FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN BANDAR
SELAMAT LINGKUNGAN II KECAMATAN MEDAN
TEMBUNG TAHUN
2013
RAHIMAH
125102031
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II
Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013
ABSTRAK
Rahimah
Latar Belakang : Keberhasilan menyusui didukung oleh persiapan psikologis yang dilakukan sejak kehamilan. Persiapan ini sangat berarti karena keputusan atau sikap ibu yang positif terhadap pemberian ASI harus sudah terjadi pada saat kehamilan, atau bahkan jauh sebelumnya.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASi Eksklusif di kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung.
Metode penelitian : metode penelitian menggunakan desain deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dengan besar sampel sebanyak 43 orang.pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Penelitian ini di lakukan di kelurahan bandar selamat lingkungan II. Analisa data adalah analisa univarit.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas segi demografi berdasarkan usia ibu 20-25 tahun sebanyak 23 orang (53,4%), pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 16 orang (37,2%), pendidikan responden dengan pendidikan SMA sebanyak 19 orang (44,1%), suku responden yaitu Jawa sebanyak 25 orang (58,2%), usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang (74,5%). Berdasarkan faktor yang mempengaruhui: sistem dukungan dan yang mendukung 43 orang (100%),lingkungan sosial dan budaya 39 orang (90,7%),pekerjaan sebanyak 21 orang(48,8%) pengetahuan responden 43 orang (100%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan faktor yang
mempengaruhi dilihat berdasarkan data demografi, sistem dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan, dan pengetahuan. Diharapkan adanya penyuluhan kepada tenaga kesehatan sehingga kesuksesan dalam ASI eksklusif akan tercapai.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga peniliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
sesuai dengan waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini diberi judul, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung Tahun 2013”, disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mendapatkan
bimbingan, masukan, dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua program studi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc (CM-FM) selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah
yang telah memberikan bimbingan, bantuan, arahan selama penyusunan Karya
Tulis Ilmiah.
4. Seluruh dosen dan staff / Karyawan program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu peneliti
5. Kepala lingkungan II Kelurahan Bandar Selamat yang telah memberikan izin
kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Ayahanda Khairuddin dan Ibunda halimatussakdiyah tercinta yang telah telah
banyak membantu baik moril, materi, maupun spritual sehingga peneliti dapat
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Teman-teman program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara stambuk 2012 yang telah memberikan dukungan dan bantuan
kepada peneliti.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan
dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berserah diri,
semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2013
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ...ii
DAFTAR LAMPIRAN ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
1. Tujuan Umum ... 4
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian...4
1. Bagi Masyarakat Khususnya Ibu ... 4
2. Bagi Pelayanan Kebidanan ... 4
3. Bagi Perkrmbangan Ilmu Khususnya Ahan Kebidanan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif ... 6
1. Definisi ... 6
2. Keunggulan ASI Eksklusif ... 6
B. Manfaat ASI Ekslusif ... 9
2. Manfaat ASI Bagi Ibu ... 10
3. Manfaat ASI Bagi Keluarga ... 11
4. Manfaat ASI Bagi Negara ... 12
C. Tujuh Langkah Keberhasilan Dalam Pemberian ASI ... 13
D. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pemberian ASI Eksklusif 13 1. Sistem Dukungan ... 14
2. Lingkungan Sosial Dan Budaya ... 15
3. Pekerjaan ... 15
4. Pengetahuan ... 16
BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep... 17
B. Definisi Operasional ... 18
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 19
B. Populasi dan Sampel ... 19
C. Tempat Penelitian ... 19
D. Waktu Penelitian ... 20
E. Etika Penelitian ... 20
F. Instrument penelitian ... 20
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 21
H. Alat Pengumpulan Data ... 21
I. Prosedur Pengumpulan Data ... 23
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... i
A. Hasil Penelitiaan ... 24
1. Analisa Univariat ... 24
2. Sistem Dukungan ... 26
a. Sistem dukungan dalam pemberian ... 26
b. ASI Eksklusif ... 26
c. Lingkungan Sosial dan Budaya ... 27
d. Lingkungan Sosial dan Budaya ... Dalam Pemberian ASI Eksklusif28 ... 28
e. Pekerjaan ... 29
f. Pekerjaan Dalam Pemberian ASI Eksklusif ... 29
g. Pengetahuan ... 30
h. Pengetahuan dalam pemberian ASI Ekslusif ... 31
i. B. Pembahasan ... 1. Interpretasi dan diskusi hasil.………...31
2. Keterbatasan peneltian………... 35
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………....………...37
B. Saran ………...38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Responden
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Daftar Tabel
Lampiran 4 : Daftar Skema
Lampiran 5 : Lembar pernyataan content validity
Lampiran 6 : Lembar kuesioner
Lampiran 6 : Surat izin penelitian
Lampiran 7 : Surat balasan penelitian
Lampiran 8 : Out put analisi data
Lampiran 9 : Master tabel
Lampiran 10 : Lembar konsultasi
DAFTAR SKEMA
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi Responden
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI
Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung...25
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan sistem dukungan Responden
Faktor-
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI
Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung...26
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi berdasarkan sistem dukungan responden faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung...26
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Sosial dan Budaya
responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian
ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Sosial dan Budaya
responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian
ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung...28
...32
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkan Pekerjaan responden Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung...29
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung...30
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan responden
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung...31
Tabel 5.9 Distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Sosial dan Budaya
responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian
ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II
Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013
ABSTRAK
Rahimah
Latar Belakang : Keberhasilan menyusui didukung oleh persiapan psikologis yang dilakukan sejak kehamilan. Persiapan ini sangat berarti karena keputusan atau sikap ibu yang positif terhadap pemberian ASI harus sudah terjadi pada saat kehamilan, atau bahkan jauh sebelumnya.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASi Eksklusif di kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung.
