• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I No. Responden : ...

KUESIONER PENELITIAN

“Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap

Keputusan Pembelian NoteBook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan”.

Bersama ini, saya meminta kesediaan saudara untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang saudara berikan merupakan bantuan yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian saudara. Saya ucapkan terimakasih.

Oleh karena itu, kepada responden saya sebagai penulis mengharapkan : 1. Saudara dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dan

perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.

2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda check (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Saudara. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan skala berikut ini :

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 Tidak Setuju (TS) : 2 Kurang Setuju (KS) : 3

Setuju (S) : 4

(2)

a. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jenis kelamin :

b. DAFTAR PERNYATAAN

1. Pengembangan Produk (X1)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

a. Keunggulan Relatif

1. Desain produk notebook Acer lebih inovatif

2. notebook Acer memiliki layanan customer services yang memuaskan 3. Fitur-fitur Notebook

Acer mengikuti notebook Acer yang ditawarkan kepada konsumen

(3)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

2 Kualitas produk notebook Acer

(4)

2. Citra Merek (X2)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

a. Atribut

1. Merek produk notebook Acer mudah diingat dan diucapkan Acer berkualitas 4. Spesifikasi produk

notebook Acer sangat sesuai dengan harapan dan keinginan

No. Pernyataan SS S KS TS STS

b. Manfaat

1. Produk notebook Acer yang

ditawarkan sangat bermanfaat bagi saya

2. Menggunakan produk notebook Acer memiliki prestise tersendiri bagi saya.

(5)

No. Pernyataan SS S KS TS STS 2 Dibandingkan

dengan harga yang akan saya bayarkan untuk produk, saya akan mendapat manfaat dari notebook Acer yang jauh lebih besar. 3 Produk notebook

Acer mempunyai nilai jual yang tinggi

4 Spesifikasi produk notebook Acer 2. Produk notebook

(6)
(7)

Lampiran 2 : HASIL PENGOLAHAN DATA

Frequencies Karakteristik (Kelamin)

Frequencies

Frequency Table Keunggulan Produk Kelamin

69 71.9 71.9 71.9

27 28.1 28.1 100.0

96 100.0 100.0

Perempuan Laki-laki Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Desain produk notebook Acer lebih inovatif

59 61.5 61.5 61.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

notebook Acer memiliki layanan customer services yang memuaskan

73 76.0 76.0 76.0

Frequency Percent Valid Percent

(8)

Frequency Table Kesesuaian

Fitur-fitur Notebook Acer mengikuti perkembangan teknologi

73 76.0 76.0 76.0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ka tegori

68 70.8 70.8 70.8

6 6.3 6.3 77.1

22 22.9 22.9 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

Kesesuaian kualitas produk notebook Acer dengan manfaat yang dirasakan.

53 55.2 55.2 55.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kesesuaian fitur notebook Acer dengan keinginan konsumen

67 69.8 69.8 69.8

Frequency Percent Valid Percent

(9)

Frequency Table Kerumitan

Kesesuaian harga notebook Acer yang ditawarkan kepada konsumen

71 74.0 74.0 74.0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kesesuaian desain produk notebook Acer dengan selera konsumen

57 59.4 59.4 59.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ka tegori

58 60.4 60.4 60.4

9 9.4 9.4 69.8

29 30.2 30.2 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Inovasi produk notebook Ace r sa nga t m uda h dicoba dalam w aktu ya ng singkat te rbatas Sangat tidak s etuju Total

Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

(10)

Frequency Table Kemampuan Komunikasi

Kualitas produk note book Acer sangat sesuai dengan praktek penggunaa n ya di lakukan Sangat tidak s etuju Total

Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Ka tegori

58 60.4 60.4 60.4

12 12.5 12.5 72.9

26 27.1 27.1 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Keunggulan produk notebook Acer sangat mudah untuk dijelaskan dan diamati

55 57.3 57.3 57.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Produk notebook Ace r ya ng dije laskan piha k produsen ke pada konsume n sa n se sua i de nga n prakte k yang dila kukan Sangat tidak s etuju Total

Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

(11)

Frequency Table Atribut

Kategori

51 53.1 53.1 53.1

45 46.9 46.9 100.0

96 100.0 100.0

Baik Kurang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ka tegori P engem bangan Produk

62 64.6 64.6 64.6

9 9.4 9.4 74.0

25 26.0 26.0 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Merek produk notebook Acer mudah diingat dan diucapkan

38 39.6 39.6 39.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Desain produk notebook Acer menarik

45 46.9 46.9 46.9

Frequency Percent Valid Percent

(12)

Bahan-bahan produk notebook Acer berkualitas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Spesifikasi produk notebook Acer sangat sesuai dengan harapan dan keinginan

51 53.1 53.1 53.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ka tegori

60 62.5 62.5 62.5

7 7.3 7.3 69.8

29 30.2 30.2 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

(13)

Frequency Table Manfaat

Produk notebook Acer yang ditawarkan sangat bermanfaat bagi saya

50 52.1 52.1 52.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Menggunakan produk notebook Acer memiliki prestise tersendiri bagi saya.

58 60.4 60.4 60.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Menggunakan produk notebook Acer membuat saya merasa lebih percaya diri.

61 63.5 63.5 63.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ka tegori

57 59.4 59.4 59.4

9 9.4 9.4 68.8

30 31.3 31.3 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

(14)

Frequency Table Nilai

Harga produk notebook Acer sesuai dengan kualitasnya

38 39.6 39.6 39.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Sangat tidak s etuju Total

Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Produk notebook Acer mempunyai nilai jual yang tinggi

50 52.1 52.1 52.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Spesifikasi produk notebook Acer sangat sesuai dengan harapan dan keinginan.

