• Tidak ada hasil yang ditemukan

Game Online dan Konsep Diri Remaja (Studi Deskriptif Konsep Diri Remaja Pemain Game Online Remaja di Clan |MDN|Extreme.Exb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Game Online dan Konsep Diri Remaja (Studi Deskriptif Konsep Diri Remaja Pemain Game Online Remaja di Clan |MDN|Extreme.Exb)"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA INFORMAN I

1. Kapan pertama kali mengenal game point blank?

Aku bang pertama kali mengenal point blank sejak umur 12 tahun.

2. Kenapa tertarik dengan point blank?

Gimana bang ya bilangnya, point blank itu kan sifatnya menantang, karakternya keras, fight, gitu bang. Makanya aku suka. Kalau udah kenal, bakalan sulit melupakannya bang, pasti ketagih terus.

3. Sudah berapa lama bermain point blank dan durasi bermain setiap harinya?

Aku main PB ini bang udah 5 tahun, perhari aku main 3 sampe 5jam bang sehari.

4. Pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ?

itu pasti bang. apalagi aku, kalau udah main, semuanya udah ngak ingat. Ya, kalau udah sampai di rumah, palingan tidur bang, karena udah penat seharian main. Jadi udah nggak mungkin sempat sama kegiatan lainnya.

5. Konsep diri sebelum dan sesudah mengenal point blank serta pengaruhnya?

Ya, tadinya nggak tahu bang kalau aku itu gimana, aku nggak tahu karakter pribadiku gimana. Tapi setelah kenal game point blank, aku mulai nyadar, kayaknya aku cocok dengan karakter game itu, keras, gitu bang. Terus. kan gini bang, kalau main, kita harus komunikasi dengan teman. Tadinya aku pendiam, tapi sekarang aku jadi bisa komunikasi sama teman lain.

(2)

Ya, tahulah bang. itu sudah pasti. apalagi, aku bang, hampir tiap hari habis sekolah angsung main. Mana mungkin mereka nggak tahu. Kalau pendapat mereka tentang aku, bisa aja mereka kesal bang, karena aku terlalu sering, namanya orangtua, tapi mereka nggak kuatir lagi, karena aku selalu main di tempat yang sama bang.

7. Bagaimana pendapat teman Yang Bermain dan yang tidak bermain? Penilaian teman macam-macam bang, biasanya kalau dia juga pemain, pasti dia maklum, tapi kalau dia bukan pemain, ya. gitulah bang, ada yang kesal, bilang keterlaluan, bodoh, entahlah bang,tapi ada juga yang menilai positif. mereka bilang, ya sudahlah. daripada narkoba kan mending game ini aja.

8. Apakah kamu sering berkomunikasi intra pribadi saat bermain game? Point blank itu kan ada misi membunuh, menghancurkan, dan menghabisi musuh. disitulah terjadi komunikasi dengan diri sendirirasaku bang. Jadi, menurutku, setiap pemain pernah bahkan sering berkomunikasi dengan dirinya sendiri disaat bermain game point blank.

9. Apakah kamu menyadari / tidak melakukan komunikasi intra pribadi saat bermain game?

Ya, kadang aku sadar bang, kadang aku tidak sadar ngomong dengan diriku sendiri. Biasanya, ngomong sama diri sendiri itu bang pada saat

mengambil keputusanlah bang, mau menembak, menghancurkan dan menghabisi musuh.

10. Apakah ada perubahan sikap dan prilaku setelah mengenal game ini? Setelah mengenal game itu, sikap dan perilakuku menjadi berubah bang. Aku jadi sering tidak jujur baik kepada orangtua maupun kepada teman.

11. Apakah ada penyesalan yang timbul setelah memainkan game ini? Ya iyalah bang ada, sekarang aku nyesal karena sudah terlalu

candu,akhirnya ketagihan terus, mau menghentikannya aku nggak bisa. Menyesal bang, tetapi aku belum menerapkannya dalam perilaku

(3)

12. Apakah kamu menyadari dampak buruk dari permainan game point blank jika dilakukan secara terus menerus?

Awalnya seperti nggak ada masalah. makanya aku sanggup main sampai berjam jam sehari. Akhirnya baru kusadari akibat terlalu sering main, akibatnya aku menjadi ketergantungan. Menghentikannya kecanduan main game ini pun sangat sulit bang aku jadinya.

13. Apakah kamu merasa terhibur setelah bermain game ini? Dan apa efek yang kamu rasakan?

Rasa terhiburnya hanya saat bermain bang, setelah kecanduan, aku jadi nyesal, aku sering bohong, tidak jujur, kadang aku menjadi temperamen kepada siapa saja.

INFORMAN II

1. Kapan pertama kali mengenal game point blank?

Aku bang pertama kali mengenal Game pb ini dari umur 13 Tahun.

2. Kenapa tertarik dengan point blank?

awalnya aku sih udah tertarik bang, karena permainannya keras, nantang, jadi nggak bosan bang. Lagipula, aku suka yang begituan bang, daripada game lainnya.

3. Sudah berapa lama bermain point blank dan durasi bermain setiap harinya?

aku udah 4 tahun bermain game point blank ini bang dan durasi perhari 3 jam.

4. Pengaruhnya terhadap kehidupan sosial?

(4)

5. Konsep diri sebelum dan sesudah mengenal point blank serta pengaruhnya?

Ya ada bedanya bang, sebelum kenal game point blank, aku belum begitu paham dengan diriku, tapi setelah aku sering main game, tertarik dengan karakter game itu, rasanya aku mulai nyadari kalau karakterku juga keras seperti dalam game itu. Lagi pula kan bang, kita harus komunikasi dengan teman lain karena kita kan main bareng dalam satu grup atau beda grup.

6. Apakah orangtua tahu atau tidak dan bagaimana pendapat mereka? Kalau itu, udah lama tahu bang. Mereka hanya mengawasi dan

mengingatkan supaya aku nggak merokok, nggak make narkoba,itu aja bang. Lagian mereka nggak lagi kecarian kesana kemari, karena mereka udah tahu aku selalu main di warnet ini bang.

7. Bagaimana pendapat teman yang bermain dan yang tidak bermain game?

Ya tergantung bang, kalau teman yang juga gemar main game, ya maklum aja sih bang. Tapi, kalau teman yang nggak pernah main, waduh. Penilaiannya macam-macam, umumnya bilang aku itu anak bandal, anak pemalas, ya gitulah kira-kira bang.

8. Apakah kamu sering berkomunikasi intra pribadi saat bermain game? Tergantung lah bang, kalau menurutku yang paling mempengaruhi

komunikasi kita adalah misi yang ada dalam permainan game itu seperti membunuh, menghancurkan, dan menghabisi musuh. Dan

mengkomunikasikan ke teman-teman satu tim manjaga base masing masing.

9. Apakah kamu menyadari / tidak melakukan komunikasi intra pribadi saat bermain game?

(5)

komunikasi dengan diri sendiri adalah berupa komunikasi perasaan, tergantung sama karakter pribadinya bang.

10. Apakah ada perubahan sikap dan prilaku yang timbul setelah memainkan game ini?

ada bang, sikap dan perilakuku menjadi jauh berubah, bukannya semakin baik bang. Malah aku sering terpengaruh ke jenis game yang sering

kumainkan saat aku sendirian. Ada perbedaan yang nyata kurasakan antara sebelum dan sesudah mengenal game itu bang.

11. Apakah ada penyesalan yang timbul setelah memainkan game ini? Kadang aku menyesal bang, tetapi masih sebatas penyesalahan, terlalu kuat pengaruh kecanduan bermain game yang sering kumainkan, sehingga saat aku sendirian, aku sering memikirkannya. Lupa dengan sikap dan perilaku yang semestinya.

12. Apakah kamu menyadari dampak buruk dari permainan game point blank jika dilakukan secara terus menerus?

Terus terang aja bang, memang karakterku sangat cocok dengan karakter permainan game itu. Makanya aku merasa senang. Sekaranglah baru kusadari akibatnya tidak baik bang bagi kehidupanku kalau aku terlalu sering bermain game ini.

