• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Dalam Pelayanan Ruang Baca Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung ( Studi Pada Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Dalam Pelayanan Ruang Baca Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung ( Studi Pada Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung )"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The Influence of Inter-Personal Communication between student reading room Service to Reading Room User Satisfaction in FISIP Lampung University

( Study on Student Reading Room Users FISIP Lampung University ) By

Ali Akbar

The obtained formulation of the research problem is "How much influence of interpersonal communication in the service of the student reading room to reading room users satisfaction in FISIP Lampung University". The purpose of research is to analyze and determine how much influence of interpersonal communication conducted by reading room service staff FISIP Unila to the satisfaction of student reading room users in FISIP Unila. The type of this research is descriptive research that is intended to carefully measure of certain social phenomenon. And this study used quantitative research method, the number of samples are 60 respondents, the data was collected using questionnaire.

Data processing techniques in this study was done through the stages of editing, coding, and tabulating, while the data analysis techniques which is using multiple linear regression with SPSS 16.0 for Windows. The result revealed that there is influence of the use of effective interpersonal communication in the reading room of service quality to user satisfaction FISIP Unila reading room of 85.4%. Accepted hypothesis proven by Thitung 8.384> 1.676 Ttabel.

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Dalam Pelayanan Ruang Baca Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung

( Studi Pada Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung )

Oleh :

Ali Akbar

Rumusan masalah penelitian yaitu“Seberapa besar pengaruh komunikasi antar pribadi dalam

pelayanan ruang baca terhadap kepuasan mahasiswa pengguna ruang baca FISIP Unila”. Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut, yaitu untuk menganalisa dan mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh staf bagian pelayanan ruang baca FISIP Unila terhadap kepuasan mahasiswa pengguna ruang baca FISIP Unila. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, jumlah sampel penelitian sebanyak 60 responden ditentukan dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data kuesioner.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini melalui tahap editing, coding, dan tabulating dengan teknik analisa data menggunakan regresi linear berganda dengan SPSS 16.0 untuk windows. Hasilnya menunjukan terdapat pengaruh penggunaan komunikasi antar pribadi yang efektif dalam kualitas pelayanan ruang baca FISIP Unila terhadap kepuasan pengguna ruang baca FISIP Unila sebesar 85,4%. Hipotesis diterima dibuktikan dengan Thitung 8,384 > Ttabel 1,676.

(3)

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM PELAYANAN RUANG BACA TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA RUANG

BACA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

(Studi Pada Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung)

Oleh

ALI AKBAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

(4)

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM PELAYANAN RUANG BACA TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA RUANG

BACA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

(Studi Pada Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung)

(Skripsi)

Oleh

ALI AKBAR

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Informan Manager ... 55

Tabel 2. Informan Personil Mengenai Visi dan Misi

Band Brother Oi! ... 60

Tabel 3. Informan Personil mengenai bagaimana komunikasi yang

terjalin antara Personil terhadap Manager ... 63

Tabel 4. Informan Personil mengenai apakah personil selalu memulai

komunikasi kepada manajer ... 65

Tabel 5. Informan Personil mengenai apakah personil pernah dan

bagaimana cara manajer band memotivasi anda

dalam setiap kegiatan... 68

Tabel 6. Informan personil mengenai bagaimana tanggapan personil

mengenai komunikasi yang terjalin dengan manajer band... 70

Tabel 7 Informan Personil mengenai Bagaimanakah bentuk koordinasi

dan jelaskan koordinasi seperti apa yang dilakukan

oleh manajer band... 73

Tabel 8. Informan Personil mengenai apakah ketika manajer band

mengkoordinasikan setiap kegiatan, Personil membantu

manajer band atau tidak ... 75

Tabel 9. Informan Personil mengenai bila Personil melakukan

diskusi band, pernakah Personil memberikan pendapat kepada

manajer band dalam melakukan diskusi dan bagaimana sikap

Personil dalam diskusi. ... 78

Tabel 10. Informan Personil mengenai jika dalam menarik partisipasi

keseluruhan untuk kemajuan band terdapat konflik,

konflik apa saja yang anda alami... 81

Tabel 11. Informan Personil mengenai bagaimana anda mengatasi

(7)
(8)
(9)
(10)

MOTO

Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya

itu. (Ali bin Abi Thalib)

To see the world, things dangerous to come to, to see behind walls, to draw closer, to find each other and to feel. That

is the purpose of life. (Life Magazine)

Untuk menjadi yang lebih baik, kamu harus tau seperti apa yang buruk. (Ali Akbar )

(11)

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur dan cintaku kepada sang pencipta yang

maha kasih, Allah SWT yang selalu melimpahkan kebahagiaan

bagi umatnya...

Dengan memanjatkan segala Puji syukur kehadirat Allah SWT

serta dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati, akan saya

persembahkan karya sederhana ini kepada :

Papa dan mamaku tersayang, untuk segala

pengorbanannya yang tiada henti memberi cinta dan kasih

sayang yang tulus, serta iringan doa yang tak pernah

terputus di setiap perjalanan langkah anakmu ini.

Adiku Egi Prayoga Putra dan Salwa Aryani tersayang, yang

tak pernah lelah membantu, mendoakan, melindungi dan

yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi

(12)

Seluruh keluarga besarku, sahabat dan semua orang

orang yang menyayangiku, terima kasih atas dukungan dan

motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Seseorang yang semoga akan menjadi pendampingku

kelak, Astrid Wulandari terima kasih atas semua motivasi,

dukungan, kasih sayang serta doa yang tiada henti.

Dosen Pembimbing dan Pembahas, yang selalu

memberikan bimbingan dan arahan dengan baik dan sabar..

Almamater Tercinta Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 22

Februari 1991. Penulis merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara, pasangan Bapak Muryanto dan Ibu Darwati.

Jenjang pendidikan formal penulis diawali dari Taman

Kanak-Kanak PGRI Sukarame Kota Bandar Lampung dan selesai

pada Tahun 1996. Lalu pendidikan di lanjutkan di Sekolah Dasar Negeri 1 Way

Halim Permai dan selesai pada tahun 2002. Pasca dari pendidikan Sekolah Dasar

penulis melanjutkan jenjang pendidikan ke Mts Negeri 1 Bandar Lampung dan

selesai tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA

Al Kautsar Bandar Lampung dan penulis pun selesai tepat waktu pada tahun 2008.

Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Jurusan Ilmu

(14)

SANWACANA

ALHAMDULILLAHHIROBBIL’ALAMIN…

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan curahan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini diwaktu

yang tepat sesuai dengan harapan penulis, serta haturan shalawat dan salam kepada

Nabi Besar Muhammad SAW.

Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM PELAYANAN RUANG BACA TERHADAP

KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA RUANG BACA FISIP

UNIVERSITAS LAMPUNG (Studi pada Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Universitas Lampung)” merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar (S.I.Kom) Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu, sehingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terimakasih

kepada:

1.

Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

2.

Bapak Drs. Teguh Budi Rahardjo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Lampung terima kasih atas nasehat, ide, saran, waktu dan

(15)

3.

Ibu Dhanik Sulistyarini S.Sos, M.Comn&Med.St. selaku pembimbing mahasiswa

utama, yang telah mendidik hingga penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Lampung dengan baik. Terimakasih telah meluangkan banyak waktu

dalam proses bimbingan dengan penuh kesabaran untuk menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih untuk masukan, nasehat, motivasi dan saran yang telah

diberikan yang sangat bermanfaat bagi masa depan penulis.

4.

Bapak Drs. Sarwoko, M.Si selaku dosen penguji terima kasih untuk

kesediaannya meluangkan waktu, keramahan, serta memberikan saran, ide dan

arahan dalam penulisan skripsi ini.

5.

Seluruh dosen FISIP Unila, terutama dosen Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan bantuan kepada penulis atas semua didikan, pelajaran dan

bimbingan serta ilmu yang diberikan semoga dengan bekal yang diberikan,

penulis dapat menjadi lebih berarti dan lebih berguna untuk orang banyak

dikemudian hari.

