• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengelolaan Data Kegiatan di Lembaga Pembina dan Pengembangan TKQ/TPQ/TQA Adda'wah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengelolaan Data Kegiatan di Lembaga Pembina dan Pengembangan TKQ/TPQ/TQA Adda'wah"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Strata 1 Jurusan Manajemen Informatika

Disusun Oleh:

Kemal Fauzan 1.05.05.038

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

v 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10

(3)

vi

2.2.1 Siklus Informasi ... 16

2.2.2 Kualitas Informasi ... 16

2.2.3 Nilai Informasi ... 17

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 18

2.4 Konsep Dasar Pengelolaan Data Kegiatan... 20

2.5 Definisi Sistem Informasi Pengelolaan Data Kegiatan ... 22

2.6 Arsitektur Jaringan Komputer ... 22

2.6.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 22

2.6.2 Topologi Jaringan Komputer ... 24

2.6.3 Manfaat Jaringan Komputer ... 28

2.7 Definisi Client Server ... 29

2.8 Perangkat Lunak Pendukung... 31

2.8.1 Microsoft Visual Basic 6.0 ... 31

2.8.2 Microsoft SQL Server 2000 ... 38

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 41

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 41

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 43

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 44

(4)

vii

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 50

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 50

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 51

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 51

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 51

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 52

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 53

3.2.4 Pengujian Software ... 56

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan... 58

4.1.1 Analisis Dokumen ... 58

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 60

4.1.2.1 Flow Map ... 62

4.1.2.2 Diagram Kontek ... 64

4.1.2.3 Data Flow Diagram... 65

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 66

4.2 Perancangan Sistem ... 66

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 67

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 67

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 68

(5)

viii

4.2.3.4 Kamus Data ... 75

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 83

4.2.4.1 Normalisasi ... 83

4.2.4.2 Relasi Tabel ... 88

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... 89

4.2.4.4 Struktur File ... 91

4.2.4.5 Kodifikasi ... 96

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 98

4.2.5.1 Struktur Menu ... 98

4.2.5.2 Perancangan Input ... 99

4.2.5.3 Perancangan Output ... 108

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 114

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 116

5.1.1 Batasan Implementasi ... 116

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 117

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 118

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 119

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 123

5.1.5.1 Tampilan Form Login ... 123

(6)

ix

5.1.5.5 Tampilan Form Ubah Pegawai ... 125

5.1.5.6 Tampilan Form Daftar Unit Lembaga ... 125

5.1.5.7 Tampilan Form Tambah Unit Lembaga ... 126

5.1.5.8 Tampilan Form Ubah Unit Lembaga... 126

5.1.5.9 Tampilan Form Daftar Guru Unit Lembaga ... 127

5.1.5.10 Tampilan Form Tambah Guru Unit Lembaga ... 127

5.1.5.11 Tampilan Form Kegiatan ... 128

5.1.5.12 Tampilan Form Data Kegiatan ... 128

5.1.5.13 Tampilan Form Biaya Kegiatan ... 129

5.1.5.14 Tampilan Form Detail Kegiatan ... 129

5.1.5.15 Tampilan Form Pelaksana Kegiatan ... 130

5.1.5.16 Tampilan Form Peserta Kegiatan ... 130

5.1.5.17 Tampilan Form Laporan ... 131

5.1.5.18 Tampilan Form Laporan Kegiatan ... 131

5.1.5.19 Tampilan Form Laporan Data Kegiatan ... 131

5.1.5.20 Tampilan Form Laporan Pelaksana Kegiatan... 132

5.1.5.21 Tampilan Form Peserta Kegiatan ... 132

5.1.5.22 Tampilan Form Ubah Password ... 133

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 133

5.1.6.1 Instalasi Perangkat Lunak ... 134

(7)

x

5.1.7.9 Form Biaya Kegiatan ... 164

5.1.7.10 Form Detail Kegiatan ... 166

5.1.7.11 Form Pelaksana Kegiatan ... 169

5.1.7.12 Form Peserta Kegiatan ... 172

5.1.7.13 Form Laporan ... 178

5.1.7.14 Form Laporan Kegiatan... 179

5.1.7.15 Form Laporan Data Kegiatan ... 179

5.1.5.16 Form Laporan Pelaksana Kegiatan ... 182

5.1.5.17 Form Laporan Peserta Kegiatan ... 185

5.1.5.18 Form Ubah Password ... 187

5.2 Pengujian ... 189

5.2.1 Rencana Pengujian ... 189

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 189

(8)

xi

6.2 Saran ... 212

(9)

