• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 5.1.

Tujuan Penataan Ruang. 5.1. 1.

Tujuan kebijakan dan strategi penataan ruang sebagaimana tercantum dalam peraturan daerah kabupaten oku selatan no 13 tahun 2012.Adapun Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten yang ingi n di capai pada masa yang akan datang (20 tahun).berdasarkan pada visi dan misi pembangunan wilayah kabupaten ,karakteristik wilayah kabupaten,isu strategi dan kondisi obyektif yang diiinginkan,maka berikut ini adalah tujuan penataan ruang kabupaten OKU Selatan :

“MEWUJUDKAN RUANG WILAYAH YANG SEIMBANG, SERASI, AMAN, NYAMAN,PRODUKTIF,DAN BERKELANJUTAN BERBASIS P ERTANIAN,

PERKEBUNAN,PERIKANAN,PARIWISATA,DAN PERTAMBANGAN UNTUK

TERCAPAINYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN MENGOPTIMALKAN

DAN MENSINERGIKAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA”

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang (Renstra) 5.1. 2.

Untuk mencapai tujuan penataan ruang tersebut, maka kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten OKU Selatan adalah :

Mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakan 1.

penataan ruang wilayah provinsi yang berlaku pada wilayah kabupaten bersangkutan;

Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu 2.

perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan;

Mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maup un yang 3.

diperkirakan akan timbul di masa yang akan datang; dan

Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 4.

BAB V

(2)

Untuk memastikan terintegrasinya prinsip -prinsip pembangunan 5.

berkelanjutan dalam RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Psl 15 ayat 1eUU 32/2009)

Dengan rangka pencapaian tujuan penataan ruang wilayah kabupaten, maka rumusan kebijakan penataan ruang dari Kabupaten OKU Selatan adalah sebagai berikut:

Pengembangan organisasi ruang wilayah kabupaten yang efisien melalui 1.

susunan pusat kegiatan yang berhirarki dan mencakup seluruh ruang wilayah kabupaten;

Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana perkotaan 2.

secara terpadu dan merata di seluruh Kabupaten OKU Selatan;

Pemantapan kawasan lindung di wilayah Kabupaten OKU Sela tan yang telah 3.

ditetapkan dalam RTRWN dan RTRW Provinsi dan menambah kawasan lindung dalam kewenangan Kabupaten;

Pengelolaan kawasan budidaya mendukung pengembangan ekonomi melalui 4.

pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan berbasis pertanian, perkebunan, pariwisata, dan pertambangan; dan

Perwujudan usaha untuk perubahan fungsi dari kawasan hutan ke kawasan 5.

bukan hutan untuk kawasan budidaya yang diperlukan untuk kepentingan pembangunan Kabupaten sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku (PP No. 10/2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi kawasan Hutan).

Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

6.

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang Kabupaten. A.

Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang Kabupaten terdiri dari kebijakan pengembangan pusat-pusat pelayanan kegiatan dalam Kabupaten serta kebijakan dan strategi pengembangan prasarana dan sarana Kabupaten.

(3)

Kebijakan pengembangan sistim pusat-pusat pelayanan, adalah:

Pengembangan Pusat Pelayanan Kabupaten yang seimbang dan efisien dalam 1.

menunjang perkembangan fungsi dan peran Kabupaten serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam wilayah Kabupaten, provinsi maupun nasional.

Pengembangan sub pusat pelayanan Kabupaten dan pusat-pusat pelayanan 2.

lingkungan secara merata, seimbang dan efisien yang saling terkait satu sama lain.

Strategi pengembangan pusat pelayan Kabupaten yang seimbang dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi dan peran Kabupaten serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam wilayah Kabupaten, provinsi maupun nasional sebagaimana huruf (1), adalah:

Membagi, menetapkan dan mengembangkan 5 Pusat Pelayanan Kabupaten a.

(PPK), yaitu PPK Buay Pemaca, PPK Pulau Beringin ,PPK Simpang ,PPK Buay Sandang Aji, dan PPK Muaradua Kisam . Strategi ini dilaksanakan dalam rangka pencapaian pengembangan wilayah yang seimbang. Strategi akan dilaksanakan melalui pelaksanaan program-program yang memacu pengembangan wilayah tersebut dan pengendalian perkembangan di Pusat Kabupaten OKU Selatan.

Mengembangkan kegiatan yang berfungsi sebagai fungsi primer. Strategi ini b.

ditujukan untuk mengembangkan kegiatan yang berfungsi primer di lokasi Pusat Pelayanan Kabupaten sehingga kegiatan tersebut a kan mampu meningkatkan pelayanan dalam skala Kabupaten dan regional,sesuai dengan fungsi Kabupaten OKU Selatan sebagai Kota Wisata.

Strategi Pengembangan sub pusat pelayanan Kabupaten dan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata, seimbang dan efisie n yang saling terkait satu sama lain sebagaimana disebutkan pada huruf (2) adalah:

Membagi, menetapkan dan mengembangkan Kabupaten OKU Selatan menjadi 9 a.

SWK (Sub Wilayah Kabupaten). Strategi ini ditujukan agar pengembangan wilayah dapat dilaksanakan secara seimbang dan merata, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kegiatan yang berfungsi sekunder.

Mengembangkan kegiatan ekonomi pada masing-masing SWK yang mampu b.

(4)

tersebut. St rategi ini ditujukan agar terjadi pergeseran kegiatan ekonomi yang selama ini terpusat di pusat Kabupaten menjadi menyebar ke seluruh sub wilayah Kabupaten.

Meningkatkan ketersediaan fasilitas pada masing-masing sub wilayah Kabupaten c.

sesuai dengan skala pelayanan dan daya dukung kawasan. Strategi ini diharapkan bisa mendorong perkembangan sub wilayah Kabupaten agar lebih mandiri dalam menyediakan ruang untuk kegiatan ekonomi.

Mendorong pembangunan di Sub Wilayah Kabupaten yang letaknya di pinggiran d.

dan meng endalikan pembangunan fisik di SWK Pusat Kabupaten. Strategi ini dilaksanakan agar beban pusat Kabupaten semakin berkurang dan disisi lain perkembangan wilayah pinggiran Kabupaten menjadi lebih cepat.

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Prasarana dan Sarana Kabupaten. b.

Kebijakan pengembangan sistem prasarana dan sarana Kabupaten adalah Peningkatan ketersediaan jaringan prasarana dan sarana Kabupaten yang berkualitas, merata, sesuai prioritas dan daya dukung, meliputi:

Peningkatan kelancaran mobilitas antar w ilayah dalam rangka mendorong 1.

kegiatan penduduk melalui peningkatan prasarana dan sarana transportasi dan keterpaduan antar moda.

Pengembangan angkutan umum yang bersifat masal yang aman, nyaman dan 2.

murah.

Peningkatan fungsi jaringan drainase sebagai saran a pengendalian banjir dengan 3.

sistem jaringan drainase yang terpadu, berhirarki dan efisien.

Peningkatan pelayanan air bersih yang merata, berkualitas dan berkelanjutan. 4.

Pengelolaan sampah dengan baik dan meningkatkan nilai tambah sampah 5.

menjadi barang yang berguna, serta mengurangi dampak negatif akibat sampah. Peningkatan layanan telekomunikasi ke seluruh penjuru Kabupaten sesuai 6.

kebutuhan dengan seminimal mungkin mengurangi ketersediaan ruang terbuka. Peningkatan ketersediaan energi serasi dengan rencana pengembangan jaringan 7.

jalan dan pusat kegiatan penduduk.

Pemerataan sarana pendidikan sesuai dengan skala pelayanan dan kebutuhan 8.

penduduk disertai dengan peningkatan kualitas pendidikan.

Peningkatan ketersediaan sarana kesehatan yang berkualitas, merata dan 9.

(5)

Peningkatan kegiatan perdagangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi 10.

Kabupaten dan penyerapan tenaga kerja.

Peningkatan kegiatan peribadatan dengan penuh toleransi. 11.

Peningkatan ruang untuk fasilitas olah raga dalam rangka meningkatkan 12.

kesehatan masyarakat dan prestasi olah raga.

Strategi Pengembangan Prasarana dan Sarana Kabupaten, strategi untuk peningkatan kelancaran mobilitas antar wilayah dalam rangka mendorong kegiatan penduduk melalui peningkatan prasarana dan sarana transportasi dan keterpaduan antar moda sebagaimana disebut angka 1 diatas adalah:

Membangun jalan-jalan baru dan meningkatkan kualitas jalan yang sudah ada. a.

Strategi ini dilaksanakan untuk memperlancar arus lalu lintas. Selain itu adanya ruas-ruas jalan yang kurang baik akan menyebabkan waktu tempuh menjadi lebih lama sehingga diperlukan program peningkatan kualitas jalan.

Meningkatkan fasilitas jalan seperti rambu, lampu, marka, dan sebagainya. Strategi b.

ini ditujukan untuk meningkatkan keteraturan, keamanan dan kenyaman an lalu lintas.

Merenovasi fasilitas transportasi udara. Transportasi udara sangat penting bagi c.

aksesibilitas Kabupaten OKU Selatan yang menghubungkan Kabupaten OKU Selatan dengan Kabupaten-Kabupaten lain di Indonesia, oleh karena itu perlu dihidupkan kembali peran transportasi udara di Kabupaten OKU Selatan

Meningkatkan kualitas manajemen sistem transportasi. Strategi ini dilaksanakan d.

agar sistem transportasi bisa lebih terpadu, efisien dan berkelelanjutan.

Strategi untuk pengembangan angkutan umum yang bersifat masal yang aman, nyaman dan murah sebagaimana disebut dalam angka 2 diatas adalah:

Mengembangkan angkutan masal yang sesuai dengan karakteristik Kabupaten. a.

dikarenakan jenis moda ini yang saat ini paling mudah untuk dilaksanakan, membutuhkan ruan g yang relatif tidak terlalu besar dan mempunyai kapasitas angkut yang cukup besar.

Menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung angkutan b.

masal (terminal, halte, dll). Angkutan umum/masal membutuhkan

(6)

Strategi untuk peningkatan fungsi jaringan drainase sebagai sarana pengendalian banjir dengan sistem jaringan drainase yang terpadu, berhirarki dan efisien

sebagaimana disebut dalam angka 3 diatas, adalah:

Pembangunan dan peningkatan saluran primer, sekunder dan saluran lingkungan a.

sesuai dengan kondisi kawasan, berhirarki dan saling terkait satu sama lain. Fungsi saluran drainase sangat vital sebagai pengendali aliran air dan banjir. Memanfaatkan dengan baik jaringan drainase alami baik sungai, anak sungai b.

maupun rawa. Strategi ini ditujukan untuk memaksimalkan manfaat dari adanya drainase alami. Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten OKU Selatan dilalui sungai. Sungai-sungai yang besar antara lain Sungai Saka,Sungai Selabung d an Sungai Komering . Anak-anak sungai ini mengalami penurunan fungsi drainase akibat adanya sedimentasi, sampah dan tumbuhan liar. Upaya-upaya normalisasi sungai dan anak sungai perlu terus dilakukan agar sungai dapat berfungsi dengan baik.

Strategi untuk peningkatan pelayanan air bersih yang merata, berkualitas dan berkelanjutan sebagaimana disebut angka 4 diatas, adalah:

Menambah kapasitas produksi air bersih. Strategi ini merupakan strategi paling a.

utama dalam rangka peningkatan cakupan layanan air bersih. Kapasitas produksi dapat dilakukan dengan membangun Instalasi Pengelolaan Air bersih di lokasi-lokasi yang belum terjangkau layanan selama ini.

Membangun jaringan distribusi baru dan perbaikan jaringan yang sudah tua. b.

Mengurangi tingkat kebocoran air. Strategi ini ditujukan untuk meningkatkan c.

pelayanan tanpa menambah kapasitas, akan tetapi mengurangi tingkat kebocoran baik teknis maupun non teknis.

Strategi untuk pengelolaan sampah dengan baik dan meningkatkan nilai tambah sampah menjad i barang yang berguna, serta mengurangi dampak negatif akibat sampah sebagaimana disebut angka 5 diatas, adalah:

Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah.

a.

Strategi ini ditujukan untuk meningkatkan cakupan layanan persampa han. Prasarana dan sarana persampahan yang sudah ada saat ini meliputi alat

pengumpul, alat pengangkut dan penampungan akhir. Seiring dengan

(7)

dalam rangka meningkatkan ketersediaan prasarana dan sarana persampahan yang berkualitas dan memadai.

Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah.

b.

Sebagaimana diketahui, bahwa sampah merupakan pr oduk masyarakat, maka agar pengelolaan sampah dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilaksanakan upaya-upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat agar dapat mengelola sampah yang dihasilkannya mulai dengan kesadaran untuk mengurangi produksi sampah, membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah,

memanfaatkan sampah dan mendaur ulang sampah.

Strategi untuk peningkatan layanan telekomunikasi ke seluruh penjuru Kabupaten sesuai dengan kebutuhan tanpa mengurangi ketersediaan ruang terbuka sebaga imana disebut angka 6 diatas adalah:

Mengembangkan jaringan telepon bawah tanah. Strategi ini ditujukan untuk a.

meningkatkan layanan telekomunikasi dengan memanfaatkan sedikit ruang. Mengembangkan jaringan telepon seluler/nirkabel dengan membangun menara b.

bersama. Saat ini pertumbuhan menara telepon seluler cukup pesat di Kabupaten OKU Selatan . Perkembangan ini akan membawa dampak pada berkurangnya ruang terbuka dan ada beberapa menara yang didirikan tidak sesuai dengan rencana tata ruang kawasan. Untuk mengurangi dampak tersebut, maka dilakukan dengan cara pendirian menara seluler yang bisa dipakai bersama.

Strategi untuk peningkatan ketersediaan energi serasi dengan rencana pengembangan jaringan jalan dan pusat kegiatan penduduk sebagaimana disebut angka 7 d iatas adalah:

Mengembangkan jaringan energi sesuai dengan pengembangan jaringan jalan dan a.

memperhatikan sistem permukiman Kabupaten. Strategi diterapkan agar pemenuhan kebutuhan energi kepada masyarakat bisa lebih optimal dan

berkelanjutan, meminimalkan ke butuhan ruang dan memadukan dengan jaringan prasarana yang lain (jalan, telepon, air bersih, drainase).

Mengembangkan jaringan gas rumah tangga. Strategi ini dilaksanakan untuk b.

(8)

Strategi untuk pemerataan sarana pendidikan sesuai dengan skala pelayanan dan kebutuhan penduduk disertai dengan peningkatan kualitas pendidikan sebagaimana disebut angka 8 diatas adalah:

Membangun sarana sekolah dan sarana pendukungnya di pus at-pusat

a.

permukiman. Strategi ini diterapkan agar sekolah dapat dicapai dengan mudah oleh penduduk.

Meningkatkan kualitas pendidikan.

b.

Strategi untuk peningkatan ketersediaan sarana kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau sebagaimana disebut angka 9 diatas adalah:

Membangun sarana kesehatan sesuai dengan skala pelayanan dan kebutuhan

a.

penduduk. Strategi ini ditujukan untuk menyediakan sarana kesehatan secara merata, sesuai dengan daya dukung penduduk dan tingkat pelayanan yang akan diberikan.

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Strategi dapat dilaksanakan melalui

b.

serangkaian program dan kegiatan antara lain peningkatan kualitas tenaga kesehatan, kualitas pelayanan puskesmas dan rumah sakit.

Strategi untuk peningkatan kegiatan perdagangan dala m mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten dan penyerapan tenaga kerja sebagaimana disebut angka 10 diatas adalah:

Meningkatkan ketersediaan sarana perdagangan disertai fasilitas pendukungnya.

a.

Sarana perdagangan sangat dibutuhkan dalam rangka pengembangan s ektor perdagangan, sehingga perlu dikembangkan sarana perdagangan yang letaknya strategis dan didukung fasilitas yang memadai.

Menyediakan ruang-ruang untuk pengembangan sektor informal. Strategi ini

b.

ditujukan untuk menata keberadaan sektor informal, terutama pedagang-pedagang kaki lima dan usaha-usaha informal lainnya.Sektor informal harus tetap

dikembangkan karena dapat menyerap banyak tenaga kerja, hanya saja perkembangan tersebut perlu diikuti dengan upaya-upaya penataan.

Strategi untuk peningkatan kegiatan peribadatan dengan penuh toleransi sebagaimana disebut angka 11 diatas adalah:

(9)

Strategi untuk peningkatan ruang untuk fasilitas olah rag a dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan prestasi olah raga sebagaimana disebut angka 12 diatas adalah:

Memanfaatkan ruang terbuka sebagai sarana olah raga dan rekreasi. Strategi ini a.

dilakukan agar kegiatan olah raga dapat dilakukan dengan mema nfaatkan ruang terbuka khususnya ruang non hijau seperti halaman dan tanah-tanah kosong.

Mempertahankan dan meningkatkan kualitas sarana olah raga yang sudah ada. b.

Beberapa sarana olah raga resmi seperti stadion dan lapangan olah raga akan tetap dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang B.

Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang meliputi kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Lindung. a.

Kebijakan pengembangan kawasan lindung adalah:

Pelestarian kawasan yang akan difungsikan sebagai kawasan lindung 1.

Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan 2.

dan kawasan lindung.

Strategi pengembangan kawasan lindung b.

Strategi untuk pelestarian kawasan yang akan difungsikan sebagai kawasan lindung sebagaimana disebut angka 1 adalah:

Identifikasi kawasan Kabupaten yang dapat difungsikan sebagai kawasan lindung. 1)

Kawasan lindung di Kabupaten akan diidentifikasi mengenai lu asannya dan lokasinya agar lebih mudah dalam penetapannya.

Menetapkan lokasi dan delineasi kawasan lindung Kabupaten. Kawasan lindung 2)

perlu didelineasi secara pasti kemudian ditetapkan agar tetap terjaga keberadaannya.

Mewujudkan RTH minimal 30 % dari luas wilayah Kabupaten. Strategi ini 3)

(10)

seperti yang diamanatkan Undang-undang penataan ruang, karena RTH merupakan salah satu unsur kawasan lindung.

Luas kawasan hutan lindung di kabupaten OKU Selatan ± 111.289 Ha,terletak di 4)

13 (Tiga Belas)kecamatan meliputi : Mekakau Ilir

1.

Banding Agung 2.

Simpang 3.

Buana Pemaca 4.

Muaradua 5.

Buay Sandang Aji 6.

Tiga Dihaji 7.

Runjung Agung 8.

Kisam Tinggi 9.

Muaradua Kisam 10.

Pulau Beringin 11.

Sindang Danau 12.

Sungai Are 13.

Strategi untuk pen cegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan dan kawasan lindung sebagaimana disebut angka 2 adalah:

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan. 1)

Strategi ini akan berpengaruh nyata terhadap pelestarian kawasan lindung, karena apabila masyarakat menyadari pentingnya pelestarian kawasan lindung, maka mereka mempunyai rasa memiliki.

Menerapkan disinsentif pada kawasan-kawasan lindung. Strategi disinsentif ini 2)

(11)

Membangun jalur hijau atau buffer di sekeliling kawasan yang tidak boleh dibangun 3)

(rawa konservasi, kolam retensi, areal TPA sampah).

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya. c.

Kebijakan Pengembangan Kawasan Budidaya.

Peningkatan dan pengembangan kawasan budidaya secara serasi, terpadu, efisien, produktif dan berkelanjutan, meliputi:

Pengembangan permukiman untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan tempat 1.

tinggal yang layak dan terjangkau.

Pengembangan kawasan perkantoran/pemerintahan yang terpadu, efisien dan 2.

lengkap dalam rangka meningkatkan pelayanan publik

Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di lokasi yang strategis, nyaman 3.

dan berdaya saing

Pengembangan kawasan peruntukan industri yang efisien, produktif dan 4.

berkelanjutan serta didukung dengan prasarana dan sarana yang lengkap

Pengembangan kawasan pariwisata sesuai dengan potensi, karakteristik dan jenis 5.

wisata unggulan

Pengembangan kawasan pertanian yan g mampu meningkatkan produktivitas 6.

sektor pertanian.

Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya

Strategi untuk pengembangan permukiman untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan tempat tinggal yang layak dan terjangkau sebagaimana disebut angka 1 adalah:

Mendorong pengembangan perumahan di wilayah baru dengan pola a.

Kasiba/Lisiba. Pengembangan kawasan dengan pendekatan Kasiba-Lisiba diharapkan akan bida menyediakan permukiman dan perumahan kepada penduduk secara terpadu dan efisien.

Mengembangkan perumahan secara vertikal untuk kawasan yang padat b.

penduduk dengan memperhatikan ketersediaan prasarana yang ada.

(12)

terbatas, sehingga diperlukan intensifikasi pemanfaatan lahan melalui pembangunan secara vertikal.

Menata, merehabilitasi dan meremajakan kawasan perumahan/permukiman yang c.

rendah kualitas lingkungannya. Strategi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman.

Melestarikan lingkungan perumahan lama yang mempunyai karakter khu sus dari d.

alih fungsi dan perubahan fisik bangunan.

Strategi untuk pengembangan kawasan perkantoran/pemerintahan yang terpadu, efisien dan lengkap dalam rangka meningkatkan pelayanan publik sebagaimana disebut angka 2, adalah:

Menempatkan kantor pemerinta han didalam satu lokasi yang terpadu dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana. Strategi ini dilaksanakan agar pelayanan publik dapat dilaksanakan secara lebih efisien. Masyarakat akan dapat langsung menuju pada satu lokasi pusat pemerintahan. Peletakan pusat pemerintahan dalam satu lokasi juga akan lebih memudahkan koordinasi dan komunikasi.

Strategi untuk pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di lokasi yang strategis, nyaman dan berdaya saing sebagaimana disebut angka 3, adalah:

Merevitalisasi atau meremajakan kawasan pasar yang tidak tertata dan/atau a.

menurun kuallitas pelayanannya dengan tanpa mengubah kelas dan/atau skala pelayanannya yang telah ditetapkan.

Meletakan kawasan perdagangan dan jasa di lokasi yang strategis, nyaman dan b.

berdaya saing. Sektor perdagangan dan jasa merupakan sektor yang sangat tergantung dari nilai strategis lokasi, terutama aksesibilitas.

Mendorong perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa pada pusat-pusat c.

primer dan sekunder. Strategi ini ditujukan untuk mendorong terb entuknya pusat-pusat pertumbuhan di masing-masing pusat-pusat sub wilayah Kabupaten.

Strategi untuk pengembangan kawasan peruntukan industri yang efisien, produktif dan berkelanjutan serta didukung dengan prasarana dan sarana yang lengkap

(13)

Mengidentifikasi jenis industri yang sudah berkembang dan yang akan a.

dikembangkan, kemudian membentuk kluster-kluster industri dan ditempatkan dalam lokasi-lokasi sesuai dengan klusternya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing industri.

Mengembangkan industri berwawasan lingkungan. Proses produksi industri b.

selama ini cenderung menjadi faktor utama pencemaran baik udara, air maupun tanah. Semakin banyak kegiatan industri dikhawatirkan akan meningkatkan kadar pencemaran, oleh karena itu p erlu dikembangkan industri-industri yang ramah lingkungan.

Menempatkan kawasan industri di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku, c.

sumber tenaga kerja, jalan arteri dan pemasaran. Stategi ini dilaksanakan agar kinerja sektor industri menjadi lebih efis ien, mengurangi tingkat mobilitas sumber daya industri dan meningkatkan daya saing industri.

Merelokasi kawasan industri yang sudah tidak sesuai dengan peruntukannya. Di d.

beberapa kawasan terdapat industri-industri yang sekarang ini sudah berlokasi dekat dengan lingkungan perumahan/permukiman dan di lokasi yang sudah tidak diperuntukan sebagai kawasan industri, oleh karena itu perlu dilakukan relokasi terhadap industri tersebut, minimal tidak lagi ada industri baru.

Strategi untuk pengembangan kawasan pariwisata sesuai dengan potensi, karakteristik dan jenis wisata unggulan, sebagaimana disebut angka 5, adalah:

Mengidentifikasi, menetapkan dan delineasi kawasan-kawasan pariwisata. Strategi

a.

ini dilaksanakan agar kawasan pariwisata dapat dikembangkan secara khusus dan fokus tidak tercampur dengan pemanfaatan lain.

Mengembangkan wisata MICE (Meeting, Insentive, Convention, Exibition). Saat ini

b.

(14)

Melestarikan kawasan wisata sejarah dan budaya Kabupaten OKU Selatan .

c.

Banyak sekali obyek wi sata sejarah di Kabupaten OKU Selatan yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Melengkapi kawasan pariwisata dengan fasilitas yang mendukung. Strategi ini

d.

dilaksanakan untuk meningkatkan daya tarik obyek wisata yang sudah ada. Banyak obyek wisata yang men jadi kurang menarik karena kurangnya fasilitas pendukung.

Meningkatkan aksesibilitas ke kawasan pariwisata. Strategi ini dilaksanakan agar

e.

obyak wisata lebih mudah dicapai oleh wisatawan.

Strategi untuk pengembangan kawasan pertanian yang mampu meningkatk an produktivitas sektor pertanian sebagaimana disebut angka 6, adalah:

Mempertahankan lahan produktif dari alih fungsi lahan menjadi lahan terbangun.

a.

Strategi ini sangat penting karena lahan pertanian subur semakin terbatas,

sehingga apabila terjadi alih fungsi lahan tersebut, maka akan mengurangi lahan pertanian subur yang akan berdampak pada luas tanaman dan mengurangi hasil pertanian.

Mengembangkan kegiatan pertanian selain padi antara lain palawija dan

buah-b.

buahan. Struktur tanah di Kabupaten OKU Selat an cocok untuk dikembangkan budidaya palawija dan buah-buahan. Palawija dan buah-buahan dapat

dibudidayakan di lahan pertanian yang tidak perlu adanya irigasi teknis, bahkan bisa dilakukan di pekarangan.

Memanfaatkan lahan pasang surut sebagai lahan pertan ian. Sebagaimana

c.

diketahui bahwa sebagian lahan di Kabupaten OKU Selatan adalah rawa dan lahan pasang surut. Lahan ini bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

Mengembangkan kegiatan sektor peternakan dan perikanan. Sebagian lahan di

d.

(15)

Memanfaatkan teknologi budidaya pertanian. Strategi ini dilaksanakan untuk

e.

meningkatkan hasil pertanian tanpa menambah lahan pertanian. Pemanfaatan teknologi pertanian akan meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pertanian.

Mengembangkan konsep agropolitan sebagai pengembangan kawasan pertanian

f.

terpadu.

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten. 

Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis A.

Peningkatan potensi kawa san strategis sebagai kawasan yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten, tempat pelestarian budaya dan pengelolaan lingkungan hidup.

Strategi Pengembangan Kawasan strategis B.

Mengidentifikasi dan menetapkan kawasan strategis Kabupaten berdas arkan 1.

kriteria penetapan kawasan strategis

Menyusun rencana tata ruang kawasan strategis sebagai tindak lanjut 2.

Identifikasi potensi kawasan strategis dilanjutkan dengan perencanaan program 3.

pengembangan kawasan strategis.

Memprioritaskan pengembangan Kawasa n Strategis dengan konsep 4.

keterpaduan

Rencana Struktur Ruang. 5.1. 3.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten adalah rencana susunan pusat-pusat pelayanan kegiatan Kabupaten yang berhirarki sampai 20 tahun mendatang yang satu sama lain dihubungkan sistem jaringa n prasarana wilayah Kabupaten. Memperhatikan definisi tersebut, maka rencana struktur ruang wilayah Kabupaten OKU Selatan terdiri dari rencana sistem pusat-pusat pelayanan wilayah Kabupaten dan rencana sistem jaringan prasarana Kabupaten.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten berfungsi :

Sebagai arahan pembentuk sistem pusat-pusat pelayanan wilayah Kabupaten. a.

Sebagai arahan perletakan jaringan prasarana wilayah Kabupaten sesuai dengan b.

(16)

Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima c.

tahunan untuk 20 tahun.

Rencana Sistem Pusat-Pusat Pelayanan Kabupaten

-A. Pusat Pelayanan Kabupaten.

1. Sub Wilayah Kabupaten (SWK) Pusat Kabupaten sebagai Pusat Pelayanan Kabupaten (PPK). Sub wilayah Kabupaten Pusat Kabupaten ini terdiri dari 4 Kelurahan dengan pusat SWK di sekitar Kelurahan pasar Ilir. SWK ini ditetapkan sebagai pusat pelayanan Kabupaten karena hingga saat ini masih terdapat fungsi-fungsi primer pelayanan Kabupaten, yang melayani tidak saja dalam wilayah Kabupaten OKU Selatan akan tetapi juga wilayah regional.

2. Sub Wilayah Kabupaten (SWK) Muaradua sebagai Pusat Pelayanan Kabupaten (PPK). SWK ini terdiri dari 4 Kelurahan dengan pusat S WK di sepanjang Jl. Raya- Ranau . SWK ini ditetapkan sebagai pusat pelayanan Kabupaten, karena kondisi eksisting sudah mulai banyak terdapat pusat-pusat pelayanan yang mampu melayani skala Kabupaten dan regional. Apalagi dengan adanya rencana kawasan ini di jadikan pusat KOTA Kabupaten OKU Selatan.

B.Sub Pusat Pelayanan Kabupaten.

Sub Wilayah Kabupaten (SWK) Muaradua, sebagai Sub-PPK, terdiri dari 5 1.

kelurahan.

Sub Wilayah Kabupaten (SWK) Simpang Sender sebagai Sub-PPK, terdiri dari 2.

1 kelurahan dengan pusat S WK di sekitar Tugu Monpera dan sepanjang jalan Banding Agung

Sub Wilayah Kabupaten (SWK) Banding Agung, sebagai Sub-PPK, terdiri dari 3.

1 kelurahan dengan pusat SWK di sekitar Danau Ranau.

