PERANCANGAN APLIKASI RUMUS MATEMATIKA TRIGONOMETRI BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID
SKRIPSI
DiajukanuntukMenempuhUjianAkhirSarjana Program Strata Satu Program Studi SistemInformasi
Oleh : ANDI MARKUS
10508646
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i Oleh Andi Markus
10508646
Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu, seperti: ekonomi, akuntansi, astronomi, geografi, dan antropologi.Matematika adalah segala hal yang berkaitan dengan pola dan aturan dan bagaimana aturan itu dipakai untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat lunak mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan suatu aplikasi.
Dengan pendekatan menggunakan teknologi mobile berbasis android, diharapkan rumus pelajaran matematika dapat tersampaikan kepada siswa-siswi dengan tujuan agar siswa-siswi lebih menyukai pelajaran matematika. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan adanya informasi dan tampilan dari pelajaran matematika yang menarik.
Dengan adanya sajian informasi dan tampilan dari rumus pelajaran matematika yang menarik ini diharapkan dapat mempermudah siswa-siswi dalam mempelajari pelajaran matematika.
ii
ABSTRACT
APPLICATION DESIGN OF TRIGONOMETRY FORMULAS BASED ON ANDROID OPERATING SYSTEM
By
Andi Markus 10508646
Mathematics is the science base that can be used as a tool to solve problems in various fields of science, such as: economics, accounting, astronomy, geography, and anthropology. Math is everything related to the patterns and rules and how rules are used to solve various problems. Android is an operating system for mobile software that includes Linux-based operating system, middleware and applications. Android provides an open platform for developers to create an application.
With the approach using android based mobile technology, math formulas are expected to be delivered math to students with the aim that students prefer math. This condition can be satisfied with the information and display of mathematics lessons interesting.
With the presentation of information and display an interesting math formula is expected to facilitate students in learning math.
iii
tiada kata terindah selain mengucapkan syukur kepada-Nya yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan laporan
skripsi ini.
Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN APLIKASI RUMUS
MATEMATIKA TRIGONOMETRI BERBASIS SISTEM OPERASI
ANDROID” penulis ajukan sebagai syarat kelulusan program strata I jurusan
Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer
Indonesia. Yang dalam penyusunannya berlandaskan pada teori-teori yang penulis
dapatkan selama mengikuti kuliah, melakukan penelitian, menggunakan
buku-buku dan pihak-pihak yang telah memberi bantuan.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melibatkan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu tersusunnya skripsi ini, yakni kepada :
1. Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat dan
dorongan moril maupun materi.
2. Ibu Sintya Sukarta, ST., MT. Selaku pembimbing yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Penulisan
Laporan Tugas.
3. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Teknik Informatika, yang telah
iv
4. PT INTI yang telah memberi pelatihan Android sehinga saya dapat
pemahaman tentang android.
5. Daniel dan Dian selaku teman yang telah membantu mendesain tampilan
program.
6. Habibi selaku teman yang telah membantu proses pengumpulan data.
7. Teman-teman satu kelas yang telah sharing pengetahuan tentang android.
Penulis menyadari bahwa penulis laporan ini masih jauh dari
sempurna, maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk
menambah wawasan penulis.
Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala
kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga Laporan
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Bandung, Juni 2012
v
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR SIMBOL... ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 4
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 4
1.5 Batasan Masalah ... 5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
BAB IILANDASAN TEORI 2.1 Rumus ... 7
2.2 Matematika ... 7
2.3 Trigonometri ... 9
2.4 Android ... 9
2.4.1 Sejarah Android ... 9
2.4.2 Arsitektur Android ... 10
BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 14
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 14
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 26
3.2 Metode Penelitian ... 27
3.2.1 Desain Penelitian ... 27
vi
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 29
3.2.4 Pengujian Software ... 34
BAB IVANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Funmat ... 37
4.1.1 Analisis Fungsional... 37
4.1.2 Use Case Diagram ... 38
4.2 Perancangan Funmath ... 39
4.2.1 Diagram Class ... 39
4.2.1 Activity Diagram ... 40
4.2.3 Sequence Diagram ... 44
4.2.4 Diagram Kolaborasi ... 48
4.2.5 Component Diagram ... 51
4.2.6 Perancangan Navigasi ... 52
4.2.7 Perancangan Antar Muka (Interface) ... 53
BAB VIMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi ... 59
5.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras ... 59
5.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 60
5.1.3 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Utama... 62
5.1.4 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Kategori Rumus Matematika ... 62
5.1.5 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Rumus Matematika ... 63
5.1.6 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Teori Matematika ... 64
5.1.7 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Contoh Soal Matematika... 65
5.1.8 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Latihan Soal Matematika ... 66
5.1.9 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Tabel Matematika... 67
5.2 Pengujian ... 68
5.2.1 Rencana Pengujian... 68
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 69
5.2.3 Kesimpulan Hasil Uji Alpha ... 77
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 78
1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan telepon selular (handphone) pada jaman sekarang
sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat, menjadi suatu hal yang
berguna dan penting bagi masyarakat. Hal ini disebabkan karena semakin
murahnya harga telepon selular untuk ukuran masyarakat kelas menengah
di Indonesia. Semakin banyaknya produsen (vendor) telepon selular yang
mengeluarkan model dan tipe telepon selular terbaru dengan fasilitas
terbaru, yang pada akhirnya akan berakhir pada turunnya harga telepon
selular keluaran sebelumnya. Bertambah banyaknya pengguna telepon
selular di Indonesia juga disebabkan karena semakin murahnya kartu
telpon selular di Indonesia yang ditunjang pula dengan semakin
banyaknya pilihan operator selular dengan kelebihan-kelebihan yang
ditawarkan masing-masing operator selular.
Perkembangan teknologi pada telepon selular sekarang sudah
berkembang dengan menggunakan teknologi sistem operasi Android yang
memungkinkan penggunaan telepon selular untuk membuat aplikasi
berbasis sistem operasi Android yang dapat dijalankan pada telepon
selular yang mendukung Android platform. Dengan adanya teknologi
2
men-download aplikasi Android untuk kemudian digunakan pada telepon
selularnya.
Semakin murahnya harga handphone di Indonesia, memungkinkan
para siswa-siswi di SMA jaman sekarang sudah memiliki handphone.
Teknologi handphone juga dapat digunakan untuk membantu kegiatan
belajar bagi siswa-siswi dalam pelajaran matematika khususnya
trigonometri. Bagi sebagian siswa-siswi, Matematika adalah mata
pelajaran yang membosankan dan sulit untuk dipahami. Untuk dapat
memahami pelajaran matematika, perlu belajar dan latihan yang sering.
Namun dengan seringnya belajar dan latihan dengan metode biasa,
siswa-siswi akan lebih cepat bosan dan jenuh. Oleh karena itu,perlu metode
belajar alternatif lain agar belajar lebih menarik dan dapat dilakukan
dimana saja. Maka metode belajar dengan menggunakanalat bantu
handphone akan lebih menarik, atraktif, dan dapat dipakai dimana saja.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik membuat
suatu perancangan aplikasi berbasis mobile phone dengan judul
“PERANCANGAN APLIKASI RUMUS MATEMATIKA
TRIGONOMETRI BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Penulisan ingin mengembangkan suatu aplikasi rumus-rumus
Android yang dapat digunakan pada telepon selular yang mendukung
Android Platform.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan
terjadinya beberapa masalah yaitu :
1. Belum adanya aplikasi mobile rumus matematika untuk
menunjang kegiatan belajar.
