SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 PADA
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH
RIRI WARDHANNI NIM: 100502074
PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 PADA
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian kartu im3 pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis univeristas sumatera utara. Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian, yaitu melalui hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden untuk diolah lebih lanjut dan kuesioner diukur dengan skala interval. Data sekunder diperoleh melalui jurnal, internet, dan buku-buku yang mempunyai relevansi dengan penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah melakukan keputusan pembelian kartu im3 dengan sampel sebanyak 76 orang yang diperoleh dengan menggunakan data kategori. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh citra merek dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian kartu im3. Hasil penelitian ini memperlihatkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,615. Dengan kata lain 61,5% variabel keputusan pembelian kartu im3 dijelaskan oleh variabel citra merek dan citra perusahaan sedangkan sisanya 37,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Secara simultan citra merek dan citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu im3. Hasil uji signifikan t (uji-t) menyatakan bahwa semua variabel independen yang terdiri dari citra merek dan citra perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu im3
ii ABSTRACT
ANALYSIS OF BRAND IMAGE AND CORPORATE IMAGE TO THE BUYING DECISION OF IM3 TO THE COLLEGE
STUDENT OF ECONOMIC AND BUSINESS FACULTY OF NORTH SUMATERA
UNIVERSITY
The objective of this research is to study and analyze the influence of brand image and corporate image to the buying decision of IM3 to the college student of economic and business faculty of North Sumatera University. This research is associative study. This research applies quantitative approach. The data was collected through two data source, i.e. primary and secondary data. The primary data was obtained directly from the research subject using questionnaire that distributed to the respondent for processing and the questionnaire was measured by interval scale. The secondary dta was collected through journal, internet and books that relevant to this research. The population in this research is all of college student of economic and business faculty of North Sumatera University on the buying decision of IM3 card using the sample of 76 person using the category data. The applied analysis method is descriptive and multi linear regression analysis. multi linear regression analysis is used to study the influence of brand image and corporate image to the buying decision of IM3 card. The results of research indicate that the value of Adjusted R Square is 0.615. in another word, 61.5% of variable of buying decision of im3 card is described by brand image and corporate image while its remains 37.5% is described by other variable that did not studied. Simultaneously, the brand image and corporate image have a positive and significant influence to the buying decision of im3. The results of significant test t (t-test( said that all of independent variable that consists of brand image and corporate image havbe positive and significant influence to the buying decision of im3 card.
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ Analisis Pengaruh Citra Merek dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Kartu IM3 Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. teristimewa Ayahanda Muhammad Rizal dan Ibunda Muliani yang telah memberikan dorongan dan semangat yang tidak henti-hentinya, serta selalu mengiringi penulis dengan doa hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis selama proses penulisan skripsi.
iv
7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.
8. Abang dan Adikku terkasih Muhammad Rifani, SE dan Ria Fadillah serta seluruh keluarga besarku terimakasih atas semua dukungan, doa, dan semangatnya selama ini.
9. Gunthur Handaya Bakara terimakasih atas segala bantuan, doa, dukungan, dan semangat yang selalu diberikan.
10. Sahabat-sahabat tersayang Meri, Sarah, Desy, Mutia, Saadah, Sari, Bang Dan, Aziz, MB TEAM terimakasih atas segala bantuan, doa, semangat, dan kerjasamanya selama masa perkuliahan kita ini dan bantuannya selama penyusunan skripsi ini.
11. Sahabat yang paling baik dan paling spesial yang selalu mendengarkan keluh kesah ku M. Habibie Fitrawan Hsb, terimakasih atas dukungan dan semangat yang selalu diberikan.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.
Medan, Oktober 2015 Penulis
v
3.10.1 Teknik Analisis Deskriptif ... ... 33
3.10.2 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... . 33
3.11 Uji Asumsi Klasik ... ... 33
3.12 Pengujian Hipotesis ... ... 35
vi
3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... .... 35
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi ... .... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 37
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Kartu Seluler ... 37
4.1.2 Produk Perusahaan Indosat ... 39
4.1.3 Logo Perusahaan Indosat ... 40
4.2 Hasil Penelitian ... 40
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif ... 40
4.2.1.1 Deskriptif Responden ... 40
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 43
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 47
4.2.2.1 Uji Normalitas ... 47
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 50
4.2.2.3 Uji Multikolinieritas ... 52
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53
4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 55
4.2.4.1 Uji Signifikansi Serempak (Uji F) ... 55
4.2.4.2 Uji Signifikans Parsial (Uji t) ... 57
4.2.4.3 Koefisien Determinasi (R²) ... 58
4.3 Pembahasan ... 60
4.3.1 Metode Analisis Deskriptif Variabel ... 60
4.3.2 Analisis Regresi Berganda dan Pengujian Hipotesis ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Top Brand Index Simcard GSM Prabayar ... 4
1.2 Market Share Pelanggan Seluler di Indonesi ... 5
2.1 Penelitian Terdahulu ... 20
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 25
3.2 Instrumen Skala Variabel ... 27
3.3 Uji Validitas ... 31
3.4 Reliability Statistics ... 32
4.1 Crosstab Stambuk dan Jenis Kelamin ... .. 41
4.2 Crosstab Stambuk dan Lama Pemakian Kartu IM3 ... .. 41
4.3 Crosstab Stambuk dan Pemakaian Kartu Lain Selain Kartu IM3 ... 42
4.4 Crosstab Stambuk dan Merek Kartu Lain ... . 43
4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Citra Merek ... 44
4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Citra Perusahaan ... 45
