• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLE ME NTAS I MODEL PE MBEL AJARAN KOL ABORATI F TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN

KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM

Oleh: Malga Sapira NIM 4123331025

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER

SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM Malga Sapira

(NIM 4123331025) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan tumbuh kembang karakter siswa. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Swasta Istiqlal Deli Tua Medan. Sampel ditetapkan dengan cluster random sampling yakni mengambil 3 kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Pengambilan data untuk hasil belajar siswa diperoleh instrumen yang valid sebanyak 20 soal dan reliabel (0,616). Sedangkan, data untuk karakter rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab siswa diperoleh menggunakan data instrumen yang telah valid. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa pada model pembelajaran Kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash, data yang diperoleh : Fhitung > Ftabel yakni Fhitung = 11,034 dengan Ftabel =3,26. Untuk media yang lebih baik adalah Kolaboratif terintegrasi Macromedia Flash dibandingkan kedua media lainnya yakni Macromedia Flash > Powerpoint > Peta Konsep dengan rata-rata nilai yang diperoleh : 79,66 > 77,50 > 73,33. Implemetasi model pembelajaran Kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint, dan Macromedia Flash dapat menumbuh kembangkan karakter dalam materi struktur atom, dimana pada model kolaboratif terintegrasi Peta Konsep karakter yang muncul atau berkembang adalah rasa ingin tahu = 75% dibandingkan kerjasama dan tanggung jawab, untuk Powerpoint karakter yang berkembang adalah tanggung jawab = 76,2% dibandingkan rasa ingin tahu dan kerjasama, untuk Macromedia Flash karakter yang berkembang adalah kerjasama = 83,5% dibandingkan kerjasama dan rasa ingin tahu. Kesimpulan dari penelitian ; ada perbedaan hasil belajar kimia menggunakan model Kolaboratif terintegrasi media.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan rahmat -Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Terintegrasi Media Pada Hasil Belajar dan Karakter Siswa dalam Materi Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Dr.

Ajat Sudrajat, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penentuan

judul sampai dengan selesainya skripsi ini.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat,

M.Sc selaku dosen pembimbing akademik (PA). Terimakasih kepada dosen

penguji penulis Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dra. Anna Juniar,

M.Si dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si atas masukan yang sangat

membangun dalam perbaikan skripsi penulis. Ucapan terima kasih kepada Kepala

Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas

X SMA Istiqlal Deli Tua Medan yang telah banyak membantu penulis selama

proses observasi berlangsung.

Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda

Abidinsyah dan Ibunda Murniati, pemilik kasih yang tiada ujung yang berjuang

keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimaksih juga kepada Abang,

Ardiansyah dan Adik Widiya Sapitria yang selalu memberi semangat

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni

Mahasiswa Pendidikan Kimia 2012 Ekstensi, Rini Arianti, Nadira Kartika Cahya

Nasution, beserta rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang

(5)

v

Ucapan terimakasih juga kepada rekan satu PS Indri, Era, Derin yang

sudah mengarahkan langkah-langkah penulis dari awal observsi sampai penulis

seminar hingga menyelesaikan skripsi ini.

Masih Banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan

terima kasih.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2017

Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Identifiikasi Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Batasan Masalah 5

1.6. Tujuan Penelitian 5

1.7. Manfaat penelitian 6

1.8. Defenisi operasional 6

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Model Pembelajaran 8

2.1.1. Model kolaboratif 8

2.2. Media Pembelajaran 15

2.2.1. Media macromedia flash 17

2.2.2. Media Peta Konsep 18

2.2.3. Media Power Point 19

2.3. Belajar dan Hasil Belajar 20

2.4. Pendidikan Karakter 22

2.5. Struktur Atom 24

2.6. Kerangka Berfikir 34

(7)

