• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI SMA NEGERI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI SMA NEGERI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI

SMA NEGERI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

RIKA APRILLIANA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan kerja, kompetensi, dan pemberdayaan terhadap kinerja pada guru sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan tahun pelajaran 2013/2014. Metode

penelitian yang digunakan adalah ex post facto dan survey dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru sertifikasi di SMA Negeri 1 Kotabumi, SMA Negeri 3 Kotabumi, dan SMA Negeri 4 Kotabumi yang berjumlah 148 guru dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 108 guru yang dihitung dengan rumus Slovin. Data yang terkumpul melalui angket diolah dengan komputer melalui program SPSS. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji regresi linier. Berdasarkan analisis data diperoleh ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 6,067 > 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,508 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,258 dan persamaan regresinya Ŷ = 41,865 + 0,358 X1 dengan konstanta a = 41,865 dan koefisien b = 0,358. Ada pengaruh kompetensi terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 6,015 > 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,504 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,254 dan persamaan regresinya Ŷ = 40,159 + 0,441 X2 dengan kostanta a = 40,159 dan koefisien b = 0,441. Ada pengaruh pemberdayaan terhadap kinerja, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 4,633 > 1,98 dengan koefisien korelasi (r) 0,410 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,168 dan persamaan regresinya Ŷ = 38,490 + 0,448 X3 dengan konstanta a = 38,490 dan koefisien b = 0,448. Ada pengaruh lingkungan kerja, kompetensi, dan pemberdayaan terhadap kinerja, diperoleh F hitung > F tabel yaitu 36,390 > 2,69 dengan koefisien korelasi (R) 0,716 dan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,512 dan persamaan regresinya

Ŷ = 16,355+ 0,278 X1 + 0,337 X2 + 0,312 X3 dengan konstanta a = 16, 355 dan koefisien b1 = 0,278, b2 = 0,337, b3 = 0,312.

(2)
(3)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI

SMA NEGERI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(Skripsi)

Oleh

RIKA APRILLIANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1. Kerangka Pikir ... 27

2. Grafik 1. Data Hasil Lingkungan Kerja ... 69

3. Grafik 2. Data Hasil Kompetensi ... 72

4. Grafik 3. Data Hasil Pemberdayaan ... 74

5. Grafik 4. Data Hasil Kinerja ... 76

6. Gambar 2. Kurva Normal Q-Q Plot Lingkungan Kerja (X1) ... 78

7. Gambar 3. Kurva Normal Q-Q Plot Kompetensi (X2) ... 80

8. Gambar 4. Kurva Normal Q-Q Plot Pemberdayaan (X3)... 81

(5)

DAFTAR ISI

II. TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 12

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 29

D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel ... 33

1. Definisi Konseptual Variabel ... 33

(6)

3. Pengukuran Variabel Penelitian ... 38

(7)

3. Pengaruh Pemberdayaan Terhadap Kinerja ... 104 4. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Pemberdayaan

Terhadap Kinerja ... 105

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 110 B. Saran ... 111

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-kisi Angket 2. Angket

3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Y 4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel X1 5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel X2 6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel X3 7. Data Ordinal Variabel Y

8. Data Interval Variabel Y 9. Data MSI Variabel Y 10. Data Ordinal Variabel X1 11. Data Interval Variabel X1 12. Data MSI Variabel X1 13. Data Ordinal Variabel X2 14. Data Interval Variabel X2 15. Data MSI Variabel X2 16. Data Ordinal Variabel X3 17. Data Interval Variabel X3 18. Data MSI Variabel X3 19. Uji Normalitas 20. Uji Homogenitas

21. Uji Linieritas dan Keberartian 22. Uji Multikolinieritas

23. Uji Autokorelasi 24. Uji Heteroskedastisitas

25. Uji Regresi Linier Sederhana X1, X2, dan X3 terhadap Y 26. Uji Regresi Linier Multipel X1, X2, dan X3, terhadap Y 27. Tabel r Product Moment

28. Tabel Harga Kritis distribusi t

29. Tabel Harga Kritis distribusi F Statistik 30. Tabel Distribusi Normal Kumulatif Z 31. Rencana Judul Skripsi

32. Surat Izin Penelitian Pendahuluan 33. Surat Izin Penelitian

(9)

DAFTAR TABEL

25.Rekapitulasi Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... .. 86

(10)
(11)
(12)

MOTO

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(Al-Baqarah: 153)

Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya”

(Abraham Lincolin)

“Selama masih bisa teruslah berusaha untuk memperjuangkan apa yang kita

yakini, sehingga jika pada saat dimana kita harus berhenti, kita tidak akan menyesali hal itu, karena kita sudah memberikan yang terbaik dari diri kita”.

(13)

Puji Syukur kepada Allah SWT atas segala kemudahan dan limpahan rahmat selama ini. Seiring do’a, rasa syukur dan segala kerendahan hati. Dengan segala

cinta dan kasih sayang ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Bapak Suparman dan mamak Netti tercinta

Yang selalu menyayangiku, berdo’a untuk keberhasilanku, menuntunku untuk menjadi yang lebih baik, memberikan segala dukungan demi kesuksesanku, dan

memberikan segalanya yang terbaik untukku.

Mbak, adik, nenek, mbah kakung dan keluarga besarku

Yang selalu membuatku ceria dan bersemangat, memberikan do’a, dan dukungan untuk keberhasilanku sampai saat ini.

Para pendidikku

Atas bimbingan dan ilmu hingga aku dapat melihat dunia dan berani menjalani hidup.

Sahabat-sahabat dan teman-teman Pendidikan Ekonomi

Menemaniku saat suka dan dukaku, memberi pengalaman serta menjadikan hari-hari yang ku lalui lebih berwarna dengan kebersamaan

Seseorang yang selalu mendukungku dan menemaniku dalam suka maupun duka

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 15 April 1993 dengan nama lengkap Rika Aprilliana sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari Bapak Suparman Sumadi dan Ibu Netti Hamidah. Pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh penulis adalah:

1. SD Negeri 4 Kalibalangan, Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara selesai pada tahun 2004

2. SMP Negeri 10 Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara selesai pada tahun 2007

3. SMA Negeri 3 Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara selesai pada tahun 2010.

(15)

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Pemberdayaan terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014”adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

di Universitas Lampung. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan, dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.Si., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. Bapak Drs. Hi. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila. 5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

(16)

8. Bapak Drs. Samsi, M.Si., selaku Pembimbing II dan Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., yang telah bersedia menjadi pembahas penulis. Terima kasih atas semua pengorbanan untuk membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

11. Kepala SMA Negeri 1 Kotabumi, SMA Negeri 3 Kotabumi, SMA Negeri 4 Kotabumi beserta dewan guru dan karyawan, terima kasih atas

ketersediannya menjadi subjek dalam penelitian skripsi ini.

