• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Metode Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Rita Fadillah Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Metode Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Rita Fadillah Medan"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI KLINIK BERSALIN RITA

FADILAH MEDAN

ARDINA ELVIRA 115102065

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

Judul : Pengaruh Metode Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Di Klinik Bersalin Rita Fadillah Medan

Nama : Ardina Elvira

Jurusan : Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun : 2012

_______________________________________________________________________ ABSTRAK

Latar belakang : Persalinan adalah tugas reproduksi untuk melanjutkan kehidupan di muka bumi ini. Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan dan hal ini merupakan proses fisiologis. Salah satu metode yang efektif dalam menanggulanginya adalah metode akupresur yang dilakukan secara nonfarmakologis.

Tujuan penelitian : untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian metode akupresur terhadap nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif di klinik bersalin Rita Fadillah Medan Tahun 2012.

Metodologi penelitian : Quasy-eksperimen yang bersifat one group pretest-postest dengan besar sampel sebanyak 22 orang. Metode pengambilan sampel adalah total sampling dan menggunakan analisis data t-dependent.

Hasil : Dari hasil penelitian diperoleh data karakteristik responden bahwa sebagian besar ibu inpartu di klinik Bersalin Rita Fadillah Medan berada pada usia 21-25 sebanyak 12 orang (54,5%). Status pendidikan responden sebagian besar berpendidikan SMU 15 orang (68,2%). Status pekerjaan sebagian besar responden tidak bekerja (IRT) sebanyak 13 orang ( 59.1%). Status jumlah anak sebagian besar adalah anak pertama yaitu 15 orang (68,2%). Dari hasil penelitian diperoleh intensitas nyeri sebelum dilakukan akupresur dengan nilai rata-rata 5,136 standar deviasinya 1.846 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata 3,023 standar deviasinya 2,195 dan perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi 2,113 dengan standar deviasi 0,349. Hasil uji statistik t-dependent ada pengaruh yang signifikan metode akupresur terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif dengan nilai p<0,000.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

Pengaruh Metode Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala I Fase

Aktif di Klinik Bersalin Rita Fadilah Tahun 2012’’ yang diajukan untuk memenuhi

salah syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan,

masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, Skep, Ns, MKep selaku Ketua Program D IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Febrina Oktavinola Kaban, S.ST M.KEB selaku pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

4. Dr. Juliandi Harahap MA dan Betty Mangkuji, S.ST M.KEB selaku penguji I

dan II.

(5)

6. Seluruh staf dan Dosen Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Prof. Amri Amir, Sp. Ak, Sp. F (K), DFM, SH, SpAK yang telah bersedia

memvalidasi instrumen peneliti.

8. Bidan Marita Arni Bangun, AmKeb selaku pimpinan klinik Rita Fadillah yang

telah memberikan izin penelitian.

9. Para responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian.

10.Ayah dan Ibu, Abang serta Adik yang sangat penulis cintai yang telah

memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

11.Rekan-rekan mahasiswa Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera utara yang telah memberikan dukungan dan masukan

kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan,

untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan

dimasa yang akan datang.

Akhirnya Penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.

Medan, Juni 2012

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan ... 6

2. Proses Terjadinya Persalinan ... 6

3. Persalinan Kala I ... 8

4. Asuhan Persalinan Kala I ... 8

B. Nyeri Persalinan 1. Pengertian Nyeri ... 8

2. Teori Nyeri ... 9

(7)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan ... 10

5. Fisiologi Nyeri Persalinan Kala I ... 11

6. Klasifikasi Nyeri ... 13

7. Pengukuran Intensitas Nyeri ... 14

8. Penatalaksanaan Nyeri ... 15

C. Akupresur 1. Defenisi Akupresur ... 16

2. Tujuan Akupresur ... 16

3. Manfaat Akupresur ... 17

4. Persiapan Tindakan Akupresur ... 17

5. Lokasi Titik Akupresur Saat Persalinan untuk Mengurangi Nyeri ... 18

BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep ... 22

B. Hipotesis Penelitian ... 22

C. Definisi Operasional ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24

(8)

2. Sampel ... 25

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

D. Pertimbangan Etika Penelitian ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Uji Vadilitas dan reliabilitas ... 26

G. Pengumpulan Data ... 27

H. Analisis Data ... `28

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 30

1. ... Analisis Univariat ... 31

1.1 Karakteristik Demografi Responden ... 31

1.2 Karakteristik Intensitas Nyeri Responden Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi ... 33

2. ... Analisis Bivariat ... 34

B. Pembahasan ... 35

(9)

2. ... Keterbatasan Penelitian ... 37

3. ... Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/ Pendidikan Kebidanan ... 37

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 39

1. ... Praktek Kebidanan ... 39

2. ... Pendidikan Kebidanan ... 39

3. ... Penelitian Selanjutnya ... 39

(10)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Skala nyeri ... 13

Skema 2. Variabel Independen dan Variabel Dependen ... 22

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan

Lampiran 3 : Lembar Kuesioner Data Demografi dan Lembar Obsevasi

Lampiran 4 : Prosedur Penatalaksanaan Akupresur

Lampiran 5 : Protap Penelitian

Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

Lampiran 7 : Balasan Surat Izin Penelitian dari Klinik Rita Fadillah

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi

Ibu Bersalin ... 32

Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sebelum

dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur ... 33

Tabel 5.3. Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Intervensi

Dengan Metode Akupresur ... 35 

(13)

Judul : Pengaruh Metode Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Di Klinik Bersalin Rita Fadillah Medan

Nama : Ardina Elvira

Jurusan : Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun : 2012

_______________________________________________________________________ ABSTRAK

Latar belakang : Persalinan adalah tugas reproduksi untuk melanjutkan kehidupan di muka bumi ini. Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan dan hal ini merupakan proses fisiologis. Salah satu metode yang efektif dalam menanggulanginya adalah metode akupresur yang dilakukan secara nonfarmakologis.

Tujuan penelitian : untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian metode akupresur terhadap nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif di klinik bersalin Rita Fadillah Medan Tahun 2012.

Metodologi penelitian : Quasy-eksperimen yang bersifat one group pretest-postest dengan besar sampel sebanyak 22 orang. Metode pengambilan sampel adalah total sampling dan menggunakan analisis data t-dependent.

Hasil : Dari hasil penelitian diperoleh data karakteristik responden bahwa sebagian besar ibu inpartu di klinik Bersalin Rita Fadillah Medan berada pada usia 21-25 sebanyak 12 orang (54,5%). Status pendidikan responden sebagian besar berpendidikan SMU 15 orang (68,2%). Status pekerjaan sebagian besar responden tidak bekerja (IRT) sebanyak 13 orang ( 59.1%). Status jumlah anak sebagian besar adalah anak pertama yaitu 15 orang (68,2%). Dari hasil penelitian diperoleh intensitas nyeri sebelum dilakukan akupresur dengan nilai rata-rata 5,136 standar deviasinya 1.846 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata 3,023 standar deviasinya 2,195 dan perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi 2,113 dengan standar deviasi 0,349. Hasil uji statistik t-dependent ada pengaruh yang signifikan metode akupresur terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif dengan nilai p<0,000.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (2003) setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, dimana kehamilan

berakhir dengan kelahiran bayi hidup. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran

bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa penuh dengan rasa nyeri dan

rasa takut akan penderitaan. Menurut Surininah (2009) melahirkan merupakan hal yang

menyakitkan bagi seorang wanita dan setiap wanita memiliki tingkat nyeri yang

berbeda-beda.

Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Apabila tidak diatasi dengan baik akan

menimbulkan masalah lain yaitu meningkatnya kecemasan saat menghadapi persalinan

sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan mengakibatkan vasokonstriksi yang

menyebabkan aliran darah ibu ke janin menurun. Janin akan mengalami hipoksia sedangkan

ibu akan mengalami persalinan lama dan dapat meningkatkan tekanan sistolik dan diastolik

(Rosmery, 2004).

Departemen WHO Menetapkan Kehamilan Lebih Aman yang pada dasarnya menekankan

pada penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang terampil untuk

mengurangi angka kematian bayi dan kematian ibu secara signifikan pada tahun 2015

dengan deteksi dini, antenatal care, penatalaksanaan persalinan dan nifas yang baik (WHO,

2010, ¶ 1).

Manajemen nyeri persalinan dapat diterapkan secara non farmakologis dan farmakologis.

(15)

masase, akupresur, akupuntur, kompres panas atau dingin dan aromaterapi, sedangkan

secara farmakologis melalui penggunaan obat-obatan. Manajemen nyeri non farmakologis

lebih aman, sederhana dan tidak menimbulkan efek merugikan serta mengacu kepada

asuhan sayang ibu, dibandingkan dengan metode farmakologi yang berpotensi mempunyai

efek yang merugikan (Danuatmaja, 2008).

Penelitian Sylvia T Brown (2001) yang bertujuan untuk melihat pengaruh metode

nonfarmakologi terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan dengan 10 metode

nonfarmakologi yang dilakukan pada 46 orang sampel diperoleh hasil bahwa teknik

pernapasan, relaksasi, akupresur, masase merupakan teknik paling efektif menurunkan nyeri

saat persalinan (Arifin, L., 2008, ¶ 2).

Akupresur telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati berbagai penyakit. Ada

tekanan poin/titik yang dapat merangsang kontraksi atau menginduksi persalinan. Akupresur

adalah seni penyembuhan kuno yang telah efektif digunakan oleh jutaan orang di seluruh

dunia selama lebih dari 5000 tahun. Ini didasarkan pada ide-ide dan prinsip yang sama

seperti akupuntur, namun menggunakan tekanan jari bukan jarum. Ini melibatkan aplikasi

tekanan spesifik ketitik sensitif di sepanjang tubuh. Tidak ada pil, obat, perangsang atau

jarum yang terlibat dan itu aman bagi ibu serta bayi (Maulana, 2007).

Akupresur melibatkan tekanan dengan menggunakan jari-jari dan ibu jari pada titik-titik

tertentu. Menggunakan akupresur merupakan cara alami untuk menginduksi persalinan

dengan membantu leher rahim menjadi matang dan melebar. Ini adalah cara yang

benar-benar aman untuk induksi persalinan bagi ibu dan bayi (Heidari etc, 2006).

(16)

tubuh untuk kondisi kesehatan tertentu. Menginduksi secara alami proses persalinan

merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan seperti pada akupresur (Turana, 2010, ¶ 4).

Dalam persalinan, akupresur membantu ibu lebih rileks dan nyaman. Ibu yang diberi

akupresur selama 20 menit setiap jam pada tahapan persalinan yang dilakukan oleh petugas

kesehatan, keluarga pasien ataupun pasien itu sendiri akan lebih bebas dari rasa sakit, karena

akupresur merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin. Saat memijat, pemijat harus

memperhatikan respon ibu apakah tekanan yang diberikan sudah tepat (Meiliasari, M., dan

Danuatmaja, B. 2004).

Penelitian Rahmadani (2009) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresur

terhadap nyeri persalinan yang dilakukan pada 9 orang ibu primipara kelompok intervensi

dan 9 orang kelompok kontrol selama 30 menit dengan menggunakan desain quasy

eksperimen diperoleh hasil bahwa sebelum dilakukan pijat punggung (akupresur), intensitas

nyeri rata-rata 7,33 dan setelah dilakukan pijat punggung intensitas nyeri rata-rata 4,56. Hal

ini menunjukkan bahwa pijat punggung dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan pada

ibu primipara kala I.

Salah satu kegunaan terbaik dari akupresur adalah dengan menggunakan titik-titik tekan

untuk memperkuat kontraksi atau ketika ketuban sudah pecah, tetapi proses persalinan

belum dimulai. Tekanan juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit selama kontraksi

dan ada beberapa titik-titik akupresur persalinan pada bagian tubuh yang dapat dimanipulasi

(Sukanta, 2003).

Survei pendahuluan yang peneliti lakukan di Klinik Bersalin Rita Fadilah didapat 1 orang

pasien yang akan bersalin dan berada pada kala 1 fase aktif terlihat cemas dan gelisah

(17)

metode akupresur sangat penting saat melahirkan terutama bagi bidan yang berkompetensi

untuk menolong persalinan secara normal. Di Klinik ini juga belum pernah dilakukan

penelitian tentang pengaruh metode akupresur terhadap nyeri persalinan. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh metode akupresur terhadap nyeri

persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif di Klinik Bersalin Rita Fadilah Medan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan data di atas dan hasil survei pendahuluan peneliti, maka peneliti merumuskan

masalah penelitian bagaimana pengaruh metode akupresur terhadap nyeri persalinan pada

ibu inpartu kala I fase aktif di Klinik Bersalin Rita Fadilah Medan.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengaruh metode akupresur terhadap nyeri persalinan pada ibu

inpartu kala I fase aktif.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden

b. Mengidentifikasi skala nyeri sebelum dilakukan metode akupresur pada ibu

inpartu Kala I fase aktif

c. Mengidentifikasi skala nyeri sesudah dilakukan akupresur pada ibu inpartu

(18)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelayanan kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi bidan untuk

meningkatkan penerapan standar pelayanan kebidanan.

2. Bagi Penelitian

Sebagai acuan dalam meningkatkan pengetahuan tentang metode-metode yang

dapat diterapkan dalam proses persalinan untuk menurunkan intensitas nyeri

khususnya metode akupresur.

3. Bagi responden

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi untuk

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air ketuban,

plasenta dan selaput ketuban) dari uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan

normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan

(37-40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang

berlangsung kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin

(Prawirohardjo, S., 2005).

2. Proses Terjadinya Persalinan

Persalinan terjadi karena adanya : (a) penurunan kadar estrogen dan

progesteron, dimana progesteron merupakan penenang otot-otot rahim dan

estrogen meningkatkan kontraksi otot. Selama kehamilan kadar progesteron dan

estrogen seimbang di dalam darah tetapi di akhir kehamilan kadar progesteron

menurun sehingga timbul his, menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi

kira-kira 1-2 minggu sebelum persalinan dimulai, (b) oksitosin meningkat sehingga

timbul kontraksi rahim, (c) dengan majunya kehamilan maka otot-otot rahim

(20)

dan kadar suprarenal janin memegang peranan penting sehingga pada ancephalus

kelahiran sering lebih lama, (e) kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu

ke-15 hingga aterm terutama saat persalinan menyebabkan kontraksi miometrium

(Prawirohardjo, S., 2005).

