• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP ILMIAH, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 TELUKKUANTAN RIAU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP ILMIAH, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 TELUKKUANTAN RIAU."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP ILMIAH, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF, DAN HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA SMAN 1 TELUKKUANTAN RIAU

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

MAIDERAWATI NIM: 8136173012

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP ILMIAH, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF, DAN HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA SMAN 1 TELUKKUANTAN RIAU

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

MAIDERAWATI NIM: 8136173012

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Maiderawati: Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah, Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau. Tesis. Program Pascasarjana UNIMED, Medan 2015.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT dan konvensional) terhadap (1) hasil belajar biologi; (2) sikap ilmiah; (3) kemampuan berpikir kreatif siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain penelitian pretest and postest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIPA dan terdapat tiga kelas paralel yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas XI MIPA3 dibelajarkan dengan Project Based Learning, kelas XI MIPA4 dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dan kelas XI MIPA2 dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Tiga instrumen tes digunakan dalam penelitian ini: (1) tes hasil belajar; (2) lembaran observasi sikap ilmiah; dan (3) daftar isian kemampuan berpikir kreatif. Uji persyaratan menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Teknik analisis menggunakan teknik analisis kovariat (ANAKOVA) dan analisis varians satu jalur (One Way Anova) pada taraf

signifikansi α = 0,05 dengan bantuan program SPSS 19.0 diujikan dalam penelitian ini. Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau, hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model project based learning berbeda secara signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT (P = 0,049), dan pembelajaran konvensional (P = 0,037); (2) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau, sikap ilmiah yang dibelajarkan dengan model project based learning tidak berbeda signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT (P = 0,138) tetapi berbeda signifikan dengan kelas konvensional (P = 0,000); dan (3) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau, kemampuan berpikir kreatif yang dibelajarkan dengan model project based learning tidak berbeda signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT (P = 0,102) tetapi berbeda signifikan dengan kelas konvensional (P = 0,046). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning lebih baik dari model kooperatif tipe NHT dan konvensional. Model project based learning memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar sainstifik, aktivitas tersebut membantu proses konstruksi pengetahuan bagi siswa. Model kooperatif tipe NHT membuat siswa menjadi lebih mempersiapkan diri dalam pembelajaran, siswa bersungguh-sungguh belajar dalam kelompoknya untuk penguasaan materi pelajaran.

(6)

ii ABSTRACT

Maiderawati: The Effect of Learning Model on Students’ Scientific Attitude, Creative Thinking Ability and Biology Learning Outcomes in SMAN 1 Telukkuantan, Riau. Thesis. Medan: Post Graduete Study Program, UNIMED 2015.

This research was aimed to determine: the effect of learning model (Project Based Learning, cooperative NHT type and conventional) on students’ (1) biology learning outcomes; (2) scientific attitude; (3) creative thinking ability in SMAN 1 Telukkuantan, Riau. A quasi-experimental research used pretest and postest control group design. The population in this study was all students from XI MIPA and there were three parallel classes choosen as the sample using cluster random sampling technique, XI MIPA3 students were being taught using Project Based Learning, XI MIPA4 students were being being taught with cooperative learning model NHT type, and XI MIPA2 students were being taught with conventional learning model. Three research instruments were used in this study: (1) achievement test; (2) observation of students’ scientific attitude; and (3) creative thinking ability checklists. The statistical assumtion test revealed that the data were normally distributed and homogeneous. The Analysis of Covariances (ANCOVA) and One Way Analysis of Variances (One Way ANOVA) followed

