• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEJAHTERAAN RAKYAT (JALIN KESRA) UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DI KABUPATEN NGANJUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEJAHTERAAN RAKYAT (JALIN KESRA) UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DI KABUPATEN NGANJUK"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

i IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEJAHTERAAN RAKYAT (JALIN KESRA) UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DI KABUPATEN NGANJUK

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh : ARY INDRA DJATMIKA

( 08230082 )

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi dengan judul Implementasi Kebijakan Program Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra) untuk Kesejahteraan Masyarakat Rumah Tangga Sangat Miskin ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan rangkain kegiatan akademik yang harus diselesaikan oleh seluruh Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMM untuk memenuhi sebagian syarat menyelesaikan studi pada Sarjana Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyelesaian skripsi ini penulis telah mendapatkan bantuan, baik secara moral maupun material dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Drs. Muhajir Effendi, M.AP, Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan sekaligus dosen pembimbing 1 yang memberikan bimbingan, ilmu pengetahuan dan arahan sehingga skripsi ini selesai dengan baik. 4. Drs. Jainuri, M.Si selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan

bimbingan dan masukan demi selesainya skripsi ini.

5. Drs. Asep Nurjaman, M.Si dan Hevi Kurnia Hardini S.IP., M.Gov. Dosen Penguji 1 dan 2 yang telah memberikan ujian, saran, tanggapan terhadap hasil penelitian ini.

6. Semua Dosen Ilmu Pemerintahan UMM, Prof Salim Said, MAIA, Prof.

(7)

vii Khrisnohadi, MA., Yana Safrie, S.IP, Shalahudin, S.IP. yang telah memberikan ilmu – ilmu, mental, pengalaman untuk bekal menyongsong masa depan yang lebih baik.

7. Semua pihak dari Tata Usaha FISIP UMM yang memberikan pelayanan secara baik dalam penyelesaian Skripsi ini.

8. Pihak - pihak yang menjadi pusat penelitian dalam penyusunan skripsi ini, Bapemas Provinsi Jawa Timur, Disperindag Provinsi Jatim, Disperindakoptamben Kabupaten Nganjuk, serta Masyarakat Ds.Kedungrejo, Kec.Tanjunganom, Kab.Nganjuk.

9. Semua pihak yang memberikan support atas penulisan skripsi ini. Semoga Amal Baik beliau – beliau serta keikhlasannya di berikan imbalan oleh Allah SWT. Amin.

Meskipun penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangannya dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis memberikan kesempatan bagi pembaca untuk memberi kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun sangat penulis harapkan untuk turut menyempurnakan tulisan ini.

Harapannya semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Semoga keselamatan dan kesejateraan, selalu Allah SWT limpahkan untuk kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin.

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Malang, 8 Mei 2012

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... ... iii

KATA PENGANTAR ... ... vi

DAFTAR ISI ... ... xi

DAFTAR GAMBAR ... ... xiv

DAFTAR TABEL ... ... xv

ABSTRAKSI ... ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat ... 9

E. Definisi Konsep ... 10

F. Definisi Operasional ... 13

G. Metode Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik Jalin Kesra ... ... 19

A.1. Konsep Kebijakan Publik ... ... 20

A.2. Proses Kebijakan Publik ... ... 22

A.3. Model Kebijakan Publik ... ... 26

B. Implementasi Kebijakan Publik ... ... 29

B.1. Konsep Implementasi Kebijakan Publik ... ... 29

(9)

ix

B.3. Model Implementasi Kebijakan Publik ... ... 33

C. Pemberdayaan Masyarakat ... ... 46

C.1. Definisi dan Urgensi Pemberdayaan Masyarakat ... ... 46

C.2. Strategi dan Ukuran Pemberdayaan Masyarakat ... ... 52

C.3. Peran Agen Pemberdayaan (Pekerja Sosial) ... ... 54

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 59

A.1. Keadaan Geografis ... 59

A.2. Topografi ... 60

A.3. Keadaan / Struktur Tanah ... 60

A.4. Pemerintahan ... 61

A.5. Demografis ... 61

A.6. Indikator Kemiskinan Jalin Kesra ... 63

B. Kondisi Ekonomi ... 64

C. Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi ... 66

C.1. Tugas Pokok ... 66

C.2. Fungsi ... 66

C.3. Visi dan Misi ... 66

C.4. Susunan Organisasi ... 67

C.5. Bagan Organisasi ... 68

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A.Bentuk Pelayanan Jalin Kesra ... 69

