• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Customer Service Order (CSO) Pada CV. Bintang Retailindo (Zoom)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Customer Service Order (CSO) Pada CV. Bintang Retailindo (Zoom)"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

  ii 

complain about Apple products complaints and damage to the product they have. Customer service section at the AASP system has had a Customer Service Order (CSO) had earlier, customer complaint and data collection is done by using a form filled out by customers, then collected and separated in the queue based on the type of goods between unfinished and finished. For important documents such as document quality control, delivery of documents stored in folders that are archived. With the system running the current block of data needs that should be available quickly, precisely and accurately. The purpose in writing this is how the system works end task, which makes the design of information systems, information systems to implement and conduct analysis and testing program is limited to the information control systems Customer Service (CSO) CV. Bintang Retailindo.

To achieve these objectives, the methods of research include the design of research using descriptive methods, methods of data collection used interviews and observations, the method used is structured method of approach, the development system method is a model prototype tool for analysis and design includes FlowMap, context, data dictionary and design database. As for software support in making this information system of CSO is Microsoft Visual Basic 6.0 as an interface and Microsoft SQL Server 2000 as the database.

With this research is to know and analyze the system that runs on a CV. Bintang Retailindo, making the design of information systems customer service order tests of information systems for CSO and put them into practice to help achieve maximum work can support a fast and accurate information.

(2)

  i 

produk yang dimilikinya. Bagian customer service di AASP telah mempunyai system Customer Service Order (CSO) sebelumnya, pendataan customer dan keluhannya dilakukan dengan menggunakan form yang diisi oleh customer, kemudian dikumpulkan dan dipisahkan secara antrian berdasarkan jenis barang antara yang belum selesai dan sudah selesai. Untuk dokumen - dokumen penting seperti dokumen quality control, dokumen pengiriman barang disimpan dalam folder-folder yang diarsipkan. Dengan sistem yang berjalan saat ini menghambat terhadap kebutuhan data yang seharusnya tersedia dengan cepat, tepat dan akurat. Adapun tujuan dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan, membuat perancangan Sistem Informasi, mengimplementasikan Sistem Informasi serta melakukan analisis dan pengujian program yang terbatas pada sistem informasi Customer Service order (CSO) CV. Bintang Retailindo

Metode penelitian yang digunakan meliputi desain penelitian menggunakan metode deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan wawancara dan observasi, metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur, metode pengembangan sistemnya adalah model Prototype , alat bantu analisis dan perancangan meliputi flowmap, diagram kontek, kamus data dan perancangan basis data. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara Sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem informasi CSO ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai interface dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai databasenya.

Dari analisis dan penelitian yang dilakukan , Sistem yang berjalan belum mampu melakukan pencarian data secara cepat, tidak diketahui histori service dan laporan dlakukan dengan pemberkasan. Dengan adanya penelitian diharapkan dapat membuat perancangan Sistem Informasi Customer Service Order yang dapat mengatasi masalah yang ada, sistem yang dirancang dilakukan pengujian serta diimplementasikan sehingga membantu tercapainya hasil kerja yang maksimal dan dapat menunjang informasi yang cepat dan akurat.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Apple Authorized Service Provider (AASP) merupakan sebuah tempat dimana customer produk Apple mengadukan keluhan dan kerusakan terhadap produk yang dimilikinya. ZOOM adalah sebuah APR ( Apple Premium Reseller ) yang pertama ada di Bandung yang dilengkapi dengan AASP . Hal ini didasari oleh keinginan untuk terus menjaga kepuasan pelanggan purna jual. Pelanggan adalah institusi atau lembaga atau perorangan yang dalam konsepsi pemasaran harus dipelihara untuk semaksimal mungkin memberikan hasil kepada perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa koneksitas pelanggan dengan perusahaan timbul dari berbagai aspek, yang keseluruhannya perlu ditata dengan baik. Biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan baru jauh lebih mahal dibanding dengan biaya untuk memelihara pelanggan yang sudah ada.

(4)

Tabel 1.1 Data Customer Service Order

Dari data diaatas dapat dilihat bahwa setiap bulannya bagian customer service menerima keluhan service cukup banyak, maka sangat diperlukan sebuah sistem yang dapat melakukan pencarian lebih cepat dengan data yang menumpuk. Bagian customer service di AASP telah mempunyai system Customer Service Order sebelumnya, pendataan customer dan keluhannya dilakukan dengan

(5)

folder-folder yang diarsipkan

Antara unit service yang belum selesai dan sudah selesai belum ada keterangan status atau report barang yang jelas, misalnya customer service tidak dapat mengetahui atau menginformasikan kepada customer apakah unit sedang menunggu part atau masih dalam pengerjaan. Masalah lain yang muncul adalah belum adanya database customer yang dikumpulkan untuk kepentingan penawaran ataupun histori produk yang telah diservice sebelumnya. Pembuatan laporan bulanan atau tahunan juga masih menemui kendala, yaitu arsip-arsip service order yang sudah selesai dikerjakan harus dibuka ulang.

