• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Harian Dan Jarak Edar Achatina Fulica

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Harian Dan Jarak Edar Achatina Fulica"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2015

FENI FITRIANI

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Perilaku Harian dan Jarak Edar Achatina fulica adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)
(5)

ABSTRAK

FENI FITRIANI. Perilaku Harian dan Jarak Edar Achatina fulica. Dibimbing oleh TRI HERU WIDARTO dan HOTNIDA C.H. SIREGAR.

Achatina fulica merupakan salah satu hama tanaman di sektor pertanian dan perkebunan namun dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan dan obat. Penanganan terhadap bekicot sebagai hama maupun hewan budidaya membutuhkan pemahaman terhadap perilakunya. Studi ini bertujuan mengetahui perilaku harian dan jarak edar bekicot (Achatina fulica) dan dilakukan di Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Sebanyak 15 individu bekicot dipelihara di area pekarangan untuk diamati proposi dan durasi perilaku harian serta jarak edarnya. Pada malam hari Achatina fulica menunjukkan perilaku aktif, makan, eliminatif dan inaktif. Perilaku aktif dilakukan pada pukul 19.00 sampai waktu menjelang pagi hari pukul 05.00, sementara perilaku inaktif muncul pada pukul 17.00 dan 07.00, perilaku makannya tampak pada pukul 21.00 sampai 23.00 dan perilaku eliminatif teramati pada pukul 21.00 dan 01.00. Pada siang hari A. fulica dominan memperlihatkan perilaku inaktif dan berada di tempat lembap. Durasi perilaku yang paling lama terlihat pada perilaku aktif lalu diikuti perilaku inaktif, perilaku makan dan yang paling singkat adalah perilaku eliminatif. Panjang jarak edar berbeda – beda tergantung pada kondisi lingkungan. Dalam tiga hari pengamatan menunjukkan jarak edar terbesar yaitu 454 cm teramati setelah turun hujan sedangkan jarak edar terkecilnya adalah 215 cm.

Kata kunci : Achatina fulica, perilaku harian, jarak edar

ABSTRACT

FENI FITRIANI. Daily Behavior and Home Range of Achatina fulica Supervised by TRI HERU WIDARTO and HOTNIDA C.H. SIREGAR.

Achatina fulica is one of the most destructive pest affecting large damage to agricultural crops and plantations but it can be used as food, feed and medicine materials. Handling A. fulica as pest and domestic animals requires an understanding of behavior. The aims of this research is to study the daily behavior and home range of A. fulica did in Institut Pertanian Bogor, West Java, Indonesia. Fifteen individual of A. fulica were maintained around the yard area for observed the proportion and duration of daily behavior and home range. During the night, A. fulica showed active, eating, eliminative and inactive behaviours. Active behavior was observed in the night from 7 pm until 5 am, whereas inactive behavior appeared at 5 pm and 7 am, eating behaviour at 9 pm until 11 pm and eliminative behavior was observed at 9 pm and 1 am. During the day A. fulica dominantly showed inactive behaviour and stayed in the moist environment. The longest duration of their behaviours was active followed by inactive, eating behaviour and the shortest duration was eliminative behaviour. The lenght of their home range were variative depend on enviroment conditions. In the three days observations, the widest home range was 454 cm that was observed just after the rain, while the narrowest home range was 215 cm.