10

2.1Konsep Dasar Sistem

Sistem mempunyai peranan penting dalam kegiatan suatu organisasi terutama dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Jika tidak adanya suatu sistem maka kegiatan atau aktivitas kerjanya pasti akan terganggu. Mempelajari

suatu sistem akan lebih baik apabila kita terlebih dahulu mengetahui pengertian dari sistem itu sendiri.

Menurut Mcleod dalam buku Al-Bahra (2005 : 3) sistem merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Gerald dalam buku Al-Bahra (2005 : 3) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari suatu komponen, elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berhubungan dan saling

(10)

2.1.1Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, saling

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang

menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus

dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan

(11)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu

subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem

tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan

data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran dan sisa pembuangan yang berguna. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain. Misalkan untuk sistem komputer, panas

yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa

(12)

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan

berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan

keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak

mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran

dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya sistem Teologia, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan Tuhan. Sedangkan

sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,

(13)

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, sistem tata surya, sistem

reproduksi dan sebagainya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang

dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi

manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang

menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh

man-machine system, karena menyangkut pengggunaan komputer yang

berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic

System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga

keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari

sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan

program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem

tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar

(14)

tetapi tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh

lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem

pengendali yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa,

sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara

otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi dapat didefinisikan sebagai data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

Menurut Mcleod dalam buku Al-Bahra (2005 : 9) informasi adalah data

yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan

bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau masa mendatang.

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan

data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk

(15)

2.2.1Siklus Informasi

Menurut Jhon Burch dalam buku Jogiyanto (2005 : 9), siklus informasi merupakan data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Proses

(Sumber: Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain. Andi. Yogyakarta.)

2.2.2Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan

(16)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat

merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan

tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada

suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian

(17)

2.3Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Robert dan Roscoe dalam buku Jogiyanto (2005:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Susanto (2004 : 56) sistem informasi adalah susunan dari orang-orang, kegiatan, data, jaringan (network), dan teknologi yang diintegrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan memperbaiki operasi sehari-hari perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan informasi baik untuk pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah manajer.

Secara umum sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,

teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,

memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian

internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

pengambilan keputusan.

2.3.1Komponen Sistem Informasi

Menurut Burch dan Gary dalam buku Jogiyanto (2005:12),

mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang

disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

Blok masukan merupakan masukan yang mewakili data yang masuk ke dalam

(18)

2. Blok Model (Model Block)

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Blok teknologi merupakan bagian yang digunakan untuk menerima input,

menjalankan modul, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian sistem secara

keseluruhan.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Controls Block)

Blok kendali merupakan bagian yang bertindak untuk melakukan pencegahan

terhadap hal-hal yang dapat merusak sistem, serta mengatasi kerusakan

(19)

2.4Konsep Dasar Pengelolaan Data Kegiatan

Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data

juga dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata

seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Pengelolaan

berasal dari kata kelola atau mengelola yang artinya mengusahakan atau

mengurus. Kegiatan adalah suatu aktivitas, usaha atau pekerjaan yang dilakukan.

Pengelolaan data kegiatan adalah proses yang dilakukan dengan cara

mengusahakan dan mengurus agar data kegiatan yang kita miliki dapat digunakan

secara teratur dan sebagaimana mestinya.

Untuk dapat mengelola data yang berbasis komputer, diperlukan suatu

media penyimpanan yaitu basis data. Tujuan dari pengelolaan data dalam sebuah

basis data adalah agar kita dapat memperoleh dan menemukan kembali data yang

kita cari dengan mudah dan cepat. Dengan pemanfaatan basis data, pengelolaan

data juga dapat memenuhi suatu tujuan yaitu :

1. Kecepatan

Pemanfatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau

melakukan perubahan manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali

data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.