C. Pusat Pelayanan Lingkungan.

Pusat pelayanan lingkungan adalah ka wasan yang mempunyai fungsi melayani pelayanan di skala lingkungan. Pusat lingkungan ini tersebar di seluruh Wilayah Kabupaten OKU Selatan , terutama di kawasan-kawasan permukiman atau pusat pemerintahan kelurahan.

Rencana Sistem Jaringan Prasarana.

(17)

-A. Sistem Jaringan Prasarana Transportasi.

1. Transportasi Darat.

a. Transportasi Jalan Raya.

1) Rencana Jaringan Jalan

a) Kebutuhan Jalan

Perkiraan kebutuhan prasarana jalan didasarkan pada ketentuan bahwa kebutuhan luas jalan dihitung dari 20 % luas lahan te rbangun. Panjang jalan merupakan hasil pembagian luas jalan dengan lebar jalan rata-rata. Lebar rata-rata jalan nasional sebesar 12 meter, jalan propinsi sebesar 12 meter dan jalan Kabupaten sebesar 6 meter. Jadi lebar rata-rata jalan di Kabupaten OKU Sela tan adalah 6 meter atau 0,0 600 km. Perkiraan kebutuhan panjang jalan dapat dirumuskan sebagai berikut :

xL Pj 0,2

Dimana :

Pj : Panjang jalan yang dibutuhkan L : Luas lahan terbangun

(18)
(19)

Gambar 5.1. Sistem jaringan Jalan Primer

Dilihat dari kriteria tersebut, maka jalan di Kabupaten OKU Selatan yang tergolong dalam sistem jaringan primer adalah:

Jalan Arteri Primer di Kabupaten OKU Selatan, meliputi: 1.

Jalan yang menghubungkan PKN dengan PKW (Muaradua -Kota

-Batu/Batas.(Lampung Barat)

Jalan yang menghubungkan PKN dengan PKW (Simpang Aji-,

(20)

Jalan yang menghubungkan PKN dengan PKW (Simpang Campang,

-Ujan Mas/batas.Bengkulu)

Jalan yang menghubungkan PKN dengan PKW (Simpang Martapura,

-Muaradua)

Jalan yang menghubungkan PKN dengan PKW (Muaradua -Simpang

-Aji)

Gambar 5.2. Sistem jaringan Jalan Sekunder

(21)

Jalan Arteri Sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan pusat Kabupaten 1.

dengan sub wilayah Kabupaten lainnya atau jalan yang berada di Kawasan Kegiatan Skala Kabupaten, meliputi, Jalan Jagaraga – Tanjung Durian,Sumber Jaya – Batas Lampung,Jalan Karet Jaya – Simpang Empat, Jalan Simpang Serakat – Simpang Pemkab,Jalan Tanjung Jaya – Tanjung Durian,Jalan Tanjung Durian - Danau Kuning,Tanjung Jaya – Mekar Jaya,Pemkab - Jagaraga,Simpang Pendagan – Datar,Simpang Perkantoran -Perkantoran,Rantau Panjang – Simpang Gunung Pasir,Way Bulan -Kecipung,Simpang Pendagan – Mehanggin,Simpang Aji - Simpang Lubuk Dalam,Simpang Lubuk Liku - Bunga Mas,Peninggiran – Sukabumi,Simpang Peninjauan - Talang Tiggi,Jalan Lingkar Sunur Raya – Desa Sunur,Penanggungan - Tanjung Kurung,Simpang Lubuk Serai – Muarapayang,Gedung Wani - Hambangkar,Penantian – Danau Rate,Lawang Agung – Gunung Gare,Simpang Lubuk Dalam – Bayur,Simpang Jaya –Padang Bindu,Bandar Alam Lama - Bandar Alam Baru,Simpang Campang -Simpang Lubuk Dalam,Ra ntau Panjang – Tpu - Rsud,Simpang Jambu - Way Betung,Bendi – Pakuwolan,Jalan Rsud,Simpang Sender - Banding Agung,Simpang Sipatuhu - Sipatuhu,Banding Agiung – Pulau Beringin,Villa Pusri - Banding Agung,Simpang Merbau – Sipatuhu,Simpang Lengkusa - Way Relay,Simpang Gunung Raya – Gunung Raya,Tanjung Jati - Kota Batu,Simpang Pecah Pinggan – Guntung Jaya,Muara Sindang - Ulu Danau

Jalan Kolektor sekunder yaitu jalan yang menghubungkan kawasan fungsi 2.

sekunder II atau kegiatan skala sub wilayah Kabupaten (SWK), antara lain,. Jalan Dalam Kota Simpang Martapura,Jalan Dalam Kota Muardua,jalan dalam kota belambanganJalan Dalam Kota Kisam Tinggi,Jalan Dalam Kota Simpang Sender,Jalan Dalam Kota Pulau Beringin,Jalan Dalam Kota Sungai Are.

Rencana pembangunan dan pengembang an jalan di Kabupaten OKU 3.

Selatan antara lain:

Pembangunan dan Pengembangan Jalan Arteri Primer. 1.

Pembangunan dan Pengembangan Jalan Arteri Sekunder, 2.

Pembangunan dan Pengembangan Jalan Kolektor 3.

(22)

c) Penanganan Simpang dan Pembangunan Jembatan.

Kinerja suatu jaringan jalan sangat dipengaruhi oleh kinerja suatu persimpangan. Dengan meminimalkan tundaan dipersimpangan diharapkan waktu tempuh antar zona/kawasan dapat diminimalkan. Kinerja jaringan jalan dapat pula diting katkan dengan cara meratakan atau membagi beban suatu penggal ruas jalan (jembatan) dengan cara membangun jembatan yang menghubungkan 2 (dua) wilayah yang sama (Ulu dan Ilir) yang letaknya berdampingan (pada jarak tertentu), sehingga dapat menjadi alternat if lain yang dapat dipilih oleh pemakai jalan.

2) Manajemen Transportasi Jalan Raya Kabupaten OKU Selatan.

a) Pengelolaan Parkir.

Salah satu pengelolaan system transportasi jalan raya adalah dengan pengelolaan dan pengendalian parkir, baik on street maupun off street parking. Pengaturan parkir dilakukan dengan cara menetapkan

pembatasan bagi daerah-daerah yang biasa digunakan untuk parkir on street, mendorong pengembangan fasilitas off street, serta membebaskan kawasan-kawasan rawan macet dari kegiatan park er, terutama di kawasan yang padat kendaraan.

b) Pembatasan Lalu Lintas

Selain pembatasan lahan parkir, alternatif lain yang dapat digunakan adalah pembatasan lalu lintas. Pembatasan lalu lintas ini dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan dan mengembali kan fungsi rekreasi pada kawasan-kawasan tertentu

c) Pengaturan dan Pengendalian Penggunaan Lahan.

(23)

Dengan adanya interak si timbal balik tersebut, maka perlu dikembangkan integrasi antara penggunaan lahan serta rencana transportasi yang ada. Bentuk dari integrasi tersebut adalah identifikasi secara benar daerah-daerah yang direncanakan akan difungsikan sebagai kawasan indust ri, kawasan perdagangan/jasa, kawasan wisata, kawasan permukiman/perumahan dan kawasan pendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat lain.

Oleh karena itu penyediaan trasportasi dilaksanakan dalam bentuk penyediaan jaringan trayek angkutan umum dan jar ingan jalan yang mampu mendorong rute angkutan yang efisien. Penyediaan transportasi dilakukan dalam mendukung pengembangan kawasan prioritas

pengembangan wilayah yaitu Perkantoran Pemkab OKUS,Simpang Jambu Talang Peninjauan, Serakat,RSUD Muaradua.

d) Pengaturan Transportasi Barang

Rencana penempatan lokasi terminal angkutan barang akan dibangun pada kawasan Terminal Terpadu Muaradua . Terminal Terpadu Muaradua pula direncanakan memiliki terminal sebagai daerah

pergudangan. Disamping adanya Terminal Terpadu Muaradua, terdapat pula pasar tradisional di bumi agung . Dengan beroperasinya pasar tradisional di bumi agung , maka akan terjadi perubahan jalur angkutan barang (khususnya truk) yang semula bongkar muat dikawasan Pasar ilir akan berpindah ke pasar tradisional di bumi agung . Dengan adanya kondisi tersebut diharapkan beban arus lalu lintas angkutan barang tidak akan bertumpu dipusat Kabupaten OKU Selatan, melainkan menyebar kekawasan pinggiran Kabupaten, khususnya pada rencana jalan lingkar.

3) Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana

Angkutan Umum.

a) Kebutuhan Angkutan Umum yang Berkualitas.

(24)

Pilihan teknologi angkutan massal yang dikembangkan di Kabupaten OKU Selatan adalah sebagai berikut :

Bus Trans Saka Selabung 1.

b) Jenis-Jenis Angkutan Umum yang Layak Dikembangkan Di

Kabupaten OKU Selatan.

Beberapa jenis angkutan umum yang layak dikembangkan pada masa yang akan datang mengarah pada sistem angkutan umum massal. Pilihan teknologi angkutan massal yang dikembangkan di Kabupate n OKU Selatan adalah sebagai berikut :

Busway. 1.

... 2.

c) Rencana Jalur/Trayek Angkutan Umum Dalam Wilayah Kabupaten.

Tabel 5.1.

Rencana Koridor Jalur Bus Trans Saka Selabung

Tahap Koridor Rute

1. Koridor I

(Bumi Agung–Simp

Martapura)

Terminal Muaradua – Jl. Serasan Seandanan – Jaga Raga–

Jl. Simp Martapura

Koridor II

(Bumi Agung – Banding

Agung)

Terminal Muaradua – Jl.Raya Ranau-Simpang Sender–

Banding Agung

2. Koridor III

(Bumi Agung – Pulau

Beringin)

Terminal Muaradua - Jl.Simpang Aji – Jl.Simpang Campang –

Pulau beringin

Koridor IV

(Simpang Aji– Kisam

Tinggi)

Terminal Simpang Aji – Jl.Simpang Lubuk Serai - Jl. Simpang

peninjauan – Kisam Tinggi

d) Integrasi Antar Moda

(25)

berbeda. Pada kondisi eksisting saat ini, di Kabupaten OKU Selatan terdapat 2 (dua) system transportasi umum dalam Kabupaten yang telah ada, antara lain Angkutan Kabupaten, Dan Angkutan Air(Danau).

e) Alokasi Ruang Untuk Pengembangan Angkutan Umum.