(6)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada

Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2015

PERILAKU HARIAN DAN JARAK EDAR

Achatina fulica

(7)
(8)
(9)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari hingga November 2014 ini tentang Perilaku Harian dan Jarak Edar Achatina fulica. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir Tri Heru Widarto, MSc dan Ir. Hotnida C.H. Siregar, M.Si yang telah memberikan bimbingan, saran, dan ilmu yang bermanfaat selama melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini dan terima kasih pula kepada Dra Hilda Akmal, M.Si selaku penguji.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Nina Ratna Djuita, Ssi, M.Si yang telah membantu dalam hal identifikasi tanaman. Terima kasih kepada Ayah dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan dukungan, doa, semangat dan bantuannya selama melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat – sahabat tercinta serta seluruh teman seperjuangan di Biologi 47.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

METODE PENELITIAN 2

Waktu dan Tempat 2

Metode 2

Pengamatan Perilaku Harian dan Jarak Edar 3

HASIL 3

Perilaku Harian 3

Jarak Edar 6

PEMBAHASAN 8

Perilaku Harian 8

Jarak Edar 9

SIMPULAN DAN SARAN 10

Simpulan 10

Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

(11)

DAFTAR TABEL

1 Jenis tanaman yang dikonsumsi 5

DAFTAR GAMBAR

1 Pengukuran panjang cangkang Achatina fulica 2 2 Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari

pukul 17.00 sampai pukul 07.00 4

3 Pola perilaku harian Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00 4 4 Rerata durasi perilaku harian Achatina fulica selama 3 hari pengamatan dari

pukul 17.00 sampai pukul 07.00 5 5 Durasi perilaku harian Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul

07.00 6 6 Rerata jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan 6 7 Jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00 7

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bekicot merupakan salah satu hama tanaman yang memberikan dampak kerusakan besar pada sektor perkebunan dan pertanian (Albuquerque et al. 2008). Populasi bekicot yang meningkat menjadi masalah serius pada kedua sektor tersebut. Bekicot menghancurkan tanaman budidaya seperti memakan daun pada tanaman cabe, pisang, tomat dan bayam. Walaupun demikian bekicot memiliki manfaat sebagai bahan pangan, pakan, dan obat (Lelwa et al. 2008).

Perilaku harian dan jarak edar bekicot menunjukkan pola perilaku harian bekicot dan jarak harian yang ditempuh bekicot. Hal ini menjadi informasi bermanfaat untuk usaha budidaya dan pengendalian bekicot sebagai hama tanaman (Syukur 1993).

Bekicot (Achatina sp.) adalah salah satu jenis anggota kelas gastropoda yang berasal dari Afrika. Terdapat dua spesies bekicot yang dikenal di Indonesia yaitu A. fulica dan A. variegata. Secara morfologi perbedaan kedua spesies tersebut terletak pada bentuk dan warna cangkang. A. fulica memiliki cangkang berwarna coklat dengan garis tidak jelas, serta bentuk cangkang lebih ramping dan runcing, sedangkan A. variegata memiliki cangkang berwarna lebih muda dengan garis coklat kemerahan lebih jelas dan bentuk cangkang lebih gemuk, dan membulat. Penyebaran bekicot A. fulica lebih luas dibanding A. variegata (Slamet 1979).

Bekicot hidup pada daerah lembap dan aktif pada malam hari (nokturnal). Sifat nokturnal ini tidak disebabkan oleh faktor gelap di waktu malam akan tetapi oleh faktor suhu dan kelembapan lingkungan (Burch 1962). Menurut Mead (1961), bekicot tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. Berbagai faktor dan kondisi lingkungan tersebut mempengaruhi perilaku harian.

(14)

2

Jarak edar merupakan perilaku aktif bekicot di habitatnya terutama saat mereka mencari makan dan mencari pasangan. Menurut Bailey (1989), bekicot cenderung memilih daerah-daerah tertentu untuk bersarang akan tetapi jarang kembali ke tempat yang sama persis. Achatina fulica dewasa mempertahankan wilayah jelajah dan daerah istirahat yang tidak tetap sedangkan A. fulica yang belum dewasa cenderung berpindah tempat.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku harian dan jarak edar Achatina fulica.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan November 2014. Pengambilan sampel dilakukan di sekitar Kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga. Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan di halaman SMA Kornita dan Asrama Putri Dramaga IPB.

