• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik (Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik (Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan)."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

PELANGGAN NON TAGIHAN LISTRIK

(Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan)

Oleh :

Laiza Yuslicha 08.39011.0007 Chyntia C. Putri 08.39011.0024

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2011

STIKOM

(2)

iv

ABSTRAK

PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan sudah terkomputerisasi namun belum sempurna dalam proses transaksi dan penyediaan akan informasi laporan pendapatan, dikarenakan di dalam kesehariannya keseluruhan proses transaksi belum terkomputerisasi secara menyeluruh. Maka penulis membuat rancang bangun sistem informasi pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan antara lain pendaftaran sampai pembayaran transaksi Non Tagihan Listrik, yang hanya meliputi transaksi pasang baru dan tambah daya.

PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan terletak di Sawo Tratap KM 15 Aloha Sidoarjo, yang lokasinya dikatakan strategis karena berdekatan dengan pusat pertumbuhan ekonomi khususnya di bidang industri. PT. PLN (Persero) Gedangan adalah Unit termuda yang ada di Area Surabaya Selatan karena Unit Perusahaan ini didirikan sekitar tahun 1995, dengan memiliki luas wilayah yang berbatasan dengan Sidoarjo dan Rungkut.

Untuk mengatasi masalah yang ada di atas maka diperlukan langkah-langkah yaitu menganalisa sistem. mendesain sistem. mengimplementasi sistem, dan peembahasan terhadap Implementasi Sistem.

Hasil dari kerja praktek adalah sistem yang telah penulis buat dapat membantu menyelesaikan masalah yang selama ini menjadi kendala, terutama pada Non Tagihan Listrik PT. PLN.

Kata Kunci: Pelayanan, Non Tagihan listrik, Sistem Informasi.

STIKOM

(3)

vii

Halaman

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1..1 LatarBelakang 1

1..2 RumusanMasalah 2

1..3 BatasanMasalah 3

1..4 Tujuan 3

1..5 Kontribusi 4

1..6 SistematikaPenulisan 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5

2.1 SejarahSingkatPT. PLN (Persero) UPJ Gedangan 5 2.2 SekilasMengenai PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan 6

2.3 Motto, VisidanMisi Perusahaan 6

2.4 StrukturOrganisasi Perusahaan 7

BAB III LANDASAN TEORI 9

3.1 Perusahaan Jasa 9

3.2Pelayanan Non TagihanListrik 9

STIKOM

(4)

viii

3.3 SistemInformasi 12

3.3.1AnalisaSistemInformasi 13

3.3.2PerancanganSistem 14

3.4 Database 15

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 18

4.1 MenganalisaSistem 18

4.2 MendesainSistem 19

4.2.1System Flow 19

4.2.2 Context Diagram 22

4.2.3HIPO 23

4.2.4 Data Flow Diagram (DFD) 24

4.3Entity Relationship Diagram (ERD) 27

4.3.1 Conceptual Data Model 27

4.3.2 Physical Data Model 28

4.3.3 Database Management System (DBMS) 28

4.4DesainInput/Output 39

4.5ImplementasiSistem 39

4.5.1 KebutuhanSistem 40

4.5.2 PembahasanTerhadapImplementasiSistem 42

BAB V PENUTUP 51

5.1 Kesimpulan 51

5.2 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

STIKOM

(5)

1

PENDAHULUAN

1..1 Latar Belakang

Suatu perekonomian secara makro dibangun oleh organisasi-organisasi yang berinteraksi, berinterelasi, serta berintegrasi untuk mencapai tujuannya. Saat ini dunia usaha dan teknologi berkembang semakin pesat dan pola pikir masyarakat menjadi semakin maju, salah satu diantaranya adalah kebutuhan akan tenaga listrik.

Pada saat ini tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia, baik bagi dunia usaha maupun teknologi. Karena hampir semua proses produksi membutuhkan tenaga listrik, begitu juga dengan perkembangan teknologi yang sangat membutuhkan tenaga listrik.

PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah satu-satunya perusahaan yang dapat memenuhi permintaan akan tenaga listrik. Salah satunya pembayaran di luar tagihan listrik ( Non Taglis), seperti penyambungan baru, perubahan daya, migrasi postpaid ke prepaid, pemasangan kembali, sambung sementara atau pesta, pelunasan angsuran, pengaduan teknis, permintaan angsuran, pengaduan teknis, permintaan angsuran, pembayaran dimuka, permintaan rubah tarif, permintaan rubah nama, berhenti sebagai pelanggan, penyelesaian P2TL, penyelesaian PJU liar, sewa trafo dan kapasitor. Saat ini, pembayaran Non Taglis dilakukan melalui bank dan kantor pos yang bekerja sama dengan PT. PLN. Sebelumnya PT. PLN memberikan nomor registrasi kepada pelanggan untuk diberikan ke bank,

STIKOM

(6)

2

kemudian di proses. Namun saat ini pengechekan transaksi Non Taglis di PT. PLN masih digunakan untuk pelayanan pelanggan saja. Sehingga PT. PLN masih belum bisa memperkirakan besarnya keuangan yang ada di bank dan langsung memprosesnya ke dalam laporan keuangan Non Taglis.

Oleh karena itu, PT. PLN memerlukan sebuah aplikasi yang dapat mengakses transaksi Non Taglis yang masuk di bank secara cepat dan update, sehingga dapat diproses langsung untuk pelayanan pelanggan dan laporan keuangan. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan maupun pihak pelanggan dan mengakibatkan efektifitas dan efisiensi kinerja manajemen perusahaan di nilai baik.

Dengan adanya aplikasi yang menunjang terhadap transaksi Non Taglis, diharapkan pihak manajemen dapat memperoleh data yang relevan, sehingga manipulasi data dapat dihindari. Dengan memperhatikan kondisi-kondisi tersebut diatas, maka penulis mengambil judul : “Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik (Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan)”.

1..2 RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat aplikasi Non Taglis yang terdiri dari pasang baru, perubahan daya dan pembayaran Non Taglis di PT. PLN UPJ Gedangan?

