• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI STRUKTUR ATOM SMA KELAS X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI STRUKTUR ATOM SMA KELAS X."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Mona Nova Sari Munthe NIM 4113331030

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Mona Munthe dilahirkan di Kisaran pada tanggal 01 Januari 1993. Ayah

bernama Halomoan Parsaoran Munthe dan Ibu bernama Kristina Hutabarat,

merupakan anak Pertama dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikannya

pada tahun 1999 di SD Methodist 1 Kisaran, kemudian pada tahun 2004 pindah ke

SD Santa Lusia Doloksanggul dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005

penulis melanjutkan sekolah di SMP N 1 Doloksanggul dan lulus pada tahun

2008. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan sekolah ke SMA N 1 Doloksanggul

dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi

Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

(4)

iii

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI STRUKTUR ATOM SMA KELAS X

Mona Nova Sari Munthe (NIM 4113331030)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bahan ajar kimia berbasis

nilai-nilai spiritual pada materi struktur atom SMA kelas X. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa kelas SMA Negeri 1 Doloksanggul. Sebanyak 30 siswa telah

dijadikan sampel penelitian yang dipilih secara purposive. Buku teks kimia

karangan Sukardjo yang digunakan di sekolah tersebut dijadikan sebagai subjek

penelitian. Instrument yang digunakan adalah angket analisis nilai-nilai spiritual

terhadap buku kimia karangan Sukardjo dan bahan ajar yang dikembangkan,

angket penilaian kelayakan bahan ajar berdasarkan BSNP, dan angket penilaian

siswa terhadap bahan ajar. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket

adalah: 1) analisis nilai-nilai spiritual terhadap buku kimia sukardjo 1,25,

mengandung nilai-nilai spiritual namun masih sangat kurang dan penilaian

terhadap bahan ajar yang dikembangkan 3,50, termasuk kategori baik; 2)

penilaian kelayakan bahan ajar berdasarkan BSNP 3,63, yang berarti layak dan

baik untuk digunakan; 3) penilaian siswa terhadap bahan ajar 3,40, termasuk

kategori baik.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan berkat-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis

sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis

Nilai-Nilai Spiritual Pada Materi Kimia Struktur Atom SMA Kelas X”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Dr. Ayi Darmana, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai

selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan

kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Drs. Amser Simanjuntak,

M.Pd, Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, selaku dosen penguji yang memberikan

saran dan masukan penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada dosen pembimbing akademik, Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si, yang

telah membimbing penulis selama perkuliahan.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua terkasih

yang sangat luar biasa Halomoan Parsaoran Munthe dan Kristina Hutabarat,

terima kasih telah menjadi motivator terhebat, yang telah berjuang membesarkan,

merawat, serta mendidik penulis sampai boleh menyelesaikan pendidikan S-1, dan

senantiasa mendoakan serta mendukung penulis baik secara moril maupun materi.

Terima kasih juga buat adik-adikku Jonathan Munthe, Ester Munthe, Samuel

Munthe yang memberi semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Teristimewa juga penulis sampaikan kepada Rico Leonard Simorangkir yang

selalu ada memberikan masukan, dan menjadi motivator terhebat dalam

penyusunan skripsi ini. Terimakasih juga buat sahabat tersayang vero, lisna Agus,

dina, anak Asput 110 yang telah menjadi bagian keluarga kecil dan motivator.

(6)

v

Rohana dan Sanhot yang merupakan kawan-kawan seperjuangan dalam

mengerjakan skripsi ini. Dan buat teman-teman pendidikan Kimia Ekstensi 2011

yang sama-sama berjuang selama perkuliahan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Medan, Januari 2016

Penulis,

Mona Nova Sari Munthe

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Bahan Ajar Sebagai Sumber Belajar 7

2.2. Pengembangan Bahan Ajar 8

2.3. Tujuan dan Manfaat Bahan Ajar 10

2.4. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar 11

2.5. Jenis Bahan Ajar 12

2.6. Modul 17

2.7. Spiritual 20

2.8. Standar Buku/Bahan Ajar Berdasarkan BSNP 20

2.9. Deskripsi Materi Struktur Atom 22

(8)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 40

3.1. Metode Penelitian 40

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 40

3.3. Populasi, Sampel dan Subjek Penelitian 41

3.4. Data, Sumber Data, Instrument dan Analisis Data 41

3.5. Prosedur Penelitian 42

3.6. Alur Penelitian 44

3.7. Teknik Analisis Data 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47

4.1. Analisis Nilai-Nilai Spiritual pada Buku Kimia SMA Kelas X 47

4.2. Pengembangan dan Standarisasi Bahan Ajar Kimia Berbasis 48

Nilai-Nilai Spiritual

4.3. Hasil Persepsi Siswa Terhadap Bahan Ajar Kimia 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1. Kesimpulan 57