by Tukey’s test with a significance level α = 0,05 SPSS program version 19.0

were performed in this study. The result of this research showed that: (1) There is the effect of learning model on students at SMAN 1 Telukkuantan Riau learning outcome, those who were taught by using project based learning model had significantly higher learning outcome than those who were taught by using cooperative learning model NHT type (P = 0.049), and conventional learning (P = 0.037); (2) There is an effect of learning model on students’ scientific attitude in SMAN 1 Telukkuantan, Riau, scientific attitude of students who were taught by project based learning model was not significaltly different than those who were taught by using cooperative learning model NHT type (P = 0.138), but was significantly different from conventional learning (P = 0.000); and (3) There is an effect of learning model on students’ creative thinking ability in SMAN 1 Telukkuantan, Riau, creative thinking ability of students who were taught by project based learning model was not significaltly different than those who were taught by using cooperative learning model NHT type (P = 0.102), but was significantly different from conventional learning (P = 0.046). Results showed that Project Based Learning model is better than cooperative learning model NHT type and conventional learning. Project Based Learning model enable students to do scientifically influenced learning activities, in which it helps the process of constructing student’ knowledge. cooperative learning model NHT type helps students to be more prepared by thorougly learn in their group and achieved learning mastery.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan Syukur

alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi

rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah, Kemampuan

Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau”.

Yang disusun guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister

Pendidikan pada program studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas

Negeri Medan. Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan, arahan, petunjuk, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu

dengan segala kerendahan hati dan rasa tulus, penulis mengucapkan terima kasih

dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si dan

Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku pembimbing tesis yang telah sabar dalam

membimbing, masukan dan motivasi serta meluangkan waktu kepada penulis.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H.

Abdul Muin Sibuea, M.Pd.

3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin,

M.Pd., dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., yang telah memberikan

kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan tesis.

4. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si., Bapak Syarifuddin, M.Sc.,

Ph.D., dan Bapak dan Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si., selaku narasumber

yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis

ini.

5. Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd. Kons., ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si., dan

ibu Dra. Melva Silitonga, M.S., selaku validator instrumen.

6. Bapak/Ibu dosen beserta karyawan staf tata usaha Program Pascasarjana

(8)

iv

7. Kepala Sekolah SMAN 1 Teluk Kuantan Riau, Ibu Ergusneti, S.Pd., Waka

Kurikulum, Bapak Rohandi, S.Pd. MM., Guru mata pelajaran biologi Ibu Dra.

Henjus Wersih, beserta majelis guru, karyawan/karyawati staf tata usaha serta

siswa SMAN 1 Teluk Kuantan Riau yang telah memberikan bantuan kepada

penulis dalam melakukan proses penelitian untuk menyelesaikan tesis ini.

8. Ayahanda tercinta Abdul Munap dan Ibunda tercinta Suhartini, abang-abang

tercinta Busrianto., Refi Antoni, ST., Indra Putra, SH., Redo, S.Pd.,

Kakak-kakak tercinta Linda Nopriyanti, SE., Jatmi Nirmala Wigati, ST., Mila Kartika

Sari., Neti Herawati., serta Adik-adik tercinta Peja Juliawati., Arsya Pradana.,

Regin Syakinah., yang telah memberi bantuan baik materil maupun moril.

9. Rekan-rekan mahasiswa program studi Pendidikan Biologi Program

Pascasarjana UNIMED Angkatan XXIII, serta semua pihak yang telah

memberikan motivasi dan dorongan serta sumbangan ide dan pikiran kepada

penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna

penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu

pengetahuan dan pendidikan

Medan, 23 Maret 2015 Penulis,

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar ... 9

2.2 Pengertian Hasil Belajar Biologi ... 11

2.3 Model Project Based Learning ... 14

2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 20

2.5 Pembelajaran Konvensional ... 22

2.6 Sikap Ilmiah ... 25

2.7 Kemampuan Berpikir Kreatif ... 28

2.8 Hasil Penelitian yang Relevan ... 30

2.9 Kerangka Berpikir ... 33

2.9.1 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar ... 33

2.9.2 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah ... 35

2.9.3 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif ... 36

2.10 Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 40

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

3.3 Jenis dan Desain Penelitian ... 40

3.4 Definisi Operasional ... 41

3.5 Instrumen Penelitian ... 42

3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 47

3.7 Pengontrolan Perlakuan ... 51

3.8 Validasi Instrumen Penelitian ... 53

3.9 Teknik Analisis Data ... 56

(10)

vi

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 58

4.1.2 Deskripsi Data Sikap Ilmiah Siswa ... 58

4.1.3 Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ... 61

4.2 Analisis Data... 62

4.2.1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ... 62

4.2.2 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa ... 64

4.2.3 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ... 65

4.3 Pembahasan ... 67

4.3.1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ... 67

4.3.2 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa ... 70

4.3.3 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ... 76

4.4 Keterbatasan Penelitian ... 84

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 87

5.2 Implikasi ... 88

5.3 Saran ... 90

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan PjBL ... 23

Tabel 2.2 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Konvensional ... 24

