• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Laboraturium Klinik pada Klinik Duta Kartini Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Laboraturium Klinik pada Klinik Duta Kartini Bandung"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

M. Zulfikar

10509219

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.3.1. Maksud Penelitian ... 5

1.3.2. Tujuan Penelitian... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis... 6

(5)

ix

1.6.1. Lokasi Penelitian ... 8

1.6.2. Waktu Penelitian ... 8

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 12

2.2. Pengertian Informasi ... 13

2.3. Sistem Informasi ... 14

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.3.2. Komponen Sistem Informasi... 15

2.4. Laboratorium Klinik ... 15

2.5. Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan ... 16

2.6. Metodologi Berorientasi Objek... 17

2.6.1. Object Oriented Programming (OOP) ... 18

2.6.2. Unified Modelling Language(UML) ... 18

2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 19

2.7.1. Java ... 19

2.7.2. Netbeans ... 22

2.7.3. Mysql ... 22

2.7.3. IReport ... 23

(6)

x

3.1. Objek Penelitian ... 24

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 24

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan... 27

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 27

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 28

3.2. Metode Penelitian ... 30

3.2.1. Desain Penelitian ... 31

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 31

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 32

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 33

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 33

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 33

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 34

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 38

3.2.4. Pengujian Software ... 39

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 41

4.1.1. Analisis Prosedur Sedang Berjalan ... 41

4.1.1.1. Use Case Diagram ... 42

4.1.1.2. Skenario Use Case Diagram ... 43

4.1.1.3. Activity Diagram ... 46

4.1.2. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 48

(7)

xi

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 51

4.2.3.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan ... 51

4.2.3.2. Skenario Use Case Diagram Yang Diusulkan ... 52

4.2.3.3. Activity Diagram Yang Diusulkan ... 61

4.2.3.4. Class Diagram Yang Diusulkan ... 69

4.2.3.5. Sequence Diagram Yang Diusulkan ... 70

4.2.3.6. Component Diagram Yang Diusulkan ... 76

4.2.3.7. Deployment Diagram Yang Diusulkan ... 77

4.2.4. Perancangan Antar Muka ... 78

4.2.4.1. Struktur Menu ... 78

4.2.4.2. Perancangan Input ... 79

4.2.4.3. Perancangan Output ... 87

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 91

5.1. Implementasi ... 91

5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak ... 91

5.1.2. Implementasi Perangkat Keras ... 92

5.1.3. Implementasi Basis Data ... 92

5.1.4. Implementasi Antar Muka ... 96

5.1.5. Implementasi Instalasi Program ... 108

5.1.6. Penggunaan Program ... 111

(8)

xii

5.2.1. Rencana Pengujian ... 113

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 114

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 123

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 124

6.1. Kesimpulan ... 124

6.2. Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA

(9)

v

Alhamdulillahi robbil ’alamiin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI LABORATORIUM KLINIK PADA KLINIK DUTA

KARTINI BANDUNG” dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan waktu yang

telah direncanakan.

Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis temui dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat kesabaran, ketekunan, semangat serta dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, serta do’a dan restu untuk penulis agar apa yang penulis sampaikan dapat menjadi suatu pedoman.

(10)

vi

1. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indanesia.

2. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Denie Kurniadi, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Yth. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

4. Yth. Ibu Citra Noviyasari S.Si., M.T. selaku pembimbing Skripsi dan Dosen Wali . Yang telah banyak memberikan masukan, saran, serta kesabarannya untuk membimbing penulis.

5. Yth. Ibu Diana Effendi, ST, MT dan Bapak Iyan Gustiana, S.Kom, M.Kom yang telah memberikan kesempatan serta membimbing penulis untuk mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang lebih di luar perkuliahan.

6. Yang tercinta kedua orangtuaku yang tanpa henti selalu memberikan doa dan dukungan baik material dan spiritual sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Yang tersayang Widi Agustina dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril serta tanpa hentinya mendengarkan keluh kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(11)

vii

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Juli 2013

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta.

A.S, Rosa and Shalahuddin, M. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek) Bandung: Modula, 2011

Benuriadi, Osman Sianipar, Guardian Yoki Sanjaya. 2012. Sistem Informasi Dalam Pelayanan Laboratorium. Indonesian Journal Of Clinical Pathology and Medical Laboratory. Vol.19, No. 1 November 2012. 56-62.

Edhy Sutanta, S.T. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha ilmu. Yogyakarta

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/III/2003 tentang Laboratorium Kesehatan;

Nugroho Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Andi. Yogyakarta.

Prabawati, Ari. 2010. Pengembangan Aplikasi Database berbasis JaavaDB dengan Netbeans. Andi. Yogyakarta

(13)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah kegiatan transaksi data dan informasi yang secara konvensional (menggunakan kertas/manual) menjadi sistem informasi yang berlandaskan komputer.

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto,2005:11). Penggunaan sistem ini adalah salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam suatu organisasi yang membutuhkan informasi pengolahan transaksi harian dan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk membuat keputusan.

Perkembangan sistem informasi yang sangat pesat telah merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia termasuk juga pada dunia medis khususnya pada laboratorium klinik.

(14)

2

diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 364/MENKES/SK/III/2003).

Klinik Duta Kartini Bandung merupakan klinik yang memiliki beberapa pelayanan medis, antara lain yaitu klinik umum, klinik gigi, klinik anak, laboratorium klinik, rontgen, EKG dan apotek . Selain itu klinik Duta Kartini juga melayani Home Care Service atau Home Visit Service bagi pasien laboratorium kliniknya, dimana pasien cukup menghubungi Klinik Duta Kartini dan petugas akan memeriksa pasien dirumah terutama bagi pasien pasca perawatan di Rumah Sakit.