2. Efesiensi (Space)

Dengan pemanfaatan basis data efesiensi dan optimalisasi penggunaan ruang

(20)

redudansi data baik dengan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan

membuat relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan

penerapan aturan/batasan tipe data yang secara ketat dapat berguna untuk

menekan ketidak akuratan pemasukan/penyimpanan data.

4. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang

penyimpanan yang besar. Data yang sudah tidak berguna dapat kita lepaskan

dari sistem basis data yang sedang aktif dengan cara penghapusan data/back

up.

5. Kemanan (Security)

Dengan pemanfaatan basis data kita dapat menentukan siapa-siapa saja yang

boleh menggunakan basis data beserta objek-objek didalamnya dan

menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

6. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

Dengan pemanfaatan basis data kita dapat berbagi data (sharing) dengan

pengguna lain yang tentunya dengan tetap menjaga terhadap kemanannya.

Dengan menghindari atau menjaga terhadap munculnya persoalan baru seperti

inkonsistensi data karena data yang sama diubah oleh banyak pengguna pada

saat yang bersamaan atau deadlock karena ada banyak pengguna yang saling

(21)

2.5Definisi Sistem Informasi Pengelolaan Data Kegiatan

Sistem informasi pengelolaan data kegiatan adalah suatu kumpulan

komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan dan berkaitan satu sama

lain yang mengatur dan mengurus data kegiatan sehingga dapat diolah menjadi

informasi yang berguna dalam mencapai suatu sasaran atau tujuan organisasi.

2.6Arsitektur Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan peralatan lainnya

yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga

memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan

data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan

hardware/software yang terhubung dengan jaringan.

2.6.1Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus

yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering kali digunakan untuk

menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor

suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya

(resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan

(22)

mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga

sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau

umum. MAN mampu menunjang data, suara, bahkan dapat berhubungan

dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali

mencakup sebuah Negara bahkan Dunia. WAN terdiri dari kumpulan

mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi)

pemakai.

4. Internet

Internet adalah sebuah sistem jaringan global, yaitu jaringan komputer seluruh

dunia yang melibatkan berbagai infrastruktur jaringan seperti DNS Server,

Web Server, dan lain-lain.

5. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa

dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang

ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang

berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel

diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau

pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan

memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan askes yang

(23)

2.6.2Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer

yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam

suatu jaringan komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi

kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan dan kekurangan

dari masing-masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Jenis-jenis topologi

jaringan komputer yaitu :

1. Topologi Bus

Pada topologi bus, node-node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan

pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator. Sinyal dalam kabel dengan

topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collusion

terjadi.

Kelebihan topologi bus diantaranya adalah :

a. Topologinya sederhana.

b. Kabel yang digunakan sedikit.

c. Biayanya lebih murah.

d. Cukup mudah apabila ingin memperluas jaringan.

Kekurangan topologi bus diantaranya adalah :

a. Traffic atau lalu lintas yang padat akan membuat jaringan menjadi lambat.

b. Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung

memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan

(24)

c. Jika salah satu node rusak, maka keseluruhan jaringan akan down dan

menyebabkan seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan

tersebut.

d. Sangat sulit untuk melakukan troubleshooting pada topologi ini.

e. Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

Gambar 2.2 Topologi Bus

(Sumber: http : // www.google.com / Topologi Bus / 20 Juni 2008)

2. Topologi Star

Karakteristik topologi star adalah setiap node berhubungan langsung dengan

hub. Traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node

tujuan.

Kelebihan topologi star diantaranya adalah :

a. Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam

jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktivitas

(25)

b. Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan, maka

komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.

c. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama

dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

Kekurangan topologi star diantaranya adalah :

a. Memiliki satu titik kesalahan yang terletak pada hub. Apabila hub pusat

mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.

b. Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus

ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan kabel

daripada topologi jaringan lain.

c. Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.

d. Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih

lambat.

Gambar 2.3 Topologi Star

(26)

3. Topologi Ring

Karakteristik topologi ring adalah di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud

sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.

