• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah, yang mulai dilaksanakan secara efektif tanggal 1 Januari 2001, merupakan kebijakan yang dipandang sangat demokratis dan memenuhi aspek desentralisasi pemerintah yang sesungguhnya. Seperti telah dikemukakan oleh Menteri Keuangan (Budiono, saat itu (dalam Sidik dkk., 2002: v)), tujuan otonomi daerah adalah untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat, pengembangan kehidupan berdemokrasi, keadilan, pemerataan, dan pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah. Dalam Undang-Undang (UU) No. 22 tahun 1999 dan UU No. 25 tahun 1999 yang menjadi landasan otonomi tersebut dijelaskan lebih jauh bagaimana pengaplikasian hal-hal tersebut melalui beberapa Peraturan Pemerintah (PP), yang kemudian dipandu dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) No. 29 tahun 2002.

(2)

2 Daerah (Pemda), Pemerintah Pusat akan mentransfer Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH) yang bersumber dari pajak dan sumber daya alam. Disamping Dana Perimbangan tersebut, Pemda mempunyai sumber pendanaan sendiri berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pembiayaan, dan Lain-Lain Pendapatan (Maimunah, 2006). Kebijakan penggunaan semua dana tersebut diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Dana transfer dari Pemerintah Pusat diharapkan digunakan secara efektif dan efisien oleh Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.

Sekarang ini, kemampuan asli sebagian besar daerah yang tercermin dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya mampu mengumpulkan tidak lebih dari 15% nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Oleh karena itu, kekurangannya harus dibantu oleh Pemerintah Pusat melalui mekanisme Dana Perimbangan yang terdiri dari DAU, DAK, dan DBH, yang satu sama lain saling mengisi dan melengkapi (Usman dkk., 2008).

(3)

untuk secara detailnya, penggunaan dana tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.

Transfer dari Pemerintah Pusat merupakan dana utama Pemerintah Daerah untuk membiayai operasi utamanya sehari-hari, yang oleh Pemerintah Daerah dilaporkan dalam perhitungan APBD. Terdapat perbedaan penafsiran mengenai DAU oleh daerah-daerah. Dalam Saragih (2003), berbagai penafsiran tersebut diantaranya (1) DAU merupakan hibah yang diberikan Pemerintah Pusat tanpa ada pengembalian, (2) DAU tidak perlu dipertanggungjawabkan karena DAU merupakan konsekuensi dari penyerahan kewenangan atau tugas-tugas umum pemerintahan ke daerah, (3) DAU harus dipertanggungjawabkan, baik ke masyarakat lokal maupun ke pusat, karena DAU berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

(4)

4

Sangat disayangkan, alokasi transfer di negara-negara sedang berkembang pada umumnya lebih banyak didasarkan pada aspek belanja tetapi kurang memperhatikan kemampuan pengumpulan pajak lokal. Akibatnya, dari tahun ke tahun Pemerintah Daerah selalu menuntut transfer yang lebih besar lagi dari pusat, bukannya mengeksplorasi basis pajak lokal secara lebih optimal (Oates, 1999 dalam Halim 2003). Keadaan tersebut juga ditemui pada kasus pemerintah daerah kota dan kabupaten di Indonesia (Kuncoro, 2007).

Dominannya peran transfer relatif terhadap PAD dalam membiayai belanja pemerintah daerah sebenarnya tidak memberikan panduan yang baik bagi governansi (governance) terhadap aliran transfer itu sendiri. Bukti-bukti empiris secara internasional menunjukkan bahwa tingginya ketergantungan pada transfer ternyata berhubungan negatif dengan pemerintahannya (Mello dan Barenstrein, 2001). Hal ini berarti Pemerintah Daerah akan lebih berhati-hati dalam menggunakan dana yang digali dari masyarakat sendiri daripada uang yang diterima dari pusat. Fakta di atas memperlihatkan bahwa perilaku fiskal Pemerintah Daerah dalam merespon transfer dari pusat menjadi determinan penting dalam menunjang efektivitas kebijakan transfer.

