SKRIPSI
POLA KOMUNIKASI INTERNAL DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA BERBASIS KETERAMPILAN
(Studi Pada Bagian Bimbingan Kerja Lapas Wanita Kelas 2A Malang)
Oleh:
CAROLINE BUNGA AINI 201210040311337
Pembimbing :
Dra. Frida Kusumastuti M.Si Zen Amirudin M.Med.Kom
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
PERSEMBAHAN
Sebagai perwujudan rasa syukur dan penghormatan atas selesainya Skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan Ibu yang telah membesarkan ananda, terimakasih atas segala pengorbanan, perhatian, kasih sayang, dan do’anya kepada ananda. Untuk Ibu ku tercinta, yang selalu sabar mendengarkan curhatan dan keluh kesah ku, dan selalu mendo’akan ku, terimakasih untuk semuanya. Bapak yang bekerja keras untuk aku, Makasih banyak.
2. Mas Munir, teman, patner bisnis, dan seseorang yang saat ini punya tempat khusus dihatiku, memberiku kasih sayang yang tulus, selalu ada saat aku butuhkan, yang terkadang buat aku nangis dan tertawa, yang menjadi ojek spesial ku selama aku kuliah dan pada pengerjaan skripsi ini. Ridho Risandi, teman yang paling setia dan kusayangi dari PESMABA sampai saat ini, teman yang mau menjadi ojek, tempat curhat, tempat numpang mandi.You are my
lovely friend
3. Keluarga Keduaku di Malang, pasukan kos Reza-net: Irma Yunita (teman kos, yang telah dan semoga terus menjadi teman yang baik dan atas seluruh waktunya buat mendengarkan keluh kesah penulis dan membantu menemani penelitian hujan an, bawain kresek snack seminar, teman nge print hujan-hujan an, teman ngobrol, curhat, beli makan, jalan-jalan, dll. You are my really
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dari nikmat yang diberikan-NYAlah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
Penelitian yang berjudul “Pola Komunikasi Internal Dalam Pembinaan Narapidana Berbasis Keterampilan (Studi Pada Bagian Bimbingan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Wanita kelas IIA Malang)” ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi tahap sarjana di jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan penelitian ini, khususnya ditujukan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberiku kesabaran, nikmat, kemudahan dan ujian dalam hidupku.
2. Bapak Asep Nurjaman,M.si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang
3. Bapak Sugeng Winarno, MA selaku Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
5. Bapak Zen Amirudin, M.Med.Kom selaku pembimbing dua yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan saran, petunjuk, dan bimbingan selama penelitian ini.
6. Ibu Daryati,SH,M.Hum sebagai Kepala Bimbingan Kerja dan Staff Bimbingan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang yang telah memberikan waktu, tempat, dan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
7. Semua pihak yang telah membantu selama penulis kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang dan dalam penelitian ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik serta saran sangat diharapkan dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Malang, Maret 2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan... iv
Berita Acara Bimbingan ... v
Persembahan ... vi
Abstrak ... viii
Kata Pengantar ... x
Daftar Isi... xii
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Gambar ... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi... 7
3. Tujuan dan Fungsi Komunikasi ... 11
B. Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 1. Pengertian Komunikasi Organisasi ... 13
a. Komunikasi Internal ... 16
1) Alur Komunikasi Vertikal Dari Atas Ke Bawah ... 17
a) Fungsi Komunikasi Ke Bawah ... 18
b) Metode dan Media Komunikasi Ke Bawah ... 18
2) Alur Komunikasi Vertikal Dari Bawah Ke Atas ... 20
a) Fungsi Komunikasi Dari Bawah Ke Atas ... 20
3) Alur Komunikasi Horizontal atau Komunikasi Ke Samping ... 22
a) Tujuan Komunikasi Horizontal ... 22
b) Metode Komunikasi Horizontal... 24
4) Alur Komunikasi Lintas Saluran ... 25
5)KomunikasiGrapevine ... 26
2. Tujuan Komunikasi Organisasi ... 27
3. Media Komunikasi Organisasi ... 28