Laboratorium Klinik Duta Kartini memiliki pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan dalam jumlah cukup besar setiap harinya. Dengan jumlah pasien tersebut mengakibatkan terjadinya beberapa permasalahan dalam pengolahan data-data transaksi.

Tabel 1.1. Data Kunjungan Pasien Laboratorium Klinik Duta Kartini 2012-2013

(15)

Permasalahan pada sistem yang sedang berjalan pada Laboratorium Klinik Duta Kartini Bandung adalah belum adanya kartu pasien sebagai kartu identitas pasien, selain itu juga sering terjadi penumpukan data yang berakibat pada terhambatnya proses transaksi dan pembuatan laporan karena pengolahan data masih dilakukan secara manual pada beberapa proses dintaranya transaksi penerimaan pasien, transaksi pemeriksaan, laporan keuangan, laporan data pasien, laporan hasil pemeriksaan dan laporan jasa dokter.

Sistem tersebut mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Sedangkan Proses pemeriksaan laboratorium memerlukan waktu yang cepat dan membutuhkan hasil yang tepat dan akurat

Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, memungkinkan pengelohaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan salah satu alternatif solusi bagi mengatasi permasalahan tersebut adalah dibutuhkannya sebuah Sistem Informasi Laboratorium Klinik yang mampu mengatasi semua proses pelayanan pasien yang dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat menjadikan klinik tersebut semakin berkembang.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul : “SISTEM INFORMASI LABORATORIUM KLINIK PADA KLINIK DUTA

(16)

4

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Penulis telah mengindentifikasikan masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dan dari permasalahan yang ada dapat dibuat rumusan masalah untuk laporan penelitian ini.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Pada hasil identifikasi permasalahan berdasarkan latar belakang di atas, dapat di kemukakan sebagai berikut :

1. Belum adanya kartu pasien sehingga menghambat proses pendaftaran pemeriksaan laboratorium.

2. Proses pengolahan transaksi penerimaan pasien, transaksi pengisian hasil pemeriksaan, laporan keuangan, laporan data pasien dan laporan hasil pemeriksaan masih dilakukan secara manual.

3. Karena pengolahan data masih dilakukan secara manual, sehingga dalam pembuatan laporan masih sering terjadi kekeliruan atau kesalahan dan keterlambatan karena memakan waktu yang cukup lama.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang ditemukan maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada Klinik Duta Kartini Bandung.

(17)

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Laboratorium pada Klinik Duta Kartini Bandung.

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Laboratorium pada Klinik Duta Kartini Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki maksud dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu akan dijelaskan di bawah ini:

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah Sistem Informasi Laboratorium Klinik untuk menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan manajemen pada Klinik Duta Kartini sehari-hari.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem Laboratorium yang sedang berjalan di Klinik Duta Kartini Bandung.

2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Laboratorium pada Klinik Duta Kartini Bandung.

3. Untuk mengetahui pengujian Sistem Informasi Laboratorium pada Klinik Duta Kartini Bandung.

(18)

6

1.4Kegunaan Penelitian

Tiap penelitian yang dilakukan oleh peneliti haruslah memiliki suatu kegunaan yang bersifat unik, yang hanya dapat diperoleh jika penelitian tersebut dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini memiliki kegunaan sebagi berikut: 1.4.1 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan diantaranya : 1. Bagi Klinik Duta Kartini Bandung

Penelitaan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu media yang mampu membantu kegiatan transaksi Laboratorium Klinik pada Klinik Duta Kartini Bandung, sehingga informasi yang disajikan lebih cepat, tepat, akurat dan berkualitas.

2. Bagi bagian administrasi

Sistem ini diharapkan mampu mengefisienkan waktu pekerjaan sehingga berdampak pada peningkatan kinerja.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan diantaranya adalah :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan bidang keilmuan khususnya bidang keilmuan Sistem Informasi pada dunia kesehatan.

2. Bagi peneliti lain

(19)

pemikiran kepada pembaca dan juga sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian yang lebih lanjut di bidang yang sama.

3. Bagi penulis

Penulis dapat menerapkan ilmu yang sudah penulis dapatkan dari bangku perkuliahan dan juga menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori, praktek, belajar menganalisa dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan permasalahan yang ada di dalam suatu organisasi, khususnya di Klinik Duta Kartini Bandung.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilakukan agar dalam mengolah sistem dapat lebih tearah. Dari permasalahan yang timbul, penulis membatasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem ini hanya mencakup pada pengolahan data pasien, data dokter, data pemeriksaan, pendaftaran pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan transaksi pembayaran pemeriksaan.

2. Hanya membuat kartu pasien, laporan daftar pasien, laporan hasil pemeriksaan, laporan transaksi pembayaran dan laporan rekapitulasi pembayaran.

3. Sistem Informasi ini dibuat dengan bahasa pemograman JAVA dengan menggunakan Netbeans IDE dan MySQL Server.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

(20)

8

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang penulis pilih sebagai tempat untuk melakukan penelitian Tugas Akhir adalah Klinik Duta Kartini Bandung yang beralamat di Jl. Surya Soemantri Komp. Pertokoan Kav 91-93 Lemahnendeut Bandung.

