• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101767 TEMBUNG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN T.A 2016 / 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101767 TEMBUNG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN T.A 2016 / 2017."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101767 TEMBUNG

KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

T.A 2016 / 2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Oleh :

SRI WAHYUNI GULTOM 1131111041

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

SRI WAHYUNI GULTOM. NIM: 1131111041,Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Teams Games Tournament Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri 101767 Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan 2016/2017.Berdasarkan pemaparan yang telah di uraikan maka peneliti merumuskan masalah yaitu, ”Apakah dengan penggunaan Model Pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan Aktivitas Belajar siswa kelas V SD Negeri 101767 Tembung Kecamatan Percut sei Tuan?”

Subjek dalam penelitian kelas ini adalah peserta ini adalah peserta didik kelas V yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 11 perempuan di SD Negeri 101767 Tembung. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament dalam meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran di kelas V SD Negeri 101767 Tembung.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus , dimana setiap siklus ada 2 kali dilakukan pertemuan dan dalam setiap siklus ada 4 tahap yaitu : perencanaan, Tindakan I ,pengamatan dan refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi guru dan observasi siswa.

Berdasarkan analisis data observasi pada siklus I pertemuan I di peroleh siswa dengan kriteria cukup aktif 2 siswa ( 5,96 %), kurang aktif 7 siswa ( 18,94%) dan kriteria Tidak Aktif sebanyak 13 siswa (25,85%). Pada siklus I pertemuan II diperoleh kriteria siswa Aktif dengan 6 siswa ( 20,02%) , siswa yang berkriteria Cukup Aktif 10 siswa ( 33,38%) dan siswa yang berkriteria Kurang aktif sebanyak 6 siswa ( 13,35 %). Siklus pertama tidak berhasil karena aktivitas siswa tidak sesuai dengan harapan maka peneliti melanjutkan ke siklus II dengan 2 kali pertemuan, pada siklus II pertemuan I diperoleh aktivitas siswa yang meningkat dengan siswa yang berkriteria sangat aktif 1 siswa ( 3,69%) , siswa dengan kriteria aktif 18 siswa ( 61,07%) dan siswa yang berkriteria cukup aktif 3 (9,09%). Pada siklus II pertemuan II di peroleh aktivitas siswa dengan siswa yang berkriteria sangat aktif sebanyak 18 siswa (71,59%) dan siswa dengan kriteria aktif 4 orang ( 13,92%).Penilaian pada peneliti yang dilakukan oleh guru kelas 5 pada siklus I pertemuan I 70,00%, pertemuan II 75,00% dan siklus II pertemuan I 85,00% dan siklus II pertemuan II 85,00%, dari siklus I sampai siklus II terjadi peningkatan mengajar peneliti dan semakin baik lagi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa model TGT dapat meningkatkan Aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 101767 Tembung. Oleh karena itu, model pembelajaran Teams Games Tournament dapat di terapkan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan Aktivitas belajar siswa.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi yang telah diselesaikan oleh penulis adalah “Meningkatkan Aktivitas belajar siswa

dengan penerapan Model Teams Games Tournaments pada mata pelajaran Matematika kelas V SD 101767 Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan T.A 2016/2017”.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Demmu Karo-Karo M.Pd yang telah

membimbing saya dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terimakasih juga kepada orang tua

penulis yang telah memberikan dukungan dan doa , serta sahabat saya yang telah

memberikan semangat da masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

Sekian yang dapat penulis sampaikan, lebih dan kurang penulis mohon maaf. Semoga

hasil skripsi ini dapat dipergunakan dengan baik, dan penulis mengharapkan masukan ,

(8)

Ucapan Terimakasih

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat nya yang telah memberikan saya kesehatan. Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Aktivitas belajar siswa dengan

penerapan Model Teams Games Tournaments pada mata pelajaran Matematika kelas V SD 101767 Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan T.A 2016/2017”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Prof.Yusnadi,MS selaku Wakil dekan Bidang Pendidikan

4. Bapak Drs.Elizon Nainggolan M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan

Kepegawaian.

