• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Selamat Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Selamat Bandung"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

REKSA SEJATI TANJUNG NIM. 1.05.09.546

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

v LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan tujuan... 5

1.3.1.Maksud Penelitian ... 5

1.3.2.Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1.Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2.Kegunaan Akademis ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 6

1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 7

1.6.1.Lokasi Penelitian ... 7

(3)

vi

2.1.1.Pengertian Sistem ... 9

2.1.2.Elemen Sistem ... 10

2.1.3.Karakteristik Sistem ... 11

2.1.4.Klasifikasi Sistem ... 13

2.2 Konsep dasar Informasi ... 15

2.2.1.Pengertian Informasi ... 15

2.2.2.Nilai Informasi ... 17

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1.Pengertian Sistem Informasi ... 18

2.3.2.Komponen Sistem Informasi ... 18

2.3.3.Kegiatan Sistem Informasi ... 19

2.4 Pengertian Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien ... 20

2.4.1.Definisai Klinik ... 20

2.4.2.Definisi Pasien ... 21

2.5 Alat Bantu yang Digunakan ... 21

2.5.1.Konsep Perancangan Beriorentasi Objek ... 21

2.5.1.1.Pengertian UML ... 22

2.5.1.2.Tujuan UML... 22

2.5.1.3.Diagram-Diagram Dalam UML ... 23

2.5.2.Pengertian StarUML ... 29

2.6 Perangkat Lunak Pendukung ... 29

2.6.1.Java Netbeans IDE 7.2.1 ... 29

2.6.2.Xampp ... 32

2.6.3.MySQL ... 33

2.7 Arsitektur Aplikasi ... 34

2.7.1.Pengertian Jaringan Komputer ... 34

2.7.2.Tipe-Tipe Jaringan Komputer... 34

(4)

vii

3.1.1.Sejarah Singkat Komputer ... 44

3.1.2.Visi dan Misi Apotek Widya Bhakti Inti ... 44

3.1.3.Struktur Organisasi Perusahaan ... 45

3.1.4.Deskripsi Tugas ... 46

3.2.Metode Penelitian ... 47

3.2.1.Desain Penelitian ... 47

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 47

3.2.2.1.Sumber Data Primer ... 48

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder ... 49

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sisttem ... 49

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem ... 49

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem ... 50

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 53

3.2.4.Pengujian Software ... 56

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 58

4.1.Analisis Sistem yang Berjalan ... 58

4.1.1.Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 58

4.1.2.Use Case Diagram ... 60

4.1.2.1.Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 60

4.1.2.2.Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 61

4.1.2.3.Sekenario Use Case ... 62

4.1.2.4.Activity Diagram ... 66

4.1.3.Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 70

4.2.Perancangan Sistem ... 71

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem ... 71

(5)

viii

4.2.3.3.Skenario Use Case... 74

4.2.3.4.Diagram Aktivity yang Diusulkan ... 80

4.2.3.5.Sequence Diagram ... 84

4.2.3.6.Component Diagram ... 89

4.2.3.7.Deployment Diagram ... 89

4.2.3.8.Class Diagram ... 90

4.2.3.9.Kodifikasi ... 91

4.2.4.Perancangan Antar Muka ... 92

4.2.4.1.Struktur Menu ... 92

4.2.4.2 Perancangan Input ... 93

4.2.4.3 Perancangan Output ... 98

4.2.5.Perancangan Arsitektur Jaringan... 100

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 101

5.1.Implementasi ... 101

5.1.1.Batasan Implementasi ... 101

5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 102

5.1.3.Implementasi Perangkat Keras ... 103

5.1.4.Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 103

5.1.5.Implementasi Antar Muka... 107

5.1.6.Implementasi Instalasi Program ... 108

5.1.7.Penggunaaan Program ... 111

5.2.Pengujian ... 118

5.2.1.Rencana Pengujian ... 118

5.2.2.Kasus dan Hasil Pengujian ... 119

(6)

ix

DAFTAR PUSTAKA ... 128 LAMPIRAN

SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF

(7)

iii Assalaammu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahhirobbil’alamiin, segala puji dan syukur ke hadirat Allah

SWT, karena dengan ridho dan karunia-Nya serta atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Selamat Bandung”, sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Sarjana S1 di Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam hal penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat dijadikan bahan perbaikan dan rujukan untuk masa yang akan datang.

Selanjutnya perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada :

1. Allah SWT, yang tiada henti memberikan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada penulis.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. Selaku Rektor UNIKOM.

(8)

iv Informasi.

5. Lusi Melian, S.Si., MT. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

6. Elah Djamilah, S.Si., Apt. sebagai pembimbing lapangan dan seluruh Staff Klinik Selamat.

7. Yang tercinta Ibu, Ayah, adik, dan seluruh keluarga yang telah memberikan do’a dan dorongan kepada penulis baik secara moril maupun materil.