13. Apakah kamu merasa terhibur setelah bermain game ini? Dan apa efek yang kamu rasakan?

Ya itu tadi bang, hanya tahap awal aja terhibur, selanjutnya aku jadi candu bang, sekrang aku tidak tahu mau bilang apa, kecanduanku terus

memuncak.

INFORMAN III

(6)

Aku bang pertama kalinya kenal Game Point Blank ini sejak umur 12 tahun.

2. Kenapa tertarik dengan point blank?

ya, dulu sebelum aku main, teman-teman suka cerita, katanya enak mainnya, nantang, jadinya aku penasaran bang.. Lalu kucoba sendiri, ya memang, disitu aku main, aku merasa sepertinya game ini sangat cocok dengan sifatku bang. Jujur aja, aku memang suka yang game perang seperti ini bang yang nembak kenak kepala musuhnya. Tapi, itu kan hanya dalam permainan bang. Kalau dalam kehidupan sehari hari, aku biasa aja.

3. Sudah berapa lama bermain point blank dan durasi bermain setiap harinya?

Aku main pb dari umur 12 tahun bang. Aku gak pernah beralih ke

permainan game lain. Perhari itu bang aku bisa main pb bisa sampe 6 jam bang.

4. Pengaruhnya terhadap kehidupan sosial?

kalau pengaruhnya aku nggak terlalu ngerti bang, tapi aku memang semakin jarang bergaul, temanku sehari hari juga hanya yang gemar main game di warnet ini. Jarang aku sekarang ke rumah teman, ntah ngerjain PR, atau ke rumah saudara. Bisa dibilang, aku seharian di warnet ini bang.

5. Konsep diri sebelum dan sesudah mengenal point blank serta pengaruhnya?

(7)

6. Apakah orangtua tahu atau tidak dan bagaimana pendapat mereka? Makanya, dari awal aku beritahu mereka bang, jadi mereka nggak kuatir dan kecarian, soalnya aku main tiap hari bang. Ya, namanya orangtua pastilah bang, mereka menasehati jangan sampai kecanduan, itu aja bang.

7. Bagaimana pendapat teman yang bermain dan yang tidak bermain game?

Ya, itulah bang, kadang aku kesal juga, karena teman yang nggak pernah main ini, menilainya terlalu lebay, suka nyindir. Beda kali sama teman yang juga main. Mungkin mereka sudah tahu sampai dimana dampak negatifnya, makanya mereka maklum aja. Ini kan hanya hiburan aja bang.

8. Apakah kamu sering berkomunikasi intra pribadi saat bermain game? Ya itu pastilah bang, karena kita kan mau membunuh, menghancurkan dan menghabisi musuh. Disitulah komunikasi dengan diri kita sendiri. Jadi komunikasi intra pribadi itu bisa mengatur strategi dan misi kita dalam permainan game itu bang .

9. Apakah kamu menyadari / tidak melakukan komunikasi intra pribadi saat bermain game?

Aku melakukan komunikasi itu dengan sadar bang. Kalau menurutku, bentuk komunikasi dengan diri sendiri adalah komunikasi perasaan, tapi aku sering menentangnya bang, karena aku mau berhasil dalam misi

penyerangan dalam game itu.

10. Apakah ada perubahan sikap dan prilaku yang timbul setelah memainkan game ini?

Adalah bang, aku jadi lebih sering malas belajar bang, malas ngerjain pr bang, kadang kadang suka bohong bang, bilangnya mau kerja kelompok, padahal main warnet.

(8)

sikap, tetapi sikapku itu tidak perna berujung kepada perilaku. Alhasil aku, tetap seperti sekarang ini.

12. Apakah kamu menyadari dampak buruk dari permainan game point blank jika dilakukan secara terus menerus?

Kayak mana bang ya, memang karakterku sangat cocok dengan karakter permainan game itu bang, karena aku suka kekerasan dan menembak musuh apa lagi kenak kepalanya dapat bonusnya lebih banyak. Makanya aku merasa senang bermain game itu. Tapi, sekarang, aku tak tahu lagi bang, inilah persoalanku yang sulit kutinggalkan. Aku jadi terlalu candu sama game ini bang

13. Apakah kamu merasa terhibur setelah bermain game ini? Dan apa efek yang kamu rasakan?

Terus terang aja bang, hanya tahap awal aja yang enak, saat belum

kecanduan. Kalau sudah ktergantungan, aku nggak bisa kalo gak main game ini dalam sehari, pasti harus main dalam satu hari itu

INFORMAN IV

1. Kapan pertama kali mengenal game point blank?

Aku bang pertama kalinya kenal Game Point Blank ini sejak umur 13 tahun.

2. Kenapa tertarik dengan point blank?

Kalau aku sih, tertarik bukan karena ada kesamaaan karakter, tapi karena aku merasa terhibur, apalagi banyak misinya yang bervariasi sehingga tidak membosankan bang.

3. Sudah berapa lama bermain point blank dan durasi bermain setiap harinya?

aku udah 4 tahun main game point blank ini bang dan kalau satu hari itu bang bisa 3 jam.

(9)

Biasa aja sih bang, aku tetap bergaul dengan teman sekolah atau teman bermain, nggak ada masalah. Tetapi, sekedar aja, karena aku lebih banyak bergaul dengan teman-teman warnet yang sering bergabung dalam

permainan game point blank. Jadi, nggak berubah bang, yang berubah hanya orangnya. Kalau dulu teman lama, sekarang teman baru di warnet. Gitu aja sih bang.

5. Konsep diri sebelum dan sesudah mengenal point blank serta pengaruhnya?

Terus terang aja bang, sebelum main game point blank, aku sendiri nggak pernah berusaha mengenal diriku sendiri. tapi setelah aku sering main game, aku mulai mengenal diriku yang sesungguhnya. Ternyata aku adalah orang yang menggemari pria gentlemen dan tegas seperti yang ditunjukkan pemain game point blank itu.

6. Apakah orangtua tahu atau tidak dan bagaimana pendapat mereka? orangtuaku udah tahu dari teman teman, sebenarnya mereka kuatir kalau aku itu main game pornografi, tetapi setelah tahu, mereka tidak lagi begitu kuatir seperti sebelumnya Hanya saja mereka tetap mengingatkan agar aku pandai pandai bagi waktu. Jangan main game terus.

7. Bagaimana pendapat teman yang bermain dan yang tidak bermain game?

Namanya pendapat bang, bisa aja negatif, bisa juga positif, tergantung merekalah bang. Aku sih biasa aja, karena aku tahu aku tidak seperti mereka tuduhkan.

(10)

9. Apakah kamu menyadari / tidak melakukan komunikasi intra pribadi saat bermain game?

Kalau aku selalu sadar bang, Kalau menurutku, bentuk komunikasi dengan diri sendiri adalah komunikasi kata hati, dan aku sering terpengaruh mengikuti kata hati, karena aku sendiri punya kepribadian yang lembut.

10. Apakah ada perubahan sikap dan prilaku yang timbul setelah memainkan game ini?

Ada bang perubahan sikap dan prilaku ku, Aku lebih sering berbohong bang, aku bilang sama orangtua, tidak lagi main, tapi aku gagal bang.. aku masih terus main, bahkan semakin kecanduan.

11. Apakah ada penyesalan sikap dan prilaku yang timbul setelah memainkan game ini?

aku sangat nyesal, tapi sulit kali mau menghentikannya. Mungkin kalau tahu begini, lebih baik jangan mengenal sama sekali, tapi itulah bang,

keingintahuanku saat itu menonjol, lalu aku coba main, sekarang sudah terlanjur bang. Mau berhenti sulit.

12. Apakah kamu menyadari dampak buruk dari permainan game point blank jika dilakukan secara terus menerus?

Cemana ya bang jelasinnya, kan gini bang, karakterku itu sangat cocok dengan karakter permainan game itu bang, karena aku suka kekerasan, Jadi aku merasa senang bermain game itu. Tapi, sekarang, aku tak tahu lagi bang, inilah persoalanku yang sulit kutinggalkan.

13. Apakah kamu merasa terhibur setelah bermain game ini? Dan apa efek yang kamu rasakan?

Nggak tahulah bang, sekarang aku merasa serba bodoh karena terbukti sudah bahwa hanya tahap awal aja yang enak, saat belum kecanduan. Kalau sudah ktergantungan, aku sulit lepas dari game ini bang.