5. Bapak Edidon Hutasuhut,M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

6. Bapak Drs. Khairul Anwar,M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan ibu

Dr. Naeklan Simbolon,M.Pd Selaku Sekretaris PPSD FIP UNIMED

7. Bapak Drs. Demmu Karo-karo selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah penuh

kesabaran memberikan bimbingan , pengarahan, petunjuk demi terselesaikan skripsi

ini.

8. Bapak Drs. Khairul Anwar Selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak

memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

9. Drs.Akden Simanihuruk M,Pd selaku Penyelaras I, Dra. Herawati Bukit M.Pd

Selaku Penyelaras II, dan Dra. Sorta Simanjuntak, M.Pd Selaku Penyelaras III yang

(9)

10. Seluruh Dosen dan Seluruh Administrasi FIP Unimed yang banyak membantu

penulis

11. Bapak Agus Suroso S.Pd Selaku Kepala Sekolah SD Negeri 101676 Tembung

yang telah banyak membantu penulis selama penelitian

12. Ibu Permina Simanjuntak S.Pd selaku Guru Kelas V yang telah banyak

membantu saya selama penelitian

13. Terima Kasih sebesar-besarnya untuk Kedua orang tua saya yang sangat sanya

hormati dan sangat saya cintai, ayahanda Ali Kasman Gultom dan Ibunda Mawarni

Aritonang yang selalu mendoakan saya dan memberikan saya segalanya. Serta Abang

saya Indra Gandi Gultom yang telah menjaga saya dan selalu mengarahkan saya , Ika

Kusuma Wardhani Gultom yang selalu menyayangi saya sebagai adik dan kedua adik

saya Utami Handayani gultom dan Rajib Gandhi Gultom yang menjadi penghibur

saya ketika saya jenuh.

14. Kepada kedua oppung (Ibrahim Gultom dan Susilawati ) saya yang sangat saya

hormati dan sayangi yang menggantikan peran kedua orang tua saya selama saya di

medan dan selalu memberikan saya yang terbaik.

15. Kepada Adik Kedua saya Aura Gultom dan Nadya Chairunnisa Sipayung yang

selalu menyemangati saya .

16. Kepada sahabat saya Sri wahyuni sihite, Nestymala Banjarnahor, Megawati

Situmorang dan Oki Rismawati Sianturi yang selalu teman suka dan duka saya saat

mulai di FIP.

17. Kepada Deni Perdana Putra Teman saya yang selalu mendukung saya.

18. Kepada Idol saya BTS Kim Namjoon, Kim Seok Jin , Min Yoongi , Jung Hoseok,

Park Jimin, Kim Teahyung dan Jeon Jungkook. Yang memberikan motivasi dan

(10)

19. Kepada A1 Regular 2013 yang menjadi keluarga saya yang selalu membuat saya

menjadi orang yang lebih berwarna

20. Kepada keluarga tugu SD Negeri 101767 Tembung yaitu teman PPL saya Nikson

Pakpahan, Sri wahyuni Sihite, Melina Sari, Wardahtul Lubis, Andi Dahri, Rizki Juita

Sitepu, Vinda Hayati, Endah Isma Utari dan Desy Haqiqi yang menjadi keluarga besar

saya dan telah membuat saya menjadi gadis yang lebih banyak tersenyum.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam menerapkan

proses pendidikan kearah yang lebih baik lagi, Terimakasih

Medan, 15 Maret 2017

(11)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 6

2.1.2 Pengertian pembelajaran ... 11

2.1.3 Aktivitas Belajar Siswa ... 14

2.1.4 Cara Meningkatkan Akivitas Siswa ... 15

2.1.5 Karakteristik Aktivias Belajar ... 17

2.2. Model Pembelajaran ... 19

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 19

2.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif ... 22

2.2.3 Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 25

2.2.4 Model Pembelajaran TGT ... 25

(12)

