LAMPIRAN I No. Responden : ...
KUESIONER PENELITIAN
“Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian NoteBook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan”.
Bersama ini, saya meminta kesediaan saudara untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang saudara berikan merupakan bantuan yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian saudara. Saya ucapkan terimakasih.
Oleh karena itu, kepada responden saya sebagai penulis mengharapkan : 1. Saudara dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dan
perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.
2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda check (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Saudara. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan skala berikut ini :
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 Tidak Setuju (TS) : 2 Kurang Setuju (KS) : 3
Setuju (S) : 4
a. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis kelamin :
b. DAFTAR PERNYATAAN
1. Pengembangan Produk (X1)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
a. Keunggulan Relatif
1. Desain produk notebook Acer lebih inovatif
2. notebook Acer memiliki layanan customer services yang memuaskan 3. Fitur-fitur Notebook
Acer mengikuti notebook Acer yang ditawarkan kepada konsumen
No. Pernyataan SS S KS TS STS
2 Kualitas produk notebook Acer
2. Citra Merek (X2)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
a. Atribut
1. Merek produk notebook Acer mudah diingat dan diucapkan Acer berkualitas 4. Spesifikasi produk
notebook Acer sangat sesuai dengan harapan dan keinginan
No. Pernyataan SS S KS TS STS
b. Manfaat
1. Produk notebook Acer yang
ditawarkan sangat bermanfaat bagi saya
2. Menggunakan produk notebook Acer memiliki prestise tersendiri bagi saya.
No. Pernyataan SS S KS TS STS 2 Dibandingkan
dengan harga yang akan saya bayarkan untuk produk, saya akan mendapat manfaat dari notebook Acer yang jauh lebih besar. 3 Produk notebook
Acer mempunyai nilai jual yang tinggi
4 Spesifikasi produk notebook Acer 2. Produk notebook
Lampiran 2 : HASIL PENGOLAHAN DATA
Frequencies Karakteristik (Kelamin)
Frequencies
Frequency Table Keunggulan Produk Kelamin
69 71.9 71.9 71.9
27 28.1 28.1 100.0
96 100.0 100.0
Perempuan Laki-laki Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Desain produk notebook Acer lebih inovatif
59 61.5 61.5 61.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
notebook Acer memiliki layanan customer services yang memuaskan
73 76.0 76.0 76.0
Frequency Percent Valid Percent
Frequency Table Kesesuaian
Fitur-fitur Notebook Acer mengikuti perkembangan teknologi
73 76.0 76.0 76.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Ka tegori
68 70.8 70.8 70.8
6 6.3 6.3 77.1
22 22.9 22.9 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
Kesesuaian kualitas produk notebook Acer dengan manfaat yang dirasakan.
53 55.2 55.2 55.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Kesesuaian fitur notebook Acer dengan keinginan konsumen
67 69.8 69.8 69.8
Frequency Percent Valid Percent
Frequency Table Kerumitan
Kesesuaian harga notebook Acer yang ditawarkan kepada konsumen
71 74.0 74.0 74.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Kesesuaian desain produk notebook Acer dengan selera konsumen
57 59.4 59.4 59.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Ka tegori
58 60.4 60.4 60.4
9 9.4 9.4 69.8
29 30.2 30.2 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Inovasi produk notebook Ace r sa nga t m uda h dicoba dalam w aktu ya ng singkat te rbatas Sangat tidak s etuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Frequency Table Kemampuan Komunikasi
Kualitas produk note book Acer sangat sesuai dengan praktek penggunaa n ya di lakukan Sangat tidak s etuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Ka tegori
58 60.4 60.4 60.4
12 12.5 12.5 72.9
26 27.1 27.1 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Keunggulan produk notebook Acer sangat mudah untuk dijelaskan dan diamati
55 57.3 57.3 57.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Produk notebook Ace r ya ng dije laskan piha k produsen ke pada konsume n sa n se sua i de nga n prakte k yang dila kukan Sangat tidak s etuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Frequency Table Atribut
Kategori
51 53.1 53.1 53.1
45 46.9 46.9 100.0
96 100.0 100.0
Baik Kurang Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Ka tegori P engem bangan Produk
62 64.6 64.6 64.6
9 9.4 9.4 74.0
25 26.0 26.0 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Merek produk notebook Acer mudah diingat dan diucapkan
38 39.6 39.6 39.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Desain produk notebook Acer menarik
45 46.9 46.9 46.9
Frequency Percent Valid Percent
Bahan-bahan produk notebook Acer berkualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Spesifikasi produk notebook Acer sangat sesuai dengan harapan dan keinginan
51 53.1 53.1 53.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Ka tegori
60 62.5 62.5 62.5
7 7.3 7.3 69.8
29 30.2 30.2 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Frequency Table Manfaat
Produk notebook Acer yang ditawarkan sangat bermanfaat bagi saya
50 52.1 52.1 52.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Menggunakan produk notebook Acer memiliki prestise tersendiri bagi saya.
58 60.4 60.4 60.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Menggunakan produk notebook Acer membuat saya merasa lebih percaya diri.
61 63.5 63.5 63.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Ka tegori
57 59.4 59.4 59.4
9 9.4 9.4 68.8
30 31.3 31.3 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Frequency Table Nilai
Harga produk notebook Acer sesuai dengan kualitasnya
38 39.6 39.6 39.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Sangat tidak s etuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Produk notebook Acer mempunyai nilai jual yang tinggi
50 52.1 52.1 52.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Spesifikasi produk notebook Acer sangat sesuai dengan harapan dan keinginan.