Metode penelitian : metode penelitian menggunakan desain deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dengan besar sampel sebanyak 43 orang.pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Penelitian ini di lakukan di kelurahan bandar selamat lingkungan II. Analisa data adalah analisa univarit.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas segi demografi berdasarkan usia ibu 20-25 tahun sebanyak 23 orang (53,4%), pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 16 orang (37,2%), pendidikan responden dengan pendidikan SMA sebanyak 19 orang (44,1%), suku responden yaitu Jawa sebanyak 25 orang (58,2%), usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang (74,5%). Berdasarkan faktor yang mempengaruhui: sistem dukungan dan yang mendukung 43 orang (100%),lingkungan sosial dan budaya 39 orang (90,7%),pekerjaan sebanyak 21 orang(48,8%) pengetahuan responden 43 orang (100%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan faktor yang
mempengaruhi dilihat berdasarkan data demografi, sistem dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan, dan pengetahuan. Diharapkan adanya penyuluhan kepada tenaga kesehatan sehingga kesuksesan dalam ASI eksklusif akan tercapai.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) berperan sangat besar terhadap
pencapaian dua dari empat sasaran tersebut, yaitu menurunnya angka kematian bayi
dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health
Organization/United Nations Children’s Fund (WHO/UNICEF), pada tahun 2003
melaporkan bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak langsung disebabkan
oleh kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktek pemberian
makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Oleh karena itu penting sekali
penerapan pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak (Depkes RI, 2007).
Akhir-akhir ini, kebanyakan wanita di Indonesia, khususnya para ibu muda,
gencar menggalakkkan ASI eksklusif. Tentunya hal ini merupakan kecendrungan
yang sangat positif, karena kebutuhan makanan bayi pada bulan pertama setelah
kelahiran memang diperoleh dari ASI. Sayangnya, fakta menunjukkan bahwa
pemberian ASI eksklusif masih belum maksimal. Bahkan, sebagian ayah belum
mengetahui pengertian ASI eksklusif, padahal dia adalah figure utama yang member
dukungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif (Prasetyono, 2009 : 21).
Menyusui eksklusif enam bulan dan tetap diberikan ASi sampai umur 11 bulan
saja di banding dengan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan menurunkan
kematian balita sebanyak 13% (Utami Roesli, 2008 )
Akhir-akhir ini, sebuah analisis menerangkan bahwa memberikan ASI eksklusif
dapat menekan angka menyelamatkan 1,3 juta jiwa di seluruh dunia, termasuk 22%
nyawa yang melayang setelah kelahiran. UNICEF menyatakan bahwa 30.000
bisa di cegah melalui pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sejak sejam
pertama kelahiran (Prasetyono, 2009 : 29).
Air Susu Ibu bukanlah sekedar makanan tetapi sebagai penyelamat
kehidupan. Setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi di Indonesia dan 1,3 juta bayi di
seluruh dunia dapat diselamatkan dengan pemberian ASI eksklusif (Depkes RI,
2010).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2010, di Indonesia hanya 15,3 persen
anak yang mendapatkan ASI Eksklusif. Angka ini masih jauh di bawah angka global
yang juga rendah, di mana hanya 32,6 persen anak yang disusui eksklusif (Depkes
RI, 2010)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara pada tahun
2006 cakupan ASI Eksklusif di Sumatera Utara cuman 33.92% (Depkes RI, 2010).
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008
dalam Profil Kesehatan Indonesia 2007, bahwa wilayah Sumatera Utara tergolong
memiliki persentase terendah (30,31%) untuk daerah perkotaan dan (30,01%) untuk
daerah pedesaan dalam kategori anak umur 2-4 tahun yang pernah disusui selama ≥
24 bulan setelah Propinsi Maluku (25,22%) di daerah perkotaan dan (19,35%) di
daerah pedesaan. Berdasarkan Depkes RI angka tersebut masih di bawah angka
indikator Indonesia sehat 2010 sebesar 80%.
Di Propinsi Sumatera Utara angka cakupan ASI eksklusif pada tahun 2007
sebesar 33 % dan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka cakupan
tahun 2006 sebesar 36%. (Dinkes Prop. Sumut, 2007).
Kota Medan dengan wilayah kerja 39 puskesmas dan 40 Pustu yang tersebar di
%, tahun 2007 sebesar 1,8%, dan pada tahun 2008 cakupan ASI eksklusif sebesar
3,04% (Dinkes Kota Medan, 2009).
Berdasarkan data yang diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Kota Medan tahun
2008, cakupan ASI eksklusif tertinggi terdapat di Kecamatan Medan Labuhan
(14,38%), kemudian Kecamatan Medan Area (11,75%) dan Kecamatan Medan
Polonia (11,49%).
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan mayoritas segi demografi
berdasarkan pekerjaan pada ibu yang tidak bekerja 40 orang (71,4%), dan sumber
informasi dengan tenaga kesehatan 44 orang (78,6%) , berdasarkan peran ayah dan
yang mendukung 56 orang (100%), peran tenaga kesehatan yang mendukung 49
orang (87,5%), pengetahuan responden berada dalam klasifikasi baik 56 responden
(100%)
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan sepuluh ibu
yang menyusui didapat empat ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan pada
bulan ketujuh ibu tetap memberikan ASI sampai ASI-nya habis yang diberikan
bersamaan dengan bubur atau makanan pendamping ASI (MP ASI) lainnya. Lima
ibu memberikan ASI hanya sampai tiga bulan saja dan ditambah dengan susu
formula, diantaranya empat ibu beralasan bahwa para ibu tidak mempunyai banyak
waktu di rumah (bekerja) jadi hanya menyusui bayinya selama 1-2 bulan saja, satu
ibu beralasan ASI tidak banyak keluar (ASI sedikit) dan menyusui hanya satu
minggu dan satu ibu yang memberikan ASI sampai delapan bulan tetapi tidak
diberikan secara eksklusif karena diberikan bergantian bersama susu formula dari
hari pertama kelahiran bayi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
eksklusif.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penelitian ini, antara lain :
a. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI
b. Untuk mengetahui
berdasarkan data demografi responden.
faktor- faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI
c. Untuk mengetahui
Eksklusif berdasarkan sistem dukungan.
faktor- faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif berdasarkan pengetahuan ibu lingkungan sosial dan budaya
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat Khususnya Para Ibu
Penelitian ini digunakan juga untuk penyuluhan pemberian ASI eksklusif
sehingga para ibu dan keluarga menyadari dan memahami pentingnya pemberian
ASI eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Bagi Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pelayanan
eksklusif dan lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan
informasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi terutama
faktor-faktor pendukung suksesnya pemberian ASI eksklusif
3. Bagi Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan pengetahuan dan
informasi serta pengembangan bagi penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
A. ASI Eksklusif1. Definisi
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya
air putih, sampai berumur 6 bulan (Purwanti, 2003: 3 ).
Asi eksklusif adalah bayi hanya di berikan ASI saja selama 6 bulan, tanpa
tambahn cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan
nasi tim (Weni Kristiyani, 2009 : 23).