B.Mekanisme Program Jalin Kesra ... 82

(10)

x D. Faktor Pendukung dan Penghambat ... 107

1. Faktor Pendukung ... 107 2. Faktor Penghambat ... 108 BAB V PENUTUP

(11)

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Konsep Kebijkan (Conveyor Belt) ... 22

Gambar 2.2. Siklus Hidup Kebijakan ... 26

Gambar 2.3. Model Pendekatan Direct and Indirect Impact on Implementation (George C. Edward III) ... 36

Gambar 2.4. Model Implementasi Kebijakan Merilee S. Grindle ... 37

Gambar 2.5. Model Empowerment ... 51

Gambar 3.1. Bagan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan, dan Energi Daerah Kabupaten Nganjuk ... 68

Gambar 4.1. Struktur Program Jalin Kesra ... 80

Gambar 4.2. Mekanisme Program Jalin Kesra untuk RTSM ... 96

Gambar 4.3. Kantor Bapemas Provinsi Jawa Timur ... 100

Gambar 4.4. Kantor Dinas Indagkoptamben Daerah Kabupaten Nganjuk .. 101

Gambar 4.5. Kondisi Ibu Sumirah dengan Usaha Kolam Lele ... 103

Gambar 4.6. Kondisi Bapak Sunyoto dengan Usaha Paket Sembako ... 103

Gambar 4.7. Kondisi Usaha Warung Sembako Bu Sutarmi ... 104

Gambar 4.8. Kondisi Ibu Ginah dan Usaha Warung Paket Sembako ... 104

(12)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Terdahulu ... 44

Tabel 3.1. Letak Geografis / Geographycal Position ... 59

Tabel 3.2. Letak Geografis / Geographycal Position ... ... 60

Tabel 4.1. Hasil Wawancara Penerima Bantuan Jalin Kesra ... 106

(13)

xiii DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solichin, Pengantar analisis kebijakan Publik, UMM Press, Malang, 2008.

,Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta, 1997.

Agustino, Leo, Dasar Dasar Kebijakan Publik, CV.Alfabeta, Bandung , 2008. Bakri, Masykuri, Pemberdayaan Masyarakat, Visipress Media , Surabaya,

2010.

Bayu Suryaningrat, Perumusan Kebijaksanaan dan Koordinasi Pembangunan di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1989.

Charles Lindblom, Proses Penetapan Kebijakan Publik, edisi kedua. Penerjemah Ardian Syamsudin, Airlangga, Jakarta, 1986.

Daniel A. Mazmanian And Paul A. Sabatier, Scott, Foresman and Company, London, 1986.

Peter S. Cleave, Implementation Amid Scarcity and Aphaty : Political Power and Policy Design, in M.S. Grindle (ed), Politics and Policy Implementation in the Third World, Princeton University Press,

Princeton, 1980.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta:LP3ES, 1981 dan 1995.

(14)

xiv Sugiyono . Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung Alfabeta. 2005.

Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, PT.Refika Aditama, Bandung, 2006.

Syafiie, Inu Kencana. Pengantar Ilmu Pemerintahan, Refika, Jakarta, 2001. Wibawa Samodra, Politik Perumusan Kebijakan Publik, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2011.

Winarno, Budi, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Media Pressindo, Jogjakarta, 2002.

Dokumen :

Bapemas, Pedum Program Jalin Kesra Bantuan RTSM, 2011. Disperindag, Distribusi Bantuan Program Jalin Kesra, 2011.

