PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP ILMIAH, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF, DAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA SMAN 1 TELUKKUANTAN RIAU
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
MAIDERAWATI NIM: 8136173012
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP ILMIAH, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF, DAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA SMAN 1 TELUKKUANTAN RIAU
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
MAIDERAWATI NIM: 8136173012
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Maiderawati: Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah, Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau. Tesis. Program Pascasarjana UNIMED, Medan 2015.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT dan konvensional) terhadap (1) hasil belajar biologi; (2) sikap ilmiah; (3) kemampuan berpikir kreatif siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain penelitian pretest and postest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIPA dan terdapat tiga kelas paralel yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas XI MIPA3 dibelajarkan dengan Project Based Learning, kelas XI MIPA4 dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dan kelas XI MIPA2 dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Tiga instrumen tes digunakan dalam penelitian ini: (1) tes hasil belajar; (2) lembaran observasi sikap ilmiah; dan (3) daftar isian kemampuan berpikir kreatif. Uji persyaratan menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Teknik analisis menggunakan teknik analisis kovariat (ANAKOVA) dan analisis varians satu jalur (One Way Anova) pada taraf
signifikansi α = 0,05 dengan bantuan program SPSS 19.0 diujikan dalam penelitian ini. Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau, hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model project based learning berbeda secara signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT (P = 0,049), dan pembelajaran konvensional (P = 0,037); (2) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau, sikap ilmiah yang dibelajarkan dengan model project based learning tidak berbeda signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT (P = 0,138) tetapi berbeda signifikan dengan kelas konvensional (P = 0,000); dan (3) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau, kemampuan berpikir kreatif yang dibelajarkan dengan model project based learning tidak berbeda signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe NHT (P = 0,102) tetapi berbeda signifikan dengan kelas konvensional (P = 0,046). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning lebih baik dari model kooperatif tipe NHT dan konvensional. Model project based learning memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar sainstifik, aktivitas tersebut membantu proses konstruksi pengetahuan bagi siswa. Model kooperatif tipe NHT membuat siswa menjadi lebih mempersiapkan diri dalam pembelajaran, siswa bersungguh-sungguh belajar dalam kelompoknya untuk penguasaan materi pelajaran.
ii ABSTRACT
Maiderawati: The Effect of Learning Model on Students’ Scientific Attitude, Creative Thinking Ability and Biology Learning Outcomes in SMAN 1 Telukkuantan, Riau. Thesis. Medan: Post Graduete Study Program, UNIMED 2015.
This research was aimed to determine: the effect of learning model (Project Based Learning, cooperative NHT type and conventional) on students’ (1) biology learning outcomes; (2) scientific attitude; (3) creative thinking ability in SMAN 1 Telukkuantan, Riau. A quasi-experimental research used pretest and postest control group design. The population in this study was all students from XI MIPA and there were three parallel classes choosen as the sample using cluster random sampling technique, XI MIPA3 students were being taught using Project Based Learning, XI MIPA4 students were being being taught with cooperative learning model NHT type, and XI MIPA2 students were being taught with conventional learning model. Three research instruments were used in this study: (1) achievement test; (2) observation of students’ scientific attitude; and (3) creative thinking ability checklists. The statistical assumtion test revealed that the data were normally distributed and homogeneous. The Analysis of Covariances (ANCOVA) and One Way Analysis of Variances (One Way ANOVA) followed
by Tukey’s test with a significance level α = 0,05 SPSS program version 19.0
were performed in this study. The result of this research showed that: (1) There is the effect of learning model on students at SMAN 1 Telukkuantan Riau learning outcome, those who were taught by using project based learning model had significantly higher learning outcome than those who were taught by using cooperative learning model NHT type (P = 0.049), and conventional learning (P = 0.037); (2) There is an effect of learning model on students’ scientific attitude in SMAN 1 Telukkuantan, Riau, scientific attitude of students who were taught by project based learning model was not significaltly different than those who were taught by using cooperative learning model NHT type (P = 0.138), but was significantly different from conventional learning (P = 0.000); and (3) There is an effect of learning model on students’ creative thinking ability in SMAN 1 Telukkuantan, Riau, creative thinking ability of students who were taught by project based learning model was not significaltly different than those who were taught by using cooperative learning model NHT type (P = 0.102), but was significantly different from conventional learning (P = 0.046). Results showed that Project Based Learning model is better than cooperative learning model NHT type and conventional learning. Project Based Learning model enable students to do scientifically influenced learning activities, in which it helps the process of constructing student’ knowledge. cooperative learning model NHT type helps students to be more prepared by thorougly learn in their group and achieved learning mastery.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan Syukur
alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah, Kemampuan
Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau”.
