• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 101775 SAMPALI T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 101775 SAMPALI T.A 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA PELAJARAN

IPA KELAS V SDN 101775 SAMPALI T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

RIZKA NURMIZA NIM. 1123111080

FIP

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

1.Nama : Rizka Nurmiza

2.Tempat/tanggal lahir : Medan, 03 juni 1994

3.Agama : Islam

4.Status : Belum Menikah

5.Jumlah Saudara : 3 Orang

6.Alamat : Jalan Garu I Gg Markisa No.176E Medan

II. Nama Orang Tua

1. Ayah : Hanafi Sabar

2. Ibu : Salbiah

7.Alamat : Jalan Garu I Gg Markisa No.176E Medan

8.Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

9.Pekerjaan Ibu : IRT

III. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000-2006 : SD Negeri 064955 Medan

2. Tahun 2006-2009 : SMP Negeri 3 Medan

3. Tahun 2009-2012 : SMA Negeri 13 Medan

(6)

i

ABSTRAK

RIZKA NURMIZA, NIM. 1123111080, “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Treffinger Pada Pelajaran IPA Kelas V SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016”.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kreativitas belajar siswa pada pelajaran ilmu pengertahuan alam (IPA). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran trefingger.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dengan subjek penelitian siswa kelas V-A SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016 yang berjumlah 26 orang siswa, yang terdiri dari 10 laki-laki dan 16 perempuan. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, yaitu observasi kreativitas siswa dan observasi penerapan model treffinger.

Hasil penelitian menunjukkan dari 26 orang siswa yang memiliki kreativitas belajar cukup terdapat 12 orang siswa (46,1%) kriteria kreatif, 10 orang siswa (36,4%) kriteria cukup kreatif, 1 orang siswa (3,84%) kriteria kurang kreatif dan 3 orang siswa (11,5%) kriteria tidak kreatif. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus I pertemuan I kreativitas belajar siswa tergolong cukup kreatif dengan nilai rata-rata 46,1%. Sedangkan pada siklus I pertemuan II 17 orang siswa (65,3%) kriteria kreatif, 6 orang siswa (23,07%) kriteria cukup kreatif dan 3 orang siswa (11,5%) kriteria kurang kreatif. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus I pertemuan II kreativitas belajar siswa tergolong kreatif dengan nilai rata-rata 65,3% tetapi kriteria ini belum sesuai dengan harapan. Pada hasil observasi penerapan model pembelajaran Treffinger yang dilakukan peneliti selama proses belajar mengajar adalah 72,9% dengan kriteria baik. Pada siklus II pertemuan I sudah mengalami peningkatan yaitu sudah 7 orang siswa (26,9%) kriteria sangat kreatif, 13 orang siswa (50%) kriteria kreatif, dan 6 orang siswa (23,07%) kriteria cukup kreatif. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus II pertemuan I kreativitas belajar siswa masih tergolong kreatif yaitu dengan nilai rata-rata sekitar 76,9%. Sedangkan pada siklus II pertemuan II peningkatan sudah sangat tampak 15 orang siswa memperoleh kriteria sangat kreatif, 7 orang siswa memperoleh kriteria kreatif, dan 4 orang siswa memperoleh kriteria cukup kreatif. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus II pertemuan II kreativitas belajar siswa tergolong sangat kreatif yaitu dengan nilai rata-rata sekitar 84,6%. Pada hasil observasi penerapan model pembelajaran Treffinger yang dilakukan peneliti selama proses belajar mengajar adalah 85,4% dengan kriteria sangat baik.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat

kesehatan dan kemampuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan tepat pada waktunya dengan judul “Meningkatkan Kreativitas

Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Treffinger Pada Pelajaran IPA Kelas

V SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016” yang disusun untuk melengkapi syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S-I di jurusan

PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari adanya keterbatasan

pengetahuan dan wawasan dalam menyusun kalimat, tata bahasa dan ejaan yang

dipakai, penulis juga menyadari baik isi maupun penyajian masih jauh dari

kesempurnaan. Namun karena bantuan dan arahan Bapak Dosen pembimbing dan

dari semua pihak serta usaha penulis sendiri akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis

menyampaikan ucapan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini, teristimewa kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan

studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku wakil Dekan I Bidang Akademik,

(8)

iii

Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Wakil Dekan

III Bidang Kemahasiswaan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD Fakultas

Ilmu Pendidikan dan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

penuh kesabaran dan perhatian memberi bimbingan, pengarahan, petunjuk

demi terselesainya skripsi ini.