2.2.6 Kelebihan dan Kekurangan Model TGT ... 33

2.3 Materi Bidang Datar ... 35

2.4 Kerangka Konseptual ... 41

2.5 Hipotesis Tindakan ... 42

BAB III. METODE PENELITIAN ... 43

3.1. Jenis Penelitian ... 43

3.2. Lokasi dan waktu penelitian... 43

3.3 Bentuk Penelitian ... 43

3.3.1 Subjek Penelitian ... 43

3.3.2 Objek Penelitian ... 44

3.4. Definisi operasional variabel... 44

3.5. Rancangan Penelitian ... 44

3.6. Tehnik Pengumpulan Data ... 46

3.7. Teknik Analisis Data ... 51

3.8. Indikator Keberhasilan ... 56

3.9. Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 57

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 58

4.1.1 Tahap Perencanaan ... 59

4.1.2 Tahap Pelaksanaan ... 60

4.1.3 Tahap Pengamatan ... 68

4.1.4 Tahap Refleksi ... 80

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 81

4.2.1 Tahap Perencanaan ... 81

4.2.2 Tahap Pelaksanaan ... 82

4.2.3 Tahap Pengamatan ... 89

(13)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 103 4.3.1 Aktivitas Guru ... 104 4.3.2 Aktivitas Siswa ... 105

