• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU BIMBINGAN KONSELING SMA NEGERI SE–KOTA MEDAN T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU BIMBINGAN KONSELING SMA NEGERI SE–KOTA MEDAN T.A 2015/2016."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MANAJEMEN

KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA

GURU BIMBINGAN KONSELING SMA

NEGERI SE

KOTA MEDAN

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Oleh :

ANDINI RAIHAN NIM. 1123151004

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MANAJEMEN

KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA

GURU BIMBINGAN KONSELING SMA

NEGERI SE

KOTA MEDAN

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

ANDINI RAIHAN NIM. 1123151004

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : ANDINI RAIHAN

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Desember 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Guru)

Alamat Orang Tua : Jl.Karya Sehati Gg. Sehati No. 10 LK XIII

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 28 Medan Tahun Ajaran 2006

s/d 2009

Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 13 Medan Tahun Ajaran 2009

s/d 2012

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah melaksanakan PPLT di SMA N 1 Stabat

2. Melakukan Penelitian di SMA Negeri 4 Medan

Hormat Saya,

(8)

i

ABSTRACT

ANDINI RAIHAN: 1123151004. Relation Between Headmaster‘s Management Capability and Counseling Teacher’s Work Motivation in Public High School of Medan Year 2015/2016. Essay. Psychology Education and Guidance Major. Counseling Guidance Study Program. Faculty of Education. State University of Medan.

The research means to know the relation between headmaster’s management capability and counseling teacher’s job motivation in Medan’s public high school year 2015/2016.

The type of this research is quantitative correlation approach. The subject of this research is 5 Public High School in Medan which amounts to 25 teachers of Guidance Counseling, research instrument used for obtaining data is by using questionnaire.

Data processing is done by product moment correlation analysis and t-test. Variables that studied in this research are headmaster’s management capability (X) and counseling guidance teacher’s work motivation (Y).

The research result using product moment correlation analysis is showed that r-count = 0,689 is in high positive direction, while significant test correlation coefficient using t-test showed that t-count = 4.55 at the significance level α = 5% and degree of freedom dof = 25 – 2 = 23 greater that r-table = 2,0686 on other words H0 rejected so that H1 is acceptable. There is a positive and significant relation between headmaster’s management capability and counseling teacher’s work motivation. Correlation coefficient is 0.689, and then the coefficient of determination (CoD) is 0.474. This is show that 47.4% counseling teacher’s work motivation are affected by headmaster’s management capability while 52.6% are affected by other unrelated factors or outside of this research but still affected counseling teacher’s work motivation in Medan.

(9)

i

ABSTRAK

ANDINI RAIHAN: 1123151004. Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru Bimbingan Konseling SMA Negeri Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan manajemen kepala sekolah dengan motivasi kerja guru bimbingan konseling SMA Negeri Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2015/2016

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif pendekatan korelasi. Subjek penelitian ini adalah 5 SMA Negeri di kota medan yang berjumlah 25 orang guru BK, instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah dengan menggunakan angket (kuesioner).

Pengolahan data dilakukan dengan analisis korelasi product moment dan uji-t. variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan manajemen kepala sekolah (X) dan motivasi kerja guru BK (Y).

Hasil penelitian dengan menggunakan analisis korelasi product moment menunjukkan bahwa nilai rhitung = 0,689 berada diarah yang positif yang tinggi, sedangkan uji signifikasi koefisien korelasi dengan menggunakan uji-t menunjukkan bahwa thitung = 4,55 pada taraf signifikasi α = 5% dan derajat bebas dk = 25 – 2 = 23 lebih besar dari rtabel = 2,0686 dengan kata lain H0 ditolak sehingga demikian H1 diterima. Jadi terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan manajemen kepala sekolah dengan motivasi kerja guru BK. Dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,689, maka nilai koefisien determinasinya (KD) sebesar 0,474 hal ini menunjukkan bahwa 47,4% motivasi kerja guru BK dipengaruhi kemampuan manajemen kepala sekolah sedangkan 52,6% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak berkaitan atau diluar dari penelitian ini namun tetap mempengaruhi motivasi kerja guru BK di Kota Medan.