8. Rekan-rekan mahasiswa satu perjuangan terutama kelas SI-13 angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut diatas kiranya mendapat berkah dan anugerah dari Allah SWT.

Bandung, Juni 2013

(9)

128

Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Struktur Sistem Informasi. Andi Offset.

Yogyakarta.

Kadir, Abdul.2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media, Yogyakarta..

Ladjamudin, Al-bahra bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha

Ilmu. Yogyakarta

Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan

Metode USDP (Unified Software Development Process). Andi Offset.

Yogyakarta

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid

Satu, Penerbit: Andi Offset. Yogyakarta.

Sopandi, Dede. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika.

Bandung

http://3.bp.blogspot.com/ 9/Juni/2013

(10)

http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh 1/Juni/2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon 1/Juni/2013

http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-pasien-dan pasien-rawat-inap.html tanggal 1/Juni/2013

http://oktavianibangun.blogspot.com/2009/05/pengertian-sistem-informasi.html

tanggal 21/5/2013

http://oktavianibangun.blogspot.com/2009/05/pengertian-sistem-informasi.html tanggal 21/5/2013

http://probase-tama.blogspot.com/2013/05/ 1/Juni/2013

http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html 1/Juni/2013

(11)

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang terus berlangsung telah membawa kita untuk hidup berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Banyak orang atau organisasi yang telah meninggalkan sistem informasi yang konvensional dan beralih ke sistem informasi komputerisasi dalam proses pengolahan data, pencarian data dan informasi yang diinginkan.

Dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan informasi dapat dilakukan secara lebih optimal dengan bantuan komputer, program-program aplikasi, perangkat komunikasi serta jaringan internet/intranet. Penggunaan teknologi informasi bertujuan mencapai efisiensi dalam berbagai aspek pengelolaan informasi, yang ditunjukkan dengan kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan keakuratan informasi.

Dunia bisnis yang menggunakan manfaat teknologi sangat menunjang dalam memajukan usahanya. Dengan bantuan komputer yang mengelola sistem, maka instansi tersebut dapat meringankan tugas karyawannya dan dapat menyelesaikannya dalam waktu yang lebih cepat dan akurat.

(12)

diterapkannya proses pengelolaan data secara terkomputerisasi, maka pekerjaan-pekerjaan pengelolaan data dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.

Klinik Selamat merupakan salah satu tempat penyedia layanan kesehatan masyarakat, yang terletak di Jalan Terusan Buah Batu Nomor 227 Bandung. Klinik ini melayani 2 kategori pasien, yaitu pasien umum dan pasien perusahaan. Pasien umum merupakan warga atau masyarakat sekitar klinik sedangkan pasien perusahaan merupakan anggota dari perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan klinik. Klinik Selamat menyediakan 2 jenis pelayanan yaitu pelayanan dokter umum dan pelayanan dokter gigi. Pelayanan dokter umum dan dokter gigi dilakukan secara terpisah dengan jadwal praktek yang berbeda.

Tingkat kunjungan pasien dalam periode 10 bulan terakhir mulai dari bulan Juli 2012 sampai dengan April 2013 terdapat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien

Bulan Jumlah Pasien Berobat (Orang) Pasien Umum Pasien Asuransi

Juli 2012 134 520

Agustus 2012 112 381

September 2012 147 515

Oktober 2012 119 532

November 2012 136 498

Desember 2012 165 517

Januari 2013 127 682

Februari 2013 128 635

Maret 2013 118 583

(13)

Proses pendaftaran pasien baru masih dilakukan secara manual yaitu dengan menulis data pasien baru ke dalam sebuah buku yang disebut daftar kunjungan pasien, kemudian membuat kartu berobat dan kartu rekam medik dengan menuliskannya pada selembar kertas yang dilakukan oleh petugas bagian administrasi klinik. Kartu berobat digunakan untuk melakukan pendaftaran berobat kembali ke klinik, sedangkan kartu rekam medik digunakan untuk pencatatan hasil pemeriksaan oleh dokter. Dokter akan menuliskan hasil pemeriksaan pada kartu rekam medik sebagai catatan riwayat pemeriksaan pasien. Proses pembayaran biaya pemeriksaan pasien serta pembuatan struk pembayaran untuk pasien masih dilakukan secara manual, sehingga dapat menimbulkan terjadinya kesalahan perhitungan maupun kesalahan penulisan data. Keamanan data yang kurang terjamin juga merupakan permasalahan yang harus diperhatikan karena media kertas yang digunakan untuk penyimpanan data bersifat mudah rusak atau hilang. Data pasien juga disimpan dalam sebuah komputer dengan bentuk file Microsoft Excel, tetapi hal tersebut tidak efektif untuk membantu pengolahan data dikarenakan data yang disimpan hanya bersifat

read only yaitu hanya digunakan untuk pemeriksaan data pasien ketika ada pasien yang datang berobat.

