• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SITUS PERTEMANAN TERHADAP PENINGKATAN PEMASARAN ONLINE Studi Pada Pelaku Bisnis Online Dalam Komunitas Online Shop (K.O.S) Regional Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SITUS PERTEMANAN TERHADAP PENINGKATAN PEMASARAN ONLINE Studi Pada Pelaku Bisnis Online Dalam Komunitas Online Shop (K.O.S) Regional Malang"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SITUS PERTEMANAN TERHADAP PENINGKATAN

PEMASARAN ONLINE

Studi Pada Pelaku Bisnis Online Dalam Komunitas Online Shop (K.O.S) Regional Malang

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh : Emas Didik Prasetyo

06220235 Audio Visual

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul:

PENGARUH SITUS PERTEMANAN TERHADAP PENINGKATAN PEMASARAN

ONLINE

(Studi Pada Pelaku Bisnis Online Dalam Komunitas Online Shop (K.O.S) Regional Malang )

Tidak sedikit kesulitan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi

ini, yang tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari bebagai pihak. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan dorongan baik moral

maupun materiil sehingga terselesaikannya skripsi ini, kepada:

1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

2. Kedua Orang Tuaku, Adikku dan segenap keluarga yang telah memberikan do’a,

dukungan, motivasi, kasih sayang dan materi sehingga terselesaikannya skripsi ini.

3. Ibu Dra. Juli Astutik, M.Si, selaku Pembimbing I dan Bapak Nurudin, M.Si Selaku

Pembimbing II sekaligus Dosen wali IKOM D yang telah membimbing dan

mengarahkan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Semua dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah mendidik dan memberikan dorongan moril selama penulis belajar di Jurusan

Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Sista Niken dan Sista Norma Sektya yang telah membantu member informasi

(4)

6. Ayu Kusuma Wardani memberikan motivasi dan menyemangatiku untuk

menyelesaikan skripsi ini.

7. Denias duel maut yang tidak ada matinya selama menyelesaikan tugas AV

8. Zoelmi yang telah mentransfer ilmu tentang SPSS

9. Dan semua pihak yang masih banyak dan tidak bisa saya sebutkan semuanya,

semoga Allah membalas dengan kebaikan yang berlipat.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

memperbaiki penulisan skripsi ini. Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang

membutuhkannya.

Malang, 24 Maret 2011

(5)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN……….

LEMBAR PENGESAHAN………..

PERNYATAAN ORISINILITAS………

BERITA ACARA BIMMBINGAN SKRIPSI……….

ABSTRAK………...

BAB I PENDAHULIAN

A. Latar Belakang………... 1

B. Rumusan Masalah………. 4

C. Tujuan Penelitian………... 5

D. Manfaat Penelitian………. 5

E. Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi Dunia Maya ………

2. Peran Komunikasi Dalam Pemasaran ………

3. Gaya Hidup Digital (e-lifestyle) ………. 4. Fenomena dan Sejarah Situs Pertemanan ………….

5. Situs Pertemanan Facebook Sebagai Media

Pemasaran ………...

(6)

7. Media Equation Theory ……….. 14

F. Hipotesis ………... 15

G. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konsep ……….. 2. Definisi Operasional ………... 15 17 H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian ………... 2. Populasi Dan Sampel ……….. 3. Waktu Penelitian ……… 4. Teknik Pengumpulan Data ………. 5. Uji Validitas Dan Reliabilitas ……… 6. Teknik Analisa Data ………... 18 BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN A. Situs Pertemanan Facebook………. 25

B. Sejarah Facebook………. 25

C. Kemudahan Membuat Akun Facebook………... 27

D. Fasilitas Dalam Jejaring Facebook……….. 27

E. Komunitas Online Shop (K.O.S) ……… 32

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Hasil Instrumen Penelitian ………...

1. Hasil Uji Validitas………...

2. Hasil Uji Reliabilitas ……….. 38

38

38

B. Karakteristik Responden ………..

1. Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 41

(7)

2. Berdasarkan Usia ………

3. Berdasarkan Pekerjaan ………...

4. Berdasarkan Produk yang Dipasarkan ………... 41

42

43

C. Deskripsi Variabel Penelitian ………...

1. Situs Pertemanan (X) ………..

2. Peningkatan Pemasaran Online (Y) ……… 44

44

52

D. Analisis Data ………

1. Analisis Korelasi ………

2. Analisis Regresi ……….

3. Koefisien Determinasi ………

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Populasi Berdasarkan Produk yang Dipasarkan ……….. 35

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ……….. 39

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ………. 40

Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………. 41

Tabel 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……… 41

Tabel 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ……… 42

Tabel 3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Produk yang Dipasrkan .. 43

