ii
complain about Apple products complaints and damage to the product they have. Customer service section at the AASP system has had a Customer Service Order (CSO) had earlier, customer complaint and data collection is done by using a form filled out by customers, then collected and separated in the queue based on the type of goods between unfinished and finished. For important documents such as document quality control, delivery of documents stored in folders that are archived. With the system running the current block of data needs that should be available quickly, precisely and accurately. The purpose in writing this is how the system works end task, which makes the design of information systems, information systems to implement and conduct analysis and testing program is limited to the information control systems Customer Service (CSO) CV. Bintang Retailindo.
To achieve these objectives, the methods of research include the design of research using descriptive methods, methods of data collection used interviews and observations, the method used is structured method of approach, the development system method is a model prototype tool for analysis and design includes FlowMap, context, data dictionary and design database. As for software support in making this information system of CSO is Microsoft Visual Basic 6.0 as an interface and Microsoft SQL Server 2000 as the database.
With this research is to know and analyze the system that runs on a CV. Bintang Retailindo, making the design of information systems customer service order tests of information systems for CSO and put them into practice to help achieve maximum work can support a fast and accurate information.
i
produk yang dimilikinya. Bagian customer service di AASP telah mempunyai system Customer Service Order (CSO) sebelumnya, pendataan customer dan keluhannya dilakukan dengan menggunakan form yang diisi oleh customer, kemudian dikumpulkan dan dipisahkan secara antrian berdasarkan jenis barang antara yang belum selesai dan sudah selesai. Untuk dokumen - dokumen penting seperti dokumen quality control, dokumen pengiriman barang disimpan dalam folder-folder yang diarsipkan. Dengan sistem yang berjalan saat ini menghambat terhadap kebutuhan data yang seharusnya tersedia dengan cepat, tepat dan akurat. Adapun tujuan dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan, membuat perancangan Sistem Informasi, mengimplementasikan Sistem Informasi serta melakukan analisis dan pengujian program yang terbatas pada sistem informasi Customer Service order (CSO) CV. Bintang Retailindo
Metode penelitian yang digunakan meliputi desain penelitian menggunakan metode deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan wawancara dan observasi, metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur, metode pengembangan sistemnya adalah model Prototype , alat bantu analisis dan perancangan meliputi flowmap, diagram kontek, kamus data dan perancangan basis data. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara Sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem informasi CSO ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai interface dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai databasenya.
Dari analisis dan penelitian yang dilakukan , Sistem yang berjalan belum mampu melakukan pencarian data secara cepat, tidak diketahui histori service dan laporan dlakukan dengan pemberkasan. Dengan adanya penelitian diharapkan dapat membuat perancangan Sistem Informasi Customer Service Order yang dapat mengatasi masalah yang ada, sistem yang dirancang dilakukan pengujian serta diimplementasikan sehingga membantu tercapainya hasil kerja yang maksimal dan dapat menunjang informasi yang cepat dan akurat.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Apple Authorized Service Provider (AASP) merupakan sebuah tempat dimana customer produk Apple mengadukan keluhan dan kerusakan terhadap produk yang dimilikinya. ZOOM adalah sebuah APR ( Apple Premium Reseller ) yang pertama ada di Bandung yang dilengkapi dengan AASP . Hal ini didasari oleh keinginan untuk terus menjaga kepuasan pelanggan purna jual. Pelanggan adalah institusi atau lembaga atau perorangan yang dalam konsepsi pemasaran harus dipelihara untuk semaksimal mungkin memberikan hasil kepada perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa koneksitas pelanggan dengan perusahaan timbul dari berbagai aspek, yang keseluruhannya perlu ditata dengan baik. Biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan baru jauh lebih mahal dibanding dengan biaya untuk memelihara pelanggan yang sudah ada.
Tabel 1.1 Data Customer Service Order
Dari data diaatas dapat dilihat bahwa setiap bulannya bagian customer service menerima keluhan service cukup banyak, maka sangat diperlukan sebuah sistem yang dapat melakukan pencarian lebih cepat dengan data yang menumpuk. Bagian customer service di AASP telah mempunyai system Customer Service Order sebelumnya, pendataan customer dan keluhannya dilakukan dengan
folder-folder yang diarsipkan
Antara unit service yang belum selesai dan sudah selesai belum ada keterangan status atau report barang yang jelas, misalnya customer service tidak dapat mengetahui atau menginformasikan kepada customer apakah unit sedang menunggu part atau masih dalam pengerjaan. Masalah lain yang muncul adalah belum adanya database customer yang dikumpulkan untuk kepentingan penawaran ataupun histori produk yang telah diservice sebelumnya. Pembuatan laporan bulanan atau tahunan juga masih menemui kendala, yaitu arsip-arsip service order yang sudah selesai dikerjakan harus dibuka ulang.
