KEPUASAN KERJA ANGGOTA KEPOLISIAN
SKRIPSI
Oleh : Alif Shofian D. 201310230312427
FAKULTAS PSIKOLOGI
KEPUASAN KERJA ANGGOTA KEPOLISIAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi
Oleh : Alif Shofian D. NIM: 201310230312427
FAKULTAS PSIKOLOGI
LEMBAR PERSETUJUAN
1. Judul : Kepuasan Kerja Anggota Kepolisian
2. Nama Peneliti : Alif Shofian D.
3. NIM : 201310230312427
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 27-30 Juli 2013
Diterima dan disahkan oleh
Pembimbing I Pembimbing II
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh : Alif Shofian Darissalam NIM: 201310230312427
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, 6 Mei 2014
Dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai kelengkapan Memperoleh gelar Sarjana (S1) Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
SUSUNAN DEWAN PENGUJI:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Zakarija Achmad, S. Psi, M. Si Tri Muji Ingarianti, S. Psi, M. Psi
Anggota I AnggotaII
Hudaniah, S.Psi, M.Si Susanti Prasetyaningrum, M.si
Mengesahkan D e k a n,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas
akhir ini dengan kekuatan dan kesempatan yang telah diberikan-Nya. Teriring salam
dan doa kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan berupa bantuan
pemikiran, saran, masukan dan doa yang bermanfaat bagi penulis hingga dapat
terselesaikan tugas akhir ini, guna meraih gelar Sarjana Strata Satu Psikologi di
Universitas Muhammadiyah Malang. Serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang tua penulis, yang senantiasa memberikan do’a, kasih sayang, dan
dukungannya yang tidak pernah berhenti sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Zakarija Achmad, M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dengan kesabaran sampai terselesaikannya tugas akhir ini.
4. Ibu Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pemikiran dalam membantu penulis
menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak Yudi Suharsono, M. Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan
memberi pengarahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Anggota staf Kepolisian Resor Kota Malang yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk menjadi responden dan mengisi skala penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan tugas akhir ini,
penulis sampaikan terima kasih banyak.
Karya ilmiah ini tentunya masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
terbuka pada saran, masukan maupun kritikan. Semoga karya ilmiah ini bisa menjadi
langkah awal bagi penulis untuk maju, mengembangkan kualitas dan potensi diri
serta mendapatkan ridho Allah SWT, Amin.
DAFTAR 1SI Latar Belakang Masalah ... 2
Tujuan Penelitian ... 4
KAJIAN PUSTAKA Kepuasan Kerja ... 4
Aspek-Aspek Kepuasan Kerja ... 5
Kerangka Pemikiran ... 6
METODE PENELITIAN Subyek Penelitian ... 6
Variabel dan instrumen penelitian ... 7
Prosedur Penelitian ... 8
Metode Analisis Data ... 9
Validitas dan Reliabilitas ... 9
DISKUSI ... 12 SIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 13
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Hasil Uji Statistik Deskriptif
2. Lampiran 2 : Skala Job Satisfaction Survey
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. (2001). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
As’ad, S.U. (2003). Psikologi Industri(edisi Keempat). Yogyakarta: Liberty
Azwar, S. (1996). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya (edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Begley, T.M. & Czajka, J.M. (1993). Panel analysis of the moderating effects of commitment on job satisfaction, intent to quit, and health following organizational change. Journal of Applied Psychology, 78, 552-556
Echols, John M. dan Hassan Shadily (1983). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Cet. XII
Ellickson, Mark C., (2002). Determinants of Job Satisfaction of Municipal Government Employees, Public Personnel Management, vol 31, no.3. ABI/INFORM Research
Gomes, Faustino Cardoso, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andi
Hariandja, M.T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Iskandar. (2008). Metodologi penelitian pendidikan dan sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press
Luthans, Fred, (1995), Organizational Behaviour (7th Edition). Singapore: McGraw Hill
Neufeldt, Victoria (ed.) (1984). Webster’s New World Dictionary. New York: Webster’s New World Clevenland
Sousa-Poza, A., Sousa-Poza, A.A. (2000). Taking another look at the gender/job-satisfaction paradox. Kyklos, 53, 135-152
Spector, P.E. (1997). Job satisfaction: Application, assessment, cause and consequences. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications
Triwahyuni. (2010). Hubungan antara konflik peran ganda dengan kepuasan kerja pada guru wanita yang telah menikah. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, Depok
2
BAB I PENDAHULUAN
Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan karena kepuasan kerja dapat mempengaruhi prilaku kerja seperti malas, rajin, produktif atau mempunyai hubungan dengan beberapa jenis perilaku yang sangat penting dalam organisasi (Hariandja, 2002). Kepuasan kerja itu sendiri dapat diartikan sebagai hasil kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas atau berhak baginya (Gomes, 2003).