vii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 36

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 36

3.2.1. Populasi 36

3.2.2. Sampel 36

3.3. Variabel Penelitian 36

3.4. Instrumen Penelitian 37

3.4.1. Uji Validitas Isi 38

3.4.2. Validasi Item Tes 38

3.4.3. Realibilitas Tes 39

3.4.4. Tingkat Kesukaran Soal 40

3.4.5. Daya Pembeda Soal 40

3.4.6. Distruktor 41

3.5. Rancangan Penelitian 42

3.6. Prosedur Kegiatan Penelitian 43

3.6.1. Tahap Persiapan 43

3.6.2. Tahap Pelaksanaan 43

3.6.3. Tahap Pengelolahan Data 46

3.7. Teknik Analisis Data 46

3.7.1. Uji Normalitas 46

3.7.2. Uji Homogenitas 47

3.7.3. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 47

3.7.4. Hipotesis Statistik 48

3.7.5. Pengukuran Karakter Siswa 48

3.7.6.Uji Hipotesis 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 50

4.1.1. Analisis Data Instrumen 50

4.1.2. Validitas Tes 50

4.1.3. Reliabilitas Tes 51

4.1.4. Tingkat Kesukaran Tes 51

(8)

viii

4.1.6. Distruktor 52

4.2. Deskripsi Data Penelitian 52

4.2.1. Data Pre-test Siswa 52

4.2.2. Data Post-test Siswa 53

4.3. Uji Persyaratan Analisa Data 53

4.3.1. Uji Normalitas Data 54

4.3.2. Uji Homogenitas Data 54

4.4. Uji Hipotesis 55

4.4.1. Pengujian Hipotesis I 55

4.5. Peningkatan Hasil Belajar 58

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran 64

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1. Perbandingan Peran Siswa Kelas Tradisional dan Kelas

Kolaboratif 11

Tabel 2.2. Perbedaan Pembelajaran Kolaboratif dan Pembelajaran

Kooperatif 12

Tabel 2.3. Beda pokok antara Pembelajaran Kolaboratif dan Pembelajaran

Kooperatif menurut Ted Panitz 13

Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas isi 38

Tabel 3.2. Tabel Rancangan Penelitian 42

Tabel 3.3. Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 47

Tabel 3.4. Tabel Uji ANAVA Satu Jalur 49

Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Siswa 53

Tabel 4.2. Data Hasil Postest Siswa 53

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas 54

Tabel 4.4. Hasil Homogenitas Data 55

Tabel 4.5. Uji Anava Satu Jalur 56

Tabel 4.6. Uji Anava Satu Jalur menggunakan SPSS-16 56

Tabel 4.7. Uji Tukey 57

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Hal

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Silabus 70

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 72

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 81

Lampiran 4. Data Nilai Siswa 85

Lampiran 5. Rubrik Lembar Pengamatan Karakter Siswa 87

Lampiran 6. Instrumen Tes Belum Valid 89

Lampiran 7. Kisi-kisi Instrumen Tes Belum Valid 99

Lampiran 8. Validitas Hitung 120

Lampiran 9. Tabel Validitas 122

Lampiran 10. Reliabilitas Hitung 123

Lampiran 11. Tabel Reliabilitas 124

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran 125

Lampiran 13. Tabel tingkat kesukaran 126

Lampiran 14. Daya Pembeda 127

Lampiran 15. Tabel daya pembeda 128

Lampiran 16. Distruktor 129

Lampiran 17. Tabel Distruktor 130

Lampiran 18. Data Hasil Karakter 132

Lampiran 19. Data Hasil Penelitian 136

Lampiran 20. Uji Normalitas 139

Lampiran 21. Uji Homogenitas 144

Lampiran 22. Uji Hipotesis 147

Lampiran 23. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 152

Lampiran 24. Tabel F 153

Lampiran 25. Tabel Q Tukey 155

Lampiran 26. Tabel r- Product Moment 156

Lampiran 27. Media Pembelajaran 157

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai peranan yang menentukan di dalam mengarahkan proses

belajar, tetapi berperan pula di dalam merancang dan mengontrol proses belajar.

Apabila guru dapat melaksanakannya secara efesien dan efektif di dalam merekayasa

pengajaran di sekolah, maka dengan sendirinya akan berlangsung proses belajar yang

efesien sehingga pada akhirnya terwujudlah pola tingkah laku yang diharapkan.

Dalam pembelajaran, anak hendaknya menjadi subjek (pelaku) bukan yang dikenai

perlakuan (objek). Dengan menjadi subjek seluruh tubuh anak terlibat, juga emosi,

dan pemikiran serta daya khayalnya (Mudyahardjo, 2001).