50 52.1 52.1 52.1

Frequency Percent Valid Percent

(15)

Frequency Table Kepribadian Ka tegori

59 61.5 61.5 61.5

7 7.3 7.3 68.8

30 31.3 31.3 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Merek notebook Acer memberi kesan kualitas pada produknya

38 39.6 39.6 39.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Produk notebook Acer memberi kesan modern bagi pemakainya

45 46.9 46.9 46.9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Menurut saya produk notebook Acer selalu up to date

50 52.1 52.1 52.1

Frequency Percent Valid Percent

(16)

Merek produk notebook Acer memiliki kesesuaian dengan kepribadian saya.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ka tegori

59 61.5 61.5 61.5

8 8.3 8.3 69.8

29 30.2 30.2 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Ka tegori Citra

61 63.5 63.5 63.5

3 3.1 3.1 66.7

32 33.3 33.3 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

(17)

Frequency Table Pilihan

Memutuskan pembelian notebook acer berdasarkan popularitas merek

28 29.2 29.2 29.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Memutuskan pembelian notebook Acer berdasarkan kepercayaan akan merek

38 39.6 39.6 39.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ka tegori P ilihan

41 42.7 42.7 42.7

26 27.1 27.1 69.8

29 30.2 30.2 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

(18)

Frequency Table Pilihan Produk

Me mutuskan pem bel ian note book Acer berdasarka n ketersediaan pa da saat a m embeli Sangat tidak s etuju Total

Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Memutuskan pembelian notebook acer karena kedekatan dengan dealer

54 56.3 56.3 56.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Me mutuskan pem bel ian note book Acer berdasarka n kenyama nan de aler tem pe mbelia n Sangat tidak s etuju Total

Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Kategori pilihan produk

55 57.3 57.3 57.3

10 10.4 10.4 67.7

31 32.3 32.3 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent

(19)

Reliability Keunggulan

Reliability Kesesuaian

Ka tegori Keputusan

61 63.5 63.5 63.5

12 12.5 12.5 76.0

23 24.0 24.0 100.0

96 100.0 100.0

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Reliability Statistics

.856 3

Cronbach's

Alpha N of Items

Ite m-Tota l Sta tistics

7.7000 5.734 .750 .779

7.6000 6.041 .683 .840

7.7000 5.252 .757 .772

Keung1

Ca se P rocessing Sum ma ry

30 100.0

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.905 4

Cronbach's

(20)

Reliability Kerumitan

Reliability Kemampuan Komunikasi Item-Total Statistics

11.4667 12.326 .717 .901

11.3667 11.413 .852 .853

11.5000 11.707 .731 .898

11.3667 11.413 .852 .853

Keses 1

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

a.

Reliability Statistics

.757 2

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

(21)

Reliability Atribut Scale: All Variables

Reliability Manfaat Scale: All Variables

Ca se P rocessing Sum ma ry

30 100.0

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.875 4

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

11.6667 9.885 .653 .869

11.5667 9.151 .789 .817

11.7000 9.252 .677 .863

11.5667 9.013 .816 .807

Atribut1

Ca se P rocessing Sum ma ry

30 100.0

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.835 3

Cronbach's

(22)

Reliability Nilai Scale: All Variables

Ite m-Tota l Sta tistics

7.8667 4.602 .690 .776

7.8000 4.924 .630 .832

7.8667 3.982 .774 .689

Manfaat1

Ca se P rocessing Sum ma ry

30 100.0

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.889 4

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

11.6333 9.895 .649 .896

11.5667 9.013 .804 .840

11.6333 8.723 .776 .850

11.5667 9.013 .804 .840

(23)

Reliability Kepribadian Scale: All Variables

Reliability Pilihan Scale: All Variables

Ca se P rocessing Sum ma ry

30 100.0

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.880 4

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

11.5333 9.637 .652 .879

11.4667 9.016 .752 .842

11.4333 8.530 .765 .837

11.3667 8.792 .797 .824

Keprib1

Ca se P rocessing Sum ma ry

30 100.0

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.736 2

Cronbach's

(24)

Reliability Saluran Pemasaran Scale: All Variables

Uji Normalitas Npar Tests

Item-Total Statistics

The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions . You may want to check item codings .

a.

Ca se P rocessing Sum ma ry

30 100.0

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.852 3

Cronbach's

Alpha N of Items

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal. a.

(25)

PPlot Normal P-P Plot of Unstandardized Residual

Observed Cum Prob

(26)

Uji Heterokedastisitas (Correlations)

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.

.006 21.546 .57 .46 1.00

Dimension

9.9176 25.6040 22.2396 3.59427 96

-4.28986 4.37348 .00000 1.89239 96

-3.428 .936 .000 1.000 96

-2.243 2.287 .000 .989 96

Predicted Value Residual

Std. Predicted Value Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

(27)

Regression

Model Summaryb

.885a .783 .778 1.91263

Model Predictors: (Constant), CITRA, PENGEMBANGAN a.

Dependent Variable: KEPUTUSAN b.

ANOV Ab

1227.282 2 613.641 167.746 .000a

340.208 93 3.658

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), CITRA, P ENGEMBA NGA N a.

Dependent Variable: KE PUTUSA N b.

Coeffi cientsa

-.731 1.429 -.512 .610

.219 .028 .529 7.861 .000

.188 .029 .431 6.408 .000

(Const ant)

Dependent Variable: KE PUTUS AN a.

Residuals Statisticsa

9.9176 25.6040 22.2396 3.59427 96

-4.28986 4.37348 .00000 1.89239 96

-3.428 .936 .000 1.000 96

-2.243 2.287 .000 .989 96

Predicted Value Residual

Std. Predicted Value Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

(28)

Charts

Regression Standardized Predicted Value

(29)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Angipora, Marius P., 1999. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi, Cetakan 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak, 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ferrinadewi, Emma, 2008, Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, Cetakan ke-2, USU Press, Medan.

