ABSTRACT
Implementation of Formative Evaluation on the Study of Bedana Dance
at SMK Wiyata Karya Natar
By
Fivita Ayu
The problems of this research were how the process and results of the implementation of formative evaluation on the study of Bedana dance at SMK Wiyata Karya Natar. This research aim to describe the process and results of the implementation of formative evaluation on the study of Bedana dance at SMK Wiyata Karya Natar.
The design used in this study is descriptive qualitative. Sources of data in this study were 10 students who take dance extracurricular activities. Data collection techniques used in this study is the method of observation, interviews, documentation and testing practices. The research instrument used manual observation, documentation, and testing practices conducted by the researchers themselves. The theory used is a formative evaluation and learning.
A fundamental step in the evaluation process of this research is to formulate or reinforce teaching purposes, set "test situation" necessary, prepare an evaluation tool, using the results of the evaluation. Students who obtain a minimum value of 56 passed, students who scored below 56 declared not pass and must repeat the material being taught.
ABSTRAK
Penerapan Evaluasi Formatif Pada Pe mbelajaran Tari Bedana
di SMK Wiyata Karya Natar
Oleh
Fivita Ayu
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses dan hasil penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 10 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Instrumen penelitia n menggunakan panduan observasi, panduan dokumentasi, dan tes praktik yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Teori yang digunakan adalah evaluasi formatif dan pembelajaran.
Evaluasi formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik, yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar- mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksakan. Evalusi dilakukan pada setiap pertemuan, siswa yang memperoleh nilai dibawah 56 dinyatakan belum menguasai materi yang diajarkan dan harus mengulangi kembali materi yang diajarkan.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 09 Februari 1990, yang merupakan anak Pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak Gatot Agustono (Alm) dan Ibu Mukiem. Pendidikan yang ditempuh penulis adalah sekolah dasar (SD) Negeri 1 Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan diselesaikan pada 2002, Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 1 Natar diselesaikan pada 2005, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Natar diselesaikan pada 2008.
Tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Seni Tari.
PERSEMBAHAN
Bismillahirohmanirrohim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang Segala puji hanya bagi Allah S.W.T, atas nikmat dan berkah yang tak terhitung Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad S.A.W Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada.
1. Ayah dan Ibuku, Budi Purnawan dan Mukiem yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku, serta adikku Gita Muetia Sari, Asyifa Nurhidayah Purnawan dan Nabilla Nurhusna Purnawan.
MOTO
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri.
(R. A. Kartini)
SANWACANA
Puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan PendidikanBahasa dan Seni, FKIP Unila. Skipsi ini berjudul “Penerapan Evaluasi Formatif Pada Pembelajaran TariBedanadi SMK Wiyata Karya Natar”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Hasyimkan, S.Sn., M.A., selaku pembimbing I atas kesabaran, bimbingan, dan masukan yang telah diberikan kepada penulis.
2. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn., selaku ketua Program Studi Pendidikan Seni Tari dan sebagai pembimbing II atas kesabaran, bimbingan, dan masukan yang telah diberikan kepada penulis.
3. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen penguji.
4. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku dekan FKIP Universitas Lampung 5. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Seni FKIP Universitas Lampung.
7. Eva, S.Pd., selaku Pembina ekstrakurikuler seni tari SMK Wiyata Karya Natar selaku pelatih esktrakurikuler, dan Bapak Abdullah selaku Staf TU terimakasih atas kerjasamanya selama ini.
8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikulerseni tari di SMK Wiyata Karya Natar atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung
9. Ayah dan Ibukku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku, serta adik-adikku Gita Meutia Sari, Asyifa Nurhusna Purnawan dan Nabilla Nurhusna Purnawan.
10. Sahabatku geng religi, Sumarmi, Devi, Ike, Maria, Risma yang selalu membantu.
11. Teman-temanku seni tari angkatan 2010, Anna, Hanna, Rani Okta, Winda, Rosita, Eka, Fatime, Tanjung, Agel, Ilham, Dewa, Roro, Ratih, Ardel, Indah, Arum, Anarika, Mitha, Marlina, Billa, Galuh, Dwity, Rani Nur, Resti, Rima, Sendi, Zairi, Setiadi, Rahma, Tahta,
12. Kakak-kakak serta adik-adik Seni Tari ngkatan 2008, 2009, 2011, 2012,dan 2013 yang tidak bisa disebutkan satu per satu terimakasih atas dukungan dan doa kalian selama ini.
13. Teman-teman PPL dan KKN (Rahman, Rohmat, Muklas, Nani, Mila, Linda, Leny, Ria, Mega) terimakasih atas semangat dan dukungan yang kalian berikan selama ini.
15. Mas Jaya, Mbak Eva, Mbah Bahri dan seluruh Staf kampus Seni Tari FKIP Unila atas dukungan dan doa serta partisipasinya.
16. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin
Bandar Lampung, Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK... ii
ABSTRACT ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN... v
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA ... vi
RIWAYAT HIDUP... vii
PERSEMBAHAN ... viii
MOTTO... ix
SANWACANA ... x
DAFTAR ISI... xiii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR GAMBAR... xvi
DAFTAR GRAFIK... xvii
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Formatif ... 8
2.1.1. Manfaat Evaluasi Formatif ... 9
2.1.2. Langkah-langkah Pelaksanaan Evaluasi Formatif ... 10
2.2. Teori Pembelajaran ... 11
2.3. Ekstarkurikuler ... 12
2.3.1. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 12
2.3.2. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ... 13
2.4. TariBedana ... 14
2.4.1 Sejarah TariBedana ... 15
2.4.2 Gerak TariBedana... 16
2.4.3 Busana dan Aksesosris TariBedana ... 24
III. METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian ... 28
3.2. Sumber Data ... 28
3.3. Metode Pengumpulan Data ... 29
3.3.1. Observasi ... 29
3.3.2. Wawancara ... 30
3.3.3. Dokumentasi ... 30
3.3.4. Tes Praktik ... 30
3.4. Tahap Pelaksanaan Evaluasi Formatif ... 38
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 40
4.1.1. Data Sekolah ... 40
4.1.2. Visi Misi Sekolah ... 42
4.1.3. Prestasi Sekolah ... 43
4.1.4. Identitas Kepala Sekolah ... 43
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 44
4.2.1. Permohonan izin... 44
4.2.2. Pengamatan Evaluasi Formatif... 45
4.2.3. Pertemuan Pertama ... 55
4.2.4. Pertemuan Kedua ... 65
4.2.5. Pertemuan Ketiga ... 75
4.2.6. Pertemuan Keempat ... 84
4.2.7. Pertemuan Kelima ... 93
4.2.8. Pertemuan Keenam ... 102
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian Penerapan Evaluasi Formatif pada Pembelajaran TariBedana... 105
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 106
5.2. Saran ... 107
DAFTAR PUSTAKA ... 108
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Ragam Gerak TariBedana ... 17
2.2. Busana dan Aksesoris Wanita ... 24
2.3. Busana dan Aksesoris Pria ... 25
3.1. Daftar nama siswa anggota ekstrakurikuller Seni Tari SMK Wiyata Karya Natar ... 28
3.2. Lembar Pengamatan Tes Praktik Siswa (Individu) ... 31
3.3. Penentuan Patokan Perhitungan Presentase untuk skala lima ... 32
3.4. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa ... 32
3.5. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ... 35
3.6. Penentuan Patokan Perhitungan Presentase untuk skala lima ... 37
4.1. Data Siswa 3 (Tiga) tahun terakhir ... 44
4.2. Instrumen pengamatan evaluasi formatif ... 46
4.3. Lembar Pengamatan Tes Praktik Siswa ... 50
4.4. Pengamatan Evaluasi Formatif Pertemuan Pertama ... 53
4.5. Pengamatan Aktivitas Siswa ... 54
4.3. Lembar Pengamatan Tes Praktik Siswa ... 50
4.4. Pengamatan Evaluasi Formatif Pertemuan Pertama ... 53
4.5. Pengamatan Aktivitas Siswa ... 54
4.6. Lembar Pengamatan Tes Praktik Siswa ... 60
4.7. Pengamatan Evaluasi Formatif Pertemuan Kedua ... 66
4.8. Pengamatan Aktivitas Siswa ... 64
4.9. Lembar Pengamatan Tes Praktik Siswa ... 68
4.10. Pengamatan Evaluasi Formatif Pertemuan Ketiga ... 70
4.11. Pengamatan Aktivitas Siswa ... 71
4.12. Lembar Pengamatan Tes Praktik Siswa ... 75
4.13. Pengamatan Evaluasi Formatif Pertemuan Keempa ... 77
4.14. Pengamatan Aktivitas Siswa ... 78
4.15. Lembar Pengamatan Tes Praktik Siswa... 82
4.16. Pengamatan Evaluasi Formatif Pertemuan Kelima ... 84
4.17. Pengamatan Aktivitas Siswa ... 85
4.18. Lembar Pengamatan Tes Praktik Siswa ... 90
4.19. Akumulasi pengamatan praktik siswa ... 93
4.20. Akumulasi Pengamatan Evaluasi Formatif ... 94
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
1. Rencana Kegiatan Harian... 110
2. Pertemuan Pertama... 132
3. Lembar Pengamatan Tes Praktik Pertemuan 1 ... 132
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa... 133
5. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ... 135
6. Pertemuan Kedua ... 136
7. Lembar Pengamatan Tes Praktik Pertemuan 2 ... 136
8. Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa ... 137
9. Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru ... 139
10. Pertemuan Ketiga ... 140
11. Lembar Pengamatan Tes Praktik Pertemuan 3 ... 140
12. Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa ... 141
13. Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru ... 143
14. Pertemuan Keempat ... 144
15. Lembar Pengamatan Tes Praktik Pertemuan 4 ... 144
16. Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa ... 145
17. Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru ... 147
18. Pertemuan Kelima ... 148
19. Lembar Pengamatan Tes Praktik Pertemuan 5 ... 148
20. Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa ... 149
21. Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru ... 151
22. Pertemuan Keenam ... 152
23. Lembar Pengamatan Tes Praktik Pertemuan 6 ... 152
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1. SMK Wiyata Karya Natar ... 40
4.2. Guru Menjelaskan Tentang Mekanisme Pembelajaran... 55
4.3. Pengambilan Nilai Pertemuan Pertama... 58
4.4. Siswa Sedang Melakukan Pemanasan ... 65
4.5. Proses Mengulang Ragam Gerak ... 68
4.6. Siswa Sedang Mempraktikkan Ragam GerakTahtim... 75
4.7. Siswa Sedang Melakukan Pemanasan... 84
4.8. Siswa Berlatih Sebelum Dilakukan Evaluasi ... 93
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1. Pengamatan Praktik Pertemuan Pertama ... 52
4.2. Persentase Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Pertama ... 56
4.3. Pengamatan Praktik Pertemuan Kedua... 62
4.4. Persentase Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Kedua... 65
4.5. Pengamatan Praktik Pertemuan Ketiga ... 69
4.6. Persentase Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Ketiga ... 72
4.7. Pengamatan Praktik Pertemuan Keempat... 77
4.8. Persentase Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Keempat... 79
4.9. Pengamatan Praktik Pertemuan Kelima ... 84
4.10. Persentase Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Kelima ... 87
4.11. Kriteria Penilaian Tes Praktik ... 91
4.12. Akumulasi Pengamatan Tes Praktik ... 94
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mencetak sumber daya manusia yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap potensi yang dimilikinya. Pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa di sini dimaksudkan adalah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis dan sosiologis. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tigkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam aspek mental (Sudirman, dkk, dalam Hasbullah, 2008: 1).