2. Alat bantu belajar yang diterapkan di sekolah kurang menarik.
Dalam pembuatan aplikasi ini ada beberapa hal dan masalah yang
harus diperhatikan, antara lain :
1. Bagaimana merancang aplikasi mobile rumus matematika agar
mudah digunakan pada handphone berbasis Android.
2. Bagaimana membuat alat bantu belajar matematika yang atraktif.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dilaksanakannya penelitian ini yakni agar penulis dapat
mengembangkan ilmu yang didapat dari perkuliahan dengan
mengimplementasikannya pada perusahaan tersebut, selain itu penulis
dapat mempelajari serta menganalisis pengetahuan yang ada dalam
perusahaan tersebut untuk pengembangan pengetahuan dalam perkuliahan
dan menjadi bekal pengetahuan penulis akan dunia kerja sesuai dengan
4
Adapun tujuan dari pembuatan skripsi ini diantaranya :
1. Untuk membuat aplikasi mobile rumus matematika yang
memungkinkan penguna telepon selular untuk mencari
informasi rumus matematika trigonometri dengan
memanfaatkan telepon selular.
2. Untuk membuat suatu alat bantu belajar matematika yang lebih
atraktif, sehingga kegiatan belajar lebih menarik.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis berharap dalam penyusunan usulan penelitian ini dapat
berguna bagi berbagai pihak, diantaranya :
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Mayarakat
Dapat Membantu dalam proses kegitan belajar dalam
menggunakan rumus-rumus matematika dan membantu dalam
mengerjakan soal-soal matematika trigonometri.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan
informasi bagi pengembangan ilmu, terutama mengenai pembuatan
2. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan
dan referensi untuk mengembangkan wawasan dan
pengetahuan khususnya tentang suatu aplikasi mobile yang
memiliki nilai mutu dan kegunaan.
3. Bagi Penulis
Agar dapat menambah wawasan dan meningkatkan
pengetahuan dan memahami pentingnya teori yang didapat
dalam perkuliahan serta dapat mengaplikasikan teori tersebut
ke dalam dunia pekerjaan.
1.5 Batasan Masalah
Beberapa batasan yang digunakan dalam pengembangan aplikasi
rumus-rumus matematika meliputi :
1. Yang dimaksud dengan aplikasi rumus matematika trigonometri
berbasis sistem operasi android ialah suatu aplikasi kumpulan
rumus-rumus matematika trigonometri yang di-install pada telepon
selular yang mendukung aplikasi Android dimana aplikasi tersebut
memungkinkan pengguna telepon selular untuk mencari
rumus-rumus matematikatrigonometri.
2. Penggunaan aplikasi ini hanya diperuntukan bagi para pengguna
6
3. Materi rumus matematika hanya membahas materi rumus
trigonometri.
4. Pada aplikasi ini juga disediakan test soal untuk melatih
kemampuan pengguna dalam mengerjakan soal matematika
trigonometri.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Nama Perusahaan : SMAN 1 Bandung
Alamat : Jl. Ir.H. Juanda No. 93 Bandung
Berikut ini adalah tabel jadwal kegiatan Penelitian :
Tabel 1.6 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
4 Membuat Prototype
program
5 Mengadakan sistem
operasional
6 Menguji Sistem
7 2.1 Rumus
Rumus adalah ringkasan hukum, patokan ilmu kimia atau matematika
yang dilambangkan oleh huruf, angka, atau tanda (nomina). Rumus juga bisa
diartikan sebagai pernyataan atau simpulan asas, pendirian, ketetapan yang
disebutkan dengan kalimat yang ringkas dan tepat.
2.2 Matematika
Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para
matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan
membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma
dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti
bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang
matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai ilmu yang
menggambarkan simpulan simpulan yang penting. Di pihak lain, Albert
Einstein menyatakan bahwa sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada
kenyataan, mereka tidaklah pasti dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk
kepada kenyataan.
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika
8
terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah
menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku
pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides,
Elemen.
Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM,
di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga
zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan
ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan
matematika yang berlanjut hingga kini.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alatpenting
diberbagaibidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial
seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang
melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain,
mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan
kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang
sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan.
Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau
matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan
di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya
1.3Trigonometri
Trigonometri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari
hubungan sudut dan sisi dalam sebuah segitiga. Berbeda dengan Phytagoras
yang lebih mengkhususkan hubungan antar sisi segitiga siku². Pada
trigonometri, persamaan yang terkandung didalamnya mampu diterapkan pada
semua jenis segitiga serta tidak menutup kemungkinan kombinasi antara
trigonometri dan Phytagoras mampu menghasilkan persamaan² baru. Sedang
dari kacamata trigonometri itu sendiri mampu dihasilkan hubungan antara
fungsi trigonometri satu dengan lainnya atau yang lebih dikenal dengan
kesamaan trigonometri. Kesamaan trigonometri inilah yang memegang peranan
penting dalam pembuktian sebuah postulat trigonometri maupun sekedar
menyelesaikan permasalahan yang ada.
1.4Android
Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang
meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang di-release oleh
Google. Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan
Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform
Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.
Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm,
T-Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance)
dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak
10
1.4.1 Sejarah Android
Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan
yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri
Android Inc. bekerja pada Google, diantaranya Andy Rubin, Rich Miner,
Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi
Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak
saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon
seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas
mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel
Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang
bersiapmenghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. versi android
terbaru yaitu versi 3.0. Android juga sudah bergabung dengan beberapa
smart mobile seperti Nokia, Sony Ericsson, dan lainnya.
1.4.2 Arsitektur Android
Arsitektur Android menunjukkan komponen-komponen utama
yang terdapat pada sistem operasi Android. Berikut ini arsitektur Android
Gambar 2.1 Arsitektur Platform Android
(Sumber : http://developer.android.com/quide/basics/what-is-android.html)
1. Linux Kernel
Android bukan Linux, akan tetapi Android dibangun diatas Linux
Kernel, yaitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa dipercaya. Untuk
inti sistem service Linux yang digunakan seperti keamanan,
manajemen memori, proses manajemen, network, dan driver model.
Seperti yang terlihat digambar (Gambar II.3), Linux Kernel
menyediakan Driver Layar, Kamera, Keypad, WiFi, Flash Memory,
Audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi
dan keamanan.
12
Android menyertakan libraries C/C++ yang digunakan oleh
berbagai komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan
kepada Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android.
Beberapa inti libraries tercantum dibawah ini:
1. System C Library – Variasi dari implementasi BSD-berasal
pelaksana sistem standar C library (libc), sesuai untuk
perangkat embedded berbasis Linux.
