• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI T.P. 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU PRAKTIKUM TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI T.P. 2015/2016

Oleh :

Nurul Hidayah Pulungan NIM 4123121045

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Nurul Hidayah Pulungan dilahirkan di Medan tanggal 25 September 1994.

Ayah bernama H.Gong Martua Pulungan, S.E dan Ibu bernama Almh. Hj.Dra.

Zuchrainis Rangkuti. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada

Tahun 1998, penulis masuk Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal III

Tebing Tinggi dan lulus tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri

No.167644 Tebing Tinggi, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 4 Tebing Tinggi dan lulus pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi

dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas

Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya

yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga

skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan.

Skiripsi ini berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantu Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.A. 2015/2016”. Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

kepada: Bapak Mukti Hamjah Harahap, S.Si., M.Si sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Sahyar,M.S, M.M, Ibu

Dr. Sondang R Manurung, M.Pd, dan Ibu Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si, selaku

dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari

rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr.Rita Juliani, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik. . Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan

kepada Bapak Prof. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku

ketua Jurusan Fisika, bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd, selaku ketua prodi

pendidikan Fisika dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai

Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan

terimakasih juga disampaikan kepada bapak Paino, S.Pd., M.Si selaku kepala

sekolah dan ibu Dina Astuty, S.Pd selaku guru bidang studi fisika di SMA Negeri

(5)

v

penelitian, juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta

staf Tata Usaha yang telah memberikan kesempatan dan bantuan selama

melakukan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda H.Gong

Martua Pulungan, SE, Ibunda Almh. Hj.Dra. Zuchrainis Rangkuti dan Ibu

Faridawaty Marpaung, M.Si yang tak henti mengukir doa, dan terus memotivasi

penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima

kasih yang tak henti juga penulis ucapkan kepada kakak dan adik (Annisa

Fadhillah Pulungan, S.Kom dan Syarif Hidayatullah Pulungan) serta keluarga

besar Rangkuti yang senantiasa mendampingi dan memberi motivasi kepada

penulis. Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua sebagai tanda

terimakasih yang terdalam.

Selain itu penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat terbaik dan

teman-teman seperjuangan, Euodia Silaen, Jenni Puspita, Ningsih E.R Sidauruk beserta

seluruh keluarga besar Fisika Dik A 2012 yang telah memberikan arti

persahabatan, kekeluargaan, kesetiaan, dan ide-ide selama perkuliahan.

Terimakasih juga kepada teman-teman PPL-T di SMA Negeri 1 Sei Rampah yang

telah memberikan arti kekeluargaan dan kegembiraan selama PPL. Perkuliahan

dan masa remaja hampa jika tanpa kalian, sukses buat kita semua untuk

kedepannya dan suatu waktu kita dapat berbagi cerita penuh dengan

kebahagianan. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam

penyelesaian skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik

dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya

skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016

Penulis,

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya

yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga

skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan.

Skiripsi ini berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantu Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.A. 2015/2016”. Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

kepada: Bapak Mukti Hamjah Harahap, S.Si., M.Si sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Sahyar,M.S, M.M, Ibu

Dr. Sondang R Manurung, M.Pd, dan Ibu Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si, selaku

dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari

rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr.Rita Juliani, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik. . Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan

kepada Bapak Prof. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku

ketua Jurusan Fisika, bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd, selaku ketua prodi

pendidikan Fisika dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai

Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan

terimakasih juga disampaikan kepada bapak Paino, S.Pd., M.Si selaku kepala

sekolah dan ibu Dina Astuty, S.Pd selaku guru bidang studi fisika di SMA Negeri

(7)

v

penelitian, juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta

staf Tata Usaha yang telah memberikan kesempatan dan bantuan selama

melakukan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda H.Gong

Martua Pulungan, SE, Ibunda Almh. Hj.Dra. Zuchrainis Rangkuti dan Ibu

Faridawaty Marpaung, M.Si yang tak henti mengukir doa, dan terus memotivasi

penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima

kasih yang tak henti juga penulis ucapkan kepada kakak dan adik (Annisa

Fadhillah Pulungan, S.Kom dan Syarif Hidayatullah Pulungan) serta keluarga

besar Rangkuti yang senantiasa mendampingi dan memberi motivasi kepada

penulis. Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua sebagai tanda

terimakasih yang terdalam.

