• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri, parasit maupun jamur. Penyakit yang sering muncul karena kurangnya kebersihan diri adalah berbagai penyakit kulit. Skabies merupakan penyakit kulit yang masih sering di jumpai di Indonesia dan tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat (Sudirman, 2006). Penyakit skabies pada umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok seperti asrama, pesantren, lembaga pemasyarakatan, rumah sakit, perkampungan padat, dan rumah jompo. Asrama atau pondok pesantren termasuk tempat yang berisiko terjadi skabies karena merupakan salah satu tempat yang berpenghuni padat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit kulit adalah iklim yang panas dan lembab yang memungkinkan bertambah suburnya pertumbuhan jamur, kebersihan perorangan yang kurang baik, dan faktor sosio-ekonomi yang kurang memadai (Harahap, 2000). Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit kulit adalah kebersihan perorangan yang meliputi kebersihan kulit.

(2)

2   

 

kulit yang mudah menular. Penyakit ini dapat ditularkan secara langsung (kontak kulit dengan kulit) misalnya berjabat tangan, tidur bersama, dan melalui hubungan seksual. Penularan secara tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, seprai, bantal, dan selimut (Djuanda, 2007). Penyakit ini mudah menular dan banyak faktor yang membantu penyebarannya antara lain kemiskinan, hygiene, individu yang jelek dan lingkungan yang tidak sehat.

(3)

Kebersihan diri atau disebut juga dengan personal hygiene adalah suatu pengetahuan tentang usaha-usaha kesehatan perorangan untuk memelihara kesehatan diri sendiri, memperbaiki dan mempertinggi nilai kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit. Pelaksanaan personal hygiene ada beberapa faktor yang mempengaruhi, faktor-faktor tersebut diantaranya citra tubuh, praktik sosial, status sosial ekonomi, pengetahuan, budaya, pilihan pribadi, dan kondisi fisik (Potter&Perry, 2009).

Faktor yang paling berperan dalam penularan skabies adalah higienitas.

Personal hygiene meliputi kebiasaan mencuci tangan, memakai handuk, frekuensi mandi, frekuensi mengganti pakaian dalam, frekuensi mengganti sprei tidur, dan kebiasaan kontak langsung seperti berjabat tangan. Personal Hygiene yang buruk dapat menyebabkan tubuh terserang berbagai penyakit seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit mulut dan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu.

Personal hygiene pada anak adalah kebersihan dan kesehatan diri pada anak.

(4)

4   

 

Sekolah merupakan tempat yang perlu diterapkan dalam pelaksanaan personal hygiene, dikarenakan lingkungan sekolah merupakan tempat mencetak generasi dan masa depan bangsa, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembangunan kesehatan. Sekolah yang berada di perkotaan masih mempunyai fasilitas yang kurang, seperti sumber air bersih, tempat cuci tangan, kamar mandi, WC maupun sarana untuk belajar serta kurangnya pembinaan dari tenaga kesehatan. Fasilitas dan pembinaan tersebut sangat mendukung untuk menciptakan kesehatan sekolah terutama pelaksanaan personal hygiene. Penyakit kulit mudah menginfeksi bila kebiasaan tidak menjaga kebersihan, terutama kebersihan pribadi. Penerapan kebersihan pribadi maka dapat memutuskan mata rantai penularan agen penyebab penyakit kulit dari tempat hidupnya ke host. Penyakit kulit akan lebih mudah menyerang apabila imun seseorang turun.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, diperoleh angka kejadian penyakit skabies masih tinggi. Dari bulan Januari sampai Juli 2014, tercatat sebanyak 290 kasus yang mengalami penyakit skabies diantaranya untuk usia anak sekolah terdapat 190 kasus.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada lingkungan Sekolah Dasar Negeri 1 Sokong memiliki halaman sekolah yang bersih tetapi tidak tidak ada tempat cuci tangan, ada toilet atau kamar mandi, dan ada UKS tetapi sudah tidak berjalan, sehingga kurangnya pelayanan kesehatan disekolah. Oleh karena itu, minimnya fasilitas yang ada banyak siswa yang tidak menerapkan personal hygiene.

(5)

yang tidak sehat menjadi sehat khususnya di lingkungan siswa-siswi. Salah satunya melalui personal hygiene dengan cara memberikan edukasi dan konselor pada siswa-siswi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah Ada Hubungan Antara Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies Di SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa-siswi SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi personal hygiene pada siswa-siswi SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.

b. Mengidentifikasi kejadian skabies pada siswa-siswi SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.

c. Mengidentifikasi hubungan antara personal hygiene terhadap kejadian skabies

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

(6)

6   

 

2. Bagi Siswa-siswi

Para siswa-siswi dapat mengetahui bahwa kebiasaan yang tidak sehat yang dapat mempengaruhi terjadinya skabies dan juga harapannya siswa-siswi dapat menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat tentang kebersihan diri sehingga terbebas dari penularan penyakit skabies.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumbangan referensi dan kepustakaan jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut :

1.5.1 Bitari ( 2011 )

Dalam penelitiannya tentang “Hubungan sanitasi lingkungan dan status gizi dengan kejadian skabies”. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional yang dilakukan dengan cara cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi SD di SDN 3 Madyogondo, Magelang. Sampel dalam penelitian ini adalah 120 siswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas pada variabelnya yang tertuju pada sanitasi lingkungan dan status gizi sedangkan penelitian ini menggunakan variabel personal hygiene.

