• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Materi Mengenai Ekspor Impor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Materi Mengenai Ekspor Impor"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN MATERI EKSPOR IMPOR

OLEH:

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah Negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya.

Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut.

Transakasi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan ekspor dan impor? 1.2.2 Bagaimana strategi ekspor dan impor?

1.2.3 Bagaimana strategi perdagangan luar negeri?

(3)

1.3.1 Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan ekspor dan impor

1.3.2 Agar mahasiswa mengetahui bagaimana strategi dalam ekspor dan impor

1.3.3 Agar mahasiswa mengetahui bagaimana strategi perdagangan luar negeri

(4)

2.1.1 Pengertian Ekspor

Yang dimaksud dengan kegiatan ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah Pabean suatu Negara dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

2.1.2 Ketentuan Ekspor

Ketentuan-ketentuan ekspor adalah sebagai berikut: 1) Eksportir memiliki surat ijn usaha perdagangan

2) Eksportir wajib mengetahui barang yang dilarang di Ekspor oleh Pemerintah atau harus seijin pemerintah

3) Eksportir harus mengetahui ekspor barang ke suatu Negara yang dilarang oleh Pemerintah.

2.1.3 Risiko-risiko Eksportir

a) Risiko Transportasi / Pengangkutan Risiko transportasi terdiri dari :

­ Pengangkutan barang menggunakan kapal laut/pesawat udara.

­ Lamanya waktu pengangkutan. Jarak dari satu Negara ke Negara lainnya.

­ Berpindah tangannya barang dan penyimpanan digudang menyebabkan risiko kerusakan dan kehilangan barang.

b) Risiko Kredit dan Non Payment

Yang diperhatikan disini pada saat pembukaan Letter of Credit menuntut dengan syarat pembukaan L/C Irrevocable Documentary of Credit. Untuk menghndari risiko ditipu, terlabat dibayar dan tidak dibayar.

c) Risiko Mutu Barang

Masing-masing pihak harus berpegang teguh kepada Sales Contract yang telah disepakati bersama, khususnya bagi eksportir dalam pengiriman barang sesuai apa yang diminta pihak importer. d) Risiko Nilai Tukar

Untuk harga ditetapkan dengan mata uang tertentu, dan yang ideal mata uang standard internasional Dolla Amerika (US.$). Biasanya Eksportir berusaha untuk melndungi dirinya terhadap nlai tukar ini dengan cara membeli Valuta Asing dengan penyerahan lemudian (Forward/Option Contract), yang dikena; dengan istilah Hedging / Swap.

e) Risiko Hukum

(5)

ada problem dalam transaksi dagang, tentunya harus ada perwasitan internasional seperti yang diatur oleh {eradilan Arbitrasi Internasional dari Kamar Dagang Internasional.

f) Risiko Bonafiditas

Umumnya eksportir tidak dapat engetahui secara pasti atau mengukur tingkat kemampuan calon imortir/buyer. Dan untuk mencegah risiko jika terjadi wan prestasi dikemudain hari, dapat dilakukan tindakan preventif sebagai berikut :

1. Minta bantuan / referensi dari Bank, Atase Perdagangan RI di KBRI.

2. Membuta kontrak dagang ekspor yng rapi, teliti dan memuat etentuan hukum yang menyangkut keamanan pembayaran dan mutu barang.

3. Mempergunakan syarat perdagangan sesuai Inconterms-1990 secara tepat.

4. Dalam kontrak dagang memuat ketentuan tentang penalty serta proses penyelesaian sengketa, apakah melalui cara amcable solution – arbitrations atau melalui Court (pengadilan) atau Arbitrative Dispute Solution (ADS).

2.1.4 Definisi Impor

Yang dimaksud dengan kegiatan impor adalah suatu kegiatan dalam Perdagangan dengan cara membeli/mendatangkan barang dari luar negeri untuk dimasukkan ke dalam negeri.