Keamanan data atau histori yang dimiliki customer perlu dijaga dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan, maka perlu diberlakukannya system pemberian hak akses untuk bagian-bagian yang terlibat sesuai dengan jobdesk masing-masing. Sebuah system yang terintegrasi antara bagian-bagian yang terlibat dalam pelayanan customer service juga diperlukan, hal ini ditujukan untuk mempermudah komunikasi antara bagian-bagian tersebut.
judul “Sistem Informasi Customer Service Order (CSO) pada CV. Bintang
Retailindo (ZOOM) ”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang
akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan
masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah
penelitian
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat
dirumuskan masalah-masalah yang terjadi pada Customer Service Order yaitu :
1. Adanya keterbatasan media penyimpanan data-data customer yang
melakukan service untuk jangka waktu yang lama (penumpukan
berkas).
2. Lambatnya akses pencarian data customer yang digunakan karena
berupa tumpukan kertas antara yang belum selesai dan sudah selesai.
3. Tidak diketahui secara jelas sampai mana pengerjaan / status produk
yang sedang diservice
4. Belum adanya media untuk menyimpan histori permasalahan terhadap
sebuah unit yang diservice
5. Kurangnya manajemen keamanan atau hak akses terhadap data-data
6. Adanya kesulitan dalam pembuatan laporan-laporan karena harus
membuka dan mencari lagi dokumen-dokumen yang telah diarsipkan .
1.2.2. Rumusan Masalah
Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data yang
diinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak
akan tercapai, maka untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan harus
merumuskan masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah diatas
Rumusan Masalah dari Sistem Informasi Customer Service Order (CSO) pada
CV. Bintang Retailindo adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana system Customer Service pada ZOOM yang saat ini
berjalan
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Customer Service Order
(CSO) pada CV. Bintang Retailindo
3. Bagaimana Pengujian terhadap Sistem Informasi Customer Service
Order (CSO) pada CV. Bintang Retailindo
4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Customer Service Order
(CSO) pada CV. Bintang Retailindo
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
berdasarkan latar belakang ysng telah dijelaska sebelumnya Maksud dari
Service Order (CSO) di CV. Bintang Retailindo yang mampu menangani masalah
customer service order
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sistem customer service order yang sedang berjalan di
ZOOM
2. Membuat Perancangan Sistem Informasi Customer Service Order di
CV. Bintang Retailindo
3. melakuka Testing / pengujian terhadap Sistem Informasi Customer
Service Order di CV. Bintang Retailindo
4. Melakukan Implementasi terhadap Sistem Informasi Customer Service
Order di CV. Bintang Retailindo
1.4. Kegunaan Penelitian
Pengetahuan dan pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang
sesungguhnya. Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk
menerapkan ilmu dan pengembangan pengetahuan yang didapat selama dibangku
kuliah. Dengan penyusunan tugas akhir ini diharapkan timbul suatu motivasi
bidang komputer dan dalam pembuatan aplikasi, untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Bagi perusahaan Sistem Informasi ini diharapkan dapat membantu
mempermudah pekerjaan bagian- bagian yang terlibat dalam system ini, serta
diharapkan dapat menjadi alternatif solusi dalam pelayanan konsumen yang lebih
baik dan memuaskan Serta merupakan sebuah strategi Customer Management
relationship untuk selalu menjaga hubungan baik dan maintanance customer
perusahaan.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari Sistem Informasi Customer Service ini adalah
sebagia berikut :
1.4.2.1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil dari Sistem Informasi ini diharapkan dapat menjadi perbandingan
antara ilmu yang didapat secara teori dengan keadaan yang terjadi langsung di
lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih
memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk diterapkan pada
dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
1.4.2.2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam
penulisan.
1.4.2.3. Bagi Penulis
Dapat mengaplikasikan teori-teori yang pernah dipelajari, dan menambah
wawasan sehingga kita bisa membandingkan antara teori dan praktek yang
sebenarnya, dengan begitu pengetahuan yang kita miliki dapat dikembangkan dan
dioptimalkan dengan adanya ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari
perusahaan.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah yang ditangani oleh Sistem Informasi Customer Service
Order ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Customer Service Order ini hanya digunakan
dibagian Customer Service dengan bagian-bagian yang terkait lainya
yang ada di ZOOM
2. Sistem Informasi Customer Service Order hanya menyediakan
informasi-informasi yang berkaitan dengan customer service misalnya
informasi status repair unit, harga part dll.