Kelebihan topologi ring diantaranya adalah :

a. Data mengalir dalam satu arah sehingga collusion dapat dihindarkan.

b. Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau

kanan server.

c. Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat karena data dapat

bergerak ke kiri atau ke kanan.

d. Waktu untuk mengakses data lebih optimal.

Kekurangan topologi ring diantaranya adalah :

a. Apabila pada jaringan ada satu komputer yang gagal berfungsi, maka akan

mempengaruhi keseluruhan jaringan.

b. Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.

(27)

Gambar 2.4 Topologi Ring

(Sumber: http : // www.google.com / Topologi Ring / 20 Juni 2008)

2.6.3Manfaat Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat memberikan beberapa manfaat. Manfaat dari

jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Resource Sharing

Dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama. Misalnya

seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak

mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data

tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer

(28)

2. Reliabilitas Tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi

dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file

dapat disimpan atau disalin ke dua, tiga atau lebih komputer terkoneksi ke

jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang

lain bisa digunakan.

3. Menghemat Uang

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik

dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti

mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan

komputer kecil/pribadi. Akan tetapi, harga mainframe seribu kali lebih mahal

dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan

inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari jaringan komputer-komputer pribadi.

2.7Definisi Client Server

Client server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk

meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta

layanan disebut client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai

server.

(29)

Kemudian server akan memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

Karakteristik Client-Server adalah sebagai berikut :

1. Client dan Server

Merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.

2. Service

Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.

3. Shared resource

Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource.

4. Asymmetrical Protocol

Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan

dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.

5. Transparency Location

Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.

6. Mix-and-match

(30)

7. Message-based-exchange

Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.

8. Encapsulation of service

Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.

9. Scalability

Sistem Client/Server dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal.

10.Integrity

Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.

2.8Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang penulis gunakan dalam membuat

program aplikasi ini adalah dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan

Microsoft SQL Server 2000 sebagai pengolah database.

2.8.1Microsoft Visual Basic 6.0

Visual basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti

sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan

meskipun oleh orang yang baru belajar membuat program. Hal ini lebih mudah

lagi setelah hadirnya Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari ide untuk

membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam pembuatan script (simple

scripting language) untuk graphic user interface yang dikembangkan dalam

(31)

Visual basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah

dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya

untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat

dari dasar pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat

mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah.

Visual basic memliki kemampuan untuk dapat berinteraksi dengan aplikasi

lain di dalam sistem operasi Windows dengan komponen ActiveX Control.

Dengan komponen ini memungkinkan pengguna untuk memanggil dan

menggunakan semua model data yang ada di dalam sistem operasi Windows. Hal

ini juga ditunjang dengan teknik pemrograman di dalam visual basic yang

mengadopsi dua macam jenis pemrograman yaitu Pemrograman Visual dan

(32)

Beberapa komponen dalam Visual Basic yang perlu diketahui adalah :

Gambar 2.5 Tampilan IDE Visual Basic

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0,

Elex, Jakarta.)

1. Menu Bar dan Toolbar

Menu bar berfungsi untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti memulai,

membuka dan menyimpan project, mengompilasi project menjadi file

executable dan lain-lain. Toolbar memiliki fungsi yang sama seperti menu

bar, dan juga berfungsi seperti jalan pintas karena lebih praktis

penggunaannya.

Gambar 2.6 Menu Bar

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0,

(33)

Gambar 2.7 Menu Toolbar

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0,

Elex, Jakarta.)

2. Jendela Toolbox

Toolbox berisi komponen-komponen yang merupakan sarana untuk

membentuk user interface.

Gambar 2.8 Menu Toolbox

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0,

(34)

3. Jendela Form Designer

Jendela ini merupakan tempat untuk merancang user interface (tampilan

program). Di sinilah para programmer bisa meletakkan kontrol-kontrol yang

dibutuhkan.

Gambar 2.9 Tampilan Form Designer

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0,

Elex, Jakarta.)

4. Jendela Project

Jendela project adalah jendela yang menampilkan senua file yang

berhubungan dengan aplikasi/project yang saat itu dijalankan.