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran TGT ... 26

Tabel 3.1. Observasi Pada Guru ... 46

Tabel 3.2. Observasi Pada Siswa ... 48

Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Aktivitas Siswa ... 52

Tabel 3.4. Konvensi Skala Lima Absolut ... 55

Tabel 3.5. Jadwal Perencanaan Pelaksanaan Penelitian ... 56

Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I (I) ... 67

Tabel 4.2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I (I) ... 69

Tabel 4.3. Distribusi Hasil Observasi Siswa Siklus I (I) ... 71

Tabel 4.4. Persentase Aktivitas Setiap Indikator Siklus I (I) ... 73

Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I (II) ... 74

Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I (II)... 76

Tabel 4.7. Distribusi Hasil Observasi Siswa Siklus I (II) ... 77

Tabel 4.8. Persentase Aktivitas Setiap Indikator Siklus I (II) ... 79

Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II (I) ... 90

Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II (I)... 92

Tabel 4.11. Distribusi Hasil Observasi Siswa Siklus II (I) ... 93

Tabel 4.12. Persentase Aktivitas Setiap Indikator Siklus II (I)... 95

Tabel 4.13. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II (II) ... 97

Tabel 4.14. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II (II) ... 99

Tabel 4.15. Distribusi Hasil Observasi Siswa Siklus II (II) ... 100

Tabel 4.16. Persentase Aktivitas Setiap Indikator Siklus II (II) ... 102

Tabel 4.17. Peningkatan Nilai Aktivitas Siswa ... 105

(15)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 41

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas ... 45

Gambar 4.1 Sekolah Penelitian ... 59

Gambar 4.2 Peneliti Membuka Pelajaran Dengan Berdoa... 60

Gambar 4.3 Peneliti Menggunakan Media Pembelajaran ... 61

Gambar 4.4 Peneliti Memperhatikan Siswa Mengerjakan Soal... 61

Gambar 4.5 Peneliti Membagi Kelompok ... 62

Gambar 4.6 Peneliti Mengontrol Kelompok ... 62

Gambar 4.7 Pertandingan Antar Kelompok ... 63

Gambar 4.8 Peneliti Membuka Pelajaran dengan Berdoa ... 64

Gambar 4.9 Penelii Mengajar Sifat-sifat Bangun Datar ... 65

Gambar 4.10 Peneliti Membagi Rangkuman ... 65

Gambar 4.11 Perlombaan Antar Kelompok ... 66

Gambar 4.12 Peneliti Memberikan Hadiah Bagi Pemenang ... 67

Gambar 4.13 Peneliti Membuka Pelajaran dengan Berdoa ... 83

Gambar 4.14 Peneliti Meminta Anak Membaca Materi ... 84

Gambar 4.15 Suasana Siswa Dalam Berkelompok ... 85

Gambar 4.16 Peneliti Mengajar Menggunakan Media ... 85

Gambar 4.17 Keaktifan Siswa Dalam Bertanya ... 86

Gambar 4.18 Perlombaan Antar Kelompok Dimulai ... 86

Gambar 4.19 Peneliti Membuka Pelajaran dengan berdoa ... 87

Gambar 4.20 Peneliti Mengajar Sifat-sifat Bangun Datar ... 87

Gambar 4.21 Media Guru dalam Pembelajara ... 88

Gambar 4.22 Pertandingan Antar Kelompok dimulai... 89

Gambar 4.23 Hadiah Bagi Pemenang ... 89

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Siklus I Pertemuan I. ... 111

Lampiran 2. Rpp Siklus I Pertemuan II ... 119

Lampiran 3. Rpp Siklus II Pertemuan I ... 128

Lampiran 4. RPP Siklus II Pertemuan II ... 136

Lampiran 5. Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 144

Lampiran 6. Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 146

Lampiran 7. Observasi Guru Siklus II Pertemuan I ... 148

Lampiran 8. Observasi Guru Siklus II Pertemuan II... 150

Lampiran 9 .Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I ... 152

Lampiran 10. Observasi siswa Siklus I Pertemuan II ... 156

Lampiran 11 .Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I... 160

Lampiran 12. Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I... 164

Lampiran 13. Daftar Hadir Siswa ... 168

Lampiran 14. Tabulasi Data Siklus I Pertemuan I ... 169

Lampiran 15. Tabulasi Data Siklus I Pertemuan II ... 172

Lampiran 16. Tabulasi Data Siklus II Pertemuan I ... 175

Lampiran 17. Tabulasi Data Siklus II Pertemuan II ... 178

Lampiran 18. Data Kelompok Siklus I ... 181

Lampiran 19. Data Kelompok Siklus II ... 182

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi suatu bangsa agar bangsa

tersebut dapat meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya. Dengan SDM

yang berkualitas maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga

secara tidak langsung akan menjadikan bangsa tersebut semakin maju. Oleh

karena itu setiap bangsa pasti akan berusaha untuk menjaga dan meningkatkan

kualitas pendidikannya.

Saat ini kualitas pendidikan Indonesia cenderung memprihatinkan.

Apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Indonesia masih cukup

tertinggal kualitas pendidikannya. Pemerintah pasti akan berusaha untuk

meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia mulai dari jenjang pendidikan dasar

maupun menengah. Namun saat ini kualitas Pendidikan Indonesia, khususnya

dalam bidang matematika masih belum membahagiakan.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan

mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika

perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari jenjang pendidikan dasar

sampai ke jenjang yang lebih tinggi untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

(18)

bekerja sama untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti,

dan kompetetif.

Jihad (2008 : 156) menyatakan bahwa :

“Matematika sebagai proses yang aktif, dinamik, dan generatif melalui

kegiatan matematika (”doing mathematics”), memberikan sumbangan yang penting bagi peserta didik dalam pengembangan nalar, berfikir logis, sistematik, kritis dan cermat, serta bersikap obyektif dan terbuka dalam

menghadapi berbagai permasalahan.”

Saleh (2008 : 27) menyatakan bahwa :

“Matematika mampu mengasah otak menjadi lebih tajam. Sel-sel otak akan terus berkembang sehingga mampu memberikan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah. Sebagai tercantum dalam kurikulum matematika sekolah bahwa tujuan diberikannya matematika antara lain agar siswa mampu menghadapi perubahan keadaan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif. Untuk memenuhi tuntutan yang demikian tinggi, tentunya tidak akan terlepas dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika di sekolah”.