Tabel 2.3 Dimensi Sikap Ilmiah Siswa ... 27

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 42

Tabel 3.3 Instrumen Sikap Ilmiah Siswa ... 43

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kemampuan Berpikir Kreatif ... 46

Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 54

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 54

Tabel 3.7 Kriteria Daya Pembeda ... 55

Tabel 3.8 Ringkasan Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tes ... 55

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 18 Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 51 Gambar 4.1 Rata-rata Nilai Sikap Ilmiah Siswa dari Aspek Indikator ... 60 Gambar 4.2 Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau dari

Aspek Indikator ... 62 Gambar 4.3 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas XI MIPA SMAN 1 Telukkuantan (F = 4,328; P = 0,016). Huruf yang berbeda diatas diagram berarti berbeda secara

signifikan ... 63 Gambar 4.4 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah Siswa

Kelas XI MIPA SMAN 1 Telukkuantan (F = 10,458; P = 0,000). Huruf yang berbeda diatas diagram berarti berbeda secara

signifikan ... 65 Gambar 4.5 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. RPP Model Project Based Learning ... 97

Lampiran 2. RPP Model Kooperatif Tipe NHT ... 107

Lampiran 3. RPP Pembelajaran Konvensional ... 116

Lampiran 4. Pokok Bahasan Sistem Pernapasan ... 124

Lampiran 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar... 138

Lampiran 6. Tes Hasil Belajar Siswa ... 144

Lampiran 7. Lembar Observasi Sikap Ilmiah ... 150

Lampiran 8. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 154

Lampiran 9. Lembar Pertanyaan ... 157

Lampiran 10. Data Hasil Penelitian ... 163

Lampiran 11. Hasil Analisis SPSS.19.0 ... 166

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian

tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

dialami oleh siswa (Slameto, 2010). Pemilihan model pembelajaran yang tepat

dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Dengan paradigma baru, praktik

pembelajaran akan digeser menjadi pembelajaran yang lebih bertumpuh pada teori

kognitif dan konstruktivistik (Kamdi dalam Aunurrahman, 2012).

Rustaman (2000), mengungkapkan bahwa Implikasi dari pandangan dengan

konstruktivisme di sekolah ialah pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara

utuh dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri

melalui pengalaman nyata. Senada dengan pernyataan ini peneliti pendidikan

sains mengungkapkan bahwa belajar sains merupakan proses konstruktif yang

menghendaki partisipasi aktif dari siswa (Piaget dalam Dahar dalam Rustaman,

2000), sehingga di sini peran guru berubah, dari sumber dan pemberi informasi

menjadi pendiagnosa dan fasilitator belajar siswa.

Model pembelajaran project based learning dan pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan paham

pembelajaran konstruktivistik. Model Project based learning merupakan model

pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran

untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan (Hosnan, 2014).

Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

(15)

2

meningkatkan aktivitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran,

menumbuhkan kreativitas dan karya siswa, lebih menyenangkan, bermanfaat serta

lebih bermakna (Purworini, 2006). Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa dan prestasi akademiknya, membantu siswa dalam

mengembangkan keterampilan, berkomunikasi secara lisan, mengembangkan

keterampilan sosial siswa, membantu meningkatkan hubungan positif antara

siswa. Model pembelajaran memberi peluang kepada peserta didik untuk aktif dan

kreatif di dalam kegiatan pembelajaran, merupakan langkah awal yang utama

menuju keberhasilan mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

Pembelajaran biologi disekolah sering dilaksanakan dengan model satu arah

yang dilakukan oleh guru, siswa lebih cendrung pasif. Pernyataan ini sejalan

dengan hasil temuan yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Hamid dan Prayitno