Keamanan data atau histori yang dimiliki customer perlu dijaga dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan, maka perlu diberlakukannya system pemberian hak akses untuk bagian-bagian yang terlibat sesuai dengan jobdesk masing-masing. Sebuah system yang terintegrasi antara bagian-bagian yang terlibat dalam pelayanan customer service juga diperlukan, hal ini ditujukan untuk mempermudah komunikasi antara bagian-bagian tersebut.

(6)

judul “Sistem Informasi Customer Service Order (CSO) pada CV. Bintang

Retailindo (ZOOM) ”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang

akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan

masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah

penelitian

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat

dirumuskan masalah-masalah yang terjadi pada Customer Service Order yaitu :

1. Adanya keterbatasan media penyimpanan data-data customer yang

melakukan service untuk jangka waktu yang lama (penumpukan

berkas).

2. Lambatnya akses pencarian data customer yang digunakan karena

berupa tumpukan kertas antara yang belum selesai dan sudah selesai.

3. Tidak diketahui secara jelas sampai mana pengerjaan / status produk

yang sedang diservice

4. Belum adanya media untuk menyimpan histori permasalahan terhadap

sebuah unit yang diservice

5. Kurangnya manajemen keamanan atau hak akses terhadap data-data

(7)

6. Adanya kesulitan dalam pembuatan laporan-laporan karena harus

membuka dan mencari lagi dokumen-dokumen yang telah diarsipkan .

1.2.2. Rumusan Masalah

Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data yang

diinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak

akan tercapai, maka untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan harus

merumuskan masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah diatas

Rumusan Masalah dari Sistem Informasi Customer Service Order (CSO) pada

CV. Bintang Retailindo adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana system Customer Service pada ZOOM yang saat ini

berjalan

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Customer Service Order

(CSO) pada CV. Bintang Retailindo

3. Bagaimana Pengujian terhadap Sistem Informasi Customer Service

Order (CSO) pada CV. Bintang Retailindo

4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Customer Service Order

(CSO) pada CV. Bintang Retailindo

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

berdasarkan latar belakang ysng telah dijelaska sebelumnya Maksud dari

(8)

Service Order (CSO) di CV. Bintang Retailindo yang mampu menangani masalah

customer service order

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sistem customer service order yang sedang berjalan di

ZOOM

2. Membuat Perancangan Sistem Informasi Customer Service Order di

CV. Bintang Retailindo

3. melakuka Testing / pengujian terhadap Sistem Informasi Customer

Service Order di CV. Bintang Retailindo

4. Melakukan Implementasi terhadap Sistem Informasi Customer Service

Order di CV. Bintang Retailindo

1.4. Kegunaan Penelitian

Pengetahuan dan pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang

sesungguhnya. Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk

menerapkan ilmu dan pengembangan pengetahuan yang didapat selama dibangku

kuliah. Dengan penyusunan tugas akhir ini diharapkan timbul suatu motivasi

(9)

bidang komputer dan dalam pembuatan aplikasi, untuk menambah pengetahuan

dan pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi perusahaan Sistem Informasi ini diharapkan dapat membantu

mempermudah pekerjaan bagian- bagian yang terlibat dalam system ini, serta

diharapkan dapat menjadi alternatif solusi dalam pelayanan konsumen yang lebih

baik dan memuaskan Serta merupakan sebuah strategi Customer Management

relationship untuk selalu menjaga hubungan baik dan maintanance customer

perusahaan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari Sistem Informasi Customer Service ini adalah

sebagia berikut :

1.4.2.1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil dari Sistem Informasi ini diharapkan dapat menjadi perbandingan

antara ilmu yang didapat secara teori dengan keadaan yang terjadi langsung di

lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih

memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk diterapkan pada

dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

1.4.2.2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

(10)

atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam

penulisan.

1.4.2.3. Bagi Penulis

Dapat mengaplikasikan teori-teori yang pernah dipelajari, dan menambah

wawasan sehingga kita bisa membandingkan antara teori dan praktek yang

sebenarnya, dengan begitu pengetahuan yang kita miliki dapat dikembangkan dan

dioptimalkan dengan adanya ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari

perusahaan.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah yang ditangani oleh Sistem Informasi Customer Service

Order ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Customer Service Order ini hanya digunakan

dibagian Customer Service dengan bagian-bagian yang terkait lainya

yang ada di ZOOM

2. Sistem Informasi Customer Service Order hanya menyediakan

informasi-informasi yang berkaitan dengan customer service misalnya

informasi status repair unit, harga part dll.

3. Sistem Informasi Customer Service Order ini berbentuk software yang

dibangun dengan bahasa pemrograman VB 6.0 dan database SQL

Server 2000

4. Sistem Informasi Customer Service Order ini dapat diakses sesuai hak

(11)

5. Untuk setiap Pencatatan Service order dilakukan hanya untuk 1 unit

service, jika customer membawa 2 unit service maka akan

mendapatkan 2 form service order

6. Untuk Order Unit Exchange ke sistem GSX maksimal dibatasi untuk

10 order / per pengiriman

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di CV. Bintang Retailindo (ZOOM) pada

bagian Authorized Service Provider atau bagian Customer Service yang

beralamatkan di Paris Van Java Mall, Lantai Ground Floor C#02 Jl. Sukajadi no.