5.2. Saran 57

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sinar katode yang di belokkan karena pengaruh medan

listrik

24

Gambar 2.2 Peralatan yang digunakan Miliakan untuk menentukan

muatan elektron

25

Gambar 2.3 Sinar anode, pengaruh medan listrik pada sinar katode 25

Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 2.6

Bagan eksperimen hamburan sinar alfa ( )

Hamburan sinar

Model atom Dalton, atom sebagai bola pejal yang

sangat kecil 27 28 29 Gambar 2.7 Gambar 2.8

Model atom Thomson (model atom roti kismis)

Model atom Rutherford

30 31 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 3.1 Gambar 4.1

Model atom Niels Bohr

Model atom modren

Alur penelitian

Selisih rentang hasil angket analisis nilai-nilai spiritual

pada buku kimia yang digunakan disekolah penelitian

dengan bahan ajar yang dikembangkan

32

32

44

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Massa dan muatan partikel penyusun atom 23

Tabel 2.2 Lambang Partikel, muatan, dan penemunya 28

Tabel 2.3 Contoh isotop 35

Tabel 2.4

Tabel 2.5

Tabel 3.1

Penyebaran elektron pada kulit atom

Konfigurasi elektron atom unsur dan elektron valensi

Skala kriteria validitas analisis rata-rata

36

38

46

Tabel 4.1 Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual buku kimia

yang digunakan di sekolah penelitian oleh validator

(dosen kimia)

47

Tabel 4.2 Hasil angket (berdasarkan BSNP) penilaian bahan ajar

berbasis nilai-nilai spritual berdasarkan kelayakan isi

menurut dosen kimia dan guru kimia

48

Tabel 4.3 Hasil angket (berdasarkan BSNP) penilaian bahan ajar

berbasis nilai-nilai spritual berdasarkan kelayakan

bahasa menurut dosen kimia dan guru kimia

49

Tabel 4.4 Hasil angket (berdasarkan BSNP) penilaian bahan ajar

berbasis nilai-nilai spritual berdasarkan kelayakan

penyajian menurut dosen kimia dan guru kimia

50

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Hasil angket (berdasarkan BSNP) penilaian bahan ajar

berbasis nilai-nilai spritual berdasarkan kelayakan

kegrafikan menurut dosen kimia dan guru kimia

Hasil rata-rata penilaian komponen bahan ajar

Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual bahan ajar

sebelum dan sesudah dikembangkan menurut validator

(dosen kimia)

Nilai-nilai spiritual yang diinsertkan kedalam bahan ajar

yang dikembangkan

51

52

53

(11)

Tabel 4.9 Hasil rata-rata penilaian komponen bahan ajar menurut

pandangan siswa

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus mata pelajaran kimia 61

Lampiran 2 Angket penilaian nilai-nilai spiritual buku kimia yang

digunakan di sekolah tempat penelitian untuk validator

65

Lampiran 3 Hasil angket penilaian nilai-nilai spiritual buku kimia

yang digunakan di sekolah tempat penelitian untuk

validator

67

Lampiran 4

Lampiran 5

Angket penilaian bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual

untuk validator

Hasil angket penilaian bahan ajar berbasis nilai-nilai

spiritual untuk dosen

68

76

Lampiran 6 Hasil angket penilaian bahan ajar berbasis nilai-nilai

spiritual untuk guru

82

Lampiran 7

Lampiran 8

Hasil angket penilaian dosen dan guru terhadap bahan

ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual

Angket penilaian nilai-nilai spiritual bahan ajar kimia

SMA/MA kelas X untuk validator

88

94

Lampiran 9

Lampiran 10

Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual bahan ajar

sebelum dan sesudah dikembangkan menurut validator

(dosen kimia)

Angket penilaian bahan ajar kimia struktur atom

berbasis nilai-nilai spiritual untuk siswa SMA kelas X

96

97

Lampiran 11

Lampiran 12

Hasil angket penilaian bahan ajar kimia struktur atom

berbasis nilai-nilai spiritual untuk siswa SMA kelas X

Bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual

100

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pendidikan nasional dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3 dinyatakan

bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ahlak mulia dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal yang sama dalam UU No. 20 tahun 2003

pasal (1), bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat. UU No. 20 tahun 2003 Pasal (3), pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu tujuan mata pelajaran kimia di SMA yang paling utama adalah

membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan

keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

(Depdiknas, 2010).

Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 3 dan juga UU No. 20 tahun 2003 pasal

1 dan 3, pada dasarnya Indonesia telah menetapkan tujuan pendidikannya yaitu

untuk menyeimbangkan keimanan dan pengetahuan. Tetapi pada kenyataannya

tujuan pendidikan sebagaimana amanah Undang-Undang masih jauh dari yang

diharapkan. Tujuan pembelajaran yang dilaksanakan lebih cenderung pada

kognitif saja.

Banyak peserta didik yang melakukan perbuatan yang tidak baik misalnya,

(14)

2

belakang terhadap tujuan Pendidikan Nasional. Peserta didik diharapkan aktif

mengembangkan potensi dalam dirinya, dapat mengendalikan diri, cerdas, dan

memiliki akhlak mulia.

Kenyataan ini menunjukkan telah terjadi mismatch dalam dunia

pendidikan di Indonesia. Telah terjadi ketidaksesuaian antara harapan dan

kenyataan. Salah satu penyebabnya diduga diakibatkan oleh sumber masalah yang

utama yaitu pemisahan agama dan pengetahuan. Hal ini memicu masalah-masalah

berikutnya, di antaranya : 1) Sikap apatis guru kimia terhadap agama, sebagian

guru tidak suka membicarakan kimia dengan agama karena dianggap dua hal yang

sangat berbeda, di mana agama dimulai dengan keyakinan sedangkan kimia

dimulai dengan ketidakyakinan. 2) Pada umumnya para guru kurang

mampu/kurang cukup mengerti bagaimana mempersiapkan dan mengajarkan

materi kimia berbasis spiritual. Hal ini dikarenakan mereka juga tidak pernah

mendapatkannya selama dipersekolahan. 3) Sangat terbatasnya referensi, baik

berupa buku maupun ahli yang dapat dijadikan sebagai rujukan atau model dalam

pembelajaran kimia berbasis spiritual yang dapat mengantarkan siswa

memungkinkan menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

(Darmana, 2013).

Hingga saat ini telah banyak bukubuku kimia yang baik berdasarkan

kriteria ilmiah yang dijadikan sebagai buku pegangan siswa. Tetapi, masih belum

banyak buku/bahan ajar kimia yang menekankan kearah spiritual, yang

diharapkan dapat mengantarkan siswa memungkinkan menjadi beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jika dalam sebuah buku ataupun bahan

ajar ditanamkan nilai spiritual tentang materi yang dipelajarinya, maka siswa tidak

hanya memperluas pengetahuan tentang pelajaran tersebut, namun secara tidak

langsung memperoleh nilai spiritual.

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

Bahan ajar merupakan segala bahan, baik itu informasi, alat, maupun teks yang

(15)

dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan

untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran.

Pengembangan bahan ajar berbasis spiritual melalui penanaman nilai-nilai

moral kedalam mata pelajaran kimia, dimaksudkan agar pada diri siswa disamping

menguasai kompetensi yang berkaitan dengan materi ajar, diharapkan juga dapat

berkembang nilai-nilai mulia siswa, yang akan berkontribusi terhadap pencapaian

tujuan Pendidikan Nasional. Secara teoritis ada beberapa kaidah dalam

memasukkan atau menanamkan nilai-nilai agama kepada materi ajar, diantaranya

tidak memaksakan, tidak perlu dicari-cari kaitannya kalau memang secara

subtansi tidak berhubungan (Darmana,2012).

Penelitian ini merupakan penelitian yang masih awal, karena masih

miskinnya bahan ajar ataupun sumber belajar yang digunakan oleh guru kepada

siswa yang menekankan pada spiritualnya. Meskipun penelitian ini berbasis

spiritual, namun tidak akan mengurangi bobot ilmiah dari materi kimia yang akan

dikembangkan. Penelitian ini akan menyeimbangkan antara kognitif dan afektif

siswa dalam belajar.

