• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Suhu Waktu Penggorengan Hampa Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi Suhu Waktu Penggorengan Hampa Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA

JAMUR TIRAM (Plellrotlls ostreatlls)

Oleh

R.

SANTI ROSYANTI

F02496084

2000

FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

R.Santi

Rosyanti.

F02496084.

OPTIMASI

SURU

DAN

WAKTU

PENGGORENGAN V AKUM JAMUR TIRAM

(Pleurotus ostreatus).

Dibawah

bimbingan Dr. Ir. Adil Basuki Ahza, MS.

RINGKASAN

Sejak lama jamur dikenal sebagai makanan istimewa Sebagai negara agraris

dan penghasil kayu terkemuka di dunia, Indonesia banyak menghasilkan limbah yang

dapat digunakan sebagai media pertumbuhan jamur. Diantara berbagai jenis jamur

pangan yang ada, jamur tiram memiliki rasa yang khas dan kandungan proteinnya

paling tinggi dibanding jamur lainnya.

Sinergi logis dari kondisi tersebut di atas adalah mengusahakan alternatif

pengolahan jamur tiram putih yang dapat meningkatkan penerimaan konsumen serta

menambah nilai ekonomi produk olahannya. Karena itu pengolahan keripik jamur

tiram dengan menggunakan

vacuum frying,

optimasi faktor-faktor yang sang at

berpengaruh dalam menentukan karakteristik produk gorengan seperti suhu dan

waktu menjadi penting.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum suhu dan waktu

penggorengan vakum jamur tiram putih sehingga dapat menghasilkan produk keripik

yang dapat diterima konsumen. Pada penelitian pendahuluan dilakukan uji

penggorengan hampa, kineIja produk serta teknik penyiapannya. Perlakuan yang

diterapkan pada pembuatan keripik ini adalah dengan met ode trial and error,

antara

lain terhadap

trimming

bahan, perlu tidaknya perendaman dalam Na-bisulfit 1000

ppm selama 10 menit, suhu dan waktu penggorengan. Suhu yang dicobakan pada

penelitian pendahuluan adalah 90°C, 95°C, 100°C, 105°C dan 110°C dengan waktu

berkisar antara 6 sampai 45 menit.

Berdasarkan hasil analisa subyektif dengan memperhatikan efisiensi waktu

dalam skala komersial maka selanjutnya suhu yang diambil untuk penelitian utama

adalah IOOoe, I05°e dan 1 IOoe dengan kombinasi waktu 15, IO, dan 6 menit.

Pengamatan yang dilakukan pada penelitian utama meliputi rendemen, kadar air,

kadar lemak, tekstur, warna, uji organoleptik dan struktur mikroskopis produk.

Rendemen rata-rata dari keripik jamur tiram berkisar antara 19,72% sampai

22,02%. Faktor suhu dan waktu tidak menyebabkan penurunan secara nyata (p>0,05)

terhadap rendemen keripikjamur tiram.

Kadar air rata-rata keripik jamur tiram berkisar antara 0,94% sampai 3,95%

(basis basah). Faktor suhu dan waktu penggorengan menurunkan kadar air keripik

jamur tiram secara nyata (p<0,05).

.

Kadar lemak rata keripikjamur tiram berkisar antara 52,47% sampai 61,98%.

Faktor suhu dan waktu serta interaksi antara keduanya berpengaruh nyata (p<0,05)

terhadap kenaikan kadar lemak keripik jamur tiram.

(3)

penurunan nilai kekerasan keripik jamur tiram, yang berarti kenaikan kerenyahan

produk tersebut.

Nilai kecerahan (L) rata-rata keripikjamur tiram berkisar antara SO,74 sampai

64,62. Meningkatnya suhu dan waktu penggorengan menurunkan nilai kecerahan (L)

secara nyata (p<O,OS). Nilai a rata-rata keripik jamur tiram adalah -1,68 sampai

-0, IS. Nilai a meningkat menuju kecenderungan merah tetapi masih masih dalam

kisaran wama hijau. Faktor suhu dan waktu serta interaksi antara keduanya

berpengaruh nyata (p<O,OS) terhadap peningkatan nilai a keripik jamur tiram. Wama

kekuningan (b) rata-rata keripik jamur tiram berkisar antara IS,32 sampai 18,19.