Dikutip dari skripsi : Implementasi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan “(Studi Deskriptif di Kelurahan Madyopura, Kecamatan

Kedungkandang Kota Malang)” oleh Aries Daniel

Saputro ,Jurusan.IP-UMM Tahun 2008.

Website :

http://www.jalinkesra.com/2010/wp-content/uploads/2010/12/juknis.pdf diakses 28 Desember 2011

http://bapemas.jatimprov.go.id di akses tanggal 10 Januari 2012. http://jalin-kesra-untuk-si-miskin.html diakses tanggal 10 Januari 2012. http://bapemas.jatimprov.go.id/index.php?option=com_jdownloads&Itemid=3

(15)

xv http://www.pemberdayaan.com/pemberdayaan/konsep-pemberdayaan - membantu - masyarakat-agar-bisa-menolong-diri-sendiri.html di akses tanggal 10 Januari 2012

http://bapemas.jatimprov.go.id/index.php?option=com_jdownloads&Itemid=3 25&view=summary/ SK Gubernur Alokasi dan Lokasi Program Jalin Kesra 2010.pdf diakses tanggal 7 Februari 2012

Dikutip : Skripsi, Mirandati, Devita Ayu, Studi Implementasi Kebijakan Pengadaan Garam Beryodium Di Kecamatan Batangan Kabupaten Pati, 2007 hlm.31 diakses tanggal 9 Februari 2012.

Dikutip dari Tesis : Implementasi kebijakan program bantuan langsung tunai tahun 2008 di Kabupaten Kudus oleh Hasbi Iqbal, Magister Administrasi Publik, Undip, 2008. diakses tanggal 9 Februari 2012. Razali Ritonga, Tarik Ulur Subsidi BBM “http://budisansblog.blogspot.com

tarik-ulur-subsidi-bbm.html” diakses tanggal 10 Februari 2012.

http://economy.okezone.com/ lima kelemahan program BLT diakses tanggal 10 Februari 2012.

http:// jatim.bps.go.id /profil kemiskinan di jawa timur di akses tanggal 10 Februari 2012.

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG

Pemandangan yang ada saat ini mengenai kebijakan pengentasan kemiskinan ataupun mensejahterakan masyarakat terkait strategi – strategi yang dipergunakan sangatlah banyak, hal ini yang menjadikan kajian – kajian mengenai persoalan tersebut menjadi ramai untuk diperbincangkan. Kondisi seperti inilah yang biasa kita lihat dan berada disekitar kehidupan kita, maka harus diakui bahwa program kesejahteraan yang akan diberikan kepada masyarakat harus mengalami pembaharuan, baik dari segi paradigma maupun inovasi program yang sudah ada seiring dengan tuntutan masyarakat dan perubahan dalam pemerintahan itu sendiri.

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tertuang amanat konstitusi, bahwa upaya penanggulangan kemiskinan, merupakan perlindungan segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

(17)

2

sosial sebenarnya merupakan flatform sistem perekonomian dan sistem sosial di Indonesia .1

Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, Provinsi Jawa Timur menyusun strategi dengan mengacu pada PERPRES 15 TAHUN 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan lokal. Strategi penanggulangan kemiskinan berdasarkan Perpres tersebut antara lain: Mengurangi Beban Pengeluaran RTM, Meningkatkan Kemampuan & Pendapatan RTM, Mengembangkan & Menjamin Keberlanjutan Usaha Mikro & Kecil, Dan Mensinergikan Kebijakan & Program Penanggulangan Kemiskinan. 2

Implementasi Program Untuk Kesejahteraan Masyarakat Ditunjang Langsung Oleh Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188 Tahun 2010 Tentang Lokasi Dan Alokasi Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) Program Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra) Provinsi Jawa Timur Tahun 2010.3 Sehingga tiap - tiap daerah yang mendapatkan program itu diharapkan mampu memaksimalkan kinerja program yang akan dilaksanakan.