2. Media Libraries – PacketVideo berdasarkan OpenCORE;
librarymedukung pemutaran rekaman dan populer banyak
format audio dan video, serta file gambar, termasuk MPEG4,
H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG.
3. Surface Manager – mengelola akses ke subsistem layar, lapisan
komposit 2D dan grafis 3D dari beberapa aplikasi.
4. LibWebCore – mesin web modern yang powerfull yang baik
browser Android embedded web.
5. 3D Libraries – sebuah pelaksana berdasarkan openGL ES 1,0
API; perpustakaan baik menggunakan perangkat keras
akselerasi 3D (apabila tersedia) atau yang disertakan, sangat
optimal 3D software rasterizer.
6. FreeType – bitmap dan vektor font rendering.
7. SQLite – mesin database yang kuat dan ringan, dan
3. Android Runtime
Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian
besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa
pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam
Android, dengan masing-masing instan dari mesin virtual Dalvik (Dalvik
VM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs
secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik
executable (.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang
kecil.
Dalvik VM berbasis, berjalan, dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan ke dalam .dex format oleh tool “dx” yang telah
disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk berfungsi seperti
threading dan manajemen memori tingkat rendahnya.
4. Framefork Aplikasi
Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama
dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar
komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. Setiap aplikasi
dapat memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan batasan keamanan yang
didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan
14 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan 1950
Pada tahun-tahun setelah pengakuan kedaulatan, di Bandung telah berdiri
sebuah SMA yang dikenal dengan sebutan SMA PARKI (Pasundan) di bawah
pimpinan Bapak Among Praja. Sekolah ini menempati sebuah bangunan di Jalan
Pasundan, kemudian pindah ke Jalan Sumatera 36A Bandung (sekarang gedung
tersebut dipakai oleh SMP Negeri 5 Bandung). Tahun pelajaran 1950/1951 atau
tepatnya tanggal 1 Agustus 1950, SMA PARKI menjadi SMA Negeri. Sejak itu
SMA PARKI menjadi SMA NEGERI III Bandung dengan dua jurusan, yaitu
bagian A dan Bagian B yang dipimpin oleh ibu Sutjinah. Sayang ibu Sutjiah tidak
bisa lebih lama mengasuh SMA Negeri III ini, karena harus mengikuti suaminya
yang bertugas di luar Pulau Jawa. Dan sebagai gantinya adalah bapak Nawawi.
1951
Di bawah asuhan Pak Nawawi, roda perkembangan SMA ini semakin hari
semakin lancar. Sayang, pada tahun pelajaran 1952/1953 Pak Nawawi
meninggalkan SMA III karena kesibukannya sebagai anggota DPR. Jabatan
1953
Pak M.I.Kartadipradja tak henti-hentinya memeras otak unruk kemajuan SMA
III ini. Pada tahun ajaran 1953/1954, SMA III memasuki tahun ketiga- masa bayi
telah lewat untuk segera menginjak masa kanak-kanak. Kemudian tibalah surat
keputusan dari pemerintah. Kepemerintahan Pendidikan dan Kebudayaan
memutuskan bahwa SMA III dibagi dua, yaitu :
1. SMA IIIA Bagian Bahasa dipimpin oleh Pak MI. Kartadipradja dan
2. SMA IIIB Bagian Ilmu Pasti dipimpin oleh Pak Tjetje Djajadisastra
Kedua sekolah ini menggunakan gedung di Jl. Sumatera No. 36A dab Jl. Jawa No.
5 yang sekarang dipakai oleh SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5
Bandung.
1956
Tiga tahun kemudian tepatnya bulan Agustus 1956, sekolah mendapat
pergantian nama SMA Negeri IIIA menjadi SMA Negeri IA, sedangkan SMA
Negeri IIIB menjadi SMA Negeri IVB.
1958
Pada tanggal 1 Agustus 1958 kedua „saudara kandung‟ ini berpisah. SMA
IA dipindahkan ke daerah Bandung Utara, menempati sebuah gedung Lyceum di
Jl. Dago. Sedangkan SMA IVB berubah status menjadi SMA Negeri IV.
Menjelang pindahnya SMA IA ke daerah Dago, Pak M.I. Kartadipradja memasuki
16
Pak Otong Suraatmadja. Suasana dan keadaan sekolah banyak mengalami
kemajuan. Formasi staf pengajar dan tata usaha lebih lengkap. Sarana sekolah
disempurnakan, mutu pelajaran dan prestasi siswanya terus meningkat. Bidang
olahraga bisa dibanggakan, demikian pula di bidang kesenian. Setelah sekitar
enam tahun Pak Otong Suraatmadja membaktikan dirinya untuk SMA Negeri IA.
Tibalah saatnya beliau menikmati masa pensiunnya.
1964
Drs. Abdullah Djumantradja secara resmi memimpin SMA IA mulai 2
November 1964. Sebelumnya beliau adalah Kepala SMA Negeri Purwakarta. Di
bawah kepemimpinan beliau SMA IA bertambah harum. Ruangan guru
bertambah, ketertiban sekolah, bidang olah raga, dan bidang kesenian pun
semakin dikenal di masyarakat.
1965
Juli 1965 merupakan tahun penyempuraan di bidang pendidikan. Untuk
pertama kalinya SMAN IA membuka jurusan Ilmu Hayat, Ilmu Sosial dan Sastra
Budaya. Sesuai dengan penamban jurusan yang didasarkan pada peraturan
pemerintah, nama SMAN IA pun diubah menjadi SMA Negeri 1 Bandung.
1968
SMA Negeri 1 Bandung diubah lagi namanya menjadi SMAN Jl.
mendapatkan hak pensiun. Untuk sementara pimpinan sekolah dijabat oleh
Pengawas dari Kantor Pembina SMA Propinsi Jabar, yakni Drs. Sidharta.
1972
Mulai 11 Januari 1972, SMA 1 dipimpin oleh Drs. Asep Setiadi.
Sebelumnya beliau adalah pimpinan SMAN Purwakarta. Beliaulah yang
bercita-cita ingin membangun aula, yang kini dikenal dengan Aula SMAN 1. Aula ini
sering digunakan sebagai tempat pertemuan antar Kepala SMP/SMA
se-Kodya/Kabupaten Bandung bahkan se-Jabar, yang langsung dipimpin baik oleh
Kepala Bidak Dikmenum maupun oleh Kepala Kanwil Depdikbud Propinsi Jabar.
Pada tahun 1974 Drs. Asep Setiadi ditarik ke Kanwil Depdikbud Prop. Jabar
sebagai Pengawas.