Alokasi ruang yang dibutuhkan untuk pengembangan Angkutan umum antara lain terminal dan halte.

b. Rencana Pengembangan Transportasi Kereta Api.

Transportasi kereta api merupakan salah satu moda tra nsportasi darat yang diharapkan bisa menjadi alternatif bagi penduduk dalam melaksanakan kegiatan dan mobilitasnya. Sarana angkutan kereta api bisa untuk angkutan penumpang dan barang. Rencana pengembangan transportasi kereta api di Kabupaten OKU Selatan m encakup pengembangan system angkutan kereta api regional (antar wilayah) dan sistem angkutan kereta api perkotaan wilayah kabupaten Meliputi melalui : Kecamatan Kisam Tinggi(Sindang Laga,Muara Payang Dan Bandar Alam Lama),Kecamatan Muaradua

Kisam(Penyandingan,Dusun Tengah,Muaradua Kisam,Ulak Agung Ilir Dan Tanjung Beringin),Kecamatan Kisam Ilir(Simpang Campang,Pulau

Kemiling,Keban Agung,Dan Muara Sindang)Kecamatan Pulau

Beringin(Tanjung Bulan Ulu,Tanjung Bulan,Pulau Beringin,Pulau Beringin Utara,Pagar Agung,Pematang Obar Dan Anugerah Kemu)Kecamatan Sindang Danau(Muara Sindang Ilir,Muara Sindang Tengah,Pematang Danau,Dan Ulu Danau) dan Kecamatan Sungai Are (Pulau Kemuning,Tanah Pilih,Ujan Mas Dan Sebaja).

2. Transportasi Sungai Danau.

Dalam rangka meningkatk an kualitas dan kuantitas pelayanan angkutan sungai danau di Kabupaten OKU Selatan, rencana pengembangan transportasi sungai danau meliputi :

Rencana pengembangan jaringan angkutan sungai, danau meliputi rute yang a.

ada di Kecamatan Banding Agung

Penyatuan a ngkutan sungai , danau dan pariwisata akan mampu b.

(26)

Pengembangan angkutan sungai , danau dengan sistem buy the service,

c.

untuk mendukung t erintegrasinya moda transportasi di Kabupaten OKU Selatan.

Peningkatan Pembangunan Dermaga Antara Lain Banding Agung ,.Kota d.

Batu,Dermaga Villa Pusri,Dermaga Air Panas,Pulau Marissa

Pengembangan moda angkutan sungai seperti bus air, speed boat, dan e.

kapal.

Pembangunan sarana pendukung angkutan sungai seperti rambu air, SPBU. f.

3. Transportasi Udara

Rencana Pengembangan transportasi udara meliputi pengfembangan bandar udara danau ranau yang akan dikembangkan sebagai bandara perintis. Rencana pengembangan ke depan antara lain:

Peningkatan atau perpanjangan landasan pacu

-Peningkatan kualitas pelayanan bandara akan tetap harus ditingkatkan.

-Peningkatan fasilitas bandara. Sebagai salah satu upaya peningkatan

-pelayanan, maka fasilitas bandara harus tetap ditingkatkan.

Penataan ruang yang lebih ketat di sekitar bandara. Bandara merupakan

-kawasan khusus yang harus diperhatikan penataan ruangnya, terutama yang menyangkut keselamatan operasional bandara.

B. Rencana Sistem Jaringan Energi.

Rencana Pembangkit Tenaga Listrik meliputi : 1.

Pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Mikrohidro a.

(PLTMH)terletak Dikecamatan Sindang Danau,Kecamatan Pulau Beringin ,Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah ,Kecamatan Warkuk Ranau Selatan,Kecamatan Muaradua Dan Kecamatan Buay Pemaca.

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) terletak di b.

Kecamatan Pulau Beringin,Kecamatan Muaradua Kisam,Kecamatan Banding Agung,Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Dan Kecamatan Mekakau Ilir Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro(PLT M) terletak c.

(27)

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)terletak dikecamatan d.

Muaradua ,Kecamatan Buay Pemaca,Kecamatan Simpang,Dan Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah.

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)terletak di setiap e.

kecamatan dalam kabupaten.

C. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi

a. Pembangunan jaringan telepon kabel (terestrial) yang menjangkau seluruh pusat kota kecamatan;

b. Pembangunan layanan internet gratis(free hotspot) di ibukota kecamatan; c. Penambahan telepon umum,wartel dan warnet di pusat pemukiman pedesaan; d. Pembangunan serat optik yang menghubungkan setiap kantor pemerintahan

dengan kawasan strategis lainnya serta ibukota kabupaten dengan ibukota kabupaten lainnya;

e. Pembangunan jaringan menara telekomunikasi (tower) disetiap kecamatn dalam kabupaten

D. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air.

Berpedoman pada Peraturan Menteri PU Nomor 17/PRT/M/2007 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten, maka sistem jaringan sumber daya air meliputi:

Pengembangan sungai 1.

Pengembangan yang dimaksud Sungai Saka

a.

Sungai Gilas b.

Sungai Selulu c.

Sungai Mangama d.

Sungai Pilamasin e.

Sungai Giham f.

Sungai Tahmi g.

Sungai Seliam h.

(28)

Sungai Imus

Sumber air baku terdiri atas : Air Permukaan meliputi :

(29)

Sungai Way Lumay

Penyediaan air baku untuk :

(30)

D.I.Ulu Danau/Cangka Kiri

Rencana Sistem Prasarana Drainase Meliputi : E.

Sistem Drainase tertutup akan diterapkan di kawasan pusat pemerintahan a.

,kawasan perkotaan,komersial dan kepadatan tinggi ; dan

Jaringan drainase sistem terbuka dikembangkan sepanjan g tepi jalan dan b.

kawasan lingkungan pemukiman.

Rencana Sistem Prasarana Air Bersih/Air Minum. F.

Untuk perencanaan perkembangan Kabupaten OKU Selatan di masa mendatang, diusahakan agar masyarakat yang selama ini memperoleh air bersih untuk

kebutuhan sehari-hari dari sumur, sungai atau sebagainya, dapat menikmati pelayanan air bersih dari PDAM. Adapun program-program pengembangan sistem jaringan penyediaan air minum yang akan dilaksanakan adalah:

SPAM Sipatuhu di Kecamatan Banding Agung a.

SPAM Blambangan di Kecamatan Buay Runjung b.

SPAM Muaradua Kisam Di Kecamatan Muaradua Kisam c.

SPAM Kota Batu Di Kecamatan Warkuk Ranau Selatan d.

SPAM Pulau Beringin Di Kecamatan Pulau Beringin e.

SPAM Banding Agung Di Kecamatan Banding Agung f.

SPAM Simpang Sender di Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah g.

SPAM Simpang di Kecamatan Kecamatan Simpang h.

SPAM Muaradua di Kecamatan Muaradua i.

SPAM Kisam Tinggi Di Kecamatan Kisam Tinggi j.

SPAM Runjung Agung Di Kecamatan Runjung Agung k.

(31)

SPAM Buay Sandang Aji Di Kecamatan Buay Sandang Aji m.

SPAM Tiga Dihaji Di Kecamatan Tiga Dihaji n.

SPAM Sungai Are Di Kecamatan Sungai Are o.

SPAM Sindang Danau Di Kecamatan Sindang Danau p.

SPAM Buana Pemaca Di Kecamatan Buana Pemaca q.

SPAM Buay Pemaca Di Kecamatan Buay Pemaca r.

SPAM Mekakau Ilir Di Kecamatan Mekakau Ilir s.

Rencana Sistem Prasarana Persampahan. G.

Rencana sistem jaringan pengelolaan persampahan meliputi : TPA Muaradua Dan Buay Rawan di Kecamatan Buay Rawan 1.

TPA Simpang Di Kecamatan Simpang 2.

TPA Buay Pematang Ribu Ranau Tengah Di Keca matan Buay Pematang Ribu 3.

Ranau Tengah

TPA Banding Agung Di Kecamatan Banding Agung 4.

TPA Warkuk Ranau Selatan Di Kecamatan Warkuk Ranau Selatan 5.

TPA Runjung Agung Di Kecamatan Runjung Agung 6.

TPA Buay Runjung Di Kecamatan Buay Runjung 7.

TPA Buay Pemaca Di Kecamatan Buay Pemaca 8.

TPA Buana Pemaca Di Kecamatan Buana Pemaca 9.

TPA Pulau Beringin Di Kecamatan Pulau Beringin 10.

TPA Sungai Are Di Kecamatan Sungai Are 11.

TPA Sindang Danau Di Kecamatan Sindang Danau 12.

TPA Muaradua Kisam Di Kecamatan Muaradua Kisam 13.

TPA Kisam Tinggi Di Kecamatan Kisam Tinggi 14.

TPA Buay Sandang Aji Di Kecamatan Buay Sandang Aji 15.

(32)

TPA Mekakau Ilir Di Kecamatan Mekakau Ilir 17.

TPA Kisam Ilir Di Kecamatan Kisam Ilir. 18.

Rencana Sistem Prasarana Air Limbah. H.

Rencana program pengembangan jaringan prasarana air limbah antara lain:

Sistem on-site dengan tengki septik dikembangkan untuk penanganan limbah 1.

domestik.

Sistem off-site dapat direncanakan untuk pusat perkantoran ,pasar,kawasan 2.

industri dan terminal dengan kepadatan bangunan yang cukup tinggi.

Pembangunan saluran air limbah sistem tertutup dilakukan pada kawasan 3.

perdagangan ,perkantoran dan komersil,dan

Instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT)untuk mengolah air limbah domestik. 4.

Rencana Penyediaan Sarana/Fasilitas Kabupaten

-Sarana Pendidikan A.

Rencana pengembangan sarana pendidikan dilakukan terutama di wilayah

pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya dengan skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta diikuti oleh profesional dan ju mlah guru di setiap sekolah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas pendidikan disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikannya. Untuk fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional ditempatkan pada k awasan tertentu yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar dan menengah yang pelayanannya berskala Kabupaten didistribusikan dibagian wilayah Kabupaten/kecamatan, kelurahan hingga lingkungan, khusus untuk fa silitas pendidikan menengah lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat bagian wilayah Kabupaten dan untuk akademi dan perguruan tinggi pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan.

