• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merokok berdampak buruk terhadap kesehatan, hal ini sering kali kita dengar dari berbagai media, termasuk juga orang-orang disekitar kita yang berkata bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan. Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker (Dinkes, 2005). Orang yang merokok, yang disebut sebagai perokok aktif, dan orang disekitar perokok yang turut terkena asap rokok, yang disebut sebagai perokok pasif, juga akan terganggu kesehatannya.

Prevalensi merokok di kalangan orang dewasa meningkat dari 26,9% pada tahun 1995 menjadi 31,5% pada tahun 2001. Lebih dari 6 dari 10 pria merokok namun sedikit wanita yang merokok. Pada tahun 2001, terdapat 62,2% dari pria dewasa merokok, dibandingkan dengan 53,4% pada tahun 1995. Hanya 1,3% wanita dilaporkan merokok secara teratur pada tahun 2001. Prevalensi merokok di kalangan orang dewasa di pedesaan 67% dibandingkan di kota yaitu 58,3%. Dan lebih dari 7 dari 10 (73%) pria tanpa pendidikan formal merokok, dibandingkan dengan 44,2% pada mereka yang tamat SLTA (Depkes RI, 2003).

(2)

2

berpenghasilan tinggi merokok sekitar 12,4 batang per hari dibandingkan dengan 10,2 batang pada pria berpenghasilan rendah (Depkes RI, 2003) .

Penelitian yang dilakukan bersama Universitas Andalas, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjajaran (1995), usia anak pertama kali merokok telah menyentuh umur 7 tahun. Di Jawa timur, telah ada kasus balita berumur 4 tahun sudah bisa merokok dan juga muncul dalam bentuk video di YouTube (situs berbagi video) dengan lebih parahnya lagi sambil mengucap kata–kata cabul, yang tidak sepantasnya dikatakan oleh anak seusianya. Jauh lebih parah lagi, di kota Tianjin, provinsi Shandong, China, terdapat bocah sudah mulai merokok pada usia 18 bulan ketika ia baru bisa belajar. Ketika berusia 2,5 tahun, ia telah menjadi pecandu rokok berat dan mampu menghabiskan rokok 1 pak dalam sehari.

Sejak tahun 1987, WHO telah mengkampanyekan bebas rokok ke berbagai negara program-program yang komprehensif agar mengurangi penggunaan tembakau. Melalui resolusi tahun 1983, WHO telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) setiap tahun.

Menurut Menkes, tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia menduduki urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang pada tahun 2005 (Dinkes Malang, 2010). Dan sekarang Indonesia menduduki peringkat ke 3 terbesar di dunia dengan lebih dari 60 juta penduduk Indonesia merokok (TCSC-IAKMI, 2010).

(3)

3

2009) yang tergolong pendapatan tingkat menengah ke bawah yaitu $996 - $3,945

per kapita (World Bank, 2010). Pengetahuan masyarakat mengenai resiko

merokok bagi kesehatan hanya sebagian saja, terutama di negara – negara berpendapatan menengah dan rendah karena informasi mengenai bahaya ini sangat terbatas. Di negara berkembang tingkat konsumsi rokok orang dewasa per tahun lebih tinggi dibanding negara maju (World Bank, 2000).

Di negara berpendapatan tinggi, perokok mengetahui bahwa risiko yang mereka hadapi akan meningkat. Mereka juga berusaha untuk meminimalkan relevansi risiko-risiko tersebut terhadap dirinya. Merokok biasanya dimulai sejak remaja atau menjelang dewasa. Bahkan meskipun telah diberikan informasi, remaja tidak selalu mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan informasi itu dalam arti untuk membuat suatu keputusan (untuk tidak merokok). Remaja mungkin kurang menyadari tentang risiko kesehatan yang dihadapi akibat merokok dibandingkan dengan orang dewasa. Banyak orang yang baru mulai merokok dan para calon perokok meremehkan risiko menjadi kecanduan nikotin (World Bank, 2000).

(4)

4

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, sebagian besar perokok sebelum merokok, mereka kurang mengetahui atau bahkan tidak tahu apa sebenarnya resiko merokok terhadap kesehatan. Mereka cenderung merokok karena kepuasan dan kenikmatan saja. Dari masalah ini peneliti ingin merumuskan masalah, yaitu:

Adakah pengaruh antara tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap tingkat konsumsi rokok?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap tingkat konsumsi rokok

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap rokok 2. Untuk mengetahui angka kejadian merokok di Fakultas Kedokteran

UMM mahasiswa angkatan 2007, 2008, 2009, 2010

3. Untuk mengetahui tingkat konsumsi rokok dari mahasiswa yang merokok

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis

(5)

