• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATE MATI K TE RH ADAP

HASIL BELAJAR KI MI A SIS WA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh :

Mariana Br Sinaga NIM 4121131012

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL

BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Mariana Br Sinaga (4121131012) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Stabat T.P. 2015/2016.

Sampel kelas diambil dengan teknik sampling purposif dan begitu pula dalam pengambilan sampel siswa di kelas akan dilakukan juga dengan teknik sampling purposif yang didasarkan pada nilai pretest yang relatif homogen dan juga didasarkan test terhadap kemampuan matematik siswa. Kedua kelas yang diajarkan dengan dua model dibagi menjadi empat kelas dengan kombinasi faktorial 2 X 2. Ada dua faktor yang diuji cobakan yaitu faktor A : Model pembelajaran dengan menggunakan media yang terdiri dari 2 taraf yaitu A1= model DI dengan media riil dan A2= model PjBL dengan media virtual, faktor B: kemampuan matematik yang terdiri 2 taraf yaitu B1 = kemampuan matematik tinggi dan B2 = kemampuan matematik rendah. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh bahwa Fhitung(A) dan (B) sebesar 38,092 sedangkan harga Ftabel (0,05) (1,64)= 3,99 maka Fhitung<Ftabel Hal tersebut menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan model PjBL dengan media virtual pada siswa berkemampuan matematik tinggi memberikan rataan tertinggi yakni (78,214 ± 7,495), dan rataan pada siswa berkemampuan matematik tinggi yang diajarkan dengan model DI dengan media riil yakni (75 ± 5,940). Selanjutnya diperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model PjBL dengan media virtual pada siswa

berkemampuan matematik rendah memberikan rataan yakni (61,25 ± 7,232), dan

pada siswa berkemampuan matematik rendah yang diajarkan dengan model DI dengan media riil memberikan rataan yakni (62,5 ± 7,071). Pada uji pengaruh sederhana, siswa yang memiliki kemampuan matematik tinggi dan rendah tidak ada perbedaan yang disignifikan antara rataan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran dengan menggunakan media.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Dan Kemampuan

Matematik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Purwito, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Stabat dan Ibu Leli, S.Pd, selaku guru kimia SMA Negeri 1 Stabat serta khusus kepada siswa-siswi kelas XI IPA-1 dan XI IPA-2 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

(6)

v

Program Studi Pendidikan Kimia dan Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku Seketaris Jurusan Kimia.

Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Josep Sinaga dan Ibunda Emsina Br Sijabat yang selalu menjadi inspirasi hidup penulis, dan memberikan seluruh waktu, tenaga, dan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Abang tercinta Dasius Sinaga, Krisman Sinaga serta Kakak tercinta Nurliana Br Sinaga, Nurmaida Br Sinaga, dan sepupu Dwita Oktaviani Sinabutar yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

Penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat kakak Domdom Sitanggang, Corry Simanullang, Fitri Bangun, Ing Situmorang, Ricky Gio Sitorus, Rosa dan Imul. Penulis juga mengucapkan terima kasih buat para sahabat Eka Marbun, Tantri Sinabutar, Muliana Singarimbun, Nanda, Rahayu, dan Doli Maulana Adha. Terimakasih juga kepada sahabat seperjuangan yakni Novia Nita, Dwi Apryanda, Irma Sariani, Lenora Oktavia Simbolon, Ramadhan Syahputra, Ramazona Nababan dan teman pembimbing skripsi yang paling setia memberikan motivasi penulis pada saat pengerjaan skripsi Maya Sari Harahap, Irma Susanty Tampubolon serta teman-teman Kimia Dik A 2012. Masih Banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 7

1.3. Rumusan Masalah 8

1.4. Batasan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 9

1.6. Manfaat Penelitian 9

1.7. Defenisi Operasional 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teoritis 12

2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 12

2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Siswa 14

2.1.3. Model Pembelajaran 16

2.1.4. Model Pembelajaran Project Based Learning 17

2.1.4.1. Langkah- langkah Model Pembelajaran Project Based Learning 20

2.1.5. Model Pembelajaran DI (Direct Interaction) 21

2.1.5.1. Pengertian Model Pembelajaran DI (Direct Interaction) 21

2.1.5.2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Direct Interaction 24