Sarana Kesehatan B.

(33)

umum kelas C skala pelayanan tingkat Kabupaten, Rumah Sakit Umum kelas D skala pelayanan tingkat Kabupaten wilayah Kabupaten/kecamatan, Puskesmas skala pelayanan tingkat kecamatan, Puskes mas Pembantu skala pelayanan tingkat kelurahan, Poliklinik/Rumah Bersalin /Pos Kesehatan terpadu/Pos KB, Rumah sakit Khusus lainnya (misal: Rumah sakit Paru, Mata, Lepra dan lain-lain) penyediaan disesuaikan dengan kabutuhan atas dasar indikasi penyakit kh usus dengan skala pelayan tingkat propinsi/Kabupaten.

Sarana Perdagangan C.

Sarana perdagangan diperlukan sebagai tempat pelayanan kebutuhan penduduk akan kebutuhan sehari-hari. Sarana perbelanjaan dapat berupa toko, warung/kios, pasar lingkungan, pasar, KUD, BANK dan sarana pelayanan lainnya. Penyediaan sarana perbelanjaan ini diperlukan dalam suatu skala tertentu, dan disesuaikan dengan jumlah penduduk yang dilayani.

Dalam pengembangan fasilitas perdagangan ini, pengalokasian fasilitas perdagangan di Kabupaten OKU Selatan dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Rencana pengembangan fasilitas perdagangan disesuaikan dengan rencana a.

jaringan jalan dan didukung oleh utilitas yang baik.

Lokasi sebaiknya tidak dekat dengan fasilitas peribadatan dan fasilitas pendidikan. b.

Lokasi sebaiknya dekat dengan lokasi permukiman dan terjangkau oleh c.

transportasi umum.

Sarana Olah Raga dan Rekreasi. D.

(34)

Rencana Pola Ruang Wilayah. 5.1. 4.

Rencana Pola Ruang wilayah Kabupaten adalah rencana distribusi peruntukan ruang wilayah Kabupaten yang meliputi perunt ukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya sampai dengan akhir masa berlakunya RTRW Kabupaten yang dapat memberikan gambaran pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten sampai dengan 20 tahun mendatang.

Rencana kawasan lindung A.

Pengertian kawasan lindung menurut Keputusan Presiden RI Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup, yang mencakup sumberdaya alam serta sumberdaya buatan guna pembangunan berkel anjutan. Dalam penetapan dan pengelolaan kawasan lindung, maka kawasan lindung yang akan ditetapkan di Kabupaten OKU Selatan meliputi wilayah daratan yang terdiri atas :

Kawasan Hutan Lindung. 1.

Kawasan Hutan Lindung di kabupaten OKU Selatan dengan luas ku rang lebih 111.289 Ha terletak dikecamatan Mekakau Ilir,Banding Agung,Simpang,Buana Pemaca,Muaradua,Buay Sandang Aji,Tiga Dihaji,Runjung Agung,Kisam

Tinggi,Muaradua Kisam,Pulau Beringin,Sindang Danau dan kecamatan Sungai Are.

Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya 2.

Meliputi kawasan resapan air yang terdapat di kawasan hutan lindung dan hutan produksi

Kawasan perlindungan setempat 3.

Kawasan perlindungan setempat meliputi

Sempadan sungai dan saluran irigasi meliputi : a.

Dataran sepanjang tepian su ngai bertanggul dengan lebar paling sedikit 1.

(35)

Daratan sepanjang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan 2.

permukiman dengan lebar paling sedikit 100 meter dari tepi sungai.

Daratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan 3.

permukiman dengan lebar paling sedikit 50 meter dari tepi sungai.

Kawasan sekitar mata air terdapat di kabupaten OKU Selatan yang berlokasi b.

menyebar pada setiap kecamatan.

Kawasan sekitar danau meliputi daratan denga n jarak 50(lima puluh)meter c.

sampai dengan 100(seratus) meter dari titik pasang air danau atau waduk tertinggi.

Ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan dialokasikan minimal 30%dari luas d.

perkotaan,yang terdiri dari RTH publik minimal 20% dan RTH private minimal 10%.

Kawasan Suaka Alam,Pelestarian Alam dan kawasan Cagar Budaya. 4.

Kawasan Suaka Alam ,Pelestarian Alam dan kawasan Cagar Budaya dengan luas kurang lebih 50.950 Ha terletak dikecamatan Buay Pematang Ribu Ranau

Tengah,Warkuk Ranau Selatan,Buay Pemaca,dan Kecamatan Buay Rawan Kawasan Rawan bencana

5.

Kawasan Rawan bencana meliputi :

Kawasan rawan tanah longsor terletak di kecamatan Sungai Are ,Sindang a.

Danau,Pulau Beringin,Mekakau Ilir,Tiga Dihaji,Buay Sandang Aji Dan Banding Agung.

Kawasan rawan banjir meliputi K ecamatan Simpang,Buay Sandang Aji,Buay b.

Rawan,Buay Pemaca,Muaradua,Buay Pematang Ribu Ranau

Tengah,Runjung Agung,Banding Agung Dan Warkuk Ranau Selatan.

Kawasan rawan angin puting beliung meliputi kecamatan sungai are,kisam c.

tinggi,dan simpang.

Kawasan rawan gempa bumi meliputi seluruh kecamatan di kabupaten d.

(36)

Kabupaten hanya berupa kawasan perlindungan setempat yaitu sempadan sungai, sempadan kolam retensi/rawa, Ruang Terbuka Hijau (RTH), kawasan cagar budaya dan rawa konservasi serta rawa budidaya.

Rencana kawasan budidaya B.

Kawasan budidaya Kabupaten adalah kawasan di wilayah Kabupaten yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kabupaten, kawasan budidaya terbagi menjadi:

Kawasan peruntukan hutan produksi meliputi : 1.

Kawasan hutan produksi tetap. a.

terletak di Kecamatan Buay Pemaca,Simpang dan Buana Pemaca dengan luas kurang lebih 22.415 ha.Sudah termasuk usulan alih fungsi hutan dengan luas kurang lebih 296 ha yang direncanakan menjadi areal penggunaan lain dan diarahkan pada rencana kawasan peruntukkan permukiman dan

perkebunan.

b. Kawasan hutan produksi terbatas.

Terletak di kecamatan Buay Pemaca dengan luas kurang lebih 12.631 ha Kawasan peruntukan pertanian meliputi :

2.

a. Kawasan Peruntukan Tanaman Pangan

Pengembanagan Komoditi Padi Sawah di Kecamatan Muaradua

-Kisam,Buay Pemaca,Buay Runjung,Pulau Beringin,Sindang Danau,Buay Sandang Aji,Buay Pematang Ribu Ranau Tengah,Kisam Ilir,Mekakau Ilir,Warkuk Ranau Selatan,Muaradua,Runjung Agung,Banding

Agung,Buana Pemaca,Tiga Dihaji,Sungai Are,Kisam Tinggi,Simpang,Dan Buay Rawan.

Pengembangan Komoditi Palawija di Kecamatan

-Muaradua,Simpang,Buay Rawan,Buay Sandang Aji,Tiga Dihaji,Buay Pemaca,Buana Pemaca,Runjung Agung,Banding Agung,dan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah.

(37)

Pengembangan Komoditi Sayuran di Kecamatan Warkuk Ranau

-Selatan,Pulau Beringin,Banding Agung,Buay Pematang Ribu Ranau Tengah,Muaradua Kisam,Sindang Danau,Sungai Are,Kisam Ilir Dan Mekakau Ilir.

Pengembangan Komoditi Buah-Buahan di Kecamatan Banding

-Agung,Buay Pematang Ribu Ranau Tengah,Buay Pemaca,Buay Rawan,Muaradua,Buay Sandang Aji,Simpang Dan Buana Pemaca. Pengembangan Komoditi Biofarmaka di Kecamatan Pulau Beringin,Buay

-Pemaca,Muaradua dan Mekakau Ilir.

Pengembangan Komoditi Tanaman Hias di Kecamatan Banding

-Agung,Pulau Beringin dan Buay Pemaca.

Kawasan Pengembangan Peruntukkan Perkebunan dengan Komoditas Utama 3.

Kopi,Lada,Karet,Kelapa,Sawit Dan Kakao kurang lebih 124.177 Ha di semua kecamatan di kabupaten OKU Selatan

Kawasan peruntukkan peternakan meliputi : 4.

Sapi potong terletak di Kecamatan Buay Rawan,Simpang,Buay

-Pemaca,Buana Pemaca,Banding Agung,Buay Pematang Ribu Ranau Tengah,Warkuk Ranau Selatan,Muaradua Kisam,Pulau Beringin,Dan Kecamatan Sindang Danau.

Sapi Perah terletak di Kecamatan Sindang Danau Dan Kecamatan Pulau

-Beringin.

Kambing terletak di Kecamatan Mekakau Ilir,Muaradua,Kisam

-Tinggi,Sungai Are,Buay Rawan,Buay Runjung,Runjung Agung,Buay Pemaca,Buana Pemaca,Muaradua Kisam Dan Pulau Beringin. Unggas terletak di Kecamatan Tiga Dihaji,Kisam Ilir,Buay Sandang

-Aji,Pulau Beringin Dan Kecamatan Muaradua Kawasan Peruntukan Perikanan.

5.

Kawasan Perikanan Sistem Pagar yang terletak di Kecamatan,Warkuk

-Ranau Selatan(Desa Kota Batu,Tanjung Jati,Tanjung Baru Dan Desa Way Wangi Seminung),Dan Kecamatan Banding Agung(Desa Tanjung

Agung,Sugih Waras,Dan Suka Negeri).