Yang disusun guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada program studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas
Negeri Medan. Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, arahan, petunjuk, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu
dengan segala kerendahan hati dan rasa tulus, penulis mengucapkan terima kasih
dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si dan
Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku pembimbing tesis yang telah sabar dalam
membimbing, masukan dan motivasi serta meluangkan waktu kepada penulis.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H.
Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin,
M.Pd., dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., yang telah memberikan
kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan tesis.
4. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si., Bapak Syarifuddin, M.Sc.,
Ph.D., dan Bapak dan Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si., selaku narasumber
yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis
ini.
5. Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd. Kons., ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si., dan
ibu Dra. Melva Silitonga, M.S., selaku validator instrumen.
6. Bapak/Ibu dosen beserta karyawan staf tata usaha Program Pascasarjana
iv
7. Kepala Sekolah SMAN 1 Teluk Kuantan Riau, Ibu Ergusneti, S.Pd., Waka
Kurikulum, Bapak Rohandi, S.Pd. MM., Guru mata pelajaran biologi Ibu Dra.
Henjus Wersih, beserta majelis guru, karyawan/karyawati staf tata usaha serta
siswa SMAN 1 Teluk Kuantan Riau yang telah memberikan bantuan kepada
penulis dalam melakukan proses penelitian untuk menyelesaikan tesis ini.
8. Ayahanda tercinta Abdul Munap dan Ibunda tercinta Suhartini, abang-abang
tercinta Busrianto., Refi Antoni, ST., Indra Putra, SH., Redo, S.Pd.,
Kakak-kakak tercinta Linda Nopriyanti, SE., Jatmi Nirmala Wigati, ST., Mila Kartika
Sari., Neti Herawati., serta Adik-adik tercinta Peja Juliawati., Arsya Pradana.,
Regin Syakinah., yang telah memberi bantuan baik materil maupun moril.
9. Rekan-rekan mahasiswa program studi Pendidikan Biologi Program
Pascasarjana UNIMED Angkatan XXIII, serta semua pihak yang telah
memberikan motivasi dan dorongan serta sumbangan ide dan pikiran kepada
penulis dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna
penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan pendidikan
Medan, 23 Maret 2015 Penulis,
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar ... 9
2.2 Pengertian Hasil Belajar Biologi ... 11
2.3 Model Project Based Learning ... 14
2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 20
2.5 Pembelajaran Konvensional ... 22
2.6 Sikap Ilmiah ... 25
2.7 Kemampuan Berpikir Kreatif ... 28
2.8 Hasil Penelitian yang Relevan ... 30
2.9 Kerangka Berpikir ... 33
2.9.1 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar ... 33
2.9.2 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah ... 35
2.9.3 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif ... 36
2.10 Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 40
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
3.3 Jenis dan Desain Penelitian ... 40
3.4 Definisi Operasional ... 41
3.5 Instrumen Penelitian ... 42
3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 47
3.7 Pengontrolan Perlakuan ... 51
3.8 Validasi Instrumen Penelitian ... 53
3.9 Teknik Analisis Data ... 56
vi
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 58
4.1.2 Deskripsi Data Sikap Ilmiah Siswa ... 58
4.1.3 Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ... 61
4.2 Analisis Data... 62
4.2.1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ... 62
4.2.2 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa ... 64
4.2.3 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ... 65
4.3 Pembahasan ... 67
4.3.1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ... 67
4.3.2 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa ... 70
4.3.3 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ... 76
4.4 Keterbatasan Penelitian ... 84
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 87
5.2 Implikasi ... 88
5.3 Saran ... 90
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan PjBL ... 23
Tabel 2.2 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Konvensional ... 24
Tabel 2.3 Dimensi Sikap Ilmiah Siswa ... 27
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 40
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 42
Tabel 3.3 Instrumen Sikap Ilmiah Siswa ... 43
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kemampuan Berpikir Kreatif ... 46
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 54
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 54
Tabel 3.7 Kriteria Daya Pembeda ... 55
Tabel 3.8 Ringkasan Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tes ... 55