12. Kedua orang tuaku, Bapak dan Mamak terimakasih atas do’a dan dukungan serta kasih sayangnya yang tulus dan tak terhingga tercurah dalam kesabaran mengajariku tentang hidup dan pengorbanan yang tidak akan bisa dibalas dengan apapun.

13. Saudaraku tercinta, Mba Lisa dan Putri terima kasih atas do’a, semangat, dan keceriaan yang kalian pancarkan sehingga sesuatu yang sulit dapat terlihat lebih mudah.

14. Keluarga besarku tercinta, Nenek, Mbah Kakung; hormat dan terima kasih untuk mereka, karena dari mereka aku bisa belajar mandiri dan dari mereka teruntai juga do’a, nasihat, dan kasih sayang yang tak terkira nilainya. Salam Rindu untuk Kakek, Mbah Dirah, Pakde Selamet, Mang Rohman, Tia.

(17)

tercinta Fitrah, Rizky, Yoga, Yosi, Akbar, Rama, Reza, Reva, Amar, Firzi, Bela, Chika, Anggun, Agung, Kiran, Indah, Ega, Sari, dan seluruh keluarga besarku tercinta atas segala bentuk dukungan dan kecerian yang

diberikan.Terima kasih juga untuk Pakde Kusiran, Bukde Pri, Mba Wiwi, Mas Eka, Mas Ari, Mba Rini, Rina, Mba Reni, Rena, dan Adi terima kasih untuk dukungan, kebersamaan, dan semangatnya. Sukses selalu untuk kita. 15. Seseorang yang selalu menemaniku, begitu sabar dan tiada henti memotivasi

dan mengingatkan pada tugas-tugasku, yang selalu ada untuk meluangkan waktu mendengarkan semua keluh kesah ku, menyayangiku dan mendukung segalanya demi kesuksesanku.

16. Sahabat-sahabatku tercinta, Tri Oktha Ayu Evita, Rima Mauli, Nurul Holida, Indah Nur Wati, Meli Boncel, dan Mba Yani terima kasih atas kebersamaan nya, semangat dan keceriannya yang diberikan selama ini. Semoga kita tetap sahabat sampe nenek nenek nenek nenek dan nenek lagi. Amin.

17. Bencong-bencongku tercinta, Suki, Emak, Odon, Cece, Cia, Henong, Benk, dan Tendy tiada kata dapat terucap selain terima kasih atas kebersamaan, kritik dan motivasi yang diberikan selama ini. Semoga kita sukses selaluuuu !!!!!!!!

(18)

Holida, Mba Ev, Ditha, Kus, Jenni Ayuningtyas, Eka Sri Rosyanti, Novi Setiawati, Hardian, Burhan, Nida, serta teman-teman angkatan 2010 ganjil maupun genap yang tak bisa disebutkan namanya satu per satu. Terima kasih untuk dukungan dan kebersamaannya.

19. Bapak Iskandar dan Ibu Yani selaku Peratin Desa Suka Pura dan Induk Semang KKN Suka Pura, Teman-teman KKN/PPL yang tak akan pernah terlupa, Ridwan, Fathur, Ahmad, Sari, Nindy, Suke, Novita, Mba Tya, Miftah, Villy, serta keluarga besar SMP N 1 Sumber Jaya. Terima kasih untuk persahabatan, dan kekeluargaan yang tercipta selama ini.

20. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan do’a yang diberikan kepada penulis mendapat berkah dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis,

(19)
(20)

I. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. Pembahasan secara rinci beberapa sub bab tersebut dikemukakan sebagai berikut.

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya. Kualitas pendidikan sangat dibutuhkan untuk terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Aktivitas guru mengajar di kelas dengan memperbanyak tugas, diskusi kelompok, dan presentasi agar siswa lebih memahami materi dari tugas-tugas yang diberikan. Di sekolah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur siswa dan fasilitas belajar lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan metode dan model yang dapat menghindari kebosanan siswa di dalam kelas dan

(21)

diharapkan. Namun pada kenyataannya, masih ada guru dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang memberikan latihan-latihan dan bahkan tugas di rumah untuk siswa. Masih ada guru saat mengajar di kelas tidak menerapkan metode dan model yang tepat karena kurang pemahaman terhadap metode dan model, sehingga tujuan pendidikan tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

(22)

3

Kinerja guru dalam merencakan dan melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran. Seorang guru dituntut memiliki beberapa pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan disiplin ilmunya, artinya guru mengajar harus sesuai dengan ijazah atau disiplin ilmu yang dimiliki. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Seorang guru harus mampu menguasai materi pembelajaran, guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan kemampuannya di kelas, dan mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan. Namun pada kenyataannya, masih ada guru mengajar tidak sesuai dengan ijazahnya artinya tidak sesuai dengan disiplin ilmunya, dan masih ada guru yang tidak menguasai materi pembelajaran, belum dapat mengoptimalkan potensi siswa dan belum maksimal dalam melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran dengan menggunakan media belajar atau alat peraga yang dapat menarik siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus selalu meng-update dan menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan. Persiapan diri untuk menguasai materi diusahakan dengan mencari informasi melalui berbagai sumber lainnya seperti internet. Kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang ada di RPP (Rencana Program

(23)

media atau alat peraga dalam menerangkan materi sehingga menimbulkan kebosanan di dalam kelas. Guru dalam mencari informasi mengenai materi pembelajaran hanya terpaku pada buku text, masih kurang dalam menggunakan media informasi lainnya seperti internet, dan masih ada guru pada

kenyataannya menjalankan kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP (Rencana Program Pembelajaran).

(24)

5

Guru mempunyai tugas untuk membimbing, mengarahkan dan juga menjadi teladan yang baik bagi para peserta didiknya. Setumpuk tugas serta tanggung jawab yang diembannya guru mampu menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan kinerja yang baik demi terciptanya pendidikan yang bermutu. Selain guru sendiri yang berusaha meningkatkan kualitas kerja, pemerintah juga berupaya mengusahakan pemberdayaan agar guru memiliki kinerja yang baik dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Kinerja suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang dimiliki oleh seorang guru. Untuk mengembangkan sumber daya manusia tersebut dengan mengajar 24 jam perminggu dengan begitu akan meningkatkan disiplin para guru. Guru yang diberdayakan diharapkan melakukan pekerjaan melebihi tanggung jawab yang diberikan kepadanya, kegiatan ekstrakurikuler

merupakan salah satu kegiatan alternatif pemberdayaan saat guru mengalami kekurangan jam mengajar ekstrakurikuler tari, dan ekstrakurikuler lainnya, mata pelajaran pramuka di sekolah atau dengan mengajar di sekolah swasta lainnya, dengan begitu guru dapat pulang pada waktunya. Namun pada kenyataannya, masih ada guru pulang sebelum waktunya dikarenakan guru mengajar masih belum mencukupi 24 jam perminggunya, dan tidak

memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler yang ada untuk mencukupi mengajar 24 jam perminggu. Sehingga pemberdayaan terhadap guru masih perlu ditingkatkan.