Metode

Sampel bekicot dikoleksi dari daerah sekitar Kampus Institut Pertanian Bogor. Sebanyak 15 individu bekicot dikoleksi lalu ditimbang bobot tubuh awal dan diberi nomor indentifikasi pada bagian cangkang. Panjang bekicot diukur dari bagian ujung cangkang sampai dengan bagian mulut cangkang. Bekicot yang digunakan pada percobaan berada pada kisaran bobot tubuh 19,61 gram – 40,82 gram dan panjang cangkang 3,7 cm – 7 cm.

Gambar 1 Pengukuran panjang cangkang Achatina fulica

(15)

3 deliciosa, Monstera obliqua, Pandanus amaryllifolius, Philodendron sp., Proipis sp. dan Rostelullaria sundana. Area kedua berukuran panjang 8 meter dan lebar 5 meter (Asrama Putri Dramaga) untuk pengamatan jarak edar dan durasi perilaku A. fulica. Area ini memiliki jenis tanaman yaitu Clerodendrum thomsoine, Dieffenbanchia amoena, Manihot esculenta, passiflora edulis dan Rhoe discolor. Lingkungan tempat pengamatan memiliki kelembapan 77% dan suhu 280C – 30

0

Cpada waktu pagi sampai siang hari dan kelembapan sebesar 78% - 79% dan suhu 270C - 260C pada malam hari.

Pengamatan Perilaku Harian dan Jarak Edar

Pengamatan perilaku harian bekicot dan durasi perilaku A. fulica dilakukan pada pukul 17.00 sampai pukul 07.00 selama 6 hari sedangkan durasi perilaku selama 3 hari dalam 14 jam waktu pengamatan. Interval waktu pengamatan dilakukan selang 2 jam dengan durasi pengamatan selama 40 menit. Peubah yang diamati dalam perilaku harian meliputi proporsi perilaku dan durasi. Hasil pengamatan perilaku harian berupa proporsi dan durasi perilaku A. fulica dituliskan pada tabel ethogram. Ethogram merupakan sebuah daftar amatan yang dikategorikan ke dalam jenis perilaku yang ditimbulkan oleh hewan selama dalam pengamatan. Ethogram dapat digunakan sebagai panduan dalam pengamatan perilaku hewan (Orzech 2005).

Data perilaku harian yang diamati dan dicatat meliputi perilaku aktif, perilaku makan, perilaku eliminatif dan perilaku inaktif. Pencatatan jenis pakan yang dimakan A. fulica dilakukan saat pengamatan perilaku makan.

Peubah yang diamati pada pengamatan jarak edar adalah total jarak edar harian dari bekicot. Pencatatan jarak edar A. fulica dilakukan melalui penelusuran posisi bekicot yang dilakukan selang 2 jam dengan durasi waktu 40 menit. Posisi bekicot pada waktu pengamatan dapat ditentukan dengan cara menandai daerah menggunakan patok berlabel nomor individu bekicot yang diamati. Jarak yang dihasilkan pada setiap pengamatan diukur menggunakan meteran. Jarak tempuh tiap 2 jam pada durasi waktu 40 menit dihitung dari hasil pengukuran jarak tiap titik pengamatan yang berurutan dan rerata jarak tempuh selama 14 jam merupakan jarak edar yang kemudian dibuat grafik.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Perlakuan pada pengamatan perilaku harian adalah jenis aktivitas sedangkan perlakuan pada jarak edar adalah hari pengamatan. Data perilaku harian dan jarak edar dianalisis dengan menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan t-Test: Paired Two Sample for Means.

HASIL

Perilaku Harian

(16)

4

Perilaku ini merupakan perilaku yang dominan diantara perilaku lainnya. Perilaku yang paling sedikit dilakukan oleh A. fulica adalah perilaku mengeluarkan feses (eliminatif).

.