(5)

pajak daerah). Ketika respon (belanja) daerah lebih besar terhadap transfer, maka disebut flypaper effect (Oates, 1999 dalam Halim 2003). Pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Pemerintah Daerah di Pulau Jawa dan Bali sebelumnya telah diteliti dan menghasilkan analisis bahwa ketika tidak digunakan lag, pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah lebih kuat daripada DAU, tetapi dengan digunakan lag, pengaruh DAU terhadap Belanja daerah justru lebih kuat dari pada PAD (Abdullah dan Halim, 2003). Hal ini berarti terjadi flypaper effect dalam respon Pemda terhadap DAU dan PAD.

(6)

6

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan pada bagian pendahuluan, maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh flypaper effect pada Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Jawa?

2. Apakah terdapat perbedaaan flypaper effect pada Kabupaten/Kota yang Pendapatan Asli Daerah-nya tinggi dengan Kabupaten/Kota yang Pendapatan Asli Daerah-nya rendah ?

Fenomena flypaper effect sendiri merupakan suatu kondisi yang terjadi pada saat Pemerintah Daerah merespons (belanja) lebih banyak/boros dengan menggunakan dana transfer (grants) yang diproksikan dengan Dana Alokasi Umum (DAU) daripada menggunakan kemampuan sendiri, yang diproksikan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Aaberge, Rolf dan Audun Langorgen. 1997. Fiscal and Spending Behavior of Local Government: An empirical analysis based on Norwegian data. Statistics Norway, Discussion paper no. 196.

Abdullah, Sukriy dan Abdul Halim. 2003. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali. Simposium Nasional Akuntansi VI, Yogyakarta, Hal 1140-1159

Abdullah. 2005. Hubungan Belanja Modal dengan Belanja Pemeliharaan pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia Periode 2003-2004. Program Magister Sains. Pasca Sarjana UGM. Thesis, Tidak Dipublikasikan.

Bae, Sang Seok dan Richard C. Felock. 2004. The Flypaper Effect Revisited: Intergovernmental Grants and Local Governance. International Journal Of Public Administration Vol. 27, Nos. 8 & 9: 577–596.

Bailey, S.J. dan S. Connolly. 1998. The Flypaper Effect: Identifying Areas for Further Research, Public Choice, 95(3/4), Juni: 335-58.

Bastian, Indra. 2001. Manual Akuntansi Keuangan Daerah. Yogyakarta: PPA FE UGM.

Becker, E. 1996. The Illusion of Fiscal Illusion: Unsticking the Flypaper Effect. Public Choice, 86(1/2), Februari: 85-102.

Bradford, D. dan W. Oates. 1971a. The Analysis of Revenue Sharing in a New Approach to Collective Fiscal Decisions. Quarterly Joernal of Economics 83 (3).

_________dan_______. 1971b. Towards a Predictive Theory of Intergovernmental Grant. American Economic Review 61 (2): 440-448.

Chang, Tsangyao dan Yuan Hong Ho. 2002. Tax or Spend, What Cause What: Taiwan’s Experience. International Journal of Business and Economics 1 (2): 157-165.

(8)

67

Deller, Steven, Craig Maher, dan Victor Lledo. 2002. Wisconsin Local Government, State Share Revenue And The Illusive Flypaper Effect. Working Paper, University of Wisconsin-Madison.

Deller, Steven dan Craig Maher. 2005. Categorical Municipal Expenditures with a Focus on The Flypaper Effect. Public Budgeting/Fall.

Dollery, Brian dan Andrew Worthington. 1995. Federal Expenditure and Fiscal Illusion: A Test of the Flypaper Hypothesis in Australia. Publius, Vol. 25, No. 1: 23-34.

Ediharsi, Werri, Darta Taifur, Husna Rosa dan Syahrudin. 1998. Praktek Penyusunan Anggaran Daerah Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Manajemen (Vol 6 No.1): 69-113.

Fisher, Ronald C. 1982. Income and Grant Effect On Local Expenditure : The Flypaper Effect and Other Difficulties. Jurnal Of Urban Economics.12: 324-345.