Gambar 2.10 Tampilan Jendela Project

(35)

5. Jendela Properties

Jendela ini berisi daftar properti untuk objek (form atau control) yang dipilih

dan berfungsi untuk mengatur karakteristiknya seperti warna, ukuran dan

lain-lain.

Gambar 2.11 Tampilan Jendela Properties

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)

6. Jendela Kode

Jendela kode merupakan tempat untuk menuliskan kode-kode bagi objek yang

dibuat.

Gambar 2.12 Tampilan Jendela Kode

(36)

Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0 adalah pembuatan form

dengan mengikuti aturan pemrograman property, metode, dan event.

1. Property

Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat diatur

propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Properti yang tidak boleh

dilupakan pada setiap komponen adalah name, yang berarti nama variable

(komponen) yang akan digunakan dalam scripting. Properti name ini hanya

bisa diatur melalui jendela property, sedangkan nilai properti yang lain bisa

diatur melalui script.

2. Metode

Jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan metode pemrograman

yang diatur sebagai aksi dari setiap komponen. Metode inilah tempat untuk

mengekspresikan logika pemrograman dari pembuatan suatu program aplikasi.

3. Event

Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click pada

command button yang tertulis dalam layar script Command1_Click.

Pengaturan event dalam setiap komponen yang akan menjalankan semua

metode yang dibuat.

Microsoft Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang

bersifat event driven dan menawarkan Integrated Development Environment

(IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft

(37)

(COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan

pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis

data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO),

atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX

dan objek ActiveX.

2.8.2Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Pada umumnya SQL Server digunakan di

dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah,

tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data

besar. Microsoft SQL Server dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan

menggunakan protocol Tabular Data Stream (TDS). Selain itu, Microsoft SQL

Server juga mendukung Open Database Connectivity (ODBC).

Dalam Microsoft SQL Server 2000, database merupakan sebuah konsep

logis yang berisi sekumpulan objek-objek yang berhubungan. Misalnya sebuah database berisi data, struktur database, index, sekuritas, view, dan stored procedure. Objek-objek dalam sebuah database adalah sebagai berikut :

1. Tabel

Objek yang berisi tipe-tipe data dan data mentah.

2. Kolom

Sebuah tabel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom mempunyai

(38)

3. Tipe data

Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih

adalah karakter, numerik, tanggal, boolean, dan lain-lain.

4. Stored Procedure

Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Dengan menjalankan stored procedure berarti menjalankan perintah-perintah SQL di dalam sebuah procedure.

5. Trigger

Stored Procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan, diubah atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan integritas di dalam database.

6. Rule

Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukkan harus sesuai dengan aturan.

7. Primary Key

Menjamin setiap baris data unik, dapat dibedakan dari data lain.

8. Foreign Key

(39)

9. Konstrain

Mekanisme integritas data yang berbasis server dan diimplementasikan oleh sistem.

10.Default

Dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut tidak diisi data,

maka diisi dengan nilai default.

11.View

Query yang memakai beberapa tabel, dan disimpan di dalam database. View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau menghubungkan

beberapa tabel. View dapat dipakai untuk menjaga keamanan data.

12.Index

(40)

211

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah meneliti dan menganalisis terhadap sistem pengelolaan data kegiatan di Lembaga Pembina dan Pengembang TKQ/TPQ/TQA Adda’wah yang

sedang berjalan saat ini serta mencoba memberikan solusi dari permasalahan yang

dihadapi dengan merancang suatu sistem informasi pengelolaan data kegiatan,

maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dibuat sistem informasi pengelolaan data kegiatan secara

komputerisasi, lembaga dapat memperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu kegiatan agar rincian pengeluaran biaya tersebut

dapat terlihat jelas serta dapat dipertanggung jawabkan.

2. Setelah dibuat sistem informasi pengelolaan data kegiatan secara

komputerisasi, dapat memudahkan pihak lembaga dalam mencari, melihat atau meninjau kembali kegiatan yang sudah pernah dilakukan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan dimasa mendatang.

