LAPORAN PRAKTIKUM SATOP II PENDINGINAN DAN
PEMBEKUAN SAYUR DAN BUAH
https://bantupraktikum.wordpress.com/tag/pendinginan-dan-pembekuan-sayur-dan-buah/
1. ACARA : PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN SAYUR DAN BUAH 2. TUJUAN : Mempelajari pengaruh penyimpanan pada
suhu rendah (suhu dingin dan beku)
terhadap kualitas bahan
2. Mempelajari pengaruh pengemasan bahan Yang disimpan pada suhu rendah terhadap
Kualitas bahan
DASAR TEORI
Sayur dan buah setelah dipanen masih melangsungkan metabolisme. Akibat kegiatan itu, komposisi maupun mutu sayur dan buah selalu mengalami perubahan. Metabolisme sayur dan buah sangat dipengaruhi oleh suhu sekitarnya (Anonim,2012).
Penyimpanan pada suhu rendah (mendekati titik beku air) dapat mengurangi laju respirasi sayur dan buah, disamping dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Pendingin tidak bisa membunuh mikroorganisme, tetapi hanya menghambat pertumbuhannya. Untuk itu, sayur dan buah yang akan disimpan harus dibersihkan terlebih dahulu. Suhu ruang pendingin dan kelembaban ruang pendingin perlu diatur karena dengan pengaturan tersebut dapat menentukan keawetan dan mempertahankan mutu sayur dan buah yang disimpan. Bila kelembaban di ruang pendingin kurang, sayuran dan buah yang tidak disimpan dalam keadaan dingin akan menjadi layu. Sayuran daan buah yang tidak disimpan dalam keadaan dingin umumnya mudah rusak, sehingga kualitasnya menurun (Anonim,2012).
Sayuran dan buah sangat peka terhadap kerusakan akibat pembekuan. Pembekuan dan pencairan kembali (thawing) yang berulang kali akan sangat menurunkan kalitas bahan yang
disimpan.Semua bahan yang disimpan dalam keadaan dingin atau beku perlu dilakukan pengemasan untuk menghindari rehidrasi. Freeze burn merupakan perubahan warna, tekstur, dan citarasa serta nilai yang bersifat iireversible pada bahan yang dibekukan (Anonim,2012).
1. ALAT DAN BAHAN
2. Alat
3. Almari Es : 1 unit 4. Pisau stainless steel : 1 unit 5. Penggaris : 1 unit
6. Timbangan : 2 unit 7. Penetrometer : 1 unit 8. Viskosimeter : 1 unit
10. Tali rafia : secukupnya 11. Kantong plastik : secukupnya 12. Bahan
1. Tomat matang : 6 buah 2. Sawi : 1 ikat
3. Buah Pisang : 9 buah 4. Buah Mangga : 3 buah 5. Buah Pepaya : 1 buah
6. Kentang : 3 buah 1. CARA KERJA
2. Teoritis
1. Penyimpanan sayur segar
3. Mengambil bahan (tomat, sawi atau yang lain) sebanyak masing-masing 3 baigan dan masing – masing ditimbang beratnya.
4. Mengamati kenampakan luarnya, yang meliputi warna, kekerasan/tekstur dan tingkat kesegaran.
5. Menyimpan bagian I pada suhu ruang, bagian II disimpan pada suhu dingin, dan bagian III disimpan padaa suhu beku (freezer), masing-masing selama 3 hari. Melakukan
pengamatan terhadap warna, kekerasan dan tingkat kesegaran serta beratnya. Dilakukan setiap hari selama 3 hari.
6. Melakukan thawing untuk bahan yang dibekukan, kemudian mengamati lagi atribut di atas.
7. Mengulangi nomor 1-5, tetapi dilakukan pengemasan bahan kantong plastik selama penyimpanan.
8. Mengamati suhu dan kelembaban ruang penyimpanan selama percobaan dilakukan. 1. Penyimpanan buah segar
9. Mengambil 3 buah pisang tua dan 1 buah mangga.Ukur diameter rata-rata dari masing-masing buah.Amati kenampakan luar meliputi warna, kekasaran kulit, kekerasan dan berat dari masing-masing bahan.