1.6.2 Waktu Penelitian

Sedangkan waktu yang dibutuhkan selama penelitian adalah ± 4 bulan, terhitung dari bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Juni 2013.

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Aktifitas Maret April

Mei Juni

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

2. Membangun

Prototype

3. Evaluasi Prototype

4. Pengkodean Sistem 5. Pengujian Sistem 6. Evaluasi Sistem

(21)

9 2.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Edhy Sutanta (2003 : 4) . Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara - cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu : yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

1. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

(22)

10

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3) sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama dan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang saling berhubungan antara lain sebagai berikut :

1. Komponen-komponen (Components)

Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam skala kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen.

Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Penghubung Sistem (System Interface)

Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka subsistem dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

3. Lingkungan luar Sistem (Environment)

(23)

4. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem.

5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukkan ini dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem. Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan masukan untuk sistem lainnya.

7. Pengolah Sistem (System Processing)

Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting, karena disinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.

8. Sasaran dan Tujuan

(24)

12

Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Suatu sistem bisa dikatakan berhasil menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari sistem tersebut.

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

(Sumber : Jogiyanto, 2005 : 6) 2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogianto (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system).

(25)

man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (determinic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena dapat mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

(26)

14

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Gambar 2.2 Siklus Informasi Berjalan

(Sumber : Andri Kristanto, 2008 : 10)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. 2.3 Sistem Informasi

(27)

dan kooperatif itu meliputi pelaksanaan bisnis setiap hari, komunikasi informasi, manajemen aktifitas dan pembuatan keputusan.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlakukan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Adapun beberapa elemen atau komponen dalam sistem informasi dalam buku Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.

b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin.

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.4 Laboratorium Klinik

Laboratorium klinik atau laboratorium medis ialah laboratorium dimana berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien.

(28)

16

pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Di sejumlah negara, ada 2 jenis laboratorium yang memproses sebagian besar spesimen medis. Laboratorium rumah sakit ada di rumah sakit, dan melakukan tes pada pasien. Laboratorium swasta (atau masyarakat) menerima sampel untuk dianalisis dari dokter umum, perusahaan asuransi, dan klinikus kesehatan lainnya, yang juga dapat disebut sebagai laboratorium rujukan di mana tes yang tidak umum dan tak jelas dilakukan.

2.5 Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan

Sistem informasi laboratorium kesehatan adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium kesehatan tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen.

(29)

2.6 Metodologi Berorientasi Objek

Menurut Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:82), metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan korelasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis orientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek.

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut

(reusable).

2. Kecepatan Pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

3. Kemudahan Pemeliharaan

(30)

18

4. Adanya Konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

5. Meningkatkan Kualitas Perangkat Lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampun memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan. 2.6.1 Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Th. Ari Prabawati (2010:88) pada buku Pengembangan Aplikasi Database berbasis JavaDB dengan Netbeans mendefinisikan Object Oriented Programming adalah suatu cara mengorganisasi program dengan memodelkan objek-objek dunia nyata (seperti benda, sifat, sistem, dan lainnya) ke dalam sebuah bahasa pemograman.

Dalam bahasa pemograman pemodelan OOP ini diaplikasikan dengan sebuah kelas, method, dan properti atau variabel. Java merupakan salah satu bahasa pemograman berorientasi objek.

2.6.2 Unified Modelling Language (UML)

(31)

Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang komplek sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak yang penulis gunakan.

2.7.1 Java

JAVA™ merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan Sun Microsystem yang dirilis pada tahun 1995 sebagai komponen utama dari Sun Microsystem Lingkungan (Platform) Java. Bahasa ini dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah dipakai dan platform independent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem operasi dan arsitektur komputer. Bahasa ini juga dirancang untuk pemograman di Internet sehingga dirancang agar aman dan portable.

Proyek Java dimulai pada bulan Juni tahun 1991 oleh James Gosling. Pada mulanya bahasa ini disebut Oak yang berasal dari pohon oak yang berada di luar kantor Gosling, selain itu juga pernah berubah menjadi Greendon dan akhirnya dinamakan Java yang berasal dari kumpulan kata acak. Gosling bertujuan untuk mengimplementasikan sebuah mesin virtual dan bahasa yang mirip dengan notasi

(32)

20

dengan baik pada platform popular, cukup aman, dan menyediakan fitur keamanan yang dapat dikonfigurasi.

Berdasarkan white paper resmi dari Sun, Java memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Sederhana (Simple)

Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++, namun sintaks pada Java merupakan penyederhanaan dari bahasa C++. Penyederhanaan dilakukaan dengan menambahkan fitur-fitur pendukung yang belum terdapat dalam C++ dan menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java sederhana karena hanya memiliki 3 (tiga) tipe angka data

primitive, boolean, dan array. Selebihnya, semua yang ada di dalam Java adalah kelas. Fitur yang tidak terdapat dalam C++, yang ditawarkan Java, dua diantaranya automatic memory allocation dan memory garbage collection

(pengumpulan sampah). Dengan mekanisme ini, user tidak perlu membebaskan memori yang dialokasikan, karena semua dilakukan oleh Mesin Virtual Java. Java juga mendukung penulisan program multi jalinan, yaitu suatu program yang dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

2. Berorientasi Objek (Object Oriented)

Java mengunakan pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-objek tersebut.

(33)

Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya libraries networking yang terintegrasi pada Java.

4. Interpreted

Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda. 5. Output

Java mempuyai reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java mempunyai kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java mempunyai Runtime-Exception handling untuk membantu mengatasi error pada pemrograman.