2.1.6. Media Pembelajaran 26

2.1.6.1. Macam- macam Media Pembelajaran 28

2.1.7. Media Riil 29

2.1.8. Media Virtual 30

2.1.9. Kemampuan Matematik 31

2.1.10. Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 34

2.1.10.1.Kelarutan (Solubility) 34

2.1.10.2.Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan Zat 35

2.1.10.3.Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 35

2.1.10.4.Hubugan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 38

2.1.10.5.Pengaruh Ion Sebama Terhadap Kelarutan 39

2.1.10.6.Hubungan Ksp dengan pH 40

2.1.10.7.Reaksi Pengendapan 40

2.1.11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 41

(8)

vii

2.1.12.1.Hipotesis 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 44

3.2. Populasi dan sampel penelitian Penelitian 44

3.2.1. Populasi Penelitian 44 3.2.2. Sampel Penelitian 44 3.3. Variabel Penelitian 45 3.3.1. Variabel Bebas 45 3.3.2. Variabel Terikat 45 3.3.3. Variabel Kontrol 45 3.3.4. Variabel Moderator 45

3.4. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian 45

3.4.1. Jenis Penelitian 45 3.4.2. Rancangan Penelitian 42 3.4.3. Skema Rancangan Penelitian 47 3.5. Teknik Pengumpulan Data 47 3.5.1. Instrumen Penelitian 47 3.5.2. Perangkat Instrumen Penelitan 48 3.5.2.1. Kuisoner Test Kemampuan Matematik Siswa 48 3.5.2.2. Tes Hasil Belajar Siswa 48 3.6. Pengembangan Instrumen 48 3.6.1. Pengembangan Tes Hasil Belajar Siswa 49 3.6.1.1. Validitas Tes 49 3.6.1.2. Reliabilitas Tes 49 3.6.1.3. Indeks Kesukaran Tes 50 3.6.1.4. Daya Beda 51 3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 52 3.7.1. Persiapan Penelitian 52 3.7.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 52 3.7.3. Tahap Akhir Penelitian 52 3.8. Teknik Analisis Data 53 3.8.1. Uji Normalitas 53

3.8.2. Uji Homogenitas Data 54

3.8.3. Uji Hipotesis 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 57

4.1.1. Deskripsi Analisis Instrumen Penelitian 57

4.1.2. Deskripsi Data 58

4.1.2.1. Data Kemampuan Matematik Siswa 59

4.1.2.2. Data Hasil Belajar Siswa 60

4.1.3. Hasil Uji Persyaratan Analisis 61

4.1.3.1. Uji Normalitas Data 61

(9)

viii

4.1.4. Uji Hipotesis 66

4.1.5. Pembahasan 67

4.1.5.1. Hipotesis 1 68

4.1.5.2. Hipotesis 2 71

4.1.5.3. Hipotesis 3 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 75

5.2. Saran 75

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 56

Gambar 4.1. Bentuk Interaksi Faktor Model Pembelajaran Menggunakan Media( Faktor A) dan Kemampuan

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Langsung 22

Tabel 2.2. Konstanta Hasil Kali Kelarutan Senyawa Pada Suhu 250C 37

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 48

Tabel 3.2. Bentuk Tabel Penyajian Data Nilai Hasil Belajar 44

Tabel 3.3. Tabel Penolong Uji Normalitas 47

Tabel 4.1. Deskripsi Data Kemampuan Matematik Siswa 59

Tabel 4.2. Distribusi Data Kemampuan Matematik Tinggi dan Rendah 60

Tabel 4.3. Rataan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi 61

Perlakuan Model Pembelajaran Menggunakan Media Dan Kemampuan Matematik Tabel 4.4. Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan 61

Model Pembelajaran DI Dengan Menggunakan Media Riil Tabel 4.5. Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Kimia Siswa 62 Untuk Kemampuan Matematik Tinggi dan Rendah Tabel 4.6. Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan 63

Model Pembelajaran DI Dengan Menggunakan Media Riil dan Model Pembelajaran PjBL Dengan Menggunakan Media Virtual Berdasarkan Kemampuan Matematik Tinggi dan Rendah Tabel 4.7. Rangkuman Uji Homogenitas Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan 64

Model Pembelajaran DI Dengan Menggunakan Media Riil dan Model Pembelajaran PjBL Dengan Menggunakan Media Virtual Tabel 4.8. Rangkuman Uji Homogenitas Hasil Belajar Kimia Siswa 65 Dengan Kemampuan Matematik Tinggi dan Rendah Tabel 4.9. Rangkuman Uji Homogenitas Hasil Belajar Kimia Siswa 65 Dengan Empat Kelompok Perlakuan Tabel 4.10. Daftar Anava Nilai Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi 66

