• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Radio Narwastu FM Dalam Menyiarkan Lagu-Lagu Rohani Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Manajemen Radio Narwastu FM Dalam Menyiarkan Lagu-Lagu Rohani Di Kota Medan"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN RADIO NARWASTU FM DALAM MENYIARKAN LAGU-LAGU ROHANI DI KOTA MEDAN

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN

O L E H

REBEKKA LUMBANTORUAN NIM : 060707002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN

(2)

MANAJEMEN RADIO NARWASTU FM DALAM MENYIARKAN LAGU-LAGU ROHANI DI KOTA MEDAN

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN

O L E H

REBEKKA LUMBANTORUAN NIM : 060707002

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Irwansyah Harahap, M.A Dra.Frida Deliana, M.Si

NIP. 196212211997031001 NIP.196011181988032001 Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang Ilmu Etnomusikologi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN

(3)

Disetujui oleh :

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Medan, 2011

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI Ketua,

(4)

Pengesahan Diterima oleh :

Panitia Ujian Fakultas Sastra USU Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Seni Ilmu Etnomusikologi pada Fakultas Sastra USU Medan

Pada,

Tanggal : Hari :

FAKULTAS SASTRA USU Dekan,

(Dr. Syahron Lubis, M.A) NIP : 195110131976031001

PANITIA UJIAN

No. Nama Tanda

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan hormat saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih karunia dan anugrah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi yang berjudul MANAJEMEN RADIO NARWASTU DALAM MENYIARKAN LAGU-LAGU ROHANI DI KOTA MEDAN ini, merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperolah gelar sarjana (S1) pada jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini bisa diselesaikan karena bantuan dan dari berbagai pihak, tanpa bantuan mereka skripsi ini tidak akan terwujud sebagaimana adanya sekarang. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan rasa terima kasih saya kepada bapak Dr. Syahron Lubis,M.Si, selaku dekan Fakultas Sastra USU, staf pengajar serta pegawai di Departemen Etnomusikologi yang telah memberikan ilmu kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tulisan ini. Dan juga kepada dosen pembimbing saya bapak Irwansyah Harahap dan Ibu Frida Deliana yang telah sabar memberikan bimbingan kepada saya dalam menulis skripsi ini, saya mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya.

(6)

Saya juga mengucapakan terimakasih kepada informan saya di radio Narwastu FM yang telah membantu saya untuk mendapatkan semua informasi tentang radio Narwastu. Kepada bapak Parulian Tampubolon selaku manajer radio Narwastu, k’Eni selaku penyiar radio Narwastu yang telah memberikan informasi dan dukungan kepada saya dalam menulis skripsi ini. Dan juga kepada K’Mila, b’Samuel, saya mengucapakan terimakasih atas informasi dan bantuannya selama saya meneliti di radio Narwastu.

Saya juga bertrimakasih kepada sahabat dan keluarga saya di Etnomusikologi yang selalu mendukung dan memberikan semangat baru kepada saya selama mengerjakan skripsi ini. Kepada Vanesia, Rina, Jery, Inta, Heidy, Sansri, Nova, Yunika, Tetty, Eva, Dimitri,Jefri, Amran, Daniel, karena saya sangat merasakan kekeluargaan di antara kita dan semangat kalian untuk memberikan dukungan kepada saya untuk menyelesaikan tulisan ini. Aku sangat mengasihi kalian semua.

(7)

Demikianlah ucapan terima kasih saya kepada semua pihak yang telah membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Saya mengucapakan terimakasih dan mohon maaf jika ada kesalahan saya selama ini. Terima kasih.

Penulis

(8)

ABSTRAKSI

Radio adalah satu media penyiaran. Penyiaran adalah kegiatan penyelenggaraan siaran radio maupun televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio atau televisi. Objek dari organisasi penyiaran adalah siaran. Siaran ditujukan kepada khalayak yang dapat menerima siaran melalui sarana komunikasi massa yang lahir di dunia berkat perkembangan teknologi elektronika, yaitu pesawat radio atau televisi.

Radio Narwastu merupakan salah satu radio swasta yang berada di kota Medan. Radio Narwastu menyajikan setiap acara-acara dalam siarannya yaitu hal-hal yang berhubungan dengan umat Kristiani. Misalnya lagu-lagu rohani, kotbah-kotbah dan yang lain sebagainya. Sehingga pendengar dari radio ini secara keseluruhan merupakan masyarakat yang beragama Kristiani (hasil pengamatan di lapangan).

(9)

suatu seni, bagaimana orang lain melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Manajemen penyiaran adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran. Ini berarti, manajemen penyiaran sebagai motor penggerak organisasi penyiaran dalam usaha pencapaian tujuan bersama melalui penyelenggaraan siaran. Dalam hal ini, menejemen yang akan dibahas dalam tulisan ini yaitu bagaimana radio Narwastu di dalam mengelola penyiaran lagu-lagu rohani di kota Medan yaitu dalam hal perencanaan, pengorganisasian, penentuan sumberdaya manusia, pelaksanaan dan pengawasan.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK... ... iv

DAFTAR ISI... ... vi

DAFTAR FOTO... ... ix

DAFTAR TABEL... . ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Pokok Permasalahan ... 8

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan ... .. 8

1.3.2 Manfaat ... 9

1.4. Konsep dan Teori 1.4.1 Konsep ... 9

1.4.2 Teori ... 13

(11)

1.5.1 Observasi ... 18

1.5.2 Wawancara ... 19

1.5.3 Dokumentasi ... 20

1.54 Tehnik Analisa Data ... 21

1.5.5 Study Kepustakaan ... 22

BAB II SEJARAH DAN PENDUKUNG RADIO NARWASTU FM 2.1. Sejarah Singkat Radio Narwastu ... 23

2.1.1 Visi ... 26

2.1.2 Misi ... 26

2.2 Lokasi Penelitian ... 27

2.3 Fasilitas dan Peralatan ... 28

2.4 Penyiar Radio... 33

2.5 Program Siaran Radio Narwastu FM ... 36

2.6 Jangkauan Siaran ... 44

2.7 Fans Club radio Narwastu FM... ... 44

BAB III STRUKTUR RADIO NARWASTU FM 3.1 Tehnik Penyiaran Narwastu FM ... 46

(12)

3.3 Acara Siaran Narwastu FM ... 50

3.3.1 Morning Worship ... 51

3.3.2 Program Renungan Pagi, Siang, Malam ... 53

3.3.3 Program Selamat Pagi Kasih ... 53

3.3.4 Program Ucapan Congratulation (selamat untuk pendengar) ... 52

3.3.5 Program Siaran Langsung Ibadah ... 53

3.3.6 Program Kesehatan Keluarga Narwastu (clinic on air).. ... 55

3.3.7 Program Anak-anak ... 56

3.3.8 Program Lagu Rohani Berbahasa Batak Toba ………. ... 56

3.3.9 Program Request Lagu –lagu Rohani ... 56

3.4 Bentuk Penyiaran Narwastu FM ... 57

3.5 Format Siaran Narwastu FM ... 58

3.6 Lagu Rohani Yang Dimiliki Radio Narwastu FM ……….. ... 59

(13)

Rohani ……….. ... 60

BAB IV MANAJEMEN SIARAN RADIO NARWASTU FM DALAM MENYIARKAN LAGU-LAGU ROHANI DI KOTA MEDAN 4.1 Perencanaan ... 62

4.1.1 Perencanaan struktur Organisasi ... 63

4.1.2 Perencanaan Keuangan ... 64

4.1.3 Perencanaan Menyusun dan Membuat Program Siaran ………... 66

4.1.4 Perencanaan Menyusun dan Membuat Kode Etik Siaran ………... 72

4.1.5 Perencanaan Musik ……….. 72

4.1.5.1 Lagu-Lagu Yang Disiarkan ……….. 73

4.1.5.2 Study Teks Nyanyian ………... 77

4.2 Pengorganisasian ... 79

4.2.1 Marketing ... 80

4.2.2 Program Director ... 81

4.2.3 Music Director ... 83

4.2.4 Production House ... 89

(14)

4.2.6 Direktur Radio ... 90

4.3 Pengarahan ... 91

4.4 Penentuan Sumber Daya Manusia ... 92

4.5 Pengawasan ... 94

4.6 Peran radio Narwastu dalam mensosialisasikan lagu rohani di kota Medan... ... 96

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 98

5.2 Saran ... 101

GLOSARYUM ………. .. 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

DAFTAR INFORMAN DI RADIO NARWASTU FM MEDAN ... 107

(15)

DAFTAR FOTO

Foto 1.1 Gedung Radio NARWASTU FM

Foto 1.2. Antena Pemancar Radio NARWASTU FM

Foto 1.3. Mixer NARWASTU FM

Foto 1.4. Pendukung Alat Siar NARWASTU FM

Foto 1.5. Pendingin Ruangan Pada Ruang Kabin NARWASTU FM

Foto 1.6. Contoh lagu Band atau Penyanyi yang dikirimkan pihakMayor Label

Foto 1.7. Koleksi CD berdasarkan Industri Musik

DAFTAR TABEL

Daftar Anggota NARWASTU FM

Jadwal Siaran NARWASTU FM Periode Oktober

(16)

ABSTRAKSI

Radio adalah satu media penyiaran. Penyiaran adalah kegiatan penyelenggaraan siaran radio maupun televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio atau televisi. Objek dari organisasi penyiaran adalah siaran. Siaran ditujukan kepada khalayak yang dapat menerima siaran melalui sarana komunikasi massa yang lahir di dunia berkat perkembangan teknologi elektronika, yaitu pesawat radio atau televisi.