6. Secure

Sebagai bahasa pemrograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java memiliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.

7. Architecture Neutral

Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform berbeda dengan Java Virtual Machine(JVM).

8. Portabel

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform

(34)

22

Performance pada Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun performance

Java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain.

10. Multithreaded

Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan simultan.

11. Dynamic

Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu class dengan menambahkan properti ataupun metode dapat dilakukan tanpa menggangu program yang menggunakan class tersebut.

2.7.2 Netbeans

Netbeans adalah suatu bahasa pemograman (development language)

berbasis IDE (integrated development environment) yang ditulis dalam bahasa pemprograman Java. Proyek NetBeans IDE ini terdiri dari berbagai sumber yang memiliki fitur lengkap yang bersifat terbuka dan seluruhnya ditulis dalam bahasa pemprograman java dan platform aplikasi klien yang handal, yang dapat digunakan untuk merancang berbagai macam aplikasi perangkat lunak.

2.7.3 Mysql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau yang dikenal dengan DBMS (database management system), database ini

(35)

penuh oleh sebuah perusahaaan profesional dan komersil, yakni MySQL AB dari Swedia.

2.7.4 IReport

Salah satu komponen penting dalam sebuah sistem informasi adalah output

(36)

24 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal awal yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat diharapkan dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai.

Penelitian ini dilakukan di Klinik Duta Kartini Bandung yang beralamat di Jl. Surya Soemantri Komp. Pertokoan Kav 91-93 Lemahneundeut Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada bagian Laboratorium Klinik. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(37)

diantisipasi, pada akhirnya akan memaksa pelayanan kesehatan setempat untuk terjun dalam ‘olimpiade’ tanpa persiapan yang memadai.

Mengingat hal-hal tersebut diatas kami selaku penyelenggara dan pengelola kesehatan milik potensi daerah merasa terpanggil untuk berperan serta secara aktif dalam ikut mendukung visi Jawa Barat Sehat 2008 sebagai bagian dari Pembangunan Daerah Jawa Barat. Yayasan Karsa Abdi Husada didirikan dengan akte tanggal 30 Oktober 1995 no 77 didepan Notaris Suryana, SH yang saat ini berkantor di Jalan Ikik Wiradikarta belakang no 27 B di Tasikmalaya.

(38)

26

dan mulai memberikan pelayanan kepada masyarakat tanggal 9 Maret 1998. Akhir tahun 2003 lembaga kepemilikan Rumah Sakit Jasa Kartini diubah dari Yayasan menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Karsa Abdi Husada. Diharapkan dengan perubahan lembaga kepemilikan ini bisa meningkatkan kinerja Rumah Sakit Jasa Kartini sebagai sebuah badan usaha yang bermotif laba dengan tetap memperhatikan prinsip kemanusiaan dan mampu meningkatkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat pengguna jasanya.

Harapan masyarakat Tasikmalaya untuk memiliki Rumah Sakit swasta yang baik mendapat sambutan yang positif dari Pemerintah Daerah Tasikmalaya dan Pemerintahan Propinsi Jawa Barat dengan terbitnya Izin Rumah Sakit Umum untuk Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya dari Dinas Kesehatan Pemerintah Propinsi Jawa Barat No. 503/SK 134 Yankesru/2001 tertanggal 23 September 2001, pada tahun 2002 seiring dengan pelaksanaan Otonomi Daerah perizinan Rumah Sakit Jasa Kartini diperbaharui dengan turunnya Surat Keputusan dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya No. 445/303/02/YANKES/RSU/DKK/2004 mengenai Izin Penyelenggaraan Operasional Sementara rumah sakit sampai akhirnya dikukuhkan dengan Izin Tetap Penyelenggaraan Rumah Sakit dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor YM.C2.04.3.5.2092 tertanggal 9 Juni 2006.

(39)

Komp. Pertokoan Kav 91-93 Leumahnendeut kota Bandung pada tahun 2008 dengan nama Klinik Duta Kartini.

Klinik Duta Kartini diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan mengedepankan profesionalisme yang berorientasi kepuasan pelanggan bagi masyarakat kota Bandung.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. VISI

Menjadi sarana kesehatan terpadu dengan pelayanan prima, bermartabat, dan profesional.

2. MISI

1) Membantu Pemerintah dalam Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat luas tanpa memandang suku, agama dan status sosial.

2) Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang profesional dan bermutu kepada masyarakat, dengan menyisihkan dana untuk membantu kepada yang kekurangan.

3) Membantu Pemerintah dalam membuka lapangan kerja 3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

(40)

28

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Klinik Duta Kartini

(Sumber : Klinik Duta Kartini)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi diatas, masing-masing bagian memiliki tugas yang harus dilaksanakan. Tugas masing-masing unit kerja itu adalah sebagai berikut :

1. Kepala Bagian Laboratorium

Bagian Laboratorium pada Klinik Duta Kartini Bandung dikepalai oleh seorang kepala bagian laboratorium yang memiliki tugas sebagai berikut :

a. Mengkoordinir seluruh staf dalam melakukan pelayanan laboratorium. b. Membuat jadwal dan pengaturan pelayan.

c. Membuat program jangka pendek dan jangka panjang. Pemilik

Kepala Klinik

Kepala Bagian Laboratorium

Kepala Bagian Rontgen

Kepala Bagian Apotek

Bagian Laboratorium

Admin Bagian Rontgen

(41)

d. Membuat program pengadaan kebutuhan alat-alat laboratorium dan reagensia laboratorium.

e. Mengontrol pelayanan, administrasi, pemeriksaan, bahan, alat serta seluruh operasional pelayanan.

f. Memberikan informasi dan rekomendasi menyangkut teknik pemeriksaan dan pengelolaan.

g. Melaksanakan pembinaan bagi staf dan pelaksana teknis laboratorium. h. Melaksanakan pemantapan mutu internal dan eksternal.

i. Menjaga dan mendeteksi dini terganggunya keamanan lingkungan kerja. j. Bertanggung jawab terhadap pelayanan medic dan direktur.