INFORMAN V

1. Kapan pertama kali mengenal game point blank?

(11)

2. Kenapa tertarik dengan point blank?

Ya, betul bang, aku tertarik karena merasa ada kesamaan karakter dengan karakter pemain game point blakn itu. Jadinya, aku sering larut setiap kali main, karena sangat terpesona dengan kegigihan mereka berjuang

memenangkan pertempuran.

3. Sudah berapa lama bermain point blank dan durasi bermain setiap harinya?

Aku udah 2 tahun lebih lah bang main pb ini. Perhari itu bisa sampe 3 jam lebih main Point Blank.

4. Pengaruhnya terhadap kehidupan sosial?

Ya, memang ada bang, kalau tadinya aku masih sering ngerjain PR sekolah bersama teman, tapi sekarang aku jadi malas, aku udah kehabisan waktu setiap harinya,karena bermain game. Lagipula, aku sekarang hanya bergaul sama teman yang satu warnet ini saja bang, teman bermai lain. Itulah bang pengaruhnya yang kurasakan.

5. Konsep diri sebelum dan sesudah mengenal point blank serta pengaruhnya?

Itulah bang memang beda, tadinya, aku sendiri nggak pernah berusaha mengenal diriku sendiri. tapi setelah aku sering main game, aku semakin mengenal diriku yang sesungguhnya.

(12)

7. Bagaimana pendapat teman yang bermain dan yang tidak bermain game?

Aku nggak pernah risau dengan pendapat mereka bang, yang penting, aku nikmati permainan game ini hanya untuk hiburan. Namanya udah candu bang, tinggal lagi, bagiamana agar aku nggak larut berlama lama dngan permainan ini. Itu saja bang.

8. Apakah kamu sering berkomunikasi intra pribadi saat bermain game? Kalau menurut pengalamanku bang, selama main game, komunikasi intra pribadi sering muncul terutama saat menghadapi misi menyerang,

membunuh atau menghabisi. Mau menembak musuh apa tidak.

9. Apakah kamu menyadari / tidak melakukan komunikasi intra pribadi saat bermain game?

Ya sadar bang, jadi bang kita tau mau menyusun strategi, menyerang dan meratakan musuh dari side mana.

10. Apakah ada perubahan sikap dan prilaku yang timbul setelah memainkan game ini?

Apa ya bang, itulah bang perubahan sikap dan prilaku ku yang paling sering kulakukan berbohong bang, Bilang sama orangtua, tidak lagi main,

padahal aku masih main, untuk mendapatkan uangpun, aku sering bohong, ku bilang untuk bayar ini itulah bang supaya dapat uangnya

11. Apakah ada penyesalan sikap dan prilaku yang timbul setelah memainkan game ini?

Itulah bang, semuanya udah terjadi, dibilang menyesal, tak ada guna, yang jelas, akulah bang salah satu korban teknologi itu, kalau dimanfaatkan dengan cara yang salah.

(13)

Itulah bang, karakterku kan sangat cocok dengan karakter permainan game itu bang, karena aku suka game kekerasan kayak point blank ini, Jadi aku merasa senang bermain game itu. Tapi, cemanalah bang sekarang, aku gak tahu kayak mana lagi bang, mau mengurangi durasi main game ini pun aku sulit bang, udah terlalu asyik bang game ini kurasa.

13. Apakah kamu merasa terhibur setelah bermain game ini? Dan apa efek yang kamu rasakan?

Terhibur iyalah bang. Tapi ntah kenapa sekarang aku merasa serba bodoh karena terbukti sudah bahwa hanya tahap awal aja yang enak, saat belum kecanduan. aku susah kali ngelepas dari game ini bang, kalau gak main resah rasanya bang. Kayak udah ketergantunganlah bang sama game point blank ini.

INFORMAN VI

1. Kapan pertama kali mengenal game point blank? Aku bang pertama kali main PB ini dari umur 13 tahun.

2. Kenapa tertarik dengan point blank?

Terus terang bang, memang aku sangat tertarik dengan karakter pemain aslinya. Mereka jantan, pemberani, pantang menyerah, aku juga suka seperti itu.

3. Sudah berapa lama bermain point blank dan durasi bermain setiap harinya?

Aku bang main pb udah 4 tahunan juga ini. Aku tuh satu hari bisa 3 jam lebih.

4. Pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ?

(14)

5. Konsep diri sebelum dan sesudah mengenal point blank serta pengaruhnya?

Ya itu, kuakui ada pengaruhnya bang, sebelum aku bermain game, aku nggak tahu kayak mana aku ini bang, tapi sekarang, sejak sering main game, aku mulai memahami diriku.

6. Apakah orangtua tahu atau tidak dan bagaimana pendapat mereka? Tadinya nggak tahu bang, tetapi karena aku sering lama pulang, mereka jadi curiga, dan suatu ketika mereka tahu dari teman kalau aku sering main di warnet A2 Net ini. Mereka begitu kuatir bang, tapi akhirnya aku

meyakinkan mereka ini hanya permainan hiburan.

7. Bagaimana pendapat teman yang bermain dan yang tidak bermain game?

Komentar kawanku yang gak main itu menganggap game ini sangat kejam karena nembak nembak orang gitu bang,ada yang bilang game

kekerasanlah, biar aja lah bang mereka mau bilang apa, kan aku yang merasakan, benar tidaknya tuduhan mereka, akulah yang tahu. Aku nggak bilang kebiasaan ini bagus, tetapi aku juga nggak bilang buruk.

8. Apakah kamu sering berkomunikasi intra pribadi saat bermain game? Selama aku main game bang, komunikasi intra pribadi sering muncul, itu sangat bergantung kepada karakter pribadinya. Karena aku punya karakter keras, aku sering mengabaikan komunikasi itu, jadi kalau saatnya aku harus menyerang, aku tidak lagi berkomunikasi dengan diriku, aku langsung saja menyerang,

9. Apakah kamu menyadari / tidak melakukan komunikasi intra pribadi saat bermain game?

(15)

10. Apakah ada perubahan sikap dan prilaku yang timbul setelah memainkan game ini?

Ada bang perubahannya, Misalnya bang aku sering bohong bang sama orang tuaku minta duit ini itulah bang mau bayar uang bukulah, mau bayar uang praktek lab di sekolah, untuk main Point Blank ini bang. Sekarang aku sadar bang, game kayak point blank itu gak bagus bagi kita yang udah main bang. Itulah sekarang kusesali bang. Tapi aku sulit sekali menghentikan kecanduan game ini bang.

11. Apakah ada penyesalan sikap dan prilaku yang timbul setelah memainkan game ini?

aku pun sangat menyesal sekarang bang, tapi aku sangat sulit

menghentikannya, aku sebenarnya nggak mau bohong, tapi aku harus melakukannya biar dapat duit bang untuk main game.

12. Apakah kamu menyadari dampak buruk dari permainan game point blank jika dilakukan secara terus menerus?

Sadar sih bang, tapi cemana lagi bang udah ketagihan aku sama game point blank ini. Jadi kadang pun lupa waktu aku bang, lupa makan. Itu aja yang kurasakan dampak buruknya

13. Apakah kamu merasa terhibur setelah bermain game ini? Dan apa efek yang kamu rasakan?

(16)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

NAMA : Bakhtiar Widodo Tanjung

NIM : 1009041095

PEMBIMBING : Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si

(17)

BIODATA PENULIS

Nama : BAKHTIAR WIDODO TANJUNG

Nomor Induk Mahasiswa : 100904095

Tempat/ TanggalLahir : MEDAN / 25 MEI 1992 Departemen : Ilmu Komunikasi FISIP USU Alamat : JL. Garu III No. 7, Medan Anak : Kedua dari tiga bersaudara

Orang Tua Bapak : Ir. UNTUNG WIDODO Ibu : Ir. USMARNI

Saudara : dr. AMALIA TANJUNG

AGUSTIAR WIDODO TANJUNG

Pendidikan :

1998 - 2004 SD Nurhasanah Medan 2004 - 2007 SLTP Harapan 2 Medan 2007 - 2010 SMA Harapan Mandiri Medan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Hendriati. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama.