Radio Narwastu merupakan salah satu radio swasta yang berada di kota Medan. Radio Narwastu menyajikan setiap acara-acara dalam siarannya yaitu hal-hal yang berhubungan dengan umat Kristiani. Misalnya lagu-lagu rohani, kotbah-kotbah dan yang lain sebagainya. Sehingga pendengar dari radio ini secara keseluruhan merupakan masyarakat yang beragama Kristiani (hasil pengamatan di lapangan).

(17)

suatu seni, bagaimana orang lain melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Manajemen penyiaran adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran. Ini berarti, manajemen penyiaran sebagai motor penggerak organisasi penyiaran dalam usaha pencapaian tujuan bersama melalui penyelenggaraan siaran. Dalam hal ini, menejemen yang akan dibahas dalam tulisan ini yaitu bagaimana radio Narwastu di dalam mengelola penyiaran lagu-lagu rohani di kota Medan yaitu dalam hal perencanaan, pengorganisasian, penentuan sumberdaya manusia, pelaksanaan dan pengawasan.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radio merupakan salah satu jenis media massa, walaupun dalam perkembangannya diperkaya dengan munculnya media audio visual atau televisi. Radio menjadi media bagi masyarakat untuk mendengar informasi, mendapat hiburan, mendapat pendidikan dan sebagainya. Sejak ditemukannya radio, masyarakat selalu diberi hiburan yang praktis tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak. Melalui radio disiarkan program-program antara lain hiburan, iklan, berita, dan informasi - informasi lainnya.

Media massa saat ini sangat digemari masyarakat. Media massa (mass

media) adalah chanel, media /medium, saluran, sarana atau alat yang

dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (Wikipedia Bahasa Indonesia). Fungsi media massa menurut Denis Mcquail (1991) antara lain : (1) to inform (menginformasikan), (2) to

entertaint (memberi hiburan), (3) to persuade (membujuk), (4) transmission of the

culture (transmisi budaya). Sedangkan fungsi media massa menurut

Morissan,M.A (2008) yaitu: 1. Saurveilance of the environment ( fungsi pengawasan), 2. Correlation of the part of society in respinding to the

environment (korelasi), 3. Transmission of the social hetigate from one generation

(19)

Dengan demikian media massa memiliki fungsi sebagai fungsi informasi, fungsi hiburan, fungsi persuasi (yaitu mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang), fungsi transmisi budaya (yaitu mewariskan suatu budaya masyarakat, mendorong koherensi sosial (koherensi yang dimaksud disini ialah penyatuan), fungsi korelasi (yaitu menghubugkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya), pewarisan sosial (yaitu berfungsi sebagai seorang pendidik) baik yang menyangkut pendidikan formal maupun nonformal yang mencoba mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika dari suatu generasai ke generasi selanjutnya.

Radio Narwastu merupakan salah satu radio yang ada di kota Medan. Fungsi media massa itu juga ada di dalamnya. Dari semua fungsi media massa yang di atas, radio Narwastu lebih cenderung kepada fungsi informasi, fungsi persuasi, fungsi transmisi budaya dan fungsi korelasi. Fungsi informasi yaitu radio Narwastu memberikan informasi tentang lagu-lagu rohani kepada masyarakat, ibadah-ibadah dan kegiaatan-kegiatan rohani yang akan dilaksanakan, iklan, dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kebenaran Alkitab. Fungsi persuasi yaitu radio Narwastu memberikan dorongan dan bujukan kepada pendengar untuk hidup dengan nilai-nilai Kristiani. Fungsi transmisi budaya yaitu radio Narwastu meregenarikan lagu-lagu rohani dan pengajaran kebenaran Alkitab kepada masyarakat Kristiani. Fungsi kolerasi yaitu radio Narwastu menjadi penghubung masyarakat Kristiani di kota Medan melalui layanan telefon dalam beberapa program acaranya.

(20)

radio Narwastu diantaranya yaitu lagu-lagu rohani, kotbah, talk show tentang kesehatan, dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan selama satu minggu, acara yang disiarkan di radio Narwastu ini adalah sebagai berikut : morning worship (lagu-lagu rohani pada pagi hari), morning amsal (pembacaan kitab Amsal pada pagi hari), renungan pagi (kotbah untuk mengawali siaran), kidung pagi (lagu rohani teduh), info ibadah, ibadah langsung dari Batam, renungan siang (kotbah),

live okumene (ibadah dari berbagai gereja), music worship (penyiaran lagu-lagu

rohani), doa syafaat, bible reading (pembacaan Alkitab tahunan), lagu-lagu rohani Batak Toba, live ibadah kaum muda, dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa radio Narwastu merupakan radio yang khusus menyiarkan acara yang berhubungan dengan umat Kristiani. Inilah yang membuat radio Narwastu berbeda dengan radio yang lain yang berada di kota Medan. Misalnya radio Smart FM yang menyiarkan berbagai informasi tentang pendidikan dan wawasan bagi masyarakat melalui setiap acaranya dan radio Trijaya FM yang menyiarkan lagu-lagu pop dan yang berhubungan dengan sekuler (melalui hasil pengamatan selama seminggu).

Menurut Rivers William (2004) dalam buku Media Massa Masyarakat

Modern, edisi kedua, radio yang ada pada masa sekarang ini terbagi ke dalam 3

(21)

ke dalam radio komunitas. Yaitu radio Narwastu menyiarkan kebutuhan kominutas masyarakat Kristiani.

Karena radio Narwastu terdaftar sebagai radio komersil, maka di dalamnya juga terdapat iklan yang menjadi pendukung dari keberlangsungan penyiaran. Semua iklan disiarkan sesuai dengan kerjasama yang dibuat dengan pemilik produk atau jasa. Berdasarkan wawancara dengan manajer radio Narwastu dan melalui hasil pengamatan, radio Narwastu menerima semua iklan produk dan jasa kecuali iklan rokok dan minuman keras. Itu disebabkan karena radio ini merupakan radio yang menyiarkan nilai-nilai yang terdapat pada agama Kristiani.

Berdasarkan penelitian di lapangan telah terbentuk komunitas yang menamakan dirinya sebagai pendengar setia radio Narwastu (fans club radio

Narwastu). Komunitas ini terbentuk sendiri oleh pendengar radio Narwastu. Fans

club radio Narwastu ini juga sudah memiliki struktur kepengurusan dan

melakukan ibadah setiap bulannya. Ibadah ini biasanya dilakukan di rumah-rumah setiap anggota fans club itu sendiri. Komunitas ini merupakan masyarakat Kristiani dari berbagai denominasi gereja, bukan suatu aliran gereja tertentu.

(22)

Lagu rohani yang ada di pada radio Narwastu, mempunyai kaitan dengan fungsi dan penggunaan musik menurut Merriam dalam bukunya The Antropology

Of Music (1964), bahwa penggunaan berkaitan dengan situasi yang bagaimana

musik dipakai dalam kegiatan manusia. Sedangakan fungsi dikatakannya berkaitan dengan alasan yang menyebabkan musik dipakai dan tujuan yang lebih luas yang dipenuhi oleh musik itu. Merriam dalam bukunya juga mengatakan ada sepuluh fungsi musik yaitu: (1) fungsi pengungkapan emosional, (2) fungsi penghayatan estetika, (3) fungsi hiburan, (4) fungsi komunikasi, (5) fungsi perlambangan, (6) fungsi reaksi jasmani, (7) fungsi norma-norma sosial, (8) fungsi pengesahan lembaga-lembaga sosial, (9) fungsi kesinambungan kebudayaan, (10) fungsi pengintegrasian masyarakat. Dari kesepuluh fungsi di atas, menurut analisa penulis, musik yang ada pada radio Narwastu lebih cenderung kepada fungsi penghayatan estetika, fungsi komunikasi, dan fungsi hiburan. Untuk menyampaikan fungsi musik tersebut kepada masyarakat diperlukan media. Dalam hal ini radio Narwastu merupakan media untuk menyampaikan fungsi lagu-lagu rohani kepada pendengar radio Narwastu.

(23)

Radio Narwastu juga membagi setiap karyawan berdasarkan kemampuan dalam mengerjakan setiap bagian masing-masing. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan setiap bagian dan dapat mencapai tujuan dari radio ini. Di dalamnya terdapat direktur, teknisi, penyiar, bagian marketing, music director,

production house. Setiap bagian memiliki tanggungjawab masing-masing dan

bekerjasama dalam proses penyiaran. Dengan demikian dalam penyiaran pada radio Narwastu menggunakan penerapan fungsi menejemen sebagai suatu system yang mendukung eksistensi radio ini.