Gambar 2 Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00

Analisis ANOVA menunjukkan bahwa proporsi keempat perilaku harian A. fulica berbeda nyata (P < 0,05) dan hasil uji t menunjukkan bahwa setiap perilaku A. fulica berbeda satu dengan lainnya (P < 0,05). Pola keempat perilaku harian A. fulica disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 Pola perilaku harian Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00

Achatina fulica mulai aktif pada waktu malam hari yaitu pukul 19.00 (Gambar 3). Perilaku ini tetap paling tinggi proporsinya (58 %) dibandingkan dengan perilaku lainnya hingga pengamatan pukul 05.00 pagi. Perilaku inaktif A. fulica ditemukan pada waktu siang hari (07.00-17.00 WIB). Persentase perilaku

0

17.00 19.00 21.00 23.00 01.00 03.00 05.00 07.00

(17)

5 inaktif mencapai titik tertingginya pada pukul 07.00. Achatina fulica mulai melakukan perilaku makan pada pukul 19.00. Perilaku makan ini mencapai titik tertinggi pada pukul 21.00 dan mencapai titik terendahnya menjelang tengah malam yaitu pukul 23.00. Perilaku eliminatif yang dilakukan oleh A. fulica teramati pada waktu malam yaitu pukul 21.00 – 01.00 dan persentase menurun pada pukul 05.00. Achatina fulica mengeluarkan feses yang memiliki bentuk seperti pasta dan berwarna ungu kehitaman.

Jenis tanaman yang dikonsumsi oleh A. fulica saat pengamatan yaitu Dieffanbachia sp. (Tabel 1), Pandanus amaryllifolius, Philodendron sp. dan Rostelullaria sundana. Bagian tanaman yang dikonsumsi oleh A. fulica adalah daun yang masih muda dan daun yang telah tua.

Tabel 1 Jenis tanaman yang dikonsumsi

No Nama Ilmiah Famili Bagian tanaman yang dikonsumsi

1 Dieffanbachia sp. Araceae Daun tua

2 Pandanus amaryllifolius Pandanaceae Daun

3 Philodendron sp. Araceae Daun tua

4 Rostelullaria sundana Acanthaceae Daun

Data rata-rata durasi perilaku harian dari 3 individu A. fulica yang diamati selama 3 hari pengamatan menunjukkan bahwa durasi tertinggi selama 180 menit merupakan perilaku aktif (Gambar 4), sedangkan durasi perilaku harian terendah A. fulica yaitu perilaku eliminatif selama 11 menit.

Gambar 4 Rerata durasi perilaku harian Achatina fulica selama 3 hari pengamatan Analisis ANOVA menunjukkan bahwa durasi perilaku harian A. fulica berbeda nyata (P < 0,05) dan hasil uji t menunjukkan bahwa setiap durasi perilaku A. fulica berbeda satu dengan lainnya (P < 0,05), kecuali antara perilaku aktif dan inaktif (P > 0,05).

(18)

6

Gambar 5 Durasi perilaku harian Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00

Durasi perilaku aktif berkisar selama 17 menit - 40 menit, perilaku inaktif selama 4,4 menit - 40 menit, perilaku makan selama 4 menit - 17 menit dan perilaku eliminatif selama 2 menit - 8 menit.

Jarak Edar

Jarak edar A. fulica pada hari kedua dan ketiga yaitu 392 cmdan 454 cm merupakan jarak edar terbesar sedangkan hari pertama menunjukkan jarak edar terkecil yaitu 215 cm (Gambar 6).

Gambar 6 Rerata jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan Analisis ANOVA menunjukkan bahwa rerata jarak edar A. fulica dalam 3

17.00 19.00 21.00 23.00 01.00 03.00 05.00 07.00

(19)

7 lainnya (P > 0,05), kecuali antara jarak edar A. fulica pada pengamatan hari pertama dan hari ketiga (P < 0,05).

Jarak edar A. fulica pada hari hari pertama yaitu 215 cm, hari kedua 392 cm dan hari ketiga 454 cm dengan sebaran waktu pengamatan disajikan pada Gambar 7.