5. Ibu Nurhairani, S.Pd, M.Pd, Bapak Drs. Rahim Sitompul, M.Si, Bapak

Drs. Robenhart Tamba, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi

ini.

6. Ibu Yusniati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 101775 Sampali yang

telah memberi izin pelaksanaan, bantuan dan kerjasama selama penulis

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

7. Bapak Misno selaku wali kelas V-A yang telah memberikan bantuan dan

kerjasama selama penulis mengadakan penelitian.

8. Kedua orang tua yang tercinta Ayahanda Hanafi Sabar dan Ibunda Salbiah

yang telah memberikan doa, nasihat, dukungan, semangat dan curahan

kasih sayang yang melimpah dari mulai penulis lahir hingga sampai detik

ini.

9. Terima kasih buat keluarga yang selalu memberikan semangat, dukungan,

doa, perhatian, motivasi, serta kasih sayang bagi penulis abang Rozi

Hardiansyah S.T, abang Muhammad Ikhsan S.T dan adik tersayang

(9)

iv

10.Seseorang yang istimewa Sersan Muhammad Husein terima kasih telah

memberikan begitu banyak perhatian, dukungan, motivasi, kasih sayang,

serta yang selalu menyemangati penulis ketika sudah jenuh dalam

mengerjakan skripsi ini.

11.Sahabat sepanjang masa yang telah memotivasi penulis untuk maju

Bripda Nindy Handayani, Esty Vidiah Addha, Leily Handayani, Uswatun

Hasanah Amd, Atika Aprilla, Henri Fauzi Harahap, Brian Reza Kawalta

dan Novrijal Sirmi.

12.Sahabat seperjuangan Dewi Ayu Chairani, Silvia Nirwana Manik,

Wulandari, Siti Fatimah, Nanda Ayu Setiawati, Dilla Nurmalita Sari dan

Siti Hafsah, terima kasih telah memberi warna selama perkuliahan

bersama penulis, suka dan dukanya kita jalani bersama-sama.

13.Teman satu bimbingan skripsi Tria, Ayu, Nanda, Siti Marlina yang selalu

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Keluarga besar C Reguler 2012 yang sama-sama berjuang untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

15.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat kepada kita semua.

Medan, 2016

Penulis

Rizka Nurmiza

(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGATAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Masalah ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Hakikat Belajar ... 8

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 8

2.1.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar ... 9

2.1.2 Hakikat Kreativitas ... 10

2.1.2.1 Pengertian Kreativitas ... 10

(11)

vi

2.1.2.3 Faktor Pendukung Dan Penghambat Kreativitas ... 15

(12)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I ... 46

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II ... 50

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I ... 55

4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II ... 59

4.2 Pembahasan Penelitian ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 68

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan I ... 72

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan II ... 81

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan I ... 90

4. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan II ... 99

5. Lembar Observasi Penerapan Model Treffinger Oleh Guru Siklus I ... 108

6. Lembar Observasi Penerapan Model Treffinger Oleh Guru Siklus II. 117

7. Lembar Observasi Kreativitas Siswa ... 126

8. Daftar Nama-Nama Siswa Kelas V-A SDN 101775 Sampali ... 131

9. Data Hasil Obsevasi Pada Siklus I Pertemuan I ... 132

10.Data Hasil Obsevasi Pada Siklus I Pertemuan II ... 135

11.Data Hasil Obsevasi Pada Siklus II Pertemuan I ... 138

12.Data Hasil Obsevasi Pada Siklus II Pertemuan II ... 141

(14)

ix

DAFTAR TABEL

2.1 Sintaks Model Pembelajaran Treffinger... 20

3.1 Indikator Kreativitas Belajar Siswa ... 41

3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Dalam % ... 43

3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Penerapan Model Treffinger ... 44