1975
Drs. Hanafi yang sebelumnya sebagai Kepala SMAN Ujungberung
mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh Bapak Drs. Asep Setiadi. Pada tahun ini
pula SMAN Jl. Ir. H. Djuanda berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Bandung
hingga sekarang. Di bawah kepemimpinan beliau sekolah ini mencapai kemajuan
yang pesat. Dalam waktu yang relatif singkat berbagai bidang mengalami
peningkatan. Antara lain, melanjutkan pembangunan aula, pembangunan sarana
Tata Usaha, Kantor Guru. Kantin, WC Ruru, Ruang belajar, Perpustakaan,
Ruang OSIS, UKS, GIDEON dan yang mendapat bantuan dari Proyek Pelita,
18
dan Fisika, halaman parkir dan lapangan basket yang berfungsi sebagai
tempat Upacara Bendera. Di bidang edukatif secara berkala diadakan berbagai
penataran, meningkatkan prestasi siswa, meningkatkan disiplin, mempertinggi
taraf mutu pendidikan, mengembangkan keterampilan dan kesenian, mendirikan
laboratorium Bahasa (untuk sementara memakai ruangan belajar) demikian pula
bidang olahraga tidak luput dari perhatiannya.
1985
Bidang edukatif mengalami perubahan sistem, tepatnya pada awal tahun
pelajaran 1985/1986, jurusan menjadi 3 Program, yaitu terdiri dari Program A.1
(ilmu-ilmu Fisika); Program A.2 ilmuBiologi) dan Program A.3
(Ilmu-ilmu Sosial). Pada pertengahan bulan April 1985, Pak Hanafi meninggalkan
SMAN 1. Setelah sekitar sepuluh tahun beliau membina, SMA 1 ini menjadi
sekolah yang mempunyai nama di masyarakat. Sebelum beliau pindah ke Kanwil
Depdikbud Propinsi Jabar sebagai pengawas, semangat mengelola Filial SMAN 1
Bandung di daerah Lembang. Yang kini telah mandiri sebagai SMAN 1 Lembang.
1986
Drs. Eddy Permadi menggantikan Pak Hanafi, beliau sebelumnya adalah
Kepala SMA Sumedang. Beliau berusaha meningkatkan kemajuan sekolah ini,
antara lain di bidang sarana sekolah, yaitu merampungkan pembangunan ruangan
belajar berikut sarananya, penyempurnaan ruang perpustakaan, merehab aula. Dan
dana bantuan Proyek Pelita. Namun sebelum pembangunannya rampung, beliau
mendapat tugas baru di Kanwil Depdikbud Propinsi Jabar sebagai Pengawas.
Bulan Juli 1986 Bapak Muharam yang sebelumnya adalah Kepala SMAN
11 Bandung memimpin sekolah ini. Banyak hal mendapat perhatian beliau, antara
lain pembangunan ruang Piket Guru, reboisasi lingkungan sekolah dan lain-lain.
Namun pada 12 Desember 1989 beliau mendapat tugas baru sebagai Pengawas di
lingkungan Kanwil Depdikbud Propinsi Jabar.
1989
Sejak tanggal 2 Desember 1989 secara resmi Drs. Solichin Riva‟i
memimpin SMAN 1 Bandung. Usaha beliau antara lain merenovasi dua ruangan
belajar, menyediakan seperangkat komputer guna keperluan siswa dan guru dalam
menunjang KBM serta membangun ruangan khusus bagi para Pembantu Kepala
Sekolah dan menambah perlengkapan ruangan Kepala Sekolah.
1991
Beliau mendapat kepercayaan dari Depdikbud Prop. Jabar mengikuti
pendidikan di Inggris, yaitu mengikuiti “Coutses of Further Professional Study”
di University of Nottingham School of Nottingham,London.
1994
Dra. Saetje Nitimihardja meneruskan kepimpinan Drs. Solichin Riva‟i
20
beliau adalah Kepala SMAN 22 Bandung. Beliau dalam melaksanakan
kepemimpinannya menerapkan motto 3D, yaitu Disiplin dalam bertugas, Dewasa
dalam bertindak, dan Dinamis dalam kegiatan. Langkah awal dari pelaksanaan
motto tersebut antara lain dimulai dengan meningkatkan kembali disiplin siswa,
menutup pintu belakang dan pintu depan sebelah utara. Jadi keluar masuk ke
lingkungan sekolah hanya melalui pintu depan sebelah selatan. Kemudian
menyediakan dua tenaga satpam berikut ruangannya. Program lain yang sempat
dilaksanakan selama kepemimpinan beliau antara lain adalah mempercantik
lingkungan sekolah sedemikian rupa sehingga bersih, hijau dan membuat betah
berada di lingkungan sekolah. Tempat parkir motor guru, karyawan dan siswa
disatukan di suatu tempat, yaitu di depan ruangan Perpurtakaan. Begitu pula
sarana dan prasarana pendidikan lainnya yaitu merenovasi Aula, meningkatkan
pengadaan Sound System, Wireless dan memasang paving blok di seputar
lapangan Basket dan tempat lainnya. Membangun taman Biologi, penataan
sarana ibadah dan membangun sumber air baru dengan Jet Pump sebagai
pengganti penggunaan air dari PDAM.
Kegiatan intrakurikuler semakin baik dengan adanya peningkatan NEM
yang didapat siswa tahun ajaran 1995/1996. Kegiatan ekstrakurikuler semakin
tertib dan meningkat dengan diperolehnya berbagai gelar juara oleh para
siswanya. Dan pada awal tahun ajaran 1994/1995 mulai
diberlakukan kurikulum baru 1994, yang menggantikan Kurikulun 1984. Sistem
Program A.1, A.2 dan A.3 Diganti dengan sistem jurusan IPA jurusan IPS dan
1996
Dra. Sadiyah Winarsih mulai 23 Desember 1996 memimpin SMA Negeri
1 ini menggantikan kepemimpinan Pak Kriyodono, yang sebelumnya ibu Sadiyah
adalah Kepala SMA Negeri 2 Cimahi beliau adalah seorang pengajar senior
di SMA Negeri 5 Bandung.
Langkah-langkah yang telah ditempuh oleh ibu Sadiyah, antara lain,
merenovasi mushola, kantin, aula, pagar halaman samping kiri dan depan sekolah
berikut pembenahan tamannya baik yang berada di halaman dengan sekolah
maupun di lingkungan dalam sekolah berikut kolam ikannya, pengaspalan
halaman sekolah, merenovasi ruangan Perpustakaan pemasangan lantai keramik
ruangan Tata Usaha. Guru Kepala Sekolah, membangun empat ruangan kegiatan
ekstra kurikuler, ruangan piket guru, ruangan Koperasi Bina Sejahtera,
membangun ruangan parkir motor khusus untuk guru dan siswa, membuat saluran
baru khusus untuk pengadaan air minum dari PDAM, membangun Lab IPS, serta
pemasangan jaringan internet. Dan yang paling membanggakan adalah bahwa ibu
Hj. Sadiyah telah berhasil mengurus Sertikat Tanah SMA Negeri 1, ini terbukti
dengan telah keluarnya Sertifikat (Tanda Bukti Hak) tertanggal 19 Agustus 1999
dari Kantor Pertanahan Kotamadya Bandung dengan nomor. 10.15.02.06.4.00011
dengan luas tanahnya sebesar 8.450 Meter persegi. Hal ini dapat menepis berbagai
issue/gosip di masyarakat bahwa SMA Negeri 1akan dipindahkan ke
lokasi/tempat lain.