Perlakuan Model Pembelajaran Dengan Menggunakan Media dan Kemampuan Matematik

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 83

Lampiran 2a Format RPP Sesuai PP NO. 81A Tahun 2013 86

Lampiran 2b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 87

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 115 Lampiran 4 Instrumen Penelituian Sebelum Divalidasi 125 Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Divalidasi 131 Lampiran 6 Instrumen Penelituian Sesudah Divalidasi 136 Lampiran 7 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Matematik Siswa 140 Lampiran 8 Lembar Tes Kemampuan Matematik Siswa 141

Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Matematik Siswa 146

Lampiran 10 Petunjuk Penilaian Kemampuan Matematik Siswa 147

Lampiran 11a Lembar Kegiatan Project (Pertemuan I) 148

Lampiran 11b Lembar Kegiatan Project (Pertemuan II) 152

Lampiran 11c Lembar Kegiatan Project (Pertemuan III) 156

Lampiran 12 Lembaran Spesifikasi Pelaporan Proyek 161

Lampiran 13a LKS (Pertemuan I) 162

Lampiran 13b LKS (Pertemuan II) 164

Lampiran 13c LKS (Pertemuan III) 166

Lampiran 14 Lembar Observasi 168

Lampiran 15a Media Virtual (Pertemuan I) 174

Lampiran 15b Media Virtual (Pertemuan II) 175

Lampiran 15c Media Virtual (Pertemuan III) 178

Lampiran 16 Uji Validitas Soal 181

Lampiran 17 Perhitungan Validitas Tes 182

Lampiran 18 Uji Realibilitas Tes 185

Lampiran 19 Perhitungan Realibilitas Tes 186

Lampiran 20 Uji Daya Beda 187

(13)

xii

Lampiran 22 Uji Tingkat KesukaranTes 190

Lampiran 23 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 191

Lampiran 24 Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes 193

Lampiran 25 Data Kemampuan Matematik 194

Lampiran 26 Data Hasil Belajar Siswa 196

Lampiran 27 Uji Normalitas Data 200

Lampiran 28 Perhitungan Uji Homogenitas 209

Lampiran 29 Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi

Hasil Belajar Kimia 216

Lampiran 30 Uji Hipotesis 220

Lampiran 31a Tabel Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen 1 229

Lampiran 31b Data Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen 1 232

Lampiran 31c Tabel Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Kelas Eksperimen 1 233 Lampiran 31d Data Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Kelas Eksperimen 1 236 Lampiran 31e Tabel Pencapaian Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen 1 237

Lampiran 32a Tabel Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen 2 238

Lampiran 32b Data Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen 2 241

Lampiran 32c Tabel Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Kelas Eksperimen 2 242 Lampiran 32d Data Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Kelas Eksperimen 2 245 Lampiran 32e Tabel Pencapaian Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen 2 246

Lampiran 33 Jadwal Penelitian 247

Lampiran 34 Tabel Nilai-Nilai r- Product Momen 249

Lampiran 35 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi- Kuadrat 250

Lampiran 36 Tabel Nilai- Nilai Dalam Distribusi –t 251

Lampiran 37 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 252

Lampiran 38 Dokumentasi Penelitian 253

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif (Trianto, 2011:5). Di dalam kelas anak- anak diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diingatnya itu (Sanjaya, 2006:1). Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan belajar peserta didik secara mandiri, sehingga pengetahuan yang dikuasai adalah hasil belajar yang dilakukannya sendiri. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran hendaknya menciptakan dan menumbuhkan rasa dari tidak

tahu menjadi ingin tahu, sehingga Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah untuk digunakan dalam proses pembelajaran (Octaviany, dkk, 2014:162).

Kurikulum 2013 menggunakan Pendekatan saintifik atau scientific

approach yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

(15)

2

perkembangan pendidikan di Indonesia pada tahun 2010 menempati posisi ke-65, tahun 2011 menurun menempati posisi ke-69 keadaan ini sangatlah

memprihatinkan padahal pemerintah sudah meningkatkan anggaran pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia (Purba, dkk, 2012). Tahun 2015 berdasarkan data dari Education ForAll (FFA) bahwa perkembangan pendidikan di Indonesia masih tetap menempati posisi ke-69 (Addict, 2015). Dalam hal ini guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi.