6.

Kedua orang tuaku tercinta, Muryanto dan Darwati, beribu terima kasih tak

cukup membalas semua keikhlasan, kesabaran, yang telah mendidik,

membesarkan, dan membiayai pendidikan demi masa depan dan kebahagianku.

Terimakasih untuk setiap doa yang luar biasa dan semua dukungannya disaat

jatuh, semoga anakmu kelak dapat membanggakan kalian.

7.

Adikku tercinta Egi Prayoga Putra dan Salwa Aryani Terima kasih untuk doa,

semangat, bantuan, dan motivasi yang diberikan, serta canda tawa yang telah

kalian bagi.

8.

Seluruh keluarga besarku, Ibu E’en, Mak Tuo, Bapak Gimin, Bapak Ipul, Titi

Lia, Om Dede, Mama N’cus, Titi Ida, Om Diki, Bi Wilda, Om Agus, Winda,

Mba Nia, terima kasih atas dukungan dan doa kalian untuk menyelesaikan skripsi

ini.

9.

Untuk seseorang yang selalu setia menyemangati Astrid Wulandari atas waktu,

kasih sayang dan doa, mendampingi penulis tanpa lelah, semoga kelak saya dapat

(16)

10.

Bapak dan Emak, terima kasih atas keramahannya serta nilai-nilai kehidupan

yang dapat saya pelajari dari kehidupan sehari-harinya.

11.

Karin, Cici, Cheris, Shelby, Jevan, Sahla, trima kasih atas kecerian dan canda

tawanya.

12.

Saudara dan saudariku in “Smut’s Family” Dr. Aris Caesariano beserta nyonya

Pepy Asih Wulandari, terima kasih atas dukungan moril dan materilnya selama

ini, kelak kebaikanmu akan ku balas, dan semoga Allah melimpahkan kebaikan

yang tiada henti di hidup kalian kelak. Don Ramondo, terima kasih Kamarnya

yang nyaman untuk penulis mengerjakan skripsi ini, teman berpetualang

menerobos alang–alang serta Anton thanks untuk coffe. M.Satria Muhtarom,

saudara seperjuangan dari SMA, ayok leng kita berjuang bareng lagi hingga

akhir, melangkah bareng lagi, maen bareng, double date lagi, come on wake up

bro, and across the universe, together we are stronger. Andi jablay, makasih atas

nasehat” soal kedewasaan, biarpun kadang kelakuan masih kaya bocah, semoga

cepat menemukan pendamping hidupmu, LO RESE KALO LAGI GALAU!!!.

Non Ceri art dan mamasnya, trima kasih atas waktu, serta nasehat” kalo lg galau,

makasih mau dengerin curhatannya, dan semoga cepet dapet dede, amin. Cino,

sahabat jenius temen nguprak ngaprik barang, terima kasih atas ilmu dan

pelajaran berharga yang telah diberikan. Kang Ean a.k.a antonius thanks udah

ngasi masukan, nasehat, serta menjadi psikolog yang baik, sekaligus sahabat

yang baik. Bagya Bagong makasih ndut udah mau nemenin kalo lagi di Jakarta,

terima kasih untuk menjadi orang yang selalu bisa saya andalkan. Tiara Pertiwi

a.k.a TP thanks nyuk udah mau jadi adik yang baik dan asik untuk sharing soal

wanita-wanita masa kini, semoga sukses di sana. Cak Pram satenya brapaan?,

thanks cak udah berbagi kekonyolan bersama Beri Purnama Putra, serta Bibiw

yang utang nyawa sama gua satu. Aldo ndut, makasih udah ada saat dibutuhkan,

selalu bisa memberi masukan dengan sudut pandang dewasa, dan selalu bisa

diandalkan, thanks budy. Iman aduh you wild and free wifi, hahaha thanks bro

atas kebersamaan serta nasehatnya kangen kita dulu. Fredi brother thanks untuk

(17)

pengalamannya semoga langgeng sama yayangnya, amin. Pot Napot, hemmmm

pantaiii nyok, thanks udah jadi sahabat yang seru dan selalu bisa idupin suasana

dimanapun kau berada, thanks budy. Ganti icu diem terus cu, tapi olelah kalo

maen biliar. Deri kondre yang ngilang ntah kemana semoga sukses jadi bos karet.

Mata pemenang tropy get maried pria smut’s kita. Cuy ayok cuy semangat, pasti

kita bisa jadi lebih baik, jangan menyerah, dan coba pede sedikit cuy, lo punya

potensi. Tante Panara ayok te kelarin, jangan maen trus (sok iya ali). Ade Engas,

urusin kuliah, jangan motor sama kandang burung trus yang diurus, kasian

nyokap oy. Terima kasih untuk semua kecerian kalian para sahabat dan

saudaraku, semoga kita erat hingga hayat,amin.

13.

Teman-teman “Stompin at d’savoy” Barni teman berjuang dari ospek bareng,

tapi wisuda gak bareng, sekian pertemanan kita. Ibho tiga hari tuk

selamanyaaaaa, gokil bo, sukses untuk kita. Yaying dengan kekocakannya,

thanks udah buat nyaman kalo ketemu, semoga cepet dapet kerja, semangat yay.

BIG ISA, makasih udah menjadi teman seperjuangan menyelesaikan skripsi,

semoga kita wisuda bersama,amiiiin. Doni kapan maen ke Lampug lagi, thanks

untuk masukannya yang super gokil. Batak thanks arahannya untuk berbisnis dan

mengerjakan skripsinya, semoga kita menjadi pengusaha sukses, amin. Yay

Nanda dan keluarga makasih udah ngarahin skripsi ini, memberi masukan,

makanan, tempat naungan, serta kegiatan agar menjadi manusia produktif. Mba

Yuka thanks untuk ilmu menggambarnya, sukses ya, semoga cepat kepelaminan

bersama yay Nanda, amin. Fajar Ewok thanks atas asupan dan masukannya,

setroooong. Mba Ade thanks nasehat, masukan, serta petualangannya pengan jadi

lo, tapi jalan kita beda, hiks. Rima thanks untuk bantuannya pas gua lagi jatoh,

ancur, thanks banget ma. Tante Bocil harrrgh, thanks tante udah mau jadi

sahabat, temen curhat, biarpun lo yg curhat terus, semoga sukses bersama kakak

gimbalnya,amin. Pandu si gondrong gondrong sarap, semoga lo dapat

mewujudkan fantasi lo menjadi pria idaman semua wanita, HAYAL NDRONG.

Imam wakwaw yang mpunya curug terlarang di lembah nestapa, yang sungainya

(18)

tapi makasih atas hiburan, canda dan tawanya, tidak lupa cukanya, semoga

sukses ya jadi presenter ngetop, amin. Neng Diah asik aselole sekarang mah ya,

inget pesan mama tar item, semoga menjadi istri yang soleha, dan menjadi

panutan untuk anak-anaknya kelak,amin. Lidia adek belerang, semoga sukses,

cepet nyusul wisudanya, kapan-kapan ikutlah ngebolang lagi. Bule dan Gia

pasangan ngehits abad ini, semoga cepet bener kuliahnya le, kasian gianya tuh

nungguin. Metal yang gak metal banget, sukses gambarnya, kapan-kapan

gambarin gratis dong, hahaha. Reksa temen nunggu dosen di kantin, diburu

seminar 2 nya brooo,smangaaat,hahaha. Mba Mei umi cute kita, semoga sukses

mba, thanks atas bimbingan skripsinya, sangat membantu. Kak En thanks

ilmunya, pengalaman, serta wawasan luas yang gak ragu-ragu untuk dibagi,

semoga kita sukses pada waktunya,amin. Yay Tedy semangat yay merintis

menjadi fotografer handalnya, thanks ilmunya serta canda tawanya, semangat

yay. Panji Bam bam bole, mana nji ilang lagi, thanks untuk seru dalam

petualangannya. Abib bapaknya anak-anak, thanks masukan, ilmu, serta

wawasannya bib, semoga sukses di sana. Teman-teman kantin Ngadino Akbar,

Togar, Ganda, wan Ali, Sofi, Hestu, Sam Wisnu, Duta, Tebo, Xendra, Gawir,

Rizki, Reza, Jaya, Fitri, Putri, Dewi, Deka, Tia, Yesi, Ucok, Bayu, Uwi, Bowo,

Satya, and manny more, pokoknya semua teman-teman yang asik di medan pertempuran FISIP Unila, terima kasih untuk keceriaan dan kebersamaan yang

kalian ciptakan selama ini, “Bersama Ngadino kita Kenyang.”

