ ➤➥ ➩➟➠➡➟➨ ➲➥➤➵ ➢➤ ➼ ➪➤ ➺➲➵ ➤ ➼
➩➤ ➯➤➫➳➤ ➟➨➤➵➸ ➚➩➪ ➩➳➝
➶➝ ➞➟➹➤➫➾➤ ➼➤➫ ➤ ➼ ➩➟➠➤ ➼➥➤ ➢➤ ➼ ➽ ➤ ➼ ➘ ➟➠➟➨➲➫ ➾➤➤ ➼ ➹➧➫ ➤ ➾➲ ➤➥➤ ➢ ➹➤ ➘➤ ➼ ➺➤ ➼
➴➡➷➟➫➩➤ ➯➤➫➽➤ ➼➭ ➤ ➯➲➡➩➤ ➯➤➫
➬➝ ➞➟➼ ➟➹➲➥ ➲➽ ➤➥➤ ➧➠➮ ➟➥➤➥➤ ➢➽➤➥➤➷➤ ➼ ➺➽➲➾➤ ➠➘➤ ➲➫➤ ➼➭ ➤ ➯➲➡➩➤ ➯➤➫
➱➝ ➞➟➼➽ ➲➾➥➨ ➲➡➢➾ ➲➫ ➤ ➼➚ ➢➨➤➥✃➟➥ ➟➥➤ ➘➤ ➼➩➤ ➯➤➫
❐➝ ➞➟➼➷➢ ➾➢ ➼➽➤ ❒➥➤➨➲➼➽ ➢➫❮➤ ➯➲➡➘➤ ➯➤➫➽➤ ➟➨ ➤➵
❰Ï➝ ➞➟➼ ➺➵➲➠➘ ➢➼➽➤ ➼➞ ➟➼➺ ➟➹➧ ➹➤➳➤➥➤➩➧➥ ➟➼ ➾ ➲➩➤ ➯➤➫➳➤ ➟➨➤➵
❰ ❰➝ ➞➟➼ ➺➲➼Ð ➟➼➥➤➨ ➲➾➤ ➾ ➲ ➥ ➢ ➼➺ ➺➤➫ ➤ ➼ ➽➤➨➲ ➾ ➟➠➢➤ ➯➟➼ ➲➾ ➩➤ ➯➤➫ ➽ ➤ ➟➨➤➵ ➷➤ ➼ ➺
➥ ➲➽ ➤➫ ➠ ➟➠➤➥ ➢➵ ➲ ➘➟➨➤➥ ➢➨➤ ➼ ➽ ➤ ➼ ➡➟➹➢➠
➠ ➟➹➢➼➤ ➾➲ ➘➤ ➯➤➫ ➽ ➤ ➟➨➤➵ ➷➤➼➺ ➥ ➟➨➵➢➥➤ ➼ ➺
❰Ñ➝ ➞➟➠➡ ➢➤➥ ➾ ➢➨➤➥ ➘ ➟➨ ➲➼ ➺➤➥➤ ➼ ➤➥➤ ➢➥ ➟➺ ➢➨ ➤ ➼ ➤➥➤ ➢ ➾➢➨ ➤➥ ➘➤➫➾➤ ➤➥➤ ➢ ➾➢➨➤➥
➷➤ ➼ ➺➾ ➟➯➟➼➲➾➥ ➟➨➵ ➤➽ ➤ ➘❮ ➤ ➯➲➡➘➤ ➯➤➫➽➤ ➟➨ ➤➵➷➤ ➼ ➺➥ ➟➨ ➵ ➢➥➤ ➼➺
❰Ò➝ ➞➟➹➤➫➢➫ ➤ ➼ ➘➟➠➤ ➼➥➤ ➢➤ ➼ ➥ ➟➨ ➵➤➽ ➤ ➘ ❮➤ ➯➲➡ ➘➤ ➯➤➫ ➽ ➤ ➟➨➤➵ ➷➤ ➼➺ ➥ ➟➹➤➵
➠ ➟➼➟➨ ➲➠➤➾ ➢➨ ➤➥➥ ➟➺➢➨➤ ➼Ó➾➢➨➤➥ ➘➤➫ ➾➤➽ ➤ ➼➾➢➨➤➥➹➤ ➲➼ ➼➷➤
❰➜➝ ➞➟➠➡ ➟➨➲➫➤ ➾ ➢➨➤➥ ➘➤➫➾➤ ➫➟➘➤➽ ➤ ➭ ➤ ➯➲➡ ➘➤ ➯➤➫ ➷➤ ➼ ➺ ➥ ➲➽➤➫ ➠ ➟➠➟➼ ➢➵➲
➾ ➢➨ ➤➥➥ ➟➺➢➨➤ ➼
❰➻➝ ➞➟➼➷➤ ➠ ➘➤ ➲➫ ➤ ➼➾ ➢➨ ➤➥ ➘ ➟➨➲➼➥➤➵➘ ➟➹➤➫ ➾➤ ➼➤➤ ➼➘ ➟➼➷➲➥ ➤➤ ➼➡➤➺➲➘➤➨ ➤❮➤ ➯➲➡