(10)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah SWT, semoga

kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi

Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga dan sahabatnya, serta

kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat

menyusun skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kemampuan Manajemen

Kepala Sekolah Dengan Motivasi Kerja Guru Bimbingan Konseling SMA

Negeri SeKota Medan T.A 2015/2016, yang disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku

Wakil Dekan Bidang Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd

selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis M.Pd Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd.

4. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi

(11)

iii

kesempurnaan skripsi ini. Terimakasih selama ini telah memberikan

semangat dan motivasi kepada penulis agar menyelesaikan skripsi ini

dengan baik dan benar.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Murad, M.Pd, Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd,

Kons. dan Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS, S.Psi selaku Dosen Penyelaras

yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat

bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan

motivasi, kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat.

8. Bapak Abdul Johan, S.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan

Kabid Program dan Pengembangan Mutu Pendidikan dan staf lainnya

yang telah memberikan kemudahan kepada peneliti sehingga penelitian

ini dapat berlangsung dengan lancar.

9. Kepala sekolah dan seluruh Guru BK di SMA Negeri 4 Medan, SMA

Negeri 11 Medan, SMA Negeri 13 Medan, SMA Negeri 14 Medan, dan

SMA Negeri 21 Medan beserta staf lainnya yang telah banyak membantu

saya selama proses penelitian berlangsung dengan lancer.

10.Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Ayah

M. Amri Nasution dan Ibunda Asrina Sari Lubis, S.Pd, yang tidak

(12)

iv

Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan

merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibunda adalah inspirasi dan

sumber semangat saya dalam menyelesaikan studi ini. Tak lupa buat

Kakak – kakak perempuanku tersayang Atika Indayani, S.S dan Anita

Anggraini, S.Pd serta Abangku Rizki Lukito Siregar yang juga selalu

memberikan motivasi baik secara moril maupun materil kepada penulis

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Yang selalu mengingatkan untuk

segera menyelesaikan skripsi dan cepat wisuda. Terima kasih atas segala

dukungan dan kasih sayang yang diberikan selama ini.

11.Untuk sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Cut Rizky Fadillah,

Roisah Mudana, dan Septia Khairani Rambe yang telah banyak

membantu, mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis kita lalui bersama

serta memberikan masukan kepada penulis, semoga persahabatan kita

tetap abadi selamanya.

12.Untuk sahabat-sahabat tercinta yang kekal dari SMA hingga sekarang

yaitu Anggita Ayu Ningtya, Dewi Ulfa Lubis, dan Yuli Chairunnisa

Panggabean yang selalu memberikan motivasi dan menjadi tempat

berkeluh kesah dan canda tawa selama ini. Terimakasih buat persahabatan

kita selama ini.

13.Seluruh teman – teman Reg BK 2012 yang tidak bisa saya ucapkan satu

per satu namanya dan teman selama PPLT di SMA Negeri 1 Stabat.

Terimakasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah kalian

(13)

v

14.Untuk teman-teman saya Cita Annisa dan Dita Nadhila Putri Gurusinga

selaku teman satu dosen pembimbing yang selalu menjadi tempat berbagi

informasi mengenai skripsi hingga sampai saat skripsi ini telah selesai.

Semoga kita bisa berteman seperti ini selamanya.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata

bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari

pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua, saya ucapkan terima terima kasih.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(14)

vi

2.1Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 12

2.1.1 Pengertian Kemampuan ... 12

2.1.2 Pengertian Manajemen ... 13

2.1.3 Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 16

2.2 Motivasi Kerja Guru Bimbingan dan Konseling ... 19

2.2.1 Pengertian Motivasi Kerja ... 19

2.2.2 Teori Motivasi Kerja ... 21

2.2.3 Tipe – Tipe Motivasi ... 25

2.2.4 Aspek Motivasi ... 26

2.2.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ... 27

2.3 Pengaruh Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru BK ... 29

(15)

vii

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.4 Langkah - Langkah Penelitian ... 38

4.1.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 56

4.4 Uji Koefisien Determinasi ... 89

4.5 Pengujian Hipotesis ... 90

(16)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

5.1 Kesimpulan ... 97

5.2 Saran ... 97

(17)

ix

DAFTAR GAMBAR

(18)

x

Tabel 3.6 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Angket ... 46

Tabel 3.7 Kisi – Kisi Angket Valid Kemampuan Manajemen ... 46

Tabel 3.8 Kisi – Kisi Angket Valid Motivasi Kerja ... 48

Tabel 3.9 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Ketinggian Hubungan ... 54