Menurut beberapa tulisan skripsi yang sudah ada sebelumnya, yaitu

Manajemen Penyiaran Smart FM Dalam Menggunakan Musik Audiophile (Nelly

Sihombing dalam skripsinya) menyimpulkan bahwa Radio Smart FM seturut dengan visinya, maka setiap program-program yang disiarkan selalu melalui tahap perencanaan, setelah diadakan penyiaran dilakukan pula pengamatan apa yang menjadi dampak dari setiap penyiaran. Dan yang terakhir adalah pengawasan setiap program yang sudah disiarkan. Sedangkan Menurut tulisan Hilda Damanik dalam skripsinya yang berjudul Manajemen Radio FM Pematang Siantar Dalam

Mensosialisasikan Lagu-lagu Simalungun menyimpulkan bahwa Manajemen

(24)

pendengar, dan director selaku penanggung jawab, dan pengawas sistem kerja keseluruhan.

Dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan penyiaran, sebuah stasiun radio harus dapat memikat hati para pendengarnya dengan program-program siarannya. Untuk mencapai tujuan trsebut, pastilah tidak datang dengan sendirinya melainkan melalui persiapan-persiapan dari berbagai macam aspek, salah satunya melalui sistem manajemen. Dari tulisan ilmiah di atas dan berdasarkan pengamatan di lapangan penulis tertarik untuk meneliti penyiaran lagu-lagu rohani pada radio Narwastu FM, yaitu bagaimana radio ini dalam mengelola penyiaran lagu-lagu rohani sampai kepada setiap pendengar. Dengan refrensi dari tulisan yang sudah ada sebelumnya penulis ingin melihat apakah menejemen itu juga terdapat di dalam radio Narwastu. Penelitian ini akan dibuat ke dalam karya tulis ilmiah dengan judul “Manajemen Radio Narwastu Dalam Menyiarkan Lagu-Lagu Rohani di Kota Medan”

1.2 Pokok Permasalahan

Dari uraian di atas, maka penulis akan membuat batasan masalah dengan tujuan menghindari terjadinya kesimpangsiuran di dalam pembahasan nantinya. Selain itu, juga agar lebih mendapatkan kejelasan yang lebih akurat tentang pokok permasalahan.

Adapun pokok permasalahannya adalah :

(25)

2. Bagaimana peran Radio Narwastu di dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani terkhusus kepada fans club radio Narwastu?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan

Setiap penelitin yang dilakukan mempunyai tujuan yang harus dicapai pada akhirnya, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Mantle Hood tentang etnomusikologi dan Willi Apel (1969:298), yang menyatakan bahwa etnomusikologi adalah suatu metode untuk mengajari musik apapun, tidak hanya dari segi musiknya, tetapi juga melihat hubungannya dengan konteks budaya. Maka berdasarkan pendapat tersebut penulis membuat tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen Radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan.

2. Untuk memahami bagaimana peran radio Narwastu dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani di kota Medan terkhusus bagi penggemar radio Narwastu (fans club).

1.3.2 Manfaat

Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

(26)

2. Sebagai masukan kepada radio Narwastu dan radio lainnya dalam penerapan menejemen dalam penyiarannya.

3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian.

1.4 Konsep dan Teori 1.4.1 Konsep

Menurut Mely G. Tan (1990:21), konsep merupakan defenisi dari apa yang kita amati , konsep menentukan antara variable-variabel mana yang kita ingin menentukan hubungan empiris. Maka dari itu penulis memberikan konsep dari beberapa kata yang ada dalam tulisan ini.

Manajemen berasal dari kata to manage (bahasa inggris) yang artinya mengurus, mengatur, mengelola. Menurut Stoner (dalam T.Hani Handoko 2003:8) menejemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

(27)

Perencanaan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah aktifitas yang dilakukan radio Narwastu sebelum melakukan penyiaran lagu-lagu rohani mulai dari perencanaan program siaran, perencanaan keuangan, perencanaan musik, perencanaan kode atik siar dan sebagainya. Hal ini akan diuraikan pada bab berikutnya.

Pengorganisasian yang dimaksud dalam tulisan ini adalah struktur yang tergabung di dalam penyiaran lagu-lagu rohani pada radio Narwastu, yang memiliki tanggungjawab masing-masing. Penentuan sumber daya manusia yaitu penempatan setiap anggota yang ada pada radio Narwastu di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani. Penggerakan dalam tulisan ini merupakan dorongan atau motivasi yang dilakukan oleh manajer radio Narwastu kepada karyawan dalam meningkatkan kwalitas penyiaran lagu-lagu rohani. Sedangkan pengawasan yang dimaksud di dalam tulisan ini adalah pemeriksaan proses penyiaran oleh manajer radio Narwastu kepada setiap anggota yang tergabung di dalam radio Narwastu supaya berjalan dengan baik.

Radio Narwastu FM memiliki frekwensi 97,9 Mhz dengan gelombang FM (frekuency modulation). Radio Narwastu beroperasi di Jl. Binjai Km 10,8 Komp. TD. Pardede dan Jl. KH Wahid Hasyim No. 86 Medan.

Menurut Drs. Gouzali Saydan BBC, TT dalam kamus istilah telekomunikasi mengatakan radio adalah alat komunikasi yang dipancarkan

• Perencanaan

• Pengorganisasian

• Penentuan SDM

• Penggerakan

pengawasan

(28)

melalui udara yang dapat mentransfer gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3 Khz, beliau juga mengatakan bahwa radio merupakan seperangkat elektromagnetik untuk penyaluran informasi tanpa saluran kawat.

Mawardi dalam situsnya

menyatakan ada

sembilan karakteristik radio yaitu :

1. Theater of Mind (media radio memiliki kemampuan untuk mengembangkan

imajinasi pendengar).

2. Personal (media radio mampu menyentuh pribadi pendengar)

3. Sound only (media radio hanya menggunakan suara dalam menyajikan

informasinya).

4.At once (media dapat diakses cepat dan seketika). 5. Heard once (media radio didengar secara sepintas).

6. Secondari medium Half Ear Media (media radio bisa menjadi teman dalam

beraktifitas).

7. Mobile/Portable (media radio mudah dibawa kemana saja).

8. Local (media radio bersifat local, hanya di daerah yang ada frekuensinya).

9. Linear (media radio tersusun secara sistematis).

(29)

Dari beberapa pendapat tersebut, lagu-lagu rohani yang dimaksud di dalam tulisan ini adalah ragam nyanyian yang dinaikkan bagi Tuhan dalam hal ini yang disiarkan pada radio Narwastu. Melalui lagu rohani, orang-orang percaya dapat saling menyatakan dan menyaksikan imannya dalam perjalanannya bersama Tuhan. Dan dalam menyanyikan lagu rohani ini perlu adanya melatih diri untuk bersikap yang disertai dengan iman, keterbukaan, ketaatan dan rasa kasih serta hormat terhadap Tuhan dan sesama

Dengan demikian manajemen lagu-lagu rohani yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana Radio Narwastu dalam mengelola lagu-lagu rohani hingga sampai kepada setiap pendengar dengan menggunakan fungsi manajemen yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, penempatan sumber daya manusia, pelaksanaan, dan pengawasan di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan.

1.4.2 Teori

Teori dapat digunakan sebagai landasan kerangka untuk berfikir dalam pembahasan. Untuk itu penulis menggunakan teori untuk membahas pokok permasalahan yang ada dan menjawab permasalahan itu.

(30)

Menurut Henry Fayol fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning,

organization, commanding, coordination, dan controlling.

Terry dalam bukunya the prisiple of management mengatakan ada lima fungsi manajemen yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),

staffing (penentuan sumber daya manusia), motivating (penggerakan), controlling

(pengawasan).

Dengan demikian dari beberapa pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa fungsi manajemen ada lima yaitu:

a. Perencanaan

(31)

b. Pengorganisasian

Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan. Dengan demikian, organisasi terdiri dari dua jenis, yaitu bagian dan hubungan. c. Penentuan Sumber Daya Manusia

Yaitu menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.

d. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan. Oleh karena itu, tercapainya tujuan bukan hanya tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerak yang terarah kepada sasaran yang dituju.

e. Pengawasan

Pengawasan adalah langkah pengujian, apakah segala berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dengan intruksi yang telah diberikan, dan dengan prinsip-prinsip yang telah digariskan. Dalam dunia penyiaran, akan lebih tepat bila sistem kontrol dilakukan secara pengendalian oleh semua pimpinan di setiap tingkatan.

(32)

manajemen organisasi untuk mendukung tulisan ini. Teori ini membahas system kerja dalam suatu organisasi, yang juga turut mendukung system manajemen produksinya.

Teori organisasi menurut Luther Gullick dan L. Urwick (1937), dalam suatu organisasi bahwa semakin banyak suatu pekerjaan tertentu dapat dipecahkan menjadi beberapa bagian komponen yang paling sederhana maka pekerjaan akan lebih banyak memiliki spesialisasi sehingga semakin terampil dalam melaksanakan bagian pekerjaannya. Semakin terampil seorang pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan semakin efisien pula seluruh system produksi.