2
Pendidikan memiliki peran utama dalam pengembangan personal dan sosial, memengaruhi perubahan individu dan sosial, perdamaian, kebebasan, dan keadilan (Quisumbing dalam Kusnandar, 2011:10). Bekal yang diperoleh seseorang melalui pendidikan nantinya akan berguna bagi masa depan orang tersebut, pemanfaatan bagi masyarakat, bangsa, bahkan untuk seluruh umat manusia dimuka bumi ini (Kusnandar, 2011:11).
Tujuan pendidikan Indonesia tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ini disebutkan antara lain Indonesia di era globalisasi ini menuntut sumber daya manusia yang dapat menciptakan hal baru sehingga lebih layak dan baik, maka dalam proses pendidikan kegiatan belajar-mengajar adalah proses pokok yang harus dilalui oleh seorang pendidik atau guru. Berhasil atau tidaknya suatu tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar-mengajarnya. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 Ayat 1 disebutkan pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar: kecerdasan, pengetahuan, keperibadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3
interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahakan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No. 14 tahun 2005 : 2). Seorang guru dituntut untuk menjadi guru yang profesional, mengingat tugas seorang guru bukan hanya mendidik, melainkan sebagai pembimbing maka peran seorang guru sangatlah penting dalam dunia pendidikan.
4
akhir suatu program pengajaran. Akibat yang terjadi adalah minimnya informasi tentang para siswa sehingga menyebabkan banyaknya perlakuan prediksi guru menjadi bias dalam menentukan posisi mereka dalam kegiatan kelasnya. Evaluasi dalam pengembangan instruksional hendaknya dilakukan semaksimal mungkin.
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Setiap kegiatan evaluasi merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data, berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan. Informasi atau data yang dikumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung evaluasi yang direncanakan. Formatif berasal dari kata dalam bahasa Inggristo formyang berarti membentuk.
5
Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang diperhalus dengan estetika (Wayan Mustika, 2012:21). Tari Bedana merupakan tari tradisional yang hidup dan berkembang pada masyarakat suku Lampung, baik Lampung Pepadun maupun Lampung Saibatin. Tari Bedana merupakan pencerminan tata kehidupan masyarakat yang harus dipelihara, dibina, dan dikembangkan sebagai simbol adat istiadat, agama, dan etika bermasyarakat. Pada awalnya tari Bedana dibawa oleh kaum pedagang atau para pemuka agama Islam dari Gujarat maupun dari Timur Tengah yang berfungsi untuk syiar agama Islam (Firmansyah, Hasan, dan Kamsadi, 1996: 3). Melalui tari Bedana siswa diharapkan dapat mengembangkan pribadinya dan menumbuhkan rasa estetis serta kecintaan terhadap budaya melalui kegiatan tari.
SMK Wiyata Karya yang beralamat di Jalan Wiyata Karya Citerep, RT : 003 RW : 006 Merak Batin, Natar Lampung Selatan, belum menerapkan pembelajaran seni tari di dalam kelas, tetapi masuk ke dalam kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan (Suharsimi AK dalam Suryosubroto, 2011:287). Selama ini guru hanya mengajarkan seni tari dengan cara mendemonstrasikan gerakan tanpa mengetahui bagaimana perkembangan belajar siswa karena tidak pernah dilakukan evaluasi. Sehingga guru tidak mengetahui siswa yang sudah atau belum bisa memperaktikkan materi yang telah diajarkan.
6
penelitian sebagai berikut:Penerapan Evaluasi Formatif pada Pembelajaran Tari Bedana di SMK Wiyata Karya. Diharapkan dengan evaluasi formatif yang dilaksanakan setiap hari diakhir pembelajaran, siswa akan belajar lebih giat dan berusaha lebih keras apabila mengetahui bahwa diakhir pembelajaran akan diadakan tes untuk mengetahui keberhasilan mereka dalam menghafalkan tari Bedana. Siswa yang mengetahui akan adanya tes cenderung untuk belajar dan mempelajari apa yang diperkirakan akan ditanyakan dalam tes (Azwar, 2007:15).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang disampaikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah proses penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya?.
2. Bagaimanakah hasil penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya?.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasakan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan proses penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya?.
7
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.
1. Bagi SMK Wiyata Karya Natar dapat menggunakan hasil penelitian ini menjadi referensi dalam melakukan pembelajaran Seni Tari.
2. Untuk menambah pengetahuan dan kecintaan siswa terhadap seni tari, juga untuk mengenalkan kepada mereka jenis tarian daerah Lampung yang belum mereka ketahui yaitu tariBedana.
3. Untuk menambah pengetahuan kepada peneliti dan mahasiswa pendidikan seni tari tentang penerapan evaluasi formatif dalam pembelajaran Seni Tari.
1.5.Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dipaparkan, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian, yaitu:
1. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan evaluasi formatif pada kegiatan ekstrakurikulerSMK Wiyata Karya Natar.