Ali, Mohammad dan Asrori, Mohammad. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Baron, R. A dan Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Budyatna, Muhammad & Ganiem, Leila Mona. 2011. Teori Komunikasi

Antar Pribadi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

_____________. 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Darajad, Zakiah. 1995. Remaja Harapan dan Tantangan. Jakarta: Ruhana. Deswita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

DeVito, Joseph A. 2009. The Interpersonel Communication Book. London: Pearson Education.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gerungan, WA. 2000. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Idris, M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga.

Iskandar. 2007. Penghantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada.

_______. 2009. Antropologi, Sosiologi, Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada.

(19)

Moleong, L.J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.

__________. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.

__________. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.

Neuman, 1997. Pendekatan Komunikasi Interpretatif. Jakarta: Alfabeta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Prajarto, 2010. Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: FISIP UGM.

Rakhmat, Djalaluddin. 1991. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

__________________. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rumini, Sri dan Sundari, Siti. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Santrock. J. W. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja). Terjemahan oleh Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Senjaya, Sasa Djuarsa, dkk. 2007. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Severin, Werner J. dan Tankard, James W. 2005. Teori Komunikasi Sejarah,

Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana.

____________________________________. 2008. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia Sugiono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

______. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualititaf R & D. Bandung: CV Alfabeta.

Surip, M. 2011. Teori Komunikasi: Perspektif Teoritis Teori Komunikasi. Medan: Unimed.

Taylor, Shelley E.,dkk. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana.

(20)

West, Richard & Lynn H. Turner. 2011. Pengantar Teori Komunikasi Analisi dan

Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Sumber internet:

http://e-journal.uajy.ac.id/983/3/2EM16716.pdf (diakses 15 Maret 2015 pukul 17.05 WIB)

http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-03320225.pdf (diakses 15 Maret 2015 Pukul 17.20 WIB)

http://www.plimbi.com/review/104472/game-online-point-blank (di akses 15 Maret 2015 Pukul 17.45 WIB)

http://duniabaca.com/asal-usul-sejarah-game-online-point-blank.html (di akses 15 Maret 2015 pukul 17.50 WIB)

http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-komunikasi-intrapribadi/ (di akses 15 Maret 2015 Pukul 18.05 WIB)

http://www.the-marketeers.com (di akses 15 Maret 2015 pukul 18.15 WIB) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31205/4/Chapter%20II.pdf (di akses 16 Maret 2015 Pukul 15.35 WIB)

http://e-journal.uajy.ac.id/1573/3/2EM16225.pdf (di akses 17 Maret 2015 pukul 15.50 WIB)

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/tumbuh-kembang-mainmenu-29/remaja-mainmenu-75 (di akses 28 Maret 2015 pukul 20.41 WIB)

http://ernams.wordpress.com/2008/01/07/pendekatan-interpretif/ (di akses 20 Mei 2015 pukul 16.59 WIB)

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (Hasan, 2002:21). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (1989), jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dimana data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata atau gambar daripada angka-angka (Basrowi dan Suwandi, 2008:187). Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk :

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Hasan, 2002:22).

(22)

Penelitian kualitatif biasanya menekankan observatif partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Maka dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada observasi dan wawancara mendalam dalam menggali data bagi proses validitas penelitian ini, tetapi tetap menggunakan dokumentasi.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian kualitatif yaitu apa yang menjadi sasaran. Sasaran penelitian tidak tergantung pada judul dan topik penelitian, tetapi secara konkret tergambar dari fokus masalah (Bungin,2010:76). Yang menjadi objek penelitian pada penelitian ini adalah proses pembentukkan konsep diri pada remaja pemain game online point Blank.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 13-18 tahun yang bermain game online Point Blank di Clan |MDN|Extreme.Exb. Yang menjadi alasan peneliti memilih informan tersebut adalah karena remaja tersebut masih dalam tahap pencarian jati diri dan sedang berada dalam masa transisi.

3.4 Unit Analisis

Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan meyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti objek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi tiga komponen menurut Spradly (dalam Sugiono, 2007:68) yaitu:

1. Place, tempat dimana interaksi tersebut berlangsung,

2. Actor, pelaku atau orang ;yang sesuai dengan objek penelitian,

3. Activity, kegiatan yang dilakukan aktor dalam situasi sosial yang sedang

berlangsung.

Tempat penelitian ini dilakukan di warnet The Net Jl. Gagak Hitam, Medan. Pelaku atau objek penelitian ini adalah remaja yang berusia 13 -18 tahun di yang bermain game online Point Blank di Clan |MDN|Extreme.Exb.

(23)

komunikasi intrapribadi yang terjadi pada remaja pengguna game online Point

Blank.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara mendalam (in-depth interview)

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Bungin, 2008:108).

2. Pengamatan atau observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata dibantu oleh pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Suatu kegiatan pengamtan baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius.

b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

c. Pengamtan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsi umum dan bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang hanya menarik perhatian.

d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai keabsahannya (Bungin, 2008:115).

(24)

3. Dokumentasi. Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah

untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data tentang berbagai hal yang berhubungan dengan game online. Teknik dokumentasi ini juga digunakan untuk mendapatkan informasi dan data-data sekunder yang berhubungan dengan fokus penelitian.

4. Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan semua data

yang berasal dari literatur serta bahan bacaan yang relevan dengan penelitian ini.

3.6 Keabsahan Data

Keabsahan data adalah setiap keadaan harus memenuhi: 1) mendemonstrasikan nilai yang benar, 2) menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan 3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya (Maleong, 2010:320).

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:  Perpanjangan Keikutsertaan

Kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian kualitatif membantu peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian. Peneliti kualitatif adalah orang yang langsung melakukan wawancara dan observasi dengan informan-informannya. Karena itu peneliti kualitatif adalah peneliti yang memiliki waktu yang lama bersama dengan informan di lapangan, bahkan sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai (Bungin, 2008:254).

Ketekunan Pengamatan

(25)

pengamatan dilakukan dengan maksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Yaitu ketekunan mengamati perilaku dan konsep diri remaja yang sering menggunakan game

online Point Blank.

3.7 Teknik Analisis Data

Definisi analisis data kualitatif, banyak dikemukakan oleh para ahli metodologi penelitian. Berikut ini adalah definisi analisis data yang dikemukakan oleh para ahli metodologi penelitian tersebut, yang terdiri dari :

1. Menurut Bogdan dan Biklen (1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2006:248).

2. Menurut Lexy J. Moleong (2002), analisis data adalah proses mengorganisasikan dari mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Kriyantono, 2009:165). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama, yaitu:

1. Reduksi data

(26)

analisis data melalui reduksi dat. Dengan demikian data yang telah diredukdi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya bila diperlukan (Sugiyono, 2008:247).

2. Penyajian data (Display data)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan maupun hubungan anatar kategori. Penyajian data yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif untuk mempermudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami sebelumnya (Sugiyono, 2008:249).

3. Penarikan kesimpulan

(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap 6 (enam) subjek penelitian yakni informan remaja sebagai pemain online game point blank yang bertempat tinggal di lingkungan sekitar Warnet A2 Net Jl. Halat Medan. Pembatasan jumlah informan sebanyak 6 orang ini dilakukan dengan pertimbangan jumlah proporsional tersebut dianggap cukup representatif mewakili dan mengakomodir seluruh kebutuhan penelitian sesuai dengan pedoman wawancara yang ditetapkan sehinggapenelitimemperoleh data yang cukup dari infornan.. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yakni menentukan jumlah sampel penelitian sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Alasan memilih remaja putra sebagai subjek penelitian adalah karena menurut kebiasaannya, para pemain online game point blank umumnya adalah laki-laki sebagaimana hasil observasi selama ini di Warnet A2 Net Jl. Halat Medan. Alasan lainnya adalah karena peneliti ingin menganalis pembentukan dan perkembangan konsep diri para pemain online game point blank selama masa remaja yang merupakan masa pencarian jati diri dan masa transisi individu dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan baik dari aspek sikap, kognisi, pikiran, dan perilaku.