Menyusui sebaiknya di lakukan sesegera mungkin setelah melahirkan, menyusui
dalam 1 jam pertama setelah melahirkan setiap kali bayi mau, tidak menggunakan
botol dan dot (Proverawati, Rahmawati, 2010: 36).
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah perilaku pencarian puting payudara ibu
sesaat setelah bayi lahir. Pada jam pertama, bayi berhasil menemukan payudara
ibunya. Inilah awal hubungan menyusui antara bayi dan ibunya, yang akhirnya
berkelanjutan dalam kehidupan ibu dan bayi (Prasetyono, 2009: 145).
ASI diberikan kepada bayi karena mengandung banyak manfaat dan kelebihan.
Diantaranya ialah menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi
saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan, dan infeksi telinga. ASI juga
bisa menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit noninfeksi, seperti penyakit
alergi, obesitas, kekurangan gizi, asma, dan eksem. Selain itu, ASI dapat pula
meningkatkan IQ dan EQ anak (Prasetyono, 2009: 27).
A. Beberapa keunggulan ASI antara lain :
1. ASI adalah makanan ideal bayi yang mengandung zat gizi lengkap yang tak
terganti susu lain. Kandungan ASI mencakup : protein, karbohidrat, lemak,
dan minerla penting bagi anak.
2. Selain mudah dicerna bayi, ASI mengandung zat anti infeksi dan membantu
pertumbuhan otak si bayi.
3. Dengan memberikan ASI eksklusif risiko ibu terkena kanker payudara pun
berkurang.
4. ASI dapat menjadi kontrasepsi alami yang mencegah ibu mengalami
kehamilan dalam waktu singkat setelah kelahiran sebelumnya. Jika seorang
ibu memberikan ASI ekslusif setidaknya selama 1 jam dalam 1 hari atau 6
kali selama masing-masing 10 menit, hal itu dapat memicu otak kecil sang
ibu untuk memproduksi hormon prolaktin. Semakin banyak hormon prolaktin
yang dihasilkan, akan semakin menekan ovulasi atau masa subur, sehingga
bisa memperkecil terjadinya kehamilan walaupun sang ibu melakukan
hubungan seksual (intercourse)
B. Unsur-unsur Nutrisi pada ASI Ekslusif
1. Hidrat arang
Hidrat arang dalam asi merupakan nutrisi yang vital untuk pertumbuhan sel
saraf otak dan pemberi kalori untuk kerja sel-sel saraf, memudahkan
2. Protein
Protein dalam asi mengandung asam amino yang penting dalam pertumbuhan
otak, artinya dapat mengurangi atau menurunkan kadar bilirubin yang tinggi
dalam tubuh bayi.
3. Lemak
Kolesterol adalah bagian dari lemak yang penting. Kolesterol merupakan
lemak yang meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Dari hasil penelitian
menunjukknan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif mempunyai kadar
kolesterol yang tinggi.
4. Mineral
ASI eksklusif mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya
relative rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
5. Vitamin
ASI eksklusif mengandung vitamin yang lengkap. Vitamin yang cukup untuk
6 bulan sehingga tidak perlu di tambah kecuali vitamin K karena bayi baru
lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.
B. Manfaat ASI
1. Manfaat ASI bagi bayi
2. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik. Bayi yang
mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir ,
pertumbuhan setelah periode prenatal baik, dan mengurangi kemungkinan
bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga
penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
3. Mengandung antibody
Mekanisme pembentukan antibodypada bayi adalah sebagai berikut : apabila
ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk antibody dan akian
disalurkan dengan bantuan jaringan limfosit. Antibody di payudara disebut
mamae associated immunocompetent lymphoid tissue (BALT ) dan untuk
penyakit saluran pencernaan ditransfer melalui gut associated
immunocompetent lyimhoid tissue (GALT). Dalam tinja bayi yang mendapat
ASI terdapat antibody terhadap bakteri E, coli dalam konsentrasi yang tinggi
sehingga jumlah bakteri E. coli dalam tinja bayi tersebut juga rendah. Di
dalam ASI kecuali antibody terhadap enteroktosin E. coli juga pernah di
buktikan adanya antibody terhadap virus seperti rota virus, polio dan campak.
4. ASI mengandung komposisi yang kuat
Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari
proporsi yang sangat seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang
diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama.
5. Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi
dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan
dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak
dengan susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak
6. Member rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan
bayi. Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak
kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial
yang lebih baik.
7. Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir system igE belum sempurna. Pemberian susu formula
akan merangsang aktivitas system ini dan dapat menimbulkan alergi
8. ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yamg mengandung omega 3 untuk
pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bagi bayi yang mendapat ASI
eksklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga
menjadikan anak lebih serdas.
9. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena
gerakan menghisap mulut bayi pada payudara ( Kristiyanasari, 2009 : 17).
2. Manfaat ASI bagi ibu
1. Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh
kelenjar hipofisis. Oksitosin dapat membantu involusi uterus dan mencegah
terjadinya perdarahan pascapersalinan. Penundaan haid dan berkurangnya
perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi.
2. Aspek Keluarga Berencana
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan.
sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan
laktasi bekerja menekan hormon ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya
kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali menjadi beban bagi ibu sendiri, juga
merupakan resiko tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit seperti
anemia, risiko kesakitan dan kematian akibat persalinan.
3. Aspek Psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk
ibu, ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan semua
manusia (Kristiyanasari, 2009 : 20 ).
3. Manfaat ASI bagi Keluarga
1. Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk
membeli susu formula dapat digunakan untuk keprluan lain dan penghematan
juga disebabkan karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga
mengurangi biaya berobat
2. Aspek Psikologis
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga
suasana hati ibu lebih baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dan
3. Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis sehingga bisa diberikan di mana saja dan kapan saja.
Keluarga tidak perlu repot menyediakan air masak, botol, dan dot yang harus
selalu dibersihkan dan tidak perlu meminta pertolongan orang lain (
Kristiyanasari, 2009 : 22).
4. Manfaat ASI bagi Negara
Adapun faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status
gizi bayi baik, serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa
penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak
dari penyakit infeksi, misalnya diare dan infeksi pernapasan akut bagian
bawah.
2. Mengurangi Subsidi untuk Rumah Sakit
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan
memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan
nosokomial serta mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak
sakit. Anak yang mendapatkan ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit
dibandingkan anak yang mendapat susu formula.