Tabel 3.7 Data Distribusi Frekuensi Dalam Satu Hari Online Shop

Publikasi Lebih Dari 1 item ………. 45

Tabel 3.8 Data Distribusi Frekuensi Menanggapi Komentar dari Setiap

Pengunjung ……….. 46

Tabel 3.9 Data Distribusi Frekuensi Mencantumkan Detail Spesifikasi

Barang ……….. 47

Tabel 3.10 Data Distribusi FrekuensiMencantumkan Harga Setiap Produk . 48

Tabel 3.11 Data Distribusi Frekuensi Mencantumkan Kontak Person …….. 49

Tabel 3.12 Data Distribusi Frekuensi Respon Cepat Kepada Calon Pembeli 50

Tabel 3.13 Data Distribusi Frekuensi Usaha Menambah Teman Dalam

Akun Online Shop ………... 51 Tabel 3.14 Data Distribusi Frekuensi Tentang Omset Penjualan 53

Tabel 3.15 Data Distribusi Frekuensi Tentang Peningkatan Pendapatan

Setiap Bulan ………. 54

(9)

Variasi Produk ………. 55

Tabel 3.17 Data Distribusi Frekuensi Tentang Pengaruh Jumlah Teman

Pada Omset Penjualan ………. 56

Tabel 3.18 Data Distribusi Frekuensi Tentang Produk Yang Terjual Habis

Melalui Online Shop Facebook ………... 57

Tabel 3.19 Data Distribusi Frekuensi Tentang Pelanggan Tetap …………. 58

Tabel 3.20 Data Distribusi Frekuensi Tentang Jumlah Pembeli yang Terus

Bertambah ……… 59

Tabel 3.21 Data Distribusi Frekuensi Tentang Pembeli Yang berbeda

Setiap Bulan ………. 60

Tabel 3.22 Data Distribusi Frekuensi Tentang Pembeli Membeli Lebih

Dari Satu Item dalam Waktu Yang Sama ……… 61

Tabel 3.23 Data Distribusi Frekuensi Tentang Kemudahan Mendapatkan

Pembeli ……… 62

Tabel 3.24 Koefisien Korelasi ……….. 63

Tabel 3.25 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi.. 64

Tabel 3.24 Hasil Uji Regresi Melalui SPSS Versi 15 64

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Halaman Muka Facebook ………... 27

Gambar 2.2 Tampilan Fitur Dinding (Wall) ……….. 28

Gambar 2.3 Tampilan Fitur Notification ……… 29

Gambar 2.4 Tampilan Fitur Album Foto Facebook ………... 29

Gambar 2.5 Tampilan Halaman Group Facebook ……….. 30

Gambar 2.6 Tampilan Fitur Kirim Pesan Facebook ………... 31

Gambar 2.7 Tampilan Fitur Obrolan ……….. 31

Gambar 2.8 Tampilan Fitur Komentar ………... 32

Gambar 2.9 Akun Facebook Komunitas Online Shop ………... 33

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ali Zaki.2008.E-lifesltyle;Manfaat Beragam Teknologi Digital.Salemba Infotek :Jakarta Arni Muhammad.2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumu Aksara

Deddy Mulyana.2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Rosda Karya: Bandung Hamidi.2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang : UMM Press Juli Astutik.2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Malang : UMM Press

Koentjoro Ningrat. 1993. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Lina Marlina;Nurul Khasanah.2009. Facebook Alat Gaul dan Bisnis Dahsyat Anak Muda. Diva Press:Yogyakarta

Madcoms.2009. Menjadi Terkenal Lewat Facebook. Yogyakarta : Andi Offset Mulya Hadi.2009. Facebook Untuk Orang Awam. Palembang :Maxikom

Morissan. 2007. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Tangerang: Ramdina Prakarsa.

Nugroho J. Setiadi.2003. Perilaku Konsumen;Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran.Kencana:Jakarta.

Nurudin.2007.Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regrese, dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung : Pustaka setia

Saodah Wok dkk.2006. Teori-Teori Siri Komunikasi. Malaysia: PTS Profesional Sugiyanto.2004.Analisis Statistika Sosial. Malang : Bayumedia

(12)

Suharsimi Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Sutisna.2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Rosdakarya Ward Hanson.2000. Pemasaran Internet. Jakarta : Salemba Empat

Werner J. Sevrin;James W.Tankard,Jr.2005.Teori Komunikasi;Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta : Prenada Media

Non Buku :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/fenomenadansejarahsitusjejaringsosial/

-Diakses pada 1januari 2011

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/sejarah-jejaring-sosial-2/ -Diakses pada

1januari 2011

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/pengertian-jejaring-sosial-2/ -Diakses pada

1januari 2011

Desember 2010

diakses pada 28 Desember 2010

- diakses pada 28 Desember 2010

pada 28 Desember 2010

(13)

diakses pada tanggal 30 Desember 2010

diakses pada tanggal 6 Janiari 2011

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nettizen merupakan sebuatan dari penduduk dunia maya, mereka

cenderung menghabiskan waktu berselancar dan menjelajah dunia virtual tersebut.