(25)

Sertifikasi guru merupakan pengakuan terhadap guru sebagai tenaga pendidik yang profesional. Adanya peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru

dimaksudkan agar dunia pendidikan memiliki guru profesional yang memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Sebagai seorang guru akan lebih baik apabila ia telah lulus dalam masa kependidikannya atau telah mendapat gelar sarjana dengan demikian ia telah memenuhi prasyarat sebagai seorang pendidik dan tingkat pengetahuannya menjadi semakin tinggi. Namun, pada kenyataannya masih ada guru yang belum melaksanakan program sertifikasi yang telah diprogramkan oleh pemerintah bagi para guru. Diduga hal ini disebabkan oleh masih adanya beberapa guru dalam tahap penyelesaian program sarjana, banyaknya jumlah guru yang akan melaksanakan sertifikasi sehingga terbatas oleh kuota, dan informasi mengenai pelaksanaan sertifikasi yang didapat oleh guru terkadang kurang akurat. Dikarenakan masih ada guru yang belum melaksanakan program sertifikasi, menyebabkan sulitnya memunculkan guru yang profesional, bersertifikasi, dan berkompeten.

(26)

7

Tabel 1. Jumlah Guru di SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan

No Nama Sekolah Jumlah guru

Jumlah guru sertifikasi

Persentase (%)

1 SMA Negeri 3 Kotabumi 76 54 71, 05

2 SMA Negeri 1 Kotabumi 64 48 75

3 SMA Negeri 4 Kotabumi 67 46 68, 65

Jumlah 207 148 71, 49 Sumber : Tata Usaha Masing-masing SMA di Kecamatan Kotabumi Selatan

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui masih cukup banyak guru di SMA Negeri 1 Kotabumi, SMA Negeri 3 Kotabumi, dan SMA Negeri 4 Kotabumi yang belum sertifikasi. Hal ini bisa dilihat dari 76 guru di SMA Negeri 3 Kotabumi terdapat 54 guru yang telah sertifikasi atau sebanyak 71,05%. Sedangkan di SMA Negeri 1 Kotabumi dari 64 guru terdapat 48 guru yang telah sertifikasi atau sebanyak 75% dan di SMA Negeri 4 Kotabumi dari 67 guru terdapat 46 guru yang telah sertifikasi atau sebanyak 68,65%. Dari jumlah keseluruhan guru SMA Negeri di Kecamatan Kotabumi Selatan maka di dapat 148 guru sertifikasi atau 71,49% guru yang telah melaksanakan sertifikasi dari jumlah guru keseluruhan 207 guru.

(27)

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kinerja guru masih perlu ditingkatkan

2. Rendahnya Kompetensi guru masih perlu diperbaiki 3. Rendahnya sumber daya manusia seorang guru 4. Kurangnya persiapan guru dalam mengajar 5. Lingkungan kerja yang kurang nyaman kondusif. 6. Pemberdayaan guru yang perlu ditingkatkan

7. Masih adanya guru yang belum melaksanakan program sertifikasi.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Lingkungan Kerja (X1), Kompetensi (X2), dan Pemberdayaan (X3) Terhadap Kinerja (Y) Pada Guru Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, dan pembatasan masalah maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah ada Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pada Guru

(28)

9

2. Apakah ada Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014? 3. Apakah ada Pengaruh Pemberdayaan Guru terhadap Kinerja pada Guru

Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Pemberdayaan terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap

Kinerja pada Guru Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Pemberdayaan terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.

(29)

F. Kegunaan Penelitian

Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah : a. Kegunaan Teoritis

1. Memberikan penjelasan yang lengkap mengenai pengaruh antar variabel.

2. Memberikan peluang peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lain yang belum digunakan dalam penelitian ini.

b. Kegunaan Praktis

1. Sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam menentukan langkah untuk meningkatkan kinerja kerja guru sehingga pelaksanaan pendidikan dapat tercapai secara maksimal

2. Sebagai informasi bagi guru untuk meningkatkan kinerja kerja guru dalam proses kegiatan penyelenggaraan pendidikan.

3. Sumbangan pemikiran bagi masyarakat, terutama masyarakat

pendidikan dan rekan-rekan mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) sebagai calon pendidik khususnya agar dapat

(30)

11

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Ruang Lingkup Objek

Objek penelitian ini adalah Lingkungan Kerja (X1), Kompetensi (X2), Pemberdayaan (X3), dan Kinerja (Y).

2. Ruang Lingkup Subjek

Subjek penelitian ini adalah guru sertifikasi di SMA Negeri 1 Kotabumi yang berjumlah 48 guru, SMA Negeri 3 Kotabumi yang berjumlah 54 guru, SMA Negeri 4 Kotabumi yang berjumlah 46 guru.

3. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kotabumi, SMA Negeri 3 Kotabumi, dan SMA Negeri 4 Kotabumi.

4. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013/2014. 5. Disiplin Ilmu

(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

Bab ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan tinjauan pustaka, pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan

Pemberdayaan) dengan variabel terikat (Kinerja), penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan diakhiri dengan hipotesis. Pembahasan secara rinci beberapa sub bab tersebut dikemukakan sebagai berikut.

A.Tinjauan Pustaka 1. Kinerja

Mangkunegara mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Barnawi dan Moh. Arifin, 2012: 11). Sedangkan menurut Wibowo, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut (Wibowo, 2007:7).

(32)

13

Risnawatiririn mengutip beberapa pendapat ahli tentang kinerja berikut ini. Gomes mengatakan bahwa kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu. Fattah berpendapat bahwa kinerja atau prestasi kerja (performance) merupakan ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Kemudian, Rivai mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu (Barnawi dan Moh. Arifin, 2012: 12).

Berdasarkan pengertian kinerja di atas, dapat dipahami bahwa kinerja adalah hasil atau prestasi kerja (performance) seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan serta kemampuan dalam mencapai tujuan. Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja guru. Kinerja guru adalah hasil kerja guru dalam mencapai tujuan pendidikan dengan melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawab yaitu merencanakan pembelajaran, memafaatkan media pembelajaran, serta serta kemampuan guru dalam mengelola kelas untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kinerja sebagai suatu sistem pengukuran, dan evaluasi,

memengaruhi atribut-atribut yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan, perilaku dan keluaran, dan tingkat absensi untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada saat ini (Rivai, 2008:18).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa kinerja sebagai suatu sistem proses yang digunakan untuk mengukur, menilai, mengevaluasi hasil dan perilaku kerja untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada periode tertentu. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja guru yang

(33)

guru dalam melaksanakan tugasnya termasuk tingkat kehadiran yang telah ditetapkan serta merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

Menurut pendapat Piet A. Sahertian, standar kinerja guru

berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya, seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru (Barnawi dan Moh. Arifin, 2012: 14)

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa standar kinerja guru berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya yaitu bekerja dengan siswa secara individual, mempersiapkan dan

merencanakan pembelajaran, memanfaatkan media pembelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran, serta kepemimpinan yang aktif dari guru dengan memonitor proses pembelajaran.

