Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id
Penting, Peran Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak Tanggal: 2011-12-26
Menkes RI, dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr, PH saat memberikan keynotespech tentang tumbuh kembang anak.
Simposium Nasional “Pengarusutamaan Hak Anak dalam Mewujudkan Generasi Sehat dan Berdaya Saing Unggul” yang diselenggarakan Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) UMM bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Sabtu (24/12) berlangsung hangat. Hal ini karena acara tersebut dihadiri oleh dua pejabat penting, yakni Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sediyaningsih, MPH, Dr, PH, dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf.
Selain kedua nara sumber, Simposium yang dihadiri sekitar 360 peserta itu juga menampilkan Konsultan Tumbuh Kembang Anak RSSA Malang, Dr. dr. Mardhani Yosoprawoto, Sp. A (K), anggota DPR RI Komisi IX Dapil Malang Raya Hj. Endang Agustini Syarwan Hamid, S.Ip, dan Kepala LP3A UMM, Dr. Trisakti Handayani, MM.
Baik Menkes maupun Wagub menyambut baik simposium ini. Menurut mereka sudah saatnya tumbuh kembang anak diperhatikan lebih serius lagi. “Simposium ini diharapkan bisa menggerakkan,” kata Syaifullah Yusuf.
Hal senada diungkapkan Endang. Dia mengatakan bahwa dari lagu “Sang Surya” itu ada ruh menggerakkan, memberikan spirit, mensupport, sekaligus mengkritisi tehadap kehidupan yang sedang bejalan ini. “Simposium Nasional ini menjadi bagian terpenting terutama dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak anak,” kata istri mantan Mendagri Syarwan Hamid ini.
Endang mendorong agar ide mencanangkan 100 kota layak anak digalakkan. Kota-kota itu harus benar-benar layak untuk tumbuh kembangnya anak sebagai generasi masa depan yang bebas dari kekerasan dan bisa menikmati masa kecilnya dengan senang.
Trisakti juga mendukung ide itu. Menurutnya, pada tahun 2014 harus sudah terwujud 100 kota layak anak itu. Kebijakan kota layak anak, antara lain harus didukung dengan penmenuhan hak anak akan akte kelahiran, optimalisasi perkembangan anak, misalnya dengan menyediakan sanggar untuk anak dan permainan yg berhubungan dengan anak. “Sementara ini anak masih menjadi perosaalan karena mereka masih terpinggirkan saat ini,” kata Trisakti.
Di sisi lain, dalam kajian kesehatan, Dr. Mardhani menyoroti arti penting keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Usia 0-5 tahun merupakan goldenperiod sekaligus sebagai jedela kesempatan (window of opportunity) dan masa kritis (criticalperiod). “Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran social, kesadaran emosiaonal dan intelegensia berjalan sangat cepat,” kata dokter anak yang juga mengajar di FK UMM ini.
Pada periode itu, lanjut Mardhani, perhatian akan kualitas gizi, stimulasi yang memadai serta terjangkaunya pelayanan kesehatan untuk mendeteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang harus diutamakan. “Setiap gejala sekecil apapun harus segera ditangani karena menyangkut generasi masa depan,” katanya. (nov/bib/nas)