(a)

(b)

(c)

Gambar 7 Jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan (a) hari pertama, (b) hari kedua, dan (c) hari ketiga dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00

0

17.00 19.00 21.00 23.00 01.00 03.00 05.00 07.00

J

17.00 19.00 21.00 23.00 01.00 03.00 05.00 07.00

J

17.00 19.00 21.00 23.00 01.00 03.00 05.00 07.00

(20)

8

Jarak edar dari 5 individu A. fulica yang diamati menunjukkan bahwa jarak edar A. fulica tertinggi dicapai pada malam hari dan mencapai titik terendahnya pada pagi hari. Jarak edar pada hari pertama berkisar antara 10,4 cm - 102 cm, hari kedua 24 cm - 80 cm dan hari ketiga antara 31 cm - 117 cm.

PEMBAHASAN

Perilaku Harian

Perilaku tertinggi yang ditunjukkan oleh A. fulica adalah perilaku aktif. Achatina fulica aktif di malam hari pada lingkungan dengan kondisi kelembapan tinggi. Perilaku aktif merupakan perilaku A. fulica ketika mengeluarkan bagian kepala dari cangkang dan melakukan pergerakan berupa berjalan dan berpindah tempat menuju daerah naungan, tempat sumber pakan dan mencari pasangan. Pergerakan bekicot sangat lambat berasal dari gerakan otot pada bagian ventral kaki bekicot (Tracy dan Robert 1975). Perilaku aktif dilakukan pada malam hari yaitu pukul 19.00 sampai waktu menjelang pagi hari yaitu pukul 05.00. Hal ini disebabkan karena pada malam hari kondisi kelembapan lingkungan tinggi sehingga A. fulica banyak melakukan pergerakan. Berdasarkan pengamatan bekicot banyak aktif berjalan di area pengamatan pada malam hari dan bersarang di bawah tanaman pada siang hari. Menurut McMichael dan Iredale (1959), bekicot sangat sensitif terhadap kondisi kering sehingga muncul hanya pada malam hari dan setelah hujan dan mereka banyak ditemukan bersembunyi di tempat-tempat lembap.

Rerata durasi perilaku aktif merupakan durasi tertinggi yaitu 180 menit dibandingkan dengan perilaku inaktif (102 menit), perilaku makan (26 menit) dan perilaku inaktif (11 menit). Panja (1995) menemukan bahwa di India, A. fulica menghabiskan rata – rata 338 menit (50 %) dalam aktivitas malam mereka untuk bergerak mencari makan, 95 menit makan (15,5 %) dan 180 menit inaktif (29 %). Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil pengamatan dimana proporsi perilaku aktif ( 58 %), perilaku inaktif (29 %), perilaku makan (8 %) dan perilku eliminatif (4 %).

(21)

9 perilaku hidup bekicot adalah perilaku inaktif, hal ini bertujuan mengurangi penguapan dalam tubuh bekicot. Menurut Copley (2000), banyak spesies siput pada waktu siang hari dan kondisi kering bersembunyi di tempat lembap untuk melindungi tubuh dari penguapan akibat terkena sinar matahari.

Persentase perilaku makan A. fulica tertinggi yaitu pada pukul 21.00 sampai pukul 23.00 (Gambar 3) dengan proporsi yang rendah yaitu 8,3 %. Baik proporsi maupun durasi makan memiliki korelasi positif dengan perilaku aktif ( Pearson corelation = 0,7). Menurut Panja (1995) durasi perilaku makan A. fulica yaitu selama 95 menit dengan proporsi 15,5 %. Durasi makan terkadang cepat (4 menit) dan kadang lama (17 menit). Hal ini diduga jenis pakan yang dimakan sedikit (Tabel 1). Panjang durasi perilaku makan A. fulica di suatu lokasi pengamatan tergantung pada kualitas dan kuantitas makanan. Perilaku makan ini selalu diselingi dengan periode perilaku inaktif (Raut 2002).