3. Sistem Informasi Customer Service Order ini berbentuk software yang
dibangun dengan bahasa pemrograman VB 6.0 dan database SQL
Server 2000
4. Sistem Informasi Customer Service Order ini dapat diakses sesuai hak
5. Untuk setiap Pencatatan Service order dilakukan hanya untuk 1 unit
service, jika customer membawa 2 unit service maka akan
mendapatkan 2 form service order
6. Untuk Order Unit Exchange ke sistem GSX maksimal dibatasi untuk
10 order / per pengiriman
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di CV. Bintang Retailindo (ZOOM) pada
bagian Authorized Service Provider atau bagian Customer Service yang
beralamatkan di Paris Van Java Mall, Lantai Ground Floor C#02 Jl. Sukajadi no.
138-139 Bandung. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret 2011 - Juni 2011.
Berikut adalah rincian jadwal kegiatan penelitian :
b. Analisis dokumen c. Perancangan database d. Perancangan I/O Pengkodean Uji Coba Program
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 1). Sistem merupakan bagian yang saling
berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara
bagian satu dengan bagian lainnya untuk mencapai suatu tujuan, artinya apabila
salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang
saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi
output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.
2.1.1.Definisi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 :2) Sistem adalah kumpulan dari komponen atau
elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
Pengertian sistem dapat dikelompokkan dalam dua kelompok dalam
mendenifisikan sistem yaitu penekanan pada prosedurnya dan menekankan pada
komponen atau elemennya. Denifisi sistem itu sendiri yang menekankan pada
komponen atau elemen memiliki pengertian yang lebih luas dari pada penekanan
pada prosedur karena pengertian tersebut lebih diterima dikarenakan suatu sistem
dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih
komponen elemen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2. Karekteristek Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen
(component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment),
penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), pengolahan sistem
(process), keluaran sistem (output), dan sasaran sistem (object ives) atau tujuan
sistem (goal).
1. Komponen sistem (component) Komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem
menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung atau subsistem
dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem (input) Masukan sistem dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input berupa sebuah program komputer, pada komputer
data merupakan signal input untuk diolah menjadi informasi
6. Pengolahan sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan
merubah input menjadi output
7. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan
mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran sistem (object ives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang
akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra (2005 : 6) Sistem merupakan suatu bentuk
integrasi antara satu komponen dengan komponen lainya. Karena sistem
memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada
Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut
pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem
yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.
Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini.
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,
sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat
oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta
alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan
malam, sistem kehidupan umat manusia. SIstem buatan manusia adalah
sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan
human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem.
Sistem informasi merupakan contoh man-machine sistem. Karena
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantra bagian-bagianya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tertentu relatif
stabil /konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem komputer adalah
contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program yang dijalankan, Sehingga dapat dikatakan sistem
yang deterministic adalah sistem yang tidak pernah mengenal dan
menganut prinsip demokrasi ( suara terbayak adalah suara Tuhan), karena
dalam sistem komputer misalnya seberapa banyaknya data yang salah
yang dimasukan (menjadi input), maka hasilnya tetap akan salah,
sebaliknya satu data saja yang benar dimasukan (menjadi input) diantara
sekian juta data yang salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi
benar. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial,
sistem politik, dan sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik
/tak tentu, dalam sistem politik kondisi masa depannya tidak bisa
diprediksi bahkan dalam beberapa jam saja sudah berubah, kawan menjadi
lawan dan lawan yang selalu dihujat berubah menjadi kawan dan didukung
habis-habisan.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
otomatis tanpa danya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara
teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed sistem (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh
lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu
pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian
rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja
secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 7). Informasi ibarat darah yang mengalir di
dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam
suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi
luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden
menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya
dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari
proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Dari
pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
2.2.1. Siklus Informasi
Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan
mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan
berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model.
Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model
pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.
Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data
(Sumber : Perancangan Sistem informasi dan Aplikasinya. Oleh : AndiKristanto)
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian
yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input
kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output
tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh
pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang
berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan
2.2.2.Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 10). Kualitas dari suatu informasi (quality of
information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat
pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Suatu kualitas Informasi
harus :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya
informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi
mutakhir untuk mendapatkan mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan
bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi
mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi
yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan
2.2.3. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Nilai dari informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang
digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa
kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu
bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk
memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu
pihak di dalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan
dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Telah diketahui bahwa informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?.
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information sistem) atau disebut
information-generating sistems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.
Leith dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang terdapat
didalamnya yaitu terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok
teknologi, blok basis data, blok kendali.