Penulis juga akan meneliti bagaimana peran radio Narwastu dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani dkepada pendengar setia radio Narwastu (fans

club radio Narwastu). Fans club radio Narwastu yang dimaksud di dalam tulisan

ini merupakan sekumpulan masyarakat yang memiliki ikatan spiritual yang kuat, rasa solidaritas sosial, keseimbangan dan kebersamaan yang tinggi (Kottak 1991:243) dalam tulisan Gondang Batak Makna dan Aspek Performatif, Irwansya Harahap.

Untuk meneliti peran radio Narwastu kepada setiap pendengar, penulis memberikan angket kepada 30 orang fans club radio Narwastu yang berasal dari berbagai latarbelakang pendidikan dan usia sehingga dapat mewakili pendengar yang ada di kota Medan. Dalam angket ini penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjawab peran radio Narwastu dalam hal mensosialisasikan lagu-lagu rohani di kota Medan.

(33)

makna teks sebagai uraian kesan manusia. Ada tiga bentuk kata kerja dari hermeneutik, yaitu (1) mengungkapkan kata-kata, (2) menjelaskan, seperti menjelaskan situasi, (3) menerjemahkan, seperti di dalam translitarasi bahasa asing (Palmer 2003:16).

1.5 Metode Penelitian

Metodologi adalah suatu prosedur atau cara untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing, guna untuk mencari kebenaran. Metode penelitian adalah cara-cara bekerja untuk dapat memahami objek penelitian dan merupakan bagian yang penting untuk diketahui oleh seorang peneliti. Metode penelitian memberikan ketentuan-ketentuan dasar untuk mendekati suatu masalah dengan tujuan menentukan atau memproses hasil yang benar-benar akurat.

Sesuai dengan permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian umumnya berupa kata-kata, gambar dan bukan angka yang menunjukan kuantitas. Penelitian deskriptif mengumpulkan data, menentukan dan melaporkan yang ada menurut kenyataan. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, dalam hal ini objek penelitiannya adalah Radio Narwastu di Kota Medan. Dengan demikian sifat kualitatif penelitian ini mengarah pada mutu dan kedalaman uraian, yakni pembahasan tentang Manajemen Radio Narwastu di Kota Medan.

(34)

kualitatif memungkinkan kita memahami masyarakat secara personal atau memandang mereka secara umum, mereka sendiri mangungkapkan secara alami. Teknik pengumpulan data atau bahan yang relevan, akurat dan terandalkan ini bertujuan untuk menciptakan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1.5.1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan berbagai indera tanpa pertolongan alat standar untuk keperluan tersebut. Menurut Arikunto (1993 : 123) metode observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini, penulis lebih banyak mengamati objek peneltian secara langsung dalam penyiaran lagu-lagu rohani dan juga dengan mendengar penyiaran radio Narwastu pada saat on air.

Menurut Spedley (dalam Sutopo, 1996 : 59) menjelaskan bahwa peran dalam observasi dapat dibagi menjadi 1) tak berperan sama sekali, 2) berperan pasif, 3) berperan aktif, dan berperan penuh, dalam arti peneliti benar-benar menjadi warga anggota kelompok yang sedang diamati. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, artinya peneliti tidak langsung terlibat pada situasi yang sedang diamati, dengan kata lain peneliti tidak berinteraksi atau mempengaruhi objek yang diamati.

Setelah melakukan pengamatan, penulis mengambil beberapa data yang diungkapkan secara langsung oleh setiap anggota yang tergolong di radio ini. Dalam penelitian observasi ini juga dilakukan dengan angket questioner.

(35)

bagaimana peran radio ini di dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani di kota Medan.

1.5.2 Wawancara

Menurut Moleong (1990 : 135) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Tehnik wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara berfokus (focus interview) dan wawancara bebas (free interview). Sebelum melakukan wawancara penulis terlebih dahulu menentukan pada siapa wawancara dilakukan, kemudian melakukan wawancara yang hasilnya ditulis dalam catatan lapangan. Pada wawancara berfokus, pertanyaan berpusat kepada pokok permasalahan. Sedangkan pada wawancara bebas, pertanyaan tidak berpusat pada permasalahan tetapi beralih pada permasalahan yang lain untuk memperoleh data yang beraneka ragam. Dalam penelitian ini penulis menentukan Eny Sianturi sebagai informan kunci karena beliau adalah salah satu penyiar radio ini yang membawakan acara lagu-lagu rohani pada radio Narwastu. Penulis juga menentukan Bpk.Parulian Tampubolon sebagai informan pangkal yang akan memberikan informasi yang paling banyak di lapangan karena beliau adalah manajer pada radio Narwastu. Selain itu juga, penulis melakukan wawancara kepada fans-fans pendengar radio ini untuk mendapatkan data-data untuk mendukung tulisan ini.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu mengenai manajemen radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan, yang meliputi

(36)

monitoring. Sasaran wawancara nantinya antara lain director, marketing, program

director, music director, production house, teknisi, dan peran radio Narwastu

dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani. 1.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan dokumen baik dalam bentuk laporan, surat-surat resmi maupun catatan harian dan sebagainya. Dalam hal ini, peneliti meminta kepada pihak radio Narwastu berupa surat kerjasama dengan pihak rekaman lagu-lagu rohani, jadwal penyiaran, dan berbagai dokumen lain yang mendukung tulisan ini.

Penulis juga menggunakan berbagai macam dokumentasi pada saat di lapangan diantaranya : buku-buku, foto-foto dan arsip-arsip. Hal ini bertujuan agar dokumen tersebut diharapkan dapat memberikan uraian dan wujud tentang manajemen radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan. Dalam penelitian ini, juga dilakukan perekaman hasil setiap hasil wawancara dengan pihak radio Narwastu untuk dapat diolah secara detail tanpa mengubah makna yang terkandung di dalamnya.

Dokumentasi digunakan untuk memperluas penelitian, karena alasan-alasan yang dapat di pertanggung jawabkan. Dengan teknik tersebut peneliti dapat mempelajari dokumen yang berhubungan dengan materi “ manajemen radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan”. Kamera yang digunakan sebagai alat untuk mendokumentasikan foto dalam tulisan ini adalah

(37)

1.5.4 Teknik Analisis Data

Data yang esensial untuk melakukan aktifitas penelitian dalam etnomusikologi yaitu dengan kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium (desk work), Nettle (1964: 62-64). Kerja lapangan meliputi pemilihan informasi, pengambilan data pengumpulan dan perekaman data dan mempelajari seluruh perilaku pada objek penelitian. Kerja laboratorium meliputi pengolahan data yang ada. Namun demikian, sebelum melakukan hal-hal tersebut di atas, penulis terlebih dahulu melakukan study kepustakaan untuk bertujuan utnuk membantu penulis memperolah data sebelum terjun ke lapangan.

Dalam penelitian ini, setelah semua data dikumpulkan melalui hasil penelitian lapangan dan dikelompokkan, kemudian data-data tersebut diformulasikan agar data-data yang akan digunakan nanti tidak rancu untuk menghindari tumpang tindi, dan menimbulkan kesimpangsiuran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan mengerti tulisan ini, sehingga menghasilkan satu tulisan yang baik. Setelah melakukan analisa data, penulis membuatnya ke dalam sebuah tulisan ilmiah tentang bagaimana menejemn radio Narwastu di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani tersebut.

1.5.5 Studi Kepustakaan

(38)

Di antara sumber-sumber bacaan yang menjadi acuan penulis adalah Teori

Komunikasi, Werner J. Severin- James W.Tankard,Jr, Manejemen Media

Penyiaran, Morissan,M.A, tehnik penyiaran dan produksi program radio, televisi

dan film Sri Sartono jilid I, Majalah Rhema Inspiring, Skripsi Nelly Sihombing

Manajemen Radio Smart FM dalam menyiarkan musik Audiofile di kota Medan,

(39)

BAB II

SEJARAH DAN PENDUKUNG RADIO NARWASTU FM

2.1 Sejarah Singkat Radio Narwastu FM

Berdirinya radio Narwastu tidak bisa lepas dari perjalanan hidup pemilik radio ini yaitu Ev.Jhonny Pardede. Berikut secara singkat tentang pertobatan Jhonny Pardede hingga sampai berdirinya radio ini di kota Medan. Kehidupan Jhonny Pardede dulunya dipenuhi dengan kegelapan. Kehidupan yang diwarnai dengan judi, minuman, dan hal-hal lain yang selalu berujung kepada kejahatan dan moral yang tidak baik. Ini dikarenakan latar belakang keluarganya yang mempunyai banyak harta yang dapat melakukan apa saja yang bisa membuatnya senang dan puas. Beberapa lama dalam hidupnya semakin membuatnya tidak percaya adanya pertobatan bahkan berkata tidak mungkin. Namun suatu waktu Jhonny Pardede mengalami suatu penyakit. Setelah dilakukan semua usaha untuk penyembuhannya, penyakitnya tak kunjung sembuh. Di dalam sakit inilah ada perubahan yang dialami Jhonny Pardede, dia berkata Tuhan menjamah hatinya dan mulai merendahkan dirinya. Tuhan akhirnya memberikan kesembuhan kepada Jhonny Pardede, sehingga saat itulah menjadi titik balik Jhonny Pardede mengalami pertobatan dan mengetahui tujuan hidupnya1.

