DAFTAR PUSTAKA
Juliandi, Azuar. 2013. Metode Penelitian Deskriptif, untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan: M2000
BUKU
Jamiko, RD. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta: 2012
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Pandji, Anugera. 2007. Pengantar Bisnis: Pendekatan Bisnis dalam Era Globalisasi. Bandung: Rineka Cipta
Putong, Iskandar, DKK. 2009, Pengantar Ekonomi. Edisi 1 mitra. Medan: Wacana Medan
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Wahyudi, DKK. 2002. Keberadaan UKM di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Waluyo, Eko. DWI. 2007. Ekonomi Makro: Edisi Revisi. Malang: UMM PRESS
Web
tangggal 28 April 2013-07-30
html diakses tanggal 23 Mei 2013, pukul 10:37
pdf, diakses tanggal 23 Mei 2013, pukul 10:43
12:45
ENY,OSA. 2011. China Meliner Ri Heboh “Wikileaks” Perdagangan Bilateral. Kompas 4-7/IV)
Surat Kabar
Data UKM yang berada di Medan tahun 2013. dari Kadin (Kamar Dagang Industri). Medan
Data
Pohan Elvi farida. 2012. Pengaruh Sosial Ekonomi Rumah Tangga Terhadap Minat Belajar Siswa Sibolga
Skripsi
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk yang digunakan oleh penulis di dalam penelitian adalah metode penelitian
deskriptif kulitatif. Penelitian deskriptif kulitatif adalah penelitian yang diarahkan
untuk memeberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian secara akurat dan
sistematis mengenai sifat-sifat informan dan lokasi tertentu (Zuriah,2006:47), sesuai
dengan namanya maka studi deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang
sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan, kebanyakan marketing research bersifat deskriftif. (Supranto,2001:38) selain itu dapat diartikan juga Tujuan Analisis
deskriptif memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data seperti rata-rata
(mean), jumlah (sum), simpangan baku (standard devration), varians (variance),
rentang (range), nilai menimum dan maximum, dan sebagainya. (Juliandi,2013)
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada home Industry Deli Maya Sari Handicraft di Jl. K.L. Yos Sudarso Dalam No. 16 ABC Medan Provinsi Sumatera Utara.
3.3 Informan Kunci dan Informan Tambahan
3.3.1 Informan kunci
Informan kunci adalah diambil dari informasi individu/kelompok yang manjadi
sedang diteliti dan didalam penelitian ini infoman kunci adalah pemilik Deli Maya
Sari handicrft yakni Ibu Tiurlan
3.3.2 Informan Tambahan
Infoman tambahan adalah infomasi yang didapat dari individu/kelompok yang
dapat memperkuat data bagi keperluan kelekapan data skripsi ini, dan infoman
tambahan dari penelitian ini adalah mitra binaan dari Deli Maya Sari handicrft
sebanyak 2 mitra binaan Ibu Minarti dan Kak Ika
3.4 Definisi Konsep
Menurut singarimbun (1995:33) konsep adalah istilah dan defenisi yang
digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok,
individu yang menjadi pusat perhatian. Konsep penelitian sangat diperlukan agar
tidak menimbulkan kekacauan atau kesalah pahaman yang dapat mengaburkan tujuan
penelitian.
Untuk memperjelas penelitian ini, akan dijelaskan beberapa definisi konsep
sebagai berikut:
Home Industryadalah Industri yang memperoduksi barang, selain itu industri ini
tergolong industri rumah tangga/Industri kecil yang termasuk dalam kelas ini
misalnya kerajinan tenun/kait seperti tatakan gelas, telekung, tempat tisu, tas dan
lain-lain industri ini juga termasuk industri hilir yaitu berorientasi pada peningkatan
Usaha rumahan merupakan trend baru sekaligus solusi diantara sulitnya peluang lapangan kerja yang ada pada saat ini, lalu kenapa di sebut trend baru? Karena sekarang kita bisa melihat menjamurnya usaha rumahan yang ada bisa menjadi sukses
karena ketekunan dan kerja keras
Peningkatan diartikan sebagai ekskalasi, kejayaan, kemajuan, kepesatan,
penambahan, pertumbuha
Pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan pendapatan haruslah melalui dengan
kecepatan setara dengan kecenderungan menabung dikalikan dengan produktivitas
modal dan pertumbuhan investasi haruslah melaju dengan kecepatan yang sama
dengan kecenderungan menabung dan produkstivitas. (Putong,2009:83)
Rumah tangga yaitu seluruh urusan keluarga untuk hidup bersama, dikerjakan
bersama di bawah pimpinan seseorang yang ditetapkan, menurut tradisi. Konstruksi
sosial yang menggunakan ideologi gender menetapkan bahwa pimpinan di dalam
rumah tangga adalah ayah. Namun, pada beberapa daerah pedesaan di jawa,
keputusan-keputusan yang menyangkut hidup angotanya, ayah selalu mengajak
bermusyawarah dengan ibu, serta anak-anak yang di anggap sudah mampu.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini
maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
Teknik pengumpulan Data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dapat
dilakukan dengan instrument sebagai berikut:
1. Wawancara pribadi wawancara pribadi adlah metode yang paling fleksibel.
wawancara dapat mengajukan banyak pertayaan dan mencatat observasi
tambahan tentang responden, seperti pakaian dan bahasa tubuh. Meskipun
demikian, pada saat yang sama, wawancara pribadi mempunyai dua bentuk.
Wawancara dengan mencegat harus dilakukan dengan cepat dan berisiko
memasukkan sampel nonprobabilitis. Metode wawancara (interview) secara
mendalam yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab
secara langsung kepada pihak-pihak terkait atau mengajukan pertanyaan
kepada orang-orang yang berhubungan dengan objek penelitian sehingga
memperoleh informasi yang terperinci.
2. Observasi yaitu pengumpulan data dengan kegiatan pengamatan langsung
dengan mencatat gejala-gajala yang ditentukan dalam interaksi sosial
dilapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan yang berkenan
3. Teknik pengumpulan Data Skunder, adalah pengumpulan data yang dilakukan
melalui pengumpulan bahan kepustakan yang dapat mendukung data primer.
Teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan menggunakan istrumen
sebagai berikut:
1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta
sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,
karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki
relevansi dengan masalah yang diteliti.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
data kulitatif, yaitu proses analisis data yang lebih merencanakan pola pikir penelitian
itu sendiri. Analisis data dilakukan sejak awal penelitian dilakukan.
Analisi data kualitatif tidak bisa menggunakan rumus-rumus statistik untuk
menguji hipotesis, namun bukan berarti tidak boleh menggunakan data angka-angka,
tabel atau grafik tertentu. Analisis kualitatif fokusnya pada penunjukan makna, dan
penempatan data pada konteksnya dan seringkali melukiskan kata yang
Analisis ini didasarkan kepada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta,
data, dan informasi yang diperoleh, kemudian di analisis sehingga diharapkan muncul
gambaran yang dimaksudkan untuk menggambarkan permasalahkan penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Umum Home Industry
Home Industry Deli maya Sari Handicraft sulaman telah menjadi dunia Ny. Tiurlan T. Siahan Manurung sejak kanak-kanak. Tak mengherankan jika kemudian di
tahun 1976 Ibu Tiurlan membuka usaha sulaman Deli Maya Sari Handicraft. Dari tangan kreatifnya dan lebih dari 200 orang tenaga terampil yang dilatihnya terlebih
dahulu, kini ia menghasilkan tak hanya meja atau hiasan dinding semata, tetapi juga
aneka tas, sandal, tempat ponsel, hingga kartu ucapan dan barang yang mengikuti
perkembangan zaman.
Karya-karya Deli Maya Sari Handicraft telah meyebar ke berbagai belahan dunia. Tak kurang dari tamu-tamu kenegaraan yang mampir kota Medan, dengaan bangga
meneteng produk-produk sulaman Deli Maya Sari Handicraft. Ini bukti bahwa produk home industry tidak kata dengan produk-produk yang sudah ada terlebih
dahulu memiliki nama home industry.
dengan sulaman aplikasinya yang unggul dengan kerapian dan kekuatannya. Ini
meyebabkan perawatan benda-benda sulaman produksi Deli Mya Sari handicraft
menjadi sangat mudah.
Motif yang beragam dan up to date juga menjadi satu ciri yang selalu dihadirkan. Mulai dari motof-motif klasik dari berbagai belahan dunia (Rusia, Hongaria, dan
sebagainya), hingga motif-motif kontemporer mewarnai koleksi Deli Maya Sari
Handicraft. Dan penerapan sulaman dari berbagai benda pakai sesuai kebutuhan
zaman, membuat produk-produk Deli Maya Sari Handicraft menjadi terkesan
moderen dan trendi.