Cara pengukuran kinerja dapat diukur dengan melakukan: 1. Perbandingan antara kinerja nyata dengan kinerja yang

direncanakan

2. Perbandingan antara kinerja nyata dengan hasil (sasaran) yang diharapkan

3. Perbandingan antara kinerja nyata tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya

4. Perbandingan kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang unggul di bidangnya (benchmarking/patok duga)

5. Perbandingan capaian tahun berjalan dengan rencana dalam (dua, tiga, atau lima tahun) tren pencapaian. (Rivai, 2008: 29)

(34)

15

kinerja tahun-tahun sebelumnya, perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lainnya yang unggul dalam bidangnya, perbandingan capaian tahun berjalan dengan rencana kinerja. Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja guru. Cara pengukuran kinerja guru dapat dilakukan dengan mengamati cara guru mengajar, mengamati penggunaan metode/model pembelajaran, dan mengamati cara guru dalam mengelola kelas.

2. Lingkungan Kerja

Menurut Nitisemito, lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, pencahayaan, dan sebagainya (Barnawi dan Moh. Arifin, 2012: 54)

Sedangkan menurut Sedarmayanti, lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok (Sedarmayanti, 2011: 2)

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa lingkungan kerja adalah kondisi atau keadaan yang ada di sekitar pekerja selama

(35)

pembelajaran yang dapat mempengaruhi guru dalam menjalankan tugasnya. Lingkungan dimana ada keterlibatan antara kepala sekolah, guru, dan siswa. Adanya lingkungan yang saling menghormati antara sesama guru, siswa, dan guru dengan kepala sekolah, adanya lingkungan yang saling memberikan informasi antara kepala sekolah, guru, dan siswa, dan adanya lingkungan saling bekerjasama antara sesama guru, kepala sekolah dengan guru, serta guru dengan siswa dalam hal pembangunan pendidikan yang ada di sekolah.

Faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan manusia/pegawai, di antaranya adalah :

1. Penerangan / cahaya di tempat kerja 2. Temperature / suhu udara di tempat kerja 3. Kelembaban di tempat kerja

4. Sirkulasi udara di tempat kerja 5. Kebisingan di tempat kerja 6. Getaran mekanis di tempat kerja 7. Bau tidak sedap di tempat kerja 8. Tata warna di tempat kerja 9. Dekorasi di tempat kerja 10. Musik di tempat kerja

11. Keamanan di tempat kerja (Sedarmayanti. 2011:28)

(36)

17

adalah penerangan, temperatur, kelembaban, sirkulasi, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, tata warna, dekorasi, musik, dan keamanan di tempat guru tersebut bekerja. Penerangan, suhu,

kelembaban, pencahayaan, pewarnaan, keamanan dan kebersihan yang baik akan memperlancar proses pekerjaan guru. Sedangkan tingkat kebisingan yang tinggi dapat mengganggu konsentrasi kerja sehingga menurunkan kinerja guru.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan kerja yaitu meliputi pencahayaan, pewarnaan, udara, kebersihan, kebisingan, dan keamanan (Barnawi, dan Moh. Arifin, 2012:54)

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan kerja yaitu pencahayaan, pewarnaan, udara, kebersihan, kebisingan, dan keamanan. Lingkungan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja guru. Faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan kerja guru adalah berupa

(37)

Sedarmayanti membagi lingkungan kerja menjadi dua bagian, yaitu: (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja perantara. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja perantara dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia

(Sedarmayanti, 2011: 26).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa lingkungan kerja dibagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan kerja fisik dan perantara yang merupakan suatu keadaan baik itu fisik maupun non fisik di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik itu secara

langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja yang di maksud dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja guru. Lingkungan kerja fisik guru dapat dibagi dalam dua kategori, yakni: (1) lingkungan yang

langsung berhubungan dengan guru (seperti: siswa, kursi, meja, papan tulis, dan sebagainya), (2) lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara,

pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.

3. Kompetensi

(38)

19

Kompetensi menurut Abdul Majid, adalah seperangkat tindakan inteligen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu (Pupuh dan Sutikno, 2010:44).

Menurut Armstrong dan Baron, kompetensi merupakan dimensi perilaku yang berbeda di belakang kinerja kompeten. Sering dinamakan

kompetensi perilaku karena dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana orang berperilaku ketika mereka menjalankan perannya dengan baik (Wibowo, 2007:88).

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal dengan pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan (Pupuh dan Sutikno, 2010:44).

Menurut Hersey, kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik (Wibowo, 2007: 79).

(39)

kepada siswa secara terampil dan inovatif. Kompetensi juga

menunjukkan karakteristik pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau dibutuhkan oleh setiap guru yang memampukan mereka untuk melakukan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif dan meningkatkan standar kualitas pendidikan.

Zwell memberikan lima kategori kompetensi, yang terdiri dari.

1. Task Achievement. 2. Relationship. 3. Personal attribute. 4. Managerial.

5. Leadership (Wibowo 2007:93).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa Zwell membagi kompetensi menjadi lima kategori kompetensi. Kompetensi yang di maksud dalam penelitian ini adalah kompetensi guru. Kompetensi guru yang berkaitan dengan task achievement ditunjukkan oleh: membuat RPP (Rencana Program Pembelajaran), mempersiapkan dan merencanakan pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, dan melaksanakn evaluasi pembelajaran. Kompetensi guru yang berhubungan dengan relationship yaitu: saling bekerja sama antar sesama guru, guru dengan siswa, guru dengan kepala sekolah, dan saling menghormati satu sama lain. Personal attribute merupakan kompetensi guru yang meliputi: integritas dan kejujuran seorang guru, dapat

(40)

21

mengembangkan keterampilan dan pengetahuan siswa. Kompetensi berkenaan dengan leadership guru meliputi: guru memiliki sifat kepemimpinan, berpikir strategis, dan orientasi kewirausahaan.

Menurut Muhibbin (Pupuh dan Sutikno, 2010:45), ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki guru dalam upaya peningkatan keberhasilan belajar mengajar, yaitu:

1. Menguasai bahan, yang meliputi:

2. Mengelola program belajar mengajar, yang meliputi: 3. Mengelola kelas, meliputi:

4. Menggunakan media atau sumber belajar, yang meliputi: 5. Menguasai landasan-landasan kependidikan

6. Mengelola interaksi belajar mengajar

7. Menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran 8. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan, meliputi:

9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, meliputi:

10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan guna keperluan pengajaran.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki guru dalam upaya peningkatan keberhasilan belajar mengajar. Kompetensi dasar guru yaitu menguasai bahan, yang meliputi: menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah; dan menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi.