(40)

Kristus (pelayanan rohani bagi masyarakat Kristiani dari berbagai gereja). Dengan adanya pelayanan yang digagas oleh Jonny Pardede melalui Tim Pembangaunan Tubuh Kristus, mereka berprinsip memeberitahukan Injil dan menyampaikan ajaran yang benar dari Tuhan Yesus sesuai tuntunan Alkitab.

Dalam pelayanannya juga sekaligus awal dari pembangunan radio Narwastu (Gospel) di kota Medan sebagai media untuk mendukung penginjilan bagi setiap pendengar. Tahun 2002 Jhonny Pardede membeli sebuah radio swasta yang bernama radio Tuah Singalor Lau yaitu Radio Siaran Non Pemerintah (RSNP) yang sudah eksis sejak tahun 1995 untuk dijadikan sebagai gospel radio (radio Injil) di kota Medan. Inilah yang menjadi awal berdirinya radio Narwastu di kota Medan, dengan tujuan untuk mendukung pelayanan yang sedang dilakukan oleh Jhonny Pardede yaitu untuk memberitakan Injil di kota Medan dan meneguhkan setiap masyarakat Kristiani.

1

(41)

Dan pada akhirnya nama radio ini diganti menjadi radio Narwastu yang diambil dari nama minyak urapan yang terdapat dalam Alkitab. Radio ini diberi nama radio Narwastu dengan tujuan yaitu dengan hadirnya radio ini di kota Medan, dapat menjadi seperti minyak urapan yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam setiap manusia.

Radio Tuah Singalor Lau yang saat ini dalam tampilan sehari-harinya dikenal dengan nama radio Narwastu, diganti dari program siaran sekuler, menjadi radio yang memfokuskan diri pada program siaran radio rohani (GOSPEL RADIO). Lokasi radio ini berada di Jl. KH.Wahid Hasim No. 86 Medan. Dan tepatnya pada tanggal 22 Desember 2003, pada saat perayaan natal keluarga besar Yayasan Mutiara Suara Nafiri bertempat di Convention Hall Hotel Danau Toba Int’l Medan diadakan Launching radio Narwastu dengan menyiarkan secara langsung acara tersebut di gelombang 97,9 FM Acara ini sekaligus untuk pertama kalinya radio Narwastu menyapa para pendengar setia lewat voice, dengan pusat pancaran terletak di Jl Binjai km 10.8 Kompleks DR. TD PARDEDE, Sunggal-Medan.

Setelah stasiun radio Singaloh Low dibeli oleh Jhonny Pardede dan diganti namanya menjadi radio Narwastu, maka diadakan juga perekrutan orang-orang yang berkompeten untuk menjalankan penyiaran radio ini. Mulai dari manajer radio, anggota dalam semua divisi, dan karyawan lainnya.

(42)

diharapkan dapat mempersatukan kemajemukan masyarakat Kristiani yang berada di kota Medan supaya memiliki persatuan dan persekutuan yang erat di dalam imannya kepada Tuhan. Tujuan dari radio ini juga supaya setiap umat Kristiani di kota Medan dapat dilayani dalam hal rohani.

Adapun visi dan misi berdirinya radio Narwastu FM adalah sebagai berikut :

2.1.1 VISI

Visi radio Narwastu : menjadi radio yang menyuarakan “Kebenaran” sesuai dengan perintah amanat Agung Matius 28 : 19-20 dan untuk membawa para pendengarnya mengenal dan majalani kekudusan yang menuju jalan keselamatan yang Tuhan Yesus Kristus sudah sediakan, dan mempersiapkan gereja Tuhan menjadi mempelaiNya untuk menyambut kedatangan sang mempelai surga (sebutan untuk Yesus Kristus), dengan berdasarkan pada dasar-dasar Firman Tuhan yang Alkitabiah.

2.1.2 MISI

Misi radio Narwastu bagi seluruh pendengarnya yang setia adalah:

1. Melayani para pendengar setia dengan penyajian informasi rohani yang Alkitabiah, bisa dipercaya serta didukung oleh kajian yang akurat, mendalam dan benar, seputar masalah-masalah kerohanian umat gereja, bangsa dan negara.

(43)

3. Menyediakan wadah untuk berkreasi dalam melayani pekerjaan Tuhan lewat program-program acara seperti: hiburan rohani, alunan musik rohani dan khotbah rohani, bagi seluruh para pendengar setia dari segala usia.

4. Mendorong semangat berbagi kasih di dalam interaksi antar sesama pendengar setia Radio Narwastu (Fans Club Narwastu).

2.2 Lokasi Penelitian

Untuk mendapatkan informasi yang akurat dari penelitian ini maka penulis melakukan penelitian di studio radio ini berada. Lokasi penelitian berada di studio Radio Narwastu yaitu berada di kawasan Jl.K.H.Wahid Hasym No.86 Medan, dengan frekwensi 97,9 MHZ.

(44)

Dalam proses penyiaran, Radio Narwastu FM sering mengadakan acara yang pendengarannya dapat berpartisipasi langsung melalui telepon dengan nomor (061)4515905 atau sms ke nomor 081396639940. Jam kerja pada radio Narwastu FM ialah pukul 08.00-17.00 dan jam siarannya pukul 05.00-11.00.

2.3 Fasilitas dan Peralatan

Radio Narwastu memiliki fasilitas dan peralatan untuk mendukung semua kegiatan penyiaran. Mulai dari antena pemancar radio, mixer, komputer, mikrofon, telephon, AC dan sebagainya. Berikut penjelasan dari fasilitas dan peralatan yang mendukung penyiaran pada radio Narwastu.

Antena merupakan alat transformator/ struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya

(Wikipedia Ensiklopedia Bebas

untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik (penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas), lalu meradiasikannya ke udara bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Antena pemancar yang digunakan oleh radio Narwastu adalah @RVR.Made In Italy dengan daya pancar 5000 watt, antenna

Omni Directional 5/8, Audio Processin Local manufacture + Bass Booster, Guy

Wire Tower 65 meter dengan posisi pemancar 220 meter di atas permukaan laut

(DPL)

(45)
(46)

(Foto 1.3 Mixer Narwastu FM)

Mikrofon merupakan suatu jenis tranduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrophone memiliki fungsi untuk input suara penyiar, sebgai pengeras suara atau input suara penyiar dalam kepenyiaran di Narwastu FM. Untuk mendukung proses penyiaran Narwastu FM menggunakan microphone panasound ps-2600 dan ealsem ES -500. Ada juga

headphone yang memiliki fungsi untuk mendengarkan materi lagu yang diputar

(47)

(Foto 1.4 Mikrofon, Headphone Narwastu FM)

Komputer juga merupakan alat yang sangat membantu dalam penyiaran radio Narwastu. Komputer pada radio Narwastu FM, memiliki fungsi sebagai alat pemutar lagu, penyimpan materi-materi lagu siaran, penyimpan data pendengar yang meminta lagu dan tampilan materi siaran sebagai panduan para penyiar (komputer ini terletak di ruang kabin/ruang siaran). Sedangkan satu komputer lainnya terletak diruang produksi, yang digunakan sebagai penyimpanan semua arsip radio Narwastu FM serta digunakan juga untuk produksi materi mulai dari perubahan format lagu sampai dengan pembuatan jingel.

(Fhoto1.5 Komputer Narwastu FM)

(48)

pendengar. Dan juga handphone yang memiliki fungsi sebagai penerima dari pendengar yang ingin berpartisipasi baik meminta lagu dengan menelefon langsung, maupun sekedar kirim-kirim salam (sebagai contact person) melalui SMS.

(Foto 1.5 Telepon Narwastu FM)

Untuk mendukung kepenyiaran, Narwastu FM melengkapi ruang kabin/siaran dengan pendingin ruangan (AC). Hal ini dimaksudkan agar para penyiar bisa lebih berkonsentrasi dan merasa nyaman saat melakukan siaran.

(Foto 1.5 Pendingin Ruangan Pada Ruang Kabin Narwastu FM)

(49)

Penyiar radio merupakan pembawa acara dalam setiap program siaran pada sebuah radio. Radio Narwastu memiliki penyiar sebanyak empat orang yang kesemuanya terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu sarjana pendidikan, SLTA dan sarjana teologya. Jam kerja penyiaran dimulai dari pukul 05.00 WIB -23.00 WIB dan dalam hal ini telah terjadwal dengan rapi mengenai pembagian jadwal siar. Hal tersebut ditunjukkan untuk memberikan yang terbaik kepada para pendengar setiap Radio Narwastu atau biasa disebut dengan “sahabat Narwastu”.

Ada beberapa peranan penyiar pada radio Narwastu FM yaitu:

1. Penyiar sebagai nara sumber, dalam hal ini penyiar memberikan informasi- informasia kepada pendengar (pembaca berita, info publik, dan sebagainya).