3. Persalinan Kala I

Secara klinis persalinan diawali bila adanya kontraksi dan mengeluarkan

lendir yang bersemu darah (bloody show). Lendir yang bersemu darah ini berasal

dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai membuka, sedangkan darahnya

berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis

yang pecah karena pergeseran karena serviks membuka. Proses membukanya

serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase, yaitu : (a) fase laten yaitu dari awal

kontraksi hingga pembukaan 3 cm, durasi 20-30 detik, tidak terlalu mules,

berlangsung 7-8 jam, (b) fase aktif yaitu pembukaan dari 4 cm hingga lengkap,

penurunan bagian terbawah janin, durasi 40 detik atau lebih dengan frekuensi 3x10

menit atau lebih dan sangat mules, berlangsung 6 jam dengan 3 sub fase yaitu : (1)

periode akselerasi berlangsung 2 jam dan pembukaan menjadi 4 cm, (2) dilatasi

maksimal berlangsung 2 jam dan pembukaan menjadi 9 cm, (c) periode deselerasi

berlangsung 2 jam dan pembukaan menjadi 10 cm. Fase-fase tersebut dijumpai

pada primigravida dan multigravida, hanya pada multigravida fase laten, fase aktif,

dan fase deselerasi terjadi lebih pendek. Ketuban akan pecah dengan sendirinya

ketika pembukaan hampir atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum

(21)

berlangsung kira-kira 13 jam dan pada multipara kira-kira 7 jam ( Prawirohardjo,

S., 2005).

4. Asuhan Persalinan Kala I

Merupakan asuhan yang dibutuhkan ibu saat proses persalinan. Asuhan ini

bertujuan untuk mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat

kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang

terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan

kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. Asuhan sayang ibu

antara lain memberi dukungan emosional, mengatur posisi yang nyaman bagi ibu,

cukup asuhan cairan dan nutrisi, keleluasaan untuk mobilisasi, termasuk ke kamar

kecil, penerapan prinsip pencegahan infeksi yang sesuai.

B. Nyeri Persalinan 1. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya

sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala

atau tingkatannya. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang

dibanding suatu penyakit manapun. Nyeri adalah pengalaman sensori dan

emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual

atau potensial (Bare dan Smeltzer, 2001). Menurut Telfer (1997), nyeri

(22)

dipengaruhi oleh faktor psikologis, biologis, sosial budaya, dan ekonomi (Fraser,

D. M., dan Cooper, M. A., 2009).

2. Teori Nyeri

Terdapat beberapa teori tentang terjadinya ransangan nyeri, diantaranya :

a. Transmisi nyeri, impuls nyeri berjalan sepanjang saraf sensorik ke ganglion

akar dorsal dari saraf spinal terkait dan masuk ke dalam kornu posterior medula

spinalis. Hal ini disebut neuron pertama. Neuron kedua muncul di kornu

posterior, melintang di dalam medula spinalis (persimpangan sensorik) dan

mengantarkan impuls melalui medula oblongata, pons varolli dan otak tengah

ke talamus. Dari sini impuls berjalan sepanjang neuron ketiga menuju korteks

sensorik.

Teori Pengendalian Gerbang (gate control theory), mekanisme hambatan

neurol atau spinal terjadi dalam substansi gelatinosa yang terdapat di kornu

dorsal medula spinalis. Impuls saraf yang diterima oleh nosiseptor, reseptor

nyeri pada kulit dan jaringan tubuh dipengaruhi oleh mekanisme tersebut.

Posisi hambatan menentukan apakah impuls saraf berjalan bebas atau tidak ke

medula dan talamus sehingga dapat mentransmisikan impuls atau pesan sensori

ke korteks sensorik. Jika hambatan tersebut tertutup, hanya terdapat sedikit

konduksi atau bahkan tidak sama sekali. Jika hambatan terbuka, impuls dan

pesan dapat melewatinya dan ditransmisikan secara bebas (Fraser, D. M., dan

(23)

b. Penyebab Nyeri Persalinan

Selama persalinan kala-satu, nyeri terutama dialami karena rangsangan

nosiseptor dalam adneksa, uterus, dan ligamen pelvis. Nyeri persalinan

kala-satu adalah akibat dilatasi seviks dan segmen uterus bawah dengan distensi

lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen. Faktor penyebab

nyeri persalinan adalah : a) berkurangnya pasokan oksigen ke otot rahim (nyeri

persalinan menjadi lebih hebat jika interval antara kontraksi singkat, sehingga

pasokan oksigen ke otot rahim belum sepenuhnya pulih), b) meregangnya leher

rahim (effacement dan pelebaran), c) tekanan bayi pada saraf didekat leher

rahim dan vagina, d) ketegangan dan meregangnya jaringan ikat pendukung

rahim dan sendi panggul selama kontraksi dan turunnya bayi, e) Tekanan pada

saluran kemih, kandung kemih, dan anus, f) Meregangnya otot-otot dasar

panggul dan jaringan vagina, g) ketakutan dan kecemasan yang dapat

menyebabkan dikeluarkannya hormon stress dalam jumlah besar (epinefrin,

norepinefrin, dan lain-lain) yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan

yang lama dan lebih berat (Simkin, P., Whalley, J., dan Keppler, A., 2007).

c.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Persalinan

Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu : a) usia wanita

yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang

lebih tinggi, b) primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal

persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan tingkat nyeri setelah

(24)

wanita yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami peningkatan

persepsi nyeri, kemungkinan karena produksi kelebihan prostaglandin, e)

kecemasan akan meningkatkan respon individual terhadap rasa sakit,

ketidaksiapan menjalani proses melahirkan, dukungan dan pendamping

persalinan, takut terhadap hal yang tidak diketahui, pengalaman buruk

persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan, sehingga menimbulkan

peningkatan rangsang nosiseptif pada tingkat korteks serebral dan peningkatan

sekresi katekolamin yang juga meningkatkan rangsang pada pelvis karena

penurunan aliran darah dan terjadi ketegangan otot, f) faktor sosial dan budaya

dimana beberapa budaya mengharapkan stoicisme (sabar dan membiarkannya)

sedang budaya yang lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan

perasaan (Walsh, L. V., 2007).

d. Fisiologi Nyeri Persalinan kala I

Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot

uterus, peregangan serviks pada waktu membuka, iskemia rahim (penurunan

aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi arteri

miometrium. Impuls nyeri ditransmisikan oleh segmen saraf spinalis T11-12

dan saraf-saraf asesori torakal bawah serta saraf simpatik lumban atas.

Saraf-saraf ini berasal dari korpus uterus dan serviks. Ketidaknyamanan dari

perubahan serviks dan iskemia uterus adalah nyeri viseral yang berlokasi di

bawah abdomen menyebar ke daerah lumban punggung dan menurun ke paha.

Biasanya nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang pada saat

(25)

yang disebabkan karena distensi dan laserasi serviks, vagina dan jaringan

perineum.

Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks fisik. Nyeri

persalinan memberikan gejala yang dapat diidentifikasi seperti pada sistem

saraf simpatis yang dapat terjadi mengakibatkan perubahan tekanan darah,

nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap juga berubah meliputi

peningkatan kecemasan, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang

menandakan rasa nyeri) dan ketegangan otot yang sangat di seluruh tubuh

(Bobak I. M., at all. 2004).

Teori gate control atau pengendalian nyeri yang dikemukakan oleh Melzack dan Well

(1965) mengemukakan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh

mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Mekanisme pertahanan dapat

ditemukan pada medula spinalis, talamus, dan sistem limbik yang mengandung

enkefalin yang menghambat transmisi nyeri (Potter, P. A., dan Perry, A. G., 2005).

a. Klasifikasi Nyeri

Nyeri secara umum terdiri dari nyeri akut dan nyeri kronis. (a) Nyeri akut

merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak

melebihi 6 bulan, dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot dan cemas, (b)

Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan – lahan biasanya

berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan meliputi nyeri

terminal, sindrom nyeri kronis dan psikosomatik.