(14)

yang juga dilakukan dengan cara mencatat ulang secara manual dari buku daftar pembayaran pasien. Proses ini dirasakan kurang efektif, dikarenakan petugas klinik seringkali mendapatkan hambatan pada saat pencarian data pasien ketika dibutuhkan apabila data pasien yang ada cukup banyak.

Untuk itu, penulis mengajukan sebuah topik penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA PASIEN DI KLINIK SELAMAT BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada di Klinik Selamat sebagai berikut:

1. Belum efektifnya proses pendaftaran dan pembayaran yang masih dilakukan secara manual. Sehingga dalam kondisi data pasien yang banyak, pencarian data pasien dapat membutuhkan waktu yang lama.

2. Belum efektifnya proses pengelolaan data rekam medik pasien karena masih menggunakan arsip berupa kertas sehingga keamanan data kurang terjamin. 3. Pembuatan laporan akhir data kunjungan pasien dan laporan pembayaran

memerlukan waktu yang lama dan rentan terjadi kesalahan karena masih dilakukan dengan pencatatan ulang secara manual.

(15)

1. Bagaimana Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasienyang mengelola proses pendaftaran, pembayaran dan data rekam medik pasien yang berjalan di Klinik Selamat saat ini.

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Selamat Bandung pada bagian administrasi dapat membantu proses pendaftaran, pembayaran dan data rekam medik menjadi lebih efektif.

3. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasiendi Klinik Selamat Bandung dapat membantu proses pengelolaan data pasien di Klinik Selamat Bandung.

4. Bagaimana pengujian dilakukan pada Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasienyang telah dibangundi Klinik Selamat Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah sistem informasi pengelolaan data pasien yang ada di sebuah klinik agar dapat tercipta sebuah sistem pengelolaan data yang efektif dan efisien. 1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengolalaan Data Pasien yang berjalan di Klinik Selamat Bandung.

(16)

3. Mengimplementasikan Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Selamat agar dapat mempermudah pengelolaan data pasien.

4. Untuk melakukan pengujian pada Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Selamat.

1.4. Keguanaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Dengan tersedianya basis data yang diolah dalam sistem informasi yang terstruktur, maka petugas klinik dapat menyelesaikan tugas secara cepat, tepat dan akurat juga data yang di simpan akan lebih aman dan juga mudah diolah. Manajemen dapat menggunakan sistem informasi klinik sebagai metode informasi penyusunan laporan sehingga mendukung pengambilan keputusan untuk evaluasi pelayanan kesehatan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Bagi pengembang, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang membangun sistem informasi rekam medik yang nantinya bisa digunakan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan sistem informasi pengelolaan data pasien dengan menambahkan kekurangan dari sistem sebelumnya.

Bagi penulis, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan peneliti tentang aplikasi sistem informasi pengolahan data pasien di Klinik Selamat dapat digunakan sebagai dasar pengembangan sistem informasi mini hospital.

1.5. Batasan Masalah

(17)

1. Sistem informasi yang akan dibangun hanya mencakup pelayanan pasien yang berobat ke dokter umum. Sistem tidak melakukan pengelolaan data pasien dokter gigi dan pasien asuransi.

2. Sistem ini hanya melakukan proses pendaftaran pasien, pembayaran pasien serta pengelolaan data rekam medik pasien dokter umum.

3. Sistem hanya melakukan proses pembayaran biaya pemeriksaan dokter umum dari pasien dan tidak membahas mengenai pembayaran biaya obat.

4. Sistem hanya melakukan pembuatan laporan kunjungan pasien, kartu pasien, resep pasien dan struk pembayaran.

5. Sistem tidak membahas proses pengelolaan data antrian pasien, pembelian obat dari klinik ke apotek/supplier, pembuatan laporan pembayaran. pembuatan surat rujuk dan pembuatan kartu rekam medik pasien.

6. Sistem tidak membahas masalah proses pengelolaan obat racikan oleh petugas obat.

7. Yang menggunakan sistem ini hanya dokter umum dan bagian administrasi. 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1. Lokasi Peneltian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Klinik Selamat Jalan Terusan Buah Batu Nomor 227 Bandung.

1.6.2. Waktu Penelitian

(18)

8

c. Abstraksi dari Arsip

2 Desain Sistem

a. Peracangan Struktur Data

b. Perancangan

Arsitektur Perangkat Lunak

(19)

9 2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Adapun pendekatan sistem yang kedua menurut Jogianto (2005:2) yaitu pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Dari dua pendekatan definisi sistem diatas, maka penulis

mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah “sistem adalah kumpulan dari

(20)

2.1.2. Elemen Sistem

Gambar 2.1. Elemen Sistem

[Sumber:http://oktavianibangun.blogspot.com/2009/05/pengertian-sistem-informasi.html tanggal 21/5/2013]

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi mapun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan – peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya – biaya yang dikeluarkan, orang – orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan. 3. Kontrol Sistem

(21)

kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya. 4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

6. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.3. Karakteristik Sistem

(22)

(Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain-bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Sistem (environment)

Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

(23)

melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

(24)

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau man-machine system. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

(25)

ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut pakar dalam bidang penelitian, Donald Cooper, data merupakan “kumpulan sejumlah fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya kebenarannya

sehingga dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan”.

