• Tidak ada hasil yang ditemukan

CITRA DIRI PADA MAHASISWA YANG MEMBELI PAKAIAN BERMEREK DI MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CITRA DIRI PADA MAHASISWA YANG MEMBELI PAKAIAN BERMEREK DI MALANG"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

MOCH. YOGA UTOMO NIM : 201010230311298

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

CITRA DIRI PADA MAHASISWA YANG MEMBELI PAKAIAN BERMEREK DI MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Moch. Yoga Utomo 201010230311298

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Citra Diri Pada Mahasiswa yang Membeli Pakaian Bermerek Di Malang

2. Nama Peneliti : Mochammad Yoga Utomo 3. NIM : 201010230311298

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6. Waktu Penelitian : Februari – Mei 2015

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 1 September 2015 Dewan Penguji

Ketua Penguji : Dra. Tri Dayakisni, M.Si ( )

Anggota Penguji : Siti Maimunah, S.Psi, MM, MA ( ) : Adhyatman Prabowo S.Psi, M.si. ( )

Pembimbing

Dra. Tri Dayakisni, M.Si.

Malang

Mengesahkan

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : Mochammad Yoga Utomo NIM : 201010230311298

Fakultas / Jurusan : Psikologi

PerguruanTinggi : UniversitasMuhammadiyahMalang

Menyatakanbahwaskripsi / karyailmiah yang berjudul :

Citra Diri Pada Mahasiswa yang Membeli PakaianBermerek Di Malang

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan skripsi /karyai lmiah dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas royalty non ekslusif, apabiladigunakansebagaisumberpustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 1 September 2015

Ketua Progam Studi Yang Menyatakan

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan

skripsi yang berjudul “Citra Diri Pada Mahasiswa yang Membeli Pakaian Bermerek di Malang” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana psikologi.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, semata-mata bukan jerih payah penulis sendiri.Ada beberpa pihak yang terlibat dan membantu atas terciptanya karya skripsi ini.Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dra.Tri Dayakisni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si, selaku dosen pembembing 1 yang dengan sabar memberi masukan dan arahanyang sangat berguna hingga penulis mampu menyelesaiakan skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Dr. Latipun, M.Kes selaku dosen wali dan seluruh dosen psikologi maupun staff yang telahmemberikan dukungan dan arahan sejak awal perkuliahan hingga saat ini.

4. Kedua orang tua penulis yang memberikan penuh kasih sayang dan tanpa lelah memberikan dorongan dan do’a dengan ikhlas yang tidak akan terbalaskan.

5. Adik penulis yang bersedia meminjamkan laptop sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

6. Sahabat Pramudi, Agus, Lutfulloh, Danang, Herdys, Umar, Feri, Azizah, Eli, Rahma yang telah memberikan dan dukungan pada penulis.

7. Teman-teman kontrakan MSI B03, Yusub, Syahrul, Koko, Aris, Deni, Bas yang sering memberikan motivasi dan menghibur penulis dikala bosan

8. Teman-teman fakultas Psikologi terutama kelas E yang bersedia membantu dan bertukar pengalaman sesama penulis sehingga penulisan skripsi ini menjadi lancar.

9. Semua pihak yang telah memantu terwujudnya penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran diperlukan demi perbaikan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Malang, 1 September 2015 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR LAMPIRAN... iv

INTISARI... 1

PENDAHULUAN... 2

TINJAUAN TEORI ... 4

Citra Diri... 5

Aspek-aspek Citra Diri... 5

Faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan Citra Diri... 6

Merek... 6

Kriteria Merek... 6

Citra Diri dengan Pembelian Pakaian Bermerek... 7

METODE PENELITIAN... 7

Rancangan Penelitian... 7

Subyek Penelitian...8

Variabel Dan Instrumen Penelitian... 8

Prosedur Dan Analisa Data... 8

HASIL PENELITIAN... 9

DISKUSI... 10

SIMPULAN DAN IMPLIKASI... 11

DAFTAR PUSTAKA... 12

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai t-score Citra Diri... 9

Tabel 2. Deskripsi Citra Diri Ditinjau dari Jenis Kelamin...9

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Citra Diri... 15

Lampiran 2 Tabulasi Data Subyek... 20

(9)

CITRA DIRI PADA MAHASISWA YANG MEMBELI PAKAIAN BERMEREK DI MALANG

Moch. Yoga Utomo

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang yogautama13@yahoo.com

Manusia adalah individu yang tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan dalam hidupnya.Penampilan luar menurut sebagian individu sangatlah menentukan posisi dengan siapa ia akan bergaul.Setiap individu berharap pakaian yang ia pakai akan membuatnya tampil lebih menawan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran citra diri pada mahasiswa yang membeli pakaian bermerek. Penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif dilakukan dengan cara menyebarkan skala citra diri terhadap 75 mahasiswa UMM yang berusisa 18 sampai 25 tahun. Untuk menentukan kriteria subjek, peneliti menggunakan teknik purposiv sampling. Dari penelitian ini di dapatkan hasil bahwa 57,3% dari keseluruhan subjek memiliki citra diri yang rendah.