3. Mengurangi Devisa untuk Membeli Susu Formula
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui,
diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp. 8,6 milyar yang
seharusnya dipakai untuk mensubsidi susu formula .
4. Meningkatkan Kualitas Generasi Penerus Bangsa
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal, sehingga
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin (Kristiyanasari, 2009 : 24 )
E. Tujuh Langkah Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif
a. Mempersiapkan payudara bila diperlukan
b. Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui
c. Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya
d. Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi” seperti “rumah sakit sayang
bayi” atau “rumah bersalin sayang bayi”
f. Mencari ahli persoalan menyusui, seperti klinik laktasi atau konsultasi untuk
persiapan apabila kita menemui kesukaran.
g. Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui (Arini H,
2012 : 74).
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan Asi
Eksklusif
Dalam kenyataan, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan tidak sederhana
yang di bayangkan. Beberapa kendala dapat timbul dalam upaya memberikan ASI
eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Akan tetapi dengan motivasi
ibu yang kuat, pengetahuan dasar yang dimiliki ibu, serta usaha yang terus-menerus,
sabar dan tekun serta di dukung oleh fasilitas persalinan SAYANG BAYI tidak
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif pemberian ASI
adalah :
1. Sistem dukungan
Proses menyusui bukanlah semata-mata proses antara ibu dan bayi saja.
Seorang ayah dan keluarga yang mengelilingi ibu sangat menentukan keberhasilan
menyusui. Bahkan proses memberikan ASI itu sendiri memiiliki aspek psikologi
dan rohaniah antara ibu, bayi, seorang ayah dan keluarga, bukan sekedar tempel dan
biarkan bayi menyusui saja.
a. Dukungan ayah .
Suami (ayah) juga berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan
memberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya (Madhi, 2009).
Para suami (ayah) mempunyai peran memberi dukungan dan ketenangan bagi
ibu yang sedang menyusui. Dalam praktek sehari-hari tampaknya peran ayah
sangat menentukan keberhasilan menyusui (breastfeeding father). Hal ini
mencakup seberapa jauh keterampilan masing-masing ayah maupun ibu dalam
menata dirinya dalam mengelola stres (Hegar dan Suradi, 2008 :166).
b. Dukungan keluarga
Banyak kejadian kegagalan menyusui hanyalah karena masalah kurangnya
pengertian atau penerangan, baik dari si ibu sendiri atau pengaruh dari anggota
keluarga. Tetapi mungkin saja memang ada masalah fisik atau penyakit yang
diderita sang ibu ataupun sang bayi. Hal ini bisa juga karena salah saran ataupun
komunikasi kurang dari pihak petugas kesehatan kepada ibu dan keluarga.
Keluarga perlu di rangkai informasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan
untuk sementara tugas rumah tangga ibu seperti memasak, mencuci
membersihkan rumah. Ibu dan bayi memerlukan waktu berkenalan ( Arini H,
2012: 76).
2. Lingkungan dan Sosial budaya
Faktor lain yang berpengaruh terhadap pemberian ASI adalah sikap ibu terhadap
lingkungan sosialnya dan kebudayaannya dimana dia dididik. Apabila pemikiran
tentang menyusui dianggap tidak sopan, maka “let down reflek” (reflek keluar)
akan terhambat. Sama halnya dengan dari pengalaman-pengalaman orang
terdahulu yaitu dengan ungkapan yang biasa di ucapkan : “ dulu waktu kecil,
umur 2 bulan di kasih pisang kerok atau bubur susu, tidak apa-apa, anak kamu di
beri saja seperti itu “ (Arini H, 2012 : 74 )
3. Pekerjaan
Merasa pemberian ASI kurang praktis bagi ibu bekerja dan stres akibat
dukungan suami terhadap pemberian ASI sebagai makanan terbaik dan akhirnya
akan kurangnya kuantitas produksi ASI (Hegar dan Suradi 2008, hlm. 166).
Seringkali alasan pekerjaan membuat seseorang ibu berhenti menyusui.
Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu menyusui yang
bekerja seperti yang diungkapkan oleh Perinasia 2003: yaitu, susuilah bayi
sebelum ibu bekerja, ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum
berangkat kerja, ASI dapat disimpan dilemari pendingin dan dapat diberikan
pada bayi saat ibu bekerja, dengan cangkir. Pada saat ibu di rumah, sesering
mungkin bayi disusui, dan ganti jadwal menyusuinya sehingga banyak menyusui
di malam hari. Keterampilan mengeluarkan ASI dan merubah jadwal menyusui
Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan selama
menyusui bayinya ( Perinasia, 2003: 5 ).
4. Pengetahuan ibu
Pengalaman menyusui pada kelahiran anak sebelumnya, kebiasaan menyusui
dalam keluarga atau dikalangan kerabat, pengetahuan ibu dan keluarganya
tentang manfaat ASI, juga sikap ibu terhadap kehamilannya (diinginkan atau
tidak) berpengaruh terhadap keputusan ibu, apakah ia akan menyusui atau tidak (
Perinasia, 2003: 1 ).
Pengetahuan ibu saat menentukan keberhasilan menyusui. Ibu yang tidak
mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI umumnya akhirnya memang
produksi ASI berkurang, stress, khawatir (IDAI, 2008 : 139)
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menggambarkan ibu – ibu yang memberi
ASI di desa Gampong Teungoh Langsa yang dilihat berdasarkan beberapa faktor
seperti data demografi, system dukungan, pengetahuan ibu, promosi susu formula
dan makanan tambahan. Untuk lebih jelasnya dibutuhkan kerangka konsep sebagai
berikut:
Skema 1. Skema Kerangka Konsep
Faktor- faktor dalam pemberian ASI Eksklusif: 1. Data demografi ibu
2. Sistem Dukungan
3. Lingkungan sosial dan budaya 4. Pekerjaan
5. Pengetahuan
B. Definisi Operasional
4. Pengetahuan Pengetahuan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor
B. Populasi dan Sampel
yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif di Lingkungan II Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun
2012.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-12
bulan di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan 2 Kecamatan Medan Tembung
sebanyak 43 orang .
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan total sampling yaitu
jumlah semua ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Kelurahan Bandar
Selamat Lingkungan 2 Kecamatan Medan Tembung sebanyak 43 orang.
C. Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan
Medan Tembung.
Penelitian dilakukan februari sampai dengan maret 2013 di Lingkungan II
Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013.