4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 46
4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes t ... 50
4.9 Uji Glejser ... 52
4.10 Uji Multikolinieritas ... 53
4.11 Analisis Regresi Linear Berganda ... 54
4.12 Uji Simultan (Uji F) ... 56
4.13 Uji Parsial (Uji t) ... 58
4.14 Hubungan antar Variabel ... 61
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Model Sederhana Proses Pemasaran ... 9
2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 17
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 23
4.1 Produk PT Indosat ... 39
4.2 Logo Perusahaan PT Indosat Tbk ... 40
4.3 Histogram ... 48
4.4 Normal Probability Plots ... 49
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nama Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Peneitian... 71
Lampiran 2 Data Hasil Validitas dan Reliabilitas... 72
Lampiran 3 Hasil Validitas dan Reliabilitas... 74
Lampiran 4 Data Penelitian Responden I... 75
Lampiran 4 Data Penelitian Responden II... 77
i ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 PADA
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian kartu im3 pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis univeristas sumatera utara. Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian, yaitu melalui hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden untuk diolah lebih lanjut dan kuesioner diukur dengan skala interval. Data sekunder diperoleh melalui jurnal, internet, dan buku-buku yang mempunyai relevansi dengan penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah melakukan keputusan pembelian kartu im3 dengan sampel sebanyak 76 orang yang diperoleh dengan menggunakan data kategori. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh citra merek dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian kartu im3. Hasil penelitian ini memperlihatkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,615. Dengan kata lain 61,5% variabel keputusan pembelian kartu im3 dijelaskan oleh variabel citra merek dan citra perusahaan sedangkan sisanya 37,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Secara simultan citra merek dan citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu im3. Hasil uji signifikan t (uji-t) menyatakan bahwa semua variabel independen yang terdiri dari citra merek dan citra perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu im3
ii ABSTRACT
ANALYSIS OF BRAND IMAGE AND CORPORATE IMAGE TO THE BUYING DECISION OF IM3 TO THE COLLEGE
STUDENT OF ECONOMIC AND BUSINESS FACULTY OF NORTH SUMATERA
UNIVERSITY
The objective of this research is to study and analyze the influence of brand image and corporate image to the buying decision of IM3 to the college student of economic and business faculty of North Sumatera University. This research is associative study. This research applies quantitative approach. The data was collected through two data source, i.e. primary and secondary data. The primary data was obtained directly from the research subject using questionnaire that distributed to the respondent for processing and the questionnaire was measured by interval scale. The secondary dta was collected through journal, internet and books that relevant to this research. The population in this research is all of college student of economic and business faculty of North Sumatera University on the buying decision of IM3 card using the sample of 76 person using the category data. The applied analysis method is descriptive and multi linear regression analysis. multi linear regression analysis is used to study the influence of brand image and corporate image to the buying decision of IM3 card. The results of research indicate that the value of Adjusted R Square is 0.615. in another word, 61.5% of variable of buying decision of im3 card is described by brand image and corporate image while its remains 37.5% is described by other variable that did not studied. Simultaneously, the brand image and corporate image have a positive and significant influence to the buying decision of im3. The results of significant test t (t-test( said that all of independent variable that consists of brand image and corporate image havbe positive and significant influence to the buying decision of im3 card.
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Semakin cepatnya perubahan, perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin kompetitif. Telepon seluler merupakan salah satu teknologi alat komunikasi yang berkembang sangat cepat dari tahun ke tahun.
Perangkat komunikasi seperti handphone atau smartphone bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder tetapi sudah menjadi kebutuhan primer. Kebutuhan alat komunikasi seperti handphone atau smartphone sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun terutama untuk jenis handphone atau smartphone yang bisa dan mudah untuk telepon, SMS, dan internet. Hal ini di karenakan pola konsumsi konsumen saat ini yang selalu menginginkan kemudahan dalam komunikasi yang dapat mendukung kegiatan mereka sehari-hari baik dalam pekerjaan, menyelasaikan tugas sekolah atau kuliah, maupun hal-hal yang lain.
2
jaringan juga semakin penting. Tanpa adanya perusahaan penyedia jasa operator maka telepon seluler tersebut tidak akan berfungsi karena keduanya merupakan barang komplementer.
Proses keputusan pembelian bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengruhi pelanggan, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian keputusan untuk membeli. Suatu proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas produk yang dibelinya. Citra merek merupakan merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen dan berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka sekalipun pada saat mereka memikirkannya mereka tidak berhadapan langsung dengan produk (Keller, 2003:166). Citra merek yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif dengan meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
3
merupakan hal yang suit untuk ditiru karena kedua hal ini akan mendorong terjadinya keputusan pembelian.
Kartu seluler IM3 merupakan produk keluaran dari PT Indosat. Kartu seluler IM3 adalah kartu prabayar yang dapat digunakan di seluruh Indonesia. Kartu seluler IM3 banyak digunakan oleh anak muda seperti para pelajar dan mahasiswa. Kebanyakan dari konsumen memakai kartu seluler IM3 tersebut untuk mengakses data, sosial media, mencari bahan kuliah, dan menyelesaikan tugas- tugas sekolah atau kuliah. Untuk membangun kepercayaan pelanggan di tengah persaingan yang semakin ketat, maka penyedia jasa operator harus memperhatikan citra merek dan citra perusahaan untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen kartu seluler IM3.
