i
PENGARUH RESIDU KLORIN KOLAM RENANG
TERHADAP TERJADINYA IRITASI MATA PADA
PERENANG DI KOTA MALANG
SKRIPSI
Oleh :
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nanang Olis Setiawan
Nim : 201110420311007
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : PENGARUH RESIDU KLORIN KOLAM RENANG TERHADAP TERJADINYA IRITASI MATA PADA PERENANG DI KOTA MALANG
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
iii
Yang membuat pernyataan,
Nanang Olis Setiawan
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Residu Klorin Kolam Renang Terhadap Terjadinya Iritasi Mata Pada Perenang di Kota Malang”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang serta sebagai pembimbing II yang senantiasa dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini .
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Erma Wahyu M., S.Kep., Ns., M.Si. selaku Dosen pembimbing I, yang dengan sabar memberikan masukan dan bimbingannya hingga terselesaikannya skripsi ini
4. Semua keluargaku, yang telah memberikan semangat, doa dan bantuannya baik moril, material, dan spiritual kepada saya selama menempuh pendidikan.
5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya. 6. Teman-teman PSIK 2011 A dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya
Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Malang, 15 April 2015
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Keaslian Penulisan... iii
Kata Pengantar ... iv
Abstrac ... vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ... xi
Daftar Lampiran ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Bagi peneliti ... 4
1.4.2 Bagi pengelola kolam renang ... 4
1.4.3 Bagi responden atau perenang ... 5
1.4.4 Bagi peneliti selanjutnya ... 5
1.4.5 Bagi dunia keperawatan ... 5
1.5 Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Konsep Residu Klorin di Kolam Renang ... 8
2.1.1 Klorin ... 8
2.1.2 Sifat-sifat Klorin ... 9
2.1.3 Klorinasi ... 10
A. Cara Kerja Klorin ... 11
B. Prinsip-prinsip Dalam Klorinasi ... 12
C. Metode Klorinasi ... 13
2.1.4 Pemeriksaan Konsentrasi Klorin ... 13
A. Orthotolidine Arsenite Test ... 14
B. Orthotolidine Arsenite Test ( OTA Test) ... 14
2.1.5 Dampak Klorinasi pada Air ... 14
A. Air minum ... 15
B. Air kolam renang ... 15
C. Air permukaan dan air tanah ... 15
2.2.1 Anatomi Mata ... 17
2.2.2 Gangguan yang Terjadi pada Mata Akibat Residu Klorin 22 2.3 Pengaruh Residu Klorin Terhadap Iritasi Mata pada Perenang 22 BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 25
3.1 Kerangka Konsep ... 25
3.2 Hipotesis ... 26
BAB IV METODE PENELITIAN ... 27
4.1 Desain Penelitian ... 27
4.2 Kerangka Penelitian ... 27
4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel ... 29
4.3.1 Populasi ... 29
4.3.2 Teknik Sampling ... 29
A. Kriteria Inklusi ... 29
4.4 Variabel Penelitian ... 30
4.4.1 Variabel Bebas ... 30
4.4.2 Variabel Tergantung ... 30
4.5 Definisi Operasional ... 30
4.6 Tempat dan waktu penelitian ... 31
4.7 Instrument Penelitian, Uji Validitas, dan Uji Reliabilitas ... 31
4.7.1 Instrumen Penelitian... 31
4.7.2 Uji Validitas ... 32
4.7.3 Uji Reabilitas ... 33
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 34
4.9 Analisa dan Pengolahan Data ... 36
4.9.1 Analisa Univariat ... 36
4.9.2 Analisa Bivariat ... 36
4.11 Etika Penelitian ... 38
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 40
5.1 Karakteristik Responden ... 40
5.2 Identifikasi Residu Klorin di Kolam Renang ... 42
5.3 Gambaran Iritasi Mata Pada Perenang di Kota Malang ... 42
5.4 Pengaruh Residu Klorin Kolam Renang Terhadap Terjadinya Iritasi Mata Pada Perenang di Kota Malang ... 44
BAB VI PEMBAHASAN ... 46
6.1 Gambaran Residu Klorin Kolam Renang ... 46
6.2 Gambaran Terjadinya Iritasi Mata Pada Perenang ... 48
6.3 Analisis Pengaruh Residu Klorin Kolam Renang Terhadap Terjadinya Iritasi Mata Pada Perenang ... 50