Untuk mengetahui faktor-faktor kepuasan kerja, ada beberapa tokoh yang berpendapat diantaranya, menurut Greenberg & Baron (1995) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain, sistem gaji,kualitas dari supervisi, desentralisasi kekuasaan, tingkat kerja dan dorongan kerja, kondisi kerja yang menyenangkan, variabel kepribadian, status dan senioritas, pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kepuasan hidup. Sedangkan Robbins (1996) menjelaskan fakor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya, tantangan kerja, kondisi kerja yang mendukung, sistem kerja yang adil, dan rekan kerja yang mendukung.
Menurut Spector (1997) faktor-faktor kepuasan kerja terbagi 2 faktor yaitu, faktor instrinsik yang terdiri dari variety, social status, moral status, security, social service, authority, ability utilization, responsibility, creativity, achievement, dan faktor ekstrinsik yang terdiri dari compensation, advancement, coworkers, human relations supervisions, technical supervisions, company policies and practices, working conditions, recognition. Faktor-faktor kepuasan kerja ini mengungkapkan banyak aspek-aspek yang mendukung untuk dijadikan sebagai acuan apakah karyawan merasa puas atau tidak puas bekerja dalam perusahaan. Untuk itu aspek-aspek ini dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini dalam bentuk skala kepuasan kerja.
Keyakinan bahwa individu yang terpuaskan akan lebih produktif daripada karyawan yang tak terpuaskan merupakan suatu ajaran dasar di antara para manajer selama bertahun-tahun. Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan (Hasibuan, 2002: 202).
3
Mengapa seseorang bisa puas terhadap pekerjaannya sementara orang lain yang merasa tidak puas terhadap pekerjaannya, walaupun pekerjaan yang mereka laukan adalah sama. Menurut George & Jones (2002), ada empat komponen yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja, yaitu kepribadian, nilai-nilai (values), situasi pekerjaan dan pengaruh sosial.
Banyak peneliti percaya bahwa kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja dan produktivitas kerja, seperti absensi karyawan, usaha kerja dan omset. Sebagai contoh, kepuasan kerja telah ditemukan untuk memprediksi kesejahteraan emosional atau kesehatan psikologis pekerja (Begley & Czajka, 1993; Fox, Dwyer, & Ganster, 1993).
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah sebuah organisasi pemerintah yang memiliki tugas pokok untuk pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan pemberian perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan hukum serta ketatanegaraan Republik Indonesia, maka semakin berkembang pula tugas-tugas Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Polri sebagai institusi publik yang melakukan tugasnya sebagian besar untuk melayani masyarakat selama 24 jam nonstop. Hal ini tentunya akan mendatangkan konsekuensi logis bagi seluruh aparat kepolisian republik Indonesia untuk selalu siap dalam melaksanakan bila sewaktu - waktu diperlukan maupun juga harus proaktif bila melihat suatu kejadian atau perilaku dari seseorang maupun kelompok yang mencurigakan. Di satu sisi seorang anggota Polisi adalah bagian dari suatu kelompok tertentu yang berada di dalam masyarakat yaitu keluarga dan kerabat - kerabatnya di sisi lain, seorang polisi yang harus mengabdikan diri bagi masyarakat.
Tim satuan khusus Polda Metro Jaya meringkus komplotan oknum polisi perampok mobil pengangkut emas yang terjadi di Jalan Tol Jagorawi arah Bogor Kilometer 15.300 Cimanggis, Jakarta Timur pada Jumat 18 April 2014 siang lalu. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, pihaknya masih mengembangkan kasus ini untuk mencari dalang di balik perampokan emas seberat 13 kilogram itu. "Hingga saat ini, polisi masih mengembangkan untuk mencari otak pelaku dan penadahnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
4