1.5.2 Rifka Afifi Faradisa Aina ( 2013 )

(7)
(8)

   

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN

SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN

TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA

SKRIPSI

OLEH :

NOVITA ASMIATI MANSYUR

NIM. 08060115

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN

SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN

TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

OLEH :

NOVITA ASMIATI MANSYUR

NIM. 08060115

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MLANG

(10)
(11)

 

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :NOVITA ASMIATI MANSYUR

Nim : 08060115

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

UniversitasMuhammadiyah Malang.

Judul Skripsi : Hubungan Personal Hygiene

TerhadapKejadianSkabiesPadaSiswa-Siswi SDN 1 SokongKecamatanTanjungKabupaten Lombok Utara

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang sayatulisini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 2 Desember 2014

Yang Membuat Pernyataan

(12)

 

iv   

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB

Alhamdulillah, puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, karena dengan berkat karunaia-Nya, penulis dapat menyelesaikan

proposal skripsi ini dengan judul “Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian

Skabies Pada Siswa-Siswi SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok

Utara ”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankan saya untuk mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Aini Alifatin, S.Kp.,M.Kep selaku pembimbing I, terima kasih telah

meluangkan waktu, serta memberikan bimbingan, dukungan, arahan dan

motivasi selama saya menyusun skripsi ini.

4. Sri Widowati, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II, terima kasih telah meluangkan

waktu, serta memberikan bimbingan, dukungan, arahan dan motivasi selama

saya menyusun skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas ilmu,

(13)

 

6. Seluruh siswa-siswi SDN 1 Sokong berserta Kepala Sekolah dan Para Guru,

terima kasih telah meluangkan waktu dan bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan sesuai yang

diharapkan.

7. Seluruh pegawai dan Kepala Puskesmas, terima kasih telah meluangkan waktu

dan bersedia membantu saya dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Kedua Orangtua saya Bapak Drs. Mansyur MT dan Ibu Sulastri yang tak

hentinya memberikan doa, dukungan dan motivasi kepada saya semua demi

kesuksesanku.

9. Seluruh teman-teman PSIK 2008 khususnya kelas C, terima kasih atas

semangat dan dukungan kalian, semoga kita semua sukses.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi

ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Penulis hanya mampu berdoa

semoga Allah SWT memberikan imbalan atas amal dan kebaikan-kebaikan dan

semoga Allah senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan.

Seperti kata pepatah tidak ada gading yang tidak retak demikian proposal skripsi ini

tidak luput dari kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca untuk kesempurnaan proposal skripsi ini.

Malang, 29 Januari 2015

Penulis

(14)

 

vi   

(15)

 

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Keaslian Penelitian ... iii

Kata Pengantar ... iv

Abstrak ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Bagi Peneliti ... 5

1.4.2 Bagi Siswa-siswi ... 6

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Konsep Skabies ... 8

2.1.1 Definisi Skabies ... 8

2.1.2 Etiologi Skabies ... 8

2.1.3 Epidemiologi Skabies ... 9

2.1.4 Cara Penularan Skabies ... 12

2.1.5 Patogenesis Pada Skabies ... 13

2.1.6 Gambaran Klinik Skabies ... 13

2.1.7 Histopatologis Skabies ... 14

2.1.8 Imunologi Skabies ... 15

2.1.9 Klasifikasi Skabies ... 15

2.1.10 Pemeriksaan Yang Dilakukan Pada Penyakit Skabies ... 16

2.1.11 Pengobatan Penyakit Skabies ... 18

2.1.12 Pencegahan dan Penanggulangan ... 19

(16)

 

ix   

2.2.1 Definisi Personal Hygiene ... 20

2.2.2 Tujuan Perawatan Personal Hygiene ... 21

2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene ... 21

2.2.4 Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene 23 2.2.5 Jenis-jenis Personal Hygiene ... 23

2.3 Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies ... 30

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 31

3.1 Kerangka Konsep ... 31

3.2 Hipotesis Penelitian ... 33

BAB IV METODE PENELITIAN ... 34

4.1 Desain Penelitian ... 34

4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 35

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 35

4.3.1 Populasi ... 35

4.3.2 Sampel ... 36

4.3.3 Teknik Sampling ... 36

4.4 Variabel Penelitian ... 37

4.4.1 Variabel Independen... 37

4.4.2 Variabel Dependen ... 37

4.5 Definisi Operasional ... 37

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

4.7 Instrumen Penelitian ... 40

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 40

4.8.1 Kuesioner ... 41

4.8.2 Observasi ... 41

4.9 Analisa Data ... 42

4.10 Etika Penelitian ... 44

4.10.1 Lembar Persetujuan atau Informed Consent ... 45

4.10.2 Tanpa Nama atau Anonimity ... 45

4.10.3 Kerahasiaan atau Confidentality ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA………...46

5.1 Karakteristik Responden………...46

5.1.1 Berdasarkan Usia Siswa……….46

5.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin………47

5.1.3 Berdasarkan Kelas Siswa………....47

5.2 Deskripsi Variabel……….48

5.2.1 Variabel Personal Hygiene……….48

5.2.2 Variabel Kejadian Skabies………..48

(17)