STIKOM

(7)

2. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat berguna untuk penyajian laporan keuangan dalam pembayaran Non Taglist PT. PLN UPJ Gedangan?

2.3 BatasanMasalah

Batasan masalah pada sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Tidak menangani pembayaran transaksi Non Taglis di PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan.

2. Hanya menganalisis transaksi Non Taglis, seperti (penyambungan baru dan perubahan daya pembayaran dan pembuatan laporan keungan).

2.4 Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan ini, adalah :

1. Membuat aplikasi pasang baru dan perubahan daya. 2. Menyajikan laporan keuangan Non Taglis secara akurat.

2.5 Kontribusi

Penulis dapat menyumbangkan hal-hal yang berkenan dengan Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik (Studi Kasus pada PT. PLN UPJ Gedangan) yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan ide pemikiran kepada pihak PT. PLN UPJ Gedangan dalam melakukan pengechekan data transaksi Non Taglis beserta laporannya.

STIKOM

(8)

4

2. Memberikan bantuan program aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik.

2.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulis laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan pembuatan kontribusi kerja praktek dan sistematika penulisan buku ini.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini membahas tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta visi dan misi PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan dan sistem yang terkait.

BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada bab ini dibahas mengenai uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan selama pelaksanaan kerja praktek, mulai dari metodologi penelitian, perancangan sistem berupaSystem Flow, Hierarchy Input

STIKOM

(9)

Proses (HIPO), Data Flow Diagram(DFD), Entity Relationship Diagram(ERD), Struktur Tabel, desain Input/Output sampai dengan implementasi sistem berupa pembahasan dari setiap form aplikasi. BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari sistem yang telah dibuat dan saran untuk pengembangan sistem.

STIKOM

(10)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan

PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan merupakan salah satu Unit dari 5 Unit

yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ)

Surabaya Selatan, antara lain : PT. PLN (Persero) UPJ Darmo Permai, PT. PLN

(Persero) UPJ Dukuh Kupang, PT. PLN (Persero) UPJ Ngagel dan PT. PLN

(Persero) UPJ Rungkut. PT. PLN (Persero) Gedangan terletak di Sawo Tratap KM

15 Aloha Sidoarjo, yang lokasinya dikatakan strategis karena berdekatan dengan

pusat pertumbuhan ekonomi khususnya di bidang industri.

PT. PLN (Persero) Gedangan adalah Unit termuda yang ada di Area

Surabaya Selatan karena Unit Perusahaan ini didirikan sekitar tahun 1995, dengan

memiliki luas wilayah yang berbatasan dengan Sidoarjo dan Rungkut. Dengan

total pendapatan hampir kurang lebih 25 Milyar menempatkan PT. PLN (Persero)

UPJ Gedangan sebagai penghasil pendapatan terbesar kedua di Area Surabaya

Selatan setelah PT. PLN (Persero) UPJ Rungkut.

Dengan berkembangnya sektor industri di wilyah PT. PLN (Persero) UPJ

Gedangan saat ini, tidak menutup kemungkinan nantinya UPJ tersebut menjadi

salah satu UPJ terbaik sekaligus penyumbang pendapatan terbesar di Area

Surabaya Selatan. Untuk mewujudkan semua itu diperlukan kinerja yang baik

serta manajemen yang baik pula PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan, sehingga apa

yang dicita-citakan dapat terwujud demi kejayaan PT. PLN (Persero) itu sendiri.

STIKOM

(11)

2.2 Sekilas mengenai PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan

Jika ditinjau dari jumlah pelanggan, mayoritas PT. PLN (Persero) UPJ

Gedangan adalah kurang lebih 93,64 %, sedangkan sisanya terbagi untuk

kalangan bisnis, industri, serta konter pemerintahan. Tetapi hal tersebut tidak

sesuai jika di tinjau dari kwh jual, daya tersambung serta rupiah pendapatan

karena sektor industri lebih dominan. Hal tersebut dapat dilihat dari diagram

pertumbuhan bahwa hampir 50 % lebih dikuasai oleh industri, sedangkan lainnya

terbagi atas tarif rumah tangga, bisnis, dan pemerintahan. Selain itu produk yang

telah dikeluarkan oleh PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan dalam rangka melayani

pelanggan lebih baik yaitu dengan memberikan berbagai fasilitas kemudahan

yang berbasis sistem informasi seperti : PRAQTIS, AMR, i-SMS, CMS, dan lain

sebagainya.

Dengan pesatnya pertumbahan pelanggan dan pendapatan maka PT. PLN

(Persero) UPJ Gedangan dituntut dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang

telah dibuktikan dengan menekan susut hingga menjadi single digit. Hal tersebut

tidak terlepas dari usaha semua karyawan dan karyawati yang telah bekerja keras

menjaga kinerja perusahaan secara berkesinambungan. Dengan adanya visi dan

misi perusahaan, PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan juga memerlukan adanya

kritik dan saran yang bersifat yang membangun sehingga untuk selanjutnya dapat

menjadikan PT. PLN (Persero) menjadi lebih baik.

STIKOM

(12)

7

2.3 Motto, Visi dan Misi Perusahaan

Adapun motto, visi dan misi PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan adalah :

a. Motto Perusahaan :

“ Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a better life)”.

b. Visi Perusahaan :

“ Diakui Sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul,

dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani ”.

c. Misi perusahaan :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorentasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik untuk menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap organisasi atau perusahaan pasti terdapat struktur organisasinya

begitu pula dengan PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan. Adapun struktur organisasi

dari PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan akan dijelaskan pada bagan 2.1 berikut ini:

STIKOM

(13)

STIKOM

(14)

9

STIKOM

(15)

9

LANDASAN TEORI

3.1 Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menghasilkan manfaat kepada

konsumen yang sifatnya tidak berwujud tetapi bisa dirasakan. Misalnya jasa pelayanan, keramahtamahan, petualangan, dan hiburan. Hasil dari kegiatan jasa tidak bisa disamakan antara satu dengan lainnya karena umumnya berkaitan langsung dengan konsumennya. (Soemarso, 1991)

Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa.