2. Bagian Laboratorium

Bagian laboratorium merupakan bagian yang melakukan kegiatan operasional di laboratorium klinik, tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen.

b. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen, yang berkisar dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.

c. Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium dari yang sederhana sampai dengan yang canggih.

d. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan data hasil uji.

(42)

30

f. Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam menginterpretasi hasil uji.

g. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium.

3. Bagian Administrasi

Bagian administrasi memiliki fungsi melakukan tugas yang bersifat administrative, diantaranya :

a. Menerima permintaan pemeriksaan.

b. Melakukan pencatatan permintaan pemeriksaan.

c. Menyiapkan bahan, alat yang dipakai untuk pengambilan specimen. d. Mengatur antrian pengambilan specimen pada pasien.

e. Melakukan pencatatan dan pelaporan, menyusun, menyampaikan permintaan barang, peralatan dan bahan habis pakai.

f. Melakukan pengamprahan barang dan bahan.

g. Bertanggung jawab atas pengiriman hasil/penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium.

h. Menjaga keamanan/kenyamanan dan kebersihan ruangan.

i. Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan medik dan direktur.

3.2 Metode Penelitian

(43)

untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Adapun pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2010 : 2), adalah sebagai berikut : “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian, agar peneltian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksaan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam hal ini berupa sistem informasi yang sedang berjalan serta entitas-entitas yang terkait dalam perusahaan atau instansi yang menjadi objek penelitian. Metode deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi aktual secara rinci mengenai masalah yang akan diteliti.

(44)

32

dapat mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi pada sistem informasi yang berjalan di perusahaan atau instansi.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data dan informasi penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode tertentu dan dipilah berdasarkan jenis data yang diperlukan.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu yang dibuat khusus untuk itu.

Data primer pada penelitian ini didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung kelapangan (observasi) dan wawancara kepada Kepala Bagian Laboratorium dan Bagian Administrasi.

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan didalam situasi yang sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan pada masalah-masalah yang ada pada instansi terkait. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung (observasi) di Klinik Duta Kartini Bandung.

(45)

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan orang-orang yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti mengumpulkan data dan menggali informasi dengan mengajukan tanya jawab secara lisan dengan Kepala Bagian Laboratorium dan Bagian Administrasi di Klinik Duta Kartini Bandung.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang telah tersedia atau diberikan oleh pihak yang bersangkutan (Klinik Duta Kartini). Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti struktur organisasi, fungsi dari sruktur organisasi danuraian tugas (job description), serta data-data yang bersangkutan dengan instansi terutama dalam data macam-macam pemeriksaan laboratorium dan harga tiap pemeriksaan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan sebuah perangkat diperlukan sebuah metode pendekatan sistem dan pengembangan sistem. Dalam penelitian ini metode pendekatan sistem yang digunakan ialah metode pendekatan berorientasi objek dan untuk pengembangan sistem menggunakan metode Prototype.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

(46)

34

Ada banvak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dan abstraksi objek. kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem.

Metode pendekatan sistem berorientasi objekdivisualisasikan dengan UML dan diagram-diagram yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut: Diagram Use Case (Use Case Diagram), Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Sekuensial (Sequence Diagram), Diagram Kelas (Class Diagram),

Diagram Objek (Object Diagram), Diagram Komponen (Component Diagram).

Diagram Deployment (Deployment Diagram).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(47)

Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma

( Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta).

Model tersebut dapat berupa tiga bentuk :

1. Prototipe kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer.

2. Prototipe yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan lebih mendapatkan gambaran tentang program yang akan dihasilkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya.

3. Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada. Seringkali pembuat software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut mirip dengan program yang akan dibuat.

(48)

36

tersebut. Hal ini menyebabkan pengembang kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk menyelaraskan antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik di antara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis. Dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.

Untuk memodelkan sebuah perangkat lunak, metode prototyping memiliki tahapan-tahapan di dalam proses pengembangannya. Tahapan inilah yang menentukan keberhasilan dari sebuah software. Pengembang perangkat lunak harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software finalnya dapat diterima oleh pemakai. Dan tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan kebutuhan

(49)

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

(50)

38

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Berikut beberapa alat bantu analisis dan perancangan berorientasi objek yang digunakan dalam merancang Sistem Informasi Laboratorium Klinik Duta Kartini, yaitu diantaranya:

1. Diagram Use Case

Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

2. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,

decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram

juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

3. Diagram Sekuensial

(51)

4. Diagram Kelas

Diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antara kelas dalam system. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence diagram yang telah dibuat sebelumnya.

5. Diagram Komponen

Diagram komponen atau component diagram menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Ada dua tipe komponen excutable dan kode pustaka (libraries code).

6. Diagram Deployment

Diagram deployment atau deployment diagram menampilkan rancangan fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat disana.