(41)

kelas, meliputi: mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran; dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. Menggunakan media atau sumber belajar, yang meliputi: mengenal, memilih dan

menggunakan media; membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana; menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar; mengembangkan laboratorium; menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar; dan menggunakan micro-teaching unit dalam program pengalaman lapangan. Menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, meliputi: mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan konseling di sekolah; dan

menyelenggarakan program layanan dan bimbingan di sekolah. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, meliputi:

mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah; dan menyelenggarakan administrasi sekolah. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan guna keperluan pengajaran.

4. Pemberdayaan

Menurut Greenberg dan Baron, pemberdayaan adalah suatu proses dimana pekerja diberi peningkatan sejumlah otonomi dan keleluasaan dalam hubungan dengan pekerjaan mereka. (Wibowo, 2007:112)

Sejalan dengan pendapat para ahli di atas, Wibowo memberikan pendapatnya bahwa, pemberdayaan adalah suatu proses untuk

(42)

23

menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan cara memberikan

kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawabnya. Pemberdayaan adalah tentang mengubah peran dan perilaku manajemen. Pemberdayaan merupakan proses yang hanya dapat dimulai dalam iklim di mana terdapat harapan tinggi; dan di mana setiap orang merasa dihormati dan dihargai; dan di mana orang menawarkan yang terbaik sepanjang waktu. Pemberdayaan adalah mendorong orang untuk lebih terlibat dalam pembuatan keputusan dalam organisasi (Wibowo, 2007: 113-115)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa pemberdayaan adalah suatu proses di mana setiap karyawan dapat

menggunakan kemampuan dan energinya untuk meraih tujuan organisasi. Seorang karyawan memiliki wewenang dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang dipandang perlu yang melebihi tugasnya sehari-hari.

Pemberdayaan yang di maksud dalam penelitian ini adalah

pemberdayaan guru. Pemberdayaan guru yaitu seorang guru bersedia menerima tanggung jawab melebihi tugasnya dan memberi kontribusi untuk pekerjaannya sehingga membuat kinerjanya meningkat.

Pemberdayaan guru bisa dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan keguruan, memenuhi jam mengajar sesuai dengan jadwalnya, mengeksplor dirinya untuk selalu berkembang baik itu menggunakan teknologi informasi maupun kemampuan yang ada didalam dirinya, selalu disiplin dalam bekerja, bersikap profesional, dan pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Menurut Smith, ada dua hal yang menyebabkan perlunya

(43)

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa Smith membagi dua hal yang menyebabkan pemberdayaan. Pertama karena lingkungan eksternal dan kedua karena orangnya sendiri berubah. Pemberdayaan yang di maksud dalam penelitian ini adalah pemberdayaan guru. Ada dua hal yang menyebabkan pemberdayaan guru yaitu pertama, karena standar kualitas pendidikan yang mengharuskan pemberdayaan terhadap guru, dengan guru mengembangkan dirinya sehingga dapat memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kedua, secara tidak langsung guru memang harus selalu mengembangkan dirinya untuk meningkatkan kinerja yang ia miliki.

Wibowo menyatakan bahwa: “apabila suatu organisasi

menjalankan pemberdayaan, di kalangan anggota organisasi akan tumbuh perasaan menjadi bagian dari kelompok. Tumbuh perasaan puas dalam mengambil tanggung jawab untuk menjalankan

tugasnya. Terdapat perasaan bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang berharga dan memperoleh kesenangan dalam

melakukan komunikasi dan kerja sama dengan orang lain”.

(Wibowo, 2007: 117)

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa apabila suatu

organisasi melaksanakan pemberdayaan, di kalangan anggota organisasi akan tumbuh perasaan menjadi bagian dari kelompok. Pemberdayaan yang di maksud dalam penelitian ini adalah pemberdayaan guru. Apabila sekolah melaksanakan pemberdayaan terhadap guru, akan tumbuh

(44)

25

akan terjadi peningkatan kepuasan kerja; kerja sama yang lebih dekat dengan orang lain; dan bekerja dengan tujuan yang lebih jelas.

5. Penelitian Yang Relevan

Pada bagian ini dilampirkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan pokok masalah, yang dijadikan dasar penelitian relevan dalam penelitian ini, antara lain.

Tabel 2 . Penelitian Yang Relevan

No Peneliti Judul penelitian Hasil penelitian 1 Vera

Ada pengaruh lingkungan kerja, model pembelajaran, dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMK Negeri Kecamatan Metro Timur Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan diperoleh Fhitung 28,406 > Ftabel 2,630 yang ditunjukkan oleh regresi linier multiple, koefisien korelasi (R) sebesar 0,776 yang menunjukkan Rhitung 0,776 > Rtabel 0,219 dan koefisien determinasi (R2) 0,603 dengan diperoleh

persamaan regresinya Ŷ = 26,314

+ 0,370X1 + 0,289X2 + 0,239X3. 2 Fitria Pengaruh Kompetensi

Guru dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri 24 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010

Ada pengaruh positif yang

signifikan antara kompetensi guru dan motivasi mengajar terhadap kinerja guru pada SMP Negeri 24 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan Fhitung

(45)

B.Kerangka Pikir

Kinerja guru merupakan tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta kemampuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kinerja guru meliputi membuat perencanaan pembelajaran (RPP), menguasai materi yang akan diajarkan, membuat media pembelajaran, mengajar menggunakan metode, mengajar menggunakan model pembelajaran, memiliki kemampuan mengelola kelas, pelaksanaan pembelajaran disertai dengan tanya jawab, melaksanakan remedial, membuat soal evaluasi pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran, dan membagi hasil ujian. Salah satu yang mempengaruhi kinerja guru yaitu lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik dapat dilihat dari metode kerja dan pengaturan kerjanya. Lingkungan kerja meliputi guru datang tepat waktu, saling memberikan informasi antara guru dengan siswa, membacakan kunci jawaban setelah ujian, melakukan penilaian sesuai kemampuan siswa, siswa mematuhi peraturan tata tertib sekolah, siswa datang tepat waktu, siswa mengikuti proses pembelajaran, siswa mengerjakan soal, kepala sekolah mengawasi proses pembelajaran, dan kepala sekolah mencocokkan materi dengan kurikulum. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh kompetensi guru yaitu kemampuan, keterampilan dan pengetahuan serta sikap kerja seorang guru dalam mempersiapkan peserta didiknya. Kompetensi guru meliputi mengajar sesuai dengan bidang keahliannya, memanfaatkan teknologi informasi dan

(46)

27

sebagai pribadi yang dewasa, dan bertindak adil terhadap siswa. Pemberdayaaan guru merupakan menempatkan guru untuk bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya. Pemberdayaan guru meliputi mengikuti pelatihan-pelatihan, mengikuti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), melaksanakan sertifikasi, ikut serta kegiatan ekstrakurikuler, berada di dalam kelas saat mengajar,

memenuhi jam mengajar sesuai dengan jadwal, dan pulang sesuai dengan jam sekolah yang telah ditentukan.