Gitosudarmo, H. Indriyo, 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Cetakan ke-6, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Handoko. T.Hani., 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1 BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Kotler, Philip dan A.B. Susanto, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi 1, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT Indeks

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 2, Erlangga, Jakarta

Kotler, Philip dan Gary Armstrong.2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1. Erlangga, Jakarta

Lamb, C. W., Joseph F. Hair, Jr., dan Carl McDaniel, 2001. Pemasaran, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Manullang, M., 2008. Pengantar bisnis, Cetakan ke-2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Mowen, J.C., dan Michael Minor, 2002. Perilaku Konsumen, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta

(30)

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta

Supramono, dan Haryanto, Jony Octavian. 2003. Desain Proposal Penelitian: Studi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta

Supranto, J., dan H. Nandan Limakrisna, 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta

Suwarman, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia, Jakarta

Tjiptono, Fandy, 1997. Strategi Pemasaran, Edisi 2, Penerbit Andi, Yogyakarta Ulrich, Karl T., dan Steven D., Eppinger., 2001. Perancangan dan

Pengembangan Produk, Edisi 1, Salemba Teknika, Jakarta

SKRIPSI

Manurung, Gustina., 2012. “Pengaruh Harga, Kualitas, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi, Manajemen S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sitohang, 2011. “Pengaruh Citra Merek (Brand Imange) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sophie Martin Pada Mahasiswa Lembaga Pendidikan Politeknik MBP Medan”. Skripsi, Manajemen S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

JURNAL

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Secara eksplanasi (penjelasan) penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya: yaitu ada yang bertujuan mempelajari, mendeskripsikan, mendeteksi (mengungkapkan), dan ada pula yang menyelidiki hubungan kausalitas.

Berdasarkan tingkat eksplanasi, maka penelitian ini adalah penelitian asosiatif yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih dimana didalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik (Ginting dan Syafrizal, 2008:57).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena arah dan fokus penelitian ini ialah uji teoritik, yang tiap tahap mengutamakan pengukuran rumus, penggunaan instrumen kuesioner dan data statistik (ginting dan Syafrizal, 2008:88-89).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

(32)

3.3 Batasan Operasional

Batasan Operasional dibatasi oleh faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi Keputusan Pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (Independent variable) yaitu pengembangan produk (X1), dan citra merek (X2)

2. Variabel terikat (Dependent variable) (Y) yaitu keputusan pembelian notebook Acer.

3.4 Definisi Operasional variabel

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, defenisi operasional variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (Independent variable) yaitu variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pengembangan produk (X1) dan citra merek (X2).

a. Pengembangan produk

(33)

b. Citra Merek

Citra merek adalah apa yang konsumen pikir atau rasakan ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah pelajari tentang merek.

2. Variabel Terikat (Dependent variable) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel yang lain. (Ginting dan Syafrizal, 2008:98). Variabel terikat penelitian ini adalah keputusan pembelian. Pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dipandang sebagai pemecahan masalah.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Operasional Variabel

Indikator Skala

pengukuran adalah suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk di dalamnya merubah,

menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi

corak, merek dan kuantitas

1.Keunggulan

(34)

Variabel Defenisi Operasional mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya

Sumber : Kotler dan Keller (2009:309), Supranto dan Nandan (2007:132), Rangkuti (2004:2-4), Setiadi (2003:414), Kotler dan Keller (2009:202) (diolah)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Adapun yang menjadi skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting dan Syafrizal, 2008:121). Dengan demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval, yaitu:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Pertanyaan Skor

Sumber : Ginting dan Syafrizal (2008:121)(Diolah)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

(35)

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli notebook Acer yang jumlahnya tidak teridentifikasi (unidentified).

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya (Ginting dan Syafrizal, 2008:125). Oleh karena Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah menggunakan notebook Acer yang jumlahnya tidak teridentifikasi (unidentified). sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus unidentified dari Supramono dan Haryanto (2003:63), yaitu

�=��² (�)(�)

�²

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Za = Nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α

Bila α = 0,05 maka Z = 1,67

Bila α = 0,01 maka Z = 1,96

P = Estimasi proporsi populasi q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir = 10%

(36)

n

=

(1,962)(0,5)(0,4) 0,1²

n = 96,04 = 96 orang

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampel adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007:96). Walaupun begitu, dalam penelitian ini terdapat karakter tertentu untuk sampel yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Program studi manajemen ekstensi Universitas Sumatera Utara yang pernah melakukan pembelian notebook Acer.

3.7 Jenis dan Sumber Data

3.7.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa :

1. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.

(37)

3.7.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah: 1. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui informasi dari buku-buku,

tulisan ilmiah, jurnal ataupun artikel dan internet yang memiliki relevansi dengan objek penelitian, yang nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan terhadap apa yang ada di lapangan.

2. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan pada objek penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

(38)

b. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah instrumen yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang kita kumpulkan itu sahih (valid) dan dapat dipercaya (reliabel).

Validitas menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang sama (situmorang,dkk 2008:30). Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Yang berjumlah 30 responden diluar dari sampel.

3.9.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika

r

hitung >

r

tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

(39)

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% angka yang diperoleh = 0,361.

Hasil Uji Validitas

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item Quesioner

Variabel/Indikator R hitung R tabel Kesimpulan A. Pengembangan Produk

A.1. Keunggulan

Keung1 .750 0.36 Valid

Keung2 .683 0.36 Valid

Keung3 .757 0.36 Valid

A.2. Kesesuaian

(40)

Hasil uji validitas tersebut di atas memperlihatkan bahwa seluruh item pertanyaan memiliki nilai r-hitung >r-table (0.36), sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan adalah valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika

r

alpha positif atau lebih besar dari

r

tabel maka pertanyaan reliabel.