5

2. Manfaat klinis

Menjadi masukan bagi profesi kesehatan terutama para dokter, untuk bisa berperan berperan aktif dalam menanggulangi bahaya rokok dan tingkat pengguna rokok yang semakin tinggi. Dan mengingat bahwa profesi kesehatan adalah teladan bagi orang lain dalam hal kesehatan. 3. Manfaat bagi masyarakat

(6)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK

TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

OLEH :

ALBERTUS SRI AGSEYOGI

07020099

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(7)

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 26 Februari 2011

Pembimbing I

dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes

Pembimbing II

dr. Dian Yuliartha Lestari

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang,

(8)

ii

LEMBAR PENGUJIAN

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Oleh Albertus Sri Agseyogi (07020099) Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

pada tanggal 26 Februari 2011

Tim Penguji

………, Ketua

dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL

………, Anggota

dr. Febri Indra Setyawan, M.Kes,

………, Anggota

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK

TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG”.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan Studi Pendidikan S1 Jurusan Program Pendidikan Dokter S1. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari semua pihak untuk pengembangan di masa mendatang.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan, Amin.

Malang, Januari 2011

(10)

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Tiada daya dan upaya dari penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini tanpa adanya berbagai pihak yang telah membantu penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini. Terima kasih dan syukur penulis kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunia dan Rahmat-Nya dan dengan terwujudnya tugas akhir ini, penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku pembantu dekan I 3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku pembantu dekan II 4. dr. Thontowi Djauhari, M.Kes selaku pembantu dekan III

5. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, selaku dosen pembimbing I yang telah memberi bimbingan serta kesabaran serta tak henti-hentinya dalam memberi dorongan motivasi kepada penulis.

6. dr. Dian Yuliartha Lestari, selaku dosen pembimbing II yang telah memberi bimbingan yang sangat menyenangkan serta semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini

7. dr. Indra Setiawan, Sp.THT - KL, selaku penguji yang telah memberikan dukungan dan berbagai masukan kepada penulis

(11)

9. Pihak dari Tata Usaha, Lab, dan Skill hingga seluruh pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungannya dan perhatian yang telah diberikan demi tercapainya cita-cita.

10.Ayahku, Drs. Yudinantir, Msi, dan ibuku Dra. Emmy Sri Prasetyaningsih atas semua motivasi dan doanya kepada penulis. Dan juga saudara-saudaraku Bernadus Sri Kalja Kusuma, Alfonsus Sri Agseyoga, dan yang bungsu Martinus Sri Hermawan.

11.Kekasihku Lailatul Fitriyah, atas semua motivasi, kasih sayang, dan doanya kepada penulis.

(12)

vi ABSTRAK

Agseyogi, Albertus Sri, Januari 2011. Pengaruh Tingkat Pengetahuan tentang Rokok terhadap Tingkat Konsumsi Rokok di Kampus II Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I) Febri Endra Budi Setyawan* (II) Dian Yuliartha Lestari**

Latar Belakang: Rokok merupakan produk berbahaya dan adiktif. Prevalensi merokok di kalangan dewasa di pedesaan 67 % dibanding di kota 58,3 %. Dan sekitar 75 % pria tanpa pendidikan formal merokok dibandingkan yang tamat SLTA 44,2 % (Depkes RI, 2003). Berdasarkan survei pendahuluan di FK UMM terdapat 35-40 mahasiswa yang merokok.

Tujuan : Mengetahui adanya pengaruh tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap tingkat konsumsi rokok di kampus II Universitas Muhammadiyah Malang.

Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa perokok yang memenuhi kriteria inklusi di FK UMM periode Desember 2010-januari 2011 sejumlah 45 orang. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Somers’d.

Hasil Penelitian dan Diskusi: Dari 45 sampel didapatkan angka kejadian merokok terbesar pada angkatan 2007 yaitu 14,29 %, dan paling sedikit angkatan 2008 sebesar 8,82 %. Di FK UMM tidak didapatkan pengetahuan yang baik tentang rokok. Tingkat pengetahuan yang terbanyak adalah tingkat pengetahuan kurang sebesar 100 % pada angkatan 2009. Tingkat konsumsi rokok ringan merupakan angka kejadian terbanyak sebesar 55,56 % pada angkatan 2008.

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang rokok tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi rokok di kampus II Universitas Muhammadiyah Malang.

Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, tingkat konsumsi, rokok

(*) : Staf Dosen Pengajar FK UMM Bidang Kedokteran Keluarga dan Industri

(13)

ABSTRACT

Agseyogi, Albertus Sri, January 2011. Effect of the Knowledge of Tobacco against Tobacco Consumption Levels on Campus II University of Malang. Advisors (I) Febri Endra Budi Setyawan* (II) Yuliartha Dian Lestari**

Background: Smoking is dangerous and addictive product. Prevalence of smoking among adults in rural areas 67% compared to 58.3% in the city. And about 75% of men without formal education who graduated from high school smoke than 44.2% (MOH, 2003). Based on preliminary surveys in FK UMM have

35-40 students who smoke.