Kawasan Kerambah Jaring Apung terletak di kecamatan Warkuk Ranau

-Selatan(Desa Way Wangi Seminung dan Tanjung Baru)

Kawasan Perikanan Penangkapan Ikan di Danau Ranau di Kecamatan

(38)

Kawasan Budidaya Kolam Air Tenang terletak di Kecamatan Warkuk

-Ranau Selatan(Desa Gunung Raya Dan Pilla),Kecamatan Bprrt (Desa Simpang Sender)Kecamatan Kisam Ilir(Desa Campang Jaya,Simpang Campang,Pulau Kemiling),Kecamatan Buay Runujung(Desa

Belambangan,Peninjauan,Padang Bindu)Kecamatan Sindang Danau(Desa Ulu Danau Dan Pematang Danau)Kecamatan Sungai Are(Desa Cuko Nau)Kecamatan Pulau Beringin(Desa Simpang

Pancur,Pulau Beringin,Tanjung Kari)Kecamatan Buay Sandang Aji(Desa Gunung Terang)Kecamatan Muaradua(Kelurahan Bumi

Agung,Muaradua,Kisau,Dan Desa Gunung Tiga),Kecamatan Buay

Rawan(Desa Rantau Panjang,Sukajaya,Gunung Cahya,Dan Desa Bandar Agung)Kecamatan Buay Pemaca (Desa Srimenanti,Talang

Padang,Serakat Jaya,Karet Jaya,Kota Way,Durian Sembilan,Dan Tanjung Durian)Kecamatan Tiga Dihaji(Desa Kuripan,Dan Sukabumi)Kecamatan Muaradua Kisam (Desa Tanjung Lebat,Sugihan,Alun Dua,Lawang Agung,Bayur Tengah,Penantian Dan Desa Pagar Dewa)

Kawasan Peruntukan Pertambangan Meliputi : 6.

Kawasan Pertambangan Batu Gamping dengan potensi seluas kurang

-lebih 11.295 Ha di Kecamatan Muaradua,Buay Sandang Aji,Simpang Dan Buana Pemaca.

Kawsan Pertambangan batuan dengan potensial seluas lebih kurang

-15.910 Ha berada di Kecamatan Muaradua,Sungai Are,Sindang Danau,Pulau Beringin,Mekakau Ilir,Buay Runjung,Dan Simpang Kawasan Pertambangan Panas bumi dengan potensial seluas kurang

-lebih 55.000 ha berada di Kecamatan Banding Agung,Warkuk Ranau Selatan,Mekakau Ilir,Muaradua Kisam,Sindang Danau Dan Pulau Beringin

Kawasan Pertambangan Mineral Logam dengan potensial seluas kurang

-lebih 60.000 Ha berada di Kecamatan Sungai Are,Sindang

Danau,Muaradua Kisam,Kisam Tinggi,Kisam Ilir,Dan Pulau Beringin. Kawasan Pertambangan Batubara dengan potensial seluas kurang lebih

-160.000 Ha berada di Kecamatan Muaradua,Buay Rawan,Buay

(39)

Kawasan Pertambangan Mineral Radioaktif dengan potensial seluas

-kurang lebih 3000 Ha berada di Kecamatan Buay Pemaca,

Kawasan Pertambangan Minyak dan Gas dengan potensial seluas

-kurang lebih 5.000 Ha berada di Kecamatan Muaradua,Buay Rawan Dan Buay Pemaca.

Kawasan Peruntukan Industri meliputi : 7.

Kawasan Wilayah Industri yang terdiri dari Industri Batubara terletak di

-Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah,Buay Sandang aji,Buay Pemaca,

Industri Bahan Baku Semen Baturaja II terletak di Kecamatan Muaradua.

Industri Sedang terdiri dari Industri Pengolahan Kopi Bubuk terletak di

-Kecamatan Muaradua,Banding Agung ,Pulau Beringin,Kisam Tinggi,Buay Sandang Aji,Buay Runjung,Sindang Danau,

Industri Pembuatan Batu Bata terletak di kecamatan Buay Rawan,Buay

-Pemaca,Buana Pemaca.

Industri Batu Gamping terletak di Muaradua,

-Industri Makanan terletak di di Kecamatan Muaradua,Banding

-Agung,Pulau Beringin,BPR Ranau Tengah,Warkuk Ranau Selatan,Buay Pemaca

Industri Moubilier terletak di Kecamatan Muaradua,Simpang,Buay

-Rawan,Pulau Beringin.

Industri Pengrajin Besi terletak di Kecamatan Muaradua,Banding

-Agung,dan Warkuk Ranau Selatan

Industri kecil /rumah tangga terdiri dari industri souvenir terletak di

-Kecamatan Banding Agung,-Kecamatan BPR Ranau Tengah,Dan Kecamatan Warkuk Ranau Selatan

Industri Tahu Tempe terletak di Kecamatan Muaradua Dan Buay Rawan

-Industri Penggemukan Sapi Terletak Di Buay Sandang Aji

-Industri Ramie terletak di Kecamatan Mekakau Ilir Dan Buay Runjung

-Industri Sutra Terletak Di Kecamatan Warkuk Ranau Selatan

-Kawasan peruntukan pariwisata meliputi : 8.

Kawasan Wisata Budaya 1.

Situs Batu Tapal,Batu Lesung,Batu Kursi,Dan Batu Bersususun Yang a.

(40)

Situs Candi Kebayan Dan Situs Rumah Lamban Tuha Yang Terletak Di b.

Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah

Situs Batu Betangkup,Batu Peti,Batu Berjajar,Batu Tapak Puyang,Dan c.

Situs Batu Marmer Yang Terletak Di Kecamatan Mekakau Ilir

Situs Makam Serunting Sakti,Piano Tue,Dan Situs Lemari Tue Yang d.

Terletak Di Kecamatan Pulau Beringin

Situs Makam Puyang Air Rambutan Yang Terletak Di Kecamatan e.

Sindang Danau

Situs Patung Main Cindi,Patung Gajah,Patung Anjing,Dan Situs Lesung f.

Batu Yang Terletak Di Kecamatan Muaradua Kisam

Situs Batu Jung,Batu Berbentuk Meriam,Batu Berbentuk Tapak Seribu g.

Dan Batu Berbentuk Lesung Yang Terletak Di Kecamatan Kisam Tinggi Situs Batu Jung,Batu Berbentuk Meriam,Batu Berbentuk Tapak Seribu h.

Dan Batu Berbentuk Lesung Yang Terletak Di Kecamatan Kisam Ilir Situs Makam Abdullah,Pulau Beras,Batu Ciuman,Kapal Terbalik,Makam i.

Semberani Sakti,Makam Puyang Sanjaya,Sumur Putri,Sumur

Kuning,Dan Situs Benteng Perang Paoh Yang Terletak Di Kecamatan Buay Sandang Aji

Situs Batu Pengaringan Dan Situs Tapak Kerbau Yang Terletak Di j.

Kecamatan Tiga Dihaji

Situs Kereta Kencana Yang Terletak Di Kecamatan Buana Pemaca\ k.

Situs Makam Puyang Umpu Serawan,Makam Puyang Komering,Makam l.

Puyang Mambang Suketi Dan Makam Puyang Minak Bala Yang Terletak Di Kecamatan Muaradua

Kawasan Wisata Alam meliputi 2.

Kecamatan Banding Agung Yang Memiliki Objek Wisata Alam yaitu a.

Wisata Alam Danau Ranau

Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Yang Memiliki Wisata Alam Air b.

Panasgunung Seminung,Air Terjun Tanjung Jati,Pemandangan Tanjung Indah,Dan Wisata Alam Pulau Marissa(Tanjung Kijang).

Kecamatan Mekakau Ilir yang memiliki Objek Wisata Alam yaitu Wisata c.

(41)

Kecamatan Pulau Beringin,yang memiliki objek wisata alam yaitu Wisata d.

Alam Air Terjun 100 Meter,Air Terjun 10 Panggung Dan Wisata Alam Air Muncar.

Kecamatan Sindang Danau ,yang memiliki Objek Wisata Alam yaitu e.

Wisata Alam Danau Rakihan,Sumber Air Panas,Air Terjun,Mata Air Kucing,Dan Wisata Alam Sumber Air Jernih.

Kecamatan Muaradua kisam ,yang memiliki Objek Wisata Alam yaitu f.

Wisata Alam Air Panas Gemuhak,Air Terjun Tanjung Tebus Dan Wisata Alam Air Terjun Melki.

Kecamatan Kisam Ilir,yang memiliki objek wisata alam yaitu Wisata Alam g.

Air Terjun Keban Agung dan Air Terjun Campang

Kecamatan Runjung Agung ,yang memiliki objek wisata alam yaitu h.

Wisata Alam Air Terjun Papan

Kecamatan Buay Runjung,yang memiliki objek wisata alam yaitu Wisata i.

Alam Gua Burung Walet

Kecamatan Buay Sandang Aji,yang memiliki objek Wisata Alam Yaitu j.

Wisata Alam Air Terjun Kebayan,Tebal Balak,Gua Madura,Air Terjun Pius,Danau Umpungan Dan Wisata Alam Tapak Kerbau

Kecamatan Buay Pemaca,yang memiliki Objek Wisata Alam Yaitu k.

Wisata Alam Air Terjun Seruman,Danau Kuning Dan Danau Asmara. Kecamatan Buay Rawan,yang memiliki Objek Wisata Alam yaitu Wisata l.

Alam Danau Halim dan Wisata Air Terjun Lumay

Kecamatan Tiga Dihaji,yang memiliki Objek Wisata Alam yaitu Wisata m.

Alam Curup Pengantin.

Kecamatan Buana Pemaca ,yang memiliki objek wisata alam yaitu n.

Wisata Alam Danau Kasmaran.

Kecamatan Simpang ,yang memiliki objek wisata alam yaitu Wisata o.

Alam Gua Kelambit.

Kecamatan Muaradua,yang memiliki objek wisata alam yaitu Wisata p.

Alam Air Terjun Curup Lungkup.

Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah,yang memiliki objek q.

wisata alam yaitu Wisata Alam Air Terjun Manduriang & ,Air Terjun Subik Tuha

(42)

Kecamatan Banding Agung Yang Memiliki Objek Wisata Buatan a.

yaitu Wisata Water Boom.

Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah Yang Memiliki b.

Objek Wisata Buatan yaitu Wisata Villa Pusri dan Wisata Pertambangan Batungkur.