Contoh dari perusahaan jasa yang perkembangannya cukup pesat adalah: 1. Jasa Transformasi diantaranya : perusahaan PLN

2. Jasa profesi diantaranya : kantor akuntan, konsutan, notaris dan lain-lain.

3. Jasa Reperasi dan Pemeliharan diantaranya : perusahaan motor, perusahaan mobil, dan lain-lain.

3.2 Pelayanan Non Tagihan Listrik

Non Tagihan Listrik (Non Taglis) adalah penunjang pelayanan kepada PLN, dimana pelanggan bisa membayar melalui Bank setiap hari. Non Taglis

merupakan penyempurnaan modul P2APST (postpaid; prepaid; dan nontaglis).

Selain itu, dapat meningkatkan program revenue protection. PLN Unit tidak

STIKOM

(16)

10

menerima pembayaran Non Taglis dari pelanggan, agar dapat mempercepat penerimaan dana di PLN Pusat. Dengan adanya Non Taglis, PLN focus ke core

bisnis (pelayanan pelanggan, preventif dan percepatan recovery gangguan) dan untuk keseragaman proses bisnis.( PT. PLN, 2011)

Adapun jenis layanan transaksi Non Taglis, diantaranya : Pasang baru,

Perubahan daya, Migrasi postpaid ke prepaid, Pemasangan kembali, Sambung sementara/pesta, Pelunasan angsuran, Pengaduan teknis, Permintaan angsuran, Pembayaran dimuka, Permintaan rubah tarif, Permintaan rubah nama, Berhenti

sebagai pelanggan, Penyelesaian P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik), Penyelesaian Penerangan Jalan Umum (PJU) liar, Sewa trafo dan kapasitor.

Non taglis termasuk dalam jenis layanan PLN lainnya seperti yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama. Key-in proses pembayaran non taglis

melalui P2APST (Pelayanan Pelanggan Aplikasi Listrik Terpusat) adalah NOMOR REGISTRASI. Setelah mendapat no registrasi pelanggan dapat langsung melakukan pembayaran di loket-loket/Bank P2APST. Masa berlaku No Registrasi

adalah 1 bulan sejak dikeluarkan. Melebihi batas waktu dianggap hangus, pelanggan tidak dapat melakukan pembayaran melalui P2APST dan harus bertransaksi ulang di PLN (UPJ/APJ)/Call Center 123 dan mendapat no registrasi

baru. Mekanisme rekonsiliasi data dan pelimpahan dana sesuai dengan mekanisme rekonsiliasi yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama (H+1).

Kode Registrasi adalah kode khusus pada transaksi non tagihan listrik yang digunakan sebagai kunci masukan (key-in) terdiri dari 13 digit angka.

STIKOM

(17)

Kode Dist| Kode U P J |Kode trx| N o m o r U r u t

Keterangan :

a) AA = KodeDistribusi

b) xxx = Kode UPJ

c) yy = Kode Jenis Transaksi

d) zzzzzz = Nomor urut transaksi dari aplikasi AP2T/Call Center (123)

Pemberlakuan pembayaran Non Taglis melalui bank PPOB/Kantor Pos, antara lain :

1. Pembayaran Non Taglis melalui Bank PPOB/Kantor Pos dimulai : a. Area Surabaya, Gresik dan Sidoarjo bulan Februari 2011.

b. Luar Area Surabaya, Gresik dan Sidoarjo bulan Maret 2011.

2. Agen CC 123 agar mengarahkan/menginformasikan pelanggan untuk Pembayaran Non Taglis :

a. Bila nilai pembayaran Non Taglis dibawah Rp. 1 juta diarahkan ke loket Downline Bank PPOB/Kantor Pos.

b. Bila nilai pembayaran Non Taglis diatas Rp. 1 juta diarahkan ke Bank

PPOB Pos.

Selain itu bank yang dapat melayani Non Taglis PPOB diantaranya : 1. Bank Bukopin (Teller dan loket PPOB)

2. Bank BNI (Loket PPOB)

3. Bank BNI Syariah (Loket PPOB)

STIKOM

(18)

12

4. Bank Danamon Syariah (Loket PPOB) 5. Bank NISP (Loket PPOB)

6. Kantor POS (Teller dan Agent)

Dasar pelunasan di AP2T untuk transaksi Non Taglis : 1. QAk dipakai sebagai dasar menerbitkan PK/BA di AP2T

2. QAk sebagai dasar penggunaan dana 3. QAk sebagai dasar pembukuan di SAP

4. Laporan penerimaan Non Taglis, seperti BP, Pesta/Multiguna, P2TL dan

lain-lain di generate H+1

5. No Registrasi Non Taglis harus dicantumkan pada PK/BA

6. AP2T men-generate Laporan Monitoring QA1, QAk, dan daftar PK/BA, untuk dilakukan rekonsilasi oleh masing-masing Unit

Untuk Pesta/Multiguna, P2TL dapat menggunakan QA1 dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Dilakukan klarifikasi No. Registrasi yang ada di PK/BA dengan struk Non

Taglis kepada pelanggan pada saat eksekusi di lapangan apabila tidak sesuai, maka tidak dilaksanakan pekerjaan tersebut.

2. Apabila ada pembatalan (QAb) agar dilaporkan kepada bagian pengelolaan

pendapatan dan tembusan bagian AP2T sebagai dasar penagihan ke Bank. 3. Penyelesaian selanjutnya dilakukan transaksi lunas di AP2T berdasarkan

email dari bagian pengelolaan pendapatan (Pelunasan Manual di AP2T).

3.3 Sistem Informasi

STIKOM

(19)

Menurut Hartono (2001:11), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

3.3.1 Analisa Sistem Informasi

Menurut Hartono (2001:129) Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem(system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap

ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.

Langkah-langkah didalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem

STIKOM

(20)

14

yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang-lingkup tugasnya. Di analisis sistem, ruang-lingkup tugasnya adalah lebih

terinci (detail). Di analisis sistem, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang diperencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah

dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut ini :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Untuk masing-masing langkah-langkah ini, beberapa tugas perlu dilakukan oleh analis sistem. Supaya memudahkan untuk melakukan keordinasi dan

pengawasan, koordinator tim analis dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk masing-masing langkah analisis sistem ini.

