SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI NO. 054906
TEBASAN LAMA KEC. STABAT
T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Prasekolah Dan Sekolah Dasar
Oleh :
NURVIKA SARI NIM. 1132111032
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
1. Biodata Diri
a. Nama : Nurvika Sari
b. Tempat / Tanggal lahir : Pulau Kampai / 21 Januari 1996
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Kewarganegaraan : Indonesia
e. Status : Belum Menikah
f. Agama : Islam
g. Nama Ayah : Suyetno
h. Nama Ibu : Legiah
i. Pekerjaan Orang Tua
1) Ayah : Petani
2) Ibu : Ibu Rumah Tangga
j. Alamat Orang Tua : Jl. Pendidikan Dsn II Cinta Damai Desa Pantai Gemi
k. Anak ke : 1 dari 5 bersaudara
2. Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Pendidikan Tahun
1. Sekolah Dasar : SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama Stabat (2001-2007)
2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Stabat (2007-2010)
Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas Tinggi SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama Kecamatan Stabat T.A 2016/2017. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, Jurusan PGSD, 2017.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional anak adalah keluarga, pendidikan karakter dalam keluarga akan menjadi bekal anak mengolah emosinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan karakter dalam keluarga dengan kecerdasan siswa kelas tinggi khususnya di kelas IV SD Negeri No.054906 Tebasan Lama Kec. Stabat Tahun Ajaran 2016/2017.
Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Negeri No.054906 Tebasan Lama Keca.Stabat yang berjumlah 43 orang siswa., sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu pendidikan karakter dalam keluarga sebagai variabel bebas (X) dan kecerdasan emosional siswa sebagai variabel (Y). Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket skala likert yaitu angket pendidikan karakter dalam keluarga sebanyak 25 butir item dan angket kecerdasan emosional siswa sebanyak 20 butir item yang masing-masing variabel telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data penelitian dilakukan dengan cara analisis deskriptif yaitu menggunakan tabel frekuensi untuk menentukan nilai rata-rata, dan menggunakan korelasi Product Momen serta Uji t.
Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa pendidikan karakter dalam keluarga siswa SD Negeri No.054906 Tebasan Lama Kec. Stabat tergolong dalam kategori sedang dengan nilai rat-rata skor sebesar 76,74 dan kecerdasan emosional siswa SD Negeri No.054906 Tebasan Lama Kec. Stabat juga tergolong dalam kategori sedang dengan nilai rat-rata skor sebesar 62,44. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product Momen dengan taraf signifikan 5% (α = 0,05) untuk N = 43, maka diperoleh r hitung > r tabel (0,718 > 0,301) yang menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara pendidikan karakter dalam keluarga dengan kecerdasan emosional siswa dengan tingkat korelasi yang tinggi. Pada pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung > t tabel atau 6,605 > 0,683, yang berarti bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis berisi “adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan karakter dalam keluarga dengan kecerdasan siswa SD Negeri No.054906 Tebasan Lama Kec. Stabat Tahun Ajaran 2016/2017.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi
berkat, rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan judul :
“Hubungan Antara Pendidikan Karakter Dalam Keluarga Dengan Kecerdasan
Emosional Siswa Kelas Tinggi SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama Kec. Stabat
T.A 2016/2017. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED
Tahun 2017”.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan dapat
diselenggarakan dengan baik tanpa bantuan dari semua pihak yang telah banyak
memberikan masukan dan dorongan kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Oleh karena itu peneliti menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD FIP
Universitas Negeri Medan.
7. Ibu Dra. Syamsuarni selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak
memberikan bimbingan selama perkuliahan.
8. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PGSD FIP
Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu dan perhatian dalam memberikan bimbingan,
pengarahan, dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Penguji I, Ibu Dra. Sorta
Simanjuntak, MS selaku Penguji II, dan Bapak Dr. Irsan, M.Pd, M.Si sebagai
Penguji III yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis
dalam penulisan dan penyempurnaan skripsi ini.
10. Bapak dan Ibu Dosen FIP Unimed yang telah memberikan banyak
pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis selama perkuliahan dan
mendukung penyusunan skripsi ini, serta seluruh Staf Pegawai memberikan
informasi serta layanan demi terselenggaranya skripsi ini.
