• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk t-shirt artchitect di Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk t-shirt artchitect di Bandung"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap

: Hafizh Ramadhan

Tempat, Tanggal Lahir

: Bandung, 14 April 1990

Jenis Kelamin

: Laki - laki

Alamat : Jl. Margaasri II Blok A No.19 Bandung

Kec. Bandung Kulon Kel. Gempol Sari 40215

Kewarganegaraan

: Indonesia

Status

: Mahasiswa

Agama

: Islam

No. Telp

: 083829110432

Email

: hapiderman@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1996

2002

: SD Negeri Karya Bhakti I Cimahi

2002

2005

: SMP Negeri 4 Cimahi

2005

2008

: SMA Negeri 6 Cimahi

2009

Sekarang

: Program Sarjana (S-1) Manajemen Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia

PENDIDIKAN NON FORMAL

1.

Seminar

Seminar

2.

Training motivation

3.

Brevet Pajak

KEMAMPUAN

1.

Komputer dan Internet

2.

Bermain Musik

3.

Olahraga Futsal, Badminton

(2)

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK T-SHIRT ARTCHITECT

DI BANDUNG

"The Influence of Brand Image and Price to Consumer Buying Decision

on T-shirt ProductAtClothing Artchitectin Bandung"

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

HAFIZH RAMADHAN 21209121

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

“PENGARUHCITRA MEREKDAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUKT-SHIRT ARTCHITECT”

DI BANDUNG

HAFIZH RAMADHAN 21209121

Telahdisetujuidandisahkan di Bandung sebagaiTugasSkripsipadatanggal

Bandung, 27 Februari 2014

Menyetujui,

Pembimbing

Dr. RahmaWahdiniwaty, Dra.,M.Si NIP: 4127.34.02.011

DekanFakultasEkonomi Ketua Program StudiManajemen

Prof. Dr. Hj. DwiKartini, SE., Spec. Lic Dr. RaeniDwiSanty, SE., M.Si

(4)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

berkah dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK T-SHIRT ARTCHITECT DI BANDUNG”. Yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati

pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini khususnya

kepada :

1. Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Rahma Wahdiniwaty, Dra.,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

(5)

vii

5. Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si. selaku dosen wali manajemen 3 yang telah

membantu selama masa perkuliahan.

6. Ibu Trustorini Handayani,SE.,M.Si. Selaku koordinator sidang skripsi dan

dosen penguji-1 penulis yang telah memberikan saran dan koreksi.

7. Bapa Rizki Zulfikar, SE.,M.Si selaku dosen penguji-2 yang telah memberikan

saran dan koreksi.

8. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

Bandung yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

9. Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua ku tercinta

Bapak Ade Suherman SE. dan Mamah Enung Romlah yang telah

memberikan dorongan moril maupun materil, motivasi, pengertian, kasih

sayang dan pengorbanannya serta do’a restunya menghantarkan penulis

dalam menyelesaikan pendidikan dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih

kepada kakak dan adik saya (Reza dan Fakhri) untuk dukungan, bantuan,

motivasi, perhatian serta do’a dan cintanya selama penulis menyelesaikan

skripsi ini.

10. Fahri MR. SE. Selaku pemilik toko Artchitect Bandung yang telah banyak

memberikan bantuan dan informasi kepada penulis.

11. Sahabat, serta teman-teman seperjuangan skripsi yang telah memberikan

bantuan dan dukungan pada penulis.

12. Seseorang yang sangat saya sayangi dan cintai, yang telah membantu dalam

(6)

viii

13. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak

dapat penulis sebutkan. Semoga kebaikannya dapat dibalas oleh Allah SWT.

Akhirnya penulis panjatkan doa semoga Allah SWT memberikan Taufik

dan Hidayah-Nya kepada kita semua serta semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukan. Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Februari 2014

(7)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 1.2.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...

1.3.1 Maksud Penelitian ... 1.3.2 Tujuan Penelitian ... 1.4 Kegunaan Penelitian ... 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ...

1 9 9 10 10 10 11 11 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ...

(8)

x

2.1.1 Citra Merek ... 2.1.1.1 Pengertian Citra Merek... 2.1.1.2 Faktor-faktor Citra Merek... 2.1.1.3 Indikator Citra Merek... 2.1.2 Harga ...

2.1.2.1 Pengertian Harga ... 2.1.2.2 Faktor-faktor Harga ... 2.1.2.3 Indikator Harga ... 2.1.3 Keputusan Pembelian ...

2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian 2.1.3.3 Indikator Keputusan Pembelian ... 2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 2.2 Kerangka Pemikiran ... 2.2.1 Keterkaitan antar variabel ………...

2.2.1.1 Keterkaitan Antara Citra Merek Tehadap Keputusan Pembelian ………..………

2.2.1.2 Keterkaitan antara Harga terhadap Keputusan Pembelian 2.3 Hipotesis ...

14 14 15 16 18 18 18 21 24 24 25 27 29 33 36

36 36 38

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 3.2 Metode Penelitian …………...

(9)

xi

3.2.1 Desain Penelitian ………... 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ………... 3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ……… 3.2.3.1 Populasi ………. ……… 3.2.3.2 Sampel ……… ………... 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ………..

3.2.4.1 Uji Validitas ………. 3.2.4.2 Uji Realibilitas ………. 3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ………...

3.2.5.1 Rancangan Analisis ………...……….. 3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kuantitatif) ...…..……….. 3.2.5.1.2 Analisis Verivikatif (Kuantitatif) ……….. 3.2.5.2 Uji Hipotesis ………...

41 44 48 50 50 52 54 58 59 60 60 62 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 4.1.3 Deskripsi Jabatan... 4.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 4.2 Karakteristik Responden ...

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ………. 4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ……….. 4.2.4 Pengeluaran Rata – Rata Perbulan ………..……….

(10)

xii

4.3 Analisis Deskriptif ... 4.3.1 Tanggapan Konsumen Tentang Citra Merek pada Clothing Artchitect di Bandung ... 4.3.2 Tanggapan Konsumen Tentang Harga pada Clothing Artchitect di Bandung ……….…………... 4.3.3 Tanggapan Konsumen Tentang Keputusan Pembelian Konsumen

pada Clothing Artchitect di Bandung ……… 4.4 Analisis Verifikatif ... 4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ………..………... 4.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 4.4.3 Analisis Korelasi Berganda ………...

4.4.3.1 Analisis Korelasi Parsial Antara Citra Merek dengan Keputusan Pembelian……… 4.4.3.2 Analisis Korelasi Parsial Antara Harga dengan Keputusan Pembelian ……… 4.4.4 Analisis Koefisien Determinasi ………... 4.4.5 Pengujian Hipotesis ………

4.4.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ……… 4.4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ………...