2. Subjek dalam penelitian ini dilakukan pada siswa anggota ekstrakurikuler Seni Tari di SMK Wiyata Karya Natar yang berjumlah 10 orang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Evaluasi Formatif
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Evaluasi merupakan proses dimana para evaluator menggali informasi yang diperlukan tentang siswa, untuk menentukan posisi di mana penguasaan siswa dalam kelompok atau kelas (Sukardi, 2008: 81). Sedangkan untuk mengumpulkan data terdapat beberapa teknik tes yaitu tes diagnostik, tes formatif dan tes sumatif.
Tes Formatif disajikan ditengah program pengajaran untuk memantau kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan balik, baik kepada siswa maupun kepada guru. Berdasarkan hasil tes itu guru dan siswa dapat mengetahui apa yang masih perlu untuk dijelaskan kembali agar materi pelajaran dapat dikuasai dengan baik. Siswa dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih belum dikuasainya agar dapat mengupayakan perbaikannya (Daryono, 2007:12).
9
dilaksanakan setiap pertemuan di akhir kegiatan pembelajaran. Setelah pelaksanaan evaluasi, siswa yang dinyatakan kurang harus mengulang kembali latihan ragam gerak yang belum dikuasai.
2.1.1. Manfaat Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif memiliki manfaat bagi siswa dan guru antara lain: 1. Manfaat bagi siswa
a. Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh.
b. Merupakan penguatan bagi siswa, tanda keberhasilan suatu pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu atau memperoleh lebih baik lagi.
c. Sebagai usaha perbaikan, dengan umpan balik yang diperoleh setelah melakukan tes, siswa mengetahui kelemahan-kelemahannya, dengan demikian akan ada motivasi untuk meningkatkan penguasaan.
d. Sebagai diagnosis, dengan mengetahui hasil tes formatif siswa dengan jelas dapat mengetahui bagaimana dari bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit.
2. Manfaat bagi guru
a. Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa.
b. Mengetahui bagian-bagian mana yang belum menjadi milik siswa.
10
2.1.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Evaluasi
Untuk memastikan bahwa evaluasi formatif berjalan efektif, maka perlu melakukan langkah-langkah berikut :
1. Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran
Guru perlu menentukan tujuan pengajaran yang harus dicapai dalam satu tahun akademik. Langkah yang terbaik ialah menyusun materi instruksional (indikator) berdasarkan tingkat kompleksitas. Materi pelajaran yang diajarkan dalam penelitian ini adalah tari Bedana, sedangkan rincian indikator dijabarkan dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH).
2. Menetapkan“test situation”yang diperlukan
Langkah ini menetapkan jenis-jenis situasi yang akan memungkinkan para siswa untuk memperlihatkan tingkah laku yang akan memungkinkan para siswa untuk memperlihatkan tingkah laku yang akan dievaluasi tersebut. Situasi yang dimaksudkan dapat berupa lisan, tertulis, ataupun praktik sesuai dengan materi pelajaran. Situasi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah praktik karena sesuai dengan materi yang diajarkan.
3. Menyusun alat evaluasi
11
4. Menggunakan hasil evaluasi
Setelah tes dilaksanakan, hasilnya diolah sedemikian rupa agar dapat memenuhi tujuan diadakannya evaluasi tersebut, baik untuk kepentingan bimbingan siswa maupun untuk perbaikan siswa. Ketika siswa masih lemah dalam suatu materi, sebagai tindakan susulan, guru perlu mengulang semua materi, atau mengubah pendekatan pengajaran agar pelajar dapat menguasai materi tersebut. Jika ada siswa yang belum menguasai materi pembelajaran, maka siswa tersebut harus mengulang kembali materi yang diajarkan oleh guru. Tingkat penguasaan bagi materi pengajaran yang ditetapkan adalah 56%, siswa yang telah menguasai materi pelajaran minimal 56% atau memperoleh nilai 56 maka dinyatakan berhasil (Tyler dalam Daryanto, 2012: 82-83).
2.2. Teori Pembelajaran
12
Pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari sesuatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar (Sagala, 2012: 64). pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble, Garmezy dalam Thobroni dan Mustafa, 2011: 18).
2.3.Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran biasa (Suryosubroto, 2011:286). Kegiatan ekstrakulikuler menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum (Suryosubroto, 2011:287).
2.3.1. Tujuan KegiatanEkstrakurikuler
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan yaitu:
13
2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya (Suryosubroto, 2001: 288).
2.3.2. Jenis KegiatanEkstrakurikuler
Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang telah dilaksankan dan dikembangkan di SMK Wiyata Karya. Beberapa macam kegiatan ekstrakurikuler antara lain:
1. Organisasi murid seluruh sekolah
2. Organisasi kelas dan organisasi tingkat-tingkat kelas. 3. Kesenian: tari-tarian, band, karawitan,vokal grup. 4. Klub-klub hobi: fotografi, jurnalistik.
5. Pidato dan drama.
6. Klub-klub yang berpusat pada mata pelajaran ( klub IPA, klub IPS, dll). 7. Publikasi sekolah (koran sekolah, buku tahunan sekolah, dll)
8. Atletik dan olahraga
9. Organisasi-organisasi yang diseponsori secara kerja sama (pramuka). (Sutisna dalam Suryosubroto, 2011:289).
Jenis kegiatanekstrakurikulerdapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
14
2. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tetentu saja (Suryosubroto, 2001: 290).
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan adalah :
1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
2.4. Tari Bedana
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Beberapa pakar tari menyatakan sebagai berikut: Seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak ritmis yang indah (Soedarsono dalam Mustika, 2012: 22). Tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari (Soeryodiningrat dalam Mustika, 2012:22).