11. Ibu Hj. Asmida, S.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin
pelaksanaan penelitian dan Ibu Sabila Rusda, S.Pd selaku wali kelas IV-A
dan Ibu Ika Srimulianti, S.Pd selaku wali kelas IV-B serta yang telah bersedia
memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.
Serta seluruh guru dan staf di SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama Kec.
iv
penulis untuk menjadi seorang guru SD. Dan siswa/i kelas IV SD Negeri No.
054906 Tebasan Lama Kec. Stabat yang telah bersedia membantu penulis
dalam penelitian.
12. Secara khusus dan teristimewa peneliti mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada kedua Orang Tua tercinta, Ayahanda Suyetno dan Ibunda
Legiah yang selalu mendoakan, memberikan semangat, serta dukungan baik
dari segi moral maupun materi yang tak terhingga serta kasih sayang tiada
henti sehingga penulis dapat menempuh pendidikan dan menyelesaikan
pendidikan di Universitas Negeri Medan.
13. Terkasih untuk keempat adik saya Siti Nur Indah Sari, Nur Hasanah, Nur
Annisa Fitri, Hafizar Rahman dan seluruh keluarga besar yang telah
memberikan dukungan doa dan semangat kepada penulis.
14. Sahabat “sembilanku” Herlina Frida Sianipar, Herwinda Sari Siregar, Elvira
Suprianti, Dessy Wulandari Danur, Atika Syahfitri Batubara, Anggi Aprillia,
Erpina Dewi Dalimunthe, dan Dewi Sartika yang telah banyak melewati
susah dan senang bersama, menjadi sosok kakak-kakak terbaik untuk penulis,
memberikan semangat dan dukungannya dalam menyelesaikan perkuliahan
dan penyusunan skripsi ini.
15. Teman-temanku yang selalu mengisi keseharian penulis dengan suka cita
selama penulis tinggal di kota Medan yaitu Eka Syuryani Lubis, dan Naumy
Eristayanti serta Nurhayati Agustina sahabat yang telah sudi mendengarkan
keluh kesah penulis, peduli kepada penulis dalam keadaan susah dan senang
16. Sahabat-sahabat yang selalu setia memberikan semangat dan doa dimanapun
berada yaitu Mauliana Darma, Nanda Hasnaini, Indriyani Amanda Sari, dan
Rukaiyah. Dan untuk sepupuku Dedi Setiadi, SE yang telah banyak
memberikan motivasi dan menghibur penulis.
17. Keluarga besar kelas PGSD C Reguler 2013 yang telah bersama
menyelesaikan perkuliahan di FIP UNIMED. Dan teman-teman seperjuangan
dalam satu bimbingan yang sama dalam menyelesaikan skripsi.
18. Kepala sekolah serta guru-guru SD Swasta Salsa Cinta Rakyat yang telah
memberikan semangat dan doanya kepada penulis. Serta sahabat PPLT FIP
UNIMED 2016 SD Swasta Salsa Cinta Rakyat yaitu Anggi, Anjar, Anggra,
Atika, Dewi, Dinda, Elvi, Harta, Nindy, Sarah, Winda, yang telah senasib
sepenanggungan menyelesaikan pendidikan di FIP UNIMED.
19. Seluruh pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu atas doa dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki, hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran demi meyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi
pengembangan pendidikan.