4.4.5.2.1 Pengujian X1 (Citra Merek) ………... 4.4.5.2.2 Pengujian X2 (Harga) ………...

81

82

97

102 109 109 112 117

118

119 120 123 123 124 124 125

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Halaman 5.1 Kesimpulan ...

5.2 Saran ...

(11)

xiii DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Evanina Sianturi .Vol1No.2April-Juni2012

.Pengaruh Kelompok Referensi dan Gaya

Hidup Terhadap Keputusan Menggunakan Blackberry.

ISSN:2302-4682.

Fitria Engla Sagita. 2012.

Pengaruh

Brand Image dan Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Ulang Produk Kentucky Fried Chicken (KFC) di Cabang Basko

Grand Mall oleh Mahasiswa Universitas Negeri Padang

. ISSN:1049-6483.

Irvandy Tamaka. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 1317-1328.

Citra

Merek, Ekuitas Merek, dan Kualitas Produk Pengaruhnya Terhadap Sikap

Konsumen Pada Produk Daihatsu di PT. ASTRA INTERNASIONAL

.ISSN

2303-1174.

Jilly Bernadette Mandey.Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal.95-104.

Promosi,

Distribusi, Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Surya

Promild

. ISSN 2303-1174.

Mohamad H.P. Wijaya.Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal.105-114.

Promosi, Citra

Merek, dan Saluran Distribusi Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Terminix di Kota Manado

. ISSN 2303-1174.

Nabila Winatapradja, Jurnal EMBAVol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 958-968.

Ekuitas

Merek Pengaruhnya Terhadap Keptusan Pembelian Produk Donat J.CO

DONUTS & COFFEE di Manado TOWN SQUARE.

ISSN 2303-1174.

Nela Evelina, Handoyo DW, Sari Listyorini. 2011.

Pengaruh Citra Merek,

KualitasProduk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kartu

Perdana Telkomflexi

. DIPONEGORO

JOURNAL OF SOCIAL AND

POLITIC

Tahun 2012, Hal. 1-11

http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/Eda

Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan.Vol.1 No. 01 Januari

2012.

Analisis Citra MerekProduk IM3: Studi kasus pada mahasiswa fakultas

ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang

. ISSN: 1412 - 7822.

Yohanes Suhari. Volume XIII, No.2, Juli2008 : 140-146.

Keputusan Membeli Secara

Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

ISSN : 0854-9524.

Amstrong dan Kotler. 2003.

Dasar-dasar manajemen Pemasaran.

Diterjemahkan

Oleh Bambang Sarwiji, Edisi Sembilan. Jilid 1. Penerbit PT.Indeks. Jakarta.

(13)

Kotler and keller 2009.

Manajemen Pemasaran

, Diterjemahkan oleh Bob Sabran

MM, Edisi Ketiga Belas Jilid 2. Penerbit Erlangga.

Rangkuti, Freddy. 2004.

The Power of Brand

. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(14)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1

Kajian Pustaka

2.1.1 Citra Merek

2.1.1.1 Pengertian Citra Merek

Menurut Kotler & Keller yang diterjemahkan oleh Bob Sabran M.M.

(2009:288),merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol, desain atau kombinasi

dari beberapa elemen ini, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang dan

jasa dari satu atau sekumpulan penjual dan untuk mendiferensiasikan mereka dari

para pesaingnya. Sedangkan Citra merek menurut Keller (2008:51) adalah persepsi

konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada

pikiran konsumen.

Menurut Rangkuti (2004;43) mendefinisikan “citra merek sebagai kumpulan

asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen”. Asosiasi merek sendiri

merupakan segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai suatu merek. Asosiasi

ini merupakan atribut yang ada di dalam merek tersebut. Berbagai asosiasi yang

diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk kesan terhadap merek (

brand

image

).

Menurut Roslina (2010:334), mendefinisikan bahwa “Citra merek merupakan

petunjuk yang akan digunakan oleh konsumen untuk mengevaluasi produk ketika

konsumen tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu produk”. Terdapat

(15)

melalui pengalaman menggunakan produk maupun berdasarkan informasi yang

diperoleh melalui berbagai sumber.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka citra merek menurut penulis

adalah persepsi konsumen untuk mengevaluasi suatu produk ketika konsumen tidak

memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang suatu produk yang akan di beli.

Konsumen cenderung akan memilih produk yang telah terkenal dan digunakan oleh

banyak orang daripada produk yang baru dikenalnya.

2.1.1.3 Faktor – faktor pendukung terbentuknya

brand image

(Citra Merek)

Schiffman dan Kanuk yang diterjemahkan oleh Zoelkifli Kasip (2006 : 135)

menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut:

a.

Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan

oleh produsen dengan merek tertentu.

b.

Dapat dipercaya atau diandalkan. berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan

yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.

c.

Kegunaan atau manfaat yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang

yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

d.

Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani

konsumennya.

e.

Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang

(16)

f.

Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak

sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi

suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

g.

Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,

kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk

tertentu.

2.1.1.4 Indikator Citra Merek

Menurut Mohammad (2011:61) yang dikutip oleh Fitria (2012:4), ada 3

indikator

brand image:

1.

Corporate Image

(citra pembuat), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang

atau jasa. Citra pembuat meliputi: popularitas, kredibilitas, jaringan

perusahaan, serta pemakai itu sendiri/ penggunanya.

2.

User Image

(citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.

Meliputi: pemakai itu sendiri, serta status sosialnya.

3.

Product Image

(citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap suatu barang atau jasa.

(17)

Dalam penelitian Puji Isyanto (2012:3) yang mengacu pada Kotler (2003:82)

bahwa citra merek adalah suatu symbol rumit yang mempunyai 6 (enam) tingkat

makna atau pengertian:

1.

Atribut : merek mengingatkan atribut-atribut tertentu.

Contoh : Mercedes menyiratkan mobil yang mahal, kokoh, tahan lama dan

bergengsi tinggi

2.

Manfaat : atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan

emosional.

Contoh : atribut “mahal” cenderung diterjemahkan sebagai manfaat

emosional, sehingga seseorang yang mengendarai Mercedes akan merasa

dirinya dianggap penting dan dihargai.

3.

Nilai : Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai prosedurnya

Contoh: Mercedes berarti kinerja tinggi, keselamatan dan gengsi.

4.

Budaya : Merek tersebut juga mungkin melambangkan budaya Negara

Jerman, efisien dan bermutu tinggi.