10. Menyimpan pisang dengan 3 variasi perlakuan, yaitu pisang disimpan tanpa pengemas, dengan pengemas(dikemas dengan kantong plastik), dan dikemas bersama mangga. 11. Menyimpan bagian I pada suhu ruangan, bagian II disimpan pada suhu dingin, dan
bagian III pada suhu beku (freezer), masing-masing selama 3 hari.
12. Melakukan pengamatan terhadap kenampakan luar yang meliputi warna, kekasaran kulit, kekerasan, berat dan diameter rata-rata dari masing-masing bahan yang dilakukan setiap hari selama 3 hari.
13. Melakukan thawing untuk bahan yang dibekukan, kemudian mengamati lagi atribut di atas.
1. Penyimpanan bahan olahan
14. Mengupas Pepaya, memotong kecil-kecil buah pepaya, kemudian dibagi dua. Bagian I dipotong kecil-kecil dan bagian II diblender.
16. Membagi bahan-bahan pada bagian I dan bagian II menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian disimpan pada suhu kamar, suhu dingin dan suhu beku (freezer)selama 3 hari. Melakukan pengamatan setiap hari selama penyimpanan pada atribut di atas.
17. Melakukan thawing untuk bahan yang dibekukan dan ukurlah atribut diatas.
18. Mengamati suhu dan kelembaban ruang penyimpanan selama percobaan dilakukan. 1. Skematis
1. Penyimpanan sayur segar
2. Diambil bahan (tomat, sawi atau yang lain) sebanyak 3 bagian masing-masing ditimbang beratnya.
2. Diamati kenampakan luarnya, yang meliputi warna, kekerasan atau tekstur dan tingkat kesegaran.
3. Disimpan bagian I pada suhu ruang, bagian II disimpan pada suhu dingin, dan bagian III disimpan padaa suhu beku (freezer), masing-masing selama 3 hari. Melakukan pengamatan terhadap warna, kekerasan dan tingkat kesegaran serta beratnya. Dilakukan setiap hari selama 3 hari.
4. Dilakukan thawing untuk bahan yang dibekukan, kemudian mengamati lagi atribut di atas.
5. Diulangi nomor 1-5, tetapi dilakukan pengemasan bahan kantong plastik selama penyimpanan.
6. Diamati suhu dan kelembaban ruang penyimpanan selama percobaan dilakukan. 1. Penyimpanan buah segar
1. Diambil 3 buah pisang tua dan 1 buah mangga.Ukur diameter rata-rata dari masing-masing buah.Amati kenampakan luar meliputi warna, kekasaran kulit, kekerasan dan berat dari masing-masing bahan.
2. Disimpan pisang dengan 3 variasi perlakuan, yaitu pisang disimpan tanpa pengemas, dengan pengemas (dikemas dengan kantong plastik), dan dikemas bersama mangga. 3. Disimpan bagian I pada suhu ruangan, bagian II disimpan pada suhu dingin, dan bagian
III pada suhu beku (freezer), masing-masing selama 3 hari
4. Diamati terhadap kenampakan luar yang meliputi warna, kekasaran kulit, kekerasan, berat dan diameter rata-rata dari masing-masing bahan yang dilakukan setiap hari selama 3 hari.
5. Melakukan thawing untuk bahan yang dibekukan, kemudian mengamati lagi atribut di atas
1. Penyimpanan bahan olahan
1. Dikupas Pepaya, memotong kecil-kecil buah pepaya, kemudian dibagi dua. Bagian I dipotong kecil-kecil dan bagian II diblender.
2. Diamati warna, kesegaran dan tekstur dari masing-masing potongan buah pada bagian I dan mengukur viskositas, indeks refraksinya dan warna serta tingkat kekeruhan masing-masing buah pada bagian II.