Gamkhar, Shama dan Wallace Oates. 1996. Asymetries in Response to Increase And Decrease in Intergovernmental Grants: Some Empirical Findings. National Tax Journal 49 (4): 501-512.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics, Third Edition. New York: McGraw-Hill. Inc.

Halim, Abdul. 2001. Anggaran Daerah dan “Fiscal Stress” (Sebuah Studi Kasus pada Anggaran Daerah Provinsi di Indonesia). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia 16 (4): 346-357.

____________. 2002. Analisis Varian Pendapatan Asli Daerah Dalam Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, Disertasi, Tidak Diterbitkan.

____________. 2003. Akuntansi Sektor Publik: Peran Dan Tantangannya Di Era Keterbukaan. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Himpunan Mahasiswa Akuntansi FE-UPN ”Veteran” Yogyakarta, 12 Juli 2003.

____________. 2007. Seri Akuntansi Sektor Publik-Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

(9)

Hines, J.R. dan Richard H. Thaler. 1995. Anomalies – The Flypaper Effect. Journal of Economic Perspectives 9 (4): 217-226.

Holtz-Eakin, Douglas, Harvey S. Rosen, dan Schuyler Tilly. 1994. Intertemporal Analysis of State in Local Governemnt Spending: Theory and Test. Journal Of Urban Economics, 35: 159-174.

Knight, Brian. 2000. The Flypaper Effect Unstuck : Evidence On Endogenous Grants From The Federal Highway Aid Program.The American Economic Review Vol. 92 No.1

Kuncoro, Haryo. 2007. Fenomena Flypaper Effect pada Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Laksmiarti, Afrina. 2006. Analisis Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Fiskal dalam Penerapan Kebijaksanaan Desentralisasi Fiskal di Indonesia Tahun 1994-2004. Tesis pada Program Pasca Sarjana, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Tidak Dipublikasikan.

Lalvani, Mala. 2002. The Flypaper Effect : Evidence from India. Public Budgeting & Finance Fall 2002.

Legrenzi. Gabriella dan Costas Milas. 2001. Non-Linier and Asymetrics Adjustment In The Local Revenue–Expenditure Models: Some Evidence From The Italian Municipalities. Working Paper. University of Milan. Mahmudi. 2007. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta :

UPP STIM YKPN.

Maimunah, Mutiara. 2006. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera, Simposium nasional Akuntansi IX, Padang.

Mamesah, D.J. 1995. Sistem Administrasi Keuangan Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit ANDI

_________. 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta : Penerbit Andi Offset.

_________. 2006. Sosialisasi Kebijakan Dan Perhitungan Dana Perimbangan Tahun 2007. Jakarta 20 November 2006.

(10)

69

Melo, Ligia. The Flypaper Effect Under Different Institutional Contexts: The Colombian Case. Public Choice 111: 317–345.

Nazir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Oates, W.E. 1999. An Essay on Fiscal Federalis, Journal of Economic Literature, 37(3), September: 1120-1149.

Prakosa, Kesit Bambang, Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Prediksi Belanja Daerah (Studi Empirik di Wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DIY), JAAI, Vol. 8 No. 2. Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

1999 tentang Pemerintahan Daerah.

________. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

________. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. ________. 2002. Keputusan Menteri Dalam Negeri No 29/2002 tentang Pedoman

Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD.

________. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

________. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

________. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.

________. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Saragih, Panglima Juli. 2003. “Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi”. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(11)

Sidik, Machfud, B. Raksaka Mahi, Robert Simanjutak, dan Bambang Brodjonegoro. 2002. Dana Alokasi Umum – Konsep, Hambatan, dan Prospek di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Sulistyawan, Eko. 2005. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota Di Sumatera.(www.google.co.id, diakses tanggal 14 Januari 2009 jam 16.30 WIB).

Supranto, J. 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga.

Usman, Syaikhu, M. Sulton Mawardi, Adri Poesoro, Asep Suryahadi dan Charles Samford. 2008. Mekanisme dan Penggunaan DAK. Lembaga Penelitian SMERU. No.25 Januari-April. 2008.