Berdasarkan observasi di SMA Negeri 1 Stabat yang menerapkan kurikulum 2013 terdapat masalah dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan tidak maksimalnya proses pembelajaran kimia sehingga berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa. Permasalahannya adalah kurangnya perhatian siswa saat proses pembelajaran berlangsung karena langkah-langkah dari model pembelajaran yang masih berorientasi pada guru, sehingga mengakibatkan siswa cenderung tidak tertarik untuk belajar. Hal ini mengakibatkan masih banyak dari siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan maksimum (KKM) pada mata pelajaran kimia. Data yang diperoleh dari Arsip guru kimia di SMA N.1 Stabat pada tahun ajaran 2013/2014 di semester ganjil persentase siswa yang hasil ujian kimianya dibawah KKM ada 60 %, mencapai KKM 30% dan diatas KKM

(16)

3

Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa, dalam proses pembelajaran guru harus menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Salah

satu model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis proyek (MPBP). Model pembelajaran ini adalah model yang dianjurkan dalam Kurikulum 2013. Model

Project Based Learning dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia pada

Kurikulum 2013 (Amanda, dkk, 2014). Model pembelajaran ini dapat

mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dengan melibatkan akal dan motivasinya sendiri sehingga mampu mengeksplor rasa ingin tahu dalam diri

peserta didik. Menurut Özdemir, dkk, (2015:2) menyatakan bahwa tujuan

pembelajaran berbasis proyek memberikan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar kreatif. Dengan pendekatan ini siswa sibuk dengan pengalaman belajar mereka sendiri sehingga informasi yang diperolehnya lebih bermakna. Menurut Wiyarsi dalam Sumarti, dkk, (2015:1) Melalui pembelajaran berbasis proyek melibatkan siswa dalam penyelidikan yang konstruktif, penyelidikan ini mungkin termasuk pengambilan keputusan, masalah temuan, pemecahan masalah, penemuan atau proses pengembangan. Menurut Tiantong (2013:204) Dalam pembelajaran berbasis proyek siswa bekerja dalam tim untuk menetapkan tujuan, memperoleh informasi, dan membuat keputusan, mereka menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh melalui penelitian mereka tidak hanya untuk

memecahkan masalah tetapi juga untuk mengkomunikasikan hasil temuan

mereka. Satu model lagi yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Direct

Instruction. Model ini menunjang proses belajar mengajar peserta didik yang

berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik ayng dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Hidayati 2012:4). Menurut Huda dalam Julianti (2015) model direct instruction memiliki kelebihan, dimana model ini efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan- keterampilan yang eksplisit kepada siswa.

(17)

4

saja, namun dilakukan kegiatan pembelajaran seperti praktikum yang akan membantu membangun pengetahuan siswa tentang materi yang sedang dipelajari.

Pada umumnya, siswa cenderung belajar kimia dengan cara menghafal, baik materi kimia yang bersifat matematis atau non matematis (Addiin, dkk, 2014:9). Materi kimia yaitu kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan suatu materi yang tercantum pada silabus mata pelajaran kimia kurikulum 2013 kelas XI-IPA. Pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan membahas mengenai memprediksi terbentuknya endapan, pengaruh penambahan ion senama. Menurut Megadomani (2011:386) materi kelarutan dan hasil kali kelarutan terdapat konsep-konsep dan masalah- masalah abstrak yang dianggap sulit oleh siswa yang berakibat siswa tidak dapat membangun pemahaman materi pembelajaran secara utuh yang berujung pada hasil belajar yang kurang maksimal pada siswa. Sehingga

penggunaan model pembelajaran project based learning dan model direct

instruction diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang muncul saat proses

belajar sedang berlangsung.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Addiin, dkk, (2014), menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model PjBL ditinjau dari, (1) kualitas proses yaitu aktivitas siswa diketahui 74% siswa dengan aktivitas tinggi; 2) kualitas hasil ditinjau dari, (a) prestasi belajar kognitif dengan rata-rata 70,7 diketahui 32% siswa tuntas; (b) pres-tasi belajar afektif diketahui 91% siswa

(18)

5

sikap siswa terhadap fisika, prestasi listrik, dan keterampilan proses ilmiah, hasil eksperimen menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat

meningkatkan proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian Sofiyah (2010:61) terdapat pengaruh yang signifikan antara model pengajaran langsung (Direct Instruction/ DI) terhadap hasil belajar Fisika siswa. Penelitian selanjutnya oleh Yunitasari, dkk, (2012:190) menyatakan bahwa model direct instuction dapat digunakan untuk mengurangi miskonpsepsi materi pokok larutan penyangga.