3. Ketua Lembaga dapat menerima laporan-laporan data kegiatan secara terperinci dan efektif seperti laporan biaya yang dikeluarkan, laporan data

(41)

keseluruhan, laporan unit-unit lembaga mana saja dan tenaga pendidik siapa

saja yang mengikuti kegiatan. Dimana laporan-laporan tersebut dapat

digunakan dalam mengambil keputusan.

6.2 Saran

Agar kerja dari sistem informasi pengelolaan data kegiatan yang dirancang lebih optimal, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran :

1. Sebaiknya disediakan form untuk menambah jenis kegiatan apabila pihak

lembaga ingin menambah jenis kegiatan yang baru pada saat mengisi data kegiatan.

2. Sistem informasi ini diharapkan dapat digunakan juga oleh bagian Koordinator untuk mengelola unit-unit binaan lembaga dan dapat

diintegrasikan dengan bagian Divisi Pelatihan yang mengelola kegiatan lembaga, sehingga kegiatan yang diikuti oleh unit lembaga dapat dikelola dengan lebih baik.

(42)

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.

C.J. Date. 2004. Pengenalan Sistem Basis Data. Indeks. Jakarta.

Edhy Sutanta, 2004. Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.

HM. Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

http://www.dosenonline.unikom.ac.id/ citranoviyasari/ Testing dan Implementasi Sistem.pdf/ 27 Maret 2009.

http://www.google.com/ Model Proses/ 4 April 2007.

http://www.google.com/ Penjadwalan/ Oktober 2008.

http://www.WordPress.com/ Dunia Komputer/ Desain Prosedural Rekayasa Perangkat Lunak/ 20 Februari 2008.

http://www.WordPress.com/ Konsep Dasar Sistem Informasi/ 29 Juli 2008.

Indriantoro, Nur dan Supomo Bambang. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta

Suryo Kusumo, Ario, 2000. Microsoft Visual Basic 6.0, Elex Media Kompetindo, Jakarta.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung

(43)

Nama : Kemal Fauzan

NIM : 10505038

Universitas : Universitas Komputer Indonesia Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan : Manajemen Informatika

Kelas : MI-1

Tempat dan Tgl.Lahir : Sukabumi, 6 April 1987

Agama : Islam

Alamat : Kp. Bojong Setra No.21 RT.03 RW.01 Cibadak Sukabumi Telepon : 0856 8969 194

Email : [email protected] Riwayat Pendidikan : 1. TK Adda’wah

2. SDN 5 Cibadak 3. SLTPN 1 Cibadak 4. SMAN 1 Cibadak

5. Terdaftar sebagai Mahasiswa pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Manajemen Informatika

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Informasi
Gambar 2.2 Topologi Bus
Gambar 2.3 Topologi Star
Gambar 2.4 Topologi Ring
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hendaknya pengaturan pajak atas JO diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan atau Peraturan Dirjen Pajak yang diamanatkan oleh Undang-undang di atasnya

- Berlaku untuk semua jenis Kartu Debit BNI kecuali Syariah Card - Syarat dan ketentuan berlaku 11 Hotel 1 Juli 2014 - 29

Setelah peserta didik menemukan konsep dari materi yang dipelajari, peserta didik akan ditunjukkan contoh dalam penerapannya melalui soal yang disediakan. 3)

- Rekap nilai hasil u p an yang telah diparaf seluruh peserta stdang ( tenampr ) dan dtpastikan telah sesuai dengan usulan permohonan uj i an dan PUKP. Demiklan benta

Struktur APBD Provinsi Papua Tahun 2019 dilihat dari sisi pendapatan, dari total realisasi pendapatan sebesar Rp30,90 triliun atau 56,19 persen dari target, masih didominasi oleh

Dengan adanya pembatasan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan keaktifan bertanya

Citra wajah hasil dari akuisisi, diekstraksi menggunakan metode Gabor KPCA (8x5 filter) untuk didaftarkan ke dalam database sebagai tahap enrollment citra wajah dan tahap

Malam malam di tempat terpencil seakan memanggil aku untuk  diajak merenungkan sesuatu.Dan jika aku tak bisa memenuhi ajakannya aku akan mengalami semacam frustasi.Memang