Medan, April 2017 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL...x
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...7
1.3 Pembatasan Masalah ...8
1.4 Rumusan Masalah ...8
1.5 Tujuan Penelitian...8
1.6 Manfaat Penelitian...8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori...10
2.1.1 Kecerdasan Emosional...10
2.1.1.1 Definisi Emosi ...10
2.1.1.2 Bentuk-bentuk Emosi ...11
2.1.1.3 Kecerdasan Emosional...13
2.1.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kecerdasan Emosional ...14
2.1.2.1 Definisi Pendidikan Karakter ...19
2.1.2.2 Pendidikan Karakter Dalam Keluarga ...22
2.1.2.3 Nilai-nilai Pendidikan Karakter ...24
2.1.2.4 Implementasi Pendidikan Karakter dalam Keluarga ...27
2.1.3 Hubungan Pendidikan Karakter dalam Keluarga dan Kecerdasan Emosional ...30
2.2 Penelitian yang Relevan ...32
2.3 Kerangka Berpikir ...33
2.4 Hipotesis Tindakan...35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...36
3.2 Populasi dan Sampel ...36
3.2.1 Populasi ...36
3.2.2 Sampel...37
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...37
3.3.1 Variabel Penelitian...37
3.3.2 Definisi Operasional ...37
3.4 Desain Penelitian ...38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...39
3.6 Organisasi Analisis Data ...41
3.7 Pengujian Instrumen ...42
3.7.2 Uji Reliabilitas...47
3.8 Teknik Analisis Data ...49
3.8.1 Uji Kecendrungan...49
3.8.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data...50
3.8.2.1 Uji Normalitas...50
3.8.2.2 Uji Homogenitas ...51
3.8.3 Menghitung Koefisien Korelasi ...52
3.8.4 Pengujian Hipotesis ...53
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian...54
BAB IV HASIL PENELIITIAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ...55
4.1.1 Perhitungan Dasar Statistik Variabel Pendidikan Karakter Dalam Keluarga ...55
4.1.2 Perhitungan Dasar Statistik Variabel Kecerdasan Emosional Siswa ....56
4.2 Uji Kecendrungan ...58
4.2.1 Uji Kecendrungan Pendidikan Karakter Dalam Keluarga (X)...58
4.2.2 Uji Kecendrungan Variabel Kecerdasan Emosional Siswa (Y) ...60
4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data ...62
4.3.1 Uji Normalitas ...62
4.3.2 Uji Homogenitas ...63
4.4 Analisis Statistik Data Penelitian ...64
4.4.1 Pengujian Hipotesis...64
5.2 Saran...72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ...37
Tabel 3.2 Penetapan Skor Jawaban Intrumen...40
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Pendidikan Karakter dalam Keluarga. ...40
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional Siswa. ...41
Tabel 3.5 Uji Validitas Pendidikan Karakter dalam Keluarga ...44
Tabel 3.6 Uji Validitas Kecerdasan Emosional Siswa ...46
Tabel 3.7 Interprestasi Kekuatan Hubungan antar Variabel. ...53
Tabel 3.8 Jadwal Penelitian ...54
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Pendidikan Karakter dalam Keluarga (X) ...55
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional Siswa (Y) ...57
Tabel 4.3 Uji Kecendrungan Pendidikan Karakter dalam Keluarga (X)...59
Tabel 4.4 Uji Kecendrungan Kecerdasan Emosional Siswa (Y)...60
Tabel 4.5 Uji Normalitas ...62
Tabel 4.6 Uji Homogenitas...64
Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian ...39
Gambar 4.1 Diagram Batang Variabel X ...56
Gambar 4.2 Diagram Batang Variabel Y ...58
Gambar 4.3 Diagram Batang Uji Kecendrunagn Variabel X...60
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Uji Coba Angket Pendidikan Karakter dalam Keluarga...76
Lampiran 2 Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional Siswa...80
Lampiran 3 Daftar Hasil Validitas Pendidikan Karakter dalam Keluarga...84
Lampiran 4 Daftar Hasil Reliabilitas Pendidikan Karakter dalam Keluarga ...86
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel (X)...88
Lampiran 6 Daftar Hasil Validitas Kecerdasan Emosional Siswa ...95
Lampiran 7 Daftar Hasil Reliabilitas Kecerdasan Emosional Siswa ...97
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel (Y)...99
Lampiran 9 Angket Penelitian Pendidikan Karakter dalam Keluarga ...106
Lampiran 10 Angket Penelitian Kecerdasan Emosional Siswa ...110
Lampiran 11 Data Penelitian Angket Pendidikan Karakter dalam Keluarga ...113
Lampiran 12 Perhitungan Statistika Dasar Angket Variabel (X)...115
Lampiran 13 Data Penelitian Angket Kecerdasan Emosional Siswa...116
Lampiran 14 Perhitungan Statistika Dasar Variabel (Y) ...121
Lampiran 15 Uji Kecendrungan Data Pendidikan Karakter dalam Keluarga ...125