Untuk memaksimalkan proses pembelajaran kimia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan model PjBL dan DI diterapkan dengan menggunakan media pembelajaran. Menurut Arsyad (2006), dalam Septi Aprilia (2011:4), pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pembelajaran kimia adalah media nyata (riil) seperti kegiatan praktikum di laboratorium. Melalui kegiatan praktikum di laboratorium siswa akan mendapatkan konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung, mengamati, menafsirkan, meramalkan serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan selama kegiatan di laboratorium berlangsung (Wahyuningrum dalam Hadi, 2009:9). Laboratorium merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif dan

memberikan dampak positif terhadap prestasi belajar, sikap, dan nilai siswa (Kusnadi, 2012:9). Laboratorium juga merupakan salah satu sumber pembelajaran kimia yang sangat diperlukan untuk memberikan pengalaman nyata pada peserta didik, sebagai salah satu faktor pendukung pembelajaran (Darsana, 2014). Namun pemanfaatkan laboratorium untuk praktikum kurang efektif dilakukan karena kurangnya waktu untuk melaksanakan praktikum di laboratorium, waktu sudah banyak digunakan untuk menyelesaikan materi serta karena keterbatasan sarana laboratorium seperti alat dan bahan praktikum oleh karena itu perlunya merancang

(19)

6

praktikum melalui laboratorium virtual (dry lab) dapat menggantikan

laboratorium riil (Wati, dkk, 2014:18). Aplikasi laboratorium saling melengkapi

dengan kimia dan laboratorium adalah bagian utama dari pelajaran kimia. Laboratorium sangat penting untuk membuat konsep kimia dan membuat siswa

akan lebih mudah untuk memahami (Altun, dkk, 2009:1895). Pembelajaran pada

laboratorium virtual adalah pembelajaran melalui pengamatan tidak langsung. Menurut Parno dan Dwitya dalam (Nurrokhmah 2013:201) Virtual lab adalah

laboratorium virtual yang berisi animasi praktikum menyerupai praktikum dalam

laboratorium. Menurut Tatli, dkk, (2013:160) bahwa beberapa peneliti

berpendapat bahwa melakukan eksperimen dengan lingkungan virtual lebih efektif dari pada melakukan eksperimen dilaboratorium nyata.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Naba

Hamida, dkk (2012), ada pengaruh metode pembelajaran STAD menggunakan

laboratorium virtual dan STAD menggunakan laboratorium riil terhadap prestasi

belajar siswa pada aspek kognitif siswa. Penelitian terkait juga dilakukan dalam penelitian Rokhimulloh (2010) menyimpulkan ada pengaruh penggunaan laboratorium virtual dan laboratorium riil terhadap prestasi belajar pada materi laju reaksi, penggunaan laboratorium virtual dengan nilai rata-rata 61,24 dan laboratorium riil dengan nilai rata-rata 53,52.

Keberhasilan dalam pembelajaran kimia, selain dipengaruhi metode dan

(20)

7

Kemampuan matematika cenderung bersifat individual, artinya tiap individu memiliki kemampuan matematik yang berbeda- beda (Kusnadi, dkk,

2011). Kemampuan berpikir matematika menjadi salah satu tolak ukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (high ordert hinking skill). Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika berbanding lurus dengan kemampuan berpikir matematis siswa. Siswa dengan kemampuan berpikir matematis tinggi akan mampu menemukan pemecahan masalah tinggi. Kemampuan berpikir matematis siswa yang unik dalam memecahkan masalah matematika berkaitan pula dengan kemampuan penalaran siswa (Supryanto, dkk, 2014:1059). Hasil penelitian Supryanto, dkk, (2014), menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan penalaran mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah matematika. Penelitian Kusnadi (2011), menunjukkan bahwa kemampuan matematik memberikan perbedaan prestasi belajar kognitif siswa. Hasil Penelitian Riwanto (2010), menunjukkan terdapat pengaruh kemampuan matematik tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif (p = 0,013).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media terhadap hasil belajar kimia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Dengan

Menggunakan Media Dan Kemampuan Matematik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”.

1.2. Ruang Lingkup

(21)

8

ditentukan oleh kemampuan matematik yang dimiliki siswa namun guru kurang memperhatikan dan mengembangkan sikap tersebut.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan

media dan kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media

terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?

3. Apakah ada pengaruh kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia

siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?

1.4. Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1

Stabat T.P 2015/2016.