14.

Seluruh teman-teman yang membantu dalam kelancaran skripsi ini yang tidak

bisa disebutkan satu per satu serta kakak-kakak tingkat angkatan 2007. Terima

kasih untuk bantuan dan motivasi yang telah diberikan.

(19)

Semoga semua pihak yang membantu tersebut diatas senantiasa mendapat Taufik dan

Hidayah-NYA. Akhirnya dengan mengucap syukur, penulis mengharapkan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bandar Lampung, 13 Agustus 2015

Penulis,

(20)

DAFTAR ISI

2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi ... 9

2.1.2 Manfaat Komunikasi Antar Pribadi ... 10

2.1.3 Komunikasi Antar Pribadi Yang Efektif ... 11

2.2 Kepuasan Pengguna... 16

2.2.1 Pengertian Kepuasan pengguna ... 16

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Ruang Baca 18 2.2.3 Aspek-aspek Kepuasan Pengguna ... 21

2.3 Kualitas Pelayanan ... 23

2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 23

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan ... 25

2.3.3 Aspek-Aspek Kualitas Pelayanan ... 29

2.4 Penelitian Terdahulu ... 32

2.5 Kerangka Pikir ... 36

2.5.1 Bagan Kerangka Pikir ... 37

2.5.2 Hipotesis ... 38

III. METODE PENELITIAN ... 39

(21)

3.2 Metode Penelitian ... 40

3.10.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 56

IV. GAMBARAN UMUM ... 58

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 58

4.2 Peraturan dan Tata Tertib yang Berlaku di Ruang Baca ... 60

4.3 Keanggotaan dan Syarat Menjadi Anggota Ruang Baca FISIP Unila .. 60

4.4 Aturan Peminjaman Bahan Pustaka dengan Ketentuan Sebagai Berikut 61 4.5 Sanksi ... 61

4.6 Strukur organisasi ruang baca ... 62

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 63

5.1 Identitas Responden... 63

5.2 Hasil Respon Responden pada Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi dalam Pelayanan Ruang Baca Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pengguna Ruang Baca FISIP Unila ... 65

5.3 Variabel komunikasi antar pribadi yang efektif (X) ... 66

5.4 Variabel Kepuasan pengguna ruang baca (Y) ... 78

5.5 Pengolahan dan Analisa Data ... 89

5.5.1 Uji Normalitas Data dan Uji Heteroskedastisitas ... 89

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

6.1 Kesimpulan ... 100

6.2 Saran ... 101

6.2.1. Saran untuk unit kerja ruang baca FISIP Unila... 101

(22)
(23)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aktivitas pendidikan umumnya banyak membutuhkan faktor pendukung yang

berperan penting untuk mendorong keberhasilan dari tujuan program yang

diinginkan. Salah satu faktor pendukung merupakan adanya fasilitas-fasilitas

yang dapat digunakan seperti tersedianya ruang baca disetiap ruang lingkup

pendidikan. Tersedianya ruang baca berfungsi sebagai salah satu tempat

memperoleh ilmu pengetahuan tambahan, atau sekedar informasi yang dibutuhkan

oleh pengguna ruang baca, selain praktis, ruang baca juga tidak memungut biaya

apabila ada mahasiswa yang ingin mencari informasi, atau menambah informasi

melalui buku-buku yang ada di ruang baca. Untuk itu setiap fakultas yang

tersedia diperguruan tinggi wajib memiliki ruang baca, guna menjadi salah satu

faktor pendorong perguruan tinggi untuk menghasilkan mahasiswa yang

berwawasan serta kaya informasi dan ilmu pengetahuan. Disamping itu

kehidupan sekarang yang serba cepat dan modern ini, hampir semua orang

membutuhkan informasi, kurangnya informasi dapat menyebabkan mahasiswa

kurang atau bahkan tidak memiliki pengetahuan. Disinilah peran ruang baca

(24)

berkembang seiring mengikuti perkembangan jaman, serta terjangkau bagi

kalangan mahasiswa.

Untuk memenuhi kebutuhan para pengguna, ruang baca tidak hanya harus

melengkapi penyedian sarana dan prasarana saja, akan tetapi dibutuhkan juga

pelayanan jasa bagi pengguna ruang baca. Pelayanan merupakan suatu bentuk

interaksi sosial guna untuk membantu orang lain, dan ruang baca dituntut untuk

memberikan pelayanan yang berkualitas berupa jasa dengan menyediakan

informasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan mahasiswa pengguna ruang

baca. Pelayanan jasa yang baik apabila dapat memahami keinginan serta

melengkapi kebutuhan para pengguna ruang baca, karena keberhasilan pelayanan

tersebut dapat dilihat dari kepuasan para pengguna layanan tersebut.

Menurut teori Lewis & Mitchell (dalam Mohammad dan Noorjahan, 2009)

menyatakan bahwa kualitas layanan sejauh mana layanan memenuhi kebutuhan

pelanggan. Zeithaml & Berry (dalam Zurni, 2005 ) menyatakan bahwa kualitas

pelayanan yang mengharapkan konsumen dengan pelayanan yang diterimanya.

Pernyataan serupa diungkapan oleh Wycof dan Lovelock (dalam Sugiarto, 1999)

mengatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan. Dengan kata lain apabila pelayanan yang diterima oleh pengguna

ruang baca sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas pelayanan tersebut

dipersepsikan sebagai kualitas yang diinginkan. Sebaliknya, apabila pelayanan

yang diterima lebih minim dari apa yang diharapkan maka kualitas pelayanan

tersebut dapat dipersepsikan kualitas yang buruk karena dianggap tidak dapat

(25)

3

kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pengguna dan berakhir pada

tanggapan pengguna, tanggapan pengguna itu sendiri merupakan penilaian

menyeluruh terhadap keunggulan suatu pelayanan yang diberikan. Dengan kata

lain kualitas pelayanan yang baik bukan berdasarkan persepsi penyedia jasa tetapi

kualitas yang baik berdasarkan persepsi pengguna layanan tersebut.

Untuk itu ruang baca diharapkan memiliki staf-staf ahli dibidangnya, khususnya

pustakawan yang dituntut harus memiliki tutur kata atau cara berkomunikasi yang

baik dan benar, agar setiap pelayanan berupa informasi-informasi yang

disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh pengguna ruang baca dengan baik,

guna memberikan kepuasan kepada pengguna ruang baca. Ilmu komunikasi yang

dapat dipakai dalam pelayanan ruang baca adalah komunikasi antar pribadi.

Dalam penelitian ini penggunaan komunikasi antar pribadi ditujukan untuk

memberikan pelayanan yang baik dan dapat cepat mendapatkan feed back nya

seperti mengetahui nilai kepuasan pengguna ruang baca terhadap pelayanan yang

telah diberikan, serta menghasilkan proses komunikasi yang berhasil dan efektif.

Komunikasi yang efektif akan menyebabkan pemahaman, kepuasan, dan

kesenangan sehingga menimbulkan hubungan yang akrab dan hangat yang diikuti

perubahan sikap, serta hubungan sosial yang baik.