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua
program studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra
Utara, kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala
lingkungan kelurahan Bandar selamat. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal
yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : penelitian memberikan penjelasan
kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila
calon responden bersedia, maka calon responden di persilahkan untuk
menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka
calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga
berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, dan tidak
ada ibu yang menolak dan mengundurkan diri. Kerahasiaan catatan mengenai data
responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen
penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian
F. Instrumen Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan instrument berupa
lembar kuesioner/angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari
pembimbing. Kuesioner untuk data demografi responden meliputi umur, suku dan
pendidikan.
Koesioner tentang faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya sunat perempuan
pada anak terdiri dari faktor system dukungan (pertanyaan 1-5), faktor lingkungan
pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Nilai 1 untuk jawaban “ya” dan nilai 0
untuk jawaban “tidak” (Nursalam,2003).
G. Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji validitas akan dilakukan dengan cara content validity sebanyak dua kali
yaitu dengan cara melakukan konsultasi pada dosen pembimbing dan dosen
kebidanan yaitu Hj. Juliani, SST, MARS, sehingga diperoleh pendapat lain dokter
tersebut tentang instrumen penelitian. Sehingga instrument yang digunakan tersebut
dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Nilai CVI
(Content Validity Index) dari instrumen penelitian yang didapat dari content validity
pada pertanyaan faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif yaitu 0,7.
Sedangkan uji reliabilitas instrument akan dilakukan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan. Uji
reliabilitas dengan cronbach’s alpha yang diolah melalui program komputerisasi.
Apabila nilai cronbach’s alfa nya lebih dari 0.6 maka dinyatakan reliabel. Untuk
sistem dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan dan pengetahuan.
H. Alat Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner sebagai alat pengumpulan data,
yang berisikan kuesioner faktor - faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian
ASI Eksklusif yang meliputi data demografi, system dukungan, lingkungan sosial
dan budaya, pekerjaan, dan pengetahuan yang disusun oleh peneliti dan
dikonsultasikan kepada pembimbing. Alat pengumpulan data terdiri dari lima
bagian yaitu bagian pertama data demografi bagian kedua system dukungan, bagian
ketiga lingkungan dan sosial budaya , bagian kempat pekerjaan, bagian kelima
Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui faktor - faktor dalam
pemberian ASI Eksklusif berdasarkan data demografi.
Bagian kedua untuk mengetahui faktor-faktor dalam pemberian ASI
berdasarkan system dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan, dan
pengetahuan. Bagian ini terdiri dari dua puluh pertanyaan dengan menggunakan
skala Guttman. Dimana untuk setiap pertanyaan diberikan nilai tertinggi 5 dan
terendah adalah 0, jika ibu menjawab Ya mendapatkan nilai satu, sebaliknya jika
ibu menjawab Tidak mendapatkan nilai nol.
Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut :
1. Menetukan skor terbesar dan terkecil. Skor terbesar : 5. Skor terkecil : 0;
2. Menentukan nilai rentang (R). Rentang = skor terbesar-skor terkecil=5-0;
3. Menentukan nilai panjang kelas (i).
4. Panjang kelas (i) = Rentang (R) = 5/2 = 2,5
Banyaknya kelas
5. Menentukan skor kategori :
Mendukung : Jika responden memiliki skor 3-5
Tidak mendukung : Jika responden memiliki skor <2
I. Prosedur Pengumpulan Data
Setelah mendapat izin penelitian dari fakultas. Peneliti membawa surat permohonan
izin penelitian kepada Kepala Lingkungan II Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan
Medan Tembung. Setelah mendapat surat balasan berupa izin untuk meneliti,
kemudian peneliti mendatangi desa Bandar selamat lingkungan 2 untuk meminta
Langkah selanjut nya peneliti meminta bantuan kepada adik perempuan kepala
lingkungan untuk membantu proses penelitian mendatangi ibu yang mempunyai bayi
0-12 bulan tersebut. Lalu peneliti menjelaskan dan memberitahu maksud dan tujuan
serta manfaat penelitian nya dan membagikan kuesioner kepada 43 responden yang
mempunyai bayi 0-12 bulan. Dari 43 responden tidak ada satu pun responden yang
mengundurkan diri sehingga tidak adaresponden yang dikeluarkan dari penelitian.
I. Analisis Data
Semua data terkumpul dilakukan analisis data kembali dengan memeriksa semua
kuesioner apakah jawaban sudah lengkap atau benar (editing). Kemudian data diberi
kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data dan
pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan ke dalam
bentuk tabel. Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik
komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning yakni pemeriksaan semua data
yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya
kesalahan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk
mengetahui frekuensi dan presentasi data yang diperoleh dari hasil pengumpulan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Pada bab ini diuraikan
hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Lingkungan II Bandar
Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan
mulai februari –april 2013 sebanyak 43 ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan
yang meberikan ASI Eksklusif.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif, peneliti menggunakan kuesioner yang berisi 20
pertanyaan untuk semua faktor.
1. Analisis univarit
Analisis univarit ini bertujuan mendeskripsikan karakter masing-masing
variable yang diteliti. Pada penelitian ini data demografi responden
mencakup : usia, pekerjaan, suku, pemdidikan, usia bayi. Dan melihat
faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif.
Dari hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia
20-25 tahun sebanyak 23 orang (53,4%),. Berdasarkan pekerjaan sebagian
besar responden adalah IRT sebanyak 23 orang (53,5%). Berdasarkan
suku mayoritas responden adalah Jawa sebanyak 25 orang (58,1%).