3.4 Jadwal Penelitian ... 45

4.1 Persentase Indikator Lembar Observasi Siklus I Pertemuan I ... 48

4.2 Persentase Indikator Lembar Observasi Siklus I Pertemuan II ... 51

4.3 Hasil Observasi Penerapan Model Treffinger Oleh Guru Siklus I ... 53

4.4 Persentase Indikator Lembar Observasi Siklus II Pertemuan I ... 57

4.5 Persentase Indikator Lembar Observasi Siklus II Pertemuan II ... 61

4.6 Hasil Observasi Penerapan Model Treffinger Oleh Guru Siklus I ... 63

(15)

x

DAFTAR GRAFIK

4.1 Persentase hasil observasi siklus I pertemuan I ... 49

4.2 Persentase hasil observasi siklus I pertemuan II ... 53

4.3 Persentase hasil observasi siklus II pertemuan I ... 59

4.4 Persentase hasil observasi siklus II pertemuan II ... 62

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

penting dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal tersebut

disebabkan pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu upaya dalam

meningkatkan sumber daya manusia, yang menjadi salah satu syarat utama

mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembangunan bidang pendidikan

mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

yaitu manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berbudi pekerti yang luhur, mandiri, maju, cerdas, kreatif, terampil,

bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani rohani.

UU RI No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan

suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem

pendidikan nasional.

Salah satu aspek pendidikan yang turut menentukan kualitas pendidikan

(17)

2

pelajaran yang memberikan kontribusi positif tercapainya masyarakat yang cerdas

dan bermartabat melalui sikap kritis dan berpikir logis. IPA berhubungan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Berdasarkan pada

pendekatan keterampilan proses pembelajaran IPA mencakup proses perolehan

pengetahuan melalui pengamatan, penggalian, penelitian, penyampaian informasi

dan produk (pengetahuan ilmiah) yang diperoleh dari berpikir dan bekerja secara

ilmiah.

Salah satu yang mepengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar IPA

adalah adanya kreativitas belajar dalam melaksanakan pembelajaran. Kreativitas

belajar siswa di kelas pada dasarnya di pengaruhi oleh peran serta guru bagaimana

merancang langkah-langkah dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang akan

dilaksanakan seperti kematangan perencanaan dan strategi yang akan di

laksanakan. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan bagaimana mengelola

kelas, penyampaian materi, dan interaksi yang terjadi saat pembelajaran. Interaksi

tidak sebatas hanya guru yang menjelaskan namun harus di dukung oleh

kemampuan guru untuk menciptakan sumber belajar dari lingkungan sekitar

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak terdapat rendahnya

kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA disebabkan karena pada proses

pembelajaran guru kurang melatih siswa dalam mengembangkan kreativitas siswa

untuk menciptakan hal-hal baru. Sehingga siswa kurang tertantang untuk berpikir

(18)

3

pembelajaran terkesan menoton, karena itu banyak siswa melakukan aktifitas lain

pada saat guru menyampaikan materi pelajaran. Hal ini menyebabkan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran IPA rendah.

Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA

dengan kurangnya sumber belajar yang digunakan. Pembelajaran terpusat pada

guru sehingga suasana kelas membosankan dan siswa kurang bergairah dalam

pembelajaran. Siswa lebih sering mencatat pelajaran dan menghapal materi yang

belum tentu mereka pahami. Model yang kurang variatif menjadikan siswa kurang

tertantang untuk mengembangkan kreativitas yang ada dalam dirinya. Seharusnya

hal ini tidak boleh terjadi dalam pembelajaran karena dapat menghambat

pencapaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Guru jarang menggunakan media pembelajaran pada saat melakukan proses

pembelajaran. Sehingga respon siswa terhadap pembelajaran cenderung rendah.