Lampiran 16 Uji Kecendrungan Data Kecerdasan Emosional Siswa ...128
Lampiran 17 Uji Normalitas Data Pendidikan Karakter dalam Keluarga ...131
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Kecerdasan Emosional Siswa ...134
Lampiran 19 Uji Homogenitas...137
Lampiran 20 Data Hubungan Variabel X dan Y...139
Lampiran 21 Perhitungan Korelasi ...141
Lampiran 22 Pengujian Keberatian Hubungan Variabel X dan Y...143
Lampiran 26 Tabel Distribusi F ...150
Lampiran 27 Tabel r...152
Lampiran 28 Tabel t ...153
Lampiran 29 Dokumentasi ...154
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk membentuk peserta didik yang
memiliki kepribadian dan kemampuan untuk menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya sehingga mampu menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pengaruh globalisasi pada saat ini yang menuntut
perubahan untuk mencapai masyarakat yang madani. Pendidikan yang diperoleh
anak akan mempengaruhi kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki dalam menunjang
kesuksesan anak. Daniel Goleman dalam Wiyani (2014:97) mengatakan bahwa
setinggi-tingginya kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh seseorang,
kecerdasan intelektual tersebut hanya menyumbangkan kira-kira 20% bagi
faktor-faktor yang menentukan kesuksesan hidupnya, yang 80% diisi oleh
kecerdasan-kecerdasan lainnya, salah satunya kecerdasan-kecerdasan emosional. Kecerdasan emosi kini
menjadi perhatian dan prioritas.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengenali
kemampuan diri sendiri, memotivasi diri, mengelola emosi baik pada diri sendiri
maupun hubungannya dengan orang lain, serta memiliki rasa empati terhadap
orang lain sehingga mampu bertindak dengan tepat. Siswa yang memiliki
kecerdasan emosioanl adalah siswa yang memiliki kemampuan untuk
siswa dapat terlihat jika siswa memiliki kecakapan kecerdasan emosi yang terdiri
dari kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial.
Kecerdasan emosi merupakan kecakapan utama yang akan mempengaruhi
semua kemampuan lainnya. Siswa yang memiliki kecerdasan emosi akan
memudahkan anak menentukan masa depannya. Jika anak mampu mengenali
emosinya kemudian mengatur dirinya dalam bertindak. Dengan demikian siswa
dapat memotivasi diri sendiri dan akan memudahkan siswa untuk membina
hubungan dengan orang lain sehingga ia mampu berkreasi dan memiliki
kecerdasan-kecerdasan lainnya yang mendorong kesuksesannya.
Menurut Lawrence dalam Uno (2012:101) mengemukakan pada
kecerdasan emosional (EQ) pengukurannya bukan didasarkan pada kepintaran
seseorang anak, tetapi melalui suatu yang disebut dengan karakteristik pribadi
atau “Karakter”. Banyaknya tantangan akibat perkembangan zaman yang semakin
tidak terkendali menjadikan karakter anak semakin merosot. Karakter yang
menurun mengakibatkan anak tidak mampu mengendalikan emosinya baik
terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain. Dibalik kemerosotan ini terletak pada
pendidikan dasar anak yang berasal dari keluarga. Pada kenyataannya banyak
orang tua yang hanya terfokus pada masalah prestasi siswa dibandingkan dengan
karakter yang dimiliki anak.
Kenyataan-kenyataan ekonomi baru membuat orang tua bekerja lebih
keras menguras waktu orang tua bersama anak-anaknya semakin tipis. Orang tua
yang terlalu sibuk membuat anak kurang mendapatkan perhatian sehingga anak
lebih diberi kebebasan tanpa pengawasan. Akibatnya menimbulkan
3
kurangnya moralitas anak, dan bahkan kemerosotan dalam bidang akademis.
Kurangnya pendidikan karakter di rumah mengakibatkan banyaknya
kebiasaan-kebiasaan negatif yang anak lakukan dirumah juga ia lakukan ketika di sekolah.
Anak yang memiliki kecerdasan emosi rendah cenderung kurang memiliki
kesadaran diri dan pengaturan terhadap masalah sehingga lebih mudah lepas
kontrol, rentan mengalamai depresi, mudah putus asa, rendah diri, cemas, bahkan
lebih mudah terlibat kenakalan/perkelahian.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 20-21 Januari 2017 terhadap
aktivitas siswa kelas IV-A di SD Negeri No. 054906 tahun ajaran 2016/2017,
peneliti menemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan rendahnya
kecerdasan emosional siswa. Hal ini terlihat dari perilaku siswa ketika di sekolah
belum benar-benar menunjukan emosi yang baik. Pada saat berbicara dengan
temannya hampir seluruh siswa laki-laki yang berjumlah 14 orang menggunakan
kata-kata yang kurang baik dan terkesan tidak sopan dan kasar.