2) Jika

r

alpha negatif atau lebih kecil dari

r

tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Alpha

Cronbach’s

(41)

3.9.3 Analisis Deskriptif Statistik

Analisis deskriptif statistik dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

1. Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang jumlahnya tidak teridentifikasi. Sampel yang diambil sebanyak 96 orang berdasarkan rumus unidentified Sampling, dengan kriteria bahwa sampel adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang sudah pernah melakukan pembelian notebook Acer.

Tabel 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 27 28.1

2 Perempuan 69 71.9

Total 96 100.0

Tabel 3.5 memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan yakni sebanyak 69 orang ( 71.9%) dan minoritas adalah laki laki yakni sebanyak 27 orang (28.1%). Dengan demikian dapat dilihat bahwa Mahasiswa perempuan lebih banyak yang menjadi responden dibandingkan dengan Mahasiswa laki-laki.

3.10 Uji Asumsi Klasik

(42)

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan statistik yaitu Kolmogrov Smirnov.

Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai asym.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang,dkk 2008:55).

a. Pendekatan grafik

Pada grafik histogram dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik histogram yang berbentu lonceng apabila berdistribusi data tersebut tidak menceng kekiri dan menceng kekanan.

(43)

Gambar 3.1 Histogram

Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal.

(44)

Pada gambar 3.2 diatas dapat dilihat bahwa data-data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar 3.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa telah memenuhi uji normalitas. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov (1 Sample KS) dengan melibatkan data residual apakah berdistribusi normal (Syafrizal,dkk, 2008 : 105).

Menentukan kriteria keputusan :

1. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal

2. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.

Tabel 3.6 Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Pada tabel 3.6 terlihat bahwa Assmp.Sig (2-tailed) adalah 0,417 dan diatas nilai signifikan 5% (0,05) dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test di stribution is Norm al. a.

(45)

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara grup tersebut. Jika varians sama dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Jika varians tidak sama dikatakan terjadi Heteroskedastisitas (Situmorang,dkk 2008:63).

a. Pendekatan Grafik

Melalui pendekatan grafik, hasil pengolahan dapat di lihat pada Gambar 3.3 dibawah ini :

Gambar 3.3 Scatterplot

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.00)

Dari gambar 3.3 Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat

Regression Standardized Predicted Value

(46)

dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen berdasarkan masukan variabel independennya.

b. Pendekatan Statistik

Melalui pendekatan statistik dapat dilakukan melalui uji Glejser. Hasil pengolahannya dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas ini berarti adanya hubungan yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi (Situmorang,dkk 2008:63). Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS, 17.00,2013) Coeffi cientsa

-.731 1.429 -.512 .610

.219 .028 .529 7.861 .000

.188 .029 .431 6.408 .000

(Const ant)

(47)

Pengambilan Keputusan:

• VIF > 5 Maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas • VIF < 5 Maka tidak terdapat multikolinieritas

• Tolerance < 0,1 Maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas • Tolerance > 0,1 Maka tidak terdapat multikolinieritas.

Hasil pengujian :

Pada Tabel 3.8 dapat dilihat nilai tolerancenya > 0,1 dan nilai VIF < 5 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.

3.11 Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut :

Y1 = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan :

Y = keputusan Pembelian a = Konstanta

b1-2 = Koefisien regresi berganda X1 = Produk

(48)

Tabel 3.9 Analisis Linear Berganda

Sumber : Hasil pengolahan data primeer (Kuesioner, SPSS 17.00,2013)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 3.9 maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= -731 + 0,219X1 + 0,188X2 + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta (a) = -0731 ini menunjukkan harga constant, dimana jika

variabel pengembangan produk (X1), citra merek (X2) = 0, maka keputusan pembelian notebook Acer sebesar -0731.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,219 ini berarti bahwa variabel pengembangan produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusa pembelian notebook Acer, atau dengan kata lain apabila variabel pengembangan produk diperbaiki dan ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,219

c. Koefisien X2 (b2) = 0,188 ini berarti bahwa variabel citra merek (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian notebook Acer atau dengan kata lain apabila variabel citra merek diperbaiki dan ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,188.

Coeffi cientsa

-.731 1.429 -.512 .610

.219 .028 .529 7.861 .000

.188 .029 .431 6.408 .000

(Const ant)

(49)

3.12 Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari produk, dan citra merek yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian.

Kriteria pengujiannya adalah:

Ho : b1,b2 = 0, artinya variabel bebas terdiri dari : Produk, dan Citra Merek secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Ho : b1, b2, ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : produk, dan Citra Merek secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan Pembelian.

Selanjutnya, nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Maka kriteria pengambilan keputusan :

(50)

Tabel 3.10

Hasil Uji Simultan (Uji-F)

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.00,2013)

Tabel 3.10 memperlihatkan bahwa tingkat signifikan 0.000, < 0.05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan produk dan citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli notebook Acer pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka

variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh

terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah:

ANOV Ab

1227.282 2 613.641 167.746 .000a

340.208 93 3.658

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), CITRA, P ENGEMBA NGA N a.

(51)

Ho : bi = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari produk, dan Citra Merek secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Ho : bi ≠ 0, artinya variabel bebas terdiri dari Produk dan Citra Merek secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Selanjutnya, nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Maka kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t-hitung < t-tabel pada α = 5% Ha diterima jika t-hitung > t-tabelpada α = 5

Tabel 3.11

Hasil Uji parsial (Uji-t)

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.00,2013)

Tabel 3.11 memperlihatkan bahwa nilai sig-p pengembangan produk dan citra merek secara berturut turut adalah 0.000 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa baik pengembangan produk maupun citra merek memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan membeli

Coeffi cientsa

-.731 1.429 -.512 .610

.219 .028 .529 7.861 .000

.188 .029 .431 6.408 .000

(Const ant)

(52)

3.13 Pengujian Koefisien Determinan (R²)

Koefisien determinan (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R ² ≤ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat, Sebaliknya, jika R² semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Tabel 3.12

Hasil Uji Determinasi R

Tabel 3.12 menunjukkan bahwa :

R = 0,885 berarti bahwa hubungan antara pengembangan produk (X1), dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 88,5% yang artinya pengembangan produk, citra merek notebook Acer dan keputusan pembelian mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Utara memiliki hubungan yang cukup erat.