(2012), berdasarkan hasil observasinya bahwa guru SMPN 5 Kepanjeng Malang

masih menerapkan pembelajaran konvensional yang mengarah pada hafalan

siswa, sehingga perolehan hasil belajar siswa masih rendah. Berdasarkan

observasi awal yang dilakukan Susilowati dkk (2013), bahwa pembelajaran

biologi di SMP Negeri 4 Ungaran bahwa metode yang digunakan guru masih

ceramah dan diskusi, dan diskusi tidak berjalan secara optimal, sehingga

menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran yang menyebabkan

hasil belajar siswa rendah. Munawaroh (2013), berdasarkan hasil observasinya di

SMPN 2 Ambal dalam proses pembelajaran biologi belum menggunakan model

pembelajaran yang bervariasi, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa belum

(16)

3

(2012), bahwa proses pembelajaran biologi yang berlangsung di SMAN 2 Sragen

masih berpusat kepada guru sehingga aktivitas siswa masih rendah.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 1 Telukkuantan, dan hasil

wawancara penulis dengan guru biologi hal yang sama ditemui oleh penulis

bahwa proses pembelajaran cendrung berorientasi kepada guru (teacher centered),

model pembelajaran yang bervariasi jarang digunakan, guru cendrung

menggunakan pembelajaran konvensional yaitu menyampaikan informasi kepada

siswa dengan ceramah di depan kelas, yang menyebabkan siswa pasif, aktivitas

siswa masih tergolong rendah, dimana saat proses belajar mengajar berlangsung,

sedikit sekali siswa yang bertanya maupun mengemukakan pendapat.

Pembelajaran konvensional ini cendrung monoton, dan bersifat satu arah. Dengan

pembelajaran yang monoton dan siswa yang pasif menyebabkan tidak

berkembangnya sikap ilmiah siswa, karena siswa hanya bertugas menjadi

pendengar dan bertanya apabila diminta guru untuk bertanya. Model pembelajaran

yang bervariasi tidak diterapkan oleh guru, Latihan/tugas yang diberikan guru

kurang bervariasi dan kesempatan siswa untuk berkreasi dalam proses

pembelajaran tidak ada, sehingga tidak mengembangkan kemampuan berpikir

kreatif siswa. Senada dengan pernyataan Munandar (2012), bahwa perkembangan

optimal dari kemampuan berpikir kreatif berhubungan erat dengan cara mengajar.

Salah satu pokok bahasan pada semester genap adalah sistem pernapasan,

nilai rata-rata ulangan harian siswa tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok

bahasan ini masih tergolong rendah yaitu 66 (C), belum mencapai Kriteria

(17)

4

adalah B. Dalam proses pembelajaran materi sistem pernapasan siswa hanya

mengetahui konsep, padahal materi sistem pernapasan erat kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari. Karena proses pembelajaran yang hanya menghafal suatu

konsep siswa menjadi kurang tertarik dalam materi pelajaran ini, yang

menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah. Munawaroh (2013), menyatakan

bahwa hasil belajar juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa dalam mengikuti

pembelajaran, ketertarikan siswa dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan

motivasi siswa untuk mengikuti pembelajarannya. Oleh karena itu diperlukan

suatu model pembelajaran yang bisa membangkitkan ketertarikan siswa untuk

memahami materi ini.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi sikap ilmiah,

kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan

model Project Based Learning dan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Berbagai

penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pembelajaran Project Based Learning

dan kooperatif memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa,

beberapa diantaranya: Yalcin dkk (2009), mengungkapkan bahwa model Project

Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan sikap

mereka terhadap pembelajaran fisika dan keterampilan penelitian siswa. Muriithi

dkk (2013), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan metode proyek

memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode ceramah dan metode diskusi.