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

(26)

Gambar 2.2. Siklus Informasi Berjalan

[Sumber : Kristanto, Andi. Perancangan Sistem Informasi, 2008:10]

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya alur pengolahan data. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi tersebut.

b. Tepat Waktu

(27)

lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. c. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Menurut (McFadden, dkk 1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sehingga mempunyai arti dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Kesimpulan : Suatu sistem tanpa informasi akan tidak berguna, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem. Informasi sendiri berasal dari data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.2. Nilai Informasi

(28)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi didefinisikan sebagai Jogiyanto.

Menurut Jogiyanto (2005:11) yang dimaksud dengan sistem informasi adalah:

“Suatu sistem dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihakluar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Adapun beberapa komponen sistem informasi dalam buku Al-bahra (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin. Hardware merupakan adalah semua bagian fisik komputer. Sedangkan software merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

(29)

kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Sedangkan procedures (prosedur) merupakan tatacara yang menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi dan merupakan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.3. Lima komponen Sistem Informasi

[Sumber: Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.]

2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi

Adapun kegiatan sistem informasi, diantaranya Al-Bahra (2005:22) : 1. Input; Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk

diproses.

2. Proses; Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output; Suatu kegiatan untuk menghasilkan dari kegiatan Proses. 4. Penyimpanan; Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

Hardware (p. keras)

DATA

Software (p.lunak)

Procedures (prosedur)

People (manusia)

(30)

5. Control; Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan seperti yang diharapkan.

2.4. Pengertian Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien

Sistem informasi pengelolaan data pasien merupakan proses pengolahan data pasien yang melakukan pengobatan ke klinik mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan dan pembayaran. Dari sistem informasi ini dapat dihasilkan berupa laporan kunjungan pasien, laporan rekam medis pasien dan laporan pembayaran pasien di klinik.

2.4.1. Definisi Klinik

Sebuah klinik (atau rawat jalan klinik atau klinik perawatan rawat jalan) adalah fasilitas kesehatan yang dikhususkan untuk perawatan pasien rawat jalan. Klinik dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik, dan biasanya meliputi perawatan kesehatan primerkebutuhan populasi di masyarakat lokal, berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan khusus dan mengakui pasien rawat inap untuk menginap semalam. Beberapa klinik bisa tumbuh menjadi lembaga besar seperti rumah sakit besar, atau menjadilembaga yang berhubungan dengan rumah sakit atau sekolah kedokteran, sementara beberapa tetap mempertahankan nama "klinik".

Klinik juga sering dikaitkan dengan praktek medis umum, dijalankan oleh satu atau beberapa dokter umum atau manajer praktek.

(31)

2.4.2. Definisi Pasien

Pengertian pasien menurut “http://www.wikipedia.org/wki/pasien” adalah seseorang yang menerima perawatan medis, seringkali pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.

Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata pati yang artinya menderita.

[Sumber:http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-pasien-dan pasien-rawat-inap.html 1/Juni/2013]

2.5. Alat Bantu yang Digunakan

Adapun alat-alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan seperti di bawah ini :

2.5.1. Konsep Perancangan Berorientasi Objek

Teknologi objek menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh objek. Didalam membangun sistem berorientasi objek akan menjadi lebih baik apabila langkah awalnya didahului dengan proses analisis dan perancangan yang berorientasi objek. Tujuannya adalah mempermudah programmer didalam mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata. Suatu perusahaan software yaitu Rational Software, telah membentuk konsarium dengan berbagai organisasi untuk meresmikan pemakaian Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa standar dalam Object Oriented Analysist Design

(32)

2.5.1.1.Pengertian UML

Menurut Adi Nugroho (2010:6) UML (Unified Modelling Language) adalah „bahasa‟ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

„berorientasi objek‟. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan-permasalahn yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. UML yang sesungguhnya merupakan metodologi kolaborasi antara metode-metode Booch yang dikembangkan oleh Graddy Booch, OMT (Object Modeling Technique) yang dikembagkan oleh DR. James Rumbaugh, serta OOSE (Object Orientid Software Engineering) yang dikembangkan oleh Ivar Jacobson.

2.5.1.2.Tujuan UML

Tujuan UML yaitu diantaranya:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

4. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut:

a) Business Use Case model

b) Activity Diagram

c) Use Case model

(33)

e) Implementation diagram : Component diagram, Deployment diagram

f) Generate Code

Diagram diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena :

1. Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat isi item yang besar dan kompleks.

2. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda-beda dalam proses rekayasa.

3. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realitas.

Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi perupakan artifacts utama UML. Data-Flow Diagram dan tipe diagram lain yang tidak terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented.