138-139 Bandung. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret 2011 - Juni 2011.

Berikut adalah rincian jadwal kegiatan penelitian :

(12)

b. Analisis dokumen c. Perancangan database d. Perancangan I/O Pengkodean Uji Coba Program

(13)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1). Sistem merupakan bagian yang saling

berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara

bagian satu dengan bagian lainnya untuk mencapai suatu tujuan, artinya apabila

salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi

sebagaimana mestinya.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang

saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi

output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.

2.1.1.Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 :2) Sistem adalah kumpulan dari komponen atau

elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Pengertian sistem dapat dikelompokkan dalam dua kelompok dalam

mendenifisikan sistem yaitu penekanan pada prosedurnya dan menekankan pada

komponen atau elemennya. Denifisi sistem itu sendiri yang menekankan pada

komponen atau elemen memiliki pengertian yang lebih luas dari pada penekanan

pada prosedur karena pengertian tersebut lebih diterima dikarenakan suatu sistem

(14)

dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih

komponen elemen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Karekteristek Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen

(component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment),

penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), pengolahan sistem

(process), keluaran sistem (output), dan sasaran sistem (object ives) atau tujuan

sistem (goal).

1. Komponen sistem (component) Komponen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem

menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

(15)

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung atau subsistem

dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (input) Masukan sistem dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input berupa sebuah program komputer, pada komputer

data merupakan signal input untuk diolah menjadi informasi

6. Pengolahan sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan

merubah input menjadi output

7. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan

mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (object ives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem

sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang

akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Al-Bahra (2005 : 6) Sistem merupakan suatu bentuk

integrasi antara satu komponen dengan komponen lainya. Karena sistem

memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada

(16)

Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut

pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem

yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.

Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini.

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem

abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem

fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,

sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat

oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta

alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan

malam, sistem kehidupan umat manusia. SIstem buatan manusia adalah

sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang

melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan

human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem.

Sistem informasi merupakan contoh man-machine sistem. Karena

(17)

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interaksi diantra bagian-bagianya dapat dideteksi dengan pasti,

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tertentu relatif

stabil /konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem komputer adalah

contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan

berdasarkan program yang dijalankan, Sehingga dapat dikatakan sistem

yang deterministic adalah sistem yang tidak pernah mengenal dan

menganut prinsip demokrasi ( suara terbayak adalah suara Tuhan), karena

dalam sistem komputer misalnya seberapa banyaknya data yang salah

yang dimasukan (menjadi input), maka hasilnya tetap akan salah,

sebaliknya satu data saja yang benar dimasukan (menjadi input) diantara

sekian juta data yang salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi

benar. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial,

sistem politik, dan sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik

/tak tentu, dalam sistem politik kondisi masa depannya tidak bisa

diprediksi bahkan dalam beberapa jam saja sudah berubah, kawan menjadi

lawan dan lawan yang selalu dihujat berubah menjadi kawan dan didukung

habis-habisan.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

(18)

otomatis tanpa danya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara

teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang

benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed sistem (secara

relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh

lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu

pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian

rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja

secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 7). Informasi ibarat darah yang mengalir di

dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam

suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi

luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden

menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya

dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari

proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Dari

pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

(19)

2.2.1. Siklus Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan

mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan

berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model.

Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model

pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data

(Sumber : Perancangan Sistem informasi dan Aplikasinya. Oleh : AndiKristanto)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian

yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input

kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output

tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh

pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang

berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan

(20)

2.2.2.Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 10). Kualitas dari suatu informasi (quality of

information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat

pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Suatu kualitas Informasi

harus :

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai

ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)

yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan

keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya

informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi

mutakhir untuk mendapatkan mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

(21)

kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan

bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi

mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi

yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan

2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu

informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang

digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa

kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu

bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk

memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu

pihak di dalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan

dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Telah diketahui bahwa informasi

merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan

keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?.

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information sistem) atau disebut

(22)

information-generating sistems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.

Leith dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang terdapat

didalamnya yaitu terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok

teknologi, blok basis data, blok kendali.

Adapun penjelasannya sebagai berikut : Jogiyanto (2002:15)

Blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi terdiri

dari metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan

dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Blok model terdiri dari kombinasi

prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan

data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan. Blok keluaran adalah produk dari sistem

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta senua pemakai sistem. Blok Teknologi merupakan tool-box

dalam sistem informasi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran

(23)

merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan datu dengan yang

lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak

untuk memanipulasinya.