ix
6.5 Implikasi Keperawatan ... 53
BAB VII PENUTUP ... 54
7.1 Kesimpulan ... 54
7.2 Saran ... 55
7.2.1 Bagi Ilmu Keperawatan ... 55
7.2.2 Bagi Pengelola Kolam Renang ... 55
7.2.1 Bagi Masyarakat Pengguna Kolam Renang ... 56
7.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 56
DaftarPustaka ... ... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri-Ciri Klorin ... 9
Tabel 2.2 Persamaan Reaksi Klorin dengan Air ... 11
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lama Berenang ... 41
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 41
Tabel 5.3 Hasil Uji Laboratorium Residu Klorin ... 42
Tabel 5.4 Indikator Terjadinya Iritasi Mata Pada Perenang ... 43
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Mata ... 17
Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian Pengaruh Residu klorin Kolam
Renang Terhadap Terjadinya Iritasi Mata Pada Perenang Di
Kota Malang ... 25
Gambar 4.1 Kerangka penelitian pengaruh residu klorin kolam renang
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar observasi kadar residu klorin ... 60
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Bersedia Menjadi Responden ... 64
Lampiran 3 Lembar Observasi Iritasi Mata ... 65
Lampiran 4 Coding Data Penelitian ... 66
Lampiran 5 Uji Normalitas & Heterokedastisitas ... 71
Lampiran 6 Uji Regresi Linier Sederhana ... 72
Lampiran 7 Uji Validitas & Reliabilitas ... 73
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian... 74
Lampiran 9 Surat Ijin Studi Pendahuluan Dan Penelitian ... 76
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Bermain di air menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan, tidak hanya
untuk anak-anak, bahkan orang dewasa pun menyukainya. Tempat tujuan utama yang
sering dikunjungi dalam wisata air adalah pemandian air panas dan kolam renang,
karena biaya yang dikeluarkan untuk wisata ini tidak terlalu mahal. Masyarakat umum
menganggap berenang merupakan cara baik untuk meningkatkan dan menjaga
kebugaran tubuh (Abdou, et al. 2005). Beberapa kelebihan tersebut mempunyai
kekurangan yang mungkin tidak banyak orang mengetahuinya, berbagai penularan
penyakit melalui media air serta banyaknya mikroorganisme dan bakteri yang
berkembang di dalam air dapat mengganggu kesehatan. Kenyataan yang ada saat ini
kualitas air belum memenuhi syarat karena masih mengandung bakteri patogen
(Effendi, 2004). Permasalahan itu semua dapat diselesaikan dengan pemberian
desinfektan pada air kolam tersebut, tetapi hal ini harus sangat diperhatikan dalam
proses penggunaannya. Proses ini biasa disebut dengan klorinasi, karena
menggunakan klorin sebagai bahan utama desinfektan.
Residu klorin kolam renang adalah jumlah klorin yang tersedia setelah
kontak langsung dengan air kolam. Klorin dimasukan kedalam air kolam kemudian
bereaksi menjadi desinfektan untuk membunuh mikroorganisme yang berpotensi
menyebarkan penyakit dan juga sebagai penjernih air kolam (Swiener, et al. 2007).
Klorin merupakan senyawa kimia yang bersifat bakterisidal dan germisidal
yang fungsinya dapat mengoksidasi besi, mangan dan hidrogen (Chandra, 2006).
Klorin juga bisa mengontrol perkembangan alga dan organisme pembentuk lumut
2
benda-benda yang berukuran kecil dan terapung pada air. Klorin di dalam air akan
berubah menjadi asam klorida. Zat ini kemudian dinetralisasi oleh sifat basa dari air
sehingga akan terurai menjadi ion hidrogen dan ion hipoklorit. Klorin sebagai
desinfektan terutama bekerja dalam bentuk asam hipoklorit (HOCl) dan sebagian
kecil dalam bentuk ion hipoklorit (OCl-). Klorin bekerja dengan efektif sebagai
desinfektan ketika berada pada pH air sekitar 7, jika pH air lebih dari 8,5 maka 90%
ion hipoklorin akan terionisasi sehingga daya desinfektan klorin akan menurun dan
kurang efektif (Chandra, 2006).