1

Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, PT.Refika Aditama, Bandung, 2006 Hlm.2

2

http://www.jalinkesra.com/2010/wp-content/uploads/2010/12/juknis.pdf diakses 28 Desember 2011

3

(18)

3

Berbagai aspek penting, yang melatarbelakangi perlunya penanggulangan kemiskinan, antara lain aspek kemanusiaan, aspek ekonomi, aspek sosial dan politik serta aspek keamanan.

Kemiskinan merupakan masalah yang sangat komplek, baik dari faktor penyebab maupun dari dampak yang ditimbulkan. Ditinjau dari penyebab, kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain keadaan individu yang bersangkutan, keluarga atau komunitas masyarakat dipandang dari rendahnya pendidikan dan pendapatan. Adapun penyebab dari faktor eksternal yaitu kondisi sosial, politik, hukum dan ekonomi.

Situasi yang seperti inilah sehingga timbul kebijakan dari pemerintah terhadap masyarakat miskin, namun dalam kenyatannya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sangatlah tidak tepat guna, karena di lapangan pemerintah menggunakan skema bantuan yang mensyaratkan test penghasilan (means-test approach), sistem kesejahteraan ini akhirnya melahirkan stigma dan poverty trap kepada para penerimanya.

(19)

4

seperti inilah yang yang memaksa orang miskin untuk terus hidup dibawah garis kemiskinan.

Kritik kebijakan diatas dalam kehidupan sehari – hari merupakan suatu bagian yang sering kita lihat, dalam kebijakan program pemerintah yang sudah ada saat ini kebijakan – kebijakan yang berbentuk program terkait kesejahteraan masyarakat itu sangat dekat sekali dengan kita, seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Subsidi BBM, Jaminan Kesehatan, Jaminan Sosial, serta Bantuan - bantuan yang bersifat pemberian uang atau barang konsumtif, hal itu sangat kurang memadai jika diterapkan kepada masyarakat. Dalam ilmu pemerintahan kebijakan – kebijakan program yang dibuat seperti itu dipandang melahirkan model Negara Kesejahteraan (welfare state) yang boros, tidak ekonomis dan menciptakan ketergantungan kepada pemerintah yang berkuasa, sehingga penerima pelayanan menjadi malas, manja, dan tidak mau bekerja.

(20)

5

kesulitan warga miskin, program BLT berpotensi menimbulkan konflik sosial di masyarakat.4

Sama halnya dengan program pengentasan kemiskinan yang menuai kontroversi, dampak buruk naiknya harga BBM pada 2005 tampaknya terus membayangi pemerintah maupun masyarakat. Secara faktual, dampak buruk yang diakibatkan naiknya harga BBM saat itu adalah merosotnya daya beli masyarakat sehingga meningkatkan angka kemiskinan. Tercatat, angka kemiskinan meningkat dari 15,42 persen menjadi 17,75 persen. Namun di tengah meningkatnya permintaan BBM bersubsidi, ketentuan dalam Pasal 7 ayat 6 APBN 2012 tentang tidak menaikkan harga BBM bersubsidi, kembali menjadi sorotan sejumlah pihak. Pasalnya, jika BBM tidak dinaikkan, besarnya anggaran untuk subsidi BBM akan kian membengkak. Pada 2011, misalnya, dari Rp 129,7 triliun yang dialokasikan pemerintah untuk BBM bersubsidi ternyata realisasinya sebesar Rp165,2 triliun. Fakta ini sekaligus menunjukkan bahwa anggaran untuk subsidi BBM besarnya hampir dua kali lipat dari anggaran untuk program anti kemiskinan pada 2011, yang besarnya Rp 86,1 triliun. Laporan UNDP (2011) menyebutkan bahwa peringkat pembangunan ma nusia Indonesia berada di posisi 124 dari 187 negara atau meng alami penurunan dibandingkan keadaan tahun sebelumnya yang berada di peringkat 108 dari 169 negara (UNDP, 2010).5