4.1.2. Karakter Point Blank dan Pentingnya Komunikasi Intra pribadi Hasil penelitian konsep diri pemain game online diperoleh dengan teknik wawancara secara mendalam dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung di lapangan. Selanjutnya, analisis data penelitian secara kualitatif terfokus kepada proses pembentukan konsep diri pemain game online

Point Blank, bagaimana kecocokan karakter game online Point Blank dengan

karakter pribadi pemain sehingga terbentuk konsep diri pemain game online

Point Blank secara individu dan bentuk komunikasi yang diaplikasikan saat

(28)

Game online Point Blank adalah sebuah permainan komputer ber-genreFPSyang dimainkan secaraonline. Permainan ini dikembangkan olehZepetto dariKorea Selatandan dipublikasikan oleh Zepetto. Selain di Korea Selatan, permainan ini mempunyaiserversendiri di beberapa negara seperti Thailand, Rusia, Indonesia, Brazil, Turki,Amerika Serikat, dan Peru. Di Indonesia, permainan ini dikelola olehGarena.

Point Blank berkisah tentang perseteruan antara Free Rebels dan aparat

pemerintah yang dalam hal ini adalah Counter Terrorist Force (CT-Force). Ada 7 (tujuh) model permainan Point Blank online yakni model death match (misi membunuh musuh), model bomb mission yakni missi meledakkan area musuh yang dalam hal ini adalah pihak pemerintah, model destroy mission yakni misi menghancurkan target, model eliminate yakni model menghabisi semua musuh, model al mode, yakni pemain harus melawan musuh berbasis komputer, model shotgun yakni keharusan menggunakan shotgun saja, serta model sniper mode yakni kewajiban penggunaan senjata sniper

Dengan demikian konsep diri yang akan dikaji lebih jauh dalam penelitian ini adalah sejauhmana karakter kekerasan yang terdapat dalam game Point Blank mempengaruhi kepribadian informan sebagai pemain online game Point Blank. Dengan kata lain, sejauh mana konsep diri pemain game Point Blank secara individu dibentuk oleh karakter kekerasan yang terdapat dalam game tersebut.

Selain karakter game Point Blank, aspek lain yang akan dikaji dalam penelitian tentang online game dan konsep diri pemain adalah bentuk komunikasi intra pribadi. Pentingnya kajian tentang komunikasi intra pribadi ini adalah karena permainan game Point Blank online dilakukan secara kolektif (tim) sehingga diperlukan komunikasi satu pemain dengan pemain lainnya

4.1.3. Gambaran Deskriptif Tentang Warnet A2 Net

(29)

4.1.4. Karakteristik Responden (Informan) Informan Pertama

Nama : M. Rifky Umur : 17 Tahun

Alamat : Jl. Pelajar, Medan

Informan pertama, Rifky, berusia 17 tahun, siswa SMA kelas 3, anak ke-3 dari 5 bersaudara. Pribadinya cukup komunikatif, bicara apa adanya, berkepribadian keras dan aktif bermain game sejak usia 12 tahun. Ia tinggal tidak jauh dari warnet A2 Net Jl. Halat Medan. Setiap harinya, ia mendapatkan uang saku lebih dari Rp 25.000 sehingga sangat memungkinkan dirinya untuk mengunjungi warnet A2 Net setiap harinya. Biasanya, ia menghabiskan waktu sampai 2-5 jam bermain game sejak kembali dari sekolah dan sebelum azan ia kembali ke rumah. Salah satu jenis game yang ia senangi adalah permainan Point

Blank dengan alasan karena karakter pemain game Point Blank tersebut cocok

dengan karakter pribadinya yang keras.

Informan Kedua

Nama : M. Rifaldi Umur : 17 Tahun

Alamat : Jl. Amaliun Gg. Hasan Basri, Medan

(30)

Informan Ketiga Nama : Rizki Umur : 16 Tahun Alamat : Jl. Puri, Medan

Informan ketiga, Rizki, berusia 16 tahun, siswa SMA kelas 1, anak tunggal. Ia memiliki kepribadian yang suka fight sehingga setiap game yang berkarakter fighting pasti ia gandrungi. Ia gemar bermain game sejak usia 12 tahun. Setiap harinya, ia mendapatkan uang saku lebih dari Rp 25.000 sehingga tidak ada kesulitan baginya untuk menghabiskan waktu setiap harinya bermain game di warnet A2 Net yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Bahkan jika sudah main, ia tidak pernah kembali ke rumah jika azan sore hari belum berkumandang. Sebelumnya, ia tidak menyukai game Point Blank ini, tetapi lama kelamaan menjadi suka karena sifat permaiannya yang menantang sehingga tidak menjenuhkan.

Informan Keempat

Nama : Vici Immanuel Umur : 17 Tahun

Alamat : Jl, Air Bersih, Medan

Informan keempat, Vici Immanuel, berusia 17 tahun, siswa SMA kelas 3, anak ketiga dari 3 bersaudara. Karakter pribadinya sebenarnya lembut tetapi ia sangat menggemari setiap game meskipun game ini berkarakter keras sehingga karena kegandrungannya, tidak heran kalau ia selalu bermain Point Blank setiap harinya sejak pulang sekolah sampai sore hari. Apalagi ibunya selalu memberi uang saku lebih dari Rp 25.000 sehingga sudah cukup baginya untuk bermain

game Point Blank sepanjang hari tanpa harus mencari dana ekstra. Bahkan

(31)

Informan Kelima

Nama : Hafiz Hamdi Umur : 15 Tahun

Alamat : Jl. Bakti, Medan

Informan kelima, Hafiz, berusia 15 tahun, merupakan siswa SMA kelas 1, anak pertama dari 3 bersaudara. Ia memiliki kepribadian yang selalu ramah setiap kali diajak berkomunikasi. Ia tampak begitu respons bila diajak berbicara tentang Point Blank karena Point Blank merupakan salah satu primadona game pilihannya. Ia telah aktif bermain Point Blank sejak usia 13 tahun terutama di Warnet A2 Net Jl. Halat Medan yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya. Setiap harinya, ia mendapatkan uang saku lebih dari Rp 25.000 sehingga sangat memungkinkan baginya untuk bermain game selama beberapa jam setiap harinya.

Informan Keenam

Nama : Adesya Adiluhung Umur : 17 Tahun

Alamat : Jl. Bromo , Medan

Informan keenam, Adil, berusia 17 tahun, siswa SMA, anak ke-2 dari 2 bersaudara. Kepribadiannya keras dan suka berjuang fight sehingga setiap game yang berkarakter fight pasti ia gandrungi. Ia gemar bermain game sejak usia 13 tahun. Setiap harinya, ia mendapatkan uang saku lebih dari Rp 25.000 sehingga tidak ada kesulitan baginya untuk menghabiskan waktu setiap harinya bermain game di warnet A2 Net yang terletak tidak begitu jauh dari rumah tempat tinggalnya Jika sudah main, ia tidak pernah kembali ke rumah jika azan Maghrib belum berkumandang. Sesuai dengan karakter pribadinya, ia sangat menyukai

Point Blank karena karakter point blank sangat cocok dengan karakter

pribadinya yang suka berjuang.

4.1.5. Proses Penelitian

(32)

kepada informan yang sudah menjadi pelanggan tetap. Penelitian dilakukan secara bertahap dan berulang jika dianggap masih diperlukan untuk melengkapi data dan informasi penelitian.

Pada hari pertama penelitian, wawancara dilakukan kepada informan pertama, yaitu M.Rifky pada Senin 2 November 2015 pukul 16.00 WIB yang berlangsung hampir 1 jam. Informan ini memberitahu bahwa biasanya ia datang ke warnet A2 Net langsung dari sekolah tanpa lebih dulu pulang ke rumah. Hal itu sudah lazim ia lakukan hampir setiap harinya sehingga orangtuanya sudah mengetahui dan tidak lagi kuatir jika ia belum sampai di rumah. Peneliti tidak membuat target harus melakukan sebanyak mungkin wawancara setiap harinya. Pada hari kedua penelitian, wawancara dilakukan terhadap Rifaldi, di warnet yang sama Jl. Halat Medan, Selasa, 3 November 2015 sore hari persisnya jam 15.30 WIB. Wawancara berlangsung agak cepat, yakni sekitar 1/2 jam karena informan kedua ini memiliki pribadi yang tidak banyak bicara, keras dan tegas. Peneliti harus memaklumi sifat informan yang tidak banyak bicara sehingga apa yang ditanyakan dapat dijawab secara pas. Terkadang informan kedua ini mengerutkan dahinya seakan memikirkan pertanyaan yang diajukan peneliti, tetapi semuanya berakhir dengan lancar meskipun kurang lengkap, karena informan kedua ini tidak suka banyak bicara sehingga peneliti sedikit mengalami kesulitan meyakinkannya.