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman Gambar 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 18 Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 51 Gambar 4.1 Rata-rata Nilai Sikap Ilmiah Siswa dari Aspek Indikator ... 60 Gambar 4.2 Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau dari
Aspek Indikator ... 62 Gambar 4.3 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas XI MIPA SMAN 1 Telukkuantan (F = 4,328; P = 0,016). Huruf yang berbeda diatas diagram berarti berbeda secara
signifikan ... 63 Gambar 4.4 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah Siswa
Kelas XI MIPA SMAN 1 Telukkuantan (F = 10,458; P = 0,000). Huruf yang berbeda diatas diagram berarti berbeda secara
signifikan ... 65 Gambar 4.5 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. RPP Model Project Based Learning ... 97
Lampiran 2. RPP Model Kooperatif Tipe NHT ... 107
Lampiran 3. RPP Pembelajaran Konvensional ... 116
Lampiran 4. Pokok Bahasan Sistem Pernapasan ... 124
Lampiran 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar... 138
Lampiran 6. Tes Hasil Belajar Siswa ... 144
Lampiran 7. Lembar Observasi Sikap Ilmiah ... 150
Lampiran 8. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 154
Lampiran 9. Lembar Pertanyaan ... 157
Lampiran 10. Data Hasil Penelitian ... 163
Lampiran 11. Hasil Analisis SPSS.19.0 ... 166
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang
dialami oleh siswa (Slameto, 2010). Pemilihan model pembelajaran yang tepat
dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Dengan paradigma baru, praktik
pembelajaran akan digeser menjadi pembelajaran yang lebih bertumpuh pada teori
kognitif dan konstruktivistik (Kamdi dalam Aunurrahman, 2012).
Rustaman (2000), mengungkapkan bahwa Implikasi dari pandangan dengan
konstruktivisme di sekolah ialah pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara
utuh dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri
melalui pengalaman nyata. Senada dengan pernyataan ini peneliti pendidikan
sains mengungkapkan bahwa belajar sains merupakan proses konstruktif yang
menghendaki partisipasi aktif dari siswa (Piaget dalam Dahar dalam Rustaman,
2000), sehingga di sini peran guru berubah, dari sumber dan pemberi informasi
menjadi pendiagnosa dan fasilitator belajar siswa.
Model pembelajaran project based learning dan pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan paham
pembelajaran konstruktivistik. Model Project based learning merupakan model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran
untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan (Hosnan, 2014).
Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
2
meningkatkan aktivitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran,
menumbuhkan kreativitas dan karya siswa, lebih menyenangkan, bermanfaat serta
lebih bermakna (Purworini, 2006). Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dan prestasi akademiknya, membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan, berkomunikasi secara lisan, mengembangkan
keterampilan sosial siswa, membantu meningkatkan hubungan positif antara
siswa. Model pembelajaran memberi peluang kepada peserta didik untuk aktif dan
kreatif di dalam kegiatan pembelajaran, merupakan langkah awal yang utama
menuju keberhasilan mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
Pembelajaran biologi disekolah sering dilaksanakan dengan model satu arah
yang dilakukan oleh guru, siswa lebih cendrung pasif. Pernyataan ini sejalan
dengan hasil temuan yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Hamid dan Prayitno
(2012), berdasarkan hasil observasinya bahwa guru SMPN 5 Kepanjeng Malang
masih menerapkan pembelajaran konvensional yang mengarah pada hafalan
siswa, sehingga perolehan hasil belajar siswa masih rendah. Berdasarkan
observasi awal yang dilakukan Susilowati dkk (2013), bahwa pembelajaran
biologi di SMP Negeri 4 Ungaran bahwa metode yang digunakan guru masih
ceramah dan diskusi, dan diskusi tidak berjalan secara optimal, sehingga
menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran yang menyebabkan
hasil belajar siswa rendah. Munawaroh (2013), berdasarkan hasil observasinya di
SMPN 2 Ambal dalam proses pembelajaran biologi belum menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa belum
3
(2012), bahwa proses pembelajaran biologi yang berlangsung di SMAN 2 Sragen
masih berpusat kepada guru sehingga aktivitas siswa masih rendah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 1 Telukkuantan, dan hasil
wawancara penulis dengan guru biologi hal yang sama ditemui oleh penulis
bahwa proses pembelajaran cendrung berorientasi kepada guru (teacher centered),
model pembelajaran yang bervariasi jarang digunakan, guru cendrung
menggunakan pembelajaran konvensional yaitu menyampaikan informasi kepada
siswa dengan ceramah di depan kelas, yang menyebabkan siswa pasif, aktivitas
siswa masih tergolong rendah, dimana saat proses belajar mengajar berlangsung,
sedikit sekali siswa yang bertanya maupun mengemukakan pendapat.