50 52.1 52.1 52.1
Frequency Percent Valid Percent
Frequency Table Kepribadian Ka tegori
59 61.5 61.5 61.5
7 7.3 7.3 68.8
30 31.3 31.3 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Merek notebook Acer memberi kesan kualitas pada produknya
38 39.6 39.6 39.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Produk notebook Acer memberi kesan modern bagi pemakainya
45 46.9 46.9 46.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Menurut saya produk notebook Acer selalu up to date
50 52.1 52.1 52.1
Frequency Percent Valid Percent
Merek produk notebook Acer memiliki kesesuaian dengan kepribadian saya.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Ka tegori
59 61.5 61.5 61.5
8 8.3 8.3 69.8
29 30.2 30.2 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Ka tegori Citra
61 63.5 63.5 63.5
3 3.1 3.1 66.7
32 33.3 33.3 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Frequency Table Pilihan
Memutuskan pembelian notebook acer berdasarkan popularitas merek
28 29.2 29.2 29.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Memutuskan pembelian notebook Acer berdasarkan kepercayaan akan merek
38 39.6 39.6 39.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Ka tegori P ilihan
41 42.7 42.7 42.7
26 27.1 27.1 69.8
29 30.2 30.2 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Frequency Table Pilihan Produk
Me mutuskan pem bel ian note book Acer berdasarka n ketersediaan pa da saat a m embeli Sangat tidak s etuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Memutuskan pembelian notebook acer karena kedekatan dengan dealer
54 56.3 56.3 56.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Me mutuskan pem bel ian note book Acer berdasarka n kenyama nan de aler tem pe mbelia n Sangat tidak s etuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Kategori pilihan produk
55 57.3 57.3 57.3
10 10.4 10.4 67.7
31 32.3 32.3 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Reliability Keunggulan
Reliability Kesesuaian
Ka tegori Keputusan
61 63.5 63.5 63.5
12 12.5 12.5 76.0
23 24.0 24.0 100.0
96 100.0 100.0
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Reliability Statistics
.856 3
Cronbach's
Alpha N of Items
Ite m-Tota l Sta tistics
7.7000 5.734 .750 .779
7.6000 6.041 .683 .840
7.7000 5.252 .757 .772
Keung1
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.905 4
Cronbach's
Reliability Kerumitan
Reliability Kemampuan Komunikasi Item-Total Statistics
11.4667 12.326 .717 .901
11.3667 11.413 .852 .853
11.5000 11.707 .731 .898
11.3667 11.413 .852 .853
Keses 1
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
a.
Reliability Statistics
.757 2
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Reliability Atribut Scale: All Variables
Reliability Manfaat Scale: All Variables
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.875 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
11.6667 9.885 .653 .869
11.5667 9.151 .789 .817
11.7000 9.252 .677 .863
11.5667 9.013 .816 .807
Atribut1
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.835 3
Cronbach's
Reliability Nilai Scale: All Variables
Ite m-Tota l Sta tistics
7.8667 4.602 .690 .776
7.8000 4.924 .630 .832
7.8667 3.982 .774 .689
Manfaat1
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.889 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
11.6333 9.895 .649 .896
11.5667 9.013 .804 .840
11.6333 8.723 .776 .850
11.5667 9.013 .804 .840
Reliability Kepribadian Scale: All Variables
Reliability Pilihan Scale: All Variables
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.880 4
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
11.5333 9.637 .652 .879
11.4667 9.016 .752 .842
11.4333 8.530 .765 .837
11.3667 8.792 .797 .824
Keprib1
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.736 2
Cronbach's
Reliability Saluran Pemasaran Scale: All Variables
Uji Normalitas Npar Tests
Item-Total Statistics
The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions . You may want to check item codings .
a.
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.852 3
Cronbach's
Alpha N of Items
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test As ymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal. a.
PPlot Normal P-P Plot of Unstandardized Residual
Observed Cum Prob
Uji Heterokedastisitas (Correlations)
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.
.006 21.546 .57 .46 1.00
Dimension
9.9176 25.6040 22.2396 3.59427 96
-4.28986 4.37348 .00000 1.89239 96
-3.428 .936 .000 1.000 96
-2.243 2.287 .000 .989 96
Predicted Value Residual
Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Regression
Model Summaryb
.885a .783 .778 1.91263
Model Predictors: (Constant), CITRA, PENGEMBANGAN a.
Dependent Variable: KEPUTUSAN b.
ANOV Ab
1227.282 2 613.641 167.746 .000a
340.208 93 3.658
Squares df Mean S quare F Sig.
Predic tors: (Constant), CITRA, P ENGEMBA NGA N a.
Dependent Variable: KE PUTUSA N b.
Coeffi cientsa
-.731 1.429 -.512 .610
.219 .028 .529 7.861 .000
.188 .029 .431 6.408 .000
(Const ant)
Dependent Variable: KE PUTUS AN a.
Residuals Statisticsa
9.9176 25.6040 22.2396 3.59427 96
-4.28986 4.37348 .00000 1.89239 96
-3.428 .936 .000 1.000 96
-2.243 2.287 .000 .989 96
Predicted Value Residual
Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Charts
Regression Standardized Predicted Value
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Angipora, Marius P., 1999. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi, Cetakan 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak, 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ferrinadewi, Emma, 2008, Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, Cetakan ke-2, USU Press, Medan.