5.

Kepribadian : Merek tersebut dapat mencerminkan kepribadian tertentu.

Contoh : Mercedes mungkin menyiratkan bos yang serius, atau istana yang

agung (objek).

6.

Pemakai : Merek tersebut menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut.

Contoh : kita berharap melihat eksekutif muda berumur 5 tahundi belakang

(18)

Berdasarkan hasil dari penelitian yang terdahulu, maka penulis mengukur

penelitian citra merek yang mengacu kepada Kotler (2003:82) yang dikutip oleh Puji

Isyanto (2012:3) dengan indicator atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan

pemakai. Indikator-indikator yang kuat tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk

pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lainya serta menciptakan daya

saing yang kuat antar perusahaan.

2.1.2 Harga

2.1.2.1 Pengertian Harga

Menurut Tjiptono (2008:152) yang dikutip oleh Fitria Engla Sagita (2012:2)

dari sudut pandang konsumen, hargasering kali digunakan sebagai indikator nilai

bilamana harga tersebut dihubungkan sebagai manfaat yang dirasakan atas suatu

barang dan jasa. Menurut Minor & Mowen (2002:318) Harga merupakan salah satu

atribut paling penting yang dievaluasi oleh konsumen, dan manajer perlu benar-benar

menyadari peran tersebut dalam pembentikan sikap konsumen.

Penyesuaian khusus terhadap harga dapat dilakukan dengan penetapan harga

berdasarkan nilai yaitu harga menawarkan kombinasi yang tepat dari mutu dan jasa

yang baik dengan harga yang pantas. Menurut Kotler & Keller (2009:86) dalam

tahun-tahun terakhir, beberapa perusahaan menerapkan penetapan harga nilai yang

cukup rendah untuk penawaran berkualitas tinggi. Penetapan harga berdasarkan nilai

(19)

murah. Dari fenomena ini konsumen konsumen memperoleh nilai lebih dengan

memperoleh produk dengan harga ekonomis dengan manfaat yang besar.

2.1.2.2 Faktor – faktor penetapan harga

Menurut Tjiptono (2001:174), ada beberapa faktor yang menyebabkan

suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali penetapan harga produk-produknya

yang sudah ada di pasar, di antaranya yaitu :

a.

Adanya perubahan dalam lingkungan pemasaran, misalnya ada pesaing

besar yang menurunkan harganya.

b.

Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan selera

konsumen

Menurut Tjiptono (2001:175), dalam melakukan penilaian kembali

terhadap penetapan harga yang telah dilakukan, perusahaan memiliki tiga

alternatif strategi, yaitu:

1.

Mempertahankan Harga

Strategi ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi dalam

pasar dan untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat. Ada

beberapa persyaratan atau kondisi yang sesuai untuk menerapkan

strategi ini, di antaranya :

a.

Pasar yang dilayani perusahaan tidak terpengaruh oleh perubahan

(20)

b.

Ada ketidakpastian berkaitan dengan reaksi pelanggan dan pesaing

terhadap perubahan harga.

c.

Image

(citra) masyarakat terhadap perusahaan dapat ditingkatkan

dengan merespon permintaan pemerintah atau pendapat publik untuk

mempertahankan harga. Biasanya hal ini erat kaitannya dengan situasi

di mana pemerintah berusaha mengendalikan tingkat inflasi, sehingga

perusahaan-perusahaan yang ada diminta untuk mempertahankan

haganya pada tingkat tertentu.

2.

Menurunkan Harga

Ada tiga penyebab atau alasan yang mendorong suatu perusahaan perlu

menurunkan harga produk-produknya yang sudah mapan. Ketiga

alasan tersebut adalah (Tjiptono,2001:174) :

a.

Strategi defensif, dimana perusahaan memotong harga guna

menghadap persaingan yang semakin ketat.

b.

Strategi offensif, di mana perusahaan berusaha memenangkan

persaingan. Hal ini erat hubungannya dengan konsep kurva

pengalaman yang intinya menyatakan bahwa biaya perusahaan akan

menurun dalam persentase tertentu setiap kali pengalamannya berlipat

ganda. Hal ini mengandung makna bahwa perusahaan yang memiliki

pengalaman lebih banyak akan memiliki tingkat biaya yang lebih

(21)

Biaya yang rendah ini akan sangat menguntungkan, karena dapat

menghasilkan laba besar.

c.

Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh

perubahan lingkungan. Adanya inflasi yang berkelanjutan dan tingkat

harga yang semakin melonjak dapat menyebabkan konsumen menjadi

sensitif terhadap harga dan setiap alternatif produk yang ada.

3.

Menaikkan Harga.

Menaikkan harga produk biasanya dilakukan dengan tujuan untuk

mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi, mengambil

keuntungan dari deferensiasi produk (baik deferensiasi riil maupun

deferensiasi persepsi) atau untuk melakukan segmentasi pasar yang

dilayani (Tjiptono,2001:176). Dalam situasi inflasi, harga perlu

disesuaikan bila perusahaan bermaksud untuk mempertahankan

profitabilitasnya. Hal ini karena semua elemen dan jenis biaya menjadi

meningkat pada periode inflasi. Secara konseptual, peningkatan harga

yang dilakukan harus ditetapkan pada suatu tingkat yang memungkinkan

besarnya laba sama, baik sebelum maupun adanya inflasi.

Dalam situasi di mana suatu merek memiliki keunggulan diferensial

dibandingkan merek lainnya, maka perusahaan bisa menaikkan harganya sehingga

dapat memaksimumkan manfaat produk dan memperoleh keuntungan dari keunikan

produk tersebut. Selain itu harga juga bisa dinaikkan dengan tujuan untuk melakukan

(22)

2.1.2.3 Indikator Harga

Menurut Kotler & Amstrong yang diterjemahkan oleh Bob Sabran M.M.

(2008:62), indikator dalam harga antara lain:

1.

Harga Terdaftar

Harga terdaftar ialah suatu uraian harga yang dicantumkan pada label atau

produk.

2.

Diskon

Diskon merupakan penguranggan harga langsung terhadap pembelian selama

periode tertentu. Adapun berbagai bentuk diskon, yaitu:

a.

Diskon tunai

Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihan mereka dengan

segera.

b.

Diskon kuantitas

Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli

dalam volume besar. Diskon kuantitas harus ditawarkan secara sama

kepada semua pelanggan dan tidak boleh melebihi penghematan biaya

penjualan.

c.

Diskon fungsional

Diskon fungsional ditawarkan oleh penjual kepada anggota saluran yang

melaksanakan fungsi tertentu, seperti penjualan, penyimpanan, dan

(23)

d.