Pelajaran kimia adalah mata pelajaran wajib Sekolah Menengah Atas (SMA)

Progam IPA. Dalam mempelajari ilmu kimia siswa menemui kesulitan yang dapat

bersumber pada : (1) kesulitan dalam memahami istilah, kesulitan ini timbul karena

kebanyakan siswa hanya hafal akan istilah dan tidak memahami dengan benar

maksud dari istilah yang sering digunakan dalam pengajaran kimia; (2) kesulitan

dengan angka, sering dijumpai siswa yang kurang memahami rumusan perhitungan

kimia, hal ini disebabkan karena siswa tidak mengetahui dasar-dasar matematika

dengan baik; dan (3) kesulitan dalam memahami konsep kimia. Kebanyakan

konsep-konsep dalam ilmu kimia merupakan konsep-konsep atau materi yang abstrak dan kompleks

sehingga untuk mengatasi hal tersebut, konsep perlu ditunjukkan dalam bentuk yang

lebih konkret, misalnya dengan percobaan atau media tertentu (Gusbandono, 2013).

Berdasarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku

sekarang, murid menjadi obyek sekaligus subyek pembelajaran sedangkan guru

berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru dituntut mempunyai pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang professional dalam mengajarkan siswanya dengan

pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik sehingga dicapai hasil pembelajaran

(13)

2

2

menerapkan metode-metode pembelajaran yang bervariasai dan di rangkum dalam

suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa.

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Swasta Istiqlal tahun ajaran2016/2017

yang terletak di Jl.Stasiun No.1A, Kecamatan Deli Tua. Ketika melakukan observasi,

guru kimia masih menyampaikan pembelajaran seperti pada umumnya yaitu metode

ceramah. Sebagian besar siswa tidak bersemangat ketika mengikuti pembelajaran

kimia dan siswa menganggap bahwa kimia adalah pembelajaran yang sulit dan

membosankan di dalam kurikulum KTSP untuk SMA, Hal tersebut dapat dilihat pada

tabel persentase hasil ujian semester (Lampiran 4) dimana hasil belajar siswa yang

mecapai KKM hanya 47,22%. Masih rendahnya nilai siswa ini disebabkan metode

pembelajaran yang diterapkan guru bersifat monoton dan kurang bervariasi.

dikatakan kurang bervariasi, karena guru mendominasi pembelajaran dengan metode

ceramah dan tidak melibatkan siswa secara aktif. Dengan dilakukannya penelitian ini,

diharapkan peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pembelajaran kolaboratif, diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok belajar yang dan setiap anggota kelompok tersebut harus

bekerja sama secara aktif untuk meraih tujuan yang telah ditentukan dalam sebuah

kegiatan dengan struktur tertentu sehingga terjadi proses pembelajaran yang penuh

makna (Barkley, Cross dan Major, 2012). Pada proses pembelajaran tersebut, siswa

belajar bersama dan berbagi beban secara setara serta perlahan mewujudkan hasil

pembelajaran yang diinginkan. Proses belajar dalam kelompok tersebut akan

membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang

materi pelajaran yang tidak dapat ditemui pada metode ceramah yang terfokus pada

guru.

Hasil penelitian dari Sabiru Dahiru Yusuf (2014) bahwa perbedaan yang

signifikan ditemukan ketika siswa kimia terkena pembelajaran kolaboratif

dibandingkan dengan kinerja siswa kimia diajarkan dengan metode ceramah

(14)

3

3

(Cabrera, 2002), menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif meningkatkan

kemampuan pengembangan diri sebanyak 10,3%, pemahaman mengenai sains dan

teknik sebanyak 9,7%, apresiasi terhadap seni sebanyak 6,6%, dan kemampuan

analisis sebanyak 13,2%.

Selanjutnya penelitian oleh Urip Widodo (2013 ) Bahwa Penerapan Metode

Pembelajaran Kolaboratif dalam proses pembelajaran Membaca Gambar Sketsa juga

terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulia Kristi Adi,dkk, (2014),

hasil yang didapatkan peneliti ialah bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) dilengkapi dengan penggunaan macromedia flash memberikan

prestasi belajar siswa yang lebih baik dari pada pembelajaran kooperatif tipe NHT

yang dilengkapi dengan penggunaan handout dalam pembelajaran kimia materi

koloid.