2. Penyiar sebagai tempat berbagi bagi pendengar dan pemberi motivasi (penyiar menjadi tempat berdiskusi, memberi solusi pemecah masalah), dan sebagainya.

3. Penyiar sebagai sahabat (pada saat penyiar membangun karakter dimana karakter tersebut menjadi ciri si penyiar, membangun suasana dengan bercanda, diskusi, membacakan kisah pribadi yang berkesan dan menyapa para pendengar setia dengan sebutan “sahabat Narwastu”.

(50)

pendengar), memberikan suasana pada saat penyiaran, mood yang stabil, selalu semangat dan mengontrol jalannya sebuah acara berdasarkan skrip siar yang telah dibuat.

Tabel Jadwal Siar Radio Narwastu Periode Juni dan Desember 2010

Jam Siar WIB

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

05.00-11.00 Myla Eny Aris Myla Eny Samuel Eny 11.00-5.00 Samuel Samuel Samuel Aris Aris Myla Aris 5.00-11.00 Eny Aris Myla Eny Samuel Eny Myla

Adapun tips yang diterapkan oleh Eny selaku salah satu penyiar di Narwastu FM adalah sebagai berikut :

1. Pastikan kamu benar-benar rileks dan merasa nyaman di studio.

2. Jika kamu harus menempati “kursi panas” (harus langsung tampil setelah penyiar lain), hadirlah di studio sekurang-kurangnya 15 menit sebelum kamu mengudara. Hal ini supaya kamu bisa bersiap-siap.

3. Duduklah senyaman mungkin di kursi, berusaha rileks, cari posisi senyaman mungkin.

(51)

5. Menguasai thema yang akan dibawakan pada setiap siaran, sehingga dapat memilih lagu dan memilih ayat Alkitab sesuai dengan thema tersebut.

Menurut Eny suara yang bagus juga menjadi modal utama bagi seorang penyiar, tetapi memiliki suara bagus saja tidaklah cukup untuk menjadi penyiar yang handal. Suara bagus akan menjadi tidak bagus dan tidak enak didengar jika sesorang penyiar mengulang kata secara berulang-ulang misalnya kata “O.K”, yang pasti, dan pasti. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan seorang penyiar kurang menguasai materi siaran dan tidak tahu harus mengatakan apa untuk mengisi setiap waktu pada saat siaran. Keterbatasan atau kedangkalan wawasan itu pula yang melahirkan tabiat yang di mata penonton atau pendengar terasa aneh, kurang menarik dan sebagainya. Any juga menyatakan bahwa penyiar harus rajin membaca bacaan-bacaan rohani sesuai dengan kebutuhan radio ini, Alkitab, dan sebagainya yang berhubungan dengan nilai-nilai kristiani. Penyiar bisa menjadi andalan pendengar tentang banyak kejadian sehingga menimbulkan pemikiran dari pendengar bahwa penyiar itu memiliki banyak wawasan yang luas. Selain itu, penyiar juga harus tanggap dengan apa yang sedang menjadi pusat perhatian masyarakat. Dalam hal ini penyiar memberikan solusi ataupun saran dan biasanya mengajak setiap pendengar untuk tetap menanggapi segala situasi yang sedang berkembang pada masyarakat dengan nilai-nilai yang dimiliki umat Kristiani.

2.5 Program Siaran Radio Narwastu FM

Program Siaran pada umunya dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu yaitu

(52)

talkshow tentang kesehatan dan berita tentang informasi terkini dan info-info ibadah. Siaran pada radio Narwastu dimulai pada pukul 05.00 WIB yaitu acara renungan pagi dan diakhiri pukul 23.00 yaitu dengan penyiaran renungan malam.

Program acara yang disiarkan oleh radio Narwastu dengan tujuan untuk melibatkan pendengar secara langsung dikemas dalam acara selamat pagi kasih setiap pagi. Dalam acara ini setiap pendengar dapat terlibat dengan menghubungi melalui telefon ataupun sms. Setiap pendengar bisa memberikan salam-salam kepada setiap orang dan merequest lagu. Berikut akan dijelaskan program siaran radio Narwastu pada hari senin sampai dengan hari sabtu.

2

(53)

Tabel Program Siaran Radio Narwastu FM 97.9 FM

INFO IBADAH SELAMAT

PAGI KASIH

(SAPA-SAPA)

KIDUNG

PAGI

KIDUNG PAGI MUSIK

(54)

10.00-

10.30

LIVE PWTK PREPARE LIVE

(55)

16.00 +FREE

FREE MUSIC PROGRAM

(56)

Info tabel :

1. Opening program : acara pembuka pada pagi hari yang biasanya

memutarkan lagu-lagu rohani tempo lambat.

2. Morning amsal : Pembacaan kitab Amsal pada pagi hari dengan teratur.

3. Renungan pagi : Kotbah pada pagi hari.

4. Info ibadah : Informasi tentang ibadah yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

(57)

6. Renungan siang : kotbah pada siang hari.

7. Nyapa-nyapa : Pemberian sapaan kepada orang lain dan dalam acara ini tidak diselang selingi lagu rohani, hanya musik saja.

8. Live okumene : penyiaran langsung ibadah gabung dari berbagai gereja.

9. Music worship : Pemutaran lagu rohani yang bertempo cepat.

10.Worship prepare : Pemutaran lagu rohani sebelum mendengar kotbah.

11.Doa syafaat : Mendoakan semua rangkaian acara dalam satu hari dan berdoa untuk setiap penelepon yang ingin didoakan.

12.Worship Bible reading : Pembacaan Alkitab yang diselang selingi

pemutaran lagu rohani.

13.Closing program : Acara untuk penutupan siaran dalam satu hari.

14.Slamat pagi kasih : Penyampaian ucapan selamat pagi kepada orang lain dan dapat merequest lagu.

15.Wise word Monday : Penyampaian kata-kata bijak dan mutiara dari

pendengar kepada orang lain.

16.Ethnik song : Pemutaran lagu rohani dari berbagai ethnik di Sumatera

Utara.

17.Congratulation day : Siaran yang menyampaikan ucapan selamat ulang

(58)

18.Live ibadah dari PWTK : Siaran ibadah langsung dari persekutuan tubuh Kristus.

19.Bible reading : Pembacaan Alkitab tahunan.

20.Program bahasa batak Toba : Siaran yang secara keseluruhan menggunakan bahasa Batak Toba dan memutarkan lagu rohani Batak Toba.

21.Request lagu bahasa Batak : Penyiaran lagu rohani berbahasa batak Toba

yang melibatkan pendengar utnuk meminta lagu yang ingin diputarkan di radio.

22.Music activity : Penyiaran lagu rohani dengan tempo cepat.

23.Clinic on air : Siaran yang mengundang ahli kesehatan untuk membahas

suatu jenis penyakit dan melibatkan pendengar untuk bertanya.

24.Request song : Penyiaran lagu rohani yang melibatkan pendengar radio

Narwatu untuk meminta lagu yang ingin diputarkan di radio.

25.Program anak : Penyiaran lagu rohani anak, dan kotbah khusus untuk anak.

26.Live ibadah kaum pria : Penyiaran langsung ibadah khusus pria.

27.Free music : Pemutaran lagu rohani pilihan.

28.Renungan malam : Pembacaan Alkitab dan perenungan pada malam hari.

(59)

30.Night worship : Pemutaran lagu-lagu rohani bertempo lambat.

31.Request malam : Permintaan lagu pada malam hari.

32.Morning message : Penyampaian kata-kata berkat dari pendengar

Narwastu kepada orang lain yang diambil dari Alkitab.

33.Jou-jou haluaon : Penyiaran tentang informasi orang yang meninggal.

34.% : Sama dengan hari sebelumnya

Dari program siaran di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa penyiaran lagu-lagu rohani paling mendominasi dari semua program siaran. Program yang paling diminati sertiap pendengar yaitu program request lagu-lagu rohani dan kotbah (berdasarkan wawancara dengan fans club radio Narwastu dan berdasarkan pengamatan di lapangan). Lagu rohani yang disiarkan oleh radio Narwastu ada lagu rohani pop, lagu rohani etnik dan lagu rohani anak.. Biasanya setiap pendengar bebas merequest lagu rohani pop dan lagu-lagu rohani lainnya. Khusus

request lagu rohani Batak Toba, disiarkan setiap hari sabtu jam 3 sore sedangkan

request lagu rohani etnik Sumatera Utara disiarkan setiap hari minggu jam 3. Ini

yang membuat Radio Narwastu juga dapat menyatukan kemajemukan suku yang ada di Sumatera Utara sebagai sasaran dari penyiaran radio ini.

2.6 Jangkauan Siaran

(60)

pemancar yang efektif untuk menerima siaran Narwastu FM adalah 25-50 Km. Daerah yang dijangkau meliputi Medan Kota, Binjai Kota, Lubuk Pakam, Langkat, Brastagi, Kabanjahe, Sidikalang, Parapat, Dolok Sanggul, dan lain-lain.