Diskon musiman

Pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang atau jasa diluar

musim.

3.

Potongan harga

Potongan harga adalah jenis lain pengurangan harga dari harga resmi

misalnya, tukar tambah. Tukar tambah adalah pengurangan harga yang

diberikan ketika konsumen menukarkan barang lama untuk membeli barang

baru. Tukar tambah paling umum berlaku didalam industri otomotif tetapi

juga diberlakukan untuk barang tahan lama lainnya.

4.

Periode pembayaran

Periode pembayaran adalah cicilan sesuai kesepakatan antara penjual dan

pembeli biasanya berhubungan dengan kredit. Menurut Kasmir (2003)

periode pembayaran dibagi kedalam tiga bagian, yaitu:

a.

Jangka pendek

b.

Jangka menengah

c.

Jangka panjang

5.

Syarat kredit

Syarat kredit adalah sesuatu yang harus dipenuhi konsumen dalam upaya

pengambilan kredit.

Dalam penelitian ini harga di ukur menurut Rosvita (2010:24) yang dikutip

oleh Fitria Engla Sagita (2012:4) menggunakan indikator sebagai berikut :

(24)

b.

Keseuaian harga dengan kualitas produk

c.

Daya saing harga

d.

Kesesuaian harga dengan manfaat

Dari uraian indikator yang disebutkan diatas, maka penulis mengukur variabel

harga yang mengacu kepada penelitian Rosvita (2010) dengan indicator

keterjangkauan harga, keseuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, dan

kesesuaian harga dengan manfaat. Indikator yang kuat dapat digunakan sebagai dasar

untuk pertumbuhan dan perluasan perusahaan.

2.1.3 Keputusan Pembelian Konsumen

2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler (2009:184) mendefinisikan keputusan pembelian konsumen

yaitu:

“Keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang

membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.”

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008:19) mengemukakan bahwa

“Keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua

atau lebih pilihan alternatif.”

Konsumen untuk membeli, menunda, atau membatalkan suatu keputusan

pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Besarnya rersiko yang akan

dirasakan konsumen berbeda-beda tergantung pada besarnya ketidakpastian atribut,

(25)

Konsumen mengembangkan rutinitas terutama untuk mengurangi resiko,

seperti penghindaran keputusan, pengumpulan informasi dari teman-teman, dan

prefensi atas merek dalam negeri dan garansi. Pemasar harus memahami faktor-faktor

yang menimbulkan perasaaan adanya resiko dalam diri konsumen dan memberikan

informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko yang dirasakan.

2.1.3.2 Faktor-faktor Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:178)

terdapat beberapa faktor pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian suatu

produk:

1.

Pilihan Produk

Pilihan produk oleh pelanggan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Pilihan produk seringkali

dipengaruhi oleh dorongan-dorongan yang sifatnya psikologis. Produk

memang tidak dirancang untuk memenuhi rancang untuk memenuhi

kebutuhan fungsionalnya saja, namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan

psikologi. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu

produk yang memiliki atribut dan manfaat tertentu. Keputusan tersebut

menyangkut fitur, kemasan, merek, kualitas dan sebagainya.

2.

Pilihan Merek

Konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli. Setiap merek

(26)

mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. Teknik pemilihan

(decision rules)

juga diterapkan konsumen pada saat menentukan merek yang

akan dipilihnya.

3.

Pilihan Penyalur

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan

dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur

bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan

barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, luas tempat dan sebagainya.

4.

Jumlah Pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang

akan dibelinya. Pembelian dilakukan mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini

perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan

yang berbeda-beda dari setiap pembeli.

5.

Waktu Pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda,

misalnya: ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu

sekali, satu bulan sekali, dan sebagainya.

6.

Metode Pembayaran

Konsumen

dapat

mengambilkeputusan

tentang

bagaimana

metode

pembayaran yang akan dilakukan. Pembayaran mungkin dilakukan dengan

(27)

!

" #

2.1.3.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Dalam mempelajari keputusan pembelian konsumen, perusahaan harus

melihat hal-hal yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan membuat suatu

ketetapan bagaimana konsumen membuat keputusan pembeliannya. Menurut Kotler

dan Keller yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:184) mengemukakan bahwa

proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahapan. Tahapan pembelian konsumen

tersebut antara lain:

Sumber : Kotler yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:185)

Gambar 2.2

Model lima tahap proses pembelian konsumen

1.

Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau

kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan eksternal atau interna. Dengan adanya

masalah atau kebutuhan yangdirasakan oleh konsumen. Konsumen

mempersepsikan perbedaan antarakeadaan yang diinginkan antara situasi guna

membangkitkan danmengaktifkan proses keputusan.

2.

Pencarian Informasi

Setelah konsumen merasakan adanya kebutuhan suatu barang atau jasa,

(28)

ingatan (

internal

) maupun informasi yang didapat dari lingkungan (

eksternal

).

Sumber-sumber konsumen terdiri dari :

a.

Sumber pribadi : keluarga,tetangga,teman, rekan.

b.

Sumber komersil : iklan, wiraniaga, kemasan, penyalur.

c.

Sumber public : media massa dan organisasi konsumen.

d.

Sumber eksperimental : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

3.

Evaluasi Altenatif

Setelah informasi diperoleh, konsumen mengevaluasi berbagai alternative

pilihandalam memenuhi kebutuhan tersebut. Beberapa konsep dasar yang

memahami proses evaluasi: pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah

kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut

dengan berbagai kemampua untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan

untuk memuaskan kebutuhan ini.

4.

Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam

kumpulan pilihan. Konsumen juga memnugkinkan membentuk maksud untuk

membeli merek yang paling disukai.

5.

Prilaku Pasca Pembelian

Keputusan atau ketidakpuasaan konsumen terhadap perilaku pembelian

(29)

pembelian ulang dan begitu juga sebaliknya. Ketidakpuasan konsumen akan

terjadi jika konsumen mengalami pengharapan yang tak terpenuhi.

Menurut AA. Md. Widia Adinata1 dan I Gst. Agung Ketut Gede Suasana2

(2010:56) dalam dalam jurnal penelitian sebelumnya menyatakan ada 5 indikator

yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu pemilihan produk, kepercayaan

terhadap suatu produk, gaya hidup, rekomendasi dari kerabat terdekat. Menurut

Dessy Amelia (2012:4) dalam penelitiannya menyatakan ada 5 indikator keputusan

pembelian yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative,

keputusan pembelian, perilaku setelah pembelian.