Selanjutnya penelitian Munawarroh dkk (2012), menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa dengan model Project Based Learning lebih tinggi dari pada model

(18)

5

(2012), menunjukkan hasil penelitiannya bahwa model Project Based Learning

dengan Digital Storytelling efektif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,

kompetensi pemecahan masalah dan prestasi belajar siswa.

Wibowo (2013), mengungkapkan bahwa peserta didik yang difasilitasi

pembelajaran berbasis proyek memiliki sikap dan pemahaman konsep lebih tinggi

dari peserta didik yang difasilitasi pembelajaran konvensional. Selanjutnya

Marlinda (2011), mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan signifikan

kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

pembelajaran berbasis proyek dengan pembelajaran konvensional, dimana skor

rata-rata siswa dengan MPjBL lebih tinggi dari pada MPK. Armstrong dkk

(2007), menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan pengetahuan

(prestasi belajar) dan sikap mereka dibandingkan dengan siswa yang diajarkan

dengan metode konvensional. Hamid dan Prayitno (2012), hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Heads

Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih metode konvensional,

guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan ceramah di depan kelas.

2. Model pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru dalam proses

(19)

6

learning, dan model pembelajaran kooperatif dengan pemilihan berbagai tipe

yang ada.

3. Hasil belajar biologi siswa masih rendah khususnya materi sistem pernapasan.

4. Pembelajaran yang monoton dan siswa yang pasif menyebabkan tidak

berkembangnya sikap ilmiah siswa, karena siswa hanya bertugas menjadi

pendengar dan bertanya apabila diminta guru untuk bertanya.

5. Kemampuan berpikir kreatif siswa tidak terbentuk dengan baik karena

kurangnya kesempatan siswa dalam berpikir kreatif dan latihan yang diberikan

guru tidak menuntut siswa untuk berpikir kreatif.

6. Guru jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.

7. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah pokok bahasan sistem pernapasan.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dan identifikasi masalah maka masalah

penelitian dibatasi pada:

1. Kelas yang diteliti dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok

pertama dibelajarkan dengan model Project Based Learning, kelompok kedua

dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelompok

ketiga dibelajarkan dengan model konvensional, yakni menggunakan metode

ceramah, tanya jawab, dan latihan.

2. Hasil belajar, sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kreatif yang diamati

dibatasi pada materi sistem pernapasan pada kelas XI SMAN 1 Telukkuantan,

Riau.

(20)

7

4. Sikap ilmiah siswa diukur berdasarkan dimensi sikap yang dikembangkan oleh

Harlen (1996).

5. Kemampuan berpikir kreatif diukur dengan instrumen tes kemampuan berpikir

kreatif verbal yang dikemukakan oleh Munandar (2012).

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning,

kooperatif tipe NHT, dan konvensional) terhadap hasil belajar biologi siswa

SMAN 1 Telukkuantan Riau?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning,

kooperatif tipe NHT, dan konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 1

Telukkuantan Riau?

3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning,

kooperatif tipe NHT, dan konvensional) terhadap kemampuan berpikir kreatif

siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau?

1.5Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT

dan konvensional) terhadap hasil belajar siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau.

2. Pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT

(21)

8

3. Pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT

dan konvensional) terhadap kemampuan berpikir kreatif SMAN 1

Telukkuantan Riau.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan sebagai berikut:

Manfaat secara teoritis: (1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah pengetahuan khususnya model project based learning dan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar, sikap ilmiah dan

kemampuan berpikir kreatif siswa; (2) Penelitian ini juga sebagai masukan dan

rujukan bagi peneliti lain yang ingin menindak lanjuti penelitian ini.

Manfaat praktis: (1) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih

model pembelajaran yang digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan; (2) Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru, kepala sekolah

dan pengambil kebijakan lainnya dalam menentukan kebijakan terhadap

(22)

87

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat disimpulkan:

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif

tipe NHT, dan konvensional) terhadap hasil belajar biologi siswa SMAN 1

Telukkuantan, Riau. Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa bahwa model

project based learning (75,09 ± 8,06) memberikan pengaruh sebesar 9,7%

lebih tinggi dibandingkan dengan model kooperatif tipe NHT (70,59 ± 7,74)

dan 17,5% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional (70,30 ±

6,81). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh sebesar

7,1% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional.