3. Dibagi bahan-bahan pada bagian I dan bagian II menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian disimpan pada suhu kamar, suhu dingin dan suhu beku (freezer)selama 3 hari. Melakukan pengamatan setiap hari selama penyimpanan pada atribut di atas.
4. Diakukan thawing untuk bahan yang dibekukan dan ukurlah atribut diatas 5. Diamati suhu dan kelembaban ruang penyimpanan selama percobaan dilakukan. 1. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan I (Suhu Kamar)
n Tekstur Warna
Berat (g)
0
Tomat
Tanpa
pengemas +++ +++ Orange 80
Dengan
pengemas +++ +++ Orange 79
Kentang
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 200
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 185
Sawi
pengemas +++ +++ Orange 80
Dengan
pengemas +++ +++ Orange 79
Kentang
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 200
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 185
2
Tomat
Tanpa
pengemas ++ ++ Orange 75
Dengan
pengemas +++ +++ Orange 79
Kentang
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 200
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 185
Sawi
pengemas +++ +++ Coklat 200
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 173
Kesegaran ; +++:segar ,++:kurang segar, +:layu
Tekstur; +++:keras,++ :agak lembek, +:lembek
PerlakuanII (SuhuDingin)
Hari Bahan
Perlakua n
Parameter Kesegara
n Tekstur Warna
Berat (g)
0
Tomat
Tanpa
pengemas +++ +++ Orange 50,1
Dengan
pengemas +++ +++ Orange 64,5
Kentang
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 150
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 155
Sawi
pengemas ++ ++ Orange 52,5
Dengan
pengemas +++ +++ Orange 65
Kentang
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 150
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 155
++
pengemas ++ ++ Orange 60
Dengan
pengemas ++ ++ Orange 70
Kentang
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 150
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 160
Sawi
pengemas + + Orange 70
Dengan
pengemas ++ ++ Orange 80
Kentang
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 150
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 160
+
Tekstur; +++:keras,++ :agak lembek, +:lembek
PerlakuanIII (SuhuBeku)
pengemas +++ +++ Merah 90
Dengan
pengemas +++ +++ Merah 105
Kentan g
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 197
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 197
Sawi
pengemas +++ +++ Merah 99
Dengan pengemas
+++ +++ Merah
Kentan g
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 200
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 199
Sawi
pengemas +++ +++ Merah 100
Dengan
pengemas ++ +++ orange 95
Kentan g
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 198
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 197
Sawi
pengemas +++ +++ Merah 100
Dengan pengemas
++ +++ orange
Kentan g
Tanpa
pengemas +++ +++ Coklat 199
Dengan
pengemas +++ +++ Coklat 198
Sawi
Tekstur; +++: keras,++ : agak lembek, +: lembek
2. Penyimpanan buah segar Perlakuan I (suhu Kamar)
Hari Bahan
Parameter D
(cm) Warna Tekstur
Kesegar-2
Perlakuan II (Suhu Dingin)
Hari Bahan
Parameter D
(cm) Warna Tekstur
Kesegar-Pisang
Perlakuan III (Suhu Beku)
Hari Bahan
Parameter D
(cm) Warna Tekstur
Kesegar-kecoklat-an +++ +++ 50
2,7 P: 9
3
Mangga
D: 6,5
P: 9 Hijau
kekuningan +++ ++ 220
Pisang
D: 2,7 P: 9
Coklat +++ ++ 50
Keterangan:
Kesegaran Kekerasan
+++ :segar +++ :keras
++ :kurang segar ++ :agak lembek
+ :layu + :lembek
1. Penyimpanan Bahan Olahan Bagian I