Dari uraian indikator di atas maka peneliti mengacu pada Kotler dan Keller

(2009:185) yang dikutip oleh Dessy Amalia (2012:4) yaitu pengenalan kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah

pembelian. Hal ini dikarenakan sesuai dengan indikasi yang ada di perusahaan

dimana menurunnya keputusan pembelian konsumen pada

clothing

Artchitect.

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya

Untuk mendukung penelitian ini, agar terjaga originalitasnya dan terhindar

dari peniruan maka penulis akan paparkan hasil penelitian terdahulu yang ada

(30)
[image:30.612.118.523.110.705.2]

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Sebelumnya

No Nama

Penulis, Tahun dan Judul

Hasil

Penelitian Persamaan

Perbedaan Penelitian

Terdahulu

Rencana Penelitian

1 Dita Amanah

(2010) Pengaruh Promosi dan Brand Image Terhadap Loyalitas Pembelian Produk Pepsodent di Ramayana Plaza Jalan Aksara Medan Kedekatan hubungan yang terbentuk melalui penerapan strategi Promosi terbukti dapat memperbaiki Citra merek sehingga dapat memperkuat loyalitas pelanggan pada Toko.

-Brand Image (Citra Merek)

- unit penelitian meliputi: Brand Image dan Promosi mempengaruhi Loyalitas Pelanggan toko.

-Unit penelitian meliputi : Citra Merek dan Harga terhdap Keputusan Pembelian di Toko baju.

2 Fitria Engla (2012)

Pengaruh Brand Image

dan Harga

Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk

KFC di

Cabang Basko Grand Mall oleh

Mahasiswa Negeri Padang

Brand Image

dan Harga

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang di KFC Grand Mall Padang

-Citra merekdan harga sebagai variabel independen - Tempat penelitian dipengaruhi oleh pelayanan jasa - Variable dependen menggunakan keputusan pembelian ulang

-Mengganti tempat penelitian di sebuah toko

-Mengganti variable dependen dengan keputusan pembelian

3 Mohammad

H.P. Wijaya (2013)

Promosi, Citra Merek, dan Saluran Distribusi Pengaruhnya terhdap Keputusan Pembelian Jasa Terminix

Di Kota

Manado

- Brand Image (citra merek), Promosi, dan saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

jasa di

terminix Manado

-Citra merek merupakan variable independen dalam penelitian ini -Keputusan pembelian menjadi variabel dependen dalam penelitian ini

- Tempat penelitian cenderung kepada kualitas pelayanan jasa

- Adanya variable independen

promosi dan

saluran distribusi

- Tempat penelitian di toko baju.

-Menggunakan variable harga sebagai variable

independennya

4 Dessy Amelia Fristiana

- Citra merek terhadap

-Variable independen dan

- Tempat penelitian

(31)

(2012)

Pengaruh Citra Merek

dan Harga

terhadap Keputusan Pembelian

pada Ramai

Swalayan Peterongan Semarang keputusan pembelian berpengaruh positif dan signifikan, artinya apabila harga semakin murah maka keputusan pembelian semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. dependen yang digunakan cenderung sama cenderung kepada kualitas pelayanan jasa

yang cenderung menjual produk buatan sendiri.

5 Nela Evelina, Handoyo, Sari Lestyorini (2012)

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian kartu perdana Telkomflexi di Kecamatan Kabupaten Kudus

- Variabel citra merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian - Dengan tercapainya kepuasan pelanggan yang optimal maka mendorong terciptanya keputusan pembelian kartu terkomflecxi -Menggunakan citra merek dan harga sebagai variable independen

-Menggunakan keputusan pembelian sebagai variable dependen

- Tempat penelitian merupakan perusahaan besar

- Adanya variable kualitas produk

dan promosi

pada variable independen.

-Menggunakan ukm toko baju sebagai tempat penelitian

- Hanya menggunakan variable citra merek dan harga sebagai variable independen.

6 Aldaan Faikar Annafik & Mudji Rahardjo (2012) Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan

Daya Tarik

Iklan Terhadap

Minat beli

Sepedah Motor Yamaha

Hasil dari penelitian adalah secara parsial semua variabel bebas mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat. Dan secara simultan mempunyai pengaruh -Variabel independen Harga Variabel independen Objek penelitian

-Variabel independen yang digunakan adalah citra merek

(32)

(Studi Kasus Pada

Konsumen

Yamaha SS

Cabang Kedungmundu Semarang) yang signifikan terhadap variabel terikat.

7 Fahma Ilmaya (2011)

Analisis Pengaruh Interaksi

Harga Dan

Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Batik Di Eka Batik

Semarang

- Dari hasil Two Ways Annova dapat dibuktikan bahwa harga mempunya i pengaruh terhadap keputusan membeli dengan

nilai F

sebesar 3,647 dan signifikan pada 0,030 , desain produk juga mempunya i pengaruh terhadap keputusan membeli dengan

nilai F

sebesar 3,445 dan signifikan pada 0,036.

- Harga sebagai variabel independen dan variable Y sebagai dependen

-Variabel dan Objek penelitian

-Variabel independen citra merekdan tempat penelitian toko baju.

8 Mochammad

Ikhwanuddin, Gatot Isnani, dan Djoko Dwi Kusumajanto (2011) Pengaruh Persepsi Atribut Produk terhadap Keputusan

- Dari hasil analisis inferensial dapat disimpulkan bahwa: (1) Atribut produk yang terdiri dari variabel merek dan variabel kemasan secara - Variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian

- Adanya ekuitas merek sebagai variabel independen

- Objek penelitian

-Variabel independen yang digunakan adalah citra merek dan harga

(33)

Pembelian Rokok Merek Gudang Garam Surya Professional Mild parsial berpengaruh negative atau signifikan terhadap keputusan pembelian, (2) Terdapat pengaruh yang signifikan pada atribut produk yang terdiri dari merek, kemasan, harga, kualitas produk secara simultan terhadap keputusan pembelian, (3) Pada variabel atribut produk meliputi merek, kemasan, harga, kualitas produk, variabel kemasan memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian

2.2

Kerangka Pemikiran

Citra merek yang baik merupakan salah satu cara yang efektif dalam menarik

(34)

tinggi terhadap citra merek suatu produk yang dibutuhkannya. Citra merek suatu

produk yang membedakan produk satu dengan produk yang lain. Merek dapat

menjadi keunggulan bersaing suatu produk. Dalam kondisi semakin maraknya

persaingan antar perusahaan jasa, maka

clothing

Artchitect dituntut untuk bisa

meningkatkan citra mereknya. Semakin baik citra merek perusahaan semakin banyak

pula konsumen yang membeli dan puas atas apa yang dibelinya. Hal ini mengacu

pada pendapat Kotler (2003:82) yang dikutip oleh Puji Isyanto (2012:3) dengan

indikator atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai.