Witterblad, Mikael. 2007. Income Heterogeneity and The Flypaper Effect. Department of Economics Umea University: SE-901 87.

Yustikasari, Yulia. 2007. Hubungan antara Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal. Tesis pada Program Pasca Sarjana, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Tidak Dipublikasikan.

(12)

i

LAPORAN PENELITIAN

DOSEN MUDA

ANALISIS FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH

PADA KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA

Oleh:

Shinta Permata Sari, SE.

Fatchan Achyani, SE., MSi.

Bayu Tri Cahya, SE.

DIBIAYAI OLEH KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN

PENELITIAN DOSEN MUDA DAN STUDI KAJIAN WANITA NO. KONTRAK: 008/O06.2/PP/SP/2010

FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(13)
(14)

iii

RINGKASAN DAN SUMMARY

Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia membawa implikasi terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah Kabupaten/Kota harus mampu melakukan pengelolaan keuangan daerah dengan tepat agar tercapai akuntabilitas publik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten/Kota harus mampu mengoptimalkan semua potensi daerah agar dapat menjadi sumber bagi pendapatan daerah yang akan digunakan untuk memenuhi belanja daerah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Akan tetapi, pada kenyataannya Pemerintah Kabupaten/Kota masih banyak tergantung pada dana dari pemerintah pusat berupa Dana Alokasi Umum (DAU) untuk memenuhi belanja daerahnya. Esensi otonomi daerah yang mengharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota semakin mandiri dalam membiayai belanjanya justru belum tercapai. Kondisi yang terjadi saat pemerintah daerah merespon (belanja) lebih banyak/boros dengan menggunakan dana transfer (grants) yang diproksikan dengan Dana Alokasi Umum (DAU) daripada menggunakan kemampuan sendiri, yang diproksikan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) inilah yang disebut dengan flypaper effect. Fenomena flypaper effect semakin menarik untuk diteliti karena ternyata terjadi bukan hanya pada daerah yang memiliki PAD tinggi tetapi juga pada daerah yang memiliki PAD rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh flypaper effect pada DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Jawa dan mengetahui kemungkinan adanya perbedaan flypaper effect antara Kabupaten/Kota yang PAD-nya tinggi dengan Kabupaten/Kota yang PAD-nya rendah. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa DAU, PAD, Belanja Daerah dan Total Belanja yang terdapat pada Laporan Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa sejumlah 109 Kabupaten/Kota dalam 3 tahun anggaran yaitu tahun anggaran 2006-2008. Selanjutnya data yang diperoleh tersebut diolah dengan analisis regresi linear berganda dan uji beda dengan independent sample t-test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh flypaper effect pada DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Jawa yang diketahui dari pengaruh DAU terhadap Belanja Daerah yang lebih besar daripada pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah. Selanjutnya juga diketahui ada perbedaan flypaper effect antara Kabupaten/Kota yang PAD-nya tinggi dengan Kabupaten/Kota yang PAD-nya rendah.

(15)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Segala puja dan puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya, penelitian dosen muda ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam juga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa dan menyampaikan ajaran kebenaran kepada seluruh muslimin hingga akhir zaman.

Penelitian Dosen Muda ini dilakukan untuk meningkatkan dorongan bagi para tenaga edukatif untuk melakukan penelitian untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari dalam proses pelaksanaan, penulisan dan penyusunan laporan penelitian ini, tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Departemen Pendidikan Nasional melalui Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VI yang memberi kesempatan untuk terlaksananya Penelitian Dosen Muda.

(16)

v

3. Dr. Triyono, SE., MSi., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Dr. Fatchan Achyani, SE., MSi., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang senantiasa memacu para dosen untuk melakukan penelitian.

5. Rekan-Rekan Dosen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, untuk bantuan wawasan dan tukar pendapat yang selalu dilakukan.