2.1.5 Syarat-syarat menjadi Importir

Untuk memperoleh APIS (Angka Pengenal Impor Sementara). Hal-hal yang perlu dipenuhi antara lain :

1. Perusahaan wajib mengajukan permohonan ntuk mendapatkan APIS pada Kantor Wilayah Departemen Perndustrian Perdagangan Setempat.

2. Wajib memilki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). 3. Mempunyai bukti adanya kewajiban pajak (NPWP). 4. Mempunyai hubungan dagang luar negeri.

2.2 Strategi Ekspor dan Impor 1. Strategi Ekspor

(6)

bauran pemasaran (marketing mix) tersebut atau yang disebut 4P adalah sebagai berikut :

a. Strategi Produk Ekspor

Pengertian produk adalah sesuatu yang dibuat/dihasilkan untuk memenuhi suatu tujuan/kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari calon buyer

(importir), namun keputusan itu tidak berdiri sendiri sebab produk sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih. Agar suatu produk/komoditi tersebut dapat bersaing dengan para kompetitornya, apalagi produk tersebut diekspor ke berbagai negara maka suatu perusahaan harus memiliki strategi produk ekspor supaya mempunyai keunggulan daripada produk – produk lainnya.

Dengan demikian strategi produk ekspor, yaitu cara untuk menentukan jenis, spesifikasi, ukuran dan kemasan prosuk yang tepat untuk memasuki pasar tujuan ekspor. Dalam menentukan strategi produk yang tepat dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu :

1. Riset pasar untuk mengetahui situasi dan karateristik pasar yaitu spesifikasi permintaan pelanggan, daya beli dan perilaku pelanggan, situasi persaingan, trend, peluang pasar, dan lain – lain.

2. Mempelajari sejauh mana kemampuan internal perusahaan dalam menghasilkan produk yang diminati pelanggan ekspor.

3. Mendesign produk sesuai spesifikasi permintaan pelanggan dan kemampuan perusahaan.

b. Strategi Harga Ekspor

Strategi harga ekspor adalah cara untuk menentukan tingkat harga yang sesuai dengan kondisi internal perusahaan dan situasi pasar yang dihadapi agar penjualan dapat berhasil sehingga perusahaan dapat meraih keuntungan serta manfaat yang diharapkan. Harga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penjualan dalam usaha perdagangan ekspor. Pola penentuan harga jual ekspor sangat bervariasi, hal itu tergantung dari kekutatan produk yang dihasilkan di pasar internasional serta politik dagang yang diterapkan oleh Negara pengekspor maupun pengimpor. Ada 4 metode untuk menentukan harga jual ekspor produk , yaitu:

(7)

Penentuan harga jual ekspor dengan metode ini yaitu jika penetapan harga jual untuk ekspor didasarkan atas perhitungan biaya total (penjumlahan semua biaya yang dikeluarkan mulai dari pengadaan bahan, tenaga kerja, freight dan lain-lain dalam rangka ekspor) ditambah dengan prosentase laba yang diinginkan.

2) Current Market Price ( Buyer’s Market Price )

Metode ini merupakan kebalikan dari cost plus mark up yaitu bila penetapan harga jual ekspor disesuaikan dengan harga jual di pasar internasional pada saat itu atau harga yang ditentukan oleh pembeli. Laba diperoleh dari selisih harga jual di pasar internasional dengan total biaya.

3) Susidized Price

Penentuan harga jual ekspor yang didasarkan pada total biaya sebagaimana pada cost plus mark up dikurangi dengan komponen biaya tertentu (overhead cost, draw back system of generalizedsystem of preference). Tujuannya adalah untuk menekan harga pokok produksi sehingga memperkuat daya saing di pasar internasional.

4) Dumping

Harga dumping adalah Harga Jual (HJ) Ekspor ditetapkan lebih rendah dari Harga Jual Komoditi yang sama untuk pasar dalam negeri. Hal ini dimungkinkan bila di dalam negeri produsen komoditi itu memegang monopoli, sehingga dapat menjual komoditi itu dengan harga tinggi di dalam negeri dan harga yang wajar untuk pasar luar negeri.