Keenam komponen harus ada bersama-sama dan membentuk satu

kesatuan. Jika ada satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem

informasi tidak akan dapat menjalakankan fungsinya, yaitu pengolahan data dan

tidak dapat mencapai tujuanya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat

waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi

Sumber : Jogiyanto (2002 : 16)

2.3.2.Aplikasi Sistem Informasi

Aplikasi Sistem informasi terdiri dari empat sub sistem yaitu sistem

pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sistem), Sistem Informasi

Manajemen (Management Information Sistem), Sistem Pendukung Keputusan

(24)

2.4. Definisi Customer Service

Front ofiice merupakan barisan terdepan dalam melakukan pelayanan

kepada masyarakat. Customer service adalah suatu tugas lain dari penjualan

secara aktif, tugas termasuk dalam hubungan langsung dengan komsumen itu

sendiri, atau melalui alat komunikasi, suatu atau proses otomatis. Ini dirancang,

dilaksanakan dan dikomunikasikan dengan dua tujuan utama, yaitu produktivitas

oprasional dan kepuasan konsumen.

(http://ugimm.files.wordpress.com/2008/08/pemasaran-2.pdf / 11 April 20011)

Menurut Kasmir (2003:216) pengertian customer service secara umum

adalah “ setiap kegiatan yang diperuntukan atau ditujukan untuk memberikan

kepuasan kepada nasabah, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan

kebutuhan nasabah”.

Menurut Philip Kotler (2002:143) “pelayanan atau service adalah

setiap kegiatan atau bermanfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak

lain nya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan

sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk

Fisik”.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa customer service

adalah orang yang bertugas untuk memberikan pelayanan informasi dan

merupakan perantara antara bank dengan nasabah yang akan menggunakan

produk bank tersebut, serta memberikan keuntungan bagin kedua belah pihak.

(25)

2.5. Tugas dan Fungsi Customer Service

Tugas utama Customer Service adalah memberikan pelayanan dan

membina hubungan baik dengan masyarakat, sehingga harus ditekuni dengan

penuh kemampuan, kecekatan dan kesabaran. Seorang Customer Service juga

harus bertanggung jawab dari awal sampai selesainya suatu pelayanan.

Customer Service dapat juga berfungsi sebagai :

1. Penerima Tamu

Dalam hal ini Customer Service melayani pertanyaan yang diajukan

tamu dan memberikan informasi yang diinginkan selengkap mungkin

dengan ramah, sopan, menarik dan menyenangkan. Harus selalu

memberikan perhatian , bicara dengan suara lembut dan jelas,

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

2. Customer Relation Office

Artinya bahwa Customer Service adalah orang yang dapat membina

hubungan baik dengan seluruh tamunya.sehingga merasa senang, puas

dan makin percaya. Customer Service harus menyiapkan brosur dan

formulir-formulir untuk tamu, ikut membantu mengisi formulir

3. Komunikator

Dengan cara memberikan segala informasi dan

kemudahan-kemudahan kepada tamunya, juga sebagai tempat menampung

(26)

2.6. Arsitektur Aplikasi

Menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringan

komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.6.1.Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 5). Jaringan komputer merupakan gabungan

antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini

melahirkan pengolahan data yang didistribusikan, mencakup pemakaian database,

software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, untuk membantu

proses otomatisasi dan peningkatan kearah efisiensi kerja.

2.6.2.Jenis-jenis jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu ;

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam

sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer- komputer

pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik

untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan

saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

(27)

sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor- kantor perusahaan yang

letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk

keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan

suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) ,jangkauannya mencakup daerah geografis

yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri

dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan

program-program (aplikasi) pemakai.

2.6.3.Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 38). Memilih jenis kabel yang digunakan

untuk membangun jaringan tidak lepas dari jenis topologi yang kita gunakan,

namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan

fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga

sebaliknya, ketersedian kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk

membangun sebuah jaringan komputer ( baik home network, ataupun network

kelas raksasa seperti MAN- metropolitan area network). Ada empat macam

topologi jaringan yaitu: Topologi Bus, Topologi Star, Topologi Ring, Topologi

Mesh.

1. Topologi Bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah

(28)

dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Satu kabel utama

menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang

mengaksesnya ujung dengan ujung. Topologi ini seringkali dijumpai pada

sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut

difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut

dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak

digunakan untuk pemrosesan informasi. Keunggulan topologi Bus adalah

pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat

dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan

dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat

maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Gambar 2.3 Topologi Bus

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus

2. Topologi Star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa

konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi

(29)

Kelebihan topologi ini Kerusakan pada satu saluran hanya akan

mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

Tingkat keamanan termasuk tinggi Penambahan dan pengurangan station

dapat dilakukan dengan mudah. Kekurangan Jika node tengah mengalami

kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Gambar 2.4 Topologi Star

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang

3. Topologi Ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke

dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada

topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami

gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim

data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara

(30)

Gambar 2.5 Topologi ring

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin

4. Topologi Mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.

Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah

jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan

jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.

Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam

pengoperasiannya.

Gambar 2.6 Topologi Mesh

(31)

2.6.4.Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 37). Manfaat yang didapat dari

membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/peripheral

lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan

komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari

pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim

pesan/informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada

komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer

saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya oleh sebab

inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan

demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah

informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan

dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, jaringan

(32)

peralatan lainnya.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data

jaminan keamanan. Data tersebut diberikan melalui pengaturan hak

akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap

harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka

pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang

tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru,

karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung

diketahui oleh pemakai.