Selain itu penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat terbaik dan

teman-teman seperjuangan, Euodia Silaen, Jenni Puspita, Ningsih E.R Sidauruk beserta

seluruh keluarga besar Fisika Dik A 2012 yang telah memberikan arti

persahabatan, kekeluargaan, kesetiaan, dan ide-ide selama perkuliahan.

Terimakasih juga kepada teman-teman PPL-T di SMA Negeri 1 Sei Rampah yang

telah memberikan arti kekeluargaan dan kegembiraan selama PPL. Perkuliahan

dan masa remaja hampa jika tanpa kalian, sukses buat kita semua untuk

kedepannya dan suatu waktu kita dapat berbagi cerita penuh dengan

kebahagianan. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam

penyelesaian skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik

dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya

skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016

Penulis,

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Definisi Operasional 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Kerangka Teori 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar 9

2.1.3. Hasil Belajar 11

2.1.4. Model Pembelajaran 14

2.1.4.1.Pengertian Model Pembelajaran 14 2.1.4.2.Model Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.4.3.Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 17 2.1.4.4.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 17 2.1.4.5.Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 18 2.1.4.6.Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 19 2.1.4.7.Teori Belajar Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 21

2.1.4.8.Sistem Sosial 22

2.2 Pembelajaran Konvensional 24

2.3 Uraian Materi 25

2.4 Penelitian yang Relevan 37

2.5 Kerangka Konseptual 39

2.6 Hipotesis Penelitian 40

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 41

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 41

3.2.1 . Populasi Penelitian 41

(9)

vii

3.3. Variabel Penelitian 41

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 42

3.4.1. Jenis Penelitian 42

3.4.2. Desain Penelitian 42

3.5. Prosedur Penelitian 43

3.6. Teknik Pengumpulan Data 46

3.7. Instrumen penelitian 46

3.7.1. Lembar Wawancara Guru 46

3.7.2. Angket Siswa 46

3.7.3. Penilaian Sikap 46

3.7.4. Penilaian Keterampilan 48

3.7.5. Tes Hasil Belajar 48

3.7.5.1. Validitas Tes 49

3.7.5.1.1. Validitas Isi 49

3.7.5.1.2. Validitas Ramalan 50

3.7.5.2. Reliabilitas 51

3.7.5.3. Taraf Kesukaran 52

3.7.5.4. Daya Pembeda 53

3.8. Teknik Analisis Data 55

3.8.1. Wawancara Guru 55

3.8.2. Angket Siswa 55

3.8.3. Penilaian Sikap 55

3.8.4. Penilaian Keterampilan 55

3.8.5. Tes Hasil Belajar 55

3.8.5.1. Menghitung Mean dari Pretes dan Postes 56

3.8.5.2. Peningkatan Kognitif Siswa 56

3.8.5.3. Uji Normalitas 57

3.8.5.4. Uji Homogenitas 58

3.8.5.5. Uji Hipotesis 58

3.8.5.5.1. Uji t Dua Pihak 58

3.8.5.5.2. Uji t Satu Pihak 59

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 61

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 61

4.1.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 61 4.1.1.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 63 4.1.1.3. Pengujian Prasyarat Analisis Data 65

4.1.1.3.1. Uji Normalitas 66

4.1.1.3.1.1. Uji Normalitas Data Pretes 66 4.1.1.3.1.2. Uji Normalitas Data Postes 66

4.1.1.3.2. Uji Homogenitas 66

4.1.1.3.2.1. Uji Homogenitas Data Pretes 67 4.1.1.3.2.2. Uji Homogenitas Data Postes 67

4.1.1.3.3. Pengujian Hipotesis 67

(10)

viii

4.1.1.3.3.2. Uji Hipotesis Data Postes (Uji t Satu Pihak) 68

4.1.1.4. Peningkatan Kognitif Siswa 69

4.1.1.5. Penilaian Sikap 71

4.1.1.6. Penilaian Keterampilan 72

4.2. Pembahasan 73

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 78

5.2. Saran 78

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 18

Gambar 2.2. Termometer Raksa 26

Gambar 2.3. Perbandingan Skala Termometer 27 Gambar 2.4. Koefisien Muai Luas Zat Padat 29 Gambar 2.5. Koefisien Muai Volume Zat Padat 30