Berdasarkan penelitian Darmana (2013) hasil penelitiannya mengenai

pandangan siswa terhadap internalisasi nilai tauhid melalui materi termokimia

yaitu: 51 dari 27 siswa ada 14 siswa (51,9%) memperoleh skor > 20 dan 13 siswa

(48,2%) memperoleh skor > 15 dan <20 (skor maksimum 25). Simaremare,

Sanhot (2015) hasil penelitiannya mengenai pengembangan bahan ajar berbasis

nilai-nilai spiritual menghasilkan kelayakan nilai spiritual sebesar 3,50, kelayakan

BSNP sebesar 3,61, pandangan siswa terhadap bahan ajar sebesar 3,47. (rentang

3,26-4,00 tergolong dalam kriteria sangat baik/ valid). Sianturi, Rohana (2015)

hasil penelitiannya mengenai pengembangan modul terintegrasi nilai-nilai

spiritual menghasilkan kelayakan nilai spiritual sebesar 3,37, kelayakan BSNP

sebesar 3,46, pandangan siswa terhadap modul sebesar 3,37. (rentang 3,26-4,00

tergolong dalam kriteria sangat baik/ valid).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

(16)

4

BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI STRUKTUR ATOM SMA KELAS X”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Sistem pendidikan yang berlangsung masih jauh dari upaya pencapaian

tujuan pendidikan nasional.

2. Sikap apatis guru kimia terhadap pembelajaran kimia berbasis agama,

karena menganggap kimia dengan agama merupakan dua hal yang

berbeda.

3. Kemampuan guru rendah dalam menyusun bahan ajar kimia berbasis

nilai-nilai spiritual.

4. Minimnya bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual.

5. Kurangnya referensi dalam penyusunan bahan ajar.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

upaya pengembangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual.

Pengembangan bahan ajar akan dikembangkan dari hasil analisis buku kimia yang

digunakan disekolah.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah

maka perlu pengembangan bahan ajar yang selain memenuhi aspek ilmiah tetapi

juga spiritual. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada/tidak nilai-nilai spiritual dalam materi ajar buku kimia SMA?

2. Bagaimana kelayakan rancangan bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai

spiritual berdasarkan kriteria BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)?

3. Bagaimana persepsi siswa terhadap rancangan bahan ajar kimia berbasis

(17)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui ada/tidak nilai-nilai spiritual dalam materi ajar buku

kimia SMA.

2. Untuk mengetahui kelayakan rancangan bahan ajar kimia berbasis

nilai-nilai spiritual berdasarkan kriteria BSNP.

3. Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap rancangan bahan

ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa

Sebagai sarana pembelajaran, selain membekali aspek ilmiah juga

membekali aspek nilai-nilai spiritual.

2. Bagi Guru

Sebagai refrensi guru dalam menyampaikan pembelajaran dan menambah

pemahaman guru dalam menanamkan nilai-nilai spiritual pada diri siswa

untuk meningkatkan proses belajar mengajar.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran disekolah.

4. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan tentang pengembangan bahan ajar serta

dapat memperoleh pengalaman langsung dalam penerapannya.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan refrensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik.

1.7. Defenisi Operasional 1. Nilai-nilai Spiritual

Nilai-nilai spiritual ialah nilai-nilai positif yang diintegrasikan dalam

(18)

6

yang baik pada peserta didik agar tumbuh menjadi seseorang yang

berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual

Bahan ajar berbasisi nilai-nilai spiritual ialah sarana pembelajaran yang

disusun sistematis dan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam

rancangan bahan ajar tersebut.

3. Penilaian BSNP

Penilaian BSNP adalah penilaian bahan ajar struktur atom berbasis

nilai-nilai spiritual berdasarkan kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan

penyajian, dan kelayakan kegrafikan. Penilaian BSNP dilakukan oleh

dosen ahli kimia dan guru kimia SMA.

4. Persepsi Siswa

Persepsi Siswa ialah pendapat siswa yang diperoleh melalui angket

mengenai kelayakan rancangan bahan ajar yang bersifat membangun

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis data dan pembahasan, maka

kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

1. Berdasarkan penilaian terhadap buku kimia yang digunakan pada sekolah

penelitian, buku kimia yang digunakan mengandung nilai-nilai spiritual

namun masih sangat kurang. Skor yang diperoleh sebesar 1,25.