Pada hari ketiga, Rabu 4 November 2015, peneliti kembali melakukan wawancara, kepada informan ketiga, Rizki. Wawancara tetap dilakukan di warnet yang sama, yakni Warnet A2 Net Jl. Halat pada jam 15.30 WIB, berlangsung lebih dari 1 jam. Wawancara ini agak lebih cair dan lancar berhubung karena informan ketiga ini sanggup mengkomunikasikan apa yang ditanyakan kepadanya dengan baik terutama terkait dengan konsep diri pemain game Point Blank.

Wawancara terhadap informan keempat dilakukan pada esok harinya, yakni Kamis 5 November 2015 tetap di sore hari yakni jam 16.00 pada warnet yang sama, Warnet A2 Net Jl. Halat Medan. Hal ini dilakukan peneliti dengan pertimbangan sore hari lebih leluasa bagi pemain maupun bagi peneliti untuk melakukan komunikasi terkait dengan masalah konsep diri pemain game Point

(33)

jam dan peneliti memperoleh banyak informasi yang berhasil disampaikan oleh informan terutama terkait dengan masalah game Point Blank dan konsep diri pemain.

Wawancara kelima terhadap informan kelima dilakukan pada hari Jumat, 6 November 2015 pada jam 16.30 pada warnet yang sama, yakni Warnet A2 Net Jl. Halat Medan. Informan kelima ini memiliki kepribadian keras tetapi ramah sehingga wawancara berlangsung lancar terutama karena informan begitu respons terhadap setiap point pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti.

Wawancara terakhir terhadap informan keenam dilakukan pada hari Sabtu, 7 November 2015 pada sore hari di tempat yang sama, yakni warnet A2 Net Jl. Halat Medan. Wawancara berlangsung kurang dari 1 jam, dan tampak informan keenam ini begitu antusias memainkan game sehingga terkadang agak sukar diwawancarai. Menurut pengakuannya, ia sudah bermain game Point

Blank sejak usia 13 tahun. Ia memiliki karakter pribadi keras sehingga sesuai

dngan karakter pemain game Point Blank. Pada umumnya peneliti tidak mengalami kesulitan mendapatkan jawaban atas setiap point pertanyaan yang disampaikan kepada informan.

Secara keseluruhan, peneliti tidak mengalami kesulitan melakukan wawancara dari hari pertama sampai hari kedelapan, bahkan umumnya informan memberi respons yang cukup baik saat wawancara dilakukan. Hal ini terbukti dari sikap mereka yang bersedia menjawab pertanyaan meskipun hal ini tentunya sedikit mengganggu konsentrasi mereka bermain. Peneliti juga memaklumi jika ada beberapa informan yang kurang respons menjawab saat permainan Point

Blank sedang berlangsung karena permainan game Point Blank memerlukan

fokus dan konsentrasi tinggi terutama karena bermain secara tim. Untuk mengantisipasi informan yang kurang respons menjawab pertanyaan saat permainan game berlangsung, peneliti melakukan penelitian ulang pada hari hari berikutnya dan sengaja memilih waktu wawancara saat sudah selesai bermain

game. Hal ini sengaja dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada informan

agar dapat lebih fokus menjawab setiap pertanyaan yang disuguhkan peneliti selama wawancara.

(34)

4.1.6. Hasil Penelitian 4.1.6.1. Konsep Diri

Bagian ini akan menyajikan secara deskriptif tentang konsep diri pemain

game online Point Blank ditelusuri berdasarkan ke-11 item pertanyaan yang

menjadi pedoman wawancara meliputi ke-6 informan sebagaimana disajikan berikut ini:

Informan pertama

Kapan pertama kali mengenal game Point Blank?

Informan pertama bernama M.Rifky ini pertama kali mengenal point blank sejak usia 12 tahun. Saat wawancara dilakukan ia berusia 17 tahun, hal itu berarti ia mengenal Point Blank sejak tahun 2010 yang lalu. Biasanya ia bermain game sehabis pulang sekolah dan selesai sebelum azan magrib. Hampir setiap hari ia bermain game terutama point blank.

Kenapa tertarik dengan Point Blank?

Ketika ditanya mengapa tertarik dengan permainan game Point Blank, ia dengan jujur menjawab menyukai point game karena sifat permainannya yang menantang (fight), tidak cengeng dan menggambarkan karakter keras seperti yang ia miliki. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan pertama tentang kenapa tertarik dengan game Point Blank.

”....gimana bang ya bilang nya, point blank itu kan sifatnya menantang,

karakternya keras, fight, gitu bang.... Makanya aku suka. Kalau udah

kenal, bakalan sulit melupakannya... bang,.... pasti ketagih terus. ...

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat dipahami bahwa informan pertama tertarik dengan permainan Point Blank karena ada kecocokan atau kesesuaian antara karakter permainan game Point Blank tersebut dengan karakter pribadi informan.

(35)

Informan yang sudah duduk di kelas 3 SMA ini mengaku sudah hampir 5 tahun memainkan game Point Blank. Ia begitu gemar bermain game sampai menghabiskan waktu sampai 2-5 jam setiap harinya. Baginya hal itu tidak menjadi masalah sebab tempat tinggalnya tidak jauh dari warnet A2 Net tempat ia bermain game selama ini. Ia sanggup menghabiskan waktu 2-5 jam per hari karena ibunya memberi uang saku lebih dari Rp. 25.000 setiap harinya.

Pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ?

Bermain game Point Blank dapat memberi dampak positif maupun negatif, terutama karena karakter permainan game point blank yang terkenal begitu keras, mengasikkan sehingga dapat memberi dampak terhadap kehidupan sehari hari dari diri pemain terutama menjadi kecanduan yang dapat menghabiskan waktu setiap harinya. Ketika ditanya tentang pengaruh kebiasaan main game Point

Blank terhadap kehidupan sosial, informan pertama ini menjawab:

”.... itu pasti bang.... apalagi aku, kalau udah main, semuanya udah nggak

ingat. Ya... kalau udah sampai di rumah, palingan tidur bang, karena

udah penat seharian main... Jadi udah nggak mungkin sempat sama

kegiatan lainnya...

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan bermain game point blank memberi pengaruh terhadap kegiatan sosial informan. Dengan kata lain, semakin lama bermain game point blank, semakin sedikit waktu yang tersedia bagi informan untuk melakukan kegiatan sosial seperti diskusi kelompok dengan teman, kunjungan saudara, dan kegiatan sosial lainnya.

(36)

yang bisa dilakukan dengan melihat karakter atau watak pribadi, kesukaan atau ketidaksukaan, bakat, hobby, dan lain sebagainya.

Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada informan tentang konsep diri informan sebelum mdan sesudah mengenal game point blank:

”Ya...tadinya nggak tahu bang kalau aku itu gimana, aku nggak tahu

karakter pribadiku gimana...” Tapi setelah kenal game point blank, aku mulai nyadar, kayaknya aku cocok dengan karakter game itu.. keras.. gitu

bang... Terus. kan gini bang, kalau main, kita harus komunikasi dengan

teman. Tadinya aku pendiam, tapi sekarang aku jadi bisa komunikasi

sama teman lain....

Berdasarkan penjelasan informan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa ada perbedaan konsep diri informan sebelum dan sesudah mengenal game point

blank. Sebelum mengenal point blank, informan belum begitu mengenal karakter

pribadinya, apakah berwatak keras atau lembut, bagaimana ia harus berkomunikasi dengan orang lain tetapi setelah mengenal game point blank, ia mulai menyadari bahwa wataknya memiliki kesamaan dengan karakter pemain

point blank yakni keras. Selain itu, menurut informan sebelum mengenal dan

bermain point blank, ia terkesan pendiam, agak kurang berkomunikasi dengan orang lain, tetapi setelah mengenal point blank, ia jadi sering berkomunikasi dengan orang lain.