Pembelajaran konvensional ini cendrung monoton, dan bersifat satu arah. Dengan
pembelajaran yang monoton dan siswa yang pasif menyebabkan tidak
berkembangnya sikap ilmiah siswa, karena siswa hanya bertugas menjadi
pendengar dan bertanya apabila diminta guru untuk bertanya. Model pembelajaran
yang bervariasi tidak diterapkan oleh guru, Latihan/tugas yang diberikan guru
kurang bervariasi dan kesempatan siswa untuk berkreasi dalam proses
pembelajaran tidak ada, sehingga tidak mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif siswa. Senada dengan pernyataan Munandar (2012), bahwa perkembangan
optimal dari kemampuan berpikir kreatif berhubungan erat dengan cara mengajar.
Salah satu pokok bahasan pada semester genap adalah sistem pernapasan,
nilai rata-rata ulangan harian siswa tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok
bahasan ini masih tergolong rendah yaitu 66 (C), belum mencapai Kriteria
4
adalah B. Dalam proses pembelajaran materi sistem pernapasan siswa hanya
mengetahui konsep, padahal materi sistem pernapasan erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Karena proses pembelajaran yang hanya menghafal suatu
konsep siswa menjadi kurang tertarik dalam materi pelajaran ini, yang
menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah. Munawaroh (2013), menyatakan
bahwa hasil belajar juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa dalam mengikuti
pembelajaran, ketertarikan siswa dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan
motivasi siswa untuk mengikuti pembelajarannya. Oleh karena itu diperlukan
suatu model pembelajaran yang bisa membangkitkan ketertarikan siswa untuk
memahami materi ini.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi sikap ilmiah,
kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan
model Project Based Learning dan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Berbagai
penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pembelajaran Project Based Learning
dan kooperatif memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa,
beberapa diantaranya: Yalcin dkk (2009), mengungkapkan bahwa model Project
Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan sikap
mereka terhadap pembelajaran fisika dan keterampilan penelitian siswa. Muriithi
dkk (2013), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan metode proyek
memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode ceramah dan metode diskusi.
Selanjutnya penelitian Munawarroh dkk (2012), menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa dengan model Project Based Learning lebih tinggi dari pada model
5
(2012), menunjukkan hasil penelitiannya bahwa model Project Based Learning
dengan Digital Storytelling efektif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
kompetensi pemecahan masalah dan prestasi belajar siswa.
Wibowo (2013), mengungkapkan bahwa peserta didik yang difasilitasi
pembelajaran berbasis proyek memiliki sikap dan pemahaman konsep lebih tinggi
dari peserta didik yang difasilitasi pembelajaran konvensional. Selanjutnya
Marlinda (2011), mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan signifikan
kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran berbasis proyek dengan pembelajaran konvensional, dimana skor
rata-rata siswa dengan MPjBL lebih tinggi dari pada MPK. Armstrong dkk
(2007), menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan pengetahuan
(prestasi belajar) dan sikap mereka dibandingkan dengan siswa yang diajarkan
dengan metode konvensional. Hamid dan Prayitno (2012), hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih metode konvensional,
guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan ceramah di depan kelas.
2. Model pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru dalam proses
6
learning, dan model pembelajaran kooperatif dengan pemilihan berbagai tipe
yang ada.
3. Hasil belajar biologi siswa masih rendah khususnya materi sistem pernapasan.
4. Pembelajaran yang monoton dan siswa yang pasif menyebabkan tidak
berkembangnya sikap ilmiah siswa, karena siswa hanya bertugas menjadi
pendengar dan bertanya apabila diminta guru untuk bertanya.
5. Kemampuan berpikir kreatif siswa tidak terbentuk dengan baik karena
kurangnya kesempatan siswa dalam berpikir kreatif dan latihan yang diberikan
guru tidak menuntut siswa untuk berpikir kreatif.
6. Guru jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.
7. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah pokok bahasan sistem pernapasan.