(26)

(supervisial) pada otot dan tulang. Nyeri somatic dan visceral berbeda karakteristiknya

terutama kualitas nyeri, lokalisasi, sebab-sebab dan gejala yang menyertainya, (b) Nyeri

menjalar (Referrent pain) dimana nyeri terasa pada daerah lain daripada yang mendapat

rangsang, misalnya pada serangan jantung akan mengeluh nyeri yang menjalar kebawah

lengan kiri sedangkan jaringan yang rusak terjadi pada miokardium, (c) Nyeri psikogenik

yaitu nyeri yang tidak diketahui secara fisik, biasanya timbul dari pikiran pasien atau

psikologis, (d) Nyeri phantom dari ektremitas yaitu nyeri pada salah satu ekstremitas

yang telah diamputasi, (e) Nyeri neurologis yang timbul dalam berbagai bentuk, dimana

neuralgia adalah nyeri yang tajam (Bare, B. G., dan Smeltzer, S. C., 2001).

b. Pengukuran Intensitas Nyeri

Mendeskripsikan nyeri berbeda antara bidan dan pasien. Skala deskriptif

merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih objektif. Skala

pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS) merupakan sebuah garis yang

terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama

di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari tidak terasa nyeri sampai nyeri

yang tidak tertahankan.

Skala penilaian numerik (Numerical Rating Scales, NRS) lebih digunakan

sebagai pengganti alat pendeskripsi kata dengan menggunakan skala 1-10. Skala

analog visual (Visual Analog Scale, VAS) merupakan suatu garis lurus yang

mewakili intensitas nyeri. Skala nyeri digunakan yaitu :

(27)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri sedang Nyeri

Nyeri sangat hebat

b. Deskriptif

Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri

nyeri ringan sedang hebat sangat hebat

c. Skala Analog visual (VAS)

Tidak Nyeri Nyeri sangat hebat

Skema 1. Skala Nyeri

(Bare, B. G., dan Smeltzer, S.C., 2001).

Nyeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah intensitas nyeri sebelum dan sesudah

(28)

Keterangan : 0 : Tidak nyeri.

1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

4-6 : Nyeri sedang : secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan

lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi

masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat

mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi rasa nyeri.

10 : Nyeri sangat berat : pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.

(Suddarth dan Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 218).

a. Penatalaksanaan Nyeri

Rasa sakit yang dialami ibu selama proses persalinan sangat bervariasi

tingkatannya. Untuk itu perlu dukungan selama persalinan untuk mengurangi

rasa nyeri selama proses persalinan. Penny simpkin (2007) mengatakan cara

untuk mengurangi rasa sakit ini ialah: mengurangi sakit langsung dari

sumbernya, memberikan rangsangan alternatif yang kuat, mengurangi reaksi

mental negatif, emosional dan fisik ibu terhadap rasa sakit. Pendekatan

pengurangan rasa nyeri persalinan dapat dilakukan dengan pendekatan

farmakologis dan nonfarmakologis.

Manajemen secara farmakologis adalah dengan pemberian obat-obatan

sedangkan nonfarmakogis tanpa obat-obatan. Cara farmakologis adalah dengan

(29)

yaitu saraf yang mengantar nyeri selama persalinan. Tindakan farmakologis

masih menimbulkan pertentangan karena pemberian obat selama persalinan

dapat menembus sawar plasenta, sehingga dapat berefek pada aktifitas rahim.

Efek obat yang diberikan kepada ibu terhadap bayi dapat secara langsung

maupun tidak langsung.

Manajemen secara nonfarmakologis sangat penting karena tidak

membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jika

diberikan kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek

obat. Banyak teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri selama kala I

meliputi, relaksasi, akupresur, kompres dingin atau hangat, terapi musik,

hidroterapi dan masase.

C. Akupresur

1. Definisi Akupresur

Akupresur adalah pendekatan penyembuhan yang berasal dari daerah timur yang

menggunakan masase titik tertentu di tubuh (garis aliran energi atau meridian) untuk

menurunkan nyeri atau mengubah fungsi organ (Walsh, 2007, hal. 266).

2. Tujuan Akupresur

Menekan titik tertentu dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan

selama hamil dan saat kontraksi datang. Akupresur seperti halnya akupuntur merupakan

terapi yang menekankan titik-titik tertentu pada tubuh yang diyakini dapat mengatasi

(30)

pada kondisi menjelang persalinan, akupresur selain untuk meringankan rasa sakitnya

juga untuk meningkatkan intensitas kontraksi itu sendiri (Turana, 2004, ¶ 4).

Akupresur merupakan bagian kecil dari akupuntur yang sangat membantu ibu

hamil. Pada saat proses persalinan, akupresur memberikan rasa nyaman selama proses

persalinan atau relaksasi. Pada sebagian orang, akupresur ini juga dikenal banyak

digunakan untuk merangsang kontraksi atau mendorong kemajuan kontraksi agar

pembukaan lebih cepat terjadi dan ibu merasa nyaman saat proses persalinan berjalan

(Turana, 2004, ¶ 1-3).

3. Manfaat Akupresur

Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk :

a. Pencegahan penyakit

Akupresur dipraktekkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan yang

sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya sumber

penyakit dan mempertahankan kondidi tubuh.

b. Penyembuhan penyakit

Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit dan dipraktekkan ketika

dalam sakit.

c. Rehabilitasi

Akupresur dipraktekkan untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit.

d. Promotif

Akupresur dipraktekkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak

sedang sakit (Oka, 2003, hal. 3).

(31)

Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan akupresur baik,

yaitu : ruangan tempat melakukan pemijatan hendaknya tidak pengap dan mempunyai

sirkulasi udara yang baik, pemijatan dilakukan ditempat yang bersih, posisi orang yang

akan dipijat sebaiknya berbaring, duduk, dan tidak berdiri, tangan sebelum memijat

dicuci bersih dan kuku jari tidak panjang serta tidak tajam, pemijat dalam keadaan bebas

bergerak dengan posisi yang nyaman, kondisi pasien yang perlu diperhatikan sebelum

melakukan teknik akupresur adalah sebaiknya pasien tidak dalam keadaan emosional

(marah, takut, terlalu gembira, atau sedih), tidak terlalu lapar atau terlalu kenyang, alat

bantu pijat yang digunakan tidak tajam dan bersih, pemijatan dapat dilakukan dengan

ujung-ujung jari, kepalan tangan, telapak tangan, pangkal telapak tangan dan siku, titik

acupoint tidak dalam keadaan luka atau bengkak, dan untuk pasien yang lemah

kondisinya akupresur hanya diperlukan untuk menguatkan kondisinya dan jumlah titik

yang dipergunakan jangan terlalu banyak (Oka, 2003, hal. 38).

Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap

kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan tetapi tidak sakit

(Turana, 2004, ¶ 3).

5. Lokasi Titik Akupresur Saat Persalinan untuk Mengurangi Nyeri

Cara kerja akupresur ini sendiri cukup mudah dan sederhana karena tidak

memerlukan bantuan jarum akupuntur. Cukup dengan menekan pada titik-titik tertentu

sesuai dengan tujuan untuk apa akupresur dilakukan.

a. Akupresur untuk meningkatkan intensitas kontraksi disebut dengan istilah Spleen 6

(32)

Letakkan 4 jari di atas mata kaki di bagian kaki. Lalu tekan selama satu menit

dengan ibu jari, yaitu di bagian belakang tulang kaki kanan bergantian dengan kaki

kiri. Atau bersamaan secara simultan. Gerakkan ibu jari naik turun sedikit atau

dalam bentuk lingkaran kecil (Klein & Thompson, 2009).

b. Hoku atau LI4 adanya di jaringan antara jempol dan jari telunjuk.

Letakkan jari di telapak tangan pasien dan ibu jari di luar telapak tangan.