15
2.4.1. Sejarah TariBedana
Diperkirakan awalnya tariBedana dibawa oleh kaum pedagang atau para pemuka agama Islam dari Gujarat maupun dari Timur Tengah yang berfungsi untuk syiar agama Islam (Firmansyah, dkk, 1996: 3). Tari Bedana hidup dan berkembang di daerah Lampung seiring dengan masuknya agama Islam, maka tidak mengherankan jika di daerah lain di Indonesia banyak memiliki kesamaan baik ragam maupun geraknya, yang memiliki fungsi yang sama pula, yaitu sebagai tari pergaulan (Mustika,2012:51). Di daerah Sumatra Bagian Timur termasuk Kalimantan Barat, tari ini terkenal dengan Zapin atau Jepen, di daerah Sumatra Selatan dan Bengkulu dengan Tari Dana, sedangkan di Indonesia Bagian Timur seperti Nusa Tenggara Barat dan Maluku tari ini dikenal dengan nama Tari Dana-Dini (Firmansyah, dkk, 1996: 3).
16
2.4.2. Gerak TariBedana
Gerak dasar tari Bedana dimulai dengan salam dan diakhiri pula dengan salam yang mana setiap gerakan dilakukan dengan sopan dan santun disertai kelembutan.
[image:34.595.108.528.445.753.2]Makna filosofis yang terkandung dari gerak tari Bedana melambangkan sebagai bentuk dari kepedulian dengan lingkungan, hal ini dapat dilihat dari gerak awal. Penari mengawali dengan duduktahtimkemudian memberi salam dan melangkah mundur dan maju. Langkah dan gerak tari berikutnya memasuki visi dari tari, yaitu ajaran dan nasehat kehidupan yang berasal dari agama Islam. Keseluruhan gerak melambangkan falsafah tentang kehidupan dan berhubugan dengan Sang Pencipta (Mustika, 2012:51). Berikut ini ragam gerak tari dan keterangan ragam gerak tariBedana.
Tabel 2.1. Ragam Gerak Tari Bedana No Ragam
Gerak
Gerak
1 Tahtim
1 2 3
1. kaki kanan melangkah ke depan, 2. kaki kiri
melangkah ke depan, 3. kaki kanan
melangkah ke depan, 4. mundur kaki
kiri dan membalikkan badan ke kiri, 5. langkah kaki
kanan, 6. membalikkan
badan ke kiri angkat kaki kanan jinjit, 7. maju kaki kiri
17
4 5 6
7 8
(Foto: Gita, 2014)
jinjit, 8. menarik kaki
kanan ke sebelah kiri diteruskan dengan berjinjit (perempuan) dan jongkok (laki-laki). 2 Khesek Gantung 1 2
1. langkah kaki kanan ke depan , 2. langkah kaki
kiri,
3. ayunkan kaki kanan ke samping kanan dengan sikap kaki jinjit kemudian sikap tangan disikukan ke arah kanan sejajar bahu. Kemudian pada 4. sikap kaki
18
3 4
(Foto: Gita, 2014)
disikukan rata-rata air dengan sikap tangan dikayuhkan (kimbang) diteruskan dengan kaki kanan merapat kaki kiri. 3 Khesek Injing 1 2 3 4
(Foto: Gita, 2014)
1. langkah kaki kanan ke depan , 2. langkah kaki
kiri, 3. sikap kaki
19
4 Ayun
1 2
3 4
(Foto: Gita, 2014)
1. langkah kaki kanan, 2. langkah kaki
kiri ke arah diagonal kanan, 3. mundur kaki
kanan, 4. angkatkaki
0
5 Ayun
Gantung
1 2 3
4 5 6
7 8
(Foto: Gita, 2014)
1. langkah kaki kanan, 2. langkah kaki
kiri ke arah diagonal kanan, 3. mundur kaki
kanan, 4. angkatkaki
kiri lalu diayunka 5-8 diayunkan ke
✁1
6 Humbak Moloh
1 2
3 4
(Foto: Gita, 2014)
1. kaki kanan melangkah ke arah kanan, 2. kaki kiri
melangkah mengikuti dengan alunan lalu berjinjit, diulangi pada 3.4 Gerakan tangan humbak moloh diukel tangan kanan ke arah samping dan tangan kiri menghadap ke depan dengan lemah gemulai, kemudian ke arah kiri.
7 Gelek
1 2 3
1. angkat lalu mengayunkan kaki kanan ke atas,
2. langkah kaki kanan, 3. langkah kaki
kiri,
4. langkah kaki kanan membuka ke arah kanan, 5. mundur kaki
kiri,
6. langkah kaki kanan menyilang kaki kiri depan, 7. langkah kaki
✂✂
4 5 6
7 8 (Foto: Gita, 2014)
merapat kaki kiri kemudian berjinjit.
8 Belitut
1 2 3
1. langkah kaki kiri
menyilang kaki kanan ke samping kanan, 2. kaki kanan
membuka ke samping kanan, 3-4 mengulang
gerakan hitungan ke-1 dan ke-2, 5. langkah kaki
kiri ke arah kiri,
✄☎
4 5 6
7 8
(Foto: Gita, 2014)
berputar ke arah kiri, 7. langkah kaki
kanan 8. jinjit kaki kiri
di samping kaki kanan, sikap badan mendak, kemudian diikuti gerakan ke samping kiri. 9 Jimpang
1 2 3
1. langkah kaki kanan ke arah diagonal kanan, 2. langkah kaki
kiri,
3. mundur kaki kanan, 4. langkah kaki
kiri,
✆✝
4 5 6
7 8 (Foto: Gita, 2014)
kiri
menghadap ke belakang, 7. langkah kaki
kanan berputar ke arah kiri menghadap ke depan, 8. angkat kaki
kiri merapat kaki kanan dengan kaki kiri berjinjit.