Tabel 4.1 Skor Angket Kemampuan Manajemen untuk Indikator Perencanaan ... 56

Tabel 4.2 Skor Angket Kemampuan Manajemen untuk Indikator Pengorganisasian ... 59

Tabel 4.3 Skor Angket Kemampuan Manajemen untuk Indikator Pelaksanaan ... 63

Tabel 4.4 Skor Angket Kemampuan Manajemen untuk Indikator Evaluasi ... 67

Tabel 4.5 Nilai Rata – Rata Skor Indikator Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 70

Tabel 4.6 Skor Angket Motivasi Kerja untuk Indikator Kemandirian ... 71

Tabel 4.7 Skor Angket Motivasi Kerja untuk Indikator Tanggung Jawab ... 74

(19)

xi

Kedisiplinan ... 76

Tabel 4.9 Skor Angket Motivasi Kerja untuk Indikator

Prestasi Kerja ... 79

Tabel 4.10 Skor Angket Motivasi Kerja untuk Indikator

Lingkungan Kerja ... 81

Tabel 4.11 Skor Angket Motivasi Kerja untuk Indikator

Gaji ... 82

Tabel 4.12 Nilai Rata – Rata Skor Indikator Motivasi

Kerja Guru BK ... 84

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas ... 85

Tabel 4.14 Hasil Uji Linieritas ... 86

Tabel 4.15 Koefisien Korelasi Kemampuan Manajemen

(20)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 101

Lampiran 2 Sebaran Data Uji Coba Angket Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 108

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 112

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 116

Lampiran 5 Angket Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah (Valid) ... 121

Lampiran 6 Tabulasi Data Jawaban Sampel dari Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ... 125

Lampiran 7 Angket Motivasi Kerja Guru BK ... 127

Lampiran 8 Sebaran Data Uji Coba Angket Motivasi Kerja Guru BK ... 132

Lampiran 9 Perhitungan Validitas Angket Motivasi Kerja Guru BK ... 136

Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Kerja Guru BK ... 140

Lampiran 11 Angket Motivasi Kerja Guru BK (Valid) ... 145

Lampiran 12 Tabulasi Data Jawaban Sampel dari Motivasi Kerja Guru BK ... 149

Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas ... 151

Lampiran 14 Hasil Uji Linieritas ... 155

Lampiran 15 Tabel Nilai – Nilai r Product Moment ... 156

Lampiran 16 Titik Persentase Distribusi t ... 157

Lampiran 17 Shapiro-Wilk Tables ... 158

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Telah muncul kesadaran pada diri banyak orang, bahwa pembangunan

pendidikan merupakan peristiwa yang tidak akan pernah selesai selagi peradaban

manusia masih berjalan. Dari hari ke hari selalu kita saksikan bersama berbagai

inisiatif dalam peningkatkan mutu pendidikan, baik dari pemerintah maupun

masyarakat. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan Negara.

Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta

didik menjadi subjek yang semakin berperan menampilkan keunggulan dirinya

yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing.

Namun pendidikan yang ada saat ini belum mampu menghasilkan sumber daya

manusia yang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan

pembangunan, meskipun kondisi yang ada sekarang belum sepenuhnya kesalahan

pendidikan. Menurut UU No. 2 tahun 1989 “Pendidikan adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihannya

(22)

2

Dari sisi pandang mikro peningkatan mutu pendidikan pada dasarnya

sangat ditentukan oleh operasionalisasi manajemen di tingkat sekolah. Sekolah

sebagai suatu organisasi yang dirancang untuk dapat memberikan sumbangan atau

berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan bagi masyarakat.

Upaya peningkatan kualitas sekolah perlu ditata, diatur, dikelola dan

diberdayakan agar sekolah mampu menghasilkan keluaran (output) yang mampu

bersaing di lingkungan masyarakat. Pengelolaan sekolah yang dimaksud berkaitan

dengan kemampuan manajemen sekolah dalam menghasilkan keluaran atau

lulusan yang lebih baik dan berkualitas dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Menurut Stoner (dalam Handoko, 2012:8) Manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha – usaha para

anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sekolah yang dikelola dengan

baik, dari segi pembelajaran, sumber daya manusia dalam hal ini pendidik serta

manajemennya maka sekolah akan menghasilkan output (siswa) yang berkualitas

yang mampu bersaing ditempat yang lebih besar tantangannya dan lebih

komplek. Sedangkan, sekolah yang manajemennya kurang baik tidak akan

memberikan kualitas dan lulusan yang baik. Banyak sekolah yang tidak terkelola

dari segi sistem pembelajaran dan manajemennya sehingga sekolah tersebut

tidak maju dan tidak mampu bersaing dalam industri pendidikan saat ini.