Gitosudarmo, H. Indriyo, 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Cetakan ke-6, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Handoko. T.Hani., 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1 BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Kotler, Philip dan A.B. Susanto, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi 1, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT Indeks
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 2, Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip dan Gary Armstrong.2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1. Erlangga, Jakarta
Lamb, C. W., Joseph F. Hair, Jr., dan Carl McDaniel, 2001. Pemasaran, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Manullang, M., 2008. Pengantar bisnis, Cetakan ke-2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Mowen, J.C., dan Michael Minor, 2002. Perilaku Konsumen, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta
Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta
Supramono, dan Haryanto, Jony Octavian. 2003. Desain Proposal Penelitian: Studi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta
Supranto, J., dan H. Nandan Limakrisna, 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta
Suwarman, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia, Jakarta
Tjiptono, Fandy, 1997. Strategi Pemasaran, Edisi 2, Penerbit Andi, Yogyakarta Ulrich, Karl T., dan Steven D., Eppinger., 2001. Perancangan dan
Pengembangan Produk, Edisi 1, Salemba Teknika, Jakarta
SKRIPSI
Manurung, Gustina., 2012. “Pengaruh Harga, Kualitas, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi, Manajemen S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sitohang, 2011. “Pengaruh Citra Merek (Brand Imange) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sophie Martin Pada Mahasiswa Lembaga Pendidikan Politeknik MBP Medan”. Skripsi, Manajemen S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
JURNAL
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Secara eksplanasi (penjelasan) penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya: yaitu ada yang bertujuan mempelajari, mendeskripsikan, mendeteksi (mengungkapkan), dan ada pula yang menyelidiki hubungan kausalitas.
Berdasarkan tingkat eksplanasi, maka penelitian ini adalah penelitian asosiatif yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih dimana didalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik (Ginting dan Syafrizal, 2008:57).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena arah dan fokus penelitian ini ialah uji teoritik, yang tiap tahap mengutamakan pengukuran rumus, penggunaan instrumen kuesioner dan data statistik (ginting dan Syafrizal, 2008:88-89).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3 Batasan Operasional
Batasan Operasional dibatasi oleh faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi Keputusan Pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (Independent variable) yaitu pengembangan produk (X1), dan citra merek (X2)
2. Variabel terikat (Dependent variable) (Y) yaitu keputusan pembelian notebook Acer.
3.4 Definisi Operasional variabel
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, defenisi operasional variabel adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (Independent variable) yaitu variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pengembangan produk (X1) dan citra merek (X2).
a. Pengembangan produk
b. Citra Merek
Citra merek adalah apa yang konsumen pikir atau rasakan ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah pelajari tentang merek.
2. Variabel Terikat (Dependent variable) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel yang lain. (Ginting dan Syafrizal, 2008:98). Variabel terikat penelitian ini adalah keputusan pembelian. Pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dipandang sebagai pemecahan masalah.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Operasional Variabel
Indikator Skala
pengukuran adalah suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk di dalamnya merubah,
menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi
corak, merek dan kuantitas
1.Keunggulan
Variabel Defenisi Operasional mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya
Sumber : Kotler dan Keller (2009:309), Supranto dan Nandan (2007:132), Rangkuti (2004:2-4), Setiadi (2003:414), Kotler dan Keller (2009:202) (diolah)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Adapun yang menjadi skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting dan Syafrizal, 2008:121). Dengan demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval, yaitu:
Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
No Pertanyaan Skor
Sumber : Ginting dan Syafrizal (2008:121)(Diolah)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli notebook Acer yang jumlahnya tidak teridentifikasi (unidentified).
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya (Ginting dan Syafrizal, 2008:125). Oleh karena Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah menggunakan notebook Acer yang jumlahnya tidak teridentifikasi (unidentified). sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus unidentified dari Supramono dan Haryanto (2003:63), yaitu
�=��² (�)(�)
�²
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Za = Nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α
Bila α = 0,05 maka Z = 1,67
Bila α = 0,01 maka Z = 1,96
P = Estimasi proporsi populasi q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir = 10%
n
=
(1,962)(0,5)(0,4) 0,1²n = 96,04 = 96 orang
3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampel adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007:96). Walaupun begitu, dalam penelitian ini terdapat karakter tertentu untuk sampel yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Program studi manajemen ekstensi Universitas Sumatera Utara yang pernah melakukan pembelian notebook Acer.
3.7 Jenis dan Sumber Data
3.7.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
1. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
3.7.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah: 1. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui informasi dari buku-buku,
tulisan ilmiah, jurnal ataupun artikel dan internet yang memiliki relevansi dengan objek penelitian, yang nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan terhadap apa yang ada di lapangan.
2. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan pada objek penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.
b. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah instrumen yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang kita kumpulkan itu sahih (valid) dan dapat dipercaya (reliabel).
Validitas menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang sama (situmorang,dkk 2008:30). Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Yang berjumlah 30 responden diluar dari sampel.
3.9.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika
r
hitung >r
tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% angka yang diperoleh = 0,361.
Hasil Uji Validitas
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item Quesioner
Variabel/Indikator R hitung R tabel Kesimpulan A. Pengembangan Produk
A.1. Keunggulan
Keung1 .750 0.36 Valid
Keung2 .683 0.36 Valid
Keung3 .757 0.36 Valid
A.2. Kesesuaian
Hasil uji validitas tersebut di atas memperlihatkan bahwa seluruh item pertanyaan memiliki nilai r-hitung >r-table (0.36), sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan adalah valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
1) Jika
r
alpha positif atau lebih besar darir
tabel maka pertanyaan reliabel.2) Jika
r
alpha negatif atau lebih kecil darir
tabel maka pertanyaan tidak reliabel.Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Alpha
Cronbach’s
3.9.3 Analisis Deskriptif Statistik
Analisis deskriptif statistik dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.
1. Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang jumlahnya tidak teridentifikasi. Sampel yang diambil sebanyak 96 orang berdasarkan rumus unidentified Sampling, dengan kriteria bahwa sampel adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang sudah pernah melakukan pembelian notebook Acer.
Tabel 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 27 28.1
2 Perempuan 69 71.9
Total 96 100.0
Tabel 3.5 memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan yakni sebanyak 69 orang ( 71.9%) dan minoritas adalah laki laki yakni sebanyak 27 orang (28.1%). Dengan demikian dapat dilihat bahwa Mahasiswa perempuan lebih banyak yang menjadi responden dibandingkan dengan Mahasiswa laki-laki.
3.10 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan statistik yaitu Kolmogrov Smirnov.
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai asym.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang,dkk 2008:55).
a. Pendekatan grafik
Pada grafik histogram dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik histogram yang berbentu lonceng apabila berdistribusi data tersebut tidak menceng kekiri dan menceng kekanan.
Gambar 3.1 Histogram
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal.
Pada gambar 3.2 diatas dapat dilihat bahwa data-data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar 3.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa telah memenuhi uji normalitas. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov (1 Sample KS) dengan melibatkan data residual apakah berdistribusi normal (Syafrizal,dkk, 2008 : 105).
Menentukan kriteria keputusan :
1. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal
2. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.
Tabel 3.6 Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Pada tabel 3.6 terlihat bahwa Assmp.Sig (2-tailed) adalah 0,417 dan diatas nilai signifikan 5% (0,05) dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. As ymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test di stribution is Norm al. a.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara grup tersebut. Jika varians sama dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Jika varians tidak sama dikatakan terjadi Heteroskedastisitas (Situmorang,dkk 2008:63).
a. Pendekatan Grafik
Melalui pendekatan grafik, hasil pengolahan dapat di lihat pada Gambar 3.3 dibawah ini :
Gambar 3.3 Scatterplot
Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.00)
Dari gambar 3.3 Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat
Regression Standardized Predicted Value
dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen berdasarkan masukan variabel independennya.
b. Pendekatan Statistik
Melalui pendekatan statistik dapat dilakukan melalui uji Glejser. Hasil pengolahannya dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas ini berarti adanya hubungan yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi (Situmorang,dkk 2008:63). Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS, 17.00,2013) Coeffi cientsa
-.731 1.429 -.512 .610
.219 .028 .529 7.861 .000
.188 .029 .431 6.408 .000
(Const ant)
Pengambilan Keputusan:
• VIF > 5 Maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas • VIF < 5 Maka tidak terdapat multikolinieritas
• Tolerance < 0,1 Maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas • Tolerance > 0,1 Maka tidak terdapat multikolinieritas.
Hasil pengujian :
Pada Tabel 3.8 dapat dilihat nilai tolerancenya > 0,1 dan nilai VIF < 5 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.
3.11 Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut :
Y1 = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan :
Y = keputusan Pembelian a = Konstanta
b1-2 = Koefisien regresi berganda X1 = Produk
Tabel 3.9 Analisis Linear Berganda
Sumber : Hasil pengolahan data primeer (Kuesioner, SPSS 17.00,2013)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 3.9 maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut:
Y= -731 + 0,219X1 + 0,188X2 + e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta (a) = -0731 ini menunjukkan harga constant, dimana jika
variabel pengembangan produk (X1), citra merek (X2) = 0, maka keputusan pembelian notebook Acer sebesar -0731.
b. Koefisien X1 (b1) = 0,219 ini berarti bahwa variabel pengembangan produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusa pembelian notebook Acer, atau dengan kata lain apabila variabel pengembangan produk diperbaiki dan ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,219
c. Koefisien X2 (b2) = 0,188 ini berarti bahwa variabel citra merek (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian notebook Acer atau dengan kata lain apabila variabel citra merek diperbaiki dan ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,188.
Coeffi cientsa
-.731 1.429 -.512 .610
.219 .028 .529 7.861 .000
.188 .029 .431 6.408 .000
(Const ant)
3.12 Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari produk, dan citra merek yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian.
Kriteria pengujiannya adalah:
Ho : b1,b2 = 0, artinya variabel bebas terdiri dari : Produk, dan Citra Merek secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.
Ho : b1, b2, ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : produk, dan Citra Merek secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan Pembelian.
Selanjutnya, nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Maka kriteria pengambilan keputusan :
Tabel 3.10
Hasil Uji Simultan (Uji-F)
Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.00,2013)
Tabel 3.10 memperlihatkan bahwa tingkat signifikan 0.000, < 0.05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan produk dan citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli notebook Acer pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka
variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh
terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah:
ANOV Ab
1227.282 2 613.641 167.746 .000a
340.208 93 3.658
Squares df Mean S quare F Sig.
Predic tors: (Constant), CITRA, P ENGEMBA NGA N a.
Ho : bi = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari produk, dan Citra Merek secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.
Ho : bi ≠ 0, artinya variabel bebas terdiri dari Produk dan Citra Merek secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.