2.7 Fans Club Radio Narwastu

Keberadaan radio Narwastu juga tidak bisa lepas dari pendengar setia yang menjadi objek dan pendukung penyiaran radio ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan manejer dan staf dari radio Narwastu, sudah terbentuk suatu komunitas yang disebut sebagai penggemar setia radio Narwastu (fans club Radio

Narwastu). Komunitas ini terbentuk sendiri oleh para penggemar radio Narwastu

(61)

BAB III

STRUKTUR RADIO NARWASTU FM

Struktur yang dimaksud dalam tulisan ini adalah bagian-bagian yang terdapat di dalam radio Narwastu yang mendukung semua penyiaran. Radio Narwastu memiliki karakterikstik yang membangun radio ini dalam system penyiarannya. Dalam pembahasan ini penulis akan melampirkan hal-hal yang membangun radio Narwastu yang berhubungan dengan penyiaran. Diantaranya tehnik penyiaran, program radio, acara siaran, format siaran, lagu rohani yang dimiliki radio Narwastu, dan persentase penyiaran lagu-lagu rohani.

3.1 Tehnik Penyiaran Narwastu FM

Tehnik penyiaran adalah bagaimana cara yang dilakukan radio dalam menyiarkan setiap program siaran kepada masyarakat. Secara umum tehnik penyiaran radio dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu siaran langsung, siaran tidak langsung. Siaran langsung atau live adalah siaran yang proses produksi (proses untuk menghasilkan siaran ) sampai dengan pemancaran dilakukan pada saat itu juga (real time). Pada siaran langsung peralatan yang dibawa minimal adalah mic,

mixer audio, amplifier, alat perekam tape recorder/kaset recorder, kaset player

(62)

Output mixer disalurkan ke amplifier untuk diperkuat dan disalurkan ke tape

recorder untuk direkam dan ke pemancar untuk dipancarkan ke studio pusat

melalui antena directional dan langsung diterima antena stasiun pusat dan diteruskan ke pemancar pusat untuk disiarkan secara luas.

Yang kedua adalaha siaran tidaka langsung, merupakan siaran yang proses produksi dilakukan dahulu baru kemudian pada waktu berikutnya disiarkan. Jadi proses produksinya dilakukan di studio rekaman sehingga dihasilkan produk penyimpan audio, bisa berupa kaset atau mp3 atau naskah yang harus dibacakan oleh penyiar Untuk siaran yang tidak langsung, peralatan yang tidak dibawa hanya pesawat pemancarnya karena akan disiarkan lain waktu. Seperti proses siaran langsung tetapi hanya direkam pada tape recorder. Hasil rekamannya dibawa ke studio untuk disempurnakan dan penyiarannya dengan cara memutar kembali tape hasil rekaman dan output tape recordernya disalurkan ke pemancar untuk dipancarkan secara luas. Proses ini biasanya disebut siaran ulang / tunda.

Di dalam radio Narwastu tehnik penyiaran dilakukan dalam dua jenis ini. yaitu dengan penyiaran secara langsung baik ibadah-ibadah, kotbah, maupun

talkshow. Untuk siaran langsung di radio Narwastu, crew tidak perlu lagi

membawa peralatan yang diperlukan untuk penyiaran langsung. Hal ini dikarenakan ruangan tempat acara ibadah yang akan disiarkan sudah disambungkan ke studio Narwastu FM (Convention Hall Suara Nafiri) sehingga tinggal menghubungkannya langsung pada saat on air.

(63)

dalam komputer, kotbah yang sudah direkan di dalam CD. Berikut hal-hal yang menjadi bagian dari radio Narwastu:

1. Frekwensi : 97,9 Mhz 2. Modulasi : FM Sterio 3. Ukuran studio : 5 X 5 m

4. System pembawa acara : Gospel Radio 5. Jam siaran : on Air 05.00 – 23.00 WIB.

3.2 Program Siaran Radio Narwastu FM

Program siaran merupakan panduan siaran dalam sebuah radio yang akan dilakukan dalam keseluruhan penyiaran. Secara garis besar program siaran radio terdiri dari music program, talkshow dan news program (SMK Teknik Penyiaran

dan Program Produksi Radio dan Televisi). Meskipun demikian, pada prakteknya

suatu program siaran biasanya merupakan kombinasi dari 2 atau 3 jenis siaran tersebut.

Music program merupakan program yang menyiarkan secara keseluruhan

adalah musik untuk menghibur pendengar. Biasanya dibuat format sesuai jenis musiknya dan jarang sekali dicampur untuk berbagai jenis musik. Secara umum siaran program musik dirancang dengan format kontak / bicara dengan pendengar, menyiarkan musik, selingan iklan dan dilanjutkan pemutaran lagu berikutnya. Judul lagu biasanya sudah ditetapkan dan disiapkan oleh penyiar dan music

director sebelumnya.

(64)

bertindak sebagai pemandu acara atau moderator. Oleh karena itu, penyiar harus memiliki pengetahuan yang luas dan dalam tentang tema/masalah yang dibicarakan, mampu mengelola waktu yang tersedia dan mampu mendistribusikan secara adil dan merata serta mampu membuat kesimpulan.

Yang ketiga yaitu program news merupakan program yang berisi rangkaian berita-berita terkini baik bidang ekonomi, politik, sosial, olahraga, dan sebagainya; lokal, regional, nasional, ataupun internasional. Biasanya disajikan setiap jam tertentu, bisa berupa breaking news, yaitu disampaikan penyiar secara khusus di sela-sela siaran non-berita.

Program musik pada radio Narwastu merupakan program khusus menyiarkan lagu-lagu rohani. Di dalam penyiarannya, radio Narwastu membuat lagu-lagu rohani tersebut ke dalam tiga kelompok sesuai dengan jenis lagu rohani yang dimiliki radio Narwastu yaitu lagu rohani pop, lagu rohani daerah (ethnic) dan lagu rohani anak. Penyiar biasanya memberikan kontak dengan pendengar (menyapa pendengar) dan memutarkan lagu rohani, yang dapat juga diselingi iklan. Lagu rohani yang disiarkan tergantung music director dan pendengar yang merequest lagu rohani pada acara request song.

(65)

ini penyiar menjadi moderator antara narasumber dengan pendengar dan akan memberikan kesimpulan pada akhir siaran.

Radio Narwastu juga memiliki program news yaitu menginformasikan berita-berita terkini yang sedang terjadi dan memberikan tanggapan dan saran kepada pendengar sesuai dengan yang dibutuhkan. Tetapi untuk program news pada radio ini, biasanya hanya disisipkan pada saat penyiaran lagu-lagu rohani sebelum dilanjutkan ke lagu berikutnya.

3.3 Acara Siaran Narwastu FM

Acara siaran merupakan acara-acara yang disiarkan oleh radio Narwastu. Secara keseluruhan, radio Narwastu FM memiliki banyak program acara atau siaran. Acara siaran ini dikonsep sesuai dengan kebutuhan pendengar dan hasil evaluasi dari penyiaran sebelumnya.

Adapun acara siaran yang dimiliki oleh radio Narwastu adalah morning

worship (penyiaran lagu-lagu rohani pada pagi hari), renungan pagi, renungan

(66)

3.3.1 Morning Worship

Morning worship merupakan penyiaran lagu-lagu rohani pop pada pagi hari. Morning worship disiarkan pada pukul 05.00 WIB. Biasanya memutarkan lagu-lagu sukacita (lagu rohani yang memiliki tempo sedang) dan lagu rohani bertempo lambat untuk menemani para pendengar ketika bersaat teduh (berdoa pada pagi hari dengan kondisi yang tenang). Lagu rohani yang diputarkan yaitu berisikan ucapan selamat pagi kepada Tuhan, ucapan syukur dan ucapan terima kasih atas keagungan ciptaan Tuhan. Berikut contoh lagu-lagu yang sering diputarkan pada program morning worship :

Judul Lagu Penyanyi

Selamat Pagi Bapa Nikita

Gunung KudusMu Art For Christ

Hanya Nama Yesus United exel Yesus KumemerlukanMu Ux singer

Karya Terbesar Sari simorangkir

3.3.2 Program Renungan Pagi, Siang, Malam

(67)

pemilik radio ini. Renungan ini ada yang disiarkan secara langsung dari tempat ibadah dan ada juga yang sudah direkam dalam bentuk CD.Penyiaran renungan dibagi menjadi tiga sesi yaitu:

1. Program Renungan Pagi, waktu pelaksanaannya pada pukul 06.00 WIB. Dalam acara ini disajikan khotbah dengan durasi 30 menit. Materi yang dibawakan biasanya tergantung pada hamba Tuhan yang menyampaikan khotbah tersebut.

2. Program Renungan Siang, waktu pelaksanaannya yaitu pada pukul 12.30 WIB dengan durasi wakti 1-1,5 jam. Dalam program ini, disajikan khotbah dengan waktu maksimal 30 menit dan diselingi pemutaran lagu-lagu rohani.