Dalam proses komunikasi antar pribadi yang terjadi dalam pelayanan ruang baca

adalah antara pustakawan,dan pengguna ruang baca atau dalam hal ini adalah

mahasiswa. Pustakawan harus menguasai tata cara berkomunikasi, khususnya

memahami komunikasi antar pribadi, agar tercipta komunikasi yang lebih baik

serta tidak menyinggung perasaan, berbicara dengan sopan, dan melayani

(26)

4

Ruang baca merupakan salah satu penunjang sarana informasi mahasiswa untuk

menggali pengetahuan secara luas, sehingga sarana dan prasarana ruang baca

sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Dari hasil observasi yang telah dilakukan

peneliti, FISIP Unila memiliki sarana ruang baca yang terletak di dalam gedung A

FISIP Unila. Alasan peneliti memilih ruang baca FISIP Unila adalah dikarenakan

belum diketahuinya seberapa jauh tingkat kepuasan pengguna (mahasiswa) di

ruang baca, serta sudah berkurangnya minat masyarakat terhadap ruang baca,

perpustakaan, dan tempat-tempat penyewaan buku lainnya, akibat media

elektronik yang semakin berkembang, dan menjadikan kualitas pelayanan

menurun sehingga antara pengguna dan pustakawan menjadi lebih pasih

dikarenakan kurangnya terjadi komunikasi antara keduanya. Untuk itu peneliti

ingin membantu mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pengguna, serta

memberikan saran agar ruang baca FISIP Unila kembali diminati dan banyak

mahasiswa yang berkunjung ke ruang baca bukan hanya sekedar menggunakan

ruang baca karena tugas kuliah, tetapi digunakan sebagai salah satu tempat

bertemu, dan bersosialisasi dengan mahasiswa lain.

Ruang baca merupakan unit yang memberikan jasa dibidang edukasi, ruang baca

merupakan salah satu penunjang sarana informasi mahasiswa untuk menggali

pengetahuan secara luas, sehingga sarana ruang baca sangat dibutuhkan oleh

mahasiswa. Dalam penelitian ini ruang baca Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung disingkat menjadi ruang baca FISIP Unila. Ruang

baca FISIP Unila tidak seperti ruang baca pada perguruan-perguruan tinggi lain

yang memiliki segala fasilitas lengkap yang dapat memanjakan serta

(27)

5

hanya memiliki tempat yang sederhana, koleksi buku-buku atau jurnal yang tidak

terlalu lengkap, dan fasilitas lain seperti tempat duduk yang sama seperti di ruang

kelas, bukan tempat duduk dan meja yang besar dan luas untuk mengerjakan

tugas-tugas serta membaca buku-buku yang banyak, sehingga ruang gerak para

pengguna ruang baca pun sangat terbatas, dikarenakan faktor tersebut menurut

peneliti masih kurang untuk memanjakan para pengguna ruang baca agar betah

berada di ruang baca FISIP Unila.

Kepuasan dapat juga dipertimbangkan sebagai hubungan antara harapan dan

pengalaman, dimana semakin dekat dengan harapan akan semakin puas

konsumen. Kotler (2006) mengatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan

tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja produk yang ia

rasakan dengan harapannya. Pengguna jasa atau konsumen dalam hal ini adalah

mahasiswa. Mahasiswa akan memberikan penilaian terhadap pelayanan yang

diberikan ruang baca, apabila ruang baca FISIP Unila memberikan pelayanan

yang baik serta dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa maka kemungkinan besar

mahasiswa akan kembali berkunjung, sebaliknya apabila mahasiswa tidak merasa

puas dengan apa yang diharapkan maka kemungkinan besar mahasiswa tidak mau

berkunjung kembali dan menimbulkan informasi yang buruk bagi mahasiswa

yang lainnya.

Menurut peneliti, untuk itu penggunaan komunikasi antar pribadi yang efektif

harus diterapkan dengan baik dalam pelayanan ruang baca, guna menutupi

kekurangan fasilitas yang ada, serta mengetahui setiap keinginan para pengguna

secara tepat dan cepat. Kejadian seperti buku atau skripsi yang ditemukan di

(28)

6

seringkali terjadi, koleksi judul-judul buku yang di ruang bacapun dirasa kurang

bisa mengakomodasi kebutuhan pengguna ruang baca. Hal ini membuat

pengguna ruang baca kurang merasa nyaman berada di dalamnya, terkadang

apabila mahasiswa bertanya kepada para pustakawan yang bertugas, sering sekali

terjadi mis-komunikasi antara pengguna dan pustakawan yang bertugas,

dikarenakan jawaban yang diberikan terdengar kurang jelas, atau terkadang

terkesan buru-buru, masih banyak pengguna beranggapan bahwa membosankan

berada di ruang baca, hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi dengan

pengguna sehingga pustakawan sulit untuk menciptakan rasa nyaman dan

kepuasan seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna, akibatnya

tidak sedikit mahasiswa pergi ke ruang baca bukan untuk membaca buku

menambah wawasan, melainkan mahasiswa pergi ke ruang baca dikarenakan

terpaksa karena adanya tugas-tugas kuliah, sehingga harus menggunakan

sumber-sumber di ruang baca meskipun mereka sudah tahu jika koleksi buku maupun

jurnal kurang lengkap.

Rasa ketidak nyamanan merupakan salah satu bentuk sikap mahasiswa yang

menyatakan ketidak puasan mereka terhadap kualitas pelayanan jasa yang

diberikan oleh ruang baca, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya keluhan yang

dilontarkan mahasiswa terhadap pelayanan ruang baca. Keluhan-keluhan ini bisa

menjadi masukan kepada pengelola ruang baca untuk memperbaiki kualitas

pelayanan serta melengkapi fasilitas yang tersedia. Andi, (2006) menyatakan

bahwa keluhan adalah hadiah dari pelanggan, bukan suatu ancaman. Pada saat ini

pemulihan jasa telah menjadi komponen utama dari keseluruhan pemberian jasa.

(29)

7

kualitas pelayanan jasa ruang baca FISIP Unila, sehingga penilaian tersebut

menjadi hal yang positip untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa serta

menjadi prioritas dalam memberikan kepuasan terhadap mahasiswa yang

menggunakan ruang baca FISIP Unila. Persepsi mahasiswa dapat dipengaruhi

oleh kualitas jasa yang diterimanya, oleh karena itu organisasi ruang baca harus

berusaha meningkatkan kualitas pelayanan jasa sehingga mahasiswa merasa puas

dan mau berkunjung lagi tanpa ada rasa keterpaksaan sehingga meningkatkan

jumlah pengguna ruang baca FISIP Unila.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Seberapa besar pengaruh komunikasi antar pribadi yang efektif dalam pelayanan ruang baca terhadap kepuasan mahasiswa pengguna ruang baca FISIP

Unila”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui seberapa

besar pengaruh komunikasi antar pribadi yang efektif dilakukan oleh staf bagian

pelayanan ruang baca FISIP Unila terhadap kepuasan mahasiswa pengguna ruang

baca FISIP Unila.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian antara lain :

(30)

8

2. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang

komunikasi antar pribadi dan pendidikan mahasiswa terutama pada bidang

pelayanan ruang baca.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan

masukan kepada ruang baca mengenai kualitas pelayanan ruang baca yang

diberikan untuk memenuhi kepuasaan pengguna serta penerapan komunikasi

(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Antar Pribadi

2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi memiliki banyak definisi sesuai dengan persepsi

ahli-ahli komunikasi yang memberikan batasan pengertian. Komunikasi antar pribadi

merupakan komunikasi yang berlangsung antara seseorang dengan orang lain,

biasanya melibatkan dua pihak dengan jarak yang dekat karena tidak

menggunakan media. Effendy yang dikutip dari Devito menyatakan bahwa proses

pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara

sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa elemen dan beberapa umpan

balik seketika (Effendy, 2003). Berdasarkan definisi tersebut, komunikasi antar

pribadi dapat berlangsung antara dua orang dalam suatu tempat dan kondisi,

misalnya saja pustakawan dan pengguna ruang baca.

