• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KESEPIAN PADA LANSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN KESEPIAN PADA LANSIA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

GAMBARAN KESEPIAN PADA LANSIA

Naskah Publikasi

Oleh:

Ummi Machfudlotin

04810177

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul : Gambaran Kesepian pada Lansia

2. Nama : Ummi Machfudlotin

3. NIM : 04810177

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan inggi : Univeersitas Muhammadiyah Malang 6. Waktu Penelitian : 4 - 10 April 2011

7. Tanggal Ujian : 6 Mei 2011

Malang, 23 Mei 2011

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji Tanggal, 6 Mei 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Dra. Tri Dayakisni, M. Si. __________________

Anggota Penguji : 1. Ari Firmanto, S. Psi. __________________

2. Dra. Djudiyah, M. Si. __________________

3. Yuni Nurhamidah, S. Psi., M. Si. __________________

Mengesahkan Dekan Fakulta Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ummi Machfdulotin

Nim : 04810177

Fakultas / Jurusa : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah malang Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiyah yang berjudul :

“Gambaran Kesepian pada Lansia”

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non ekslusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 23 Mei 2011 Ketua Progam Studi Yang Menyatakan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrokhim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Permasalahan Dan Strategi Coping Pada Suami Yang Mempunyai Penghasilan Lebih Rendah Daripada Istri”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Tri Dayakisni M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini

3. Bapak Ari Firmanto, S. Psi., selaku Dosen Pembimbing II juga memberikan arahan dan motivasi dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini sekaligus selaku Dosen Wali.

4. Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan dukungan serta dorongan baik berupa materi, moral maupun spiritual.

5. Suamiku, Marjono, yang selalu memberikan dorongan dan dikingan dalam segala hal.

6. Adik-ku yang selalu memberikan senyuman dan inspirasi.

7. Seluruh subjek penelitian ini karena telah meluangkan waktunya untuk menjadi subjek penelitian.

(6)

vi

9. Keluarga besar psikologi, khususnya kelas D angkatan 2004 terima kasih atas motivasi dan kebersamaannya selama ini.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khusunya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 23 Mei 2011

(7)

vii ABSTRAKSI

Machfudlotin, Ummi. 2011. Gambaran Kesepian pada Lansia. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Dra. Tri Dayakisni, M. Si. (II) Ari Firmanto, S. Psi.

Kata kunci: Kesepian, Lansia

Masa tua merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia, dalam masa ini akan terjadi proses penuaan atau aging yang merupakan suatu proses yang dinamis sebagai akibat dari perubahan-perubahan sel, fisiologis, dan psikologis. Pada masa ini manusia berpotensi mempunyai masalah-masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa. Pada umumnya masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia adalah kesepian. Kesepian merupakan perasaan terasing (terisolasi atau kesepian) yaitu perasaan tersisihkan, terpencil dari orang lain, karena merasa berbeda dengan orang lain. Penelitian ini penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana deskripsi kesepian pada lansia, faktor penyebab, dan dampak dari kesepian yang dirasakan oleh lansia.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek yang digunakan adalah lansia yang ditinggal mati pasangannya, baik hidup sendirian maupun dengan keluarganya. Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 4 orang lansia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Keabsahan datanya menggunakan triangulasi teori.

(8)

viii ABSTRACT

Machfudlotin, Ummi. (2011). Preview Loneliness in the Elderly. Thesis, Faculty of Psychology University of Malang. Advisors: (I) Dra. Tri Dayakisni, M. Si. (II) Ari Firmanto, S. Psi.

Keywords: Loneliness, Elderly

Old age is the most recent period of human life cycle, this will happen during the process of aging or aging which is a dynamic process as a result of cell changes, physiological, and psychological. At this time humans have the potential to have health problems in general and mental health. In general, the psychological problems most occur in elderly people are lonely, lonely is a feeling of isolation (isolated or lonely), ie, feeling marginalized, isolated from others, feeling different from others.