Kata kunci: Citra diri, Remaja, Pakaian bermerek.

Humans are individuals who can not be separated from the wide range of needs in the outer their life. Outfit according to some people is to determine the position with whom he would inhibited. Every individual wearing the clothes hopes will make it look more attractive. The purpose of this study was to determine how the image of self-image in students who buy branded clothes. Quantitative descriptive study done by spreading self-image scale to 75 UMM students who age between 18 to 25 years. To determine the criteria for the subject, the researchers used a purposive samplingtechnique.

(10)

Manusia adalah individu yang tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan dalam hidupnya.Setiap individu memiliki kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan primer dan juga kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sifatnya fisiologis, yang meliputi kebutuhan akan makan, air, udara, rasa aman dan seks. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang dipelajari dalam merespon lingkungan atau budaya.Pada umumnya, kebutuhan sekunder ini bersifat psikologis, yang meliputi afeksi, kekuasaan, belajar, prestise dan harga diri. Setiap individu pasti ingin dipandang oleh individu lain sebagai individu yang berbeda, maka dari itu ia akan berupaya untuk tampil berbeda dengan teman-temannya baik itu dari segi psikis maupun fisik.

Berkaitan dengan penampilan fisik, individu melakukan berbagai upaya agar tampilan fisiknya sesuai dengan tuntutan komunitas sosial mereka. Penampilan luar menurut sebagian individu sangatlah menentukan posisi dengan siapa ia akan bergaul. Untuk menunjang penampilan ini, individu sedapat mungkin memakai barang-barang yang bermerek guna meningkatkan citra diri mereka.Salah satu produk penunjang penampilan fisik yang sering diburu oleh individu adalah pakaian. Setiap individu berharap pakaian yang ia pakai akan membuatnya tampil lebih menawan, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka saat bergaul. Membeli pakaian dengan merek terkenal yang lebih mengutamakan pandangan orang lain saat memakainya daripada fungsi utama dari pakaian tersebut akan membuat individu menjadi konsumtif. Seseorang yang berperilaku konsumtif, biasanya membeli barang tanpa melihat fungsi dari barang tersebut.Walaupun pakaian menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupannya, yaitu untuk melindungi tubuh, namun kebanyakan individu membeli bukan karena kebutuhan melainkan karena mereka ingin meningkatkan citra diri mereka. Individu berusaha untuk berperilaku yang dipersepsikan positif oleh lingkungan sosialnya dan secara tidak langsung individu tersebut masuk kedalam kelompok sosial dengan gaya hidup tertentu. Jika ia mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sosialnya maka ia akan diterima dalam komunitas tersebut.

Perilaku membeli pakaian bermerek terkenal memiliki segi positif dan negatif. Sisi positif dari perilaku ini adalah individu dapat belajar cara menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Sisi negatifnya adalah individu melakukan segala cara agar dapat diterima oleh lingkungan sosialnya. Hampir semua barang memiliki brand atau merek. Seperti yang dilansir oleh TribunManado pada 8 Juli 2015 bahwa seorang remaja nekat mencuri motor untuk membeli pakaian bermerek Namun, dewasa ini banyak orang yang memakai barang bermerek tertentu atau branded gods. Barang bermerk tertentu yang dimaksud disini adalah barang yang memiliki merek atau brand yang sangat terkenal dan memiliki harga jual yang tinggi(Marie Claire, 2010. Contoh merek terkenal di bidang pakaian adalah Inspired, Heroine, Wasphish, Quik Silver, Volcom, Billabong, Insight, 3 Seconds, Oakley, Rip Curl, Peter Says Denim.

Penelitian yang dilakukan oleh Adhe Kusuma dengan judul “Hubungan antara Citra Diri dengan Intensi Membeli Pakaian Bermerek pada Remaja” pada tahun 2011

(11)

sebaliknya bila citra diri negatif maka semakin tinggi intensi membeli pakaian bermerek pada remaja.

Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Norma Lulusiana dengan judul

“Hubungan antara Minat Membaca Remaja dengan Citra Diri Pada Remaja Putri”

pada tahun 2008 mendapatkan hasil bahwa terdapat terdapat hubungan positif antara minat membaca majalah remaja dengan citra diri pada remaja putri. Artinya bila seorang remaja putri mempunyai minat dalam membaca majalah remaja, maka citra diri pada dirinya akan terbentuk positif. Sebaliknya jika seorang remaja putri kurang mempunyai minat dalam membaca majalah remaja, maka citra diri pada dirinya akan terbentuk negatif.

Citra diri menurut Chaplin (2005) adalah bagaimana seseorang melihat dirinya atau bagaimanabayangan atau gambaran seseorang mengenai diri sendiri.Sedangkan Gardner (2004) mengatakan citra diri adalah buah pikiran seseorang tentangdirinya sendiri atau gambaran diri dalam pandangan atau pikirannya sendiri.Menurut Cooley (dalam Michener, DeLamater & Schwartz, 1989) faktor yang mempengaruhi citra diri seorang individu adalah adanya reaksi dari orang lain (significant others), yaitu reaksi dari orang tua dan teman sebaya. Bagaimana cara orang lain memandang seseorang dan memberikan umpan terhadap tingkah laku seseorang akan mempengaruhi perkembangan citra diri seseorang yang bersangkutan. Sedangkan Kinch (dalam Fitts, 1971) mengatakan bahwa citra diri terbentuk berdasarkan interaksi sosial, dan konsep diri akan menuntun atau mempengaruhi tingkah laku seseorang. Menurut Hurlock (2004), perkembangan citra diri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor dari dalam diri individu itu sendiri (internal) dan faktor dari luar individu (eksternal).

Remaja dengan citra diri negatif akan melakukanberbagai cara untuk menaikkan citra dirinya, dalam hal ini perilaku remaja lebihdidominasi oleh kontrol eksternal. Sedangkan remaja dengan citra diri positifsudah merasa puas dengan keadaan dirinya sehingga mereka tidak perlumelakukan hal-hal yang akan menaikkan citra dirinya, dalam hal ini control internal lebih tinggi dari pada kontrol eksternalnya (Monks dkk, 2004).

Merek merupakan symbol yang komplek yang menjelaskan atribut produk, manfaat produk, nilai, budaya, kepribadian, dan pengguna.Salah satu manfaat merek yang ditawarkan kepada konsumen adalah manfaat simbolis (Heggelson dan Suphelen dalam Ferrinadewi, 2008). Manfaat simbolis mengacu pada dampak psikologis yang akan diperoleh konsumen ketika ia menggunakan merek tersebut. Ketika konsumen menggunakan merek tertentu maka ia akan terhubung dengan merek tersebut. Artinya konsumen akan membawa serta citra dari pengguna atau karakteristik merek itu sendiri.

(12)

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti mengetahui bagaimana gambaran citra diri pada mahasiswa yang membeli pakaian bermerek dan diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat pengetahuan bagaimana citra diri mahasiswa yang membeli pakaian bermerek.

Citra Diri

Citra diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya atau bagaimana bayangan atau gambaran seseorang mengenai diri sendiri (Chaplin, 2005). Diri atau self yang ada dalam gambaran seseorang merupakan suatu inner world manusia termasuk pemikiran dan perasaan, perjuangan dan harapan, ketakutan dan fantasi, juga pandangan tentang apa dan siapa dirinya serta bagaimana seseorang tersebut ingin dipandang.

Profesor Hembing (dalam Sutoyo, 2000) mengatakan citra diri akan menentukan apa jadinya seseorang nanti. Jika citra diri adalah citra diri inferioritas, kekurangcakapan, dan kegagalan, citra diri itu dapat diubah. Ketika citra diri itu diubah, orang itupun akan berubah. Penemuan yang terbesar, adalah bahwa manusia dapat mengubah hidup mereka dengan mengubah sikap mental dan pikiran mereka. Citra diri merupakan gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri, identitasnya, kemampuannya, dan keberhargaannya.

Gardner (2004) mengatakan citra diri adalah buah pikiran seseorang tentang dirinya sendiri atau gambaran diri dalam pandangan atau pikirannya sendiri. Bastaman (Muhyidin, 2003) tidak membedakan antara citra diri dengan konsep diri. Menurutnya, citra diri atau konsep diri adalah gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri.