Faktor suhu dan waktu penggorengan berpengaruh nyata (p<O,OS) terhadap

penurunan nilai b keripik jamur tiram.

Kisaran penerimaan panelis terhadap wama keripik jamur tiram adalah 4,40

sampai S,95 (netral sampai suka) dengan rata-rata 5,35. Faktor suhu dan waktu

penggorengan serta interaksi antara keduanya berpengaruh nyata (p<O,OS) terhadap

nilai kesukaan

エセイィ。、。ー@

warna keripik jamur tiram. Nilai rata-rata kerenyahan

(subyektif) adalah,4,92 dengan kisaran antara 2,40 sampai 6,60 (tidak suka sampai

sangat suka). Semakin tinggi suhu dan waktu yang digunakan dapat meningkatkan

secara nyata (p<0,05) nilai kerenyahan keripik jamur tiram. Nilai rata-rata rasa yang

dihasilkan adalah S,12 dengan kisaran nilai dari 3,75 sampai S,9S (netral sanlpai

suka). TeIjadi peningkatan nilai kesukaan terhadap rasa secara nyata (p<O,OS) seiring

dengan meningkatnya suhu dan waktu penggorengan yang digunakan. Uji

pembobotan menghasilkan produk terbaik pada kondisi penggorengan 10SoC selama

IS menit.

'

(4)

OPTIMASI SURU DAN WAKTU PENGGORENGAN RAMPA

JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)

Oleh

R

SANTI ROSYANTI

F02496084

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

2000

FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN

BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

OPTIMASI SUHU DAN W AKTU PENGGORENGAN HAMPA

JAMUR TIRAM

(Pleurotus ostreatus)

SKRlPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

R. SANTI ROSYANTI

F02496084

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah

karena

atas

karunia-Nya

penulis

dapat

menyelesaikan

penelitiannya yang berjudul "Optimasi suhu dan waktu penggorengan hampa jamur

tiram

(Pleura/us Ostrea/lIs)".

Penelitian ini merupakan salab satu syarat utama bagi

mahasiswa untuk memperoleh gelar saIjana Teknologi Pertanian pada Jurusan

Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan menyempumakan kegiatan penelitian.

Banyak pengalaman dan pengetahuan berharga yang didapat penulis selama

penyelesaian tugas akhir

1111.

Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang

sebesar -besamya kepada :

1.

Dr. Ir. Adil Basuki Ahza, MS., selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan bimbingan dan dukungannya.

2. Dra. Waysima, MSc. selaku dosen penguji atas masukan yang berharga untuk

menyempumakan skripsi ini.

3. Eko Hari Pumomo, STP selakn dosen penguji atas masukan yang berharga untuk

menyempumakan skripsi ini.

4. Mba' Maya, Mba' Susi, Mas Kus dan rekan-rekan lainnya di Supa Tiram Mandiri

atas keIjasamanya sehingga penelitian in.i. dapat terlaksana.

5. Papap, Mama, Wa Ayi, Wa Pupu, Aa, Ade, Ema' serta keluarga lainnya atas

bantuan materil serta doa yang selalu menyerta.i. penulis setiap saat.

6. Usen bersama keluarga di rumah atas dukungan dan doanya yang sangat berarti

bag.i. penulis.

7. Ibu Dede atas konsultasi mengenai tes organoleptiknya, Bapak Budi Nurtama dan

Ka' Irfan atas pelajaran mengenai statistiknya.

8. Udin yang telab mengenalkan penulis deilgan Supa Tiram Mandiri, Oki yang

bersedia menemani penulis ketika menggoreng, Rina atas komputemya,

Arini,

wッイセL@

Singgih, Camus atas makan siangnya, Ajang, Sapta, Anto, Bedjo, ternan

(7)

sebirnbingan, Maya, Alun, Adrian atas saling dukungnya serta ternan-ternan

lainnya di TPG'33 atas kebersarnaanya selama di TPG.