2.4.3. Busana dan Aksesoris PenariBedana
[image:42.595.107.526.82.478.2]Berikut akan disajikan tabel berisi busana dan aksesoris yang dipakai penari Bedana.
Tabel 2.2. Busana dan Aksesoris Wanita No Busana dan Aksesoris
Wanita
Keterangan
1 Gaharu Gaharu kembang goyang yang dipakai di atas kepala
2 Sanggul Malang dan Bunga Melati
Sanggul malang dipasang dikepala yang dibalut dengan kembang/bunga melati dipasang di atas sanggul
✞✟
4 Subang Gawir Subang gawir/anting yang dipasang ditelinga
5 Kawai Kurung Kawai kurung pada tari Bedana terdapat berbagai warna dan tangan berlengan panjang
6 Bebe Bebe yaitu kain aksesoris yang dipakai
dipundak
7 Papan Jajar Kalung papan jajar yang dikalungkan dileher
8 Kalung Buah Jukum Kalung buah jukum yang dipakai dileher 9 Gelang Kano Gelang kano yang dipakai dilengan atas 10 Bulu Sertai Bulu sertai digunakan sebagai ikat
pinggang yang dipakai diperut
[image:43.595.113.532.84.343.2]11 Kain Songket/Tumpal Kain sarung yang digunakan sebagai rok, selain sarug dapat menggunakan celana untuk pakaian tariBedana
Tabel 2.3 Busana dan Aksesoris Pria
No Busana dan Aksesoris Pria Keterangan
1 Kopiah/Ikat Kepala Kopiah/ikat kepala ini digunakan di atas kepala
2 Baju Teluk Belanga dan Celana Pangsi
Baju teluk belanga pada tari Bedana terdapat berbagai warna dan tangan berlengan panjang, celana pangsi digunakan sebelum memakai sarung belipat
3 Kalung Buah Jukum Kalung buah jukum yang dipakai dileher 4 Gelang Kano Gelang kano yang dipakai dipergelangan
tangan
5 Bulu Sertai Bulu sertai digunakan sebagai ikat pinggang yang dipakai di atas lipatan sarung belipat 6 Sarung Belipat/Tumpal Sarung belipat/tumpal pada tari Bedana
dipakai di luar celana pangsi
2.4.4. Musik Iringan TariBedana
✠6
harmonis. Iringan pada tari Bedana adalah iringan eksternal. Iringan eksternal adalah iringan musik yang berasal dari alat-alat musik. Iringan musik pada tari Bedana adalah rebana sebagai ansambel. Bentuk iringannya sendiri dibagi menjadi dua yaitu gupek dan tarei. Gupek adalah iringan yang memiliki tempo yang cepat, digunakan pada awal dan akhir tari. Tarei adalah iringan yang memiliki tempo yang lambat, digunakan pada pokok atau inti tari. Beberapa alat musik yang digunakan adalah rebana, ketipung, accordion, gong kecil, dan gambus lunik. Namun demikian dalam pertunjukan personal, alat musik yang digunakan sesuai kebutuhan. Pembawa lagu/vokalis harus dapat membawakan lagu dengan nada/irama yang tepat seiring dengan musik tari Bedana tersebut (Firmansyah, dkk, 1996: 3).
Lirik lagu tariBedana:
Kitapun-kitapun jama-jama,
Kitapun jama-jama delomni masa sinji, Bugukhau-bugukhau lalang waya,
Bugukhau lalang waya jejama senang hati,
Bugukhau-bugukhau lalang waya tok kona sebik hati, Ngulah takhi-ngulah takhibedanasi kedau gham unyinni.
Takhibedana, takhibedanatakhibedanakham tumbai, Takhibedana, takhibedanasaka tiandan,
✡7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Desain penelitian atau metode penelitian pendidikan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah desktiptif kualitatif. Dipilihnya penelitian kualitatif karena gejala-gejala informasi atau keterangan dari hasil pengamatan selama proses berlangsung. Desain deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tariBedanadi SMK Wiyata Karya.
3.2. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah siswa pada kegiatan ekstrakurikulerdi SMK Wiyata Karya yang berjumlah 10 siswa .
Tabel 3.1. Daftar nama siswa anggotaekstrakurikulerSeni Tari SMK Wiyata
Karya Natar
NO Nama Inisial Kelas
1 Dewi Mutmainah DM X FARMASI
2 Deviana Revita DR X FARMASI
3 Maulita Arum MA X FARMASI
4 Neli Susanti NS X FARMASI
5 Risma Indah RI X FARMASI
☛9
7 Rini Yulianti RY X FARMASI
8 Santi S X FARMASI
9 Sri Ningsih SN X FARMASI
10 Septi Yuniati SY X FARMASI
3.3. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes praktik.
3.3.1. Observasi
Observasi dilaksanakan sebelum studi pendahuluan untuk mengetahui masalah yang akan diteliti, dan mengetahui keadaan subyek yang sebenanya. Pengamatan atau observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis (Hadi dalam Sugiyono, 2012: 145). Metode pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2012: 145).
☞0
dilakukan latihan secara terus menerus tanpa diketahui siswa mana yang sudah dan masih belum memahami materi yang diajarkan.