Liliweri yang dikutip dari Effendy menyatakan bahwa pada hakikatnya

komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan

seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif mengubah

sikap, pendapat, atau perilaku manusia dikarenakan prosesnya yang dialogis

(32)

10

dalam percakapan yang menampilkan arus balik yang langsung. Jika komunikator

mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga komunikator mengetahui

dengan pasti apakah pesan-pesan yang dia kirimkan itu diterima atau ditolak,

berdampak positif atau negatif, jika tidak diterima maka komunikator akan

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada komunikan untuk bertanya. Jadi

dapat dijelaskan bahwa komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang

diadakan dan berlangsung dalam situasi yang dialogis.

2.1.2 Manfaat Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi memiliki beberapa manfaat,yaitu dapat menjalin

hubungan yang baik dan positif antara pustakawan dan para mahasiswa sebagai

pengguna ruang baca. Komunikasi antar pribadi dapat berguna juga untuk

menjalin hubungan yang baik dalam bermasyarakat serta dapat menghindari

konflik yang mungkin terjadi antara sesama pustakawan, atau dengan tetangga

dirumah, teman kantor, atau mungkin dengan pengguna ruang baca yang sering

sekali mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memenuhi kebutuhannya dalam

ruang baca.

Komunikasi antar pribadi dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan dan

bermasyarakat diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Dalam hal ini

jika pustakawan melakukan komunikasi antar pribadi dengan pengguna ruang

baca terjalin dengan baik maka pustakawan akan terjauh dari persepsi pustakawan

yang kurang baik, jutek, serta tidak ramah menghadapi para mahasiswa pengguna

ruang baca, sehingga para pengguna ruang baca merasa senang dengan pelayanan

(33)

11

2.1.3 Komunikasi Antar Pribadi Yang Efektif

Menurut Liliweri dalam bukunya komunikasi antar pribadi mengutip pendapat

Devito (1976) mengenai ciri-ciri komunikasi antar pribadi yang efektif adalah:

1. Keterbukaan (openness) adalah kemampuan menanggapi dengan senang hati infomasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi.

Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek dari komunikasi antar

pribadi. Pertama, komunikator komunikasi antar pribadi yang efektif

harus terbuka kepada komunikannya. Dimana komunikator adalah

pustakawan, memperkenalkan diri dan menawarkan diri untuk

menanyakan apa yang sedang dibutuhkan oleh komunikan atau pengguna

ruang baca. Aspek kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk

bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam,

tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan komunikan yang

menjemukan atau membosankan. Bila ingin komunikan bereaksi terhadap

apa yang komunikator ucapkan, komunikator harus memperlihatkan

keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Jika

dihubungkan dengan ruang baca maka dimana pustakawan harus lebih

aktif kepada pengguna ruang baca yang pasif. Aspek ketiga menyangkut

kepemilikan perasaan dan pikiran dimana komunikator mengakui bahwa

perasaan dan pikiran yang diungkapkannya adalah miliknya dan

bertanggung jawab terhadap ucapannya dan pesan yang diberikan kepada

(34)

12

2. Empati (empathy) adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa

yang sedang dialami orang lain pada suatu keadaan tertentu, dari sudut

pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain. Berbeda dengan

simpati yang artinya adalah merasakan bagi orang lain. Jika dihubungkan

dengan ruang baca maka dimana pustakawan mengetahui kesusahan atau

kesulitan yang dirasakan oleh pengguna ruang baca.

3. Dukungan (supportiveness) adalah hubungan antar pribadi yang efektif bilaman terdapat sikap mendukung. Individu memperlihatkan sikap

mendukung dengan bersikap deskriptif bukan evaluasi, spontan bukan

strategik.

4. Rasa positif (positiveness) adalah seseorang pustakawan harus memiliki

perasaan positif terhadap dirinya, mendorong para pengguna lebih aktif

berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi yang kondusif untuk

interaksi yang efektif.

5. Kesetaraan (equality) adalah dimana ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu

yang penting untuk disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk

memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada individu lain. Jika

dikaitkan dengan ruang baca dimana pengguna ruang baca dengan

pustakawan mendapatkan manfaat dari komunikasi antar pribadi yang

(35)

13

Menurut Tubbs dan Moss sebagaimana telah dikutip oleh Rakhmat (1996) bahwa

komunikasi yang efektif akan berlangsung apabila memenuhi lima hal berikut ini:

1.Pengertian

2.Kesenangan

3.Pengaruh pada sikap

4.Hubungan yang semakin baik

5.Tindakan

Menurut Devito (1995) dalam bukunya yang berjudul “The Interpersonal

Communication book” mengatakan bahwa komponen dari efektivitas komunikasi

antar pribadi yaitu “A Humanistic Model of Interpersonal Effectiveness”. Pendekatan humanistik berorientasi pada interaksi manusia yang penuh makna.

Jujur dan memuaskan, sedangkan pragmatis berorientasi pada perilaku positif

yang digunakan pada saat berkomunikasi untuk mencapai tujuan komunikasi.

1. Humanistic model

Ada lima aspek dalam pendekatan humanis untuk mencapai efektivitas

dalam komunikasi antar pribadi, meliputi: Keterbukaan (openess), Empati

(empathy), Dukungan (supportiveness), Sikap positif (positiveness), dan Kesetaraan(equality).

2. Pragmatic Model

Model ini juga ada lima pendekatan untuk mencapai komunikasi antar

pribadi yang efektif secara pragmatis, yaitu:

a. Kepercayaan diri(convidence)

Adalah di saat berkomunikasi ditandai dengan adanya rasa nyaman,

(36)

14

yang fleksibel, serta dapat terkontrol. Sebalik jika tidak memiliki

kepercayaan diri, komunikator akan merasa cemas, tegang, takut, dan

merasa tidak nyaman.

b. Kesegaran(immediacy)

Adalah dimana aspek ini menunjukan rasa ketertarikan dan ada

tidaknya perhatian lawan bicara dengan isi pembicaraan. Penting

bahwa kedua belah pihak, baik komunikator maupun komunikan

menaruh perhatian penuh pada lawan bicara saat berkomunikasi agar

kebersamaan komunikasi tetap terpelihara.

c. Pengelolaan Interaksi(interaction management)

Adalah kemampuan mengatur pembicaraan agar alus dan alur

komunikasi dapat berjalan lancar. Kemampuan ini dapat berkaitan

dengan kontrol diri seseorang atas kesan atau citra diri yang

ditampilkan terhadap orang lain atau yang disebut dengan

self-monitoring. Seseorang yang memiliki self-monitoring tinggi dapat menguasai situasi,mengatasi kecemasan dalam berkomunikasi dan

memelihara berlangsungnya komunikasi secara efektif.

d. Ekspresif(expresiveness)

Adalah kemampuan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran

dengan cara-cara yang tepat, baik secara verbal maupun nonverbal.

Sama halnya dengan aspek keterbukaan dalam pendekatan humanistik,

sikap dan perilaku yang ekspresif memerlukan tanggung jawab dalam

(37)

15

e. Orientasi pada orang lain(other orientation)

Adalah kemampuan seseorang untuk menunjukan perhatian dan

ketertarikan pada obyek pembicaraan orang lain

Menurut dari ketiga pakar tersebut memiliki persamaan dan perbedaan.

• Persamaan dari para ahli tersebut adalah:

1. Keterbukaan dan kepercayaan diri

2. Empati dan pengertian

3. Sikap positif dan pengaruh dari sikap tersebut

4. Tidakan dan orientasi pada orang lain

5. Hubungan dan pengelolaan interaksi semakin baik

• Perbedaan dari para ahli tersebut adalah:

1. Dukungan

2. Kesetaraan

3. Kesenangan

4. Hubungan yang semakin baik

5. Kesegeraan

6. Ekspresif

Untuk dapat menciptakan komunikasi antar pribadi yang efektif terdapat dua

faktor penting yang harus dimiliki oleh pustakawan, yaitu kredibilitas

komunikator, dan daya tarik komunikator. Kredibilitas adalah seperangkat

persepsi komunikasi tentang sifat-sifat pustakawan. Menurut Effendy dalam

Surbakti (1989) dalam definisi ini terkandung dua hal, yaitu kredibilitas adalah

(38)

16

pustakawan, yang selanjutnya disebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.