Jenis-jenis produk Deli Maya Sari menghasilkan aneka ragam benda bersulaman
indah sesuai kebutuhan Anda. Semuanya diproduksi dalam aneka bentuk. Beberapa
jenis produk yang Deli Maya Sari Handicraft hasilkan antara lain adalah: taplak Meja, sarung bantal, runner, tas (dalam bermacam bentuk), tempat sepatu, tas serut
(uncang), tempat kosmetik, tutup piano dan organ, sandal, sandaran ponsel, kantung
ponsel, aneka gambar dinding, tempat tisu, pembatas buku, kartu ucapan.
4.1.2 Deskripsi Lokasi
Letak lokasi menjadi pertimbangan penting bagi pembisnis menjalankan
usahannya, tidak jarang lokasi menjadi salah satu metode penetapan didalam
merencanakan usaha seperti strategi 5P diantaranya terdiri atas planning, place,
meningkatkan kemampuan suatu usaha untuk dapat mencapai target atau tujuan yang
diinginkan, letak dari lokasi di Yos Sudarso dimana lokasi tersebut tidak jauh dari
pusat kota Medan. Selain mudah dijangkau lokasi Deli Maya Sari berada sekitar
kawasan yang memiliki sarana-sarana trasportasi yang mudah dijangkau seperti bus,
becak atau angkutan umum, selain itu didaerah lokasi Deli Maya Sari juga dekat
dengan Universitas UISU (Universitas Islam Sumatera Utara) dan rumah makan
bahari yang yang ramai dukunjungi. Lokasi Deli Maya Sari Sendiri berada di sebelah
rumah makan bahari masuk kedalam sebelah kanan kita akan melihat suatu rumah
pada zaman belanda yang dihuni oleh 15 orang karyawan dan 2 orang pemilik ibu
Tiurlan sendiri dan suami. Keadaan tempat dari usaha rumahan ini sendiri sangat
nyaman untuk kunjungi selain lingkungan yang bersih juga tempat yang sejuk karna
pepohonan yang masi asri, usaha rumahan ini sendiri tetap memiliki daya tarik yang
kuat dimana rumah model zaman belanda dibuat menjadi tempat usaha yang sangat
moderen dan ramah lingkungan.
Adapun visi dan misi dari Deli Maya sari adalah visi menjadi home industri yang
secara terus-menerus meningkatkan kulitas dan pengembangan produk dan mau
bersaing secara sehat serta bermanfaat bagi masyarakat home industry sekitar dimana
maksud dan tujuan dari visi Deli maya Sari sendiri adalah bagaimana peranan serta
masyarakat dapat menjadi suatu acuan bagi pembisnis yang lainnya dalam
menjalankan usaha untuk dapat saling memberi keuntungan antara pelaku home
penambahan pengetahuan bagi masyarakat sekiatar home industry agar nanti
masyarakat sekitar dapat membangun usaha yang lebih baik dan mandiri.
Ada juga masyarakat yang membantu Deli Maya Sari yang disebut Mitra Binaan
disini mitra binaan adalah orang atau individu yang mampu melakukan pekerjaan
meyulan yang tergabung pada Deli Maya Sari dimana mereka berasal dari ibu rumah
tangga yang inggin memiliki pekerjaan sampingan dengan mengharapkan kepandaian
dalam meyulam serta menambah pemasukan bagi keluarga atau pendapatan rumah
tangganya sendiri, disini mitra binaan dari Deli Maya Sari sendiri berjumlah 50 orang
yang sampai sekarang masi aktif disekitaran Sumatera Utara beberapa berada pada
lokasi Tembung, Marelan, Pancing, Helvetia dan di lembaga kemasyarakatan LP
(lembaga Perempuan) yang berada di LP sekitar 15 orang .
Mitra binaan bukan dicari oleh Deli Maya Sari tetapi orang atau individu yang
meminta agar mereka di ijinkan bekerja menjadi salah satu pemasok dari produk Deli
Maya Sari dimana setelah mereka mengikuti pelatihan selama 2 minggu dan pihak
Pihak Deli Maya Sari juga melihat kemampuan mereka maka mereka dapat
bergabung menjadi salah satu mitra binaan Deli Maya Sari dengan persyaratan bahan
baku berasal dari Deli Maya Sari, ketentuan waktu peyelesaian produk ditentukan
apabila terdapat pesanan pekerjaan produk dibawa pengawasan dari pegawai yang
sebelumnya sudah masuk ke Deli Maya Sari terlebih dahulu.
Mengenai misi dari Deli Maya Sari adalah Misi dari Home Industry Deli Maya
dengan mendaya gunakan jaringan pemasaran yang luas, bisa memberi pekerjaan
kepada masyarakat sekitar, bersaing dengan penuh etika, berkembang bersama
dengan keunggulan BisnisHome Industry pada jaringan yang terbesar luas, kreatifitas
dan inovasi produk dibandingkan para pesaing dan menciptakan hubungan yang
serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya setempat
dan berpatisipasi dalam kegiatan bersama serta penuh tanggung jawab sosial
Adapun struktur dari Deli Maya Sari sendiri antara lain sebagai berikut:
Struktur Deli Maya Sari
STRUKTUR HOME Kepala dari Deli Maya
Adapun penjelasan struktur di atas dan Deskripsi tugas fungsi bidang masing-masing
sebagai berikut:
Deskripsi Tugas
Kepala Perusahaan Sekaligus Pemilik Perusahaan
1. Pemegang otoritas terpenting di dalam memasarkan dan penetapan harga pada
konsumen yang nantinya produk akan dipasarkan
2. Kepala perusahaan ini juga merupakan otoritas tertinggi didalam resolusi
penting memutuskan dan meyarankan untuk kemudian menjadi kebijakan
resmi Home Industry Deli Maya sari
3. Kepala sekaligus pemilik memiliki kekuasan untuk memilih dan
memberhentikan karyawan, serta pekerja.
4. Menentukan jumlah kompensasi para karyawan dengan berpedoman pada
evaluasi karyawan sebelumnya di dalam bekerja
Kepala Bagian Skertaris
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Kepala Perusahaan dan
memberikan nasihat/masukan kepada kepala perusahaan guna mengambil
2. Merancang anggaran belanja produk yang nantinya penentuan dari produksi
barang berikutnya
3. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan sebagai pengganti kepala
perusahaan
Bagian Penjulan
1. Mengatasi pesanan produk baik dalam jumlah kecil yang sudah ditentukan
maupun besar dan bernego mengenai masalah harga yang ditawarkan
2. Memastikan jumlah barang mulai di pesan segera dikerjakan hingga
penyelesaian pesanan di penuhi
Bagian Payet
1. Membuat pesanan produk yang memakai payet dan mempelajari contoh hasil
yang terlebih dahulu dibuat ibu Tiurlan sendiri agar bisa ditiru
2. Mengamati anak-anak PKL yang melakukan pekerjaan yang sama dengan
selalu memonitoring mereka atas produk yang ingin dihasilkan
Bagian Bordir
1. Mengerjakan pesanan bordir yang telah dibicarakan terlebih dahulu atau
Mitra Binaan
1. Mengambil bahan dari Deli Maya Sari dan bertanya atas bahan baku yang
ingin dijadikan produk apa
2. Memastikan produk yang nanti diselesaikan tepat waktu dan meminta
Responden 1
Identitas Responden
Nama : Ibu Tiurlan
Alamat Responden : Jl K.L Yos Sudarso No ABC
Hari Tgl/bln/tahun : Kamis 05-Juni-2013 Pukul 15:20
HOME INDUSTRY DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA (STUDI DESKRIPTIF KULITATIF PADA DELI MAYA SARI HANDICRAFT)
MEDAN SUMATERA UTARA
Tema Pertayaan
Tabel 1 Wawancara Respoden Pemilik Deli Maya Sari
Responden Di bagi atas
Pertayaan Jawaban
Pemilik Deli
Sejarah 1. Kapan berdirinya Deli maya Sari 2. Ceritakan sedikit
sejarah singkat Deli Maya Sari
1. Berdirinya deli maya sari sejak 1976 2. Berdirinya deli maya
sari dari keadaan dimana saya sebagai pemilik menempuh jalur pendidikan pertama kali pada sekolah menegah atas kejuruan di bawahi oleh pengurus orang belanda, dimana pengajaran yang diberikan sangat membantu saya dalam menekuni dunia sulaman yang semula hanya extrakulikuler
sekolah, dan menjadi suatu hobi yang dapat saya kembangkan sampai sekarang hingga saya mencoba membuka usaha dirumah saya sendiri dengan karyawan saya sendiri juga.