Gambar 2.6. Grafik Anomali Air 31

Gambar 2.7. Diagram Perubahan Wujud Zat 33

Gambar 2.8. Peristiwa Konduksi 35

Gambar 2.9. Peristiwa Konveksi 36

Gambar 2.10. Peristiwa Radiasi 37

Gambar 3.1. Skema Penelitian 45

(12)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 17 Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 19

Tabel 2.3. Konversi Skala Termometer 27

Tabel 2.4. Koefisien Muai Panjang 29

Tabel 2.5. Penelitian yang Relevan 38

Tabel 3.1. Two Group Pretes – Posttes Design 42 Tabel 3.2. Indikator Penilaian Sikap Siswa 47 Tabel 3.3. Kategori dan Persentase Nilai 47 Tabel 3.4. Indikator Penilaian Psikomotorik Siswa 48 Tabel 3.5. Kategori dan Persentase Nilai 48 Tabel 3.6. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 49

Tabel 3.7. Kategori Validitas Tes 51

Tabel 3.8. Nilai dan Kategori Reliabilitas 51 Tabel 3.9. Nilai dan Kategori Taraf Kesukaran 52 Tabel 3.10. Kategori Taraf Kesukaran Tes 53 Tabel 3.11. Nilai dan Kategori Daya Pembeda 53

Tabel 3.12. Kategori Daya Pembeda Tes 53

Tabel 3.13. Uji Coba Instrumen 54

Tabel 3.14. Kriteria Tingkat Gain 57

(13)
(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 82

Lampiran 2. Lembar Kerja Sisiwa 120

Lampiran 3. Instrumen Hasil Belajar 128

Lampiran 4. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 132

Lampiran 5. Lembar Observasi Guru 139

Lampiran 6. Lembar Observasi Siswa 142

Lampiran 7. Lembar Observasi Gaya Belajar 145

Lampiran 8. Lembar Penilaian Sikap 147

Lampiran 9. Lembar Penilaian Keterampilan 149 Lampiran 10. Validasi Isi Perangkat Instrumen Oleh Validator 151 Lampiran 11. Tabel Persiapan Menghitung Validitas Tes 153

Lampiran 12. Perhitungan Validitas Tes 155

Lampiran 13. Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Tes 156 Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Tes 158 Lampiran 15. Tabel Persiapan Menghitung Taraf Kesukaran 160 Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 162 Lampiran 17. Tabel Persiapan Menghitung Daya Pembeda Tes 163 Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Tes 165 Lampiran 19. Tabel Validitas Ramalan, Reliabitas, Tingkat Kesukaran

dan Daya Beda Soal 166

Lampiran 20. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 167 Lampiran 21. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 169 Lampiran 22. Distribusi Hasil Postest Kelas Eksperimen 171 Lampiran 23. Distribusi Hasil Postest Kelas Kontrol 173 Lampiran 24. Perhitungan Statistik Dasar 175

Lampiran 25. Uji Normalitas Data 180

Lampiran 26. Uji Homogenitas 186

Lampiran 27. Pengujian Hipotesis 190

Lampiran 28. Lembar Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen 194 Lampiran 29. Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen 203

Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian 212

Lampiran 31. Tabel Harga Kritis dan r Product Moment 219 Lampiran 32. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 220 Lampiran 33. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 221 Lampiran 34. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 222 Lampiran 35. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 224 Lampiran 36. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi 225 Lampiran 37. Validasi isi Perangkat Instrumen Oleh Validator I 226 Lampiran 38. Validasi isi Perangkat Instrumen Oleh Validator II 228

Lampiran 39. Surat Izin Penelitian 230

(15)
(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan

masa depan (Trianto, 2009 : 1).

Pada hakekatnya pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang

mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Dalam serangkaian proses

belajar mengajar disekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

paling penting. Keberhasilan pembelajaran disekolah tergantung dari situasi

kegiatan belajar mengajar dan siswa itu sendiri dalam mengikuti proses

pembelajaran dikarenakan pembelajaran yang belum menggunakan variasi dan

inovasi baik mengenai strategi, media maupun model. Pembelajaran hanya

didominasi oleh guru, sedangkan siswa hanya mendengarkan saja dan masih

banyak siswa yang berbicara sendiri pada saat guru menjelaskan tentang materi

yang diajarkan. Hal itu dikarenakan pembelajaran yang dilaksanakan kurang

menarik bagi siswa.