1.3Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dan identifikasi masalah maka masalah
penelitian dibatasi pada:
1. Kelas yang diteliti dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok
pertama dibelajarkan dengan model Project Based Learning, kelompok kedua
dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelompok
ketiga dibelajarkan dengan model konvensional, yakni menggunakan metode
ceramah, tanya jawab, dan latihan.
2. Hasil belajar, sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kreatif yang diamati
dibatasi pada materi sistem pernapasan pada kelas XI SMAN 1 Telukkuantan,
Riau.
7
4. Sikap ilmiah siswa diukur berdasarkan dimensi sikap yang dikembangkan oleh
Harlen (1996).
5. Kemampuan berpikir kreatif diukur dengan instrumen tes kemampuan berpikir
kreatif verbal yang dikemukakan oleh Munandar (2012).
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning,
kooperatif tipe NHT, dan konvensional) terhadap hasil belajar biologi siswa
SMAN 1 Telukkuantan Riau?
2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning,
kooperatif tipe NHT, dan konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 1
Telukkuantan Riau?
3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning,
kooperatif tipe NHT, dan konvensional) terhadap kemampuan berpikir kreatif
siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau?
1.5Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT
dan konvensional) terhadap hasil belajar siswa SMAN 1 Telukkuantan Riau.
2. Pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT
8
3. Pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT
dan konvensional) terhadap kemampuan berpikir kreatif SMAN 1
Telukkuantan Riau.
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan sebagai berikut:
Manfaat secara teoritis: (1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khasanah pengetahuan khususnya model project based learning dan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar, sikap ilmiah dan
kemampuan berpikir kreatif siswa; (2) Penelitian ini juga sebagai masukan dan
rujukan bagi peneliti lain yang ingin menindak lanjuti penelitian ini.
Manfaat praktis: (1) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih
model pembelajaran yang digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan; (2) Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru, kepala sekolah
dan pengambil kebijakan lainnya dalam menentukan kebijakan terhadap
87
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 1.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat disimpulkan:
1. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif
tipe NHT, dan konvensional) terhadap hasil belajar biologi siswa SMAN 1
Telukkuantan, Riau. Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa bahwa model
project based learning (75,09 ± 8,06) memberikan pengaruh sebesar 9,7%
lebih tinggi dibandingkan dengan model kooperatif tipe NHT (70,59 ± 7,74)
dan 17,5% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional (70,30 ±
6,81). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh sebesar
7,1% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional.
2. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif
tipe NHT, dan konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 1
Telukkuantan, Riau. Berdasarkan rata-rata nilai sikap ilmiah siswa
menunjukkan bahwa model project based learning (77,76 ± 6,59) memberikan
pengaruh sebesar 7,8% lebih tinggi dibandingkan dengan model kooperatif tipe
NHT (74,41 ± 7,96) dan 22,8% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran
konvensional (69,67 ± 6,42). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT
memberikan pengaruh sebesar 13,92% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran
konvensional.
3. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif
tipe NHT, dan konvensional) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa
88
SMAN 1 Telukkuantan, Riau. Berdasarkan rata-rata kemampuan berpikir
kreatif siswa menunjukkan bahwa model project based learning (81,82 ±
7,20) memberikan pengaruh sebesar 10,9% lebih tinggi dibandingkan dengan
model kooperatif tipe NHT (77,88 ± 7,78) dan 15,67% lebih tinggi
dibandingkan pembelajaran konvensional (77,13 ± 8,08). Model pembelajaran
kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh sebesar 7,7% lebih tinggi
dibandingkan pembelajaran konvensional.
1.2 Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian, diantaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yaitu terdapat pengaruh
model pembelajaran (project based learning, kooperatif tipe NHT, dan
konvensional) terhadap hasil belajar biologi siswa SMAN 1 Telukkuantan,
Riau. Untuk itu diperlukan upaya dalam mengefektifkan pembelajaran dikelas
menggunakan model project based learning dan koopearif tipe NHT. Dengan
model project based learning memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas
belajar sainstifik berupa kegiatan bertanya, melakukan pengamatan, melakukan
penyelidikan atau percobaan, menalar, dan menjalin hubungan dengan orang
lain dalam rangka memperoleh informasi atau data, proses interaksi itu
membantu proses konstruksi pengetahuan (meaning-making process) bagi
siswa. Dengan model kooperatif tipe NHT siswa menjadi lebih mempersiapkan
89
demikian siswa bersungguh-sungguh belajar dalam kelompoknya untuk
penguasaan materi pelajaran.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yaitu terdapat pengaruh
model pembelajaran (project based learning, kooperatif tipe NHT, dan
konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau.