3. Program Renungan Malam, waktunya pada pukul 10.00 WIB dengan durasi 30 menit.

3.3.3 Program Selamat Pagi Kasih

Program ini merupakan ucapan selamat pagi oleh para pendengar kepada keluarga, sahabat dan saudara. Biasanya dilakukan dengan program interaktif antara sesama pendengar radio Narwastu dengan menggunakan fasilitas Phone On

Air. Program ini diadakan setiap hari pukul 07.00 WIB s/d 08.00 WIB (kecuali

(68)

3.3.4 Program Ucapan Congratulation (ucapan selamat untuk pendengar)

Program siaran ini merupakan acara yang menyampaikan ucapan selamat dari para pendengar yang satu kepada orang lain seperti ucapan untuk ulang tahun, pernikahan dan hari bahagia lainnya. Program ini disiarkan setiap hari pada pukul 09.00 -10.00 WIB (durasi satu jam). Acara ini juga selalu diselingi dengan lagu rohani, pemilihan lagunya bisa disesuaikan dengan tema yang sedang didengar, dan ada juga permintaan dari pendengar yang sedang merequest. Tujuan program ucapan selamat ini adalah untuk memberikan apresiasi dan semakin mendekatkan para pendengar yang satu dengan pendengar yang lainnya sehingga terjalin persekutuan yang semakin baik di antara masyarakat Kristiani di kota Medan.

3.3.5 Program Siaran Langsung Ibadah

Program ini merupakan program yang menyiarkan secara langsung (live) ibadah-ibadah yang dikelola dan difasilitasi Yayasan Mutiara Suara Nafiri (yayasan yang dibentuk oleh Jhonny pardede untuk mendukung pelayanannya). Tujuan penyiaran ini supaya ibadah dari satu tempat dapat dinikmati oleh pendengar radio Narwastu di berbagai daerah dan dapat mebmangun kerohanian mereka.

Adapun ibadah-ibadah yang sering diputarkan secara langsung pada radio Narwastu adalah sebagai berikut :

(69)

b. Ibadah persekutuan Wanita Tubuh Kristus (PWTK) Yayasan Mutiara suara Nafiri. Diadakan pada hari selasa pukul 12.30 WIB bertempat di Convention Hall Mutiara Suara Nafiri. Ibadah ini diikuti oleh kaum wanita.

c. Ibadah muda/i Yayasan Mutiara Suara Nafiri hari Rabu, pukul 16.30 WIB bertempat di convention hall Mutiara Suara Nafiri. d. Ibadah oikumene Yayasan Suara Nafiri hari Minggu, pukul 17.00

WIB bertempat di convention Hall Suara Nafiri.

e. Ibadah raya pengajaran mempelai alkitabiah setiap hari minggu pukul 07.15 WIB bertempat di Baloe Centre Gereja Bhetel Indonesia Batam.

f. Ibadah Bible study setiap hari rabu pukul 19.30 WIB bertempat di Gereja Penyebaran Injil Indonesia – Perawang Riau.

g. Ibadah Bible Study setiap hari kamis pukul 19.15 WIB bertempat di Baloe Centre Gereja Bhetel Indonesia – Batam.

h. Program penyiaran Firman Tuhan/ khotbah dalam bahasa Batak Toba oleh Bapak Pdt. Jhonson Silitonga langsung dari Baloe Centre Gereja Bhetel Indonesia – Batam.

3.3.6 Program Kesehatan Keluarga Narwastu (clinic on air)

(70)

juga tetap diselingi lagu-lagu rohani sesuai dengan permintaan pendengar yang berinteraksi secara langsung melalui telephon. Tujuan program kesehatan keluarga Narwastu ini adalah supaya pendengar dapat menjaga kesehatan jasmani yang juga mendukung kesehatan rohani para pendengar.

3.3.7 Program Anak-anak

Program ini merupakan acara yang khusus ditujukan bagi anak-anak. Di dalam program anak, terdapat penyampaian cerita rohani yang bersumber dari Alkitab dan buku-buku rohani dengan tujuan untuk memperkenalkan anak sejak dini tentang kehidupan rohani kepada anak-anak. Dalam program ini juga terdapat pemutaran lagu-lagu rohani anak-anak. Artinya dalam pembacaan cerita tersebut diselingi dengan lagu rohani anak dan juga iklan.

3.3.8 Program Lagu Rohani Berbahasa Batak Toba

(71)

3.3.9 Program Request Lagu-Lagu Narwastu

Program request merupakan program dimana pendengar radio Narwastu dapat memilih lagu yang ingin disiarkan pada radio Narwastu dengan menghubungi melalui telefon ataupun sms. Program ini disiarkan setiap hari pada pukul 14.00 WIB. Lagu yang diputarkan sesuai dengan lagu yang direquest oleh pendengar melalui pesawat telepon (061-4515905). Program ini merupakan program yang paling banyak diikuti oleh pendengar radio Narwastu. Lagu yang sering diputarkan dan direquest pada program acara ini adalah lagu-lagu rohani pop. Tujuan program ini adalah untuk melibatkan para pendengar di dalam penyiaran radio Narwastu dan dapat memenuhi kebutuhan pendengar secara langsung dalam hal ini lagu rohani.

3.4 Bentuk Penyiaran Narwastu FM

Bentuk penyiaran merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengkemas semua program acara siaran. Suatu program acara pasti memiliki desain atau tahap merencanakan. Seperti yang dikemukakan oleh Stonner dan Wonkel (1986), rancangan adalah proses dasar yang digunakan untuk menentukan bagaiman mencapai sesuatu. Dalam proses dasar rancangan suatu program acara harus diperhatikan unsur-unsur yang ada dalam program itu. Unsur tersebut ada tiga, yaitu isi pesan, lambang pesan, dan perlakuan pesan. Lambang pesan yang disampaikan melalui radio adalah kota, musik dan efek suara sedangkan perlakuan pesan menekankan pada penyajian yang digunakan dalam mengkemas pesan.

(72)

tujuan dari penyiaran ini bisa sampai kepada pendengar. Contohnya dalam menyiarkan lagu rohani dibuat ke dalam berbagai macam yaitu dengan penyiaran tanpa melibatkan pendengar, penyiaran dengan melibatkan pendengar. Radio ini juga menyiarkan lagu rohani berdasarkan klasifikasi, yaitu dengan mengelompokkan lagu rohani tersebut ke dalam tiga kelompok yaitu lagu rohani pop, lagu rohani etnik dan lagu rohani anak sehingga tidak bercampur dalam penyiarannya.

Untuk menarik perhatian para pendengar, radio Narwastu juga memperhatikan waktu dari acara siaran. Contohnya dengan menyiarkan lagu rohani tempo cepat pada pagi hari dengan memperhatikan bahwa pada pagi hari pendengar memulai aktifitas dengan semangat melalui lagu rohani tersebut. Penyiaran renungan diadakan pada pagi pada waktu pendengar belum melakukan aktifitas, renungan siang pada waktu jam istirahat pada umumnya, dan renungan malam pada waktu malam sebelum jam istirahat malam.

3.5 Format Siaran Narwastu FM

(73)

penyiaran. Format khusus adalah format yang dikhususkan untuk pendengar tentang agama.

Dalam penyiaran pada radio Narwastui format yang digunakan adalah format khusus dan format musik. Yaitu format yang kebanyakan menyiarkan tentang agama yang dalam hal ini adalah Kristiani. Dan juga menggunakan format musik yaitu menyiarkan lagu-lagu rohani dalam setiap acara sebagai selingan dan juga ada khusus acara siaran pemutaran lagu rohani secara keseluruhan. Format ini dilakukan untuk menarik perhatian pendengar dan juga sebagai tujuan awal dari pendirian radio ini sebagai radio gospel.

3.6 Lagu Rohani Yang Dimiliki Narwastu FM

Gambar

Tabel Jadwal Siar Radio Narwastu Periode Juni dan Desember 2010
Tabel Program Siaran Radio Narwastu FM 97.9 FM
Tabel Struktur Organisasi Radio Narwastu FM

Referensi

Dokumen terkait

Dapat digunakan sebagai alternatif penyiaran dan manajemen request lagu untuk radio internet sebagai pendamping sistem penyiaran konvensional yang sudah ada dan digunakan

Bagaimana kah strategi tuturan iklan yang digunakan dalam iklan sabun mandi yang terdapat di radio-radio FM di Kota Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan sumber lagu-lagu Rohani bahasa Hokkien yang digunakan pada tata cara ibadah GBI Yanglim Plaza Medan, mengetahui

Dengan Rahmat-Nya jualah, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Manajemen Produksi pada Program Halo Makassar di Radio Venus 97,6 FM1. dan

Dengan adanya aplikasi manajemen lagu ini maka akan memudahkan pengguna dalam merotasi lagu sesuai dengan aturan PRO 2 dan berdasarkan pada ketentuan deskripsi

Radio saat ini dituntut untuk bisa melayani kebutuhan akan informasi dan berita yang bukan hanya selalu menyajikan hiburan seperti lagu (informasi lagu,

Dengan adanya aplikasi manajemen lagu ini maka akan memudahkan pengguna dalam merotasi lagu sesuai dengan aturan PRO 2 dan berdasarkan pada ketentuan deskripsi

Tugas akhir dengan judul Aplikasi Manajemen Permintaan Lagu Melalui SMS dan Mobile Web Untuk Stasiun Radio ini merupakan aplikasi yang dapat menerima permintaan lagu (request