Menurut Chandra (2006), margin of safety atau batas aman sisa klorin bebas
sebesar 0,2 mg/L di dalam air . Smentara itu sisa klorin terikat harus serendah
mungkin, WHO mensyaratkan sebaiknya kurang dari 0,2 mg/L. Penggantian air
kolam renang juga sangat penting, untuk kolam renang rekreasi umumnya diganti
dalam periode waktu tertentu. Setelah air tampak kotor kemudian dikuras dan
diganti dengan air yang baru dan bersih. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
perenang saat sebelum dan sesudah berenang adalah membilas tubuh menggunakan
air bersih yang belum terklorinasi, supaya tidak menambah mikroorganisme dari
perenang ke dalam air kolam. APD yang digunakan sebaiknya kaca mata renang,
bentuk serta ukuran yang pas di mata membantu mencegah air masuk dan berkontak
langsung dengan mata. Penggunaan klorin ini dapat menimbulkan resiko gangguan
kesehatan pada mata perenang, yaitu iritasi mata.
Iritasi mata adalah gangguan yang disebabkan oleh respon terhadap zat-zat
lingkungan, mulai dari padat, gas, cair dan kimia (Willms, Schneiderman & Algranati,
2005). Saat mata mengalami iritasi yang terjadi adalah perubahan pada organ mata
seperti warna sklera, konjungtiva pada kelopak mata bawah pucat, sedikit edema dan
3
dihubungkan pada hidung yang berair, bersin juga peningkatan lakrimasi ringan
sampai sedang (Willms, Schneiderman & Algranati, 2005).
Mata yang merah setelah berenang umumnya akibat dari paparan
mikroorganisme, benda asing dan zat kimia yang ada dalam air kolam renang.
Penggunaan klorin dalam air tidak berbahaya bagi manusia, tetapi akan berbahaya bila
penggunaannya tidak sesuai aturan (Efendi, 2004). Menurut (WHO, 2000) kontak
langsung bahan kimia dengan mata dapat mengakibatkan kerusakan pada mata mulai
dari tipe tidak nyamanan ringan dan sementara sampai kerusakan permanen pada
mata.
Menurut penelitian (Cita & Adriyani, 2009) yang dilakukan di Jawa Timur,
melaporkan bahwa rata-rata sisa klorin yang ada tidak memenuhi syarat,
menyebabkan banyak keluhan dari pengguna kolam renang tentang iritasi mata dan
kulit di kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta Sidoarjo. Secara kimia
sisa klorin yang dianjurkan 0,2 mg/L sampai 0,5 mg/L. Menurut penelitian lainnya
(Permana & Suryani, 2013) keluhan iritasai mata dan kulit akibat sisa klorin yang di
alami pengunjung hotel bintang 3 dan 4 di kota Yogyakarta, dimana 58,3%
mengalami keluhan iritasi kulit dan mata setelah berenang atau sebanyak 28 orang
dari total sampel hampir setengahnya mengalami iritasi.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 4 kolam
renang di Kota Malang, yaitu kolam renang Sengkaling, Dieng, Gajahyana dan
Tlogomas. Pengurasan kolam renang dilakukan satu sampai dua minggu sekali, serta
pemberian klorin sebagai desinfektan di sebagian kolam renang menggunakan
takaran perkiraan oleh pengelola. Dari 18 sampel perenang diperoleh hasil 15
perenang mengalami gangguan seperti mata sedikit kemerah, gatal, perih, dan
4
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pengaruh residu klorin kolam renang terhadap tertjadinya iritasi mata pada perenang
di kota Malang. Untuk mengembangkan pengetahuan bagi perenang dan juga
pengelola kolam renang, sehingga kita dapat melakukan rekreasi serta ber olah raga di
kolam renang dengan perasaan yang aman dan nyaman.
1.2. Rumusan masalah
Adakah pengaruh residu klorin kolam renang terhadap terjadinya iritasi
mata pada perenang di Kota Malang.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh residu klorin kolam renang terhadap terjadinya iritasi
mata pada perenang di Kota Malang.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin
dan lama berenang
2. Mengidentifikasi kadar residu klorin kolam renang di Kota Malang
3. Mengidentifikasi kejadian iritasi mata pada perenang di kolam renang Kota Malang.
5
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan tentang sifat klorin dan pengaruhnya terhadap iritasi
mata pada perenang.