3.3.2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setudak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2012:137).
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dari informan yaitu guru seni budaya dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikulertentang pembelajaran tari yang telah dijalankan selama ini.
3.3.3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah foto-foto dan gambar rekaman video proses pembelajaran tari Bedana dalam kegiatanekstrakurikulerSMK Wiyata Karya.
3.3.4. Tes Praktik
✌1
sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada anak-anak tes disusun dengan bentuk tes objektif, tes diberikan kepada semua anak dengan bahan yang sama. Tes praktik dimaksudkan untuk mengukur keterampilan siswa dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam tes praktik persoalan disajikan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Konsep tujuan pembelajaran yang menitik beratkan pada tingkah laku siswa (perbuatan) sebagai output siswa yang dapat diamati (Sagala, 2011: 25).
[image:49.595.114.512.372.606.2]Jenis tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menarikan tari Bedana adalah dengan tes praktik yang dilakukan setiap akhir pembelajaran, sehingga memacu siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Tabel 3.2. Lembar Pengamatan Tes Praktik (Individu)
No Aspek Keterangan Skor Skor
Maksimal 1. Hafalan
Gerak
1. Siswa mampu memperagakan urutan ragam gerak tari Bedana dari awal sampai akhir tanpa ada kesalahan
5
5 2. Siswa memperagakan urutan ragam gerak
tari Bedana akan tetapi mengalami kesalahan 1-2 kali
4
3. Siswa memperagakan urutan ragam gerak tari Bedana akan tetapi mengalami kesalahan 3-4 kali
3
4. Siswa memperagakan urutan ragam gerak tari Bedana akan tetapi masih mengalami kesalahan 5-6 kali
2
5. Siswa tidak hafal urutan ragam gerak tari
Bedana sehingga siswa tidak tertib gerak dan tidak beraturan
✍✎
2. Ketepat--an hitungan
1. Siswa memperagakan 9 ragam gerak tari
Bedana dengan ketepatan hitungan gerak dan musik.
5
5 2. Siswa memperagakan 9 ragam gerak tari
Bedana 1-2 tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap ragam gerak
4
3. Siswa memperagakan 9 ragam gerak tari
Bedana 3-4 tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap ragam gerak
3
4. Siswa memperagakan 9 ragam gerak tari
Bedana 5-6 tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap ragam gerak
2
5. Siswa memperagakan 9 ragam gerak tari
Bedana tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap ragam gerak
1
Total Skor Maksimum 10
[image:50.595.114.513.83.304.2]Hasil belajar gerak tari Bedanasiswa dapat diukur dengan lembar pengamatan tes praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah 10 sehingga hasil belajar siswa dapat dilihat menggunakan patokan dengan perhitungan presentase untuk skala lima, sebagai berikut.
Tabel 3.3. Penentuan Patokan Perhitungan Presentase untuk Skala Lima
Interval Persentase Tingkatan Penguasaan
Keterangan
80–100 Baik sekali
66–79 Baik
56–65 Cukup
40–55 Kurang Baik
30–39 Gagal
(Arikunto,2008:246)
Setelah skor didapat, maka dilakukan perhitungan untuk siswa berdasarkan dua aspek yang akan dijadikan indikator penilaian yaitu hafalan gerak dan ketepatan gerak dengan musik pada saat menari.
✏✏
Tabel 3.4. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa N
o
Aspek Descriptor Penilaian Skor Skor
Maksimal
1. Visual Activities
a. Seluruh siswa memperhatikan pada saat guru mendemonstrasikan kemudian siswa mampu menggerakkan atau ikut mendemonstrasikan sesuai apa yang telah disampaikan oleh model
5
5 b. Dari 10 siswa terdapat 1-2 siswa yang
tidak memperhatikan pada saat guru mendemonstrasikan sehingga siswa tidak mampu menggerakkan atau ikut mendemonstrasikan bersama-sama
4
c. Dari 10 siswa 3-5 siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru mendemonstrasikan sehingga siswa tidak mampu ikut mendemonstrasikan dengan baik sesuai dengan apa yang telah dicontohkan
3
d. Dari 10 siswa 6-7 siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru mendemonstrasikan sehingga siswa tidak mampu ikut mendemonstrasikan dengan baik sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh guru
2
e. Seluruh siswa tidak memperhatikan pada saat guru mendemonstrasikan sehingga siswa tidak mampu ikut mendemonstrasikan dengan baik sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh model
1
2. Listening Activities
a. Seluruh siswa mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengsn musik yang dijelaskan oleh guru dan
seluruh siswa mampu
mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru
5
5 b. Dari 10 siswa terdapat 1-2 siswa yang
tidak mendengarkan penjelasan guru tentang materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik, sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan
✑✒
sesuai dengan apa yang telah dijelaskan. c. Dari 10 siswa terdapat 3-5 siswa yang
tidak mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik yang dijelaskan oleh guru, sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru
3
d. Dari 10 siswa 6-7 siswa yang tidak mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik yang dijelaskan oleh guru, sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru
2
e. Seluruh siswa yang tidak mendengarkan materi urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik yang dijelaskan oleh guru, sehingga siswa tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru
1
3. Motor Activities
a. Seluruh siswa mampu memperagakan ragam gerak yang di praktikkan oleh guru
5
5 b. Dari 10 siswa terdapat 1-2 siswa yang
tidak mampu memperagakan gerak yang dipraktikkan oleh guru
4
c. Dari 10 siswa terdapat 3-5 siswa yang tidak mampu memperagakan gerak yang dipraktikkan oleh guru
3
d. Dari 10 siswa terdapat 6-7 siswa yang tidak mampu memperagakan gerak yang dipraktikkan oleh guru
2
e. Seluruh siswa tidak mampu memperagakan gerak yang dipraktikkan oleh guru
1
Total Skor Maksimum 15
(Sardiman, 2004: 101)
✓✔
penilaian aktivitas siswa yaitu visual activities, listening activities, dan motor activities pada saat proses pembelajaran di kelas dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel yaitu lembar penilaian aktivitas siswa yang memiliki skor maksimum 15. Selanjutnya, setelah skor aktivitas siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.