Kegagalan suatu program tersebut seharusnya merupakan suatu cambukan dan evaluasi terhadap program – program yang dibuat untuk

4

http://economy.okezone.com/ lima kelemahan program BLT diakses tanggal 10 Februari 2012 5

(21)

6

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pembuatan suatu kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Seharusnya sebuah kebijakan selain pro rakyat juga harus merupakan program yang berwawasan kemasa depan,maksudnya sebuah kebijakan yang dituangkan dalam program-program harus memiliki rencana untuk merubah kondisi yang awalnya buruk atau kurang baik menuju kearah yang lebih baik dan sejahtera.

Sesuai data PPLS08 dan verifikasi BPS per Oktober 2008 adapun data masyarakat miskin Jawa Timur ialah rumah tangga miskin ini sebanyak 3.079.822. Itu terbagi dengan kategori sangat miskin 493.004 rumah tangga, miskin 1.256.122 rumah tangga, dan hampir miskin 1.330.096 rumah tangga. Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2011, menunjukkan jumlah Penduduk miskin Jawa Timur pada bulan September 2011 sebanyak 5,227 juta (13,85 persen). Garis kemiskinan selama periode Maret-September 2011 mengalami kenaikan sebesar 3,58 persen pada bulan September 2011..6

Sehingga dalam kajian ini bahwasanya untuk dapat menentukan kebijakan program yang akan di implementasikan dalam kenyataan harus melalui tahap – tahap serangkaian keputusan yang ada sehingga menghasilkan suatu nilai untuk mencapai tujuan yang diharapkan serta dapat terjadinya perubahan dari sebelumnya.

Oleh sebab itu konsep kebijakan seharusnya sesuai dengan beberapa rumusan konsep modern yang dirumuskan para pengemuka atau ahli dalam

6

(22)

7

teori pembuat kebijakan publik. Seperti pendapat dari James E.Anderson (1979), bahwa kebijakan adalah arah tindakan yang mempunyai maksud, yang ditetapkan oleh seseorang atau beberapa aktor guna mengatasi suatu masalah.7 Maksudnya bahwa dengan adanya suatu kebijakan maka diharapkan akan menjadikan suatu masalah akan teratasi dan adanya perubahan dari proses sebelumnya dalam kaitannya ini maka masyarakat dituntut agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dengan memberdayakan sesuai kemampuan secara mandiri.

Banyaknya program-program sebagai bentuk dari kebijakan yang tidak efektif akhirnya menjadi bomerang terhadap pemerintah dan rakyat sendiri, lahirnya kebijakan Jalin Kesra memberikan angin segar dan jawaban terhadap program – program kebijakan pemerintah terhadap kesuntukan peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini. Jalin Kesra merupakan Program Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat yang diperuntukkan kepada Masyarakat Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).

Sedangkan tujuan dari program Jalin Kesra ini ialah meningkatkan ketahanan sosial ekonomi rumah tangga strata sangat miskin agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal sehari-hari yang layak dan bermartabat, serta meningkatkan taraf hidup, Meningkatkan motivasi berusaha (need for achievement) rumah tangga sangat miskin, Mendorong terjadinya mobilitas sosial vertikal ke atas di kalangan rumah tangga strata sangat miskin, serta

7

(23)

8

memiliki prinsip dasar membantu dengan hati, partisipatoris, transparan dan akuntabel, keterpaduan, dan keberlanjutan.

Bantuan Jalin Kesra ini merupakan sistem mensejahterakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk RTSM. Sifat dari Program ini ialah untuk pengembangan dari masa ke masa sehingga terjadinya perkembangan ekonomi dan bukan hanya untuk kepentingan konsumsi saja, harapan dari Program Jalin Kesra ini agar dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat, sehingga diharapkan dapat mengurangi kemiskinan yang terjadi saat ini.