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Project Based Learning dan model Direct Instruction

3. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif. Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).

4. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media

(22)

9

5. Kemampuan matematik siswa dibatasi pada kemampuan matematik tinggi

dan rendah yang diperoleh dengan pemberian test sebelum proses belajar

mengajar berlangsung.

6. Materi yang diberikan dibatasi pada sub materi kelarutan dan hasil kali kelarutan .

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan

menggunakan media dan kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan

menggunakan media terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan .

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan matematik terhadap

hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu pembelajaran kimia di SMA terutama bagi siswa, guru, peneliti, masyarakat,

peneliti selanjutnya dan untuk pengembangan ilmu. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan yang disampaikan oleh guru bidang studi kimia.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para guru dalam memilih

model dan media pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses belajar kimia.

3. Sebagai sumbangan ide dan pemikiran khususnya dalam bidang studi

(23)

10

sebagai pedoman untuk bahan pembelajaran bagi mahasiswa generasi selanjutnya.

4. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyak masalah

untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa di SMA.

1.7. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :

1. Model pembelajaran Direct Instruction adalah model pengajaran langsung

berpusat pada guru artinya guru berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran.

2. Model pembelajaran Project Based Learning adalah Pembelajaran

berbasis proyek (Project Based Learning) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan. Peserta didik SMA melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

3. Media rill merupakan kegiatan praktikum yang dilaboratorium nyata

dengan alat dan bahan yang sesungguhnya sebagai media pembelajaran sehingga siswa SMA dapat melakukan kegiatan praktikum dan

pengamatan secara langsung yang dilaksanakan sesuai prosedur.

4. Media virtual merupakan media pembelajaran melalui pengamatan tidak

langsung. Media virtual berisi serangkaian alat- alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan dapat menstimulasikan kegiatan dilaboratorium seakan- akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya. Pada penelitian ini media yang digunakan untuk media virtual adalah Macromedia Flash tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

5. Kemampuan matematik adalah keadaan internal seseorang dalam

(24)

11

perkalian, pembagian, dan kesebandingan. Dan juga merupakan kecakapan dalam menggunakan pikiran untuk mencari makna dan pemahaman,

membuat pertimbangan dan keputusan dalam menyelesaikan permasalahan matematika.

6. Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajar kimia baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini aspek hasil belajar kimia yang ingin diukur adalah hasil belajar dalam bidang kognitif.

7. Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan materi kelas XI IPA

(25)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

2. Ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media terhadap

hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penerapan model pembelajaran PjBL dengan media virtual pada siswa berkemampuan matematik tinggi memberikan hasil belajar kimia lebih tinggi. Sebaliknya, penerapan model pembelajaran DI dengan media riil pada kemampuan matematik rendah siswa memberikan hasil belajar kimia lebih tinggi.

3. Ada pengaruh kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa pada

materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penerapan model pembelajaran PjBL dengan media virtual dan model pembelajaran DI dengan media riil pada siswa yang berkemampuan matematik tinggi memberikan hasil belajar

kimia yang lebih tinggi dari siswa yang berkemampuan matematik rendah.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan

model PjBL dengan menggunakan media virtual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa yang berkemampuan matematik tinggi.

2. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan

(26)

76

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang

berbeda sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan

(27)

77

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2013), http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran

pengertiannya/diakses 05 Februari 2016.

Anonim, (2015), http:

//www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-model-pembelajaran-definisi.html diakses 05 Februari 2016.

Anonim, (2011), https://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-laboratorium/ diakses 06 Februari 2016.

Anonim, (2012), http://mazguru.wordpress.com/2012/04/19/ayo-manfaatkan-laboratorium-virtual/, diakses 05 Februari 2016.

Addict, K., (2015), Rangking Sistem Pendidikan Dunia 2015 Telah Dirilis,

http://m.kaskus.co.id/theared/56376a681ee5dfd0288b456d/rangking-sistem-pendidikan-dunia-2015-telah-diliris--Indonesia, diakses 06

Februari 2016.

Addiin, I., Tri Redjeki, dan Sri Retno Dwi Ariani, (2014), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok Larutan Asam dan Basa di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), (3) : (7-16) ISSN : 2337-9995.

Akbar, A., (2011), Pengaruh Pembelajaran Kimia Dengan Metode Group

Investigation (GI) dan Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Prestasi Belajar Dtinjau Dari Kemampuan Matematik Siswa Materi Pokok Termokimia Kelas XI semester Gasal SMA Negeri1 Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Amanda, N., W., Y., I., W., Subagia, dan I., N., Tika, (2014) ,Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari

Self Efficacy Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha (4) : (1-11).

Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung. Aprilia, S., (2011), Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) Dengan Menggunakan Laboratorium Real dan virtual Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Gaya Belajar Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(28)

78

Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep- Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2, Penerbit Erlangaa, Jakarta.

Darsana, I., W., I., Wayan, S., dan I., Nyoman, T., (2014), Analisis Standar Kebutuhan Laboratorium Kimia Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Pada Sma Negeri Di Kabupaten Bangli, e-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4 Tahun 2014.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Jakarta.

Altun, E., dkk, (2009), Develoving An Interactive Virtual Chemistry Laboratory Enriched With Constructivist Learning Activities For Secondary Schools, Procedia Social and Behavioral Sciences, 1 :1895- 1898.

Faiq, M., (2014), http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/05/model- pembelajaran-project-based.htmldiakses 05 Pebruari 2016.

Hadi, Abdul, (2009), Upaya Mengatasi Keterbatasan Pelaksanaan Praktikum

Kimia Di SMA/MA Melalui Pengembangan Alat Peraga Praktikum Kimia Skala Kecil, ITB, Bandung.

Hamida, N., Bakti Mulyani, dan Budi Utami, (2012), Studi Komparasi

Penggunaan Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam

Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap

Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, 2(2) : (7-15) ISSN 2337-9995.

Hasugian, M., (2012), Pengaruh Motivasi dan Jenis Bahan Ajar Terhadap Hasil

Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam di SMA, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Hidayati, (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Matematika, Skripsi, FMIPA, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, Semarang.

Ibrahim, R., dan Nana Syaodih S., (2010), Perecanaan Pengacaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ikhsanudin, E., (2013),

http://www.ekaikhsanudin.net/2014/09/model-pembelajaran-project-based.html diakses 05 Februari 2016.

(29)

79

Julianti, E., Ruqiah, G., P., P., Yokhebed, Penerapan Direct Instruction Disertai Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Jamur Di SMA, Artikel, Universitas Tanjung Pura Pontianak, Pontianak.

Justiana, S., dan Muchtaridi, (2009), Kimia Dasar 2, Yudistira, Jakarta.

Kusnadi, (2012), Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Problem Based

Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Matematik dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Kusnadi, M., Masykuri, S., Muyani, (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa, Jurnal Inkuiri,2(2) : (163-172), ISSN: 2252-7893.

Kurniadi, D., (2013), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma N 1

Bawang Banjarnegara Kelas Xi Ipa I Dengan Pendekatan Pbl(Project-Based Learning) Berbasis Bahan Sekitar, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Kusumaningrum, M., dan Abdul Aziz Saefudin, (2012), Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Matematika Melalui Pemecahan Masalah Matematika, Prosiding, (1-10). ISBN : 978-979-16353-8-7, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Yogyakarta.

Magdalena, Octaviany, Sri Mulyani, dan Elfi Susanti V., H., (2014), Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning Dan Inquiry Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X Sman 1 Boyolali Tahun Pelajaran

2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4) Tahun 2014

Universitas Sebelas Maret.

Megadomani, A., Pengaruh Inkuiri Labor SMA pada Laboratorium Terbimbing Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa SMA Pada Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal (2) : (384-387), ISSN: 1412-565X.

Montu, E., (2012), Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing

Menggunakan HYPERMEDIA Dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar Dan Kemampuan Awal, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(30)

80

Özdemir, S., A., dkk, (2015), The Effect Of Project Based Learning In Ratio Propurtion and Percentage Unit On Mathematics Succes and Attitude, Europan Journal Of Science And Mathematics Education, 3(1) :1-13.

Panjaitan, H., (2014), Perbandingan Hasil Belajar dan Sikap Kerja Keras Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investivigation (GI) dan Model Jigsaw Berbantuan Lembar Kerja Siswa., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Permanasari, V., Bambang, S., dan Ira K., (2013), Efektivitas Pendekatan

Pembelajaran Openended Terhadap Kemampuan Berpikir Matematis

Siswa Pada Materi Trigonometri Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Matematika Siswa, Jurnal Pendidikan Matematika Solusi, 1(1): (1-8).

Purba, D., F., Marham S., Albinus., (2012), Pengaruh Penggunaan Multimedia Dan Praktikum Melalui Strategi Learning Cycle Terhadap Karakter Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal, Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNIMED, Medan.

