• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, WITEL JATIM TENGAH (KEDIRI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, WITEL JATIM TENGAH (KEDIRI)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

Tbk, WITEL JATIM TENGAH (KEDIRI)

SKRIPSI

DiSusun Oleh :

Muhammad Ichwan Causa Prasetya

201010170311314

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengukuran Kinerja berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Witel Jatim Tengah (Kediri).

Peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Nazaruddin Malik, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM., Ak. selaku ketua program studi akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Ahmad Juanda, MM., Ak. dan Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM., Ak. selaku pembimbing skripsi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu dan Bapak yang tak henti-hentinya memberikan do’a untukku, juga dukungan morilnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(6)

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 23 Februari 2014

Peneliti

(7)

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 23 Februari 2014

Mahasiswa

(8)

DAFTAR ISI

A.Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B.Landasan Teori... 9

1. Pengukuran Kinerja ... 9

2. Ciri-ciri Pengukuran Kinerja ... 11

3. Manfaat Pengukuran Kinerja ... 12

4. Balanced Scorecard ... 13

5. Menyelaraskan Berbagai Ukuran Balanced Scorecard dengan Strategi Perusahaan ... 26

A.Gambaran Umum Perusahaan... 43

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 43

2. Lokasi Perusahaan ... 45

3. Visi-Misi Perusahaan ... 45

(9)

B.Penyajian Data ... 47

1. Hasil dari Penelitian ... 47

2. Hasil Wawancara... 48

C.Analisis Data ... 50

1. Menilai Prestasi Kinera Perusahaan Berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard ... 50

2. Analisis Komperhensif ... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

A.Kesimpulan ... 81

B.Keterbatasan Penelitian ... 84

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Laporan Laba-Rugi ... 1

2. Lampiran 2 Laporan CSLS Tahun 2010 ... 2

3. Lampiran 3 Laporan CSLS Tahun 2011 ... 3

4. Lampiran 4 Laporan CSLS Tahun 2012 ... 4

5. Lampiran 5 Time To Instal ... 5

6. Lampiran 6 Time Recovery ... 5

7. Lampiran 7 Total Peserta Pelatihan ... 5

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa. 2013. Tentang Perusahaan. http://www.bumn.go.id/telkom/tentang-kami/tentang-perusahaan/. Diakses pada 29 Oktober 2013

Anonymousb. 2013. Telkom. http://www.telkom.co.id/tentang-telkom. Diakses pada 29 oktober 2013

Firda Ayu Paramita, 2007. Evaluasi Kinerja Kancatel Pamekasan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Berdasarkan Metode Balance Scorecard Indah Tri Hapsari, 2011. Analisis Balance Scorecard untuk mengukur Kinerja PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur AJP Malang

Kaplan S.R dan Norton D.P. 2000. Balance Scorecard. Terjemahan dari Peter R. Jakarta : Penerbit Erlangga

Mangkunegara Prabu. A. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia ; Edisi Pertama, Bandung : Penerbit PT. Refika Aditama

Mulyadi, 2001. Balance Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan ; Cetakan Pertama, Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Ulum. I. 2008. Akuntansi sector publik, edisi revisi. Umm press. Malang

Wibisono D. Manajemen Kinerja : Konsep Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan ; Jakarta : Penerbit PT Gelora Aksara Pratama Wibowo, 2007. Management Kinerja ; Edisi Ketiga ; Jakarta : Penerbit PT. Raja

Grafindo Persada

Wirawan, 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Jakarta : Penerbit Salemba Empat

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Persaingan lingkungan bisnis pada saat ini semakin kompetitif, sehingga manajemen perusahaan harus diperhatikan. Banyak kendala dan tekanan yang dihadapi perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu Regulation, Competitor, Supplier Power, Buyer Power, dan Technology Changes. Kinerja seorang manajer juga

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Pertumbuhan ekonomi perusahaan juga tidak terlepas dari kemampuan manajer didalam mengembangkan perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai satu atau lebih tujuan. Profitabilitas merupakan tujuan yang penting, tetapi perusahaan juga harus mengadopsi tujuan melalui karyawan, pemasok, pelanggan, dan masyarakat.

Kurangnya kesadaran manajemen tentang tujuan utama perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan menyebabkan rendahnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan financial returns dalam jangka panjang. Padahal untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan besar untuk menghasilkan financial returns. Selain itu kurangnya kemampuan manajemen dalam menciptakan outstanding financial returns dalam jangka panjang, Hal ini disebabkan manajemen menggunakan

(13)

2

atau hanya menggunakan sistem perencanaan jangka pendek yang berfokus pada keuangan.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (infocomm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia (http://www.bumn.go.id/telkom/). Pada saat ini pengembangan dan modernisasi insfrastruktur telekomunikasi berperan penting dalam pengembangan ekonomi secara umum. Selain itu, jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) dapat memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat insfrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Informasi, Media dan Edutainment, dan Services (“IMES”) (http://www.telkom.co.id/tentang-telkom) sehingga menuntut pihak perusahaan penyedia layanan telekomunikasi untuk memikirkan kembali misi dan strategi bisnisnya. Jika perusahaan tidak memiliki strategi bisnis yang baik, maka tidak menutup kemungkinan perusahaan akan kalah dalam persaingan sehingga dibutuhkan pengukuran kinerja perusahaan yang tidak hanya berfokus pada keuangan, tetapi perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lainnya.