2. Berdasarkan penilaian terhadap bahan ajar yang dikembangkan berbasis

nilai-nilai spiritual, bahan ajar yang dikembangkan memenuhi standar

kelayakan BSNP. Skor yang diperoleh sebesar 3,63. Hal ini dapat dilihat

dari hasil rata-rata penilaian melalui kelayakan isi, kelayakan bahasa,

kelayakan penyajian dan kegrafikan. Nilai-nilai spiritual yang diinsertkan

kedalam bahan ajar memperoleh skor penilaian sebesar 3,50 yang berarti

baik.

3. Berdasarkan penilaian persepsi siswa terhadap bahan ajar kimia yang

dikembangkan berbasis nilai-nilai spiritual memperoleh skor sebesar 3,40

yang berarti baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, melalui penelitian ini

disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual dapat menjadi salah satu

masukan untuk digunakan dalam pembelajaran. Melalui bahan ajar

tersebut maka siswa akan semakin mensyukuri keagungan Tuhan Yang

Maha Esa.

2. Bagi guru dan calon guru dalam proses pembelajaran agar turut

menanamkan niali-nilai spiritual agar siswa lebih baik dalam bersikap dan

(20)

58

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakuan penelitian selanjutnya,

supaya lebih mengembangkan dan menginsertkan nilai-nilai spiritual pada

materi kimia lainnya. Diharapkan pengembagan nilai-nilai spiritualnya

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, J., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Stokiometri Sesuai Kurikulum 2013 Berbasis Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Skripsi, FMIPA, UNIMED

Darmana, A., (2012), Internalisasi Nilai Tauhid dalam Pembelajaran Sains. Media pendidikan : Jurnal pendidikan Islam, Vol. XXVII, No 1 Tahun 2012

Darmana, A dan Batubara, M., (2013), Materi Ajar Kimia Bermuatan Tauhid Sebagai Sarana Menuju Pencapaian Kompetensi Inti (KI-1) Kurikulum 2013, Jurnal pendidikan Kimia

Darmana, A., (2013), Pandangan Siswa Terhadap Internalisasi Nilai Tauhid Melalui Materi Termokimia, Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA, UNILA, Lampung

Depdiknas., (2004), Peningkatan Kualitas Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Depdiknas, Jakarta

Depdiknas., (2010), Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah, Jakarta: Depdiknas

Mayasari, D., (2014), Pengembanagan Bahan Ajar Dengan Menggunakan Pendekatan Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Negeri 6 Pematangsiantar, Tesis, FMIPA, UNIMED

Muchtaridi., Justiana, S., (2007), Kimia SMA/MA Kelas X. Bogor: Yudistira

Parning, dkk., (2006), Kimia SMA Kelas X Semester Pertama, Jakarta: Yudistira

Prastowo, A., (2011), Pengembangan Sumber Belajar, Yogyakarta:Pedadogia

Ratih, dkk., (2008), Sains Kimia SMA/MA Kelas X, Jakarta: Bumi Aksara

Sadiman, A, dkk., (1994), Defenisi Teknologi Pendidikan, Jakarta: Rajagrafindo Persada

(22)

60

Simaremare, S., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp), Skripsi, FMIPA, UNIMED

Sudjana, N., dan Rivai, A., (2011), Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sukardjo., (2009), Kimia SMA/MA Kelas X, Jakarta: Bumi Aksara

Tim Penyusun., (2006), Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Jakarta Depdiknas

Tim Penyusun., (2004), Pedoman Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar, Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Dirjen Dikdasemen Depdiknas

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 3

Undang-Undang No.20, Tahun 2003 pasal 1 dan 3

Warsita, B., (2008), Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

4. Pimpinan dan seluruh pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan

Dalam taksonomi Bloom yang kemudian direvisi oleh Anderson dan Krathwohl, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir

Selain itu, apa yang terlihat dalam sajian karya yaitu tidak hanya transformasi secara konseptual di mana Anggono melihat wujud relief candi kemudian menjadikan relief

Sisa ubi kayu daripada agro-industri seperti tuber yang dibuang, kulit, batang dan lebihan kanji dijangka berpotensi sebagai sumber karbohidrat dan protein bagi ayam kerana

memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap produktivitas

[r]

Pada dasarnya pemasangan scaffolding untuk ramp hampir sama dengan pemasangan bekisting plat lantai, hanya saja pada pekerjaan ramp bidang plat bibuat miring, sehingga

Adapun beberapa kinerja kegiatan terkini yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan seperti yang dipimpin oleh Walikota Medan adalah baru saja meresmikan pasar