Netizen adalah penduduk di dunia virtual, yang layaknya penduduk di dunia

physical, punya identitas kependudukan sipil (avatar, username), punya rumah

(homepage), punya kotak pos untuk surat menyurat (alamat e-mail), punya

telepon (VoIP: Voice over Internet Protocol ), bisa bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain (menggunakan browser, apakah itu Firefox, Internet Explorer,

Opera, dan lain sebagainya). Kegiatan berinteraksi sosial dengan sesama pun dapat dilakukan dengan menggunakan media internet. Perkembangan teknologi

komunikasi yang begitu pesat seakan mengubah gaya hidup masyarakat

khususnya remaja, mereka rela menghabiskan waktu di depan komputer, atau

handphone untuk mengakses internet.

Internet telah mengkonversi dan mengubah kehidupan sosial masyarakat

yang konvensional menjadi masyarakat digital dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi ini memudahkan seseorang untuk

berinteraksi dengan satu sama lain tanpa batas. Fenomena ini disebut juga dengan

CMC atau Computer Mediated Communication, yaitu komunikasi yang menggunakan komputer sebagai medianya. Pixy Ferris secara general

medefinisikan komunikasi bermedia internet sebagai “interaksi secara

(15)

2

asynchronous dan synchronous melalui fasilitas dalam internet”(

2010). Meskipun dalam aktivitas dan proses komunikasi bermedia internet adalah

pertukaran data melalui komputer namun tetap melibatkan manusia sebagai

pemberi konteks atau situasi pada aktivitas dan proses komunikasi tersebut, yang

meliputi konteks individual, group, organisasi, massa dan sosial.

Media internet merupakan gaya hidup baru dalam kehidupan sosial.

Kemudahan akses internet membuat laju pertumbuhan pengguna internet sangat

pesat. Dari data statistik yang diakses dari situs web yang bernama

pada tanggal 27 Desember 2010, tercatat bahwa pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 242.968.342 jiwa. Lebih dari

12,3% penduduk Indonesia atau sekitar 30.000.000 jiwa mengakses internet, dan

sekitar 27.338.560 jiwa penduduk Indonesia mengakses jejaring sosial yang

bernama

diakses tgl 27 Desember 2010).

Saat ini, facebook menjadi situs jaringan pertemanan yang paling populer. Jejaring sosial ini, diluncurkan pada 4 Februari 2004. Situs pertemanan yang

memiliki tampilan sederhana namun memiliki banyak fitur, mulai dari album foto,

biodata, game, dan chatting. Popularitas situs pertemanan ini mampu mengalahkan situs yang sejenis seperti friendster.com, myspace.com, dan

(16)

3 menduduki peringkat pertama Negara dengan penduduk terbanyak yang

mengakses situs pertemanan ini.

Bisnis online yang mulai berkembang di Indonesia, membuat pelaku bisnis untuk berlomba-lomba mempromosikan produknya. Dewasa ini facebook

dijadikan sebagai media pemasaran online. Sering sekali dijumpai beberapa rekan mempromosikan produk yang mereka tawarkan dengan menggunakan media foto.

Forum blacklist and whitelist onlineshop memaparkan bahwa saat ini terdapat kurang lebih 634 toko online yang dibangun menggunakan fasilitas facebook.

Dari jumlah tersebut terdapat 139 toko online yang mendapat predikat blacklist

atau yang melakukan penipuan dengan modus berjualan melalui situs pertemanan

facebook.

Online shop yang terbentuk dalam jejaring facebook sebagian besar mereka menjual baju, gadget replika, sepatu dan asesoris seperti gelang, kalung dan lain sebagainya. Pada survey awal, sebagian besar para pelaku bisnis ini tidak

memiliki toko di dunia nyata, sehingga mereka menggunakan facebook sebagai toko online mereka. Namun kegiatan seperti ini memungkinkan perdagangan secara illegal atau juga disebut sebagai black market, karena kemudahan bertransakasi antara penjual dan pembeli. Sistim pembayarannyapun mudah tidak

perlu menggunakan kartu kredit, namun cukup menggunakan transfer via ATM,

produk yang dipesan akan segera dikirim sesuai alamat yang telah disepakati.

Kemudahan bertransaksi di internet memang memberikan dampak positif

dan negatif. Faktor kedekatan emosional antara pengguna internet yang satu

(17)

4 Namun pengguna yang kurang waspada dapat dijadikan sasaran bagi para pelaku

kriminal di internet. Pada tahun 2010 pemberitaan kasus penipuan di internet

cukup menggemparkan warga Indonesia. Selain penipuan juga terjadi kasus

penculikan hingga kasus perdagangan manusia. Maraknya penipuan yang terjadi

di dunia maya membuat tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia semakin

menipis. Hal tersebut sangat merugikan namun sekaligus menjadi tantangan bagi

para pelaku internet marketing untuk meyakinkan calon pembelinya.