Gambaran diri (self image) merupakan kesimpulan dari pandangan individu dalam berbagai peran yang dipegangnya, misalnya sebagai orang tua, suami atau istri, karyawan, pelajar; pandangan individu tentang watak kepribadian yang dimiliki dan dirasakan ada pada diri individu, seperti jujur, setia, gembira, bersahabat. Pandangan individu tentang sikap yang ada pada diri individu, kemampuan yang dimiliki individu, kecakapan yang dimiliki individu dan lain-lain. Singkatnya segala sesuatu yang dipikirkan individu tentang dirinya secara pribadi (Centi, 1993). Karena gambaran diri berkaitan dengan bagaimana individu memandang dirinya sendiri dan bagaimana individu berfikir mengenai pandangan orang lain terhadap dirinya.

Aspek-Aspek Citra Diri

Van Fleet (1997) mengidentifikasikan karakteristik citra diri yaitu : (a) Memiliki rasa percaya diri yang kuat, (b) berorientasi pada ambisi yang kuat dan mampu menentukan sasaran hidup, (c) terorganisir dengan baik dan efisien, (d) bersikap mampu, (e) memiliki kepribadian yang menyenangkan, (f) mengendalikan diri. James (Suryabrata, 2007) mengatakan dasar komponen citra diri ada tiga, yaitu : 1. Material self. Terdiri dari material possession, dimana tubuh menjadi bagian

terpenting dalam diri individu sedangkan pakaian menjadi nomor dua

(13)

3. Spiritual self. Lebih mengarah kepada bagian terdalam dari diri individu sebagai subjek, dimana kemampuan-kemampuan serta kecakapan-kecakapan psikologis merupakan bagian yang paling menentukan dari diri individu.

Faktor-Faktor yang Berperan dalam Pembentukan Citra Diri

Leo (2006) mengemukakan tiga faktor yang berperan dalam pembentukan citra diri seseorang, antara lain:

1. Orang Tua

Kata–kata yang dianggap seseorang anak dari orang tuanya dapat dianggap sebagai suatu kebenaran. Anak itu percaya pada apa yang dia masukkan ke dalam imajinasinya. Misalkan ayahnya berkata ia seorang anak bodoh, anak itu dapat memasukkan informasi tersebut ke dalam gambaran mentalnya sebagai suatu kebenaran dan akhirnya berpikir bahwa ia adalah seorang anak yang bodoh. 2. Lingkungan Sekitar

Suatu lingkungan mempunyai nilai–nilai budaya yang dapat dimasukkan ke dalam imajinasi seseorang. Baik itu nilai yang buruk atau yang bagus. Seperti kulit hitam itu jelek dan kulit putih itu cantik. Orang kulit hitam yang mendengar ini akan merasa dirinya jelek dan berpikir bahwa temannya yang berkulit putih cantik adanya. Sehingga muncul citra diri yang negatif terhadap dirinya sendiri. 3. Diri Sendiri

Hal ini berhubungan dengan self talk (pembicaraan dengan diri sendiri). Pada saat seseorang sedang mengalami tekanan-tekanan, self talk akan muncul. Apa yang akan dikatakan kepada diri sendiri akan membuat gambar diri yang dapat menipu atau mendukung diri orang tersebut. Dari sinilah dapat muncul kepercayaan yang benar ataupun kepercayaan yang salah di dalam diri.

Merek

(14)

Kriteria Merek

Setiawan (2006) mengatakan menilai baik tidaknya suatu merek dapat dilihat dari kriteria-kriteria mengenai merek yang baik. Ada beberapa kriteria merek yang baik, yaitu:

a) Terlindungi dengan baik b) Mudah diucapkan c) Mudah diingat d) Mudah dikenali

e) Menarik Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk f) Menonjolkan citra perusahaan atau produk

g) Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing

Citra Diri dengan Pembelian Pakaian Bermerek

Setiap orang pasti ingin dipandang baik oleh orang lain, baik itu dipandang secara psikis maupun secara fisik. Untuk pandangan secara psikis, orang pasti akan selalu menunjukan sisi sifat kemanusiaannya seperti : memberi, menolong, dll. Ada orang yang benar-benar melakukan tindakan-tindakan tersebut karena memang sifat dasar dari orang tersebut, ada juga orang yang melakukan tindakan-tindakan tersebut karena hanya ingin dipandang baik oleh orang lain. Berbeda dengan pandangan secara psikis, pandangan secara fisik membuat orang berlomba-lomba untuk tampil mewah di hadapan orang lainnya. Orang tampil mewah dilakukan dengan berbagai cara.Contohnya, seseorang yang menggunakan pakaian atau aksesoris dengan merek yang mempunyai nama di pasaran atau brandedmeerk (Gucci, Prada, Hermes, Hugo Boss, dll). Produk-produk tersebut mulai dari pakaian, sepatu, tas, jam tangan, dll dibandrol dengan harga jutaan rupiah bahkan ada harga yang mencapai puluhan juta rupiah.