Produk 1. Apa produk pertama yang dihasilkan 2. Berapa rata-rata
jumlah produk yang dijual tiap bulannya 3. Berapa
kirasan/rata-rata pengunjung tiap bulannya
1.Sarung bantal & looper
2.50 produk dengan beraneka macam produk disini
4. Apa produk yang paling diminati 5. Begaimana
kulitas produk sendiri
4.Aneka tas dan taplak meja
5.Baik dalam arti bahan yang digunakan sama dengan penjahit yang lain tetapi cara
pengerjaan produknya yang berbeda
Pemasar an
1. Berapa jumlah produk pertama 3. Melalui media
apa pemasaran di Indonesia dilakukan 4. Melalui media
apa pemasaran di Luar Negri dilakukan 5. Adakah menurut
anda pesaing yag sejinis yang berada di Kota Medan
1. 5-10 produk
2. Dari mulut ke mulut 3. Pameran & televisi 4. Dari mulut ke mulut 5. Tidak ada karna
perajin seperti ini hanya kami yang memiliki ciri khas tersendiri yang berasal dari Medan
1. Berapa karywan yang anda miliki pada saat
memulai usaha 2. Bagaimana
proses pengrekrutan karyawan
1. 1 orang
2. Tidak ada terjadwal pengambilan patner
3. Apa saja
6. Bagaimana anda melakukan tidak memiliki usaha dan sulit
mendapatkan pemasukan untuk kelurga maka saya mau membatu mereka 3. Hanya mampu
berkerja dengan tim dan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam pada saat dilaksanakan
trening
4. Orang yang mimiliki kesulitan ekonomi dan mau berusaha untuk menambah pendapatan melalui usaha saya
5. Masyarakat adalah pilihan tepat saya didalam melakukan kerja sama yang saling
menguntungkan untuk menjadi patner
bisnis yang baik 6. Tidak ada sosialisasi
khusus agar mereka menjadi mitra bisnis saya
Harga 1. Berapa harga yang anda tawarkan pertama kali untuk 1 produk (rata-rata)
2. Tingkat kerumitan pembutan dan ukuran produk
jual produk 3. Menurut anda
sudakah pas harga yang anda tawarkan dengan kulitas produk
pengerjaan sulaman 3. Bantuan apa saja
yang pernah
Harapan 1. Bagaimana harapan anda kecil menegah UKM (usaha kecil menegah), home industry sendiri
1.Bisa lebih maju lagi 2.Pemerintah lebih
Responden 2
Identitas Responden
Nama : Ibu Minarti
Alamat Responden : Jl Danau Singkarak Gg Intim No.28
Hari Tgl/bln/tahun : Senin 27-Mei-2013 Pukul 09:05
HOME INDUSTRY DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA (STUDI DESKRIPTIF KULITATIF PADA DELI MAYA SARI HANDICRAFT)
MEDAN SUMATERA UTARA
Tema Pertayaan
Bagaimana Home Industrydalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli
Tabel 2 Wawancara Responden Mitra Binaan Deli Maya Sari
Daftar pertayaan Responden Jawaban
1. Berapa tanggungan
keluarga anda
2. Tahu dari mana usaha
DMS sebelumnya
3. Kapan bergabung pada
mitra binaan Deli maya
Sari
4. Apa pekerjaan
sebelumnya sebelum
masuk ke mitra binaan
DMS
5. Bagaimana pihak DMS
melakukan sosialisasi
terhadap masyarakat
atau anda
6. Apakah deli maya sari
pernah melaksanakan
kegiatan sebagai wujud
kepedulian dari
Deli Maya Sari
1. 2 orang anak anak pertama
SMA anak kedua SD kls 5
2. Dari orang tua pada saat
menjalankan pekerjaan
sebagai supir tamu
3. 10 tahun yang lalu
4. Tidak ada begitu saya tamat
SMK (sekolah menengah
kejuruan) kejuruan busana
saya langsung bekerja di
Deli Maya Sari
5. Tidak ada sosialisasi yang
membuat saya dan
teman-teman yang lain tahu akan
adanya pekerjaan di Deli
maya Sari
6. Banyak salah satunya
membantu ibu-ibu yang ada
di lembaga kemasyarakatan
perempuan untuk ikut
memperoduksi beraneka
ragaman produk yang di
hasilkan Deli Maya Sari
7. Melihat kejadian sekitar
8. Berapa kali kegitan
sosialisasi yang
dilakukan
9. Pernakah pihak Deli
Maya Sari memberikan
pelatihan yang sangat
membantu anda
10. Jika pernah, apa
sajakah kegitan yang
dilakukan oleh pihak
Deli Maya Sari ke pada
anda
11. setahu anda bagai
mana pihak Deli Maya
Sari memasarkan
produk yang anda
hasilkan
12. Bagaimana dengan
penetapan harga
produk yang anda
hasilkan
13. Bagaimana mengenai
pesan produk
14. Berapa jumlah barang
yang anda hasilkan tiap
bulannya
15. Apa kesulitan dari
pekerjaan yang anda
perempuan-perempuan yang
ingin berusaha belajar untuk
meyulam
8. Tidak ada jadwal yang
teratur
9. Ya pernah seperti pelatihan
diberikan apabila produk
yang ingin dihasilkan belum
terlalu di mengerti
memberikan satu instruktur
DMS agar lebih dalam
mengajari kami
10.Diskusi didalam
memcahkan masalah dalam
membuat produk
11.Saya tidak terlalu mengerti
mengenai pemasaran yang
terpenting bagi sayaadalah
upah yang diberikan
setimpal dengan pekerjaan
yang dilakukan
12.Yang juga tidak tau berapa
per satuan produk saya
dijual
13.Jika pesanan produk dengan
cara dan tampilan yang
sama dengan produk yang
jalani
16. Bagaimana
pendapatan anda
sesudah masuk ke Deli
Maya Sari
17. Rencana kedepan
didalam membukan
usaha atau mencari
pekerjaan baru
18. Bagiamana tanggapan
anda terhadap
pemerintah terhadap
home indusry
pengerjaannya cepat, apa
bila pemesan meminta motif
baru akan di didiskusiskan
kembali ketepatan waktu
siap dan harga yang
ditawarkan
14.Tergantung tingkat
kerumitan
15.Kesulitan seperti pesanan
yang belum pernah dibuat
16.Baik yang bertambah
didalam peningkatan
pendapatan dan saya
gunakan guna anak sekolah
dan membayar cicilan
sepeda motor
17.Ingin membuka usaha tetapi
harus terlebih dahulu
mencari pasar yang tepat
18.Maunya pemerintah lebih
memperhatikan usaha
rumahan seperti DMS karna
mereka memiliki nilai sosial
tinggi dan dapat
memberikan lapangan
pekerjaan sekaligus keahlian
pada karyawan dan mitra
binaan agar dapat
Responden 3
Identitas Responden
Nama : Ika
Alamat Responden : Jl Kapten Muslim Gg Abadi No.1
Hari Tgl/bln/tahun : Sabtu 13-April-2013 Pukul 10:20
HOME INDUSTRY DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA (STUDI DESKRIPTIF KULITATIF PADA DELI MAYA SARI HANDICRAFT)
MEDAN SUMATERA UTARA
Tema Pertayaan
Bagaimana Home Industrydalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli
Tabel 3 Wawancara Responden Mitra Binaan Deli Maya Sari
Daftar pertayaan Responden Jawaban
1 Berapa tanggungan
keluarga anda
2 Tahu dari mana usaha
DMS sebelumnya
3 Kapan bergabung pada
mitra binaan DMS
4 Apa pekerjaan
sebelum masuk ke
mitra binaan DMS
5 Bagaimana pihak DMS
melakukan sosialisasi
terhadap masyarakat
atau anda
6 Apakah deli maya sari
pernah melaksanakan
kegiatan sebagai wujud
kepedulian dari
program tanggung
jawab sosial
7 Jika ya, apa bentuk
kegitan yang
dilaksanakan oleh Deli
Maya Sari
8 Berapa kali kegitan
sosialisasi yang
Mitra Binaan
Deli Maya Sari
1. Tidak ada tanggungan masi
gadis
2. Dari ikatan kekelurgaan
sesama orang bermarga dan
silsilah kelurga
3. 5 tahun yang lalu
4. Begitu tamat sekolah
kejuaran saya langsung
ditawarkan bekerja di DMS
5. Dengan mengikuti kegiatan
acara bajar UKM usaha
kecil menengah rutin yang
diadakan pemerintah atau
istansi lainnya
6. Membantu masyarakat yang
tidak memiliki pekerjaannya
pada desa-desa pedalaman
seperti tembung dan
martubung yang nanti
diberikan pelatihan dan
modal bahan baku
7. Melihat kejadian sekitar
dengan memperdayaan
perempuan-perempuan yang
dilakukan oleh pihak
9 Pernakah pihak Deli
Maya Sari memberikan
pelatihan yang sangat
membantu anda
10Jika pernah, apa
sajakah kegitan yang
dilakukan oleh pihak
DMS ke pada anda
11Satau anda bagai mana
pihak DMS
memasarkan produk
yang anda hasilkan
12Bagaimana dengan
penetapan harga
produk yang anda
hasilkan
13Bagaimana mengenai
pesan produk
14Berapa jumlah barang
yang anda hasilkan tiap
bulannya
15Apa kesulitan dari