Toko online atau sering juga disebut dengan online shop bukan hal yang baru bagi para nettizen. Pertumbuhan toko online kian pesat seiring dengan adanya jejaring sosial. Jejaring sosial mampu memfasilitasi para pelaku online shop untuk membangun toko online dan memasarkannya kepada rekan – rekan yang ada pada friend list list mereka. maraknya online shop yang bermunculan melalui media pertemanan virtual ini semakin mengundang rasa penasaran

peneliti untuk mengetahui pengaruh situs pertemanan tersebut terhadap

peningkatan pemasaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tertulis, dapat diambil suatu rumusan

masalah sebagai berikut;

1. Adakah pengaruh antara situs pertemanan terhadap peningkatan

pemasaran online?

2. Seberapa tinggi pengaruh situs pertemanan terhadap peningkatan

(18)

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh situs pertemanan

terhadap peningkatan pemasaran online. Selain untuk mengetahui pengaruh, penelitian ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat pengaruh situs perteman

terhadap peningkatan pemasaran online. D. Manfaat Penelitian

D.1 Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih referensi

tentang ilmu komunikasi, terutama tentang komunikasi pemasaran secara

online. Selain itu dapat pula dijadikan acuan pada penelitian – penelitian selanjutnya.

D.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi masyarakat terutama

para pebisnis yang ingin melakukan pemasaran melalui jejaring sosial atau

situs pertemanan.

E. Tinjauan Pustaka

E. 1. Komunikasi Dunia Maya

Internet merupakan media komunikasi yang sedang berkembang.

Perangkat ini menawarakan ruang baru dengan berbagai fasilitas di dalamnya

untuk masyarakat. Dikenal dengan sebutan dunia maya (cyberspace). Menurut benedikt,1991 “dunia maya adalah realita yang terhubung secara global,

(19)

6 atau terdengar objek – objek yang bukan bersifat fisik dan bukan representasi

objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan

data, pembuatan informasi murni” (Werner j. severin-James W. Tankard, jr

,2005:445).

Dalam berkomunikasi melalui dunia maya kita dapat menggunakan

fasilitas chatting(obrolan). Dimana fasilitas ini memungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung. Banyak sekali pengembang yang

meluncurkan fasilitas chatroom sebut saja MIRC, Yahoo Messenger, Google

Talk, AOL, Windows Live Messenger, dan lain sebagainya. Jadi walaupun

ditempat yang berbeda manusia dapat berkomunikasi secara langsung,

kegiatan seperti ini juga disebut dengan interaktivitas. “Menurut William,

Rice, dan Rogers mendefinisikan interaktivitas sebagai tingkatan dimana pada

proses komunikasi para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat

bertukar peran, dalam dialog mutual mereka” (Werner j. severin-James W.

Tankard, jr ,2005:448).

Selain fasilitas chatting, pengguna internet juga dapat melakukan telepon dengan menggunakan vasilitas voip(Voice over Internet Protocol). Internet juga memungkinkan untuk menampilkan gambar, teks, dan suara. Fasilitas ini

disebut dengan multimedia diamana sebuah sistem komunikasi yang

menawarkan perpaduan teks, grafik, suara, video, dan animasi (Werner j.

(20)

7 E. 2. Peran Komunikasi Dalam Pemasaran

Konsep pemasaran mulai bekembang pada awal tahun 1900. Menurut

Robert Bartel(1982),”(1900-1910) sebagai periode penemuan, (1910-1920)

periode konseptualisasi, (1920-1930) periode integrasi, (1930-1940) periode

pengembangan, (1940-1950) periode pengujian kembali, dan (1950-1960)

merupakan periode rekonseptualisasi” (Sutisna 2001:263).

Dalam perkembangannya terdapat banyak sekali pemikiran – pemikiran

tentang konsep pemasaran, sehingga melahirkan paradigma bahwa pemasaran

secara esensial merupakan suatu aktivitas ekonomi, sehingga konsep

pemasaran dibatasi pada perilaku ekonomi masyarakat, dan begitu pula

sebaliknya kegiatan yang tidak berhubungan dengan aktivitas ekonomi adalah

bukan pemasaran. Dalam perkembanganya konsep pemasaran tersebut

mendapatkan banyak kritikan sehingga merubah paradigm tentang pemasaran

(21)

8 Gambar.1.1

Proses Pertukaran Komunikasi Pemasaran

Komunikasi berperan penting dalam pertukaran tersebut baik secara

langsung maupun tidak langsung. Dalam dunia pemasaran komuniksi

persuasif diperlukan untuk meyakinkan calon konsumen. Komunikasi persuasi

selalu ditunjuk kepada suatu usaha untuk mendorong agar komunikasi

merubah perilaku, keyakinan, dan sikapnya seolah-olah atas kehendaknya

sendiri dan bukan karena paksaan atau dorongan dari orang lain. Persuasi

dalam arti semurni-murninya yaitu menggunakan informasi tentang situasi

psikologis, dan sosiologis serta kebudayaan dari komunikan, untuk

mempengaruhinya dan mencapai perwujudan dari apa yang diinginkan oleh

message, (Nugroho J.Setiadi,2003:244 ).