Objective: To determine the influence of the level of knowledge about smoking on cigarette consumption level II on the campus of University of Malang. Methods: Observational study with cross sectional analytic. Samples are student smokers who meet the criteria for inclusion in the FK UMM period December 2010-January 2011, amounting to 45 people. Analysis of research data using

Somers'd test.

Results and Discussion: The 45 samples were obtained the largest number of smoking incidents in 2007 was 14.29% force, and force at least 2008 of 8.82%. In FK UMM not obtained a good knowledge about smoking. Highest level of knowledge is the level of knowledge is less by 100% in force 2009. Light cigarette consumption level is the highest incidence rate of 55.56% in force 2008. Conclusion: The level of knowledge about smoking does not affect the level of cigarette consumption on the campus of University of Muhammadiyah Malang II. Keywords: Level of knowledge, level of consumption, cigarette

(*) : Lecturer of Medical Faculty UMM Division of Family Medicine and Industry

(14)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

LEMBAR PENGESAHAN ……….. ii

LEMBAR PENGUJI ……… iii

KATA PENGANTAR ……….. iv

UCAPAN TERIMA KASIH ………. v

ABSTRAK ………vii ABSTRACT ……….viii DAFTAR ISI ………. ix

DAFTAR TABEL……… xiii

DAFTAR GAMBAR ………...xiv

DAFTAR SINGKATAN ………..xv

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ………. 1

1.1Latar Belakang ………..1

1.2Rumusan Masalah ……… 4

1.3Tujuan Penelitian ………. 4

1.3.1 Tujuan umum ……… 4

1.3.2 Tujuan khusus ………4

1.4Manfaat penelitian ………4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………... 6

2.1 Rokok ……….. 6

(15)

2.1.2 Pengertian rokok ……… 7

2.1.3 Klasifikasi perokok ……… 7

2.1.4 Tahapan perilaku merokok ……… 8

2.1.5 Kandungan rokok, perokok aktif, dan perokok pasif ………… 9

2.1.6 Dampak buruk rokok terhadap kesehatan ……… 11

2.1.7 Peraturan tentang rokok ……….. 14

2.2 Perilaku Manusia ……….. 15

2.2.1 Pengetahuan ……….. 15

2.2.1.1 Definisi pengetahuan ………. 15

2.2.1.2 Tingkatan pengetahuan ………. 16

2.2.1.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan …………. 17

2.2.1.4 Kriteria pengetahuan ………. 19

2.2.2 Sikap ……….. 20

2.2.2.1 Definisi sikap ………. 20

2.2.2.2 Komponen sikap ……… 20

2.2.2.3 Sifat Sikap ………. 22

2.2.2.4 Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap ….. 22

2.2.3 Tindakan atau praktik ……… 25

2.2.3.1 Definisi tindakan ……… 25

2.2.3.2 Tingkatan tindakan ……… 25

2.3 Komponen Sikap Individu dan Merokok ………. 26

2.4 Alasan Individu Merokok ………. 28

(16)

x

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ………... 31

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ………31 3.2 Hipotesis ……… 33

BAB 4 METODE PENELITIAN ………. 34

4.1 Jenis Penelitian ………. 34

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 34

4.3 Populasi dan Sampel ………. 34

4.3.1 Populasi ……… 34

4.3.2 Sampel ……….. 34

4.3.3 Teknik pengambilan sampel ……… 34

4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ……… 35

4.3.5 Variabel penelitian ………... 35

4.3.5.1 Variabel bebas ………. 35

4.3.5.2 Variabel tergantung ………. 35

4.3.6 Definisi operasional variabel ……… 35

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ………. 36

4.5 Posedur Penelitian ………. 36

4.6 Uji Validitas ……….. 37

4.7 Uji Reliabilitas ……….. 38

4.8 Analisis Data ………. 38

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ………. 39

5.1 Hasil Penelitian ………. 39

(17)

BAB 6 PEMBAHASAN ……… 42

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ………. 46

7.1 Kesimpulan ……… 46

7.2 Saran ……….. 47

DAFTAR PUSTAKA ……….. 48

(18)

xii

DAFTAR TABEL

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Rokok ………... 7 Gambar 2.2 Bahan yang Terkandung Dalam Rokok ……….. 11 Gambar 2.3 Paru – Paru yang Sehat dan Paru – Paru yang Tidak Sehat Karena

Merokok Sehingga Menjadi Emfisema……… 12 Gambar 2.4 Berbagai macam Penyakit yang Timbul Akibat Merokok ……….. 13 Bagan 2.5 Hubungan Stimulus, Proses Stimulus, Reaksi Terbuka, dan Reaksi