Kurangnya kesadaran siswa untuk memahami kekurangan yang dimiliki
temannya membuat para siswa suka mengolok-olok temannya bahkan membuat
temannya terpojokkan dan menangis. Sifat suka mencari perhatian dengan banyak
berbicara dan tidak menghormati orang lain. Hal ini menunjukkan siswa tidak
mampu mengontrol dirinya sebelum berbicara tanpa menyinggung orang lain,
akhirnya berdampak saling mengolok-olok yang menimbulkan rasa marah dan
kesal. Jika dibiarkan maka akan berujung pada perkelahian.
Orang tua yang terlalu sibuk bekerja membuat anak kurang perhatian akan
tugas yang dimiliki anak. Apalagi jika dilihat dari biodata siswa diketahui bahwa
Orang tua yang sudah lelah bekerja cenderung memilki sedikit waktu untuk
mengurus masalah-masalah yang dimiliki anak. Padahal peran orang tua sangat
diperlukan dalam memberikan pendidikan formal dilingkungan keluarga. Tidak
hanya menyerahkan dan berrgantung pada pendidikan di sekolah. Guru juga
berpendapat banyaknya pengaruh-pengaruh luar membuat tingkat kesopanan anak
semakin rendah, karakter yang semakin lama semakin merosot.
Perlunya dukungan dari keluarga untuk mengawasi anak dan memberikan
teladan bagi anak agar anak tidak memiliki kebiasan-kebiasaan yang buruk yang
berpengaruh pada emosi anak. Dari jumlah seluruh siswa hanya 50% saja yang
benar-benar terkendali emosinya sedangkan 50% siswanya masih sulit mengatur
emosinya dalam belajar atau ketika bermain atau belajar dengan kelompoknya.
Jika diperhatikan masih ada siswa yang suka marah-marah karena masalah sepele,
dan ada juga yang suka menganggu temannya padahal temannya bertempramen
tinggi.
Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IV-B mengakui bahwa
guru telah berupaya untuk menciptakan pendidikan yang tidak hanya memberikan
pengetahuan semata tetapi juga pendidikan untuk membentuk karakter anak agar
anak dapat mengontrol dirinya. Salah satu kendalanya adalah keberagaman siswa
yang berasal dari keluarga yang berbeda dan semakin banyaknya pengaruh dari
luar sekolah menjadikan anak memiliki karakteristik yang beragam dan sulit
untuk membentuk kepribadian anak tanpa peran dari pihak keluarga yang lebih
dekat dengan dunia anak. Tetapi pada kenyataannya kurangnya perhatian dan
peran orang tua siswa terhadap masalah pendidikan anaknya di sekolah. Jarang
5
Sementara dari 21 siswa dikelas IV-B memiliki kebiasaan-kebiasan yang
sangat beragam dan masih perlu diperbaiki. Misalnya beberapa orang siswa
memiliki sifat kurang percaya diri dan takut untuk mengemukan pendapatnya saat
menjawab soal dari guru, sementara siswa yang lain hanya membuat keributan
atau mengganggu temannya. Guru menyebutkan meskipun sudah dinasehati
berulang kali masih saja menunjukkan sifat yang sama. Hal ini dikarena
kurangnya motivasi anak dalam diri siswa ataupun dari luar diri siswa untuk
membentuk anak yang memiliki kesadaran diri, pengaturan diri dalam mengatasi
kondisi yang dihadapi, dan keterampilan anak dalam bersosialisasi. Misalnya
ketika guru tidak berada didalam kelas karena suatu keperluan, beberapa siswa
laki-laki terlihat keluar kelas tanpa izin dan memilih bermain-main atau
mengganggu temannya yang sedang belajar.
Dirman dan Juarsih (2014:31) berpendapat bahwa pada usia SD
(khususnya di kelas 4,5,6) peserta didik mulai menyadari bahwa pengungkapan
emosi secara kasar tidaklah diterima, atau tidak disenangi oleh orang lain. Oleh
karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi
emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh melalui peniruan dan latihan.