pekerjaan yang anda
jalani
16Bagaimana pendapatan
anda sesudah masuk ke
DMS
meyulam
8. Tidak ada jadwal yang
teratur
9. Ya pernah seperti pelatihan
diberikan apabila produk
yang ingin dibuat dan
memiliki pesanan lain pada
motif biasanya sehingga
belum di mengerti
10.Memberikan satu instruktur
DMS agar lebih dalam
mengajari kami
11.Setau saya dengan
memesan no Tlf yang dapat
di hubungi dan apabila
pemesanan ah besar maka
akan didiskusikan kembali
kepada pekerja
12.Penetapan harga yang saya
hasilkan dilihat bagaimana
tingkat kesukaran
pembuatan produk dan
diameter produk
13.Pemesanan dilakukan pada
bagian penjualan dengan
memberikan kejelasan atas
informasi barang yang di
17Rencana kedepan
didalam membukan
usaha atau mencari
pekerjaan baru
18Bagiamana tanggapan
anda terhadap
pemerintah mengenai
industri kecil
14.Satu bulan dapat
meyelesaikan 20-35 produk
15.Kesukaran karna tiap
produk yang di pesan
meiliki tingkat kesukaran
pekerjaan berbedabeda
16.Pendapatan saya bertambah
dan dari bertambahnya
pendapatan saya ini saya
jadikan untuk menambah
modal usaha jahit saya
17.Ingin memperluas usaha
bisnis yang saya jalankan
dengan menambah
karyawan dan alat-alat jahit
seperti mesin bordir dan alat
jahit lainnya
18.Memberikan Bantuan
seperti modal dan
pemberian alat-alat baru
bagi industri kecil yang
sampai bisa bertahan 3-5
Tabel 4 Pengelompokan Mitra Binaan Deli Maya Sari
Tukang Jahit Tidak ada Suda
h
tidak
beke
rja
Keterangan dari ketiga responden akan di utarakan responden atas jawaban
wawancara sebagai berikut:
Ibu tiurlan adalah pemilik dari toko Deli Maya Sari, beberapa pertayaan
yang saya ajukan di jawab beliau dan ditulis oleh Nanti selaku bagian
penjualan yang sudah diberi kepercayaan kepada beliau untuk menuliskan
sendiri selaku pemodal, karyawan, dan pemilik, saya mulai menekuni dunia
meyulam sejak duduk di bangku sekolah menengah atas dimana saya
langsung di didik oleh tenaga pengajar bukan berasal dari Indonesia
melainkan dari orang belanda, pada saat itu meyulam dengan menggunakan
teknik yang sangat sulit membuat saya berpikir bagaimana dapat
mengahasilkan karya yang nantinya membuat perbedaan dengan peyulam
lainnya, maka teknik yang digunakan tusuk silang biasa saya sebutkan dengan
cross strich membuat sulaman saya berbeda antara sulaman atas dan bawah memiliki pola yang sama dan searah, itu yang membuat sulaman saya dengan
mereka peyulam diluar sana berbeda.
Pada saat saya mengawali usaha, saya hanya melakukannya seorang diri
dan hanya dibantu oleh satu orang tenaga ahli, dengan bermodalkan kepadaian
yang saya bawa dari bangku sekolah. saya membuka usaha rumahan dengan
memproduksi barang keperluan buah tanggan untuk pertama kali seperti
sarung bantal dan taplak gelas, pada saat saya memproduksi barang untuk
pertama kali saya memasarkan melalui keluarga yang memiliki pasar sendiri
seperti dikantor suami saya, orang tua, dan teman-teman dimana dari situ
mereka ingin mengetahui dimana sulaman ini dibuat dan perkenalan melalui
pasar-pasar kantor, itu yang membuat saya dipercaya sebagai salah satu
pemasok buah tanggan yang menjadikan produk-produk saya sebagai salah
satu bentuk cendra mata dikalangan pemerintahan baik dari karyawan biasa
produk tiap bulannya belum termasuk pesanan yang datang tidak menentu.
Saya tidak dapat mengisarkan berapa penjualan saya perhari atau perbulan
karna saya hanya mengikuti permintaan pasar, produk yang siap untuk dijual
biasanya berkisaran 50 produk perbulan, biasanya produk yang paling
diminati pengunjung seperti aneka tas-tas, taplak meja, kain batak, dompet
dan lain-lain. Kulitas produk yang saya pakai sama dengan kulitas produk
pada umumnya tetapi disini saya lebih mengutamakan teknik yang rapi, kuat
dan indah agar permintaan konsumen atas produk saya dapat dihasilkan
dengan memuaskan hati pemesan produk.
Produk yang pertama kali saya hasilkan sekitar 15-20 produk perbulan
dengan mencoba tiap hari produk-produk yang baru agar menjadi
perbandingan mana yang disukai pembeli, pemasaran yang saya lakukan dari
mulut-kemulut, pada tahun 2000an saja saya baru menggunakan media seperti
brosur, iklan di TV, tetapi menurut saya pemasaran yang paling mengena
kepada pembeli agar setidaknya tahu akan karya kita adalah dengan cara
mengikuti undangan pameran-pameran yang dapat kami ikuti baik yang
diselenggarakan oleh dari Pemerintah maupun dari Organisasi yang lain.
pemasaran diluar negri biasanya hanya dari mulut-kemulut apabila wisatawan
yang datang ke usaha rumahan saya dan ketika mereka membeli dan pulang
ke negara asalnya mereka miliki cerita atas barang yang mereka bawa
sehingga kami pernah diberikan kehormatan mengikuti pestival seni di
yang terdapat di Indonesia khususnya Medan dan ketika mereka tahu produk
kita dan mereka meyukai, mereka akan memesan dengan kami dengan cara
menelfon no yang sudah kami berikan kepada mereka dan tidak ada
pemasaran khusus diluar negeri.
Menurut saya pesaing yang ada di kota Medan untuk menjadi pesaing
saya, tidak ada tiap produk memiliki kenggulan yang bersaing satu dengan
yang lainnya jadi saya tidak menggap bahwa acaman para pelaku kerajinan
yang sama dengan saya, yang nantinya dapat mempengaruhi penjualan saya.
Bagi saya orang yang masi bisa melakukan usaha untuk membantu
kelurganya didalam kesulitan ekonomi sekarang itu jauh lebih baik
dibandingkan menjadi tenaga kerja yang meyulitkan negara dengan pekerjaan
yang dilakukannya, saya mengambil tenaga kerja yang mau untuk belajar dan
menekuni dunia menyulam, apabila mereka belum mempunyai dasar
menyulam saya akan memberikan tenaga terdidik yang sudah bekerja
sebelumnya di usaha saya agar dapat melatih tenaga kerja yang baru, yang
nantinya dari produk yang mereka hasilkan dapat membantu pendapatan
rumah tangga mitra binaan. kalau ditanya mengapa saya memilih mitra kerja
saya berasal dari kaum perempuan karna menurut saya yang memiliki nilai
seni yang tinggi terhadap pengembangan dan keuletan dalam bekerja hanya
saya dapat dari sosok perempuan dan kalau ditanya kembali mengapa mitra
binaan saya ambil tidak seperti perusahaan lain melakukan SCR (Social
masi banyak perempuan –perempuan yang diluar sana yang lebih
membutuhkan pekerjaan yang saya berikan agar suatu saat dapat membuka
usahanya sendiri tanpa dikepalai oleh saya lagi.
Persayatan yang saya berikan kepada mitra binaan sebernarnya tidak ada
hanya yang mau melakukan usaha dan memiliki keterlampilan terdahulu
mengikuti trening selama 3-5 hari apabila produknya sama dengan yang diinginkan pada saat melakukan trening maka dia dapat menjadi mitra binaan, tidak ada sosialisasi atau apa pun yang membuat mitra binaan tahu pencarian
mitra binaan akan usaha saya.
Mengenai harga produk disamakan dengan tingkat kerumitan produk dan
ukuran produk, harga pertama kali yang saya buat pada produk sarung bantal
Rp.2.500 dan yang menjadi penentuan didalam menentukan harga pada
produk adalah upah kerja, tingkat kerumitan, serta bahan dasar yang
digunakan mengikuti juga ukuran produknya, menurut saya apabila kita
menyukai suatu produk yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia
bukan teknologi adakalanya kita harus dapat membayar lebih untuk
mendapatkan suatu barang tersebut dengan membayar lebih atau dengan
melakukan usaha yang lebih juga, menurut saya pantas harga yang saya
tawarkan dengan kulitas barang yang saya buat.