Perlakuan I (Suhu Kamar)
Bahan
Hari ke-0
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya
Hijau ke
kuningan Orange +++ ++ ++ 110
Bahan
Hari ke-1
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya
Hijau ke
kuningan Orange +++ ++ ++ 150
Bahan
Hari ke-2
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya
Hijau ke
kuningan Orange ++ + + 180
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging Pepaya Coklat Orange + + + 210 Keterangan:
Kesegaran tekstur
+++ :segar +++ :keras
++ :kurang segar ++ :agak lembek
+ :layu + :lembek
Perlakuan II (Suhu Dingin)
Bahan
Hari ke-0
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya Hijau Orange +++ ++ ++ 107
Bahan
Hari ke-1
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya Hijau Orange +++ ++ ++ 110
Bahan
Hari ke-2
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya Hijau Orange ++ ++ + 150
Bahan
Hari ke-3
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Keterangan:
Kesegaran tekstur
+++ :segar +++ :keras
++ :kurang segar ++ :agak lembek
+ :layu + :lembek
Perlakuan III (Suhu Beku)
Bahan
Hari ke-0
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya
Hijau ke
kuningan Orange +++ ++ ++ 52
Bahan
Hari ke-1
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya
Hijau ke
kuningan Orange +++ ++ ++ 53
Bahan
Hari ke-2
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya Hijau ke kuningan Orange +++ ++ + 52
Bahan
Hari ke-3
Warna
segar
Tekstur Berat (g) Kulit Daging Kulit Daging
Pepaya Hijau ke kuningan Orange ++ ++ + 60
Keterangan:
Kesegaran tekstur
++ :kurang segar ++ :agak lembek
+ :layu + :lembek
BagianII
PerlakuanI (Suhukamar)
Hari ke- Perlakuan Bahan Viskositas Warna
0 Dijuice Pepaya 3,5 Cp Orange
1 Dijuice Pepaya 8,5 Cp Orange
2 Dijuice Pepaya 9,5 Cp Orange
3 Dijuice Pepaya 10 Cp Orange
Perlakuan II (suhu dingin)
Hari ke- Perlakuan Bahan Viskositas Warna
0 Dijuice Pepaya 3,5 Cp Orange
1 Dijuice Pepaya 11,5 Cp Orange
2 Dijuice Pepaya 7 Cp Orange
3 Dijuice Pepaya 3 Cp Orange
Perlakuan II (suhu beku)
Hari ke- Perlakuan Bahan Viskositas Warna
0 Dijuice Pepaya 3,5 Cp Orange
1 Dijuice Pepaya 10 Cp Orange
2 Dijuice Pepaya 5 Cp Orange
3 Dijuice Pepaya 3 Cp Orange
VII. PEMBAHASAN
Pengolahan dengan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan
Metode ini sering digunakan sebagai alternative pengawetan karena bahan pangan tidak akan kehilangan nutrisi yang terkandung di dalamnya, selain itu rasa dan tekstur dari bahan pangan yang diawetkan dengan cara ini. Selain itu sifat fisik dan sifat kimia dari bahan pangan tidak akan berubah seperti pengawetan yang dilakukan melalui proses kimia atau fermentasi. Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan makanan tidak dapat menyebabkan kematian mikroba sehingga bila bahan pangan dikeluarkan dari tempat penyimpanan dan dibiarkan mencair kembali (thawing) pertumbuhan mikroba pembusuk dapat berjalan dengan cepat. Proses pengolahan dan penyimpanan bisa membuat gizi pada bahan makanan hilang atau rusak. Karena itu, perlakukan bahan makanan sebaik mungkin, jangan asal memasukkannya ke lemari
pendingin. Cara mengolah makanan berpengaruh terhadap kualitas nutrisinya. Nilai gizi
makanan segar lebih baik ketimbang yang dibekukan, tetapi gizi makanan beku masih lebih baik dibanding makanan kalengan. Sayuran yang dibekukan sesaat setelah dipanen berisi lebih banyak vitamin daripada sayuran segar yang langsung diangkut melintasi wilayah untuk dipasarkan. Ahli gizi, Judith Wills, penulis buku The Food Bible, menyarankan untuk