Tertutup ………... 22

Bagan 2.6 Hubungan Faktor Eksternal, Internal, dan Respon ………. 26 Bagan 2.7 Hubungan Komponen Evaluatif, Komponen Kongnitif, dan

(20)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ARL : Asap Rokok Lingkungan

BBKPM : Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

CO : Carbon Monoxide Depkes : Departemen Kesehatan

ETS : Environmental Tobacco Smoke

FK UMM : Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang IUATLD : International Union Against Tuberculosis and Lung Disease NRT : Nicotine Replacement Therapy

SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

SPSS : Statistical Product and Services Solutions

TCSC-IAKMI : Tobacco Control Support Center – Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ……… 50 Lampiran 2 Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan ……… 55

Lampiran 3 Analisis Data SPSS ………. 58 Lampiran 4 Tabel Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Rokok dan Tingkat

(22)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dariyo, 2003, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, diakses 13 Mei 2010, <http://books.google.co.id/books >.

Azwar, 2009, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya: Sikap dan Perilaku, edisi 2, Pustaka Belajar, Yogyakarta, hal 4-5.

Azwar, 2009, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya: Struktur dan Pembentukan Sikap, edisi 2, Pustaka Belajar, Yogyakarta, hal 24-38.

BBKPM Bandung, 2009, Sejarah Rokok, diakses 12 Juni 2010, <http://www.bbkpm-bandung.org/artikel.php?id=7>.

Dahlan, 2010, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Hipotesis Korelatif, edisi 4, Salemba Medika, Jakarta, hal 167-170.

Depkes RI, 2003, Konsumsi Tembakau dan Prevalensi Merokok di Indonesia, diakses 7 November 2010, <http://www.litbang.depkes.go.id/tobaccofree >. Dinas Kesehatan, 2005, Merokok dan Kesehatan, diakses 14 April 2010,

<http://www.dinkesjatim.go.id/berita-detail.html?news_id=92>.

Ekawati, dkk, 2008, ‘Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku terhadap Rokok pada Siswa SMU di Kelurahan Penatih’, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana, Denpasar.

Indri, 2007, ‘Perilaku Merokok Pada Remaja’, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.

Lim, dkk, 2009, ‘Tobacco Use, Knowledge, and Attitude among Malaysians age 18 and above’, Tropical Biomedicine, vol 26, no.1, pp. 92-99.

Notoatmodjo, 2006, Metodologi Penelitian Kesehatan: Merancang Kuesioner, edisi revisi, Rineka Cipta Jakarta, hal 116-133.

Notoatmodjo, 2006, Metodologi Penelitian Kesehatan: Metode Survei Penelitian Analitik, edisi revisi, Rineka Cipta Jakarta, hal 145-150.

Notoatmodjo, 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan: Konsep Perilaku dan Kesehatan, dalam: Notoatmodjo, , cetakan 1, Rineka Cipta, Jakarta, hal 27-37.

(23)

Rachmat, 2010, ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Penanganan Diare pada Keluarga Pra Sejahtera Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Purwosari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak’, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Rika, 2007, ‘Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan Hubungannya dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan Tahun 2007’, Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sekretariat Negara RI, 2009, Evaluasi Ekonomi 2008 dan Prospek 2009 oleh Pemerintah RI, diakses 31 Oktober 2010, <http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=31 72&Itemid=29>.

Sri Moertiningsih A, 2000, Meredam Wabah: Pemerintah dan Aspek Ekonomi Pengawasan Terhadap Tembakau, cetakan 1, diakses 14 April 2010, <http://www1.worldbank.org/tobacco/pdf/indonesian.pdf>.

Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Perokok Pasif, edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 10-13.

Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Penyakit Akibat Rokok, edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 15.

Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Berhenti Merokok, edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 20-21.

Referensi

Dokumen terkait

Segala Puji Syukur penulis dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta pertolonganNya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan

Instruksi :Nyatakan penilaian Anda sesuai dengan keterangan berikut ini dalam bentuk numerik pada tiap-tiap contoh yang

Sehubungan dengan makin kompleksnya perawatan intensif neonatus, bayi baru lahir kurang bulan dan yang lahir dengan berat badan kurang akan dapat tetap hidup dan dapat bertahan lebih

Berbeda dengan teks editor biasa yang hanya dapat menyunting satu file, teks editor multifile menggabungkan beberapa fungsi yang diantaranya adalah Explore yang digunakan

mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil, karena auditor.. mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan -

Pengaruh Pemberian Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) terhadap Nekrosis Otak Serebellum Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi oleh Monosodium

Dari data hasil penelitian dengan menggunakan head 1,3 m dan debit 0,012 m 3 /s didapat grafik yang menghasilkan efisiensi total maksimal sebesar.

Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara metode ekspositori dengan tingkat burnout belajar, maka dalam analisa data penulis menggunakan pengujian yang berupa:..