Balanced Scorecard (BSC) menyediakan para manajer suatu instrumen

(14)

3

yang kompleks sehingga pemahaman yang akurat tentang tujuan serta metode untuk mencapainya adalah amat vital. Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran yang menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis. Selain tetap memberi penekanan pada pencapaiaan tujuan financial, Balanced Scorecard juga memuat faktor pendorong kinerja tercapainya tujuan

keuangan tersebut. Scorecard mengukur kinerja pada empat perspektif yang seimbang (balanced): keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan proses pembelajaran serta pertumbuhan (Kaplan dan Norton,2000:2).

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan, pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi rencana yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Karena hasil dari analisis kinerja perusahaan tersebut dipakai oleh pihak manajemen sebagai acuan untuk mengambil suatu keputusan dan mengevaluasi kinerja manajemen serta unit-unit yang terkait dilingkungan perusahaan.

(15)

4

pemicu yang sesungguhnya (the real drives) untuk mewujudkan kinerja keuangan dalam jangka panjang (Mulyadi, 2001:5). Diperlukan kemampuan untuk mengukur kinerja sehingga diperluakan adanya ukuran kinerja. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur dan pengukuran hanya berkepentingan untuk mengukur apa yang penting dan relevan. Hal-hal yang diukur tergantung pada apa yang dianggap penting oleh Stakeholders dan pelanggan (Wibowo, 2011:229).

Terdapat beberapa hal yang menjadikan Balanced Scorecard unggul daripada metode lainnya. Keunggulan Balanced Scorecard memiliki kemampuan menghasilkan rencana strategik : (1) pengukuran yang dilakukan menjadi lebih luas dan menyeluruh (komprehensif) yang sebelumnya hanya terbatas pada persepktif keuangan, tetapi meluas ke tiga perspektif yang lainnya: pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan sehingga dapat memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks, (2) saling membangun hubungan disetiap perspektif yang bersifat non keuangan maupun yang bersifat keuangan dapat memudahkan pencapaian sasaran strategi perusahaan, (3) keseimbangan sasaran-sasaran strategik yang ditetapkan dalam perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berjangka panjang, dan (4) Balanced Scorecard mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit diukur seperti

(16)

5

Dengan demikian, manajer dapat memperoleh rencana strategik yang komprehensif, koheren, seimbang, dan terukur untuk meningkatkan kinerja pada saat ini dan untuk dimasa yang akan datang. Maka penelitian ini mengambil judul : “Analisis Pengukuran Kinerja Berdasarkan Pendekatan

Balanced Scorecard Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Witel Jatim

Tengah (Kediri)”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan pokok permasalahn sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim Tengah (Kediri) dilihat dari keempat perspektif Balanced Scorecard ?

2. Dari keempat perspektif Balanced Scorecard, perspektif mana yang menjadi pemicu perspektif keuangan dengan menggunakan analisis komperhensif ? C.Batasan Masalah

(17)

6

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yaitu untuk menilai dan mengkaji kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim Tengah (Kediri) yang ditinjau dari empat perspektif Balanced Scorecard.

E.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pihak PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim Tengah(Kediri) Dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam menilai kinerja yang sebelumnya telah dijalankan, sehingga kedepannya perusahaan dapat lebih baik dalam menghadapi permasalahan yang menghambat kinerja perusahaan selama ini.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi Keragaman Gen Penyandi Tahan Panas ( Heat Shock Protein 70) Ayam Lokal Serta Respon Fisiologisnya Terhadap Cekaman Panas Akut. Dibimbing oleh: CECE SUMANTRI,

Menyewa Rumah (Studi Kasus di Kampung Joyodiningratan Kratonan Solo), Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.. Skripsi karya Rati Widiastuti yang berjudul

Penelitian ini dilaksanakan untuk mencari tahu kemampuan siswa berbicara bahasa Inggris kelas sepuluh di SMA N 2 Kudus yang diajar menggunakan aktivitas banyak

Keselamatan pasien dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan mitra dalam proses pelayanan. Oleh karena itu, di rumah sakit harus ada

[r]

Pengetahuan tentang ilmu mekanika, ilmu bahan bangunan, ilmu manajemen konstruksi untuk pengendalian proyek, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan perancangan struktur

Hasil tersebut apabila dibandingkan dengan syarat- syarat yang telah ditetapkan untuk bahan substitusi semen oleh ASTM C 618, serta tidak terdapatnya kandungan logam berat

Mulan, mengungkapkan bahwa satu-satunya alasan kenapa mereka menggunakan akun haters untuk memromosikan dagangan mereka adalah karena mereka melihat akun haters