Cara memperoleh data / info harga dan situasi pasar yaitu : 1) Riset pasar, marketing intelligence

2) Sumber informasi pasar :

a. Media informasi : internet, koran, majalah, yellowpages/bussines directory, press release, brosur, katalog.

b. Instansi pemerintah, kamar dagang, perwakilan dagang, kedutaan besar, atase perdagangan, konsul.

c. Konsultan dan perusahaan riset dagang, trade event organizer, lembaga – lembaga perdagangan internasional.

d. Relasi, teman, keluarga di luar negeri.

(8)

Distribusi Ekspor adalah aliran barang secara fisik melewati saluran organisasi jaringan kerja yang terdiri dari agensi dan lembaga, yang bersama melakukan semua kegiatan yang diperlukan untuk menghubungkan produsen dengan pemakai dalam menyelesaikan tugas pemasaran (Kumpulan Makalah PPEI, 2008). Tujuan distribusi ekspor adalah dapat mencapai usaha maksimum dalam menentukan kebutuhan serta pilihan pasar sasaran yang tepat sesuai dengan kemampuan eksportir. Antara lain salah satunya dengan cara memahami karateristik dari pelaku ( komponen distributor ekspor ) dalam melakukan distribusi, sehingga dapat menjadi acuan sukses dalam penyusunan strategi saluran distribusi ekspor. Jalur distribusi dalam pemasaran diidentifikasi menjadi dua bagian yaitu membeli barang langsung dari eksportir (direct cutomer) dan membeli barang produk tidak langsung dari eksportir tetapi melalui perantara impor di luar negeri. Dalam memilih saluran distribusi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :

1) Sifat pasar dan lokasi pembeli.

2) Lembaga – lembaga pemasaran terutama pedagang – pedagang perantara.

3) Pengendalian perusahaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.

4) Jaringan pengangkutan.

d. Strategi Promosi Ekspor

Promosi menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya, membujuk dan meningkatkan para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Selain itu promosi juga merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.Ada beberapa strategi promosi ekspor yang dapat dilakukan yaitu :

1) Personal Selling

(9)

2) Periklanan

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan untuk mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian melaui berbagai media cetak maupun elektronik, seperti papan reklame (bill board), spanduk (banner), koran, radio, televisi, internet, dan lain-lain. Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (remin-ding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertaiment).

3) Promosi Penjualan ( Sales Promotion )

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui

4) Hubungan Masyarakat ( Public Relation )

Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Kelompok – kelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak/orang - orang yang tinggal di sekitar

5) Direct Marketing ( Pemasaran Langsung )

(10)

lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen yang bersangkutan, baik memalui telepon, pos atau dengan dating langsung ke tempat pasar.organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa. pembangunan ekonomi, khususnya pembangunan industri.Substitusi Impor dimaksudkan untuk menghasilkan pekerjaan, mengurangi permintaan devisa, menstimulasi inovasi, dan membuat negara memberikan di daerah kritis seperti makanan, pertahanan, dan teknologi canggih.Gagasan substitusi impor mulai popular pada tahun 1950 sampai 1960 sebagai strategi untuk memajukan kebebasan ekonomi dan mengembangkan ekonomi di negara berkembang.

Todaro & Smith (2006:143) menyatakan bahwapara penganjur strategi subtitusi impor(import subtitution/IS) percaya bahwa dalam menjalankan proses pembangunan, negara-negara Dunia Ketiga harus memulainya lewat penggantian berbagai macam produk kebutuhan yang sebelumnya mereka impor dengan produk-produk buatan dalam negeri.