Dari pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa anak belajar mengontrol emosi
melalui peniruan dan pelatihan orang-orang disekitarnya. Kelas IV sebagai
jenjang awal memasuki kelas tinggi, perlu mendapatkan perhatian khusus agar
perkembangan kecerdasan emosional siswa dapat terus meningkat. Peranan orang
tua dalam pengembangan kecerdasan emosional anak dapat dilakukan dengan
Keluarga memiliki peran yang sangat penting sebagai pendidikan informal
yang mampu menerapakan nilai-nilai karakter sejak dini. Orang tua adalah
seseorang yang pertama kali harus mengajarkan pendidikan karakter pada
anaknya dengan memberikan teladan dan contoh yang baik untuk perkembangan
emosional anak sehingga anak memiliki kesadaran diri dalam melaksanakan
tugasnya, mampu mengelola emosi baik dalam bertindak ataupun melalui ucapan,
mampu membina hubungan baik dengan teman ataupun guru, memiliki motivasi
dalam dirinya untuk memperbaiki diri.
Menurut Lestari (2012:22) Keluarga adalah tempat yang penting bagi
perkembangan anak secara fisik, emosional, spiritual, dan sosial. Karena keluarga
merupakan sumber kasih sayang, perlindungan, dan identitas bagi anggotanya.
Keluarga menjalankan fungsi yang penting bagi keberlangsungan masyarakat dari
generasi ke generasi. Untuk itu keluarga memiliki peran yang penting dalam
mendidik anak sejak usia dini. Daalam pengimplementasian keluarga perlu
menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter.
Menurut Noor (2012:109) pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling),
dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi akan menjadi bekal terpenting dalam mempersiapkan anak meraih keberhasilannya di masa depan dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.
Pendidikan karakter dalam keluarga akan menjadi bekal anak mengolah
emosinya. Seorang anak yang memiliki berkarakter tentunya mempengaruhi
perkembangan kecerdasan emosional anak. Hal ini mengindikasikan bahwa
pendidikan karakter dalam keluarga penting dalam meningkatkan kecerdasan
7
memilki kecerdasan emosi yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang kurang
mendapatkan pendidikan karakter dalam keluarganya.
Berdasarkan pembahasan masalah tersebut peneliti melakukan penelitian
untuk mengetahui “Hubungan Antara Pendidikan Karakter Dalam Keluarga
dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas Tinggi SD Negeri No. 054906
Tebasan Lama Kec. Stabat T.A 2016/2017”.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti
mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Kurangnya kesadaran diri siswa akan tanggung jawabnya sebagai seorang
siswa.
2. Masih banyak anak yang sulit mengendalikan emosinya.
3. Kurangnya motivasi dalam diri siswa.
4. Beberapa siswa suka mengganggu temannya saat belajar ataupun saat bermain.
5. Kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap masalah pendidikan anaknya di
sekolah.
6. Tingkat kesopanan siswa masih rendah.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas, maka dalam permasalahan penelitian ini akan dibatasi pada “hubungan
antara pendidikan karakter dalam keluarga dengan kecerdasan emosional siswa di
kelas IV di SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama Kec. Stabat T.A 2016/2017”.
1.4 RUMUSAN MASALAH
Adapum yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah terdapat hubungan antara pendidikan karakter dalam keluarga dengan
kecerdasan emosional siswa kelas IV SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama Kec.
Stabat T.A 2016/2017 ?
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan karakter dalam keluarga
dengan kecerdasan emosional siswa kelas tinggi SD Negeri No. 054906 Tebasan
Lama Kec. Stabat T.A 2016/2017.
1.6 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Manfaat Teoritis yaitu :
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi perkembangan ilmu pendidikan
di Indonesia yang berkaitan dengan pengembangan karakter anak dan
9
b. Manfaat Praktis yaitu :
1) Bagi orang tua siswa, hasil penelitian ini dapat memberi masukan agar
lebih memperhatikan perkembangan anak agar dapat membentuk
karakter anak sejak dini.
2) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberi masukan lebih
memperhatikan perkembangan peserta didik agar dapat membentuk
karakter anak sejak dini.
3) Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi manfaat berupa
bahan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan
karakter dan kecerdasan emosional.
4) Bagi peneliti, hasil penellitian ini bermanfaat untuk menambah
wawasan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dimasa yang akan
datang.
5) Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
hasil/bahan informasi dan pertimbangan yang relevan untuk melakukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis data yang telah dikemukakan maka kesimpulan yang
dapat diperoleh adalah:
1. Pendidikan karakter dalam keluarga SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama
Kecamatan Stabat Tahun Ajaran 2016/2017 termasuk dalam kategori sedang
dengan nilai rata-rata sebesar 76,74.
2. Kecerdasan emosional keluarga SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama
Kecamatan Stabat Tahun Ajaran 2016/2017 termasuk dalam kategori sedang
dengan nilai rata-rata sebesar 62,44.