Di bidang tenaga pengajar telah mengijinkan tiga orang tenaga pengajar
22
setingkat S2. Beliau juga telah berhasil membenahi Koperasi Guru dan Karyawan
SMA Negeri 1 dengan baik sebagaimana layaknya koperasi yang telah berbadan
hukum. Sementara prestasi siswa-siswinya pun tidak kalah menariknya. hal ini
dapat dilihat pada rubrik tentang Prestasi siswa Tahun Pelajaran 1998/1999.
2000
Bertempat di Aula SMA Negeri 1 Bandung, Dra. Hj. Sadiyah Winarsih pada
hari Senin, 1 Mei 2000 menyerahkan tanggung jawab pengelolaan sekolah ini
kepada Drs. H. Ruhaendi W sebagai Pejabat sementara dengan disaksikan oleh
Kakandep Diknas Kota Bandung dan Staf. Beberapa Kepala SMA Negeri se-sub
rayon Bandung Utara serta Staf Guru dan Tata Usaha SMAN 1. Pada tanggal
tersebut di atas merupakan hari pertama ibu Hj Sadiyah memasuki masa
pensiunnya setelah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan selama sekitar tiga
dasawarsa, sementara Drs. Ruhaedi merupakan Kepala SMA Negeri 2
Bandung definitif. Mulai tanggal 11 Agustus 2000 secara resmi Drs. H. Ili Setiadi
adalah Kepala SMA Negeri 7 Bandung. Bahkan sebelumnya beliau sejak diangkat
sebagai Kepala SMA Negeri Jasinga Kab Bogor (1989) telah memimpin beberapa
SMA, yaitu SMA Majalaya Kab. Bandung, Pymt Kepala SMAN Baleendah, Pymt
Kepala SMAN Ciparay dan KepalaSMAN 24 Bandung (dulu SMA Negeri
Ujungberung). Program yang dilaksanakan pada tahun 2000/2001 setelah
melanjutkan program sebelumnya yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang
ada, juga harus mengikuti berbagai perubahan yang berkaitan dengan pelaksanaan
Kewenangan Pusat dan daerah yang membawa nuansa baru dalam pengelolaan
sistem pendidikan. Nuansa baru itu antara lain dengan berkembangnya pemikiran
yang bermuara pada upaya peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan pada
tataran tingkat sekolah, yaitu melalui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS). MBS sebagai suatu model implementasi kebijakan desentralisasi
pendidikan merupakan suatu konsep inovatif dan strategis ke arah peningkatan
mutu pendidikan melalui pendekatan manajemen sekolah. Dalam hubungannya
dengan model MBS, keberadaan Dewan Sekolah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Dewan Sekolah, artinya secara substantif peran dan fungsi
kelembagaan BP3/Kopmite sekolah akan larut dan melebur dengan Dewan
Sekolah. Berkaitan dengan harapan untuk menghasilkan mutu yang baik konsep
MBS haru memperhatikan aspek-aspek mutu yang harus dikendalikan secara
komperensip yaitu :
a. Karakter mutu pendidikan, baik input, proses maupun output
b. Pembiayaan
c. Metode penyampaian bahan pelajaran
d. Pelayanan kepada siswa dan orang tua/masyarakat
Sesuai dengan aspek-aspek yang harus dikendalikan tersebut di atas, maka
mulai tahun pelajaran 2001/2002, sekolah kita akan mengupayakan optimalisasi
penggunaan waktu belajar dari dua ship menjadi satub ship ( KBM semua kelas
berlangsung pagi). Salah satu alternatif pemecahan yang dapat dipilih untuk itu
adalah denggan cara mengurangi jumlah rombongan belajar secara bertahap,
24
hanya menerima 9 (sembilan) kelas. Diharapkan pada tahun pelajaran 2003/2004
semua tingkatan dapat belajar pada waktu pagi hari saja. Pada waktu siang
harinya dapat dimanfaatkan unt7uk peningkatan lainnya, seperti ekskul,
komputer, pemantapan belajar, dan lain-lain.
2003
Pada 1 Juni 2003 Pak Drs. H. Ili Setiadi memasuki masa purna bakti/
pensiun. Telah banyak yang telah diperbuat oleh beliau selama memimpin sekolah
ini. Di antaranya, mulai tahun pelajaran 2002/2003 KBM dilaksanakan pada pagi
hingga siang untuk seluruh kelas. Sehingga jumlah kelaspun menyusut, yang pada
tahun pelajaran sebelumnya jumlah kelas sebanyak 33 kelas (kelas 1,2 dan 3
masing-masing berjumlah 11 kelas). Kini jumlah hanya 27 kelas, yakni kelas 1, 2
dan kelas 3 maing-masing berjumlah 9 kelas. Kemudian pada awal tahun
pelajaran 2002/2003 Pak H. Ili telah membentuk Komite Sekolah SMA Negeri 1
Bandung, sesuai dengan Keputusan Mendiknas No. 044/U/2002 tentang Dewan
Pendidikan Kota dan Komite Sekolah. Berdasarkan Surat Tugas dari Kepala
Dinas Pendidikan Kota Bandung No. 800/1714/TU/2003 tentang Penugasan
sebagai Pelaksana Tugas/PLT Kepala SMA Negeri 1 Bandung, mulai tanggal 5
Juni 2003 Drs. Nana Suarna H.MM memimpin SMA Negeri 1 Bandung sebagai
PLT. Sebelumnya Drs. Nana Suarna H.MM, diangkat menjadi Kepala Sekolah
di : 1. SMA Negeri Malangbong Kab. Garut tahun 1993-1994 2. SMA Negeri 1
Garut Kota, tahun 1994-1998 3. - Pymt di SMAN Leeuwigoong Kab Garut 4. -
Garut 6. SMA Negeri 15 Bandung Tahun 1998-2001 7. SMA Negeri 22 Bandung
tahun 2001-2002 8. SMA Negeri 5 Bandung tahun 2002 Kemudian pada tanggal
27 Juni 2003 keluar Surat Perintah swebagai Pelaksana Tugas Kepala SMU
Negeri 1 Bandung dari Walikota Bandung kepada Drs Enjang Wirahmana
menggantikan Drs. Nana Suarna. MM. Drs. Toni Sutisna, M.Pd dilahirkan di
Bandung pada bulan November 1955. Adapun perjalanan karir beliau hingga
menjadi Kepala SMA N egeri 1 Bandung, diawali menjadi tenaga Guru tidak
tetap di SMA Negeri 9 Bandung pada tahun 1982-1983. Kemudian terhitung
mulai tanggal 1 Marewt 1983 beliau diangkat menjadi Guru Tetap di SMA Negeri
Jatibarang Kabupaten Indramayu. Mulai tahun 1986 sampai dengan tahun 1995
selain sebagai guru tetap di SMA Negeri Jatibarang, beliau juga memangku
jabatan sebagai Kepala SMA Swasta PUI Jatibarang Kabupaten Indramayu
berdasarkan Surat Keputusan Yayasan PUI dan izin pimpinan dari Kepala Bidang
Dikmenum Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Baarat. Adapun perjalanan kariri
beliau secara lengkap, antara lain : 1. Tahun 1996 diangkat Kepala SMA Negeri 1
Cibeber Kabupaten Cianjur 2. Tahun 1998 merangkap sebagai Pejabat Yang
Melaksanakan Tugas (PYMT) Kepala SMA Negeri Warung Kondang Kabupaten
Cianjur 3. Tahun 19999 alih tugas, menjadi Kepala SMA Negeri 17 Bandung 4.