Adapun penjelasannya sebagai berikut : Jogiyanto (2002:15)
Blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi terdiri
dari metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan
dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Blok model terdiri dari kombinasi
prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan
data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan. Blok keluaran adalah produk dari sistem
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta senua pemakai sistem. Blok Teknologi merupakan tool-box
dalam sistem informasi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan datu dengan yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
Keenam komponen harus ada bersama-sama dan membentuk satu
kesatuan. Jika ada satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem
informasi tidak akan dapat menjalakankan fungsinya, yaitu pengolahan data dan
tidak dapat mencapai tujuanya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat
waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi
Sumber : Jogiyanto (2002 : 16)
2.3.2.Aplikasi Sistem Informasi
Aplikasi Sistem informasi terdiri dari empat sub sistem yaitu sistem
pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sistem), Sistem Informasi
Manajemen (Management Information Sistem), Sistem Pendukung Keputusan
2.4. Definisi Customer Service
Front ofiice merupakan barisan terdepan dalam melakukan pelayanan
kepada masyarakat. Customer service adalah suatu tugas lain dari penjualan
secara aktif, tugas termasuk dalam hubungan langsung dengan komsumen itu
sendiri, atau melalui alat komunikasi, suatu atau proses otomatis. Ini dirancang,
dilaksanakan dan dikomunikasikan dengan dua tujuan utama, yaitu produktivitas
oprasional dan kepuasan konsumen.
(http://ugimm.files.wordpress.com/2008/08/pemasaran-2.pdf / 11 April 20011)
Menurut Kasmir (2003:216) pengertian customer service secara umum
adalah “ setiap kegiatan yang diperuntukan atau ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada nasabah, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan nasabah”.
Menurut Philip Kotler (2002:143) “pelayanan atau service adalah
setiap kegiatan atau bermanfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak
lain nya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan
sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk
Fisik”.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa customer service
adalah orang yang bertugas untuk memberikan pelayanan informasi dan
merupakan perantara antara bank dengan nasabah yang akan menggunakan
produk bank tersebut, serta memberikan keuntungan bagin kedua belah pihak.
2.5. Tugas dan Fungsi Customer Service
Tugas utama Customer Service adalah memberikan pelayanan dan
membina hubungan baik dengan masyarakat, sehingga harus ditekuni dengan
penuh kemampuan, kecekatan dan kesabaran. Seorang Customer Service juga
harus bertanggung jawab dari awal sampai selesainya suatu pelayanan.
Customer Service dapat juga berfungsi sebagai :
1. Penerima Tamu
Dalam hal ini Customer Service melayani pertanyaan yang diajukan
tamu dan memberikan informasi yang diinginkan selengkap mungkin
dengan ramah, sopan, menarik dan menyenangkan. Harus selalu
memberikan perhatian , bicara dengan suara lembut dan jelas,
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
2. Customer Relation Office
Artinya bahwa Customer Service adalah orang yang dapat membina
hubungan baik dengan seluruh tamunya.sehingga merasa senang, puas
dan makin percaya. Customer Service harus menyiapkan brosur dan
formulir-formulir untuk tamu, ikut membantu mengisi formulir
3. Komunikator
Dengan cara memberikan segala informasi dan
kemudahan-kemudahan kepada tamunya, juga sebagai tempat menampung
2.6. Arsitektur Aplikasi
Menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringan
komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.
2.6.1.Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi (2006 : 5). Jaringan komputer merupakan gabungan
antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini
melahirkan pengolahan data yang didistribusikan, mencakup pemakaian database,
software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, untuk membantu
proses otomatisasi dan peningkatan kearah efisiensi kerja.
2.6.2.Jenis-jenis jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu ;
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer- komputer
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik
untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan
saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor- kantor perusahaan yang
letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan
suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) ,jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri
dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program (aplikasi) pemakai.
2.6.3.Topologi Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi (2006 : 38). Memilih jenis kabel yang digunakan
untuk membangun jaringan tidak lepas dari jenis topologi yang kita gunakan,
namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan
fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga
sebaliknya, ketersedian kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk
membangun sebuah jaringan komputer ( baik home network, ataupun network
kelas raksasa seperti MAN- metropolitan area network). Ada empat macam
topologi jaringan yaitu: Topologi Bus, Topologi Star, Topologi Ring, Topologi
Mesh.
1. Topologi Bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Satu kabel utama
menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang
mengaksesnya ujung dengan ujung. Topologi ini seringkali dijumpai pada
sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut
difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut
dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak
digunakan untuk pemrosesan informasi. Keunggulan topologi Bus adalah
pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat
dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan
dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat
maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Gambar 2.3 Topologi Bus
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus
2. Topologi Star
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi
Kelebihan topologi ini Kerusakan pada satu saluran hanya akan
mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi Penambahan dan pengurangan station
dapat dilakukan dengan mudah. Kekurangan Jika node tengah mengalami
kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Gambar 2.4 Topologi Star
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang
3. Topologi Ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke
dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada
topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami
gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim
data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara
Gambar 2.5 Topologi ring
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin
4. Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.
Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah
jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan
jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam
pengoperasiannya.