Nilai siswa = (Skor Siswa/Skor Maksimum) x 100%
[image:53.595.115.515.349.744.2]Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengecek dan melihat kegiatan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler. Guru berperan aktif dalam penggunaan evaluasi formatif pada pembelajaran tariBedana.
Tabel 3.5. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
No Aspek yang dinilai P1 P2 P3 P4 P5 P6
I 1. 2. II A. 3. 4. 5. B. 6. 7. 8.. C. 9. 10. D. PRA PEMBELAJARAN
Memeriksa kesiapan siswa Melakukan kegiatan apersepsi
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi pelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
Pendekatan/ strategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran secara runtu Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanaka
Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
✕6 11. 12. E. 13. 14. F. 15. 16.
Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
Penutup
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan (Kusnandar, 2011: 97)
Keterangan :
P.1 = Pertemuan Pertama P.4 = Pertemuan Keempat
P.2 = Pertemuan Kedua P.5 = Pertemuan Kelima
P.3 = Pertemuan Ketiga P.6 = Pertemuan Keenam
Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan model pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung tiap pertemuan. Apabila telah dilakukan maka kolom-kolom ini akan diberichek listsebagai penanda.
a. Teknik Analisis Data
✖7
kegiatan ekstrakurikuler SMK Wiyata Karya. Langkah-langkah dalam analisis data antara lain:
1) Mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran tari Bedana dan pelaksanaan evaluasi formatif.
2) Menganalisis hasil tes tari Bedana dengan menggunakan evaluasi formatif yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik dengan baik dan benar;
3) Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan mrnggunakan rumus presentasi sebagai berikut.
Nilai siswa = (Skor Siswa/Skor maksimum) x 100%
[image:55.595.112.477.474.607.2]4) Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari Bedanamenggunakan tolak ukur sebagai berikut.
Tabel 3.6. Penentuan Patokan Dengan Persentase Untuk Skala Lima
Interval Persentase Tingkatan Penguasaan
Keterangan
80 - 100 Baik sekali
66 - 79 Baik
56 - 65 Cukup
40 - 55 Kurang Baik
30 - 39 Gagal
(Arikunto,2008:246)
5) Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis;
✗8
3.4. Tahap Pelaksanaan Evaluasi Formatif
Pada tahap pelaksanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan: 1. Langkah persiapan
Sebelum pembelajaran dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
a. Siswa diminta untuk mengatur barisan yang memungkinkan semua siswa dapat memerhatikan dengan jelas materi yang disampaikan b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai siswa
c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan siswa, misalnya siswa diminta untuk memerhatikan ketika guru mempraktikkan 4 ragam gerak tari Bedana,kemudian siswa memperagakan kembali 4 ragam gerak tersebut.
2. Langkah pelaksanaan evaluasi formatif
Pada langkah pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
a. Siswa diminta untuk memerhatikan dan mengikuti ketika guru sedang memperagakan ragam gerak tariBedana.
b. Siswa diminta untuk mengulang gerakan yang sudah disampaikan oleh guru dengan gerakan yang sesuai yang disampaikan tanpa bantuan dari guru.
✘9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
1. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran, perlu dipersiapkan langkah pokok evaluasi dalam penelitian ini, yaitu merumuskan atau mempertegas tujuan pengajaran yaitu siswa dapat menghafal dan menyesuaikan urutan ragam gerak dengan musik, menetapkan “test situation” yang diperlukan yaitu tes praktik, menyusun alat evaluasi yaitu lembar penilaian praktik, menggunakan hasil evaluasi yaitu sebagai diagnosis untuk mengetahui siswa yang sudah atau belum menguasai materi.
114
aspek Motor Activities memperoleh kriteria baik dengan nilai 68, dari penjelelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan aktivitas siswa mendapat nilai pembulatan sehingga memperoleh nilai rata-rata 77 dengan kriteria baik.
5.2. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut.
1. Bagi pembelajaran tari Bedana dapat menambah referensi pada bidang seni budaya karena dengan adanya pembelajaran tari Bedana ini dapat berperan serta dalam pelestarian budaya Lampung.
2. Bagi sekolah agar dapat menyediakan ruang praktik agar siswa lebih nyaman dalam pembelajaran seni tari, serta sound sistem untuk menunjang kegiatan latihan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat menambah referensi bagi guru seni budaya tentang melakukan evaluasi terhadap pembelajaran seni tari.
4. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kecintaan siswa terhadap tari – tarian yang berada di Lampung yang dalam penelitian kali ini adalah tari Bedana.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2007. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daryanto, H. 2007.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rieneka Cipta
Firmansyah, dkk. 1996. Mengenal Tari Bedana. Bandar Lampung: Gunung Persagi.
Jauhari, Heri. 2010.Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Kusnandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali pers.
Mustika, I Wayan. 2012.Tari Muli Siger. Lampung: Aura.
_______, 2012.Teknik Dasar Gerak Tari Lampung. Lampung: Aura.
Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan Wancana dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Thoha, M. Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.