8. Pak Subama, Pak Nur, Mba' Sri, Bi Cacih, Mba' Ari, Pak Kama, Pak Ilyas, Pak

Edi serta Staf di FTDC yang sering direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan

penulis juga atas bantuan lainnya selama penelitian.

9. Kepada sernua pibak yang telah rnernbantu penulis selarna rnenyelesaikan studi di

IPB.

Penulis rnenyadari bahwa skripsi iill rnasih jauh dari sernpuma, oleh karena

itu kritik dan saran demi perbaikan di rnasa datang sangat diharapkan. Sernoga skripsi

iill dapat bermanfaat bagi yang rnernbacanya.

Bogor,

September 2000

R

Santi Rosyanti

(8)

DAFTARISI

Halaman

KA TA PENGANTAR

... .

Vll

DAFTAR lSI

...

IX

DAFTAR TABEL

...

Xl

DAFTARGAMBAR

...

Xli

DAFTAR LAMPIRAN

xiv

1.

PENDAHULUAN

A Latar Belakang ...

1

B. Tujuan ...

3

2. TINJAUAN PUSTAKA

A Jamur Tiram Putih ...

4

B. Kompo§.isi Jamur Tiram ...

6

C. Natrium.Bisulfit ...

8

D. Proses Penggorengan ...

11

-E. Karakteristik Produk yang digoreng ...

13

F. Alat Penggorengan Hampa ...

14

-3. METODOLOGI PENELITIAN

A Bahan dan Alat ...

17

B. Metode Penelitian ...

17

C. Prosedur Analisis ... . . . .. . . ..

18

D. Rancangan Percobaan ... ... ... ...

22

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

A Penelitian Pendahu1uan ...

24

B. Penelitian Utama ...

27

1.

Rendemen ... :...

29

2. Kadar

Air ...

30

(9)

3. Kadar lemak ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

32

4. Tekstur ...

34

5. Warna ...

36

6. Organoleptik

a. Warna ...

39

b. Tekstur ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

41

c. Rasa ...

42

7. Uji Pembobotan ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

44

8. Struktur Mikroskopis ... ... ... ... ... ...

44

5. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... ;. . . ... ... .. . .

46

B. Saran ...

47

DAFTAR PUSTAKA

...

48

LAMPIRAN

...

51
(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1.

Ekspor jamur Indonesia menurut negara tujuan tahun 1997-1998 ...

1

Tabel 2.

Kandungan protein beberapa jenis jamur berdasarkan persen berat

2

kering ... _ . __ .. _ ... _ .. _ ... .

Tabel 3.

Komposisi zat gizi pada jamur tiram segar .. __ .. ____ .... ________ .... __ ....

6

Tabel 4.

Kandungan protein beberapa jenis jamur berdasar persen berat

6

kering ... _ ... _ .. _ ... __ ... _ ... .

Tabel 5.

Komposisi dan jumlah asam amino dari jamur tiram segar ... _..

8

Tabel 6.

Hasil penggorengan jamur tiram putih pada penelitian pendahuluan

26

[image:10.552.38.491.108.731.2] [image:10.552.32.472.139.344.2]
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)

SKRIPSI

OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA

JAMUR TIRAM (Plellrotlls ostreatlls)

Oleh

R.

SANTI ROSYANTI

F02496084

2000

FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(87)

R.Santi

Rosyanti.

F02496084.

OPTIMASI

SURU

DAN

WAKTU

PENGGORENGAN V AKUM JAMUR TIRAM

(Pleurotus ostreatus).

Dibawah

bimbingan Dr. Ir. Adil Basuki Ahza, MS.