3.3.2 Perancangan Sistem

Menurut Hartono (2001:197) perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa

penggambaran, perencanaan-perencanaan dan pembuatan sketsa atau

STIKOM

(21)

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi

5. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

Tahap perancangan sistem mempinyai dua maksud atau tujuan utama

yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakaian sistem dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Untuk mencapai

tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran sebagai berikut ini : 1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah

dipahami dan digunakan.

2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada

tahap analisis sistem

3. Desain sistem harus efesien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan

dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.

4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan

STIKOM

(22)

16

informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, dan pengambilan intern.

3.4 Database

Menurut Kristanto (1994:3) Database merupakan kumpulan file-file yang

mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan

file yang lainnya berarti file tersebut bukanlah kelompok dari satu database

sendiri, ia akan dapat membentuk satudatabasesendiri.

Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan

kembali. Dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data (data yang sama disimpan dalam beberapa file) dan mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data

tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data).

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu :

1. Redudansi dan inkonsistensi data 2. Kesulitan pengaksesan data 3. Isolasi data untuk standarisasi

4. Multiple user (banyak pemakai)

5. Masalah keamanan(security)

STIKOM

(23)

6. Masalah integrasi (kesatuan)

7. Masalah dataindependence(kebebasan data)

Menurut Kristanto (1991:3) Database Management System (DBMS) adalah kumpulam file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaannya. Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program

pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, mengisi data, menghapus data, melaporkan data dalamdatabase.

DBMS merupakan sistem software yang multi-guna, yang menyediakan

fasilitas untuk mendefinisikan (melibatkan spesifikasi tipe data, struktur, kendala dari data yang akan disimpan), membangun (berkaitan dengan proses penyimpanan data itu sendiri pada suatu media penyimpanan yang dikontrol oleh DBMS) dan memanipulasi (termasuk didalamnya fungsi-fungsi sebagai query

terhadap basis data, misalnya :retrieve, update, dangenerate report.

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang khusus atau spesifik

yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data, dan

sebagainya.

STIKOM

(24)

18 BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Melalui kerja praktek yang penulis lakukan selama kurang lebih 160 jam dengan Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik merupakan pengembangan dari sistem yang sudah ada di PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan, adapun sistem yang dibuat adalah Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik, sehingga dalam pembayaran non tagihan listrik dapat melayani pula pembuatan laporan rekapitulasi registrasi dan laporan hasil pembayaran Non Taglis.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan, maka diperlukan rencana kerja sebagai berikut :

1. Menganalisa sistem 2. Mendesain sistem

3. Mengimplementasikan sistem

4. Melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem

Pada langkah-langkah tersebut diatas ditujukan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan, untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini.

4.1 Menganalisa Sistem

Menganalisis sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang

STIKOM

(25)

ada dalam PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan khususnya mengenai registrasi pelanggan dan pembayaran Non Taglis. Karena sistem yang sudah ada tersebut sebagian besar sudah terkomputerisasi dengan bagus. Maka disini penulis akan langsung menyajikan system yang sudah ada pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan, pada desain system dibawah ini.

4.2 Mendesain Sistem

Dari gambaran proses bisnis yang telah didapatkan pada tahap analisa sistem, maka selanjutnya melakukan desain sistem. Langkah-langkah yang dilakukan pembuatan desain sistem meliputi System Flow, Context Diagram, Hierachy Input Process Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram(ERD) beserta Struktur Tabel dan Desain Input/Output. 4.2.1 System Flow

Gambar-gambar di bawah ini menjelaskan tentang system flow PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan dari proses transaksi pasang baru dan tambah daya.

Gambar 4.1 Menjelaskan proses pemasangan baru yang dimulai dari proses permohonan, dimana Calon Pelanggan datang ke Unit mengajukan Permohonan Pasang Baru atau Pelanggan telepon ke Call Center 123 mengajukan Permohonan Pasang Baru, kemudian Agen Call Center menginput permohonan Pasang Baru. Kemudian fungsi teknik di Unit melakukan survey dan memberikan rekomendasi hasil survey (disetujui/belum disetujui) menginputkan hasil surveynya pada aplikasi tulis. Jika disetujui (Dalam bentuk Surat Elektronik), sedangkan jika tidak disetujui (Dalam bentuk Surat Elektronik) dan masuk daftar

STIKOM

(26)

20

tunggu karena : Teknis Tidak Memungkinkan dan Eks Bongkar/Tunggakan. Permohonan yang disetujui untuk lokasi calon pelanggan secara teknis dapat dilaksanakan oleh PLN. Kemudian pelanggan datang ke Unit setempat dengan membawa kelengkapan persyaratan permohonan Pasang Baru dan menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), lalu petugas pelayanan pelanggan melakukan approval untuk dilakukan proses pembayaran. Setelah itu, pembayaran dapat dilakukan di PPOB. Lalu aplikasi mengeluarkan Surat Perintah Kerja dan Biaya Administrasi Pemasangan. Dan dilanjutkan proses penyambungan, melakukan pemasangan Meter APP, Arde, Kabel dari Meter APP ke Terminal Box. Kemudian Terminal Box melakukan input biaya administrasi pemasangan pada aplikasi. Selanjutnya membuat PDL dan Mutasi Peremajaan.