Purba, M., (2006), Kimia, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Riwanto, M. A., (2010), Pembelajaran Kimia Melalui Metode TAI dan GI

Ditinjau Dari Kemampuan Awal Dan Kemampuan Matematik Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Ronah,S.M.,(2013),http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakika t-dan-pem belajaran-kimia.html diakses 06 Pebruari 2016.

Rokhimulloh, (2010), Pembelajaran Kimia Menggunakan Laboratorium Virtual

Dan Laboratorium Riil Melalui Metode Eksperimen Dengan Memperhatikan Emotion Spiritual Quotient (ESQ) Dan Kemampuan Awal Siswa, Tesis ,FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Rusman, (2012), Seri Mnajemen Sekolah Bermutu Model- Model Pembelajaran Mengembangakan Profesionalisme Guru Edisis Kedua, Penerbit Raja Grafindo, Jakarta.

Sadiman, Arief, S., dkk, (2009), Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(31)

81

Sanjaya, W.,H., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sani, Ridwan A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Santoso, H., (2009), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Riil Dan Laboratorium

Virtuil Pada Pembelajaran Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Silitonga, P. Maulim, (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Mata Pelajaran

Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan.

Siwa, IB., I. W., Muderawan, I., N., Tika, (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, (3) : (1-13).

Sofiah, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, SKRIPSI, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan.

Sumarti, S. S., dkk, (2015), Project Based Learning Tools Development On Salt

Hydrolysis Materials Through Scientific Approach, Journal Of Research

and Method In Education (IOSR- JRME), 5(2) :1-5.

Sunardi, (2008), Kimia,Yrama widya, Bandung.

Sunarya, Y., (2012), Kimia Dasar 2, Yrama Widya, Bandung.

(32)

82

Supryanto, A., Mardiyana, dan Sri Subanti, (2014), Karakteristik Berpikir

Matematis Siswa SMP Majelis Tafsir Al-Qur’an (Mta) Gemolong Dalam

Memecahkan Masalah Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (Spldv) Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Siswa

Dan Gender, Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 2(10) :

1056-1068, ISSN: 2339-1685.

Syukri, S., (1999), Kimia Dasar 2, Penerbit ITB, Bandung.

Tatli, Z., dan Ayas, A., (2013), Effect Virtual Chemistry Laboratory On Students Achevement, Educational And Society,16(1) :159-170.

Tiantog, M., (2013), The Online Project Based Learning Model Based On Student’s Multiple Inteligence, International Journal Of Humanities And Social Science,3(7) : 204-210.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Prenada Media Group, Jakarta.

Wati, S.TH., dkk, (2014), Studi Komparasi Media Virtual Dan Riil Pada

Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Materi

Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Ditinjau Dari Sikap Ilmiah

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/ 2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4) Tahun 2014 Universitas Sebelas Maret.

Yalcin, S.A., dkk, (2009), The Effect Of Project Based Learning On Science Undergraduates Learning Of Electricity Attitude Towards Physics and Scientific Process Skills, International Online Journal Of Educational Sciences, 1(1) : 81-105.

Yunitasari, W., dkk, (2012), Pembelajaran Direct Instruction Disertai Hirarki Konsep untuk mereduksi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Larutan Peyangga Kelas XI IPA Semeste genap SMA Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia,2(3) :182-190.

Gambar

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang kesalahan konstruksi hukum Judex Fatie dalam membuktikan surat dakwaan berbentuk alternatif sebagai

Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) terdapat pengaruh perhatian orang tua, sikap guru matematika kepada siswa dan motivasi melanjutkan studi terhadap prestasi

dan quantum learning lebih baik dari pada pemahaman konsep siswa yang. diberi

Setelah melalui empat tahapan pengembangan multimedia pembelajaran yang dikembangkan oleh Lee &amp; Owens, dihasilkan produk multimedia interaktif penjumlahan pada bilangan

[r]

Selain  permainan  &#34;Bola  dan  Gelas&#34;,  Pak  Dengklek  pun  menyiapkan  permainan  lain  yang  bernama  &#34;Knight  Force&#34;.  Dan  kembali  Pak 

o Merupakan bagian akhir dari suatu artikel non penelitian. o I sinya berupa simpulan, yang merupakan intisari dari pembahasan dan jawaban atas masalah yang dikaji. o Selain

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh pengembangan kawasan agropolitan terhadap pendapatan usahatani petani, (2) mengetahui pengaruh pembangunan