Selanjutnya, nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Maka kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t-hitung < t-tabel pada α = 5% Ha diterima jika t-hitung > t-tabelpada α = 5
Tabel 3.11
Hasil Uji parsial (Uji-t)
Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.00,2013)
Tabel 3.11 memperlihatkan bahwa nilai sig-p pengembangan produk dan citra merek secara berturut turut adalah 0.000 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa baik pengembangan produk maupun citra merek memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan membeli
Coeffi cientsa
-.731 1.429 -.512 .610
.219 .028 .529 7.861 .000
.188 .029 .431 6.408 .000
(Const ant)
3.13 Pengujian Koefisien Determinan (R²)
Koefisien determinan (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R ² ≤ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat, Sebaliknya, jika R² semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Tabel 3.12
Hasil Uji Determinasi R
Tabel 3.12 menunjukkan bahwa :
R = 0,885 berarti bahwa hubungan antara pengembangan produk (X1), dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 88,5% yang artinya pengembangan produk, citra merek notebook Acer dan keputusan pembelian mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Utara memiliki hubungan yang cukup erat.
Model Summaryb
.885a .783 .778 1.91263
Model Predictors: (Constant), CITRA, PENGEMBANGAN a.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Acer
Didirikan pada tahun 1976, di taiwan. Acer adalah produsen multinasional elektronik, yang didirikan dinamakan Acer pada tahun 1987. Grup Acer mempekerjakan 39.00 orang di lebih dari 100 negara. Pendapatannya pada 2002 adalah US$12,9 miliar. Kantor pusatnya terletak di kota Sijhih, Taipei county, Taiwan. Acer peringkat terbesar di dunia diantara lima vendor PC bermerek. Pada tahun 2000, Acer spin-off operasi manufaktur untuk fokus pada pengembangan sumber daya berteknologi maju, user-friendly solusi. Keputusan untuk mendukung penjualan lini produk melalui pemasaran khusus yang memanfaatkan jalur distribusi terbaik, ini memungkinkan Acer untuk mencapai hasil yang sangat baik di seluruh dunia.
Inilah tahap-tahapnya :
Tahap : 1-1976-1986: mengkomersialkan teknologi mikroprosesor
Tahap : 2-1987-1995: Membangun merek terkemuka dan menuju ke dunia global Pada tahun 1987, Multitech secara resmi dikenal sebagai Acer, mandiri awal usaha dari Acer dan Acer merupakan nama yang kuat. Selama tahap sepuluh tahun kedua perkembangan, Acer tumbuh secara luas dan dikembangkan baik secara strategis maupun geografis. Perusahaan ini tumbuh menjadi peringkat merek PC 8 terbesar di dunia.
Tahap : 3-1996-2000: Tawarkan Teknologi segar untuk semua orang
Selama perayaan ulang tahun ke-20 perusahaan, tahap ketiga perkembangan diluncurkan, termasuk tujuan-tujuan dasar untuk inovasi teknologi dan penyederhanaan operasi. Prioritas utama ditempatkan pada memberikan teknologi, terjangkau untuk kepentingan konsumen di seluruh dunia.
Tahap : 4-2001-sekarang : Transform dari manufaktur ke layanan
4.1.2 Visi dan Misi
4.1.2.1 Visi
“Acer berupaya untuk menjadi pemenang dalam ekonomi yang berbasis pengetahuan melalui inovasi bisnis dan pemasaran produk IT dan pelayanan’’.
4.1.2.2 Misi
Misi jangka panjang Acer adalah untuk memecahkan hambatan-hambatan antara manusia dan teknologi. Kami berkomitmen untuk mengembangkan easy to use, produk yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami, telah mengarah pada penciptaan Pemberdayaan Teknologi yang unik, yang dirancang untuk memastikan bahwa pelanggan kami menerima manfaat penuh dari masing-masing dan setiap terobosan teknologi. Pemberdayaan melalui perangkat keras, perangkat lunak dan layanan.
4.1.3 Analisis SWOT
Strength
a. Brand yang telah dimiliki Acer
b. Dukungan infrastruktur yang memadai c. Produk-produk yang diminati masyarakat d. Wild cat company, market growthnya tinggi
e. Kultur serta komitmen yang baik (sumber daya yang bagus dan manajemen perusahaan yang baik)
Weakness
b. Jumlah elite partner sedikit Opportunity
a. Meningkatkan market share b. Adanya teknologi IT terbaru c. Memperluas level of service Threats
a. Kompetitor yang semakin banyak b. Perang harga produk
c. Image yang agak menurun akibat banyak kerusakan dari customer
4.1.4 Awards
1. Acer AL2032 W monitor LCD adalah pemenang dari desain 2005 IF (International forum Design) penghargaan; sebagai salah satu kontes desain paling terkenal di dunia, penghargaan desain IF telah menjadi merek dagang bergengsi untuk desain yang luar biasa, dan simbol komitmen perusahaan terhadap inovasi Acer TravelMate 8200 dan 5-Series LCD monitor memenangkan penghargaan 2006 IF Design. TravelMate 8200 dan 5-Series LCD monitor memenangkan iF 2006 (International Forum) penghargaan untuk desain produk. Desain unggulan iF telah menjadi simbol bagi kualitas unggul dan dikembangkan menjadi sebuah kompetisi desain trend-setting selama lima dekade terakhir.
kategori mulai dari barang mewah ke kebutuhan sehari-hari. Merek ini dinilai secara kuantitatif dan kualitatif dan merek paling atas performance diberikan Superbrand Gold. Acer juga menerima peringkat atas di Hong kong, Malaysia, Thailand dan Taiwan.
3. Acer TravelMate 3000 notebook PC telah memenangkan salah satu dunia yang paling dicari setelah penghargaan desain – Red Dot – untuk kualitas unggulan. Penghargaan ini disampaikan oleh Design Zentrum Nordrhein Westfalen di Jerman dan merupakan bukti dari pengakuan global berkualitas tinggi dan produk Acer customer-centre.