Perilaku eliminatif merupakan perilaku A. fulica ketika mengeluarkan hasil pencernaan makanan berupa feses. Pengeluaran feses ini melalui bagian mantel A. fulica. Perilaku eliminatif teramati pada waktu malam hari yaitu pukul 21.00 dan pukul 01.00 (Gambar 3) dengan proporsi perilaku eliminatif 4 %. Hasil uji t menunjukkan proporsi perilaku eliminatif tidak berhubungan dengan perilaku lain tetapi durasi perilaku eliminatif berkorelasi kuat dengan perilaku makan (-0,8). Menurut Adesina (2010) bahwa proses eliminatif spesies siput tanah berlangsung di ginjal. Spesies ini biasanya mengeluarkan urea yang tidak mengandung air. Laju pertumbuhan pada A. fulica erat kaitannya dengan laju makan dan eliminatif.

Jarak Edar

Jarak edar dapat menunjukkan area jelajah bekicot dalam melakukan perilaku harian di malam hari. Hasil pengamatan menunjukkan jarak edar hari ketiga paling terbesar (454 cm) sedangkan hari pertama paling terkecil (215 cm). Hal ini disebabkan karena pada hari ketiga terjadi hujan yang membuat kondisi lingkungan memiliki kelembapan tinggi dan suhu rendah sehingga individu A. fulica banyak melakukan pergerakan. Menurut Shea (1978) dan Bishop (1981), secara umum spesies siput tanah sangat sensitif terhadap kondisi kering, muncul hanya pada malam hari dan setelah hujan dan bersembunyi di tempat-tempat lembap di lain waktu. Tempat lainnya yang disukai oleh bekicot dan siput yaitu pada bagian akar-akar pohon dan penguburan sebagian atau seluruh bagian tubuh di bawah serasah daun dan di tempat terbuka seperti di bawah batu.

(22)

10

kering hal ini untuk membantu mengurangi kehilangan penguapan cairan tubuh dan produksi lendir.

Individu bekicot yang diamati menunjukkan jarak edar yang luas pada malam hari dibandingkan dengan siang hari. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat pengamatan yang memiliki nilai kelembapan 70% pada waktu pagi sampai siang hari, dan malam hari sebesar 75% - 80%. Faktor suhu setiap pagi relatif rendah dan makin siang makin naik hingga mencapai suhu maksimum selanjutnya suhu akan berangsur turun pada sore hari dan malam harinya hingga mencapai suhu minimum yang dapat mempengaruhi perilaku keseharian hewan. Hal ini menunjukkan korelasi positif antara pergerakan bekicot dan perilaku harian dengan kelembapan.

SIMPULAN

Achatina fulica di malam hari menunjukkan perilaku aktif, makan, eliminatif dan inaktif. Perilaku aktif dilakukan pada pukul 19.00 sampai waktu menjelang pagi hari pukul 05.00 sementara perilaku inaktif muncul pada pukul 17.00 dan 07.00, perilaku makannya tampak pada pukul 21.00 sampai 23.00 dan perilaku eliminatif teramati pada pukul 21.00 dan 01.00. Pada siang hari A. fulica dominan memperlihatkan perilaku inaktif dan berada di tempat lembap. Durasi perilaku yang paling lama terlihat pada perilaku aktif lalu diikuti perilaku inaktif, perilaku makan dan yang paling singkat adalah perilaku eliminatif. Panjang jarak edar berbeda – beda tergantung pada kondisi lingkungan. Dalam tiga hari pengamatan menunjukkan jarak edar terbesar yaitu 454 cm teramati setelah turun hujan sedangkan jarak edar terkecilnya adalah 215 cm.