Efektivitas komunikasi antar pribadi banyak dipengaruhi oleh kemampuan

pustakawan, dimana pustakawan harus senantiasa menciptakan komunikasi yang

berkualitas sekaligus efektif. Dalam hal ini komunikasi diharapkan dapat

membantu pembentukan sikap positif pada pengguna ruang baca, sehingga

timbulnya pemberitaan positif di lingkungan FISIP Unila, yang berdampak

meningkatnya pengunjung di ruang baca FISIP Unila.

2.2 Kepuasan Pengguna

2.2.1 Pengertian Kepuasan pengguna

Dalam skripsi ini penulis mengibaratkan pengguna ruang baca sebagai konsumen.

Oliver (dalam Wijaya, 2011) menyatakan bahwa kepuasan adalah tanggapan

pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya. Hal ini berarti penilaian bahwa

bentuk keistimewaan tertentu atas barang atau jasa itu memberikan tingkat

kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan tertentu. Soeratman

(2002) menyatakan bahwa kepuasan adalah tingkat perasaan setelah

membandingkan kinerja yang dihasilkan dengan harapan. Hal ini berarti sebagai

bentuk respon evaluasi akhir yang dirasakan oleh konsumen antara harapan yang

diinginkan dengan hasil nyata yang diterimanya.

Loudon dan Bitta (1993) menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan

elemen terakhir dalam tahapan evaluasi dan hasil evaluasi tersebut akan

digunakan lagi sebagai pertimbangan untuk melakukan pembelian kembali pada

penyedia barang atau jasa yang sama. Pelanggan yang mendapatkan kinerja

(39)

17

yang mendapatkan kinerja produk yang sama dengan harapannya maka mereka

akan puas, dan yang mendapatkan kinerja produk melewati harapannya maka

pelanggan akan sangat puas atau gembira (Schiffman dalam Wijaya, 2011).

Wijaya (2011) mengatakan bahwa pengguna atau pelanggan secara tradiosional

dapat diartikan orang yang menggunakan produksi dalam perusahaan yang

bergerak di bidang jasa. Pengertian konsumen atau pengguna menurutCambridge

International Dictionaries dan Webster’s 1928 Dictionasry adalah seorang yang membeli suatu barang atau jasa serta seorang yang beberapa kali datang ke tempat

yang sama untuk memenuhi apa yang diinginkan. Jadi dengan kata lain,

konsumen atau pelanggan adalah seorang yang akan datang berulang-ulang kali

ke suatu tempat yang sama, yang dimana tempat tersebut sesuai dengan kebutuhan

dan dapat memuaskan keinginannya dengan menggunakan suatu produk atau

mendapatkan jasa tersebut.

Kotler (2006) berpendapat bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dibanding yang

diharapkan. Gaspersz (2011) berpendapat bahwa kepuasan konsumen dapat

didefinisikan secara sederhana sebagai suatu keadaan dimana

kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan dan harapan-harapan konsumen yang didapat

terpenuhi melalui produk atau jasa yang diterimanya. Kepuasan konsumen

dipandang sebagai konsep multi dimensional yang melibatkan biaya, kemudahan

sarana, aspek teknis dan interpersonal serta hasil akhir. Kepuasan juga dapat

dipertimbangkan sebagai hubungan antara harapan dan pengalaman, dimana

(40)

18

Tjiptono (2011) juga menambahkan bahwa situasi ketidakpuasan terjadi setelah

konsumen menggunakan produk atau jasa yang dibeli dan merasakan bahwa

kinerja produk ternyata tidak memenuhi harapan. Ketidakpuasan bisa

menimbulkan sikap negatif terhadap merek maupun produsen/penyedia jasanya,

berkurangnya kemungkinan pembelian berulang, peralihan merek (brand

Switching), dan berbagai macam perilaku komplain.

Dari kajian pustaka di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengguna

merupakan respon atas suatu kondisi yang ditunjukkan oleh pengguna setelah

menggunakan produk atau pelayanan jasa pada suatu organisasi. Apabila

kebutuhan pengguna terpenuhi, maka penggunaakan memberikan respon yang

positif namun sebaliknya, apabila pengguna merasa bahwa kebutuhannya tidak

terpenuhi maka pengguna akan memberikan respon yang negatif dan kekecewaan

yang dirasakan.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Ruang Baca Lupiyoadi (2001) menyatakan terdapat lima faktor yang mempengaruhi kepuasan

yaitu:

a. Kualitas produk, yaitu pengguna jasa akan merasa puas ketika hasil

evaluasi pelanggan menunjukkan bahwa produk yang digunakan

berkualitas.

b. Kualitas pelayanan, pengguna jasa akan merasa puas ketika mendapatkan

pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.

c. Emosional, yaitu pengguna jasa akan merasa bangga dan mendapatkan

keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dirinya ketika

(41)

19

tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena

kualitas dari produk tetapi dari nilai sosial atau self esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek tertentu.

d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi dengan

harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada

pelanggannya.

e. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan

atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau

jasa cenderung akan merasa puas terhadap produk atau jasa tersebut.

Zethaml dan Bitner (dalam Ni Nyoman, 2007) menyatakan beberapa faktor-faktor

yang mempengaruhi pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan adalah :

a. Komunikasi

Komunikasi merupakan pernyataan yang disampaikan oleh karyawan

terhadap pelanggan.

b. Keinginan pribadi dan pelanggan

Kebutuhan yang dirasakan seseorang untuk memenuhi kesejahteraannya

yang disesuaikan dengan harapannya.

c. Pengalaman masa lalu

Meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui pelanggan. Harapan

pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin

banyaknya informasi yang diterimanya pelanggan serta semakin

(42)

20

d. Komunikasi eksternal

Pemberi layanan juga merupakan peran penting dalam membentuk

harapan pelanggan.

Tjiptono (2004) menyatakan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi

kepuasan konsumen yaitu:

a. Kinerja (performance), adalah bagaimana penyedia jasa dapat

memberikan kinerja yang dapat memberikan pengaruh terhadap

kepuasan pelanggannya. Jika penyedia jasa mampu menunjukan kinerja

yang baik maka tentunya pelanggan akan merasa puas jika sebaliknya

penyedia jasa kurang mampu menunjukan kinerja yang baik maka

pelanggan akan merasa kurang puas. Ciri-ciri tambahan (features),

merupakan karakteristik sekunder atau karakteristik pelengkap yang

dimiliki oleh penyedia jasa.

b. Keandalan (reliability), merupakan suatu kualitas bagaimana suatu layanan diberikan berdasarkan ketepatan dan keakuratan sesuai dengan

perjanjian yang diperoleh dan disepakati konsumen.

c. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu sejauh mana karakteristik pelayanan memenuhi standar-standar yang

telah ditetapkan sebelumnya.

d. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut digunakan dan sampai berapa lama produk tersebut dapat bertahan.

e. Estetika, merupakan daya tarik penyedia jasa yang dapat ditangkap oleh

(43)

21

f. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), merupakan kesan yang

diterima pelanggan kepada penyedia jasa tersebut terhadap prestasi dan

keunggulan penyedia layanan dibandingkan dengan penyedia layanan

lainnya.

Berdasarkan kajian faktor-faktor yang tertera di atas maka dapat disimpulkan

bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kosumen pada suatu

organisasi, seperti : komunikasi, kinerja, kesesuaian dengan spesifikasi,

keandalan, kualitas pelayanan, dan daya tahan.

2.2.3 Aspek-aspek Kepuasan Pengguna

Pengguna dalam memilih suatu pelayanan organisasi memuat berbagai macam

aspek. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat yang mengungkap

aspek-aspek yang dapat menunjukkan kepuasan pengguna. Gulledge (dalam

Sulistiyo, 1998) ada lima aspek yang menunjukan kepuasan pengguna, yaitu :

a. Sistem pengiriman barang atau jasa.