Keberhasilan pemasaran memang tergantung dari komunikasi yang

dilakukan. Tanpa komunikasi masyarakat atau konsumen secara keseluruhan

(22)

9 yang tepat proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien

(Sutiana,2001:268). Proses komunikasi pemasaran tidak jauh berbeda dengan

(23)

10 Gambar 1.2

Keberhasilan komunikasi pemasaran sangat dipengaruhi oleh banyak

variabel. Ketepatan memilih jenis promosi, ketepatan menggunakan media

penyampai pesan, daya tarik dan kredibilitas penyampai pesan sangat

mempengaruhi keberhasilan komunikasi. Pesan yang bersumber dari orang

yang dipercaya biasanya lebih mudah mempengaruhi penerima pesan. Assael

(1922) berpendapat bahwa “kredibilitas sumber adalah tingkat keahlian dan

kepercayaan konsumen pada sumber pesan. Keahlian adalah kemampuan

sumber untuk membuat pernyataan yang sahih/valid mengenai karakteristik dan kinerja produk. Kepercayaan adalah persepsi bahwa sumber telah

membuat pernyataan yang valid mengenai produk” ( Sutisna 2001:271). E. 3. Gaya Hidup Digital (e-Lifestyle)

Gaya hidup secara luas diidentifikasikan sebagai cara hidup yang dilihat

dari cara orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka

(24)

11 pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat)

(Nugroho J. Setiadi, 2003:148). E-lifestyle adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena zaman ini yakni sebagai revolusi gaya hidup

(bahkan budaya hidup) akibat perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi yang makin pesat (Alizaki,2008:14).

Masyarakat yang memiliki gaya hidup seperti ini disebut dengan istilah

netizen. Seperti yang dikutip dari harian kompas.com edisi 10 oktober 2010 menjelaskan bahwa netizen adalah penduduk di dunia virtual, yang layaknya penduduk di dunia physical, punya identitas kependudukan sipil (avatar,

username), punya rumah (homepage), punya kotak pos untuk surat menyurat (alamat e-mail), punya telepon (VoIP: Voice over Internet Protocol ), bisa bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain (pakai browser, apakah itu

Firefox, Internet Explorer, Opera, dan lain sebagainya). E. 4. Fenomena dan Sejarah Situs Pertemanan

Sejarah situs jejaring sosial dimulai sejak komputer dapat dihubungkan

satu dengan lainnya, dengan adanya internet banyak upaya awal untuk

mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer. Situs jejaring

sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial

yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang

(25)

12 dipakai pada beberapa situs United Kingdom regional di antara 1999 dan 2001. Pada tahun 2002 friendster yang dikelola perusahaan Friendster Inc. didirikan berkantor pusat di Silicon Valley, California, Amerika Serikat.

Pendirinya adalah Jonathan Abrams, yang sekaligus kreator dari Friendster. Jonathan sebelumnya adalah pendiri dan CEO HotLinks. Ia pun pernah menjabat sebagai senior enginering pada perusahaan internet terkenal

Netscape dan Nortel. Abrams sendiri adalah lulusan Computer Science dari

McMaster University. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa

berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan

isi dan hubungan. Pada tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial MySpace,

dilaporkan lebih banyak diakses dibandingkan Google dengan Facebook, pesaing yang tumbuh dengan cepat. Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari

strategi internet bisnis sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan saat ini ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial

ini

E. 5. Situs Pertemanan Facebook Sebagai Media Pemasaran

Membahas tentang jejaring sosial tentu tidak lepas dari sentuhan internet.

(26)

13 didunia maya ini menghadirkan berbagai macam fasilitas yang membuat user

atau penggunanya betah menghabiskan waktu mengakses situs tersebut.

Berikut ini adalah keunggulan facebook dibandingkan dengan situs pertemanan yang lain : pertama, memiliki tampilan yang sederhana yang menjadikan pengguna menjadi leluasa untuk melihat. Penempatan menu dan

layout yang sangat baik meskipun beberapa menu kadang sulit ditemukan.