Proses pembelajaran selama ini masih didominasi oleh guru sehingga

(17)

2

melalui penemuan dan proses berpikir. Cara mengajar guru yang hanya satu arah

(teacher centered) menyebabkan penumpukan informasi atau konsep saja yang

kurang bermanfaat bagi siswa (Widodo, dkk, 2011 : 42).

Didalam dunia pendidikan, fisika merupakan bagian dari ilmu

pengetahuan alam yang menjadi tulang punggung ilmu pengetahuan dan teknologi

serta memegang peranan penting dalam pembentukan pola pikir dalah kehidupan

sehari-hari. Fisika termasuk pelajaran sains yang membahas gejala dan perilaku

alam yang dapat diamati oleh manusia. Mengingat peranan fisika maka

pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan fisika

diantaranya program sertifikasi guru dan penyempurnaan kurikulum.

Meskipun berbagai usaha telah dilakukan dalam peningkatan mutu

pendidikan khususnya fisika, tetapi kenyataannya masih banyak siswa yang hanya

terpaku menjadi penonton dan tidak ikut serta dalam proses pembelajaran karena

guru belum maksimal memberikan kesempatan untuk membimbing siswa belajar

aktif. Akibatnya, siswa tidak memiliki motivasi untuk mengikuti proses

pembelajaran dikelas yang berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak

mencapai kompetensi (Rahmad, dkk, 2013 : 71).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa

kelas X di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi, Fisika masih dianggap sebagai mata

pelajaran yang kurang menarik dan kurang menyenangkan. Dari hasil angket yang

disebar di kelas X yang berjumlah 42 siswa, sebanyak 23,81% siswa menganggap

fisika itu menarik dan menyenangkan, 61,91% siswa menganggap fisika

terkadang menarik dan menyenangkan dan 14,28% siswa menganggap fisika tidak

menarik dan tidak menyenangkan. Hal ini menyebabkan hanya sebagian siswa

yang mendapatkan nilai bagus pada saat ujian. Sebanyak 16,67% siswa

memperoleh nilai fisika yang tidak memuaskan, 61,90% siswa memperoleh nilai

fisika yang cukup memuaskan dan hanya 21,43% siswa memperoleh nilai fisika

yang memuaskan.

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah

metode yang digunakan guru kurang sesuai dengan karakter belajar siswa. Dari

(18)

3

fisika dengan melakukan praktikum dan demonstrasi, 11,9% siswa menginginkan

pembelajaran fisika dengan banyak mengerjakan tugas, dan 45,25% siswa

menginginkan pembelajaran fisika yang membahas masalah-masalah fisika dalam

kehidupan sehari-hari.

Faktor lain yang menyebabkan hanya sebagian siswa yang mendapatkan

nilai bagus pada saat ujian yaitu kurangnya minat siswa dikelas terhadap pelajaran

fisika. Siswa menganggap fisika sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami dan

membosankan. Dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa sebanyak 88,09%

siswa menganggap fisika sulit dipahami dan membosankan dan hanya 11,91%

siswa yang menganggap fisika itu tidak sulit dan tidak membosankan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru fisika SMA

Negeri 2 Tebing Tinggi bahwa minat siswa terhadap pelajaran fisika masih

kurang karena ada beberapa siswa yang malas membaca. Siswa kurang

menyadari pentingnya belajar fisika sehingga hanya sebahagian siswa yang aktif

dalam pembelajaran dikelas. Siswa jarang mengajukan pertanyaan maupun

menjawab pertanyaan yang diberikan guru, bahkan ada siswa yang tidak pernah

mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal

ini sesuai dengan hasil angket yang diberikan peneliti kepada siswa dimana

diperoleh sebanyak 59,52% siswa jarang mengajukan pertanyaan didepan kelas

dan 40,48% siswa tidak pernah mengajukan pertanyaan didepan kelas.

Masalah rendahnya minat siswa dalam pembelajaran fisika, salah satu

alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran

yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Dari hasil lembar observasi gaya belajar

yang telah di berikan peneliti kepada siswa menunjukkan 77,4% siswa cenderung

terhadap gaya belajar dengan group diskusi, 12 % siswa terhadap gaya belajar

yang berpusat terhadap guru, 8,3% siswa cenderung terhadap gaya belajar dengan

penemuan, dan 2,3% siswa terhadap proyek mandiri. Dari hasil observasi gaya

belajar siswa, didapatkan bahwa model pembelajaran yang tepat digunakan adalah

model pembelajaran diskusi kelompok. Tetapi dari hasil wawancara dengan guru

fisika, guru jarang menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok karena

(19)

4

melaksanakan tugas. Hali ini perlu mendapat perhatian dari guru dengan

melakukan pembenahan dalam proses belajar mengajar.