This research is important to do in order to find out how the description of the loneliness of the elderly, causes and effects of loneliness that is felt by the elderly. This research is a descriptive qualitative research. The subjects used were elderly bereaved spouses, either living alone or with family. The number of subjects in this study were 4 elderly. Data collection techniques used were interviews. The validity of the data using triangulation theory.

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAKSI ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kesepian ... 7

1. Pengertian kesepian ... 7

2. Ciri-ciri kesepian ... 7

3. Jenis kesepian ... 8

4. Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian ... 8

5. Dampak kesepian ... 9

B. Lansia ... 9

1. Pengertian lansia ... 9

(10)

x

3. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa lansia ... 12

4. Tugas perkembangan pada lansia ... 14

C. Kerangka Pemikiran ... 15

BAB III : METODE PENELITIAN ... 16

A. Rancangan Penelitian ... 16

B. Batasan Istilah ... 16

C. Subyek Penelitian ... 16

D. Konteks Penelitian ... 16

E. Jenis Data, Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data ... 17

1. Jenis Data ... 17

2. Instrumen Penelitian ... 17

3. Metode Pengumpulan Data ... 17

F. Analisis Data ... 18

G. Keabsahan Data ... 19

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 20

1. Identitas Subyek Penelitian ... 20

2. Deskripsi Kesepian yang Dialami Lansia ... 20

B. Analisa Data ... 27

C. Pembahasan ... 30

BAB V : PENUTUP ... 34

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(11)

xi

DAFTAR TABEL

(12)

xii

Dayakisni, T dan Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Buku 1. Edisi Revisi. Malang: UMM Press.

Hayati, Sari. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesepian Pada Lansia. Hasil Penelitian. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Herbert, W. (2007). Loneliness is Injurious to Health, Especially in Old Age. Diakses

tanggal 2 Januari 2011 dari http://www.psychologicalscience.org.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Irawati, Dahlia. (2008). Puskesmas Dirancang Santun Lansia. Diakses tanggal 2 Januari 2011

http://nasional.kompas.com/read/2008/05/29/18052056/Puskesmas.Diranca ng.Santun.Lansia.

Juniarti, N, R. Eka, S, Damayanti, A. (2008). Gambaran Jenis dan Tingkat Kesepian pada Lansia di Balai Panti Sosial Tresna Weedha Pakutandang Ciparay Bandung. Hasil Penelitian. Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran.

______,. Kesepian Picu Kanker Payudara. (2009, 9 Desember). Diakses tanggal 2 Januari 2011 dari http://matanews.com/2009/12/09/kesepian-picu-kanker-payudara/.

(13)

xiii

Mantika, R. (2010). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kesepian Pada Lansia di Perumahan Kinijaya Semarang. Hasil Penelitian. Semarang: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Martin and Osborn. J. G. (1989). Psychology Adjustment and Everyday Living. New Jersey: Prentice Hall, Inc

McChristie, Pat. 2007. Loneliness: Is It a "Woman" Thing?. Diakses pada 2 Januari 2011 dari http://www.cyberparent.com/women/loneliness.htm.

Moleong, J. Lexy. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Newman, B, & Newman, P. (2006). Development through Life: A Psychosocial Approach. Belmont: Thomson Wadsworth Learning.

Nurmawestri. (2008). Hubungan antara Rasa Kesepian dengan Tekanan Darah (Sistolik) pada orang Lansia di Panti Jompo Tresna Werdha Wlingi Kabupaten Blitar. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi.

Papalia, D. E., Olds, S.E., & Feldman, R.E. (2004). Human Development: Ninth Edition. New York: McGraw Hill.

Parwati, Tuti. (2008). Kesepian Pada Lansia yang Tinggal di Panti Werda. Hasil Penelitian. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Pranadji, Tri. (2009). Penguatan Kelembagaan Gotong Royong Dalam Perspektif Sosio Budaya Bangsa: Suatu Upaya Revitalisasi Adat Istiadat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Bogor: Pusat Analisis Sosial Budaya dan Kebijakan Pertanian.

Peters, Ross. (2004). Social Isolation and Loneliness. Diakses tanggal 2 januari 2011 dari

http://www.coag.uvic.ca/resources_research_snapshots_social_isolation.ht m.