3. Terdapat hubungan antara variabel pendidikan karakter dalam keluarga (X)
dengan variabel kecerdasan emosional siswa (Y) dengan r hitung sebesar 0,718
dari jumlah responden sebanyak 43 siswa dan r tabel sebesar 0,301 dengan
menggunakan taraf kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05).
Sehingga dapat dinyatakan bahwa r hitung > r tabel (0,718 > 0,301) yang
menunjukkan terdapat hubungan antara pendidikan karakter dalam keluarga
dengan kecerdasan emosional siswa dengan tingkat korelasi yang tinggi.
4. Terhadap uji t diperoleh t hitung sebesar sebesar 6,6051 dan harga t tabel
dengan taraf signifikan 5% (α = 0,05) untuk N = 43 adalah 0,683. Yang artinya
t hitung > t tabel atau 6,605 > 0,683. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima dan H0 ditolak yang artinya hipotesis berisi “adanya hubungan yang
72
emosional siswa SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama Kecamatan Stabat
Tahun Ajaran 2016/2017 dapat diterima kebenarannya.
5. Berdasarkan hasil yang diperoleh terdapat makna hubungan antar pendidikan
karakter dalam keluarga dengan kecerdasan emosional siswa yaitu semakin
baik pendidikan karakter dalam keluarga akan meningkatkan kecerdasan
emosional anak yang lebih baik.
5.2 SARAN
Berdasarakan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan data pendidikan karakter dalam keluarga SD Negeri No. 054906
Tebasan Lama masih tergolong sedang untuk itu disarankan kepada orang tua
sebagai pendidikan dalam keluarga untuk meningkatkan kecerdasan emosional
anak dalam berperilaku dan menerapkan pendidikan karakter yang benar dalam
keluarga untuk melatih emosi anak.
2. Berdasarkan data kecerdasan emosional SD Negeri No. 054906 Tebasan Lama
masih tergolong sedang untuk itu disarankan bagi para siswa khususnya di
kelas tinggi terutama di kelas IV untuk meningkatkan kesadaran dirinya
sebagai seorang siswa, dapat mengatur dirinya sendiri untuk mengatur
emosinya, memiliki motivasi yang tinggi, rasa empati pada orang lain, dan
keterampilan sosial yang baik pada orang tua, anggota keluarga, teman sebaya,
guru, dan orang dewasa lainnya.
3. Bagi kepala sekolah dan guru diharapkan lebih memperhatikan siswa yang
menasehati, membimbing, melatih emosi anak, dan memperingatkan siswa
untuk mampu mengendalikan emosinya dalam situasi apapun sehingga siswa
memiliki kecerdasan emosional siswa yang tinggi.
4. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan penelitian ini dipertahankan dan
dikembangkan karena terdapat hubungan positif antara pendidikan karakter
dalam keluarga dengan kecerdasan emosional siswa dan termasuk kedalam
ketegori tinggi agar memperoleh hasil yang lebih sempurna sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan pertimbangan bagi dunia
74
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Aziz, Safrudin. 2015. Pendidikan Keluarga. Yogyakarta : Gava Media
Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Dirman, dc & Juarsih, Cicih. 2014. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta
Fathurrohman, Pupuh, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung : Refika Aditama
Goleman, Daniel. 2005. Emosional Intelligence Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Gottman, John & Declaise, John. 2003. Kiat-kiat Membesarkan Anak Yang Memiliki Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Hariwijaya, Muhammad. 2006. Tes EQ. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hartono, Andreas. 2012. EQ Parenting. Jakarta : Gramedia Pustaka
Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan. Jambi : Referensi
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensial. Jakarta : Bumi Aksara
Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta : Familia
Nashir, Headar. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Kebudayaan. Yogyakarta : Multi Presindo
Neolaka, Amos. 2014. Metode Penelitian dan Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Noor, Rohinah. 2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif di Sekolah dan di Rumah. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani
Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendiidkan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Sunarto, Haji. 2013: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Tim Harmoni. 2013. Test Your EQ. . Harmoni
Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta : Prenadamedia Group
Uno, Hamzah. 2012. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Wijanarko, Jarot. 2005. Mendidik Anak untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
. 2014. Mengelola & Mencerdaskan Kecerdasan Sosial & Emosi Anak Usia Dini. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Rosdakarya