Sebagai manajer, kepala sekolah dituntut untuk bisa dan mampu

memberikan pelayanan pendidikan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan

masyarakat. Kepala sekolah tidak perlu ragu-ragu dalam membuat strategi dan

(23)

3

sekolah juga dituntut menjadi pendengar yang baik, agar dia dapat menerima

pelbagai macam gagasan baru, kritik, dan umpan balik yang bisa dimanfaatkannya

untuk memperbaiki kinerja sekolah serta menciptakan iklim kerja yang

kompetitif, namun toleran. Selain itu menurut Mulyasa (2003:103) kepala sekolah

harus mampu menghadapi berbagai persoalan di sekolah, berpikir secara

analitik dan konseptual dan harus senantiasa berusaha untuk menjadi guru

penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapai oleh para tenaga

kependidikan yang menjadi bawahannya, serta berusaha untuk mengambil

keputusan yang memuaskan bagi semua.

Kepala sekolah sebagai administrator dan manajer pendidikan diharapkan

memiliki kemampuan manajerial yang baik, sebab dengan kemampuan manajerial

yang baik kepala sekolah akan mampu melaksanakan tugas dan fungsi manajemen

dengan baik, yang menurut Dirjen Dikdasmen (1993: 17) tugas dan fungsi kepala

sekolah sebagai manajer adalah: (1) menyusun perencanaan, (2)

mengorganisasikan kegiatan, (3) mengarahkan kegiatan, (4) mengkoordinasikan

kegiatan, (5) melaksanakan pengawasan, (6) melakukan evaluasi terhadap

kegiatan, (7) menentukan kebijakan, (8) mengadakan rapat, (9) mengambil

keputusan, (10) mengatur proses belajar mengajar, (11) mengatur administrasi

terdiri: (a) ketatausahaan, (b) kesiswaan, (c) ketenagaan, (d) sarana dan prasarana,

dan (e) keuangan.

Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

yang amanatkan oleh PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, maka peran kepala sekolah sebagai manajer pendidikan dituntut lebih

(24)

4

mengakomodasi dan memfasilitasi semua kepentingan dan kebutuhan, baik yang

berasal dari guru, karyawan, staf tata usaha, komite sekolah, siswa, orang tua dan

juga guru pembimbing untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kepala sekolah juga harus mampu mendayagunakan seluruh sumber daya

sekolah dalam rangka mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dalam mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan bersama semua warga sekolah, dibutuhkan sikap profesionalisme dari

seluruh komponen pendidikan. Komponen-komponen yang terlibat dalam

peningkatan mutu pendidikan didukung oleh berbagai sumber daya seperti kepala

sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan yang

kondusif serta kegiatan bimbingan.

Dari semua peranan pegawai dalam meningkatkan fungsi manajemen,

menjadi kewajiban dari setiap pemimpin atau kepala sekolah untuk mendorong

dan memotivasi setiap bawahannya untuk berprestasi. Menurut Saydam (dalam

Kadarisman, 2013:275) motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian

dorongan atau rangsangan kepada para karyawan sehingga mereka bersedia

bekerja dengan rela tanpa dipaksa. Tujuan yang telah ditetapkan akan sulit

dicapai, apabila para pegawai tidak termotivasi untuk mau menggali potensi yang

ada dalam dirinya untuk bekerja semaksimal mungkin.

Motivasi kerja merupakan salah satu point penting dalam menunjang

tujuan – tujuan yang telah ditetapkan. Karena motivasi kerja dapat memberi

energi yang menggerakkan segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang

tinggi dan luhur, serta meningkatkan kebersamaan. Masing – masing pihak

(25)

5

saling membutuhkan, saling mengerti, dan menghargai hak dan kewajiban masing

– masing dalam keseluruhan proses kerja operasional.