Tahun 2001 beralih tugas ke SMA Negeri 15 sebagai Kepala Sekolah dan pada
tahun 2002 mendapat penghargaan dari Kepala Dinas Pendidikan Prop[insi Jawa
Barat sebagai Kepala Sekolah Berprestasi. 5. Pada tanggal 1 April 2004 dilantik
26
2006
Drs. H. Djedje Djaenudin terhitung tanggal 1 April 2006 menggantikan
Drs .Toni Sutisna,M.Pd untuk mempin SMA Negeri 1 Bandung. Beliau
merupakan Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Bandung. Adapun yang patut dipuji adalah beliau berhasil mendirikan Masjid Al‟Mamur dengan terlebih dahulu
memindahkan rumah penduduk yang berada di lingkungan SMA Negeri 1
Bandung.
2008
Dra. Hj. Emi Yuliaty, M.Pd terhitung efektif mulai tanggal 1 April 2008.
menjadi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung .Beliau adalah Kepala
Sekolah SMA Negeri 5 Bandung, saat ini Ibu Dra. Hj. Emi Yuliaty, M.Pd
berusaha untuk meneruskan program yang belum selesai pada masa Kepala
sekolah yang terdahulu
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi
Terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi akademik
berdasarkan Iman dan Taqwa.
Misi
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien.
3. Meningkatkan kualitas disiplin belajar mengajar, dan layanan
administrasi.
4. Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis, kondusif baik
dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
5. Meningkatkan sumberdaya manusia yang handal.
6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman dan
aman.
3.2Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data selengkap-lengkapnya untuk mencapai tujuan tertentu.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian
agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan tentang fenomena
perseorangan, organisasi, perusahaan berorientasi industri atau perspektif
28
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena
yang diselidiki.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini
yaitu menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut
penjelasannya :
3.2.2.1Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah informasi yang diperoleh pertama kali oleh
peneliti menyangkut variabel yang menjadi tujuan utama penelitian,
seperti wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti dalam
hal ini adalah SMAN 1 BANDUNG.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan secara langsung Dalam hal ini
pengamatan secara langsung pada divisi kurikulummata pelajaran
matematika yang ada di SMAN 1 BANDUNG.
2. Wawancara
Merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana peneliti
bertemu langsung (tatap muka) atau tidak langsung yaitu kepada
bagian kurikulum yang memiliki wewenang dalam kurikulum mata
3. Dokumentasi
Suatu cara untuk mengumpulkan data dengan menggunakan
buku-buku matematika untuk kelas X dan data-data yang dapat bisa
menunjang dan membantu dalam pembuatan aplikasi rumus
matematika berbasis android.
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data
primer. Data tersebut dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami
persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita
gunakan sebagai masalah penelitian. Data sekunder yang penulis ambil
yaitu profil perusahaan, struktur organisasi, sejarah SMAN 1
BANDUNGserta dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat
penelitian.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan
tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah
penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan
30
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem
Metodependekatan sistem yang penulis gunakan dalam perancangan
sistem adalah metode pendekatan sistem yang berorientasi objek (
Object-Oriented), yang mencakup analisis dan desain yang disebut OOAD (Object
Oriented Analysis and Design).Object-oriented analysis adalah metode
analisis yang memeriksa requirements (syarat/keperluan yang harus
dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek
yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan
Object-oriented analysis adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software
yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. Alat
bantu analisis dan perancangan berorientasi objek adalah Unified
Modelling Language (UML). UML adalah sebuah bahasa yg telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah
standar untuk merancang model sebuah sistem dengan berfokus pada
objek. Berikut ini adalah delapan jenis diagram didalam UML yaitu : Use
case diagram, Class diagram, Statechart diagram Activity diagram,
Sequence diagram, Collaboration diagram, Component diagram,
Deployment diagram.
3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem
Untuk metodelogi pengembangan sistem, penulis menggunakan
dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan, jika pada satu tahap tidak
sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya serta pengujian dilakukan
oleh pembuat atau programmer. Pendekatan Prototype dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar 3.1 Pendekatan Prototype
Sumber : Jogianto, 1990
Ya Mengidentifikasi
Membuat prototype
Menggunakan sistem operasional Menguji sistem operasional Mengadakan sistem opersional
32
3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Dengan metode pendekatan system yang berorientasi objek, maka penulis
akan menggambarkan bagaimana karakteristik system tersebut dengan
menggunakan pemodelan yang disebut Unifield Modelling Language (UML).
1. Use Case Diagram
Use case mendepkripsikan interaksi tipikal antara para pengguna
system dengan system itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang
bagaimana system tersebut digunakan. Use Case Diagram menampilkan
actor mana yang menggunakan Use Case mana, Use Case mana yang
memasukan Use Case lain dan hubungan antara actor dan Use Case.
2. Activity diagram
Diagram ini menjelaskan alur kerja suatu sistem. Activity diagram
mirip dengan state diagram karena sejumlah aktifitas menggambarkan
keadaan suatu proses dengan memperlihatkan urutan aktifitas yang
dijalankan baik berupa pilihan maupun paralel. Diagram ini juga berguna
untuk menganalisis sebuah use case dengan menggambarkan aksi-aksi
yang diperlukan dan kapan aksi-aksi tersebut dijalankan. Selain itu,
activity diagram dapat menjelaskan urutan algoritma yang kompleks dan
3. Collaboration Diagram
Secara fungsional digram ini hamper mirip dengan sequence
diagram. Collaboration diagram memfokuskan pada interaksi dan
hubungan diantara sekumpulan objek yang berkolaborasi.
Hubungan-hubungan tersebut memperlihatkan objek actual dan relasi yng terjadi
diantara mereka yang digambarkan dengan sebuah garis. Diatas garis
terdapat alur pesan yang dikirim objek yang berhubungan tersebut.
4. Class Diagram
Class diagram mendepkripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan
berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class
diagram juga menunjukan property dan operasi sebuah class dan
batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.
5. Sequence Diagram
Sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah
sekenario tunggal. Sequence diagram menunjukan sebuah objek contoh
dan pasan-pesan yang melewati objek-objek dalam use case.
6. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan
keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai
akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram
menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu
34
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar
komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di
antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi
source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik
yang muncul pada compile time, link time, maupun run time.
8. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana
komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan
terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana
kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal
lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau
piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam
lingkungan sebenarnya.
3.2.4 Pengujian Software
Metode pengujian software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat
lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji
perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk
menemukan kesalahan Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :
1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen
dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari
perangkat lunak.
2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah
fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari
spesifikasi perangkat lunak.
Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah black
box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada
spesifikasi perangkat lunak.