STIKOM

(27)

STIKOM

(28)

22

Gambar 4.1 System Flow Proses Pasang Baru (Non Taglis)

STIKOM

(29)

STIKOM

(30)

24

Gambar 4.2 System Flow Proses Tambah Daya (Non Taglis)

Gambar 4.2 Menjelaskan proses tambah daya yang dimulai dari proses permohonan, dimana Pelanggan datang ke Unit mengajukan Permohonan Tambah Daya atau Pelanggan telepon ke Call Center 123 mengajukan Permohonan Perubahan Daya, kemudian Agen Call Center menginput permohonan Perubahan Daya. Kemudian fungsi teknik di Unit melakukan survey dan memberikan rekomendasi hasil survey (disetujui/belum disetujui) menginputkan hasil surveynya pada aplikasi tulis. Jika disetujui (Dalam bentuk Surat Elektronik), sedangkan jika tidak disetujui (Dalam bentuk Surat Elektronik) dan masuk daftar tunggu karena : Teknis Tidak Memungkinkan dan Tunggakan. Kemudian pelanggan datang ke Unit setempat dengan membawa kelengkapan persyaratan Permohonan Perubahan Daya dan menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), lalu petugas Pelayanan Pelanggan melakukan approval untuk dilakukan proses pembayaran (terjadi proses perubahan IML). Setelah itu, pembayaran dapat dilakukan di PPOB. Lalu aplikasi mengeluarkan Surat Perintah Kerja dan Biaya Administrasi Pemasangan. Dan dilanjutkan proses penyambungan, melakukan pemasangan Meter APP, Arde, Kabel dari Meter APP ke Terminal Box. Kemudian Terminal Box melakukan input biaya administrasi pemasangan pada aplikasi. Selanjutnya membuat PDL dan Mutasi Peremajaan. 4.2.2 Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari data tersebut. Context diagramRancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik Pada gambar 4.3 terdiri dari 5 eksternal entity, yaitu : Pelanggan,

STIKOM

(31)

Call Center (CC) 123, Bank PPOB atau Kantor Pos, UPJ atau APJ, Manager. Aliran data yang keluar dan masing-masing eksternal entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari eksternal entity tersebut. Sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti informasi data ditunjukkan untuk eksternal entity tersebut.

STIKOM

(32)

26

STIKOM

(33)
[image:33.595.75.545.179.756.2]

Gambar 4.3 Context DiagramRancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik di PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan

4.2.3 HIPO

HIPO berguna sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi.Tujuannya agar HIPO tersebut dapat memberikan informasi tentang fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem tersebut. Hirarki Input Proses Output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam Data Flow Diagram. Gambar 4.4 adalah diagram HIPO dari Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan :

STIKOM

(34)

28

Gambar 4.4 HIPO dari Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik di PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan 4.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Gambar DFD Level 0 pada Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik tersebut memiliki beberapa proses yaitu proses Permohonan, Pembayaran, dan Cetak Laporan. Dimana pada DFD Level 0 ini merupakan penjabaran dari proses yang di atasnya. Pada gambar 4.5 juga digambarkan data

STIKOM

(35)

store yang digunakan dalam sistem. Data Storeyang digunakan adalahData Store No_Registrasi, Pelanggan, Data Lunas.

STIKOM

(36)

30

STIKOM

(37)

Gambar 4.5 DFD Level 0 Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik di PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan

DFD Level 1 Proses Permohonan yang terdiri dari 2 proses yaitu proses Analisis Awal dan proses Registrasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.6.

STIKOM

(38)

32

STIKOM

(39)
[image:39.595.48.556.158.693.2]

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Permohonan

DFD Level 1 proses Pembayaran terdiri dari 2 proses yaitu proses Hitung Biaya dan Entri Data Lunas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Pembayaran

DFD Level 1 proses Penyambungan terdiri dari 1 proses yaitu proses Perjanjian Kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8.

STIKOM

(40)

34

Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses Penyambungan

DFD Level 1 proses Cetak Laporan terdiri dari 1 proses yaitu proses Susun Laporan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses Cetak Laporan

4.3 Merancang Database

Merancang database adalah relasi antara tabel yang biasa disebut dengan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

4.3.1 Conceptual Data Model

Gambar 4.10 merupakanConceptual Data Model pada Rancang Bangun

STIKOM

(41)

Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik Terdapat 10 tabel yang digunakan dalam aplikasi ini yaitu: Master Pelanggan, Master Non Taglis, Master Loket, Transaksi Registrasi, Transaksi Non Taglis, Transaksi Pembayaran.

Gambar 4.10 ERD CDM Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik

4.3.2 Physical Data Mode

Gambar 4.11 merupakan Physical Data Model Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik. PDM merepresentasikan tabel-tabel yang digunakan dalam Sistem Informasi beserta dengan tipe data dan panjang masing-masing tipe data tersebut.

STIKOM

(42)

36

Gambar 4.11 ERD PDM Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik

4.3.3 Database Management System (DBMS)

Struktur tabel pada Sistem Informasi Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk adalah sebagai berikut:

a. Tabel Master Pelanggan Primary Key : No Pelanggan Foreign Key :

-Fungsi : Menyimpan data Pelanggan

Tabel 4.1 Struktur Tabel Master Pelanggan

No Field Tipe Ukuran Keterangan

1 No_Pelanggan Varchar 15

-STIKOM

(43)

2 Kode_Registrasi Varchar 50

-3 Nama_Pelanggan Varchar 50

-4 Alamat Varchar 50

-5 Kota Varchar 10

-6 No_Telp Varchar 15

-7 Daya Varchar 10

-8 Tarif Varchar 5

b. Tabel Master Non Taglis Primary Key : Kode Non Taglis Foreign Key :

-Fungsi : Menyimpan data Non Taglis

Tabel 4.2 Struktur Tabel Master Non Taglis

No Field Tipe Ukuran Keterangan

1 Kode_Non_Taglis Varchar 50

-2 Nama_Non_Taglis Varchar 50

3 Biaya_Non_Taglis Integer -

-c. Tabel Master Loket Primary Key : Id Loket Foreign Key :

[image:43.595.41.557.76.713.2]

-Fungsi : Menyimpan data Loket

Tabel 4.3 Struktur Tabel Master Loket

STIKOM

(44)

38

No Field Tipe

Ukura

n Keterangan

1 Id_Loket Varchar 7

-2 Jenis_Loket Varchar 25

-3 Nama_Kantor Varchar 50

-4 Alamat_Kantor Varchar 50

-5 Kota_Kantor Varchar 15

6 No_Telp_Kantor Varchar 15

-d. Tabel Transaksi Registrasi Primary Key : Kode Registrasi

Foreign Key : Kode Non Taglis, No Pelanggan Fungsi : Menyimpan data Transaksi Registrasi