Menurut Amirullah dan Haris Budiyono (2004:217) ada tiga alasan utama

yang mendorong perlunya motivasi dalam organisasi, yaitu (1) untuk mengamati

dan memahami tingkah laku bawahan. (2) mencari dan menentukan sebab – sebab

tingkah laku bawahan. (3) memperhitungkan, mengawasi, dan mengubah serta

mengarahkan tingkah laku bawahan. Dengan kata lain, pemberian motivasi oleh

kepala sekolah dimaksudkan agar pegawai tetap bekerja dengan baik dan selalu

memberikan prestasi yang terbaik bagi sekolah.

Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 menyebutkan Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Guru sebagai tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan tujuan pendidikan. Karena guru yang langsung

bersinggungan dengan peserta didik untuk memberikan ilmu pendidikan yang

akan menghasilkan tamatan yang berkualitas. Dalam kaitannya dengan

Guru sebagai pendidik, maka pentingnya guru professional yang memenuhi

standar kualifikasi diatur dalam pasal 8 Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen (UUGD) yang menyebutkan bahwa Guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Selain itu guru BK/konselor juga tidak kalah pentingnya dengan guru mata

(26)

6

kepada siswa baik bagi siswa yang memiliki masalah dalam belajar, siswa yang

memiliki bakat, juga konselor memberikan layanan dalam bimbingan konseling

yang juga mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan. Meneliti konselor

sebagai salah seorang pelaksana pendidikan disekolah sangat diperlukan. Tidak

jarang ditemukan konselor yang kurang memiliki gairah dalam menjalankan

tugasnya, yang berakibat kurang berhasilnya tujuan yang ingin dicapai. Hal ini

disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya motivasi

konselor dalam bekerja. Aspek motivasi ini sangat penting untuk dipahami oleh

kepala sekolah, karena tidak hanya akan memberikan kontribusi yang cukup

berarti dalam meraih keberhasilan tujuan jangka pendek, akan tetapi juga

sekaligus akan memberikan sumbangan yang cukup penting dalam meraih tujuan

– tujuan yang telah ditetapkan dalam jangka panjang.

Penelitian yang dilakukan Silfianti tentang kontribusi kompetensi

manajerial kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru smp negeri di Kecamatan

Padang Timur, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : (1). Motivasi Kerja Guru

SMP Negeri di Kecamatan Padang Timur dengan indicator ketekunan guru dalam

bertugas, semangat kerja yang tinggi, memiliki inisiatif, dan penuh rasa tanggung

jawab belum terlaksana sebagaimana mestinya dengan rata – rata tingkat capaian

79,71%. (2). Menurut Guru, kepala sekolah SMP Negeri di Kecamatan Padang

Timur belum memiliki kemampuan (kompetensi) melaksanakan manajerial

sebagai mana mestinya. Hal ini dapat dilihat dengan tingkat capaian rata – rata

kemampuan manajerial dalam hal mengelola program pembelajaran atau

kurikulum, mengelola sarana dan prasarana sekolah, mengelola personel sekolah

(27)

7

sekolah berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi kerja guru. Besarnya

kontribusi kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru

adalah KP= 12,18%

Penelitian lain dilakukan oleh Engkay Karweti tentang Pengaruh

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Faktor Yang Mempengaruhi

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SLB Di Kabupaten Subang. Dapat ditarik

kesimpulan : (1). Kemampuan manajerial kepala sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja guru SLB di Kabupaten Subang. (2). Motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SLB di Kabupaten

Subang. (3). Secara keseluruhan kemampuan manajerial kepala sekolah dan

motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SLB di Kabupaten Subang

sebesar 54.5%. Sisanya yaitu sebesar 45.5% merupakan pengaruh yang datang

dari faktor – faktor lain. Misalnya: iklim, organisasi sekolah, etos kerja, budaya

organisasi, kinerja kepala sekolah, kepuasan, loyalitas, pelayanan, negosiasi,

mutu, dan lain-lain.