3.2.4 Pengujian Software

Dalam pengujian software, penulis menggunakan pengujian black box

karena lebih dipahami dan lebih mudah diketahui letak kesalahannya baik dari proses programnya maupun tampilan atau output yang dihasilkan.

Pengujian black box :

1. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. 2. Disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi.

3. Pengujian blackbox memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

(52)

40

b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesalahan kinerja.

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

5. Dengan mengaplikasikan teknik blackbox maka kita menarik serangkaian test case yang memenuhi kriteria beirkut :

a. Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case

tambahan yang harus di desain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan.

(53)

41 4.1 Analis Sistem Yang Berjalan

Kegiatan analisis sistem yang berjalan merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen komputer dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah yang muncul dari sistem tersebut. Sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik serta sesuai dengan kebutuhan perkembangan teknologi.

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait baik dari dalam maupun dari luar sistem. Hal ini memudahkan kita untuk memahami informasi-informasi yang didapat dan dikeluarkan oleh sistem itu sendiri. Adapun aliran informasi yang sedang berjalan di Laboratorium Klinik Duta Kartini adalah sebagai berikut:

1. Bagian administrasi meminta formulir pemeriksaan yang dibawa oleh pasien dari dokter. Apabila pemeriksaan pasien adalah atas permintaan sendiri maka akan dibuatkan form pemeriksaan kosong

(54)

42

3. Hasil Pemeriksaan diserahkan ke bagian administrasi untuk pemrosesan pembuatan faktur pembayaran.

4. Bagian administrasi membuat laporan transaksi pembayaran yang nantinya akan diberikan kepada pimpinan.

4.1.1.1Use Case Diagram

Berikut adalah gambaran dari Use Case diagram untuk sistem yang sedang berjalan pada Laboratorium Klinik Duta Kartini :

(55)

4.1.1.2Skenario Use Case Diagram

Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.

Berikut ini adalah tahapan – tahapan skenario Use Case diagram sistem yang sedang berjalan pada Laboratorium Klinik Duta Kartini :

1. Nama Use Case : Pendaftaran

Actor : Pasien, Bag. Administrasi

Tujuan : Pendaftaran pemeriksaan Laboratorium

Tabel 4.1 Tabel Skenario Use Case Pendaftaran

Pasien Bag. Administrasi

1. Mengisi form pendaftaran

2. Memeriksa kelengkapan form pendaftaran dan data pemeriksaan 3. Memasukkan data pasien

2. Nama Use Case : Pembayaran

Actor : Pasien, Bag. Laboratorium

Tujuan : Melakukan pembayaran pemeriksaan

Tabel 4.2 Tabel Skenario Use Case Pembayaran

Pasien Bag. Laboratorium

1. Bag. Administrasi menghitung total pembayaran pemeriksaan

(56)

44

kwitansi bukti pembayaran 3. Pasien melakukan pembayaran

4. Bag. Administrasi menyerahkan kwitansi bukti pembayaran

5. Pasien menerima kwitansi bukti pembayaran

3. Nama Use Case : Pemeriksaan

Actor : Pasien, Bag. Laboratorium

Tujuan : Melakukan pemeriksaan yang diminta oleh pasien

Tabel 4.3 Tabel Skenario Use Case Pemeriksaan

Pasien Bag. Laboratorium

1. Pasien memasuki ruangan pemeriksaan dan memperlihatkan kwitansi bkti pembayaran

2. Bag. Laboratorium mengambil sampel pasien ( darah, urine, dll.) 3. Bag. Laboratorium melakukan

pemeriksaan dari sampel yang sudah diambil

4. Bag. Laboratorium mengisi hasil pemeriksaan

5. Bag . Laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan kepada bag. Administrasi

4. Nama Use Case : Pengambilan Hasil Actor : Pasien, Bag. Administrasi

(57)

Tabel 4.4 Tabel Skenario Use Case Pengambilan Hasil

Pasien Bag. Administrasi

1. Bag. Administrasi menerima hasil pemeriksaan dari bag. Laboratorium 2. Bag. Administrasi menyerahkan

hasil pemeriksaan kepada pasien 3. Pasien menerima hasil

pemeriksaan

5. Nama Use Case : Pembuatan Laporan Actor : Pasien, Bag. Administrasi

Tujuan : Membuat laporan rekapitulasi pembayaran

Tabel 4.5 Tabel Skenario Use Case Pembayaran

Pasien Bag. Administrasi

1. Bag. Administrasi melakukan rekapitulasi penerimaan pembayaran 2. Bag. Administrasi membuat laporan

(58)

46

4.1.1.3Activity Diagram

1. Activity Diagram Pendaftaran

Gambar 4.2 Activity Diagram Pendaftaran

2. Activity Diagram Pembayaran

(59)

3. Activity Diagram Pemeriksaan

Gambar 4.4 Activity Diagram Pemeriksaan

4. Activity Diagram Pengambilan Hasil

(60)

48

Gambar 4.6 Activity Diagram Pembuatan Laporan

4.1.2 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan pada Laboratorium Klinik Duta Kartini Bandung, penulis menemukan beberapa permasalahan yang mempengaruhi kinerja terhadap sistem yang ada. Masalah-masalah ini apabila ditinjau lebih jauh lagi dapat mengakibatkan penurunan pelayanan terhadap pasien. Adapun masalah-masalahnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Masalah Solusi

1. Belum adanya kartu pasien sehingga menghambat proses

(61)

pendaftaran pemeriksaan laboratorium.

melakukan pemeriksaan laboratorium

2. Proses pengolahan transaksi penerimaan pasien, transaksi pengisian hasil pemeriksaan, laporan keuangan, laporan data pasien dan laporan hasil pemeriksaan masih dilakukan secara manual.