Model Summaryb

.885a .783 .778 1.91263

Model Predictors: (Constant), CITRA, PENGEMBANGAN a.

(53)
(54)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Acer

Didirikan pada tahun 1976, di taiwan. Acer adalah produsen multinasional elektronik, yang didirikan dinamakan Acer pada tahun 1987. Grup Acer mempekerjakan 39.00 orang di lebih dari 100 negara. Pendapatannya pada 2002 adalah US$12,9 miliar. Kantor pusatnya terletak di kota Sijhih, Taipei county, Taiwan. Acer peringkat terbesar di dunia diantara lima vendor PC bermerek. Pada tahun 2000, Acer spin-off operasi manufaktur untuk fokus pada pengembangan sumber daya berteknologi maju, user-friendly solusi. Keputusan untuk mendukung penjualan lini produk melalui pemasaran khusus yang memanfaatkan jalur distribusi terbaik, ini memungkinkan Acer untuk mencapai hasil yang sangat baik di seluruh dunia.

Inilah tahap-tahapnya :

Tahap : 1-1976-1986: mengkomersialkan teknologi mikroprosesor

(55)

Tahap : 2-1987-1995: Membangun merek terkemuka dan menuju ke dunia global Pada tahun 1987, Multitech secara resmi dikenal sebagai Acer, mandiri awal usaha dari Acer dan Acer merupakan nama yang kuat. Selama tahap sepuluh tahun kedua perkembangan, Acer tumbuh secara luas dan dikembangkan baik secara strategis maupun geografis. Perusahaan ini tumbuh menjadi peringkat merek PC 8 terbesar di dunia.

Tahap : 3-1996-2000: Tawarkan Teknologi segar untuk semua orang

Selama perayaan ulang tahun ke-20 perusahaan, tahap ketiga perkembangan diluncurkan, termasuk tujuan-tujuan dasar untuk inovasi teknologi dan penyederhanaan operasi. Prioritas utama ditempatkan pada memberikan teknologi, terjangkau untuk kepentingan konsumen di seluruh dunia.

Tahap : 4-2001-sekarang : Transform dari manufaktur ke layanan

(56)

4.1.2 Visi dan Misi

4.1.2.1 Visi

“Acer berupaya untuk menjadi pemenang dalam ekonomi yang berbasis pengetahuan melalui inovasi bisnis dan pemasaran produk IT dan pelayanan’’.

4.1.2.2 Misi

Misi jangka panjang Acer adalah untuk memecahkan hambatan-hambatan antara manusia dan teknologi. Kami berkomitmen untuk mengembangkan easy to use, produk yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami, telah mengarah pada penciptaan Pemberdayaan Teknologi yang unik, yang dirancang untuk memastikan bahwa pelanggan kami menerima manfaat penuh dari masing-masing dan setiap terobosan teknologi. Pemberdayaan melalui perangkat keras, perangkat lunak dan layanan.

4.1.3 Analisis SWOT

Strength

a. Brand yang telah dimiliki Acer

b. Dukungan infrastruktur yang memadai c. Produk-produk yang diminati masyarakat d. Wild cat company, market growthnya tinggi

e. Kultur serta komitmen yang baik (sumber daya yang bagus dan manajemen perusahaan yang baik)

Weakness

(57)

b. Jumlah elite partner sedikit Opportunity

a. Meningkatkan market share b. Adanya teknologi IT terbaru c. Memperluas level of service Threats

a. Kompetitor yang semakin banyak b. Perang harga produk

c. Image yang agak menurun akibat banyak kerusakan dari customer

4.1.4 Awards

1. Acer AL2032 W monitor LCD adalah pemenang dari desain 2005 IF (International forum Design) penghargaan; sebagai salah satu kontes desain paling terkenal di dunia, penghargaan desain IF telah menjadi merek dagang bergengsi untuk desain yang luar biasa, dan simbol komitmen perusahaan terhadap inovasi Acer TravelMate 8200 dan 5-Series LCD monitor memenangkan penghargaan 2006 IF Design. TravelMate 8200 dan 5-Series LCD monitor memenangkan iF 2006 (International Forum) penghargaan untuk desain produk. Desain unggulan iF telah menjadi simbol bagi kualitas unggul dan dikembangkan menjadi sebuah kompetisi desain trend-setting selama lima dekade terakhir.

(58)

kategori mulai dari barang mewah ke kebutuhan sehari-hari. Merek ini dinilai secara kuantitatif dan kualitatif dan merek paling atas performance diberikan Superbrand Gold. Acer juga menerima peringkat atas di Hong kong, Malaysia, Thailand dan Taiwan.

3. Acer TravelMate 3000 notebook PC telah memenangkan salah satu dunia yang paling dicari setelah penghargaan desain – Red Dot – untuk kualitas unggulan. Penghargaan ini disampaikan oleh Design Zentrum Nordrhein Westfalen di Jerman dan merupakan bukti dari pengakuan global berkualitas tinggi dan produk Acer customer-centre.

4. Monitor LCD Acer AL1731 telah memenangkan penghargaan bergengsi Red Dot yang merupakan salah satu tanda kualitas yang paling didambakan untuk

keunggulan dalam desain di seluruh dunia. Tercatat untuk desain streamline dan antarmuka pengguna-sentris, LCD AL1731 adalah pemenang tahun 2004 Produk Desain Media dan Home kategori elektronik. Acer menerima kehormatan atas kemampuan desainnya; TI inovasi yang memanusiakan teknologi dan meningkatkan kualitas hidup, dan dengan demikian memecahkan hambatan antara manusia dan teknologi, adalah misi Acer jangka panjang.