Pelayanan pengiriman barang atau jasa merupakan bentuk service yang

diberikan suatu organisasi untuk memudahkan pengguna. Pengguna akan

merasa puas bila mereka mendapat kemudahan memperoleh produk atau

jasa yang dibutuhkan.

b. Tampilan barang atau jasa..

Tampilan suatu barang atau jasa merupakan bentuk fisik yang dapat

(44)

22

c. Citra terhadap perusahaan, barang, jasa ataupun merk.

Persepsi pelanggan dapat dipengaruhi oleh citra organisasi. Citra

organisasi merupakan persepsi mengenai organisasi yang direfleksikan

dalam suatu hubungan dalam benak pelanggan. Citra baik yang telah

diberikan suatu organisasi atau perusahan akanmenimbulkan kepercayaan

pelanggan untuk kembali memakai produk atau jasa suatu organisasi.

d. Hubungan antara harga dan nilai dari sudut pengguna.

Harga dapat mempengaruhi kualitas, kepuasan, dan nilai, karena jasa

bersifat intangible dan sukar dinilai sebelum melakukan pembelian, harga sering menjadi indikator yang akan mempengaruhi harapan dan persepsi

terhadap kualitas. Jika harga yang ditawarkan sangat tinggi maka

pelanggan kemungkinan mengharapkan kualitas yang tinggi,

e. Tingkat kinerja karyawan perusahaan.

Kualitas kinerja karyawan baik, maka akan memberikan kepuasan

terhadap pengguna, sebaliknya apabila kinerja karyawan tidak baik, maka

pengguna kurang merasa puas.

Rahmah (2007) menyatakan terdapat empat aspek dalam kepuasan pelanggan

yaitu:

a. Performa/kinerja.

Performa suatu produk atau jasa dapat memberikan pengaruh terhadap

kepuasan pengguna.

b. Fungsi/fasilitas.

Fasiliatas yang telah disediakan oleh suatu organisasi memiliki fungsi,

(45)

23

kepuasaan terhadap pengguna yang memakai fasilitas tersebut.

c. Estetika/desain.

Merupakan daya tarik yang diberikan penyedia jasa yang dapat menarik

perhatian pengguna yang berkaitan dengan panca indera.

d. Jaminan kualitas.

Jaminan yang diberikan perusahaan terhadap pengguna pada pemakaian

barang/jasa serta hilangnya barang milik pribadi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan

aspek-aspek dari kepuasan pengguna jasa adalah tampilan dari barang atau jasa, citra

terhadap perusahaan, tingkat kinerja atau performa, estetika/desain,

fungsi/fasilitas dan jaminan kualitas.

2.3 Kualitas Pelayanan

2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Wijaya (2011) menyatakan bahwa kualitas adalah sesuatu yang diputuskan oleh

pelanggan yang artinya kualitas didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan

atau konsumen terhadap produk atau jasa. Rosbynya (dalam Rakhim, 2005)

mendefinisikan kualitas sebagai pemenuhan syarat-syarat, sedangkan pelayanan

merupakan segala perbuatan yang dilakukan suatu pihak kepada pihak lain yang

tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu, serta

produksinya tidak selalu berkaitan dengan produk fisik. Goetsch dan Davis

(dalam Yamit, 2002) mendefinisikan kualitas adalah kondisi dinamis yang

berhubungan dengan, produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang

(46)

24

adalah seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada

kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan.

Wijaya (2011) mendefinisikan kualitas produk dan jasa sebagai keseluruhan

gabungan karakteristik produk dan jasa yang dihasilkan dari pemasaran, rekayasa,

produksi, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa tersebut dapat

digunakan memenuhi harapan pelanggan atau konsumen. Kualitas dapat diartikan

sebagai keseluruhan sifat dan karakteristik sebuah produk atau pelayanan yang

berhubungan dengan kemampuannya untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan

(Kotler dan Armstrong, 2001). Kualitas sebagai kesesuaian kepentingan dengan

harapan pelanggan atau keseluruhan bentuk dan karakteristik produk atau jasa

yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang dijanjikan. Untuk

menjaga citra perusahaan dan mamuaskan para pelanggannya, perusahaan

sebaiknya menjaga kualitas pelayanan kepada pelanggannya (Armistead dan

Clark 1996).

Kotler (2002) menyatakan bahwa pelayanan pada konsumen merupakan salah satu

unsur strategis untuk menarik minat pengguna jasa karena layanan yang dirasakan

dan dinikmati langsung oleh pengguna jasa akan mendapat penilaian sesuai atau

tidak sesuai dengan harapan pengguna jasa. Layanan yang berkualitas tentunya

akan mempengaruhi penilaian pengguna jasa terhadap keseluruhan dari pelayanan

yang diberikan. Zeithaml & Berry (dalam Ming Wang, 2006) menyatakan bahwa

secara tradisional, kualitas layanan telah dikonseptualisasikan sebagai perbedaan

antara harapan pelanggan tentang layanan yang akan diterima dan persepsi

(47)

25

Barata (2006) menyatakan bahwa ukuran kualitas pelayanan bukan hanya

ditentukan oleh pihak yang melayani saja tetapi lebih banyak ditentukan oleh

pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat

mengukur kualitas pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka dalam

memenuhi kepuasannya. Tjiptono (2006), berpendapat bahwa kualitas pelayanan

adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas

layanan adalah tindakan penyediaan jasa yang berupa produk atau jasa yang

diberikan kepada konsumen guna untuk memenuhi keinginan dan kepuasaan

sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa. Jika pelayanan yang diberikan sesuai

dengan kebutuhan dan kepuasaan yang diharapkan oleh pengguna jasa maka

pelayanan tersebut bisa dikatakan berkualitas, sebaliknya apabila pelayanan tidak

sesuai dengan yang diharapkan dan yang diinginkan oleh pengguna jasa maka

pelayanan tersebut bisa dikatakan tidak berkualitas.

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Nangoi (2004) berpendapat bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas pelayanan, yaitu :

a. Kepemimpinan

Karyawan membangun kepemimpinan pada dirinya agar memiliki

motivasi kerja yang tinggi sehingga dapat memberikan pelayanan yang

(48)

26

pelayanan, yaitu memiliki visi untuk melayani, standar kerja yang tinggi,

gaya kepemimpinan lapangan, dan mempunyai integritas.

b. Semangat kerja tim

Tanpa semangat kerja tim, akan sulit untuk menciptakan sikap yang

berorientasi kepada pelanggan. Semangat kerja tim dapat melibatkan

partisipasi karyawan melalui pembagian informasi dan pengambilan

keputusan sehingga dapat memperkuat komitmen untuk menampilkan

yang terbaik.

c. Teknologi

Pemanfaatan teknologi dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

Teknologi lunak seperti sistem dan metode kerja yang inovatif sebagai

efisiensi arus kerja untuk menunjang keberhasilan pelayanan kepada

pelanggan.

d. Kepuasan Kerja Karyawan

Pelayanan dapat optimal jika para karyawan merasakan kepuasan kerja.

Saat karyawan merasakan kepuasan kerja, aktualisasi potensi kerja

karyawan dapat terwujud, salah satunya yaitu dalam memberikan

pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan.