Selain citra merek harga merupakan salah satu elemen penting yang

mempengaruhi keputusan pembelian seorang konsumen terhadap suatu produk yang

dibutuhkannya harga yang tinggi mampu membuat konsumen berfikir dua kali untuk

membeli produk tersebut, dimana harga merupakan biaya dan pengorbanan yang

dikeluarkan oleh konsumen apakah biaya tersebut sesuai dengan manfaat yang

diterima oleh konsumen. Untuk mengukur nilai harga maka diperlukan indikator :

Keterjangkauan harga, Kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga,

Kesesuaian harga dengan manfaat. Hal ini mengacu pada pendapat Rosvita (2010:24)

yang dikutip oleh Fitria Engla Sagita (2012:4).

Keputusan pembelian konsumen adalah hal yang sangat diharapkan oleh

perusahaan karena akan menciptakan suatu keunggulan bersaing dan keuntungan

bagi perusahaan yang berdampak pada citra merek yang baik bagi perusahaan.

Produk yang memilki citra merek yang baik cenderung akan lebih mudah diterima

(35)

citra merek yang baik dibanding produk merek lain yang citra mereknya tidak baik.

Hal tersebut dapat diukur melalui: Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi,

Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian, Perilaku Setelah Pembelian, yang

mengacu pada teori Phillip Kotler yang digunakan juga oleh Dessy Amalia (2012:4)

dalam penelitian sebelumnya.

2.2.1 Keterkaitan antar variabel

2.2.1.1 Keterkaitan Citra Merek dengan Keputusan Pembelian Konsumen

Wicaksono (2007:29) mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek

dalam keputusan pembelian.

Brand image

yang dikelola dengan baik akan

menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi:

1.

Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen

dalam mengambil keputusan pembelian.

2.

Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih

dari fungsi-fungsi produk.

3.

Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.

4.

Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi

teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing.

Menurut Evelina dkk (2012:2) “

Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh

keputusan orang terhadap merek tertentu. Selanjutnya keputusan ini membentuk citra

(36)

2.2.1.2 Keterkaitan Harga dengan Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler & Keller (2009:72) keputusan pembelian didasarkan pada

bagaimana konsumen menganggap harga dan berapa harga actual saat ini yang

mereka pertimbangkan bukan harga yang dinyatakan pemasar. Pelanggan mungkin

memiliki batas bawah harga dimana harga yang lebih rendah itu menandakan kualitas

buruk atau kualitas yang tidak dapat diterima, dan juga batas atas harga yang dimana

harga yang lebih tinggi dari batas itu dianggap terlalu berlebihan dan tidak sebanding

dengan uang yang dikeluarkan.

Menurut Evelina dkk (2012:9) menyatakan bahwa “ketika konsumen

mengetahui harga yang diberikan oleh produk tersebut sangat menarik minat

konsumen sehingga para konsumen merasa tidak ingin pindah ke merek lainnya,

sehingga semakin murah harga yang diberikan oleh penjual, maka akan semakin

meningkat keputusan pembelian atau sebaliknya.”

Untuk menggambarkan kerangka berfikir peniliti seperti yang telah diuraikan

diatas dapat dilihat sebagai berikut :

(37)

Wicaksono (2007:29)

[image:37.612.101.529.127.557.2]

Kotler & Keller (2009:72)

Gambar 2.3

Paradigma Berfikir

2.3

Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiono (2012:64) Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimna rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat perntanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Citra Merek

-Atribut -Manfaat

-Nilai -Budaya -Kepribadian

-Pemakai

Kotler (2003:82)

Harga

-Keterjangkauan Harga -Kesesuaian harga dengan

kualitas produk -Daya saing harga -Kesesuaian harga dengan

manfaat

Rosvita (2010:24)

Keputusan Pembelian

-Pengenalan Kebutuhan -Pencarian Informasi

-Evaluasi Alternatif -Keputusan Pembelian -Perilaku Setelah Pembelian

(38)

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka penulis

mebuat hipotesis terhadap masalah penelitian sebagai berikut:

Hipotesis utama

Terdapat pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap keputusan pembelian

T-shirt

Artchitect di Bandung.

Sub hipotesis

H1 : Terdapat pengaruh Citra Merek terhadap keputusan pembelian

T-shirt

Artchitect di Bandung.

H2 : Terdapat pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian

T-shirt

Artchitect di

(39)

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai

topik penulisan dalam rangka menyusun laporan.

Objek penelitian menurut Umar Husain (2005:303) mengatakan bahwa

objek penelitian “menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek

penelitian.Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan

hal-hal lain yang dianggap perlu”.

Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah“Pengaruh Citra Merek

dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen

Clothing Artchitect di Bandung), dengan uraian variabel sebagai berikut:

1. Variabel Independent (variabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab

terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas).

Variabel Independent (variabel X) dalam penelitian ini adalah citra merek

sebagai variabel X1 dan harga sebagai variabel X2.

2. Variabel dependent (variabel tidak bebas), yaitu variabel yang dipengaruhi

oleh variabel independent. Variabel dependent (variabel Y) dalam penelitian

ini adalah keputusan pembelian.

Penelitian dilakukan di Clothing ArtchitectBandung dengan memilih

respondenpenelitian adalah para konsumen yang datang keClothing Artchitect

(40)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2011:2) adalah “cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif dan verifikatif Metode analisis deskriptif menurut Sugiyono

(2012:21) adalah “metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas”.

Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini, sesuai dengan

rumusan masalah, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai: tanggapan konsumen

terhadap citra merek, hargadan keputusan pembelianHotel Grand Pasundan di

Bandung, serta menjelaskan keadaan berdasarkan data dan fakta yang

dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis yang selanjutnya dianalisis

untuk mendapatkan kesimpulan.

Sedangkan metode penelitian verifikatif menurut Masyhuri (2008:45)

adalah ”memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara

dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan

mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Dengan menggunakan metode penelitian, maka akan diketahui hubungan

yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti sehingga menghasilkan suatu

(41)

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian akan digunakan

telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan Analisis

Regresi Berganda.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian menurut Moh.Nazir dalam Umi Narimawati, Sri Dewi

Anggadini dan Linna Ismawati (2010:30)adalah:

“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna

bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam

melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati

(2011:30)adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena

penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

Beberapa ahli mengatakan bahwa citra merek dan hargabisa

mempengaruhi keputusan pembelian.Oleh karena itu, penulis

memilih membicarakan fenomena tersebut.