Dengan demikian jelas bahwa kebiasaan bermain game point blank berpengaruh terhadap konsep diri informan. Hanya saja pengaruhnya bisa positif dan juga bisa negatif. Pengaruh positif misalnya adalah, informan yang tadinya kurang aktif berkomunikasi dengan orang lain, kini semakin aktif berkomunikasi karena permainan game point blank itu sendiri dimainkan dalam bentuk tim sehingga menuntut komunikasi antar sesama anggota. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah semakin larut dengan karakter yang disuguhkan oleh game

point blank itu sendiri.

Apakah orangtua tahu atau tidak dan bagaimana pendapat mereka?

(37)

Net ke tempat tinggal informan, dapat diketahui secara pasti bahwa pada umumnya orangtua informan mengetahui kalau anaknya sering bermain game internet. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut tentang apakah orangtua tahu atau tidak bahwa informan sering bermain game point blank ?

”Ya, tahulah bang. itu sudah pasti. apalagi, aku bang, hampir tiap hari habis sekolah langsung main. Mana mungkin mereka nggak tahu.... Kalau

pendapat mereka tentang aku, bisa aja mereka kesal bang.., karena aku

terlalu sering, namanya orangtua, tapi mereka nggak kuatir lagi, karena

aku selalu main di tempat yang sama bang...

Berdasarkan informasi tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pada umumnya orangtua tahu bahwa informan sering bermain game point blank. Pada umumnya orangtua tidak bisa berbuat banyak, hanya melakukan pengawasan secara rutin agar anak tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti mencuri atau menjual barang perabotan rumah untuk mendapatkan uang agar bisa bermain game.

Bagaimana pendapat teman Yang Bermain dan yang tidak bermain?

Banyak teman sekitar yang memberi penilaian terhadap kebiasaan informan bermain game online, ada penilaian positif, ada negatif, dan ada juga yang apatis tanpa menilai. Dalam hal ini, ada perbedaan penilaian teman yang juga merupakan pemain dan penilaian teman yang bukan pemain. Hal ini juga diakui secara jujur oleh informan seperti hasil wawancara berikut:

”... Penilaian teman macam-macam bang, biasanya kalau dia juga

pemain, pasti dia maklum, tapi kalau dia bukan pemain, ya. gitulah bang,

ada yang kesal, bilang keterlaluan, bodoh, entahlah bang,tapi ada juga

yang menilai positif... mereka bilang, ya sudahlah. daripada narkoba... kan mending game ini...aja....”

(38)

Informan kedua

Kapan pertama kali mengenal game point blank?

Ketika ditanya tentang kapan pertama kali mengenal game point blank, informan kedua menjelaskan pertama kali mengenal point blank sejak usia 13 tahun. Remaja berusia 17 tahun ini sekarang duduk di kelas 3 SMA. Ia selalu bermain game selepas sekolah dan selalu menyinggahi warnet A2 Net sebelum pulang ke rumah.

Kenapa tertarik dengan point blank?

Informan kedua bernama Rifaldi ini mulai tertarik dengan permainan game

point blank karena permainan point blank kaya missi dan bervariasi, bahkan

sifatnya menantang. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan kedua tentang kenapa tertarik dengan game point blank.

”...dari .awalnya aku sih udah tertarik bang, karena permainannya keras, nantang, jadi nggak bosan bang. Lagipula, aku suka yang begituan bang,

daripada game lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas terlihat bahwa informan kedua tertarik dengan permainan point blank karena merasa cocok dengan karakter permainan game point blank tersebut dibanding karakter pribadinya.

Sudah berapa lama bermain point blank dan durasi bermain setiap harinya? Informan kedua ini mengaku sudah 4 tahun bermain game point blank sehingga tidak heran jika setiap harinya ia menghabiskan waktu sampai 3 jam hanya untuk bermain game point blank. Meskipun uangnya sering terbatas, namun ia punya banyak teman yang siap menolongnya jika kehabisan uang.

Pengaruhnya terhadap kehidupan sosial?

(39)

memberi dampak terhadap kehidupan sosial. Hal ini juga dialami oleh informan kedua sebagaimana disampaikannya dalam wawancara khusus dengan peneliti:

”....jelaslah bang, karena kalau udah candu, pasti selalu mengutamakan main game, kegiatan lain pasti terlupakan. Rasanya, nggak ada yang lebih

asyik daripada main game.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kebiasaan bermain game point blank terhadap kegiatan sosial informan karena bermain game point blank dapat menghabiskan waktu banyak sehingga lupa dengan kegiatan sosial lainnya, termasuk dengan pergaulan atau kelompok belajar dan kegiatan lainnya.

Konsep diri sebelum dan sesudah mengenal point blank serta pengaruhnya? Konsep diri adalah sejauhmana seseorang mengenal diri kita sendiri, termasuk pengenalan terhadap karakter pribadi, seperti kesukaan dan ketidaksukaan, hobby, bakat dan lain sebagainya. Informan kedua ini mengungkapkan konsep dirinya sebelum maupun sesudah mengenal game point

blank :

”Ya..ada bedanya bang, sebelum kenal game point blank, aku belum begitu paham dengan diriku, tapi setelah aku sering main game, tertarik

dengan karakter game itu, rasanya aku mulai nyadari kalau karakterku

juga keras seperti dalam game itu. Lagi pula kan bang, kita harus

komunikasi dengan teman lain karena kita kan main bareng dalam satu

grup atau beda grup.

Berdasarkan penjelasan informan tersebut di atas, terlihat bahwa informan kedua ini menyadari ada perbedaan konsep diri sebelum dan sesudah mengenal

game point blank. Sebelum mengenal point blank, informan kedua ini belum

begitu mengenal karakter pribadinya, apakah berwatak keras atau lembut, bagaimana ia harus berkomunikasi dengan orang lain tetapi setelah mengenal

game point blank, ia mulai menyadari bahwa ia juga memiliki kesamaan

(40)

berkomunikasi dengan teman lain terutama teman dalam satu grup untuk memenangkan permainan.

Apakah orangtua tahu atau tidak dan bagaimana pendapat mereka?

Informan kedua ini mengaku bahwa orangtuanya sudah lama tahu kalau ia sanga gemar bermain game point blank. Orangtuanya hanya berpesan agar informan kedua ini tidak merokok apalagi memakai narkoba. Bahkan informan kedua ini mengaku sering diawasi oleh orangtua karena tempat tinggal mereka tidak jauh beda dari tempatnya bermain di warnet A2 Net. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut tentang apakah orangtua tahu atau tidak bahwa informan sering bermain game point blank

”... Kalau itu, udah lama tahu bang...Mereka hanya mengawasi dan mengingatkan supaya aku nggak merokok, nggak make narkoba,itu aja

bang. Lagian mereka nggak lagi kecarian kesana kemari, karena

mereka udah tahu aku selalu main di warnet ini bang. .

Berdasarkan informasi tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pada umumnya orangtua sudah tahu bahwa informan sering bermain game point blank apakah itu dari informasi yang disampaikan sesama orangtua ataupun dari teman informan sendiri.

Bagaimana pendapat teman yang bermain dan yang tidak bermain game? Ada perbedaan pendapat antara teman yang juga gemar main game dengan teman yang sama sekali tidak gemar bemain game, apalagi tidak pernah sama sekali bermain game. Hal ini juga diakui secara jujur oleh informan seperti hasil wawancara berikut:

”... Ya tergantung bang, kalau teman yang juga gemar main game, ya

maklum aja sih bang. Tapi, kalau teman yang nggak pernah main, waduh.

Penilaiannya macam-macam, umumnya bilang aku itu anak bandal, anak

pemalas, ya gitulah kira-kira bang.

(41)

pemain, biasanya cenderung memberi penilaian negatif. Sebaliknya, jika pemain, biasanya cenderung memaklumi, atau menganggap kalau itu adalah hal wajar, sesuatu yang bersifat hiburan.