Berlakunya kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi yang telah direvisi

melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan

paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenjang

pendidikan formal (persekolahan). KTSP juga menghendaki bahwa suatu

pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari konsep, teori dan fakta

tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Guru diharapkan dapat memampukan siswa menguasai konsep dan

memecahkan masalah dengan kebiasaan berpikir kritis, logis, sistematis, dan

terstruktur. Siswa dapat memahami apa yang dipelajari harus bertindak dengan

(19)

menyatakan, mentransformasi, meyelesaikan, menerapkan, membuktikan, dan

mengkomunikasikan.

Proses Belajar membutuhkan aktivitas karena pada prinsipnya belajar

adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan.

Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan

prinsip atau asas yang penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Dalam

pembelajaran, yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam pembentukan diri

adalah siswa, sedang gurumemberikan bimbingan dan merencanakan segala

kegiatan yang akan diperbuat oleh siswa. Matematika merupakan bidang studi

yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga di

Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika.

Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh bahwa mata

pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang tidak disukai karena sulit

dan membingungkan, ditanya mengenai tes yang diberikan siswa menjawab

mereka susah mengerti soalnya dan bingung bagaimana cara mengerjakannya.

bahkan, ada siswa lain yang mengatakan malas untuk membaca soal berbentuk

cerita.

Mengenai metode pembelajaran yang digunakan, dari obsevasi yang

dilakukan diperoleh kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih bersifat

ceramah . Penggunaan metode ini mengakibatkan siswa menjadi pasif dan

memposisikan siswa sebagai pendengar dan penerima. Akibatnya, siswa tidak

(20)

Salah satu materi yang diajarkan di sekolah dasar adalah bangun datar.

Pembelajaran bangun datar di sekolah dasar cenderung berorientasi pada guru.

Guru jarang memulai pelajarannya dengan masalah nyata mengenai bangun datar,

yang kemudian diarahkan pada penemuan konsep, prosedur matematika, dan

prinsip bangun datar itu sendiri. Contohnya disaat guru mengajarkan matematika

dengan materi bangun datar dan bangun ruang, maka guru dapat memberikan

contoh dengan menunjukkan benda-benda yang ada di kelas, yang berbentuk

bangun datar seperti papan tulis, meja, dan buku. Sedangkan contoh bangun ruang

yang bisa ditunjukkan guru adalah bentuk dari ruang kelas itu sendiri, selain itu

jika terdapat lemari di dalam kelas, maka lemari juga bisa menjadi contoh bangun

ruang.

Minimnya sarana pendidikan dalam sekolah membuat siswa siswa kurang

mampu dalam penalaran bangun datar.Kurang optimalnya pembelajaran

matematika di SD Negeri 101767 Tembung dapat dilihat dari data pencapaian

hasil belajar mata pelajaran matematika pada siswa kelas V semester II tahun

pelajaran 2015/2016, yang secara rata-rata menunjukkan hasil di bawah kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65, dari 22 siswa hanya

12 siswa yang tuntas dan 10 siswa yang tidak tuntas, penggunaan model

pembelajaran yang kurang bervariasi juga membuat siswa cenderung bosan saat

belajar.

Anak-anak akan sangat tinggi rasa keingin tahuanya jika media yang

digunakan saat belajar sangat menarik dan mempunyai warna dan bentuk yang

(21)

belajar akan tetapi kurangnya penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan

materi membuat akan sistem pembelajaran berjalan di tempat.