Selain itu, berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan pada saat saya

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) yang

dilaksanakan lebih kurang selama tiga bulan bahwa sebagian guru BK disekolah

tersebut belum menunjukan memiliki motivasi yang di harapkan dalam

melaksanakan tugas guru BK. Kondisi ini tampak pada aktivitas yang saya

perhatikan di mana pelaksanaan tugas hanya memenuhi tuntutan sebagai Pegawai

Negeri Sipil. Hal ini tercermin dalam aktivitas guru BK yang terkadang terlambat

(28)

8

menggunakan media dalam pemberian layanan, serta tidak memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar.

Dalam kaitannya dengan kemampuan manajemen kepala sekolah untuk

memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan

bawahannya (konselor) akan menentukan efektifitas kepala sekolah. Kepala

sekolah harus selalu memiliki inovasi – inovasi terbaru bagaimana cara kepala

sekolah dapat memotivasi para bawahannya (konselor) agar pelaksanaan kegiatan

dan kepuasan kerja mereka meningkat. Perilaku pemimpin yang positif dapat

mendorong kelompok atau bawahannya dalam mengarahkan dan memotivasi

individu untuk bekerja sama dalam kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan

sekolah.

Hal ini yang menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Hubungan Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah dengan

Motivasi Kerja Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri Se-Kota Medan

Tahun Ajaran 2015/2016.”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

masalah-masalah sebagai berikut :

1) Konselor yang kurang bergairah dalam menjalankan tugasnya.

(29)

9

3) Motivasi kerja diperlukan dalam upaya meningkatkan efektivitas

kerja di lingkungan sekolah

4) Kurang berhasilnya tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah akan dibatasi pada

Hubungan Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru

Bimbingan dan Konseling SMA Negeri Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

1.4Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada

hubungan kemampuan manajemen kepala sekolah dengan motivasi kerja guru

bimbingan dan konseling SMA Negeri Se-Kota Medan tahun ajaran 2015/2016?”

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

kemampuan manajemen kepala sekolah dengan motivasi kerja guru bimbingan

(30)

10

1.6Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, hasil penelitian ini

memiliki kegunaan baik secara praktis maupun konseptual, sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

1) Penelitian ini sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan

yang secara teoritis dipelajari dan secara khusus pengetahuan

tentang motivasi kerja guru BK.

2) Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk pertimbangan

dalam penelitian-penelitian yang serupa dimasa yang akan datang

yang berkaitan dengan pengetahuan untuk meningkatkan motivasi

kerja sumber daya pendidikan yaitu guru.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi Guru BK

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru BK untuk

melaksanakan kegiatan bimbingan konseling yang lebih efisien dan

kondusif agar dapat meningkatkan kualitas guru BK, serta

membantu guru BK untuk meningkatkan kinerjanya lebih

professional sebagai staf pendidik.

2) Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam meningkatkan

kemampuan manajemen kepala sekolah dan meningkatkan

motivasi kerja guru BK dalam rangka mencapai tujuan dan

(31)

11

ukur awal sekaligus diketahui tingkat keberhasilan dalam

mewujudkan visi dan misi sekolah.

3) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik

pada sekolah itu sendiri dalam rangka memperbaiki kualitas

sekolah.

4) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan nanti

dalam melaksanakan tugas keseharian sebagai guru BK untuk

bekerja dengan sungguh – sungguh dan dengan motivasi kerja

(32)

97 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan data yang ditemukan menunjukkan bahwa kemampuan

manajemen kepala sekolah di SMA Negeri se-Kota Medan termasuk dalam

kategori tinggi/baik dengan rata-rata 88,02

2. Temuan hasil penelitian memberi gambaran bahwa guru-guru BK di SMA

Negeri Se-Kota Medan mempunyai motivasi kerja yang tinggi/baik yang

ditunjukkan dengan rata-rata jawaban angket yang disebarkan 87,61.

3. Dari hasil perhitungan menunjukkan harga koefisien antara variabel

Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah (X) dengan variabel Motivasi

Kerja Guru BK (Y) sebesar 0,686 menunjukkan hubungan positif yang

tinggi. Dari hasil perhitungan uji-t menunjukkan thitung>ttabel atau

4,557>2,0686. Dengan demikian Ho dalam penelitian ini ditolak (H1

diterima) yaitu ada hubungan yang signifikan antara kemampuan

manajemen kepala sekolah dengan motivasi kerja guru BK SMA Negeri

se-Kota Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Saran

1. Kepala Sekolah diharapkan meningkatan serta mempertahankan kompetensi

kemampuan manajemennya dari kategori baik kepada kategori sangat baik.