(15)

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Alasan yang digunakan adalah karena peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran citra diri pada mahasiswa yang menggunakan pakaian bermerek.

Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Muhamadiyah malang(UMM) berjumlah 75 orang yang memiliki usia 18-25 tahun dan mempunyai kriteria sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Kriteria untuk subjek itu sendiri adalah mahasiswa yang memakai pakaian dengan merek tertentu, seperti : Inspired, Heroine, Wasphish, Quik Silver, Volcom, Billabong, Insight, 3 Seconds, Oakley, Rip Curl, Peter Says Denim. Penelitian ini menggunakan teknik sampling secara purposive yaitu teknik sampel yang karakteristiknya sudah ditentukan dan diketahui lebih dulu berdasarkan ciri dan sifat populasinya.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yaitu, Citra diri. Citra diri adalah gambaran seseorang mengenai dirinya. Penelitian ini menggunakan skala citra diri yang dibuat dengan menggunakan aspek-aspek dari citra diri berdasarka teori Van Fleet(1997) yang mengidenfisikan karakteristik citra diri yang positif yaitu: (a). Memiliki rasa percaya diri yang kuat, (b) berorientasi pada ambisi yang kuat dan mampu menentukan sasaran hidup, (c) terorganisir dengan baik dan efisien, (d) bersikap mampu, (e) memiliki kepribadian yang menyenangkan, (f) mampu mengendalikan diri dengan jenis skala likert yang berisi pernyataan-pernyataan dengan tingkatan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Validitas skala ini berkisar antara 0,264 sampai 0,278 dan reliabilitasnya 0,858. Sedangkan untuk mengetahui subjek mana yang cocok digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala identifikasi. Skala ini digunakan untuk mengetahui merek yang digunakan oleh subjek.

Prosedur Penelitian dan Analisa Data

(16)

HASIL PENELITIAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil seperti yang terdapat pada tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 1. Nilai t-score Citra diri

Kategori Interval Frekuensi Presentage (%)

Tinggi T ≥ 50 32 42,7

Tabel 2. Deskripsi Citra diri Ditinjaudari Jenis Kelamin

Jenis didominasi dengan citra diri rendah rendah sebesar 61,2 %, sedangkan subjek dengan jenis kelamin perempuan memiliki perbandingan yang sama antara citra diri tinggi dengan rendah.

(17)

DISKUSI

Penelitian yang telah dilakukan terhadap 75 mahasiswa yang dijadikan subjek penelitian mendapatkan hasil bahwa 57,3 % subjek memiliki citra diri yang rendah. Individu yang memiliki citra diri rendah atau negatif mempunyai watak atau sikap yang rendah diri, sombong, pemalu, ragu-ragu dalam mengambil keputusan, dan pergaulannya terhambat sedangkan individu yang memiliki citra diri tinggi menghargai diri sendiri, dan dapat menerima diri seperti apa adanya. Di samping itu individu ini pula memiliki watak yang baik dalam pergaulan sosial, mengembangkan potensi diri secara seoptimal mungkin. Definisi dari citra diri itu sendiri adalah Citra diri adalah ide seseorang mengenai betapa penampilan badannya menarik di hadapan orang lain (Chaplin, 2011).