Kedua, penempatan baner iklan pada facebook tidak terlalu mencolok,

memiliki block feature untuk iklan yaitu flayer. Sehingga membuat pengguna lebih merasa nyaman. Ketiga, jejaring sosial ini memiliki fasilitas Group. Fitur ini sangat baik untuk membuat komunitas online bahkan toko online

sehingga dapat berdiskusi, dengan saling member komentar. Keempat, Album foto, pengguna dapat menyimpan berbagai foto dan tanpa batas. Kelima

adalah selling dengan menggunakan fasilitas photo album dan group, user facebook dapat memasarkan dan penjualan.(Mulya Hadi,2009:4-6)

Menggunakan layanan situs pertemanan sebagai sarana promosi produk

atau jasa sehingga membuat semua kegiatan komersil yang dilakukan semakin

mudah dan konsumen akan cepat mengenali apa yang sudah perusahaan

hasilkan tanpa harus menggaji pegawai untuk melakukan promosi kepada

konsumen (Madcoms,2009:2-3).Aktivitas promosi seperti ini juga dikenal

sebagai soft marketing atau pemasaran yang halus. Karena iklan tersebut diakses dan dilihat bukan tanpa paksaan tetapi ketertarikan pada status

(27)

14 yang dihasilkan oleh pemasaran seperti ini (Lina Marlina dan Nurul

Khasanah,2009 :21)

Dalam perkembangannya, jejaring sosial tidak hanya sebagai alat untuk

bertegursapa di dunia maya saja, namun secara tidak sadar masyarakat mulai

membangun bisnis didalamnya. Tanpa disadari mereka telah membangun

sebuah toko di jejaring sosial tersebut. Toko online atau sering disebut dengan

e-commerce jika dilihat dari perspektif online purchasing perspective

merupakan sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan

informasi melalui internet dan jasa online lainnya. Kegiatannya hanya terfokus pada transaksi online. Jadi dapat disimpulkan bahwa toko online sebagai tempat terjadinya aktifitas perdagangan atau jual beli barang yang terhubung

ke dalam suatu jaringan dalam hal ini jaringan internet

diakses pada 28 Desember 2010).

E. 6. Perilaku Konsumen di Internet

Pada dasarnya penduduk di dunia maya adalah penduduk di dunia nyata.

Aktivitas komunikasi yang dilakukan di dunia maya pun tidak jauh berbeda

dengan yang ada di dunia nyata. Internet merupakan suatu media yang

menghubungkan antara komunikator dengan komunikan. Reev dan Nash

menyebut hal ini dengan persamaan media (Ward Hanson, 2000:107). Assel

(1992) dalam Sutisna (2002) mengidentifikasi kapan konsumen memiliki

(28)

15 - Apakah produk itu penting bagi konsumen. Dalam hal ini apakah

produk itu menjadi citra diri bagi konsumen.

- Produk itu secara terus menerus menarik bagi konsumen.

- Produk itu menimbulkan resiko bagi konsumen. Produk yang memberi

resiko tinggi baik dari segi keuangan maupun sosial missal pembelian

mobil, rumah, computer dan lain sebagainya.

- Memiliki daya tarik emosional misalnya konsumen yang menyenangi

musik akan terdorong untuk membeli sistim stereo terbaru.

- Produk itu bisa diidentifikasikan pada norma – norma kelompok. Misal

produk yang memiliki simbok kelompok seperti Harley Davidson, mobil Mercedes, dan sebagainya. (Sutisna 2002:12)

E. 7. Uses and Gratification Theory

Teori ini dipopulerkan oleh Blumer & Katz (1974). Menjelaskan

tentang apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media

sebagai alat pemuas kebutuhannya. Uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu

dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan

media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan

(29)

16 Sumber : Saodak Wok dkk., 2006

Pada Teori khalayak dianggap memiliki tanggung jawab sendiri dalam

mengadakan pemilihan terhadap media massa untuk mengetahui

kebutuhannya, memenuhi kebutuhannya dan bagaimana cara memenuhinya.

Media massa dianggap sebagai hanya sebagai salah satu cara memenuhi

kebutuhan individu dan individu boleh memenuhi kebutuhan mereka melalui

media massa atau dengan suatu cara lain.

Elihu Katz;Jay G. Blumler menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi

dasar dari Uses and Gratification media sebagai berikut:

1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan.

2. Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan

pilihan media spesifik terletak di tangan audiens.

3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan

(30)

17 4. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang memadai berkenaan

penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti

bagi peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.

5. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik

atau isi harus dibentuk

(http://adiprakosa.blogspot.com/2007/11/uses-gratification.html diakses pada 14 April 2011).

F. Hipotesis

Gambaran hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Berdasarkan model hipotesis di atas maka rumusan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

H1= Ada pengaruh antara situs pertemanan terhadap peningkatan pemasaran

online.

H0= Tidak ada pengaruh antara situs pertemanan terhadap peningkatan

pemasaran online.

G. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional G.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah batasan tentang pengertian yang diberikan

peneliti terhadap variabel-variabel (konsep) hendak diukur, diteliti, dan digali

(31)

18 G.1.a Situs pertemanan

Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen

individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka

berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal

sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor

J.A. Barnes di tahun 1954.Jejaring sosial merupakan suatu struktur sosial

yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau

organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti

nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Jejaring sosial sebenarnya bentuk

baru komunitas di Internet yang saling terhubung dengan cepat. Ini

berbeda dengan jejaring sosial lima tahun yang lalu yang mungkin lebih

dikenal sebagai forum diskusi , chat, messenger atau milis dimana pola

komunikasinya terbatas hanya dalam forum tersebut saja.