4. Hambatan-Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi ... 28
C. Kerangka Berpikir ... 29
D. Fokus Penelitian ... 32
BAB IIIMETODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 33
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33
D. Sumber Data ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
F. Teknik Analisis Data... 35
G. Uji Keabsahan Data ... 37
BAB IV DESKRIPSI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang... 40
B. Profil Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang ... 43
C. Visi &Misi Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang ... 44
D. Fasilitas dan Kegiatan Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang ... 46
E. Jalinan Kerjasama Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang ... 47
F. Keadaan Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang ... 48
G.Tahap-Tahap Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang ... 49
H. Struktur Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang ... 51
BAB V TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian ... 56
B.Pola Komunikasi Internal Petugas Bimbingan Kerja Dalam Pembinaan Narapidana Berbasis Keterampilan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita kelas IIA Malang 1. Komunikasi Kebawah ... 59
2. Komunikasi Keatas ... 70
3. Komunikasi Horizontal ... 78
4. Komunikasi Lintas Saluran ... 82
5. Komunikasi Grapevine ... 86
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 90
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Metode Paling Efektif vs Paling Tidak Efektif
dalam Berkomunikasi ... 19 Tabel 4.1 Jumlah dan Tingkat Pendidikan
Pegawai Lapas Wanita Kelas IIA Malang ... 49
Tabel 5.1 Profil Subyek Penelitian... 57 Tabel 5.2 Efektivitas Metode Komunikasi Ke Bawah
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Empat Arah Komunikasi Organisasi ... 17
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 31
Gambar 3.1 Analisis Model Interaktif ... 36
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Lapas Wanita Kelas IIA Malang ... 52
Gambar 5.1 Komunikasi Kebawah Petugas Bimbingan Kerja DalamPembinaan Narapidana BerbasisKeterampilan diLembaga Pemasyarakatan Wanita kelas IIA Malang ... 69
Gambar 5.2 Komunikasi Keatas Petugas Bimbingan Kerja DalamPembinaan Narapidana Berbasis KeterampilandiLembaga Pemasyarakatan Wanita kelas IIA Malang ... 77
Gambar 5.3 Komunikasi Horizontal Petugas Bimbingan Kerja DalamPembinaan Narapidana Berbasis KeterampilandiLembaga Pemasyarakatan Wanita kelas IIA Malang ... 81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Petugas Bimbingan Kerja ... 92
Lampiran 2 Daftar Hasil Wawancara Petugas Bimbingan Kerja... 96
Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Wawancara Narapidana ... 138
Lampiran 4 Daftar Hasil Wawancara Narapidana ... 140
DAFTAR PUSTAKA
Arni, Muhamad. Komunikasi Organisasi. Jakarta:Bumi Aksara, 2005.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Departeman Kehakiman Republik Indonesia. Himpunan Peraturan Perundang- undangan tentang pemasyaraktan. Jakarta: Direktorat Jendral
Pemasyarakatan, 2004.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa). Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta, 2005
Liliweri, Alo. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Prenada Media Group, 2011
Masmuh, Abdullah. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang: UMM Press, 2010
Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press, 2009.
Moleong, Lexy J. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara, 2007.
Robbin, Stepen P. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia.. 2006.
R. Wayne Pace dan Don F. Faules. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Rosda, 2006.
Soemirat Soleh ,dkk. Komunikasi Organisasional. Jakarta: Universitas Terbuka, 2000
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D.Bandung: Alfabeta CV, 2013
Uchjana, Effendy. Imu Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung: Remadja Karya CV, 1986.
______________. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya., 1992.
Wursanto. Etika Komunikasi. Yogyakarta: Kanisius. 1987.
________. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius. 1989.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial di dalam setiap kehidupan harus
berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok
atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini menunjukkan bahwa proses
komunikasi sebagai proses integrasi sosial antara individu dengan lainnya
dalam kelompok masyarakat. Proses komunikasi merupakan bagian terpenting
dalam kehidupan sosial masyarakat yang mampu menjamin eksistensi individu
maupun kelompok, organisasi. Proses komunikasi yang baik antar keduanya
menentukan keberlangsungan hidup suatu kelompok organisasi. Diantara kedua
belah pihak tersebut harus ada two-way-communications atau komunikasi dua
arah dimana itu akan menimbulkan efek timbal balik, untuk itu diperlukan
kerja sama dengan harapan untuk mencapai tujuan masing-masing, baik tujuan
pribadi ataupun kelompok guna mencapai suatu organisasi yang ideal. Untuk
melancarkan komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi, maka seorang
pemimpin, memerlukan pola komunikasi dan kerja sama yang baik, dimana
interaksi diantara bagian-bagian itu berjalan secara harmonis, dinamis dan
pasti.
Pola komunikasi yang diikuti orang di dalam sebuah organisasi tidak
begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan terlebih dahulu. Sebuah
organisasi memiliki batasan yang relatif dapat diidentifikasi, berarti batasan
2 batasan yang nyata harus ada agar kita dapat membedakan antara anggota dan
bukan anggota. Orang-orang di dalam sebuah organisasi mempunyai suatu
keterikatan yang terus-menerus. Rasa keterikatan ini tentunya bukan berarti
keanggotaan seumur hidup, akan tetapi sebaliknya organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka. Akhirnya, organisasi
itu ada untuk mencapai sesuatu. “Sesuatu” itu adalah tujuan, dan tujuan
tersebut biasanya tidak dapat dicapai oleh individu-individu yang bekerja
sendiri, atau jika mungkin, hal tersebut dicapai secara efisien melalui usaha
kelompok (Robbins, 2006)
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh
penentuan pola komunikasi secara tepat. Di lain pihak jika tidak ada pola
komunikasi yang baik dari proses komunikasi bukan tidak mungkin akan
menimbulkan pengaruh negatif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pola
komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis
harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi, demikian pula yang terjadi
pada suatu lembaga pemasyarakatan.
Lembaga Pemasyarakatan biasanya diidentikkan dengan tempat yang
kotor, kumuh, bau, penuh dengan penjahat, penghuni yang berdesak-desakan,
kurangnya fasilitas air bersih, kekerasan, pelecehan seksual, makanan yang
jauh dari standar, praktek suap, dan pemerasan yang dilakukan oleh
petugas.Namun berbeda dengan lembaga pemasyarakatan yang lain. Lembaga
3 Pemasyarakatan Wanita di Jawa Timur. Lembaga Pemasyrakatan Wanita kelas
IIA Malang juga merupakan salah satu Lembaga Pemasyarakatan Wanita
terbaik yang ada di provinsi Jawa Timur maupun di Indonesia, terbukti dengan
pernah meraih ISO 9001:2000 pada tahun 2008.
Sebuah lembaga pemasyarakatan tentunya memiliki tujuan untuk membuat
narapidana kembali diterima di lingkungan masyarakat. Salah satu upaya yang
digunakan oleh sebuah lembaga pemasyarakat adalah dengan membuat
program pembinaan. Tujuan dari program pembinaan ini adalah untuk
membuat narapidana memperbaiki dan meningkatkan budi pekerti para
narapidana agar menjadi manusia yang lebih baik. Sehingga kedepannya
narapidana yang telah memperoleh pembinaan memiliki budi pekerti yang
lebih baik dan tidak mengulangi kesalahannya di masa lalu serta dapat
mengintegrasi dengan masyarakat setelah narapidana keluar dari Lapas. Salah
satu program pembinaan yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan
Wanita Tingkat IIA Malang adalah program pembinaan keterampilan.