Selain itu, didapatkan juga bahwa ada perbedaan gambaran citra diri jika ditinjau dari jenis kelamin, usia, dan asal fakultas. Dari jenis kelamin diketahui bahwa subjek dengan jenis kelamin laki-laki didominasi dengan citra diri rendah rendah sebesar 61,2 %, sedangkan subjek dengan jenis kelamin perempuan memiliki perbandingan yang sama antara citra diri tinggi dengan rendah. Dari segi usia diketahuai bahwa subjek dengan usia 18-21 tahun dan usia 22-25 tahun didominasi oleh citra diri rendah sebesar 53,2% dan 64,3%. Hal ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan beberapa ahli yang mengatakn bahwa ada 6 faktor yang mempengaruhi citra diri individu : (a). usia, (b). jenis kelamin, (c). media masa, (d). hubungan interpersonal, (e). kepribadian seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita usia 17 sampai25 tahun memiliki ketidakpuasan terhadap citra diri lebih tinggi dibandingkan wanita usia 40 tahun sampai 60 tahun (Sivert & Sinanovic, 2008). Meskipun wanita dewasa awal memiliki hasil yang lebih rendah, usia memiliki kaitan dengan dengan citra diri. Whitbourne & Skultety (dalam Cash & Pruzinsky, 2002) menambahkan bahwa tahap perkembangan dewasa awal terjadi proses penuaan seperti kerutan dan kendur dari kulit, hilangnya tinggi badan, dan retribusi lemak tubuh dari kaki dan tangan ke seluruh tubuh, bersifat universal. Kekuatan fisik dipengaruhi oleh hilangnya kekuatan otot dan elastisitas otot pada tingkat 1% per tahun.Tulang menjadi lemah dan lebih rapuh, dan sendi menjadi terasa menyakitkan dan kaku.Selain itu, sistem pernapasan menjadi kurang efisien, dan ketahanan kandung kemih berkurang.Ada perubahan dalam fungsi hormonal (terutama jelas dalam perempuan), pola tidur, dan penurunan kemampuan untuk menyesuaikan perubahan suhu yang ekstrim.Fungsi mental, termasuk memori kerja, perhatian, dan pengambilan keputusan, dipengaruhi oleh perubahan di otak. Beberapa penyakit mulai tampak, seperti gangguan pencernaan, yang lebih terkait dengan praktek diet yang berkaitan dengan perubahan usia. Jadi masih terdapat bukti bahwa orang setengah baya lebih sensitif terhadap kekhawatiran penuaan daripada orang dewasa yang lebih tua.

(18)

dilakukan.Pada penelitian yang dilakukan di dapatkan hasil bahwa pria lebih memiliki citra diri rendah daripada wanita.Hal ini disebabkan karena adanya perkembangan zaman yang sangat pesat sehingga membuat pria lebih mementingkan penampilan fisiknya. Jika pria memiliki penampilan fisik yang kurang menarik maka akan memiliki citra diri yang rendah.

Selain itu dari beberapa merek yang dijadikan sebagai pilihan dalam skala (Inspired, Heroine, Waspish, Quik Silver, Volcom, Billabong, Insight, 3 Second, Oaklay, Rip Curl, Peter Says Denim, dll), 3 Second, Inspired dan Quik Silver masih menjadi pilihan utama mahasiswa yang ada di Malang sedangkan pilihan lainnya subjek kebanyakan memilih consina dan logo menjadi pilihan utama.

Keterbatasan dari penelitian ini, peneliti kurang bisa membedakan antara merek pakaian asli atau palsu yang di pakai oleh mahasiswa yang kuliah di malang

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dari pembahasan yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa 75 mahasiswa yang dijadikan subjek penelitian mendapatkan hasil bahwa 57,3 % subjek memiliki citra diri yang rendah dan juga jika ditinjau dari perbedaan jenis kelamin, subjek dengan jenis kelamin laki-laki didominasi dengan citra diri rendah rendah sebesar 61,2 %, sedangkan subjek dengan jenis kelamin perempuan memiliki perbandingan yang sama antara citra diri tinggi dengan rendah. Jika di tinjau dari perbedaan usia, usia 18-20 tahun dan usia 24-25 tahun didominasi oleh citra diri rendah sebesar 63,6 % dan 82,4% sedangkan untuk subjek dengan usia 21-23 tahun didominasi oleh citra diri tinggi sebesar 68%. Jika di tinjau dari pebedaan asal fakultas, 100% subjek yang berassal dari Fakultas FAI,FPP,Hukum dan Teknik memiliki citra diri rendah. Subjek dari Fakultas Ekonomi, FEB, FKIP dan FISIP memiliki citra diri rendah sebesar 81,8%, 75,0%, 61,5%, 57,1% sedangkan subjek dari fakultas Psikologi memiliki citra diri tinggi sebesar 57,1%

Implikasi dari penelitian ini meliputi :

1. Subjek

Untuk subjek penelitian agar lebih bisa untuk menghargai diri sendiri karena setiap individu itu diciptakan dengan memiliki kelebihan masing-masing. 2. Orang Tua

Untuk Orang Tua subjek agar dapat memberikan support supaya subjek lebih dapat menghargai dirinya sendiri.

3. Peneliti Selanjutnya

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Beaudoin, P & Lachance, M.J. 2006. Determinants of adolescents’ brand sensitivity to clothing.