Mengenai semua barang yang saya hasilkan suda saya daftarkan sebagai
hasil karya saya yang sudah mendapat izin usaha sejak tahun 2004 dimana
kebijakan pemerintah didalam membatu usaha-usaha kecil dapat digalakkan
mengikuti perkembangan zaman dimana pasar sedang membutuhkan tempat
usaha di mana produk dapat dipasarkan dengan lebih baik, seperti dilakukan
sekarang yang membantu kami didalam menjalankan usaha adalah pengikut
sertaan usaha home industry kami kepameran-pameran yang ada sekarang dan
saya berharap banyak home industry yang lebih mengenal kata
pembudidayaan masayarakat agar menjadi suatu wadah yang baik didalam
memperbaiki ekonomi kecil seperti keluarga.
Responden kedua Minarti adalah seorang yang bekerja langsung pada
Home industry Deli Maya Sari Ibu Minarti bisa disapa dengan Narti
mengawali pekerjaannya pada tahun 2003 dimana ibu Narti memberikan
jawaban atas pertayaan saya seperti berikut, saya memiliki tanggungan 2
oarang anak yang masi bersekolah, saya masuk ke Deli Maya Sari karna orang
tua saya, dimana orang tua saya dulunya memiliki perkerjaan sebagai
pengantar tamu-tamu hotel yang ketika ayah saya mengantar tamu ke Deli
Maya Sari ayah saya meminta izin kepada pemilik Deli Maya Sari melalui
agar boleh tidak anak saya yang baru lulus sekolah kejuruan busana masuk
sebagai pegawai anda seperti itu lah percakapan antara ayah dan pihak Deli
Maya Sari ketika saya masuk kesana saya juga menjalani masa trening selama 3 hari, didalam menjalankan masa terening saya diajarkan setiap hari produk-prudk yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan tepatnya saya sangat
menjahit jadi saya memiliki dasar sebelumnya, dimana sekolah saya juga
membantu saya didalam menjalankan atau mempelajari sulaman dengan lebih
mudah. Seperti yang saya tau tidak ada sosialisasi sebelumnya terhadap kami
para pegawai untuk merekrut karyawannya sendiri Deli Maya Sari, yang saya
tau Deli Maya Sari sendiri yang mencari mitra binaannya sendiri seperti
lembaga kemasyarakatan perempuan dan ibu-ibu rumah tangga yang berada
pada desa tertinggal yang sebagian masyarakatnya diberi pengajaran atas
UKM (usaha kecil menegah) dan home industry, pelatihan dilakukan apabila
perlu sekali dilakukan jadi tidak memiliki jadwal khusus didalam pelatihan,
pelatihan diberikan hanya dalam bentuk bantuan-bantuan apabila adanya
kesulitan didalam membuat suatu produk pesanan dengan pola yang baru,
baru didiskusikan oleh ibu tiurlan sendiri dengan para penjahit.
Didalam pemasaran sendirinya saya kurang mengerti mengenai
pemasaran mereka, dimana saya hanya berfikir apabila produk yang saya
kerjakan selesai dan tepat waktu maka saya mendapatkan upah yang setimpal
dengan produk yang saya hasilkan, biasanya saya dapat menghasilkan produk
DMS satu minggunya 5-10 produk apabila produk yang dikerjakan memiliki
kesukaran didalam pengerjaan produknya sendiri dapat memakan waktu yang
lama tergantung pesanan produk.
Mengenai pendapatan, pendapatan yang saya dapat sejak menekuni
pekerjaan sebagai penjahit di deli maya sari pendapatan saya meningkat
dapatkan dari deli maya sari saya simpan sebagai tabungan untuk kelurga saya
terutama kebutuhan anak-anak, pernah terlintas untuk menambah pemasukan
dari pekerjaan yang lain tetapi saya kesulitan didalam membagi waktu antara
pekerjaan saya pada deli maya sari dengan kegiatan rumah tangga bagi
kelurga saya dimana pekerjaan saya di deli maya sari yang dimulai pada jam
sembilan pagi sampai dengan jam lima sore sudah banyak menyita waktu saya
dengan keluarga terlebih membuka usaha baru, jadi saya juga memutuskan
untuk berhenti dalam waktu dekat karna anak saya sudah kurang pengawasan
dari saya atas prilaku seperti main yang tidak kenal waktu sekarang seperti
internet.
Responden yang ketiga ini adalah ika yang bersetatus belum menikah dan
karyawan pada deli maya sari, ika menyatakan bahwa ika mulai masuk ke
Deli Maya Sari sejak 2008 saya mulai mengenal Deli Maya Sari dari silsilah
keluarga saya dimana hubungan kekerabatan membuat saya melakukan
pekerjaan di Deli Maya Sari, setelah saya masuk ke Deli Maya Sari saya
mulai berpikir membuka usaha sampingan membuka usaha jahit di rumah
saya sendiri dan itu saya wujudkan dengan seiring pekerjaan saya di Deli
Maya Sari saya juga menerima pesanan jahitan seperti kebaya dan baju
lainnya.
Ketika saya mengawali pekerjaan di Deli Maya Sari saya baru selesai
mengambil pelatihan-pelatihan kursus jahit di luar, baru saya masuk ke Deli
dengan mengikuti pameran-pemaren yang diadakan pemerintah dan istansi
maupun organisasi yang menyelenggarakan program pameran usaha-usaha
kecil dan menegah maupun tempat perkenalan home industry satu dengan
yang lainnya, Deli Maya Sari juga setau saya memilki kepekaan terhadap
masyarakat didalam membantu masyarakat dalam menambah pendapatan bagi
mereka yang inggin mengikuti pelatihan dan berminat menjadi mitra kerja
pada Deli Maya Sari, biasanya Deli Maya Sari memberika bahan baku berupa
peralatan jahit, juga pelatihan pada mitra kerja yang baru. tidak adanya jadwal
yang teratur diselenggarakannya pelatihan bagi mitra binaan, saya merasa
terbantu apabila terdapat pesanan yang belum biasa dibuat dan diberikan
pelatih atau diskusi mengenai produk yang dipesan yang memiliki tingkat
kesulitan untuk dipecahkan dan akan didiskusikan pada saya dan tenaga kerja
untuk sama-sama dipertimbangkan pesanan dapat diterima atau tidak dan
ketepatan waktu pesanan produk yang dipesan. Saya tidak terlalu mengerti
mengenai pemasaran pada Deli Maya Sari sepenglihatan saya apabila terdapat
pesanan yang baru dengan motif yang baru yang memiliki tingkat kesulitan,
pihak Deli Maya Sari akan bertaya kepada para pembuat kerajinan sulam apa
dapat dikerjakan dan waktu siap pengerjaan produk sehingga kami merasa
mempunyai tanggung jawab lebih ketika pesanan yang datang lebih banyak
dan kami harus lebih giat didalam meyelesaikan produk yang dipesan.
Penetapan harga yang saya produksi atau hasilkan biasanya menurut
pada bagaina penjualan dengan memberikan kejelasan atas produk yang
inggin dipesan, ukuran dan jumlah produk yang inggin dipesan. makan kami
akan mengkonfirmasinya kembali pemesan mengenai penetapan harga dan
kesiapan produk seluruhnya dan pemakaian bahan baku pesan yang
digunakan. Biasanya saya dapat menghasilkan barang 5-10 produk per
minggunya kesulitan dari pekerjaan saya ini adalah ya..., seperti saya bilang
tadi sebelumnya adanya pesanan produk yang belum pernah dibuat sehingga
membuat kami kesulitan didalam mengerjakan produk tersebut.
Pendapatan saya bertambah seiring dengan hasil produk yang saya
hasilkan sejak saya masuk DMS saya dapat menambah modal jahit saya agar
berkembang dan seiring itu pengetahuan saya juga bertambah dengan
berjalannya waktu saya bekerja di DMS, dimana pelatihan yang diberikan
oleh pihak DMS dapat membantu saya didalam mengetahui cara-cara baru
didalam menjahit. Selain itu pihak DMS setau saya tidak memiliki jamsostek
tetapi mereka memiliki kepekaan terhadap karyawan seperti membantu
karyawan ketika sakit dan ketika mengadakan pesta jadi kami merasa
4.3Analisis Data
Berdasarkan pengamatan dilapangan melalui wawancara dan
pengamtan serta observasi yang telah dilakukan oleh penulis baik secara
langsung maupun melalui wawancara kepada mitra binaan dan karyawan
sekitar Deli Maya Sari. Dari pengamatan dan wawancara yang telah
dilakukan maka dapat diperoleh hasil untuk megetahui situasi dan kondisi
Deli Maya Sari. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada
pemilik usaha dan mitra binaan tersebut maka dapat diperoleh hasil
sebagai berikut.
Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di Deli Maya Sari
maka hasil penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil Deli maya Sari
meningkat pendapatannya yang dapat kita lihat dari hasil observasi dan
wawancara yang ada dimana homo industry Deli Maya Sari sendiri dari
mulai membuka usahanya sampai sekrang mendapatkan
penambahan-penambahan baik bentuk barang maupun aset seperti tenaga kerja maupun
penambahan mesin untuk keperluan produksi maka Deli Maya Sari
menceritakan bagaimana penambahan pendapatan sebelum dan sesudah
memiliki home industry Deli Maya Sari dimana ibu tiurlan menjelaskan
bagaimana pendapatan mereka yang kurang dengan tenaga kerja yang
hanya memiliki satu tenaga kerja ahli dari sini ibu tiurlan mengambil
kebijakan atas pemasaran dengan mempromosikan barangnya ke
pemesanan barang Deli Maya sari, dari sini juga pemesan dilakukan
secara berkala dengan cara ini juga Deli Maya Sari dikenal oleh kalangan
pemerintahan atas pemesanan buah tanggan (souvenir) dari sini pendapatan Deli Maya Sari mulai menapaki perubahan yang baik dengan
menambah alat-alat produksi yang baru mencari tenaga kerja yang tepat
pada bidang masing-masing dan memperluas jaringgan hingga ke luar
Negeri yang mendapat kehormatan barang Deli Maya Sari ditampilkan
luar Negeri sebagai salah satu produk Indonesia dari banyak UKM yang di
selenggarakan di Hogaria.
Hasil dari wawancara yang dilakukan kepada mitra binaan sebanyak 2
oarang maka mendapat hasil pendapatan mitra binaan yang sebelum
memasuki Deli Maya Sari dan sesudah masuk Deli Maya Sari pendapatan dari
kedua mitra binaan meningkat yang dapat dilihat dari investasi mereka baik
tabungan maupun pemenuhan kebutuhan. Berikut dijelaskan peningkatan
pendapatan dari kedua mitra binaan tersebut:
1. Mitra binaan yang pertama menceritakan bahwa pendapatan ibu narti
meningkat seiring dengan menjalankan kewajiban sebagai ibu rumah
tangga dimana sejak ibu narti masuk ke Deli Maya Sari maka
pendapatan ibu Narti meningkat dalam hal memenuhi kebutuhan
seperti memyar uang sekolah anak dan menambah beberapa barang
prabotan rumah tangga dan membayar cicilan sepeda motor maka
barang-barang seperti sepeda motor dan pemenuhan kebutuhan seperti
pembayaran uang sekolah.
2. Mitra binaan yang kedua menceritakan bahwa pendapatan kak ika
meningkat sejak memasuki dunia home industry, kak ika menceritakan
pendapatan meningkat sejak saya masuk ke Deli Maya Sari dimana
peningkatan ini di imbangi dengan bisnis sampingan saya sebagai
penjahit dimana sejak saya masuk ke Deli Maya Sari pendapatan saya
sisikan untuk menambah modal usaha saya baik itu menambah mesin
jahit dan bahan-bahan jahitan lainnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisis penelitian mengenai home industry dalam
peningkatan pendapatan maka dapat disimpulakan bahwa.
1. Peran dari home industri sendiri sangat tampak dimana lebih banyak
usaha-usaha home industry yang dulunya diawali dari usaka mikro
kecil dan sekarang menjadi industry yang terkemuka, disini dapat
dikatankan bahwa setiap negara wirausaha lahir dan berpotensi untuk
kemajuan kedepan di era krisis global usaha.
2. Sesuai dengan visi dan misi dari Deli Maya Sari bahwa peran home
industry dari Deli Maya Sari sangat berpengaruh terhadap
perkembangan masyarakat yang di jadikan oleh ibu Tiurlan menjadi
mitra binaan agar memeiliki pendatan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka baik sandang, pangan maupu papan.
3. Pendapatan yang secara merata untuk masyarakat sekitar yang
dijadikan mitra binaan juga sangat membantu pemerintah didalam
meperdayakan masyarakat sekiatar menjadi usaha-usahanwan kecil
yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus tergantung
terhadap pemerintah atas bantuan usaha.
4. Peran pemerintah juga menjadi salah satu kendala dari perindustrian
mikro kecil seperti home industry Deli Maya Sari dimana masalah
perijinan, pajak usaha, dan peyuluhan untuk memasaran produk
seharusnya mendapat perhatian lebih di mata pemerintah melihat
5. Home industry Deli Maya Sari salah satu home industry yang
memiliki sara tanggung jawab sosial dimana dapat memperhatiakan
lingkungan sekitar yang berdampak positif bagi kehidupan
orang-oarang yang terkait di dalam Deli Maya Sari secra langsung maupun
BAB II
KERANGKA TEORI
Teori adalah separangkat konsep, asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan
untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dan sebagainya dalam berbagai
usaha. Sebelum malakukan penelitian lebih lanjut, seorang peneliti harus menyusun
suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir (Sugiyono,2006:55)
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam kerangka teori ini penulis akan
mengemukakan teori, gagasan, pendapat yang akan dijadikan acuan landasan berfikir.
Adapun yang menjadi kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2.1 Home Industry
Defnisi usaha di rumah adalah rumah tinggal yang merangkap tempat usaha,
baik itu berupa usaha jasa, kantor hingga perdagangan, semula pelaku home industry
yang memilih desain ini adalah kalangan entrepreneur dan profesional, namun sekarang mulai meluas pada kalangan umum, namun memiliki lokasi yang strategis
untuk tempat usaha berkembangnya jenis rumah ini tidak terlepas dari
berkembangnya virus enterepreneur/kewirausahaan sebagai membuka pola pikir ke depan masyarakat sebagai tempat tinggal namun lebih luas lagi yaitu sebagai tempat
mencari penghasilan. (http:www:usaha rumahan)
Menurut Mudrajad Kuncoro, industri kecil dan rumah tangga (IKRT) memiliki
dan daya serapnya terhadap tenaga kerja, namun lemah dalam meyumbang nilai
tambah (Jamiko,2004:62)
2.1.1 Karakteristik Home Industry
Karakteristik atau ciri-ciri usaha kecil meliputi:
1. Dikelola oleh pemiliknya
2. Usaha dilakukan dirumah
3. Produksi dan pemasaran dilakukan di rumah pemilik usaha
4. Modal terbatas
5. Jumlah tenaga kerja terbatas
6. Baerbasis keluarga atau rumah tangga
7. Lemah dalam pembukuan
8. Sangat diperlukan manajemen pemilik
2.1.2 Jenis-Jenis Usaha
Secra umum usaha kecil bergerak dalam 2 (dua) bidang, yaitu bidang perindustrian
dan bidang perdagangan barang dan jasa. Menurut keppres No.127 tahun 2001,
adapun bidang/jenis usaha yang terbuka bagi usaha kecil di bidang industri dan
1. Industri makanan dan minuman olehan yang melakukan pegawaten dengan proses
persaingan, penggaraman, pemanisan, pengasapan, pengeringan, perebusan,
penggorengan dan fermentasi dengan cara-cara tradisonal.
2. Industry pemyempurnaan barang dari serat alam maupun serta buatan menjadi
benang bermotif/celup dan di ikat dengan menggunkan alat yang digunakan oleh
tangan.
3. Industri teksil meliputi pertenunan, perajutan, pembatikan, dan pembordiran, atau
alat yang digerakkan tangan termasuk batik, peci, kopiah.
4. Pengolahan hasil hutan dan kebun golongan non pangan
5. Industri perkakas tangan yang di proses secara manuala atau semi mekanik untuk
pertukangan dan pemotongan.
6. Industri perkakas tangan untuk pertanian yang diperlukan untuk persiapan lahan,
proses produksi, pemanenan, pasca panen dan pengelolahan, kecuali cangkul dan
sekop.
7. Industri barang dari tanah liat, baik yang diglasir maupun yang tidak diglasir untuk
keperluan rumah tangga.
8. Industri jasa pemeliharaan dan perbaikan yang meliputi otomotif, elektronik dan
9. Industri kerajinan yang memiliki kekayaan khasanah budaya daerah, nilai seni
yang menggunakan bahan baku alamiah mapun imitasi.
2.1.3 Landasan Hukum Usaha Kecil
Adapun yang menjadi landasan hukum usaha kecil adalah sebagai berikut:
1.Kegiatan usaha industri ataupun perdagangan di Indonesia diatur oleh UU
No.1 tahun 1985.
