Nama : Afiah Nuraida Kelas : Akuntansi 4A2 Nim : 2014017061
BAB 24
“ AUDIT SIKLUS PEROLEHAN & PEMBAYARAN KEMBALI MODAL”
Deskripsi Modal Sendiri (Owners’ Equity)
Modal Sendiri adalah jumlah keseluruhan kumulatif kontribusi yang diberikan pemilik kepada perusahaan sebagai entitas, dan ditambah laba yang diperoleh perusahaan yang ditahan di dalam perusahaan.
Dalam perusahaan perorangan, modal sendiri ini ditujukan di neraca oleh modal atas nama seseorang. Example: (Modal Nn. Cahya, Modal Tn. Reivano). Jika akun Prive atas nama pemilik perusahaan yang bersangkutan ditulis sebagai berikut, Example: (Prive Nn. Cahya, Prive Tn. Reivano).
Pada perusahaan berbentuk Firma dan CV modal sendiri disajikan dalam neraca dengan modal atas nama tiap-tiap sekutu dan jika akun Prive atas nama setiap sekutu yang bersangkutan dalam perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), modal sendiri perusahaan ditunjukkan dengan akun Modal Saham, Paid-in Capital, Treasury Stock, Saldo Laba, dan Cadangan.
Menurut kepemilikannya, perusahaan berbentuka perseroan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Perusahaan perseroan yang seluruh modalnya berasal dari penyertaan pemerintah. Example: PT Persero, Perusahaan Negara (PN), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Jawatan (Perjan).
2. Perusahaan perseroan yang seluruh atau sebagian besar modal berasal dari penyertaan swasta. Perusahaan seperti ini digolongkan lebih rinci menjadi:
a. Perusahaan perseroan yang bersifat tertutup. Biasanya dikenal dengan sebutan PT keluarga.
b. Perusahaan perseroan yang bersifat terbuka. Saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat luas dan tersedia untuk dijual kepada masyarakat umum. Dikenal dengan sebutan PT yang go public.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Ekuitas Pemegang Saham Kita perlu mengetahui terlebih dahulu tentang prinsip-prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian ekuitas pemegang saham di neraca berikut ini:
1. Modal Saham
Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan meliputi:
Jenis saham yang dikeluarkan, nilai nominal, dan jika ada, tariff deviden juga.
Jumlah saham yang diizinkan untuk dikelurkan , yang telah dikeluarkan, yang ada di tangan perusahaan sebagai Treasury Stock, dan yang beredar.
Jumlah dividen kumulatif saham istimewa yang belum dapat dibayar oleh perusahaan, baik jumlah totalnya ataupun jumlah sahamnya.
Jumlah saham yang disediakan untuk stock option plans. 2. Treasury Stock
Treasury Stock harus disajikan di neraca dalam kelompok Modal Saham. 3. Saldo Laba
Perubahan saldo laba dalam tahun yang sedang diaudit dapat disajikan di dalam laporan tersendiri, disebut “Laporan Perubahan Saldo Laba” atau digabung dengan lapotan laba-rugi, yang disebut Laporan Laba-Rugi dan Perubahan Saldo Laba.
Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Ekuitas Pemegang Saham
1. Diperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan ekuitas pemegang saham.
2. Dibuktikannya bahwa saldo modal saham mencerminkan kepentingan pemegang saham yang ada pada tanggal neraca & mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan ekuitas pemegang saham selama tahun yang diaudit.
3. Dibuktikannya kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit & kelengkapan saldo ekuitas pemegang saham yang disajikan di neraca.
4. Dibuktikannya bahwa saldo ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca merupakan klaim pemilik terhadap aktiva entitas.
5. Dibuktikannya kewajaran penilaian ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca.
6. Dibuktikannya kewajaran penyajian & pengungkapan ekuitas pemegang saham di neraca.
Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantif yang digolongkan ke dalam lima kelompok, yaitu:
PROSEDUR AUDIT AWAL
6 prosedur udit yang dilakukan auditor:
1. Usut saldo ekuitas pemegang saham yang tercantum di neraca ke saldo akun ekuitas pemegang saham yang bersangkutan dalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun ekuitas pemegang saham di dalam buku besar. 3. Lakukanlah review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah & sumber
posting dalam akun ekuitas pemegang saham.