Tekan perlahan secara bersamaan kiri dan kanan. Titik ini sangat dikenal banyak

orang dan sangat efektif untuk menghilangkan sakit kepala. Lanjutkan menekan

titik-titik ini dengan berhenti sejenak dan hentikan jika kekuatan kontraksi sudah

meningkat. Titik-titik ini akan makin efektif jika dipadukan dengan tehnik untuk

meningkatkan kontraksi seperti mengelus pusar pasien. Titik akupresur ini akan

bekerja sangat efektif jika air ketuban sudah pecah sementara itu kontraksi belum

juga mengalami kemajuan. Jangan menggunakan titik-titik ini jika waktu persalinan

Spleen 6

(33)

sudah lewat waktu. Karena tujuan akupresur ini lebih ditujukan untuk merangsang

kontraksi lebih cepat dan mengurangi rasa sakit saat kontraksi berlangsung.

c. Dua titik pada tangan bisa meringankan sakit kontraksi.

d. Juga dapat mencoba satu titik pada bahu yang disebut Gallbladder 21.

Dapat menempatkan GB 21 dengan cara menekan ibu jari pada bahu dekat ke arah

leher, satu-dua inchi agak ke bawah leher. Dua titik ini sangat mudah dilakukan.

Tekan dengan keras selama 60 detik atau hitung sampai angka 30. Berhentilah 2-3

menit, lalu tekan lagi. Titik ini juga berguna bagi wanita setelah melahirkan.

e. Ada beberapa titik sacral dikenal dengan istilah Bladder 27-34 pada tulang

punggung bagian bawah yang juga sangat efektif untuk mengatasi sakit saat

kontraksi termasuk saat terasa sakit kontraksi ini merambat sampai ke bagian

3 a  3 b

4 a 4 c

(34)

 

   

Untuk mengurangi rasa sakit itu, suami atau bidan yang mendampingi bisa mengelus

dan sedikit menekan di dekat tulang ekor untuk merangsang titik akupresur. Jika

kesulitan menemukan titik akupresur ini bisa dilakukan dengan memakai bola tennis

atau kepalan tangan merangsang daerah tulang punggung bagian bawah.

f. Titik K1, Titik ini terletak pada 1/3 bagian atas telapak kaki, ketika telapak kaki

fleksi (menarik jari kaki ke depan ke arah telapak kaki). 5 a

5b

(35)

Lakukan penekanan yang kuat ke dalam dan ke depan ke arah jempol kaki. Titik ini

mempunyai efek relaksasi dan dapat digunakan kapan saja saat persalinan.

Penekanan pada titik ini juga dapat berguna saat pasien panik (misal mempunyai

pengalaman yang tidak menyenangkan pada persalinan sebelumnya). Titik ini

berguna untuk membantu menenangkan wanita yang merasa ketakutan (Turana,

(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antar variabel yang ingin diamati

dan diukur melalui penelitian yang dilakukan. Variabel independen dalam penelitian ini

adalah metode akupresur dan variabel dependen adalah nyeri persalinan kala I fase aktif.

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 2. Kerangka Konsep

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu ada pengaruh

metode akupresur terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Nyeri persalinan

kala I fase aktif Metode

(37)

C. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat

Ukur

Cara Ukur Hasil Ukur Skala

11 Variabel

Independen :

Metode

akupresur

Teknik akupresur yang

dilkukan dalam

mengurangi intensitas

nyeri pada persalinan

dengan menggunakan jari

tangan pada titik akupresur

tubuh ibu inpartu kala I

fase aktif

- - 1= Dilakukan

0=Tidak dilakukan Nominal 22 Variabel Dependen : Nyeri persalinan

kala I fase

aktif

Ketidaknyamanan karena

rasa sakit yang dialami ibu

inpartu kala I fase aktif

dengan adanya kontraksi

uterus dan dilatasi serviks

mulai dari pembukaan 4-9

(38)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian quasi- eksperimen yang

bersifat one group pretest-postest yaitu untuk mengidentifikasi pengaruh metode akupresur

terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu inpartu sebelum dan sesudah dilakukan

akupresur. Desain ini digambarkan :

Pretest Perlakuan Postest

01 X 02

Skema 3. Desain Penelitian

Keterangan :

01 : Pretest dilakukan sebelum diberi perlakuan akupresur terhadap skala nyeri

pada ibu inpartu kala I fase aktif

02 : Postest dilakukan sesudah diberi perlakuan akupresur terhadap skala nyeri

pada ibu inpartu kala I fase aktif

X : Intervensi (perlakuan akupresur)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu kala I fase aktif yang

(39)

Medan. Dari survei pendahuluan, data ibu yang melahirkan di klinik bersalin Rita

Fadilah Medan dari Maret sampai Mei tahun 2011 sebanyak 33 orang.

2. Sampel

Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan secara total

sampling sehingga semua jumlah populasi dijadikan sampel dengan kriteria yaitu ibu

yang menjalani persalinan kala I fase aktif dengan pembukaan serviks antara 4 sampai

10 Cm, bersedia menjadi responden, kehamilan dan persalinan tanpa penyulit dan

komplikasi, tidak dalam pengaruh analgesik dan tidak sedang dilakukan tindakan

persalinan dengan induksi.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Rita Fadilah Medan. Pertimbangan

peneliti memilih lokasi ini adalah untuk efisiensi biaya dan efektifitas waktu, karena

penelitian ini dilakukan dalam masa studi. Selain itu di Klinik Bersalin Rita Fadilah

banyak melakukan pertolongan persalinan normal dan belum pernah dilakukan

penelitian tentang pengaruh metode akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan kala

I fase aktif .

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada Maret-Mei 2012.

D. Pertimbangan Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari insitusi pendidikan

(40)

hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu :memberikan penjelasan kepada

responden penelitian tentang tujuan dan prosedur penelitian. Responden yang bersedia

dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi responden yang tidak

bersedia berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak

mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, kebebasan dari

tindakan yang merugikan atau resiko dan mendapat keadilan tanpa adanya

diskriminasi saat responden tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.

Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan

nama responden pada instrumen, tetapi mengunakan inisial. Data-data yang diperoleh

dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

E. Instrument Penelitian

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan

lembar observasi. Bagian pertama berisi tentang pengkajian data demografi ibu bersalin

yang meliputi: nama ibu (inisial), usia, pendidikan, pekerjaan diisi oleh responden.

Bagian kedua berisi tentang pertanyaan yang menggambarkan intensitas nyeri ibu

bersalin berdasarkan skala intensitas nyeri (0-10), dengan menanyakan kepada ibu

tentang besar kekuatan nyeri yang dirasakannya sebelum dan sesudah intervensi

dilakukan.

F. Validitas dan Realibilitas

Alat ukur harus diuji validitas dan realibilitasnya. Dalam penelitian ini alat ukur

(41)

perlu lagi di ujivaliditas dan realibilitasnya. Alat ukur skala nyeri yang digunakan

adalah Numerical Rating Scales(NRS) yaitu alat pendeskripsi dengan skala 0-10 (Bare,

B. G., dan Smeltzer, S. C., 2002).

G. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah :mengajukan surat

permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan surat

permohonan izin melaksanakan penelitian di klinik bersalin Rita Fadilah Medan.

Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu inpartu kala

I fase aktif sesuai kriteria penelitian. Peneliti menemui responden di tempat penelitian,

dengan cara peneliti meninggalkan nomor handphone dan menyimpan nomor

handphone asisten klinik untuk memperlancar proses pengumpulan data. Saat peneliti

bertemu dengan responden, peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan dan

manfaat penelitian.