RINGKASAN

Sejak lama jamur dikenal sebagai makanan istimewa Sebagai negara agraris

dan penghasil kayu terkemuka di dunia, Indonesia banyak menghasilkan limbah yang

dapat digunakan sebagai media pertumbuhan jamur. Diantara berbagai jenis jamur

pangan yang ada, jamur tiram memiliki rasa yang khas dan kandungan proteinnya

paling tinggi dibanding jamur lainnya.

Sinergi logis dari kondisi tersebut di atas adalah mengusahakan alternatif

pengolahan jamur tiram putih yang dapat meningkatkan penerimaan konsumen serta

menambah nilai ekonomi produk olahannya. Karena itu pengolahan keripik jamur

tiram dengan menggunakan

vacuum frying,

optimasi faktor-faktor yang sang at

berpengaruh dalam menentukan karakteristik produk gorengan seperti suhu dan

waktu menjadi penting.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum suhu dan waktu

penggorengan vakum jamur tiram putih sehingga dapat menghasilkan produk keripik

yang dapat diterima konsumen. Pada penelitian pendahuluan dilakukan uji

penggorengan hampa, kineIja produk serta teknik penyiapannya. Perlakuan yang

diterapkan pada pembuatan keripik ini adalah dengan met ode trial and error,

antara

lain terhadap

trimming

bahan, perlu tidaknya perendaman dalam Na-bisulfit 1000

ppm selama 10 menit, suhu dan waktu penggorengan. Suhu yang dicobakan pada

penelitian pendahuluan adalah 90°C, 95°C, 100°C, 105°C dan 110°C dengan waktu

berkisar antara 6 sampai 45 menit.

Berdasarkan hasil analisa subyektif dengan memperhatikan efisiensi waktu

dalam skala komersial maka selanjutnya suhu yang diambil untuk penelitian utama

adalah IOOoe, I05°e dan 1 IOoe dengan kombinasi waktu 15, IO, dan 6 menit.

Pengamatan yang dilakukan pada penelitian utama meliputi rendemen, kadar air,

kadar lemak, tekstur, warna, uji organoleptik dan struktur mikroskopis produk.

Rendemen rata-rata dari keripik jamur tiram berkisar antara 19,72% sampai

22,02%. Faktor suhu dan waktu tidak menyebabkan penurunan secara nyata (p>0,05)

terhadap rendemen keripikjamur tiram.

Kadar air rata-rata keripik jamur tiram berkisar antara 0,94% sampai 3,95%

(basis basah). Faktor suhu dan waktu penggorengan menurunkan kadar air keripik

jamur tiram secara nyata (p<0,05).

.

Kadar lemak rata keripikjamur tiram berkisar antara 52,47% sampai 61,98%.

Faktor suhu dan waktu serta interaksi antara keduanya berpengaruh nyata (p<0,05)

terhadap kenaikan kadar lemak keripik jamur tiram.

(88)

penurunan nilai kekerasan keripik jamur tiram, yang berarti kenaikan kerenyahan

produk tersebut.

Nilai kecerahan (L) rata-rata keripikjamur tiram berkisar antara SO,74 sampai

64,62. Meningkatnya suhu dan waktu penggorengan menurunkan nilai kecerahan (L)

secara nyata (p<O,OS). Nilai a rata-rata keripik jamur tiram adalah -1,68 sampai

-0, IS. Nilai a meningkat menuju kecenderungan merah tetapi masih masih dalam

kisaran wama hijau. Faktor suhu dan waktu serta interaksi antara keduanya

berpengaruh nyata (p<O,OS) terhadap peningkatan nilai a keripik jamur tiram. Wama

kekuningan (b) rata-rata keripik jamur tiram berkisar antara IS,32 sampai 18,19.

Faktor suhu dan waktu penggorengan berpengaruh nyata (p<O,OS) terhadap

penurunan nilai b keripik jamur tiram.