1.4.2. Bagi pengelola kolam renang
Sebagai masukan pada pengelola kolam renang tentang penggunaan klorin
sebagai desinfektan yang benar serta penggunaan APD seperti masker dan
sarung tangan untuk melindungi kesehatan keselamatan kerja karyawan saat
pemberian klorin.
1.4.3. Bagi responden atau perenang
Sebagai informasi pada perenang tentang pengaruh residu klorin terhadap
iritasi mata.
1.4.4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat dimanfaatkan oleh peneliti
selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian tentang pengaruh residu
klolrin kolam renang.
1.4.5. Bagi dunia keperawatan
Untuk mengembangkan ilmu keperawatan komunitas, yaitu dalam komunitas
rekreasi, juga sebagai edukasi kesehatan terhadap perenang dan pengelola
6
1.5. Keaslian penelitian
Penelitian tentang Pengaruh Residu Klorin Kolam Renang Terhadap
Terjadinya Iritasi Mata Pada Perenang di Kota Malang , belum pernah diteliti
sebelumnya, adapun penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini
antara lain :
1. Ika Nining Setyawati (2004), yaitu “Pengaruh Jumlah Pemakai Kolam Renang
Terhadap Kadar Sisa Khlor di Kolam Renang Umbang Tirta di Kota Madya
Yogyakarta” dengan metode survei dan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah air kolam renang dengan jumlah sampel 12 di mana jumlah
keseluruhan titik pengambilan sampel sebanyak 72 titik. Data hasil penelitian
dianalisa menggunakan uji korelasi Product Momentdan analisa regresi. Hasil
perhitungan korelasi diperoleh nilai r sebesar 0,864 pada taraf signifikasi 0,05
dan dari hasil perhitungan regresi didapat Y=0,072+2,991.10-4X. hasil pengujian
hipotesa dengan uji korelasi diperoleh harga r hitung lebih besar dari r tabel
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara jumlah pemakai kolam renang dengan kadar sisa khlor air
kolam renang. Dari harga r diperoleh koefisiensi determinasi sebesar 0,75 yang
berarti bahwa variabel kadar sisa khlor 75 % dipengaruhi jumlah pemakai kolam
renang dan 25% dipengaruhi faktor lain, yaitu antara lain : sinar matahari, waktu
kontak, suhu air, pH, mikroorganisme dan jumlah khlor aktif yang ada.
Perbedaan penelitian saya dengan penelitian diatas adalah dari variabel penelitian
yang digunakan, pada penelitian saya variabel bebasnya residu klorin, sedangkan
variabel terikatnya adalah iritasi mata. Tetapi penelitian keduanya sama-sama
7
2. Tedy Permana dan Dyah Suryani (2013), yaitu “Hubungan Sisa Klor Dengan
Keluhan Iritasi Kulit dan Mata Pada Pemakai Kolam Renang Hotel di Wilayah
Kota Yogyakarta” Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan menggunakan rancangan cross sectional. Sampling penelitian
menggunakan systematic random sampling dan terdiri dari 48 responden.
Alat-alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan tes laboratorium. Analisis
data menggunakan univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square statistik
(X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 28 responden (58,3%) memiliki
keluhan dan 20 responden (41,7%) tidak memiliki keluhan. Dari 6 sampel air
kolam yang diambil, 4 sampel (66,7%) tidak memenuhi syarat dan 2 sampel
(33,3%) yang memenuhi syarat. analisis bivariat menemukan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara residu klorin dengan keluhan kulit dan mata
iritasi pengguna kolam renang di hotel Yogyakarta (p = 0,038) lebih kecil dari
alpha (α = 0,05), RP = 1,83.
Perbedaan penelitian saya dengan penelitian diatas yaitu dari populasi dan
kriteria sampel nya. Penelitian ini menggunakan kolam renang umum dan sampel
yang diambil yaitu perenang yang tidak menggunakan kaca mata renang, sedangkan
penelitian diatas menggunakan kolam renang pada hotel dan sampel yang diambil
secara acak, tetapi keduanya sama-sama meganalisis jumlah residu klorin pada kolam