47
SUARA MUHAMMADIYAH 03 / 96 | 1 - 15 FEBRUARI 2011
KRONIK DUNIA ISLAM
D
ekade terakhir ini, Muslim di Inggris tidak habis-habisnya menghadapi berbagai tantangan. Setelah terjadinya serangan mengerikan 9 September di New York dan 7 Juli di London, umat pemeluk agama terbesar kedua di dunia ini mendapat sorotan tajam dari berbagai media. Kendati situasinya tampak muram dan suram, namun secercah harapan kemudian muncul di tengah badai sorotan itu. Belakangan fokus komunitas Muslim di Inggris adalah pada penyembuhan, pembangunan, dan melakukan berbagai hal yang menarik, yang lebih giat dari sebelumnya, karena masyarakat lokal dan projek-projek akar rumput bermunculan di seluruh bangsa.Namun apakah upaya itu kondusif terhadap situasi umat Muslim di Inggris?
“Sulit menjawab dengan presisi,” tutur Remona Aly, Direktur Kampanye “Exploring Islam Foundation”, dalam tulisannya untuk CGNews. “Namun jajak pendapat YouGov yang dilakukan pada akhir Mei 2010 lalu,” lanjutnya, “mengungkapkan, satu dari dua warga Inggris mengaitkan Islam dengan ekstremisme dan terorisme. Hanya 6% yang percaya Islam menyerukan keadilan. Enam
puluh tujuh persen yang berpendapat, Islam menganjurkan penindasan terhadap kaum perempuan, dan 41% ‘tidak setuju’ atau ‘sangat tidak setuju’ dengan pernyataan, ‘umat Islam memiliki dampak positif pada masyarakat Inggris.’”
Jajak pendapat pun kemudian dilakukan lembaga amal baru, Exploring Islam Foundation (EIF), yang didirikan sekelompok anak muda Muslim profesional yang sangat prihatin mendapati persepsi publik terhadap iman mereka di Inggris. Bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman tentang Islam, meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai universal dan sumbangan-sumbangannya terhadap kehidupan. Yayasan ini berusaha
membangun dan mengembangkan upaya-upaya lokal yang sangat baik yang ditunjukkan kaum Muslim dan organisasi Islam yang ada. Menurut mereka, rasanya sudah waktunya Islam yang sesungguhnya dipertontonkan kepada mata publik.
EIF meluncurkan media kampanye pertama, “Terinspirasi Muhammad” (http://www.inspiredbymuhammad.com), pada Juni 2010. Sebuah inisiatif yang berani menyuguhkan kepada masyarakat, terutama menampilkan kampanye/iklan yang meliputi tiga isu yang diperjuangkan Rasulullah Muhammad saw: hak-hak perempuan, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan. Citra Muslim yang terkait dengan masing-masing nilai ini dipampangkan di berbagai transportasi yang ada di London: di sistem transit bawah tanah, di halte bus, dan armada taksi.
“Inspired by Muhammad” mengundang perhatian secara nasional maupun global. Hal ini dilaporkan di dalam ratusan media
dari Timur Tengah sampai Meksiko, dari New York sampai ke Selandia Baru, mencapai jutaan dari jutaan orang. Situs ini dibuka sekitar 200.000 pengunjung dari lebih 160 negara dalam dua minggu pertama setelah diluncurkan. Situs ini pun dibahas dalam blog, tweets, dan situs jejaring sosial lainnya.
Email pun dilayangkan dan mengucapkan kebanggaan mereka pada kampanye yang mewakili nilai-nilai sejati Islam. “Inspired by Muhammad” diartikulasikan sebagai tumbuhnya kepercayaan diri yang merupakan bagian dari identitas Muslim Inggris.
Media pun merespon sangat positif dengan kampanye itu, bahkan memberikan kontribusi untuk program konten, seperti The Big Question BBC, yang bertanya, “Apakah Islam memerlukan PR (human) yang baik?” Para partisipan pada talkshow ini, termasuk penyair Benjamin Zephaniah dan Editor Senior, Mehdi Hasan, memuji kampanye sebagai contoh yang cemerlang tentang humas untuk Islam. Di tingkat individu, sementara ada banyak blog yang mengekspresikan sentimen anti-Muslim, ada banyak juga yang berharap EIF baik, “Saya non-Muslim,” salah seorang mengirim
email, “dan saya sangat terinspirasi dengan kerja Anda.”
Meskipun temuan jajak pendapat YouGov terasa menusuk, namun hal itu semakin menggugah dan menyadarkan kewajiban Muslim yang tinggal di Inggris untuk proaktif dan bukan reaktif, untuk menunjukkan keyakinan dan bukan korban, serta untuk terus memberikan kontribusi yang berharga terhadap kemajuan masyarakat Inggris.
Setelah respon positif terhadap kampanye perdananya, EIF terus melangkah maju ke depan. Kampanye pada Januari 2011 berfokus pada sejarah koeksistensi dan kasih sayang antara Muslim dan Yahudi, sebuah hubungan yang signifikan dan sensitif dalam sejarah yang panjang. Kampanye kedua EIF yang bertajuk “Missing Pages”, akan menyuarakan solidaritas “Holocaust Memorial Day” 27 Januari dan menunjukkan bagaimana anti-Semitisme bertentangan dengan ajaran Islam.lham
Kampanye Islam di Inggris
Anak-anak perempuan Inggris sedang memperbincangkan tentang busana Muslim