(59)

inovatif dan kompetitif. Produk Acer mengumpulkan empat dari 21 penghargaan perak, dan salah satu dari sembilan penghargaan emas, membawa hadiah utama Taiwan dengan total 18 (12 perak, emas) selama sembilan tahun terakhir berturut-turut. Penghargaan emas yang disajikan oleh Republik Rakyat Cina yaitu Chen Shui-, yang menganugrahkan piala didambakan pada panel PC Acer desktop unik datar, Veriton FP2.

Acer TravelMate 8200 dan 5-Series LCD monitor memenangkan penghargaan 2006 iF Design

TravelMate 8200 dan 5-Series (AL1751/AL1951/AL2051W) LCD monitor telah memenangkan iF 2006 (International Forum) penghargaan untuk desain produk. Desain unggulan iF telah menjadi simbol bagi kualitas unggul dan dikembangkan menjadi sebuah kompetisi desain trend-setting selama lima dekade terakhir.

Acer Mendapatkan “Gold” Komputer Superbrand di Asia selama tujuh tahun berturut-turut.

(60)

secara kuantitatif dan kualitatif dan merek paling atas performance diberikan Superbrand Gold. Acer juga menerima peringkat atas di Hong Kong, Malaysia, Thailand dan Taiwan. Acer TravelMate 3000 memenangkan penghargaan Red Dot untuk desain produk.

Acer TravelMate 3000 notebook PC telah memenangkan salah satu dunia yang paling dicari setelah penghargaan desain – Red Dot – untuk kualitas unggulan. Penghargaan ini disampaikan oleh Design Zentrum Nordrhein Westfalen di Jerman dan merupakan bukti dari pengakuan global berkualitas tinggi dan produk Acer customer-centric. iF Design Award: Sebuah merek dagang untuk desain industri yang beredar.

Acer AL2032 W monitor LCD adalah pemenang dari desain 2005 iF (International Forum Design) penghargaan; sebagai salah satu kontes desain paling terkenal di dunia, penghargaan desain iF telah menjadi merek dagang bergengsi untuk desain yang luar biasa, dan simbol komitmen perusahaan terhadap inovasi.

Red Dot Award: Lembaga desain kelas dunia Jerman memuji LCD AL1731

Sumber :

(61)

Monitor LCD Acer AL1731 telah memenangkan penghargaan bergengsi Red Dot yang merupakan salah satu tanda kualitas yang paling didambakan untuk keunggulan dalam desain di seluruh dunia. Tercatat untuk desain streamline dan antarmuka pengguna-sentris, LCD AL1731 adalah pemenang tahun 2004 Produk Desain – Media dan Home kategori Elektronik. Acer menerima kehormatan atas kemampuan desainnya; TI inovasi yang memanusiakan teknologi dan meningkatkan kualitas hidup, dan dengan demikian memecahkan hambatan antara manusia dan teknologi, adalah misi Acer jangka panjang.

4.1.5 Jenis Produk Acer Kategori Notebook

Dibawah ini adalah beberapa jenis produk Acer kategori notebook :

1.Acer Aspire One 522 2.Acer Aspire One D255 3.Aspire One Happy for colorful

4. Aspire S3 5. Aspire Ethos 5951G ‘The First Class Multimedia Center’

(62)

4.1.6 Pembahasan

Dalam persaingan yang semakin ketat perusahaan perlu memperhatikan strategi pemasarannya agar dapat bertahan. Perusahaan tidak hanya harus memenuhi segala sesuatu yang sesuai dengan harapan konsumen tetapi harus dapat memenuhi segala sesuatu melebihi harapan konsumen. Beberapa strategi pemasaran perlu melakukan usaha yang dapat membentuk dan menciptakan produk yang kompetitif, dan mengendalikan citra merek nya akan mampu menguasai pasar untuk mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. Perusahaan Acer merupakan salah satu perusahaan terbesar yang bergerak di bidang teknologi telah melakukan pengelolaan yang baik dalam produknya, dan citra mereknya dengan baik.

Dari hasil analisis deskriptif terdapat tiga variabel bebas yang meliputi pengembangan produk, citra merek dan keputusan pembelian didapat beberapa hasil. Deskripsi Responden menunjukkan bahwa konsumen yang paling banyak memiliki notebook Acer adalah perempuan yaitu 69 orang (71,9%) hal ini berarti perusahaan harus terus melakukan inovasi produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan perempuan misalnya warna-warna yang semakin menarik dan bentuk yang semakin dinamis tetapi konsumen laki-laki juga perlu diperhatikan dengan menganalisis kebutuhan dan harapan dari mereka misalnya spesifikasi yang baik dan fitur-fitur yang canggih karena berdasarkan analisis penelitian ini 27 orang (28,1%) dari mahasiswa yang memiliki notebook Acer adalah laki-laki.

(63)

produk ini diharapkan selalu dapat menyesuaikan diri dengan produk-produk yang disenangi konsumen. Hasil Uji-F menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu pengembangan produk dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer.

Hasil Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. penelitian ini menunjukkan variabel bebas yaitu pengembangan produk dan citra merek berpengaruh secara individu terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian notebook Acer. Dapat dilihat Angka Adjusted R² atau determinan sebesar 0,778 berarti variabel bebas yaitu pengembangan produk (X1), citra merek (X2) mampu menjelaskan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) sebesar 77,8% dan sisanya 22,2% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Hasil analisis yang diperoleh maka keseluruhan variabel indipenden dalam penelitian ini memiliki pengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen.