4 Tabel 1.1
Top Brand Index Simcard GSM Prabayar Tahun 2011-2014
Sumber:
5
Salah satu upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan oleh PT Indosat Tbk. dengan terus menerus meningkatkan kepuasan konsumennya dengan menawarkan program dari segi figur, pelayanan, teknologi maupun inovasi-inovasi terbaru lainnya. Market share pelanggan provider seluler GSM di seluruh Indonesia pada saat ini masih di dominasi oleh tiga pemain utama, yaitu Telkomsel, Indosat dan XL. Hal itu terlihat pada Tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2
Market Share Pelanggan Seluler Di Indonesia
Provider Seluler GSM Market Share Pelanggan Seluler di Indonesia (%)
Telkomsel 42
Indosat 16,7
XL Axiata 15,9
Hutchison 3 Indonesia (Tri) 5,4
Axis Telekom Indonesia 2,1
Sumber: Data Dirjen Sumber Daya Dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo Dalam Acara Indo Telko Forum Di Jakarta (25 Juni 2013)
6
dengan melakukan suatu penelitian yang mampu mengetahui penyebab-penyebab turunnya angka penjualan IM3.
Persaingan produk Kartu Seluler semakin ketat. Perusahaan berlomba-lomba memperluas pangsa pasarnya, mencoba menarik pelanggan dengan cara mempengaruhi sikap konsumen agar bersedia membeli produk-produk mereka. Perlu juga disadari perusahaan yang mampu menguasai pasar adalah perusahaan yang akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.
Dari latar belakang yang dikemukakan maka penelitian ini mencoba untuk meneliti hal tersebut di Indonesia yaitu dengan mengambil topik yang berkaitan dengan Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Im3 Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara? 2. Apakah citra perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu
IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?
7 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk menganalisis pengaruh citra perusahaan terhadap keputusan pembelian kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Untuk menganalisis pengaruh citra merek dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Pelaku Bisnis
Hasil penelititian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis khususnya pada bidang manajemen pemasaran dan memberikan kajian mengenai pengaruh citra merek dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian kartu IM3.
2. Bagi Penulis
8
kemudian memperluas wawasan pengetahuan mengenai citra merek dan citra perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
9 BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2000:11) adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pemasaran menurut Tjiptono (2005:2) sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba.
10
distribusi produk yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam mencapai kepuasan konsumen.
Definisi diatas menjelaskan bahwa aktivitas pemasaran memiliki fokus utama kepada pasar atau konsumen. Secara sederhana proses pemasaran dapat digambarkan prosesnya seperti terlihat pada gambar 2.1.
Sumber: Kotler dan Armstrong (2008:6)
Gambar 2.1
Model Sederhana Proses Pemasaran
2.1.2 Definisi Merek
Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian penting dalam pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:258), merek adalah nama, istilah tanda, lambang, atau simbol, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
Memaha dari pelanggan untuk menciptakan
11
atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikan mereka dari para pesaing.
Menurut Sastradipoera (2001:105), merek adalah sepatah kata, tanda atau lambang, atau kombinasi dari kata, tanda dan lambang, yang mengidentifikasi barang atau jasa yang membedakannya dari penawaran para pesaing. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk persaing (Tjiptono, 2002:104).
Merek sangat bermanfaat bagi konsumen dan produsen. Menurut Kotler (2003:38), bagi produsen merek berperan penting sebagai :
a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan.
b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga merek bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.
12
Sedangkan bagi konsumen, merek berfungsi sebagai identifikasi sumber produk, penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu, pengurangan resiko, penekanan biaya pencarian internal dan eksternal, janji ikatan khusus dengan produsen, alat simbolis yang memproyeksi citra diri dengan signal kualitas.
2.1.2.1 Citra Merek
Kadang tidak dapat membedakan sesuatu secara jelas antara identitas dan citra. Untuk membedakannya, maka akan kita lihat pengertian masing-masing menurut Kotler (2007:259) “Identitas adalah berbagai cara yang diarahkan perusahaan untuk mengidentifikasikan dirinya atau memposisikan produknya”. Sedangkan citra (image), yaitu “Citra adalah presepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya”. Maka jelas jika citra merek adalah bagaimana suatu merek mempengaruhi presepsi, pandangan masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya. Menurut Poeradistra (2005:25), Citra merek positif dapat membantu agar konsumen lebih mudah mengingatnya sehingga mempermudah pengambilan keputusan ketika melakukan pembelian.
Pengertian citra merek (Keller, 2003:166) bahwa:
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen.
13
Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003:180).
Komponen citra merek (brand image) terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa.
2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. 3. Citra produk (poduct image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap suatu barang atau jasa.
Terdapat beberapa faktor-faktor pembentuk citra merek (Sciffman dan Kantuk dalam Farrah, 2005), sebagai berikut:
1. Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitas produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapatan atau kesepakatan yang dibemtuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
14
4. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani.
5. Resiko, berkaitan dengan besar-kecilnya akibat untung-rugi yang mungkin dialamu oleh konsumen.
6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi-rendahnya atau banyak-sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.
7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan, dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.
2.1.2.2Konsep Citra Merek
Menurut Hogan (dalam Pradipta, 2012:2003), citra merek merupakan asosiasi dari semua informasi yang tersedia mengenai produk, jasa dan perusahaan dari merek yang dimaksud informasi ini didapat dari dua cara, yang pertama melalui pengalamana konsumen secara langsung yang terdiri dari kepuasan fungsional dan kepuasan emosional. Merek tersebut tidak Cuma dapat bekerja maksimal dan memberi performasi yang dijanjikan tapi juga harus dapat memahami kebutuhan konsumen, mengusung nilai-nilai yang diinginkan oleh konsumen dan juga memenuhi kebutuha individual konsumen yang akan mengkontribusi atas hubungan dengan merek tersebut.