menyimpan buah, sayuran, dan salad dalam kondisi dingin dan gelap seperti dalam lemari es atau pantry. Karena cahaya dan panas akan merusak vitamin B dan C. Oleh karena itu menyimpan buah dalam mangkuk besar di atas meja sangat tidak disarankan. Lemari es merupakan tempat yang sangat ideal untuk menyimpan makanan, namun ada beberapa hal yang juga perlu
diperhatikan. Kulkas sebaiknya dipasang pada suhu 40c atau kurang. Suhu ini cukup membantu memperlambat proses enzimatik dan pertumbuhan bakteri, tetapi tidak terlalu dingin untuk memengaruhi kualitas makanan dengan adanya kristal es yang terbentuk (Anonim, 2012). Dalam menyimpan makanan yang perlu diperhatikan adalah waktu dan juga suhunya. Waktu yang dimaksud adalah berapa lama makanan atau bahan makanan tersebut akan disimpan karena semakin lama, resiko kerusakan akan semakin besar. Adapun suhu, seperti diketahui semakin rendah suhunya maka akan semakin lama bakteri-bakteri lumpuh sehingga umur simpan makanan menjadi lebih panjang. Supaya bahan makanan tahan lama, perlu disimpan di tempat dingin. Ada beberapa macam cara penyimpanan, yaitu: penyimpanan sejuk atau cooling (10o C-15oC) untuk jenis minuman, buah dan sayuran; penyimpanan dingin atau chilling (sekitar 4oC) makanan akan tahan 3-4 hari; penyimpanan beku atau frozen (sekitar -18oC) beberapa jenis bakteri akan mati(Yuniar, 2011).
Pada percobaan penyimpanan buah segar yaitu buah tomat dan buah apel terlihat bahwa buah yang disimpan pada freezer lebih segar dibadingkan dengan buah yang disimpan pada suhu ruangan. Semakin lama buah tersebut disimpan akan mengalami penurunan berat yang disebabkan oleh penguapan kandungan air bahan.
Pada percobaan penyimpanan bahan olahan bagian I yaitu bahan berupa buah-buahan yang dipotong-potong yang disimpan pada suhu dingin terlihat bahwa mempunyai kesegaran lebih lama daripada bahan yang disimpan pada suhu beku. Bahan-bahan tersebut juga semakin lama mengalami penurunan berat dan juga tekstur yang semakin lama semakin lembek.
VIII. KESIMPULAN :
Dari hasil percobaan yang kita lakukan dapat disimpulkan :
1. Pengolahan dengan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan metabolisme.
2. Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan makanan tidak dapat menyebabkan kematian mikroba sehingga bila bahan pangan dikeluarkan dari tempat penyimpanan dan dibiarkan mencair kembali (thawing) pertumbuhan mikroba pembusuk dapat berjalan dengan cepat. 3. Ada beberapa macam cara penyimpanan, yaitu: penyimpanan sejuk atau cooling (10o
C-15oC) untuk jenis minuman, buah dan sayuran; penyimpanan dingin atau chilling (sekitar 4oC) makanan akan tahan 3-4 hari; penyimpanan beku atau frozen (sekitar -18oC) beberapa jenis bakteri akan mati.
4. Pada penyimpanan bahan olahan bagian pertama yaitu buah yang dipotong sebagian besar lebih tahan kesegarannya apabila disimpan pada suhu beku dibandingkan dengan suhu ruangan dan suhu dingin.
5. Pada penyimpanan bahan olahan bagian kedua yaitu buah yang diblender akan lebih tahan kesegarannya apabila disimpan pada suhu beku, terlihat dari perubahan warna yang terjadi tidak terlalu cepat dibandingkan bahan yang disimpan pada suhu ruangan dan suhu beku.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Buku Petunjuk Praktikum Satop II. Institut Pertanian Stiper, Yogyakarta. Yuniar dan Effendy,Sahrul.2011.”Teknik Pengolahan Pangan”.Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.