Program pembinaan keterampilan ini dibuat sebagai bekal narapidana
untuk hidup mandiri dengan biaya murah. Karena tidak dapat dipungkiri
kebanyakan mereka melakukan tindak kejahatan karena tekanan perekonomian.
Dalam pembinaan keterampilan, Lembaga Pemasyarakatan Wanita kelas IIA
Malang bekerja sama dengan Raisa Ang, seorang pengusaha dibidang rajutan
yang juga memberi pelatihan keterampilan pada warga binaan, hasil rajutan
warga binaan ini pun tembus hingga pasar internasional, seperti Malaysia,
4 warga binaan selama di Lapas diapresiasi dengan memberikan surat keterangan
keterampilan selepas bebas dari Lapas. Surat keterangan ini, nantinya dapat
menjadi bekal bagi warga binaan untuk membuka usaha mandiri maupun
melamar pekerjaan sesuai dengan keterampilannya.
Tetapi tidak dapat dilupakan bahwa Lembaga Pemasyarakatan merupakan
tempat tinggal narapidana. Ditempat ini narapidana diasingkan sebagai
hukuman atas kejahatan, dibina untuk menjadi lebih baik, dan diterima kembali
di masyarakat. Narapidana berasal dari dua suku kata yaitu Nara = orang dan
Pidana = hukuman dan kejahatan (pembunuhan, perampokan, pemerkosaan,
narkoba, korupsi dan sebagainya) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:612).
Jadi pengertian narapidana menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan
sebagai orang hukuman (orang yang menjalani hukuman) karena melakukan
tindak pidana.
Orang-orang ini sengaja diasingkan di Lembaga Pemasyarakatan untuk
melindungi masyarakat dari tindak kejahatan yang mereka telah lakukan dan
membuat orang-orang sadar atas tindak kejahatannya. Sehingga diperlukan
sebuah pola pembinaan yang terstruktur dan terarah agar tujuan dari lembaga
pemasyaraktan itu sendiri dapat tercapai. Didalam pola pembinaan yang
terstruktur dan terarah tidak dapat dilepaskan dari sebuah pola komunikasi
diantara para pegawai atau petugas lembaga pemasyarakatan untuk mencapai
hal tersebut. Pola komunikasi internal diantara para pegawai atau petugas
lembaga pemasyarakatan tentunya diperlukan untuk mencapai tujuan
5 bagaimana proses komunikasi yang dilakukan oleh petugas atau pegawai
lembaga pemasyarakatan merumuskan, mengimplementasikan, mengelola, dan
mengevaluasi pembinaan keterampilan agar tujuan dari pembinaan itu sendiri
dapat tercapai. Dengan komunikasi internal tersebut, program pembinaan
narapidana menjadi lebih terarah dan tujuan pun dapat lebih mudah dicapai.
Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka tertarik untuk melakukan
penelitian tentang“Pola Komunikasi Internal Dalam Pembinaan
NarapidanaBerbasis Keterampilan (Studi Pada Bagian Bimbingan Kerja
Lapas Wanita Kelas 2A Malang)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah
penelitian bagaimanakahpola komunikasi internal petugas Bimbingan Kerja
dalam pembinaan narapidana berbasis keterampilan di LapasWanita Kelas 2A
Malang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola komunikasi internal
petugas Bimbingan Kerja dalam pembinaan narapidana berbasis
6 D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagipihak
Lapas Wanita Kelas 2A Malang terkait komunikasi interal dalam
pembinaan narapidana berbasis keterampilan, bagaimana menerapkan pola
komunikasi yang tepat dan menjaga keefektifan pola komunikasi tersebut.
2. Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk membangun ilmu
pengetahuan dalam bidang komunikasi terutama komunikasi di Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang khususnya
tentang kajian pola komunikasi internal dalam pembinaan narapidana
berbasis keterampilan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi
pengetahuan dalam penelitian–penelitian selanjutnya yang memiliki kaitan