ÔÕ Ö ×ØÙ ÚÛÜÝ ÛÞß ÛÙ à áà âÛÙ ÝØÙØãÛÝÛÙ ä Ûßãà ÝØâØâÛÙå ÛÙ ßØÝÛæ Û ßÛÙ ãç è
éØâÛÙ å êØ åÛèÛ ãØèëÛæÛÝ ä ÛìÞí ÝÛìÛß ÚÛÙ å Ü ÛáÞë íØâà Ü ÜØâàÙÛá Þ
ÝÞà ãÛÙ åÙ ÚÛ
ÔîÖ ×ØÙ ÚÞÜÝ ÛÙ Ûèá ÞÝ æÛÙ æ ç ßà Ü ØÙãÛá Þ ãØèß ÛÞã æÛïãÛè æÛãÛ ä ÛìÞí ÝÛìÛß
æÛÙáàèÛãð áà è ÛãÚÛÙåíØ èß ÛÞãÛÙæØÙÛÙÝØÙÛ åÞëÛÙÝÛìÛßæ ÛØè Ûë
ÔñÖ ×ØÜíÛå ÞãàåÛáß ØÝ ÛæÛíÛä ÛëÛÙ
Ôò Ö ×ØÜíØè ÞßÛÙá ÛèÛÙæ ÛÙÝØèãÞÜíÛÙ åÛÙó Øß ÙÞáßØÝÛæÛÛãÛá ÛÙ
ôõÖ ×ØÙ ÚÛÜÝ ÛÞß ÛÙâÛÝçèÛÙÝØâÛßá ÛÙÛ ÛÙãàåÛáß ØåÞÛãÛ Ùß ØÝ ÛæÛÛãÛá ÛÙ
ôÔÖ ×ØâÛß á ÛÙÛß ÛÙãà å ÛáßØæÞÙÛ áÛÙâÛÞÙÙ ÚÛáØáàÛÞÝØèÞÙ ãÛëÛãÛá ÛÙ
ôö ÷ØÝÛâÛøØßá ÞùØÙ ØãÛÝÛÙæ ÛÙùØÜíà ßà ÛÙÜØÜÝàÙ ÚÛÞïàÙ åá Þà Ù ãà ßú
Ô Ö ×ØÙ ÚàáàÙ ùèç å èÛÜ ÷Øå ÞÛãÛÙ ÝØåØâç âÛ ÛÙ ÛæÜÞÙ Þá ãèáÞ ÝØÙØãÛÝÛÙæÛÙ
ùØÜíàßàÛÙùÛìÛßûÛØè Ûë
ôÖ ×ØÜÝ ØâÛìÛè ÞæÛÙ×ØÙ ØâÛÛëÝ Øè ÛãàèÛÙÝØèàÙæÛÙ åð à Ùæ ÛÙ åÛÙüÝ Øãà Ùìà ß
ÝØâÛßá ÛÙÛ ÛÙæ ÛÙÝ ØãàÙìàßãØßÙ ÞáýÞæÛÙåùÛìÛßûÛØèÛë
þ Ö ×ØâÛß á ÛÙÛß ÛÙ ÿæ Ü ÞÙÞá ãèá ÞÝØÙØãÛÝÛÙ Ý ÛìÛß æÛØèÛë æ ÛÙ ÝØÜíà ßà ÛÙ
ÝÛìÛßæÛØèÛëá ØèãÛ Øãè ÞíàáÞûÛØèÛë
✁ Ö ×ØÜíàÛã ÙçãÛ ÝØèëÞãà Ù åÛÙ Ý ÛìÛß æ ÛØè Ûë íØèæÛáÛèß ÛÙ æÛãÛ ÚÛÙ å
Ü Ûáàß
✂ Ö ×ØÙ ØèíÞãßÛÙøà è ÛãßØã ØãÛÝ ÛÙùÛìÛßûÛ