(42)

Dalam penelitian ini permasalahan yang berhasil diidentifikasi

adalah penggunaan cit4ra merek dan harga terhadap keputusan

pembelian.

3. Menetapkan rumusan masalah.

Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah :

1) Bagaimana tanggapan konsumen terhadap citra merek dan harga

pada T-shirt Artchitect di Bandung.

2) Bagaimana tanggapan konsumen terhadap hargapadaT-shirt

Artchitect di Bandung.

3) Bagaimana keputusan pembelianClothing Artchitectdi Bandung.

4) Seberapa besar pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan

pembelianpada T-shirt Artchitect Bandung baik secara simultan

maupun parsial

4. Menetapkan tujuan penelitian

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai kualitas

pelayanan pada Clothing Artchitectdi Bandung.

2) Untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai hargapada

Clothing Artchitectdi Bandung.

3) Untuk mengetahui keputusan pembelian pada Clothing Artchitect

(43)

4) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek dan

harga terhadap keputusan pembelian pada Clothing Artchitect di

Bandung baik secara simultan maupun parsial.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan

dukungan teori.

1) H0 : Variable citra merek dan harga tidak berpengaruh terhadap

keputusan pembelian baik secara simultan maupun secara parsial.

2) Variable citra merek dan harga berpengaruh terhadap keputusan

pembelian baik secara simultan maupun secara parsial.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel

penelitian yang digunakan.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah citra merek dan harga,

sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah keputusan

pembelian.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik

pengumpulan data.

Dalam penelitian ini menggunakan data primer, teknik penentuan

sampelnya terdiri dari populasi dan sampel. Populasinya adalah

konsumenClothing Artchitectdan Sampelnya adalah seluruh

responden karena jumlah responden lebih dari 100 orang, maka

pengambilan sampel menggunakan penghitungan yang telah

(44)

8. Melakukan analisis data. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan analisis kualitatif (metode deskriptif) dan analisis

kuantitatif (metode verifikatif).

9. Menyusun pelaporan hasil penelitian melalui data informasi yang

diperoleh dari perusahaan kemudian data menyimpulkan penelitian,

sehingga akan diperoleh penjelasan dan jawaban atas identifikasi

[image:44.612.136.504.313.558.2]

masalah dalam penelitian.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis Penelitian

Metode Yang

Digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T - 1 Descriptive Descriptive dan survey Konsumen yang

datang ke toko

Cross sectional

T - 2 Descriptive & Descriptive dan

explanatory survey

Konsumen yang

datang ke toko

Cross sectional

T - 3 Descriptive & Descriptive dan

explanatory survey

Konsumen yang

datang ke toko

Cross sectional

T - 4 Descriptive &

verifikatif

Descriptive dan

explanatory survey

Konsumen yang

datang ke toko

Cross sectional

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasinalisasi variabel merupakan definisi yang menyatakan dengan cara

menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria-kriteria yang dapat diuji

(45)

Menurut Sarwono (2008:28) menyatakan bahwa “operasionalisasi variabel

adalah yang menjadikan variabel- variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat

operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel- variabel

tersebut.”

Sesuai dengan judul yang diambil penulis yaitu; “PengaruhCitra merek

dan Hargaterhadap Keputusan pembelian (Survei pada KonsumenClothing

Artchitectdi Bandung)”, maka variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas / Independen (Variabel X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah citra merek (X1) dan harga(X2).

Sugiyono (2012:4) mengemukakan bahwa “variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (dependen)”

2. Variabel Terikat /Dependen (Variabel Y)

Variabel dependent atau variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah

keputusan pembelian. Pengertian Variabel dependen menurut Sugiyono

(2012:4) adalah “Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Adapun definisi operasionalisasi masing-masing variabel adalah sebagai

[image:45.612.137.507.638.707.2]

berikut:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Teori

Indikator Ukuran Skala Sumber Data Citra merek

(X1)

Citra merek merupakan persepsi konsumen

Atribut

(46)

tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Keller (2008:51)

- Kesan merek tahan lama

- Tingkat kesan merek tahan lama Ordinal Konsumen yang datang ke Clothing Artchitect di Bandung Manfaat - Desain

- Persepsi selra tinggi

[image:46.612.136.506.102.707.2]

- Persepsi selera desain gambar kaos

- Tingkat kesan selera

Nilai

- Persepsi gengsi

- Persepsi kualitas

- Tingkat persepsi gengsi

- Tingkat persepsi merek berkualitas

Budaya

- Persepsi budaya anak muda

- Persepsi trendi

- Tingkat budaya anak muda

- Tingkat persepsi trendi

Kepribadian

- Persepsi kepercayaan diri tinggi

- Persepsi kepribadian

- tingkat persepsi percaya diri

(47)

pemakai Pemakai

- Persepsi melambangkan anak muda

- Persepsi mengikuti zaman

- Tingkat melambangka n anak muda

- tingkat persepsi mengikuti zaman Harga (X2) harga adalah

sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Kotler & Amstrong (2008:63) Keterjangkauan harga

- Harga yang

diberikan - Tingkat harga yang diberikan Ordinal Konsumen yang datang ke Clothing Artchitect di Bandung Keseuaian harga dengan kualitas produk - Perbandingan harga dengan kualitas produk

- Tingkat kesesuaian harga dengan kualitas produk Daya saing harga

- Harga yang diberikan dibanding merek lain

- Tingkat harga yang di berikan dibanding toko lain Kesesuaian harga dengan manfaat - Memberikan harga sesuai dengan manfaat

- Tingkat kesesuaian dengan manfaat Keputusan pembelian (Y) Keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan

- Pengenalan Kebutuhan

- Tingkat Pengenalan Kebutuhan

(48)

satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif

Fandy Tjiptono (2008:19)

- Pencarian Informasi

- Evaluasi Alternatif

- Keputusan Pembelian

- Perilaku Setelah Pembelian

- Tingkat Pencarian informasi

- Tingkat Evaluasi Alternatif

- Tingkat konsumen yang melakukan pembelian

- Tingkat kepuasan konsumen yang melakukan pembelian Ordinal datang ke Clothing Artchitect di Bandung

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan

sekunder.

1. Data primer

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:171) data primer adalah:

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Sumber penelitian primer diperoleh para peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individu mauapun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Yang digunakan daam pengumpulan data primer yaitu: metode survei (wawancara dan kuesioner).