Activity diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat workflow.

2.5.1.3.Diagram-Diagram Dalam UML

(34)

a. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include

fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat

di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

b. Class Diagram

(35)

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). class

diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi

package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package. Adapun hubungan antar class, sebagai berikut :

(36)

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari

class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu

class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

c. Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

(37)

proses-proses paralel ( forkdan join ) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

d. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message

digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

(38)

e. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

f. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code

maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada

compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

g. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node

(39)

2.5.2. Pengertian StarUML

StarUML adalah sebuah proyek open source untuk mengembangkan cepat, fleksibel, extensible, featureful, dan bebas-tersedia UML / platform MDA berjalan pada platform Win32. Tujuan dari proyek StarUML adalah untuk membangun sebuah alat pemodelan perangkat lunak dan juga platform yang menarik adalah pengganti alat UML komersial seperti Rational Rose.

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pada penelitian ini adalah Java Netbeans 7.2.1, Xampp, MySQL. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua perangkat pendukung tersebut. 2.6.1. Java Netbeans IDE 7.2.1

NetBeans IDE 7.2.1 adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah tools untuk programmer menulis, mengkompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan. (sumber : www.netbeans.org)

NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans. Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut “modul”. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java

(40)

dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful.

Lingkungan Pengembangan yang terintegrasi pada netbean IDE, memudahkan pengguna untuk membuat beragam aplikasi dengan mudah. Adapun komponen – komponen Neatbeans adalah sebagai berikut:

1. Menu Bar

Letak Menu Bar pada Palette yaitu pada Swing Menus, untuk menggunakan button ini klik pada button tersebut. Fungsi daripada menu bar ini untuk menciptakan tab-tab menu yang nantinya dipergunakan untuk perintah menu yang diinginkan.

2. Toolbar

ToolBar berfungsi sebagai tempat untuk menampilkan tool-tool yang bertujuan mempermudah user dalam mengoperasikan beberapa tool-tool yang mungkin sering digunakan.

3. Project Explorer

Project Explorer akan digunakan untuk melihat file – file yang berupa class java yang terbentuk melalui Neatbeans.

4. Panel Inspector

(41)

menampilkan komponen yang digunakan oleh file yang bersangkutan, seperti container, komponen kontrol, komponen menu, komponen border dan lainnya. 5. Jendela Utama

Jendela utama adalah sebuah objek yang digunakan untuk menempatkan objek-objek yang dipilih dari kontrol komponen.

6. Kontrol Komponen

Kontrol komponen merupakan jendela yang menyediakan tool-tool untuk mendesign form berbasis grafis (GUI). Tool ini dibagi menjadi beberapa kategori, dimana setiap kategori menyediakan tool-tool GUI Builder sesuai dengan kategorinya. untuk menggunakannya, tinggal menyeret tool-tool kedalam area desain.

7. Jendela Properties

Jendela Properties berfungsi menampilkan properties komponen yang aktif untuk mengatur properties yang dimiliki oleh suatu komponen.

8. Jendela Keluaran (debugging)

(42)

Gambar 2.4. Tampilan Netbeans IDE 7.2.1

[Sumber : http://probase-tama.blogspot.com/2013/05/ 1/Juni/2013] 2.6.2. Xampp

XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), XAMPP ini merupakan project non‐profit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server.

(43)

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya:

9. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.

10.PhpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin. 11.Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP.

Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start). 2.6.3. MySQL

(44)

menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 5.

MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.

2.7. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi meliputi pengertian jaringan komputer, tipe-tipe jaringan, jenis topologi jaringan, dan pengertian client server.

2.7.2. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang bertujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

2.7.3. Tipe-tipe Jaringan Komputer 1. LAN (Local Area Network)

(45)

dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 kilometer. Kecepatan LAN berkisar dari 10 sampai 100 Mbps.

Gambar 2.5. Arsitektur LAN

[sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html 1/Juni/2013] 2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN adalah suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota atau dengan rentang sekitar 10 sampai 45 kilometer. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. MAN umumnya menggunakan media transmisi dengan mikro gelombang atau gelombang radio, tetapi ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line). Kecepatan MAN berkisar dari 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

(46)

satu negara. Cakupan WAN meliputi 100 sampai 1000 kilometer, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,5 Gbps.

Gambar 2.6. Arsitektur WAN

[sumber : http://3.bp.blogspot.com/ 9/Juni/2013] 4. GAN (Global Area Network)

(47)

2.7.4. Topologi Jaringan

Menurut Dede Sopandi (2008:27) topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan pengabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi Jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi anatara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).