Gambar 2.6 Topologi Mesh
2.6.4.Manfaat Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi (2006 : 37). Manfaat yang didapat dari
membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :
1. Sharing Resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/peripheral
lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan
komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari
pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara
pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim
pesan/informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada
komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer
saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya oleh sebab
inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan
demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah
informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan
dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, jaringan
peralatan lainnya.
5. Keamanan Data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data
jaminan keamanan. Data tersebut diberikan melalui pengaturan hak
akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap
harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka
pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang
tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru,
karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung
diketahui oleh pemakai.
2.7. Definisi Client Server
Menurut Dede Sopandi (2006 : 1). Transmisi data berarti pengiriman data
antara dua komputer, atau antara sebuah komputer dengan terminal.
CCITT(Consultative Cimmittee International Tlephony dan Tegraphy), yang
sekarang dikenal ITU-T(International Telecommunications Union Telephony),
menyebut terminal sebagai piranti terminal data(data terminal equipment=DTE).
Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan
atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap
komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen
data dari client, dengan penghubungnya dengan menggunakan jalur komunikasi
data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya
guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi
sumber daya. http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/jaringan-client-server/18
April 2009.
Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya
aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat
meminta data atau informasi dari server.
2.8. Perangkat Lunak Pendukung
Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun
melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi.
2.8.1.Microsoft Visual Basic 6.0
Menurut Andri Koniyo (2007 : 145). Microsoft Visual Basic 6.0
merupakan Bahasa pemograman yang cukup popular dan mudah untuk di pelajari.
Anda dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface),
atau program yang memungkinkan penggunaan komputer dapat berkominikasi
menggunakan media grafik atau gambar dengan komputer tersebut. Microsoft
Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan anda menyusun
sebuah program dengan memasang objek- objek grafis dalam sebuah form. Visual
Basic 6.0 berawal dari Bahasa pemrograman BASIC (Beginners Allpurpose
Symbiloc Instruction Code). Karena Bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan
popular, maka hampir setiap programmer menguasai Bahasa ini. Pada tahun
didalamnya disertai Bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC (Quick Basic).
Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era windows, mocrosoft
menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual
Basic 6.0.
2.8.2.Microsoft SQL Server 2000
Menurut Andri Koniyo (2007 : 145). Microsoft SQL Server 2000
adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDBMS) yang
didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan
berbagai fasilitas. SQL server 2000 mempunyai fungsi utama untuk memproses
query dan transaksi database yang diberikan oleh aplikasi client dengan
perfomansi yang baik. Microsoft SQL Server sendiri memiliki beberapa versi,
Masing masing versi memiliki perbedaan dalam hal maksimum ukuran database,
RAM, jumlah koneksi, serta berbagai feature lanjutan. Versi Personal, Developer,
dan Desktop dapat diinstall di OS Desktop seperti Windows 2000 Professioanal
dan Xp, sedangkan versi Enterprise dan Standard hanya dapat diinstal di
Windows 2000/2003 Server serta NT Server. Versi Windows CE biasa digunakan
untuk PDA dan Pocket PC.
Dengan Microsoft SQL Server 2000, database bukanlah sebuah file tetapi
merupakan sebuah konsep logis yang berisi sekumpulan objek-objek yang
berhubungan. Objek-objek dalam sebuah database adalah sebagai berikut :
1. Database
menyimpan data, dan mengakses data.
2. Table
Objek yang berisi tipe-tipe data dan data mentah.
3. Kolom
Sebuah tanel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom
mempunyai sebuah tipe dan nama yang unik.
4. Tipe data
Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih
adalah karakter, numeric, tanggal, Boolean dan lain-lain.
5. Stored procedure
Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Dengan
menjalankan stored prosedure berarti menjalankan perintah-perintah
SQL di dalam sebuah procedure.
6. Trigger
Stored procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan, diubah,
atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan
integrasi di dalam database.
7. Rule
Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukan harus sesuai
dengan aturan.
8. Primary key
Menjamin setiap baris data unik, dapat dibedakan dari data yang lain.
Kolom-kolom yang mengacu primary key pada table lain. Primary key
dan foreign key dipakai untuk menghubungkan sebuah data dengan tabel
lain.
10.Konstrain
Mekanisme integritas data yang berbasis server dan diimplementasikan
oleh sistem.
11.Default
Dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut tidak diisi
data, maka diisi dengan nilai default.
12.View
Query yang memakai beberapa tabel, dan disimpan di dalam database.
View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau
menghubungkan beberapa tabel. View daapt dipakai untuk menjaga
keamanan data.
13.Index
Membantu mengorganisasikan data sehingga query menjadi lebih cepat.
14.Fungsi
Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan
input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah
perusahaan di bidang penyedia dan jasa pelayanan produk Apple . Untuk melihat
lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian tepatnya di CV. Bintang
Retailindo (ZOOM) bagian Customer Service, maka penulis membahas mengenai
sejarah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari
Zoom .