15
dimana merek tersebut dijual dapat megkomunikasikan atribut-atribut yang berbeda. Setiap alat pencitraan ini dapat berperan dalam membina hubungan dengan konsumen. Penting demi kesuksesan sebuah merek, jika semua faktor ini dapat berjalan sejajar atau seimbang, ketika nantinya akan membentuk gambaran total dari merek tersebut. Gambaran inilah yang disebut citra merek atau reputasi merek, dan citra ini bisa berupa citra yang positif atau negatif atau bahkan diantaranya.
Citra merek terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1. Product attributes (atribut produk) yang merupakan hal-hal yang berkaitan dengan merek tersebut sendiri, seperti kemasan, isi produk, harga, rasa, dan lain-lain.
2. Consumer benefits (keuntungan konsumen) yang merupakan kegunaan
produk dari merek tersebut.
3. Brand personality (kepribadian merek) merupakan asosiasi yang mengenai
kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut adalah manusia
Citra suatu merek dapat menentukan titik perbedaan yang mengindikasikan bagaimana suatu merek superior dibandingkan dengan alternatif merek lain dalam suatu kategori produk. Titik perbedaan suatu merek dapat diekspresikan melalui berbagai kelebihan merek, seperti:
16
2. Kelebihan emosional untuk membuat konsumen percaya bahwa dengan menggunakan merek, ia akan menjadi penting, spesial, ataupun merasa senang. Merek menawarkan kesenangan, membantu atau meningkatkan citra diri dan status, dan hubungannya dengan orang lain. Kelebihan emosional menggeser fokus dari merek dan fungsi produknya ke pengguna dan perasaan yang didapat ketika menggunakan merek tersebut. Kelebihan ini berhubungan dengan mempertahankan keinginan dan kebutuhan dasar manusia, termasuk juga keinginan konsumen untuk mengekspresikan diri, pengembangan diri dan prestasi, serta determinasi diri.
2.1.3 Citra Perusahaan
Suatu organisasi dapat mempunyai citra baik, buruk, dan bahkan tidak jelas. Citra adalah realitas, oleh karena itu program pengembangan dan perbaikan citra harus didasarkan pada realitas. Jika citra tidak sesuai dengan realitas dan kinerja perusahaan baik maka itu merupakan kesalahan perusahaan dalam berkomunikasi. Citra yang baik merupakan hasil dari perusahaan tersebut dalam memberikan pelayanan yang mampu memuaskan pelanggannya (Arafah, 2004:61)
17
perusahaan tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan akan tetapi membutuhkan waktu yang relatif lama.
Pengertian perusahaan menururt Dowling (1994) dalam Nguyen dan Leblanc (2006:63) “corporate image is the consumer’s response to the
total offering and is defined as a sum the belief, ideas, and impression that a
public has an organization.” Artinya citra perusahaan adalah respon
konsumen pada keseluruhan penawaran yang diberikan perusahaan dan didefinisikan sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide, dan kesan masyarakat pada suatu organisasi.
Menurut Davies et al (2001) dalam Nguyen dan Leblanc (2006:63) “corporate image is described as overall impression made on the minds of the
public about organization. It is related to business name, architecture, variety
of product/services, tradition, ideology, and to the impression of quality
communicated by each employe interacting with the organization’s clients”.
Artinya citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang berinteraksi dengan klien organisasi.
18
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan hasil evalusi dalam diri seseorang berdasarkan pengertian, pemahaman terhadap suatu rangsangan yang telah diolah dan disimpan dalam benaknya merupakan suatu persepsi seseorang terhadap suatu objek dengan berbagai karakter, aktivitas serta bentuk fisik objek tersebut dalam mengambil keputusan.
2.1.4 Proses Keputusan Pembelian
Perusahaan yang cerdik akan melakukan riset atau proses keputusan pembelian kategori produk mereka. Mereka bertanya kepada konsumen kapan pertama kali mereka mengenal kategori dan merek produk tersebut, serta seperti apa keyakinan merek mereka, seberapa besar mereka terlibat dengan produk yang bersangkutan, bagaimana mereka melakukan pemilihan merek, dan seberapa puas mereka setelah pembelian,
Adapun langkah-langkah konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusa pembelian dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut:
Sumber: Setiadi (2003:16)
Gambar 2.2
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Dari Gambar 2.2 tersebut dapat dijelaskan bahwa tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan mebeli melewati lima tahap, yaitu:
a.Pengenalan Masalah
19 b.Pencarian Informasi
c.Evaluasi Alternatif d.Keputusan Pembelian e.Perilaku pembelian
Adapun penjelasan dari tahap pembelian (Setiadi, 2003:16) tersebut yaitu:
1. Pengenalan masalah, adalah proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya orang telah belajar, bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah yang diketahuinya akan memuaskan dorongan ini.
2. Pencarian informasi, ialah dimana seorang konsumen mungkin terdorong kebutuhannya, atau juga mencari informasi lebih lanjut.
Pencarian informasi ada dua jenis menurut tingkatannya:
a. Perhatian yang meningkat yang ditandai denga pencarian informasi yang sedang-sedang saja.
b. Pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.
Sementara informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan
20
c. Sumber publik: media masa, organisasi penentu, peringkat konsumen d. Sumber pengalaman: pengkajian, dan pemakaian produk.