4. Monitor LCD Acer AL1731 telah memenangkan penghargaan bergengsi Red Dot yang merupakan salah satu tanda kualitas yang paling didambakan untuk
keunggulan dalam desain di seluruh dunia. Tercatat untuk desain streamline dan antarmuka pengguna-sentris, LCD AL1731 adalah pemenang tahun 2004 Produk Desain Media dan Home kategori elektronik. Acer menerima kehormatan atas kemampuan desainnya; TI inovasi yang memanusiakan teknologi dan meningkatkan kualitas hidup, dan dengan demikian memecahkan hambatan antara manusia dan teknologi, adalah misi Acer jangka panjang.
inovatif dan kompetitif. Produk Acer mengumpulkan empat dari 21 penghargaan perak, dan salah satu dari sembilan penghargaan emas, membawa hadiah utama Taiwan dengan total 18 (12 perak, emas) selama sembilan tahun terakhir berturut-turut. Penghargaan emas yang disajikan oleh Republik Rakyat Cina yaitu Chen Shui-, yang menganugrahkan piala didambakan pada panel PC Acer desktop unik datar, Veriton FP2.
Acer TravelMate 8200 dan 5-Series LCD monitor memenangkan penghargaan 2006 iF Design
TravelMate 8200 dan 5-Series (AL1751/AL1951/AL2051W) LCD monitor telah memenangkan iF 2006 (International Forum) penghargaan untuk desain produk. Desain unggulan iF telah menjadi simbol bagi kualitas unggul dan dikembangkan menjadi sebuah kompetisi desain trend-setting selama lima dekade terakhir.
Acer Mendapatkan “Gold” Komputer Superbrand di Asia selama tujuh tahun berturut-turut.
secara kuantitatif dan kualitatif dan merek paling atas performance diberikan Superbrand Gold. Acer juga menerima peringkat atas di Hong Kong, Malaysia, Thailand dan Taiwan. Acer TravelMate 3000 memenangkan penghargaan Red Dot untuk desain produk.
Acer TravelMate 3000 notebook PC telah memenangkan salah satu dunia yang paling dicari setelah penghargaan desain – Red Dot – untuk kualitas unggulan. Penghargaan ini disampaikan oleh Design Zentrum Nordrhein Westfalen di Jerman dan merupakan bukti dari pengakuan global berkualitas tinggi dan produk Acer customer-centric. iF Design Award: Sebuah merek dagang untuk desain industri yang beredar.
Acer AL2032 W monitor LCD adalah pemenang dari desain 2005 iF (International Forum Design) penghargaan; sebagai salah satu kontes desain paling terkenal di dunia, penghargaan desain iF telah menjadi merek dagang bergengsi untuk desain yang luar biasa, dan simbol komitmen perusahaan terhadap inovasi.
Red Dot Award: Lembaga desain kelas dunia Jerman memuji LCD AL1731
Sumber :
Monitor LCD Acer AL1731 telah memenangkan penghargaan bergengsi Red Dot yang merupakan salah satu tanda kualitas yang paling didambakan untuk keunggulan dalam desain di seluruh dunia. Tercatat untuk desain streamline dan antarmuka pengguna-sentris, LCD AL1731 adalah pemenang tahun 2004 Produk Desain – Media dan Home kategori Elektronik. Acer menerima kehormatan atas kemampuan desainnya; TI inovasi yang memanusiakan teknologi dan meningkatkan kualitas hidup, dan dengan demikian memecahkan hambatan antara manusia dan teknologi, adalah misi Acer jangka panjang.
4.1.5 Jenis Produk Acer Kategori Notebook
Dibawah ini adalah beberapa jenis produk Acer kategori notebook :
1.Acer Aspire One 522 2.Acer Aspire One D255 3.Aspire One Happy for colorful
4. Aspire S3 5. Aspire Ethos 5951G ‘The First Class Multimedia Center’
4.1.6 Pembahasan
Dalam persaingan yang semakin ketat perusahaan perlu memperhatikan strategi pemasarannya agar dapat bertahan. Perusahaan tidak hanya harus memenuhi segala sesuatu yang sesuai dengan harapan konsumen tetapi harus dapat memenuhi segala sesuatu melebihi harapan konsumen. Beberapa strategi pemasaran perlu melakukan usaha yang dapat membentuk dan menciptakan produk yang kompetitif, dan mengendalikan citra merek nya akan mampu menguasai pasar untuk mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. Perusahaan Acer merupakan salah satu perusahaan terbesar yang bergerak di bidang teknologi telah melakukan pengelolaan yang baik dalam produknya, dan citra mereknya dengan baik.
Dari hasil analisis deskriptif terdapat tiga variabel bebas yang meliputi pengembangan produk, citra merek dan keputusan pembelian didapat beberapa hasil. Deskripsi Responden menunjukkan bahwa konsumen yang paling banyak memiliki notebook Acer adalah perempuan yaitu 69 orang (71,9%) hal ini berarti perusahaan harus terus melakukan inovasi produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan perempuan misalnya warna-warna yang semakin menarik dan bentuk yang semakin dinamis tetapi konsumen laki-laki juga perlu diperhatikan dengan menganalisis kebutuhan dan harapan dari mereka misalnya spesifikasi yang baik dan fitur-fitur yang canggih karena berdasarkan analisis penelitian ini 27 orang (28,1%) dari mahasiswa yang memiliki notebook Acer adalah laki-laki.
produk ini diharapkan selalu dapat menyesuaikan diri dengan produk-produk yang disenangi konsumen. Hasil Uji-F menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu pengembangan produk dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer.