Berdasarkan pendidikan sebagian besar responden adalah SMA sebanyak
orang (44,2 %). Dan berdasarkan usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang (
74,4%). Data di sajikan dapat dilihat pada tabel 5,1berikut ini :
Tabel 5.1:
Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi Responden Faktor-Faktor Yang M,Empengaruhi Ibu Dalam Pemberian Asi Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan Ii Kecamatan
Medan Tembung
- Perguruan tinggi
- Jawa
a. Sistem Dukungan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden tentang
sistem dukungan baik dukungan suami dan keluarga dalam
mendukung ASI Eksklusif, mayoritas responden menjawab ya pada
pertanyaan nomor 1 yaitu 43 orang ( 100 %), pertanyaan nomor 2
yaitu 42 orang (97,7%), pertanyaan nomor 3 yaitu 39 orang ( 90,7%),
pertanyaan nomor 4 yaitu 40 orang (93,0%), dan pertanyaan 5 yaitu
43 orang (100 %). Dapat dilihat dari tabel 5.2 di bawah ini :
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi berdasarkan system dukungan responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung
No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1 ibu mendapat dukungan dari suami pada saat
memberikan ASI
43 100 0 0
2 pada saat ibu menyusui bayinya keluarga
memberikan acupan makanan yang baik untuk menyusui
42 97,7 1 2,3
3 pada saat ibu menyusui bayi suami ikut serta mendampingi
39 90,7 4 9,3
4 pada saat menyusui keluarga turut membantu
pekerjaan rumah
5 pada saat saya merasakan kesulitan suami ikut serta dalam mendampingi
43 100 0 0
b. Sistem dukungan
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, sistem dukungan
dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan
sebanyak 43 orang (100%). Kategori tidak tidak ditemukan (0%). Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi berdasarkan sistem dukungan responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan medan Tembung Tahun 2013
sistem dukungan F %
Tidak
ya
0
43
0
100
Total 43 100
c. Lingkungan Sosial Dan Budaya
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden tentang
responden menjawab ya pertanyaan nomor 1yaitu 39 orang ( 90,7 %),
pertanyaan nomor 2 yaitu 39 orang (90,7%), pertanyaan nomor 3 yaitu 29
orang (67,4%), pertanyaan nomor 4 yaitu 31 orang ( 72, 1%), dan pertanyaan
nomor 5 yaitu 17 orang (39,5%). Dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini :
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi Berdasarkan Lingkungan Sosial Dan Budaya Responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung tahun
2013
No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1 setelah ibu melahirkan apakah ibu langsung memberikan ASI (IMD)
39 90,7 4 9,3
2 ibu kurang yakin bahwa dirinya mampu
memproduksi ASI yang cukup
39 90,7 4 9,3
3 menurut ibu apakah ibu perlu memberikan
makanan selain ASI
29 67,4 14 32,6
4 memberikan ASI tidak merusak payudara 31 72,1 12 27,9
5 pemberian pisang di benarkan pada bayi umur 3
bulan
17 39,5 26 60,5
d. Lingkungan sosial dan budaya
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, lingkungan sosial dan
budaya dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan
sebanyak 39 orang (90,7%). Kategori tidak 4 (9,3%). Lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi berdasarkan lingkungan sosial dan budaya responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif
di Kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan medan Tembung Tahun 2013
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden pekerjaan dalam
mendukung ASI Eksklusif , mayoritas responden menjawab ya pertanyaan
nomor 1 yaitu 20 orang ( 46,5 %), pertanyaan nomor 2 yaitu 15 orang (
34,9%), pertanyaan nomor 3 yaitu 19 orang (44,2%), pertanyaan nomor 4
yaitu17 orang ( 39,5%), dan pertanyaan nomor 5 yaitu 21 orang (48,8%).
Dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung
No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1 pada saat ibu bekerja apakah bayi dibawa 20 46,5 23 53,5
2 ibu memperkenalkan susu formula sewaktu cuti
bekerja ibu berakhir
3 menurut ibu pekerjaan dapat menghalangi dalam pemberian ASI
19 44,2 24 55,8
4 pada saat ibu bekerja apakah ibu memberikan
jadwal tertentu dalam pemberian ASI
17 39,5 26 60,5
5 saat ibu bekerja ibu memompa ASI untuk bayi
yang ditinggalkan
21 48,8 22 51,2
F. Pekerjaan
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, pekerjaan dalam
pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan sebanyak
21 orang ( 48,8%). Kategori tidak sebanyak 22 (51,2 %). Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 5.7
Tabel 5.7
Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
G. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden pengetahuan
dalam mendukung ASI Eksklusif , mayoritas responden menjawab ya
pertanyaan nomor 1 yaitu 43 orang ( 100 %), pertanyaan nomor 2 yaitu 31
orang ( 100%), pertanyaan nomor 3 yaitu 40 orang (93,0%), pertanyaan
nomor 4 yaitu 40 orang ( 93,0%), dan pertanyaan nomor 5 yaitu 43 orang
(100%). Dapat dilihat pada tabel 5.8 dibawah ini :
Tabel 5.8
Distribusi frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung
No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1 kandungan ASI mengandung zat lemak,
karbihidrat, vitamin
43 100 0 0
2 manfaat ASI bagi bayi adalah dapat
menyebabkan pertumbuhan tubuh dan otak yang baik
43 100 0 0
3 kolostrum sangat bagus buat bayi karena berguna sebagai peningkatan daya tahan bayi
40 93,0 3 7,0
4 makanan yang dikonsumsi ibu sangat
berpengaruh terhadap jumlah produksi bayi
43 100 0 0
5 memberikan ASI Eksklusif minimal 12 kali atau
sesuai dengan kebutuhan bayi
43 100 0 0
h. Pengetahuan
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan pengetahuan dalam
pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan sebanyak
43 orang (100%). Kategori tidak tidak ditemukan (0%). Lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 5.9
Tabel 5.9
di Kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan medan Tembung Tahun 2013
Pengetahuan F %
Tidak
ya
0
43
0
100
Total 43 100
C. Pembahasan
dari hasil penelitian diatas akan diuraikan pembahsan tentang faktor yang
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
a. Data demografi
Berdasarkan usia, di dapatkan bahwa rata-rata usia responden 20-25 tahun
yaitu sebanyak 23 orang (53,4%), berdasarkan pekerjaan responden
adalah IRT sebanyak 16 orang (37,2%). Berdasarkan pendidikan
responden dengan pendidikan SMA sebanyak 19 orang (44,1%).
Berdasarakan suku responden yaitu Jawa sebanyak 25 orang (58,2%).
Sedangkan berdasarkan usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang (74,5%).
Hal ini juga di tegaskan oleh teori yang dikemikakan Notoadmojo,
(2007) yaitu umur , pendidikan , pekerjaan dan suku merupakanvariabel
yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan-penyelidikan deskriptif.
b. Sitem dukungan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di peroleh data dari 43
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yuliarti (2010) yaitu
keberhasilan dalam proses menyusui juga ditentukan oleh dukungan baik
dukungan dari suami/ayah maupun keluarga.
Banyak kejadian kegagalan menyusui hanyalah karena masalah
kurangnya pengertian atau penerangan, baik dari si ibu sendiri atau
pengaruh dari anggota keluarga. Tetapi mungkin saja memang ada
masalah fisik atau penyakit yang diderita sang ibu ataupun sang bayi. Hal
ini bisa juga karena salah saran ataupun komunikasi kurang dari pihak
petugas kesehatan kepada ibu dan keluarga.