Uraian penjelasan di atas menjelaskan bagaimana rumitnya kebijakan yang ada dan sudah diimplementasikan dalam proses untuk mensejahterakan masyarakat namun namun beberapa program terlihat kurang efektif, maka dari itu penulis dalam hal ini mengambil judul “Implementasi Kebijakan Program Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra) Untuk Kesejahteraan Masyarakat Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kabupaten Nganjuk.

B.RUMUSAN MASALAH

(24)

9

1. Bagaimanakah bentuk pelayanan program yang diberikan ? 2. Bagimana mekanisme pelaksanaan program Jalin Kesra ?

3. Bagimanakah pengaruh implementasi program Jalin Kesra terhadap masyarakat penerima program Jalin Kesra ?

4. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang mempengaruhi implementasi program Jalin Kesra ?

C.TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini dimasudkan untuk :

1. Mengetahui Implementasi Kebijakan Program Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra)

2. Mengetahui bentuk pelayanan implementasi program Jalin Kesra 3. Mengetahui mekanisme pelaksanaan program Jalin Kesra

4. Mengetahui pengaruh implementasi program Jalin Kesra terhadap masyarakat penerima program Jalin Kesra

5. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi program Jalin Kesra di Kabupaten Nganjuk.

D.MANFAAT PENELITIAN

(25)

10

1. Untuk pengembangan Ilmu pengetahuan

Manfaat ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan, sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang tersebut.

2. Bagi Pemerintah Daerah dan Masyarakat :

Diharapakan hasil peneliti ini dapat menjadi rekomendasi bagi Pemerintah Daerah sebagai pengambil kebijakan dan masyarakat, khususnya yang ada di Kabupaten Nganjuk agar mampu menjadi pendorong untuk memicu terkait kesejahteraan masyarakat dalam mengurangi angka kemiskinan. 3. Bagi Mahasiswa:

Dijadikan bahan komporasi mahasiswa dalam penelitian - penelitian dibidang Ilmu Pemerintahan lainnya, terutama pada fokus masalah terkait Kesejahteraan Masyarakat serta khususnya dalam Implementasi Kebijakan Program Kesejahteraan Masyarakat sebagai hal pengentasan angka kemiskinan.

E.DEFINISI KONSEPTUAL

Konsep merupakan definisi yang di pakai dalam unsur dari suatu generalisasi serta fenomena-fenomena tertentu, yang dimaksud konsep adalah: merupakan suatu definisi dari apa yang kita amati, konsep-konsep yang dinyatakan antara variabel-variabel mana kita ingin menentuhkan hubungan empiris.8

8

(26)

11

Dengan demikian yang dimaksud dengan definisi konsep adalah merupakan konsep - konsep yang dinyatakan sebagai variabel - variabel yang akan penulis pelajari, jadi variabel yang ada merupakan penjabaran dari konsep itu sendiri, variabel yang terdapat didalam konsep itu adalah :

1. Implementasi Kebijakan

Implementasi merupakan apa yang senyatanya terjadi sesudah sesuatu program diberlakukan atau dirumuskan, yakni peristiwa – peristiwa dan kegiatan – kegiatan yang terjadi setelah proses pengesahan atau legislasi kebijakan publik, baik itu menyangkut usaha – usaha untuk mengadministrasikannya maupun usaha – usaha untuk memberikan dampak tertentu pada masyarakat ataupun peristiwa – peristiwa. 9

Implementasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses tindakan administrasi dan politik, hal ini ditegaskan dengan pendapat Peter S.Cleaves

yaitu “ a process of moving toward a policy objective by means of

administrative and political steps”, kemudian dari itu proses implementasi

kebijakan dapat dievaluasi dengan cara mengukur atau membandingkan antara hasil akhir dari program – program tersebut dengan tujuan – tujuan kebijakan. 10

Maka dari itu implementasi kebijakan merupakan suatu proses yang dilaksanakan secara partisipasi untuk kepentingan publik serta melalui pengesahan dengan memfokuskan pengelolaan dengan baik dan

9

Daniel A. Mazmanian And Paul A. Sabatier, Scott, Foresman and Company, London, 1986.