Probosuseno. (2007). Mengatasi Isolation Pada Lanjut Usia. http//www.medicalzone.org.

Qualter, P., Quinton, S. J., Wagner. H., Brown, & Brown, S. (2009). Loneliness, Interpersonal Distrust, and Alexithymia in Uiversity Students. Journal of Applied Psychology.

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

(14)

xiv

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Swerly, Nurita. (2005). Pengaruh Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Terhadap Kesepian. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa tua merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia, dalam masa ini akan terjadi proses penuaan atau aging yang merupakan suatu proses yang dinamis sebagai akibat dari perubahan-perubahan sel, fisiologis, dan psikologis. Pada masa ini manusia berpotensi mempunyai masalah-masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa.

Secara psikologis lansia akan dinyatakan mengalami krisis psikologis ketika mereka menjadi sangat ketergantungan pada orang lain. Wirartakusuma dan Anwar (seperti yang disebut Juniarti dkk, 2008), memperkirakan angka ketergantungan lansia pada tahun 1995 adalah 6,93% dan tahun 2015 menjadi 8,7% yang berarti bahwa pada tahun 1995 sebanyak 100 penduduk produktif harus menyokong 7 orang lansia yang berumur 65 tahun ke atas sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 100 orang penduduk produktif harus menyokong 9 orang lansia yang berumur 65 tahun ke atas.

Pada umumnya masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia adalah kesepian, kesepian merupakan perasaan terasing (terisolasi atau kesepian) yaitu perasaan tersisihkan, terpencil dari orang lain, karena merasa berbeda dengan orang lain. Kesepian merupakan hal yang bersifat pribadi dan akan ditanggapi berbeda oleh setiap orang, bagi sebagian orang kesepian merupakan hal yang bisa diterima secara normal, namun bagi sebagian orang kesepian bisa menjadi sebuah kesedihan yang mendalam.

(16)

2

Kesepian merupakan salah satu tema dari 14 tema utama yang ada pada lansia yaitu kesepian, isolasi sosial, kehilangan, kemiskinan, perasaan ditolak, perjuangan menemukan makna hidup, kebergantungan, perasaan tidak berguna, tidak berdaya dan putus asa, ketakutan terhadap kematian, sedih karena kematian orang lain, kemunduran fisik dan mental, depresi, dan rasa penyesalan mengenai hal-hal yang lampau (Lesmana seperti yang disebut Juniarti dkk, 2008).

Jumlah lansia di Indonesia diperkirakan mencapai 30-40 juta pada tahun 2020 sehingga Indonesia menduduki peringkat ke 4 di seluruh dunia setelah China, India, dan Amerika dalam populasi lansia. Dengan seiring meningkatnya jumlah lansia maka angka kesepian pun semakin besar, yaitu diperkirakan 50% lansia kini menderita kesepian (Juniarti dkk, 2008).

Pada umumnya masalah kesepian adalah masalah psikologis yang paling banyak dialami lansia. Sebagaimana hasil wawancara pendahuluan dengan seorang lansia wanita berinisial KT dan berusia 63 tahun di wilayah Kota Malang. KT hidup sendirian di sebuah rumah peninggalan suaminya yang telah meninggal sekitar 8 tahun yang lalu. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari KT berjualan sayur mayur. KT sebenarnya memiliki 2 orang anak perempuan. Anak sulungnya sudah meninggal waktu masih usia SMP. Sedangkan anak bungsunya menikah dengan orang Makassar dan ikut dengan suaminya ke Makassar. KT mengakui sudah berulang kali diajak anak dan menantunya untuk ikut dan tinggal di Makassar, namun KT selalu menolak. Alasannya, ia tidak ingin merepotkan keluarga atau rumah tangga anaknya. Anak bungsu KT tersebut telah menikah sekitar 20 tahun yang lalu. Terkadang 3 atau 4 tahun sekali anak, menantu dan 2 orang cucunya menyambanginya dan tinggal beberapa hari di rumah KT.