Data primer dalam penelitian dari variabel “pengaruh citra merek dan harga

(49)

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2012:193) adalah “sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Data sekunder ini berfungsi sebagai pelangkap data primer.Data sekunder

umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan maupun tidak

dipublikasikan (Sangadji dan Sopiah, 2010:172).

Dalam penelitian ini digunakan kombinasi teknik pengumpulan data yang

terdiri dari:

• Kuesioner, digunakan untuk mengumpulkan data dari para konsumen yang

berkunjung ke toko.

Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala 1,2,3,4,5.

• Observasi, dilakukan terhadap sumber data sesuai dengan unit

observasi/analisis yang telah disebutkan.

• Dokumentasi, dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan/laporan

dan dokumen-dokumen lain dari berbagai clothing lain yang ada kaitannya

dengan permasalahan yang diteliti, yang dalam hal ini adalah citra merek,

harga dan keputusan pembelian.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua, yaitu populasi dan

(50)

3.2.3.1.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115) “populasi merupakan wilyah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”.

Dalam penelitian ini sasaran populasi yang akan dipilih adalah konsumen

yang melakukan transaksi keClothing Artchitectdi Bandung dimana rata-rata per 6

bulannya sebanyak 225 orang.

3.2.3.1.2 Sampel

Menurut Sugiono (2012:81) sampel adalah “bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Tidak terdapat batasan tertentu

mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya

sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi

terletak pada sifat atau karekteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak.

Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan probability sampling dengan stratified random sampling.

Menurut Sugiyono (2012:82) “probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Sedangkan stratified

random sampling (sampel acak terstratifikasi) yaitu “metode pemilihan sampel

denga cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang

(51)

2

1

Ne

N

n

+

=

Apabila anggota-anggota populasi tidak homogen, tetapi bisa dikelompokkan

dalam kelompok-kelompok yang relatif homogen, maka proses pengambilan

sampel dengan metode acak sederhana akan menimbulkan bias, karena

keheterogenan yang ada pada anggota populasi akan berpengaruh terhadap

informasi yang diperoleh dari variabel yang diobservasi. Pada kondisi tersebut

perlu dilakukan pembagian anggota-anggota populasi ke dalam

kelompok-kelompok yang relatif homogen tersebut.Agar standar deviasi yang diperoleh

tetap kecil, maka satuan sampel yang relatif homogen dalam karakteristik yang

diteliti dijadikan satu kelompok yang dinamakan strata.Dengan demikian variasi

yang ada antar strata mengggambarkan variasi dalam tiap strata.Selanjutnya dari

tiap strata ini diambil sampel secara acak”.

Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel (n) menggunakan rumus

sebagai berikut:

Sumber: Solvin yang dikutip oleh Sangadji dan Sopiah (2010:189)

Keterangan :

n = Jumlah Sampel Minimal N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditelorir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini sebesar 10%)

Berdasarkan rumus tersebut, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(52)

Berdasarkan penelitian diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian

70orang yang dibulatkan menjadi 75 orang.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:265) metode pengumpulan data adalah

cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk teknik mengumpulkan data.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan (field research) dilakukan dengan cara mengadakan

peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan

data primer (data yang diperoleh langsung dari Clothing ArtchitectBandung).

Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagi berikut:

a. Kuesioner (Angket)

Angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2010:268).

Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar butir-butir pertanyaan

pernyataan tertulis kepada 75orang yang datang di Clothing

Artchitectuntuk menjawab, tentang variabelcitra merek, harga dan

pengaruhnya terhadap keputusan pembelianClothing ArtchitectBandung

(53)

Menurut Sugiyono (2012:194) Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus ditelitian juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis.Suharsimi Arikunto (2010:274) menyatakan bahwa “didalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, jurnal, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,

notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”. Teknik ini digunakan untuk

mengetahui citra merek dan harga terhadap keputusan pembelianClothing

ArtchitectBandung.

2. Studi kepustakaan (Library Reseach), yaitu penelitian yang dilakukan dengan

cara mempelajari bahan-bahan yang terdapat dalam buku, majalah, internet,

dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner dan wawancara

sebagai data penelitian. Sebelum kuesioner atau instrumen penelitian disebarkan

kepada responden terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya alat ukur yang

digunakan, sedangkan pengujian reliabilitas untuk menunjukan sejauh mana alat

(54)

3.2.4.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran.

Semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat tersebut semakin mengenai pada

sasarannya.

Menurut Cooper (2006:720) validitas adalah “Validity is a characteristic

of measuraenment concerned with the extend that a test measures what the

researcher actually wishes to measure”.

Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu

karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test

(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk

diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pernyataan

dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pertanyaan yang ditujukan

kepada responden dengan total skor untuk seluruh item. Teknik korelasi yang

digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah

korelasi person product moment.

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2009:134), item yang mempunyai

korelasi yang positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi

menunjukan item tersebut mempunyi validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat

(55)

Berdasarkan dari pernyataan tersebut maka hal ini dilakukan untuk

mengetahui pernyataan kuesioner mana yang valid dan mana yang tidak valid,

dengan mengkonsultasikan data tersebut dengan tingkat signifikan r kritis = 0,227

apabila alat ukur tersebut berada < 0,227 (tidak valid). Pengujian statistik

mengacu pada kriteria :

r hitung< r kritis maka tidak valid

r hitung> r kritis maka valid

Berikut ini merupakan tabel uji validitas dari masing-masing variabel, yaitu

sebagai berikut :

1. Uji Validitas Citra Merek (X1)

Hasil p

Gambar

Gambar 2.2
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
Gambar 2.3 Paradigma Berfikir
Tabel 3.1 Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adanya kecendrungan pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut, menyatakan bahwa perusahaan perlu

Berdasarkan dari hasil penelitian telah didapat (1) citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, semakin baik citra merek Daster Batik Kencana Ungu maka

Jika variabel bebas yang terdiri dari diferensiasi produk, citra merek, kualitas produk, dan harga mempunyai nilai sama dengan nol, maka keputusan pembelian pada

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap keputusan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk air mineral dalam

H1: Diduga bahwa variabel Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Handphone Xiaomi di Bekasi H2: Diduga bahwa variabel Harga berpengaruh

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN CITRA MEREK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Studi Kasus Pada Konsumen Wardah Di Kota Malang.. Pengaruh

Penelitian lain mempunyai hasil bahwa variabel harga, citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Noerchoidah, 2013 Konsumen harus mencari informasi untuk mengurangi persepsi