Cash, T.F & Henry, P.E. 1995.Women‟s body image: the result of a national survey in the u.s.a. sex roles. Vol.33.Nos1/2. Hlm. 19-28.

Cash, T.F. & Pruzinsky, T. 2002 .Body image: a handbook of theory, research, and clinical practice. New York: The Guilford Press.

Chaplin, J. P. 2005. Kamus lengkap psikologi (kartono. terjemahan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Chaplin, J.P. 2011. Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Pers

Chase, M.E. 2001. Identity development and body image dissatisfaction in college females. A Research Paper for the master of Science Degree

Centi, P.J. 1993. Mengapa rendah diri?. Cetakan kesepuluh. Terjemahan : A.M. Hardjana. Yogyakarta : Kanisius

Ferrinadewi, Erna 2008. Merek & psikologi konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu Fitts, W.H. 1971. The self concept and self actualization research. Monograph.

Library of Congres Catalog.

Fleet, V. 1997. Menggali dan mengembangkan kekuatan tersembunyi di dalam diri. Jakarta: Mitra Utama.

Hubley, A.M. & Quinlan, L. 2003.Body image in men and women across the adult lifespan. Paper presented at the VIII europeancongress ofpsychology, Vienna, Austria, July 6-11. Hlm. 1-7.

Hurlock. 2004. Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip, A.B Susanto. 2002. Manajemen pemasaran di indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Leo, E. 2006. Kesembuhan emosional. Jakarta: Metanoia Publishing. Marie Claire. 2010. style book. Jakarta : PT. Tirtamedia Citra.

Michener, R., DeLamater & Schwartz. 1989. Childhood through adolescence: a transitional period ?. California: Sage Publications.

(20)

Muhyidin, Muhammad. 2003. Cara islami melejitkan citra diri. Jakarta : Lentera. Setiawan, Romi dan Afiff, Adi Zakaria. 2006. Analisis pengaruh kegiatan pemasaran

terhadap ekuitas merek pada consumer convenience goods. Jurnal USAHAWAN. No 04 Th XXXVI. April. Halaman 3-17.

Sivert, S.S & Sinanovic, O. 2008.Body dissatisfaction – is age a factor? philosophy, Sociology, Psychology and History. Vol. 7, No 1. Hlm. 55-61.

Sumadi Suryabrata. 2007. Psikologi pendidikan (suatu penyajian secara operasional). Yogyakarta: Rake Press.

(21)

LAMPIRAN 1

(22)

PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb

Saya Moch Yoga Utomo Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhamadiyah Malang yang saat ini sedang melakukan penelitian dalam rangka penelitian tugas akhir. Oleh karena itu perkenankan peneliti meminta partisipasi saudara untuk mengisi angket yang peneliti berikan sebagai data responden

Dalam mengisi angket ini, tidak ada jawaban benar atau salah. Setiapa orang dapat memberikan jawaban yang berbeda, karena itu pilihan yang paling sesuai dengan diri saudara, semua jawaban saudara akan peneliti juga kerahasianya dan tidak berpengaruh terhadap akademis saudara

Partisipasi saudara merupakan bantuan yang sangat besar artinya bagi peneliti ini untuk itu saya mengucapakan banyak Terima Kasih

(23)

Nama :...

Jenis Kelamin :...

Usia :...

Fakultas :...

Petunjuk pengisian :

1. skala ini bukanlah salah satu tes, jadi tidak ada jawaban yang salah. Semua jawababan adalah benar, bila sesuai dengan keadaan diri sendiri.

2. baca dan pahamilah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama kemudian nyatakanlah apakah isinya seusai denga keadaan diri anda, dengan cara memberi

tanda (√ ) pada alternative jawaban yang tersedia

SS : jika pernyataan sangat sesuai dengan diri anda

S : jika pernyataan sesuai dengan diri anda

TS : jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri anda

STS : jika peryataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri anda

3. bila anda salah memilih jawaban, maka lingkarilah jawaban yang salah kemudin beri tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap sesuai dengan kenyataan diri anda

4. jawaban anda merupakan kerahasian pribadi anda, dengan ini saya menjamin kerahasian tersebut. Agar leluasa memberikan tanggapan maka anda boleh menuliskan nama inisial/samaran pada data pribadi yang tersedia.