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
CV. Bintang Retailindo merupakan perusahaan yang berdiri di Bandung
pada 27 Januari 2008, perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT. Padang
Digital yang berpusat di Jakarta, perusahaan ini bergerak pada bidang retail
produk dan jasa. Pada perkembanganya, bentuk fisik dari perusahaan ini adalah
sebuah Store yang diberi nama ZOOM APR. Zoom merupakan Apple Premium
Reseller pertama di Bandung. Sebagai perusahaan yang menjual unit dan jasa
produk Apple, dalam perkembangannya perusahaan ini terus mengalami
peningkatan, karena selain menjual produk apple juga menyediakan layanan After
Zoom beralamatkan di Paris Van Java , Ground Floor C#02 Jl. Sukajadi
no 137-139 Bandung, dan sampai sekarang memiliki karyawan yang berjumlah 38
orang. Dengan semakin berkembangnya pasar terutama dalam bidang
komputerisasi, manajemen dituntuk untuk selalu memenangkan persaingan
dengan beberapa strategi yang dimiliki, hal ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan berkembang . Tujuan utama dari
perusahaan ini selain berorientasi pada laba juga dituntut untuk selalu
meningkatkan layanan service dan pengetahuan tentang produk Apple.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
ZOOM menawarkan pengalaman kepada pelanggan tentang gaya hidup
one-stop shopping digital produk Apple. Pelanggan dapat menikmati pengalaman belanja yang interaktif di mana mereka didorong untuk menyentuh, merasakan
dan menguji berbagai produk terbaru Apple.
Sebagai salah satu Apple Training Center yang resmi di Indonesia, ZOOM
menyediakan pelatihan dan pembinaan untuk produk software Apple. Selain itu
sebagai Apple Authorised Service Provider, ZOOM menyediakan dukungan yang
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut adalah struktur organisasi dari ZOOM APR:
3.1.4. Deskripsi Tugas
Fungsi – fungsi bagian dalam struktur organisasi ZOOM APR adalah sebagai
berikut :
1. Bagian manajemen (manager pusat dan manager operasional)
Fungsi dari bagian manajemen terhadap sistem adalah sebagai berikut:
a. Pusat pengendali keputusan
b. Review dan Control organisai
c. Development & maintanace organisasi
d. Organization analysis
e. Bussines planning
2. Bagian Personalia
Proses yang dijalankan oleh bagian personalia adalah:
a. Recruitment karyawan
b. Proses penggajian
c. Sales administration
d. Schedule
e. Penetapan komisi / bonus
3. Bagian Accounting (staff accounting dan purchasing)
Proses yang dilakukan oleh bagian Accounting antara lain :
a. Pengelolaan kerjasama bank dan distributor
b. Cost control & balancing
c. Purchasing
e. Pengelolaan request barang
4. Bagian Marketing (supervisor dan sales)
Proses yang dilakukan oleh bagian Marketing antara lain :
a. Proses Penjualan
b. Proses Transaksi
c. Rencana Request barang
d. Penerimaan dan pengriman barang
e. Promotion
5. Bagian Service (teknisi,trainner dan cust.service)
Proses yang dilakukan oleh bagian Service antara lain :
a. Penerimaan, pengecekan barang service
b. Pengadaan sparepart
c. Pembuatan SO (Service Order)
d. Training member
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data, baik data primer maupun data sekunder yang
digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian
menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan
sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Pengertian
metode penelitian yang dikemukakan oleh Sujoko, Stevanus dan Yuliawati
melakukan penelitian termasuk tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan
penelitian”. Adapun pengertian mengenai metode deskriptif menurut Sugiyono
(2004:29) adalah : ”Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui
data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.”
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan
berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah
dalam melakukan penelitian mengaju kepada desain penelitian yang telah dibuat.
Pengertian desain penelitian yang telah dikemukakan oleh Sekaran
(2003:118)menyatakan bahwa “Desain Penelitian adalah suatu rencana
penelaahan atau penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan
peneltian atau identifikasi masalah”.
Menurut Sugiyono (2004:18), proses penelitian dapat disimpulakan
sebagai berikut:
Proses penelitian terdiri atas :
1. Sumber Masalah
2. Rumusan Masalah
4. Metode Penelitian
5. Menyusun Instrument Penelitian
6. Kesimpulan.”
Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian
ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumber Masalah
Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar
penelitian.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya
melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap
penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab
masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan
baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya
didalam tahap penelitian. Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan
melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara menguiji hipotesis.
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (hipotesis) maka,
peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan
berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat
masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk
menyusun kerangka toritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau
petanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji
terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.
4. Metode Penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat
ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan
pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang
lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif.