Kecamatan Sungai Are Yang Memiliki Objek Wisata Buatan c.

yaitu Wisata Pertambangan Potensi Tambang Emas

Kecamatan Buay Runjung Yang Memiliki Objek Wisata Buatan d.

Yaitu Wisata Perikanan Balai Benih Ikan Dan Wisata Perikanan Kebun Air Deras

Kecamatan Buay Pemaca Yang Memiliki Objek Wisata Buatan e.

yaitu Wisata Pertambangan Potensi Batubara

Kawasan Wisata Agro(Agro Wisata) terletak di Kecamatan Banding 4.

Agung,Kecamatan BPR Ranau Tengah Dan Kecamatan Warkuk Ranau Selatan

Kawasan Peruntukan Permukiman yaitu 9.

Kawasan Pemukiman Perkotaan 1.

Terletak di kecamatan muaradua ,buaypemaca,pulau beringin,BPR ranau tengah,banding agung,simpang,buay sabdang aji,buay rawan,muaradua kisam,dengan luas kurang lebih 13845 Ha

Kawasan Permukiman Perdesaan 2.

Dikembangkan pada desa-desa yang tersebar di seluruh kecamatan kabupaten dan untuk pemukiman transmigrasi terletak di Desa Mehanggin Kecamatan Muaradua seluas kurang lebih 230 Ha,Desa Kota Karang Kecamatan Buay Sandang Aji seluas lebih kurang 1000 Ha,Desa Jagaraga Kecamatan Buay Pemaca seluas kurang lebih 3100 Ha dan Desa Sinar Marga Kecamatan Mekakau Ilir seluas lebih kurang 2200 Ha Kawasan Peruntukan Lainnya.

10.

Kawasan Peruntukan Lainnya adalah Kawasan HANKAM/Pusdiklat ABRI – OMIBA dengan luas lebih kurang 1.197 Ha yang terletak di Kecamatan Simpang

Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten OKU Selatan meliputi

5.1. 5.

Kawasan Strategis Provinsi

o

(43)

Kawasan Wisata Danau Ranau yang terletak di Kecamatan Banding 1.

Agung,Kecamatan Buay Pematang Ribu R anau Tengah Dan Kecamatan Warkuk Ranau Selatan.

Kawasan Sentra Perikanan (Minapolitan)yang terletak di kecamatan 2.

Banding Agung,Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah Dan Kecamatan Warkuk Ranau Selatan.

Kawasan Objek Wisata Militer Baturaja yang terletak di Kecamatan 3.

Simpang.

Kawasan Strategis Kabupaten

o

Kawasan strategis kabupaten yang dimaksud adalah :

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Ekonomi meliputi: 1.

Kawasan pusat kota muaradua

-Kawasan Agropolitan

-Kawasan Koridor Muaradua-Banding Agung

-Kawasan Panas Bumi Geothernal terletak di Danau Ranau (Kecamatan

-Warkuk Ranau Selatan,Kecamatan Banding Agung)Way Selabung

(Kecamatan Mekakau Ilir)Aromantai(Kecamatan Pulau Beringin,Ulu Danau (Kecamatan Sindang Danau)Dan Marga Bayur (Kecamatan Muaradua Kisam

Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya 2.

meliputi :

Kawasan Situs Bersejarah Di Kabupaten Oku Selatan terletak Di

-Kecamatan Banding Agung Yang Memiliki Situs Batu Tapal,Batu

Lesung,Batu Kursi Dan Batu Bersusun,Kecamatan Tiga Diha ji,Memiliki Situs Batu Pengaringan Dan Situs Tapak Kerbau.

Kawasan Situs Purbakala Di Kabupaten OKU Selatan yang terletak di

(44)

Kawasan Budaya Sejarah Di Kabupaten OKU Selatan terletak di Pulau

-Beringin yang memiliki Makam Serunting Sakti ,Piano Tue,Lemari

Tue,Kecamatan Sindang Danau yang memiliki Makam Pu yang Air Rambutan,Kecamatan Muaradua Kisam memiliki Patung Main Sindi,Patung Gajah,Patung Anjing,Lesung Batu,Kecamatan Kisam Tinggi yang memiliki Makam Puyang Bale Seribu,Makam Puyang Raje Kuase,Senjata Pusaka Skin,Banteng Tinggi,Kecamatan Kisam Ilir yang memiliki Batu Jung,Batu Berbentuk Meriam ,Batu Yang Berbentuk Tapak Seribu,Batu Yang

Berbentuk Lesung,Kecamatan Buay Sandang Aji,yang memiliki Makam Abdullah,Batu Beras,Batu Ciuman,Kapal Terbalik,Makam Semberani Sakti,Makam Puyang Sanjaya,Sumur Putri,Sumur Kuning,Dan Situs Benteng Perang Paoh,Kecamatan Muaradua Yang Memiliki Situs Makam Puyang Umpu Serawan,Makam Puyang Komering,Makam Puyang Mambang Seketi,Dan Makam Puyang Minak Bala.

Kawasan Benda Sejarah Di Kabupaten OKU Selatan terletak di Kecamatan

-Buana Pemaca Yang Memiliki Kereta Kencana

Kawasan Strategis Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup meliputi : 3.

Tempat perlindungan keanekaragaman hayati.

-Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem,flora

-dan/atau fauna yang hampir punah atau dip erkirakan akan punah yang harus dilindungi dan /atau dilestarikan.

Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang

-setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian.

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim

-makro

Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan

-hidup

Kawasan rawan bencama alam;atau

-Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan

(45)

Kawasan yang memiliki nilai strate gis dari sudut kepentingan pendayagunaan 4.

sumber daya alam dan teknologi tinggi meliputi

Kawasan potensi batubara yang terletak di Kecamatan Buay Pematang

-Ribu Ranau Tengah,Kecamatan Buay Rawan,Kecamatan Buay Pemaca,Kecamatan Buana Pemaca,Buay Sandang

Aji,Simpang,Muaradua.

Potensi biji besi yang terletak di Kecamatan Sungai Are,Pulau Beringin Dan

-Sindang Danau.

Kawasan strategis lainnya meliputi : 5.

Kawasan perbatasan yang memiliki nilai strategis karena menyangkut

-paduserasian tata ruang meliputi kawasan perb atasan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Dengan Kabupaten Lampung Barat(Provinsi

Lampung)sehingga dapat memberikan investasi fasilitas pelayanan yang dilakukan kedua pemerintah kabupaten.

Untuk Opersionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten disusu n 6.

(46)

Gambar 5.3. Sistem Perwilayahan Kabupaten

Kawasan Agropolitan Tanjung Kari (Kawasan Strategis Pertumbuhan

o

ekonomi)

Dipilihnya Tanjung Kari sebagai kawasan sentral pertanian terpadu bukan tanpa alasan. Tanjung Kari, daerah yang terletak di bagian barat Kabupaten OKU Selatan ini memiliki potensi yang besar. Kawasan Agropolitan Tanjung Kari adalah kawasan pertanian den gan dukungan sarana dan prasarana di wilayah Kecamatan Pulau beringin Kabupaten OKU Selatan kawasan peruntukan pertanian (Agropolitan) di Kabupaten OKU Selatan diutamakan pada lokasi Inti 1 yaitu Desa Mekarsari

(Kecamatan Warkuk Ranau Selatan) dengan kawasan penyangganya yaitu Kecamatan Banding Agung, BPR Ranau Tengah dan Mekakau Ilir. Selain itu, terdapat Inti 2 yang berlokasi di Desa Tanjung Kari (Kecamatan Pulau Beringin) dengan kawasan

penyangganya yaitu Kecamatan Sindang Danau, Sungai Are, Kisam Ilir d an Kecamatan Muaradua Kisam. Penetapan lokasi tersebut didasarkan pada luas lahan pengembangan usaha yang memadai, petani yang telah menguasai teknologi

pengembangan usaha komoditi unggulan, komoditi yang dikembangkan mempunyai nilai ekonomi tinggi, komodi ti yang dikembangkan merupakan komoditi spesifik lokalitas, dekat dengan kawasan wisata dan memiliki aksesibilitas yang tinggi.

Kawasan Pusat Kabupaten (Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi)

o

Kawasan pusat Kabupaten merupakan ruang tempat terkonsentrasiny a berbagai kegiatan primer yang membentuk citra Kabupaten, diantaranya kegiatan perkantoran, perdagangan dan jasa serta penyediaan fasilitas dan utilitas skala regional. Kondisi ini mengakibatkan pemanfaatan lahan pusat Kabupaten cenderung intensif dan ser ing meninggalkan kaidah/aturan yang berlaku berkaitan dengan pemanfaatan lahan

tersebut. Berbagai aturan yang diterapkan memiliki tujuan untuk menata agar perkembangan Kabupaten, terutama pada pusat Kabupaten lebih terarah sesuai dengan fungsi yang akan ditetapkan.

Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 5.2.

Gambar

Gambar 5.1. Sistem jaringan Jalan Primer
Gambar 5.2. Sistem jaringan Jalan Sekunder
Tabel 5.1.

Referensi

Dokumen terkait

3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat;. l

 mengembangkan jaringan transportasi dengan memperhatikan fungsi kawasan pertanian pangan berkelanjutan, kawasan lindung, dan kawasan rawan bencana, dan/atau

Penggunaan lahan hutan hanya berada di kecamatan Kawalu yang luasnya 150,3 ha atau 0,87%, sedangkan penggunaan lahan permukiman seluas 4.718,10 ha atau 27,5 % dari luas

Untuk bangunan industri tertentu diwajibkan dokumen pengelolaan lingkungan sebagai persyaratan kecuali yang berada di kawasan berikat Setiap bangunan harus menyediakan

Data luas rencana penggunaan lahan RTRW tahun 2010 kemudian dibandingkan dengan luas penggunaan lahan hasil interpretasi citra WorldView-2 sehingga diketahui

Penggunaan Lahan tahun 2007 dalam penelitian ini diperoleh dari hasil digitasi citra satelit Ikonos tahun 2007, sedangkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2000

Kawasan Lindung Nasional yang terkait dengan wilayah Provinsi meliputi : Suaka Margasatwa Ko’mara (Kabupaten Takalar), Cagar Alam (CA) Faruhumpenai, CA Kalaena, Taman

Ruang lingkup Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara, termasuk ruang di