1. Topolgoi Bus

Gambar 2.7. Topologi Bus

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus 1/Juni/2013]

(48)

hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus 1/Juni/2013] 2. Topologi Star/Bintang

Gambar 2.8. Topologi Star

(49)

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan

Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

a. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

b. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

c. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Kekurangan

Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

[Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang 1/Juni/2013] 3. Topologi Ring/Cincin

Gambar 2.8. Topologi Ring

(50)

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

[Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin 1/Juni/2013] 4. Topologi Mesh

Gambar 2.9. Topologi Mesh

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh 1/Juni/2013]

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

(51)

5. Topologi Tree

Gambar 2.10. Topologi Tree

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon 1/Juni/2013]

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

(52)

sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon 1/Juni/2013] 6. Topologi Linier

Gambar 2.11. Topologi Linier

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_linier 1/Juni/2013]

(53)

Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

(54)

101 5.1. Implementasi

Tahap implementasi sistem merupakan kegiatan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem selesai dilaksanakan. Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah dapat dioperasikanya hasil perancangan sistem yang telah dibuat.

Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan tools Netbeans, dan basis data yang digunakan ialah MySQL. Implementasi seluruhnya dilakukan di perangkat keras PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft Windows XP. 5.1.1. Batasan Implementasi

Dalam mengimplementasikan perangkat lunak pemantauan dan pengendalian aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi, yaitu:

1. Perangkat lunak ini difokuskan pada pengelolaan data pasien mulai dari proses pendaftaran, pembayaran dan pembuatan laporan.

(55)

3. Implementasi pembuatan software Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien ini menggunakan Netbeans 7.2.1 dan database menggunakan MySql.

4. Hanya bagian administrasi dan dokter yang dapat menggunakan sistem informasi pengelolaan data pasien ini.

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak (Software) digunakan untuk mendukung sistem operasi (SO) dan aplikasi Database. Perangkat lunak yang dibutuhkan oleh Komputer server maupun Komputer client, adapun kebutuhan perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut :

1. Komputer Server

Komputer server adalah komputer yang mempunyai kemampuan yang lebih dari komputer client, dimana didalamnya tersimpan data-data yang akan didistribusikan. Dimana software yang dibutuhkan diantaranya :

a. Sistem Operasi Windows XP SP 2 a. ODBC

b. iReport-4.2.0

c. Apachefriends XAMPP 2.5 d. Netbeans IDE 7.2.1

e. MySQL.

(56)

2. Komputer Client

Komputer Client adalah komputer yang didalamnya tersimpan data-data yang dapat digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan menampilkan data, serta menyimpan data ke server. Dimana software yang dibutuhkan diantaranya : a. Sistem Operasi Windows XP SP 2

b. ODBC

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras

Untuk dapat menjalankan website yang dirancang maka dibutuhkan suatu perangkat keras sebagai penunjangnya. Adapun perangkat kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Server :

a. Processor Minimal Pentium IV atau yang sekelasnya. b. Menggunakan minimal RAM 256 MB.

c. Harddisk 40 Gb.

d. Keyboard, Monitor dan Mouse. 2. Client

a. Processor Minimal Pentium III atau yang sekelasnya. b. Menggunakan minimal RAM 256 MB.

c. Harddisk 40 Gb.

d. Keyboard, Monitor dan Mouse.

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)

(57)

menggunakan perangkat lunak XAMPP 1.7.3. Tabel-tabel berikut menggambarkan struktur tabel yang di implementasikan pada basis data.

-- Database: `siklinik`

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_daftar` ( `NoDaftar` varchar(20) NOT NULL,

`NoPasien` varchar(20) NOT NULL, `Status` varchar(20) NOT NULL

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_periksa` ( `NoPeriksa` varchar(20) NOT NULL,

`NoResep` varchar(20) NOT NULL, `NoDaftar` varchar(20) NOT NULL, `Status` varchar(10) NOT NULL

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_resep` ( `NoResep` varchar(20) NOT NULL,

(58)

`Dosis` varchar(10) NOT NULL

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `dokter` ( `NoBayar` varchar(20) NOT NULL,

`Tanggal` varchar(30) NOT NULL, `Bayar` int(20) NOT NULL,

`NoDaftar` varchar(30) NOT NULL, `NoPeriksa` varchar(15) NOT NULL, `NoPasien` varchar(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (`NoBayar`),

UNIQUE KEY `id_dokter` (`NoBayar`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pasien` ( `NoPasien` varchar(15) NOT NULL,

`Nama` varchar(30) DEFAULT NULL, `TglLhr` varchar(18) NOT NULL, `Usia` varchar(10) DEFAULT NULL,

(59)

`Telepon` varchar(15) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`NoPasien`),

UNIQUE KEY `no_pasien` (`NoPasien`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pemeriksaan` ( `NoPeriksa` varchar(20) NOT NULL,

`TglPeriksa` varchar(20) NOT NULL, `NoDaftar` varchar(20) NOT NULL, `NoPasien` varchar(20) NOT NULL, `Anamnesa` varchar(70) NOT NULL, `Diagnosa` varchar(70) NOT NULL, `Terapi` varchar(50) NOT NULL, PRIMARY KEY (`NoPeriksa`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pendaftaran` ( `NoDaftar` varchar(20) NOT NULL,