10

(27)

12

dilaksanakan secara proporsional sehingga memberikan hasil yang dapat membawa suatu perubahan yang substansif sesuai kebutuhan.

2. Program Jalin Kesra (Jalan Lain menuju Kesejahteraan Rakyat)

Program Jalin Kesra Bantuan RTSM dirancang (design) sebagai program keberpihakan Gubernur Jawa Timur terhadap orang miskin (Pro Poor) yang fokusnya adalah memberikan bantuan terhadap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berupa bantuan uang dan pangan (cash transfer) dan natura produktif.11 Program ini memiliki sifat untuk pengembangan dari masa ke masa sehingga terjadinya perkembangan ekonomi dan bukan hanya untuk kepentingan konsumsi, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Konsep pemberdayaan mencakup pengertian pembangunan masyarakat (community development) dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community based development). Community development adalah suatu proses yang menyangkut usaha masyarakat dengan pihak lain (di luar sistem sosialnya) untuk menjadikan sistem masyarakat sebagai suatu pola dan tatanan kehidupan yang lebih baik, mengembangkan dan meningkatkan kemandirian dan kepedulian masyarakat dalam memahami dan mengatasi masalah dalam kehidupannya, mengembangkan fasilitas dan teknologi sebagai langkah meningkatkan daya inisiatif, pelayanan

11

(28)

13

masyarakat.12 Sehingga dengan adanya program ini masyarakat dapat, mampu serta mandiri dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam dirinya sendiri. Sehingga masyarakat mampu berproses untuk dapat bersaing dalam keadaan lingkungan yang semakin maju dan modern.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah menyatakan bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau indikator yang menunjukkan konsep yang dimaksud.13

Definisi opersional perlu menetapkan gejala petunjuk atau indikatornya, hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang relevan dan dapat diolah dengan baik. Sedangkan indikator dari penelitian Implementasi Kebijakan Program Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra) Untuk Kesejahteraan Masyarakat Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kabupaten Nganjuk, diantaranya sebagai berikut :

1. Bentuk Pelayanan Program Jalan Lain Menuju Kesesahteraan Rakyat a. Struktur program Jalin Kesra

2. Mekanisme Program Jalan Lain Menuju Kesesahteraan Rakyat a. Pemetaan tentang sasaran program

b. Verifikasi keluarga sasaran

12

http://www.pemberdayaan.com/pemberdayaan/konsep-pemberdayaan - membantu - masyarakat-agar-bisa-menolong-diri-sendiri.html di akses tanggal 10 Januari 2012

13

(29)

14

c. Proses pendataan keluarga sasaran

3. Pengaruh Implementasi Program Jalan Lain Menuju Kesesahteraan Rakyat a. Penyaluran

b. SDM aparat Pemerintah

4. Kendala Implementasi Program Jalin Kesra (Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat)

a. Hubungan antar pelaksana

b. Kriteria Kemiskinan yang digunakan

G.METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu, melakukan penggambaran dan menguraikan serta memaparkan keadaan yang sebenarnya terjadi berdasarkan fakta. Maksud dari penelitian ini merupakan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang karakteristik obyek yang diteliti, maupun instansi terkait, sehingga akan dapat diperoleh gambaran dan analisis tentang implementasi kebijakan Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra) untuk kesejahteraan Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM.