Untuk itu diperlukan upaya dalam mengefektifkan pembelajaran dikelas
menggunakan model project based learning dan koopearif tipe NHT. Setiap
tahapan pembelajaran project based learning memfasilitasi setiap indikator
sikap ilmiah yang dinilai, yaitu pertanyaan mendasar, penentuan proyek,
perencanaan langkah-langkah penyelesaian proyek, penyusunan jadwal
pelaksanaan proyek, penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru,
penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek, dan evaluasi proses
dan hasil proyek, yang setiap tahapan ini memerlukan partisipasi dan keaktifan
siswa secara tidak langsung memfasilitasi berkembangnya sikap ilmiah siswa.
Begitu juga dengan model kooperatif tipe NHT, setiap tahapan-tahapan model
ini juga memfasilitasi berkembangnya sikap ilmiah siswa. Adapun langkah
pembelajaran yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan
menjawab, setiap siswa dituntut untuk berperan aktif selama proses
pembelajaran.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga diajukan, yaitu terdapat pengaruh model
pembelajaran (project based learning, kooperatif tipe NHT, dan konvensional)
terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMAN 1 Telukkuantan, Riau.
90
menggunakan model project based learning dan kooperatif tipe NHT, karena
setiap langkah model project based learning memiliki potensi yang sangat
besar untuk melatih proses berpikir siswa yang mengarah pada kemampuan
berpikir kreatif siswa, dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
memberikan peluang kepada peserta didik untuk aktif dan kreatif di dalam
kegiatan pembelajaran.
1.3 Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan penelitian, peneliti
menyarankan beberapa hal berikut:
1. Bagi guru khususnya guru biologi diharapkan untuk dapat menggunakan model
project based learning dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam
proses pembelajaran. Jika kondisi kelas mendukung, dimana jumlah siswa
yang tidak terlalu banyak, sehingga guru mudah mengelolah kelas,
membimbing kelompok belajar, dengan demikian setiap langkah pembelajaran
bisa berjalan dengan optimal. Penerapan model ini sebagai upaya untuk
meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga bisa
mempengaruhi hasil belajar, sikap ilmiah, dan kemampuan berpikir kreatif
siswa.
2. Bagi guru khususnya guru biologi hendaknya dapat menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi lagi selain model pembelajaran project based
learning dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses
pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan proses
91
dipengaruhi oleh ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran,
ketertarikan siswa dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan motivasi
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran project based learning
dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran agar
lebih mengontrol dan disiplin waktu, agar setiap langkah-langkah pembelajaran
berjalan dengan optimal.
4. Bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat melanjutkan penelitian ini,
92
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Anonim. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Anwar, H. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu, 2 (5): 103-114.
Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Armstrong, N., Chang, S.M dan Brickman, M. 2007. Cooperative Learning in Industrial-sized Biology Classes. Jurnal CBE-Life Sciences Education, 6: 163–171.
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan tinggi Direktorat Ketenagaan.
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Budiningsih, A. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dewi, A. P., Supriyanto., dan Peniati. E. 2012. Penugasan Proyek untuk Mengoptimalkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal of Biology Education, 1 (1): 1-6.
Djamarah. S. B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Fakhruddin, Eprina, E,. dan Syahril. 2010. Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Fisika dengan Penggunaan Media Komputer Melalui Model Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas X3 SMA Negeri I Bangkinang Barat. Jurnal Geliga Sains, 4 (1): 18-22.
Gultom, M. 2014. Perbandingan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kemampuan Berpikir Kreatif Biologi Siswa di SMA Negeri 17 Medan. Tesis. Program Pascasarjana UNIMED.
93
Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamid, A, dan Prayitno, A. 2012. Meningkatkan Kualitas Belajar Matematika Siswa Kelas VIII dalam Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Model NHT (Numbered Heads Together) di SMPN 5 Kepanjen Malang. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, 9(2): 59-67.
