• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT EKSPRESI LATENT MEMBRANE PROTEIN 1 DENGAN MAJOR HISTOCOMPABILITY COMPLEX CLASS 1 PADA KARSINOMA NASOFARING WHO TIPE 3.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT EKSPRESI LATENT MEMBRANE PROTEIN 1 DENGAN MAJOR HISTOCOMPABILITY COMPLEX CLASS 1 PADA KARSINOMA NASOFARING WHO TIPE 3."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT EKSPRESI LATENT MEMBRANE PROTEIN 1

DENGAN MAJOR HISTOCOMPABILITY COMPLEX CLASS 1

PADA KARSINOMA NASOFARING

WHO TIPE 3

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Dan Bedah Kepala Leher

Oleh :

M.Nurrizki haitamy S921008003

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-I

I. K. TELINGA HIDUNG TENGGOROK DAN BEDAH KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

(2)

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT EKSPRESI LATENT MAMBRANE PROTEIN 1 DENGAN MAJOR HISTOCOMPABILITY COMPLEX CLASS1

PADA KNF WHO TIPE 3

Mohammad Nurrizki Haitamy,Made Setiamika,Imam Prabowo

Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran UNS Surakarta

Latar Belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) adalah karsinoma sel skuamosa

nonlymphomatous yang terjadi di lapisan epitel nasofaring bersifat ganas. Latent membrane protein-1 (LMP-1) adalah dasar dimana EBV (Epstein Barr Virus) menjadi bersifat sebagai onkoprotein dan dibutuhkan sebagai immortalisasi B limfosit yang berimplikasi kepada tumor progresi. Pada KNF WHO Tipe 3 yang diperantarai oleh EBV dapat membentuk LMP-1 sehingga terjadi kegagalan sistem imun tubuh dalam mengenali sel target yang terus berproliferasi menjadi suatu keganasan nasofaring.

Bahan dan Cara: Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional

terhadap 30 sampel pasien penderita KNF WHO tipe 3 dan dilakukan pengambilan biopsi nasofaring di poliklinik THT-KL RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Hasil biopsi dilakukan pemeriksaan LMP-1 dengan pewarnaan immunohistokimia dengan monoklonal antibodi anti LMP-1 dan antibodi anti Human MHC Kelas 1. Dilakukan perhitungan intensitas distribusi skor.

Hasil Penelitian: Pengujian statistik terhadap koefesien korelasi intensitas distribusi skor

sebesar 0,132. Pengujian korelasi tersebut menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,243 sehingga p > 0.05.

Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang tidak signifikan antara LMP-1 dengan MHC

Kelas 1 pada Karsinoma Nasofaring WHO tipe 3

(3)

ABSTRACT

THE CORRELATION STUDY OF LATENT MAMBRANE PROTEIN 1 EXPRESSION WITH MAJOR HISTOCOMPABILITY COMPLEX

CLASS 1 ON WHO TYPE 3 KNF

Mohammad Nurrizki Haitamy,Made Setiamika,Imam Prabowo

Otolaryngology Head and Neck Department Medical Faculty Sebelas Maret University Surakarta

Background: Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is a malignant squamous cell carcinoma

nonlymphomatous that occurs in the nasopharynx epithelial lining. Latent membrane protein-1 (LMP-protein-1) is the basis on which EBV (Epstein Barr Virus) to act as an oncoprotein and required as immortalisasi B lymphocytes which have implications for tumor progression. In the WHO Type 3 KNF were mediated by EBV can form LMP-1 resulting in the failure of the body’s immune system to recognize the target cells continues proliferate into a nasopharyngeal malignancy.

Materials and Methods: The study is observational analytic with cross sectional design of

the 30 samples of WHO Type 3 NPC patients and carried the nasopharynx biopsy in the ENT clinic of Dr. Moewardi Hospital Surakarta. The biopsy results were done examination of LMP-1 by immunohistochemical staining with monoclonal anti-LMP-1 antibody and the antibody anti Human MHC Class 1 on separate preparations. The Intensity Distribution Score was calculated from each sample.

Results: The statistical testing on the correlation coefficient of intensity distribution score is

0.132. The correlation testing was resulted a probability (p) of 0.243 or p> 0.05.

Conclusions: There was no correlation and not significantly between LMP-1 with MHC

Class 1 in WHO Type 3 Nasopharyngeal Carcinoma.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sebelum saya kuliah D-IV Bidan Pendidik USU, saya bertanya kepada atasan tempat saya bekerja tentang informasi D-IV Bidan Pendidik USU.. Sebelum saya kuliah D-IV Bidan Pendidik

Penulisan tugas akhir ini mengangkat judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Adobe Flash Pro CS 5.5 Pada Pembelajaran IPA Untuk

Dengan ini kami sebagai Pemohon Izin Perpanjangan Reklame menyatakan tidak melakukan perubahan : Bentuk/jenis, ukuran, jumlah dan tempat pemasangan sebagaimana

Obat-obat yang diperjual belikan adalah jenis obat daftar bebas dan obat bebas terbatas Sesuai dengan peraturan yang berlaku. Demikian surat pemyataan ini saya buat

Problematika hukum yang terjadi adalah pengaturan di undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi khususnya untuk perampasan aset sebagai sanksi pidana tambahan

2.4.3 Kontribusi ASEM bagi Kerjasama Ekonomi Indonesia-Eropa Berdasarkan tujuannya (dari ASEM itu sendiri) kita mengetahui bahwa ASEM merupakan suatu alat yang digunakan

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan karakteristik ibu yang memiliki anak stunting di wilayah kerja Puskesmas Wonosari I yaitu rata-rata umur ibu yaitu 31 tahun,