Tabel 4.4 Struktur Tabel Transaksi Registrasi

No Field Tipe Ukuran Keterangan

1 Kode_Registrasi Varchar 50

-2 Tgl_Registrasi Varchar 25

-3 Kode_Non_Taglis Varchar 50

4 No_Pelanggan Varchar 15

-e. Tabel Transaksi Pembayaran Primary Key : No Kuitansi

STIKOM

(45)

Foreign Key : No Pelanggan, Id Loket, Kode Registrasi, Kode Transaksi Fungsi : Menyimpan data Transaksi Pembayaran

Tabel 4.5 Struktur Tabel Transaksi Pembayaran

No Field Tipe Ukuran Keterangan

1 No_Kuitansi Varchar 50

-2 Tgl_Pembayaran Date -

-3 No_Pelanggan Varchar 15

-4 Id_Loket Varchar 7

-5 Kode_Registrasi Varchar 50

-6 Kode_TransaksiNT Varchar 18

-7 Status_Bayar Varchar 50

-e.4 DesainInput Output

Desain input/output merupakan rancangan input/output berupa form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain input/output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.

a. Halaman Login

Halaman ini merupakan tampilan awal dari aplikasi yang nantinya akan dijalankan. Pada halaman ini user sistem memasukkan username dan password kemudian menekan tombollogin. Apabila username dan password tersebut sudah benar makauser dapat membuka halaman yang lainnya.

STIKOM

(46)

40

Gambar 4.12 Halaman Login b. Halaman Utama

Halaman ini akan tampil ketika user berhasil masuk ke dalam aplikasi. Menu yang akan ditampilkan sesuai dengan kedudukan user yang masuk. Misalkan yang masuk adalah seorang admin maka user tersebut bisa melakukan inputan master, transaksi, dan pembuatan laporan.

Menu Master Transaksi Laporan

Log in Master Pelanggan Transaksi Registrasi Laporan Hasil Registrasi Search Master Non Taglis Transaksi Pembayaran Laporan Pembayaran

Log Out Master Loket Exit

Gambar 4.13 Halaman Utama c. Halaman Master Pelanggan

Halaman ini digunakan untuk menyimpan, melihat dan merubah data pelanggan dimana master ini akan digunakan sebagai standar untuk melakukan

STIKOM

(47)

penyimpanan nama pelanggan. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan perubahan data yang akan masuk kedalam database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan, Tombol Batal untuk membatalkan perubahan data kedalam database, Tombol Hapus untuk menghapus data di dalam database, Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses untuk kembali seperti tampilan awal.

STIKOM

(48)

42

Gambar 4.14 Halaman Master Pelanggan d. Halaman Master Non Taglis

STIKOM

(49)

Halaman ini digunakan untuk melihat dan merubah data non taglis dimana master ini akan digunakan sebagai standar untuk melakukan penyimpanan data non taglis. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan perubahan data yang akan masuk kedalam database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan, Tombol Batal untuk membatalkan perubahan data kedalam database, Tombol Hapus untuk menghapus data di dalam database, Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses untuk kembali seperti tampilan awal.

STIKOM

(50)

44

Gambar 4.15 Halaman Master Non Taglis e. Halaman Master Loket

STIKOM

(51)

Halaman ini digunakan untuk melihat dan merubah data loket, dimana master ini akan digunakan sebagai standar untuk melakukan penyimpanan data loket pembayaran. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan perubahan data yang akan masuk kedalam database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan, Tombol Batal untuk membatalkan perubahan data kedalam database, Tombol Hapus untuk menghapus data di dalam database, Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses untuk kembali seperti tampilan awal.

STIKOM

(52)

46

Gambar 4.16 Halaman Master Loket f. Halaman Cari Pelanggan

STIKOM

(53)

Halaman ini digunakan untuk mencari dan menampilkan data pelanggan yang diambil dari master pelanggan. Dimana halaman ini akan digunakan sebagai standar untuk melakukan pencarian data pelanggan.

Gambar 4.17 Halaman Cari Pelanggan g. Halaman Cari Data Non Taglis

Halaman ini digunakan untuk mencari dan menampilkan data Non Taglis yang diambil dari Master Non Taglis. Dimana halaman ini akan digunakan sebagai standar untuk melakukan pencarian data Non Taglis.

STIKOM

(54)

48

Gambar 4.18 Halaman Cari Data loket h. Halaman Cari Loket

Halaman ini digunakan untuk mencari dan menampilkan data loket yang diambil dari master loket. Dimana halaman ini akan digunakan sebagai standar untuk melakukan pencarian data loket.

STIKOM

(55)

Gambar 4.19 Halaman Cari Data loket i. Halaman Cari Data Registrasi

Halaman ini digunakan untuk mencari dan menampilkan data Registrasi yang diambil dari transaksi registrasi. Dimana halaman ini akan digunakan sebagai standar untuk melakukan pencarian data Registrasi.

STIKOM

(56)

50

Gambar 4.20 Halaman Cari Data Registrasi j. Halaman Cek Data Lunas

Halaman ini digunakan untuk mencari dan menampilkan data pembayaran yang diambil dari transaksi pembayaran. Dimana halaman ini akan digunakan sebagai standar untuk melakukan pengechekan data lunas.

STIKOM

(57)

Gambar 4.21 Halaman Cek Data Lunas k. Halaman Transaksi Registrasi

Halaman ini digunakan untuk menginputkan data registrasi, tetapi jika pelanggan pernah berkunjung maka bagian admin tinggal mencari nomor pelanggan di button cari. Tombol Baru untuk menginputkan data pelanggan baru ke dalamdatabase, Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan perubahan data yang akan masuk kedalam database. Tombol Batal untuk membatalkan perubahan data kedalam database, Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses untuk kembali seperti tampilan awal.

STIKOM

(58)

52

Gambar 4.22 Halaman Transaksi Registrasi l. Halaman Transaksi Pembayaran

Halaman transaksi pembayaran digunakan untuk mencari data informasi tentang nomor kwitansi dan kode registrasi yang akan ditampilkan pada gridview

STIKOM

(59)

tersebut. Lalu kolom data pelanggan dan biaya akan muncul secara otomatis yang relasi pada kode registrasi tersebut. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data di gridview dan database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan. Tombol batal digunakan untuk menbatalkan data yang diinputkan. Tombol keluar digunakan untuk keluar dari aplikasi.