Penelitian yang dilakukan Sigit Priatmoko, dkk (2008) yaitu pendekatan

chemo-edutainment (CET) menggunakan media pembelajaran Macromedia Flash

berbeda dari hasil belajar yang disampaikan melalui pendekatan CET menggunakan

media pembelajaran Microsoft Powerpoint dimana hasil belajar siswa dengan

menggunakan Macromedia Flash (71,73) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar

siswa dengan menggunakan media pembelajaran Microsoft Powerpoint (67,73).

Kemudian Hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2014), Pengaruh

Model Problem Based Learning Terhadap Pembentukan Karakter dan Peningkatan

Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Peta Konsep dengan Topik Konsep Mol.

Hasil yang didapatkan peneliti ialah bahwa hasil belajar siswa pada topic konsep mol

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada

yang dibelajarkan dengan model konvensional.

Berdasarkan uraian diatas Peneliti mengambil penelitian dengan judul

“Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Terintegrasi Media Terhadap

(15)

4

4 1.2.Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi

ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi model Pembelajaran

Kolaboratif terintegrasi media pada hasil belajar dan karakter. Penelitian

direncanakan akan dilakukan di lingkungan SMA Swasta Istiqlal Deli Tua yang

melibatkan Guru Kimia dan siswa SMA Swasta Istiqlal Deli Tua pada semester ganjil

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Guru yang kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran

2. Siswa kurang tertarik untuk belajar kimia disebabkan guru di sekolah jarang

menggunakan media.

3. Hasil belajar siswa yang relatif rendah.

4. Kurangnya interaksi dan kerjasama antarsesama siswa dalam kegiatan belajar

sehingga siswa cenderung bersifat individualis.

5. Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih

meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimi

khususnya pada materi pokok Stuktur Atom yang akan diajarkan adalah

model pembelajaran kolaboratif dengan media peta konsep, media powerpoint

dan media macromedia flash.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada Stuktur Atom antara model

Kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Maccromedia

(16)

5

5

2. Bagaimana karakter siswa yang diajarkan dengan model kolaboratif

terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash ?

3. Berapa % peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Maccromedia

Flash ?

1.4. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya:

1. Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran kolaboratif.

2. Media yang digunakan adalah media peta konsep, media powerpoint dan

media Macromedia Flash.

3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil kognitif siswa berupa pre-test

dan post-test.

4. Karakter siswa yang diamati melalui lembar observasi sesuai dengan indikator

standar pengukuran.

5. Materi pokok yang diajarkan adalah Stuktur Atom.

6. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X Semester Ganjil di SMA Istiqlal

Deli tua

1.6. Tujuan Penelitian

Adapun mengenai tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian

pengembangan ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

model kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan

macromedia flash pada stuktur atom.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada struktur atom antara

model pembelajaran kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint,

(17)

6

6

3. Untuk mengetahui karakter siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan macromedia flash

pada stuktur atom.

1.7. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, media yang akan diimplementasikan dapat memberikan

tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat

media pembelajaran serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

2. Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkembangkan karakter siswa.

3. Bagi peserta didik, media dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih

semangat dan antusias.

4. Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia.

1.8. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan pada penelitian pengembangan ini

diantaranya:

1. Struktur atom merupakan suatu materi yang tercantum pada silabus mata

pelajaran kimia kurikulum KTSP kelas X dalam kimia yang membahas mengenai

serarah perkembaangan model atom Dalton, model atom Thomson, model atom

Rutherford, model atom Neilbohn dan materi penyusun atom elektron, proton,

neutron, konfigurasi elektron, isotop, isobar, isoton. Yang dibelajarkan pada

siswa SMA Istiqlal Deli tua.

2. Model pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran struktur atom yang di

laksanakan peserta didik secara bersama-sama, kemudian memecahkan masalah

(18)

7

7

3. Media pembelajaran adalah media peta konsep, power poin, macromedia flash

yang di gunakan kepada siswa SMA Istiqlal Deli tua untuk pembelajaran struktur

atom.

4. Hasil belajar adalah nilai pretest dan nilai posttest sebelum dan sesudah

dilakukan proses pembelajaran kepada siswa SMA Istiqlal Deli tua untuk

pembelajaran struktur atom.