Keluarga perlu di rangkai informasikan bahwa seorang ibu perlu
dukungan dan bantuan keluarga agar ibu berhasil menyusui, misalnya
dengan menggantikan untuk sementara tugas rumah tangga ibu seperti
memasak, mencuci membersihkan rumah. Ibu dan bayi memerlukan
waktu berkenala.
Hal ini juga ditegaskan oleh Hegar dan Suradi (2008) yaitu proses
menyusui bukanlah semata-mata proses antara ibu dan bayi saja. Seorang
ayah dan keluarga sangat menentukan keberhasilan menyusui. Bahkan
proses memberikan ASi eksklusif itu sendiri memiliki aspek psikologis
dan rohaniah antara ibu, bayi dan ayah maupun keluarga mempunyai
peran memberikan dukungan dan ketenangan bagi ibu yang sedang
menyusui.
c. Lingkungan sosial dan budaya
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di peroleh data dari 43
pertanyaan nomor 2 sebanyak 39 orang (90,7%), pertanyaan nomor 3
sebanyak 29 orang ( 64, 4%), pertanyaan nomor 4 sebanyak 31 orang (
72,1%), dan pertanyaan nomor 5 sebanyak 17 orang (39,5%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh purnami (2008)
tentang faktor kepercayaan keluarga/lingkungan seperti member makanan
pengganti AS Iberupa susu formula, bubur, pisang dan makanan padat
lainnyasebelum bayi berumur 6 bulan. Permasalahan utama dalam
pemberian ASi Eksklusif adalah sosial budaya antara lain kurangnya
kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan yang belum
sepenuhnya mendukung, gencarnya promosi susu formula. Adapun
kebiasaan ibu yang tidak mendukung pemberian ASI Eksklusif
memberikan makanan/minuman setelah bayi lahir seperti madu, air
kelapa, nasi papah, dan pisang, keluarga juga percaya kalau menyusui
dapat merusak payudara.
d. Pekerjaan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 43
responden menjawab pertanyaan nomor 1 sebanyak 20 orang (46,5%),
pertanyaan nomor 2 sebanyak 15 orang (34,9%), pertanyaan nomor 3
sebanyak 19 orang (44,2%), pertanyaan nomor 4 sebanyak 17 orang (
39,5%), dan pertanyaan nomor 5 sebanyak 21 orang ( 48,8%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh purnami (2008),
pekerjaan merupakan faktor dalam pemberian ASI eksklusif, pekerjaan
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan sehari-hari seperti PNS,
pedagang, petani, buruh, serta berkecimpungan dalam kegiatan sosial
susu formula lantaran dianggap lebih menguntungkan dan membantu
mereka. Dengan adanya susu formula , mereka tidak memberikan ASI
kepada anaknya
Seringkali alasan pekerjaan membuat seseorang ibu berhenti
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja seperti yang diungkapkan oleh Perinasia 2003:
yaitu, susuilah bayi sebelum ibu bekerja, ASI dikeluarkan untuk
persediaan di rumah sebelum berangkat kerja, ASI dapat disimpan
dilemari pendingin dan dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja, dengan
cangkir. Pada saat ibu di rumah, sesering mungkin bayi disusui, dan ganti
jadwal menyusuinya sehingga banyak menyusui di malam hari.
Keterampilan mengeluarkan ASI dan merubah jadwal menyusui
sebaiknya telah mulai dipraktekkan sejak satu bulan sebelum kembali
bekerja. Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama
bekerja dan selama menyusui bayinya.
e. Pengetahuan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 43
responden menjawab pertanyaan nomor 1 sebanyak 43 orang (100%),
pertanyaan nomor 2 sebanyak 41 orang (95,6%), pertanyaan nomor 3
sebanyak 41 orang (95,6%), pertanyaan nomor 4 sebanyak 43 orang (
100%), dan pertanyaan nomor 5 sebanyak 42 orang ( 97,7%).
Pengetahuan ibu saat menentukan keberhasilan menyusui. Ibu yang
tidak mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI umumnya
Pengetahuan juga merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan
informasi sehinngga dapat meningkatkan kualitas ibu dalam pemberian
ASi Eksklusif. Lewat pengetahuan dan pengetahuannya manusia
diharapkan dapat membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik.
Pengalaman menyusui dan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI,
juga sikap ibu terhadap kehamilannya berpengaruh terhadap
kehamilannya, apakah ia akan menyusui atau tidak.
f. Keterbatasan peneliti
Sebagaimana penelitian pada umumnya keterbatasan itu selalu ada,
tetapi perlu dilakukan upaya untuk meminimalisasi penyimpangan yang
mungkin terjadi. Ketidakakuratan informasi yang diperoleh terutama pada
penelitian yang menelusuri masa yang lalu dapat terjadi akibat
ketidakmampuan responden untuk mengingat dengan pasti terhadap
peristiwa yang sudah terjadi pada waktu lalu. Peneliti tidak
mempengaruhi responden ataupun mengarahkan responden kepada suatu
jawaban tertentu tetapi memberikan alternatif cara mengajukan
pertanyaan termasuk dengan menggunakan bahasa masyarakat setempat.
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat berhubungan dengan
keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti dan susahnya mencari
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Data demografi pada ibu yang memberikan ASI usia 0 - 24 bulan berdasarkan
Berdasarkan usia, di dapatkan bahwa rata-rata usia responden 20-25 tahun yaitu
sebanyak 23 orang (53,4%), berdasarkan pekerjaan responden adalah IRT
sebanyak 16 orang (37,2%). Berdasarkan pendidikan responden dengan
pendidikan SMA sebanyak 19 orang (44,1%). Berdasarakan suku responden
yaitu Jawa sebanyak 25 orang (58,2%). Sedangkan berdasarkan usia bayi 0-6
bulan sebanyak 32 orang (74,5%).
2. Dari faktor sistem dukungan yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif adalah 43 orang (100%).
3. Dari faktor lingkungan sosial dan budaya yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI eksklusif adalah 39 orang (90,7%)
4. Dari faktor pekerjaan yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Ekslusif
yang mempengaruhi 21 orang (48,85%)
5. Dari faktor Pengetahuan yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
B. Saran
1. Bagi Institusi Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi serta menambah
pengetahuan kebidanan mengenai faktor-faktor keberhasilan dalam pemberian
ASI.