SARAN

(23)

11

DAFTAR PUSTAKA

Adesina AA. 2010. The Growth and Reproductive Perfomance of Giant Land Snail (Achatina marginata ovum) Fed with Varying Levels of Protein and Energy Diet, Lagos [thesis]. Lagos (NG): University of Lagos.

Albuquerque FS, Peso AMC, Assuncao A. 2008. Distribution, feeding behavior and control strategies of the exotic land snail Achatina fulica (Gastropoda: Pulmonata) in the northeast of Brazil. J Biology 68 (4) : 837 – 842.

Bailey SER. 1989. Daily cycles of feeding and locomotion in Helix aspersa and Haliotis. 19:23–31.

Baur A, Baur B. 1988. Individual movement patterns of the minute land snail Punctum pygmaeum (Draparnaud) (Pulmonata : Endodontidae). The Veliger 30 : 372–376.

Berry A, Chan CC. 1968. Reproductive condition and tentacle extirpation in Malayan Achatina fulica (Pulmonata). Aust J Zoo. 16: 849-855.

Bishop MJ. 1981. The biogeography and evolution of Australian land snails. In

‘Ecological Biogeography of Australia’. Perth (AUS) : Dr W. Junk Publ. Burch JB. 1962. How To Known The Eastern Land Snails. Michigan (US):

University of Michigan Pr.

Copley J. 2000. Ooze cruise. New Scientist 165 : 27–29.

Djohar. 1986. Reproduksi bekicot (Achatina fulica Fer) dan beberapa faktor yang mempengaruhinya [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Jahnsen, J. (1967). In quest of Hedleyella falconeri (Gray). Australian Shell

Newsletter 15 : 11–16.

Lelwa S, Bambaradeniya C, Ranshighe T, Wijesundara S, Karunasena K. 2008. Assesment of Risks Associated with Achatina fulica Population in Kurudana Village of Hambanthota District. Proceedings of The National Symposium on Invasive Alien Species, 11th November 2008, Colombo. Mead AR. 1961. The Giant African Snail: A Problem in Economic Malacology.

Chicago (US): The University Of Chicago Pr.

McMichael DF, Iredale T. 1959. The land and freshwater Mollusca of Australia.

In ‘Biogeography and Ecology in Australia’. Perth (AUS) : Dr W. Junk Publ.

Orzech K. 2005. Sample Ethogram. Arizona (US): University of Arizona Pr. Panja K. 1995. Activity pattern in respect to homing of the giant African land

snail, Achatina fulica Bowdich, Calcutta [thesis]. India (IN): University of Calcutta.

Raut SK, Barker GM. Achatina fulica Bowdich and other Achatinidae as Pest in Tropical Agriculture. 2002. Calcutta (IN): University of Calcutta.

Shea M. 1978. Land snails of north-eastern New South Wales. Koolewong 1: 13– 15.

Slamet S. 1979. Escargot bekicot. Intisari J. 194: 129-125.

Syukur U. 1993. Pola Aktivitas dan Jarak Edar Achatina fulica Rowdich di Kebun FMIPA IKIP Padang, Sumatera Barat [Skripsi]. Padang (ID): IKIP Padang.

(24)
(25)

13 Lampiran 2 Rumus

Perilaku Harian =

: Jumlah individu X 100%

Durasi Perilaku =

Jarak Edar =

Lampiran 3 Perilaku aktif A.fulica

(26)

14

Lampiran 5 Perilaku eliminatif A.fulica

Lampiran 6 Perilaku inaktif A.fulica

Lampiran 7 One way ANOVA

Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00

ANOVA

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 3352,5 3 1117,5 957,8571 9,1792E-22 3,098391 Within Groups 23,33333333 20 1,166666667

(27)

15 Durasi perilaku harian Achatina fulica selama 3 hari pengamatan dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00

ANOVA

Source of Variation SS Df MS F P-value F crit

Between Groups 426304,7 3 142101,6 112,6226 6,98E-07 4,066181

Within Groups 10094 8 1261,75

Total 436398,7 11

Rerata jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan

Lampiran 8 t-Test: Paired Two Sample for Means

Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00

Aktif Makan

Mean 27,71428571 4

Variance 1,904761905 0

Observations 7 7

Pearson Correlation #DIV/0!

