Analisis Sistem Kontrol
Dalam Keadaan Transien
Ermanu A. Hakim
Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang
Analisis sistem keadaan transien : Menguji karakteristik atau performans sistem transien atau peralihan dengan cara memberikan sinyal uji tertentu
3. Sinyal Tangga (ramp function)
r(t) = t satuan
R(s)= 1/ s2 r(t)
t t
r(t) r(t) = 1 satuan
R(s)= 1/ s 2. Sinyal Langkah (step function)
Beberapa sinyal Uji yang sering digunakan :
1. Sinyal impuls r(t) = δ(t), maka R(s) = 1
t
Sistem Orde Pertama
C s
R s Ts s
T T
( )
( )= + = + 1
1
1
1
C s
Ts R s s R s s
T T
T T
( )= ( ) ( )
+ = + = +
1 1
1
1 1
1
c t
T
e
t T
( )
=
1
− T1Fungsi alih sistem ini :
Untuk masukan unit impuls, yaitu R(s) = 1
Maka keluaran fungsi waktu :
5T
R(s) C(s)
- Ts
1 Untuk masukan unit step r(t) = 1 atau R(s) = 1/ s
T T
T T
T
s
s
s
s
s
R
s
s
R
Ts
s
C
1 1
1
1
1
1
1
)
(
)
(
)
(
1
1
)
(
+
−
==
+
=
+
=
+
=
Maka keluaran fungsi waktu :
c t
( )
= −
1
e
−tT1
5T
T T
T T
T
s T s T s s s s R s
s R Ts s C
1 2 1 2
1
1
1 1
) ( ) (
) ( 1 1 ) (
+ + − = + = + =
+ =
Untuk masukan tanjak r(t) = t atau R(s) = 1/ s2
Maka keluaran dalam fungsi waktu
T t
Te
T
t
t
c
(
)
=
−
+
−C(t)
Contoh 1 : Diberikan sistem orde pertama sbb :
R(s) C(s)
-s
2 1
Tentukan kelauaran sistem c(t) untuk masukan :
a. I mpuls
b. Step function
c. Ramp function
-+
R
1
C1
Contoh 2 : Diberikan rangkaian sistem orde pertama berikut
Vi(t)
V0(t)
Jika R = 10 kΩ, C = 0,1 μF dan vi(t) = 1 volt Tentukan vo(t) s s s C R s V s V i 1000 1 10 . 1 , 0 . 10 . 10 1 1 ) ( ) ( 6 3 1 1 0 = = − = − Penyelesaian :
Fungsi alih sistem :
R(s) C(s) -) 2 ( 2 n n s s ςω ω +
Sistem Orde Kedua
tik karakteris pers. disebut 0 2 2 ) ( ) ( ) ( 2 2 2 2 2 = + + + + = = n n n n n s s s s s R s C s G ω ζω ω ζω ω Fungsi Alih sistem ini :
C s
s s R s
s s s
s s s s n n n n n n n n d n n d ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = + + = + + = − + + + − + + ω ζω ω ω ζω ω ζω ζω ω ζω ζω ω 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2
2
2
1
Untuk masukan langkah (unit step) r(t) = 1 atau R(s)= 1/ s
c t
e
t
nt d
( )
= −
sin(
tan
)
−
+
−
− −1
1
1
2 1 2 ζωζ
ω
ζ
ζ
Dengan Alih ragam Laplace diperoleh keluaran :0 2 4 6 8 10 12
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 Wnt c( t) =0 0,1 0,2 0,3 0,5 0,8 1,0 2,0
Spesifikasi Tanggapan Waw asan w aktu
ts tp tr Mp 1 0,9 0,1 0,02
Gbr Tanggapan Sistem Orde 2 Untuk masukan step function
1. Waktu naik (tr)
Waktu naik (tr) didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh tanggapan untuk naik dari 10 hingga 90 persen dari harga akhir 2 1 ζ ω β π − − = n r
t dengan
β
ζ
ζ
=arctan 1−2
2. Waktu puncak (tp)
waktu puncak didefinisikan berkaitan dengan lewatan puncak pertama
2 1
ζ
ω
π
− = n p t3. Lewatan maksimum (Mp)
Lewatan maksimum didefinisikan sebagai
Lewatan maks= cmax–css
= nilai puncak – nilai keadaan mantap
π ζ ζ ω π ζω
π
ζ
ζ
π
) 1 / ( 2 ) / ( 2)
sin
1
(cos
1
)
(
− − −=
−
+
−
=
−
=
e
e
t
c
M
d n p p4. Waktu penetapan (ts)
Waktu penetapan untuk 0 < z < 0,9 dan menggunakan kriteria 2% adalah
t
sn
=
4
ζω
Contoh :
Suatu sistem dengan diagram balok sebagaimana diperlihatkan dalam gambar berikut.