5. Menyusun Instrument Penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun
instrument penelitian. Instrument penelitian ini digunakan sebagai alat
pengumpul data. Instrument pada penelitian ini yaitu human instrument (peneliti sebagai instrumen), untuk melakukan wawancara secara langsung
atau observasi. Selain melakukan wawancara langsung, instrumen yang
digunakan adalah buku catatan mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan.
Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan
6. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah dengan menekankan pada pemecahan
masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai
dasar untuk pembuatan keputusan.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode yang di gunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara:
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Jenis sumber data primer yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
wawancara, wawancara dilakukan terhadap beberapa pihak yang berhubungan
dengan Sistem Informasi ini , antara lain :
1. Bagian customer service
Bagian customer service merupakan penerima pertama produk dari
customer. Wawancara dengan customer service akan menghasilkan
data-data tentang apa saja yang akan dilakukan Dan dibutuhkan
ketika seorang customer membawa produknya untuk diservice,
misalnya data-data produk, data customer, data kerusakan, status
2. Bagian Teknisi
Wawancara dengan teknisi akan menghasilkan data-data tentang
status produk yang diservice, alur dari tindakan yang dilakukan
terhadap produk dll.
3. Customer
Wawancara dengan customer adalah proses untuk mengetahui sejauh
mana kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang deberikan,
prosedur yang dilakukan Dan pelayanan terhadap tindakan yang
dilakukan melalui sistem customer service order yang sudah berjalan
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu berupa dokumentasi – dokumentasi yang dihasilkan
oleh system Customer service order yang sedang berjalan sekarang. Misalnya
form service order, document packing list, document defective module return dan
laporan-laporan dari sistem yang sedang berjalan.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan/pengembangan sistem merupakan suatu metode yang akan
digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang akan digunakan oleh penulis adalah metode
• Flow Map
• Diagram Konteks
• Data Flow Diagram (DFD)
• Entity Relationship Diagram (ERD)
• Kamus Data
• Normalisasi File
• Tabel Relasi
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat
dikelompokkan menjadi beberapa tahapan yang dapat membantu kita dalam
mengembangkan sebuah sistem.
Dalam pengembanganya Sistem Informasi CSO menggunakan pemodelan
waterfall atau air terjun (waterfall). Karena kebutuhan akan sistem informasi sudah pasti atau jelas kebutuhannya, sehingga digunakan model waterfall agar sistem dapat dapat diselesaikan dengan standar waktu yang jelas/pasti dan
kebutuhan informasi yang sesuai dengan user.
Salah satu metode perancangan sebuah sistem adalah model waterfall. Menurut Ian Sommerville (2003 :23) Model waterfall adalah proses pegembangan
perangkat lunak dengan tahap-tahap utama dari model ini memetakan
• Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan dan tujuan sistem
ditentukan melalui konsultasi dengan pengguna sistem. Persyaratan ini
kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
• Perancangan sistem perangkat lunak. Proses perancangan sistem membagi
persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini
menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat
lunak melibatkan identifiaksi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak
yang mendasar dan hubungan-hubungannya.
• Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini , perancangan perangkat
lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.
Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi
spesifikasinya.
• Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual
diintergrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa
persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak
dikirim kepada pelanggan.
• Operasi dan pemeliharaan. Ini merupakan suatu fase siklus hidup yang paling
lama. Sistem diistal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari
berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan
atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara
Berikut adalah gambar siklus hidup perangkat lunak yang digunakan sebagai
metoda dalam pembangunan sistem informasi.
Analisis
Sumber : Ian Sommerville (2003:24)
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Penggunaan model diperlukan untuk menggambarkan sistem dan lingkungannya.
Kegunaan model dalam pengembangan sistem antara lain : Andri Kristanto
(2006 :67)
• Merupakan alat komunikasi antar sesama analis / perancang atau antara
analis/perancang dengan user
• Dapat dipergunakan untuk menguji seberapa jauh apresiasi analis/
perancang terhadap sistem yang akan dibangun serta kebutuhan yang ada
• Dapat dipergunakan untuk menguji hasil rancangan tanpa menempuh
• Dapat membantu memfokuskan perhatian pada salah satu aspek atau
komponen sistem, akan tetapi dapat pula memperlihatkan kaitan antar
aspek tersebut
• Merupakan basis pembuatan dan pemakaian "automated tools".
Alat bantu analisis yang digunakan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Flow Map
Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan
pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang
dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket
dalam jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk
memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan
menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian. (http://mugi.or.id/blogs/yandi_tubagus/archive/ 11
April).
2. Diagram Kontek
Context Diagram merupakan kejadian tersendiri dari suatu diagram alir
data. Dimana satu lingkaran merepresentasikan seluruh sistem. Context
Diagram ini harus berupa suatu pandangan, yang mencakup
masukan-masukan dasar, sistem-sistem dan keluaran.