Kisaran penerimaan panelis terhadap wama keripik jamur tiram adalah 4,40

sampai S,95 (netral sampai suka) dengan rata-rata 5,35. Faktor suhu dan waktu

penggorengan serta interaksi antara keduanya berpengaruh nyata (p<O,OS) terhadap

nilai kesukaan

エセイィ。、。ー@

warna keripik jamur tiram. Nilai rata-rata kerenyahan

(subyektif) adalah,4,92 dengan kisaran antara 2,40 sampai 6,60 (tidak suka sampai

sangat suka). Semakin tinggi suhu dan waktu yang digunakan dapat meningkatkan

secara nyata (p<0,05) nilai kerenyahan keripik jamur tiram. Nilai rata-rata rasa yang

dihasilkan adalah S,12 dengan kisaran nilai dari 3,75 sampai S,9S (netral sanlpai

suka). TeIjadi peningkatan nilai kesukaan terhadap rasa secara nyata (p<O,OS) seiring

dengan meningkatnya suhu dan waktu penggorengan yang digunakan. Uji

pembobotan menghasilkan produk terbaik pada kondisi penggorengan 10SoC selama

IS menit.

'

(89)

OPTIMASI SURU DAN WAKTU PENGGORENGAN RAMPA

JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)

Oleh

R

SANTI ROSYANTI

F02496084

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

2000

FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN

BOGOR

(90)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

OPTIMASI SUHU DAN W AKTU PENGGORENGAN HAMPA

JAMUR TIRAM

(Pleurotus ostreatus)

SKRlPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

R. SANTI ROSYANTI

F02496084

(91)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah

karena

atas

karunia-Nya

penulis

dapat

menyelesaikan

penelitiannya yang berjudul "Optimasi suhu dan waktu penggorengan hampa jamur

tiram

(Pleura/us Ostrea/lIs)".

Penelitian ini merupakan salab satu syarat utama bagi

mahasiswa untuk memperoleh gelar saIjana Teknologi Pertanian pada Jurusan

Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan menyempumakan kegiatan penelitian.

Banyak pengalaman dan pengetahuan berharga yang didapat penulis selama

penyelesaian tugas akhir

1111.

Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang

sebesar -besamya kepada :

1.

Dr. Ir. Adil Basuki Ahza, MS., selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan bimbingan dan dukungannya.

2. Dra. Waysima, MSc. selaku dosen penguji atas masukan yang berharga untuk

menyempumakan skripsi ini.

3. Eko Hari Pumomo, STP selakn dosen penguji atas masukan yang berharga untuk

menyempumakan skripsi ini.

4. Mba' Maya, Mba' Susi, Mas Kus dan rekan-rekan lainnya di Supa Tiram Mandiri

atas keIjasamanya sehingga penelitian in.i. dapat terlaksana.

5. Papap, Mama, Wa Ayi, Wa Pupu, Aa, Ade, Ema' serta keluarga lainnya atas

bantuan materil serta doa yang selalu menyerta.i. penulis setiap saat.

6. Usen bersama keluarga di rumah atas dukungan dan doanya yang sangat berarti

bag.i. penulis.

7. Ibu Dede atas konsultasi mengenai tes organoleptiknya, Bapak Budi Nurtama dan

Ka' Irfan atas pelajaran mengenai statistiknya.

8. Udin yang telab mengenalkan penulis deilgan Supa Tiram Mandiri, Oki yang

bersedia menemani penulis ketika menggoreng, Rina atas komputemya,

Arini,

wッイセL@

Singgih, Camus atas makan siangnya, Ajang, Sapta, Anto, Bedjo, ternan

(92)

sebirnbingan, Maya, Alun, Adrian atas saling dukungnya serta ternan-ternan

lainnya di TPG'33 atas kebersarnaanya selama di TPG.

8. Pak Subama, Pak Nur, Mba' Sri, Bi Cacih, Mba' Ari, Pak Kama, Pak Ilyas, Pak

Edi serta Staf di FTDC yang sering direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan

penulis juga atas bantuan lainnya selama penelitian.

9. Kepada sernua pibak yang telah rnernbantu penulis selarna rnenyelesaikan studi di

IPB.

Penulis rnenyadari bahwa skripsi iill rnasih jauh dari sernpuma, oleh karena

itu kritik dan saran demi perbaikan di rnasa datang sangat diharapkan. Sernoga skripsi

iill dapat bermanfaat bagi yang rnernbacanya.