Peneliti meminta persetujuan responden untuk menjadi responden dengan

menandatangani informed consent. Setelah responden bersedia, peneliti kemudian

mengisi lembar kuisioner data demografi yaitu nama (inisial), umur, paritas,

pendidikan dan pekerjaan responden melalui wawancara. Lalu, peneliti menjelaskan

prosedur metode akupresur yang dilakukan oleh peneliti atau tenaga medis yang ada di

dalam ruangan, Akupresur dilakukan selama durasi kontraksi dengan hitungan

(42)

kontraksi dan mengobservasi respon responden terhadap nyeri yang dirasakan.

Kontraksi II peneliti melakukan akupreur pada daerah pinggang selama durasi

kontraksi. Kemudian peneliti menilai derajat nyeri ibu dengan bertanya kepada ibu

bagaimana tingkat nyeri yang ibu rasakan sebelum dan sesudah dilakukan akupresur,

sambil menunjukkan skala nyeri kepada ibu supaya ibu memberi tanda skala nyeri

berupa angka 0-10 sebelum dan sesudah dilakukan akupresur.

Pada pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu oleh asisten yaitu seorang bidan

yang bekerja diklinik bersalin Rita Fadilah. Pendidikan terakhir bidan tersebut adalah

D-III Kebidanan dan telah mengetahui bagaimana melakukan metode akupresur untuk

mengurangi intensitas nyeri dalam persalinan.

H. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data kembali dengan

memeriksa semua kuesioner apakah data dan jawaban sudah lengkap dan benar

(editing). Kemudian data diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam

melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang

dimasukkan ke dalam bentuk tabel. Entry data dilakukan dengan menggunakan teknik

komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yakni pemeriksaan semua

data yang telah dimasukkan ke dalam program komputer guna menghindari terjadinya

kesalahan. Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program SPSS yang

(43)

1. Univariat

Data yang bersifat kategori dicari frekuensi dan proporsinya yakni data

demografi ibu inpartu meliputi usia, paritas dan pendidikan. Sedangkan data

yang bersifat numerik dicari mean, dan standar deviasinya yakni skala nyeri

persalinan melalui statistik deskriptif. Hasil data dibuat dalam bentuk tabel.

2. Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh metode akupresur dalam

mengurangi intensitas nyeri ibu inpartu kala I fase aktif. Dalam menganalisis

data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan uji statistik uji t-dependen

yaitu uji statistik Paired sample t-test untuk mengukur skala nyeri sebelum dan

sesudah dilakukan akupresur dan diperoleh mean perbedaan. Taraf signifikan (α

= 0.05), pedoman dalam menerima hipotesis : jika data probabilitas (p) < 0.05

(44)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan sebagai hasil penelitian metode akupresur terhadap

pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif yang dilakukan di Klinik Bersalin Rita

Fadillah, bertempat di Gang. Bersama No 6 Kec. Medan Sunggal pada bulan Maret-Mei

2012. Selama penelitian telah didapat sebanyak 22 orang ibu inpartu yang sesuai dengan

kriteria menjadi subjek responden, dilakukan selama 20 menit kemudian pada pengukuran

nyeri dilakukan pada 10 menit pertama setelah kontraksi pertama, mengkaji intensitas nyeri

sebelum intervensi dengan meminta responden untuk menunjuk skala nyeri, kemudian

latihan terhadap metode akupresur pada kontraksi ke dua dan ke tiga, dan 10 menit ke dua

menerapkan metode akupresur pada setiap kali kontraksi yang terjadi, pengukuran nyeri

setelah intervensi dillakukan pada akhir 10 menit ke dua dengan meminta responden untuk

menunjukan intensitas nyeri yang dialaminya pada skala nyeri. Sehingga dapat diketahui

perbedaan nyeri sebelum dan setelah intervensi.

Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik demografi ibu inpartu di klinik Bersalin

Rita Fadillah Medan. Analisis intensitas penurunan nyeri ibu inpartu kala I fase aktif

(45)

1. Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini menggambarkan karakteristik

masing-masing variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan

persentasenya sedangkan data yang bersifat numerik dicari mean dan standar

deviasinya. Karakteristik responden dari data demografi meliputi : umur, paritas,

pendidikan dan pekerjaan.

1.1Karakteristik Demografi Responden

Berikut ini merupakan tabel data hasil penelitian tentang karakteristik ibu

inpartu diklinik Bersalin Rita Fadillah Medan mulai Maret-Mei 2012. Hasil

penelitian ditemukan bahwa sebagian besar ibu inpartu di klinik Bersalin Rita

Fadillah Medan berada pada usia 21-25 sebanyak 12 orang (54,5%). Status

pendidikan responden sebagian besar berpendidikan SMU 15 orang (68,2%).

Status pekerjaan sebagian besar responden tidak bekerja (IRT) sebanyak 13

orang ( 59.1%). Status jumlah anak sebagian besar adalah anak pertama yaitu

(46)
[image:46.595.111.517.219.714.2]

Tabel. 5. 1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi

di Klinik Bersalin Rita Fadillah Medan

Maret-Mei 2012

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Umur

- 15-20 tahun 3 13,6

- 21-25 tahun 12 54,5

- 26 - 30 tahun 6 27,3

- > 31 tahun 1 4,5

Paritas

1 15 68,2

2 6 27,3

>3 1 4,5

Pendidikan

- SD - -

- SMP 2 9,09

- SMA 15 68,2

(47)

- Sarjana 3 13,6

Pekerjaan

- IRT 13 59,1

- PNS 3 13,6

- Swasta 6 27,3

1.2 Karakteristik Intensitas Nyeri Responden Sebelum dan Sesudah Dilakukan

Intervensi

Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa tingkat nyeri responden

sebelum dilakukan metode akupresur rata-rata mencapai 5,136 dengan stándar

deviasi 1,846 dan setelah dilakukan intervensi rata-rata tingkat nyeri ibu

inpartu 3,023 dengan stándar deviasi 2,195. Nyeri responden setelah intervensi

[image:47.595.109.515.96.295.2]

lebih rendah dari pada nilai rata-rata sebelum intervensi. Dapat dilihat dalam

(48)
[image:48.595.105.496.204.358.2]

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi di Klinik Bersalin Rita Fadillah Medan

Maret-Mei 2012

 

2. Analisis Bivariat

Analisi ini digunakan untuk menguji pengaruh akupresur terhadap intensitas nyeri

pada persalinan kala fase aktif I. Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian

data dilakukan dengan menggunakan uji statistik uji t-dependen dengan taraf

signifikansi 95% (α = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai

probabilitas (p) < 0,05 maka Ho ditolak, apabila (p) > 0,05 maka Ho gagal ditolak.

Tingkat nyeri responden sebelum dilakukan metode akupresur rata-rata mencapai

5,136 dengan stándar deviasi 1,846 dan setelah dilakukan intervensi rata-rata tingkat

nyeri ibu inpartu 3,023 dengan stándar deviasi 2,195. Dari hasil perhitungan beda

skala nyeri di dapatkan perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada responden sebelum

dan setelah intervensi dengan metode akupresur yaitu 2,113 dengan standar deviasi Intensitas Nyeri Mean SD N

Intensitas nyeri sebelum intervensi 5,136 1.846

22

(49)

0,349 dari uji statistik t-dependen didapat nilai p<0,000 sehingga dapat dinyatakan

bahwa metode akupresur efektif secara signifikan terhadap pengurangan intensitas

nyeri pada persalinan kala I fase aktif.

Tabel. 5. 3

Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Intervensi dengan Metode Akupresur di Klinik Bersalim Rita Fadillah Medan

Maret-Mei 2012

N Variabel Mean Standar

deviasi

Beda Mean P.

value

Mean SD

1 Intensitas nyeri

sebelum

intervensi

5,136 1,846

2,113 0,349 0,000

2 Intensitas nyeri

setelah intervensi

(50)

B. PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang hasil penurunan dari

penggunaan metode akupresur terhadap nyeri persalinan.