R(s) C(s) -) 10 ( 50 + s s
Penyelesaian :
Fungsi alih lup tertutup sistem
50
10
50
)
(
)
(
2
+
+
=
s
s
s
R
s
C
Sehingga persamaan karakteristik sistem orde dua
0
50
10
2
2 22
+
+
=
+
+
=
s
s
s
s
ζω
nω
na. Rasio redaman dan frekuensi alamiah ditentukan sebagai berikut
10
2
ζω
n=
danω
n=
5
0
=
7,0711
Maka diperoleh rasio redamanζ= 0,7071 sedangkan frekuensi alamiahωn = 7,0711
b. Lewatan maksimum , waktu naik dan waktu penetapan ditentukan sebagai berikut
Lewatan maksimum
4,32%
0,0432
) 1 /
( 2
=
=
=
−ζ −ζ πe
M
pWaktu naik :
tr n = −
− π β
ω 1 ζ2 dengan
0,7854 7071 , 0
7071 , 0 1 arctan
1 arctan
2 2
= − =
− =
ζ ζ β
sehingga 0,4712det
7071 , 0 1 0711 , 7
7854 , 0
1 2 − 2=
− = − −
= π
ζ ω
β π n r
t
Waktu penetapan:
det 0,8 0711 , 7 7011 , 0
4
4 = =
=
x t
n s ζω
R(s) C(s)
- ( )
16
a s
s +
Contoh 2 :
Suatu sistem dengan diagram balok sebagaimana diperlihatkan dalam gambar berikut.
Tentukana agar sistem memiliki spesifikasi waktu penetapan sebesar 4 detik
Analisis
Analisis
Stabilitas
Stabilitas
Analisa Stabilitas berhubungan dengan penentuan apakah sebuah sistem stabil atau tidak dan seberapa jauh atau dekat dengan keadaan stabil kritis yang menentukan stabilitas relatif suatu sistem
Penentuan stabilitas relatif menjadi penting karena akan menentukan performans suatu sistem baik dalam keadaan transien maupun mantap
Sistem Stabil Sistem Stabil kritis Sistem Tak Stabil
Metode Penentuan Stabilitas
Kriteria Routh-Hurwitzadalah prosedur analitik untuk menentukan semua akar akar polinomial yang memiliki bagian nyata negatif dan digunakan dalam analisa stabilitas sistem tak berubah waktu linear. Kriteria ini dapat menetukan jumlah akar dengan bagian nyata positif. Kriteria stabilitas menerapkan polinomial bentuk
n n n
n
a
s
a
s
a
s
a
s
Q
=
+
−+
+
−1+
11 0
)
[image:3.612.16.248.44.215.2](
"
Tabel Routh :
sn a0 a2 a4 a1 a3 a5 sn-1
b1 b2 b3 sn-2
c1 c2 c3
1 3 0 2 1 1
a a a a a
b= −
1 5 0 4 1 2
a a a a a
b= −
sn-3
#
#
#
#
#
s0
1 2 1 3 1 1
b b a a b
c= −
Kriteria
Kriteria
Hurwitz
Hurwitz
Akar-akar persamaan seluruhnya berada dalam separoh kiri bidang s ( memilik bagian nyata negatif jika semua elemen pada kolom pertama dari tabel Routh adalah bertanda sama.
Jumlah perubahan tanda elemen dari kolom pertama sama dengan jumlah akar-akar dengan bagian nyata positif atau berada dalam separoh kanan bidang s.
CONTOH :
Diketahui persamaan karaketristik sistem :
s
3s
2s
4
2
6
0
−
+
+ =
yang memiliki satu koefisien negatif.
s
s
s
s
3 2 1 0
1
1
4
6
4 1
6 1
4
2 5
0
2 5 6
4 0
2 5
6
0
−
−
−
−
=
− −
=
(
)( )
( )( )
,
( , )( )
(
)( )
[image:4.612.17.248.42.215.2],