Selama proses pembelajaran partisipasi siswa hanya mendengarkan guru itupun

hanya sebagian siswa saja. Sehubung dengan hal tersebut dalam pembelajaran

sebaiknya difasilitasi dengan menggunakan media agar siswa berkesempatan

mengamati, melakukan tindakan, dengan melihat sehingga dapat membantu siswa

dalam memahami konsep IPA secara tepat.

Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berfikir kreatif

dan menemukan gagasan baru yang sesuai dengan kebutuhannya ini disebabkan

karena guru hanya menggunakan metode ceramah yang hanya menjelaskan tanpa

melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Proses di dalam

kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Otak anak

(19)

4

memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari.

Siswa masih sering ribut pada saat guru menejalaskan materi ini karena

kurang terlibatnya siswa dalam proses pembelajaran. Apalagi siswa yang pada

dasarnya nakal dan suka menggangu temannya ini tidak dilibatkan langsung

dalam proses pembelajaran. Hal hasil suasanan kelas tidak terkontrol dengan baik

dan siswa tidak menghiraukan lagi apa yang dijelakan oleh guru. Manajemen guru

terhadap kelas juga diperlukan dalam mengatur kelas agar kondisi kelas yang

biasanya ribut dapat terkontrol dengan baik. Sehingga suasana kelas menjadi

menyenakan dan siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Fokus terhadap pengajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk

memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap dunia mereka dimana

mereka hidup. Salah satu cara yang dapat digunakan guru adalah dengan

menerapkan model pembelajaran Trefingger, karena model trefingger dapat

membantu siswa untuk berfikir kreatif dalam memecahkan masalah, membantu

siswa dalam menguasai konsep-konsep materi yang diajarkan, serta memberikan

kepada siswa untuk menunjukkan potensi-potensi kemampuan yang dimilikinya

termasuk kemampuan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah.

Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Rangga Febrian, (2015) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematis Dengan Model

Pembelajaran Treffinger”. Disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa

dalam memecahkan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran

(20)

5

konvensional. Serta sikap siswa terhadap pembelajaran menggunakan model

Treffinger adalah positif.

Oleh karena itu, dari beberapa masalah di atas sebaiknya pembelajaran IPA

SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa

secara ilmiah. Hal ini membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan

bertanya dan memberi jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara

berpikir yang kreatif. Untuk itu maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang

berjudul: “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Model

Pembelajaran Treffinger Pada Pelajaran IPA Kelas V SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka yang

menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

2. Guru sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA

dengan sumber belajar buku teks.

3. Guru jarang menggunakan media pembelajaran pada saat melakukan

proses pembelajaran.

4. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berfikir

kreatif dan menemukan gagasan baru yang sesuai dengan

kebutuhannya.

5. Siswa masih sering ribut dengan temannya pada saat guru

(21)

6

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Treffinger Dapat Meningkatkan Kreativitas

Belajar Siswa Dalam Pelajaran IPA Dengan Materi Pokok Gaya Gravitasi Dan

Gaya Gesek Di Kelas V-A SDN 101775 T.A 2015/2016”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah “Apakah Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Treffinger Dapat Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dalam Pelajaran IPA

Dengan Materi Pokok Gaya Gravitasi Dan Gaya Gesek Di Kelas V-A SDN

101775 T.A 2015/2016?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Model Pelajaran

Treffinger Dalam Pembelajaran IPA Pada Materi Pokok Gaya Gravitasi Dan Gaya

Gesek Kelas V-A SDN 101775 SAMPALI T.A 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa, untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa, dengan

demikian siswa mampu untuk membentuk suatu gagasan baru dalam

(22)

7

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan dan merancang

metode pembelajaran yang variatif untuk dapat meningkatkan

kreativitas belajar siswa.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan

kualitas dan mutu sekolah dalam pembelajaran IPA SDN 101775

Sampali T.A 2015/2016.