3. Evaluasi alterntif adalah konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir.
4. Keputusan pembelian, adalah pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan serta membentuk nila pembelian. Biasanya ia akan memilih merek yang disukai tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan tidak terduga
5. Perilaku pembelian adalah perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk, diamana konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
a. Kepuasan sesudah pembelian. Konsumen mendasar harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka akan tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan mereka maka akan merasa puas.
21 2.2 Penelitian Terdahulu
Di dalam penelitian ini, digunakan empat penelitian terdahulu sebagai bahan acuan yang dipilih karena memiliki kesamaan dalam variabel yang digunakan.
Brand Image, dan
Atribut Produk
Tehadap
Keputusan
Pembelian
22
jenis
android
2. Margiyanto
(2013)
Analisis Pengaruh
Citra Merek, Persepsi
Harga, Kualitas
Produk, dan Promosi
Terhadap Keputusan
Pembelian Blackberry
Di Kota Semarang
1. Citra Merek
blackberry di kota semarang
3. Mustiiroh (2013)
Analisis Pengaruh
Iklan, Kepercayaan
Merek, dan Citra
Merek Terhadap
23
Pengambilan
Keputusan Pembelian
Kartu IM3
positif dan
signifikan
terhadap
variabel
keputusan
pembelian,
kepercayaan
merek dan
citra merek
berpengaruh
positif dan
tidak
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
24
Variabel Hasil
Penelitian
4. Rosim (2013)
Pengaruh
Kualitas Produk,
Citra Perusahaan,
Promosi, dan Desain
Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda
Motor Yamaha
(Studi Kasus Pada
Produk Motor
Yamaha Mio Soul
Pada Mahasiswa
2.3 Kerangka Konseptual
25
satu karakteristik dasar dalam orientasi pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan merek yang kuat. Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk. Citra merek dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, salah satunya meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
Menurut Dowling (1994) dalam Nguyen dan Leblanc (2006:63), citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang berinteraksi dengan klien organisasi. Citra perusahaan dapat dipersepsikan sebagai gambaran mental secara selektif, kaarena keseluruhan kesan tentang karakteristik suatu perusahaan yang nantinya akan membentuk citra perusahaan di benak masyarakat dan persepsi seseorang terhadap suatu objek dengan berbagai karakter, aktivitas serta bentuk fisik objek tersebut dalam mengambil keputusan.
26
Suatu organisasi dapat mempunyai citra baik, buruk, dan bahkan tidak jelas. Citra adalah realitas, oleh karena itu program pengembangan dan perbaikan citra harus didasarkan pada realitas. Jika citra tidak sesuai dengan realitas dan kinerja perusahaan baik maka itu merupakan kesalahan perusahaan dalam berkomunikasi.
Citra Merek
(X1)
Sumber: Kotler (2007:259), Dowling (dalam Nguyen dan Leblanc, 2006:63), Setiadi (2003:16)
Gambar 2.3
Kerangka Konseptual Penelitian 2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka dari penelitian ini sebagai berikut:
Keputusan
Pembelian
(Y) Citra Perusahaan
27
1. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
28 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang didalam usulan penelitian, proses, hipotesis, analisis data, dan keismpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik (Situmorang dan Ginting 2008:172)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang terletak di Jalan Prof TM Hanafiah, sedangkan waktu penelitian dimulai dari bulan Juni 2015 hingga sampai bulan Oktober 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel independen (X) yang terdiri atas citra merek (X₁), citra perusahaan
(X₂)
b. Variabel dependen (Y) yaitu keputusan pembelian kartu IM3.
29
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel independen atau variabel bebas (X) adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun negatif bagi variabel dependen (Kuncoro,2009). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra merek yang dilambangkan dengan X1, dan citra perusahaan yang dilambangkan dengan X2.
b. Variabel dependen atau variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dan menjadi fokus utama dalam pengamatan. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian yang dilambangkan dengan Y.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi
Variabel
Indikator Skala Ukur
Citra Merek (X1)
Presepsi, pandangan
masyarakat atau konsumen terhadap produk IM3
a.Sinyal kuat
b.Tarif sms dan telepon murah
c.Tarif internet murah
d.Bonus sms dan bonus telepon
30
a. Dapat dipercaya
b. Kemampuan menanggapi keluhan pelanggan
c. Mudah dikenali
Likert
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Lanjutan,
Variabel Definisi Variabel
Indikator Skala Ukur
Keputusa puas atau tidak puas atas suatu produk yang dibelinya
a. Keyakinan untuk membeli
b. Pertimbangan dalam membeli
c. Rekomendasikan produk
31
Sumber : Kotler (2007:259), Dowling (dalam Nguyen dan Leblanc, 2006:63), Setiadi (2003:16)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2007:86).
Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: (Sugiyono, 2007) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
32
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang masih aktif kuliah yang telah atau pernah membeli produk kartu IM3. Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118).
Karena mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang melakukan keputusan pembelian pada kartu IM3 jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono, 2003: 62):
(Zα)2 (p) (q) n =
�2
Keterangan:
N = Jumlah sampel
Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 → Z = 1,67
bila α = 0,01 → Z = 1,96 p = Estimasi proporsi populasi q = 1 – p
d = Penyimpangan yang ditolelir (10 %)
33
estimasi proporsi populasi (p) sebesar 73% atau sama dengan 0,73. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
(Zα)2 (p) (q) n =
�2
(1,96)2 (0,73) (0,27) n =
0,12 (3,8416) (0,1971) n =
0,01
n = 75,717936 = 76 orang
Metode pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan dan memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran, 2006: 136).