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif

tipe NHT, dan konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 1

Telukkuantan, Riau. Berdasarkan rata-rata nilai sikap ilmiah siswa

menunjukkan bahwa model project based learning (77,76 ± 6,59) memberikan

pengaruh sebesar 7,8% lebih tinggi dibandingkan dengan model kooperatif tipe

NHT (74,41 ± 7,96) dan 22,8% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran

konvensional (69,67 ± 6,42). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT

memberikan pengaruh sebesar 13,92% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran

konvensional.

3. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif

tipe NHT, dan konvensional) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa

(23)

88

SMAN 1 Telukkuantan, Riau. Berdasarkan rata-rata kemampuan berpikir

kreatif siswa menunjukkan bahwa model project based learning (81,82 ±

7,20) memberikan pengaruh sebesar 10,9% lebih tinggi dibandingkan dengan

model kooperatif tipe NHT (77,88 ± 7,78) dan 15,67% lebih tinggi

dibandingkan pembelajaran konvensional (77,13 ± 8,08). Model pembelajaran

kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh sebesar 7,7% lebih tinggi

dibandingkan pembelajaran konvensional.

1.2 Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan penelitian, diantaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yaitu terdapat pengaruh

model pembelajaran (project based learning, kooperatif tipe NHT, dan

konvensional) terhadap hasil belajar biologi siswa SMAN 1 Telukkuantan,

Riau. Untuk itu diperlukan upaya dalam mengefektifkan pembelajaran dikelas

menggunakan model project based learning dan koopearif tipe NHT. Dengan

model project based learning memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas

belajar sainstifik berupa kegiatan bertanya, melakukan pengamatan, melakukan

penyelidikan atau percobaan, menalar, dan menjalin hubungan dengan orang

lain dalam rangka memperoleh informasi atau data, proses interaksi itu

membantu proses konstruksi pengetahuan (meaning-making process) bagi

siswa. Dengan model kooperatif tipe NHT siswa menjadi lebih mempersiapkan

(24)

89

demikian siswa bersungguh-sungguh belajar dalam kelompoknya untuk

penguasaan materi pelajaran.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yaitu terdapat pengaruh

model pembelajaran (project based learning, kooperatif tipe NHT, dan

konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau.

Untuk itu diperlukan upaya dalam mengefektifkan pembelajaran dikelas

menggunakan model project based learning dan koopearif tipe NHT. Setiap

tahapan pembelajaran project based learning memfasilitasi setiap indikator

sikap ilmiah yang dinilai, yaitu pertanyaan mendasar, penentuan proyek,

perencanaan langkah-langkah penyelesaian proyek, penyusunan jadwal

pelaksanaan proyek, penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru,

penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek, dan evaluasi proses

dan hasil proyek, yang setiap tahapan ini memerlukan partisipasi dan keaktifan

siswa secara tidak langsung memfasilitasi berkembangnya sikap ilmiah siswa.

Begitu juga dengan model kooperatif tipe NHT, setiap tahapan-tahapan model

ini juga memfasilitasi berkembangnya sikap ilmiah siswa. Adapun langkah

pembelajaran yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan

menjawab, setiap siswa dituntut untuk berperan aktif selama proses

pembelajaran.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga diajukan, yaitu terdapat pengaruh model

pembelajaran (project based learning, kooperatif tipe NHT, dan konvensional)

terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau.

(25)

90

menggunakan model project based learning dan kooperatif tipe NHT, karena

setiap langkah model project based learning memiliki potensi yang sangat

besar untuk melatih proses berpikir siswa yang mengarah pada kemampuan

berpikir kreatif siswa, dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

memberikan peluang kepada peserta didik untuk aktif dan kreatif di dalam

kegiatan pembelajaran.