4. Usut saldo awal akun ekuitas pemegang saham ke kertas kerja tahun yang lalu.
5. Usut posting pengkreditan & pendebitan akun ekuitas pemegang saham ke dalam jurnal yang bersangkutan.
PROSEDUR ANALITIK
Rumus untuk menghitung berbagai ratio berikut ini:
Ratio Formula
Nilai Buku saham Ekuitas pemegang saham + rerata jumlah saham biasa yang beredar Return on common stockholders’ equity Laba bersih + rerata jumlah saham
biasa yang beredar
Dividen Payout Dividen kas + Laba Bersih
Laba per saham Laba bersih + rerata timbangan
Jumlah saham beredar
Ratio yang telah dihitung kemudian dibandingan dengan harapan auditor, misal ratio tahun yang lalu, rerata ratio industri, atau ratio yang dianggarkan. Pembandingan ini membantu auditor untuk mengungkapkan, yaitu: (1) peristiwa yang tidak biasa, (2) perubahan akuntansi, (3) perubahan dari usaha, (4) fluktuasi acak, dan (5) salah saji.
PENGUJIAN TERHADAP TRANSAKSI RINCI
Pengujian terhadap transaksi rinci ekuitas pemegang saham dilaksanakan oleh auditor melalui dua prosedur auditr berikut ini:
1. Periksalah dahulu bukti pendukung catatan ke dalam akun Modal Saham, Paid-in Capital, Treasury Stock, Saldo Laba dan Cadangan.
2. Periksalah juga pencatatan transaksi pengumuman dividend an pembayarannya. PENGUJIAN TERHADAP AKUN RINCI
Pengujian terhadap saldo rinci akun ekuitas pemegang saham dilaksanakan oleh auditor melalui berbagai prosedur audit berikut ini:
a. Mempelajari anggaran dasar & anggaran rumah tangga perusahaan klien. b. Mempelajari notulen rapat pemegang saham dan dewan komisaris. c. Mempelajari kontrak underwriting & persyaratan emisi saham.
d. Mempelajari kontrak antara klien dengan independent registrar & transfer agent. e. Mempelajari surat perjanjian penarikan kredit & bond indentures mengenai pasal
yang membatasi pembagian dividen.
f. Melakukan analisis terhadap akun Modal Sahan. g. Melakukan analisis terhadap akun Saldo Laba.
h. Mendapatkan konfirmasi dari independent regisrtrar dan transfer agent. i. Memeriksa pertanggungjawaban nomor urut sertifikat saham.
j. Memeriksa semua sertifikat saham yang dibatalkan pemakainya.
k. Menyelidiki adjustment yang berasal dari tahun sebelumnya yang dicatat di dalam akun Saldo Laba.
VERIFIKASI PENYAJIAN & PENGUNGKAPAN
1. Memeriksa pencatatan transaksi emisi saham untuk menentukan pemisahan jumlah modal saham.
Emisi saham harus dicatat dengan mengkredit akun Modal Saham sebesar nominalnya (jika saham bernilai nominalnya), sedangkan kelebihan/ kekukarangan jumlah kas atau aktiva lain yang diterima klien dari nominal saham tersebut dicatat di akun Paid-in Capital akun tersebut juga digunakan untuk mencatat selisih antara kos saham yang dibeli kembali dengan nilai nominalnya jika treasury stock dicatat pada nilai nominalnya.
2. Memeriksa penyajian treasury stock.
Menurut prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, treasury stock tidak boleh disajikan sebagai unsur aktiva perusahaan, dan perusahaan tidak dapat membagikan dividen untuk saham yang dimiliki oleh perusahaan sebagai treasury stock.
3. Memeriksa penyisihan saldo laba dalam tahun yang diaudit.
Penyisihan saldo laba untuk tujuan tertentu diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan. Auditor mempunyai kewajiban untuk memeriksa apakah klien telah melaksanakan penyisihan saldo laba sesuai ketentuan di dalam anggaran dasar dan anggaran perusahaan.
4. Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan unsur ekuitas pemegang saham.