Adapun ciri yang telah ditentukan yaitu: mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang masih aktif kuliah dan yang pernah menggunakan kartu IM3.
3.7 Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis sumber data yaitu:
34
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden di lokasi penelitian dan diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (Kuesioner) kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang memenuhi ciri yang telah ditentukan.
2. Data Sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 metode yaitu:
1. Daftar Pertanyaan (Kuesioner) merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
2. Studi Dokumentasi merupakan metode mengumpulkan data melalui buku, jurnal, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi
peneliti
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
35
yang diteliti di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU. Pengujian validitas ini meggunakan bantuan software SPSS 17.00 (statistic package and social
science).
Tingkat validitas dapat diukur dengan membandingkan nilai r hitung dan nilai r tabel, dengan rumusan sebagai berikut:
a. Jika: r hitung > r tabel pada tingkat signifikansi 5% maka dinyatakan valid
b. r hitung < r tabel pada tingkat signifikansi 5% maka dinyatakan tidak
valid
Nilai tabel r dengan ketentuan degree of freedom (df) = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi 5% maka diperoleh nilai r 0,30. Kuesioner ini berisi 10 pertanyaan yang menyangkut variabel bebas yaitu Citra Merek dan Citra Perusahaan serta variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. Hasil pengolahan uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3.berikut:
Tabel 3.3 1. IM3 memiliki jaringan sinyal
dengan jangkauan wilayah yang luas di seluruh Indonesia
34.0 333
17.6
20 .610 .823
2. IM3 memiliki tarif sms dan
telepon murah 34.0667 19.995 .366 .845 3. Tarif internet IM3 murah 34.2
667
18.6
36 4. Bonus sms dan bonus telepon
yang ditawarkan banyak
34.1 000
18.5
76 .583 .825
5. Perusahaan telah dipercaya
konsumen sejak lama 34.2333 17.702 .668 .816 6. Perusahaan mampu
menanggapi keluhan pelanggan IM3 dengan baik
34.5 333
19.0
85 .483 .835
7. Perusahaan mudah dikenali oleh konsumen
34.0 333
18.7
23 .553 .828
8. Yakin membeli produk IM3 karena hasil keseluruhan manfaat dari produk IM3 dapat memenuhi kebutuhan saya
34.3 000
18.8
38 .548 .828
9. Yakin membeli produk IM3 karena merek yang sudah terkenal
34.3 667
21.1
37 .352 .844
10. akan merekomendasikan kepada teman-teman saya menggunakan produk IM3
34.0 667
18.9
61 .645 .821
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 17.00, 2015)
Untuk mengetahui validitas setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom
Corrected Item-Total Correlation yang merupakan rhitung dibandingkan dengan rtabel. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua variabel yang termasuk dalam variabel pengaruh citra merek, citra perusahaan dan keputusan pembelian valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation pada keseluruhan butir adalah lebih besar dari nilai rtabel (0,30), sehingga diperoleh 10 pertanyaan valid yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
3.9.2 Uji Reliabilitas
37
a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pertanyaan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
17.00. Menurut Situmorang dan Ginting (2008:185), suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach’s Alpha > 0,80. Nilai Cronbach’s Alpha penelitian ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.9 berikut :
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 10
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 17.00, 2014)
Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 yaitu 0,844 > 0,60 sehingga konstruk atau variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Teknik Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
38
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda.
Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi X1 = Skor dimensi Citra Merek X2 = Skor dimensi Citra Perusahaan e = Standar error
3.11 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bisa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008: 62).
39
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2008: 104).
3.12 Pengujian Hipotesis
3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji - F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel terikat.
40
H0: b1, b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0: b1, b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5% H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% 3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1, b2, b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0: b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
41 3.12.3 Koefisien Determinasi (��)
Koefisien Determinasi (�2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (�2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Kartu Seluler
Kartu seluler adalah salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen saat ini. Tanpa adanya kartu seluler maka telepon seluler tidak akan berfungsi karena keduanya merupakan barang komplementer. Beragamnya produk kartu seluler yang ditawarkan di pasaran merupakan suatu strategi persaingan bisnis. Produsen kertu seluler berlomba-lomba memberikan suatu inovasi yang baru pada produknya.
PT. Indosat Tbk berdiri pada tahun 1967 sebagai persusahaan modal asing (PMA) dibidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia dan mulai beroperasi sejak tahun 1969. Pada tahun 1994, Indosat melakukan penjualan saham perdana (IPO) dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan Bursa Efek New York (New York Stock Exchange – NYSE), menjadikan Indosat sebagai BUMN pertamanya yang sahamnya tercatat di pasar modal Indonesia dan Amerika Serikat atau dikenal dengan istilah “Dual Listing”.
43
(monopoli) penyelenggaraan telekomunikasi internasional tersebut dihilangkan. Indosar segera menangkap peluang ini dengan mengembangkan bisnis seluler, diawali pada melalui pendirian perusahaan operator seluler yaitu PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) pada tahun 2001, dan diikutidengan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002, menjadikan Indosat Group sebagai penyelenggara seluler terbesar kedua di Indonesia. Pada akhir tahun 2002, pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham Indosat yang dimilikinya sebesar 41,94% kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. melalui perusahaan holding Indonesia Communications Limited (ICL). Dengan demikian, status Indosat kembali menjadi perusahaan.