Hasil Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. penelitian ini menunjukkan variabel bebas yaitu pengembangan produk dan citra merek berpengaruh secara individu terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian notebook Acer. Dapat dilihat Angka Adjusted R² atau determinan sebesar 0,778 berarti variabel bebas yaitu pengembangan produk (X1), citra merek (X2) mampu menjelaskan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) sebesar 77,8% dan sisanya 22,2% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Hasil analisis yang diperoleh maka keseluruhan variabel indipenden dalam penelitian ini memiliki pengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengembangan produk dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Hasil penelitian ini didukung oleh Adjusted R² atau determinan sebesar 0,778 berarti variabel bebas yaitu : pengembangan produk (X1), citra merek (X2) mampu menjelaskan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) sebesar 77,8% dan sisanya 22,2% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
2. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk laptop adalah citra merek, citra merek yang telah terbangun baik dikalangan masyarakat akan ikut membantu untuk memasarkan sebuah produk, untuk itu diharapkan agar perusahaan Acer terus meningkatkan citra mereknya dengan cara menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan inovatif.
3. Untuk meningkatkan keputusan pembelian disarankan bagi pihak perusahaan untuk selalu berinovasi menciptakan desain yang inovatif terutama dalam hal model dan warna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pemasaran
Kebutuhan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainnya sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan jasa. Asosiasi Pemasaran Amerika, pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler dan Keller, 2007:6).
Menurut Manullang (2008:209), pemasaran merupakan sejumlah kegiatan yang terjadi akibat pemindahan barang atau jasa dari tangan produsen hingga ke tangan konsumen dan tercakup di dalamnya segala kegiatan sebelum dan sesudah kegiatan pemindahan barang atau jasa tersebut. Sedangkan menurut Gitosudarmo (2001:1), pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan.
2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
pemasaran harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga memberikan nilai kepada konsumen dan menjaga keunggulan kompetitif yang abadi. Konsep pemasaran, sebagai seni menjual produk dalam mencapai tujuan pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih (Kotler dan Keller, 2007:6). Oleh sebab itu bauran pemasaran digunakan sebagai variabel-variabel pemasaran untuk mengimplementasikan dan merakit program demi menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai bagi konsumen.
produk Tempat
keragaman produk Harga Promosi saluran pemasaran kualitas daftar harga promosi penjualan cakupan pasar design rabat/diskon periklanan pengelompokan ciri potongan harga khusus tenaga penjualan lokasi
nama merek periode pembayaran kehumasan persediaan kemasan syarat kredit pemasaran langsung transportasi ukuran
pelayanan garansi imbalan
Sumber: Kotler dan Keller (2007:23)
Gambar 2.1 Bauran Pemasaran
2.1.3 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, akan mencakup produk seperti apa yang akan dipasarkan, kemana harus dipasarkan berapa harga yang layak, dan bagaimana mengkomunikasikan kepada publik bahwa produk tersebut cocok, pantas, bermutu, dan dijual dimana. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dan mengkombinasikan berbagai unsur bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi.
1. Produk
Sebagian besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan berasal dari kepuasan konsumen dalam menikmati produknya. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang relatif murah. Perusahaan dalam proses kegiatan produksi haruslah mengerti dan mengetahui dengan benar akan arti dari produk itu sendiri. Menurut Kotler dan
Keller (2007:4), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.
2. Harga
Seperti kita ketahui setiap produk yang diperjual belikan sudah barang tentu mempunyai label harga sebagai value/nilai yang bisa ditukarkan dengan sejumlah uang untuk mendapatkannya. Begitu pula dengan jenis jasa, konsumen harus membayarkan sejumlah uang untuk mendapatkan pelayanan atau jasa yang diberikan. Harga suatu produk atau jasa menjadi patokan bagi konsumen dalam hal pengeluaran sejumlah uang dalam proses transaksi jual beli. Nilai dan manfaat dari suatu barang atau jasa dapat dilihat dari harga yang ditawarkan oleh pihak penjual. Nilai adalah ukuran kuantitatif bobot sebuah produk yang dapat ditukarkan dengan produk lain. Sedangkan manfaat adalah atribut sebuah barang yang mempunyai kemampuan untuk memuaskan keinginan.
produsen harus jeli dan banyak pertimbangan dalam menentukan harga produknya yang akan dijual dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga produk atau jasa tersebut dapat bersaing dengan kompetitornya. Adapun tujuan penetapan harga adalah untuk mencapai target pengembalian investasi, mencapai volume penjualan, menstabilkan permintaan dan penawaran, penetrasi pasar lebih dalam, dan menguasai bagian pasar. Harga merupakan variabel yang menghasilkan pendapatan bagi produsen. Produsen selayaknya harus mempertimbangkan dengan baik tingkat harga jual produknya.