(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/pengertian-jejaring-sosial-2/

diakses pada 1 Januari 2011).

G.1.b Peningkatan Pemasaran Online

Online marketing merupakan bagian sub isi dari unsur – unsur bauran dalam komunikasi pemasaran (Marketing Communication). Dimana unsur – unsur bauran tersebut dikenal dengan sebutan 4P, yaitu: Produk

(Product), Struktur harga (Price), Saluran distribusi (Place), dan Kegiatan promosi (Promotion). Online Marketing berada di dalam sub isi promosi, dimana dalam mempromosikan suatu produk atau jasa, produsen

(32)

19 dan persuasi untuk menjual, serta memperkenalkan suatu gagasan dari

suatu produk yang ingin dipasarkan (Michael Ray dalam Morissan. 2007: 13). Tingkat pemasaran online adalah hasil yang dicapai setelah melakukan pengenalan produk kepada khalayak atau konsumen secara

online.

G.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur

(Hamidi,2010:142). Dalam Hamidi (2010:4) Kerlinger menjelaskan bahwa

definisi operasional adalah aktivitas – aktivitas atau “melakukan operasi” yang

diperlukan untuk mengukur variabel.

G.2.a Variabel X : Situs Pertemanan

Situs pertemanan adalah situs yang menghubungkan satu orang dengan

orang yang lain dan menjadikan dalam satu jaringan. Di dalam situs

peremanan setiap user atau pengguna situs tersebut dapat berkomunikasi dengan user lain yang sedang aktif.

Indikator dari variabel X adalah sebagai berikut :

- Kedekatan emosional

Yaitu dimana calon pembeli merasa nyaman dan percaya terhadap seller,

dan memutuskan untuk membeli pada onlineshop tersebut. - Intensitas pemilik online shop mempublikasikan produk

Merupakan keseringan pemilik online shop mempromosikan/ mempulikasikan dan memperbarui informasi tentang produk yang

(33)

20 - Banyaknya teman dalam akun yang dimiliki

Jumlah teman yang dimiliki dalam akun onlineshop pada facebook. G.2.b Variabel Y : Peningkatan Pemasaran Online

Pemasaran online adalah kegiatan yang dilakukan memperkenalkan barang atau jasa kepada calon pelanggan secara online, sedangkan tingkat pemasaran online adalah hasil yang diperoleh setelah melakukan aktivitas pemasaran secara online.

Indikator dari variabel Y adalah sebagai berikut :

- Omset penjualan

Hasil yang di peroleh setelah melakukan pemasaran menggunakan media

jeajaring facebook.

- Jumlah pembeli setiap bulan

Jumlah pembeli yang diperoleh dari hasil pemasaran yang dilakukan di

dalam jejaring facebook.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan seperangkat cara yang sistematik, logis dan

rasional yang digunakan oleh peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan,

menganalisis dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan (Hamidi,2010:122).

H. 1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini berdasarkan pendekatannya, penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif, penelitian yang mengutamakan pada

pengukuran variable dengan menggunakan perhitungan (angka-angka)

(34)

21 menggunakan metode eksplanatif, dimana penelitian ini berusaha untuk

menguji pengaruh (hubungan sebab akibat) antara situs pertemanan

terhadap peningkatan pemasaran online.

H. 2. Populasi dan Sampel

Sumber data pada penelitian ini berasal dari user facebook yang

mempunyai online shop, mempromosikan dagangannya melalui situs

pertemanan tersebut. Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, fokus

penelitian difokuskan pada komunitas online shop regional malang

(K.O.S). Hingga pada tanggal 1 Maret 2011 Komunitas online shop

regional malang memiliki jumlah teman sebanyak 994 yang terdiri dari

234 pemilik online shop dan 760 user adalah buyer atau pembeli.

Pemilihan informan dilakukan secara total sampling, karena dari total

populasi sebanyak 234 online shop yang mengembalikan angket hanya

sebanyak 65 responden.

H. 3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian selama dua minggu, terhitung mulai dari tanggal

19 Februari 2011 hingga ditutup pada tanggal 05 Maret 2011. Penelitian

dilakukan di dunia maya dengan cara mengirimkan kuesioner melalui

email kepada sampel yang telah ditentukan. Dalam hal ini penelitian

dilakukan secara online pada akun facebook komunitas online shop

regional malang, dengan cara mengirimkan kuesioner secara online

menggunakan fasilitas messages dalam jejaring facebook. Pembuatan

(35)

22 tersebut menyediakan fasilitas survey secara online. Penyebaran angket

kuesioner juga dilakukan pada waktu gathering bersama Komunitas

OnlineShop (K.O.S) Regional Malang pada tanggal 19 Februari 2011.