Berdasarkan uraian pemikiran di atas, maka diduga ada pengaruh antara Lingkungan Kerja (X1), Kompetensi (X2), dan Pemberdayaan (X3) terhadap Kinerja (Y) dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma Penelitian Lingkungan Kerja (X1), Kompetensi (X2),

dan Pemberdayaan (X3) terhadap Kinerja (Y) pada Guru

Sertifikasi.

r1

r4 r2 r2 R

r3

Sumber: Sugiyono (2010: 11)

Kompetensi (X2) Kinerja (Y)

Lingkungan Kerja (X1)

(47)

C.Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah. 1. Ada Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi

SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Ada Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMA

Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Ada Pengaruh Pemberdayaan terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.

(48)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, pengukuran data, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan kelinieran regresi, dan pengujian hipotesis.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan ex post facto dan survey dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif. Penelitian

deskriptif verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui

pengaruh antara dua variabel atau lebih. Teknik sampling dengan

menggunakan probability sampling, dengan menggunakan proportionate stratified random sampling, perhitungan sampel menggunakan rumus slovin.

(49)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA yangtelah bersertifikasi di Kecamatan Kotabumi Selatan yaitu SMA Negeri 1 Kotabumi, SMA Negeri 3 Kotabumi, dan SMA Negeri 4 Kotabumi yang berjumlah 148 guru sertifikasi

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010: 62). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling dengan menggunakan rumus slovin. Menurut Sugiyono (2010: 63), Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin sebagai berikut:

dimana:

(50)

31

N = jumlah elemen / anggota populasi

e = error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1 % atau 0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh peneliti).

Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 148 orang dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05, maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah :

= 108,029 dibulatkan menjadi 108

Jadi, jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 108 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan menggunakan

proportionate stratified random sampling. Menurut Sugiyono (2010:64) proportionate stratified random sampling adalah teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi

(51)

Jumlah sampel tiap kelas

x jumlah tiap kelas

Tabel 3. Perhitungan Jumlah Sampel.

No Nama Sekolah Perhitungan Jumlah Guru (Sampel) 1 SMA N 1 Kotabumi

x 48= 35,02 35

2 SMA N 3 Kotabumi

x 54= 39,40 39

3 SMA N 4 Kotabumi

x 46= 33,56 34

Jumlah 108

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2010: 2).

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2010: 4). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja (X1), Kompetensi (X2), dan Pemberdayaan (X3).

2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

(52)

33

D. Definisi Konseptual Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Definisi Konseptual Variabel

Definisi Konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Kinerja (Y)

Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan (Barnawi dan Moh. Arifin, 2012: 12).

b. Lingkungan Kerja (X1)

Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja; metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok (Sedarmayanti, 2011: 2).

c. Kompetensi (X2)

Suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo, 2007:86).

d. Pemberdayaan (X3)

(53)

2. Definisi Operasional Variabel 1) Kinerja (Y)

1) Tingkat keberhasilan guru

 Membuat perencanaan pembelajaran (RPP) tepat waktu

 Menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa

 Membuat media pembelajaran

2) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab

 Mengajar menggunakan metode

 Mengajar menggunakan model pembelajaran

 Memiliki kemampuan mengelola kelas

 Pelaksanaan pembelajaran disertai dengan tanya jawab

3) Kemampuan untuk mencapai tujuan

 Melaksanakan remedial

 Membuat soal evaluasi pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran

 Membagi hasil ujian

2) Lingkungan Kerja (X1) 1) Metode kerja

 Guru datang tepat waktu

 Saling memberikan informasi antara guru dengan siswa

 Membacakan kunci jawaban setelah ujian/UTS

 Melakukan penilaian sesuai kemampuan siswa

(54)

35

 Siswa datang tepat waktu

 Siswa mengikuti proses pembelajaran dikelas

 Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

2) Pengaturan kerja

 Kepala sekolah mengawasi KBM

 Kepala sekolah mencocokkan materi dengan kurikulum

3) Kompetensi (X2) 1) Kemampuan

 Mengajar sesuai dengan bidang keahliannya

 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mencari sumber materi. 2) Keterampilan dan pengetahuan

 Memiliki kepribadian yang teladan bagi siswa dan masyarakat

 Berpenampilan sebagai pribadi yang berwibawa

 Menunjukkan tanggung jawab yang tinggi

 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru

3) Sikap kerja seorang guru

 Berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik

 Kemampuan bertindak reflektif dalam pembelajaran.

 Berpenampilan sebagai pribadi yang dewasa

(55)

4) Pemberdayaan (X3)

1) Menempatkan pekerja (Guru)

 Mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan

 Mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran di sekolah

 Melaksanakan sertifikasi 24 jam

 Ikut serta Kegiatan Ekstrakurikuler

2) Apa yang di kerjakan (Mengajar)

 Berada di dalam kelas saat mengajar

 Memenuhi jam mengajar sesuai dengan jadwal

 Pulang sesuai dengan jam sekolah yang telah ditentukan

Berdasarkan definisi konseptual dari masing-masing variabel, dapat dijabarkan variabel operasional yang terdapat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. Indikator dan Kisi-kisi Masing-masing Variabel

No Variabel

Penelitian Indikator Sub Indikator

Skala

pembelajaran (RPP) tepat waktu b. Menguasai materi yang akan

diajarkan kepada siswa

c. Membuat media pembelajaran d. Mengajar menggunakan metode e. Mengajar menggunakan model

pembelajaran

f. Memiliki kemampuan mengelola kelas

g. Pelaksanaan pembelajaran disertai dengan tanya jawab h. Melaksanakan remedial

(56)

37

Tabel 4. (lanjutan) No Variabel

Penelitian Indikator Sub Indikator

Skala Pengukuran untuk

mencapai tujuan

i. Membuat soal evaluasi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran

j. Membagi hasil ujian 2 Lingkungan

kerja

Metode kerja

Pengaturan kerja

a. Guru datang tepat waktu b.Saling memberikan informasi

antara guru dengan siswa c. Membacakan kunci jawaban

setelah ujian/UTS

d.Melakukan penilaian sesuai kemampuan siswa

e. Siswa mematuhi peraturan tata tertib sekolah

f. Siswa datang tepat waktu g.Siswa mengikuti proses

pembelajaran dikelas

h.Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

i.Kepala sekolah mengawasi KBM

j.Kepala sekolah mencocokkan materi dengan kurikulum

a. Mengajar sesuai dengan bidang keahliannya

b. Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk mencari sumber materi

c. Memiliki kepribadian yang teladan bagi siswa dan masyarakat

d. Berpenampilan sebagai pribadi yang berwibawa

e. Menunjukkan tanggung jawab yang tinggi

f. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru

g. Berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik

h. Kemampuan bertindak reflektif dalam pembelajaran.