Dalam observasi saat PPL yang dilakukan, peneliti juga ada melakukan

wawancara terhadap salah seorang guru SD kelas V di Tembung, Ibu permina

simanjuntak pernah mengatakan bahwa :

“Siswa kurang mampu dalam memahami yang ada pada pelajaran matematika , ini terjadi karena tingkat konsentrasi siswa yang tidak maksimal, Rendahnya

prestasi belajar matematika juga disebabkan karena aktivitas dalam proses

pembelajaran matematika masih sangat rendah. Siswa jarang sekali mengajukan

pertanyaan walaupun guru telah memancing dengan pertanyaan- pertanyaan yang

sekiranya siswa belum jelas. Selain itu, aktivitas siswa dalam mencatat, membuat

ringkasan dan mengerjakan soal-soal latihan masih rendah”.

Siswa tidak terlibat dalam pembelajaran secara aktif membuat anak sangat

susah memahami materi pelajaran, pada umumnya anak sangat suka bermain dan

hadiah dalam permainan maka,Salah satu upaya yang dapat digunakan sebagai

alternatif untuk meningkatkan Aktivitas belajar matematika yaitu dengan

menggunakan Model Pembelajaran TGT ( Teams Game Tournament) dapat

membantu guru meningkatkan aktivitas belajar karena memanfaatkan prinsip

pembelajaran kooperatif dan model belajar kelompok yang dapat menumbuhkan

semangat belajar berdasarkan dorongan partisipatif dari teman kelompoknya.

Pembelajaran dengan menggunakan model TGT menggunakan sistem

pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang

mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa tau suku

(22)

Dengan demikian , setiap anggota kelompok akan mempunyai

ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjunya akan

memunculkan tanggung jawab terhadap kelompok dan keterampilan dari setiap

anggota kelompok. Setiap siswa akan saling membantu, Interaksi antara siswa

yang semakin meningkat ,mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan

kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk

memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok.

Berdasarkan uraian di atas, maka salah satu upaya yang dianggap dapat

meningkatkan akivitas belajar siswa adalah dengan menerapkan model

pembelajaran TGT (teams games tournaments) sekaligus diharapkan dapat

membantu murid lebih memahami pelajaran matematika dan memperoleh

informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Hal inilah yang

mendorong peneliti mengambil judul “Meningkatkan Aktivitas belajar siswa

dengan penerapan Model Teams Games Tournaments pada mata pelajaran Matematika kelas V SD 101767 Tembung.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisis latar belakang di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:

1. Metode pembelajaran berpusat pada guru

2. Minimnya sarana pendidikan dalam sekolah

3. Penggunaan model pembelajaran kurang variatif.

4. Media yang digunakan dalam pembelajaran Matematika tidak menarik.

5. Kurangnya penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan materi .

(23)

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah terdapat permasalah yang luas,

termasuk materi yang terdapat dalam pembelajaran matematika di Sekolah dasar

maka peneliti melakukan batasan masalah agar peneliti lebih terarah. Batasan

masalah dala penelitian ini adalah “Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Model TGT Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Sifat – Sifat Bangun Datar di kelas V SD Negeri 101767 Tembung T.A 2016/2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari permasalahan diatas, maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode TGT (Team Games

Tournament) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri

101767 Medan Tembung .

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan rumusan masalahnya, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan aktivitas belajar murid

pada bidang studi matematika melalui model pembelajaran TGT di kelas V SD

(24)

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Bagi Siswa

- Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

- Meningkatkan pemahaman siswa dalam materi Matematika

2. Bagi guru dan sekolah

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan model

pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang dilakukan terhadap

peningkatan aktivitas belajar siswa pada pada pelajaran MTM materi sifat-sifat

bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) di kelas V SDN 101676 Tembung, maka peneliti membuat

kesimpulan :

1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam

belajar dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Pada siklus I peningkatkan aktivitas belajar siswa sudah mulai tampak,

namun belum maksimal karena masih banyak siswa yang memiliki

aktivitas belajar siswa yang rendah. Pada siklus I pertemuan I ada sekitar

52,13% dan pada pertemuan ke II naik menjadi 66,90%

3. Pada siklus II, peningkatan aktivitas belajar siswa sudah semakin baik.

Pada siklus II pertemuan I dari 73,86 % menjadi 85,51 % pada

(26)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang di peroleh, maka dapat di

ajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru di sarankan untuk memvariasikan cara mengajarnya agar tidak

menimbulkan kebosanan pada diri sendiri. Salah satunya dengan

menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

dalam pembelajaran.