 

BAB VI PEMBAHASAN……….51

6.1 Identifikasi Personal Hygiene Pada Siswa-Siswi ... 51

6.2 Identifikasi Kejadian Skabies Pada Siswa-Siswi ... 52

6.3 Analisis Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies ... 53

BAB VII PENUTUP ... 56

7.1 Kesimpulan ... 56

7.2 Saran ... 56

7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan ... 56

7.2.2 Bagi Siswa-Siswi ... 57

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(18)

 

xi   

(19)

 

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 37

Tabel 5.1 Usia Responden ... 46

Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden ... 47

Tabel 5.3 Kelas Responden ... 47

Tabel 5.4 Variabel Personal Hygiene ... 48

Tabel 5.5 Variabel Kejadian Skabes ... 48

Tabel 5.6 Penderita Skabies Menurut Usia dan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 5.7 Tabulasi Silang Antara Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies . 49

 

(20)

xii 

 

DAFTAR GAMBAR

[image:20.612.139.502.200.565.2]

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 32

Gambar 4.1 Kerangka Kerja ... 35

 

(21)

 

Lampiran 1 : Lembar Permohonan Menjadi Responden ...61

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner ...62

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian ...64

Lampiran 4 : Surat Telah Melakukan Penelitian ...66

Lampiran 5 : Master Tabel ...67

Lampiran 6 : Rekapan Master Tabel ...72

Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik ...77

Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian ...80

 

(22)

58   

 

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Azis. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Pedoman Umum Pelaksanaan

Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Melalui Pendekatan

PKMD, Jakarta.

Djuanda, A., Hamzah M., Aisah S., 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Handoko R. 2008. Skabies. Dalam : Adhi D, Mochtar M, Siti A, Editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5. Cetakan Ke 3. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. Harahap, M., 2000. Ilmu Penyakit Kulit, Jakarta : Hipokrates.

Hidayat, A. Azis Alimul. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia Buku Saku Praktikum. Jakarta : EGC.

Hidayat. 2009. Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Kuspriyanto. 2002. Pengaruh Sanitasi dan Higiene Perorangan Terhadap Penyakit Kulit. Tesis. Surabaya: pascasarjana Universitas Airlangga.

Notoatmodjo, Soekidjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2010. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi kedua. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2013. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. Jakarta : EGC.

(23)

Sastroasmoro, S. 2008. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta : Sagung Seto.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. Cetakan keempat. Jogjakarta. Mitra Cindikia Press.

Sudirman. T. 2006. Skabies : Masalah Diagnosis dan Pengobatan. Majalah Kesehatan Damianus. Vol. 5, No. 3 September 2006. Hal : 177 – 190.

Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sungkar, S., 2001. Skabies, Jakarta : IDI.

Siregar R.S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Kulit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Stuart dan sundden. 2006. Buku Saku Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC

Wartonah, Tarwoto, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika, Jakarta.

Yasin. 2009. Prevalensi Skabies dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Siswa Siswi Pondok Pesantren Darul Mujadah Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah Bulan

Oktober Tahun 2009. Laporan Penelitian Mahasiswa Kedokteran, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Gambar

Tabel 5.3 Kelas Responden .........................................................................................
Gambar 4.1 Kerangka Kerja ........................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

a) Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungs i penerimaan kas. Untuk menciptakan internal check fungsi penagihan yang bertanggung jawab untuk

Kondisi operasi mesin dengan sistem bi fuel bukaan plunyer 0.25 dan injeksi LPG 0.018 gram/min dengan pemberian beban torsi sebesar 2 kg.m maka memberikan efek

Risiko kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan akan meningkat sebesar 74% pada anak yang tidak mendapat ASI eksklusif, risiko ini menjadi tidak bermakna setelah dilakukan

 Persiapan bagi Pelayan Firman Ibadah Pelkat PKP, PKB dan PKLU dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015 pukul 19.00 WIB bertempat di Gedung Gereja

Pemerintah Belum Menyusun Mekanisme Pelaporan Kebijakan Keuangan Negara untuk Menangani Dampak Pandemi COVID-19 pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Dalam

Sedangkan massa molekul relatif rata-rata yang terukur untuk polistiren tersulfonasi (PSS) diperoleh 54.688,27 g/mol sedangkan amilosa diperoleh sebesar 70.987,45

 Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi unsur kebahasaan artikel yang telah disusun, 4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan

Analisis kadar abu dengan metode pengabuan kering dilakukan dengan cara mendestruksi komponen organik sampel dengan suhu tinggi di dalam suatu tanur pengabuan ( furnace ), tanpa