(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengembangan produk dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Hasil penelitian ini didukung oleh Adjusted R² atau determinan sebesar 0,778 berarti variabel bebas yaitu : pengembangan produk (X1), citra merek (X2) mampu menjelaskan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) sebesar 77,8% dan sisanya 22,2% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

(65)

2. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk laptop adalah citra merek, citra merek yang telah terbangun baik dikalangan masyarakat akan ikut membantu untuk memasarkan sebuah produk, untuk itu diharapkan agar perusahaan Acer terus meningkatkan citra mereknya dengan cara menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan inovatif.

3. Untuk meningkatkan keputusan pembelian disarankan bagi pihak perusahaan untuk selalu berinovasi menciptakan desain yang inovatif terutama dalam hal model dan warna.

(66)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pemasaran

Kebutuhan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainnya sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan jasa. Asosiasi Pemasaran Amerika, pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler dan Keller, 2007:6).

Menurut Manullang (2008:209), pemasaran merupakan sejumlah kegiatan yang terjadi akibat pemindahan barang atau jasa dari tangan produsen hingga ke tangan konsumen dan tercakup di dalamnya segala kegiatan sebelum dan sesudah kegiatan pemindahan barang atau jasa tersebut. Sedangkan menurut Gitosudarmo (2001:1), pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan.

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

(67)

pemasaran harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga memberikan nilai kepada konsumen dan menjaga keunggulan kompetitif yang abadi. Konsep pemasaran, sebagai seni menjual produk dalam mencapai tujuan pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih (Kotler dan Keller, 2007:6). Oleh sebab itu bauran pemasaran digunakan sebagai variabel-variabel pemasaran untuk mengimplementasikan dan merakit program demi menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai bagi konsumen.

(68)

produk Tempat

keragaman produk Harga Promosi saluran pemasaran kualitas daftar harga promosi penjualan cakupan pasar design rabat/diskon periklanan pengelompokan ciri potongan harga khusus tenaga penjualan lokasi

nama merek periode pembayaran kehumasan persediaan kemasan syarat kredit pemasaran langsung transportasi ukuran

pelayanan garansi imbalan

Sumber: Kotler dan Keller (2007:23)

Gambar 2.1 Bauran Pemasaran

2.1.3 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran

Dalam strategi pemasaran, akan mencakup produk seperti apa yang akan dipasarkan, kemana harus dipasarkan berapa harga yang layak, dan bagaimana mengkomunikasikan kepada publik bahwa produk tersebut cocok, pantas, bermutu, dan dijual dimana. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dan mengkombinasikan berbagai unsur bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi.

1. Produk

Sebagian besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan berasal dari kepuasan konsumen dalam menikmati produknya. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang relatif murah. Perusahaan dalam proses kegiatan produksi haruslah mengerti dan mengetahui dengan benar akan arti dari produk itu sendiri. Menurut Kotler dan

(69)

Keller (2007:4), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.

2. Harga

Seperti kita ketahui setiap produk yang diperjual belikan sudah barang tentu mempunyai label harga sebagai value/nilai yang bisa ditukarkan dengan sejumlah uang untuk mendapatkannya. Begitu pula dengan jenis jasa, konsumen harus membayarkan sejumlah uang untuk mendapatkan pelayanan atau jasa yang diberikan. Harga suatu produk atau jasa menjadi patokan bagi konsumen dalam hal pengeluaran sejumlah uang dalam proses transaksi jual beli. Nilai dan manfaat dari suatu barang atau jasa dapat dilihat dari harga yang ditawarkan oleh pihak penjual. Nilai adalah ukuran kuantitatif bobot sebuah produk yang dapat ditukarkan dengan produk lain. Sedangkan manfaat adalah atribut sebuah barang yang mempunyai kemampuan untuk memuaskan keinginan.

(70)

produsen harus jeli dan banyak pertimbangan dalam menentukan harga produknya yang akan dijual dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga produk atau jasa tersebut dapat bersaing dengan kompetitornya. Adapun tujuan penetapan harga adalah untuk mencapai target pengembalian investasi, mencapai volume penjualan, menstabilkan permintaan dan penawaran, penetrasi pasar lebih dalam, dan menguasai bagian pasar. Harga merupakan variabel yang menghasilkan pendapatan bagi produsen. Produsen selayaknya harus mempertimbangkan dengan baik tingkat harga jual produknya.

Menurut Tjiptono (1997:157-166), secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama yaitu:

1. Metode Penetapan harga berbasis permintaan

Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan perferensi pelanggan daripada faktor-faktor, seperti biaya, laba, dan persaingan. Ada tujuh metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan harga berbasis permintaan, yaitu:

a. Skimming Pricing, yaitu strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk baru atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat. b. Penetration pricing, yaitu dalam strategi ini perusahaan berusaha

(71)

c. Prestige Pricing, yaitu harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestise suatu barang/jasa. Dengan demikian bila harga diturunkan sampai tingkat tertentu, maka permintaan barang atau jasa tersebut akan turun.

d. Pricing Lining, digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis. Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan diterapkan pada tingkat harga tertentu yang berbeda.

e. Old-Even Pricing, yaitu harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu. Pada praktiknya memang untuk satuan atau kuantitas yang kecil, strategi ini kurang mengena sasaran. Tetapi, bila menyangkut satuan atau kuantitas besar ataupun dikaitkan dengan pembelian (belanjaan) berbagai macam produk lainnya, maka hasilnya lebih efektif.

f. Demand-Backward Pricing, dimana perusahaan kadangkala memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia dibayar konsumen untuk produk-produk yang relatif mahal seperti halnya shopping goods. Kemudian perusahaan yang bersangkutan menentukan marjin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan retailer. Setelah itu barulah harga jualnya dapat ditentukan. Jadi proses ini berjalan ke belakang, sehingga istilahnya disebut demand-backward pricing.

(72)

manfaat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat biaya total, sedangkan penjual dapat menekan biaya pemasarannya.