2. Sumber Data a. Data Primer

(30)

15

langsung dari lapangan yaitu Bapemas Prov.Jatim, Disperindag Prov.Jatim, Pemerintah Daerah (Dinas Indagkoptamben) Kab.Nganjuk dan Masyarakat penerima Program Jalin Kesra (Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat) yang ada di Kabupaten Nganjuk.

b. Data Sekunder

Data ini dapat diperoleh dari arsip - arsip atau dokumen - dokumen yang ada sebelumnya, terutama berkenaan dengan arsip - arsip laporan, buku - buku literatur, majalah, internet dalan lain-lain yang menunjang dalam penulisan ini mengenai Program Kesejahteraan Masyarakat.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara melihat dari dekat obyek penelitian. Metode ini dimaksudkan untuk mengamati tingkah laku yang aktual, dengan menggunakan penginderaan secara langsung, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran penjelasan keadaan daerah, lingkungan masyarakat, struktur organisasai masyarakat, sarana dan prasarana yang dimiliki khususnya di lokasi penelitian. b. Interview

(31)

16

Indagkoptamben Kab.Nganjuk dan Masyarakat yang menerima bantuan Jalin Kesra dan berada di Kabupaten Nganjuk.

c. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan melalui pencatatan terhadap dokumen yang ada di lapangan yang berfungsi sebagai data pelengkap dan pendukung kedua teknik diatas, sejauh data tersebut masih berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti arsip, catatan - catatan, buku laporan, monografi, statistik dan sebagainya.

4. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian merupakan keseluruhan dari obyek penelitian yang menjadi batasan ruang lingkup subyek yang akan diteliti. Subyek penelitian disini ialah Dinas terkait atau orang – orang yang dipandang dapat memberikan informasi terkait Program Jalin Kesra. Adapun subjek penelitian disini adalah :

a. Pemerintah Daerah dalam hal ini Staf Bapemas Prov.Jatim, Staf Disperindag Prov.Jatim, Kabid. Dinas Indagkoptamben (Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah Kabupaten Nganjuk)

(32)

17

5. Lokasi Penelitian

Di dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian tentang Implementasi Kebijakan Program Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra) Untuk Kesejahteraan Masyarakat Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang bertempat di Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam penulisan metode ilmiah karena dengan analisa data dapat diberikan arti tentang makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Untuk penelitian ini penulis menggunakan teknik analisa data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman14 analisa data kualitatif terdiri dari :

a. Pengumpulan data

Peneliti mencari dan mengumpulkan semua data yang ada di lapangan mengenai atau yang sesuai dengan program - program pengentasan kemiskinan, untuk kemudian dapat dijadikan sebagai tambahan sesuai judul dalam penulisan.

b. Reduksi data

Proses penyajian, kompilasi data setelah direduksi kedalam bentuk simbol yang dapat menggambarkan keseluruhan data utamanya hasil penelitian terkait program pengentasan kemiskinan. Maksudnya penyederhanaan data yang kompleks kedalam narasi pendek sesuai

14

(33)

18

kriteria dan klasifikasi data berdasarkan rumusan masalah sehingga mudah untuk dipahami.

c. Penarikan Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Peranan mata kuliah mengarang ( Sakubun ) dalam pembelajaran bahasa Jepang adalah selain kita bisa menuangkan ide, pikiran dan perasaan ke dalam bentuk tulisan

Beton aspal adalah tipe campuran pada lapisan penutup konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai nilai struktural dengan kualitas yang tinggi, terdiri atas agregat

Adalah dana yang dialokasikan dari APBN untuk daerah sebagai pengeluaran pemerintah pusat untuk belanja daerah, yang meliputi:.. 1) Dana

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung darah dalam pakan puyuh terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot

Pendidikan vokasional merupakan pendidikan untuk penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang mempunyai nilai ekonomis, sesuai dengan kebutuhan pasar dengan education labor

Waktu yang diperlukan bagi gelombang mulai dari masuk ke dalam tanah sampai gelombang itu dipantulkan kembali dapat diukur dengan alat TDR.. Kadar air tanah yang berkaitan

Akan tetapi, jika mempertimbangkan hasil uji kesukaan konsumen dengan organoleptik serta kemasan yang baik berdasarkan hasil dari penelitian ini serta umur simpan produk

Sebagian siswa hanya dapat mengucapkan kata-kata yang mereka ketahui saja tanpa membentuk satu kalimat yang utuh padahal, mereka juga harus dapat berbicara sesuai