(60)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `resep` ( `NoResep` varchar(20) NOT NULL,

`Tanggal` varchar(20) NOT NULL, `NoPeriksa` varchar(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (`NoResep`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

-- --- CREATE TABLE IF NOT EXISTS `user` ( `username` varchar(30) NOT NULL, `bagian` varchar(30) NOT NULL, `password` varchar(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (`username`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

5.1.5. Implementasi Antar Muka

(61)

5.1.6. Implementasi Instalasi Program

Pengimplementasian sistem ini bertujuan untuk menerangkan secara singkat penggunaan program aplikasi sistem informasi pengelolaan data pasien di klinik selamat Bandung. Berikut adalah tahapan singkat tahap instalasi program yaitu:

1. Klik menu start kemudian pilih Apachefriends – XAMPP Control Panel

Gambar 5.1. Menjalankan XAMPP Control Panel 2. Setelah di klik, XAMPP akan otomatis aktif, Apache dan MySQL

(62)

3. Langkah Selanjutnya yaitu membuat ODBC Driver, langkah yang dilakukan: Klik start – control panel – System And Security – Administrative Tools

Gambar 5.3. Membuat ODBC

Gambar 5.4. Tampilan Administrative Tools

4. Langkah Selanjutnya yaitu membuat ODBC Driver, langkah yang dilakukan:

(63)

5. Buat ODBC baru, klik add – pilih MySQL ODBC 5.1 Driver – Finish – isi datasource name, user dan database nya - Test

Gambar 5.6. Tampilan pilih driver

Gambar 5.7. Tampilan ODBC Data Source Configuration

(64)

6. Setelah Test Koneksi berhasil, maka ODBC Data Source Administrator yang kita inginkan telah berhasil dibuat.

Gambar 5.9. Tampilan ODBC Data Source Administrator setelah dibuat

5.1.7. Penggunaan Program

Merupakan langkah pengunaan program yang akan dijalankan agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada perancangan sistem informasi inidigunakan Netbeans 7.2.1 sebagai perangkat lunak yang mendukung perancangansistem yang menghasilkan program aplikasi yang sesuai dengan kebutuhanpengguna. Pengoperasian dilaksanakan dengan mengaktifkan Netbeans 7.2.1 sebagai server dari aplikasi yang telah dibuat kemudian memanggil file yangakan dieksekusi. Selanjutnya dalam pembuatan perancangan database dan tabeldigunakan perangkat lunak My SQL sebagai databasenya.

1. Form Login

(65)

Gambar 5.10. Tampilan Form Login User

2. Menu Utama

Setelah user melakukan proses login, maka sistem akan menampilkan halaman utama sesuai dengan hak akses nya masing-masing. Yang melakukan login ada 2 bagian, yaitu Bagian Administrasi dan Dokter.

(66)

3. Form Set User

Form Set User digunakan untuk mensetting user agar mendapat hak akses nya masing-masing oleh bagian administrasi.

Gambar 5.12. Tampilan Form Set User 4. Form Data Pasien

Form Data Pasien digunakan untuk menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan data pasien oleh bagian administrasi.

(67)

Berikut merupakan tampilan output kartu pasien yang telah dicetak.

Gambar 5.14. Tampilan Output Kartu Pasien 5. Form Data Pendaftaran

Form Data Pendaftaran digunakan untuk menambah data pendaftaran pasien yang berobat oleh bagian administrasi.

(68)

6. Form Data Pemeriksaan

Form Data Pemeriksaan digunakan untuk menambah data pemeriksaan pasien oleh dokter.

Gambar 5.16. Tampilan Form Data Pemeriksaan 7. Form Data Pembayaran

Form Data Pembayaran digunakan untuk menambah data pembayaran pasien oleh bagian administrasi. Pada form ini dapat melakukan pencetakan resep pasien dan struk pembayaran pasien.

(69)

Berikut merupakan output resep pasien yang telah dicetak.

Gambar 5.18. Tampilan Outuput Resep Pasien

Berikut merupakan output struk pembayaran pasien yang telah dicetak.

(70)

8. Form Data Cetak laporan

Form Cetak laporan digunakan untuk mencetak laporan kunjungan pasien oleh bagian administrasi.

Gambar 5.20. Tampilan Form Cetak Laporan Kunjungan Pasien Berikut merupakan output laporan kunjungan pasien yang telah dicetak.

(71)

5.2. Pengujian

Pengujian merupakan bagian penting dalam siklus pembuatan atau pengembangan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian perangkat lunak ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas dan dapat diandalkan. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari aplikasi perangkat lunak yang dirancang. 5.2.1. Rencana Pengujian

Pengujian perangkat lunak Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien di Klinik Selamat Bandung ini menggunakan metode black box.