Menurut Tjiptono (1997:157-166), secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama yaitu:
1. Metode Penetapan harga berbasis permintaan
Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan perferensi pelanggan daripada faktor-faktor, seperti biaya, laba, dan persaingan. Ada tujuh metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan harga berbasis permintaan, yaitu:
a. Skimming Pricing, yaitu strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk baru atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat. b. Penetration pricing, yaitu dalam strategi ini perusahaan berusaha
c. Prestige Pricing, yaitu harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestise suatu barang/jasa. Dengan demikian bila harga diturunkan sampai tingkat tertentu, maka permintaan barang atau jasa tersebut akan turun.
d. Pricing Lining, digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis. Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan diterapkan pada tingkat harga tertentu yang berbeda.
e. Old-Even Pricing, yaitu harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu. Pada praktiknya memang untuk satuan atau kuantitas yang kecil, strategi ini kurang mengena sasaran. Tetapi, bila menyangkut satuan atau kuantitas besar ataupun dikaitkan dengan pembelian (belanjaan) berbagai macam produk lainnya, maka hasilnya lebih efektif.
f. Demand-Backward Pricing, dimana perusahaan kadangkala memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia dibayar konsumen untuk produk-produk yang relatif mahal seperti halnya shopping goods. Kemudian perusahaan yang bersangkutan menentukan marjin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan retailer. Setelah itu barulah harga jualnya dapat ditentukan. Jadi proses ini berjalan ke belakang, sehingga istilahnya disebut demand-backward pricing.
manfaat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat biaya total, sedangkan penjual dapat menekan biaya pemasarannya.
2. Metode Penetapan harga berbasis biaya
Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutup biaya-biaya langsung, biaya overhead.
3. Metode penetapan harga berbasis laba
Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau investasi. Ada tiga metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan harga berbasis laba, yaitu:
a. Target Profit Pricing, yaitu ketetapan atas besarnya target laba tahunan yang dinyatakan secara spesifik.
b. Target Return On Sales Pricing, yaitu perusahaan menetapkan tingkat harga tertentu yang dapat menghasilkan laba dalam persentase tertentu terhadap volume penjualan.
4. Metode penetapan harga berbasis persaingan
Pada metode ini harga dapat ditetapkan atas dasar persaingan dengan melihat apa yang dilakukan pesaing.
Menurut Tjiptono (1997:152) Pada dasarnya tujuan penetapan harga, yaitu:
1. Berorientasi pada Laba
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang tinggi. Dalam persaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimalisasi laba sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu. Oleh sebab itu, ada pula perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, yaitu tingkat laba yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.
2. Berorientasi pada Volume
Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan (dalam ton, kg, unit, m3, dan lain-lain), nilai penjualan (Rp) atau pangsa pasar (absolute maupun relatif).
3. Berorientasi pada Citra
memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakikatnya, baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.
4. Stabilitas Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilitas harga dalam indutri-industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).
5. Tujuan-tujuan Lainnya
Harga dapat pula diterapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.
Secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga (Kotler dan Armstrong dalam Tjiptono, 1997:154), yaitu: 1. Faktor Internal Perusahaan
a. Tujuan Pemasaran Perusahaan
dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lainnya.
b. Strategi Bauran Pemasaran
Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran, oleh karena itu harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan promosi.
c. Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya, seperti out-of-pocket cost, incremental cost, opportunity cost, controllable cost, dan replacement cost.
d. Organisasi
2. Faktor Eksternal Perusahaan a. Sifat Pasar dan Permintaan
Setiap perusahaan perlu memahamisifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.
b. Persaingan
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru.
c. Unsur-unsur Lingkungan Eksternal Lainnya
Selain faktor-faktor di atas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi (inflasi, boom atau resesi, tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah, dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).
Masalah penetapan harga kembali lagi kepada pihak produsen atau pelaku bisnis yang menciptakan atau menjual produk, pertimbangan dari semua aspek yang terkait ikut mempengaruhinya sehingga terwujud nilai dari produk tersebut.
3. Tempat
Untuk mencapai pasar sasaran dan konsumen yang dituju, produsen tidak mampu mengerjakan sendiri. Oleh karena itu produsen harus bekerjasama dengan lembaga lain, yang disebut distributor dan agen. Secara garis besar proses distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha mempermudah penyampaian barang dari produsen kepada konsumen.
4. Promosi
Menurut Kotler dan Keller (2007:204), promosi adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.
2.1.4 Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk (Ulrich dan Steven, 2012:2). Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:309), pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat di ubah menjadi produk yang bisa dikerjakan.
Tujuan pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan, yaitu:
1. Mempertahankan posisi pangsa pasar (market share), yaitu untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut diperlukan strategi memperkenalkan produk baru atau memperbaharui produk yang sudah ada.
produk yang benar-benar baru, tidak hanya mengembangkan dari produk yang sudah ada.
3. Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan, suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkannya berdasarkan atas dua fungsi dasar, yaitu pemasaran dan inovasi baru.
Pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk di dalamnya merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek dan kuantitas. Pengembangan produk dilaksanakan dengan tujuan untuk melayani pasar yang telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru yang lebih baik, serta melaksanakan aktivitas-aktivitas dari teknik penelitian, perekayasaan dan perancangan produk.
Strategi pengembangan produk dikemukakan oleh Swastha (dalam Djauhari, 2010:29-30):
1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada. Dalam strategi ini perusahaan tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi baru dari produknya.
2. Memperluas lini produk. Semua ditujukan untuk menawarkan lebih banyak alternatif pilihan kepada pembeli tentang produknya.
4. Meniru strategi pesaing. Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubungan antara biaya pengembangan produk dengan laba yang akan diperoleh pada waktu mendatang adalah tidak pasti.
5. Menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan lini yang ada. Strategi ini dianggap mahal karena produk baru sering menggunakan proses produksi baru, demikian juga fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya.
Adapun faktor-faktor yang menghambat suatu perusahaan mengadakan pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2009:283), yaitu:
1. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar
2. Pasar yang terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk mereka pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk.
3. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah lingkungan.
4. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya manufaktur, dan pemasaran.
5. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan meluncurkannya.