STIKOM

(60)

54

Gambar 4.23 Halaman Transaksi Pembayaran

STIKOM

(61)

e.5 Implementasi Sistem

4.5.1 Kebutuhan Sistem

Sistem yang digunakan untuk dapat menjalankan program Sistem Informasi Rawat Jalan sebagai berikut:

a. Software Pendukung

1. Sistem Operasi Microsoft Windows 2000 Server/Pro, XP Professional/Home Edition, Microsoft Windows Vista Basic, Premiun, Bussines, Ultimate, Linux

2. CRRedist2005_x86 3. NetFramework 2.0

4. Microsoft Office 2007 atau lebih tinggi, Microsoft Office 2010 b. Hardware Pendukung

1. Microprocessor Pentium III atau lebih tinggi, Intel Core2 Quad.

2. Memory 256 Mb RAM atau yang lebih tinggi. 3. 10/100 Mbps Ethernet Network Interface Card. 4. Harddisk minimal 5 GB.

b.5.2 Pembahasan terhadap Implementasi Sistem

Implementasi dimaksudkan untuk menggambarkan jalannya sistem yang sudah dibuat, dalam hal ini akan dijelaskan juga fungsi dari halaman tersebut.Dibawah ini adalah penjelasan penggunaan masing-masing form pada Rancang bangun sistem informasi rawat jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk:

STIKOM

(62)

56

1. Halaman Menu Utama

Gambar 4.24 merupakan form Utama dari program Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non Tagihan Listrik pada PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan yang telah kami rancang tersebut. Dalam form ini ditampilkan semua menu dan pilihan-pilihan bantuan lainnya yang dibutuhkan dalam mengakses dan menjalankan dan mengatur program tersebut. Form ini berjalan pada waktu program pertama kali dijalankan. Dengan form ini pihak PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan dapat memilih menu untuk melakukan transaksi dimana hasil akhirnya adalah membuat laporan.

STIKOM

(63)

Gambar 4.24 Halaman Menu Utama 2. Halaman form login

STIKOM

(64)

58

Gambar 4.25 Halaman Login

Halaman login ini adalah halaman untuk masuk kedalam aplikasi. Ketika tombol Login diklik maka akan dilakukan pengecekan terhadap user yang masuk. Jika yang masuk berstatus sebagai admin maka akan dihubungkan ke semua halaman. Jika yang masuk berstatus sebagai pimpinan maka akan dihubungkan ke halaman laporan.

3. Menu Master

Menu ini digunakan untuk dapat memilih master yang akan dilakukan. Pada menu ini terdapat 3 (tiga) halaman yaitu:

a. Halaman Master Pelanggan

STIKOM

(65)

Gambar 4.26 Halaman Master Pelanggan

Pada Halaman master pelanggan berguna untuk menyimpan data-data setiap pelanggan. Halaman ini berfungsi untuk menampilkan nomor pelanggan, nama, alamat, kota, telepon, daya, dan tarif. Untuk mengubah data dengan cara klik 2 kali pada data grid view lalu akan muncul pada kolom yang bersesuaian.

STIKOM

(66)

60

Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan perubahan data yang akan masuk kedalam database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan, Tombol Batal untuk membatalkan perubahan data kedalam database, Tombol Hapus untuk menghapus data di dalam database, Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses untuk kembali seperti tampilan awal.

b. Halaman Master Non Taglis

Pada Halaman master non taglis berguna untuk mencari nama dan besarnya biaya Non Taglis. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan perubahan data yang akan masuk kedalam database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan, Tombol Batal untuk membatalkan perubahan data kedalam database, Tombol Hapus untuk menghapus data di dalam database, Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses untuk kembali seperti tampilan awal.

STIKOM

(67)

Gambar 4.27 Halaman Master Non Taglis c. Halaman Master Loket

Pada halaman master loket berguna untuk mencari nama loket dan tarif. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan perubahan data yang akan masuk

STIKOM

(68)

62

[image:68.595.52.555.187.735.2]

kedalam database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan, Tombol Batal untuk membatalkan perubahan data kedalam database, Tombol Hapus untuk menghapus data di dalam database, Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses untuk kembali seperti tampilan awal.

Gambar 4.28 Halaman Master Loket

STIKOM

(69)

4. Halaman Cari Pelanggan

Gambar 4.29 Halaman Cari Pelanggan

Halaman cari pelanggan digunakan untuk data pelanggan yang diinputkan pertama kali nomor pelanggan. Lalu di gridview akan muncul secara otomatis no pelanggan, nama, alamat, kota, telepon, daya dan tarif tersebut. Dan akan muncul semua data karyawan.

5. Halaman Cari Data Non Taglis

STIKOM

(70)

64

Gambar 4.30 Halaman Cari Data Non Taglis

Halaman cari data non taglis digunakan untuk data non taglis yang diinputkan pertama kali kode non taglis. Lalu di gridview akan muncul secara otomatis kode non taglis, nama, dan biaya tersebut. Dan akan muncul semua data non taglis.

6. Halaman Cari Data Loket

Halaman cari data loket digunakan untuk data loket yang diinputkan pertama kali nama kantor. Lalu di gridview akan muncul secara otomatis id loket, jenis, nama, alamat, kota, dan telp.

STIKOM

(71)

Gambar 4.31 Halaman Cari Data Loket 7. Halaman Cari Data Registrasi

STIKOM

(72)

66

Gambar 4.32 Halaman Cari Data Registrasi

Halaman cari data registrasi digunakan untuk data registrasi yang diinputkan pertama kali kode registrasi. Lalu di gridview akan muncul secara otomatis kode registrasi, tanggal registrasi, kode non taglis, jenis transaksi, biaya, no pelanggan, nama pelanggan, dan alamat pelanggan.