Tabel 5.1. Rencana Pengujian Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Verifikasi User Name Black Box

Verifikasi Password Black Box

Data User Tambah Data User Black Box

Ubah Data User Black Box

Hapus Data User Black Box

Data Pasien Tambah Data Pasien Black Box

Ubah Data Pasien Black Box

Cari Data Pasien Black Box

Data Pendaftaran Tambah Data Pendaftaran Black Box

(72)

Data Pemeriksaan Tambah Data Pemeriksaan Black Box

Cari Data Pemeriksaan Black Box

Data Pembayaran Tambah Data Pembayaran Black Box

Cari Data Pembayaran Black Box

Laporan Cetak Laporan Kunjungan Pasien Black Box

Cetak Laporan Pembayaran Black Box

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian 1. Pengujian Login

Pengujian login adalah pengujian verifikasi user name dan verifikasi password dari proses login yang dilakukan oleh dokter dan bagian administrasi.

Tabel 5.2. Pengujian verifikasi user name dan password

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan User name:

Data user dicari di tabel user.

(73)

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) “Terjadi Kesalaha Pada Username dan Password!”. Sesuai yang diharapkan.

Ditolak

2. Pengujian Data Set User a. Tambah Data User

Dilakukan oleh bagian administrasi untuk proses menmbah data user yang dapat mengakses sistem.

Tabel 5.3. Pengujian Tambah Data User Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang

Diharapkan dan data user yang baru akan dan data user yang baru akan

(74)

Boleh Kosong!!“ Sesuai yang

3. Pengujian Data Master (Pasien) a. Cari Data Pasien

Tabel 5.4. Pengujian cari data Pasien Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Isi kata kunci Textbox diisi data pasien yang dicari dan akan tampil di List view.

Textbox diisi data pasien yang dicari dan akan tampil di List view. Sesuai yang

diharapkan

(75)

Tekan tombol

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Kategori

b. Tambah Data Pasien

Tabel 5.5. Pengujian tambah data Pasien Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang

(76)

Klik tombol batal Textbox pada

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Nama pasien:

c. Ubah Data Pasien

Tabel 5.6. Pengujian ubah data supplier Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang

Diharapkan

(77)

Form

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Nama pasien:

4. Pengujian Data Transaksi (Pendaftaran) a. Tambah Data Transaksi (Pendaftaran)

Tabel 5.7. Pengujian Tambah Data Transaksi (Pendaftaran) Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang

(78)

tombol simpan pesan bahwa Klik tombol batal Textfield pada

form

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

(79)

126 6.1. Kesimpulan

Dengan dibuatnya sistem informasi pengolahan data pasien di Klinik Selamat Bandung ini, dapat mendukung proses kinerja para pegawai Klinik menjadi lebih baik. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan sistem informasi pengolahan data Pasien ini antara lain:

1. Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien dapat membantu proses pendaftaran dan pembayaran menjadi lebih efektif.

2. Data pasien yang sudah diolah dapat disimpan didalam database sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan penginputan data pasien maupun pencarian data pasien dalam skala besar.

3. Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien dapat membantu dalam pembuatan laporan kunjungan pasien.

4. Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien dapat mempermudah dalam proses pembuatan kartu pasien, resep obat, dan struk pembayaran untuk pasien sehingga dapat mempercepat proses pelayanan kepada pasien.

Gambar

Gambar 2.4. Tampilan Netbeans IDE 7.2.1
Gambar 2.5. Arsitektur LAN
Gambar 2.6. Arsitektur WAN
Gambar 2.8. Topologi Star
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengurangi risiko terjadinya keluhan MSDs, maka disarankan kepada pekerja agar desain alat pengayakan perlu diubah sehingga dalam pengerjaannya bisa dilakukan

Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini.. Jakarta : Penerbit Gramedia Widiasarana

Secara keseluruhan, Skenario dengan tingkat penjualan 0% dan tingkat pemotongan 0% mencapai nilai tertinggi pada kebanyakan parameter pengamatan di akhir periode simulasi,

1. Aplikasi Katalog Interaktif Menggunakan Teknologi Augmented Reality Berbasis Android telah berhasil dibangun. Aplikasi membantu pengguna dalam mengetahui beberapa tipe

48 ASRM ASURANSI RAMAYANA Tbk BSRE1 - BSR INDONESIA PT... BSRE1 - BSR

Sedangkan pada parameter jumlah anakan dan produksi bahan kering tidak memperlihatkanadanya perbedaan yang nyata (P>0,05) antar perlakuan, akan tetapi pada perlakuan

Hasil pengujian pengembangan bebas ditampilkan dalam Tabel 7. Namun seiring dengan penambahan kadar abu ampas tebu nilai pengembangannya berkurang. Hal tersebut terjadi karena

Tanpa VLAN, sebuah Switch akan memperlakukan semua interface pada Switch tersebut berada pada broadcast domain yang sama – dengan kata lain, semua piranti yang terhubung ke