4. Bagi peneliti sendiri, sebagai bahan masukan dan menambah wawasan

berfikir guna meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan

menggunakan model Treffinger.

5. Bagi peneliti lanjutan, sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi

(23)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan data penelitian yang dilakukan terhadap

meningkatkan kreativitas belajar siswa pada materi pokok gaya gravitasi dan gaya

gesek melalui model trefingger di SDN 101775 Sampali, maka peneliti membuat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan temuan peneliti pada siklus I, nilai rata-rata siswa secara

klasikal adalah 65,3% (kreatif), sementara penerapan model trefingger

oleh guru nilai rata-ratanya adalah 72,9% (baik).

2. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa secara klasikal adalah 84,6% (sangat

kreatif), sementara penerapan model trefingger oleh guru nilai rata-ratanya

adalah 85,4 (sangat baik).

3. Pembuktian hipotesis peneliti yang berbunyi “Melalui Penggunaan Model

Pembelajaran Treffinger Dapat Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa

Pada Pelajaran IPA Dengan Materi Pokok Gaya Gravitasi dan Gaya Gesek

Di Kelas V-A SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016” dapat diterima

kebenarannya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan

beberapa saran, yaitu:

1. Bagi pihak sekolah khususnya kepada sekolah diharapkan untuk lebih

(24)

69

proses belajar mengajar melalui penyedian sumber belajar maupun media

belajar yang tepat, sehingga guru menjalankan tuganya dengan baik.

2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak menoton dengan metode ceramah

dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan

model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kreatif untuk belajar.

3. Dilihat dari peningkatan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA

pada materi pokok gaya gravitasi dan gaya gesek dikategorikan sangat

kreatif. Diharapakan kepada siswa dan guru untuk mempertahankan dan

lebih meningkatkan kreativitas belajarnya agar lebih kreatif lagi dalam

pembelajaran IPA.

4. Orangtua mendukung siswa untuk kegiatan mengajar dengan cara

menyediakan saranan dan prasarana kegiatan belajar mengajar.

5. Bagi peneliti sendiri, sekiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah

(25)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Danim, Sudarwan. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Alfabeta

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Bahri. 2011. Psikologi Belajar.Jakarta : Rineka Cipta

Febrian,Rangga. 2015. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematis Dengan Model Pembelajaran Treffinger. (Online), Vol. 3. No. 1, dalam (http://kdcibiru.upi.edu/jurnal/index.php/ antologipgsd/article/viewFile/336/250, diakses 14 januari 2016)

Hadiani, Isriani. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : Familia

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Munandar, Utami. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta

Purwanto. 2010. Evaluais Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Jakarta

Purwanto, Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Puspitaningrum, 2016. Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa, online , dalam (http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/ekuivalen/article/viewFile/2758/265, diakses 14 januari 2015).

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

(26)

71

Uno, Hamzah dan Mohamad, Nurdin. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta : Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada BPR diukur dari ratio likuiditas, ratio rentabilitas dan ratio permodalan.. Bagi

[r]

Uji T 2 - Hotelling menunjukkan perbedaan ukuran-ukuran linear permukaan tubuh kambing PE yang sangat nyata (P<0,01) antara kambing PE di DAYF dan CF. Hasil Analisis

Sebagai fungsi pencernaan dan sekresi, yaitu pencernaan protein oleh pepsin dan HCl, sintesis dan pelepasan gastrin yang dipengaruhi oleh protein yang dimakan, sekresi mukus

Averbi merupakan Sirup Belimbing Wuluh dari Kelompok Tani Cahaya Asri yang tergolong baru dan belum memiliki identitas produk dan kemasan yang merepresentasikan

Dan juga pada kesempatan ini penulis pun menggunakan program aplikasi tersebut untuk membuat sebuah iklan animasi sebuah produk minuman kaleng yang di kemas rapi dan di susun

Suku bangsa di Indonesia yang beragam menghasilkan kebudayaan yang beranekaragam pula, seperti bahasa, kesenian (tari dan lagu), pakaian, bentuk rumah, bentuk senjata, dan alat