H. 4 Teknik pengumpulan Data H. 4. a. Kuesioner (Angket)

Pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik Kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui

pembuatan daftar pertanyaan dengan jumlah pilihan jawaban yang

telah ditetapkan oleh peneliti (Hamidi, 2010:140). Koentjoroningrat

(1980:173-174) menegaskan bahwa penggunaan kuesioner dapat

menghubungi orang banyak yang hendak diteliti, sehingga hal ini

penting apabila peneliti hendak meneliti pendapat atau sikap umum

dalam suatu masyarakat. Selain itu kuesioner dapat disusun dengan

teliti dan tenang dalam kamar kerja si peneliti sehingga penyusunan

serta perumusan pertanyaan dapat mengikuti sistematik yang sesuai

dengan dengan masalah yang diteliti.

H. 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen H. 5. a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu

mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas tiap butir

digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor setiap butir dan

(36)

23 Rumusnya adalah sebagai berikut.

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n = Jumlah sampel

xi = Nilai variabel situs pertemanan (X)

yi = Nilai variabel Peningkatan pemasaran online (Y)

H. 5. b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas juga disebut dengan uji kehandalan suatu instrumen

alat ukur. Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel atau handal

bila pengukuran konsisten dan akurat (Sambas Ali Mahudin & Maman

Abdurahman, 2007:37). Formula yang digunakan untuk menguji

reliabilitas instruman dalam penelitian ini adalah koefisien Alfa(á) dari

Cronbach Yaitu :

Dimana :

Rumus Varians =

R11 = reliabilitas instrument

(37)

24

k = Banyaknya bulir soal atau pertanyaan N = Jumlah Responden

(Sumber : Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman, 2007 :38)

Tolak ukur uji ini adalah jika koefisien alpha mempunyai nilai diatas

0,6 maka data tersebut dapat diterima dan dinyatakan reliable (Sambas

Ali Muhidin & Maman Abdurahman, 2007 :38)

G. 6. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan

dalam analisis data ini adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel

dan jenis responden, mentabulasikan data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan

perhitungan untuk melakukan uji hipotesis yang telah diajukan (Sugiono,

2009:147).

Langkah awal untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah

pembuatan tabel distribusi jawaban responden. Tabel distribusi jawaban

tersebut digunakan untuk melihat skor-skor dari setiap butir soal kemudian

skor-skor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan skor total. Setelah

membuat tabel distribusi jawaban, selanjutnya adalah penyusunan

distribusi frekuensi. Tabel frekuensi diperoleh melalui tabulasi sederhana

(38)

25 frekuensi dan prosentase setiap kategori. Rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

G. 6 a. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara variabel situs pertemanan (x) terhadap variabel peninngkatan

pemasaran online (y). Rumus yang digunakan adalah korelasi sederhana dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n = Jumlah sampel

xi = Nilai variabel situs pertemanan (X)

yi = Nilai variabel Peningkatan pemasaran online (Y)

Tujuan dari uji korelasi ini adalah untuk menguji hipotesis asosiatif

(39)

26 pemasaran online. Selanjutnya adalah melakukan uji regresi yang bertujuan untuk memprediksi atau membuat estimasi rata-rata dan

nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai variabel bebas..

Persamaan umum regresi linier adalah sebagai berikut :

Keterangan:

Y : subyek bebas dalam variabel dependen yang diprediksikan

(tak bebas)

: Intersep ( Atau nilai Y pada saat X sama dengan nol)

b : koefisien regresi, yaitu angka yang menunjukkan

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila nilainya ( + )

kecenderungan meningkat, sedangkan bila ( - ), maka

kecenderungan menurun.

Gambar

Gambar 2.1 Halaman Muka Facebook …………………………………...
Gambar.1.1
Gambar 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya sumbangan atau kontribusi variabel budaya organisasi dengan komitmen organisasi dapat diketahui dengan jalan mengkuadratkan perolehan koefisien korelasi sederhana

Proyek ini akan memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam memperkuat kebijakan mengenai transfer fiskal antar pemerintahan, khususnya pada alokasi transfer spesifik yang

Terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, atau organisme pengganggu tumbuhan karantina dilakukan penahanan apabila setelah

638/BPBD/2016 tanggal 26 Agustus 2016 tentang Perpanjangan Penetapan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi

Sebagai perwujudan rasa tanggung jawab atas tugas yang dibebankan, PT.TASPEN (Persero) memberikan pelayanan pembayaran secara prima kepada para peserta aktif dan

Penelitian ini dibatasi pada aktivitas pembongkaran batugamping dengan pola peledakan untuk memenuhi target produksi, difokuskan pada faktor yang dominan, yaitu

Anda mengganti merek shampo karena produk shampo yang lain lebih menarik daripada produk sebelumnya.. Test distribution