1.3 Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan penelitian, peneliti

menyarankan beberapa hal berikut:

1. Bagi guru khususnya guru biologi diharapkan untuk dapat menggunakan model

project based learning dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam

proses pembelajaran. Jika kondisi kelas mendukung, dimana jumlah siswa

yang tidak terlalu banyak, sehingga guru mudah mengelolah kelas,

membimbing kelompok belajar, dengan demikian setiap langkah pembelajaran

bisa berjalan dengan optimal. Penerapan model ini sebagai upaya untuk

meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga bisa

mempengaruhi hasil belajar, sikap ilmiah, dan kemampuan berpikir kreatif

siswa.

2. Bagi guru khususnya guru biologi hendaknya dapat menggunakan model

pembelajaran yang bervariasi lagi selain model pembelajaran project based

learning dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses

pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan proses

(26)

91

dipengaruhi oleh ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran,

ketertarikan siswa dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan motivasi

siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran project based learning

dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran agar

lebih mengontrol dan disiplin waktu, agar setiap langkah-langkah pembelajaran

berjalan dengan optimal.

4. Bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat melanjutkan penelitian ini,

(27)

92

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Anonim. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anwar, H. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu, 2 (5): 103-114.

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Armstrong, N., Chang, S.M dan Brickman, M. 2007. Cooperative Learning in Industrial-sized Biology Classes. Jurnal CBE-Life Sciences Education, 6: 163–171.

Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan tinggi Direktorat Ketenagaan.

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Budiningsih, A. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, A. P., Supriyanto., dan Peniati. E. 2012. Penugasan Proyek untuk Mengoptimalkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal of Biology Education, 1 (1): 1-6.

Djamarah. S. B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Fakhruddin, Eprina, E,. dan Syahril. 2010. Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Fisika dengan Penggunaan Media Komputer Melalui Model Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas X3 SMA Negeri I Bangkinang Barat. Jurnal Geliga Sains, 4 (1): 18-22.

Gultom, M. 2014. Perbandingan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kemampuan Berpikir Kreatif Biologi Siswa di SMA Negeri 17 Medan. Tesis. Program Pascasarjana UNIMED.

(28)

93

Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamid, A, dan Prayitno, A. 2012. Meningkatkan Kualitas Belajar Matematika Siswa Kelas VIII dalam Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Model NHT (Numbered Heads Together) di SMPN 5 Kepanjen Malang. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, 9(2): 59-67.

Hasanuddin. 2011. Hubungan Antara Hasil Belajar IPA dengan Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Herdian. 2010. Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa, (Online), (Http://Herdy

07.Wordpress.Com/2010/05/27/Kemampuan-Berfikir-Kreatif-Siswa/,

Diakses 10 September, 2014).

Hergenhahn, B.R., dan Olson, M. H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Huda, M. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hung, C.M., Hwang, G.-J., & Huang, I. (2012). A Project-Based Digital Storytelling Approach For Improving Students' Learning Motivation, Problem-Solving Competence And Learning Achievement. Educational Technology & Society Journal, 15 (4): 368–379.

Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan: Iscom Medan.

John, E. B., And Meera, K.P. 2014. Effect of Cooperative Learning Strategy on The Creative Thinking Skills of Secondary School Students of Kozhikode District. IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS, 19 (11): 70-74.

Kartono. 2012. Pengembangan Model Penilaian Sikap Ilmiah IPA bagi Mahasiswa PGSD. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

(29)

94

Koc, Y., Doymuz, K., Karacop, A., dan Simsek, U. 2010. The Effects of Two Cooperative Learning Strategies on the Teaching and Learning of the Topics of Chemical Kinetics. Journal of Turkish Science Education, 7(2): 52-65.

Lufri. 2005. Motodologi Penelitian. Padang: Negeri Padang University Press.

Lufri. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi Teori, Praktek, dan Penelitian. Padang: Negeri Padang University Press.

Marlinda, N. L. P. M. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa. Tesis. Bali: Program Pascasarjana Undiksha.