5. Karakter adalah rasa ingin tahu, kerja sama, dan tanggung jawab yang muncul

(19)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran kolaboratif terintegrasi media peta Konsep, Powerpoint dan

Macromedia Flash dalam materi struktur atom. Hasil belajar yang lebih

baik berdasarkan hasil analisis uji Tukey adalah Macromedia flash >

PowerPoint > Peta konsep yakni model kolaboratif terintegrasi

Macromedia Flash dengan rata-rata = 79,66 Powerpoint = 77,50 Peta

Konsep = 73,33.

2. Pada model kolaboratif terintegrasi Peta Konsep karakter yang muncul

atau berkembang dari hasil pengamatan adalah rasa ingin tahu = 75%,

untuk Powerpoint karakter yang berkembang adalah tangung jawab = 76,2

% dan untuk Macromedia Flash karakter yang berkembang adalah kerja

sama = 83,5%.

3. Persen peningkatan hasil belajar untuk ketiga kelas dari hasil persen gain

yakni model kolaboratif terintegrasi Peta Konsep (Eksperimen 1) =

62,31% , Powerpoint (Eksperimen 2) = 57,84% dan Macromedia Flash

(Eksperimen 3) = 69,76% sehingga kelas eksperimen 3 yang memiliki

(20)

64

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru disarankan menerapkan pembelajaran

kolaboratif terintegrasi media sebagai salah satu alternatif pembelajaran

untuk meningkatkan hasil belajar dan menumbuh kembangkan rasa ingin

tahu, kerjasama dan tanggung jawab siswa khususnya dalam pelajaran

kimia.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

disarankan lebih memperhatikan kelemahan model pembelajaran ini, dan

dapat mengkolaborasikannya media dengan praktikum yang sesuai dengan

materi yang diajarkan sehingga siswa lebih dapat mengkaitkan secara teori

dalam media dengan nyata saat praktikum.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat

melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar.

4. Disarankan lebih memperhatikan waktu, jumlah sampel dan indikator yang

sesuai dalam pengintegrasian karakter pendidikan khususnya pada sikap

rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab sehingga hasil yang dicapai

(21)

65

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, S., (2014), Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme Dan Vct Sebagai

Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, Rajawali Pers, Jakarta.

Adi,Y.K., Susanti, E., Masykuri, M., (2014), Jurnal Pendidikan Kimia, Studi Komparasi

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dilengkapi

Macromedia Flash Dan Handout Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi

Koloid Kelas XI di SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013, 3(2) : 36-44.

Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, PT.

Prestasi Pustaka , Jakarta.

Anni, C.T., (2007), Psikologi Belajar, UNNES Press, Semarang.

Arifin, Z., (2011), Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Arsyad, A., (2013), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Barkley, E.E., Cross, K,P., Major, C.H,. (2012), Collaborative Learning Techniques:

Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif, Nusa Media, Bandung.

Cabrera, A., (2002), Journal of College Student Development, Collaborative Learning:

It’s Impact on College Students’ Development and Diversities, 43(1) : 20-34.

Dahria, M., Ismawandi, S., (2009), Jurnal Saintikom, Manfaat Powerpoint Dalam

Persentasi Makalah, 6(1) : 252-275.

Dimyati, Mudjiono., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Endah, C, K., Trapsili, P., Bambang, S., (2012), Jurnal Pembelajaran Fisika, Penerapan

Model Pembelajaran Kolaboratif Dengan Media Sederhana Pada Pembelajaran

Fisika Di Smp, 1(2) : 200-205.

Gusbandono, T., Sukardjo, J.S., dan Utomo, S,B., (2013). Jurnal Pendidikan Kimia,

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division

(Stad) Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash Dan Plastisin Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1

(22)

66

Gokhale, Anuradha, A., (1995), Journal of Technology Education Collaborative

Learning Enhances Critical Thinking, 7(1) : 22-30.

Hamdani., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.

Jubandi., (2010), Penerapan PBL Yg Di Integrasikan Dgn Media Berbasis Computer

Pada Pelajaran Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, Fmipa Unimed, Medan.

Melztzer, D.E., (2002), American Journal Physics, The Relation Between Math Dan

Concept Learning Gain In Physics, 70(12) : 259-1267.