(24)

1. apakah anda mempunyaipakaian dengan merek terkenal a. ya

b. tidak

2. seberapa sering anda membeli pakaian dengan merek tertentu dalam sebulan a. tidak pernah

2 saya memiliki ambisi yang kuat untuk mencapai apa yang saya harapkan 3 saya memiliki rencana dalam setiap aktifitas saya

4 saya dapat mencapai apa yang saya inginkan dalam hidup 5 saya suka melihat orang lain bahagia

6 saya tidak mudah menyerah bila mengalami kegagalan 7 saya adalah orang yang kurang menarik

(25)

9 hidup saya mengalir apa adanya

10 saya kurang yakin jika hidup saya nanti sesuai apa yang saya inginkan 11 saya kurang tau bagaiman dapat menyenangkan orang lain

12 saya menjadi marah apabila mengalami kegagalan 13 saya bangga terhadap diri saya sendiri

14 Saya memiliki keinginan yang besar untuk mencapai cita-cita saya 15 Saya memiliki tujuan-tujuan yang harus di perjuangkan

16 tahu bahwa saya mampu melakukan segala aktivitas sesulit apapun itu 17 saya memahami cara berbicara di depan orang banyak

18 saya tahu bagaimana mengatasi permasalahan saya

19 saya kurang menyadari apa yang menjadi kelebihan saya yang patut di banggakan

20 saya kurang memiliki keinginan yang besar untuk mencapai cita cita saya

21 tidak perlu merencanakan setiap aktivitas yang saya jalani

22 saya merasa kurang mampu melakukan aktivitas yang menurut saya cukup sulit

23 saya kurang bisa membuat orang lain cukup senang

24 saya kurang tahu bagaiman cara mengatasi permasalahan saya 25 saya mempunyai kelebihan yang patut saya bangggakan

26 saya memiliki alasan yang jelas untuk melakukan sesuatu di setiap kegiatan yang saya lakukan

27 saya pasti mampu melakukan kegiatan apapun apabila saya mau belajar 28 saya memahami kenyataan-kenyataan yang ada pada diri saya

(26)

LAMPIRAN 2

(27)

Blue Prin Skala Citra Diri Hasil Dari Try Out

No Indikator Favourable Unfavorable Jumlah

1 Memiliki rasa percaya diri yang kuat

1 7,19 3

2 Berorientasi pada ambisi yang kuat dan mampu menentukan sasaran hidup

2,26 8,20 4

3 Terorganisir dengan baik dan efisien

3,15 9,21 4

4 Bersikap mampu 4,16,27 10,22 5

5 Memiliki kepribadian yang menyenangkan

5,17 11,23 4

6 Mampu mengendalikan diri 18,29 24 3

Total 12 11 23

(28)

LAMPIRAN 3

(29)
(30)

NO Nama JK Usia Fak 38 Dendy Widodo Laki laki 24-25 tahun Teknik 39 Lina Perempuan 24-25 tahun Psikologi 40 Aldila Perempuan 21-23 tahun Psikologi 41 Alfred Andrian Perempuan 18-20 tahun Fkip 42 Renaldy febrian Laki laki 18-20 tahun Ekonomi 43 A. Rian F Laki laki 24-25 tahun Fisip 44 Zainul ikhsan Laki laki 24-25 tahun Teknik

(31)

LAMPIRAN 3

(32)
(33)

Tabulasi Skor Skala Citra Diri

(34)
(35)
(36)

Gambar

Tabel 3. Deskripsi Citra Diri Ditinjau dari Usia.......................................................
Tabel 1. Nilai t-score Citra diri

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kingsley (2011), Konsep diri adalah aspek kognitif diri/citra diri dan umumnya mengacu pada gambaran mental individu, membangun tentang diri mereka

Alderman (dalam Tresno, 2005) menyatakan bahwa perilaku pencederaan diri diidentifikasi sebagai (a) suatu tindakan yang dilakukan seseorang pada dirinya sendiri; (b)

Salah satunya faktor yang akan dicermati mengenai minat membeli pada konsumen, dimana seseorang yang memiliki citra diri yang negatif semakin kuat orang tersebut berkeinginan

Harga diri adalah proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri. 

Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara citra diri dengan intensi membeli produk fashion bermerek tiruan pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Mengetahuihubungan antara kepercayaan diri dengan minat membeli pakaian bermerek pada mahasiswa, 2). Mengetahui

membentuk citra diri dan kepercayaan diri dalam berpenampilan. A) Membentuk citra diri, citra diri adalah gambaran atau pendeskripsian diri seseorang dari apa yang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara citra merek dengan intensi membeli pakaian bermerek pada dosen wanita di Universitas Diponegoro Semarang yang berada pada