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Apabila tidak diatasi dengan baik

akan menimbulkan masalah lain yaitu meningkatnya kecemasan saat

menghadapi persalinan sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan

mengakibatkan vasokonstriksi yang menyebabkan aliran darah ibu ke janin

menurun. Janin akan mengalami hipoksia sedangkan ibu akan mengalami

persalinan lama dan dapat meningkatkan tekanan sistolik dan diastolik

(Rosmery, 2004).

Pengaruh Penggunaan metode akupresur dalam Pengurangan Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik Rita Fadillah Medan. Dari hasil uji statistik

t-dependent diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada

pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan

intervensi menggunakan metode akupresur dengan taraf signifikan 0,000.

Tingkat nyeri responden sebelum dilakukan metode akupresur rata-rata

mencapai 5,136 dengan stándar deviasi 1,846 dan setelah dilakukan intervensi

rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 3,023 dengan stándar deviasi 2,195. Dari hasil

perhitungan beda skala nyeri di dapatkan perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada

responden sebelum dan setelah intervensi dengan metode akupresur yaitu 2,113

(51)

sehingga dapat dinyatakan bahwa metode akupresur efektif secara signifikan

terhadap pengurangan intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif.

Dari hasil pengukuran intensitas nyeri sebelum menggunakan metode akupresur

didapat bahwa responden mengalami skala nyeri 4-10. Hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Potter dan Perry (2005), bahwa nyeri merupakan

pengalaman yang menyeluruh dirasakan oleh semua manusia dan bersifat

subjektif, sehingga nilainya dapat berbeda-beda dari satu orang dengan orang

lain serta bervariasi dirasakan oleh orang dari waktu ke waktu.

Nyeri persalinan menurut (Danuatmaja, 2004), merupakan rasa sakit yang terjadi

akibat adanya aktivitas di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Dimana rasa

sakit kontraksi di mulai dari bagian bawah punggung kemudian menyebar ke

bagian bawah perut, umumnya rasa sakit ini berbeda-beda yang dirasakan setiap

ibu. Dilihat dari paritas (anak keberapa) dan pembukaan berapa. Dan dari hasil

penelitian diperoleh bahwa ibu inpartu merasakan nyeri yang sangat pada

kelahiran anak pertama sebanyak 15 orang (68,2%).

Penelitian ini sesuai dengan pernyataan dari (Simpkin, 2005, Hal.177)

bahwa metode akupresur adalah suatu metode nonfarmakologi yang dapat

digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada luka, bekas operasi dan nyeri

persalinan. Metode akupresur ini juga dapat mengurangi respon melawan atau

menghindar, seperti gemetar. Pada ibu inpartu ditemukan bahwa tindakan ini

akan memperlancar sirkulasi darah ibu dan dapat memberi kenyamanan pada ibu.

(52)

membahayakan. Keterampilan mengatasi rasa nyeri ini dapat digunakan selama

persalinan, mengatasi persalinan dengan baik berarti tidak kewalahan atau panik

saat menghadapi rangkaian kontraksi. (whaley., Simkin., & Keppler.2008).

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Sylvia T

Brown (2001) yang bertujuan untuk melihat pengaruh metode nonfarmakologi

terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan dengan 10 metode

nonfarmakologi yang dilakukan pada 46 orang sampel dan diperoleh hasil bahwa

metode nonfarmakologi (teknik pernapasan, relaksasi, akupresur, masase)

merupakan teknik paling efektif menurunkan nyeri saat persalinan (Arifin, L.,

2008, ¶ 2).

2. Keterbatasan Penelitian

Desain penelitian ini ádalah quasy-eksperimen dengan jenis one group

pretest-postest. Yaitu hanya menguji pengaruh penggunaan akupresur terhadap satu

kelompok saja yang pengukurannya dilakukan sebelum dan setelah intervensi.

Sebaiknya pada penelitian selanjutnya menggunakan dua kelompok yaitu

kelompok kontrol dengan kelompok intervensi, agar penggunaan akupresur dalam

pengurangan nyeri persalinan lebih terlihat pengaruhnya atau perbedaannya dan

hasilnya lebih bermakna.

3. Implikasi untuk asuhan kebidanan/pendidikan kebidanan

Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa penggunaan akupresur sebagai

salah satu dari teknik nonfarmakologi berpengaruh terhadap pengurangan nyeri

(53)

asuhan kebidanan pada ibu inpartu untuk membantu ibu mengurangi rasa nyeri

(54)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang penggunaan metode akupresur dalam

pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Rita Fadillah Medan tahun 2012

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik intensitas nyeri responden sebelum intervensi adalah dengan nilai

rata-rata mencapai 5,136 dan stándar deviasi 1,846 dan setelah dilakukan intervensi

dengan metode akupresur nilai rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 3.023 dengan

stándar deviasi 2,195.

2. Perbedaan nilai rata-rata intensitas nyeri pada responden sebelum dan setelah

intervensi dengan metode akupresur yaitu 2,113 dengan standard deviasi 0,349 dari

uji statistik t dependen didapat nilai p<0,000 sehingga dapat dinyatakan bahwa

metode akupresur efektif secara signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri

pada persalinan kala I fase aktif.

B. SARAN

1. Bagi Praktek Kebidanan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akupresur merupakan salah satu

teknik nonfarmakologi yang dapat memberikan manfaat untuk mengurangi

(55)

diinformasikan dan diterapkan disetiap praktek kebidanan, rumah sakit atau tempat

layanan kesehatan lainnya guna membantu ibu mengurangi rasa sakit.

2. Bagi Pendidikan Kebidanan

Pada penelitian ini didapatkan data bahwa terdapat pengaruh antara

penggunaan metode akupresur dengan penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif.

Untuk itu diharapkan perlu adanya pengembangan dalam pendidikan kebidanan

mengenai metode nonfarmakologi yang dapat membantu penderitaan pasien

menghadapi persalinan.

3. Bagi Penelitian Kebidanan

Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan desain penelitian yang

bersifat quasyeksperimen dengan menggunakan kelompok kontrol agar hasil yang

diperoleh lebih baik.

     

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Betts, Debra(1997). How to Do Maternity Acupressur. Diambil tanggal 3 Maret 2012

dari http://www.maternityacupressure.com/indexd.html.

Cheng, Chung-Hayn. (2004). Labour Acupressur. Diambil pada tanggal 3 Maret 2012

dari http://hubpages.com/hub/Labor-Acupressure

Danuatmaja, B. Meiliasari, Mila. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Cet. 1.

Jakarta : Puspa Swara.

Eko, R. I., Maulana, D. (2007). Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap

Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Di Rumah Sakit Rajawali Citra Ponorono

Banguntapan Bantul. Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta : Dipublikasikan.

Hutagaol, I. (2010). Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap Penurunan Nyeri

Persalinan Kala I Pada Ibu Primipara. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas

Usu : Tidak di publikasikan.

JNPK-KR. (2007). Asuhan Persalinan Normal. Jaringan Nasional Pelatihan

Klinik-Kesehatan Reproduksi, Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia

(JNPK-KR/POGI), Dan JHPIEGO Corporation, Jakarta.

Kang Duck-Hee, et all, (2004). effect of SP6 Acupressure On Labor Pain And Length Of

Delivery Time In Women During Labor. The Journal Of Alternative And

Complementary Medicine.

(57)

Mander, Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

(58)

Oka, Putu Sukanta. (2003). Akupresur dan Minuman untuk Mengatasi Gangguan

Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Prawirihardjo, Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Potter, P.A., Perry, G. A. ( 2001). Fundamentals Of Nursing. (5th. ed). St. Loise :

Mosby.