Hal ini tentunya di dapat dari kerja keras dan kerjasama semua pihak, dan

tidak merasa puas dengan kemampuan yang telah ada. Dalam beberapa hal

(33)

98

kemampuan belum dikatagorikan sangat baik, dengan adanya evaluasi

secara terus menrus serta peningkatan kemampuan individu maka akan

diketahui apa yang perlu diperbaiki dan apa yang perlu ditingkatkan dengan

demikian katagori baik menuju kategori sangat baik pasti akan diraih. Dan

dapat melihat variabel-variabel apa sajakah yang juga turut serta dalam

meningkatkan motivasi kerja guru BK di SMA Negeri se-Kota Medan.

2. Kepada Guru BK di SMA Negeri se-kota Medan hendaknya tetap

mempertahankan motivasi kerja yang tinggi. Selanjutnya Guru BK

hendaknya mengembangkan bimbingan dan konseling terutama dalam

kaitannya bekerja sama dengan personil sekolah khususnya kepala sekolah

dan pihak terkait lainnya. Guru BK diharapkan agar meningkatkan

kemandirian dalam bekerja, bertanggung jawab dalam setiap tugas dan

pekerjaan sebagaimana mestinya dilakukan oleh guru BK yang professional,

selain itu diharapkan agar guru BK selalu meningkatkan prestasi kerjanya

dan menciptakan lingkungan kerja yang baik dan hangat sehingga terdapat

motivasi kerja yang tinggi ketika hubungan kerja sesama guru BK terjalin

dengan baik.

3. Peneliti lain dengan melihat hasil dari penelitian ini dapat mengkaji lebih

dalam selain dari kemampuan manajemen kepala sekolah variabel apakah

yang dapat meningkatkan motivasi kerja guru BK. seperti variabel

(34)

99

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

__________. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Amanah, Dita. 2011. Pengantar Manajemen. Medan: UNIMED.

Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ara Hidayat dan Imam Machali. 2005. Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Kaukaba.

Colquitt, LePine, Wesson. 2009. Organizational Behaviour : Improving Performance And Commitment in The Workplace. New York: McGrawHill.

Danim, Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dzulfadhli. 2010. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru di SMA Hasanuddin Lagoa Jakarta Utara. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Skripsi tidak dipublikasikan.

Gagne and Deci. 2005. Self-determination Theory and Work Motivation. Journal of

Organizational Behavior, 26, 331 – 362.

Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi: Jakarta: Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani, 2012. Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar BK. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(35)

100

Saragih, Sahat. 2015. Aplikasi SPSS dalam Statistik Penelitian Pendidikan. Medan : Perdana Publishing.

Sardiman AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sondang P. Siagan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Akasara

Sugiono. 2011. Macam-Macam Sampel Penelitian, (online), dalam

(http://davinplus.blogspot.com/2012/05/macam-macam-sampel-penelitian.html). Diakses pada 21 Januari 2016.

Sudarwan Danim dan Suparno. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syaroni. 2006. Pengaruh Kinerja Kepemimpinan Dan Manajemen Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Di Kabupaten Brebes. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Tesis Tidak Dipublikasikan.

Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia

Winardi. 2002. Motivasi Dan Permotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 4.9
Tabel Nilai – Nilai r Product Moment ......................

Referensi

Dokumen terkait

Based on the result of data analysis, the research findings are: (1) Clustering technique is more effective than direct instruction to teach reading comprehension,

Skripsi yang berjudul : Sekolah Responsif Gender di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Sragen: Kajian Pemenuhan Kebutuhan Praktis dan Strategis Gender adalah karya sendiri dan bebas

Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Simpang Tugu Baron Surakarta pada Jam Puncak Pagi Kondisi Geometri Eksisting Dengan 2 Fase ... Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas Simpang

dijalankan. Dilihat dari aspek pasar, usaha ini memiliki peluang pasar yang cukup besar karena permintaan ikan maanvis di Vizan Farm cukup tinggi. Berdasarkan

[r]

Dengan adanya simulasi traffic light pada perempatan dengan sistem mikrokontroler AT89S51 yang memanfaatkan koneksi jaringan wireless , dapat diambil kesimpulan

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta & Kabupaten Sleman) adalah dalam

[r]