Langkah ini bisa diawali dengan penggantian produk-produk konsumen yang sederhana (inilah subtitusi pertama), hingga produk-produk manufaktur yang menggunakan teknologi tinggi (subtitusi impor tahap kedua).Untuk memperlancar usaha-usaha tersebut, pemerintah dari negara-negara berkembang yang bersangkutan harus melindungi sektor-sektor domestiknya dengan pengenaan tarif yang tinggi dan kuota untuk membendung masuknya produk impor yang berpotensi menyaingi produk-produk domestik.

(11)

mereka yakini bertolak dari telah tercapainya skala ekonomis yang memadai, tingkat upah buruh yang murah, adanya eksternalitas positif dari proses belajar dan bekerja secara bersamaan sehingga produsen domestik bisa menghasilkan output dengan harga yang lebih bersaing dengan harga-harga dunia.

Pada tahap awal, yang dikembangkan biasanya adalah industri ringan yang menghasilkan barang-barang konsumtif. Untuk memungkinkan menjadi besar, industri-industri yang masih bayi (infant industry) biasanya dilindungi oleh pemerintah atau diproteksi, sehingga tidak terlalu berat bersaing dengan produk impor, misalnya dengan pengenaan tarif khusus/pajak impor (tariff barrier). Sehingga harga barang impor mahal tak dapat bersaing dengan harga barang sejenis buatan dalam negeri. Walaupun dalam praktik, industri yang diproteksi ini bukannya membesar dan dewasa malah manja hingga tak maju-maju. Ada beberapa manfaat positif yang diperoleh dan strategi substitusi impor,antara lain:

1. Mengurangi ketergantungan pada impor. Terutama untuk barang-barangkebutuhan pokok atau yang menghasilkan produk antara.

2. Memperkuat sektor industri. Pengembangan sektor industri diperlukan untuk memperkuat perekonomian. Salah satu jalan untuk mempercepat pembangunan industri adalah SI, di mana pemerintah memberikan fasilitas yang memperbesar minat dan kemampuan swasta untuk berinvestasi. Industri-industri yang dibangun berdasarkan kebijakan SI pada tahap awaln umumnya adalah yang bersifat padatkarya dan atau berteknologi rendah. Lagipula industri-industri tersebut dapat menghasilkankeunggulan komparatif.

3. Memperluas kesempatan kerja. Bertumbuhnya sektor industri juga dapatmemperluas kesempatan kerja. Dengan demikian tenaga kerja yang melimpah disektor pertanian akan diserap oleh sektor industri tanpa mengurangi output sektor pertanian.

(12)

dalam neraca modal, dimana modal masuk lebih besar daripada modal keluar. Perbaikan neraca pembayaran ini akan memberikan efek multiplikasi perekonomian domestik, sekaligus memperbaiki posisi diperekonomian dunia.

2.3 Strategi Perdagangan Luar Negeri

Perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri adalah bentuk pertukaran barang dan jasa yang dilakukan masyarakat dunia atau antar negara. Pertukaran ini menunjukan bahwa interaksi dalam perdagangan sangat luas seiring dengan pesatnya kebutuhan akan barang dan jasa. Strategi yang dapat dilakukan dalam perdagangan luar negeri adalah dengan melakukan proteksi. Proteksi dalam perdagangan internasional menunjukan kebijakan suatu negara dalam perdagangan internasional dengan mempertimbangkan aspek perlindungan atas kemajuan perekonomian nasional. Melalui proteksi, negara yang bersangkutan bisa mengendalikan arus barang dan jasa dari dan ke luar negeri. Alasan adanya proteksi dalam perdagangan internasional adalah :

a. Melindungi industri dalam negeri yang masih baru b. Melindungi tenaga kerja dalam negeri

c. Mencegah politik dumping dari produsen luar negeri d. Mengurangi defisit neraca pembayaran

e. Melindungi industri-industri strategis dalam negeri Ada beberapa jenis-jenis proteksi yaitu :

1) Penetapan Tarif

Tarif (bea) adalah suatu pembebanan atas barang yang melintasi daerah pabean. Pungutan tarif diadakan untuk membatasi kebebasan perdagangan dan mengisi kas negara, dengan alasan untuk melindungi industri-industri yang baru tumbuh. Jenis-jenis tarif, di antaranya terdiri atas tarif bea ekspor, bea transito, dan bea impor.