Saifuddin ,A.B. (2002), Panduan Praktis Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Simkin, Penny. (2005). Buku Saku Persalinan. Jakarta : EGC.

Smeltzer, S.C., Bare, B. G (2002). Textbook Of Medikal Surgical NursingBrunner &

Suddarth.(8th.Ed). (H. Y. Kuncara, dkk, Trj). Jakarta : EGC (Buku asli di terbitkan

1996).

Turana, Yuda. (2004). Akupresur. Diambil tanggal 4 Januari 2012 From

hptt://www.medikaholistik.com.

Tim Penyusun Program D-IV USU. (2011). Panduan Penelitian Karya Tulis Ilmiah.

Medan : Tidak Dipublikasikan

Walsh, L. V. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.

William, Ann (2010). When to Do Labour Acupressur. Diambil pada tanggal 3 Maret

2012 dari http:/www.articlesnatch.com.

Yulifah, Rita., Yuswanto, Tri. (2009). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba

(59)

LAMPIRAN 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalammualaikum Wr. Wb

Dengan Hormat,

Nama Saya adalah Ardina Elvira, sedang menjalani pendidikan di program D IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan

penelitian yang berjudul ”Pengaruh Metode Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan pada

Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif.

Akupresur adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon

atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk

meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan/atau memperbaiki sirkulasi.

Keterampilan mengatasi rasa nyeri ini dapat digunakan selama persalinan, para wanita

yang menggunakan ketrampilan ini biasanya tidak merasa begitu sakit dibandingkan

para wanita yang tidak menggunakannya (Whalley, Simkin, & Keppler. 2008).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh metode akupresur

pada nyeri persalinan kala I fase aktif.

Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada ibu/saudari tentang:

a. Data demografi seperti umur, jumlah anak, pendidikan dan pekerjaan.

(60)

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap

data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan

peneliti. Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu

membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:

Nama : Ardina Elvira

Alamat : Jl. Sabit No.7 Lk. VI Kel. Cengkeh Turi Binjai Kab. Langkat

No. HP : 085276777159

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini.

Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi

ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan ibu

bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, 2012

Peneliti

(61)

LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

I. DATA DEMOGRAFI

Petunjuk : jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dan

ditulis pada tempat yang disediakan.

1. Tanggal/waktu penelitian : ...

2. Kode responden : ...

3. Usia : ...

4. Paritas : ( ) 1

( ) 2

( ) >3

5. Pendidikan : ( ) SD

( ) SMP

( ) SMA

( ) Diploma

( ) Perguruan Tinggi

6. Pekerjaan : ( ) Bekerja

( ) Tidak Bekerja

(62)

A. INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE AKTIF SEBELUM INTERVENSI DILAKUKAN

1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang dirasakan berdasarkan skala nyeri 0-10.

2. Mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu sebelum dilakukan intervensi pada

kontraksi kesatu pada 10 menit pertama

3. Melakukan latihan metode akupresur pada kontraksi kedua

Skala nyeri numeric

1. 0 :Tidak nyeri 2. 1-2 : Nyeri ringan :

secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

3. 3-5 : Nyeri sedang :

Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

4. 6-7 : Nyeri berat :

secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi dan nafas panjang.

5. 8-10 : Nyeri sangat berat

(63)

B. INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE AKTIF SESUDAH INTERVENSI DILAKUKAN

1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang dia rasakan berdasarkan skala nyeri 0-10.

2. Menerapkan teknik akupresur pada setiap kali terjadi kontraksi pada 10 menit kedua

3. Menggunakan skala nyeri untuk mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu pada 10

menit kedua di akhir kontraksi setelah intervensi.

Skala nyeri numerik

1. 0 :Tidak nyeri 2. 1-2 : Nyeri ringan :

secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

3. 3-5 : Nyeri sedang :

Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

4. 6-7 : Nyeri berat :

secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi dan nafas panjang.

5. 8-10 : Nyeri sangat berat

(64)

LAMPIRAN 3

PROSEDURTEKNIK AKUPRESUR

1. Definisi

2. Akupresur adalah pendekatan penyembuhan yang berasal dari daerah timur yang

menggunakan masase titik tertentu di tubuh (garis aliran energi atau meridian) untuk

menurunkan nyeri atau mengubah fungsi organ.

3. Tujuan Akupresur

a. Mengurangi ketidaknyamanan selama hamil dan saat kontraksi datang.

b. Pada Saat hamil bisa mengurangi mual muntah.

c. Merangsang kontraksi atau mendorong kemajuan kontraksi agar pembukaan lebih cepat

terjadi dan ibu merasa nyaman saat proses persalinan itu berjalan.

4. Persiapan Tindakan Akupresur

a. Alat : Alat bantu pijat yang digunakan tidak tajam dan bersih, pemijatan dapat

dilakukan dengan ujung-ujung jari, kepalan tangan, telapak tangan, pangkal

telapak tangan dan siku.

b. Tempat : Ruangan hendaknya tidak pengap dan mempunyai sirkulasi udara yang baik

dan ruangan yang bersih.

c. Bidan :

- Tangan sebelum memijat dicuci bersih dan kuku jari tidak panjang serta tidak

tajam.

- Bidan dalam posisi bebas bergerak dan dengan posisi yang nyaman.

(65)

- Posisi pasien yang akan dipijat sebaiknya berbaring, duduk, dan tidak berdiri.

- Kondisi pasien yang perlu diperhatikan sebelum melakukan teknik akupresur adalah

sebaiknya pasien tidak dalam keadaan emosional (marah, takut, terlalu gembira, atau

sedih), tidak terlalu lapar atau terlalu kenyang.

- Titik acupoint tidak dalam keadaan luka atau bengkak dan untuk pasien yang lemah

kondisinya akupresur hanya diperlukan untuk menguatkan kondisinya dan jumlah titik

yang dipergunakan jangan terlalu banyak.

5. Prosedur akupresur

a. Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap

kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan tetapi tidak sakit.

b. Hoku atau LI4 adanya di jaringan antara jempol dan jari telunjuk.

- Letakkan jari di telapak tangan pasien dan ibu jari di luar telapak tangan. Tekan

perlahan secara bersamaan kiri dan kanan. Karena tujuan akupresur ini lebih

ditujukan untuk merangsang kontraksi

Gambar

Tabel. 5. 1
table  5.2 berikut ini :
Tabel 5.2

Referensi

Dokumen terkait

 Bagi mahasiswa yang sudah melaksanakan perwalian dan memilih mata kuliah yang memiliki praktikum, tetapi tidak mendapat nomor random/jumlah praktikum yang diambil

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa flypaper effect terjadi dalam laporan keuangan Kota Semarang, dan terdapat hubungan signifikan dana alokasi umum terhadap

Selanjutnya dilakukan penyuluhan tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah, antara lain bahwa cairan lindi yang berasal dari pembusukan sampah dapat

(perbesaran 2000x), (c) deposisi debu dari atmosfer (loess dan abu vulkanik) pada perbesaran 2500x, (d) bulir yang berasal mineral detrital yang diangkut ke waduk dari

Hasil penelitian diperoleh 7 famili dan 46 jenis jamur Badisiomycetes di hutan alam desa Bawan, jamur yang dominan adalah Ganoderma sp dari famili Ganodermataceae

The objective of this reserach is to know whether there is a significant influence of using questioning strategy towards students’ reading comprehension in narrative text at the

menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, menjelaskan pada ibu mengenai ketidaknyamanan yang biasa terjadi pada trimester III yang terdiri dari Sering

Selanjutnya, dilakukan analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh motorik kasar terhadap perkembangan kreatifitas anak usia