Seorang guru harus mampu memilih model, metode dan media yang tepat

untuk digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Dengan model, metode

dan media yang tepat dalam pembelajaran fisika akan membantu meningkatkan

minat siswa terhadap pelajaran fisika. Selain itu dapat membuat pelajaran fisika

menjadi lebih menyenangkan dan mampu memotivasi siswa untuk lebih aktif

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Salah satu alternatif model pembelajaran kreatif yang sesuai dengan gaya

belajar siswa yang cenderung terhadap gaya belajar dengan grup diskusi yang

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan

kegiatan belajar dimana siswa dibentuk dalam kelompok kecil dan setiap siswa

bisa berpartisipasi dalam tugas-tugas kolektif sehingga menutut siswa untuk

berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Banyak tipe model

pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guru, dengan

mempertimbangkan masalah yang ditemukan dan melihat sintaks yang

memungkinkan terjadinya berbagai aktivitas belajar maka tindakan yang sesuai

adalah penggunaan Numbered Heads Together (NHT).

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini sudah pernah diteliti oleh

Stefany dan Suliyanah (2015 : 108) pada materi pokok kalor yang mendapat

kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh positif

terhadap hasil belajar fisika siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung pada kelas

eksperimen sebesar 5,33 sedangkan pada daftar distribusi t didapat t(1-0,05) = 1,67

dimana thitung > ttabel. Aktivitas siswa dikelas eksperimen selama pembelajaran

berlangsung mulai termasuk dalam kategori baik.

Sahyar dan Aprida (2014 : 169) pada materi pokok besaran dan satuan

yang mendapat kesimpulan bahwa penilaian Afektif siswa dikelas eksperimen

diperoleh rata-rata sebesar 80,6 (pertemuan I) dan 86,2 (pertemuan II) dengan

kategori baik. Penilaian psikomotorik siswa diperoleh rata-rata nilai sebesar 76,9

(20)

5

kategori baik. Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT dengan nilai thitung > ttabel yaitu 2,690 > 2,00.

Siregar (2013 : 76) pada materi usaha dan energi, diperoleh nilai rata-rata

hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol

yang berbeda secara signifikan. Nilai rata-rata kelas eksperimen untuk aspek

kognitif adalah 83,75 dan pada kelas kontrol 69,14. Pada aspek afektif nilai

rata-rata kelas eksperimen adalah 75,56 dengan kriteria baik dan pada kelas kontrol

adalah 60,51 dengan kriteria cukup. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil

belajar fisika siswa.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT, dengan judul penelitian : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together (NHT) Berbantu Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu Dan kalor di Kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.P. 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya hasil belajar fisika siswa

2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi

4. Siswa bertindak pasif dalam pembelajaran fisika

5. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka

peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai

(21)

6

a. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(Numbered Head Together) berbantu praktikum di kelas eksperimen dan

model pembelajaran konvensional di kelas kontrol.

b. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi semester II yaitu

Suhu dan Kalor.

c. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester II di SMA Negeri 2

Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2015/2016.

d. Hasil belajar yang diteliti pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimanakah hasil belajar faktual siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu praktikum pada materi Suhu dan

Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.P 2015/2016?

b. Bagaimanakah hasil belajar faktual siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri

2 Tebing Tinggi T.P 2015/2016?

c. Apakah hasil belajar faktual siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT berbantu praktikum lebih baik daripada siswa yang diajar

dengan pembelajaran konvensional?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui hasil belajar faktual siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu praktikum pada materi suhu dan

kalor di kelas X semester II SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.P 2015/2016.

b. Untuk mengetahui hasil belajar faktual siswa dengan menggunakan

pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II

(22)

7

c. Untuk mengetahui apakah hasil belajar faktual siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu praktikum lebih baik

daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah:

a. Sebagai bahan informasi hasil belajar dan aktivitas siswa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu praktikum

pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 2 Tebing

Tinggi T.P.2015/2016.

b. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran pada

materi suhu dan kalor di SMA untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.7. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas

atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film,

kurikulum,dan lain-lain.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan model

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.