2. Metode Penetapan harga berbasis biaya

Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutup biaya-biaya langsung, biaya overhead.

3. Metode penetapan harga berbasis laba

Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau investasi. Ada tiga metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan harga berbasis laba, yaitu:

a. Target Profit Pricing, yaitu ketetapan atas besarnya target laba tahunan yang dinyatakan secara spesifik.

b. Target Return On Sales Pricing, yaitu perusahaan menetapkan tingkat harga tertentu yang dapat menghasilkan laba dalam persentase tertentu terhadap volume penjualan.

(73)

4. Metode penetapan harga berbasis persaingan

Pada metode ini harga dapat ditetapkan atas dasar persaingan dengan melihat apa yang dilakukan pesaing.

Menurut Tjiptono (1997:152) Pada dasarnya tujuan penetapan harga, yaitu:

1. Berorientasi pada Laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang tinggi. Dalam persaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimalisasi laba sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu. Oleh sebab itu, ada pula perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, yaitu tingkat laba yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.

2. Berorientasi pada Volume

Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan (dalam ton, kg, unit, m3, dan lain-lain), nilai penjualan (Rp) atau pangsa pasar (absolute maupun relatif).

3. Berorientasi pada Citra

(74)

memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakikatnya, baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

4. Stabilitas Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilitas harga dalam indutri-industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).

5. Tujuan-tujuan Lainnya

Harga dapat pula diterapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

Secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga (Kotler dan Armstrong dalam Tjiptono, 1997:154), yaitu: 1. Faktor Internal Perusahaan

a. Tujuan Pemasaran Perusahaan

(75)

dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lainnya.

b. Strategi Bauran Pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran, oleh karena itu harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan promosi.

c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya, seperti out-of-pocket cost, incremental cost, opportunity cost, controllable cost, dan replacement cost.

d. Organisasi

(76)

2. Faktor Eksternal Perusahaan a. Sifat Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahamisifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.

b. Persaingan

Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru.

c. Unsur-unsur Lingkungan Eksternal Lainnya

Selain faktor-faktor di atas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi (inflasi, boom atau resesi, tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah, dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).

Masalah penetapan harga kembali lagi kepada pihak produsen atau pelaku bisnis yang menciptakan atau menjual produk, pertimbangan dari semua aspek yang terkait ikut mempengaruhinya sehingga terwujud nilai dari produk tersebut.

3. Tempat

(77)

Untuk mencapai pasar sasaran dan konsumen yang dituju, produsen tidak mampu mengerjakan sendiri. Oleh karena itu produsen harus bekerjasama dengan lembaga lain, yang disebut distributor dan agen. Secara garis besar proses distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha mempermudah penyampaian barang dari produsen kepada konsumen.

4. Promosi

Menurut Kotler dan Keller (2007:204), promosi adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.

2.1.4 Pengembangan Produk

Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk (Ulrich dan Steven, 2012:2). Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:309), pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat di ubah menjadi produk yang bisa dikerjakan.

Tujuan pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan, yaitu:

1. Mempertahankan posisi pangsa pasar (market share), yaitu untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut diperlukan strategi memperkenalkan produk baru atau memperbaharui produk yang sudah ada.

(78)

produk yang benar-benar baru, tidak hanya mengembangkan dari produk yang sudah ada.

3. Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan, suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkannya berdasarkan atas dua fungsi dasar, yaitu pemasaran dan inovasi baru.

Pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk di dalamnya merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek dan kuantitas. Pengembangan produk dilaksanakan dengan tujuan untuk melayani pasar yang telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru yang lebih baik, serta melaksanakan aktivitas-aktivitas dari teknik penelitian, perekayasaan dan perancangan produk.

Strategi pengembangan produk dikemukakan oleh Swastha (dalam Djauhari, 2010:29-30):

1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada. Dalam strategi ini perusahaan tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi baru dari produknya.

2. Memperluas lini produk. Semua ditujukan untuk menawarkan lebih banyak alternatif pilihan kepada pembeli tentang produknya.

(79)

4. Meniru strategi pesaing. Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubungan antara biaya pengembangan produk dengan laba yang akan diperoleh pada waktu mendatang adalah tidak pasti.

5. Menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan lini yang ada. Strategi ini dianggap mahal karena produk baru sering menggunakan proses produksi baru, demikian juga fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya.

Adapun faktor-faktor yang menghambat suatu perusahaan mengadakan pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2009:283), yaitu:

1. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar

2. Pasar yang terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk mereka pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk.

3. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah lingkungan.

4. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya manufaktur, dan pemasaran.

5. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan meluncurkannya.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item Quesioner
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Alat tersebut mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai lampu penerangan jalan atau lampu taman, akan tetapi alat yang dibuat hanya digunakan untuk sebuah ruangan, karena

kami serahkan jenazah Almarhum/mah ……… kepada Pemerintah Kabupaten Sleman, untuk selanjutnya mohon diadakan Upacara Pemberangkatan secara kedinasan. TEKS

Tujuan penelitian pada tahap ini difokuskan pada 3 tahap pertama meliputi: mengidentifikasi berbagai jenis kenakalan pelajar, mengidentifikasi akar persoalan

DEWAN PENGURUS UNIT KORPRI INSTANSI/KECAMATAN/BUMD PERIODE 2010 – 2015. Keterangan : - - - - - - - - - Garis Koordinasi _________

Sedangkan definisi kepedulian adalah prilaku sangat peduli atau sikap mengindahkan, sehingga dapat ditarik pengertian kepedulian lingkungan sebagai peka dan peduli

Bidang Pembinaan Disiplin Jiwa Korps dan Wawasan

Bentuk kenakalan: membolos sekolah dan siswa melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan materi saat pembelajaran berlangsung merupakan keakalan yang terjadi pada semua