(17)

3

Terdapat beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan kesepian. Hasil penelitian Swerly (2005), mengenai pengaruh pengungkapan diri (self disclosure) terhadap kesepian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan sangat signifikan antara pengungkapan diri (self disclosure) terhadap rasa kesepian. Sehingga jika pengungkapan diri tinggi maka rasa kesepian yang dialami cenderung rendah. Sumbangan efektif pengungkapan diri terhadap rasa kesepian adalah 60,2%, sedangkan 39,8% lainnya berhubungan dengan variabel lainnya seperti konsep diri, tipe kepribadian, tingkat penyesuaian diri, tempat tinggal, jumlah keluarga, dan pekerjaan.

Hasil penelitian Parwati (2008) tentang kesepian pada lansia yang tinggal di Panti Werda menunjukkan bahwa subjek penelitian mengalami kesepian yang teramat dalam yang benar-benar telah merubah kepribadiannya dan pandangannya terhadap sesuatu, caranya dalam menghadapi suatu masalah dan juga perubahan akan kondisi fisik dan psikisnya. Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian subjek di Panti Werda dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan, frustrasi serta karakter kepribadian dapat mempengaruhi subjek mengalami kesepian sehingga subjek tidak memikirkan dampak yang diakibatkan dirinya sendiri.

Hasil penelitian Mantika (2010), mengenai hubungan antara dukungan keluarga dengan kesepian pada lansia menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan kesepian pada lanjut usia dengan nilai korelasi sebesar 68,5% dimana hasil ini menunjukkan keeratan hubungan bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka kesepian yang terjadi akan menurun. Sehingga kesepian sangat di pengaruhi oleh besar kecilnya dukungan yang diberikan keluarga terhadap lansia baik secara informasional, penilaian, instrumental dan emosional.

(18)

4

kesepian sebesar 13,75% dan sisanya yaitu sebesar 86,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Secara umum, dukungan sosial yang diterima dan kesepian yang dialami oleh subjek penelitian tergolong sedang. Tidak ada perbedaan kesepian bila ditinjau dari jenis kelamin. Namun rata-rata kesepian subjek laki-laki lebih tinggi daripada subjek perempuan. Bentuk-bentuk dukungan sosial yang paling berpengaruh terhadap kesepian lansia adalah integrasi sosial.

Beberapa karakteristik perkembangan pada lansia sehingga meskipun hidup dengan keluarga, ada kemungkinan mengalami kesepian, misalnya: a) masa pensiun, menurut Hurlock (1996) beberapa orang berpikir bahwa masa pensiun adalah merupakan berkah dan keuntungan, sedangkan orang lain menganggapnya sebagai kutukan; b) kehilangan teman, menurut Hurlock (1999) Bagi banyak pekerja pensiun berarti terputus dari lingkungan dan teman-teman yang akrab dan disingkirkan untuk duduk-duduk di rumah dengan begitu dapat menimbulkan perasaan kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial, kehilangan hubungan teman dan keluarga, perubahan mendadak dalam kehidupan rutin barang tentu membuat mereka merasa kurang melakukan kegiatan yang berguna; b) keterbatasan fisik, menurut Hurlock (1996) dalam periode perkembangan lansia terjadi kemunduran fisik dan mental secara bertahap dan kemunduran itu sebagian datang dari faktor fisik yaitu berkurangnya pernglihatan dan pendengaran, sakit-sakitan dan sebagainya.

Banyak faktor bergabung sehingga membuat orang lanjut usia terisolasi dari yang lain. Secara fisik, mereka kurang mampu mengikuti aktivitas yang melibatkan usaha. Makin menurunnya kualitas indera yang mengakibatkan ketulian, penglihatan yang makin kabur, dan sebagainya. Selanjutnya membuat orang lanjut usia merasa terputus dari hubungan dengan orang-orang lain. Faktor lain yang membuat isolasi makin menjadi lebih parah adalah perubahan sosial, terutama mengendornya ikatan kekeluargaan. Bila orang usia lanjut tinggal bersama sanak saudaranya, mereka mungkin bersikap toleran terhadapnya, tetapi jarang menghormatinya lebih sering terjadi seorang lanjut usia menjadi terisolasi dalam arti kata yang sebenarnya, karena ia hidup sendiri (Hurlock, 1999).