Bogor,

September 2000

R

Santi Rosyanti

(93)

DAFTARISI

Halaman

KA TA PENGANTAR

... .

Vll

DAFTAR lSI

...

IX

DAFTAR TABEL

...

Xl

DAFTARGAMBAR

...

Xli

DAFTAR LAMPIRAN

xiv

1.

PENDAHULUAN

A Latar Belakang ...

1

B. Tujuan ...

3

2. TINJAUAN PUSTAKA

A Jamur Tiram Putih ...

4

B. Kompo§.isi Jamur Tiram ...

6

C. Natrium.Bisulfit ...

8

D. Proses Penggorengan ...

11

-E. Karakteristik Produk yang digoreng ...

13

F. Alat Penggorengan Hampa ...

14

-3. METODOLOGI PENELITIAN

A Bahan dan Alat ...

17

B. Metode Penelitian ...

17

C. Prosedur Analisis ... . . . .. . . ..

18

D. Rancangan Percobaan ... ... ... ...

22

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

A Penelitian Pendahu1uan ...

24

B. Penelitian Utama ...

27

1.

Rendemen ... :...

29

2. Kadar

Air ...

30

(94)

3. Kadar lemak ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

32

4. Tekstur ...

34

5. Warna ...

36

6. Organoleptik

a. Warna ...

39

b. Tekstur ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

41

c. Rasa ...

42

7. Uji Pembobotan ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

44

8. Struktur Mikroskopis ... ... ... ... ... ...

44

5. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... ;. . . ... ... .. . .

46

B. Saran ...

47

DAFTAR PUSTAKA

...

48

LAMPIRAN

...

51
(95)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1.

Ekspor jamur Indonesia menurut negara tujuan tahun 1997-1998 ...

1

Tabel 2.

Kandungan protein beberapa jenis jamur berdasarkan persen berat

2

kering ... _ . __ .. _ ... _ .. _ ... .

Tabel 3.

Komposisi zat gizi pada jamur tiram segar .. __ .. ____ .... ________ .... __ ....

6

Tabel 4.

Kandungan protein beberapa jenis jamur berdasar persen berat

6

kering ... _ ... _ .. _ ... __ ... _ ... .

Tabel 5.

Komposisi dan jumlah asam amino dari jamur tiram segar ... _..

8

Tabel 6.

Hasil penggorengan jamur tiram putih pada penelitian pendahuluan

26

[image:95.552.38.491.108.731.2] [image:95.552.32.472.139.344.2]

Gambar

Tabel 1. Ekspor jamur Indonesia menurut negara tujuan tahun 1997-1998 .....
Tabel 1. Ekspor jamur Indonesia menurut negara tujuan tahun 1997-1998 .....

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian yang mengatakan jika perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang baik, otomatis dapat menimbulkan kepercayaan dari investor sehingga

Karena laporan arus kas untuk arus kas kegiatan operasi yang dihasilkan perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas riil lebih rendah sehingga tidak dapat

Pemasaran media sosial atau sering disebut social media marketing adalah bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung yang digunakan untuk membangun kesadaran, pengakuan,

Beberapa kasus pencemaran terhadap lingkungan telah menjadi topic hangat di berbagai media masa, misalnya pencemaran Teluk Buyat di Sulawesi Utara yang berdampak

Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat kepadatan penduduk dan persebarannya serta mengkaji proyeksi penduduk dan

Hasil hipotesis ini menolak konsep dari ikatan hubungan ( relationship bond ) di dalam pemasaran hubungan oleh Berry dan Parasuraman bahwa bisnis dapat dibangun dengan

 Dengan menggunakan modul dapat membantu menghindari pengulangan dalam menuliskan algoritma yang sama lebih dari satu kali..  Efficiency

Melalui metode pembelajaran mulai dari yang terstruktur seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, bermain peran (role play), sampai pada yang tidak terstruktur