6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga terselesaikannya Penelitian Dosen Muda ini

Penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama mengenai akuntansi sektor publik dan semakin memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian-penelitian berikutnya. Penelitian ini juga masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti masih menginginkan untuk memperbaikinya dari waktu ke waktu.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, September 2010 Peneliti

Shinta Permata Sari, SE.

Fatchan Achyani, SE., MSi.

(17)
(18)

vii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Ringkasan dan Summary ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A...Latar Belakang ... 1

B...Perumu san Masalah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 7

A...Flypap er Effects ... 7

(19)

viii

C...Pendap atan Asli Daerah ... 12 D...Dana

Alokasi Umum ... 14 E...Belanja

Daerah ... 16 F...Transfe r (Grants) ... 18 G...Peneliti an Terdahulu ... 18 H...Kerang ka Berfikir dan Pengembangan Hipotesis ... 26 1...Kerang ka Berfikir... 26 2...Penge

mbangan Hipotesis ... 27 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 32 A...Tujuan Penelitian ... 32 B...Manfaa

(20)

ix

A...Metode Dasar Penelitian ... 34 B...Populas i dan Sampel ... 34 C...Data

dan Sumber Data ... 35 D...Definis i Operasional Variabel ... 35 E...Alat

Analisis Data ... 36 F...Uji

Asumsi Klasik ... 39 G...Uji

Prasyarat ... 41 BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 43

A...Deskrip si Data ... 43 B...Statisti

k Deskriptif ... 44 C...Hasil

(21)

x

D...Pemba hasan Hasil Penelitian ... 57

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ... 63 A...Kesimp ulan ... 63 B...K

(22)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ... 10

Tabel IV.1 Variabel Dependen dan Variabel Independen dalam Persamaan Regresi dan Nama Variabel dalam Pengolahan Statistik ... 37

Tabel V.1 Statistik Deskriptif ... 44

Tabel V.2 Hasil Uji Normalitas Data ... 47

Tabel V.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 47

Tabel V.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 48

Tabel V.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 49

Tabel V.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 50

Tabel V.7 Statistik Deskriptif Uji t ... 54

(23)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1 Pengaruh DAU dan PAD terhadap BD ... 26 Gambar II.2 Perbedaan Flypaper Effect antara Daerah yang PAD-nya

(24)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Tahun Anggaran 2006-2008 Lampiran 2 Perhitungan Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah

Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Tahun Anggaran 2006-2008 Lampiran 3 Data Regresi

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif Lampiran 5 Hasil Uji Regresi

(25)

HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA

ANALISIS FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH

PADA KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA

Oleh:

Shinta Permata Sari, SE.

Fatchan Achyani, SE., MSi.

Bayu Tri Cahya, SE.

DIBIAYAI OLEH KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN

PENELITIAN DOSEN MUDA DAN STUDI KAJIAN WANITA NO. KONTRAK: 008/O06.2/PP/SP/2010

FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(26)

Ringkasan flypaper-shinta, fatchan, bayu-FE UMS 2010RINGKASAN PENELITIAN

Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia membawa implikasi terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah Kabupaten/Kota harus mampu melakukan pengelolaan keuangan daerah dengan tepat agar tercapai akuntabilitas publik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten/Kota harus mampu mengoptimalkan semua potensi daerah agar dapat menjadi sumber bagi pendapatan daerah yang akan digunakan untuk memenuhi belanja daerah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Akan tetapi, pada kenyataannya Pemerintah Kabupaten/Kota masih banyak tergantung pada dana dari pemerintah pusat berupa Dana Alokasi Umum (DAU) untuk memenuhi belanja daerahnya.

Esensi otonomi daerah yang mengharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota semakin mandiri dalam membiayai belanjanya justru belum tercapai. Kondisi yang terjadi saat pemerintah daerah merespon (belanja) lebih banyak/boros dengan menggunakan dana transfer (grants) yang diproksikan dengan Dana Alokasi Umum (DAU) daripada menggunakan kemampuan sendiri, yang diproksikan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) inilah yang disebut dengan flypaper effect. Fenomena flypaper effect semakin menarik untuk diteliti karena ternyata terjadi bukan hanya pada daerah yang memiliki PAD tinggi tetapi juga pada daerah yang memiliki PAD rendah.