Hasanuddin. 2011. Hubungan Antara Hasil Belajar IPA dengan Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Herdian. 2010. Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa, (Online), (Http://Herdy
07.Wordpress.Com/2010/05/27/Kemampuan-Berfikir-Kreatif-Siswa/,
Diakses 10 September, 2014).
Hergenhahn, B.R., dan Olson, M. H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, M. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hung, C.M., Hwang, G.-J., & Huang, I. (2012). A Project-Based Digital Storytelling Approach For Improving Students' Learning Motivation, Problem-Solving Competence And Learning Achievement. Educational Technology & Society Journal, 15 (4): 368–379.
Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan: Iscom Medan.
John, E. B., And Meera, K.P. 2014. Effect of Cooperative Learning Strategy on The Creative Thinking Skills of Secondary School Students of Kozhikode District. IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS, 19 (11): 70-74.
Kartono. 2012. Pengembangan Model Penilaian Sikap Ilmiah IPA bagi Mahasiswa PGSD. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
94
Koc, Y., Doymuz, K., Karacop, A., dan Simsek, U. 2010. The Effects of Two Cooperative Learning Strategies on the Teaching and Learning of the Topics of Chemical Kinetics. Journal of Turkish Science Education, 7(2): 52-65.
Lufri. 2005. Motodologi Penelitian. Padang: Negeri Padang University Press.
Lufri. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi Teori, Praktek, dan Penelitian. Padang: Negeri Padang University Press.
Marlinda, N. L. P. M. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa. Tesis. Bali: Program Pascasarjana Undiksha.
Mudyahardjo, R. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munandar, U. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Munawaroh, R., Subali, B., dan Sopyan, A. 2012. Penerapan Model Project Based Learning dan Kooperatif untuk Membangun Empat Pilar Pembelajaran Siswa SMP. Unnes Physics Education Journal, 1(1): 33-37.
Munawaroh, A., Christijanti, W., dan Supriyanto. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem
Pencernaan SMP. Unnes Journal Of Biology Education, 2 (1): 91-98.
Muriithi, E. M., Odundo, P.A., Origa, J.O., dan Gatumu, J.C. 2013. Project Method and Learner Achievement in Physics in Kenyan Secondary Schools. International Journal Of Education And Research Journal, 1 (7): 1-12.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Pranowo, P. 2013. Cara Super untuk Kreatif. Yogyakarta: Buku Pintar.
Purwaningtyas, E. 2012. Efektivitas Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Ditinjau dari Kreativitas dan Karakter Siswa Di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Prosiding. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
95
Purworini, S. E. 2006. Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai Upaya Mengembangkan Habit of Mind Studi Kasus di SMP Nasional KPS Balikpapan. Jurnal Pendidikan Inovatif, 1 (2): 17-19.
Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, E. 2013. Sikap Ilmiah sebagai Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Prosiding. Madiun: IKIP PGRI Madiun.
Rustaman, N. Y. 2000. Konstruktivisme dan Pembelajaran IPA/Biologi. Makalah disampaikan pada Seminar/Lokakarya Guru-guru IPA SLTP Sekolah Swasta di Bandung.
Safari. 2003. Teknik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non Tes. Jakarta: Universitas Islam Asy-Syafiiyah (UIA).
Saleh, A. R. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Mind Mapping Terhadap Kreativitas Siswa Kelas XI IPA SMA Se-Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Prosiding. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Sani. R. A, 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta : Insan Madani.
Susanti. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Sikap Ilmiah Siswa pada Materi Nutrisi. Jurnal Pengajaran MIPA, 18 (1): 1-7.
96
Uno, H. B., dan Mohammad, N. 2012. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta : Bumi Aksara.
Warsito. 2008. Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning) Sebagai Usaha untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Academic Skill Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Depok. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sunan Kalijaga.
Wibowo, A.L.P. 2013. Peningkatan Sikap Serta Hasil Belajar Peserta Didik SMAN 9 Malang Melalui Metode Project Based Learning (PjBL). Prosiding. Malang: Universitas Negeri Malang.
Wiswi, S. S. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Kecakapan Sosial Siswa Tentang Sistem Pencernaan Makanan di SMA Negeri 7 Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.
Yalcin, A., Turgut, U., dan Buyukkasap, E.2009. The Effect Of Project Based Learning On Science Undergraduates’ Learning Of Electricity, Attitude Towards Physics and Scientific Process Skills. International Online Journal Of Educational Sciences, 1 (1): 81-105.
Yamin, M. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group.