Dibuatkan sebuah sistem informasi laboratorium klinik yang mampu mengatasi semua permasalahan dalam proses pengolahan data di Klinik Duta Kartini Bandung.

3. Karena pengolahan data masih dilakukan secara manual, sehingga dalam pembuatan laporan masih sering terjadi kekeliruan atau kesalahan dan keterlambatan karena memakan waktu yang cukup lama.

Dibuat sebuah fitur pembuatan laporan yang tanggap sehingga kesalahan dan keterlambatan proses pembuatan laporan dapat dihindari.

4.2 Perancangan Sistem

(62)

50

sebelumnya. Selain itu perancangan sistem juga merupakan tahapan setelah analisis dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari suatu sistem.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum dan terperinci kepada pengguna tentang sistem yang akan dibangun dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara detail. Tujuan perancangan sistem informasi laboratorium ini akan diuraikan sebagai berikut :

1. Merubah proses-proses pencatatan yang menyangkut pengolahan data menjadi terkomputerisasi.

2. Meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

(63)

Pada prosedur yang diusulkan ini penulis melakukan beberapa perubahan dalam hal proses pencatatan dan pencarian data, perhitungan pembayaran pemeriksaan laboratorium dan pembuatan laporan keuangan yang masih manual menjadi sebuah sistem yang terkomputerisasi, serta beberapa penambahan seperti pembuatan kartu pasien, data pasien, data dokter dan data pemeriksaan dimana sistem informasi yang dibuat tersebut terintegrasi ke dalam sebuah database.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan Prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan dibuat. Tahapan perancangan prosedur ini akan dijelaskan dengan menggunakan pemodelan sistem berorientasi objek dengan UML (Unified Modelling Language) mencakup Use Case diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, class diagram, dan deployment diagram untuk menghasilkan sistem yang baik dan sesuai kebutuhan.

4.2.3.1Use Case Diagram yang Diusulkan

(64)

52

Gambar 4.7 Use Case Diagram Usulan 4.2.3.2Skenario Use Case Diagram yang Diusulkan

1. Nama Use Case : Pengolahan Data Pasien Actor : Bag. Administrasi Tujuan : Mengolah data pasien

Tabel 4.7 Tabel Skenario Use Case Login Bag. Administrasi / Bag Laboratorium Sistem 1. Mengisi username dan password

2. Mengautentikasi username dan

(65)

password yang diinputkan pada basis data

3. Jika tidak sesuai, tampil notifikasi

username atau password tidak valid

dan kembali ke-1

4. Jika Sesuai, menampilkan halaman utaa sistem

2. Nama Use Case : Pengolahan data pasien Actor : Bag. Administrasi

Tujuan : Mengolah dan mencari data pasien

Tabel 4.8 Tabel Skenario Use Case Pengolahan Data Pasien

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih sub menu data pasien dari menu master data

2. Menampilkan form data pasien 3. Mengisi data pasien

4. Memilih tombol simpan

5. Menyimpan data pasien ke database

6. Apabila akan mencari informasi pasien, pilih tombol cari

7. Menampilkan tabel informasi pasien

3. Nama Use Case : Cetak kartu pasien Actor : Bag. Administrasi

(66)

54

Tabel 4.9 Tabel Skenario Use Case Cetak Kartu Pasien

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih tombol simpan

2. Menampilkan kartu pasien yang akan di cetak

3. Memilih tombol cetak

4. Mencetak kartu pasien

4. Nama Use Case : Pengolahan data pemeriksaan Actor : Bag. Administrasi

Tujuan : Mengolah dan mencari data pemeriksaan

Tabel 4.10 Tabel Skenario Use Case Pengolahan Data Pemeriksaan

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih sub menu data pemeriksaan dari menu master data

2. Menampilkan form data pemeriksaan

3. Mengisi data pemeriksaan 4. Memilih tombol simpan

5. Menyimpan data pemeriksaan ke

database

6. Apabila akan mencari informasi pemeriksaan, pilih tombol cari

7. Menampilkan tabel informasi pemeriksaan

(67)

Tujuan : Mengolah dan mencari data detail pemeriksaan

Tabel 4.11 Tabel Skenario Use Case Pengolahan Data Detail Pemeriksaan

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih sub menu data detail pemeriksaan dari menu master data

2. Menampilkan form data detail pemeriksaan

3. Mengisi data detail pemeriksaan 4. Memilih tombol simpan

5. Menyimpan data detail pemeriksaan ke database

6. Apabila akan mencari informasi detail pemeriksaan, pilih tombol cari

7. Menampilkan tabel informasi detail pemeriksaan

6. Nama Use Case : Pengolahan data dokter Actor : Bag. Administrasi

Tujuan : Mengolah dan mencari data dokter

Tabel 4.12 Tabel Skenario Use Case Pengolahan Data Dokter

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih sub menu data dokter dari menu master data

2. Menampilkan form data dokter 3. Mengisi data dokter

4. Memilih tombol simpan

(68)

56

6. Apabila akan mencari informasi dokter, pilih tombol cari

7. Menampilkan tabel informasi dokter

7. Nama Use Case : Pengolahan user Actor : Bag. Administrasi

Tujuan : Mengolah dan mencari data pengguna sistem

Tabel 4.13 Tabel Skenario Use Case Pengolahan User

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih sub menu data user dari menu master data