(http://dhamidin.files.wordpress.com/2008/01)
data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara
keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal
yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data
utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat
penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu
entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran daa menuju dan dari
sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai
hasil analisis dokumen. Context diagram menggarisbawahi sejumlah
karakteristik penting dari suatu sistem:
• Kelompok pemakai, organisasi, atau sistem lain dimana sistem
kita melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai
terminator.
• Data dimana sistem kita menerima dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
• Data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia luar.
• Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara
sistem kita dengan terminator.Data ini dibuat oleh sistem dan
digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya,, dibuat
olehlingkungan dan digunakan oleh sistem kita.
• Batasan antara sistem kita dan lingkungan.
Context Diagram dimulai dengan penggambaran terminator,
aliran data, aliran kontrol penyimpanan, dasn proses tunggal yang
proses (yang hanya terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang
mewakili sistem. Nama dalam hal ini dapat menjelaskan proses atau
pekerjaan atau dalam kasus ekstrim berupa nama perusahaan yang
dalam hal ini mewakili proses yang dilakukan keseluruhan organisasi.
Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang dan
berkomunikasi langsung denga ns istem melalui aliran data atau
penyimpanan eksternal Antar terminator tidak diperbolehkan
komunikasi langsung. Pada kenyataannya hubungan antar terminator
dilakukan, tetapi secara definitif karena terminator adalah bagian dari
lingkungan, maka tidak relevan jika dibahas dalam context diagram.
3. Data Flow Diagram
DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi
pada alur data dgn konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program. (http://mugi.or.id/blogs/yandi_tubagus/archive/ 11
April).
Terminator / Entitas Luar Adalah Entitas diluar sistem yang
Terdapat 2 jenis Terminator :
1. Terminator Sumber
Merupakan Terminator yang menjadi sumber
2. Terminator Tujuan
Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem
Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi
output. Penamaan proses disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang
dilakukan.
Komponen Data Store ini digunakan untuk membuat model
sekumpulan paket data dan diberi nama dgn kata benda bersifat jamak.
Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket,
harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder. yang
perlu diperhatikan tentang data store :
1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store
berfungsi sebagai tujuan/tempat penyimpanan fari suatu proses
(proses write).
2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi
sbg sumber/proses memerlukan data (proses read).
3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti
4. Kamus Data
Dalam (Http://karmila.staff.gunadarma.ac.id) Kamus Data adalah
katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari
suatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk
dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:
1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan
keakuratan
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan
laporan-laporan
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data
Sedangkan komponen basis data adalah sebagai berikut :
1. Nama arus data
karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir
2. Alias
alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
3. Bentuk data,
bentuk dari data yang mengalir dapat berupa: dokumen dasar atau
formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak,
tampilan di layar monitor, variabel, parameter, field.
4. Arus data
arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data
5. Penjelasan,
penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus
data.
6. Periode
periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus Data
7. Volume, volume yang perlu dicatat di Kamus Data adalah tentang
volume rata-rata dan volume puncak dari arus daa.
8. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di
Kamus Data terdiri dari item- item data apa saja.
5. Perancangan Basis Data
a. Normalisasi
Normalisasi merupakan cara atau proses untuk mengidentifikasi tabel
kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi
antara satu atribut dengan atribut lainnya.
(http-/ilmukomputer.org/2008/11/25/).
Bentuk-bentuk dari proses normalisasi adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Tidak Normal
Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi
adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.
2. Bentuk Normal Pertama (1NF) Pada tahap ini dilakukan
satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada
suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Pada tahap normal kedua haruslah
sudah ditentukan primary keynya. Primary key tersebut haruslah
lebih sederhana, lebih unik, dapat mewakili atribut lain yang
menjadi anggotanya, dan lebihsering digunakan pada tabel / relasi
tersebut.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam
bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara
field-field non-kunci (ketergantungan transitif). Dengan kata lain,
setiap atribu bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama.
b. Tabel Relasi
Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel
yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu
database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga)
macam hubungan yaitu ;
(http://deckynoviar.files.wordpress.com/2008/04)
a. One-To-One (1 – 1)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama
b. One-To-Many (1 – n)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama
dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke
Pengujian sangat penting dalam suatu pengembangan perangkat lunak.
Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai cara dan hasil dari pengujian tersebut
nantinya sangat berguna untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
Adapun teknik pengujian program dibagi menjadi dua, yaitu teknik pengujian
perangkat lunak White Box dan teknik pengujian Black Box
3.1.1.1. Pengujian White Box
White box merupakan metode test case yang menggunakan struktur
kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Metode pengujian white
box dapat dilakukan test case sebagai berikut :
• rekayasa perangkat lunak dapat memberikan jaminan bahwa semua jalur
independent pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali
• menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false
• mengeksekusi semua loop pada batas operasional