2 Bagi Penelitian Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan data untuk penelitian yang
ingin melanjutkan penelitian yang sama. Penelitian diharapkan agar menggunakan
sampel dan faktor yang lebih banyak lagi.
3 Bagi Masyarakat Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan
Medan Tembung
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi ibu yang
DAFTAR PUSTAKA
Agus Riyanto, (2009). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan, Yogjakarta :
Muha Medika.
Arifiyanto, (2008)
spot.com/2008/03/air-susu-ibu-vs-susu-bayi-sapi.html.(dikutip Tanggal 26 Desember 2012, Pukul 09.00 wib.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jogjakarta : Rineka Cipta.
Arini H, (2012). Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui. Jogjakarta : Flashback.
Eni Rahmawati, Atikah P (2010). Kapita Selekta ASI Dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.
Hegar Badriul et al. 2008. Bedah ASI. Jakarta. Balai Penerbit FKUI
Kodrat, L,. (2010). Dahsyatnya ASI dan Laktasi Untuk Kecerdasan Buah Hati
Abda. Yogyakarta : Media Baca.
Kristiyansari, w,. (2009), ASI, Menyusui, dan Sadari, Jakarta : Nuha Medika.
IDAI, (2008). Bedah ASI. Jakarta : FKUI.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S, (2007), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta
Hidayat, A.A, (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data, Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.
Perinasia. (2003). Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta.
Prasetyono, D. S, (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : Diva press.
Profil Indonesia. (2009). Profil Kesehatan Indonesia
.http:/www.Dinkes.Indonesia.go.id (dikutip Tanggal 26 Desember 2013, Pukul 09.00 wib).
Tanggal 26 desember 2013, pukul 22.00 wib
Roesli, U, (2009). Mengenal ASI Eksklusif, Jakarta : Trubus Agriwidya.
Sri purwanti, H, (2003). Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta : EGC Jakarta.
Yuliarti, N, (2010). Keajaiban ASI. Yogyakarta: C.V Andi.
Tim penyusun USU. (2012). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan :
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bernama Rahimah / 1251021031 adalah mahasiswi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ibu Dalam pemberian ASI Eksklusif”. Penelitian ini merupakan salah
satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk menjadi
responden dalam penelitian. Selanjutnya, saya mohon kesediaan saudara dalam
melakukan pelaksanaan tentang tujuan penelitian saya. Jika saudara bersedia
silahkan tanda tangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan ibu dan bapak.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga ibu dan
bapak bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas
pribadi ibu dan bapak dan semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan
hanya digunakan untuk keperluan penelitian.
Terima kasih atas partisipasi saudara dalam penelitian ini.
Medan, 2013
Peneliti
Responden
(Rahimah) (
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
No Telp/Hp :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “ Hubungan
Antara Paritas dan Kesiapan Berhubungan Seksual Pasca Melahirkan di Klinik
Marelan Indri Medan Tahun 2013”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa
paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikianlah surata pernyataan ini untuk dapat dipergunakan sebelumnya.
Medan, 2013
LEMBARAN KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN ASI ASI EKSKLUSIF DI LINGKUNGAN II BANDAR SELAMAT
KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN
2013
Petunjuk:
Isilah identitas saudara dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar. Dan berilah tanda (X) pada jawaban yang benar.
I. Data Demografi
No responden
Isilah identitas saudara dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar. Dan berilah tanda (X) pada jawaban yang benar.
No Pertanyaan Ya Tidak
II Sistem dukungan
1. Pengarahan/nasehat yang diberikan suami sangat berarti bagi saya dalam mengatasi keluhan yang saya rasakan dalam menyusui bayi
2. Suami menghargai usaha-usaha yang saya lakukan untuk
memperoleh dan meningkatkan kualitas ASI
3. Dalam menghadapi keluhan yang saya rasakan, suami
sangat perhatian terhadap saya
4. Jika saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang biasa saya kerjakan karena sedang menyusui bayi, keluarga bersedia menggantikannya
5. Pengarahan/nasehat yang diberikan Keluarga dalam
saya
III Lingkungan soaial dan budaya
6. Ibu tidak melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) setelah bayi lahir
7. Ibu kurang yakin bahwa dirinya dapat memproduksi ASI
cukup
8. Ibu memberikan makanan tambahan kepada bayi
9. Memberikan susu kepada bayi di depan umum itu tidak
sopan
10. Pendapat orang tua tentang member makan pisang saat umur 2 bulan masih diterapkan
IV Pekerjaan
11. Pekerjaan bukan menjadi halangan bagi saya untuk memberikan ASI
12 Ibu memperkenalkan susu formula sewaktu cuti bekerja
ibu berakhir
13 Mempunyai jadwal tertentu untuk memberikan ASI
kepada bayi
14 Saat ibu bekerja apakah ibu memompa atau mengeluarkan
air susunya untuk di tampung dan di simpan
15 Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup
selama bekerja dan selama menyusui bayinya
IV Pengetahuan
16. Kandungan ASI mengandung zat lemak, karbohidrat, vitamin, mineral serta protein
17. Salah satu manfaat ASI bagi bayi adalah dapat menyebabkan pertumbuhan tubuh dan otak yang baik
18. Kolostrum sangat bagus buat bayi karena berguna sebagai peningkatan daya tahan bayi
19 Makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh
MASTER TABEL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF
Sistem Dukungan Lingkungan Sosial Pekerjaan
Pengetahuan Jumla h dan Budaya
Pekerjaan Suku Pendidika
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Rahimah
Tempat/Tanggal lahir : B. Serbangan, 06 Februari 1991
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia
Agama : Islam
Anak ke : 3 dari 4 bersaudara
Alamat : B. Serbangan Lingkungan II
Kec. Air Joman Kab. Asahan
No. HP : 085297210026
Email : rahimah_keb@yahoo.com
II. DATA ORANG TUA
Nama ayah : Khairuddin
Pekerjaan : PNS
Nama ibu : Siti Halimatussakdiyah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : B. Serbangan Lingkungan II
Kec. Air Joman Kab. Asahan
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1997-2003 : SD Negeri 010250 Air Joman
Tahun 2003-2006 : SMP Negeri 1 Air Joman
Tahun 2006-2009 : SMA Daerah Kisaran
Tahun 2009-2012 : Program Studi Diploma III Kebidanan
STIKes Rumah Sakit Haji Medan
Tahun 2012-2003 : Program Studi DIV Bidan Pendidik Universitas