2. Menampilkan form data user 3. Mengisi data user

4. Memilih tombol simpan

5. Menyimpan data user ke database

6. Apabila akan mencari informasi user, pilih tombol cari

7. Menampilkan tabel informasi user

8. Nama Use Case : Pendaftaran Pemeriksaan Actor : Bag. Administrasi

Tujuan : Melayani pendaftaran pasien yang akan melakukan pemeriksaan

Tabel 4.14 Tabel Skenario Use Case Pendaftaran Pemeriksaan

Bag. Administrasi Sistem

(69)

dari menu transaksi

2. Menampilkan form pendaftaran 3. Mengisi data pendaftaran

4. Memilih pemeriksaan yang akan dilakukan

5. Menampilkan pemeriksaan yang dipilih

6. Menampilkan total pembayaran 7. Memilih tombol simpan

8. Menyimpan data pendaftaran ke

database

9. Apabila akan mencari informasi pendaftaran, pilih tombol cari

10. Menampilkan tabel informasi pendaftaran

9. Nama Use Case : Pembayaran Actor : Bag. Administrasi

Tujuan : Melayani pembayaran dari pemeriksaan yang diminta oleh pasien

Tabel 4.15 Tabel Skenario Use Case Pembayaran

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih sub menu pembayaran dari menu transaksi

2. Menampilkan form pembayaran 3. Memilih transaksi yang akan

dibayar

(70)

58

beserta total pembayaran 5. Mengisi data pembayaran

6. Memilih tombol simpan

7. Menyimpan data pendaftaran ke

database

8. Apabila akan mencari informasi pembayaran, pilih tombol cari

9. Menampilkan tabel informasi pembayaran

10.Nama Use Case : Cetak bukti pembayaran Actor : Bag. Administrasi

Tujuan : Mencetak bukti pembayaran

Tabel 4.16 Tabel Skenario Use Case Cetak Bukti Pembayaran

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih tombol simpan

2. Menampilkan bukti pembayaran yang akan dicetak

3. Memilih tombol cetak

4. Mencetak bukti pembayaran

11.Nama Use Case : Hasil Pemeriksaan Actor : Bag. Laboratorium

(71)

Tabel 4.17 Tabel Skenario Use Case Hasil Pemeriksaan

Bag. Laboratorium Sistem

1. Memilih sub menu hasil pemeriksaan dari menu transaksi

2. Menampilkan form hasil pemeriksaan

3. Mengisi data hasil pemeriksaan 4. Memilih tombol simpan

5. Menyimpan data hasil pemeriksaan ke database

12.Nama Use Case : Cetak hasil pemeriksaan Actor : Bag. Laboratorium

Tujuan : Mencetak hasil pemeriksaan pasien

Tabel 4.18 Tabel Skenario Use Case Cetak Hasil Pemeriksaan

Bag. Laboratorium Sistem

5. Memilih tombol simpan

6. Menampilkan hasil pemeriksaan yang akan dicetak

7. Memilih tombol cetak

8. Mencetak hasil pemeriksaan

13.Nama Use Case : Laporan

Actor : Bag. Administrasi

(72)

60

Tabel 4.19 Tabel Skenario Use Case Laporan

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih menu laporan

2. Menampilkan sub menu laporan keuangan dan kartu pasien

14.Nama Use Case : Laporan keuangan Actor : Bag. Administrasi

Tujuan : Mencetak laporan keuangan

Tabel 4.20 Tabel Skenario Use Case Laporan Keuangan

Bag. Administrasi Sistem

1. Memilih sub menu keuangan dari menu laporan

2. Menampilkan form laporan keuangan

3. Memilih periode laporan yang akan dicetak

4. Menampilkan laporan keuangan yang akan dicetak

5. Memilih tombol cetak

6. Mencetak laporan keuangan

15.Nama Use Case : Kartu pasien Actor : Bag. Administrasi

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Klinik Duta Kartini
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang sedang berjalan
Tabel 4.21 Tabel Skenario Use Case Kartu Pasien
Gambar 4.9 Activity Diagram Pengolahan Data Pasien
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka penelitian yang dilakukan di Klinik Marga Cinta mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM DATA MEDIS DI

Sistem informasi ini dibangun dengan harapan dapat mempermudah dalam proses pengolahan data dan dapat menangani permasalahan yang ada pada Onegear Partshop dalam

Penulis mencoba untuk melakukan sistem baru yaitu menangani permasalahan yang dihadapi oleh Swalayan Diyan ketika menggunakan sistem informasi berbasis DOS.. Diharapkan dengan

Untuk mengimplementasikan sistem informasi pendaftaran dan pengolahan data pasien pada Klinik Kecantikan Emerald Beauty Care Kebumen kedalam bentuk sistem yang terhubung

Setelah membahas materi yang telah diuraikan mulai dari bab I hingga bab IV pada laporan ini, maka kesimpulan yang dapat diambil Klinik Duta Sehat Kabupaten

Permasalahan yang terjadi pada Klinik Aulia Medika Pasarkemis adalah sistem pengolahan data pasien yang terdapat di Klinik Aulia Medika saat ini masih dilakukan dengan

Sistem Informasi Laboratorium yang dibangun ditujukan pada pengolahan data dan laporan dilaboratorium seperti ujian laboratorium, data nilai ujian laboratorium, laporan

Dengan adanya sistem baru yang diusulkan, yaitu Sistem “Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pada Klinik Yasmin Cikampek”, diharapkan dapat membantu dalam proses