(27)

Ringkasan flypaper-shinta, fatchan, bayu-FE UMS 2010 3  Kabupaten/Kota yang PAD-nya tinggi dengan Kabupaten/Kota yang PAD-nya rendah. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa DAU, PAD, Belanja Daerah dan Total Belanja yang terdapat pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa sejumlah 109 Kabupaten/Kota dalam 3 tahun anggaran yaitu tahun anggaran 2006-2008. Selanjutnya data yang diperoleh tersebut diolah dengan analisis regresi linear berganda dan uji beda dengan independent sample t-test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh flypaper effect pada DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Jawa yang diketahui dari pengaruh DAU terhadap Belanja Daerah yang lebih besar daripada pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah. Selanjutnya juga diketahui ada perbedaan flypaper effect antara Kabupaten/Kota di Pulau Jawa yang PAD-nya tinggi dengan Kabupaten/Kota di Pulau Jawa yang PAD-nya rendah.

(28)

Ringkasan flypaper-shinta, fatchan, bayu-FE UMS 2010

RENCANA PENELITIAN SELANJUTNYA

Judul: ”PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN ALOKASI ANGGARAN

BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA TERHADAP

PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL (Studi Pada

Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Se Pulau Jawa) ”

ABSTRAK RENCANA PENELITIAN

Pelaksanaan otonomi ternyata memberikan dampak yang luas terhadap pelayanan pemerintah kepada masyarakat (publik). Anggaran daerah dalam bentuk APBD, merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Dibutuhkan pengetahuan yang cukup dalam pengelolaan anggaran oleh Pemerintah Daerah dan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DPRD, terutama dalam hal yang berkaitan dengan belanja daerah khususnya belanja modal. Bentuk pengawasan DPRD terhadap pemerintah daerah sesuai dengan agency theory. Oleh karena itu, untuk menentukan pengalokasian belanja modal perlu mempertimbangkan beberapa potensi daerah.

(29)

Ringkasan flypaper-shinta, fatchan, bayu-FE UMS 2010 5  terhadap APBN. Pemerintah Daerah senantiasa berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah dengan menempatkan belanja modal yang dapat mengoptimalkan investasi modal ke daerah. Belanja modal pada umumnya merupakan belanja daerah yang dilakukan lebih dari satu tahun anggaran, sehingga secara kontinu akan dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya.

Gambar

Tabel II.1

Referensi

Dokumen terkait

Disadari bahwa antara transportasi dan tata guna lahan memiliki keterkaitan yang tinggi, termasuk keterkaitan 2 (dua) aspek tersebut di Kabupaten OKU Selat an. Transportasi

Berdasarkan uji kesukaan warna terhadap 20 orang panelis, menujukkan hasil bahwa rangking kesukaan warna permen susu kambing lebih tinggi daripada susu sapi afkir (Gambar 2),

Dengan menerapkan prioritas pada berbagai kelas dari trafik, teknik congestion management akan mengoptimalkan aplikasi bisnis yang kritis atau delay sensitive untuk dapat

Tuliskan Program 6.1 berikut ini pada editor Dev-C++ (program ini merupakan program untuk mencari nilai terbesar dari 3 buah bilangan yang diinput).. Program 6.1 di

Angket (kuesioner) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Akdon dan Hadi,

Pengenalan Komputer dan Algoritma Page 9 Sebagai contoh, penulisan kode pada program terlihat tanpa kesalahan, namun pada saat anda menelusuri struktur logika kode tersebut,

Manfaat dari lapisan troposfer yaitu adalah menyeimbangkan suhu udara yang ada diluar dengan didalam bumi, ternyata temperature di lapisan ini tidak konstan.. Inilah yang

Sti&k BHETA AGUS WARDIJONO Hibah Bersaing Belum selesai 1 FIVTATIANTI HENDAJANI Hibah Bersaing Selesai 1 MARIA SRI WULANDARI Hibah Bersaing Belum selesai 1 SUNNY ARIEF SUDIRO