• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satgas BNK Dilatih Dampingi Pengguna Narkoba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Satgas BNK Dilatih Dampingi Pengguna Narkoba"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Muhammadiyah Malang

www.umm.ac.id

Satgas BNK Dilatih Dampingi Pengguna Narkoba

Malang Post : Selasa, 2010-11-30 | 15:07 WIB

MALANG– Peredaran narkoba di tengah masyarakat harus diwaspadai dan diperangi bersama. Tanpa keterlibatan masyarakat perang melawan narkoba menjadi hal yang mustahil. Jumlah angka kasus narkoba yang ditangani Polres Malang Kota pun masih tinggi. Sampai dengan akhir November 2010 jumlah kasus narkoba mencapai 106 kasus.

Dari 106 kasus yang ditangani Reskoba Polres Malang Kota, menyeret 118 orang tersangka dengan jumlah barang bukti yang berhasil diamankan antara lain, sabu-sabu seberat 0,59 kilogram, ganja sebanyak 8,47 kilogram, ekstasi sebanyak 40 butir dan obat keras berbahaya sebanyak 4334 butir.

“Kasus narkoba itu bagaikan fenomena gunung es. Kasus yang berhasil diungkap mungkin bisa jauh lebih besar dari kenyataan yang ada di lapangan. Modus operandinya pun setiap saat berubah-ubah dan jaringannya menggunakan alat-alat canggih dan memanfaatkan iptek,” kata Kasatreskoba Polres Malang Kota, AKP Sunardi Riyono di hadapan 100 orang satgas BNK Kota Malang, di Aula BAU Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kemarin.

Dijelaskannya, dari hasil evaluasi yang dilakukannya selama ini, hasil ungkap narkoba sebanding sejajar dengan aktifitas kegiatan yang dilakukan. Tergantung dari keaktifan petugasnya. Kalau petugasnya aktif, akan banyak hasil yang diungkap begitu juga sebaliknya.

Tidak hanya petugas, peran serta masyarakat termasuk satgas BNK juga sangat dibutuhkan keaktifannya. Dengan aktif melakukan jemput bola, jangan sampai kedahuluan dengan bandar. “Nantinya kita akan bekerjasama dengan satgas. Mungkin data-data pengguna narkoba akan kami sampaikan pada satgas agar mereka melakukan pendekatan kepada mereka, agar mereka dapat terlepas dari jeratan narkoba,” ujarnya.

Selain diisi dari Reskoba Polres Malang Kota, para satgas BNK Kota Malang juga mendapatkan pemantapan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dari psikolog Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), M. Salis Yuniardi, M.Psi tentang bagaimana melakukan pendampingan terhadap pengguna narkoba. Menurut Kepala Pelaksana Harian BNK Kota Malang AKBP Drs. Bambang Andjar S. pemantapan Satgas BNK Kota Malang dilakukan untuk semakin memantapkan peran serta Satgas dalam P4GN.

Sebelumnya, sekitar 100 Satgas sudah mendapatkan pemantapan dari BNN. Satgas berasal dari relawan Posko Gesank, UKM, PNS dan kelompok masyarakat lainnya.

“Para Satgas ini yang nantinya akan melakukan P4GN di tengah masyarakat. Para Satgas perlu mengetahui bagaimana kondisi kekinian yang ada di Kota Malang,” terangnya. (aim/mar)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi minyak mint dari daun Mentha arvensis segar yang berasal dari Pujon, Batu, Indonesia dengan metode distilasi air,

Peluang pemenuhan kebutuhan dalam negeri dapat dilakukan dengan menurunkan biaya produksi sehingga harga produk mentha dalam negeri kompetitif dibandingkan dengan

Ia bersifat teologis, karena hukum bagi mayoritas bangsa Indonesia yang terdiri dari umat Islam tidak dapat dipisahkan dari pandangan teologis, yaitu hukum bagi

Data hasil penilaian tahapan kedua (uji calon pengguna /konselor) diberikan kepada konselor sebagai calon pengguna panduan pelatihan yang dikembangkan. Tujuannya untuk menguji

Pemeriksaan ini dilakukan bila ada keraguan untuk memastikan diagnosis epilepsi atau serangan kejang yang bukan oleh karena epilepsi atau bila pada pemeriksaan rutin

Lansia perubahan fisik mengalami keterbatasan dalam aktivitasnya, selain itu perawat juga perlu bekerjasama dengan keluarga untuk meningkatkan fungsi afektif

Jurnalisme (baru) didefinisikan sejauh mana media secara aktif memertimbangkan dan berinteraksi dengan khalayak yang merupakan kelanjutan dari tujuan utama jurnalistik

Dalam model penyakit dengue ini populasi manusia dibagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas rentan/ susceptible (S h ) yang menyatakan kelas individu yang belum terjangkit penyakit