Informan ketiga

Kapan pertama kali mengenal game point blank?

Informan ketiga ini berusia 16 tahun. Ia mengenal point blank untuk pertama kalinya sejak usia 12 tahun. Sejak itu, ia banyak menghabiskan waktu bahkan berjam-jam setiap harinya. Apalagi, ia memiliki uang saku lebih dari Rp. 25.000 setiap harinya sehingga ia merasa mendapat dukungan orangtua jika bermain game di warnet A2 Net tersebut. Ia jarang kembali ke rumah sebelum azan magrib karena sudah kecanduan bermain game point blank.

Kenapa tertarik dengan point blank?

Informan ketiga bernama Rizki ini mempunyai alasan khusus kenapa tertarik dengan permainan game point blank. Jelasnya, ia memiliki kepribadian yang suka fight sehingga merasa ada kecocokan dengan pola atau karakter permainan game point blank yang dimainkannya setiap hari. Karena permainan point blank kaya missi dan bervariasi, bahkan sifatnya menantang. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan ketiga tentang alasan ketertarikannya dengan game point blank.

”..ya, dulu sebelum aku main, teman-teman suka cerita, katanya enak

mainnya, nantang, jadinya aku penasaran bang.. Lalu kucoba sendiri, ya

memang, disitu aku main, aku merasa sepertinya game ini sangat cocok

dengan sifatku bang. Jujur aja, aku memang suka yang game perang

seperti ini bang yang nembak kenak kepala musuhnya. Tapi, itu kan hanya

dalam permainan bang. Kalau dalam kehidupan sehari hari, aku biasa

aja.

(42)

informan ketiga ini memiliki karakter yang keras seperti dalam permainan game tersebut.

Sudah berapa lama bermain point blank dan durasi bermain setiap harinya? Informan ketiga ini mengaku sejak usia 12 tahun ia sudah mengenal dan aktif bermain game point blank. Selama masa itu, ia jarang beralih kepada bentuk permainan game lainnya. Informan ini juga mengetahui banyak bentuk game yang lain, namun ia lebih gemar bermain game point blank sehingga ia banyak menghabiskan waktu setiap harinya 3 sampai 6 jam perhari hanya untuk bermain game point blank.

Pengaruhnya terhadap kehidupan sosial?

Informan ketiga ini mengakui bahwa ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan kebiasaan bermain game online seperti point blank. Dampak positif yang dirasakan informan ketiga ini adalah merasa terhibur, sekaligus dapat mengenal pribadinya secara lebih mendalam. Namun, bermain game juga dapat memberi dampak terhadap kehidupan sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh informan ketiga dalam wawancara berikut :

”...kalau pengaruhnya aku nggak terlalu ngerti bang, tapi aku memang semakin jarang bergaul, temanku sehari hari juga hanya yang gemar

main game di warnet ini. Jarang aku sekarang ke rumah teman, ntah

ngerjain PR, atau ke rumah saudara. Bisa dibilang, aku seharian di warnet ini bang...”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa kebiasaan bermain game point blank memberi pengaruh terhadap kehidupan sosial informan karena bermain game point blank dapat menghabiskan waktu banyak sehingga lupa dengan kegiatan sosial lainnya, termasuk dengan pergaulan atau kelompok belajar dan kegiatan lainnya.

(43)

bakat dan lain sebagainya sebagaimana dikemukakan informan ketiga dalam wawancara berikut ini :

”.. Kalau sebelum main gme point blank, sebenarnya aku belum paham betul dengan diriku, aku merasakan semuanya berjalan normal, tapi

setelah aku sering main game, aku mulai sadar kalau karakterku mulai

menonjol, pribadi asliku mulai terlihat, keras dan gigih. Kalau selama

ini, aku nggak begitu banyak komunikasi sama teman, tapi dalam game

ini, komunikasinya harus bang, terutama karena ingin memenangkan

permainan, sehingga harus sering berkomunikasi dengan teman satu

kelompok bermain..”

Berdasarkan penjelasan informan ketiga tersebut di atas, jelas bahwa ada perbedaan konsep diri sebelum dan sesudah mengenal game point blank yakni sebelum mengenal point blank, informan ketiga ini belum begitu mengenal karakter pribadinya, apakah berwatak keras atau lembut, bagaimana ia harus berkomunikasi dengan orang lain tetapi setelah mengenal game point blank, ia mulai menyadari bahwa ia juga memiliki kesamaan dengan karakter pemain point blank yakni keras. Bahkan setelah sering bermain, komunikasinya dengan teman lain juga semakin berkembang, meninggalkan rasa malu atau enggan yang selama ini ia rasakan .

Apakah orangtua tahu atau tidak dan bagaimana pendapat mereka?

Ketika ditanya apakah orangtua mengetahui kegiatannya bemain game point blank, informan ketiga ini dengan jujur mengaku bahwa orangtuanya sejak awal sudah ia beritahu. Orangtuanya memberi nasehat agar sebelum bermain game, pulang dulu ke rumah, makan dan istirahat siang. Sorenya boleh bermain lebih kurang satu jam. Orangtuanya juga berpesan agar informan ketia ini tidak merokok atau memakai narkoba. Informan ketiga ini mengaku tidak keberatan dengan pengawasan yang dilakukan orangtuanya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut tentang apakah orangtua tahu atau tidak bahwa informan sering bermain game point blank

”... makanya, dari awal aku beritahu mereka bang, jadi mereka nggak

(44)

orangtua pastilah bang, mereka menasehati jangan sampai kecanduan,

itu aja bang.

Berdasarkan informasi tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pada umumnya orangtua tahu bahwa informan sering bermain game point blank. Semula orangtua merasa kesal, takut kalau anaknya menjadi kecanduan, tetapi akhirnya mereka nggak bisa berbuat banyak selain melakukan pengawasan agar kebiasaan anak bermain game ini tidak menimbulkan hal-hal negatif.

Bagaimana pendapat teman yang bermain dan yang tidak bermain game? Pendapat teman yang juga bermain game dengan teman yang tidak bermain game tentunya memiliki perbedaan tentang kebiasaan informan bermain game point blank. Pendapat teman yang juga bermain game biasanya memandang kebiasaan informan sebagai sesuatu yang wajar, dan umumnya mereka memaklumi. Tetapi, berbeda dengan pendapat teman yang tidak bermain game, mereka umumnya bersifat menghukum, tanpa berusaha memahami lebih jauh sebagaimana terungkap dalam wawancara berikut :

”... Ya, itulah bang, kadang aku kesal juga, karena teman yang nggak

pernah main ini, menilainya terlalu lebay, suka nyindir. Beda kali sama

teman yang juga main. Mungkin mereka sudah tahu sampai dimana

dampak negatifnya, makanya mereka maklum aja. Ini kan hanya hiburan

aja bang.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas, jelas bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penilaian mereka yang pernah main dengan yang belum pernah main game point blank tentang kebiasaan informan bermain game point blank. Tidak jarang mereka sering dijauhi oleh mereka yang belum pernah bermain game point blank.

Informan keempat

Kapan pertama kali mengenal game point blank?

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Letak titik pembongkaran harus diatur dan diinformasikan secara jelas kepada pengemudi truk agar mereka membuang pada titik yang benar sehingga proses berikutnya dapat

Dalam pembahasan masalah ini yang akan dibahas adalah mengenai cara pembuatan Aplikasi materi pengenalan hewan untuk siswa/I tingkat Taman kanakkanak, mulai dari struktur

Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan atas segala Rahmat, karunia-Nya, bahwa Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi

Latar belakang penulisan ini dibuat adalah karena pengiriman email secara konvensional kurang efisien dan memakan lebih banyak biaya. Selain itu aplkasi pengiriman email melalui

(1) Kriteria kelulusan peserta didik dari US/M untuk semua mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing

Aplikasi ini berisi mulai dari sejarah komputer, pengenalan tools dan hardware yang digunakan, dan tahapan-tahapan dalam merakit PC. Pada sejarah komputer di sini akan

Perencanaan dalam pembelajaran berbasis karakter itu dimulai dengan mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada perilaku siswa, selanjutnya memilih nilai yang