(19)

5

kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. Hasil penelitian ini diterbitkan oleh Jurnal Plos One. Jadi, dalam hal dampak negatif terhadap kesehatan, kesepian itu identik dengan merokok 15 batang sehari. (Girlycious, 2010).

Gretchen Hermes, peneliti di Yale University di New Haven, Connecticut mengatakan bahwa banyak kajian telah menunjukkan kesepian memiliki dampak pada kesehatan manusia. Dampaknya sama atau lebih besar daripada dampak asap rokok, yang meliputi sangat berkurangnya usia hidup. Temuan paling akhir menunjukkan bahwa stres mengenai keterkucilan sosial mungkin menjadi pemicu bagi kesehatan yang buruk (Matanews, 2009).

Dr Louise Hawkley, seorang psikolog di Universitas Chicago yang telah berkutat dengan pekerjaan meneliti dampak kesepian terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Ia menyimpulkan bahwa kesepian dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi. Orang-orang yang paling kesepian melihat tekanan darah mereka meningkat lebih dari 10 persen atau dari tekanan darah milik teman sebayanya, yang lebih bahagia (Amaliafitri, 2010).

Oleh karena itu, penelitian tentang gambaran kesepian pada lansia penting untuk dilakukan, sebab dengan demikian dapat memotivasi para lansia agar dapat menjalani hidupnya dengan tenang dan bahagia sehingga successful aging dapat dicapai oleh para lansia tersebut. Konsep successful aging diperkenalkan pada 1986, yang kemudian pada 1987 oleh Rowey dan Khan dinyatakan bahwa terdapat tiga komponen dari successful aging yaitu tidak ada atau terhindar dari penyakit dan faktor risiko penyakit, fungsi fisik dan kognitif yang terpelihara, dan tetap aktif dalam kehidupan (termasuk memelihara diri sendiri dan dukungan sosial). Successful aging mencakup kepuasan terhadap kehidupan di masa lalu dan sekarang,

mengandung komponen seperti kebahagiaan, keterkaitan antara tujuan yang diinginkan dan yang dicapai, konsep diri, moral, mood, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Fungsi sosial yang berkelanjutan adalah salah satu tujuan successful aging, meliputi kemampuan tinggi di dalam memfungsikan peran sosial, interaksi

(20)

6

pengalaman masa lalunya untuk mengatasi situasi lingkungan saat ini (Wahyu P., 2010).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Gambaran Kesepian pada Lansia.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana deskripsi tentang kesepian yang dialami oleh lansia? 2. Apa saja faktor yang menyebabkan kesepian pada lansia? 3. Apa saja dampak kesepian pada lansia?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Deskripsi tentang kesepian yang dialami oleh lansia. 2. Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian pada lansia. 3. Dampak kesepian pada lansia.

D. Manfaat penelitian 1. Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi disiplin ilmu psikologi pada umumnya dan psikologi perkembangan pada khususnya yang berkaitan dengan topik tentang kesepian pada lansia.

2. Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sikap keuangan tidak berpengaruh terhadap partisipasi transaksi pedagang di perbankan syariah.. Sementara itu,

Hasil: hasil penelitian menggunakan metode observasi dan wawancara menunjukkan bahwa pengelolaan limbah padat B3 di RSUD Panembahan Senopati sudah baik dan sesuai

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadya Keperawatan dari Program Studi DIII Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas

dengan kejadian infeksi parasit malaria pada penghuni rumah di Desa. Jatirejo, Kecamatan

[r]

Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 5/PUU-IX/2011, bertanggal 20 Juni 2011 mengenai pengujian Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Seks Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswa Dalam

Pengaruh lama penyimpanan semen ayam kate pada suhu 10 o C terhadap motilitas dan fertilitas telur ayam petelur dengan koleksi telur 6 hari (hari ke 2-7)