Michael, P., 2004. Kimia SMA IA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Erlangga

Minium, E.W., B.M., Bear, G., (2010) Statical Reasoning In Physichology And

Aducation Third Edition, inc, Canada.

Mudyahardjo., (2001), Pengantar Pendidikan, Kharisma Putra Utama, Jakarta.

Okoye,N.S., Okechukwu, R.N., ( 2004), Journal Education ,Effect Of Concept Mapping

Problem Solving Teaching Strategies On Achievement In Biology Among

Negerian Secondary School Students, 131(2) : 288-294.

Priatmoko, S., Prasetya, A.T., Hartati, S.,(2008), Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,

Komparasi Hasil Belajar Siswa Dengan Media Macromediaflash Dan Microsoft

Powerpoint Yang Disampaikan Melalui Pendekatan Chemo-Edutaintment, 2(2) :

299-304.

Purwanto, N., (2014), Pengantar Pendidikan, Graha Ilmu, Yogakarta.

Purba, M., (2006), Kimia Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Roestiyah., (2012), Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta,Jakarta

Sabiru, D.Y., (2014), Journal of Education and Vocational Research, Effects of Collaborative Learning on Chemistry Students’ Academic Achievement and Anxiety Level in Balancing Chemical Equations in Secondary School in Katsina

Metropolis, Nigeria, 5 (2) : 43-48.

Sagala, Syaiful., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sani, R.A., (2011), Pendidikan Karakter Di Pesantren, Citapustaka Media Perintis,

Bandung.

Sastika, A.R., Susanti, V.E., Ashadi., (2013), Jurnal Pendidikan Kimia, Implementasi

Metode Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading Dan Composition)

(23)

67

Kelas Xi Ipa Semester Genap SMA N 3 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012, 2(3) :

42:48.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Medan.

Situmorang, M., Purba, J., Tambunan., (2000), Efektifitas Media Peta Konsep Dalam

Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMU, Pelangi Pendidikan, 7(1).

Sudarman., (2008), Jurnal Pendidikan Inovatif, Penerapan Metode Collaborative

Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Metodologi

Penelitian, 3(2) : 94-100.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosda

Karya, Bandung.

Sudarnoto, L.N., (2016), Statistika Pendidikan,

http://kuliahdaring.dikti.go.id/materiterbuka/open/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal

/Statistika%20Pendidikan/BAC/Statistika_Pendidikan_unit_4.pdf (diakses

14/02/2016).

Sudrajat, A, (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia

Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa

Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung.

Sunardi., (2011), Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2, Yrama

Widya, Bandung.

Susilana, R., Cepi, R., (2009), Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan

Dan Penilaian, CV Wacana Prima, Bandung.

Sudarmo, U., (2013), Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Srinivas, H., (2012), 44 Benefits of Collaborative Learning.

http://www.gdrc.org/kmgmt/c-learn/44.html (Diakses 20/2/2016).

Syaiful, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif :Konsep Landasan,

Dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Widodo, U., (2013) Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Sketsa

(24)

68

Warsono., Hariyanto., (2012), Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen, Remadja

Rosdakarya, Bandung.

Watoni, A.H., (2014), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Yrama Widya, Bandung.

(25)

69

Sumber Lain :

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika%20Susanti/dalton.html.

(diakses 02/05/2016).

http://www.universetoday.com/38326/plum-pudding-model/. (diakses 02/05/2016).

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia

smk/kelas_x/perkembangan-model-atom/. (diakses 02/05/2016).

Gambar

Gambar 3.1.  Skema Desain Penelitian Hasil Belajar dan Karakter
Tabel Validitas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Yang memberikan gambaran bahwa terapi latihan sebagai salah satu modalitas dari fisioterapi dapat digunakan sebagai alternatif untuk diterapkan pada pasien dengan kondisi post

[r]

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh santri baik yang terorganisir ataupun yang tidak, untuk dijadikan informasi bagi santri agar dapat

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN

Dalam Pasal 1 PP tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara

Suhu optimal proses SFS adalah 38°C, yang merupakan perpaduan suhu optimal hidrolisis (45 – 50°C) dan suhu optimal fermentasi (30°C). Proses SFS memiliki keunggulan

Dengan demikian, proses pembelajaran menulis puisi di sekolah yang menerapkan pendekatan SAVI diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dan prestasi belajar apresiasi