Hypothesized Mean Difference 0

Df 6

t Stat 45,46097227

P(T<=t) one-tail 3,79434E-09

t Critical one-tail 1,943180274

P(T<=t) two-tail 7,58868E-09

t Critical two-tail 2,446911846

ANOVA

Source of Variation SS Df MS F P-value F crit

Between Groups 153222,5 2 76611,27 2,531443 0,120996 3,885294 Within Groups 363166,4 12 30263,87

(28)
(29)

17

(30)
(31)

19

Rerata jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan

(32)

20

1 3

Mean 134,75 283,75

Variance 30080,79 48892,21

Observations 8 8

Pearson Correlation 0,786008

Hypothesized Mean Difference 0

Df 7

t Stat -3,08297

P(T<=t) one-tail 0,008871

t Critical one-tail 1,894579

P(T<=t) two-tail 0,017741

t Critical two-tail 2,364624

2 3

Mean 245,375 283,75

Variance 26661,41 48892,21

Observations 8 8

Pearson Correlation 0,905007

Hypothesized Mean Difference 0

Df 7

t Stat -1,07451

P(T<=t) one-tail 0,159116

t Critical one-tail 1,894579

P(T<=t) two-tail 0,318233

(33)

21

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Majalengka pada tanggal 6 April 1992 dari pasangan Bapak Endo Carda dan Ibu Yayah Rohayati. Penulis merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 2004 di SDN Parakan 02, pendidikan lanjutan menengah diselesaikan pada tahun 2007 di SMPN 1 Leuwimunding dan pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 2010 di SMAN 1 Majalengka. Penulis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), terdaftar pada program Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Gambar

Gambar 2 Proporsi perilaku harian Achatina fulica selama 6 hari pengamatan dari
Gambar 5 Durasi perilaku harian  Achatina fulica dari pukul 17.00 sampai pukul
Gambar 7 Jarak edar Achatina fulica selama 3 hari pengamatan (a) hari pertama,

Referensi

Dokumen terkait

Selama pengamatan tercatat waktu terlama yang dibutuhkan ular sanca hijau dalam perilaku makan adalah 75 menit oleh individu Merauke 3, hal ini berkaitan dengan proses menelan

Faktor yang mempengaruhi perilaku menelisik adalah jenis kelamin, kelas umur, cuaca, jenis pohon dan ketinggiannya, durasi waktu aktif, serta gangguan (kelompok

Berdasarkan hasil pengamatan, frekuensi perilaku harian terbanyak moyet hitam sulawesi betina dan jantan ialah perilaku istirahat, diikuti dengan perilaku makan, bergerak,

Berdasarkan hasil pengamatan, frekuensi perilaku harian terbanyak moyet hitam sulawesi dewasa dan anak ialah perilaku istirahat, diikuti dengan perilaku makan, bergerak,

Aktivitas inhibitor ACE tertinggi dihasilkan dari proses hidrolisis selama 180 menit dengan penghambatan sebesar 82,31%, sedangkan aktivitas antioksidan tertinggi

Pengamatan terhadap perilaku harian ular kobra dalam kandang menunujukkan bahwa ular-ular tersbut mengalokasikan paling banyak waktunya untuk diam, yaitu rata-rata sebesar

Berdasarkan pengamatan (tabel 1), frekuensi perilaku harian ketiga pasangan owa Jawa di JGC menyerupai frekuensi perilaku harian owa Jawa liar di hutan Bodogol

Berdasarkan Gambar 2, perilaku harian harimau Sumatera di KBS rata-rata dalam 12 jam pengamatan selama empat belas hari menunjukkan bahwa harimau Sumatera di KBS