2. Guru harus memahami model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) tersebut, baik dari segi persiapan , pelaksanaan , sampai dengan

evaluasi untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dengan

menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

3. Guru diharapkan dalam menjelaskan hendaknya menyajikan contoh yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

4. Siswa di harapkan lebih banyak mengulang pelajaran di rumah dan di

sarankan untuk tidak malu ataupun takut bertanya kepada guru tentang

materi pelajaran yang kurang di mengerti

5. Peneliti lain perlu melakukan penelitian lebih lanjut guna memberi

masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam

meningkatkan Aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT).

6. Sekolah di harapkan terus aktif berupaya untuk meningkatkan kualitas dan

aktivitas belajar siswa salah satu upaya nya dengan menvariasikan model

(27)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).Jakarta :PT Bumi Aksara.

Aqib (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Budiningsih,Asri (2012).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta

Dewi, Rosmala (2010). Profesionalisme Guru Melalui Tindakan Kelas. Medan: Unimed.

Eveline (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :Ghalia Indonesia.

Hamalik,Oemar (2003). Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Imron, Ali (1999). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Dunia Pustaka.

Istarani (2012).58 Model Pembelajaran. Medan : Media Persada

Kunandar (2007).Guru Profesional.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kunandar(2008). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Jihad, Asep (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta :Multi Pressindo.

Manurung,(2008).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:PT Gramedia.

Melvin (2013).101 Cara Belajar Aktif.Jakarta : Nusa Media

Muslich,Masnur (2009).Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara.

(28)

Rusman (2012). Model-Model Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo

Sanjaya, wina (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta:Prenada Media Group.

Suprijono,Agus(2012).Cooperatif Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Shoimin, Aris (20014). 68 Model Pembelajaran Inovatif.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Sadirman ( 2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Setyaningsih,Titik (2004). Buku Berhitung Matematika.Jakarta : CV.Tehnik Indonesia

Trianto (2009).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif.Kencana: Prenada Media Group.

Trianto (2012).Model –Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Tim dosen (2013). Buku Pedoman Unimed. T.A 2013/2014.Medan Unimed.

Yamin,Martinis. (2010).Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta:Persada Press

http://duniamatematika.blogspot.com/2008/08/hakikat-mengajar-matematika.html

Referensi

Dokumen terkait

Human error atau kesalahan manusia kerap sering terjadi pada penyusunan data-data, pencatatan transaksi, pembuatan laporan dan pekerjaan yang masih mengandalkan teknologi manual.

Another Disisis, utilization of the graphics card into the era of General Purpose Graphical Processing Units ( GPGPU ) , namely the use of graphics cards to work umum.GPU

Pemerintah dalam hal ini adalah pihak yang menjadi penengah atau mediator dalam wacana rekonsiliasi antara etnis Minangkabau dan Batak terkait sejarah masa lalu, dan

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan Evaluasi Penawaran yang dituangkan dalam Berita Acara Evaluasi Penawaran Harga Pengadaan Alat Kesehatan, Kedokteran dan

Pada hari ini Senin tanggal Dua Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Tujuh Belas , kami yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja 8 Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten

Diameter luar batang katup spdm Diameter luar kepala katup spdm Diameter luar piston sepedamotor Diameter luar pena piston spdm Tinggi nok sepedamotor:.

2017 memutuskan bahwa Pelelangan Pekerjaan Jembatan Gantung Dusun Lipat Gunting dinyatakan GAGAL dan tindak lanjut Pelelangan Gagal ini akan dilakukan LELANG

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Analisis Tipologi dan Perkembangan Wilayah di Kabupaten Jember” adalah benar- benar hasil karya