Pada bulan November 2003, sebagai langkah penting untuk menjadi penyedia jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu berfokus seluler Indosat melakukan konsolidasi semua bisnis selulernya, yaitu dengan penggabungan PT. Satelindo, PT. IM3, dan Bimagraha ke dalam PT Indosat Tbk. Perushaan menjadi Full Network Service Provider (FNSP) dan menjadi salah satu operator seluler utama di Indonesia.
44 4.1.2 Produk Perusahaan Indosat
45 Gambar 4.1 Produk PT Indosat Tbk
4.1.3 Logo Perusahaan Indosat
Sumber: www.indosat.com
Gambar 4.2
Logo Perusahaan PT Indosat Tbk
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
46 4.2.1.1Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna atau konsumen kartu IM3 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Sampel yang diambil adalah sebanyak 76 orang berdasarkan rumus dari Supramono (2003:62). Penelitian ini menggunakan data tabulasi silang (crosstab).
1. Crosstab Stambuk dan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Crosstab Stambuk dan Jenis Kelamin Stambuk
Jenis Kelamin
Total
Laki-Laki Perempuan
2014 12 17 29
2013 11 11 22
2012 16 9 25
Total 39 37 76
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 76 yang melakukan keputusan pembelian kartu IM3 terdapat 39 orang berjenis kelamin laki-laki, dan 37 orang berjenis kelamin perempuan. Sehingga dapat dilihat bahwa keputusan pembelian kartu IM3) didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah sebanyak 39 orang.
47 Tabel 4.2
Crosstab Stambuk dan Lama Pemakian Kartu IM3
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang menggunakan kartu IM3 saat ini selama kurang lebih 1 minggu berjumlah 19 orang, responden yang menggunakan merek shampo saat ini selama 1-3 minggu berjumlah 35 orang dan responden yang menggunakan merek shampo saat ini selam lebih dari 3 minggu berjumlah 22 orang. Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa lebih banyak yang menggunakan kartu IM3 saat ini dalam jangka waktu 1-3 minggu sebanyak 35 orang.
3. Crosstab Stambuk dan Pemakaian Kartu Lain Selain Kartu IM3
Tabel 4.3
Crosstab Stambuk dan Pemakaian Kartu Lain Selain Kartu IM3
Stambuk Ya Tidak Total
2014 11 18 29
2013 10 12 22
2012 14 11 25
Total 35 41 76
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 76 responden yang menggunakan kartu lain selain kartu IM3 sebanyak 35 orang dan 41 orang
Stamb uk
Lama Penggunaan
48
hanya menggunakan kartu IM3 sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih banyak pengguna kartu IM3 yang tidak memakai kartu lain sebanyak 41 orang.
4. Crosstab Stambuk dan Merek Kartu Lain
Tabel 4.4
Crosstab Stambuk dan Merek Kartu Lain
Stambuk
Merek Kartu Seluler
T Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 76 responden yang menggunakan kartu seluler merek lain yaitu Simpati sebanyak 23 orang, Kartu AS sebanyak 20, XL sebanyak 26, Axis sebanyak 1 orang, dan 3 (Three) sebanyak 6 orang. Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden lebih banyak yang menggunakan kartu seluler merek lain yaitu XL sebanyak 26 orang.
49
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert untuk mengukur citra merek dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Variebel citra merek (X1) terdiri dari 4 butir pertanyaan, variabel citra Perusahaan (X2) terdiri dari 3 butir pertanyaan, dan keputusan pembelian terdiri dari 3 butir pertanyaan. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 76 orang responden.
1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Citra Merek Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Citra Merek
N
50
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 76 responden untuk variabel citra merek pada Tabel 4.5 yaitu:
a. Untuk penilaian sinyal kuat dengan pernyataan IM3 memiliki jaringan sinyal dengan jangkuan yang luas di seluruh Indonesia, dapat dilihat 25 responden atau 32.9% menyatakan sangat setuju, 28 responden atau 36.8% menyatakan setuju, 18 responden atau 23.7% menyatakan kurang setuju dan 5 responden atau 6.6% menyatakan tidak setuju.
b. Untuk penilaian tarif sms dan telepon murah dengan pernyataan IM3 memiliki tarif sms dan telepon murah, dapat dilihat 12 responden atau 15.8% menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 65.8% menyatakan setuju, 9 responden atau 11.8% menyatakan kurang setuju dan 5 responden atau 6.6% menyatakan tidak setuju.
c. Untuk penilaian tarif internet murah dengan pernyataan tarif internet IM3 murah, dapat dilihat 12 responden atau 15.8% menyatakan sangat setuju, 39 responden atau 51.3% menyatakan setuju, 23 responden atau 30.3% menyatakan kurang setuju dan 2 responden atau 2.6% menyatakam tidak setuju.
d. Untuk penilaian bonus sms dan bonus telepon dengan pernyataan bonus sms dan bonus telepon yang ditawarkan banyak, dapat dilihat 12 responden atau 15.8% menyatakan sangat setuju, 49 responden atau 64.5% menyatakan setuju, 10 responden atau 13.2% menyatakan kurang setuju, dan 5 responden atau 6.6% menyatakan tidak setuju
51 Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Citra Perusahaan
Sumber: Data Primer, data diolah (2015)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 76 responden untuk variabel citra perusahaan pada Tabel 4.6 yaitu:
52
27.6% menyatakan kurang setuju dan 4 responden atau 5.3% menyatakan tidak setuju.
b. Untuk penilaian kemampuan menanggapi keluhan pelanggan dengan pernyataan perusahaan mampuan menanggapi keluhan pelanggan IM3 dengan baik, dapat dilihat 7 responden atau 9.2% menyatakan sangat setuju, 25 responden atau 32.9% menyatakan setuju, 40 responden atau 52.6% menyatakan kurang setuju dan 4 responden atau 5.3% menyatakan tidak setuju. c. Untuk penilaian mudah dikenali dengan pernyataan perusahaan mudah dikenali oleh konsumen, dapat dilihat 18 responden atau 23.7% menyatakan sangat setuju, 41 responden atau 53.9% menyatakan setuju, 15 responden atau 19.7% menyatakan kurang setuju dan 2 responden atau 2.6% menyatakan tidak setuju.