3. Hasil belajar adalah suatu hal yang diperoleh sesudah kegiatan

pembelajaran berlangsung.

4. Praktikum adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa diberi

kesempatan untuk mengalami sendiri, mengikuti suatu proses,

mengamati suatu objek, menganalisi, membuktikan dan menarik

(23)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil belajar faktual siswa pada kelas eksperimen yang

diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) berbantu praktikum pada materi pokok Suhu dan

Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.P 2015/2016

adalah 78.

2. Nilai rata-rata hasil belajar faktual siswa pada kelas kontrol yang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok

Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.P

2015/2016 adalah 72,16.

3. Berdasarkan hasil analisis perhitungan uji t, terdapat pengaruh model

pembelajaran Kooperatif tipe NHT berbantu praktikum terhadap hasil

belajar faktual siswa. Hasil belajar faktual siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu praktikum lebih baik daripada

hasil belajar faktual siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional

pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 2

Tebing Tinggi T.P 2015/2016.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi guru bidang studi fisika di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi agar

berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai salah satu

(24)

79

2. Kepada peneliti selanjutnya, selama proses pembelajaran berlangsung

sebaiknya lebih memperhatikan efisiensi waktu di setiap fase yang

tertuang pada tahap model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model yang sama

disarankan melakukan penelitian pada lokasi dan materi pokok yang

berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam

(25)

80

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., dan Krathwohl, D. R., (2001), A Taxonomy for Learning, Teaching and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives, New York, Addison Wesley Lonman Inc.

Arends,R,I., (2013), Learning to teach, Penerbit Salemba Humanika, Yogyakarta

Arikunto, S., ( 2012), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan

Hutagaol,H., dan Simatupang, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013, Jurnal Inpafi, Vol.2, No.2, Hal.63-71.

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Joyce,B., Weil,M., dan Calhoun,E., (2011), Model –Model Pembelajaran, Edisi Kedelapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Joy,S., dan Kolb, D.A.,(2009), Are There Cultural Differences In Learning Style?, International Journal Of Intercultural Relations, 33(1), 1- 46.

Kangenan, M., (2007), Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Lie, A., (2004), Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta

(26)

81

Prayitno, M. B., (2010), Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan Bangsa, Penerbit Pascasarjana Universitas Negeri Medan , Medan

Purwoko, F., (2010), Fisika 1 SMA Kelas X, Yudhistira, Jakarta

Rohani,A., dan Ahmadi,A., (1995), Pengelolaan Pengajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta

Sahyar, dan Aprida, N.,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas VIII SMP Negeri 1 Bakongan, Jurnal Inpafi, Vol.2, No.2, Hal.161-170.

Sanjaya,W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta

Sianturi, R., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantu Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 6 Medan T.A 2013/2014, Skripsi, Jurusan fisika FMIPA, UNIMED, Medan

Siregar, R. W., Djamas, D., dan Nurhayati, (2013), Pengaruh Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA N 7 Padang, Pillar of Physics Education, Vol.01, No. 01, Hal. 71-76.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Widodo, S., Sukiswo, S. E., dan Putra N. M., (2011), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Pada Pokok Bahasan Besaran dan Pengukuran, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, No.7, Hal. 42-46.

Zaelani,A., Cunayah,C., dan Irawan,I. E.,(2013), 1700 Bank Soal Pemantapan Fisika untuk SMA/MA, Penerbit Yrama Widya, Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

Berdasarkan inkonsistensi hasil penelitian yang ada dan disebabkan adanya ketidakcocokan antara teori dan praktik mengenai kandungan informasi pemecahan saham, penelitian ini

Mengekplorasi peran lebah madu sebagai penyerbuk diurnal yang dapat membantu penyerbukan alamai tanaman buah naga pada saat bunga tidak memekar secara sempurna pagi

Fase- fase yang terbentuk pada lapisan IMC tersebut berpengaruh terhadap waktu yang optimal dalam perendaman baja pada aluminium cair yaitu 10 sampai 20 menit.. Kata kunci

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu

If there are multiple resources that are being provided because of a single RFI, then a has-a association could help to identify which RFIs are addressed by which

The study used purposive random sampling method by taking and observation of mangrove vegetation and density of molluscs and measurement of water quality parameters.. Data