2.Untuk usaha kecil industri diatur oleh UU No. 9 Tahun 1995.
3.Bentuk badan Hukum Usaha Industri dan perdagangan diatur dalam UU No. 1
Tahun 1985 tentang Perseroan Terbatas.
4.Perijinan usaha kecil dan menengah dan besar khusus industri tertuang dalam
surat Keputusan mentri Perindustrian dan Perdagangan dan tanda daftar
industri.
5.Tata cara perajinan usaha perdagngan diatur dalam Surat Keputusan Mentri
Perindustrian dan Perdagngan No. 591/MPP/Kep/99 tentang tata cara
pemberian Surat Izin Usaha Perdagngan (SIUP).
2.1.4 Alasan Lain Pertumbuhan Bisnis Berbasis Rumahan
1. Teknologi komputer telah meyeimbangkan lapangan persaingan,
memungkinkan bisnis berbasis rumahan untuk terlihat dan bertindak seperti
assistant (PDA), dan teknologi lainnya sedemikian terjangkau, sehingga
mendirikan sebuah bisnis menumbuhkan investasi awal yang jauh lebih kecil
dibandingkan sebelumnya.
2. Perampingan korporat telah membuat para pekerja menyadari tidak adannya
jaminan pekerjaan, dan meyebabkan banyak orang mendirikan ventura
mereka sendiri.
3. Sikap sosial telah berubah. Wirausaha sebelum memulai usahanya para pelaku
home industry membuat pertanyaan-pertayaan yang diajukan kepada pelaku
usaha yang lebih dahulu menekuni home industry dan dari jawaban mereka
pelaku home industry yang baru dapat menambah informasi dari merek yang
sudah menekuni dunia usaha terlebih dahulu.
4. Hukum pajak yang sekarang diberlakukan lebih mempermudah para pelaku home industry dibandingkan hukum pajak dan peraturan pajak yang dahulu.
2.1.5 Tantangan-Tangan Dalam Home Industry
1. Mendapatkan pelnggan baru. Mendapatkan pelanggan baru tanpa melalui media promosi home industry juga mendapat kendala bahkan ancaman,
dengan kata lain perlu dilakukan promosi seperti promosi melalui media
2. Mengelola waktu, karna home industry dilakukan dirumah maka
pengelolahan waktu yang baik didalam menjalankan pekerjaan dengan
tugas-tugas rumah tangga agar bisa berjalan dengan baik.
3. Memisahkan tugas kerja dan keluarga. Home industry dituntut untuk berpikir bijak dalam pembagian waktu baik keluarga maupun persoalan usaha
walaupun yang dilakukan dirumah dalam menjalankan usahanya.
4. Mematuhi peraturan kota. Pelaku home industry lebih cermat meyikapi perizinan usaha yang biasannya diikuti dengan keadaan lokasi bisnis yang
inggin dibangun.
5. Mengelola resiko. Wirausahawan berbasis rumahan harus meninjau polis asurasnsi pemilik rumah mereka karena tidak semua polis mencangkup klaim
yang berkaitan dengan bisnis. Beberapa bahkan akan menhanguskan
perlindungan jika terdapat bisnis di rumah. (McHugh,2009:198)
2.2 Teori Peningkatan
Peningkatan di artikan menurut para teori ekskalasi, kejayaan, kemajuan,
kepesatan, penambahan, pertumbuhan. Dari kalimat sebelumnya mengenai arti kata
peningkatan maka teori yang paling tepat untuk menggambarkan kata didalam
perekonomian masyarakat didalam menjalankan usaha baru yang memiliki potensi
baik didalam memperoleh keuntungan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan dalam usaha home industry:
1. Teori Konsumsi dan Tabungan dari Milton Friedmen
2. Teori Konsumsi dan Tabungan dari Franco Modigliani
3. Teori Investasi
Teori konsumsi Milton Friedmen terkenal dengan teori konsumsi Hipotesis
Pendapatan permanen (Permanent Income Hypothesis – PIH). Dalam pengertian yang lebih sederhana pendapatan permanen maksudnya adalah konsumsi yang relatif
tetap yang dapat dipertahankan sepanjang hidup. Sejatinya Friedmen memiliki
pandangan bahwa pendapatan transitoris adalah pendapatan tidak tetap dan tidak dipastikan jumlah di masa yang akan datang.
Teori konsumsi dan Modigliani pada dasarnya dikembangkan oleh 3 orang yaitu
Alberto Ando, Ricahrd Brumberg dan Franco Modigliani, akan tetapi yang
mendapatkan penghargaan Nobel hanyalah Modigliani karena salah satu teori
konsumsinya yang terkenal atau dikenal dengan nama “Hipotesis Daur Hidup” (Life Cycle Hypothesis) yang menyatakan bahwa konsumsi seseorang selain dari pendapatannya, juga bergantung pada kekayaan, hal mana kekayaan ini didapat dari
penyisihan pendapatan yang tidak dikosumsi, yaitu tabungan dan atau dari kekayaan
menghasilkan aktiva misalnya tabungan mendapatkan bunga dan pengambilan
tabungan untuk investasi.
Menurut Masbah Klasik, investasi tetap bisnis oleh kecepatan perusahaan
menyesuaikan jumlah barang dan modal mereka terhadap tingkat yang diinginkan.
Jika semakin besar output yang diharapkan maka jumlah barang modal yang diinginkan juga akan semakin besar, demikian juga sebaliknya.
Analisi teori konsumsi Keynes bila disimak dari fungsinya memiliki 2 macam
sumber konsumsi yaitu konsumsi subsidi (konsumsi otonomi, manakalah tingkat
pendapatan=0) dan konsumsi fungsional yaitu konsumsi yang berhubungan dengan
tingkat pendapatan nasional.
Bila kita memiliki data bulanan atau tahunan yang berisikan besarnya pendapatan
dan konsumsi, maka sebenarnya kita dapat mengetahui dan menyusun suatu fungsi
konsumsi, baik dengan cara ekonometrika, atau dengan menggunakan model
matematika sederhana.
2.2.1 Teori Investasi
pada dasarnya investasi didefinisikan sebagai semua pengeluaran pada barang-barang
kapital rill. Akan tetapi, dalama bahasa sehari-hari investasi juga mencakup
pembelian aktiva. Secara umum pengeluaran investasi berkaitan dengan pengelolahan
sumber daya yang ada saat ini untuk diperoleh penggunaan atau manfaat pada saat
Keynes berpendapat bahwa pengeluaran untuk konsumsi dipengaruhi oleh
pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapat mengakibatkan semakin tinggi pola
tingkat konsumsi selain itu, pendapatan juga berpengaruh terhadap tabungan.
Semakin tinggi pendapatan, semakin besar pula tabungan karena tabungan
merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Walaupun pendapatan penting
perananya dalam menentukan konsumsi, peranan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan:
1) Kekayaan yang terkumpul
Sebagai akibat menapat harta warisan/tabungan yang banyak akibat usaha dimasa
lalu, maka seseorang berhasil memiliki kekayaan yang mencukupi. Dalam
keadaan seperti itu sudah tidak terdorong lagi untuk menabung lebih banyak.maka
lebih besar bagian dari pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi dimasa
sekarang. Sebaliknya, untuk orang yang tidak memperoleh warisan mereka lebih
bertekat untuk menabung yang lebih banyak di masa yang akan datang.
2) Tingkat bunga
Tingkat bunga dapatlah dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari
melakukan tabungan. Rumah tangga akan berbuat lebih banyak tabungan apabila
tingkat bunga tinggi karena lebih banyak bunga yang akan diperoleh.
3) Sikap berhemat
Berbagai masyarakat mempunyai sikap yang berbeda dalam menabung dan
mementingkan tabungan. Dalam masyarakat seperti itu APC dan MPCnya adalah
lebih rendah tapi ada pula masyarakat yang mempunyai kecenderungan
mengkonsumsi yang tinggi yang berdiri APC dan MPCnya adalah tinggi.
4) Keadaan Perekonomian
Dalam perekonomian yang tumbuh dengan teguh dan tidak banyak pengangguran
masyarakat berkecenderungan melakukan perbelanjaan yang lebih aktif. Mereka
mempunyai kecenderungan berbelanja lebih banyak pada masa kini dan kurang
menabung. Tetapi dalam keadaan perekonomian yang lambat berkembangnya,
tingkat pengangguran menunjukkan tendensi meningkat, dan sikap masyarakat dalam menggunakan uang dan pendapatanya makin berhati-hati.
(makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/teori-konsumsi-html) diakses tanggal
23/05/2013 10:17
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran kosumsi rumah tangga
Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga:
a. Faktor-faktor ekonomi
b. Faktor-faktor Demografi (kependudukan)
c. Faktor-faktor Non-Ekonomi
A. Faktor-faktor Ekonomi
1. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income)
Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat kosumsi.
biasanya makin baik (tinggi) tingkat pendapatan, tingkat kosumsi makin tinggi.
membeli aneka kebutuhan kosumsi menjadi makin besar. Atau mungkin juga pola
hidup makin konsumtif, setidak-tidaknya semakin menuntut kuliatas yang baik.
Contoh yang amat sederhana adalah jika pendapatan sang ayah masih sangat
rendah, biasanya beras yang dipilih untuk kosumsi juga beras kelas
rendah/menegah.
2. Kekeyaan Rumah Tangga (Household Wealth)
Tercakup dalam pengertian kekayaan rumah tangga adalah kekayaan rill
(misalnya: rumah tannah dan mobil) dan financial (deposito berjangka, saham, surat-surat berharga). Kekayaan tersebut dapat meningkatkan kosumsi, karena
menambah pendaptan disposibel. Misalnya bunga deposito yang diterima tiap
bulan dan deviden yang diterima setiap tahun menambah pendapatan rumah
tangga.
3. Jumlah Barang-barang Kosumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat
Pengeluaran kosumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang
konsumsi tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat
konsumsi biasa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurani).
Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya
dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka
sebelumnya membeli harus banyak menabung.
Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi
pendapatan ternyata akan meyebabkan bertambahnya pengeluaran kosumsi
masyarakat secara keseluruhan
B.Faktor-faktor Demograf
1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara
meyeluruh, walaupun rata-rata perorang atau keluarga relatif rendah. Misalnya,
walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah dari pada
penduduk Singapura, tetapi secara absoulet tingkat pengeluaran konsumsi
Indonesia lebih besar dari pada penduduk Singapura. Sebab jumlah penduduk
Indonesia lima puluh kali lipat penduduk Singapura.
2. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk satu negara dapat dilihat dari berapa klasifikasi
diantarannya:
Usia (produktif dan tidak produktif), pendidikan (rendah, menegah, tinggi) dan
wilayah tinggal (perkotaan atau pendesaan).
C.Faktor-faktor Non-Ekonomi
Faktor-faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi
adalah faktor sosial-budaya masyarakat. Misalnya, berubahnya pola kebiasaan
makan, perubahan etika dalam tata nilai karena inggin meniru kelompok
masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah
membeli rumah idaman. Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa
mempengaruhi apa, sehingga meyebabkan terjadinya perubahan/peningkatan
kosumsi. Karena itu bisa terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapatan
rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya
tidak sesuai dengan kemampuannya.
(anindyaditakhoirina.wordpress.com/2011/04/17/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tingkat-kosumsi) diakses tanggal 11/07/2013 pukul 10:28
2.2.1.1 Tabungan
Pengertian tabungan menurut Undang-undang pokok perbankan No. 10 tahun
1998, pasal 1 tabungan di definisikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan menggunkan Cek, Bilyet Giro dan atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
23/05/2013 10:43
2.3 kebijakan Upah dan Pendapatan
Beberapa pikiran yang mendukung kenaikan upah (Pro-Indexation) menjelaskan bahwa kenaikan upah akan mengurangi tingkat inflasi dan sebagai alat kontrol bagi
serikat pekerja untuk memastikan bahwa buruh akan tetap bekerja sesuai dengan
tugasnya. Sedangkan yang anti dengan kenaikan upah mengatakan justru kenaikan
penolakan laninya adalah bahwa untuk kenaikan upah akan memicu kenaikan suku
bunga. (Iskandar Putong,2009:105)
Paling umum terpantau adalah bahwa setiap tidak terpenuhinya kenaikan upah
maka pastilah produksi terhambat karena berkurangnya semangat kerja, demo dan
kecurangan dalam bekerja, selain juga semakin rendahnya kemampuan dan daya beli
kaum buruh sehingga relatif tidak akan memperbaiki keadaan perekonomian mereka.
2.3.1 Teori Adam Smith
Adam Smith memaparkan tentang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dengan memandang kepada:
1. Adanya hukum alam. Ia sangat percaya dengan prinsip bahwa hanya individu
sendirilah yang tahu akan kebutuhannya, tidak orang lain apalagi pemerintah. Ia
beranggapan bahwa adanya kekuatan (invinsible hand) meyebabkan setiap perekonomian akan memperlakukan individu sesuai dengan harpannya. Jadi bila
semua orang dibebaskan berusaha, maka akan memaksimalkan kesejahteraan mereka
secara urutannya.
2. Peningkatan daya produktivitas tenaga kerja berhubungan dengan:
a. Meningkatkan keterampilan pekerja
b. Penghematan waktu dalam memproduksi barang
3. Proses penumpukan (akumulasi) modal. Menurutnya, proses akumulasi modal
meningkatkan seiring dengan meningkatnya tabungan dan dari tabunganlah asalnya
investasi. Dengan demikian bila pendapatan naik sementara konsumsi relatif tetap
maka tabungan akan semakin tinggi dan berdampak pada peyediaan akan semakin
banyak untuk investasi
4. Tingkat keuntungan akan semakin menurun manakalah tingkat persaingan
semakin tinggi. Padahal persaingan berasal dari kemampuan investasi yang
memajukan perekonomian. Pada masa ini tingkat suku bunga akan semakin menurun
karena meningkatnya kemakmuran, kesejahteraan dan jumlah penduduk bertambah.
Akibat dari ini maka cadangan modal semakin besar sehingga investasi semakin
murah dan akan berdampak pada semakin murahnya produksi.
5. Petani, pengusaha dan produsen adalah merupakan agen pertumbuhan dalam
perekonomian bila pertanian meningkat maka usaha industri dan perniagaan semakin
meningkat dan tentu saja akan memberikan dampak yang bagus bagi perekonomian
karena adanya rantai kebutuhan dan kepentingan.
6. Proses pertumbuhan bersifat menggumpal (mengakumulatif), setiap
peningkatan di bidang pertanian maka akan ada peningkatan dibidang industri dan
perniagaan dan seterusnya sampai terjadi kelangkaan sumber daya sehingga
2.4 Rumah Tangga Rumah Tangga
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) rumah tangga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Rumah tangga Biasa (Ordinary Household) adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh berguna fisik/sensus, dan biasanya
tinggal bersama dan makan dari satu dapur.
2. Rumah Tangga Khusus (Special Household) adalah orang yang tinggal di asrama, panti asuhan, lembaga permasayarakatan, atau rumah tahanan yang
pengurusan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga serta
sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih.
2.4.1 Pola Rumah Tangga
“Rumah tangga tradisional” terdiri dari suami, istri, dan anak-anak (dan terkadang
kakek-nenek). Tetapi, pada tahun 2010, hanya satu dari lima rumah tangga AS akan
terdiri dari pasangan menikah dengan anak-anak di bawah usia 18 tahun. Proyeksi
komposisi rumah tangga yang lain adalah bujangan yang hidup sendiri (27%),
keluarga dengan orang tua tunggal (8%), pasangan menikah tanpa anak dan pasangan
dengan anak sudah keluar rumah (32%), tinggal bersama orang yang bukan
Semakin banyak orang yang bercerai atau berpisah selanjutnya memilih
tidakmenikah, menunda pernikahan, atau menikah tanpa inggin mempunyai anak.
Masing-masing kelompok mempunyai kumpulan kebutuhan dan kebiasaan pembelian
yang berbeda. Sebagai contoh, orang dalam kelompok SSWD (bujangan, berpisah,
janda, cerai) memerlukan apertemen yang lebih kecil; perlengkapan, perabot,
perangkat rumah yang murah dan lebih kecil; serta kemasan makanan yang lebih
kecil. Produk seperti pangggangan (grill) George Foremen yang membidik orang-orang yang tinggal sendirian dan menghargai kenyamanan bisa laku keras.
Pemasaran harus semakin mempertimbangkan kebutuhan khusus rumah tangga
non-tradisional, yang sekarang tumbuh semakin cepat dibandingkan rumah tangga
tradisional. Kalangan akademis dan ahli pemasaran memperkirakan bahwa populasi
gay dan lebian berkisar antara 4% dan 8% dari total populasi AS, dengan persentase
yang jauh lebih tinggi di daerah urban. Dibandingkan rata-rata konsumen AS,
responden yang mengklasifikasikan diri mereka sebagai gay memiliki rumah
peristirahatan hampir 2 kali lebih besar, kemungkinan memiliki komputer netebook 8 kali lebih besar, dan kemungkinan memiliki saham perorangan2 kali lebih besar.
Perusahaan seperti Absolut, American Express, IKEA, Procter & Gamble, dan
Subaru menyadari potensi pasar ini dan pasar rumah tangga nontradisional secara
keseluruhan. (Kotler Philip, 2009:85)