2.7. Definisi Client Server

Menurut Dede Sopandi (2006 : 1). Transmisi data berarti pengiriman data

antara dua komputer, atau antara sebuah komputer dengan terminal.

CCITT(Consultative Cimmittee International Tlephony dan Tegraphy), yang

sekarang dikenal ITU-T(International Telecommunications Union Telephony),

menyebut terminal sebagai piranti terminal data(data terminal equipment=DTE).

Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan

atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap

komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen

(33)

data dari client, dengan penghubungnya dengan menggunakan jalur komunikasi

data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya

guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi

sumber daya. http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/jaringan-client-server/18

April 2009.

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya

aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat

meminta data atau informasi dari server.

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun

melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi.

2.8.1.Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Andri Koniyo (2007 : 145). Microsoft Visual Basic 6.0

merupakan Bahasa pemograman yang cukup popular dan mudah untuk di pelajari.

Anda dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface),

atau program yang memungkinkan penggunaan komputer dapat berkominikasi

menggunakan media grafik atau gambar dengan komputer tersebut. Microsoft

Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan anda menyusun

sebuah program dengan memasang objek- objek grafis dalam sebuah form. Visual

Basic 6.0 berawal dari Bahasa pemrograman BASIC (Beginners Allpurpose

Symbiloc Instruction Code). Karena Bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan

popular, maka hampir setiap programmer menguasai Bahasa ini. Pada tahun

(34)

didalamnya disertai Bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC (Quick Basic).

Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era windows, mocrosoft

menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual

Basic 6.0.

2.8.2.Microsoft SQL Server 2000

Menurut Andri Koniyo (2007 : 145). Microsoft SQL Server 2000

adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDBMS) yang

didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan

berbagai fasilitas. SQL server 2000 mempunyai fungsi utama untuk memproses

query dan transaksi database yang diberikan oleh aplikasi client dengan

perfomansi yang baik. Microsoft SQL Server sendiri memiliki beberapa versi,

Masing masing versi memiliki perbedaan dalam hal maksimum ukuran database,

RAM, jumlah koneksi, serta berbagai feature lanjutan. Versi Personal, Developer,

dan Desktop dapat diinstall di OS Desktop seperti Windows 2000 Professioanal

dan Xp, sedangkan versi Enterprise dan Standard hanya dapat diinstal di

Windows 2000/2003 Server serta NT Server. Versi Windows CE biasa digunakan

untuk PDA dan Pocket PC.

Dengan Microsoft SQL Server 2000, database bukanlah sebuah file tetapi

merupakan sebuah konsep logis yang berisi sekumpulan objek-objek yang

berhubungan. Objek-objek dalam sebuah database adalah sebagai berikut :

1. Database

(35)

menyimpan data, dan mengakses data.

2. Table

Objek yang berisi tipe-tipe data dan data mentah.

3. Kolom

Sebuah tanel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom

mempunyai sebuah tipe dan nama yang unik.

4. Tipe data

Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih

adalah karakter, numeric, tanggal, Boolean dan lain-lain.

5. Stored procedure

Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Dengan

menjalankan stored prosedure berarti menjalankan perintah-perintah

SQL di dalam sebuah procedure.

6. Trigger

Stored procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan, diubah,

atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan

integrasi di dalam database.

7. Rule

Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukan harus sesuai

dengan aturan.

8. Primary key

Menjamin setiap baris data unik, dapat dibedakan dari data yang lain.

(36)

Kolom-kolom yang mengacu primary key pada table lain. Primary key

dan foreign key dipakai untuk menghubungkan sebuah data dengan tabel

lain.

10.Konstrain

Mekanisme integritas data yang berbasis server dan diimplementasikan

oleh sistem.

11.Default

Dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut tidak diisi

data, maka diisi dengan nilai default.

12.View

Query yang memakai beberapa tabel, dan disimpan di dalam database.

View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau

menghubungkan beberapa tabel. View daapt dipakai untuk menjaga

keamanan data.

13.Index

Membantu mengorganisasikan data sehingga query menjadi lebih cepat.

14.Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan

input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa

(37)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah

perusahaan di bidang penyedia dan jasa pelayanan produk Apple . Untuk melihat

lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian tepatnya di CV. Bintang

Retailindo (ZOOM) bagian Customer Service, maka penulis membahas mengenai

sejarah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari

Zoom .