Liang (dalam Suwarsono, 1999) menyebutkan beberapa faktor yang

mempengaruhi kualitas pelayanan kepada pelanggan, yaitu:

a. Motivasi kerja karyawan

Karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi maka ia akan

menampilkan performansi kerjanya yang terbaik yaitu dalam memberikan

(49)

27

b. Sistem kerja dan sistem pelayanan di perusahaan tersebut

Sistem kerja dan sistem pelayanan yang konsisten, dinamis, dan fleksibel

akan memudahkan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada

pelanggan.

c. Suasana kerja di perusahaan

Suasana kerja yang kondusif dan nyaman diperlukan untuk mendukung

karyawan dalam melayani pelanggan dengan pelayanan yang berkualitas.

d. Kemampuan kerja karyawan

Kemampuan kerja adalah kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai

tugas dalam suatu pekerjaan yang terdiri dari kemampuan intelekual dan

fisik (Stephen, 1996,). Pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan

dapat diberikan jika karyawan memiliki kemampuan kerja yang maksimal.

e. Lingkungan fisik tempat kerja

Lingkungan fisik meliputi suhu, temperatur, peralatan kerja, keleluasaan

ruang kerja yang mendukung dan membuat nyaman karyawan dalam

bekerja akan memudahkan karyawan dalam memberikan pelayanan yang

berkualitas kepada pelanggan.

f. Perlengkapan dan fasilitas

Perlengkapan dan fasilitas yang lengkap dapat mendukung pelayanan yang

diberikan kepada pelanggan

g. Prosedur kerja di perusahaan tersebut

Prosedur kerja merupakan rangkaian urutan tata kerja yang telah

ditetapkan untuk melaksanakan tugas dengan menggunakan metode kerja

(50)

28

kerja yang tidak membebani para karyawannya mendukung karyawan

dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan.

Adya dan Atep (2003) menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

kualitas pelayanan kepada pelanggan, yaitu :

a. Kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan

Pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan dapat diberikan jika

karyawan memiliki kemampuan kerja yang maksimal.

b. Pola manajemen perusahaan

Pola manajemen yang mensejahterakan dan tidak membebani karyawan

dapat mendukung karyawan untuk memberikan pelayanan yang

berkualitas kepada pelanggan.

c. Pengembangan sumber daya manusia

Karyawan perlu dikembangkan kemampuan dan potensinya sehingga

nantinya dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.

d. Keselarasan hubungan kerja

Pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan dapat didukung dengan

adanya hubungan kerja yang selaras di antara karyawan karena

menciptakan situasi keakraban dan kehangatan.

e. Motivasi kerja karyawan

Karyawan yang memiliki motivasi kerja tinggi akan bekerja dan

menampilkan performansi kerja yang maksimal, salah satunya yaitu dalam

(51)

29

f. Kebijakan pemberian insentif

Pemberian insentif yang adil sesuai dengan prestasi kerja dan kontribusi

karyawan kepada perusahaan akan menciptakan kepuasan kerja karyawan

dan mendukung ke arah terciptanya kualitas pelayanan kepada pelanggan.

Berdasarkan faktor-faktor yang tertera di atas maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah motivasi

kerja karyawan, sistem kerja dan sistem pelayanan di perusahaan tersebut, suasana

kerja di perusahaan, kemampuan kerja karyawan, lingkungan fisik tempat kerja,

prosedur kerja di perusahaan tersebut, perlengkapan dan fasilitas.

2.3.3 Aspek-Aspek Kualitas Pelayanan

Lima aspek kualitas pelayanan kepada pelanggan menurut Zeithaml dan Bitner

(2000)yaitu :

a. Reliabilitas

Reliabilitas adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan

dengan segera, akurat, dan memuaskan.

b. Responsivitas

Responsivitas merupakan keinginan untuk membantu pelanggan dan

memberikan pelayanan dengan tanggap terhadap kebutuhan pelanggan,

cepat memberi respon terhadap permintaan pelanggan, dan cepat

(52)

30

c. Jaminan

Jaminan yaitu pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan untuk

membangkitkan kepercayaan pelanggan dan membuat pelanggan merasa

aman.

d. Empati

Empati merupakan kemampuan karyawan dalam memberikan perhatian

individual dan memahami kebutuhan pelanggan.

e. Tangibilitas

Merupakan penampakan dan penampilan fasilitas fisik, peralatan,

karyawan, dan material tertulis.

Tjiptono dan Chandra (2005) mengidentifikasikan lima aspek pokok yang

berkaitan dengan kualitas jasa, yaitu :

a. Bukti langsung (tangible), yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai, dan sarana komunikasi.

b. Keandalan (reability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

c. Daya tanggap ( responsiveness), yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan

tanggap.

d. Jaminan (assurance), yang mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat yang dapat dipercaya yang memiliki para staf, bebas

(53)

31

e. Empati, yang meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para

pelanggan.

Kualitas pelayanan dari suatu produk barang atau jasa akan memuat beberapa

aspek. Tjiptono (2003) membuat enam aspek kualitas, antara lain sebagai berikut.

a. Fungsi (function): kinerja primer yang dituntut dari suatu jasa.

b. Kesesuaian (conformance): kepuasan yang didasarkan pada pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan.

c. Keandalan (reliability): kepercayaan terhadap jasa dalam kaitannya dengan waktu.

d. Kemampuan pelayanan (Service ability): kemampuan untuk melakukan

perbaikan apabila terjadi kekeliruan.

e. Estetika (aesthetics): pengalaman pelanggan yang berkaitan dengan

perasaan dan panca indera.

Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan

memberikan pelayanan produk seperti tangibilies dan jasa seperti keandalan

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati, yang dapat memahami pelanggan yang memiliki spesifikasi yang sesuai dengan

(54)

32

2.4 Penelitian Terdahulu

Zurni (2005) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Menggunakan Ruang baca USU”. Kesimpulan yang diberikan Zurni (2005) pada penelitiannya adalah kualitas pelayanan

(kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti langsung) secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa. Secara parsial dimensi

kehandalan, daya tanggap, empati, dan bukti langsung berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan mahasiswa, sedangkan dimensi jaminan tidak berpengaruh

secara signifikan. Dimensi bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik,

perlengkapan, kenyamanan, penampilan karyawan adalah merupakan dimensi

kualitas pelayanan yang paling mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam

menggunakan Ruang baca USU.

Atmawati dan Wahyuddin (2007) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Matahari

Departement Store Di Solo Grand Mall”. Variabel yang digunakan adalah bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati (variabel bebas) serta kepuasan

pelanggan (variabel tidak bebas). Kesimpulan dari pernelitian ini menyatakan

bahwa adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada

matahari departement store di Solo.

Jonathan (2005) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Sektor Publik di Kabupaten dan

(55)

33

tidak bebasnya adalah kepuasan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada sektor

publik di kabupaten dan kota di propinsi Kalimantan Timur.

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan penelitian terdahulu terhadap penelitian

yang peneliti lakukan saat ini adalah penekanan penggunaan komunikasi antar

pribadi dalam kualitas pelayanan ruang baca terhadap kepuasan mahasiswa

pengguna ruang baca FISIP Unila, sedangkan penelitian-penelitian terdahulu

hanya menekankan kualitas pelayanannya saja terhadap kepuasan konsumen atau

(56)

34

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Metode Hasil Kritik

1. Zurni Z.S

(57)

35

Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada matahari departemen store di Solo

Penelitian ini tidak memasukkan komunikasi antar pribadi dalam pelayanannya, hanya menekankan pada bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan pada sektor publik di kabupaten dan kota di propinsi Kalimantan Timur

Gambar

Tabel 1 Penelitian Terdahulu
Tabel 1 Hasil Uji Validitas X berdasarkan SPSS versi 16.0

Referensi

Dokumen terkait

Dan hasil penelitian ini juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam memanfaatkan informasi akuntansi sebagai tolok ukur dalam melakukan penilaian kinerja

Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil penelitian di atas, menyangkut dengan rumusan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat pengaruh

Pengaruh eksternal berupa latar belakang keluarga dan pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu bentuk pembelajaran sosial yang didapat oleh siswa dimana

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: (1) Adanya pengaruh yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar

Dalam ruang siber seperti Instagram Informan dapat dengan mudah mengubah apa yang diletakan-tanam di stories highlight karena identitas yang Informan hadirkan disadari

Pada wacana tuturan (4) di atas kata ganti saya mengacu kepada salah satu tokoh yang hadir dalam acara talkshow “Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne.. Beliau adalah Sundari

• Mendiskusikan hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa Hindu, Buddha, dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan

dalam kualitas hidup dibagi menjadi 2 bagian yaitu secara fisik dan. sosial. Secara fisik terdiri dari rumah, tempatkerja atau