Mudyahardjo, R. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Munandar, U. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Munawaroh, R., Subali, B., dan Sopyan, A. 2012. Penerapan Model Project Based Learning dan Kooperatif untuk Membangun Empat Pilar Pembelajaran Siswa SMP. Unnes Physics Education Journal, 1(1): 33-37.

Munawaroh, A., Christijanti, W., dan Supriyanto. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem

Pencernaan SMP. Unnes Journal Of Biology Education, 2 (1): 91-98.

Muriithi, E. M., Odundo, P.A., Origa, J.O., dan Gatumu, J.C. 2013. Project Method and Learner Achievement in Physics in Kenyan Secondary Schools. International Journal Of Education And Research Journal, 1 (7): 1-12.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Pranowo, P. 2013. Cara Super untuk Kreatif. Yogyakarta: Buku Pintar.

Purwaningtyas, E. 2012. Efektivitas Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Ditinjau dari Kreativitas dan Karakter Siswa Di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Prosiding. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

(30)

95

Purworini, S. E. 2006. Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai Upaya Mengembangkan Habit of Mind Studi Kasus di SMP Nasional KPS Balikpapan. Jurnal Pendidikan Inovatif, 1 (2): 17-19.

Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riyanto, E. 2013. Sikap Ilmiah sebagai Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Prosiding. Madiun: IKIP PGRI Madiun.

Rustaman, N. Y. 2000. Konstruktivisme dan Pembelajaran IPA/Biologi. Makalah disampaikan pada Seminar/Lokakarya Guru-guru IPA SLTP Sekolah Swasta di Bandung.

Safari. 2003. Teknik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non Tes. Jakarta: Universitas Islam Asy-Syafiiyah (UIA).

Saleh, A. R. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Mind Mapping Terhadap Kreativitas Siswa Kelas XI IPA SMA Se-Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Prosiding. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Sani. R. A, 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta : Insan Madani.

Susanti. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Sikap Ilmiah Siswa pada Materi Nutrisi. Jurnal Pengajaran MIPA, 18 (1): 1-7.

(31)

96

Uno, H. B., dan Mohammad, N. 2012. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta : Bumi Aksara.

Warsito. 2008. Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning) Sebagai Usaha untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Academic Skill Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Depok. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sunan Kalijaga.

Wibowo, A.L.P. 2013. Peningkatan Sikap Serta Hasil Belajar Peserta Didik SMAN 9 Malang Melalui Metode Project Based Learning (PjBL). Prosiding. Malang: Universitas Negeri Malang.

Wiswi, S. S. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Kecakapan Sosial Siswa Tentang Sistem Pencernaan Makanan di SMA Negeri 7 Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Yalcin, A., Turgut, U., dan Buyukkasap, E.2009. The Effect Of Project Based Learning On Science Undergraduates’ Learning Of Electricity, Attitude Towards Physics and Scientific Process Skills. International Online Journal Of Educational Sciences, 1 (1): 81-105.

Yamin, M. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group.

Gambar

Gambar                                                                                                      Halaman DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1  Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek .....................

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat depresi postpartum pada primipara di RSUD Banjarsari. Saran : Perlu ditekankan

Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 50 orang dengan kriteria subyek yang tergabung dalam salah satu band yang memiliki kontrak kerja dengan pihak Cafe.. Pengumpulan

[r]

Dengan adanya pengaturan arsip secara professional oleh Arsiparis yang memiliki kemampuan dalam manajemen kearsipan, ilmu pengetahuan, dan menyukai kegiatan layanan jasa,

ya nanti dibantu dengan kita tiap tahun ada lomba yang namanya kaizen yang artinya kualisi, kualisi control sircel, koalisi statistik sistemyang mana itu ide-ide dari

Tidak adanya kesatuan politik diantara Negara-negara Islam, Perebutan kekuasaan di kalangan Dinasti Saljuk, Adanya Dinasti Fathimiyah yang berideologi

PARAMETER BOBOT PAR 33   Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku dan penyampaian

Evaluasi penerapan protokol routing OSPF dan BGP pada jaringan VoIP berbasis MPLS VPN dilakukan dengan mengukur Quality of Service yang terdiri dari throughput, delay,