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Bintang Retailindo merupakan perusahaan yang berdiri di Bandung

pada 27 Januari 2008, perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT. Padang

Digital yang berpusat di Jakarta, perusahaan ini bergerak pada bidang retail

produk dan jasa. Pada perkembanganya, bentuk fisik dari perusahaan ini adalah

sebuah Store yang diberi nama ZOOM APR. Zoom merupakan Apple Premium

Reseller pertama di Bandung. Sebagai perusahaan yang menjual unit dan jasa

produk Apple, dalam perkembangannya perusahaan ini terus mengalami

peningkatan, karena selain menjual produk apple juga menyediakan layanan After

(38)

Zoom beralamatkan di Paris Van Java , Ground Floor C#02 Jl. Sukajadi

no 137-139 Bandung, dan sampai sekarang memiliki karyawan yang berjumlah 38

orang. Dengan semakin berkembangnya pasar terutama dalam bidang

komputerisasi, manajemen dituntuk untuk selalu memenangkan persaingan

dengan beberapa strategi yang dimiliki, hal ini ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan berkembang . Tujuan utama dari

perusahaan ini selain berorientasi pada laba juga dituntut untuk selalu

meningkatkan layanan service dan pengetahuan tentang produk Apple.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

ZOOM menawarkan pengalaman kepada pelanggan tentang gaya hidup

one-stop shopping digital produk Apple. Pelanggan dapat menikmati pengalaman belanja yang interaktif di mana mereka didorong untuk menyentuh, merasakan

dan menguji berbagai produk terbaru Apple.

Sebagai salah satu Apple Training Center yang resmi di Indonesia, ZOOM

menyediakan pelatihan dan pembinaan untuk produk software Apple. Selain itu

sebagai Apple Authorised Service Provider, ZOOM menyediakan dukungan yang

(39)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi dari ZOOM APR:

(40)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Fungsi – fungsi bagian dalam struktur organisasi ZOOM APR adalah sebagai

berikut :

1. Bagian manajemen (manager pusat dan manager operasional)

Fungsi dari bagian manajemen terhadap sistem adalah sebagai berikut:

a. Pusat pengendali keputusan

b. Review dan Control organisai

c. Development & maintanace organisasi

d. Organization analysis

e. Bussines planning

2. Bagian Personalia

Proses yang dijalankan oleh bagian personalia adalah:

a. Recruitment karyawan

b. Proses penggajian

c. Sales administration

d. Schedule

e. Penetapan komisi / bonus

3. Bagian Accounting (staff accounting dan purchasing)

Proses yang dilakukan oleh bagian Accounting antara lain :

a. Pengelolaan kerjasama bank dan distributor

b. Cost control & balancing

c. Purchasing

(41)

e. Pengelolaan request barang

4. Bagian Marketing (supervisor dan sales)

Proses yang dilakukan oleh bagian Marketing antara lain :

a. Proses Penjualan

b. Proses Transaksi

c. Rencana Request barang

d. Penerimaan dan pengriman barang

e. Promotion

5. Bagian Service (teknisi,trainner dan cust.service)

Proses yang dilakukan oleh bagian Service antara lain :

a. Penerimaan, pengecekan barang service

b. Pengadaan sparepart

c. Pembuatan SO (Service Order)

d. Training member

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh,

mengumpulkan atau mencatat data, baik data primer maupun data sekunder yang

digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian

menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan

sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Pengertian

metode penelitian yang dikemukakan oleh Sujoko, Stevanus dan Yuliawati

(42)

melakukan penelitian termasuk tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan

penelitian”. Adapun pengertian mengenai metode deskriptif menurut Sugiyono

(2004:29) adalah : ”Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan

analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.”

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan

berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah

dalam melakukan penelitian mengaju kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Pengertian desain penelitian yang telah dikemukakan oleh Sekaran

(2003:118)menyatakan bahwa “Desain Penelitian adalah suatu rencana

penelaahan atau penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan

peneltian atau identifikasi masalah”.

Menurut Sugiyono (2004:18), proses penelitian dapat disimpulakan

sebagai berikut:

Proses penelitian terdiri atas :

1. Sumber Masalah

2. Rumusan Masalah

(43)

4. Metode Penelitian

5. Menyusun Instrument Penelitian

6. Kesimpulan.”

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian

ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar

penelitian.

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya

melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap

penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab

masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan

baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya

didalam tahap penelitian. Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan

melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara menguiji hipotesis.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (hipotesis) maka,

peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan

berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat

(44)

masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk

menyusun kerangka toritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau

petanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji

terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

4. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian

yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat

ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan

pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang

lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode

deskriptif.

5. Menyusun Instrument Penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun

instrument penelitian. Instrument penelitian ini digunakan sebagai alat

pengumpul data. Instrument pada penelitian ini yaitu human instrument (peneliti sebagai instrumen), untuk melakukan wawancara secara langsung

atau observasi. Selain melakukan wawancara langsung, instrumen yang

digunakan adalah buku catatan mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan.

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan

(45)

6. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa

jawaban terhadap rumusan masalah dengan menekankan pada pemecahan

masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai

dasar untuk pembuatan keputusan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode yang di gunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara:

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Jenis sumber data primer yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan

wawancara, wawancara dilakukan terhadap beberapa pihak yang berhubungan

dengan Sistem Informasi ini , antara lain :

1. Bagian customer service

Bagian customer service merupakan penerima pertama produk dari

customer. Wawancara dengan customer service akan menghasilkan

data-data tentang apa saja yang akan dilakukan Dan dibutuhkan

ketika seorang customer membawa produknya untuk diservice,

misalnya data-data produk, data customer, data kerusakan, status

(46)

2. Bagian Teknisi

Wawancara dengan teknisi akan menghasilkan data-data tentang

status produk yang diservice, alur dari tindakan yang dilakukan

terhadap produk dll.