i. Berpenampilan sebagai pribadi

(57)

Tabel 4. (lanjutan) No Variabel

Penelitian Indikator Sub Indikator

Skala Pengukuran yang dewasa

j. Bertindak adil terhadap siswa 4. Pemberdaya

b. Mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran di sekolah c. Melaksanakan sertifikasi 24

jam

d. Ikut serta Kegiatan Ekstrakurikuler

e. Berada di dalam kelas saat mengajar

f. Memenuhi jam mengajar sesuai dengan jadwal

g. Pulang sesuai dengan jam sekolah yang telah ditentukan

ordinal

3. Pengukuran Variabel Penelitian

Sehubungan data dalam instrument penelitian ini masih berbentuk ordinal, maka digunakan Methode of Sucsessive Internal (MSI). Methode of Sucsessive Internal (MSI) yaitu suatu metode yang digunakan untuk

menaikan atau mengubah tingkat pengukuran dari data ordinal menjadi data interval dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Untuk setiap pertanyaan, hitung frekuensi jawaban setiap kategori (pilihan jawaban);

2. Berdasarkan frekuensi setiap kategori dihitunng proporsinya;

3. Dari proporsi yang diperoleh, hitung proporsi komulatif untuk setiap kategori;

4. Tentukan pula nilai batas Z untuk setiap kategori; dan

5. Masukan nilai Z ke dalam rumus distribusi normal baku dengan rumus

(58)

39

7. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan:

(Hays, W, L, 1976, Quantification in Psychology, Prentice Hall, New Delhi)

Pengunaan rumus MSI dari W.L Hays ini dikarenakan jangkauan antara hasil MSI dan nilai data ordinal sebenarnya tidak terlalau jauh.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut.

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2012:203).

Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan yang ada dilapangan pada saat mengadakan penelitian pendahuluan yaitu untuk mengamati proses pembelajaran di dalam kelas, seperti mengamati metode mengajar guru, perencanaan yang digunakan, dan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Interview (Wawancara)

(59)

Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data berupa jumlah guru secara keseluruhan, keadaan lingkungan sekolah, jumlah guru sertifikasi, dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012:329).

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen berbentuk tulisan di tata usaha masing-masing sekolah. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari

dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara seperti profil sekolah.

4. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:199).

(60)

41

F. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data-data yang lengkap, maka instrumen harus memenuhi syarat yang baik. Instrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi syarat yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas Angket

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan. Penelitian ini adalah penelitian sampel yang digunakan untuk melihat λ (lamda) atau penyimpangan salah satunya dengan uji validitas.

Untuk menguji tingkat validitas instrumen pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar (rxy) yang

dikemukakan oleh Pearson, karena datanya terdiri dari variabel X dan Y, sehingga untuk mengetahui indeks validitasnya dilakukan dengan

mengkorelasikan dua variabel tersebut. Menurut peneliti rumus korelasi product moment dengan angka kasar (rxy) tepat digunakan untuk menguji tingkat validitas angket pada penelitian ini.

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar (rxy) sebagai berikut:

Keterangan :

(61)

= jumlah responden

= jumlah skor item

= jumlah skor total (item)

(Arikunto, 2010:72)

Dengan kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur tersebut valid. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel, maka alat ukur tersebut tidak valid.

Rumus ini digunakan karena memiliki hasil standar eror yang rendah, selain itu penggunaan rumus korelasi pearson dalam uji validitas soal memiliki hasil keterbacaan yang lebih mudah dianalisis karena langsung dapat dicari dari hasil angket. Analisis koefisien korelasi Pearson

digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat, korelasi Pearson digunakan karena data berskala interval.

2. Hasil Uji Coba Validitas Angket

Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya.

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba Variabel Kinerja (Y) No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,531 0,444 Valid

2 0,525 0,444 Valid

3 0,549 0,444 Valid

4 0,549 0,444 Valid

(62)

43

Item soal untuk variabel Kinerja (Y) berjumlah 20 item soal dan terdapat 1 buah item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 12 dengan rhitung < rtabel = 0,444 (n=20, α = 5%). Untuk soal yang tidak valid, peneliti memperbaiki soal tersebut (Lampiran 3).

(63)

Tabel 6. (Lanjutan)

Item soal untuk variabel Lingkungan Kerja (X1) berjumlah 20 item soal dan terdapat 2 buah item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 4 dan 11 dengan rhitung < rtabel = 0,444 (n=20, α = 5%). Untuk soal yang tidak valid, peneliti memperbaiki soal tersebut (Lampiran 4).

(64)

45

Item soal untuk variabel Kompetensi (X2) berjumlah 20 item soal dan terdapat 3 buah item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 3, 9, dan 16 dengan rhitung < rtabel = 0,444 (n=20, α = 5%). Untuk soal yang tidak valid, peneliti memperbaiki soal tersebut (Lampiran 5).

Tabel 8. Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba untuk Variabel Pemberdayaan (X3)

(65)

3. Uji Reliabilitas Angket

Dalam uji reliabilitas ini digunakan rumus alpha karena penelitian ini merupakan penelitian sampel yang mencari λ (lamda) atau penyimpangan,

salah satunya adalah dengan uji reliabilitas dengan syarat angket harus berbentuk skala likert. Reliabilitas adalah ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran. Reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Untuk menguji tingkat reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus alpha karena data yang akan diukur berupa data dengan skala likert. Jawaban angket pada skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Rumus yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah rumus alpha dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrument

varians total

n = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal (Arikunto, 2010:109)

(66)

47

Jika alat instrument tersebut reliabel, maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut.

a. Antara 0,800-1,000 : sangat tinggi b. Antara 0,600-0,800 : tinggi c. Antara 0,400-0,600 : sedang d. Antara 0,200-0,400 : rendah e. Antara 0,000-0,200 : sangat rendah (Arikunto, 2010:75)

4. Hasil Uji Coba Reliabilitas Angket

Reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini uji reliabilitas angket menggunakan rumus alpha.

Setelah dilakukan pengujian instrumen untuk variabel Kinerja (Y) diperoleh rhitung 0,874; variabel Lingkungan Kerja (X1) diperoleh rhitung 0,879; variabel Kompetensi (X2) diperoleh rhitung 0,884; variabel Pemberdayaan (X3) diperoleh rhitung 0,870. Hasil ini kemudian

dibandingkan dengan kriteria tingkat reliabilitas. Dari hasil perbandingan dengan tingkat reliabilitas tersebut, maka dinyatakan bahwa tingkat reliabilitas dari instrumen X1, X2, X3 dan Y tergolong sangat tinggi (Lampiran 3, 4, 5, dan 6).

G. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas

(67)

telah dilakukan. Data yang normal atau mendekati normal menandakan data dapat digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui apakah datanya normal, mendekati normal atau tidak normal dapat dilakukan dengan uji Kolomogrov-Smirnov dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Perumusan hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal b. Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar

c. Menentukan kumulatif proporsi (kp) d. Data ditransformasikan ke skor baku Zi : e. Menentukan luas kurva Z (Z – tabel) f. Menentukan a1 dan a2 :

a1 : selisih Z tabel dank p pada batas atas (a2=absolut(kp-z-tab)) a2 : selisih Z tabel dank p pada batas bawah (a1=absolut (a2-fi/n) g. Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan D0 h. Menentukan harga D-tabel

i. Kriteria pengujian

Jika D0≤ D- tabel maka H0 diterima Jika D0≥ D- tabel maka H0 ditolak j. Kesimpulan

D0 ≤ D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal D0 ≥ D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal (Kadir, 2010 : 109)

Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep dasar dari uji normalitas Kolomogrov-Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolomogrov-Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya

(68)

49

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data pada penelitian ini menggunakan uji Barlett, karena penelitian ini penelitian sampel dengan melihat penyimpangan sekecil-kecilnya dan dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel data berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama atau tidak.

Pengujian homogenitas data pada penelitian ini menggunakan uji Barlett, karena data yang akan di uji berbentuk interval dan mempunyai jumlah derajad bebas dengan perlakuan yang sama. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett, melalui beberapa langkah sebagai berikut: a. Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan rumus:

b. Menghitung harga satuan B dengan rumus:

c. Uji Barlett menggunakan statistic Chi Kuadrat dengan rumus:

(69)

regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki varians yang sama.

3. Uji Keberartian dan Kelinearan Regresi

Uji keberartian dan kelinieran regresi ini digunakan karena judul dalam penelitian ini dalam bentuk ordinal, sementara dalam penelitian ini akan menggunakan rumus regresi linier sederhana dan regresi linier multiple dengan syarat interval. Uji keberartian dan kelinieran dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak. Untuk uji keberartian regresi linier multiple menggunakan statistik F, dengan rumus:

Keterangan :

= Varians regresi

= Varians sisa

(Sudjana, 2005:332)

(70)

51

digunakan untuk mengetahui keberartian r ( uji korelasi) dan untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah diajukan.

Sedangkan untuk uji kelinieran regresi linear multiple menggunakan statistik F dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

(Sudjana, 2005: 332)

(Sudjana, 2005:332) Sumber Varians

(SV)

Dk Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT)

Fhitung

Total N -

Regresi (a)

Regresi (b/a) Residu

1

1 n-2

)

Tuna cocok

Kekeliruan

k-2

n-k

JK (TC)

(71)

Kriteria uji keberartian dan kelinieran regresi:

a. Jika Fhitung ≥ Ftabel (1- )(1,n-2) maka koefisien arah regresi berarti, sebaliknya

Apabila Fhitung ≤Fhitung (1- )(1,n-2) maka koefisien arah regresi tidak berarti

b. Jika Fhitung ≥ Ftabel (1- )(k-2,n-k-1) maka regresi berpola linier, sebaliknya apabila

Fhitung ≤ Ftabel (1- )(1,n-2) maka koefisien arah regresi tidak berpola linier (Sudjana, 2005:332).

4. Uji Multikolinieritas

Rumus korelasi product moment dari Pearson dalam uji multikolinieritas ini digunakan karena penelitian ini penelitian sampel dengan melihat λ (lamda) atau penyimpangan salah satunya dengan uji multikolinieritas untuk menguji ada tidaknya hubungan yang linier antar variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya. Peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dalam uji multikolinieritas ini, karena diduga ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Adanya pengaruh antara Lingkungan Kerja (X1) dengan Kinerja (Y), Kompetensi (X2) dengan Kinerja (Y), dan Pemberdayaan (X3) dengan Kinerja (Y).

Uji asumsi tentang multikolinieritas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas

(independen) satu dengan variabel bebas (independen) yang lainnya

(72)

53

r

x1x2x3 =

dimana:

r

xy = Koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y

� X1 = Jumlah Variabel X1

� X2 = Jumlah Variabel X2

� X3 = Jumlah Variabel X3

N = Jumlah sampel (Arikunto, 2002:146).

Dengan df = N-1-1 dengan tingkat alpha yang ditetapkan, kriteria uji apabila rhitung < rtabel maka tidak terjadi multikorelasi antarvariabel independen, apabila rhitung > rtabel maka terjadi multikorelasi antarvariabel independen (Sudarmanto, 2005:141).

5. Uji Autokorelasi

Penelitian ini adalah penelitian sampel dengan mencari λ ( lamda ) atau penyimpangan salah satunya adalah dengan uji autokorelasi. Menurut Sudarmanto (2005:142-143), pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya Autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan

Gambar

Tabel
Tabel 1. Jumlah Guru di SMA Negeri Kecamatan Kotabumi Selatan
Tabel 2 . Penelitian Yang Relevan
Gambar 1. Paradigma Penelitian Lingkungan Kerja (X1), Kompetensi (X2),
+7

Referensi

Dokumen terkait

teknologi; atau (iv) penggunaan Produk atau bagian dari Produk dalam praktek proses jika Pembeli tidak memasukkan Produk ke dalam alat yang mana pengguna akhirnya adalah konsumen;

Kebaikan untuk SNPs diantaranya dapat menghasilkan PCR yang sangat kecil dimana marker akan bekerja dengan kuat pada sampel DNA, lebih umum dalam mewakili suatu

Dari tabel 8 di atas, untuk analisis regresi yang kedua yaitu pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran, diperoleh nilai p-value sebesar 0,005 maka dapat disimpulkan

Dengan adanya fluktuasi jumlah produksi maupun kualitas produk padang rumput yang sangat menurun pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan, maka pemberian pakan tambahan

Karena posyandu adalah kegiatan yang bersifat partisipatif dan dilakukan swadaya oleh masyarakat, sehingga yang terlibat sebagai kader posyandu pada umumnya adalah

Pemilihan surat-surat R.A Kartini sebagai objek penelitian dilandasi oleh tiga alasan, yakni (1) belum pernah dilakukan penelitian tentang kumpulan surat R.A Kartini dalam

(c) Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana, khususnya, untuk mendukung implementasi, tindak lanjut dan review dari Kerangka ini dengan cara: mempersiapkan ulasan

Kombinasi ekstrak pektin dari albedo kulit jeruk Bali (Citrus grandis) dan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap kualitas