(13)

b. Bea transito, dikenakan terhadap barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan barang tersebut tujuan akhirnya adalah negara lain. Contoh ekspor tekstil dari Indonesia ke Jepang, diangkut melalui Singapura.

c. Bea impor, dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dari negara lain.

Berdasarkan Kurva 1, kebijakan tarif dapat dijelaskan sebagai berikut. Sebelum tarif diberlakukan, harga berada pada titik OP, produksi dalam negeri pada titik OQ1, jumlah permintaan pada titik OQ4, dan

jumlah yang harus diimpor adalah Q1Q4.

Gambar 1. Kurva Tarif Impor.

Jika negara mengenakan tarif impor terhadap suatu barang, akan berpengaruh pada hal-hal sebagai berikut.

a. Pengaruh tarif terhadap harga berdampak pada naiknya harga barang yang dikenakan tarif, yaitu dari OP menjadi OP1 (Price Effect).

b. Pengaruh tarif terhadap konsumsi mengakibatkan berkurangnya konsumsi masyarakat yang ditunjukkan oleh daerah DEF atau OQ4 menjadi OQ3 (Consumption Effect).

c. Pengaruh tarif terhadap produksi dalam negeri mengakibatkan bertambahnya produksi dalam negeri, yaitu dari titik OQ1 menjadi OQ2 atau daerah ABC (Protective/Import Substitution

Effect).

d. Pengaruh tarif terhadap pendapatan negara mengakibatkan bertambahnya pendapatan negara yang ditunjukkan kotak (b) atau daerah BCED (Revenue Effect).

e. Pengaruh tarif terhadap redistribusi mengakibatkan bertambahnya ekstra pendapatan yang dibayar konsumen dalam negeri kepada produsen dalam negeri. Besarnya pengaruh ini ditunjukkan oleh daerah (a) atau titik PP1BA (Redistribution Effect).

2) Kuota

Kuota merupakan kebijakan dalam perdagangan internasional dengan cara membatasi terhadap barang yang masuk (kuota impor) dan keluar (kuota ekspor). Selain untuk melindungi produk dalam negeri, kuota juga bertujuan memperbaiki kondisi neraca pembayaran.

(14)

Kuota impor terdiri atas empat macam, yaitu absolut atau unilateral quota, negotiated atau bilateral quota, tariff quota, dan mixing quota.

 Absolut atau unilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain.

 Negotiated atau bilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan berdasarkan perjanjian antara dua negara atau lebih.

 Tariff quota, adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk jumlah tertentu, barang diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu, tambahan impor masih diizinkan, tetapi dikenakan tarif yang lebih tinggi.

 Mixing quota, adalah membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam proporsi tertentu dalam produksi barang akhir. b. Kuota Ekspor

Seperti halnya kuota impor, kuota ekspor juga dapat dibatasi jumlahnya dengan tujuan:

1) mencegah barang-barang yang penting jatuh atau berada di tangan musuh;

2) menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup;

3) mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilisasi harga.

(15)

Keterangan :

3) Subsidi

Subsidi, yaitu kebijakan pemerintah melalui bantuan kepada produsen dalam negeri agar dapat menekan biaya produksi sehingga bisa bersaing dengan produk asing. Subsidi ini bisa berupa tambahan dana modal, subsidi bahan baku dan lain-lain.

Gambar 2.