3. Customer

Wawancara dengan customer adalah proses untuk mengetahui sejauh

mana kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang deberikan,

prosedur yang dilakukan Dan pelayanan terhadap tindakan yang

dilakukan melalui sistem customer service order yang sudah berjalan

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu berupa dokumentasi – dokumentasi yang dihasilkan

oleh system Customer service order yang sedang berjalan sekarang. Misalnya

form service order, document packing list, document defective module return dan

laporan-laporan dari sistem yang sedang berjalan.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan/pengembangan sistem merupakan suatu metode yang akan

digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan oleh penulis adalah metode

(47)

• Flow Map

• Diagram Konteks

• Data Flow Diagram (DFD)

• Entity Relationship Diagram (ERD)

• Kamus Data

• Normalisasi File

• Tabel Relasi

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat

dikelompokkan menjadi beberapa tahapan yang dapat membantu kita dalam

mengembangkan sebuah sistem.

Dalam pengembanganya Sistem Informasi CSO menggunakan pemodelan

waterfall atau air terjun (waterfall). Karena kebutuhan akan sistem informasi sudah pasti atau jelas kebutuhannya, sehingga digunakan model waterfall agar sistem dapat dapat diselesaikan dengan standar waktu yang jelas/pasti dan

kebutuhan informasi yang sesuai dengan user.

Salah satu metode perancangan sebuah sistem adalah model waterfall. Menurut Ian Sommerville (2003 :23) Model waterfall adalah proses pegembangan

perangkat lunak dengan tahap-tahap utama dari model ini memetakan

(48)

• Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan dan tujuan sistem

ditentukan melalui konsultasi dengan pengguna sistem. Persyaratan ini

kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

• Perancangan sistem perangkat lunak. Proses perancangan sistem membagi

persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini

menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat

lunak melibatkan identifiaksi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak

yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

• Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini , perancangan perangkat

lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.

Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi

spesifikasinya.

• Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual

diintergrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa

persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak

dikirim kepada pelanggan.

• Operasi dan pemeliharaan. Ini merupakan suatu fase siklus hidup yang paling

lama. Sistem diistal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari

berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan

atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara

(49)

Berikut adalah gambar siklus hidup perangkat lunak yang digunakan sebagai

metoda dalam pembangunan sistem informasi.

Analisis

Sumber : Ian Sommerville (2003:24)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Penggunaan model diperlukan untuk menggambarkan sistem dan lingkungannya.

Kegunaan model dalam pengembangan sistem antara lain : Andri Kristanto

(2006 :67)

• Merupakan alat komunikasi antar sesama analis / perancang atau antara

analis/perancang dengan user

• Dapat dipergunakan untuk menguji seberapa jauh apresiasi analis/

perancang terhadap sistem yang akan dibangun serta kebutuhan yang ada

• Dapat dipergunakan untuk menguji hasil rancangan tanpa menempuh

(50)

• Dapat membantu memfokuskan perhatian pada salah satu aspek atau

komponen sistem, akan tetapi dapat pula memperlihatkan kaitan antar

aspek tersebut

• Merupakan basis pembuatan dan pemakaian "automated tools".

Alat bantu analisis yang digunakan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Flow Map

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang

dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket

dalam jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk

memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan

menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam

pengoperasian. (http://mugi.or.id/blogs/yandi_tubagus/archive/ 11

April).

2. Diagram Kontek

Context Diagram merupakan kejadian tersendiri dari suatu diagram alir

data. Dimana satu lingkaran merepresentasikan seluruh sistem. Context

Diagram ini harus berupa suatu pandangan, yang mencakup

masukan-masukan dasar, sistem-sistem dan keluaran.

(http://dhamidin.files.wordpress.com/2008/01)

(51)

data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara

keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal

yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data

utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat

penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu

entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran daa menuju dan dari

sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai

hasil analisis dokumen. Context diagram menggarisbawahi sejumlah

karakteristik penting dari suatu sistem:

Kelompok pemakai, organisasi, atau sistem lain dimana sistem

kita melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai

terminator.

Data dimana sistem kita menerima dari lingkungan dan harus

diproses dengan cara tertentu.

Data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia luar.

Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara

sistem kita dengan terminator.Data ini dibuat oleh sistem dan

digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya,, dibuat

olehlingkungan dan digunakan oleh sistem kita.

Batasan antara sistem kita dan lingkungan.

Context Diagram dimulai dengan penggambaran terminator,

aliran data, aliran kontrol penyimpanan, dasn proses tunggal yang

(52)

proses (yang hanya terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang

mewakili sistem. Nama dalam hal ini dapat menjelaskan proses atau

pekerjaan atau dalam kasus ekstrim berupa nama perusahaan yang

dalam hal ini mewakili proses yang dilakukan keseluruhan organisasi.

Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang dan

berkomunikasi langsung denga ns istem melalui aliran data atau

penyimpanan eksternal Antar terminator tidak diperbolehkan

komunikasi langsung. Pada kenyataannya hubungan antar terminator

dilakukan, tetapi secara definitif karena terminator adalah bagian dari

lingkungan, maka tidak relevan jika dibahas dalam context diagram.

3. Data Flow Diagram

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi

pada alur data dgn konsep dekomposisi dapat digunakan untuk

penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah

dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun

pembuat program. (http://mugi.or.id/blogs/yandi_tubagus/archive/ 11

April).

Terminator / Entitas Luar Adalah Entitas diluar sistem yang

(53)

Terdapat 2 jenis Terminator :

1. Terminator Sumber

Merupakan Terminator yang menjadi sumber

2. Terminator Tujuan

Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem

Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi

output. Penamaan proses disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang

dilakukan.

Komponen Data Store ini digunakan untuk membuat model

sekumpulan paket data dan diberi nama dgn kata benda bersifat jamak.

Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket,

harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder. yang

perlu diperhatikan tentang data store :

1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store

berfungsi sebagai tujuan/tempat penyimpanan fari suatu proses

(proses write).

2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi

sbg sumber/proses memerlukan data (proses read).

3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti

(54)

4. Kamus Data

Dalam (Http://karmila.staff.gunadarma.ac.id) Kamus Data adalah

katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari

suatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk

dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:

1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan

keakuratan

2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan

laporan-laporan

3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file

4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data

Sedangkan komponen basis data adalah sebagai berikut :

1. Nama arus data

karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir

2. Alias

alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.

3. Bentuk data,

bentuk dari data yang mengalir dapat berupa: dokumen dasar atau

formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak,

tampilan di layar monitor, variabel, parameter, field.

4. Arus data

arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data

(55)

5. Penjelasan,

penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus

data.

6. Periode

periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus Data

7. Volume, volume yang perlu dicatat di Kamus Data adalah tentang

volume rata-rata dan volume puncak dari arus daa.

8. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di

Kamus Data terdiri dari item- item data apa saja.

5. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan cara atau proses untuk mengidentifikasi tabel

kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi

antara satu atribut dengan atribut lainnya.

(http-/ilmukomputer.org/2008/11/25/).

Bentuk-bentuk dari proses normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal

Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi

adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF) Pada tahap ini dilakukan

(56)

satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada

suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Pada tahap normal kedua haruslah

sudah ditentukan primary keynya. Primary key tersebut haruslah

lebih sederhana, lebih unik, dapat mewakili atribut lain yang

menjadi anggotanya, dan lebihsering digunakan pada tabel / relasi

tersebut.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam

bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara

field-field non-kunci (ketergantungan transitif). Dengan kata lain,

setiap atribu bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama.

b. Tabel Relasi

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel

yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu

database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga)

macam hubungan yaitu ;

(http://deckynoviar.files.wordpress.com/2008/04)

a. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama

(57)

b. One-To-Many (1 – n)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama

dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke

Pengujian sangat penting dalam suatu pengembangan perangkat lunak.

Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai cara dan hasil dari pengujian tersebut

nantinya sangat berguna untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

Adapun teknik pengujian program dibagi menjadi dua, yaitu teknik pengujian

perangkat lunak White Box dan teknik pengujian Black Box

3.1.1.1. Pengujian White Box

White box merupakan metode test case yang menggunakan struktur

kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Metode pengujian white

box dapat dilakukan test case sebagai berikut :

• rekayasa perangkat lunak dapat memberikan jaminan bahwa semua jalur

independent pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali

• menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false

• mengeksekusi semua loop pada batas operasional

Gambar

Gambar 2.6 Topologi Mesh
Gambar 3.1 Struktur Organisai ZOOM
Tabel 4.1 dokumen – dokumen yang digunakan
Gambar 4.1 Flow Map Sistem Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Tambun Selatan Tahun Ajaran 2016/2017). Oleh

Manggabarani (2020) yang menyatakan bahwa Risiko Likuiditas (LDR) berpengaruh positif terhadap return saham. Artinya good corporate governance tidak berpengaruh terhadap return

Dengan hasil penelitian ini relevan dan mendukung teori yang dikemukakan oleh Mazmanian & Sabatier (1983), yang menyatakan bahwa keberhasilan suatu implementasi

Saran pada penelitian ini adalah; Titik yang digunakan untuk penelitian selanjutnya diharapkan berbeda sehingga tidak ada titik yang sama antar kelompok yang

berpengaruh nyata Hasil analisis ragam dapat dilihat bahwa Fhitung > F0,05 sehingga hasil yang didapatkan dari pemeliharaan pada salinitas berbeda memberikan pengaruh

akibat mengonsumsi daging ayam diperoleh dari penelitian dan survei yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diperoleh jumlah kontaminasi Campylobacter sp.. yang

Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan bertanggung jawab dan mau turut andil dalam penyebaran informasi Pilkada dalam iklan luar ruang politik kelima cagub dan cawagub

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap corporate governance yang dapat diukur dengan menggunakan ukuran dewan