Faktor Pengujian Black Box :
1. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang
diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan
sistem untuk memvalidasi proses secara benar.
2. Access control
Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan
modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus
36
3. Correctness
Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan
dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai
37
Pada bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem yang akan
dikembangkan. Aplikasi Rumus Matematika Trigonometri ini diberi nama
Funmath, sehingga untuk selanjutnya penyebutan aplikasi rumus matematika
trigonometri ini adalah Funmath.
1.1Analisis Kebutuhan Funmat
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam
bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan. Bagian analisis ini terdiri atas analisis fungsional,
anallisis performansi, gambaran sistem dari sudut pandang user yang dinyatakan
dalam use case diagram, dan gambaran alur sistem.
1.1.1 Analisis Fungsional
Analisis fungsional merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan
dimasukkan ke dalam Funmath. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Dapat menampilkan rumus matematika trigonometri.
2. Dapat menampilkan teori dari rumus matematika trigonometri.
3. Dapat menampilkan contoh soal dari kajian rumus matematika
trigonometri.
4. Terdapat latihan soal kajian rumus matematika trigonometri.
38
1.1.2 Use Case Diagram
Use case merupakan gambaran skenario dari interaksi antara user
dengansistem. Sebuah diagram use case menggambarkan hubungan antara
aktor dankegiatan yang dapat dilakukannya terhadap aplikasi.
Gambar 4.1 Diagram Use Case
Pada diagram di atas terdiri dari 1 aktor dan 5 use case. Di dalam diagram
ini terdapat sebuah includeyang digunakan untuk menunjukkan bahwa satu
usecase merupakan tambahan fungsional dari use case lain jika kondisi tertentu
terpenuhi. Alur ini dimulai dari ketika user memulai menjalankan program
Funmath, maka akan ada 3 buah pilihan menu, yaitu melihat rumus, melihat tabel
dan coba latihan soal. Ketika user memilih rumus, maka akan muncul daftar nama
rumus yang tersedia. Jika di klik salah satu nama rumus, maka akan muncul
rumus tersebut. Jika ingin melihat deskripsi dari rumus maka pilih menu teori, jika
ingin melihat contoh soal dari rumus tersebut, maka klik contoh soal. Jika ingin
tabel matematika. Jika ingin melatih pemahaman dari rumus trigonometri, maka
kita bisa mencoba latihan soal dengan mengklik latihan soal.
1.2Perancangan Funmath
Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan
membuat sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalamsatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini merupakan
hasiltransformasi dari analisa ke dalam perancangan yang nantinya akan
diimplementasikan.Hal penting yang menjadi perhatian pada perancangan
adalah bahwarancangan yang dibuat diharapkan dapat digunakan dengan
mudah oleh semuauser. Yang dimaksud semua user adalah bahwa tidak
hanya seorang ahli saja yang dapat menggunakan aplikasi ini, namun orang
awam pun dapat menggunakannya.Selain itu beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain adalah kinerja programyang baik dalam
mengoperasikan aplikasi yang dibuat.
1.2.1 Diagram Class
Diagram kelas merupakan diagram struktural yang memodelkan
sekumpulankelas, interface, kolaborasi dan relasinya. Diagram kelas
digambarkan dengankotak, yang pada dasarnya terbagi atas tiga bagian
yaitu, Nama Kelas, Atribut,dan Operasi. Diagram kelas digunakan untuk
40
Gambar 4.2 Diagram Class
1.2.2 Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan aliran fungsiaonalitas sistem.
Activity Diagram tidak perlu dibuat untuk setiap aliran kerja, tetapi
diagram ini akan sangat berguna untuk aliran kerja yang komplek dan
melebar.
1.2.2.1Activity Diagram dari Melihat Rumus
Activity Diagram ini digunakan untuk melihat daftar rumus yang
tersedia dalam aplikasi. Dalam Activity ini user dapat memilih kategori
Gambar 4.3 Activity Diagram dari Use Case Melihat Rumus
1.2.2.2Activity Diagram dari Melihat Teori
Activity Diagram ini digunakan untuk melihat teori dari
rumus yang telah dipilih Pengguna.
42
1.2.2.3Activity Diagram dari Melihat Contoh Soal
Activity Diagram ini digunakan untuk melihat contoh soal
dari rumus yang telah dipilih Pengguna.
Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Melihat Contoh Soal
1.2.2.4Activity Diagram dari Melihat Latihan Soal
Activity Diagram ini digunakan untuk melihat Latihan Soal
Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Latihan Soal
1.2.2.5Activity Diagram dari Melihat Tabel Matemamatika
Activity Diagram ini digunakan untuk melihat tabel-tabel
44
Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Melihat Tabel
1.2.3 Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam
dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas
dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang
terkait). Pada sequence diagram ini menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan pada sistem sebagai respon
dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
1.2.3.1Sequence Diagram dari Use Case Melihat Rumus
Sequence Diagram ini menangani proses pemilihan kategori dan
Gambar 4.8 Sequence Diagram dari Use Case Melihat Rumus
1.2.3.2Sequence Diagram dari Use Case Melihat Teori
Sequence Diagram ini menangani proses menampilkan teori rumus
matematika yang terlah dipilih oleh pengguna.
46
1.2.3.3Sequence Diagram dari Use Case Melihat Contoh Soal
Sequence Diagram ini menangani proses menampilkan contoh soal
dari rumus matematika yang telah dipilih oleh pengguna.
Gambar 4.10 Sequence Diagram dari Use Case Contoh Soal
1.2.3.4Sequence Diagram dari Use Case Latihan Soal
Sequence Diagram ini menangani proses latihan soal dari rumus
matematika yang telah dipilih Pengguna.
1.2.3.5Sequence Diagram dari Use Case Melihat Tabel
Sequence Diagram ini menangani proses melihat tabel matematika
dari daftar tabel yang tersedia dalam aplikasi ini.
Gambar 4.12 Sequence Diagram dari Use Case Melihat Tabel
1.2.4 Diagram Kolaborasi
Diagram Kolaborasi menunjukan informasi yang sama persis
dengan diagram sekuensial, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda.
Pada diagram sekuensial, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu,
tetapi pada diagram kolaborasi, interaksi antar objek atau aktor
ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.
1.2.4.1Diagram Kolaborasi dari Use Case Melihat Rumus
Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran
informasi untuk menampilkan rumusdari rumus matematika yang telah
48
Gambar 4.13 Diagram Kolaborasi dari Use Case Melihat Rumus
1.2.4.2Diagram Kolaborasi dari Melihat Teori
Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi
untuk menampilkan teori dari rumus matematika yang telah dipilih
Pengguna.
1.2.4.3Diagram Kolaborasi dari Melihat Contoh Soal
Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi
untuk menampilkan contoh soal dari rumus matematika yang telah dipilih
Pengguna.
Gambar 4.15 Diagram Kolaborasi dari Use Case Melihat Contoh Soal
1.2.4.4Diagram Kolaborasi dari Latihan Soal
Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi
untuk menampilkan latihan soal dari rumus matematika yang telah dipilih
Pengguna.
50
1.2.4.5Diagram Kolaborasi dari Melihat Tabel
Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi
untuk menampilkan rumus dari rumus matematika yang telah dipilih
Pengguna.