STIKOM

(73)

8. Halaman Cek Data Lunas

Gambar 4.33 Halaman Cek Data Lunas

Halaman cek data lunas digunakan untuk data pembayaran yang diinputkan pertama kali kode registrasi. Lalu di gridview akan muncul secara otomatis No kwitansi, tanggal pembayaran, kode registrasi, tanggal registrasi, kode non taglis, jenis transaksi, no pelanggan, nama pelanggan, id loket, biaya, dan status.

STIKOM

(74)

68

4. Menu Transaksi

Menu ini digunakan untuk dapat memilih transaksi yang akan dilakukan. Pada menu ini terdapat 2 (empat) halaman yaitu:

a. Transaksi Registrasi

Pada halaman transaksi registrasi berfungsi untuk menginputkan data registrasi. Yang pertama dilakukan adalah menginputkan nomor pelanggan dan kode non taglis setelah itu tekan button cari. Kemudian data akan muncul pada kolom data pelanggan dan non taglis. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan perubahan data yang akan masuk kedalam gridview dan database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan, Tombol Batal untuk membatalkan perubahan data ke dalamdatabase, Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses untuk kembali seperti tampilan awal

STIKOM

(75)

Gambar 4.34 Halaman Transaksi Registrasi b. Transaksi Pembayaran

STIKOM

(76)

70

Halaman transaksi pembayaran digunakan untuk mencari data informasi tentang nomer kwitansi dan kode registrasi yang akan ditampilkan pada gridview tersebut. Lalu kolom data pelanggan akan muncul secara otomatis yang relasi pada kode transaksi tersebut. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data di gridview dan database. Tombol Ubah untuk mengubah data yang disimpan, Tombol batal digunakan untuk menbatalkan data yang diinputkan. Tombol keluar digunakan untuk keluar dari aplikasi.

STIKOM

(77)

STIKOM

(78)

72

Gambar 4.35 Halaman Transaksi Pembayaran 5. Halaman Laporan

Halaman ini digunakan untuk menampilkan laporan berdasarkan jenis laporan. Ketika tombol cari diklik maka akan tampil laporan sesuai dengan jenis laporan yang dipilih.

a. Laporan Registrasi

Laporan Registrasi berfungsi untuk menampilkan data laporan registrasi. Dan setelah itu diberikan pada bagian pimpinan PT. PLN.

STIKOM

(79)

Gambar 4.36 Laporan Registrasi b. Laporan Pembayaran

STIKOM

(80)

74

Gambar 4.37 Laporan Pembayaran

Laporan Pembayaran berfungsi untuk menampilkan data laporan pembayaran Non Taglis di PT. PLN (Persero)UPJ Gedangan. Dan akan diperiksa pada bagian administrasi lalu dibuatkan laporan pendapatan setiap waktu yang dibutuhkan. Setelah itu diberikan pada bagian pimpinan PT. PLN.

STIKOM

(81)

51 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam kegiatan penyelasaian tugas kerja praktek Rancang Bangun Sistem

Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik (Studi Kasus pada PT. PLN UPJ

Gedangan) di Sawo Tratap KM 15 Aloha Sidoarjo, penulis mendapatkan banyak

masukan dan pengalaman sebagai penerapan dari apa yang telah diperoleh di

perkuliahan, terutama bertambahnya pengetahuan yang berhubungan dengan

analisa dan perancangan sistem. Kesimpulan yang didapat dari pengalaman kerja

praktek ini ini adalah :

1. Sistem informasi Pelayanan Non Taglis (Studi Kasus pada PT. PLN UPJ

Gedangan)secara komputerisasi yang rancang dan desain dapat membantu di

dalam menyelesaikan permasalahan yang selama ini merupakan suatu

kendala didalam instansi.

2. Sistem informasi Pelayanan Non Taglis (Studi Kasus pada PT. PLN UPJ

Gedangan) dapat menyajikan informasi secara baik dan akurat dalam bentuk

visual maupun dalam bentuk cetak.

5.2 Saran

Dari perancangan sistem ini, terdapat banyak kekurangan yang ada.

Demi pengembangan dan kemajuan yang lebih baik, maka saran yang diperlukan

antara lain:

STIKOM

(82)

52

1. Perlu adanya jaringan komputer yang baik diPT. PLN UPJ Gedangan agar data

bisa terintegrasi dengan sempurna.

2. Dalam suatu sistem terkomputerisasi sebaiknya diterapkan sistem

autentifikasi untuk masing – masing user agar sistem tersebut menjadi lebih

aman dan masing – masing user dapat bekerja sesuai dengan haknya.

STIKOM

(83)

53

Hartono. 2001. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT. Prenhallindo

Kristanto, Andri. 1994. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.

Soemarso S. R.1991. Akuntansi suatu pengantar 1 edisi 4. Jakarta: Rineka Cipta

Yuswanto; Subari. 2007. Pemrograman Database Visual Basic. NET.Jakarta : Prestasi Pustaka

Yuswanto. 2008. Pemrograman Dasar Visual Basic. NET 2005. Jakarta: Cerdas Pustaka

______. 2011. Materi Presentasi Non Taglis Di CC123. Surabaya : PLN

STIKOM

Gambar

Gambar 4.3 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Non
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Permohonan
Tabel 4.3 Struktur Tabel Master Loket
Gambar 4.28 Halaman Master Loket

Referensi

Dokumen terkait

Skenario yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Sebagai salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Medan, Hutan Kota Taman Beringin memiliki fungsi yang

Penyakit biasanya bersifat akut ditandai dengan perdarahan sepsis, kematian mendadak, angka kematian yang tinggi serta penyebaran penyakit yang cukup luas. Itik merupakan

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan. Surah Al- Ma’arij ayat 32-35 diatas menjelaskan bahwa orang yang dapat memeliharan amanat dan janjinya maka, mereka itu kekal

[r]

Dengan ini saya menyatakan menyatakan bahwa skripsi Pengaruh Kenaikan Tarif Cukai Rokok Kretek terhadap Harga, Penawaran dan Permintaan Komoditas Rokok Kretek dan Komoditas

Pengajaran sejarah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang pengembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki

Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga jika permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka permintaan tersebut tidak