3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kepuusan Pembelian Tabel 4.7
53
Sumber: Data Primer, data diolah (2015)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 76 responden untuk variable keputusan pembelian pada Tabel 4.7 yaitu:
a. Untuk penelitian keyakinan untuk membeli dengan pernyataan yakin membeli produk IM3 karena hasil keseluruhan manfaat dari produk IM3 dapat memenuhi kebutuhan, dapat dilihat 9 responden atau 11.8% menyatakan sangat setuju, 37 responden atau 48.7% menyatakan setuju, 28 responden atau 36.8% menyatakan kurang setuju, dan 2 responden atau 2.6% menyatakan tidak setuju.
b. Untuk penelitian pertimbangan dalam membeli dengan pernyataan yakin membeli produk IM3 karena merek yang sudah dikenal, 51 responden atau 67.1% menyatakan setuju, dan 25 responden atau 32.9% menyatakan kurang setuju.
54
atau 55.3% menyatakan setuju dan 21 responden atau 27.6% menyatakan kurang setuju.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1Uji Normalitas
Tiga pendekatan yang digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal yaitu pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.
1. Pendekatan Histogram
55
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 17.00, 2015)
Gambar 4.3 Histogram
56 2. Pendekatan Grafik
Pendekatan ini melihat uji normalitas dengan melihat titik-titik di sepanjang garis diagonal. Pada scatter plot, titik yang mengikuti data di sepanjang garis normal berarti data berdistribusi normal.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 17.00, 2015) Gambar 4.4
Normal Probability Plots
57
3. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov
Pendekatan ini memastikan data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.
Tabel 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 76
Normal
Parametersa
Mean .0000000
Std. Deviation .79587623
Most Extreme
Differences
Absolute .122
Positive .071
Negative -.122
Kolmogorov-Smirnov Z 1.064
Asymp. Sig. (2-tailed) .208
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 17.00, 2015)
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0,208 di mana angka ini di atas nilai signifikan (0.05) dan nilai Kolmogrov-Smirnov lebih kecil dari 1,97. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
4.2.2.2Uji Heteroskedastisitas
58
1. Grafik Scatterplot
Pada metode grafik, sumbu vertikal menjelaskan nilai prediksi
disturbance term error dan sumbu horisontal menjelaskan niai prediksi
variabel regression.
Gambar 4.5 Scatterplot
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 17.00, 2015)
59
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 17.00, 2015)
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.
4.2.2.3Uji Multikolinieritas
Untuk mendekteksi multikolinearitas pada data dapat digunakan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), dengan kriteria sebagai berikut:
1. VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.
2. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas.
60
4. Tolerance > 0,1 maka tidak dapat terdapat multikolineraitas.
Tabel 4.10
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 17.00, 2015)
Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel independen adalah besar dari nilai 0,1 dan nilai VIF semua variabel independen adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas. 4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
61
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.00.
Tabel 4.11
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN
Sumber: Penelitian Data Primer (Kuesioner SPSS 17.00, 2015)
Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam Tabel 4.11 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 3,616 + 0,139X1 + 0,488X2 + e
62
1. Konstanta (a) = 3,616, ini menunjukkan tingkat konstanta dimana jika variabel citra merek (X1) dan citra perusahaan (X2) adalah 0, maka keputusan pembelian (Y) kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tetap sebesar 5,123 dengan asumsi variabel lain tetap.
2. Koefisien X1 = 0,344, ini menunjukkan bahwa variabel citra merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian kartu IM3. Dengan kata lain, jika variabel citra merek (X1) meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian kartu IM3 sebesar 0,344 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Koefisien X2 = 0,362, ini menunjukkan bahwa variabel citra perusahaan (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian kartu IM3. Dengan kata lain, jika variabel iklan (X2) meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian kartu IM3 sebesar 0,362 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap. 4.2.4 Pengujian Hipotesis
4.2.4.1 Uji Signifikansi Serempak (Uji- F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah varibel citra merek (X1) dan citra perusahaan (X2) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terciptaya keputusan pembelian (Y) kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
63
a. H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara simultan tidak signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).
b. H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara simultan adalah signifikan dari variabel
bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan:
a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
b. H1 diterima jika Fhitung > Ftabelα = 5%
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software
SPSS 17.00. Untuk menentukan nilai Ftabel, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df (pembilang) = k – 1 df (penyebut) = n –k Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 76 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:
1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2
2. df (penyebut) = 76 – 3 = 73
64 Tabel 4.12 Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
a. Predictors: (Constant), CITRA.PERUSAHAAN, CITRA.MEREK
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN
Sumber: Penelitian Data Primer (Kuesioner SPSS 17.00, 2015)
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 60,874 lebih besar dari nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan = 5% yaitu 3,12 dan dengan nilai Sig. yang lebih kecil dari nilai alpha (0,000 < 0,05). Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya variabel bebas yang terdiri dari citra merek (X1) dan citra perusahaan (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4.2.4.2Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)