Gambar 4.17 Diagram Kolaborasi dari Use Case Melihat Tabel
1.2.5 Component Diagram
Component Diagram menunjukkan model secara fisik kompomen
perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Component
Diagram digunakan oleh siapapun yang bertanggung jawab untuk
melakukan kompilasi sistem. Diagram ini juga menunjukan komponen apa
yang dibutuhkan saat proses kompilasi dan menampilkan komponen
Gambar 4.18 Component Diagram
1.2.6 Perancangan Navigasi
Aplikasi Kupluk menggunakan struktur navigasi Hierarchical Model.
Dimana menu utama adalah pusat navigasi yang merupakan penghubung
kesemua fitur pada aplikasi.
Gambar 4.19 Perancangan Navigasi
Dari struktur navigasi ini, perpindahan antar fitur yang tersedia dapat
dilakukan melalui menu. Karena Android mendukung fitur layar sentuh kapasitif
yang dapat menerima input sentuhan dari jari, sehingga navigasi dapat dilakukan
dengan menggunakan sentuhan pada layar. Menu
Rumus Tabel
Contoh Teori
52
1.2.7 Perancangan Antar Muka (Interface)
Perancangan Antar Muka (interface)adalah bagian yang penting dalam
aplikasi, karena yang pertama kali dilihat ketika aplikasi dijalankan adalah
tampilan antar muka (interface)aplikasi.
1.2.7.1Perancangan Antar Muka Menu
Form ini dirancang untuk menampilkan ucapan selamat datang
kepadauser yang akan menggunakan aplikasi.Form ini merupakan menu
utama yang menyediakan pilihan fitur menu – menu dari aplikasi kamus
ini. Terdapat 2 fitur utama yaitu dafar rumus matematika dan daftar tabel
matematika.
JUDUL
WELCOME
RUMUS TABEL LATIHAN
SOAL GAMBAR
1.2.7.2Perancangan Antar Muka Rumus
Form ini dirancang untuk menampilkan kategori dan subkategori
rumus yang akan dilihat.
Kategori Rumus Pilih Kategori
Daftar Kategori
Pilih SubKategori
Daftar Subkategori
Lihat Rumus Hasil
Menu Utama
Gambar 4.21 Desain Tampilan Kategori Rumus
1.2.7.3Perancangan Antar Muka Rumus
Form ini dirancang untuk menampilkan rumus serta terdapat juga
menu untuk melihat teori, contoh soal, dan latihan soal dari rumus
54
Rumus
Teori Contoh Soal
Menu Utama
Tampilan Rumus
Gambar 4.22 Desain Tampilan Rumus
1.2.7.3.1 Perancangan Antar Muka Teori
Form ini dirancang untuk menampilkan teori dari rumus yang telah
dipilih.
Gambar 4.23 Desain Tampilan Teori
1.2.7.3.2 Perancangan Antar Muka Contoh Soal Teori
Back Menu Utama
Form ini dirancang untuk menampilkan contoh latihan soal dari rumus
yang telah dipilih.
Gambar 4.24 Desain Tampilan Contoh Soal
1.2.7.3.3 Perancangan Antar Muka Latihan Soal
Form ini dirancang untuk menampilkan latihan soal dari rumus yang telah dipilih.
Gambar 4.25 Desain Tampilan Latihan Soal Contoh Soal
Back Menu
Utama Tampilan Contoh Soal
Latihan Soal
Back Menu
Utama Tampilan latihan Soal
56
1.2.7.3.4 Perancangan Antar Muka Tabel
Form ini dirancang untuk menampilkan gambar dari beberapa tabel yang ada dalam matematika dalam tampilan galeri.
Gambar 4.26 Desain Tampilan Tabel Daftar Tabel
Back Menu Utama
57
Implementasi sistem merupakan tahap penerjemahan kebutuhan
pembangunan aplikasi ke dalam representasi perangkat lunak sesuai dengan hasil
analisis yang telah dilakukan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian
sistem yang baru dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang
baru untuk selanjutnya diadakan pengembangan sistem.
1.1.Implementasi
Tujuan implementasi sistem adalah untuk menjelaskan tentang manual modul
kepada semua user yang akan menggunakan sistem. Sehingga pengguna dapat
merespon apa yang ditampilkan di sistem dan memberikan masukan kepada
pembuat sistem untuk dilakukan perbaikan agar sistem menjadi lebih baik.Dalam
menerapkan rancangan yang telah dibuat, ada beberapa hal yang harus
dibutuhkan. Perangkat keras dan perangkat lunak merupakan dua hal yang selalu
dibutuhkan dalam mengimplementasikan rancangan yang telah ada.
1.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras
Dalam menerapkan dari rancangan yang telah dijelaskan sebelumnya
dibutuhkan beberapa perangkat keras untuk menyajikan aplikasi ini. Adapun
58
1. Sistem operasi : Android 2.2
Handphone Berbasiskan Sistem Aplikasi Android Handphone
digunakan untuk menjalankan program aplikasi yang telah
dikembangkan. Adapun handphone yang digunakan adalah Sony
Ericsson W8 dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. CPU : 528 Mhz Qualcomm
b. Ruang Penyimpan : 256 MB (internal) dan 2 GB (microSD)
c. Memory : 256 MB DDR SDRAM
d. Dimensi Layar : 320 x 480
2. Kabel data serial port
Fungsi dari kabel data ini adalah untuk menghubungkan antara
Komputer dengan Handphone.
3. Satu unit PC dengan spesifkasi antara lain:
a. Prosesor Pentium 4
b. Memori 1 GB
c. Ruang Penyimpanan 40 GB
1.1.2. Spesifikasi Perangkat Lunak
Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan beberapa
software untuk membuat program Funmath yaitu:
1. Bahasa Pemograman Java
Dalam hal ini digunakan Java Development Kid (JDK) 1.6
2. Sistem Operasi
Untuk penggunaan sistem operasi dapat digunakan
Windows XP (32-bit) atau Vista (32 atau 64 bit), Mac OS X
10.4.8 atau diatasnya, dan Linux.
3. Integrated Development Environment (IDE) Eclipse 3.4 atau 3.5
Untuk memudahkan dalam pengembangan aplikasi, maka
digunakan IDE karena memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan
dalam pembangunan perangkat lunak. Adapun dalam
pengembangan ini digunakan Eclipse v 3.4 atau 3.5 dikarenakan
telah mendukung Android Development Tools.
4. Android Software Development Kit (Android SDK)
Android SDK menyediakan development environment
dengan semua komponen yang diperlukan. Antara lain tools
pengembangan, libraries, dokumentasi, dan contoh aplikasi serta
disertakan pula emulator untuk mensimulasikan aplikasi berjalan
pada perangkat.
5. Android Development Tools (ADT)
Android membuat kostum plugin untuk IDE Eclipse,
sehingga dengan adanya ADT ini memberikan kemudahan dalam
pengembangan aplikasi, membuat tampilan antarmuka aplikasi,
menambahkan komponen yang diperlukan, men-debug aplikasi