(16)

4) Larangan Impor

Larangan impor, kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang impor atas pertimbangan kepentingan nasional. Tujuan kebijakan ini adalah :

1) Mengurangi pesaing

2) Meningkatkan harga produk dalam negeri 3) Meningkatkan penjualan produk dalam negeri

4) Mengurangi kemungkinan larinya devisa ke luar negeri

(17)

Gambar 3. Kebijakan Pelarangan Impor 5) Dumping

Dumping, yaitu kebijakan suatu negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah dibandingkan di dalam negeri. Tujuan kebijakan ini diantaranya adalah :

a. Menguasai pasar luar negeri

b. Mencapai target penjualan suatu barang c. Menghabiskan sisa barang

Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:

a. Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.

b. Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dari luar negeri.

Gambar 4. Kebijakan Dumping Keterangan:

(18)

dicapai pada kuantitas produksi OQ1, dan pasar luar negeri dicapai pada kuantitas produksi OQ2. Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar memiliki kecuraman yang berbeda, di mana harga pasar dalam negeri adalah OP2 sementara harga di pasar luar negeri setinggi OP1, sehingga permintaan di pasar dalam negeri relatif lebih inelastis dibandingkan dengan pasar di luar negeri, karena kurvanya lebih curam.

6) Larangan Ekspor

Larangan ekspor, yaitu kebijakan pemerintah dengan melarang ekspor barang tertentu ke luar negeri. Alasan kebijakan ini diantaranya bisa karena barang tersebut tergolong langka dan strategis bagi kepentingan nasional.

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan

Dari penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah Pabean suatu Negara dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Sedangkan impor adalah suatu kegiatan dalam Perdagangan dengan cara membeli/mendatangkan barang dari luar negeri untuk dimasukkan ke dalam negeri.

Didalam kegiatan ekspor dan impor terdapat berbagai strategi yang dapat dilakukan. Adapun strategi ekspor yang dapat dilakukan yaitu :

(19)

Didalam kegiatan impor dapat dilakukan strategi subsidi impor.

Perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri adalah bentuk pertukaran barang dan jasa yang dilakukan masyarakat dunia atau antar negara. Didalam perdangan internasional atau luar negeri ini perlu dilakukan adanya proteksi yaitu dengan cara sebagai berikut :

a. Penetapan Tarif b. Kuota

c. Subsidi

d. Larangan Impor e. Dumping

f. Larangan ekspor

3.2 Saran

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ahsjar, Djauhari.H. & Amirullah. 2002. Teori dan Praktek Ekspor-Impor. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Kusumaningrum, Diana Dewi. 2009.Strategi Pemasaran Ekspor Dalam Memasuki Pasar Internasional. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Todaro, M.P. & Smith, S. C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Alih Bahasa: Andri Yelvi. Jakarta: Erlangga.

PPEI, BPEN & DEPPERINDAG. 2008. Kumpulan Makalah Strategi Pemasaran Ekspor

Gambar

Gambar  2.Pengaruh Kebijakan Subtitusi
Gambar 3. Kebijakan Pelarangan Impor

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, skripsi dengan judul Pelaksanaan Program Pendidikan dan Pelatihan Family Development Session bagi Pendamping Program Keluarga Harapan di Balai Besar Pendidikan

Informasi yang diperoleh dari wawancara dengan siswa AL yaitu siswa AL sudah paham dalam menyelesaikan soal limit fungsi aljabar (ALS2061S). Selain itu, kesalahan-kesalahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

Penelitian lain yang sejalan oleh Elvizar (2009) tentang “Faktor Resiko Infeksi Luka Operasi Pasca Bedah Sesar di Ruang Perawatan Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso

Allah SWT berfirman yang dinyalakan, maksudnya yang dinyalakan adalah pelita yang ada dalam kaca atau cahaya yang ada dalam hati orang mukmin dinyalakan, “dengan minyak

Saya mengerti bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan kepercayaan pasien.

Dalam penelitiannya Daryanto (2014:39) menyatakan kemunculan perangkat Gamelan Pakurmatan Sekaten sebagai sarana penyebaran agama Islam dapat dimaknai sebagai konsep

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh perendaman ekstrak daun bakau (R. apiculata) terhadap kelulushidupan, laju pertumbuhan spesifik, dan histopatologi hepatopankreas